SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT.doc

Embed Size (px)

Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

CACINGAN

NAMA:EDI PRAWOTO

NIM:144012011015

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKes) MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

2012SATUAN ACARA PENGAJARANPokok Bahasan : kesehatan keluargaSub Pokok Bahasan :CacinganPeserta

: keluargaWaktu : 45 menit

Hari/Tanggal

: Senin, 31 Desember 2012Tempat : Balaidesa BalairejoI. LATAR BELAKANG penyakit cacingan masih sering dianggap sebagai angin lalu tidak hanya oleh masyarakat tetapi juga pemerintah. Padahal, cacingan dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, dan kecerdasan penderitanya sehingga dipandang sangat merugikan, karena menyebabkan kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah. Hal ini tentu saja dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia. sebagian besar penderitanya adalah anak anak atau balita, yang masih dalam masa pertumbuhan. Selain itu, keadaan lingkungan dan kebersihan perseorangan juga sangat mempengaruhi penyebaran penyakit ini. Dengan adanya penyuluhan ini dapat meningkatkan kesadaran serta pemahaman mengenai penyakit cacingan sebagai salah satu masalah kesehatan yang serius, diharapkan dapat menurunkan jumlah penderita penyakit ini, khususnya bagi balita atau anak anak. Cacing yang sering menyerang manusia adalah cacing kremi, cacing tambang, dan cacing gelang. Banyaknya penyakit cacingan juga dapat menunjukkan keadaan sosial yang buruk.

II. TUJUAN

A.TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu memahami tentang penyakit cacingan dan hal-hal yang terkait lainnya.

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIU)1. Menjelaskan pengertian penyakit cacingan

2. Menjelaskan penyebab terjadinya penyakit cacingan

3. Menjelaskan akibat penyakit cacingan

4. Menjelaskan cara cacing masuk ke dalam tubuh manusia

5. Menjelaskan gejala penyakit cacingan

6. Menjelaskan pengobatan penyakit cacingan

7. Menjelaskan pencegahan penyakit cacingan

III. MATERI (TERLAMPIR)A.Pengertian penyakit cacingan

B.Penyebab terjadinya dan penularan penyakit cacingan

C.Akibat penyakit cacingan

D.Gejala penyakit cacingan

E.Pengobatan penyakit cacingan

F.Pencegahan penyakit cacingan

IV. METODE DAN MEDIA -Metode:Ceramah dan tanya jawab-Metode:power point,LeafletV. PROSES KEGIATANNo. Kegiatan PenyuluhKegiatan AudienWaktu

1.Pendahuluan :

1. Menyampaikan salam

2. Memperkenalkan diri

3. kontrak waktu

4. Menjelaskan tujuan

5. Apersepsi1. Membalas salam

2. Mendengarkan dengan aktif

3. Mendengarkan dan memberi respon5 menit

2.Penjelasan materi :

1. Pengertian penyakit cacingan

2. Penyebab terjadinya penyakit cacingan

3. Akibat penyakit cacingan

4. Perjalanan cacing

5. Gejala penyakit cacingan

6. Pengobatan penyakit cacingan

7. Pencegahan penyakit cacingan1. Mendengarkan, memperhatikan

2. Menanyakan hal-hal yang belum jelas25 menit

3.Evaluasi

Memberikan pertanyaan lisanMenjawab pertanyaan10 menit

4.Penutup

1. Menyimpulkan hasil penyuluhan

2. Memberikan salam

3. Aktif bersama dalam menyimpulkan

4. Membalas salam5 menit

45 menit

VI. RENCANA EVALUASIA.struktur

1.peserta menempati kontrak waktu yang telah disepakati

2.kesediaan media dan alat sesuai dengan rencana

3.alat-alat disiapkan secara lengkap sebelum pembelajaran

B.PROSES

1.pelaksana sesuai alokasi waktu2.peserta mengetahui maksud dan tujuan

3.selama kegiatan penyuluhan peserta mengaadakan kegiatan dengan baik aktif

C.Hasil75% peserta diharapkan mampu:1. mengerti penyebab terjadinya penyakit cacingan

2. mengerti akibat penyakit cacingan

3. mengerti gejala penyakit cacingan

4. mengerti pengobatan penyakit cacingan

5. mengetahui pencegahan penyakit cacingan

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN

CACINGANA.Pengertian Penyakit CacinganCacingan merupakan penyakit khas daerah tropis dan sub-tropis, dan biasanya meningkat ketika musim hujan. Pada saat tersebut, sungai dan kakus meluap, dan larva (masa hidup setelah telur) cacing menyebar ke berbagai sudut yang sangat mungkin bersentuhan dan masuk ke dalam tubuh manusia. Larva (masa hidup setelah telur) cacing yang masuk ke dalam tubuh perlu waktu 1-3 minggu untuk berkembang. Cacing yang sering menyerang tubuh manusia adalah cacing tambang, cacing gelang dan cacing kremi.B.Tanda dan gejala1.Perut buncit

2. badan kurus3. rambut seperti rambut jagung4. lemas dan cepat lelah5. muka pucat6.serta mata belekan.7.sakit perut8.diare berulang dan kembungC.Penyebab dan Cara Penularan Penyakit Cacingan a. Kebersihan lingkunganDi Indonesia seharusnya tidak lagi menggunakan septictank untuk keperluan buang air besar. Ketika seorang anak yang cacingan buang air besar di lantai, maka telur atau sporanya bisa tahan berhari-hari, meskipun sudah dipel. Sebelum dapat rumah, larva tidak akan keluar (menetas). Begitu masuk ke usus, baru ia akan keluar. Telur cacing keluar dari perut manusia bersama feses. Jika limbah manusia itu dialirkan ke sungai atau got, maka setiap tetes air akan terkontaminasi telur cacing. Meskipun seseorang buang air besar di WC, ia tetap saja bisa menyebarkan telur ini bila kakusnya meluber saat musim banjir.

b. Kebiasaan yang burukTelur lainnya terbang ke tempat-tempat yang sering dipegang tangan manusia, mereka bisa berpindah dari satu tangan ke tangan lain. Mereka akan masuk ke dalam perut jika biasa makan tanpa cuci tangan. Jika orang orang selalu menggaruk-garuk lubang pantatnya saat sedang tidur, bisa jadi ia terserang cacing kremi. Saat digaruk, telur-telur ini bersembunyi di jari dan kukunya. Sebagian lagi menempel di seprei, bantal, guling, dan pakaiannya. Lewat kontak langsung, telur menular ke orang-orang yang tinggal serumah dengannya.c. Makanan yang tercemar oleh larva cacing.Jika air yang telah tercemar dipakai untuk menyirami tanaman atau aspal jalan, telur-telur itu naik ke darat. Begitu air mengering, mereka menempel pada butiran debu. Saking kecilnya telur-telur itu tak akan pecah, meskipun dilindas ban mobil atau sepeda motor. Bersama debu, telur itu tertiup angin, lalu mencemari gorengan atau es doger yang dijual terbuka di pinggir-pinggir jalan. Karena menular lewat makanan, korban cacingan umumnya anak-anak yang biasa jajan di pinggir jalan. Mereka juga bisa menelan telur cacing dari sayuran mentah yang dicuci kurang bersih. Misalnya, hanya dicelup-celup di baskom tanpa dibilas dengan air mengalir. Buang air besar sembarangan juga berbahaya. Prosesnya kotoran yang mengandung telur cacing mencemari tanah lalu telur cacing menempel di tangan atau kuku lalu masuk ke mulut bersama makanan. Kotoran yang dikerumuni lalat kemudian lalat hinggap di makanan, juga bisa masuk melalui mulut.

d. Tanah yang mengandung larva cacingTanah yang mengandung larva cacing dan masuk melalui pori pori tubuh. Selain melalui makanan yang tercemar oleh larva cacing, cacing juga masuk ke tubuh manusia melalui kulit (pori-pori). Dari tanah, misalnya lewat kaki anak telanjang yang menginjak larva atau telur. Bisa juga larva cacing masuk melalui pori-pori, yang biasanya ditandai dengan munculnya rasa gatal

D.Akibat Penyakit Cacingan Cacing dapat bermigrasi ke organ lain yang menyebabkan infeksi pada usus dan dapat berakhir pada kematiaN, juga berakibat menurunnya status gizi penderita yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun sehingga memudahkan terjadinya infeksi penyakit lain termasuk HIV/AIDS, Tuberkulosis dan Malaria.Dampaknya dapat dilihat dari terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, komplikasi kehamilan, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), kerusakan tubuh secara signifikan hingga kecacatan, kebutaan, stigma sosial, serta produktivitas ekonomi dan pendapatan rumah tangga yang menurun. Bisa juga terjadi erratic, yakni, cacing keluar keluar lewat hidung atau mulut.

Cacingan menyebabkan anemia sehingga membuat anak mudah sakit karena tidak punya daya tahan. Anak juga akan kehilangan berat badan, dan prestasi belajar turun. Dari pertumbuhan fisik yang terhambat.E.Pengobatan Setiap enam bulan sekali pada masa usia tumbuh, yaitu usia 0 sampai sekitar usia 15 tahun, anak diberi obat cacing. Jangka waktu enam bulan ini untuk memotong siklus kehidupan cacing.

F.Pencegahan

1. Menjaga Kebersihan Perorangan2. Mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar dengan menggunakan air dan sabun.

3. Potong kuku anak secara teratur. Kuku panjang bisa menjadi tempat bermukim larva cacing.

4. Ajari anak untuk tidak terbiasa memasukkan tangan ke dalam mulutnya. Selalu pakaikan sandal atau sepatu setiap kali anak bermain di luar rumah.

5. Bilas sayur mentah dengan air mengalir atau mencelupkannya beberapa detik ke dalam air mendidih.

6. Juga tidak jajan di sembarang tempat, apalagi jajanan yang terbuka

7. Menggunakan air bersih untuk keperluan makan, minum, dan mandi :

8. Memasak air untuk minum

9. Mencuci dan memasak makanan dan minuman sebelum dimakan;

10. Mandi dan membersihkan badan paling sedikit dua kali sehari;

11. Memakai alas kaki bila berjalan di tanah, dan memakai sarung tangan bila melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan tanah;

12. Menutup makanan dengan tutup saji untuk mencegah debu dan lalat mencemari makanan tersebut; 13. Menjaga Kebersihan Lingkungan14. Membuang tinja di jamban agar tidak mengotori lingkungan.15. Jangan membuang tinja, sampah atau kotoran di sungai.16. tidak menyiram jalanan dengan air got17. Mengusahakan pengaturan pembuangan air kotor.18. Membuang sampah pada tempatnya untuk menghindari lalat dan lipas.19. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya.

Daftar Pustaka

1. http://rafflesia.wwf.or.id2. http://www.depkes.go.id3. www.kompas.com4. www.wikipedia.com5. 5. http://www.jawaban.com/news/health/detail.php?id_news=080404224927 41k6. 6. http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1173778072,23183, 18k7. 7. www.antara.co.id/arc/2008/11/7/60-persen-penduduk-indonesia8. 8. http://www.menkokesra.go.id/content/view/9744/39/ 32k