Upload
red-ant
View
8
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Sabar
Segala puji bagi allah atas segala yang telah di anugerahkan kepada kita, baik material
maupun nikmat yang immaterial. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi besar
Muhammad Saw, sebagai penuntun ummat menuju jalan yang selamat. Marilah kita
tingkatkan kualitas dan kwantitas ketaqwaan kita kepada Allah swt, dengan sungguh-sungguh
karena taqwa inilah yang akan mengantarkan kita kepada kenikmatan dunia dan akhirat
alamin ya rabbal alamin.
Hadirin yang di muliakan Allah. Kehidupan di dunia ini terasa sangat sigkat, jika
dibandingkan dengan kehidupan sebelum atau sesudah hidup dimuka bumi ini. Tetapi dari
kehidupan yang singkat ini, ada banyak sekali hal-hal yang kita temui, suka, duka, ceria dan
nestapa terus selalu mengikuti dan akrab bersahabat dengan kehidupan kita.
Manusia selalu digelayuti oleh nasib yang berbeda dari hari ke hari tanpa kita ketahui
secara pasti, apa sebenarnya kehendak Allah ta’ala. Karena itulah setiap manusia harus
tunduk dibawah keputusan dan kehendak rabb-Nya. Allah tidak akan merubah sunnanya yang
berlaku untuk hamba-hambanya. Namun tidak kemudian kita men-salah artikan dan berbuat
semaunya berdalih bahwa ini kehendak Allah ta’ala, karena kita sendiri tidak tahu dengan
kehendak Allah ta’ala. Dasar logis ini menjadi pertimbangan setiap manusia untuk memilih
perbuatan baik agar mendapatkan nasib yang baik. Tetapi jika yang kita lakukan sudah
maksimal maka dalam tahap inilah kita semua menyerahkan kepada Allah ta’ala.
Imam Ghazali berpendapat bahwa sabar adalah menguatkan dorongan agama untuk
mengalahkan dorongan nafsu-nya. Jadi kesabaran pada dasarnya adalah konsep agresif untuk
maju dengan cara melepaskan jeratan masalah dan kesediahan. Sesungguhnya Allah sudah
memberikan semua dunia ini dengan segala sunnahnya. Jika kita berbuat yang salah maka
secara sunnatullah kita akan mendapatkan kejelekan. Kausalitas seperti itu telah termaktub di
dalam al Qur'an :
�ير� �ث ك ع�ن� �ع�ف�و و�ي �م� �د�يك ي� أ �ت� ب �س� ك �م�ا ف�ب �ة� م�ص�يب م�ن� �م� �ك ص�اب
� أ و�م�اDan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).
Ada baiknya kalau kita menyimak apa yang ditulis oleh Imam Al Islambuly, bahwa ada
seorang ahlii hadits yang suka mengumpulkan kepompong-kepompong untuk disaksikan
bagaimana perubahan kepompong tersebut keluar dan menjadi kupu-kupu yang indah, tetapi
pada suatu hari, ada kepompong yang menurutnya lambat dalam proses keluarnya, akhirnya
kepompong tersebut di bantu dalam proses pengeluarannya, yang terjadi ternyata justru
kepompong tersebut mati, ayah ahli hadits tersebut akhirnya meberikan fatwa:”wahai anakku,
pada saat kepompong keluar menjadi kupu-kupu, sebenarnya mengeluarkan racun-racun yang
ada dalam dirinya, jika tidak ia keluarkan maka ia akan mati, begitu juga dengan kehidupan
di dunia, dunia akan memberikan sesuatu tetapi di sisi lain dunia juga akan meminta sesuatu
juga, mustahil dunia akan memberikan begitu saja.
Filosofi kisah tersebut memberikan pelajaran kepada kita, bahwa dengan melintasi
batas kebenaran yang digariskan, demi untuk mendapatkan sesuatu maka akan menjadikan
ketahanan agamanya menjadi luntur.
Hadirin yang dimulyakan Allah. Tidak dibenarkan dalam kehidupan ini bersifat
ambisius, mengejar dunia yang berlebihan, dalam al-Qur'an kita diperintahkan untuk selalu
meminta kepada Allah untuk berbuat sabar dalam menjalankan perintahnya dan sabar
menjalankan shalat dengan penuh ketekunan. (QS al Baqarah:45)
ع�ين� �خ�اش� ال ع�ل�ى �ال& إ ة( �ير� �ب �ك ل &ه�ا �ن و�إ ة� و�الص&ال� �ر� �الص&ب ب �وا �ع�ين ت و�اس�Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu`, (QS
al Baqarah:45)
Sabar tidak hanya ketika menerima keadaan yang tidak kita inginkan, tetapi sabar juga
harus kita aplikasikan kepada semua aspek kehidupan termasuk bersabar pada saat
mendapatkan nikmat yakni dengan cara membelanjakan dengan cara yang benar sesuai
dengan tuntunan Allah ta’ala.
Setiap ibadah membutuhkan kesabaran di dalamnya, oleh karena itu sabar adalah
bagian dari tubuh amal itu sendiri. Imam Ali ra berkata:
�ه( ل س�� أ ر� ال� �م�ن� ل د� ج�س� و�ال� د� �ج�س� ال م�ن� س�
� أ الر& �ة� �ز�ل �م�ن ب �ر� �ل&صب ا
�ه� ل �ر� ص�ب ال� �م�ن� ل �م�ان� �ي إ و�ال�Sifat sabar itu menempati kedudukan sebagai kepala dari bagian jasad, tidak jasad
yang tanpa kelapa, dan tidak ada keimanan bagi orang yang tidak bersabar.
Hadirin yang berbahagia, Bersabarlah atas segala yang digariskan oleh Allah dan
janganlah kita mencari jalan pintas, untuk kaya kita tidak perlu memelihara tuyul, atau
korupsi, untuk menjadi populer jangan menjual harga diri, untuk hidup terhormat jangan
menjelekkan orang al Qur'an :al-Insan:24
ا �ف�ور8 ك و�� أ �م8ا ء�اث �ه�م� م�ن �ط�ع� ت و�ال� ?ك� ب ر� � �م �ح�ك ل �ر� ف�اص�ب
Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah
kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka.
Dari Ibnul Mubarak, pada suatu hari ada orang majusi yang melayat kepada jenazah
putranya, dia berkata:”hari ini akan ada orang pandai yang dilakukan oleh orang yang bodoh
lima hari yang akan datang”. Orang bodoh yang tidak tahu betapa besarnya pahala sabar,
akan melakukan sedih berkepanjangan, berbeda dengan orang yang cerdik dan bijak yang di
dalamnya ada unsur kesabaran, ia akan ditimpa kesedihan pada saat musibah itu menimpa,
dan tidak berlarut larut jatuh dalam duka. Sabda Nabi saw :
األولى الصدمة عند الصبر“ Sabar itu terdapat pada pukulan pertama”
Hadirin yang dimuliakan Allah, mudah mudahan kita semua diberikan kesabaran, sabar
dalam menjalankan perintah, sabar menghadapi musibah dan sabar menjauhi maksiat. Dan
dalam kehidupan sosial kita selalu bisa bersabar dan memberikan kontribusi untuk berbuat
sabar. Rasulullah saw bersabda :”sabar itu ada tiga, sabar menghadapi musibah, sabar
menjalankan perintah dan sabar menjauhi maksiat, barang siapa yang sabar menghadapi
musibah, sehingga ditolaknya dengan perbuatan yang baik maka baginya 300 derajat dan
barang siapa sabar menjalankan perintah maka baginya 600 derajat baginya, dan barang siapa
sabar dalam meninggalkan maksiat maka baginya 900 derajat. amin ya rabbal alamin.