12
ANALISIS INFORMASI KEUANGAN SAP I : Laporan Keuangan Oleh : Nama : Ayu Etika Sari NIM : 1306305042 No. Absen : FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA REGULER

SAP 1 AIK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dadadad

Citation preview

Page 1: SAP 1 AIK

ANALISIS INFORMASI KEUANGAN

SAP I : Laporan Keuangan

Oleh :

Nama : Ayu Etika Sari

NIM : 1306305042

No. Absen :

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

REGULER

2015

Page 2: SAP 1 AIK

I. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Menurut Munawir (2004:2) mengemukakan pengertian laporan keuangan

sebagai berikut:

“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat

digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu

perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari

perusahaan tersebut.”

Selanjutnya menurut Harahap (2002:7) mengemukakan bahwa:

“Laporan keuangan adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses

akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu

bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan

indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya.”

Universitas Sumatera UtaraSedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK

No. 1 (IAI:2004:04) mengemukakan bahwa:

Laporan keuangan adalah suatu bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi: neraca, laporan laba rugi,

laporan perubahan ekuitas (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya

sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), dan catatan atas laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi dan pengikhtisaran dan

pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakai. Seperti yang kita tahu

bahwa informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk mengambil

keputusan. Informasi yang tepat akan sangat berguna dalam mengambil berbagai

keputusan. 

II. PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN

II.1. Pihak Internal

Pihak internal ialah pihak yang berhubungan langsung dengan operasi

perusahaan sehari-hari, misalnya pemimpin perusahaan (manajer). Manajer sebagai

pengelola perusahaan dan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan.

Banyaknya jenis data  yang dibutuhkan oleh seorang manajer tergantung dari besar

kecil perusahaan yang dikelolanya. Informasi ini dibutuhkan oleh manajeruntuk

mengevaluasi kegiatan usaha yang akan dijalankan.

Page 3: SAP 1 AIK

II.2. Pihak Eksternal

Pihak eksternal ialah pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, tetapi

tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan

operasional perusahaan. Pihak eksternal diantaranya sebagai berikut:

a. Pemillik perusahaan, memerlukan informasi akuntansi pada waktu tertentu untuk

mengetahui posisi keuangan perusahaannya.

b.  Investor & pemegang saham, memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui

status keuangan dan prospek perusahaan yang akan datang. Informasi ini dijadikan

pertimbangan dasar untuk menanamkan modal atau tidak pada perusahaan tersebut.

c. Kreditor, memerlukan informasi akuntansi untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam melunasi hutangnya.

d. Pemerintah, berkepentingan terhadap informasi akuntansi suatu perusahaan

berkaitan dengan masalah perpajakan. Dari laporan keuangan yang ada, pemerintah

dapat menentukan jumlah pajak dan penetapan pajak dari perusahaan tersebut.

e. Karyawan, memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui profitabilitas dan

akuntabilitas perusahaan tempat mereka bekerja.

f. Masyarakat, terutama yang berada disekitan perusahaan, karena perusahaan

berkepentingan dalam penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

III. SIFAT LAPORAN KEUANGAN

Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) No 01 – Karakteristik

Kualitatif Laporan Keuangan, Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah

ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga

dapat memenuhi tujuannya atau menghasilkan informasi yang berkualitas. Dalam

Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) Nomor 2 Tahun 1980 tentang

Qualitative Characteristics of Accounting Information mengisyaratkan bahwa

informasi akuntansi yang berkualitas harus menunjukkan manfaat yang lebih besar

daripada biaya yang dikeluarkan untuk menyajikan informasi tersebut, Keempat

karakteristik berikut ini merupakan prasyaratan normatif yang diperlukan agar

laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:

III.1. Relevan

Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di

dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka

Page 4: SAP 1 AIK

mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan,

serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan

demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan

maksud penggunaannya. Informasi dapat dikatakan relevan jika memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut:

a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value), Informasi memungkinkan

pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.

b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value), Informasi dapat membantu

pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa

lalu dan kejadian masa kini.

c. Tepat waktu, Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan

berguna dalam pengambilan keputusan.

d. Lengkap, Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap

mungkin, mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi

pengambilan  keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada.

3.2. Andal

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan

kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi.

Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat

diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan

dan merugikan pengguna laporan keuangan. Informasi yang andal memenuhi

karakteristik:

a. Penyajian Jujur, Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa

lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk

disajikan.

b. Dapat Diverifikasi (verifiability), Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang

berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.

c. Netralitas, Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada

kebutuhan pihak tertentu.

Agar informasi yang dihasilkan dapat dipercaya (andal) maka penyajian informasi

dalam laporan keuangan pemerintah harus didasarkan pada peraturan perundang-

undangan yang berlaku, dan disajikan secara menyeluruh.

Page 5: SAP 1 AIK

3.3. Dapat Dibandingkan

Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar periode

untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan serta

membandingkan laporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan,

kinerja dan perubahannya secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian

dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa dilakukan secara

konsisten. Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika

dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan

keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara

internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas

menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara

eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan

akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah menerapkan kebijakan akuntansi yang

lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut

diungkapkan pada periode terjadinya perubahan. Agar informasi yang disajikan dapat

dibandingkan maka penyajian laporan keuangan pemerintah minimal harus disajikan

dalam 2 (dua) periode atau 2 (dua) tahun anggaran.

3.4. Dapat Dipahami

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah dikatakan dapat

dipahami jika pengguna mengerti dengan informasi-informasi yang disajikan dan

mampu menginterpretasikannya. Hal ini dapat terlihat dari manfaat informasi yang

disajikan tersebut terhadap pengambilan keputusan. Untuk itu, penyajian informasi

dalam laporan keuangan pemerintah harus menggunakan format/bentuk serta istilah

yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Pengguna harus

diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan

operasi entitas pelaporan, serta memiliki kemauan untuk mempelajari informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan pemerintah. Dalam kenyataannya, pemerintah masih

menghadapi beberapa kendala kendala dalam menyajikan informasi yang relevan dan

andal tersebut. Kendala tersebut merupakan suatu keadaan yang tidak memungkinkan

terwujudnya kondisi yang ideal dalam mewujudkan laporan keuangan pemerintah yang

relevan dan andal akibat keterbatasan (limitations) atau karena alasan-alasan

kepraktisan. Tiga hal yang menimbulkan kendala dalam penyajian laporan keuangan

pemerintah tersebut, yaitu:

Page 6: SAP 1 AIK

a. Materialitas

Walaupun idealnya memuat segala informasi, laporan keuangan pemerintah hanya

diharuskan memuat informasi yang memenuhi kriteria materialitas. Informasi

dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam

mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna

yang diambil atas dasar laporan keuangan.

b. Pertimbangan Biaya dan Manfaat

Manfaat yang dihasilkan informasi akuntansi seharusnya melebihi biaya

penyusunannya. Dampak dari pertimbangan biaya dan manfaat tersebut, laporan

keuangan pemerintah diperbolehkan untuk tidak menyajikan segala informasi,

apalagi jika informasi tersebut manfaatnya lebih kecil daripada biaya

penyusunannya.

IV. JENIS DAN BENTUK LAPORAN KEUANGAN

IV.1. Laporan Laba Rugi

Laba adalah sejumlah nominal yang menunjukkan perkembangan kegiatan

usaha suatu perusahaan. Laporan laba (Rugi) memiliki peranan penting di sini,

yaitu sebagai alat ukur efisiensi manajemen perusahaan dan kelangsungan hidup

perusahaan di masa yang akan datang. SFAS No 1 mengatakan bahwa fokus utama

dari pelaporan keuangan adalah informasi kinerja perusahaan yang ditunjukkan

dari informasi laba dan komponennya dan tujuan utamanya memberikan informasi

yang berguna bagi mereka yang paling berkepentingan stakeholder dalam laporan

keuangan (Hendriksen dan Van Breda, 2000 : 309) dalam Rahadi Ari Baskoro

(2007 : 30). Perhitungan laba (rugi) mengukur arus dari pendapatan dan beban

(expenses) selama satu selang waktu, yang biasanya satu tahun. Persamaan

perhitungan laba (rugi) dasar adalah (Weston dan Copeland, 1995 : 29).

Bentuk Singgle Step (langkah tunggal) Yaitu penyusunan laporan rugi – laba yang

dilakukan dengan membandingkan total pendapatan dengan total biaya. Dalam

laporan laba rugi bentuk langkah tunggal hanya dikenal satu jenis laba saja, yaitu

laba bersih.

Bentuk Multiple Step (langkah bertahap) Yaitu penyusutan laporan rugi – laba

yang dilakukan secara bertahap.

IV.2. Laporan Perubahan Modal

Merupakan laporan yang menyajikan tentang perubahan modal yang terjadi

selama satu periode. Pada perusahaan perseroan (PT) disebut laporan laba ditahan.

Page 7: SAP 1 AIK

Untuk menggambarkan perubahan hak milik perusahaan yang tertanam dalam

perusahaan, perlu disusun Laporan Perubahan Ekuitas. Laporan ini dapat

digabungkan dengan Laporan Laba Rugi, apabila informasi perubahan jumlahnya

tidak banyak. Dalam perseroan laporan ini sering disebut Laporan Perubahan Laba

Ditahan karena umumnya perubahan modal terjadi pada pos Laba Ditahan saja.

Namun, apabila perubahan juga terjadi pada pos-pos modal pemilik yang lain maka

perlu disusun laporan perubahan ekuitas secara lengkap. 

IV.3. Neraca

Menurut Graham Mott (1996 : 32) neraca merupakan suatu gambaran

keuangan perusahaan pada satu saat, biasanya pada hari terakhir bulan atau tahun.

Satu sisi neraca menunjukkan nilai semua aktiva yang dimiliki perusahaan, dan sisi

yang lain meunjukkan sumber-sumber dana untuk memperoleh aktiva tersebut.

Amin Widjaja Tunggal (1997 : 17) dalam bukunya “Akuntansi Untuk Perusahaan

Kecil dan Menengah” menyatakan Neraca sebagai suatu gambaran posisi keuangan

suatu badan usaha pada saat tertentu yang lazimnya disajikan dalam bentuk, aktiva,

hutang dan modal.

Bentuk Scontro (Account Form) Yaitu neraca yang disusun secara sebelah –

menyebelah, dimana sebelah kiri/ debet untuk aktiva sedangkan sebelah

kanan/kredit untuk hutng dan modal.

Bentuk Stafel (Report Form) Yaitu neraca yang disusun dari atas ke bawah, yaitu

dengan urutan aktiva, hutang kemudian modal.

IV.4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas Yaitu laporan sistematis tentang aliran kas masuk dan kas

keluar (termasuk sumber-sumber dan penggunaannya) yang terjadi pada suatu

periode tertentu.Arus Kas adalah kas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dan

digunakan untuk membayar kepada kreditur dan pemegang saham (Ross dan

Westerfield dalam Ahmad Hanin Fatah, 2002 : 19). Laporan arus kas adalah alat

perencanaan yang akan membantu kita pada masa yang akan datang, menentukan

kapan uang tunai diperlukan untuk membayar tagihan-tagihan, membantu manajer

membuat keputusan usaha dan membantu kita dalam mengatur segala sesuatu

aktivitas kas sebelum kas benar diperlukan.

Bentuk umum dari laporan arus kas menunjukkan penerimaan dan

pengeluaran kas yang terbagi ke dalam tiga kategori, yakni:

Page 8: SAP 1 AIK

a. Arus kas yang berasal dari Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama

pendapatan perusahaan (principal revenue producing activities) dan aktivitas

lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus

kas yang berasal dari aktivitas operasi dapat dilaporkan dengan menggunakan di

antara dua metode baik langsung maupun tidak langsung.

b. Arus kas yang berasal dari Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan

aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Arus

kas dari aktivitas investasi berasal dari aktivitas pembelian atau penjualan aktiva

tetap, bangunan, peralatan, piutang wesel dan investasi.

c. Arus kas yang berasal dari Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang

mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman

perusahaan. Arus kas dari aktivitas pendanaan berasal dari kenaikan atau

penurunan pendanaan utang dan pendanaan ekuitas dan dari pembayaran

dividen kepada pemegang saham.