26
Kelompok 3 : Andi, Reza, Ghul, Ardi, Paula, Siska SAK - ETAP

SAK - ETAP.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

SAK - ETAP

Kelompok 3 : Andi, Reza, Ghul, Ardi, Paula, Siska SAK - ETAP

WHYWHATSAK ETAP

ETAP adalah entitas yang:Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; danMenerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.

WHAT SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas public. Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik. ETAP adalah entitas yang:Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; danMenerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.

PSAK yang disederhanakan:Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhanaPenyederhaaan pengakuan dan pengukuranMengurangi pengungkapanPenyederhanaanMerupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone)

WHY

PSAK IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang tidak murah.PSAK IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi).PSAK IFRS menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional judgement.PSAK IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat SAK ETAP sebagai solusi utk SME (ETAP)

3Manfaat Penerapan ETAP UKM tentu akan memiliki data (keuangan) akurat yang amat berguna bagi pelaku UKM dalam upaya lebih meningkatkan produktivitas, efektifitas dan efisiensi usaha.Walaupun lebih sederhana, namun tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan.Apabila SAK-ETAP diterapkan oleh UKM, pihak perbankan tentu akan merespon dengan positif, karena akan memudahkan perbankan dalam menilai kelayakan bisnis UKM untuk memperoleh bantuan kredit pengembangan usaha.Penyusunan laporan keuangan, selain berguna untuk pengambilan keputusan pengusaha UKM, juga untuk pihak-pihak ketiga seperti Bank, Kantor Pajak, Mitra Usaha dan lain-lain.

4Mayoritas wajib pajak di Indonesia adalah entitas yang masuk dalam kategori ETAP ini, yaitu Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik yang signifikan. POTENSI WOW

Meskipun Otoritas Pajak (Direktorat Jenderal Pajak,Kemeterian Keuangan RI) tidak disebutkan dalam SAK ini sebagai pengguna eksternal Laporan Keuangan, namun sejatinya DJP merupakan pengguna ekternal juga dari Laporan Keuangan ini karena seperti dijelaskan di atas, bahwa Laporan Keuangan merupakan dasar pembuatan SPT, dan membuat serta melaporkan SPT merupakan kewajiban bagi setiap wajib pajak. SAK ETAP merupakan SAK versi mudah yang ditujukan khusus untuk perusahaan kecil dan menengah (UKM) yang diadopsi dari IFRS for SME.

5ISI SAK ETAP 6BabBab1Ruang Lingkup16Aset Tidak Berwujud2Konsep dan Prinsip Pervasive17Sewa3Penyajian Laporan Keuangan18Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi4Neraca19Ekuitas5Laporan Laba Rugi20Pendapatan6Laporan Perubahan Ekuitas21Biaya Pinjaman7Laporan Arus Kas22Penurunan Nilai Aset8Catatan atas Laporan Keuangan23Imbalan Kerja9Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan24Pajak Penghasilan10Investasi pada Efek Tertentu25Mata Uang Pelaporam11Persediaan26Transaksi dalam Mata Uang Asing12Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak27Peristiwa setalah Akhir Periode Pelaporan13Investasi pada Joint Venture28Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa14Propoerti Investasi29Ketentuan Transisi15Aset Tetap30Tanggal EfektifDaftar Istilah6Tujuan Laporan Keuangan Memberikan infomasi posisi keuangan, kinerja, perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomiLaporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya

Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat

Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,Kinerja keuangan: pendapatan dan beban Pengakuan dan pengukuran unsur-unsur laporan keuanganDasar akuntansi AkrualSaling hapus tidak diperkenankan7Konsep dan Prinsip PervasifASET Dalam menentukan eksistensi aset, hak milik tidakesensial. Misalnya, properti yang diperoleh melalui sewa adalahaset jika entitas mengendalikan manfaat yang diharapkanmengalir dari properti tersebut.7Penyajian laporan keuanganPenyajian wajar posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas (jujur)Kepatuhan terhadap SAK ETAPKelangsungan usahaFrekuensi pelaporanPenyajian yang konsisten Informasi komparatifMaterialitas dan agregasi Pos-pos yang material disajikan terpisah. Laporan keuangan lengkapIdentifikasi laporan keuangan8Penyajian Laporan KeuanganPenyajian wajar :Laporan keuangan menyajikan dengan wajar posisikeuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas.Penyajian wajar mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruhtransaksi, peristiwa dan kondisi lain yang sesuai dengan definisidan kriteria pengakuan aset, kewajiban, penghasilan dan bebanyang dijelaskan dalam Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif.

Kepatuhan terhadap ETAP : Entitas yang laporan keuangannya mematuhi SAKETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secarapenuh (explicit and unreserved statement) atas kepatuhantersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Laporankeuangan tidak boleh menyatakan mematuhi SAK ETAPkecuali jika mematuhi semua persyaratan dalam SAK ETAP.

KELANGSUNGAN USAHA3.4 Pada saat menyusun laporan keuangan, manajemenentitas yang menggunakan SAK ETAP membuat penilaian ataskemampuan entitas melanjutkan kelangsungan usaha.

FREKUENSI PELAPORAN3.5 Entitas menyajikan secara lengkap laporan keuangan(termasuk informasi komparatif) minimum satu tahun sekali.

PENYAJIAN YANG KONSISTEN3.6 Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporankeuangan antar periode harus konsisten kecuali:(a) terjadi perubahan yang signifikan atas sifat operasi entitasETAP.16atau perubahan penyajian atau pengklasifikasian bertujuanmenghasilkan penyajian lebih baik sesuai kriteria pemilihandan penerapankebijakan akuntansi dalam Bab 9Kebijakan Akuntansi, Estimasi, dan Kesalahan; atau(b) SAK ETAP mensyaratkan suatu perubahan penyajian.

INFORMASI KOMPARATIF3.9 Informasi harus diungkapkan secara komparatifdengan periode sebelumnya kecuali dinyatakan lain oleh SAKETAP (termasuk informasi dalam laporan keuangan dan catatanatas laporan keuangan). Entitas memasukkan informasikomparatif untuk informasi naratif dan deskriptif jika relevanuntuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.

MATERIALITAS DAN AGREGASI3.10 Pos-pos yang material disajikan terpisah dalamlaporan keuangan sedangkan yang tidak material digabungkandengan jumlah yang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis.

IDENTIFIKASI LAPORAN KEUANGANEntitas harus mengungkapkan hal berikut ini dalamcatatan atas laporan keuangan:(a) domisili dan bentuk hukum entitas serta alamat kantornyayang terdaftar;(b) penjelasan sifat operasi dan aktivitas utamanya.8

PERBEDAAN SAK-ETAP dengan PSAKPenyajian Laporan KeuanganNeracaKewajibanLaporan laba rugiLaporan perubahan ekuitasLaporan arus kasCatatan atas laporan keuangan

Laporan posisi keuangan (neraca)LiabilitasLaporan laba rugi komprehensifLaporan perubahan ekuitasLaporan arus kasCatatan atas laporan keuanganSAK ETAPPSAK 1 (Revisi 2009)

Neraca minimal mencakup. Yang beda:Urutan dan format pos tidak ditentukan oleh SAK ETAPKlasifikasi asset lancar sama aja,, selain yg tidak masuk klasifikasi asset lancar = asset tidak lancarKalo bisa memberikan informasi lebih baik, bisa berdasarkan likuiditasnya.

Laporan Laba-Rugi Pos minimal: Pendapatan, beban keuangan , bagian laba atau rugi investasi (metode ekuitas), beban pajak, laba atau rugi bersihPos luar biasa tidak diperkenankan.

10Metode PengukuranSAK ETAP menggunakan historical cost dan nilai wajardalam penilaian aset, SAK-ETAP hanya menggunakan biaya historis dan baru menggunakan revaluasi kalau diizinkan.

mengunakan historical cost, fair value, dan nilai realisasi bersihbisa memilih salah satu yang mana lebih relevan atau yang lebih andal.

SAK ETAPPSAK

11Konsep Pemeliharaan Modal

Pada PSAK salah satu yang terpenting adalah bagaimana modal pemilik perusahaan itu terjaga Oleh karena itu, SAK UMUM dirancang untuk bisa menyajikan kondisi perusahaan sebenarnya untuk kepentingan pemilik perusahaan, investor dan kreditor.Berbeda dengan SAK-ETAP, karena merupakan SAK khusus untuk entitas tanpa akuntabilitas publik, maka tidak diperlukan untuk menyajikan dan menggunakan konsep pemeliharaan modal yang akuntabel. Oleh karena itu, SAK-ETAP tidak disajikan catatan atas laporan keuangan mengenai modal perusahaan dan dividen secara detail.12PSAK mengakui umur manfaat yang tidak terbatas, sedangkan SAK-ETAP hanya mengakui aset tidak berwujud yang memiliki umur yang terbatas. Begitu pula untuk goodwill, PSAK mengakuinya, sedangkan SAK ETAP tidak. Pengakuannya juga berbeda, PSAK bisa menggunakan metode historical cost dan revaluasi, sedangkan SAK-ETAP hanya menggunakan historical cost. PSAK benar-benar memperhitungkan adanya indikasi pengurangan nilai dari aset tidak berwujud tersebut, sedangkan SAK-ETAP tidak. Aset Tak Berwujud

NeracaMenyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu.Minimal mencakup pos-pos: kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, persediaan, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, utang usaha dan utang lainnya, aset dan kewajiban pajak, kewajiban diestimasi ekuitas.Urutan dan format pos tidak ditentukan oleh SAK ETAPKalo bisa memberikan informasi lebih baik, bisa berdasarkan likuiditasnya.Selain yg tidak masuk klasifikasi asset lancar = asset tidak lancar

14Neraca minimal mencakup. Yang beda:Urutan dan format pos tidak ditentukan oleh SAK ETAPKlasifikasi asset lancar sama aja,, selain yg tidak masuk klasifikasi asset lancar = asset tidak lancarKalo bisa memberikan informasi lebih baik, bisa berdasarkan likuiditasnya.

14Laporan Laba RugiMenyajikan laporan laba rugi suatu periode tertentu yang menunjukan kinerja keuangan selama periode tersebut.Pos minimal: Pendapatanbeban keuangan bagian laba atau rugi investasi (metode ekuitas)beban pajaklaba atau rugi bersihPos luar biasa tidak diperkenankan15Catatan Atas Laporan KeuanganCatatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan, penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan.

Harus mengungkapkan:dasar penyusunan laporan keuangan kebijakan akuntansi yang signifikaninformasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tapi relevan untuk memahami laporan keuangan

Disajikan secara sistematis dan merujuk silang ke pos-pos dalam laporan keuangan.16Laporan Arus KasMenyajikan informasi arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.Aktivitas operasi hanya dapat disajikan secara tidak langsung.Bunga dan dividen harus diungkap secara terpisah secara konsisten sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.Pajak penghasilan diungkapkan terpisah sebagai aktivitas operasi kecuali dapat secara spesifik diidentifikasi sebagai aktivitas investasi atau pendanaan.Transaksi non kas tidak dapat disajikan dalam laporan arus kas.Klasifikasi LAK Aktivitas Operasi, Investasi, dan Pendanaan17Aktivitas Operasi Indirect methodLaba bersihArus kas dari kegiatan operasiPerubahan current asset dan current liabilities+ Kerugian dan - Keuntungan+ Beban bukan kas seperti depresiasi dan amortisasi1818Catatan Atas Laporan KeuanganCatatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan, penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan.

Harus mengungkapkan:dasar penyusunan laporan keuangan kebijakan akuntansi yang signifikaninformasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan, tapi relevan untuk memahami laporan keuangan

Disajikan secara sistematis dan merujuk silang ke pos-pos dalam laporan keuangan.19Urutan Penyajian CALKPernyataan kepatuhan sesuai SAK ETAPRingkasan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkanInformasi yang mendukung pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan, sesuai dengan urutan penyajian dalam laporan keuanganPengungkapan lain:kejadian setelah tanggal neracastandar akuntansi barukondisi ekonomi globalInformasi tentang sumber utama ketidakpastian estimasi20

Jika SAK ETAP tidak secara spesifik mengatur suatu transaksi, peristiwa atau kondisi, maka manajemen menggunakan pertimbangan relevan dan andal untuk memilih kebijakan akuntansinya.

PENERAPAN SAK-ETAPPenerapan di UKM STUDI KEPUSTAKAAN, Hasil Penelitian Terdahulu (Skripsi, Artikel Ilmiah, dsb)

Artikel Ilmiah - Penerapan Akuntansi Berdasarkan Sak Etap Pada UKM Kampung Batik Di Sidoarjo oleh IIM MARIFATUL AULIYAH (2012)Keberadaan SAK ETAP yang diperuntukan untuk usaha kecil dan menengah, keberadaannya belum banyak diketahui oleh para pemilik UKM di wilayah Kampung Batik Sidoarjo. Kurangnya sosialisasi menjadi faktor utama kurang dikenalnya SAK ETAP dilingkungan UKM. Terdapat UKM yang belum tentu mau menerapkan SAK ETAP karena tidak mau mengambil resiko mengubah semua tatanan keuangan yang sudah ada.Terdapat UKM yang tidak akan menerapkan SAK-ETAP, karena UKM menganggap menerapkan atau tidak, tidak akan berpengaruh pada usahanya. Karena laporan keuangan yang dibuat hanya untuk pribadi.Terdapat UKM yang antusias dan optimis menerapkan / dan akan menerapkan SAK ETAP sebagai suatu standar laporan keuangan yang lebih mudah dan dapat mereka terapkan.Penerapan di UKM STUDI KEPUSTAKAAN, Hasil Penelitian Terdahulu (Skripsi, Artikel Ilmiah, dsb)

Skripsi Penerapan Sak Etap Pada Perkoperasian Dalam Penyajian Laporan Keuangan Pada Koperasi Karyawan Yodium Farma PT. Kimia Farma Tbk. Plant Watudakon oleh Sigit Amy Ariyono Putro (2013)E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Evaluasi Penerapan SAK-ETAP atas Persediaan (Studi Kasus Pada PT. Wisnu Karya Putra International) oleh Ni Luh Putu Kristayani dan Ni Putu Sri Harta Mimba (2014)HIPOTESIS ANDA ????

CV. PRIMA JASA INDONESIASTUDI KASUS #1

Prima Jasa Indonesia telah menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dariNeracaLaporan Laba RugiLaporan Perubahan EkuitasCALK

KOPERASI KPPN BANTAENGSTUDI KASUS #2

Lanjutan....

STUDI KASUS #3 SE No. 15/29/DKBU tanggal 31 Juli 2013 perihal Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi Bank Perkreditan Rakyat. Agar Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Publikasi dapat diperbandingkan, penyajian laporan tersebut wajib didasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku bagi BPR yaitu Standar Akuntansi Keuangan bagi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), Pedoman Akuntansi bagi PR (PA BPR), dan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.(Sumber: SE- No. 15/29/DKBU Point UMUM - E)

Untuk memenuhi aspek transparansi, Laporan Keuangan Publikasi BPR memuat pengungkapan (disclosure) sesuai dengan SAK ETAP dan PA BPR.

Pengungkapan terkait dengan Informasi Umum Akuntansi, Laporan Keuangan Tahunan dan penyajian perbandingannya, kebijakan akuntansi, komitmen dan kontingensi, serta pengungkapan lainnya, berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan bagi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi BPR (PA BPR).

29Terkait dengan penerapan SAK-ETAP ini, BPR diatur pula dalam hal keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan. Dimana dalam surat edaran tersebut, BPR yang terlambat mengumumkan Laporan Tahunan dikenakan sanksi kewajiban membayar sebesar Rp50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) per hari keterlambatan. Laporan Keuangan yang dibuat namun tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan bagi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi BPR (PA BPR). Apabila setelah Bank Indonesia memberikan surat peringatan sebanyak 2 (dua) kali kepada BPR namun tidak ditindaklanjuti dengan perbaikan serta penyampaian Laporan dimaksud maka BPR yang bersangkutan dikenakan sanksi kewajiban membayar sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).Laporan Keuangan Tahunan bagi BPR dengan total aset lebih besar dari atau sama dengan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) wajib diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Bank Indonesia.

Penerapan SAK-ETAP kepada BPR