45
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS “ UPAYA MENINGKATKAN ASPEK PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBATIK MELALUI METODE DEMOSTRASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK STROBERI ” DISUSUN OLEH : RATU ENI SEPTIANI NIM : 822480843 Atas Lisensi : Ibu Ai Z. Sutinah, S. Pd. Aud Mata Kuliah : PENELITIAN TINDAKAN KELAS Semester : VI ( ENAM ) FAKULTAS ILMU KEGURUAN PENDIDIKAN GURU – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNIVERSITAS TERBUKA

skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

“ UPAYA MENINGKATKAN ASPEK PENGEMBANGAN

MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEMBATIK MELALUI

METODE DEMOSTRASI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK

STROBERI ”

DISUSUN OLEH : RATU ENI SEPTIANI

NIM : 822480843

Atas Lisensi : Ibu Ai Z. Sutinah, S. Pd. Aud

Mata Kuliah : PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Semester : VI ( ENAM )

FAKULTAS ILMU KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU – PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS TERBUKA

2014

Page 2: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

KATA PENGANTARAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada penulis sehingga saya dapat

merampungkan Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini. Laporan Penelitian

Tindakan Kelas ini berjudul : “ UPAYA MENINGKATKAN ASPEK

PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN

MEMBATIK MELALUI METODE DEMOSTRASI PADA ANAK

KELOMPOK B DI TK STROBERI ”.

Shalawat serta Salam semoga tetap tercurah kepada nabi besar kita Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman yang jahiliyah menuju

zaman madani.

Dimaksudkan untuk memenuhi tugas Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )

semester VI ( Enam ) dari Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas atas bimbingan

dari dosen kami Ibu Ai Z. Sutinah, S. Pd. Aud.

Penulis juga bermaksud mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar –

besarnya kepada semua pihak yang telah memotivasi penulis baik dari segi moriil

dan materiil dalam melakukan kegiatan penelitian sehingga bisa terselesaikannya

penyusunan Laporan ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kesalahan dan

kekurangan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

para pembaca yang budiman.

Pandeglang, Mei 2014

Penulis

i

Page 3: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

DAFTAR ISIHalaman

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

1.2 Rumusan dan Pemecahan Masalah .......................................... 5

1.3 Rencana Pemecahan Masalah ................................................... 5

1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................... 7

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Bidang Kajian ………………………...................................... 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rencana dan Prosedur Penelitian …………………….............. 21

3.2 Hasil Penelitian .......................................................................... 23

3.2 Jadwal Penelitian ……………………………………….......... 25

3.3 Biaya Penelitian ………………………………………............. 26

3.4 Personalia Penelitian ………………………………………...... 27

BAB IV PENUTUP

4.1 Daftar Pustaka ..................................................................... 28

ii

Page 4: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani. Agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut. Perkembangan Motorik adalah

perkembangan dari unsur pengembangan dan pengendalian gerak tubuh.

Perkembangan motorik berkembang dengan kematangan syarat dan otot.

Perkembangan motorik pada anak meliputi motorik kasar dan halus. Motorik

kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian

besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu

sendiri. Widodo (2008) perkembangan motorik adalah gerakan yang

menggunakan otot-otot halus yang berkoordinasi dengan otak dalam

melakukan sesuatu kegiatan.Motorik merupakan perkembangan pengendalian

gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot,

otak, dan spinal cord. Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-

otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh

kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan

benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis

dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa

berkembang dengan optimal.

1

Page 5: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak.Lewat bermain

terjadi stimulasi pertumbuhan otot-ototnya ketika anak melompat, melempar,

atau berlari. Selain itu anak bermain dengan menggunakan seluruh emosi,

perasaan, dan pikirannya. Pendidikan di Taman kanak-kanak (TK)

dilaksanakan dengan prinsip “Bermain sambil belajar, atau belajar seraya

bermain”. Sesuai dengan perkembangan, oleh sebab itu diharapkan seorang

pendidik yang kreatif dan inovatif agar anak bisa merasa senang, tenang, aman

dan nyaman selama dalam proses belajar mengajar. Dalam standar kompetensi

kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan di Taman Kanak-Kanak

adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik

yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa,

fisik/motorik, kemandirian, dan seni untuk memasuki pendidikan dasar.

Berdasarkan observasi di TK STROBERI anak-anak menunjukkan

keterlambatan dalam keterampilan motorik halusnya dalam kegiatan mencetak

yang ditandai dengan kurang terampilnya siswa dalam pengembangan

kreativitas dalam pembelajaran. Aktivitas anak dalam keterampilan

menggerakan motorik halus dalam perkembangan mencetak dari kreativitas

anak masih belum trampil dengan ketidakmaksimalan ini penyebabnya adalah

pengelolaan kelas, yaitu penggunaan metode dalam menumbuhkembangkan

kreativitas anak dalam meningkatkan ketrampilan motorik halusnya.

Pendidikan di TK dalam pelaksanaan pembelajaran guru harus mempunyai

kemampuan menyesuaikan metode sesuai dengan karakteristik tujuan anak

yang diberi pembelajaran. Untuk pengembangan kemampuan dasar anak

dilihat dari kemampuan fisik/motoriknya maka guru-guru TK STROBERI

akan membantu meningkatkan keterampilan fisik/motorik anak dalam hal

memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus anak,

meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan

koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat

sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat sehat dan terampil.

2

Page 6: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

Sedangkan kompetensi dasar motorik anak TK yang diharapkan dapat

dikembangkan guru saat anak memasuki lembaga prasekolah/TK adalah anak

mampu; Melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka

kelenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan, dan

melatih keberanian. Mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai

gagasan dan imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu

karya seni. Untuk mengembangkan kemampuan motorik anak TK, guru dapat

menggunakan berbagai metode pembelajaran. Karakteristik mengembangkan

kemampuan motorik anak di TK STROBERI, melatih gerakan-gerakan kasar

dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh

dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat.

Lebih lanjut dalam menentukan metode untuk mengembangkan keterampilan

motorik anak, guru memperhatikan tempat kegiatan, apakah di dalam ataukah

di luar kelas, keterampilan apa yang hendak dikembangkan melalui berbagai

kegaiatan, serta tema dan pola yang dipilih dalam kegiatan pembelajaran.

Misalnya untuk pengembangan motorik halus anak yang bertujuan agar anak

dapat berlatih menggerakan pergelangan tangan dengan menggambar dan

mewarnai atau menggunting dan menempel maka guru dapat memilih

kegiatan yang dilakukan didalam kelas. Namun, guru perlu menyediakan

semua peralatan yang diperlukan setiap anak, seperti kertas, gunting pensil

warna atau buku-buku untuk pola yang akan digunting anak, jumlah peralatan

dan bahan diharapkan sesuai dengan jumlah anak sehingga setiap anak dapat

berlatih sendiri-sendiri. Metode yang dipergunakan adalah metode

demonstrasi yang dapat memacu semua kegiatan motorik yang perlu

dikembangkan anak seperti untuk kegaitan motorik halus anak dapat diberikan

aktivitas menggambar, melipat, membentuk, meronce dan sebagainya. Berikut

ini di TK STROBERI perencanaan pengembangan motorik anak, dimana guru

merencanakan bentuk evaluasi untuk pengembangan motorik halus anak.

Tujuan kegiatan adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik halus

anak TK STROBERI dengan kegiatan membatik.

3

Page 7: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

Dari kegiatan ini anak berlatih menggerakkan pergelangan tangan saat

mencetak dengan berbagai media dan juga agar anak dapat menyalurkan

perasaannya dan menciptakan keindahan. Topik yang dipilih adalah

keterampilan membatik. Kegiatan akan dilaksanakan di dalam kelas. Guru pun

sudah merencanakan langkah kegiatan apa saja yang akan dilakukannya

bersama anak- anak di kelas. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti

tertarik untuk mengambil judul “ UPAYA MENINGKATKAN ASPEK

PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN

MEMBATIK MELALUI METODE DEMOSTRASI PADA ANAK

KELOMPOK B DI TK STROBERI ”.

Berikut ini di TK STROBERI perencanaan pengembangan motorik anak,

dimana guru merencanakan bentuk evaluasi untuk pengembangan motorik

halus anak.

Tujuan kegiatan adalah untuk mengembangkan kemampuan motorik halus

anak TK STROBERI dengan membatik dengan media sederhana. Dari

kegiatan ini anak berlatih mengkoordinasikan mata dan tangan dengan selaras,

menggerakkan pergelangan tangan saat menggerakkan tangan mengikuti pola

gambar dan juga agar anak dapat menyalurkan perasaannya serta menciptakan

keindahan.

Topik yang dipilih adalah keterampilan membatik dengan media

sederhana. Kegiatan akan dilaksanakan didalam kelas. Guru pun sudah

merencanakan langkah kegiatan apa saja yang akan dilakukannya bersama

anak- anak di kelas.

4

Page 8: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

1.2 RUMUSAN DAN IDENTIFIKASI MASALAH

Dari latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah

penelitian: ” Apakah Pendekatan Demonstrasi dapat meningkatkan

Kemampuan Membatikk dengan media sederhana Dalam Aspek

Pengembangan Motorik Halus Anak Kelompok B Di TK

STROBERI ? ”.

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Anak masih kaku dalam memegang material pencetak, cara

mencetak anak belum sesuai pola yang diharapkan, dan hasil

cetakan anak tidak mengikuti petunjuk guru.

2. Anak kurang tertarik melaksanakan kegiatan.

3. Perhatian anak kurang terpusat pada penjelasan guru.

4. Anak kurang konsentrasi pada kerjaannya.

1.3 RENCANA PEMECAHAN MASALAH

Adapun tahapan siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Siklus 1

Tahapan Perencanaan pada siklus 1 diawali dengan melakukan langkah –

langkah pembelajaran dengan membuat Rencana Kegiatan Harian.

Tahapan Pelaksanaan dalam siklus 1 dilaksanakan proses belajar mengajar

dan guru memberikan contoh kepada anak.

Tahapan observasi pada siklus satu dilaksanakan dengan menggunakan

lembar observasi.

Tahapan Refleksi pada siklus 1 merupakan kegiatan untuk mengemukakan

apa yang sudah dilakukan.

b. Siklus 2

Tahapan Perencanaan pada siklus 2 diawali dengan melakukan langkah –

langkah pembelajaran dengan membuat Rencana Kegiatan Harian.

5

Page 9: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

Tahapan Pelaksanaan pada siklus 2 dilaksanakan proses belajar mengajar

dengan aspek kegiatan membatik dengan media sederhana. Guru

menunjukkan peragaan dan mencontohkan cara kegiatan membatik dengan

media sederhana, agar anak lebih semangat mengikuti kegiatan keterampilan

membatik dengan media sederhana.

Tahapan Observasi pada siklus 2 dilaksanakan dengan menggunakan

lembar observasi, Tanya jawab kepada anak tentang kegiatan membatik

dengan media sederhana.

Tahapan Refleksi pada siklus 2 merupakan kegiatan mengevaluasi,

analisis, penjelasan, penyimpulan. Perhatian anak tercurah pada pekerjaan

kegiatan mencetak dengan berbagai media sederhana, anak dapat mengikuti

dan bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

6

Page 10: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Meningkatkan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran dan

melaksanakan pembelajaran membatik dengan berbagai media sederhana

dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak di kelompok B TK

STROBERI Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran

2013/2014.

Mendeskripsikan apakah membatik dengan berbagai media sederhana

dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak di kelompok B TK

STROBERI Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran

2013/2014.

Meningkatkan hasil belajar membatik dengan berbagai media sederhana

dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak di kelompok B TK

STROBERI Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran

2013/2014.

7

Page 11: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Manfaat Penelitian Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini proses

pembelajaran dapat ditingkatkan sebab sangat berguna bagi anak didik, bagi guru,

bagi sekolah. Manfaat perbaikan pembelajaran:

1. Bagi guru

Sebagai pandangan serta perubahan yang lebih menarik dalam

pembelajaran menggunting agar lebih efektif di dalam pembelajaran

melalui metode demonstrasi dan pemberian tugas.

Meningkatkan profesionalisme guru menjalankan tugas pembelajaran.

2. Bagi anak didik

Memberikan pengalaman belajar yang bermakna.

Dapat meningkatkan hasil belajar anak.

3. Bagi lembaga TK STROBERI

Memberikan masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran di TK

STROBERI, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang.

Sebagai sarana pengembangan dan peningkatan profesionalisme guru.

4. Bagi orang tua

Memberi wawasan baru bagi orang tua dalam mengembangkan

kemampuan menggunting anak di lingkungan keluarga.

8

BAB II

Page 12: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pendidikan Anak Usia Dini

Sebelum dibicarakan tentang pendidikannya terlebih dahulu akan dibahas

tentang anak usia dini. adapun yang dimaksud dengan anak usia dini adalah

sebagai berikut : Anak usia dini adalah kelompok manusia yang berusia 0-6 tahun

(di Indonesia berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional), adapun berdasarkan para pakar pendidikan anak, yaitu

kelompok manusia yang berusia 9-8 tahun. Anak usia dini adalah kelompok anak

yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik,

dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik

halus dan kasar), intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan

kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa

dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan anak. Berdasarkan keunikan dalam pertumbuhan dan

perkembangannya, anak usia dini terbagi dalam tiga tahapan, yaitu (a) masa bayi

lahir sampai 12 bulan, (b) masa toddler (batita) usia 1-3 tahun, (c) masa

prasekolah usia 3-6 tahun, (d) masa kelas awal SD 6-8 tahun. Pertumbuhan dan

perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada peletakan dasar-dasar yang

tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia seutuhnya, yaitu

pertumbuhan dan perkembangan fisik, daya pikir, daya cipta, sosial emosional,

bahasa dan komunikasi yang seimbang sebagai dasar pembentukan pribadi yang

utuh.

9

Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk

menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran

Page 13: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan anak. Pendidikan bagi

anak usia dini merupakan sebuah pendidikan yang dilakukan pada anak yang baru

lahir sampai dengan delapan tahun. Pendidikan pada tahap ini memfokuskan pada

physical, intelligence, emotional, social education.

Sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan anak usia dini maka

penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia dini disesuaikan dengan tahap-tahap

perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Upaya PAUD bukan hanya dari

sisi pendidikan saja, tetapi termasuk upaya pemberian gizi dan kesehatan anak

sehingga dalam pelaksanaan PAUD dilakukan secara terpadu dan komprehensif

Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan

tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan,

pengasuhan, dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan

dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

kepadanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang

diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru, dan

bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh

potensi dan kecerdasan anak. Oleh kerena anak merupakan pribadi yang unik dan

melewati berbagai tahap perkembangan kepribadian, maka lingkungan yang

diupayakan oleh pendidik dan orangtua yang dapat memberikan kesempatan pada

anak untuk mengeksplorasi berbagai pengalaman dengan berbagai suasana,

hendaklah memperhatikan keunikan anak-anak dan disesuaikan dengan tahap

perkembangan kepribadian anak.Contoh : jika anak dibiasakan untuk berdoa

sebelum melakukan kegiatan baik di rumah maupun lingkungan sekolah dengan

cara yang paling mudah dimengerti anak, sedikit demi sedikit anak pasti akan

terbiasa untuk berdoa walaupun tidak di damping oleh orang tua ataupun guru

mereka.

10

B. Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Prinsip Pengembangan Anak Usia

Dini

Page 14: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

Pendidikan adalah proses interaksi antara pendidik dan anak didik dan atau

lingkungan secara sadar, teratur, terencana dan sistematis guna membantu

pengembangan potensi anak didik secara maksimal. Pengertian ini dianggap lebih

lengkap dan memadai daripada pengertian-pengertian tentang pendidikan yang

dikemukakan oleh banyak ahli di bidang pendidikan. Setelah dikatakan Anak Usia

Dini, berikut di paparkan tentang Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ). PAUD

adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam

tahun secara menyuluruh, yang mencakup aspek fisik dan non-fisik, dengan

memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan

spiritual ), motorik, akal pikir, emosional, dan sosial yang tepat agar anak dapat

tumbuh dan berkembang secara optimal. Adapun upaya yang dilakukan mencakup

stimulasi intelektual, pemeliharaan kesehatan, pemberian nutrisi, dan penyediaan

kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi dan belajar secara aktif.

Dengan demikian, PAUD dapat di deskripsikan sebagai berikut :Pertama,

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pemberian upaya untuk menstimulasi,

membimbing, mengasuh, dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan

menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak. Kedua, Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan yang

menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan

fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta,

kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosio-emosional (sikap perilaku serta

agama), bahasa dan komunikasi. Ketiga, sesuai dengan keunikan dan

pertumbuhan Pendidikanan Usia Dini (PAUD) disesuaikan dengan tahap-tahap

perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

11

Tujuan PAUD yang ingin dicapai adalah untuk mengembangkan

pengetahuan dan pemahaman orang tua dan guru serta pihak-pihak yang terkait

Page 15: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

dengan pendidikan dan perkembangan anak usia dini. secara khusus tujuan yang

ingin dicapai, adalah :

1. Dapat mengidentifikasi perkembangan fisiologis anak usia dini dan

mengaplikasikan hasil identifikasi tersebut dalam pengembangan

fisiologis yang bersangkutan.

2. Dapat memahami perkembangan kreatifitas anak usia dini dan usaha-

usaha yang terkait dengan pengembangannya.

3. Dapat memahami kecerdasan jamak dan kaitannya dengan

perkembangan anak usia dini.

4. Dapat memahami arti bermain bagi perkembangan anak usia dini.

5. Dapat memahami pendekatan pembelajaran dan aplikasinya bagi

pengembangan anak usia kanak-kanak.

Tujuan pendidikan anak usia dini secara umum adalah mengembangkan

berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Secara khusus kegiatan pendidikan

bertujuan agar:

Anak mampu melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan

Tuhan dan mencintai sesama. Contoh : pendidik mengenalkan kepada

anak didik bahwa Allah SWT menciptakan berbagai makhluk selain

manusia, seperti binatang, tumbuhan, dan sebagainya yang semua itu harus

kita sayangi.

Anak mampu mengelola keterampilan tubuh termasuk gerakan-garakan

yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus dan gerakan kasar, serta

menerima rangsangan sensorik (panca indera). Contoh: menari, bermain

bola, menulis ataupun mewarnai.

12

Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan

dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berpikir dan

Page 16: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

belajar. Contoh : ketika sudah melakukan pembahasan tema, diberikan

kepada anak didik untuk bertanya atau menjawab isi tema yang telah

diberikan.

Anak mampu berpikir logis, kritis, memberikan alasan, memecahkan

masalah dan menemukan hubungan sebab akibat. Contoh : mencari

pasangan gambar yang berkaitan dengan sebab akibat, lalu anak akan

berusaha memecahkan masalah dan memberika alasan tersebut.

Anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial, peranan

masyarakat dan menghargai keragaman sosial dan budaya serta mampu

mengembangkan konsep diri, sikap postif terhadap belajar, kontrol diri

dan rasa memiliki.

Anak memiliki kepekaan terhadap irama, nada, birama, berbagai bunyi,

bertepuk tangan, serta menghargai hasil karya yang kreatif. Contoh : anak

yang senang dan menyukai dengan musik, saat mendengar lagu maka akan

segera mengikutinya, ataupun ketika diminta melanjutkan syair kedua

hingga selesai, maka anak mampu melakukannya.

Selain itu, tujuan pendidikan anak usia dini adalah :

Untuk membentuk anak Indonesia yang berkuailtas, yaitu anak yang tumbuh

dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki

yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi

kehidupan di masa dewasa.

Untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di

sekolah.

Intervensi dini dengan memberikan rangsangan sehingga dapat menumbuhkan

potensi-potensi yang tersembunyi (hidden potency) yaitu dimensi

perkembangan anak (bahasa, intelektual, emosi, sosial, motorik, konsep diri,

minat dan bakat)

13

C. Pengertian Motorik Halus

Page 17: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

Sumantri (2005:143), menyatakan bahwa motorik halus adalah

pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan

tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan,

keterampilan yang mencakup pemanfaatan menggunakan alat-alat untuk

mengerjakan suatu objek.

Hal yang sama dikemukakan oleh Yudha dan Rudyanto (2005:118),

menyatakan bahwa motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan

menggunakan otot halus (kecil) seperti menulis, meremas, menggambar,

menyusun balok dan memesukkan kelereng.

Demikian pula menurut Bambang Sujiono (2008:12.5) menyatakan bahwa

motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh

tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan

menggunakan jari jemari tangan dan gerakkan pergelangan tangan yang tepat.

Oleh karena itu, gerakkan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan

ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Semakin baiknya

gerakan motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi, seperti menggunting

kertas, menggambar, melipat, mewarnai, serta menganyam. Namun tidak semua

anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang

sama.

Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting

dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh

perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan individu menurut

Hurlock (1996) adalah sebagai berikut:

a.       Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh

perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan

memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat

mainan.

14

Page 18: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

b.      Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya

pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent.

Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri

untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.

c.      Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan

lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah

Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-

berbaris.

d.      Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain

atau bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan

menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan

terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer (terpinggirkan).

D. Perkembangan Motorik Halus Anak

Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan

keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf

motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan

rangsangan yang kontinu secara rutin. Seperti, bermain puzzle, menyusun balok,

memasukan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, membuat garis, melipat

kertas dan sebagainya.

Kecerdasan motorik halus anak berbeda-beda. Dalam hal kekuatan maupun

ketepatannya. perbedaan ini juga dipengaruhi oleh pembawaan anak dan stimulai

yang didapatkannya. Lingkungan (orang tua) mempunyai pengaruh yang lebih

besar dalam kecerdasan motorik halus anak. Lingkungan dapat meningkatkan

ataupun menurunkan taraf kecerdasan anak, terutama pada masa-masa pertama

kehidupannya.

Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang

optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak membutuhkan

rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya.

15

Page 19: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

Semakin banyak yang dilihat dan didengar anak, semakin banyak yang ingin

diketahuinya. Jika kurang mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi

bukan berarti anda boleh memaksa si kecil. Tekanan, persaingan, penghargaan,

hukuman, atau rasa takut dapat mengganggu usaha dilakukan si kecil.

Terdapat dua dimensi dalam perkembangan motorik halus anak yang di

uraikan oleh Gesell (1971),yaitu:

1.      Kemampuan memegang dan memanifulasi benda-benda.

2.      Kemampuan dalam koordinasi mata dan tangan.

Beberapa dimensi perkembangan motorik halus anak :

a.       Melakukan kegiatan dengan satu lengan, seperti mencorat-coret dengan alat tulis

b.      Membuka halaman buku berukuran besar satu persatu.

c.       Memakai dan melepas sepatu berperekat/tanpa tali.

d.      Memakai dan melepas kaos kaki.

e.       Memutar pegangan pintu.

f.       Memutar tutup botol.

g.      Melepas kancing jepret.

h.      Mengancingkan/membuka velcro dan retsleting (misalnya pada tas).

i.        Melepas celana dan baju sederhana.

j.        Membangun menara dari 4-8 balok.

k.      Memegang pensil/krayon besar.

l.        Mengaduk dengan sendok ke dalam cangkir.

m.    Menggunakan sendok dan garpu tanpa menumpahkan makanan.

n.      Menyikat gigi dan menyisir rambut sendiri.

o.      Memegang gunting dan mulai memotong kertas.

p.      Menggulung, menguleni, menekan, dan menarik adonan atau tanah liat.

16

Page 20: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

E. Kegunaan Motorik Halus

Kegunaan/Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Bermainnnya.

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan

kepada anak sejak lahir dan sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani. Perkembangan motorik adalah perkembangan

dari unsur pengembangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik

berkembang dengan kematangan syaraf dengan otot. Dalam standar kompetensi

kurikulum TK tercantum bahwa tujuan pendidikan di TK adalah membantu

mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral

dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik,

kemandirian dan seni untuk memasuki pendidikan selanjutnya.

Kegunaan motorik halus :

1.      Mengembangkan kemandirian, contohnya memekai baju sendiri, mengancingkan

baju, mengikat tali sepatu, dll.

2.      Sosialisasi, contohnya ketika anak menggambar bersama teman-temannya.

3.      Pengembangkan konsep diri, contohnya anak telah mandiri dalam melakukan

aktivitas tertentu.

4.      Kebanggaan diri, anak yang mandiri akan merasa bangga terhadap kemandirian

yang dilakukannya.

5.      Berguna bagi keterampilan dalam aktivitas sekolah misalnya memegang pensil

atau pulpen.

17

Page 21: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

F. Metode Demontrasi

Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan

meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau

benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan,

yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

Kelebihan metode demonstrasi :

a. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret,

sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau

kalimat)

b. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari

c. Proses pengajaran lebih menarik

d. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori

dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.

Kekurangan metode demonstrasi :

a. metode ini memerlukan ketrampilan guru secara khusus, karena tanpa

ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif

b. fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak

selalu tersedia dengan baik

c. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di

samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa

mengambil waktu atau jam pelajaran lain.

18

Page 22: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

G. Membatik

Membatik ialah proses memberi corak dan motif pada kain, dengan bahan

lilin atau malam sebagai penghalang, dan untuk pewarnaanya menggunakan

pewarna alam. Dari segi proses pembuatannya, batik terdiri dari beberapa macam

jenis, diantaranya batik tulis, batik cap, dan batik jumputan.

Di taman kanak, termasuk TK Darunnajah juga dikenalkan cara membatik.

Tapi tekhnik cara maupun alatnya tidak sama dengan membatik umumnya. Sangat

sederhana sesuai umur anak usia dini sekitar 4-5 tahun. Walaupun pembuatan

yang sederhana, tetapi anak mampu memahami apa arti membatik dan senang

serta semangat untuk mencoba membatik.

Alat dan bahan yang dipakai :

kertas putih dengan pola yang sudah dibuat,

crayon,

air,

wantek (warna sesuai keinginan),

nampan.

19

Page 23: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

Caranya : Anak mewarnai dahulu pola yang sudah dibuat dengan crayon.

Sediakan air campuran wantek di dalam nampan. Setelah anak selesai mewarnai,

kertas tersebut dicelupkan ke dalam air campuran wantek. Usahakan jangan

mencelupkan terlalu lama, supaya tidak membuat robek kertas. Setelah itu angkat

dan keringkan kertas. Maka hasil mewarnai anak akan terlihat lebih terang dan

menyala.

20

Page 24: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

SIKLUS I

SIKLUS II

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

a. DESAIN PENELITIAN

1. Rencana Penelitian.

Subjek penelitian ini adalah Anak Usia Dini kelompok B kelas Nol

Besar sebanyak 12 peserta didik. Tempat Penelitian dilakukan di TK

STROBERI Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang.

2. Prosedur Penelitian.

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan 2 siklus atau daur

pembelajaran. Setiap siklus pembelajaran yang dilaksanakan dengan

menggunakan prosedur sebagai berikut :

21

Rencana / Tindakan

Rencana / Tindakan

Refleksi

Refleksi

Tindakan / Observasi

Tindakan / Observasi

Page 25: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

a. Perencanaan ( Planning ), Menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), menyusun lembar observasi dan menyusun

alat evaluasi.

b. Pelaksanaan ( Acting ),Melaksanakan Skenario Pembelajaran yang telah

direncanakan.

c. Pengamatan (Observing) dilakukan oleh teman sejawat sebagai

pengamat dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan

menggunakan lembar observasi.

d. Refleksi ( Reflecting ), yakni hasil yang diperoleh dari observasi

yang telah dilaksanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran,

dianalisis untuk melihat kemampuan anak dan untuk melakukan

tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya.

Page 26: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

22

b. HASIL PENELITIANData siklus I

Tema / subtema : Tanaman / BungaKegiatan inti : Membatik dengan berbagai media sederhana

No NamaPenilaian

1 YUDHA

2 RIRIN

3 ADIT

4 GEISHYA

5 OFFI

6 MELATI

7 RIFKY

8 RAHMA

9 ALAN

10 HAIDAR

11 ZAKI

12 DWI

Dari data siklus 1 di atas, dapat dideskripsikan bahwa kemampuan anak

masih dibawah target yang ibu guru harapkan. Hal ini terlihat dari banyaknya

jumlah anak yang mampu melaksanakan kegiatan membatik dengan berbagai

media hanya mendapatkan penilaian *1, pada tahapan siklus 1 anak didik hanya

sebagian kecil yang mampu melaksanakan kegiatan membatik dengan berbagai

media.

Page 27: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

23

Data siklus II

Tema / subtema : Tanaman / BungaKegiatan inti : Membatik dengan berbagai media sederhana

No NamaPenilaian

1 YUDHA

2 RIRIN

3 ADIT

4 GEISHYA

5 OFFI

6 MELATI

7 RIFKY

8 RAHMA

9 ALAN

10 HAIDAR

11 ZAKI

12 DWI

Dari data siklus 2 di atas, dapat dideskripsikan bahwa kemampuan anak

dalam melaksanakan kegiatan membatik dengan berbagai media penilaian anak

mengalami kenaikan 58%. Terlihat dari banyaknya jumlah anak yang mampu

melaksanakan kegiatan membatik dengan berbagai media mendapatkan penilaian

*4, pada tahapan siklus 1 anak didik hanya sebagian kecil yang mampu

melaksanakan kegiatan tersebut namun setelah penulis menjelaskan langkah –

langkah kegiatan serta penggunaan media yang bervariatif ternyata mulai terlihat

kenaikan nilai dan mutu pembelajaran anak. Hal ini tentu memberi dampak

positif bagi mutu anak dalam proses pembelajaran. Ibu guru sangat senang karena

siswa bisa mengikuti proses pengembangan motorik halus kegiatan membatik

dengan berbagai media dengan metode demontrasi.

Page 28: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

24

c. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Minggu ke -

1 2 3 4 1 2 3

1 Perencanaan √

2 Proses pembelajaran √

3 Evaluasi √

4 Pengumpulan data √

5 Analisis data √

6 Penyusunan hasil √

7 Pelaporan hasil √

Page 29: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

25

d. Biaya Penelitian

No Fotokopi Naskah Jumlah

1 Fotokopi Naskah : Rp. 25. 000, 00

2 Kertas A4 1 Pack : Rp. 30. 000, 00

3 Jilid Buku : Rp. 25. 000, 00

4 Rental Komputer : Rp. 120. 000, 00

5 Lain – lain : Rp. 100. 000, 00

Jumlah Total Rp. 350. 000, 00

Page 30: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

26

e. Personalia Peneliti

Nama : RATU ENI SEPTIANI

NIM : 822480843

Tempat, tanggal lahir : Pandeglang, 16 September 1992

Alamat rumah : Kp. Cikole Rt/Rw : 01/07 Desa Sukaratu

Kecamatan Majasari – Kabupaten Pandeglang

Sekolah : TK STROBERI

Page 31: skripsipendidikanhome.files.wordpress.com€¦  · Web viewAlhamdulillah, Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah – Nya, khususnya kepada

27

BAB IV

PENUTUP

4.1 DAFTAR PUSTAKA

Avin, F.H. (1999) Gaya Kelekatan dan Konsep Diri. (1), 9-17. Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda. Dwi, H. (2009). Stimulasi Psikososial Pada Anak Kelompok Bermain dan

Pengaruhnya Pada Perkembangan Motorik, Kognitif, Sosial Emosi, Dan Moral/Karakter Anak. Vol.2, (1),41-56.

Ernawulan, S. (2003). Perkembangan Anak Usia Dini (0-8 tahun). Bahan Pelatihan Pembelajaran Terpadu Yayasan Pendidikan Salman Al Farisi 2003, Bandung.

Hurlock, E.B (1980). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan (Edisi kelima). Jakarta: Erlangga.

Laboratorium Pendidikan Luar Sekolah. (2009). Pelatihan Tenaga Pendidik PAUD Nonformal. Bandung: Laboratorium Pendidikan Luar Sekolah

Mosvirohtadkiroatun. (2010). Cerdas melalui bermain (cara mengasah multiple intelegence pada anak AUD). Jakarta: Grasindo gramedia widia sarana indonesia.

Patmonodewo, Soemiarti. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Ulfiani, R. (2003). Karakteristik Anak Usia Dini. Makasar.

·        

28