Upload
anakagungmirahsiswandari
View
3
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
spm
Citation preview
PEMBAHASAN
PRILAKU ORGANISASI
Proses Management Control System
Sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. Sistem pengendalian
manajemen yang baik mempengaruhi perilaku sedemikian rupa sehingga memiliki tujuan yang
selaras; artinya tindakan-tindakan individu yang dilakukan untuk meraih tujuan-tujuan pribadi
juga akan membantu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Suatu perencanaan strategis akan melaksanakan tujuan dan strategi organisasi. Seluruh
informasi yang tersedia dipergunakan untuk membuat perencanaan ini. Perancanaan strategis
tersebut kemudian dikonversi menjadi anggaran tahunan yang fokus pada pendapatan dan
belanja yang direncanakan untuk masing-masing pusat tanggung jawab. Pusat tanggung jawab
ini menjalankan operasi-operasi yang ditugaskan dan hasilnya kemudian dinilai dan dilaporkan.
Proses pengendalian manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat pengendalian
informal masih banyak terjadi. Pengendalian manajemen formal merupakan tahap-tahap yang
saling berkaitan satu sama lain, terdiri dari proses :
1) Pemrograman (Programming). Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program
yang akan dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan alokasikan untuk
setiap program yang telah ditentukan.
2) Penganggaran (Budgeting). Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara
terinci, dinyatakan dalam satu moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.
Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat
pertanggungjawaban.
3) Operasi dan Akuntansi (Operating and Accounting). Pada tahap ini dilaksanakan
pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan penerimaan-penerimaan
yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya tersebut digolongkan sesuai dengan program
yang telah ditetapkan dan pusat-pusat tanggungjawabnya. Penggolongan yang sesuai
program dipakai sebagai dasar untuk pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan
1
penggolongan yang sesuai dengan pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur
kinerja para manajer.
4) Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis). Tahap ini paling penting karena menutup
suatu siklus dari proses pengendalian manajemen agar data untuk proses
pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan.
Analisis laporan manajemen antara lain dapat berupa :
1) Perlu tidaknya strategi perusahaan diperiksa kembali.
2) Perlu tidaknya dilakukan penghapusan, penambahan, atau pengubahan program di
tahun yang akan datang.
3) Dari analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan perubahan
anggaran, apabila sudah tidak realistis.
4) Dari laporan-laporan dapat diambil kesimpulan perlu adanya perbaikan-perbaikan
untuk masalah yang tidak dapat diantisipasi.
Tujuan Organisasi
Secara umum tujuan organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin dicapai oleh
organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi. Untuk mencapai tujuan dalam
organisasi, pelaku (orang) dalam organisasi diharapkan untuk mendesain ataupun me-manage
organisasinya dengan matang agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Klasifikasi tujuan dari
Penow bagi organisasi pada umumnya dibedakan menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan
mereka yang berkepantingan” , yaitu :
1. Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas
yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
2. Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam
bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang konsumen, jasa-jas bisnis.
3. Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung pada
barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil.
4. Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik Produk, berbagai karakteristik
barang- barang / jasa-jasa produksi.
2
5. Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan
kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain.
Goal Congruence
Manajer senior menginginkan agar organisasi mencapai tujuan organisasi. Tetapi anggota
individual organisasi mempunyai tujuan pribadi masing-masing yang tidak selalu konsisten
dengan tujuan organisasi. Dengan demikian, tujuan utama adalah memastikan tingkat
“keselarasan tujuan (goal congruence)” yang tinggi. Dalam proses yang sejajar dengan tujuan,
manusia diarahkan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan kepentingan pribadi mereka
sendiri, yang sekaligus juga merupakan kepentingan perusahaan.
Sistem pengendalian yang memadai setidaknya tidak akan mendorong individu untuk
bertindak melawan kepentingan organisasi. Misalnya, bila sistem menekankan pada pengurangan
biaya, manajer meresponnya dengan cara mengurangi biaya melalui pengorbanan kualitas yang
memadai atau mengurangi biaya dalam unitnya sendiri dengancara mengalokasikan jumlah yang
lebih besar ke unit lain, maka manajer telah termotivasi, tetapi kearah yang keliru. Sistem harus
dirancang sedemikian rupa sehingga tindakan-tindakan setiap anggota perusahaan bisa selaras
dengan kepentingan organisasi
Faktor Informal yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan
Faktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal adalah norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan di
dalam masyarakat, di mana organisasi menjadi bagiannya. Norma-norma ini mencakup
sikap, yang secara kolektif sering juga disebut sebagai etos kerja, yang diwujudkan melalui
loyalitas pegawai terhadap organisasi, keuletan, semangat, dan juga kebanggaan yang
dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan tugas. Di lain pihak, sikap dan norma juga
bergantung pada masing-masing Negara.
Faktor-faktor Internal
a. Budaya
Faktor internal yang terpenting adalah budaya di dalam organisasi itusendiri, yang
meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma-norma perilaku, serta
3
asumsi-asumsi yang secara implisit diterima dan yang secara eksplisit dimanifestasikan di
seluruh jajaran organisasi. Norma-norma budaya sangatlah penting karena hal tersebut
bisa menjelaskan mengapa duaperusahaan dengan sistem pengendalian manajemen
formal yang sama, bervariasi dalam hal pengendalian aktual.
Budaya sebuah perusahaan biasanya tidak pernah berubah selamabertahun-tahun,
meskipun tak seorangpun ingat apa yang menjadi alasannya. Budaya organisasi juga
sangat dipengaruhi oleh personalitas dan kebijakan CEO, serta oleh personalitas dan
kebijakan para manajer pada tingkat yang lebihrendah di area-area yang menjadi
tanggung jawab mereka. Upaya-upaya untuk mengubah peraturan selalu mendapatkan
perlawanan, dan semakin besar sertalamanya sebuah perusahaan, maka perlawanannya
pun akan semakin besar.
b. Gaya Manajemen
Faktor internal yang memiliki dampak yang paling kuat terhadap pengendalian
manajeman adalah gaya manajemen. Para manajer memiliki kualitas dan gaya yang
beragam. Beberapa diantaranya memiliki kharisma dan ramah, sementara yang lain ada
yang bergaya agak santai, ada juga manajer yang banyak melewatkan waktunya dengan
melihat-lihat dan berbicara pada banyak orang manajemen dengan cara berjalan
berkeliling (management by walking-around), sementara ada juga manajer yang
menyibukkan dirinyadengan menulis laporan.
c. Organisasi Informal
Garis-garis dalam bagan organisasi menggambarkan hubungan-hubungan formal,
yaitu pemegang otoritas resmi dan tanggung jawab dari setiap manajer. Kenyataan-
kenyataan selama berlangsungnya proses pengendalian manajemen, tidak bisa dipahami
tanpa mengenali arti penting dari hubungan-hubungan yang menyusun di organisasi yang
bersifat formal.
d. Persepsi dan Komunikasi
Dalam upaya meraih tujuan-tujuan, para manajer operasi harus mengetahui tujuan
dan tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencapainya. Mereka menyerap
informasi ini dari berbagai jalur, baik itu jalur formal (seperti anggaran dan dokumen-
dokumen resmi lainnya) ataupun jalur informal (seperti bahan obrolan yang tak resmi).
4
Meskipun jalurnya sanga tberagam, namun tidak selalu jelas apa yang sesungguhnya
diinginkan oleh pihak manajer senior. Sebuah organisasi adalah sebuah entitas yang
kompleks, dan tindakan-tindakan yang diambil oleh berbagai bagian dari organisasi
untuk mencapai tujuan bersama tersebut tidak bisa dinyatakan secara jelas, bahkan dalam
situasi yang terbaik sekalipun.
Sistem Kontrol Formal
Aturan-Aturan
Aturan-aturan itu beragam sifatnya, mulai dari yang sangat remeh, hingga sangat
penting yang biasanya bersifat jangka panjang. Beberapa aturan adalah pedoman kerja,
yaitu para anggota organisasi diizinkan, dan bahkan diharapkan, untuk menyimpang dari
pedoman tersebut, baik dalam situasi-situasi yang khusus atau ketika mereka menilai
bahwa penyimpangan tersebut akan berakibat baik bagi organisasi. Beberapa jenis aturan
bisa dilihat dibawah ini.
a. Pengendalian Fisik
Penjaga keamanan, gudang-gudang yang terkunci, ruangan besi, passwords
computer, televisi pengawas, dan pengendalian fisik lainnya mungkin merupakan bagian
dari struktur pengendalian.
b. Manual
Ada banyak pertimbangan untuk memutuskan aturan-aturan mana yang
harusdituliskan ke dalam panduan, mana yang mesti diklasifikasikan sebagai pedoman,
seberapa banyak toleransi yang diperbolehkan dan beberapa pertimbangan lainnya.
Manual dalam organisasi birokratis jauh lebih rinci dibandingkan dengan aturan
diorganisasi lain. Organisasi besar memiliki panduan dan aturan yang lebih banyak
dibandingkan dengan organisasi-organisasi lain yang lebih kecil. Panduan-panduan dan
serangkaian aturan lain harus dikaji ulang secara berkala untuk memastikan bahwa
aturan-aturan tersebut masih sesuai dengan apa yang diharapkan oleh manajemen senior.
c. Pengamanan Sistem
Berbagai pengamanan dirancang ke dalam sistem pemrosesan informasi
untukmenjamin agar informasi yang mengalir melalui sistem itu akan bersifat akurat
danuntuk mencegah atau meminimalkan kecurangan. Hal ini meliputi pemeriksaan
5
silangsecara terinci, pembubuhan tanda tangan dan bukti-bukti lain yang ada bahwa
sebuah transaksi telah dijalankan, melakukan pemilihan, menghitung uang yang ada dan
aktiva-aktiva yang mudah dibawa sesering mungkin, serta sejumlah prosedur lain yang
akan diuraikan dalam buku teks mengenai auditing. Hal tersebut juga mencakup
pengecekan sistem yang dilakukan oleh auditor internal dan eksternal.
d. Sistem Pengendalian
Tugas Pengendalian tugas didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa
tugas-tugas tertentu dijalankan secara efektif dan efisien. Kebanyakan tugas-tugas itu
dikendalikan melalui peraturan-peraturan.
Tipe-tipe Organisasi
Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap strukturnya. Jenis
struktur akan mempengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen organisasi. Meskipun
kualitas dan ukuran organisasi itu sangat beragam, setidaknya organisasi bisa dikelompokkan
dalam 3 kategori umum :
1. Struktur Fungsional, didalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas fungsi-fungsi
yang terspesialisasi seperti produk atau pemasaran.
2. Struktur Unit Bisnis, didalamnya para unit manajer bertanggung jawab atas aktivitas-
aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi sebagai bagian yang
semi-independen dari perusahaan.
3. Struktur Matriks, didalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda.
6
DAFTAR PUSTAKA
Govindarajan, Vijay, Anthony, N. Robert. 2011. MANAGEMENT CONTROL SYSTEM. Sistem
Pengendalian Manajemen. Salemba Empat.
http://gonxbross.blogspot.co.id/2013/03/perilku-dalam-organisasi-sistem-pengendalian-
manajemen.html
7