20
PENEMPATAN & PERLINDUNGAN TEN KERJA DI LUAR NEGERI KELOMPOK 2 Laili Fitri Madaniah 10090313055 Feni Febriani Hasuti 10090313057 Siti Nurfalah 10090313059 Novianti Aditya Dewi 10090313065 Indah Nurlita 10090313072

SDM kelompok 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mjs

Citation preview

Page 1: SDM kelompok 2

PENEMPATAN & PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DI LUAR NEGERI

KELOMPOK 2

Laili Fitri Madaniah 10090313055Feni Febriani Hasuti 10090313057Siti Nurfalah 10090313059Novianti Aditya Dewi 10090313065Indah Nurlita 10090313072

Page 2: SDM kelompok 2

Definisi TKI

• Tenaga Kerja Indonesia (disingkat TKI) adalah sebutan bagi warga negara indonesia yang bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Namun demikian, istilah TKI seringkali dikonotasikan dengan pekerja kasar. TKI perempuan seringkali disebut Tenaga Kerja Wanita (TKW).

• TKI sering disebut sebagai pahlawan devisa karena dalam setahun bisa menghasilkan devisa 60 trilyun rupiah (2006). Pada 9 Maret 2007 kegiatan operasional di bidang Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri dialihkan menjadi tanggung jawab BNP2TKI. Sebelumnya seluruh kegiatan operasional di bidang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri dilaksanakan oleh Ditjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Depnakertrans.

• Hampir semua TKI atau buruh migran Indonesia mengalami potongan gaji secara ilegal. Potongan ini disebutkan sebagai biaya penempatan dan "bea jasa" yang diklaim oleh PJTKI dari para TKI yang dikirimkannya. Besarnya potongan bervariasi, mulai dari tiga bulan sampai tujuh, bahkan ada yang sampai sembilan bulan gaji. Tidak sedikit TKI yang terpaksa menyerahkan seluruh gajinya dan harus bekerja tanpa gaji selama berbulan-bulan. Praktik ini memunculkan kesan bahwa TKI adalah bentuk perbudakan yang paling aktual di Indonesia.

Page 3: SDM kelompok 2

1. Penempatan TKI Di Luar Negeri

• Penempatan TKI di luar negeri hanya dapat dilakukan ke Negara tujuan yang pemerintahnya telah membuat perjanjian tertulis dengan Pemerintah RI atau ke negara tujuan yang mempunyai Peraturan Perundang-undangan yang melindungi tenaga asing. Atas pertimbangan keamanan, Pemerintah menetapkan negara-negara tertentu tertutup bagi penempatan TKI, antara lain negara tujuan dalam keadaan perang, bencana alam, atau terjangkit wabah penyakit menular. Khusus untuk penempatan TKI pada pekerjaan dan jabatan tertentu diatur tersendiri.

Page 4: SDM kelompok 2

Pelaksanaan penempatan TKI di luar negeri dapat dilakukan oleh:

• Penempatan Oleh Pemerintah• Penempatan oleh Perusahaan Pelaksana

Penempatan TKI Swasta (P3TKIS)Perusahaan yang akan menjadi P3TKIS mendapatkan izin tertulis

berupa Surat Izin Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (SIPPTKI), setelah memenuhi persyaratan :

A. berbentuk badan hukum perseorangan terbatas (PT),

B. memiliki modal disetor yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan, sekurang kurangnya sebesar tiga miliar rupiah,

C. memiliki rencana kerja penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri sekurang-kurangnya untuk tiga tahun berjalan,

D. memiliki unit pelatihan kerja, dan

E. memiliki sarana dan prasarana pelayanan penempatan TKI

Page 5: SDM kelompok 2

Tanggung Jawab Penempatan TKI Ke Luar Negeri Oleh Pemerintah

• Kebijakan penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri diarahkan untuk memaksimalkan penempatan terhadap TKI dengan mengedepankan aspek perlindungan terhadap harkat dan martabat serta keselamatan dan kesehatan TKI sejak masa pra-penempatan, selama bekerja di negara penempatan sampai kembali ke tanah air di daerah asal TKI. Sebagai sebuah kebijakan dan atau program yang melibatkan warga negara, maka sesuai amanat Konstitusi, pemerintah memikul tanggung jawab yang sangat besar. Tanggung jawab ini juga sangat luas, terutama yang berkaitan dengan perlindungan terhadap keselamatan warga negara atau TKI yang bekerja di luar negeri. Dengan mencermati UU No. 39 Tahun 2004, dapat dilihat distribusi tanggung jawab yang dipikul oleh pemerintah mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, sampai dengan perwakilan RI di luar negeri, yakni sebagai berikut:

1. Pemerintah Pusat

2. Pemerintah Propinsi

3. Pemerintah Kabupaten/Kota

4. Kantor Perwakilan RI

Page 6: SDM kelompok 2

Tanggung jawab Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri oleh Pelaksana Penempatan Tenaga

Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) 

• Perlindungan hukum dan tanggung jawab perusahaan yang mengirim TKI ke luar negeri merupakan dua variabel yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Pengiriman TKI ke luar negeri termasuk salah satu masalah krusial dalam sistem ketenagakerjaan di Indonesia karena penerimaan devisa negara yang sangat besar dari pengiriman dan penempatan TKI ke luar negeri. Peraturan perundang-undangan yang memberikan perlindungan terhadap TKI (baik selama masa prapenempatan, selama penempatan, dan purnapenempatan) termasuk tanggung jawab perusahaan pengirim TKI telah banyak dibuat oleh pemerintah,

Page 7: SDM kelompok 2

Hal-hal penting yang harus diperhatikan PPTKIS dalam penempatan TKI

• PPTKIS dilarang menempatkan CTKI yang tidak lulus uji kompetensi kerja 

•  PPTKIS dilarang menempatkan CTKI yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan psikologi 

•  CTKI yang sedang mengikuti pelatihan dilarang dipekerjakan • TKI yang bekerja di sektor RT (PRT) jika ingin memperpanjang

kontrak kerja harus pulang terlebih dahulu ke Indonesia  • TKI wajib lapor ke KBRI/KJRI di negara penempatan • Orang perorangan dilarang menempatkan TKI untuk bekerja ke luar

negeri • Perlindungan TKI diberikan sejak pra, selama dan purna

penempatan

Page 8: SDM kelompok 2

Implementasi Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri

• Penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negari dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta. Hal ini sesuai dengan amanat dari UU No. 39 Tahun 2004 menyatakan bahwa “pelaksanaan penempatan TKI di luar negeri terdiri dari : pemerintah dan Pelaksanaan penempatan TKI swasta.”. Pemerintah sebagai salah satu lembaga yang berkewajiban mengurus penempatan para TKI di luar negeri, seharusnya membuat lembaga dan sistem yang teruji dalam penempatan TKI di luar negeri tersebut sesuai dengan amanat Undang-Undang tersebut.

• Dalam implementasi penempatan TKI diluar negeri, terlihat sangat kurangnya koordinasi antar lembaga yang memiliki kewenangan dibidang penempatan TKI di luar negeri ini, seperti kemenakertrans, BNP2TKI, pemerintah daerah, keimigrasian, dan kementerian luar negeri. Kekurang koordinasian ini menyebabkan beberapa wewenang terjadi overlapping sementara pada beberapa urusan malah tidak ada yang mengurus. Sehingga jika terjadi sesuatu permasalahan, terjadi saling lempar tanggung jawab antar satu instansi dengan instansi yang lain dan bahkan mencari kambing hitang pada lembaga swsata seperti PPTKIS. 

Page 9: SDM kelompok 2

Kendala yang Dihadapi Oleh Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja

1.Sistem penempatan yang masih belum establish 

2.Birokrasi dan masalah administratif 

3.Kurangnya kordinasi antar lembaga baik antar lembaga pemerintah maupun antar penempat TKI 

4.Lemahnya sumber daya manusia dari TKI 

5.PPTKIS yang tidak berijin maupun yang ijin operasionalnya sudah kadaluarsa

6.Banyaknya pungutan diluar sistem 

7.Ketentuan umur TKI yang terlalu tinggi 

8.Kewajiban asuransi yang akhirnya dibebankan pada TKI 

9.Kriminalisasi pelanggaran administratif 

 

Page 10: SDM kelompok 2

2. Perlindungan TKI di Luar Negeri

• Perlindungan TKI adalah segala upaya perlindungan atas kepentingan calon TKI/TKI dalam mewujudkan pemenuhan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, baik sebelum, selama, maupun sesudah bekerja.

• Perlindungan bagi calon TKI yang diberangkatkan keluar negeri oleh P3TKIS, meliputi kegiatan sebelum pemberangkatan (pra penempatan), selama masa penempatan di luar negeri, dan sampai dengan kembali ketanah air (purna penempatan). Untuk selanjutnya, TKI yang bekerja di luar negeri secara perseorangan berhak untuk memperoleh perlindungan dari Perwakilan RI.

Page 11: SDM kelompok 2

Perlindungan TKI di Luar Negeri

1. Perlindungan buruh migran berdasarkan konvensi 1990

2. Perlindungan WNI dan badan hukum indonesia

3. Perlindungan TKI berdasarkan pernyataan umum tentang hak-hak asasi manusia

Page 12: SDM kelompok 2

Institusi yang Berwenang terhadap Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

 • Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans)

Sesuai ketentuan Pasal 10 dan Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri pelaksanaan penempatan TKI di luar negeri terdiri dari Pemerintah, Pelaksana Penempatan TKI swasta dan Perusahaan untuk kepentingan perusahaan sendiri. Pelaksanaan penempatan TKI dari pemerintah dilaksanakan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans). 24 Kedudukan : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Page 13: SDM kelompok 2

Tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi serta tugas lain yang diberikan oleh Bupati. •Fungsi :•1. perumusan kebijakan teknis di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi ; •2. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi ; •3. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi ; •4. pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas ; dan •5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya

Page 14: SDM kelompok 2

Landasan yang Mengatur Tentang Perlindungan TKI

• Undang-undang dasar 1945• Demi tercapainya suatu landasan melindungi segenap bangsa indonesia yang diikuti

segenap bangsa indonesia dan memajukan kesejahteraan umum bagi seluruh rakyat Indonesia maka diperlukannya suatu jaminan sosial yang dapat memberikan rasa keadian bagi para Tenaga Kerja Indonesia yang merupakan masyarakat indonesia yang berjuang untuk mendapatkan kesejahteraan. Karena pada dasarnya TKI mempunyai hak untuk mendapatkan Jaminan Sosial yang merupakan hak setiap warga negara juga diamanatkan dalam UUD 1945 yaitu:

• Pasal 27 Ayat 2 menyebutkan bahwa : “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”

• Pasal 28 D ayat 2 : “Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.”

• Pasal 28 E ayat 1 : “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, 34 memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

Page 15: SDM kelompok 2

• TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998TAP MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia, dan

Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia harus dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam batas-batas, rambu-rambu, dan asas-asas hukum internasional yang diakui seluruh bangsa, yang menetapkan antara lain:

1. Untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan martabat manusia diperlukan pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia, karena tanpa hal tersebut manusia akan kehilangan sifat dan martabatnya, sehingga dapat mendorong manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya (homo homini lupus)

2. Karena manusia merupakan makhluk sosial, maka hak asasi manusia yang lain sehingga kebebasan atau hak asasi manusia bukanlah tanpa batas;

3. Hak asasi manusia tidak boleh dilenyapkan oleh siapapun dan dalam keadaan apapun;

Page 16: SDM kelompok 2

4. Setiap hak asasi manusia mengandung kewajiban untuk menghormati hak asasi manusia orang lain sehingga dalam hak asasi manusia terdapat kewajiban dasar;

5. Hak asasi manusia harus benar-benar dihormati, dilindungi, dan ditegakkan, untuk itu Pemerintah, aparatur negara, pejabat publik lainnya, mempunyai kewajiban dain tanggung jawab menjamin terselenggaranya penghormatan, perlindungan, dan penegakan hak asasi manusia.

Page 17: SDM kelompok 2

• Undang-undang 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan antara lain memuat: • Landasan, jasa, dan tujuan pembangunan ketenagakerjaan;• Perencanaan tenaga kerja dan informasi ketenagakerjaan; • Pemberian kesempatan dan perlakuan yang sama bagi tenaga kerja

dan pekerja/buruh;• Pelatihan kerja yang diarahkan untuk meningkatkan dan

mengembangkan ketrampilan serta keahlian tenaga kerja guna meningkatkan produktifitas kerja dan produktifitas perusahaan;

• Pelayanan penempatan tenaga kerja dalam rangka pendayagunaan tenaga kerja secara optimal dan penempatan tenaga kerja pada pekerjaan yang sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah dan masyarakat dalam upaya perluasan kesempatan kerja;

Page 18: SDM kelompok 2

• Undang-undang nomor 39 tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja indonesia di luar negeri

dalam UU no.39 tahun 2004 terdapat 16 bab dan 109 pasal yang mengatur tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja indonesia di luar negri.

Dalam setiap babnya terdapat pasal-pasal yang mengatur tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja indonesia di luar negri sesuai bab yang tercantum. 15 bab itu ialah :

1. Ketentuan umum

2. Tugas, Tanggung Jawab, dan Kewajiban Pemerintah

3. Hak dan Kewajiban TKI

4. Pelaksanaan dan penempatan TKI di luar negri

5. Tata cara penempatan

6. Perlindungan TKI

7. Penyelesaian perselisihan

8. Pembinaan

Page 19: SDM kelompok 2

9. Pengawasan

10. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI

11. Sanksi Administrasi

12. Penyidikan

13. Ketentuan pidana

14. Ketentuan lain-lain

15. Ketentuan peralihan

16. Ketentuan penutup

Page 20: SDM kelompok 2

TERIMAKASIH