18
SATUAN ACARA PENYULUHAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN SISTEM RUJUKAN Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan V Semester V yang Diampu oleh Titi Suherni, SKM. M.Kes. OLEH : 1. Ari istiani (P17424111003) 2. Ika Nur Fitriyani (P17424111020) 3. Sekar Handalu Nestri (P17424111037)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

satuan acara penyuluhan tentang tanda bahaya

Citation preview

Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN SISTEM RUJUKAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok

pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan V Semester V

yang Diampu oleh Titi Suherni, SKM. M.Kes.

OLEH :

1. Ari istiani (P17424111003)

2. Ika Nur Fitriyani (P17424111020)

3. Sekar Handalu Nestri (P17424111037)

PRODI DIII KEBIDANAN SEMARANG

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2013/ 2014

Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Topik : Pengenalan Tanda Bahaya Kehamilan dan Rujukan

2. Nama Penyaji : Ari Istiani

3. Hari/Tanggal : Jum’at, 21 Januari 2014

4. Tempat : RW V Bangetayu Kulon

5. Acara/ Kegiatan : Posyandu

A. Judul Rencana Penyuluhan

Pengenalan tanda bahaya kehamilan

B. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan, ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

C. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan, ibu mampu:

a. Menjelaskan tentang pengertian tanda bahaya kehamilan

b. Menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

D. Sasaran

Ibu-ibu hamil warga RW V Bangetayu Kulon, Semarang

E. Pokok Bahasan

Tanda bahaya kehamilan

F. Sub Pokok Bahasan

1. Pengertian tanda bahaya kehamilan

2. Tanda-tanda bahaya kehamilan

G. Metode

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN

H. Materi

Terlampir

I. Waktu dan Kegiatan

Tahap Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta

Pendahuluan

(2 menit)

a. Mengucapkan salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menjelaskan maksud dan

tujuan

d. Melakukan apersepsi

a. Menjawab salam

b. Memperhatikan perkenalan

diri dari penyaji

c. Memperhatikan penjelasan

dari penyaji

d. Memperhatikan dan

memberikan tanggapan

Penyajian

(10 menit)

a. Menjelaskan tentang

pengertian tanda bahaya

kehamilan

b. Menjelaskan tentang tanda

bahaya kehamilan

c. Memberikan kesempatan

kepada peserta untuk

menanyakan hal-hal yang

kurang jelas dan menjawab

pertanyaan.

a. Memperhatikan penjelasan

dari penyaji

b. Memperhatikan penjelasan

dari penyaji

c. Menanyakan hal-hal yang

kurang jelas dan

memperhatikan jawaban

dari penyaji

Penutup

(3 menit)

a. Melakukan evaluasi dengan

memberikan pertanyaan

berhubungan dengan materi

yang telah diberikan

b. Menyimpulkan materi yang

telah diberikan

a. Menjawab pertanyaan

b. Memperhatikan penjelasan

tentang kesimpulan materi

yang telah diberikan oleh

penyaji

J. Audio Visual Aid

Leaflet

Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN

K. Evaluasi

1. Jelaskan pengertian tanda bahaya kehamilan!

2. Sebutkan tanda-tanda bahaya kehamilan!

3. Apa yang harus dilakukan jika mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan?

L. Referensi

Hacker, Neville F. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2. Jakarta : Hipokrates

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana UntukPendidikan Bidan. Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jilid I. Jakarta : EGC

Saifuddin, Abdul. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal DanNeonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Mahasiswa

Ari Istiani

Pembimbing Klinik Dosen Pembimbing

Titi Suherni, SKM. M.Kes.

NIP. 195208071974102001

Semarang, Februari 2014

Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Lampiran Materi

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

A. Pengertian

Tanda bahaya pada kehamilan merupakan tanda gejala yang menunjukkan ibu

atau bayi yang dikandungnnya dalam keadaan bahaya. Tanda-tanda bahaya pada

kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan

suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang

dikandungnya. Bila ada tanda bahaya, biasanya ibu perlu mendapat pertolongan segera

di rumah sakit. Kebanyakan kehamilan berakhir dengan persalinan dan masa nifas yang

normal. Namun 15 sampai 20 diantara 100 ibu hamil mengalami gangguan pada

kehamilan, persalinan atau nifas.

Tanda-tanda bahaya kehamilan dapat terjadi kapan saja, misalnya pada kehamilan

muda, kehamilan tua, bahkan pada saat-saat menjelang persalinan. Gangguan tersebut

dapat terjadi secara mendadak, dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya.

Karena itu, tiap ibu hamil, keluarga dan masyarakat perlu mengetahui dan mengenali

tanda bahaya. Tujuannya, agar dapat segera mencari pertolongan ke bidan, dokter, atau

langsung ke rumah sakit, untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya.

B. Tanda-tanda Bahaya Kehamilan

1. Ibu tidak mau makan dan muntah terus-menerus

Kebanyakan ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual dan

kadang-kadang muntah. Keadaan ini normal dan akan hilang dengan sendirinya

pada kehamilan lebih dari 3 bulan. Tetapi, bila ibu tetap tidak mau makan, muntah

terus menerus sampai ibu lemah dan tak dapat bangun, keadaan ini berbahaya bagi

keadan jani dan kesehatan.

Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Jika menemukan komplikasi ini bidan harus dapat mengambil keputusan yang

tepat tentang penanganannya. Hiperemisis gravidarum hanya dapat dilakukan

terapi sampai derajat II oleh bidan yang berkompetensi. Untuk penanganan yang

lebih tepat rujuk dan kolaborasi dengan tenaga ahli. Rujukan dilakukan dengan

sistem yang cepat dan tepat.

Penanganan prarujukan yang dapat dilakukan untuk mengurangi mual muntah

adalah:

a. Makan sedikit tapi sering

b. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak

c. Jaga asupan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir dari pada makanan

padat.

d. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan

kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu

berikutnya.

e. Hindari hal hal yang memicu mual seperti bau

f. Istirahat cukup

g. Hindari hal hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat

memicu rasa mual

2. Berat badan ibu hamil tidak naik

Selama kehamilan berat badan ibu naik sekitar 9-12 kg, karena adanya

pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu akibat kehamilan.

Kenaikan berat badan itu biasanya terlihat nyata sejak kehamilan berumur 4 bulan

sampai menjelang persalinan.

Page 7: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bila berat badan ibu tidak naik pada akhir bulan keempat atau kurang dari 45 kg

pada akhir bulan keenam, pertumbuhan janin mungking terganggu. Kehidupan janin

mungking terancam. Ibu mungkin kekurangan gizi. Mungkin juga ibu mempunyai

penyakit lain, seperti batuk menahun, malaria, dll yang segera perlu diobati.

3. Perdarahan melalui jalan lahir

Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu

dapat disebabkan oleh keguguran, keguguran yang mengancam, kehamilan ektopik,

atau mola hidatidosa (hamil anggur). Ibu harus segera meminta pertolongan bidan

atau dokter. Janin mungkin masih dapat diselamatkan. Bila janin tak dapat

diselamatkan, ibu perlu mendapat pertolongan agar kesehatannya terjaga

Sedangkan perdarahan pada usia kehamilan >28 minggu (perdarahan antepartum)

dapat berasal dari kelainan plasenta yaitu plasenta previa dan solusio plasenta.

Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat

abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau

seluruh permukaan jalan lahir.

Solusio plasenta adalah suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal

terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir.

Page 8: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Perdarahan dapat keluar sedikit-sedikit tetapi terus menerus, lama-lama ibu

menderita anemia berat. Perdarahan dapat juga keluar sekaligus banyak yang

menyebabkan ibu syok, lemas/ nadi kecil dan tekanan darah menurun.

Jika terdapat tanda/ gejala diatas segera rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang

memadai dengan sistem rujukan yang tepat. Rujuk pasien dengan perbaikan

keadaan umum.

Penanganan prarujukan:

a. Lakukan penilaian secara cepat mengenaii keadaan umum pasien, termasuk

tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan, dan suhu).

b. Periksa tanda-tanda syok (pucat, berkerringat banyak, pingsan, tekanan sistolik

kurang 90 mmHg, nadi lebih 112 kali per menit).

c. Jika dicurigai terjadi syok, segera mullai penanganan syok. Jika tidak terlihat

tanda-

tanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong melakukan

evaluasi mengenai kondisi wanita karena kondisinya dapat memburuk dengan

cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk memulai penanganan syok dengan

segera.

d. Jangan lakukan pemeriksaan dalam pada setiap perdarahan anteparturn,

4. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan sering kali merupakan

ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala ini bisa terjadi

apabila ibu kurang istirahat atau terlalu lelah.  Sakit kepala yang menunjukkan suatu

masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang

dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu

mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Hal

tersebut mungkin gejala dari preeklampsi.

Page 9: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Jika ada wanita hamil yang mengeluh nyeri kepala tidak hilang pada trimester

kedua atau timbul pada trimester kedua konsulkan kepada ahli dan lakukan sistem

rujukan yang tepat.

Penanganan umum prarujukan:

a. Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan

siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.

b. Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi,

tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan

terdahulu dari pasien dan keluarganya.

5. Penglihatan Kabur

Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa ibu adalah

perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang. Perubahan

penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat. Kemungkinan

adalah gejala dari preeklampsia.

Penanganan umum prarujukan:

a. Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang

ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.

Page 10: SATUAN ACARA PENYULUHAN

b. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda tanda vital

sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau

keluarganya (Saifuddin, 2002: 33).

6. Bengkak di wajah, dan tangan

Edema (bengkak) adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam

jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dan dari kenaikan berat badan serta

pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka.

Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang

biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau

meletakkan kaki lebih tinggi. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah yang

serius jika muncul pada muka, tangan, cenderung meluas dan tidak hilang setelah

beristirahat, disertai dengan keluhan fisik lain, seperti sakit kepala dan penglihatan

kabur. Kemungkinan gejala dari preeklampsia.

Penanganan umum prarujukan:

a. Istirahat cukup

b. Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung

protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak

c. Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan

mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan

bayi.

7. Keluar cairan ketuban sebelum waktunya

Page 11: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Biasanya ketuban pecah menjelang persalinan, setelah ada tanda awal persalinan

seperti mulas dan keluarnya lendir, bercampur sedikit darah. Cairan ketuban

biasanya berwarna jenih kekuningan.

Pecahnya selaput ketuban dalam kehamilan merupakan tanda bahaya karena dapat

menyebabkan terjadinya infeksi langsung pada janin. Pecahnya selaput ketuban

juga dapat diikuti dengan keluarnya bagian kacil janin seperti tali pusat, tangan,

atau kaki. Oleh karena itu bila saat hamil ditemukan ada pengeluaran cairan apalagi

bila belum cukup bulan harus segera datang ke rumah sakit dengan fasilitas

memadai. Jika dijumpai ketuban pecah sebelum waktunya segera lakukan rujukan.

Penanganan prarujukan:

a. Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG

b. Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai

cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.

c. Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan

lakukan, pemeriksaan dalam secara digital.

d. Mengobservasi tidak ada infeksi

e. Mengobservasi tanda tanda inpartu

8. Gerakan janin berkurang atau tidak ada

Ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu

dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur gerakannya akan

melemah. Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Yang

termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan janin mulai berkurang bahkan tidak ada

sama sekali. Karena kehidupan bayi mungkin terancam dan kemungkinan terjadi

kematian janin. Ibu perlu segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan.

Page 12: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Penanganan umum prarujukan:

a. Memberikan dukungan emosional pada ibu

b. Menilai denyut jantung janin (DJJ)

9. Nyeri perut yang hebat

Nyeri perut yang hebat termasuk dalam tanda bahaya dalam kehamilan. Nyeri perut

yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah

yang  hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Nyeri perut pada

kehamilan kurang dari 20 minggu mungkin merupakan gejala utama pada

kehamilan ektopik atau abortus. Apabila pada usia kehamilan lebih dari 28 minggu

perut ibu terasa sangat nyeri secara tiba-tiba bahkan jika disentuh sedikit saja dan

terasa sangat keras seperti papan serta disertai perdarahan pervaginam. Ini

menandakan terjadinya solusio placenta

Nyeri perut yang hebat normal terjadi pada akhir kehamilan akibat dari kontraksi

dari rahim ibu yang akan mengeluarkan isi dalam kandungan atau bayi. Jadi harus

dapat dibedakan apakah nyeri perut tersebutdisebabkan karena ibu kan melahirkan

atau terjadi solusio plasenta.

Jika terdapat tanda/ gejala diatas segera rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang

memadai dengan sistem rujukan yang tepat. Rujuk pasien dengan perbaikan

keadaan umum.

10. Demam tinggi

Page 13: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan

merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi

dalam kehamilan.

Penanganan umum prarujukan demam tinggi:

a. Istirahat baring

b. Banyak minum

c. Kompres untuk menurunkan suhu.