Upload
phungquynh
View
222
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 1
Waktu Pertemuan : 2 x 60 menit
A. Kompetensi
1. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada
sistem hematology
2. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi thalasemia, hemofilia, leukimia
b. Etiologi thalasemia, hemofilia, leukimia
c. Klasifikasi thalasemia, hemofilia, leukimia
d. Manifestasi klinik thalasemia, hemofilia, leukimia
e. Patofisiology thalasemia, hemofilia, leukimia
f. Komplikasi thalasemia, hemofilia, leukimia
g. Pemeriksaan Diagnostik pada thalasemia, hemofilia, leukimia
berupa pemeriksaan darah lengkap, darah rutin, darah tepi,
hitung jenis, tes faktor pembekuan
h. Transfusi darah pada penyakit sistem hematology, yang meliputi
macam-macam transfusi, indikasi dan kontra indikasi, reaksi
transfusi, tujuan masing-masing transfusi
3. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat
bekerjasama, bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat
dan bertanya, menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri,
mawas diri, pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang
waktu, toleransi kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri,
saling menghargai dan inisiatif.
B. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem hematology
C. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi thalasemia, hemofilia, leukimia
b. Etiologi thalasemia, hemofilia, leukimia
c. Klasifikasi thalasemia, hemofilia, leukimia
d. Manifestasi klinik thalasemia, hemofilia, leukimia
e. Patofisiology thalasemia, hemofilia, leukimia
f. Komplikasi thalasemia, hemofilia, leukimia
g. Pemeriksaan Diagnostik pada thalasemia, hemofilia, leukimia berupa
pemeriksaan darah lengkap, darah rutin, darah tepi, hitung jenis, tes
faktor pembekuan
h. Transfusi darah pada penyakit sistem hematology, yang meliputi
macam-macam transfusi, indikasi dan kontra indikasi, reaksi
transfusi, tujuan masing-masing transfusi
D. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem
kuliah, sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
2. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem hematology
3. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
4. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
E. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam
p engajaran).
a. Sebutkan definisi thalasemia, hemofilia, leukimia
b. Sebutkan etiologi thalasemia, hemofilia, leukimia
c. Sebutkan Klasifikasi thalasemia, hemofilia, leukimia
d. Sebutkan manifestasi klinik thalasemia, hemofilia, leukimia
F. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 2
Waktu Pertemuan : 2 x 60 menit
A. Kompetensi
1. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada
sistem hematology
2. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi ITP, DIC, malaria, anemia
b. Etiologi ITP, DIC, malaria, anemia
c. Klasifikasi ITP, DIC, malaria, anemia
d. Manifestasi klinik ITP, DIC, malaria, anemia
e. Patofisiology ITP, DIC, malaria, anemia
f. Komplikasi ITP, DIC, malaria, anemia
g. Pemeriksaan Diagnostik pada ITP, DIC, malaria, anemia
3. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat bekerjasama,
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat dan bertanya,
menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri, mawas diri,
pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang waktu, toleransi
kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri, saling menghargai
dan inisiatif.
4. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem hematology
5. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi ITP, DIC, malaria, anemia
b. Etiologi ITP, DIC, malaria, anemia
c. Klasifikasi ITP, DIC, malaria, anemia
d. Manifestasi klinik ITP, DIC, malaria, anemia
e. Patofisiology ITP, DIC, malaria, anemia
f. Komplikasi ITP, DIC, malaria, anemia
g. Pemeriksaan Diagnostik pada ITP, DIC, malaria, anemia
6. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem hematology
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
7. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam
p engajaran).
a. Sebutkan definisi ITP, DIC, malaria, anemia
b. Sebutkan etiologi ITP, DIC, malaria, anemia
c. Sebutkan Klasifikasi ITP, DIC, malaria, anemia
8. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 3
Waktu Pertemuan : 2 x 60 menit
A. Kompetensi
1. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada
sistem kardiovaskuler
2. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi penyakit jantung bawaan (kelainan katup, tetralogy
fallot), penyakit jantung didapat (demam rematik, penyakit
jantung rematik)
b. Etiologi penyakit jantung bawaan (kelainan katup, tetralogy
fallot), penyakit jantung didapat (demam rematik, penyakit
jantung rematik)
c. Klasifikasi penyakit jantung bawaan (kelainan katup, tetralogy
fallot), penyakit jantung didapat (demam rematik, penyakit
jantung rematik)
d. Manifestasi klinik penyakit jantung bawaan (kelainan katup,
tetralogy fallot), penyakit jantung didapat (demam rematik,
penyakit jantung rematik)
e. Patofisiology penyakit jantung bawaan (kelainan katup,
tetralogy fallot), penyakit jantung didapat (demam rematik,
penyakit jantung rematik)
f. Komplikasi penyakit jantung bawaan (kelainan katup, tetralogy
fallot), penyakit jantung didapat (demam rematik, penyakit
jantung rematik)
g. Pemeriksaan diagnostik darah dan enzim jantung, EKG, Holter
Monitoring, TMT, Echocardiografi, kateterisasi jantung
h. Penatalaksanaan medis : bedah jantung, rehabilitasi jantung
3. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat
bekerjasama, bertanggung jawab, berani mengemukakan
pendapat dan bertanya, menghargai pendapat orang lain, belajar
mandiri, mawas diri, pengendalian diri serta motivasi belajar
sepanjang waktu, toleransi kepemimpinan, komunikasi, kreatif,
percaya diri, saling menghargai dan inisiatif.
B. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem kardiovaskuler
C. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi penyakit jantung bawaan (kelainan katup, tetralogy fallot),
penyakit jantung didapat (demam rematik, penyakit jantung rematik)
b. Etiologi penyakit jantung bawaan (kelainan katup, tetralogy fallot),
penyakit jantung didapat (demam rematik, penyakit jantung rematik)
c. Klasifikasi penyakit jantung bawaan (kelainan katup, tetralogy fallot),
penyakit jantung didapat (demam rematik, penyakit jantung rematik)
d. Manifestasi klinik penyakit jantung bawaan (kelainan katup, tetralogy
fallot), penyakit jantung didapat (demam rematik, penyakit jantung
rematik)
e. Patofisiology penyakit jantung bawaan (kelainan katup, tetralogy
fallot), penyakit jantung didapat (demam rematik, penyakit jantung
rematik)
f. Komplikasi penyakit jantung bawaan (kelainan katup, tetralogy fallot),
penyakit jantung didapat (demam rematik, penyakit jantung rematik)
g. Pemeriksaan diagnostik darah dan enzim jantung, EKG, Holter
Monitoring, TMT, Echocardiografi, kateterisasi jantung
h. Penatalaksanaan medis : bedah jantung, rehabilitasi jantung
D. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem kardiovaskuler
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
E. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam
p engajaran).
a. Sebutkan definisi ITP, DIC, malaria, anemia
b. Sebutkan etiologi ITP, DIC, malaria, anemia
c. Sebutkan Klasifikasi ITP, DIC, malaria, anemia
F. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 4
Waktu Pertemuan : 2 x 60 menit
A. Kompetensi
1. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem
kardiovaskuler
2. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
b. Etiologi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
c. Klasifikasi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
d. Manifestasi klinik penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
e. Patofisiology penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
f. Komplikasi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
g. Pemeriksaan diagnostik darah dan enzim jantung, EKG, Holter
Monitoring, TMT, Echocardiografi, kateterisasi jantung
3. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat bekerjasama,
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat dan bertanya,
menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri, mawas diri,
pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang waktu, toleransi
kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri, saling menghargai
dan inisiatif.
4. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem kardiovaskuler
5. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
b. Etiologi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
c. Klasifikasi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
d. Manifestasi klinik penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
e. Patofisiology penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
f. Komplikasi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
g. Pemeriksaan diagnostik darah dan enzim jantung, EKG, Holter
Monitoring, TMT, Echocardiografi, kateterisasi jantung
6. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem kardiovaskuler
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
7. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam
p engajaran).
a. Sebutkan definisi disritmia, abnormalitas hantaran
b. Sebutkan etiologi disritmia, abnormalitas hantaran
c. Sebutkan Klasifikasi disritmia, abnormalitas hantaran
8. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 4
Waktu Pertemuan : 2 x 60 menit
B. Kompetensi
9. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem
kardiovaskuler
10. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
b. Etiologi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
c. Klasifikasi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
d. Manifestasi klinik penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
e. Patofisiology penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
f. Komplikasi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
g. Pemeriksaan diagnostik darah dan enzim jantung, EKG, Holter
Monitoring, TMT, Echocardiografi, kateterisasi jantung
11. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat bekerjasama,
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat dan bertanya,
menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri, mawas diri,
pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang waktu, toleransi
kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri, saling menghargai
dan inisiatif.
12. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem kardiovaskuler
13. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
b. Etiologi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
c. Klasifikasi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
d. Manifestasi klinik penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
e. Patofisiology penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
f. Komplikasi penyakit disritmia, abnormalitas hantaran
g. Pemeriksaan diagnostik darah dan enzim jantung, EKG, Holter
Monitoring, TMT, Echocardiografi, kateterisasi jantung
14. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem kardiovaskuler
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
15. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam
p engajaran).
a. Sebutkan definisi disritmia, abnormalitas hantaran
b. Sebutkan etiologi disritmia, abnormalitas hantaran
c. Sebutkan Klasifikasi disritmia, abnormalitas hantaran
16. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 5 dan 6
Waktu Pertemuan : 2 x 120 menit
A. Kompetensi
1. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem
persyarafan
2. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi penyakit hidrocepalus, spina bifida, meningocaele, cidera
kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan kolumna
vertebra, iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula spinalis,
HNP
b. Etiologi penyakit hidrocepalus, spina bifida, meningocaele, cidera
kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan kolumna
vertebra, iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula spinalis,
HNP
c. Klasifikasi penyakit hidrocepalus, spina bifida, meningocaele, cidera
kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan kolumna
vertebra, iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula spinalis,
HNP
d. Manifestasi klinik penyakit hidrocepalus, spina bifida, meningocaele,
cidera kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan
kolumna vertebra, iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula
spinalis, HNP
e. Patofisiology penyakit hidrocepalus, spina bifida, meningocaele,
cidera kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan
kolumna vertebra, iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula
spinalis, HNP
f. Komplikasi penyakit hidrocepalus, spina bifida, meningocaele,
cidera kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan
kolumna vertebra, iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula
spinalis, HNP
g. Pemeriksaan diagnostik hidrocepalus, spina bifida, meningocaele,
cidera kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan
kolumna vertebra, iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula
spinalis, HNP
h. Penatalaksanaan Medik hidrocepalus, spina bifida, meningocaele,
cidera kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan
kolumna vertebra, iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula
spinalis, HNP
3. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat bekerjasama,
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat dan bertanya,
menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri, mawas diri,
pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang waktu, toleransi
kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri, saling menghargai
dan inisiatif.
B. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem persyarafan
C. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi penyakit hidrocepalus, spina bifida, meningocaele, cidera
kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan kolumna vertebra,
iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula spinalis, HNP
b. Etiologi penyakit hidrocepalus, spina bifida, meningocaele, cidera
kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan kolumna vertebra,
iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula spinalis, HNP
c. Klasifikasi penyakit hidrocepalus, spina bifida, meningocaele, cidera
kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan kolumna vertebra,
iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula spinalis, HNP
d. Manifestasi klinik penyakit hidrocepalus, spina bifida, meningocaele,
cidera kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan kolumna
vertebra, iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula spinalis,
HNP
e. Patofisiology penyakit hidrocepalus, spina bifida, meningocaele, cidera
kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan kolumna vertebra,
iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula spinalis, HNP
f. Komplikasi penyakit hidrocepalus, spina bifida, meningocaele, cidera
kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan kolumna vertebra,
iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula spinalis, HNP
g. Pemeriksaan diagnostik hidrocepalus, spina bifida, meningocaele,
cidera kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan kolumna
vertebra, iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula spinalis,
HNP
h. Penatalaksanaan Medik hidrocepalus, spina bifida, meningocaele,
cidera kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan kolumna
vertebra, iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula spinalis,
HNP
D. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem kardiovaskuler
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
E. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam
p engajaran).
a. Sebutkan definisi hidrocepalus, spina bifida, meningocaele, cidera
kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan kolumna
vertebra, iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula spinalis,
HNP
b. Sebutkan etiologi hidrocepalus, spina bifida, meningocaele, cidera
kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan kolumna
vertebra, iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula spinalis,
HNP
c. Sebutkan Klasifikasi hidrocepalus, spina bifida, meningocaele, cidera
kepala, stroke, sol, meningitis/encepalitis, gangguan kolumna
vertebra, iskemik, infark, trombus, emboli, trauma medula spinalis,
HNP
F. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 7 dan 8
Waktu Pertemuan : 2 x 120 menit
A. Kompetensi
1. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem
pencernaan
2. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
b. Etiologi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
c. Klasifikasi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
d. Manifestasi klinik penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia,
megakolon, atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi
peptikum, appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran
cerna
e. Patofisiology penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
f. Komplikasi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
g. Pemeriksaan diagnostik tinja, bilirubin, SGOT/SGPT, alkali fosfat,
radiologi, USG, CT scan, MRI, endoskopi
h. Penatalaksanaan Medik fototerapi, terapi radiasi
3. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat bekerjasama,
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat dan bertanya,
menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri, mawas diri,
pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang waktu, toleransi
kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri, saling menghargai
dan inisiatif.
B. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem pencernaan
C. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon, atresia
ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
b. Etiologi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon, atresia
ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
c. Klasifikasi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
d. Manifestasi klinik penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia,
megakolon, atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi
peptikum, appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran
cerna
e. Patofisiology penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
f. Komplikasi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
g. Pemeriksaan diagnostik tinja, bilirubin, SGOT/SGPT, alkali fosfat,
radiologi, USG, CT scan, MRI, endoskopi
h. Penatalaksanaan Medik fototerapi, terapi radiasi
D. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem kardiovaskuler
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
E. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam p
engajaran).
a. Sebutkan definisi gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon, atresia
ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
b. Sebutkan etiologi gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
c. Sebutkan Klasifikasi gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
F. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 7 dan 8
Waktu Pertemuan : 2 x 120 menit
G. Kompetensi
4. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem
pencernaan
5. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
i. Definisi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
j. Etiologi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
k. Klasifikasi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
l. Manifestasi klinik penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia,
megakolon, atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi
peptikum, appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran
cerna
m. Patofisiology penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
n. Komplikasi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
o. Pemeriksaan diagnostik tinja, bilirubin, SGOT/SGPT, alkali fosfat,
radiologi, USG, CT scan, MRI, endoskopi
p. Penatalaksanaan Medik fototerapi, terapi radiasi
6. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat bekerjasama,
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat dan bertanya,
menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri, mawas diri,
pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang waktu, toleransi
kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri, saling menghargai
dan inisiatif.
H. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem pencernaan
I. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon, atresia
ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
b. Etiologi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon, atresia
ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
c. Klasifikasi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
d. Manifestasi klinik penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia,
megakolon, atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi
peptikum, appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran
cerna
e. Patofisiology penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
f. Komplikasi penyakit gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
g. Pemeriksaan diagnostik tinja, bilirubin, SGOT/SGPT, alkali fosfat,
radiologi, USG, CT scan, MRI, endoskopi
h. Penatalaksanaan Medik fototerapi, terapi radiasi
J. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem kardiovaskuler
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
K. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam p
engajaran).
a. Sebutkan definisi gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon, atresia
ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
b. Sebutkan etiologi gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
c. Sebutkan Klasifikasi gastroenteritis, hiperbilirubinemia, megakolon,
atresia ani, hernia, gastritis, typus abdominalis, ulserasi peptikum,
appendiksitis, tumor saluran cerna, perdarahan saluran cerna
L. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 9, 10, dan 11
Waktu Pertemuan : 3 x 120 menit
A. Kompetensi
1. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem
sensori
2. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi penyakit-penyakit gangguan pendengaran, penglihatan,
perabaan, pengecapan, dan penciuman
b. Etiologi penyakit-penyakit gangguan pendengaran, penglihatan,
perabaan, pengecapan, dan penciuman
c. Klasifikasi penyakit-penyakit gangguan pendengaran, penglihatan,
perabaan, pengecapan, dan penciuman
d. Manifestasi klinik penyakit-penyakit gangguan pendengaran,
penglihatan, perabaan, pengecapan, dan penciuman
e. Patofisiology penyakit-penyakit gangguan pendengaran,
penglihatan, perabaan, pengecapan, dan penciuman
f. Komplikasi penyakit-penyakit gangguan pendengaran, penglihatan,
perabaan, pengecapan, dan penciuman
g. Pemeriksaan diagnostik snellen test, tes lapang pandang, tonometri,
ishihara, pemeriksaan weber, Weber, Rinne
h. Penatalaksanaan Medik bedah konvensional, laser, ekstraksi katarak,
tranplantasi kornea, ekstraksi miringotomi, mastoidektomi,
rehabilitasi aural
3. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat bekerjasama,
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat dan bertanya,
menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri, mawas diri,
pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang waktu, toleransi
kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri, saling menghargai
dan inisiatif.
B. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem sensori
C. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi penyakit-penyakit gangguan pendengaran, penglihatan,
perabaan, pengecapan, dan penciuman
b. Etiologi penyakit-penyakit gangguan pendengaran, penglihatan,
perabaan, pengecapan, dan penciuman
c. Klasifikasi penyakit-penyakit gangguan pendengaran, penglihatan,
perabaan, pengecapan, dan penciuman
d. Manifestasi klinik penyakit-penyakit gangguan pendengaran,
penglihatan, perabaan, pengecapan, dan penciuman
e. Patofisiology penyakit-penyakit gangguan pendengaran, penglihatan,
perabaan, pengecapan, dan penciuman
f. Komplikasi penyakit-penyakit gangguan pendengaran, penglihatan,
perabaan, pengecapan, dan penciuman
g. Pemeriksaan diagnostik snellen test, tes lapang pandang, tonometri,
ishihara, pemeriksaan weber, Weber, Rinne
h. Penatalaksanaan Medik bedah konvensional, laser, ekstraksi katarak,
tranplantasi kornea, ekstraksi miringotomi, mastoidektomi, rehabilitasi
aural
D. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem kardiovaskuler
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
E. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam p
engajaran).
a. Sebutkan definisi penyakit-penyakit gangguan pendengaran,
penglihatan, perabaan, pengecapan, dan penciuman
b. Sebutkan etiologi penyakit-penyakit gangguan pendengaran,
penglihatan, perabaan, pengecapan, dan penciuman
c. Sebutkan Klasifikasi penyakit-penyakit gangguan pendengaran,
penglihatan, perabaan, pengecapan, dan penciuman
M. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 12 dan 13
Waktu Pertemuan : 2 x 120 menit
A. Kompetensi
1. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem
perkemihan
2. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi penyakit phymosis, hipospadia, polikistik renal, horse kidney,
tumor wilm, glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran, trauma
urologi, BPH, sindroma nefrotik, CRF
b. Etiologi penyakit phymosis, hipospadia, polikistik renal, horse
kidney, tumor wilm, glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran,
trauma urologi, BPH, sindroma nefrotik, CRF
c. Klasifikasi penyakit- phymosis, hipospadia, polikistik renal, horse
kidney, tumor wilm, glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran,
trauma urologi, BPH, sindroma nefrotik, CRF
d. Manifestasi klinik penyakit phymosis, hipospadia, polikistik renal,
horse kidney, tumor wilm, glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran,
trauma urologi, BPH, sindroma nefrotik, CRF
e. Patofisiology penyakit phymosis, hipospadia, polikistik renal, horse
kidney, tumor wilm, glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran,
trauma urologi, BPH, sindroma nefrotik, CRF
f. Komplikasi penyakit- phymosis, hipospadia, polikistik renal, horse
kidney, tumor wilm, glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran,
trauma urologi, BPH, sindroma nefrotik, CRF
g. Pemeriksaan diagnostik
h. Penatalaksanaan Medik : sirkumsisi, uretroplasti, dialisa, nefrostomi,
ESWL, endourologi, cystotomi, prostatektomi
3. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat bekerjasama,
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat dan bertanya,
menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri, mawas diri,
pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang waktu, toleransi
kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri, saling menghargai
dan inisiatif.
B. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem perkemihan
C. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi penyakit phymosis, hipospadia, polikistik renal, horse kidney,
tumor wilm, glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran, trauma urologi,
BPH, sindroma nefrotik, CRF
b. Etiologi penyakit phymosis, hipospadia, polikistik renal, horse kidney,
tumor wilm, glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran, trauma urologi,
BPH, sindroma nefrotik, CRF
c. Klasifikasi penyakit- phymosis, hipospadia, polikistik renal, horse kidney,
tumor wilm, glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran, trauma urologi,
BPH, sindroma nefrotik, CRF
d. Manifestasi klinik penyakit phymosis, hipospadia, polikistik renal, horse
kidney, tumor wilm, glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran, trauma
urologi, BPH, sindroma nefrotik, CRF
e. Patofisiology penyakit phymosis, hipospadia, polikistik renal, horse
kidney, tumor wilm, glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran, trauma
urologi, BPH, sindroma nefrotik, CRF
f. Komplikasi penyakit- phymosis, hipospadia, polikistik renal, horse
kidney, tumor wilm, glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran, trauma
urologi, BPH, sindroma nefrotik, CRF
g. Pemeriksaan diagnostik
h. Penatalaksanaan Medik : sirkumsisi, uretroplasti, dialisa, nefrostomi,
ESWL, endourologi, cystotomi, prostatektomi
D. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem kardiovaskuler
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
F. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam p
engajaran).
a. Sebutkan definisi hipospadia, polikistik renal, horse kidney, tumor wilm,
glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran, trauma urologi, BPH,
sindroma nefrotik, CRF
b. Sebutkan etiologi hipospadia, polikistik renal, horse kidney, tumor wilm,
glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran, trauma urologi, BPH,
sindroma nefrotik, CRF
c. Sebutkan Klasifikasi hipospadia, polikistik renal, horse kidney, tumor
wilm, glumerulonefritis, ISK, GGA, batu saluran, trauma urologi, BPH,
sindroma nefrotik, CRF
N. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 14 dan 15
Waktu Pertemuan : 2 x 120 menit
A. Kompetensi
1. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem
endokrin
2. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi penyakit hipotiroidisme, hiperpituarisme, hipotiroid,
hipertiroid, diabetes tipe 1
b. Etiologi penyakit hipotiroidisme, hiperpituarisme, hipotiroid,
hipertiroid, diabetes tipe 1
c. Klasifikasi penyakit- hipotiroidisme, hiperpituarisme, hipotiroid,
hipertiroid, diabetes tipe 1
d. Manifestasi klinik penyakit hipotiroidisme, hiperpituarisme,
hipotiroid, hipertiroid, diabetes tipe 1
e. Patofisiology penyakit hipotiroidisme, hiperpituarisme, hipotiroid,
hipertiroid, diabetes tipe 1
f. Komplikasi penyakit- hipotiroidisme, hiperpituarisme, hipotiroid,
hipertiroid, diabetes tipe 1
g. Pemeriksaan diagnostik : rontgenogram, MRI, pemeriksaan T3, T4,
TSH, Ct scan, EKG, USG, pemeriksaan darah dan urin
h. Penatalaksanaan Medik : pembedahan, terapi cairan dan elektrolit,
OHO, insulin, bicnat, antibiotik, analgetik, antipiretik
3. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat bekerjasama,
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat dan bertanya,
menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri, mawas diri,
pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang waktu, toleransi
kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri, saling menghargai
dan inisiatif.
B. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem endokrin
C. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi penyakit hipotiroidisme, hiperpituarisme, hipotiroid, hipertiroid,
diabetes tipe 1
b. Etiologi penyakit hipotiroidisme, hiperpituarisme, hipotiroid, hipertiroid,
diabetes tipe 1
c. Klasifikasi penyakit- hipotiroidisme, hiperpituarisme, hipotiroid,
hipertiroid, diabetes tipe 1
d. Manifestasi klinik penyakit hipotiroidisme, hiperpituarisme, hipotiroid,
hipertiroid, diabetes tipe 1
e. Patofisiology penyakit hipotiroidisme, hiperpituarisme, hipotiroid,
hipertiroid, diabetes tipe 1
f. Komplikasi penyakit- hipotiroidisme, hiperpituarisme, hipotiroid,
hipertiroid, diabetes tipe 1
g. Pemeriksaan diagnostik : rontgenogram, MRI, pemeriksaan T3, T4,
TSH, Ct scan, EKG, USG, pemeriksaan darah dan urin
h. Penatalaksanaan Medik : pembedahan, terapi cairan dan elektrolit,
OHO, insulin, bicnat, antibiotik, analgetik, antipiretik
D. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem endokrin
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
E. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam p
engajaran).
a. Sebutkan definisi hipotiroidisme, hiperpituarisme, hipotiroid, hipertiroid,
diabetes tipe 1
B. Sebutkan etiologi hipotiroidisme, hiperpituarisme, hipotiroid,
hipertiroid, diabetes tipe 1
C. Sebutkan Klasifikasi hipotiroidisme, hiperpituarisme, hipotiroid,
hipertiroid, diabetes tipe 1
F. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 16
Waktu Pertemuan : 1 x 120 menit
A. Kompetensi
1. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem
muskuloskeletal
2. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi penyakit valgus, varus, myopaty, miastemia gravis, LBP,
cervical syndrom,
b. Etiologi penyakit valgus, varus, myopaty, miastemia gravis, LBP,
cervical syndrom,
c. Klasifikasi penyakit- valgus, varus, myopaty, miastemia gravis, LBP,
cervical syndrom,
d. Manifestasi klinik valgus, varus, myopaty, miastemia gravis, LBP,
cervical syndrom,
e. Patofisiology penyakit valgus, varus, myopaty, miastemia gravis,
LBP, cervical syndrom,
f. Komplikasi penyakit- valgus, varus, myopaty, miastemia gravis, LBP,
cervical syndrom,
g. Pemeriksaan diagnostik : radiologi, laboratorium
h. Penatalaksanaan Medik : Fisioterapi, ORIF, OREF, radioterapi,
kemoterapi
3. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat bekerjasama,
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat dan bertanya,
menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri, mawas diri,
pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang waktu, toleransi
kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri, saling menghargai
dan inisiatif.
B. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem muskuloskeletal
C. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi penyakit valgus, varus, myopaty, miastemia gravis, LBP,
cervical syndrom,
b. Etiologi penyakit valgus, varus, myopaty, miastemia gravis, LBP,
cervical syndrom,
c. Klasifikasi penyakit- valgus, varus, myopaty, miastemia gravis, LBP,
cervical syndrom,
d. Manifestasi klinik valgus, varus, myopaty, miastemia gravis, LBP,
cervical syndrom,
e. Patofisiology penyakit valgus, varus, myopaty, miastemia gravis, LBP,
cervical syndrom,
f. Komplikasi penyakit- valgus, varus, myopaty, miastemia gravis, LBP,
cervical syndrom,
g. Pemeriksaan diagnostik : radiologi, laboratorium
h. Penatalaksanaan Medik : Fisioterapi, ORIF, OREF, radioterapi,
kemoterapi
D. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem muskulo
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
E. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam p
engajaran).
a. Sebutkan definisi valgus, varus, myopaty, miastemia gravis, LBP,
cervical syndrom,
b. Sebutkan etiologi valgus, varus, myopaty, miastemia gravis, LBP,
cervical syndrom
c. Sebutkan Klasifikasi valgus, varus, myopaty, miastemia gravis, LBP,
cervical syndrom
F. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 17 dan 18
Waktu Pertemuan : 2 x 120 menit
A. Kompetensi
1. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem
integumen
2. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi penyakit herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis, pedukulosis,
skabies, luka bakar, keganasan.
b. Etiologi penyakit herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis, pedukulosis,
skabies, luka bakar, keganasan.
c. Klasifikasi penyakit- herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis,
pedukulosis, skabies, luka bakar, keganasan.
d. Manifestasi klinik herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis, pedukulosis,
skabies, luka bakar, keganasan.
e. Patofisiology penyakit herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis,
pedukulosis, skabies, luka bakar, keganasan.
f. Komplikasi penyakit- herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis,
pedukulosis, skabies, luka bakar, keganasan
g. Pemeriksaan diagnostik : catgram streptococcus
h. Penatalaksanaan Medik : eksisi bedah, skin graft, flaps, dermabrasi
3. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat bekerjasama,
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat dan bertanya,
menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri, mawas diri,
pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang waktu, toleransi
kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri, saling menghargai
dan inisiatif.
B. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem muskuloskeletal
C. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi penyakit herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis, pedukulosis,
skabies, luka bakar, keganasan.
b. Etiologi penyakit herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis, pedukulosis,
skabies, luka bakar, keganasan.
c. Klasifikasi penyakit- herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis, pedukulosis,
skabies, luka bakar, keganasan.
d. Manifestasi klinik herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis, pedukulosis,
skabies, luka bakar, keganasan.
e. Patofisiology penyakit herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis,
pedukulosis, skabies, luka bakar, keganasan.
f. Komplikasi penyakit- herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis,
pedukulosis, skabies, luka bakar, keganasan
g. Pemeriksaan diagnostik : catgram streptococcus
h. Penatalaksanaan Medik : eksisi bedah, skin graft, flaps, dermabrasi
D. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem integumen
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
E. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam p
engajaran).
a. Sebutkan definisi herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis, pedukulosis,
skabies, luka bakar, keganasan
b. Sebutkan etiologi herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis, pedukulosis,
skabies, luka bakar, keganasan
c. Sebutkan Klasifikasi herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis, pedukulosis,
skabies, luka bakar, keganasan
F. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 19 dan 20
Waktu Pertemuan : 2 x 120 menit
A. Kompetensi
1. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem
imunologi
2. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi penyakit tetanus, hipersensitivitas, DHF, autoimun, SLE,
transplantasi organ, leptospirosis, AIDS, rematoid artritis,
neoplasma, Bone marraw transplatasion
b. Etiologi penyakit tetanus, hipersensitivitas, DHF, autoimun, SLE,
transplantasi organ, leptospirosis, AIDS, rematoid artritis,
neoplasma, Bone marraw transplatasion
c. Klasifikasi penyakit- tetanus, hipersensitivitas, DHF, autoimun, SLE,
transplantasi organ, leptospirosis, AIDS, rematoid artritis,
neoplasma, Bone marraw transplatasion
d. Manifestasi klinik tetanus, hipersensitivitas, DHF, autoimun, SLE,
transplantasi organ, leptospirosis, AIDS, rematoid artritis,
neoplasma, Bone marraw transplatasion Patofisiology penyakit
herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis, pedukulosis, skabies, luka
bakar, keganasan.
e. Komplikasi penyakit- tetanus, hipersensitivitas, DHF, autoimun, SLE,
transplantasi organ, leptospirosis, AIDS, rematoid artritis,
neoplasma, Bone marraw transplatasion Patofisiology penyakit
herpes, varicella, go, sifilis, dermatitis, pedukulosis, skabies, luka
bakar, keganasan.
f. Pemeriksaan diagnostik : imunoprofilaksis, tes alergi, tes serologi,
eliza, ripa, westren ifa, imunoglobulin, darah rutin
g. Penatalaksanaan Medik : imunosupresan, imunoterapi
3. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat bekerjasama,
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat dan bertanya,
menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri, mawas diri,
pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang waktu, toleransi
kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri, saling menghargai
dan inisiatif.
B. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem imunologi
C. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi penyakit tetanus, hipersensitivitas, DHF, autoimun, SLE,
transplantasi organ, leptospirosis, AIDS, rematoid artritis, neoplasma,
Bone marraw transplatasion
b. Etiologi penyakit tetanus, hipersensitivitas, DHF, autoimun, SLE,
transplantasi organ, leptospirosis, AIDS, rematoid artritis, neoplasma,
Bone marraw transplatasion
c. Klasifikasi penyakit- tetanus, hipersensitivitas, DHF, autoimun, SLE,
transplantasi organ, leptospirosis, AIDS, rematoid artritis, neoplasma,
Bone marraw transplatasion
d. Manifestasi klinik tetanus, hipersensitivitas, DHF, autoimun, SLE,
transplantasi organ, leptospirosis, AIDS, rematoid artritis, neoplasma,
Bone marraw transplatasion Patofisiology penyakit herpes, varicella, go,
sifilis, dermatitis, pedukulosis, skabies, luka bakar, keganasan.
e. Komplikasi penyakit- tetanus, hipersensitivitas, DHF, autoimun, SLE,
transplantasi organ, leptospirosis, AIDS, rematoid artritis, neoplasma,
Bone marraw transplatasion Patofisiology penyakit herpes, varicella, go,
sifilis, dermatitis, pedukulosis, skabies, luka bakar, keganasan.
f. Pemeriksaan diagnostik : imunoprofilaksis, tes alergi, tes serologi, eliza,
ripa, westren ifa, imunoglobulin, darah rutin
g. Penatalaksanaan Medik : imunosupresan, imunoterapi
D. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem imunologi
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
E. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam p
engajaran).
a. Sebutkan definisi tetanus, hipersensitivitas, DHF, autoimun, SLE,
transplantasi organ, leptospirosis, AIDS, rematoid artritis, neoplasma,
Bone marraw transplatasion
b. ebutkan etiologi tetanus, hipersensitivitas, DHF, autoimun, SLE,
transplantasi organ, leptospirosis, AIDS, rematoid artritis, neoplasma,
Bone marraw transplatasion
c. Sebutkan Klasifikasi tetanus, hipersensitivitas, DHF, autoimun, SLE,
transplantasi organ, leptospirosis, AIDS, rematoid artritis, neoplasma,
Bone marraw transplatasion
F. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 21 dan 22
Waktu Pertemuan : 2 x 120 menit
A. Kompetensi
1. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem
pernafasan
2. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi penyakit fetal distres, sids, pneumonia, asma, TB paru,
ppok, kegawatan nafas
b. Etiologi penyakit fetal distres, sids, pneumonia, asma, TB paru,
ppok, kegawatan nafas
c. Klasifikasi penyakit- fetal distres, sids, pneumonia, asma, TB paru,
ppok, kegawatan nafas
d. Manifestasi klinik fetal distres, sids, pneumonia, asma, TB paru,
ppok, kegawatan nafas
e. Komplikasi penyakit- fetal distres, sids, pneumonia, asma, TB paru,
ppok, kegawatan nafas
f. Pemeriksaan diagnostik : foto thorak, kultur bakteri, laboratorium
darah, MRI
g. Penatalaksanaan Medik : manajemen cairan, oksigenasi, suction,
ventilator mekanik, trakeostomi, nebulizer, WSD
3. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat bekerjasama,
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat dan bertanya,
menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri, mawas diri,
pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang waktu, toleransi
kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri, saling menghargai
dan inisiatif.
B. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem pernafasan
C. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi penyakit fetal distres, sids, pneumonia, asma, TB paru, ppok,
kegawatan nafas
b. Etiologi penyakit fetal distres, sids, pneumonia, asma, TB paru, ppok,
kegawatan nafas
c. Klasifikasi penyakit- fetal distres, sids, pneumonia, asma, TB paru,
ppok, kegawatan nafas
d. Manifestasi klinik fetal distres, sids, pneumonia, asma, TB paru, ppok,
kegawatan nafas
e. Komplikasi penyakit- fetal distres, sids, pneumonia, asma, TB paru,
ppok, kegawatan nafas
f. Pemeriksaan diagnostik : foto thorak, kultur bakteri, laboratorium
darah, MRI
g. Penatalaksanaan Medik : manajemen cairan, oksigenasi, suction,
ventilator mekanik, trakeostomi, nebulizer, WSD
D. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem pernafasan
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
E. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam p
engajaran).
a. Sebutkan definisi fetal distres, sids, pneumonia, asma, TB paru, ppok,
kegawatan nafas
b. ebutkan etiologi fetal distres, sids, pneumonia, asma, TB paru, ppok,
kegawatan nafas
c. Sebutkan Klasifikasi fetal distres, sids, pneumonia, asma, TB paru,
ppok, kegawatan nafas
F. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan III
Kode Mata Kuliah/SKS : SKH. 533
Tingkat/Semester : II/III
Pertemuan Ke : 23 dan 24
Waktu Pertemuan : 2 x 120 menit
A. Kompetensi
1. Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa dapat
menjelaskan konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem
reproduksi
2. Standar Kompetensi :
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa mampu
menjelaskan :
a. Definisi penyakit terpapar DES, Kista, torsi testis, hipoganadisme,
gangguan menstruasi, vaginitis, endometriosis, kehamilan dengan
dengan resti, kelainan intra natal, kelainan post natal, impotensi,
infertil, mioma
b. Etiologi penyakit terpapar DES, Kista, torsi testis, hipoganadisme,
gangguan menstruasi, vaginitis, endometriosis, kehamilan dengan
dengan resti, kelainan intra natal, kelainan post natal, impotensi,
infertil, mioma
c. Klasifikasi penyakit- terpapar DES, Kista, torsi testis, hipoganadisme,
gangguan menstruasi, vaginitis, endometriosis, kehamilan dengan
dengan resti, kelainan intra natal, kelainan post natal, impotensi,
infertil, mioma
d. Manifestasi klinik terpapar DES, Kista, torsi testis, hipoganadisme,
gangguan menstruasi, vaginitis, endometriosis, kehamilan dengan
dengan resti, kelainan intra natal, kelainan post natal, impotensi,
infertil, mioma
e. Komplikasi penyakit- terpapar DES, Kista, torsi testis,
hipoganadisme, gangguan menstruasi, vaginitis, endometriosis,
kehamilan dengan dengan resti, kelainan intra natal, kelainan post
natal, impotensi, infertil, mioma
f. Pemeriksaan diagnostik : pemeriksan laborat, pemeriksaan darah
protein dan reduksi, VDRL, Leukosit, ureum, kreatinin, HB, LED,
USG
h. Penatalaksanaan Medik : koreksi, kuretase, histerektomi, vasektomi
3. Soft Skill :
Nilai soft skill yang diharapkan adalah mahasiswa dapat bekerjasama,
bertanggung jawab, berani mengemukakan pendapat dan bertanya,
menghargai pendapat orang lain, belajar mandiri, mawas diri,
pengendalian diri serta motivasi belajar sepanjang waktu, toleransi
kepemimpinan, komunikasi, kreatif, percaya diri, saling menghargai
dan inisiatif.
B. Pokok Bahasan :
konsep penyakit dan penatalaksanaan medik pada sistem reproduksi
C. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi penyakit terpapar DES, Kista, torsi testis, hipoganadisme,
gangguan menstruasi, vaginitis, endometriosis, kehamilan dengan
dengan resti, kelainan intra natal, kelainan post natal, impotensi,
infertil, mioma
b. Etiologi penyakit terpapar DES, Kista, torsi testis, hipoganadisme,
gangguan menstruasi, vaginitis, endometriosis, kehamilan dengan
dengan resti, kelainan intra natal, kelainan post natal, impotensi,
infertil, mioma
c. Klasifikasi penyakit- terpapar DES, Kista, torsi testis, hipoganadisme,
gangguan menstruasi, vaginitis, endometriosis, kehamilan dengan
dengan resti, kelainan intra natal, kelainan post natal, impotensi,
infertil, mioma
d. Manifestasi klinik terpapar DES, Kista, torsi testis, hipoganadisme,
gangguan menstruasi, vaginitis, endometriosis, kehamilan dengan
dengan resti, kelainan intra natal, kelainan post natal, impotensi,
infertil, mioma
e. Komplikasi penyakit- terpapar DES, Kista, torsi testis,
hipoganadisme, gangguan menstruasi, vaginitis, endometriosis,
kehamilan dengan dengan resti, kelainan intra natal, kelainan post
natal, impotensi, infertil, mioma
f. Pemeriksaan diagnostik : pemeriksan laborat, pemeriksaan darah
protein dan reduksi, VDRL, Leukosit, ureum, kreatinin, HB, LED,
USG
g. Penatalaksanaan Medik : koreksi, kuretase, histerektomi, vasektomi
D. Kegiatan Belajar Mengajar
a. Perkuliahan diisi penjelasan kontrak kuliah, materi kuliah, sistem kuliah,
sistem penilaian dan aturan-aturan lainnya.
b. Selanjutnya dilakukan appersepsi tentang konsep penyakit dan
penatalaksanaan medik pada sistem reproduksi
c. Dosen memberi penjelasan materi berkaitan dengan pokok bahasan
dan sub pokok bahasan.
d. Dosen memberikan evaluasi dan menyimpulkan materi
E. Evaluasi (* menyesuaikan metode yang dikembangkan dalam p
engajaran).
a. Sebutkan definisi Kista, torsi testis, hipoganadisme, gangguan
menstruasi, vaginitis, endometriosis, kehamilan dengan dengan resti,
kelainan intra natal, kelainan post natal, impotensi, infertil, mioma
b. sebutkan etiologi Kista, torsi testis, hipoganadisme, gangguan
menstruasi, vaginitis, endometriosis, kehamilan dengan dengan resti,
kelainan intra natal, kelainan post natal, impotensi, infertil, mioma
c. Sebutkan Klasifikasi Kista, torsi testis, hipoganadisme, gangguan
menstruasi, vaginitis, endometriosis, kehamilan dengan dengan resti,
kelainan intra natal, kelainan post natal, impotensi, infertil, mioma
F. Referensi
Ganong, W.F (1993) Human Physiology : Review of Medical
Physiology. Philadelpia : J.B Lippincott
Portth. C.M (1994) Pathofisiology : Concept of Altered States (4 th)
philadelpia : J.B Lippincott comp
Sabiston D.D. Jr. M.D (1994) Buku Ajar Bedah (Essentials of
Surgery), Jakarta, EGC
Schwartz et all (1998) Principle of surgery, New York Mc. Graw
Sherwoo, L (1993) Human Physiology : From Cell to Systems (2end),
Whest Publising Company
Trunkey, D.D Nyeri abdomen, Diare, Muntah, Jakarta, EGC
Vander A. Sherman, J.H and Luciano, D.S (1994) Human Physiology. (6
th ed) New Caledonia : York Graphic Services Inc
Watson, J Dan Jaffe M.S (1995). Nurses Manual of Laboratory and
Diagnostic test Philadelpia Lippincott Comp
Pengajar
( )