11
BAB 3 METODE PENELITIAN Pad a bab ini ak an disaj ik an ten tan g met od e pen eli tia n yang mel ipu ti: 1) Desain Pen eli tia n, 2) Tem pa t dan Waktu Pen eli tia n, 3) Ker an gk a Ker ja, 4) Identifikasi Variabel, 5) Definisi Operasional, 6) Populasi, Sampel dan Sampling, 7) Teknik Pengumpu lan dan Pengolahan Data, 8) Analisis Data, 9 ) Etika Penelitian. 3.1 Desain Penelitian Desai n pene litia n adala h hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhu bung an denga n bagai mana suatu penel itian bisa ditera pkan (Nursalam, 2008). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah  stud y korelasi ya ng men gk aji hu bu ng an antar var iab el yai tu berat badan lahir denga n gradas i rupture perineum. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu dimana  pen eliti melak ukan peng uku ran a tau o bserv asi d ata v ariab el independent dan variabel dependent han ya satu kali pada satu saat. Tuj uan dari pen elitian ini adalah unt uk me ng et ah ui hu bu ng an ber at bad an lahir den gan gra dasi ruptur e per ine um  persalinan normal pada ibu melahirkan di BPS wilayah kerja Kecamatan Pucuk. 3.2 Tempat dan Waktu P enelitian Penelitian ini akan dilakukan di BPS wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pucuk Kabupa ten Lamongan. Penelit ian ini dimulai pada bulan Januari 2012 31

Ruptur 3

Embed Size (px)

Citation preview

7/14/2019 Ruptur 3

http://slidepdf.com/reader/full/ruptur-3 1/11

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan tentang metode penelitian yang meliputi:

1) Desain Penelitian, 2) Tempat dan Waktu Penelitian, 3) Kerangka Kerja,

4) Identifikasi Variabel, 5) Definisi Operasional, 6) Populasi, Sampel dan Sampling,

7) Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data, 8) Analisis Data, 9) Etika Penelitian.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat

oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan

(Nursalam, 2008). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah study korelasi

yang mengkaji hubungan antar variabel yaitu berat badan lahir dengan gradasi

rupture perineum. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu dimana

 peneliti melakukan pengukuran atau observasi data variabel independent dan variabel

dependent  hanya satu kali pada satu saat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 

mengetahui hubungan berat badan lahir dengan gradasi rupture perineum

 persalinan normal pada ibu melahirkan di BPS wilayah kerja Kecamatan Pucuk.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di BPS wilayah kerja Puskesmas Kecamatan

Pucuk Kabupaten Lamongan. Penelitian ini dimulai pada bulan Januari 2012

31

7/14/2019 Ruptur 3

http://slidepdf.com/reader/full/ruptur-3 2/11

32

sampai Juni 2012, adapun pengambilan data didapat dari dokumentasi rekam

medis klien pada bulan Januari sampai Desember 2011.

3.3 Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan bagian kerja terhadap kegiatan penelitian yang

akan dilakukan meliputi siapa saja yang akan diteliti atau subjek penelitian,

variabel yang akan diteliti dan variabel yang mempengaruhi dalam penelitian

(Nursalam, 2008).

Kerangka kerja dalam penelitian ini adalah:

Populasi: Seluruh ibu melahirkan di BPS Wilayah Kerja Kecamatan Pucuk, bulan Januarisampai Desember 2011 dengan jumlah 45 responden

Sampling : Probability Sampling Type Simple Random Sampling 

Sampel: Sebagian ibu melahirkan yang memenuhi kriteria inklusi di BPS Wilayah Kerja

Kecamatan Pucuk, bulan Januari sampai Desember 2011 dengan jumlah 41responden

Desain Penelitian: Study korelasional dengan pendekatan Cross Sectional 

Variabel Independent :Berat badan lahir 

Pengolahan data: editing, coding, scoring, tabulating , dan dianalisis dengan uji

 Rank Spearman

Penarikan Kesimpulan

Variabel Dependent :

Gradasi rupture perineum 

Penyajian Hasil

Penumpulan Data:Study Dokumentasi dengan

Checklist  

Penumpulan Data:

Study Dokumentasi denganChecklist  

7/14/2019 Ruptur 3

http://slidepdf.com/reader/full/ruptur-3 3/11

33

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Gradasi

 Rupture Perineum Persalinan Normal Pada Ibu Melahirkan Di BPS

Wilayah Kerja Kecamatan Pucuk Tahun 2012.

3.4 Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu yaitu: benda, manusia dan lain-lain (Nursalam, 2008).

3.4.1 Variabel Independent (bebas)

Variabel independent adalah variabel yang nilainya menentukan variabel

lain. Variabel independent  biasanya ,dimanipulasi, diamati dan diukur untuk 

diketahui hubungannya atau pengaruhnya terhadap variabel lain (Nursalam,

2008). Variabel independent pada penelitian ini adalah berat badan lahir.

3.4.2 Variabel Dependent (terikat)

Variabel dependent adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel

lain. Variabel dependent adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan

ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2008).

Variabel dependent pada penelitian ini adalah gradasi rupture perineum.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

 berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan

observasi atau pengukuran terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2007).

Menurut Nursalam (2008), definisi operasional merupakan definisi yang

menerangkan arti kata, hakiki, ciri, maksud dan kegunaan serta asal muasal

7/14/2019 Ruptur 3

http://slidepdf.com/reader/full/ruptur-3 4/11

34

(sebab) yang terdiri dari 2 unsur yaitu unsur yang menyamakan dengan hal yang

lain dan unsur yang membedakan dengan hal yang lain.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Gradasi

 Rupture Perineum Persalinan Normal Pada Ibu Melahirkan Di BPS

Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pucuk Tahun 2012.

No VariabelDefinisi

OperasionalIndikator

Alat

UkurSkala Skor

1.

2.

Variabelindependent :

Berat badanlahir 

Variabel

dependent :Gradasi

rupture

 perineum

Berat badan bayi yang

ditimbang 24 jam pertama

kelahiranyang didapat

dari

dokumentasi

rekam medisklien.

Tingkatan

terjadinyarobekan

 perineum spontan

 pada ibumelahirkan

yang didapat

daridokumentasi

rekam medis

klien.

Klasifikasi berat badanlahir pada bayi:

1) Bayi berat lahir ekstrem rendah

(BBLER) yaituBBL <1000 gram

2) Bayi berat lahir 

sangat rendah

(BBLSR) yaituBBL ≥1000 s/d

<1500 gram3) Bayi berat lahir 

rendah (BBLR)yaitu BBL ≥1500

s/d <2500 gram4) Bayi berat lahir 

cukup yaitu BBL

≥2500 gram

Tingkatan rupture

 perineum:1) Derajat I:

robekan mencapaikulit dan jaringan

 penunjang superfisial sampai

ke otot

2) Derajat II:robekan mencapai

otot-otot

 perineum3) Derajat III:

robekan berlanjutke otot sfingter 

ani

4) Derajat IV:

robekan sampaimencapai dinding

rectum anterior 

Study

Dokumenta

si denganChecklist 

Study

Dokumentasi dengan

Checklist 

Ordinal 

Ordinal 

1) BBL <1000gram diberi

kode 12) BBL ≥1000

s/d <1500gram diberi

kode 2

3) BBL ≥1500

s/d <2500gram diberi

kode 34) BBL ≥2500

gram diberikode 4

1) Derajat I

diberi kode 12) Derajat II

diberi kode 23) Derajat III

diberi kode 34) Derajat IV

diberi kode 4

7/14/2019 Ruptur 3

http://slidepdf.com/reader/full/ruptur-3 5/11

35

3.6 Populasi, Sampel dan Sampling

3.6.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah setiap subyek (misalnya manusia atau pasien) yang

memenuhi kriteria yang ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh ibu melahirkan di BPS Wilayah Kerja Kecamatan Pucuk pada

 bulan Januari sampai Desember 2011 yang didapat dari dokumentasi rekam medis

klien sebanyak 45 responden.

3.6.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subyek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2008). Sampel pada

 penelitian ini adalah sebagian ibu melahirkan pada bulan Januari sampai

Desember 2011 di BPS Wilayah Kerja Kecamatan Pucuk yang memenuhi kriteria

inklusi, didapat dari dokumentasi rekam medis klien.

Besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus:

q p Z  N d 

q p Z  N n

..)1(

...22

2

+−

=

Keterangan:

n: Jumlah sampel

 N: Perkiraan jumlah populasi

d: Tingkat signifikansi (0,05)

Z: Nilai standart normal α = 0,05 (1,96)

 p: Perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%

7/14/2019 Ruptur 3

http://slidepdf.com/reader/full/ruptur-3 6/11

36

q: 1-p (100%)

Diketahui: N=45, maka n adalah

5,0.5,0.96,1)145(05,0

5,0.5,0.)96,1.(4522

2

+−

=n

9604,011,0

25,0.8416,3.45

+

=n

0704,1

218,43=n

375,40=n responden

Jadi besar sampel yang diambil adalah 41 responden.

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu

 populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2008). Pada

 penelitian ini sampel yang layak diteliti adalah:

1) Ibu yang melahirkan dengan usia 20 sampai 35 tahun

2) Ibu yang melahirkan dengan usia kehamilan cukup bulan yaitu usia

kehamilan 36 sampai 40 minggu.

2. Kriteria Eksklusi

 Eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang

memenuhi kriteria inklusi dari  study, karena berbagai sebab (Nursalam, 2008).

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

1) Ibu yang melahirkan dengan tindakan persalinan seperti vacum dan SC.

2) Ibu yang melahirkan dengan penyakit hormonal: DM.

3) Ibu yang melahirkan dengan episiotomy.

7/14/2019 Ruptur 3

http://slidepdf.com/reader/full/ruptur-3 7/11

37

3.6.3 Tehnik Sampling Penelitian

Teknik sampling adalah cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan

subjek penelitian (Nursalam, 2008). Metode sampling yang digunakan adalah

 Probability Sampling Type Simple Random Sampling, yaitu pemilihan sampel

dengan setiap subjek dalam populasi mempunyai kesempatan untuk terpilih atau

tidak terpilih sebagai sampel. Cara ini merupakan jenis probabilitas yang paling

sederhana, setiap elemen diseleksi secara acak (Nursalam, 2008). Sesudah data

terkumpul, data disesuaikan yang telah memenuhi kriteria inklusi. Data yang telah

diperoleh tersebut baru akan ditentukan besar sampel yang akan diambil.

Cara merandom dalam penelitian ini adalah menggunakan tehnik 

 penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi. Pertama adalah

membuat nomor urut dari seluruh populasi. Kedua adalah menghitung fraksi

 perbandingan antara jumlah populasi dan sampel yaitu 45:41=1,097 sehingga

dibulatkan menjadi 2. Ketiga adalah membuat nomer undian 1 dan 2, lalu

mengundi nomer tersebut. Keempat adalah mulai mengambil sampel dari nomer 

yang muncul pada undian, dan nomer selanjutnya ditambahkan hasil fraksinya.

3.7 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Setelah mendapat izin dari pihak yang terkait diantaranya Direktur 

Akademi Keperawatan Lamongan, Kepala Puskesmas Kecamatan Pucuk,

kemudian peneliti melakukan pengumpulan data secara sekunder yang memenuhi

7/14/2019 Ruptur 3

http://slidepdf.com/reader/full/ruptur-3 8/11

38

kriteria inklusi untuk dijadikan sampel penelitian yang berasal dari dokumentasi

rekam medis klien di BPS Wilayah Kerja Kecamatan Pucuk pada bulan Januari

sampai Desember tahun 2011.

3.7.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur 

apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2003).

1. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengukuran berat badan lahir 

adalah dengan menggunakan checklist  dengan melihat dokumentasi rekam

medis klien yang didalamnya terdapat beberapa klasifikasi dari berat badan

lahir yaitu meliputi berat badan lahir cukup, BBLR, BBLSR dan BBLER.

2. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengukuran gradasi rupture

 perineum adalah dengan menggunakan checklist dengan melihat dokumentasi

rekam medis klien yang didalamnya terdapat beberapa tingkatan dari rupture

 perineum yaitu meliputi derajat I, derajat II, derajat III dan derajat IV.

3.7.3 Pengolahan Data

1.  Editing , yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan berupa daftar jawaban

skala pengukuran. Langkah ini dilakukan kegiatan menjumlah dan melakukan

koreksi untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan yang telah dikumpulkan

(Budiarto, 2001). Proses editing  data dengan meneliti kembali kelengkapan

lembar  observasi sesuai dengan berat badan lahir bayi dan derajat rupture

 perineum yang terjadi.

2. Coding , yaitu mengklasifikasi data sekunder dari dokumentasi rekam medis

klien ke dalam beberapa kategori, dengan cara memberi tanda atau kode

7/14/2019 Ruptur 3

http://slidepdf.com/reader/full/ruptur-3 9/11

39

 berbentuk angka pada setiap data yang diperoleh sehingga memudahkan

 pengolahan dan hasil observasi lainya (Budiarto, 2001). Berat badan lahir 

diklasifikasikan menjadi 4 yaitu: bayi lahir hidup dengan berat badan lahir 

<1000 gram kode 1, bayi lahir hidup dengan berat badan lahir ≥1000 sampai

<1500 gram kode 2, bayi lahir hidup dengan berat badan lahir ≥1500 sampai

<2500 gram kode 3, bayi lahir hidup dengan berat lahir ≥2500 gram kode 4.

Gradasi rupture perineum diklasifikasikan menjadi 4 yaitu: robekan mencapai

kulit dan jaringan penunjang  superfisial  sampai ke otot kode 1, robekan

mencapai otot-otot  perineum kode 2, robekan berlanjut ke otot  sfingter ani

kode 3 dan robekan sampai mencapai dinding rectum anterior kode 4.

3. Scoring , yaitu menentukan skor atau nilai terhadap hasil pengamatan yang

diperoleh. Bayi lahir hidup dengan berat badan lahir <1000 gram kode 1, bayi

lahir hidup dengan berat badan lahir ≥1000 sampai <1500 gram kode 2, bayi

lahir hidup dengan berat badan lahir ≥1500 sampai <2500 gram kode 3, bayi

lahir hidup dengan berat lahir ≥2500 gram kode 4. Bila robekan mencapai

kulit dan jaringan penunjang superfisial sampai ke otot kode 1, bila robekan

mencapai otot-otot perineum kode 2, bila robekan berlanjut ke otot sfingter 

ani kode 3, bila robekan sampai mencapai dinding rectum anterior  kode 4.

Kemudian hasil dari pemberian skor dimasukkan dalam rumus menghitung

 prosentase yaitu:

%100 xn

  f   P 

Σ=

Keterangan:

P : Prosentase

7/14/2019 Ruptur 3

http://slidepdf.com/reader/full/ruptur-3 10/11

40

∑f : Jumlah hasil pencapaian

 N : Total seluruh observasi

100% : Nilai konstan

Hasil dokumentasi tersebut akan diinterpretasikan dengan modifikasi

 penarikan kesimpulan (Suharsimi Arikunto, 2006), sebagai berikut:

1) 100% : Seluruhnya

2) 76%- 99% : Hampir seluruhnya

3) 51%- 75% : Sebagian besar  

4) 50% : Setengahnya atau sebagian

5) 26%- 49% : Hampir setengahnya atau hampir sebagian

6) 1%- 25% : Sebagian kecil

7) 0% : Tidak satupun

4. Tabulating, yaitu pengorganisasian data sedemikian rupa agar dengan mudah

dapat dijumlah, disusun untuk disajikan dan dianalisis (Budiarto, 2001).

3.8 Analisis Data

Analisis data hasil penelitian ini dilakukan setelah melalui tahapan

 pengolahan data dengan teknik analisis sebagai berikut:

3.8.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan distribusi

data dengan penyusunan secara deskriptif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

dan prosentase yang meliputi: data demografi dan proporsi masing-masing

variabel yang diteliti.

7/14/2019 Ruptur 3

http://slidepdf.com/reader/full/ruptur-3 11/11

41

3.8.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independent dan variabel dependent , menggunakan uji korelasi  Rank Spearman

dengan tingkat kemaknaan α=0,05, artinya bila nilai  p<0,05 H1 diterima, berarti

terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan gradasi rupture perineum

 persalinan normal pada ibu melahirkan di BPS Wilayah Kerja Puskesmas

Kecamatan Pucuk Kabupaten Lamongan.

3.9 Etika Penilaian

Menurut Nursalam (2008), penelitian apapun khususnya yang

menggunakan manusia sebagai subyek tidak boleh bertentangan dengan etika,

oleh karena itu setiap peneliti menggunakan subyek harus mendapatkan

 persetujuan dari subyek yang diteliti dan institusi tempat penelian.

3.9.1  Anonimity atau Tanpa Nama

Untuk menjaga kerahasiaan identitas obyek penelitian tidak akan

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (checklist ),

cukup dengan memberi nomor kode masing-masing lembar tersebut.

3.9.2 Confidentiality atau Kerahasiaan

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh obyek dijamin oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sehingga

rahasia tetap terjaga.