Upload
haphuc
View
239
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUKUM SEBAGAI PRANATA SOSIAL
sistem norma yang bertujuan untuk
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
sistem norma yang bertujuan untuk mengatur tindakan maupun kegiatan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan pokok dan bermasyarakat bagi manusia
CiriCiri--Ciri Pranata SosialCiri Pranata Sosial
� Merupakan suatu organisasi dari pola-pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas sosial
� Mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipakai mencapai tujuanMempunyai alat-alat perlengkapan yang dipakai mencapai tujuan
� Lambang-lambang biasanya merupakan ciri khas dari pranata sosial, yang secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi pranata sosial
� Pranata sosial mempunyai tradisi, baik tertulis maupun tidak tertulis
PenjelasanPenjelasan::
� Manusia sebagai “zoon politicon”
� Manusia sebagai makhluk sosial
� Masyarakat dan kebutuhan keteraturanketeraturan
� Kaidah, norm, ukuran sebagai petunjuk bermasyarakat
◦Perintah (gebod)
◦Larangan (verbod)
MANUSIA & MASYARAKAT
(6)
NORMA /
KAEDAH
SOSIAL
(2)
ANCAMAN
(1)
KEPENTINGAN
SOSIAL
(5)
KERJASAMA
(4)
MASYARAKAT
(3)
PERLINDUNGAN
MANUSIA
ContohContoh kenyataankenyataan kaidahkaidah//normanorma::
� Tidak merokok ketika mengunjungi orang yang sedang sakit
� Mengantar tamu sampai ke depan rumah
� Pembeli barang harus membayar sejumlah � Pembeli barang harus membayar sejumlah uang
� Memberikan tempat duduk pada seorang nenek di dalam bus kota
� Berjalan menunduk di depan orang tua
MACAM NORMA/KAIDAH:MACAM NORMA/KAIDAH:1. Norma agama: peraturan hidup yang
berasal dari Tuhan
2. Norma kesusilaan: peraturan hidup yang berasal dari hati sanubari manusia
3. Norma kesopanan: peraturan hidup 3. Norma kesopanan: peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia
4. Norma hukum: peraturan yang timbul dari norma hukum yang dibuat oleh penguasa negara
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTAR NORMAANTAR NORMA
Persamaan: Tujuan
� Yaitu mengatur perilaku hidup bermasyarakat
Perbedaan?
K.KepercayaanK.Kesusila-
anK.Sopan
SantunK.Hukum
Tujuan
umat manusia,
penyempurnaan manusia,
jangan sampai manusia
jahat
pembuatnya yg konkrit,
social order, jangan
sampai ada korban
Isi ditujukan pd sikap bathin ditujukan pd sikap lahir
Asal
usuldari Tuhan diri sendiri kekuasaan luar yg memaksa
Sanksi dari Tuhan diri sendiri
dari masy
secara
tak resmi
dari masy
secara
resmi
Daya
Kerjamembebani
kewajiban
membebani
kewajiban
Membebani
kewajiban
membebani
kewajiban
& memberi
hak
PERBANDINGAN NORMAPERBANDINGAN NORMANORMA ISI, SIFAT, BENTUK TUJUAN SANKSI
AGAMA Perintah, larangan, anjurandari Tuhan.Bentuk tertulis dan tidaktertulis
Orang beriman, bertakwa, selamatdunia akhirat
Individual, universal.Sanksi dosa denganpembalasan di akhirat
KESUSILAAN Perintah berupa “suatu” anjuran yang diharapkandalam pergaulan
Orang yang beradab /bersusiladalam tata
Individual, relatifuniversal.Sanksi celaan dandalam pergaulan
bermasyarakat.Sifat tidak memaksa.Bentuk tidak tertulis
dalam tatapergaulanbermasyarakat
Sanksi celaan danpenyesalan
KESOPANAN Perintah berupa anjuranberbuat baik.Sifat tidak memaksa.Bentuk tidak tertulis
Orang yang sopan/baik dalampergaulanbermasyarakat
Individual, lokal, temporal.Sanksi celaan dandikucilkan
HUKUM Perintah, larangan.Sifatnya memaksa dan dapatdipaksakan pelaksanaannyaBentuk tertulis
Warga yang patuhhukum
Sanksi sama bagiseluruh warga negara
H U K U MH U K U M
ASAL KATA:
� HUKM (BHS. ARAB)
� RECHT (BHS BELANDA, JERMAN)
� LAW (BHS. INGGRIS)� LAW (BHS. INGGRIS)
� LE’I (BHS. PERANCIS)
PENGERTIAN UMUM:
NORMA, KAIDAH, PERATURAN, UU, PATOKAN YANG MENGIKAT
HUKUM SULIT UNTUK HUKUM SULIT UNTUK DIDEFINISIKANDIDEFINISIKAN
� Hukum memiliki banyak aspek / segi, dan definisi hukum hanya dapat menjelaskan “sebagian” dari aspek bentuk dan aspek hukumhukum
� Tidak ada definisi hukum yang memadai dan seragam disebabkan oleh perbedaan latar belakang pengetahuan, pengalaman dan orang yang mendefinisikan
NO TOKOH DEFINISI
1. UTRECHT Hukum adalah himpunan petunjuk hidup yang berupa perintah dan larangan, yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat, dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh pemerintah atau penguasa masyarakat
2. SUDIMAN Unsur pokok hukum adalah:2. SUDIMAN KARTOHADIPROJO
Unsur pokok hukum adalah:•Sesuatu yang berkenaan dengan manusia•Manusia dalam pergaulan hidup•Untuk mencapai tata tertib pergaulan hidup•Berdasarkan keadilan
3. BELLEFROID Hukum adalah peraturan yang berlaku pada suatu masyarakat, mengatur tata tertib masyarakat tersebut, dan didasarkan atas kekuasaan yang ada di masyarakat itu
NO TOKOH DEFINISI …lanjutan
4. IMANUEL KANT
Keseluruhan syarat-syarat dimana dengan ini kehendak bebas orang dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas orang lain
5. LEON DUQUIT
Aturan tingkah laku para anggota masyarakat, yang diindahkan oleh anggota masyarakat sebagai jaminan kepentingan bersama, dan jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap pelanggarmenimbulkan reaksi bersama terhadap pelanggar
6. APELDORN Tidak ada definisi yang tepat atas hukum
7. WIRJONO PRODJODIKORO
Hukum adalah rangkaian peraturan-peraturan mengenai tingkah laku orang-orang sebagai anggota masyarakat
NO TOKOH DEFINISI…lanjutan
8. THOMAS HOBBES
Hukum adalah kebebasan berbuat sesuatu
9. PROUDHON Hukum adalah jaminan penghormatan terhadap nilai seseorang sebagai manusia
10. LAND Hukum adalah seperangkat aturan-aturan yang harus dipatuhi manusia dalam masyarakat
11. SUYLING Hukum adalah seperangkat norma-norma yang ditetapkan oleh negara atau diakui sifatnya yang mengikat
UNSUR UNSUR –– UNSUR HUKUMUNSUR HUKUM� Aturan-aturan� Mengatur tingkah laku manusia dalam
pergaulan di masyarakat� Bersifat konkrit
Bersumber dari kebiasaan atau dibuat � Bersumber dari kebiasaan atau dibuat oleh penguasa / badan resmi / pemerintah
� Bentuk tertulis / tidak tertulis� Bersifat memaksa� Akibat hukum bagi yang melanggar
Hukum
• KEADILAN / • KEADILAN / JUSTICE
• DE JURE :• DE JURE :Berdasarkan
yuridis, normatif,
•Kenyataan normatif /
•Kenyataan normatif /
seharusnya
Isi Kaidah Hukum :
Keberlakuan Hukum :
Fungsi Hukum :
JUSTICE
•KEMANFAATA
N / UTILITY
• KEPASTIAN / CERTAINTY
etika, nilai-nilai
normatif, formal
• DE FACTO :berdasarkan kenyataan,
fakta, sosiologis
• Filosofis : etika, nilai-nilai
das sein
seharusnya dilakukan :
das sollen
•Kenyataan alamiah /
peristiwa konkrit :
das sein
ATRIBUTES OF LAW :
� AUTHORITY
� INTENTIONS OF UNIVERSAL APPLICATION
� OBLIGATIONS
� SANCTION
TUGAS APA YANG DIEMBAN HUKUM ?
� MENYELESAIKAN PERSELISIHAN
� SOCIAL CONTROL
� LAW AS A TOOL OF SOCIAL ENGINEERING
PENGANTAR HUKUM PENGANTAR HUKUM INDONESIAINDONESIA
Adalah mata kuliah pengantar yang bertujuan memberikan yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai garis besar / kerangka hukum yang berlaku di Indonesia beserta azas-azasnya
� Tata Hukum = recht orde
� Tata = susunan
Susunan hukum yang terdiri atas aturan-
Pengantar Tata Hukum Indonesia (PTHI) Pengantar Tata Hukum Indonesia (PTHI) dan Pengantar Hukum Indonesia (PHI)dan Pengantar Hukum Indonesia (PHI)
� Susunan hukum yang terdiri atas aturan-aturan hukum yang ditata sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk menemukannya sebagai dasar penyelesaian peristiwa hukum yang terjadi di masyarakat
� Tata hukum = hukum positif
Pengertian: Sejarah Tata Pengertian: Sejarah Tata HukumHukum� Definisi Sejarah:
◦ pencatatan
◦ kejadian penting di masa lalu
◦Kebenaran nyata (konkrit)
Pencatatan atau penulisan kejadian � Pencatatan atau penulisan kejadian penting atas perubahan atau penggantian aturan-aturan lama yang sudah dianggap tidak sesuai dengan keinginan masyarakat dalam rangka mencapai keadilan, kepastian dan kemanfaatan hukum.
IusIus constitutumconstitutum = = HukumHukum PositifPositif
�Tata hukum yang sah dan berlaku pada waktu tertentu dan di negara tertentu
PTHI objek studinya adalah hanya �PTHI objek studinya adalah hanya mempelajari hukum yang sedangberlaku di Indonesia
Tujuan mempelajariTujuan mempelajariTata Hukum IndonesiaTata Hukum Indonesia
�Mempelajari tata hukum = mempelajari hukum positif Indonesia, al:
◦Kerangka hukum di Indonesia◦Kerangka hukum di Indonesia
◦Perbuatan yang melanggar hukum
◦Perbuatan yang wajib dilakukan
◦Kedudukan, hak, kewajiban masyarakat
Tata hukum Indonesia adalah tata/susunan hukum yang
� ditetapkan oleh pemerintah negara Indonesia
� saling berhubungan dan saling menentukanmenentukan
� berkembang secara dinamis
Perkembangan masyarakat diikuti oleh perkembangan aturan yang mengubah pergaulan hidup, sehingga tata hukum selalu berubah (struktur terbuka)
DIMENSI HUKUM POSITIF DIMENSI HUKUM POSITIF
1. Dimensi kesejarahan
2. Dimensi perkembangan
STRATEGI PEMBANGUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN HUKUM NASONAL
� Dimensi pembinaan hukum
� Dimensi pembaharuan hukum
� Dimensi penciptaan hukum
Contoh:
� Hukum Perbankan – Hukum Perjanjian (KUHP) – Hukum Acara Perdata
� Hukum Perjanjian (KUHP) – Hukum Informasi dan Transaksi Elektronik
KUHP (Buku II tentang benda) – UUPA -� KUHP (Buku II tentang benda) – UUPA -UUHT
� Contoh lain. Diskusikan !!!!
ObjekObjek PHIPHI�Hukum masa lalu :
◦ Pernah berlaku → tidak berlaku lagi◦ Proses pembentukan →
perdebatan s/d sahperdebatan s/d sah�Hukum positif : ius constitutem
�Hukum yang akan datang dan masih merupakan cita-cita (ius
constituendum)
Pengertian:Pengertian:Politik HukumPolitik Hukum
�Pernyataan kehendak dari pemerintah negara mengenai hukum yang berlaku di wilayahnya hukum yang berlaku di wilayahnya dan ke arah mana hukum akan dikembangkan
�Tujuan dan alasan dibentuknya peraturan per-UU-an
PENTINGNYA POLITIK PENTINGNYA POLITIK HUKUMHUKUM
1. Sebagai alasan mengapa diperlukan pembentukan suatu peraturan per-UU-an
32
peraturan per-UU-an
2. Untuk menentukan apa yang hendak diterjemahkan dalam kalimat hukum dan menjadi perumusan pasal
GOLONGAN GOLONGAN POLITIK HUKUMPOLITIK HUKUM
• KEBIJAKAN DASAR
33
• KEBIJAKAN DASAR
(BASIC POLICY)
• KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN (ENACTMENT POLICY)
11. . KEBIJAKAN DASARKEBIJAKAN DASAR(BASIC POLICY)(BASIC POLICY)
� POLITIK HUKUM YANG MENJADI ALASAN DASAR DIADAKANNYA SUATU PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN.
34
PERUNDANG-UNDANGAN.
� SIFAT: NETRAL DAN MENGANDUNG NILAI UNIVERSAL TUJUAN DAN ALASAN PEMBUATAN UU
2. KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN2. KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN(ENACTMENT POLICY)(ENACTMENT POLICY)
YAITU:POLITIK HUKUM YANG MENJADI TUJUAN ATAU ALASAN YANG MUNCUL DIBALIKPEMBERLAKUAN PERUNDANG-
35
ATAU ALASAN YANG MUNCUL DIBALIKPEMBERLAKUAN PERUNDANG-UNDANGANSIFAT: MEMILIKI MUATAN POLITIS DAN BERGANTUNG KEPADA APA YANG DIINGINKAN PEMBUAT UU. SECARA EKSPLISIT TERDAPAT DI DALAM KONSIDERAN MENIMBANG ATAU PENJELASAN UMUM
PERBEDAAN KEBIJAKAN DASAR DAN KEBIJAKAN PERBEDAAN KEBIJAKAN DASAR DAN KEBIJAKAN PEMBERLAKUANPEMBERLAKUAN
KEBIJAKAN DASAR
KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN
BERSIFAT NETRAL DAN BERGANTUNG PADA NILAI UNIVERSAL
BERSIFAT POLITIS, DAN TERGANTUNG PADA APA YANG DIINGINKAN PEMBUAT UU
36
UNIVERSAL
SAMA PADA HAMPIR SEMUA NEGARA
FAKTOR PENYEBAB SUBSTANSI SEBUAH UU DI SATU NEGARA BERBEDA DENGAN NEGARA LAINNYA WALAU MEMILIKI DASAR, TUJUAN DAN NAMA YANG SAMA.
HANYA SATU KEBIJAKAN DASAR
DAPAT LEBIH DARI SATU KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN
PENGANTAR ILMU HUKUMPENGANTAR ILMU HUKUM
� MK yang menunjukkan jalan ke arah cabang ilmu hukum sebenarnya
� Memberikan pandangan umum secara ringkas tentang ilmu pengetahuan hukum, ringkas tentang ilmu pengetahuan hukum, kedudukan ilmu pengetahuan hukum
� Tentang pengertian-pengertian dasar, azas dan penggolongan cabang hukum
MERUPAKAN PETA DUNIA HUKUM
DALAM SKALA KECIL
PENGANTAR HUKUM INDONESIAPENGANTAR HUKUM INDONESIA
� MK dasar berkenaan dengan pengetahuan ringkas tentang hukum yang berlaku di Indonesia secara keseluruhan
� Mempelajari seluruh cabang ilmu hukum � Mempelajari seluruh cabang ilmu hukum yang berlaku di Indonesia secara garis besar
PETA HUKUM DI INDONESIA
DALAM SKALA KECIL