22
 SATUAN ACARA PENYULUHAN LATIHAN RENTANG GERAK (ROM [  Range of Motion]) Pendidikan Kesehatan Individu di Ruang Orthopedi RSUD Ulin Banjarmasin Disusun oleh Sel!i" H"#u$ S"#i% S&Ke' NIM& I***++, PROGRAM PRO-ESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERA. A TA N -AKUL T AS KEDOKTERAN UNI/ERSITA S LAMUNG MANGKURAT 0+*1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SAP Latihan ROM

Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHANLATIHAN RENTANG GERAK (ROM [Range of Motion])Pendidikan Kesehatan Individudi Ruang Orthopedi RSUD Ulin Banjarmasin

Disusun oleh:Selvia Harum Sari, S.KepNIM. I4B111007

PROGRAM PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT2015LEMBAR PENGESAHANSATUAN ACARA PENYULUHANLATIHAN RENTANG GERAK (ROM [Range of Motion])Pendidikan Kesehatan Individu

Nama Mahasiswa: Selvia Harum Sari, S.KepNIM: I4B111004Kelompok: CTanggal Praktik: 06-12 Juli 2015Tempat Praktik: Ruang Orthopedi RSUD Ulin Banjarmasin

Mengetahui,Pembimbing Akademik

Noor Diani, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Kep.MBNIP. 19780317 200812 2 001Pembimbing Lahan

Abdul Wahab, S.Kep, NsNIP. 19830128 201001 1 007

SATUAN ACARA PENYULUHANMasalah : Kurangnya informasi mengenai mobilisasi pasien frakturPokok Bahasan: Gangguan MuskuloskeletalSub Pokok Bahasan: Latihan Rentang Gerak (ROM [Range of Motion])Sasaran: Ny. SN dan keluargaHari, Tanggal: Rabu, 08 Juli 2015Waktu: 35 menit (11.00-11.35 WITA)Tempat : Kamar III Ruang Orthopedi RSUD Ulin BanjarmasinPelaksana: Selvia Harum Sari, S.KepI. Tujuan Instruksional UmumSetelah diberikan penyuluhan selama 35 menit, peserta penyuluhan mampu memahami tentang latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).

II. Tujuan Instruksional KhususSetelah diberikan penyuluhan tentang latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]) selama 35 menit diharapkan peserta dapat memahami:1. Definisi latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).2. Klasifikasi latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).3. Tujuan latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).4. Indikasi dan kontraindikasi latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).5. Prinsip dasar latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).6. Istilah-istilah dasar dalam latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).7. Tahap latihan latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).

III. Materi (terlampir)

IV. Metode1. Ceramah2. Diskusi tanya jawab3. Demonstrasi

V. Media1. Booklet VI. Kegiatan PenyuluhanNo.WaktuKegiatan PenyuluhanKegiatan Peserta

1. 2 menitKegiatan Pra Penyuluhan: Mempersiapkan materi, media dan tempat. Kontrak waktu.

2. 3menitPembukaan: Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam. Memperkenalkan diri. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan. Menyebutkan materi yang akan diberikan. Menjawab salam

Mendengarkan Memperhatikan Memperhatikan

3. 20 menitPelaksanaan: Definisi latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]). Klasifikasi latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]). Tujuan latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]). Indikasi dan kontraindikasi latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]). Prinsip dasar latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]). Istilah-istilah dasar dalam latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]). Tahap latihan latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]). Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

4. 8 menitEvaluasi: Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya. Penyuluh menyimpulkan jawaban. Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan. Memberikan reinforcement positif kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan. Menjawab pertanyaan

5. 2 menitTerminasi: Mengucapkanterimakasih atas peran serta peserta. Mengucapkan salam penutup. Mendengarkan

Menjawab salam

VII. Evaluasi 1. Evaluasi Struktura. Semua peserta mengikuti kegiatan penyuluhan.b. Penyelenggaraan kegiatan penyuluhan di Kamar III Ruang Orthopedi RSUD Ulin Banjarmasin.c. Pengorganisasian kegiatan sebelum hari pelaksanaan penyuluhan.2. Evaluasi Prosesa. Seluruh peserta mengikuti kegiatan penyuluhan.b. Peserta penyuluhan tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum kegiatan selesai.c. Seluruh peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.3. Evaluasi HasilSesuai dengan tujuan instruksional khusus, diharapkan peserta penyuluhan mampu menyebutkan:a. Definisi latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).b. Klasifikasi latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).c. Tujuan latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).d. Indikasi dan kontraindikasi latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).e. Prinsip dasar latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).f. Istilah-istilah dasar dalam latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).g. Tahap latihan latihan rentang gerak (ROM [Range of Motion]).

VIII. Daftar Pustaka1. Potter dan Perry. 2006. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktik edisi 4 volume 2. Jakarta: EGC.

2. Helmi ZN. 2013. Buku ajar gangguan muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika.

3. Blackwell W. 2014. Nursing diagnoses: Definitions and classification 2015-2017.

4. Agustina R. 2013. Modul lab skills keperawatan medikal bedah III. Banjarbaru: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.

5. http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://nursing411.org/Courses/MD0556_Basic_Patient_Care_Procedures/MD0556/images/MD0556_img_27.jpg&imgrefurl=http://kotakmasalalu.blogspot.com/2013/04/tehnik-range-of-motion-rom-dalam.html&h=290&w=974&tbnid=N6XQOkNJWir__M:&zoom=1&docid=7YpzwweMz_BXNM&ei=1uKbVYTzFMmj0gScyoXYDA&tbm=isch&ved=0CBoQMygAMAA diakses pada 07 Juli 2015.

6. http://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://suwekaprabhayoga.files.wordpress.com/2012/10/circumduction1.jpeg&imgrefurl=https://suwekaprabhayoga.wordpress.com/2012/10/27/gerak-anatomis/&h=147&w=172&tbnid=JoQF8jBLLbM_jM:&zoom=1&docid=ZbXa7FnbDvjpeM&ei=JeibVfOVOsK00gTb4qjgDA&tbm=isch&ved=0CBkQMygAMAA diakses pada 07 Juli 2015.

7. http://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://suwekaprabhayoga.files.wordpress.com/2012/10/extension-flexion-hyperextension1.jpg&imgrefurl=https://suwekaprabhayoga.wordpress.com/2012/10/27/gerak-anatomis/&h=332&w=386&tbnid=HWPREW-ze7TZdM:&zoom=1&docid=ZbXa7FnbDvjpeM&ei=r-qbVaGDJ6LLmwWE-ojwAw&tbm=isch&ved=0CBkQMygAMAA diakses pada 07 Juli 2015.

8. http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://3.bp.blogspot.com/-rm2ISrZYx1c/UMQ9n_6Q-LI/AAAAAAAADRA/THfk6pmHDHk/s320/pronasi-supinasi-gerakan-otot-antagonis.jpg&imgrefurl=http://fitri-smanda2.blogspot.com/2013/11/bab-4-sistem-gerak.html&h=186&w=320&tbnid=I69g1bM_598WmM:&zoom=1&docid=K6ojRCSIK64GyM&ei=wOmbVej6Eua7mgW6gYfYDw&tbm=isch&ved=0CB0QMygEMAQ diakses pada 07 Juli 2015.

9. http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.overclock.net/content/type/61/id/1529034/width/500/height/1000/flags/LL&imgrefurl=http://www.overclock.net/t/1403649/lefty-needs-mouse-suggestions-for-less-wrist-pain-please&h=597&w=457&tbnid=HXaAGTflTnDl-M:&zoom=1&docid=dt6D0XRuN4C34M&ei=ufGbVa_zN4aE8QX2_I7QDw&tbm=isch&ved=0CBwQMygDMAM diakses pada 07 Juli 2015.

10. http://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://sahabatsepi.files.wordpress.com/2013/08/telapak-tangan.jpg&imgrefurl=https://sahabatsepi.wordpress.com/2013/08/27/telapak-tangan/&h=1280&w=960&tbnid=TKl6t2IYJutz7M:&zoom=1&docid=mFawYUKjOZBSBM&ei=TPabVa-mC47p8AXqjabQCg&tbm=isch&ved=0CDwQMygUMBQ diakses pada 07 Juli 2015.

11. http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://2.bp.blogspot.com/-uDnG7AyCIfI/TlT8ch7hWdI/AAAAAAAAAMo/oKtIWfXTm6s/s1600/abd-add%252Bhip.jpg&imgrefurl=http://poenya-moe.blogspot.com/2011/08/biomekanik-hip.html&h=517&w=744&tbnid=Id4_kE5-nVTMZM:&zoom=1&docid=HaZggiC32DqEqM&ei=UfibVbezH-bBmAWsxIDoAg&tbm=isch&ved=0CFwQMyg7MDs diakses pada 07 Juli 2015.

12. http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://bimaariotejo.files.wordpress.com/2009/07/15.jpg&imgrefurl=http://mastermakalah.blogspot.com/2012_01_01_archive.html&h=996&w=1138&tbnid=mBagnqwJs6MmIM:&zoom=1&docid=XQspeVXhK_ILYM&ei=D_qbVaCgB9KB8QXIwayQBg&tbm=isch&ved=0CGkQMyhIMEg diakses pada 07 Juli 2015.

13. http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://nursing411.org/Courses/MD0556_Basic_Patient_Care_Procedures/MD0556/images/MD0556_img_35.jpg&imgrefurl=http://kotakmasalalu.blogspot.com/2013/04/tehnik-range-of-motion-rom-dalam.html&h=541&w=444&tbnid=BLQhNGfiUlwRPM:&zoom=1&docid=7YpzwweMz_BXNM&ei=dvybVc6gM4K48gWGs5SABg&tbm=isch&ved=0CBsQMygCMAI diakses pada 07 Juli 2015.

14. http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://cdn.mos.bikeradar.com/images/news/2008/06/26/stretch2-480-90-480-70.jpg&imgrefurl=http://sepedasepedasepeda.blogspot.com/2011/06/peregangan.html&h=211&w=480&tbnid=42W9KHt3cclV8M:&zoom=1&docid=snVkisjPDAYTNM&ei=T_2bVaSBENLM8gXb8JegBQ&tbm=isch&ved=0CDkQMyg1MDU4ZA diakses pada 07 Juli 2015.

Lampiran LATIHAN RENTANG GERAKROM (Range of Motion)A. Latar BelakangMobilisasi mengacu pada kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas dan imobilisasi mengacu pada ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas. Gangguan mobilitas fisik (imobilisasi atau hambatan mobilitas fisik) didefinisikan oleh North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) sebagai keterbatasan kemampuan individu untuk melakukan pergerakan pada satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah.Salah satu penyebab hambatan mobilitas fisik dapat berawal dari terjadinya fraktur. Fraktur adalah terputusnya kontinuitan struktur tulang atau tulang rawan. Fraktur atau patah tulang dapat menimbulkan gangguan fungsi tubuh diantaranya adalah fungsi motorik. Kehilangan fungsi motorik permanen merupakan kondisi yang paling ditakuti oleh sebagian besar pasien. Salah satu fraktur yang paling sering terjadi adalah fraktur femur yang termasuk tiga besar kasus fraktur yang disebabkan karena benturan dengan tenaga yang tinggi (kuat) seperti kecelakaan sepeda motor atau mobil. Insiden fraktur femur di USA diperkirakan menimpa satu orang di antara 1000 populasi setiap tahunnya. Sedangkan di Indonesia dari data yang dikumpulkan oleh Unit Pelaksanaan Teknis Makmal Terpadu Imunoendokrinologi Fakultas Kedokteran Indonesia (FKUI), pada tahun 2006 dari 1690 kasus kecelakaan lalu lintas, ternyata yang mengalami fraktur femur 249 kasus atau 14,7%.Pada fraktur femur sering kali dilakukan tindakan pembedahan untuk memperbaiki fungsi dengan mengembalikan gerakan dan stabilitas dan mengurangi nyeri dan distabilitas, sedangkan setelah dilakukan operasi untuk mengembalikan bentuk dan struktur maupun fungsinya perlu dilakukan latihan/rehabilitasi. Salah satu interversi keperawatan post operasi fraktur yang dapat dilakukan adalah mobilisasi dasar secara bertahap dapat di mulai dari latihan range of motion (ROM). ROM adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. ROM sebagai bentuk latihan untuk mencegah deformitas sendi dan kontraktur sendi yang dapat menyebabkan fleksi sendi yang permanen. Hasil pengkajian didapatkan, Ny. SN tidak mengetahui mengenai pergerakan yang dapat dilakukan pada pasien fraktur, Ny. SN juga takut untuk menggerakkan bagian tubuhnya. Oleh karena itu, mahasiswa akan melakukan penyuluhan kesehatan mengenai latihan ROM (Range of Motion) yang bertujuan agar pasien dan keluarga tahu, mau, dan mampu melakukan latihan ROM (Range of Motion) sebelum dan sesudah operasi fraktur.

B. Definisi ROM (Range of Motion) atau rentang gerak merupakan jumlah maksimum gerakan yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital, frontal, san transversal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan dan belakang. Potongan transversal adalah garis horizontal yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.Latihan rentang gerak (ROM [Range Of Motion]) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.

C. Klasifikasi Latihan ROM1. Latihan ROM AktifLatihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif . 2. Latihan ROM Pasif Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan pasien dengan bantuan perawat setiap-setiap gerakan. Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total. Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.

D. Tujuan Latihan ROMAdapun tujuan latihan ROM yaitu:1. Mempertahankan atau meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot (efek rehabilitasi).2. Mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi (efek preventif).3. Mempertahankan fungsi jantung dan pernafasan.4. Menemukaan kelainan-kelainan sendi (diagnostik).

E. Indikasi dan Kontraindikasi1. Indikasia. Penurunan tingkat kesadaran (misalnya stroke).b. Kelemahan otot.c. Fase rehabilitasi fisik.d. Bedrest (tirah baring) lama.2. Kontraindikasi a. Kelainan tulang atau sendi.b. Gangguan jantung.c. Trombus atau emboli pada pembuluh darah.F. Prinsip Dasar1. ROM dikerjakan minimal 2 kali sehari.2. ROM dilakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring. 4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. 5. ROM dapat dilakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang dicurigai mengalami proses penyakit. 6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin telah dilakukan.

G. Istilah-istilah Dasar1. Fleksi, adalah gerakan memperkecil sudut sendi.2. Ekstensi, adalah gerakan memperbesar sudut sendi. Pada beberapa individu, ekstensi dapat melebihi sudut normal tubuh yang disebut hipersekstensi.3. Rotasi, adalah gerakan berputar pada sumbunya. Dikenal dua istilah lagi dalam rotasi, yaitu:a. Endorotasi, adalah gerakan sendi berputar pada sumbunya dengan arah ke medial tubuh (sumbu tubuh, titik tengah tubuh).b. Eksorotasi, adalah gerakan sendi berputar pada sumbunya dengan arah ke lateral tubuh (menjauhi pusat tubuh).4. Sirkumduksi, adalah gerakan sendi membentuk satu lingkaran penuh.5. Supinasi, adalah gerakan sendi khusus pada telapak tangan. Dilakukan dengan cara menghadapkan telapak tangan ke atas.6. Pronasi, adalah gerakan menghadapkan telapak tangan ke bawah.7. Abduksi, adalah gerakan sendi menjauhi pusat tubuh.8. Adduksi, adalah gerakan sendi mendekati pusat tubuh.

H. Tahapan Latihan ROM1. Pertama-tama tubuh berbaring senyaman mungkin.2. Sokong dengan bantal pada daerah yang tertekan, misalnya punggung, siku, pergelangan kaki.3. Lakukan gerakan pada anggota gerak atas terlebih dahulu.4. Lanjutkan dengan anggota gerak bawah atau kaki.5. Setiap gerakan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.

Latihan Rentang GerakLeher dan Tulang Belakang1. Menggerakkan sendi tulang belakangFleksi: menggerakkan tubuh bagian atas ke arah depan.Ekstensi: menggerakkan tubuh bagian atas ke arah belakang.Rotasi : memutar tubuh bagian atas.

2. Menggerakkan sendi leherFleksi: menggerakkan dagu menempel ke dada.Ekstensi: mengembalikan kepala ke posisi tegak.Hiperestensi: menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin.Rotasi: memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler.Lateral fleksi: memiringkan kepala sejauh mungkin kea rah setiap bahu.

Ekstremitas Atas3. Menggerakkan sendi bahuFleksi : menaikkan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala.Ekstensi: mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh.Hiperekstensi: menggerakkan lengan ke belakang tubuh, siku tetap lurus.Abduksi: menaikkan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak tangan jauh dari kepala.Adduksi : menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin.Sirkumduksi: menggerakkan lengan dengan lingkaran penuh (sirkumduksi adalah kombinasi semua gerakan sendi ball-and-socket).

4. Menggerakkan sendi sikuFleksi: menekuk siku sehingga lengan bawah bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu.Ekstensi: meluruskan siku dengan menurunkan tangan.Supinasi: memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap ke atas.Pronasi : memutar lengan sehingga telapak tanga menghadap ke bawah.5. Menggerakkan sendi pergelangan tanganFleksi: menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah.Ekstensi: menggerakkan telapak jari-jari sehingga jari- jari, tangan, dan lengan bawah berada dalam arah yang sama.

Abduksi (fleksi radial): menekuk pergelangan tangan miring (medial) ke ibu jari.Adduksi (fleksi ulnar): menekuk pergelangan tangan miring (lateral) ke arah lima jari.

6. Menggerakkan sendi jari I (ibu jari)Fleksi: menggerakkan ibu jari menyilang telapak tangan.Ekstensi: menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan.

Abduksi: menjauhkan ibu jari ke samping menjauhi tangan.Adduksi: menggerakkan ibu jari ke samping mendekati tangan.

Aposisi: menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama.

7. Menggerakkan jari II-VFleksi: membuat genggaman

Ekstensi: meluruskan jari-jari tangan

Abduksi: merenggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lainAdduksi : merapatkan kembali jari-jari tangan.

Ekstremitas Bawah8. Menggerakkan sendi panggulFleksi: menggerakkan tungkai ke depan dan atas.Ekstensi: menggerakkan kembali ke samping tungkai yang lain.

Abduksi: menggerakkan tungkai ke samping menjauhi tubuh.Adduksi: menggerakkan tungkai kembali ke posisi medial dan melebihi jika mungkin.

Rotasi dalam: memutar kaki dan tungkai kea rah tungkai lain.

Rotasi luar: memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain.

9. Menggerakkan sendi lututFleksi: menggerakkan tumit ke arah belakang paha.Ekstensi: menggembalikan tungkai ke lantai

Rotasi dalam: memutar tungkai kea rah tungkai lain.

Rotasi luar: memutar tungkai menjauhi tungkai lain.

10. Menggerakkan sendi kakiFleksi (dorso fleksi): menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas.

Ekstensi (plantar fleksi): menggerakkan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah.

Inversi: menggerakkan telapak kaki ke samping dalam (medial).

Eversi : menggerakkan telapak kaki ke samping luar (lateral).