19
SATUAN ACARA PENYULUHAN I. Pokok bahasan : Kesling yang tidak memenuhi syarat kesehatan (SPAL) II. Sub pokok bahasan : 1. Pengertian SPAL 2. Manfaat SPAL 3. SPAL yang memenuhi syarat kesehatan 4. Cara pemeliharaan SPAL III. Sasaran : Keluarga Tn. “M” IV. Waktu : 1 x 15 menit V. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti penyuluhan keluarga Tn. “M” diharapkan dapat memahami tentang SPAL VI. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti penyuluhan keluarga Tn. “M” diharapkan dapat : a. Menjelaskan pengertian tentang SPAL 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tht

Citation preview

Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. Pokok bahasan : Kesling yang tidak memenuhi syarat kesehatan (SPAL)

II. Sub pokok bahasan : 1. Pengertian SPAL

2. Manfaat SPAL

3. SPAL yang memenuhi syarat kesehatan

4. Cara pemeliharaan SPAL

III. Sasaran : Keluarga Tn. “M”

IV. Waktu : 1 x 15 menit

V. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan keluarga Tn. “M” diharapkan dapat memahami

tentang SPAL

VI. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti penyuluhan keluarga Tn. “M” diharapkan dapat :

a. Menjelaskan pengertian tentang SPAL

b. Menyebutkan manfaat SPAL

c. Menjelaskan SPAL yang memenuhi syarat kesehatan

d. Menyebutkan macam-macam SPAL

e. Menjelaskan cara pemeliharaan SPAL

VII. Materi : Terlampir

VIII.Metode : Ceramah

IX. Media : Plip chart

1

Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN

X. Tempat : Rumah Tn. “M”

XI. Evaluasi : 1. Apa pengertian SPAL ?

2. Apa manfaat SPAL

3. Bagaiman SPAL yang memenuhi syarat kesehatan ?

4. Bagaimana cara pemeliharaan SPAL ?

2

Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. Pokok bahasan : Bumil dengan risiko tinggi kebidanan

II. Sub pokok bahasan : 1. Kelompok risiko tinggi kebidanan pada bumil

2. Pengertian anemia

3. Penyebab terjadinya anemia kehamilan

4. Gejala-gejala anemia

5. Penanganan pada anemia

6. Jenis penangan kesehatan pada bumil

7. Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

III. Sasaran : Keluarga Tn. “M”

IV. Waktu : 1 x 20 menit

V. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan keluarga Tn. “M” diharapkan dapat memahami

tentang bumil dengan risiko tinggi kehamilan.

VI. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti penyuluhan keluarga Tn. “M” diharapkan dapat :

a. Menyebutkan kelompok risiko tinggi kebidanan pada bumil

b. Menjelaskan pengertian anemia

c. Menyebutkan penyebab terjadinya anemia

d. Menyebutkan gejala-gejala anemia

e. Menyebutkan penanganan pada anemia

3

Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN

f. Mengetahui jenis pelayanan kesehatan pada bumil

g. Mengetahui tanda bahaya dalam kehamilan

VII. Materi : Terlampir

VIII.Metode : Dialog

IX. Media : Plip chart dan lembar balik

X. Tempat : Rumah Tn. “M”

XI. Evaluasi : 1. Apa saja yang termasuk kelompok risiko tinggi kebidanan pada

bumil ?

2. Apa itu anemia ?

3. Bagaiman gejala-gejala anemia ?

4. Apa penyebab anemia ?

5. Apa penanganan anemia ?

4

Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN LINGKUNGAN YANG

MEMENUHI SYARAT KESEHATAN (SPAL)

a. Pengertian

SPAL adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang air

buangan dari kamar mandi, tempat cuci, dapur, dan lain-lain.

b. Manfaat SPAL

a. Air limbah tidak berserakan kemana-mana, sehingga tidak menimbulkan

genangan air atau becek, pandangan kotor, bau busuk yang dapat

mengganggu kesehatan.

b. Menghindarkan sarang nyamuk

c. Dengan hilangnya comberan, tanah dapat dimanfaatkan untuk berbagai

keperluan, seperti tempat bermain anak, tempat jemuran, menanam sayuran.

c. SPAL yang memenuhi syarat kesehatan

i. SPAL dalam keadaan tertutup

ii. Baunya tidak mengganggu

iii. Jarak antara lubang peresapan SPAL terletak tidak kurang dari 10 meter dari

sumur atau pompa tangan, sehingga tidak mencemari sumber air bersih.

d. Cara pemeriksaan SPAL

1. Periksa apakah terdapat kebocoran-kebocoran pada pipa, apabila ada

segeralah ditambal agar tidak mencemari lingkungan.

5

Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN

2. Ambillah selalu lumpur dari lubang peresapan, semakin sering diambil

semakin lama lubang peresapan akan berfungsi.

3. Apabila SPAL tidak dapat meresapkan air limbah, angkatlah material yang

ada pada lubang peresapan (batu kali atau koral, selongsong bambu atau

drum), ganti yang baru.

6

Page 7: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( S A P )

I. Pokok bahasan : Keluarga berencana

II. Sub pokok bahasan : 1. Pengertian keluarga berencana

2. Syarat-syarat kontrasepsi

3. Jenis-jenis kontrasepsi

III. Sasaran : Keluarga Tn. “M”

IV. Waktu : 1 x 15 menit

V. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan keluarga Tn. “M” diharapkan dapat memahami

tentang KB

VI. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti penyuluhan keluarga Tn. “M” diharapkan dapat :

a. Menjelaskan pengertian KB

b. Menyebutkan syarat-syarat kontrasepsi

c. Menyebutkan jenis-jenis kontrasepsi

VII. Materi : Terlampir

VIII.Metode : Ceramah

IX. Media : Plip chart

X. Tempat : Rumah keluarga Tn. “M”

XI. Evaluasi : 1. Apa pengertian KB ?

2. Sebutkan syarat-syarat kontrasepsi ?

3. Sebutkan jenis-jenis kontrasepsi ?

7

Page 8: SATUAN ACARA PENYULUHAN

KELUARGA BERENCANA

A. Pengertian

KB adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah

dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.

Kontrasepsi atau anti konsepti adalah cara untuk mencegah terjadinya

konsepsi (pembuahan).

B. Syarat-syarat Kontrasepsi yang Ideal

1. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya

2. Efek samping yang merugikan tidak ada.

3. Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan

4. Tidak mengganggu hubungan persetubuhan

5. Tidak memerlukan bantuan medik

6. Cara penggunaannya sederhana

7. Harganya mudah dijangkau masyarakat luas

8. Dapat diterima oleh pasangan yang bersangkutan.

C. Jenis-jenis Kontrasepsi

1. Pil

2. Suntikan

3. Kondom

4. Susuk

5. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) : spiral, couper T

6. Kontrasepsi mantap (kontap) : vasektomi (pria), tubektomi (wanita)

8

Page 9: SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. “M” DENGAN ANGGOTA

KELUARGA Ny. “M” BUMIL RESIKO TINGGI KEBIDANAN

DI RW. F RT. 04 KELURAHAN WALA-WALAYA

KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR

TANGGAL 03-05 JULI 2006

KARYA TULIS ILMIAH

Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Keperawatan Pada

Akademi Keperawatan Makassar

MASYITHA

03.091

YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN MAKASSAR

AKADEMI KEPERAWATAN MAKASSAR

MAKASSAR

2006

9

Page 10: SATUAN ACARA PENYULUHAN

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Masyitha

Tempat/Tanggal Lahir : Carima Bone, 1 November 1983

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat : Jl. Mesjid Muhajirin Lr. 4 No. 34 Makassar

Latar Belakang Pendidikan

1. SD Inpres 12/79/Cendrana (1991-1996)

2. Tsanawiyah Putri Pesantren DDI Mangkoso (1996-2000)

3. Aliyah Putri Pesantren DDI Mangkoso (2000-2003)

4. Akademi Keperawatan Makassar (2003-2006)

10

Page 11: SATUAN ACARA PENYULUHAN

BUMIL RISIKO TINGGI KEBIDANAN

A. Kelompok Risiko Tinggi Kebidanan pada Bumil

Keluarga dengan ibu dengan risiko tinggi kebidanan, pada waktu hamil

1. Umur ibu (16 tahun atau lebih 35 tahun)

2. Menderita kekurangan gizi/anemia

3. Menderita hipertensi

4. Primipara atau multipara

5. Riwayat persalinan dengan komplikasi

B. Pengertian Anemia

Anemia dalam kehamilan adalah apabila seorang wanita hamil yang

memiliki Hb kurang 10 gr/100 ml

C. Etiologi

1. Definisi zat besi

2. Pendarahan

3. Akibat radang atau keganasan

D. Gejala

1. wajah nampak pucat

2. Hb kurang dari 10 gr/ml

3. Konjungtiva anemia

4. Pusing

5. Penglihatan berkunang-kunang

6. Ibu lemah dan cepat lelah

11

Page 12: SATUAN ACARA PENYULUHAN

E. Penanganan

1. Makan makanan yang mengandung zat besi seperti sayuran hijau, kacang-

kacangan

2. Minum tablet tambah darah.

F. Jenis Pelayaan Kesehatan pada Bumil

Jenis pelayanan kesehatan kepada bumil disingkat 5T

1. Timbang (penimbangan berat badan)

2. Tensi (pengukuran tekanan darah)

3. Tinggu fundus uteri (pemeriksaan letak kandungan)

4. Tablet tambah darah (mencegah anemia)

5. Tetanus toxoid (imunisasi untuk mencegah penyakit tetanus neonatorum)

G. Tanda-tanda Bahaya Dalam Kehamilan

1. Keluar darah dari jalan janin

2. Keluar air ketuban sebelum waktunya

3. Kejang-kejang

4. Demam tinggi

5. Gerakan janin tidak ada atau berkurang

6. Nyeri hebat di perut

7. Sakit kepala atau kaki bengkak

8. Muntah terus pada kehamilan muda

9. Selaput kelopak pucat

12

Page 13: SATUAN ACARA PENYULUHAN

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, (2000), Buku Kesehatan Ibu dan Anak Propinsi Sulawesi Selatan. Jakarta Penerbit JICA

Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan, (2001). Profil Kesehatan.

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI, (2000). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta

Effendy Masrul, (1998). Dasar-dasar Keperawatan Masyarakat. (Edisi ke-2), Jakarta, Penerbit EGC

Friedman Marilyn M, (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek. (Edisi III), Jakarta ; Penerbit EGC

http://www.medicastore.com/cybermed/detail,(2003), Kehamilan Risiko Tinggi, PT. Cyerindo Aditama

Ida Bagus Gde Manuaba, (1998), Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Kelaurga Berencana. Jakarta ; Penerbit EGC

Mansjoer Arif, dkk, (2001). Kapita Selekta Kedokteran. (Edisi III), Jakarta ; Penerbit FKUI Medic Aegculapius

Mohtar Rustam, (1999). Sinopsis Abstetri. (Edisi II), Jakarta ; Penerbit EGC

Notoatmodjo Soekidjo, (1997), Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta ; Penerbit Rineka

13

Page 14: SATUAN ACARA PENYULUHAN

ABSTRAK

Asuhan Kepeawatan Ny. “M” Dengan Bumil Risiko Tinggi KebidananOleh : Nama : Masyitha Nim : 03.091Hal : Gambar : 1

Tingginya angka kematian ibu hamil merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian di negara-negara berkembang. Dari hasil pendataan di Puskesmas Jumpandang Baru satu tahun terakhir didapatkan data sejumlah kunjungan ibu hamil mencapai 751 orang, dimana yang termasuk risiko tinggi sebanyak 67 orang atau sekitar 8,9%.

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis dapat menarik kesimpulan, bahwa tidak begitu banyak kesenjangan yang didapatkan antara teori dan fakta dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Hal ini disebabkan karena keluarga dan anggota keluarga menunjukkan sikap kooperatif, terbuka dan mau memberi informasi yang dibutuhkan, menerima anjuran, nasehat serta saran yang diberikan oleh penulis.

Meskipun ada beberapa halangan yang ditemukan dalam pemberian asuhan keperawatan, menurut hasil pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga Tn. “M” dengan Ny. “M” risiko tinggi kebidanan mengevaluasi 4 diagnosa keperawatan yang diangkat dimana menunjukkan adanya kriteria teratasi dan ada pula yang tidak teratasi.

Saran kepada semua tenaga perawat, kiranya dapat meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar dan etika keperawatan khususnya dalam melayani klien “bumil”.

Saran kepada keluarga, diharapkan untuk sering mengontrol kesehatan anggota keluarga ke tempat pelayanan kesehatan.

Kepustakaan : 1997 – 2003Kata kunci : Bumil risiko tinggi kebidanan

14