44
Oleh Listyani Nirmalasari 5211100072 Sebuah Kisah Klasik Ibu dan Anak

Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Klasik namun dapat membuat kita merenung atas semua pengorbanan yang ibu lakukan pada kita :)

Citation preview

Page 1: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Oleh Listyani Nirmalasari5211100072

Sebuah Kisah Klasik Ibu dan Anak

Page 2: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

This is a Story from A Blog That I

Read...

Page 3: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

A Story about Son and His One Eyed

Mother

Page 4: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Ibuku hanya memiliki satu mata

Page 5: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Namun aku membencinya, karena dia memalukan

Page 6: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Ibuku memiliki sebuah toko kecil

Page 7: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Beliau menjual rumput-rumputan untuk memenuhi biaya hidup kami

Page 8: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Semua itu membuatku

teringat ketika aku SD

Page 9: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Ibuku datang ke acara piknik sekolah,

Page 10: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

namun aku melihatnya dengan pandangan

penuh dengan kebencian

Page 11: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Keesokannya, teman-temanku mengejek kondisi ibuku yang

bermata satu

Page 12: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Aku merasa malu. Dan tanpa sadar

aku berkata....

Page 13: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

“Bu, mengapa engkau tidak memiliki mata yang satunya? Kau

hanya akan menjadi bahan tertawaan.

Mengapa kau tidak mati saja?”

Page 14: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Kau tahu? Ibuku hanya diam

mendengarnya...

Page 15: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Namun pada malam harinya....

Page 16: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Ibuku menangis di dapur dengan

pelan...

Ibuku berusaha tidak

membangunkanku...

Page 17: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Saat itu, aku merasakan hal

aneh di hatiku, hal yang menganjal di

hatiku....

Page 18: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Tetapi, di dalam lubuk hatiku....

Aku berkata...Bahwa aku akan

menjadi orang yang sukses dan lari dari

kemiskinan ini

Page 19: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Setiap harinya, aku belajar

keras...

Page 20: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Hingga aku bisa kuliah di

Universitas Seoul

Page 21: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Tidak hanya kuliah yang aku bisa raih,

Page 22: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

namun, kini aku memiliki keluarga baru yang

mendampingiku...

Page 23: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Ketika suatu hari, ibuku datang ke

rumahku....

Page 24: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Anak perempuanku lari ketakutan akibat

kondisi ibuku yang bermata satu...

Page 25: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Melihat anak perempuanku

yang ketakutan, aku pun berkata

kasar pada ibuku...

Page 26: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

“Siapa kau?! Pergi dari sini! Kau

menakuti anakku!”

Page 27: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Kalian tahu? Apa yang telah ibuku

katakan...??

Page 28: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

“ Maaf, mungkin saya berada di

alamat yang salah ”

Page 29: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Mendengar hal itu, hatiku tidak

bergerak untuk meminta maaf

Page 30: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Hatiku beku... Dan memaksaku untuk

melupakan kejadian itu

Page 31: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Ketika sebuah undangan reuni

datang ke rumahku

Page 32: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Aku memutuskan untuk datang dan

menemui ibuku setelah itu

Page 33: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Namun, apa yang aku lihat di gubuk

yang dulu aku sebut rumah itu?

Page 34: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Aku melihat ibuku terbaring di lantai

yang dingin

Page 35: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Beliau menggenggam

sepucuk surat... Yang ditujukan

padaku...

Page 36: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Aku tercengang... Lalu Aku baca

surat itu...

Page 37: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Anakku,

Hidupku sudah panjang. Dan... Aku tidak akan

mengunjungi Seoul lagi... Tetapi, maukah kau

mengunjungiku sekali-kali? Aku begitu merindukanmu. Aku sangat senang, ketika

mendengar akan ada reuni. Tetapi, aku memutuskan

untuk tidak datang ke sekolah untumu...

Page 38: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Aku meminta maaf apabila aku hanya

memiliki satu mata dan itu

membuatmu malu...

Page 39: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Kau ingat? Ketika kamu kecil, kamu mengalami kecelakaan

dan kehilangan satu matamu... Lalu aku memberimu mataku,

karena aku taksanggup melihatmu tumbuh dengan

satu mata...Aku sangat bangga jika anakku

dapat melihat seisi dunia untukku, menggantikanku,

dengan mata yang kuberikan.

Page 40: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Aku selalu merindukan masa

ketika kamu selalu bermain di

sekitarku...

Page 41: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Aku merindukanmu.

Aku mencintaimu. Kamu adalah

duniaku.

Page 42: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Begitu banyak Kasih yang kita

dapatkan dari ibu, namun... Belum tentu kita dapat

membalas semuanya...

Page 43: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Balaslah Kasih yang selama ini ibumu berikan

selama kamu bisa, dan selama ibumu

masih ada

Page 44: Sebuah kisah klasik ibu dan anak

Sekian dan terima kasih