Upload
indah-waluyaning-putri
View
6
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1Rumusan Masalah No.1vvv
Citation preview
Bahan kimia apa yang terkandung dalam rimpang lengkuas (Lenguas galanga l.)
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pengawet alami pengganti formalin?
Peran lengkuas sebagai pengawet makanan tidak terlepas dari kemampuan
lengkuas yang memiliki aktivitas antimikroba. Antimikroba adalah senyawa biologis atau
kimia yang dapat mengganggu pertumbuhan dan aktivitas mikroba, khususnya mikroba
perusak dan pembusuk makanan. Zat antimikroba dapat bersifat bakterisidal (membunuh
bakteri), bakteristatik (menghambat pertumbuhan bakteri), fungisidal (membunuh
kapang), fungistatik (menghambat pertumbuhan kapang), ataupun germisidal
(menghambat germinasi spora bakteri).
Rimpang lengkuas mengandung senyawa antimikroba berupa minyak atsiri
berwarna kuning yang terdiri dari sineol, eugenol, seskuiterpen dan lain-lain sebagai
persenyawaan fenolik. Selain itu, pati lengkuas juga mengandung senyawa aktif
antimikroba yaitu fenol, flavonoid dan terpenoid (Buchbaufr,2003 dalam Luthana 2009).
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar komponen di dalam
rempah-rempah bersifat sebagai antimikroba, sehingga dapat mengawetkan makanan.
Komponen rempah-rempah yang mempunyai aktivitas antimikroba terutama adalah
bagian minyak atsiri.
Minyak atsiri yang dikandungnya antara lain galangol, galangin, alpine, kamfer,
dan methyl-cinnamate. Minyak atsiri pada umumnya dibagi menjadi dua komponen yaitu
golongan hidrokarbon dan golongan hidrokarbon teroksigenasi (Robinson, 1991;
Soetarno, 1990). Menurut (Heyne, 1987), senyawa-senyawa turunan hidrokarbon
teroksigenasi (fenol) memiliki daya antibakteri yang kuat. Fenol dalam minyak atsiri
dalam rimpang lengkuas, efektif digunakan sebagai alternatif alami pengawetan ikan
pengganti formalin yang aman untuk konsumen.
http://lansida.blogspot.co.id/2010/08/suku-zingiberaceae-sinonim-alpinia.html
http://www.smallcrab.com/kesehatan/849-khasiat-lengkuas
http://kemahasiswaan.um.ac.id/wp-content/uploads/2010/04/PKM-AI-10-UM-Ratih-
Pemanfaatan-Lengkuas-Sebagai-.pdf
https://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/25/lengkuas-pengganti-formalin/