3
Akuntansi Sebagai Teknologi Sudibyo menegaskan bahwa seni dan sains bukan merupakan dua kutub yang konyinum. Kutub yang dimaksud disini adalah status atau klasifikasi seperangkat pengetahuan dalam taksonomi atau pohon pengetahuan. Karena kedua kutub tersebut bukan suatu kontinum, tidak selayaknyalah akuntansi dipandang sebagai gabungan antara seni dan sains. Kutub atau kelas yang masih terbuka untuk mengklasifikasi status akuntansi adalah teknologi. Teknologi merupakan sarana untuk memecahkan masalah nyata dalam lingkungan tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu. Sudibyo menegaskan bahwa dengan mengenali karakteristik akuntansi, seperangkat pengetahuan akuntansi sebenarnya lebih merupakan suatu teknologi dan oleh karenanya harus dikembangkan sesuai dengan sifat teknologi tersebut agar lebih bermanfaat dan mempunyai pengaruh nyata dalam kehidupan sosial tertentu. Selanjutnya ditegaskan bahwa pada kenyataanya akuntansi tidak mempunyai sifat-sifat sebagai sains. Karena akuntansi masuk dalam bisang pengetahuan teknologi, akuntansi dapat didefinisi sebagai “rekayasa informasi dan pengendalian keuangan”. Sebagai teknologi, akuntansi dapat memanfaatkan teori-teori dan pengetahuan yang dikembangkan dalam disiplin ilmu yang lain untuk mencapai tujuan tertentu tanpa harus mengembangkan teorinya sendiri. Walaupun akuntansi itu sendiri tidak harus merupakan sains tetapi sains dapat dimanfaatkan dalam akuntansi untuk menciptakan suatu dalam rangka mencapai kemakmuran ekonomi.

sap 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teori akuntansi

Citation preview

Page 1: sap 1

Akuntansi Sebagai Teknologi

Sudibyo menegaskan bahwa seni dan sains bukan merupakan dua kutub yang konyinum.

Kutub yang dimaksud disini adalah status atau klasifikasi seperangkat pengetahuan dalam

taksonomi atau pohon pengetahuan. Karena kedua kutub tersebut bukan suatu kontinum, tidak

selayaknyalah akuntansi dipandang sebagai gabungan antara seni dan sains. Kutub atau kelas

yang masih terbuka untuk mengklasifikasi status akuntansi adalah teknologi. Teknologi

merupakan sarana untuk memecahkan masalah nyata dalam lingkungan tertentu dan untuk

mencapai tujuan tertentu.

Sudibyo menegaskan bahwa dengan mengenali karakteristik akuntansi, seperangkat

pengetahuan akuntansi sebenarnya lebih merupakan suatu teknologi dan oleh karenanya harus

dikembangkan sesuai dengan sifat teknologi tersebut agar lebih bermanfaat dan mempunyai

pengaruh nyata dalam kehidupan sosial tertentu.

Selanjutnya ditegaskan bahwa pada kenyataanya akuntansi tidak mempunyai sifat-sifat

sebagai sains. Karena akuntansi masuk dalam bisang pengetahuan teknologi, akuntansi dapat

didefinisi sebagai “rekayasa informasi dan pengendalian keuangan”. Sebagai teknologi,

akuntansi dapat memanfaatkan teori-teori dan pengetahuan yang dikembangkan dalam disiplin

ilmu yang lain untuk mencapai tujuan tertentu tanpa harus mengembangkan teorinya sendiri.

Walaupun akuntansi itu sendiri tidak harus merupakan sains tetapi sains dapat dimanfaatkan

dalam akuntansi untuk menciptakan suatu dalam rangka mencapai kemakmuran ekonomi.

Teori Akuntansi Sebagai Sains

Untuk memahami pengertian teori akuntansi, perlu dibahas dahulu pengertian teori. Teori

sering diartikan sebagai sesuatu yang tidak operasional atau sesuatu bersifat abstrak atau sesuatu

yang tidak operasional atau sesuatu bersifat abstrak atau sesuatu yang ideal sebagai lawan dari

sesuatu yang nyata dan dikerjakan dalam dunia nyata. Teori di sini diartikan tidak lebih dari

peraturan, ketentuan, tata tertib, tata cara, atau pedoman tentang bagaimana mengerjakan sesuatu

yang ideal. Dengan pengertian ini, teori akuntansi sering diartikan sebagai sekumpulan prinsip-

prinsip akuntansi yang berlaku dan harus dianut dalam lingkungan tertentu.

Page 2: sap 1

Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan secara

sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta. Teori akan

berisi pernyataan-pernyataan asumsi dan hipotesis. Proposisi adalah pernyataan tentang

hubungan teoritis konsep-konsep yang diteorikan. Agar menjadi teori yang kuat proposisi harus

dimungkinkan untuk diuji secara ilmiah dan didukung oleh apa nyatanya diamati. Sebagai sains,

kegiatan penjelajahan dari riset ajuntansi lebih diarahkan untuk menguji secara ilmiah teori-teori

tersebut yang diajukan sebagai penjelasan fenomena akuntansi, alam, atau sosial.

Dari pengertian di atas, tujuan teori adalah menjelaskan dan memprediksi. Menjelaskan

berate menganalisis dan memberi alasan mengapa fenomena atau fakta seperti yang diamati.

Teori permintaan misalnya menjelaskan mengapa kalau harga naik, kuantitas barang yang

diminta akan menurun. Memprediksi berarti memberi keyakinan bahwa kalau asumsi-asumsi

atau syarat-syarat yang diteorikan dipenuhi besar kemungkinan suatu fenomena atau fakta

tertentu akan terjadi.

Bila pengertian di atas diterapkan untuk akuntansi, teori akuntansi sering dimaksudkan

sebagai sains yang berdiri sendiri yang menjadi sumber atau induk pengetahuan dan praktik

akuntansi. Status teori akuntansi akan menjadi sains setara dengan pengertian teori dalam

astronomi, ekonomika, fisika, biologi, dan sebagainya.

Teori Akuntansi Sebagai Penalaran Logis

Teori dapat pula diartikan sebagai suatu penalaran logis yang melandasi praktik nyata.

Teori berusaha untuk memberikan pembenaran terhadap praktik agar praktik mempunyai

kekuatan untuk dapat dipertahankan atau dipertanggungjelaskan kelayakannya. Penalaran logis

berisi asumsi, dasar pikiran, konsep, dan argument yang saling berkaitan dan yang membentuk

suatu rerangka pikir yang logis. Hasil proses penalaran logis adapat dituangkan dalam bentuk

dokumen yang berisi prinsip-prinsip umum yang menjadi landasan umum untuk menentukan

tindakan atau praktik yang terbaik dalam mencapai suatu tujuan.