Upload
viqi-bagaskara-kresna
View
23
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sejarah perkembangan bahasa indonesia, bangga berbahasa indonesia, dn sikap berbahasa
Citation preview
BAB II
DASAR TEORI
21 Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia pada Masa Prakemerdekaan
Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu Pada zaman
Sriwijaya Bahasa Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di
Nusantara dan sebagai bahasa yang di gunakan dalam perdagangan antara
pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara
Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya
agama Islam di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kokoh
keberadaannya karena bahasa Melayu mudah di terima oleh masyarakat Nusantara
sebagai bahasa perhubungan antar pulau antar suku antar pedagang antar bangsa
dan antar kerajaan Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara
mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan
bangsa Indonesia oleh karena itu para pemuda indonesia yang tergabung dalam
perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa
indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa indonesia (Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928)
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa
Indonesia yaitu
Bahasa Melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia bahasa
perhubungan dan bahasa perdangangan
Sistem Bahasa Melayu sederhana mudah dipelajari karena dalam bahasa
melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus)
Suku jawa suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela
menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional
Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas
Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi
bahasa Melayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka yang kelak disebut
sebagai bahasa Melayu Tinggi Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga
kerajaan di sekitar Sumatera Jawa dan Semenanjung Malaya
Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia-Belanda melihat bahwa bahasa
Melayu (Tinggi) dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan
pegawai pribumi Pada periode ini mulai terbentuklah ldquobahasa Indonesiardquo yang
secara perlahan terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor Bahasa
Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa
pergaulan) namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai
bahasa ibu Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya
mencapai 360 bahasa
Pada pertengahan 1800-an Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya Malay
Archipelago bahwa ldquopenghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang
bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain
sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah tepat dan dipuji di
seluruh dunia Timur Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh
Hindia Belandardquo
Pada awal abad ke-20 bahasa Melayu pecah menjadi dua Di tahun 1901
Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen sedangkan pada
tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson
22 Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia pada Masa Pascakemerdekaan
Berhubung dengan menyebar Bahasa Melayu ke pelosok nusantara bersamaan
dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara Serta makin berkembang
dan bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa Melayu mudah diterima oleh
masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau antar suku antar
pedagang antar bangsa dan antar kerajaan
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan
mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia
oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan
pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia
yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 Pada saat itu para pemuda
dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat para pemuda berikrar
1 Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu Tanah
Air Indonesia
2 Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu Bangsa
Indonesia
3 Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa
persatuan bahasa Indonesia
Ikrar para pemuda ini di kenal dengan nama ldquoSumpah Pemudardquo Unsur yang
ketiga dari ldquoSumpah Pemudardquo merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa
indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa indonesia Pada tahun 1928 bahasa
Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional Bahasa Indonesia
di nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945
karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Di dalam UUD 1945 di sebutkan
bahwa ldquoBahasa Negara adalah Bahasa Indonesia (pasal 36) Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 telah
mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara konstitusional
sebagai bahasa negara Kini bahasa indonesia di pakai oleh berbagai lapisan
masyarakat indonesia
221 Peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi perkermbangan bahasa
Indonesia
A Sumpah Pemuda
Kongres pemuda yang paling dikenal ialah kongres pemuda yang
diselenggarakan pada tahun 1928 di Jakarta Pada hal sebelumnya yaitu tahun
1926 telah pula diadakan kongres pemuda yang tepat penyelenggaraannya juga di
Jakarta Berlangsung kongres ini tidak semata-mata bermakna bagi perkembangan
politik melainkan juga bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia
Dari segi politik kongres pemuda yang pertama (1926) tidak akan bisa dipisahkan
dari perkembangan cita-cita atau benih-benih kebangkitan nasional yang dimulai
oleh berdirinya Budi Utomo sarekat islam dan Jon Sumatrenan Bond Tujuan
utama diselenggarakannya kongres itu adalah untuk mempersatukan berbagai
organisasi kepemudaan pada waktu itu
Pada tahun itu organisasi-organisasi pemuda memutuskan bergabung dalam
wadah yang lebih besar Indonesia muda Pada tanggal 28 Oktober 1928 organisasi
pemuda itu mengadakan kongres pemuda di Jakarta yang menghasilkan sebuah
pernyataan bersejarah yang kemudian lebih dikenal sebagai sumpah pemuda
Pertanyaan bersatu itu dituangkan berupa ikrar atas tiga hal Negara bangsa dan
bahasa yang satu dalam ikrar sumpah pemuda
Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan bahasa Indonesia yang
sebenarnya bahasa Indonesia sebagai media dan sebagai symbol kemerdekaan
bangsa Pada waktu itu memang terdapat beberapa pihak yang peradaban modern
Akan tetapi tidak bisa dipumgkiri bahwa cita-cita itu sudah menjadi kenyataan
bahasa Indonesia tidak hanya menjadi media kesatuan dan politik melainkan
juga menjadi bahasa sastra indonesia baru
23 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia yaitu
1 Sebagai bahasa persatuan (alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya
2 Bahasa nasional
3 Bahasa resmi
4 Bahasa budaya dan Bahasa ilmu
5 Sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
6 Pendidikan
24 Bangga berbahasa Indonesia
Bahasa menunjukkan bangsa Setiap bangsa pasti memiliki bahasanya
sendiri dan merasa bangga dengan bahasa mereka Bahkan mereka berusaha keras
untuk memperkenalkan bahasa bangsanya ke forum-forum international
Meskipun mereka tahu bahwa bahasa Inggris telah menjadi bahasa Internasional
yang banyak dipakai oleh masyarakat dunia dalam berkomunikasi Berikut
beberapa alasan kenapa kita harus bangga menggunakan bahasa Indonesia
1 Bahasa Indonesia sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi
Penyebutan pertama istilah ldquoBahasa Melayurdquo sudah dilakukan pada
masa sekitar 683-686 M yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa
prasasti berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka Prasasti-
prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya
kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 sampai ke-12 Wangsa
Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa
Tengah Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga
menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya
Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua
franca (bahasa pergaulan) namun pada waktu itu belum banyak yang
menggunakannya sebagai bahasa ibu Bahasa ibu masih menggunakan
bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada
saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 Penggunaan bahasa
Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin seorang
politikus sastrawan dan ahli sejarah Dalam pidatonya pada Kongres
Nasional kedua di Jakarta Yamin mengatakan bahwa ldquoJika mengacu
pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan
kesusastraannya hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi
bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu Tapi dari dua bahasa
itu bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan
atau bahasa persatuanldquo Sumber Wikipedia
2 Bahasa Indonesia dipelajari oleh 45 Negara di dunia
Berita ini ditulis oleh wwwkompascom Rabu 29 Oktober 2008
Isi berita Ini menegaskan jika bahasa Indonesia kini mulai
dipelajari oleh 45 negara di dunia Menurut Andri Hadi negara yang
mempelajari bahasa tersebut di antaranya adalah Australia Amerika
Kanada Vietnam dan banyak negara lainnya Ia menjelaskan jika bahasa
Indonesia menjadi bahasa popular keempat di Australia Ada sekitar 500
sekolah mengajarkan bahasa Indonesia di sana Bahkan anak-anak murid
kelas 6 sekolah dasar di sana sudah mahir berbahasa Indonesia
3 Bahasa Indonesia adalah bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh
Berita ini ditulis oleh wwwkompascom Jumat 12 Juni 2009
Ho Chi Minh adalah ibukota negara Vietnam Menurut seorang
diplomat Indonesia Pada bulan Desember 2007 Pemerintah Daerah Kota
Ho Chi Minh Vietnam secara resmi mengumumkan Bahasa Indonesia
menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh Selain itu Konsul Jenderal RI
di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008 Irdamis Ahmad di Jakarta
mengatakan ldquoBahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris Prancis
dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskanrdquo
Salah satu penyebab bahasa Indonesia begitu diminati oleh bangsa
Vietnam antara lain karena kemungkinan meningkatnya hubungan
bilateral antara Indonesia dengan Vietnam di masa depan
4 Wikipedia bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia
Berita ini ditulis oleh httpwwwantaracoid Selasa 20 November 2007
Dikutip dari web tersebut ldquoWikipedia Indonesia kini berada di
peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia Sedangkan di
tingkat Asia kita berada di peringkat tiga setelah Jepang dan Mandarinrdquo
5 Bahasa Indonesia adalah bahasa ketiga yang paling banyak digunakan
pada wordpress
Artikel ini ditulis oleh httpamriltgobelmultiplycom pada 17 Januari
2009
Penulis blog tersebut adalah salah satu pengguna multiply yang
pernah mengikuti acara Wordcamp Indonesia acara ini sebelumnya
pernah diselenggarakan di Filipina dan Thailand Dikutip dari blog
tersebut ldquofakta bahwa setelah Spanyol Bahasa Indonesia adalah Bahasa
yang menempati urutan ketiga yang paling banyak digunakan dalam
posting-posting WordPress Indonesia pun adalah negara kedua terbesar di
dunia yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog
itu Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143108 pengguna baru WordPress
dari Indonesia dan telah ada 117601633 kunjungan melalui 40 kota di
Indonesiardquo
Inilah beberapa alasan yang seharusnya dapat memotivasi kita masyarakat
Indonesia khususnya para remaja adalah hal yang baik jika kita
menguasai bahasa asing namun akan lebih baik lagi jika kita bangga
menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari - hari
25 Sikap Berbahasa
Sikap bahasa (language attitude) adalah pristiwa kejiwaaan dan
merupakan bagian dari sikap (attitude) pada umumnya Sikap berbahasa
merupakan reaksi penilaian terhadap bahasa tertentu (Fishman 1986) Sikap
bahasa adalah posisi mental atau perasaan terhadap bahasa itu sendiri atau
orang lain (Kridalaksana 1982153) Kedua pendapat di atas menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan reaksi seseorang (pemakai bahasa) terhadap
bahasanya maupun bahasa orang lain Seperti dikatakan Richard et al dalam
Longman Dictionary of Applied Linguistics (1985155) bahwa sikap bahasa
adalah sikap pemakai bahasa terhadap keanekaragaman bahasanya sendiri
maupun bahasa orang lain Rusyana (198931-32) menyatakan bahwa sikap
bahasa dari seorang pemakai bahasa atau masyarakat bahasa baik yang
dwibahasawan maupun yang multibahasawan akan berwujud berupa perasaan
bangga atau mengejek menolak atau sekaligus menerima suatu bahasa
tertentu atau masyarakat pemakai bahasa tertentu baik terhadap bahasa yang
dikuasai oleh setiap individu maupun oleh anggota masyarakat Hal itu ada
hubungannya dengan status bahasa dalam masyarakat termasuk di dalamnya
status politik dan ekonomi Demikian juga penggunaan bahasa diasosiasikan
dengan kehidupan kelompok masyarakat tertentu sering bersifat stereotip
karena bahasa bukan saja merupakan alat komunikasi melainkan juga menjadi
identitas sosial Sikap bahasa timbul bila seseorang itu sebagai masyarakat
yang dwibahasawan atau multibahasawan Seperti diutarakan oleh Dittmar
(1976181) bahwa sikap ditandai oleh sejumlah ciri-ciri antara lain meliputi
pilihan bahasa dalam masyarakat multilingual distribusi perbendaharaan
bahasa perbedaan dialek dan problem yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi antara individu Hal ini nampak ketika suatu bangsa yang memiliki
cukup banyak bahasa daerah hendak menentukan bahasa nasionalnya
Pemilihan satu bahasa di antara sekian banyak bahasa yang dimiliki bangsa
tersebut sudah barang tentu dirasakan pada sikap positif masyarakat terhadap
bahasa yang dipilihnya itu Tanpa sikap yang demikian hampir tidak mungkin
suatu masyarakat rela mengenyampingkan bahasa kelompok etniknya dan
menyetujui dipilihnya bahasa lain sebagai bahasa nasional
Sikap bahasa itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
1) Sikap terhadap bahasa dan
2) Sikap berbahasa
Sikap terhadap bahasa penekanannya tertuju pada tanggung jawab dan
penghargaannya terhadap bahasa sedangkan sikap berbahasa ditekankan pada
kesadaran diri dalam menggunakan bahasa secara tertib (Pateda 198730)
Spolsky (1989149) menyatakan bahwa seseorang yang mempelajari suatu
bahasa dilatarbelakangi oleh sikapnya terhadap bahasa yang dipelajarinya
sikap itu meliputi 1) sikap terhadap tujuan praktis penggunaan bahasa target
dan 2) sikap pada orang yang menggunakan bahasa target Anderson dalam
Halim (197471) mengemukakan bahwa sikap bahasa itu dapat digolongkan
dalam dua kelompok yaitu
1) Sikap bahasa dan
2) Sikap nonbahasa
Sikap bahasa adalah tata keyakinan mengenai objek bahasa yang memberikan
kecenderungan seseorang untuk bereaksi menurut langgamnya sendiri
sedangkan sikap nonbahasa adalah sikap politik sosial dan estetis yang
menyangkut tata keyakinan terhadap bahasa Sikap bahasa itu ditandai oleh
tiga ciri yaitu
1) Kesetiaan bahasa (language loyality)
2) Kebanggaan bahasa (language pride) dan
3) Kesadaran adanya norma bahasa (awareness of the norm)
Kesetiaan bahasa menurut konsep tersebut adalah sikap yang terdorong suatu
masyarakat untuk turut mempertahankan kemandirian bahasanya apabila
perlu mencegah masuknya pengaruh asing Kebanggaan bahasa merupakan
sikap yang mendorong seseorang atau kelompok menjadikan bahasanya
sebagai lambang identitas pribadi atau kelompoknya dan sekaligus
membedakannya dari orang atau kelompok lain Sedangkan kesadaran adanya
norma bahasa mendorong penggunaan bahasa secara cermat korek santun
dan layak Kesadaran yang demikian merupakan faktor yang sangat
menentukan prilaku tutur dalam wujud pemakaian bahasa (language use)
Kesetiaan bahasa kebanggaan bahasa dan kesadaran bahasa akan adanya
norma bahasa merupakan ciri-ciri positif terhadap suatu bahasa (Garvin dan
Mathiot dalam Suwito 1989149) Esensi dari semuanya itu menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan sikap yang dimiliki oleh para pemakai bahasa
baik yang dwibahasawan maupun yang multibahasawan terhadap suatu
bahasa Reaksi yang ditimbulkannya dapat berupa perasaan bangga mengejek
menolak ataupun sekaligus menerima Dengan kata lain sikap berbahasa itu
bisa bersifat positif maupun negatif serta memiliki ciri-ciri yaitu kebanggaan
berbahasa kesetiaan berbahasa dan kesadaran berbahasa
sebagai bahasa Melayu Tinggi Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga
kerajaan di sekitar Sumatera Jawa dan Semenanjung Malaya
Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia-Belanda melihat bahwa bahasa
Melayu (Tinggi) dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan
pegawai pribumi Pada periode ini mulai terbentuklah ldquobahasa Indonesiardquo yang
secara perlahan terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor Bahasa
Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa
pergaulan) namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai
bahasa ibu Bahasa ibu masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya
mencapai 360 bahasa
Pada pertengahan 1800-an Alfred Russel Wallace menuliskan di bukunya Malay
Archipelago bahwa ldquopenghuni Malaka telah memiliki suatu bahasa tersendiri yang
bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari negara-negara lain
sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah tepat dan dipuji di
seluruh dunia Timur Bahasa mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh
Hindia Belandardquo
Pada awal abad ke-20 bahasa Melayu pecah menjadi dua Di tahun 1901
Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen sedangkan pada
tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson
22 Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia pada Masa Pascakemerdekaan
Berhubung dengan menyebar Bahasa Melayu ke pelosok nusantara bersamaan
dengan menyebarnya agama islam di wilayah nusantara Serta makin berkembang
dan bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa Melayu mudah diterima oleh
masyarakat nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau antar suku antar
pedagang antar bangsa dan antar kerajaan
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan
mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia
oleh karena itu para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan
pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia
yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 Pada saat itu para pemuda
dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat para pemuda berikrar
1 Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu Tanah
Air Indonesia
2 Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu Bangsa
Indonesia
3 Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa
persatuan bahasa Indonesia
Ikrar para pemuda ini di kenal dengan nama ldquoSumpah Pemudardquo Unsur yang
ketiga dari ldquoSumpah Pemudardquo merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa
indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa indonesia Pada tahun 1928 bahasa
Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional Bahasa Indonesia
di nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945
karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Di dalam UUD 1945 di sebutkan
bahwa ldquoBahasa Negara adalah Bahasa Indonesia (pasal 36) Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 telah
mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara konstitusional
sebagai bahasa negara Kini bahasa indonesia di pakai oleh berbagai lapisan
masyarakat indonesia
221 Peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi perkermbangan bahasa
Indonesia
A Sumpah Pemuda
Kongres pemuda yang paling dikenal ialah kongres pemuda yang
diselenggarakan pada tahun 1928 di Jakarta Pada hal sebelumnya yaitu tahun
1926 telah pula diadakan kongres pemuda yang tepat penyelenggaraannya juga di
Jakarta Berlangsung kongres ini tidak semata-mata bermakna bagi perkembangan
politik melainkan juga bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia
Dari segi politik kongres pemuda yang pertama (1926) tidak akan bisa dipisahkan
dari perkembangan cita-cita atau benih-benih kebangkitan nasional yang dimulai
oleh berdirinya Budi Utomo sarekat islam dan Jon Sumatrenan Bond Tujuan
utama diselenggarakannya kongres itu adalah untuk mempersatukan berbagai
organisasi kepemudaan pada waktu itu
Pada tahun itu organisasi-organisasi pemuda memutuskan bergabung dalam
wadah yang lebih besar Indonesia muda Pada tanggal 28 Oktober 1928 organisasi
pemuda itu mengadakan kongres pemuda di Jakarta yang menghasilkan sebuah
pernyataan bersejarah yang kemudian lebih dikenal sebagai sumpah pemuda
Pertanyaan bersatu itu dituangkan berupa ikrar atas tiga hal Negara bangsa dan
bahasa yang satu dalam ikrar sumpah pemuda
Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan bahasa Indonesia yang
sebenarnya bahasa Indonesia sebagai media dan sebagai symbol kemerdekaan
bangsa Pada waktu itu memang terdapat beberapa pihak yang peradaban modern
Akan tetapi tidak bisa dipumgkiri bahwa cita-cita itu sudah menjadi kenyataan
bahasa Indonesia tidak hanya menjadi media kesatuan dan politik melainkan
juga menjadi bahasa sastra indonesia baru
23 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia yaitu
1 Sebagai bahasa persatuan (alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya
2 Bahasa nasional
3 Bahasa resmi
4 Bahasa budaya dan Bahasa ilmu
5 Sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
6 Pendidikan
24 Bangga berbahasa Indonesia
Bahasa menunjukkan bangsa Setiap bangsa pasti memiliki bahasanya
sendiri dan merasa bangga dengan bahasa mereka Bahkan mereka berusaha keras
untuk memperkenalkan bahasa bangsanya ke forum-forum international
Meskipun mereka tahu bahwa bahasa Inggris telah menjadi bahasa Internasional
yang banyak dipakai oleh masyarakat dunia dalam berkomunikasi Berikut
beberapa alasan kenapa kita harus bangga menggunakan bahasa Indonesia
1 Bahasa Indonesia sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi
Penyebutan pertama istilah ldquoBahasa Melayurdquo sudah dilakukan pada
masa sekitar 683-686 M yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa
prasasti berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka Prasasti-
prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya
kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 sampai ke-12 Wangsa
Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa
Tengah Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga
menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya
Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua
franca (bahasa pergaulan) namun pada waktu itu belum banyak yang
menggunakannya sebagai bahasa ibu Bahasa ibu masih menggunakan
bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada
saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 Penggunaan bahasa
Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin seorang
politikus sastrawan dan ahli sejarah Dalam pidatonya pada Kongres
Nasional kedua di Jakarta Yamin mengatakan bahwa ldquoJika mengacu
pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan
kesusastraannya hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi
bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu Tapi dari dua bahasa
itu bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan
atau bahasa persatuanldquo Sumber Wikipedia
2 Bahasa Indonesia dipelajari oleh 45 Negara di dunia
Berita ini ditulis oleh wwwkompascom Rabu 29 Oktober 2008
Isi berita Ini menegaskan jika bahasa Indonesia kini mulai
dipelajari oleh 45 negara di dunia Menurut Andri Hadi negara yang
mempelajari bahasa tersebut di antaranya adalah Australia Amerika
Kanada Vietnam dan banyak negara lainnya Ia menjelaskan jika bahasa
Indonesia menjadi bahasa popular keempat di Australia Ada sekitar 500
sekolah mengajarkan bahasa Indonesia di sana Bahkan anak-anak murid
kelas 6 sekolah dasar di sana sudah mahir berbahasa Indonesia
3 Bahasa Indonesia adalah bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh
Berita ini ditulis oleh wwwkompascom Jumat 12 Juni 2009
Ho Chi Minh adalah ibukota negara Vietnam Menurut seorang
diplomat Indonesia Pada bulan Desember 2007 Pemerintah Daerah Kota
Ho Chi Minh Vietnam secara resmi mengumumkan Bahasa Indonesia
menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh Selain itu Konsul Jenderal RI
di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008 Irdamis Ahmad di Jakarta
mengatakan ldquoBahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris Prancis
dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskanrdquo
Salah satu penyebab bahasa Indonesia begitu diminati oleh bangsa
Vietnam antara lain karena kemungkinan meningkatnya hubungan
bilateral antara Indonesia dengan Vietnam di masa depan
4 Wikipedia bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia
Berita ini ditulis oleh httpwwwantaracoid Selasa 20 November 2007
Dikutip dari web tersebut ldquoWikipedia Indonesia kini berada di
peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia Sedangkan di
tingkat Asia kita berada di peringkat tiga setelah Jepang dan Mandarinrdquo
5 Bahasa Indonesia adalah bahasa ketiga yang paling banyak digunakan
pada wordpress
Artikel ini ditulis oleh httpamriltgobelmultiplycom pada 17 Januari
2009
Penulis blog tersebut adalah salah satu pengguna multiply yang
pernah mengikuti acara Wordcamp Indonesia acara ini sebelumnya
pernah diselenggarakan di Filipina dan Thailand Dikutip dari blog
tersebut ldquofakta bahwa setelah Spanyol Bahasa Indonesia adalah Bahasa
yang menempati urutan ketiga yang paling banyak digunakan dalam
posting-posting WordPress Indonesia pun adalah negara kedua terbesar di
dunia yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog
itu Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143108 pengguna baru WordPress
dari Indonesia dan telah ada 117601633 kunjungan melalui 40 kota di
Indonesiardquo
Inilah beberapa alasan yang seharusnya dapat memotivasi kita masyarakat
Indonesia khususnya para remaja adalah hal yang baik jika kita
menguasai bahasa asing namun akan lebih baik lagi jika kita bangga
menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari - hari
25 Sikap Berbahasa
Sikap bahasa (language attitude) adalah pristiwa kejiwaaan dan
merupakan bagian dari sikap (attitude) pada umumnya Sikap berbahasa
merupakan reaksi penilaian terhadap bahasa tertentu (Fishman 1986) Sikap
bahasa adalah posisi mental atau perasaan terhadap bahasa itu sendiri atau
orang lain (Kridalaksana 1982153) Kedua pendapat di atas menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan reaksi seseorang (pemakai bahasa) terhadap
bahasanya maupun bahasa orang lain Seperti dikatakan Richard et al dalam
Longman Dictionary of Applied Linguistics (1985155) bahwa sikap bahasa
adalah sikap pemakai bahasa terhadap keanekaragaman bahasanya sendiri
maupun bahasa orang lain Rusyana (198931-32) menyatakan bahwa sikap
bahasa dari seorang pemakai bahasa atau masyarakat bahasa baik yang
dwibahasawan maupun yang multibahasawan akan berwujud berupa perasaan
bangga atau mengejek menolak atau sekaligus menerima suatu bahasa
tertentu atau masyarakat pemakai bahasa tertentu baik terhadap bahasa yang
dikuasai oleh setiap individu maupun oleh anggota masyarakat Hal itu ada
hubungannya dengan status bahasa dalam masyarakat termasuk di dalamnya
status politik dan ekonomi Demikian juga penggunaan bahasa diasosiasikan
dengan kehidupan kelompok masyarakat tertentu sering bersifat stereotip
karena bahasa bukan saja merupakan alat komunikasi melainkan juga menjadi
identitas sosial Sikap bahasa timbul bila seseorang itu sebagai masyarakat
yang dwibahasawan atau multibahasawan Seperti diutarakan oleh Dittmar
(1976181) bahwa sikap ditandai oleh sejumlah ciri-ciri antara lain meliputi
pilihan bahasa dalam masyarakat multilingual distribusi perbendaharaan
bahasa perbedaan dialek dan problem yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi antara individu Hal ini nampak ketika suatu bangsa yang memiliki
cukup banyak bahasa daerah hendak menentukan bahasa nasionalnya
Pemilihan satu bahasa di antara sekian banyak bahasa yang dimiliki bangsa
tersebut sudah barang tentu dirasakan pada sikap positif masyarakat terhadap
bahasa yang dipilihnya itu Tanpa sikap yang demikian hampir tidak mungkin
suatu masyarakat rela mengenyampingkan bahasa kelompok etniknya dan
menyetujui dipilihnya bahasa lain sebagai bahasa nasional
Sikap bahasa itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
1) Sikap terhadap bahasa dan
2) Sikap berbahasa
Sikap terhadap bahasa penekanannya tertuju pada tanggung jawab dan
penghargaannya terhadap bahasa sedangkan sikap berbahasa ditekankan pada
kesadaran diri dalam menggunakan bahasa secara tertib (Pateda 198730)
Spolsky (1989149) menyatakan bahwa seseorang yang mempelajari suatu
bahasa dilatarbelakangi oleh sikapnya terhadap bahasa yang dipelajarinya
sikap itu meliputi 1) sikap terhadap tujuan praktis penggunaan bahasa target
dan 2) sikap pada orang yang menggunakan bahasa target Anderson dalam
Halim (197471) mengemukakan bahwa sikap bahasa itu dapat digolongkan
dalam dua kelompok yaitu
1) Sikap bahasa dan
2) Sikap nonbahasa
Sikap bahasa adalah tata keyakinan mengenai objek bahasa yang memberikan
kecenderungan seseorang untuk bereaksi menurut langgamnya sendiri
sedangkan sikap nonbahasa adalah sikap politik sosial dan estetis yang
menyangkut tata keyakinan terhadap bahasa Sikap bahasa itu ditandai oleh
tiga ciri yaitu
1) Kesetiaan bahasa (language loyality)
2) Kebanggaan bahasa (language pride) dan
3) Kesadaran adanya norma bahasa (awareness of the norm)
Kesetiaan bahasa menurut konsep tersebut adalah sikap yang terdorong suatu
masyarakat untuk turut mempertahankan kemandirian bahasanya apabila
perlu mencegah masuknya pengaruh asing Kebanggaan bahasa merupakan
sikap yang mendorong seseorang atau kelompok menjadikan bahasanya
sebagai lambang identitas pribadi atau kelompoknya dan sekaligus
membedakannya dari orang atau kelompok lain Sedangkan kesadaran adanya
norma bahasa mendorong penggunaan bahasa secara cermat korek santun
dan layak Kesadaran yang demikian merupakan faktor yang sangat
menentukan prilaku tutur dalam wujud pemakaian bahasa (language use)
Kesetiaan bahasa kebanggaan bahasa dan kesadaran bahasa akan adanya
norma bahasa merupakan ciri-ciri positif terhadap suatu bahasa (Garvin dan
Mathiot dalam Suwito 1989149) Esensi dari semuanya itu menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan sikap yang dimiliki oleh para pemakai bahasa
baik yang dwibahasawan maupun yang multibahasawan terhadap suatu
bahasa Reaksi yang ditimbulkannya dapat berupa perasaan bangga mengejek
menolak ataupun sekaligus menerima Dengan kata lain sikap berbahasa itu
bisa bersifat positif maupun negatif serta memiliki ciri-ciri yaitu kebanggaan
berbahasa kesetiaan berbahasa dan kesadaran berbahasa
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 Pada saat itu para pemuda
dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat para pemuda berikrar
1 Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu Tanah
Air Indonesia
2 Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu Bangsa
Indonesia
3 Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa
persatuan bahasa Indonesia
Ikrar para pemuda ini di kenal dengan nama ldquoSumpah Pemudardquo Unsur yang
ketiga dari ldquoSumpah Pemudardquo merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa
indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa indonesia Pada tahun 1928 bahasa
Indonesia di kokohkan kedudukannya sebagai bahasa nasional Bahasa Indonesia
di nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945
karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Di dalam UUD 1945 di sebutkan
bahwa ldquoBahasa Negara adalah Bahasa Indonesia (pasal 36) Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 telah
mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia secara konstitusional
sebagai bahasa negara Kini bahasa indonesia di pakai oleh berbagai lapisan
masyarakat indonesia
221 Peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi perkermbangan bahasa
Indonesia
A Sumpah Pemuda
Kongres pemuda yang paling dikenal ialah kongres pemuda yang
diselenggarakan pada tahun 1928 di Jakarta Pada hal sebelumnya yaitu tahun
1926 telah pula diadakan kongres pemuda yang tepat penyelenggaraannya juga di
Jakarta Berlangsung kongres ini tidak semata-mata bermakna bagi perkembangan
politik melainkan juga bagi perkembangan bahasa dan sastra Indonesia
Dari segi politik kongres pemuda yang pertama (1926) tidak akan bisa dipisahkan
dari perkembangan cita-cita atau benih-benih kebangkitan nasional yang dimulai
oleh berdirinya Budi Utomo sarekat islam dan Jon Sumatrenan Bond Tujuan
utama diselenggarakannya kongres itu adalah untuk mempersatukan berbagai
organisasi kepemudaan pada waktu itu
Pada tahun itu organisasi-organisasi pemuda memutuskan bergabung dalam
wadah yang lebih besar Indonesia muda Pada tanggal 28 Oktober 1928 organisasi
pemuda itu mengadakan kongres pemuda di Jakarta yang menghasilkan sebuah
pernyataan bersejarah yang kemudian lebih dikenal sebagai sumpah pemuda
Pertanyaan bersatu itu dituangkan berupa ikrar atas tiga hal Negara bangsa dan
bahasa yang satu dalam ikrar sumpah pemuda
Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan bahasa Indonesia yang
sebenarnya bahasa Indonesia sebagai media dan sebagai symbol kemerdekaan
bangsa Pada waktu itu memang terdapat beberapa pihak yang peradaban modern
Akan tetapi tidak bisa dipumgkiri bahwa cita-cita itu sudah menjadi kenyataan
bahasa Indonesia tidak hanya menjadi media kesatuan dan politik melainkan
juga menjadi bahasa sastra indonesia baru
23 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia yaitu
1 Sebagai bahasa persatuan (alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya
2 Bahasa nasional
3 Bahasa resmi
4 Bahasa budaya dan Bahasa ilmu
5 Sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
6 Pendidikan
24 Bangga berbahasa Indonesia
Bahasa menunjukkan bangsa Setiap bangsa pasti memiliki bahasanya
sendiri dan merasa bangga dengan bahasa mereka Bahkan mereka berusaha keras
untuk memperkenalkan bahasa bangsanya ke forum-forum international
Meskipun mereka tahu bahwa bahasa Inggris telah menjadi bahasa Internasional
yang banyak dipakai oleh masyarakat dunia dalam berkomunikasi Berikut
beberapa alasan kenapa kita harus bangga menggunakan bahasa Indonesia
1 Bahasa Indonesia sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi
Penyebutan pertama istilah ldquoBahasa Melayurdquo sudah dilakukan pada
masa sekitar 683-686 M yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa
prasasti berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka Prasasti-
prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya
kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 sampai ke-12 Wangsa
Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa
Tengah Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga
menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya
Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua
franca (bahasa pergaulan) namun pada waktu itu belum banyak yang
menggunakannya sebagai bahasa ibu Bahasa ibu masih menggunakan
bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada
saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 Penggunaan bahasa
Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin seorang
politikus sastrawan dan ahli sejarah Dalam pidatonya pada Kongres
Nasional kedua di Jakarta Yamin mengatakan bahwa ldquoJika mengacu
pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan
kesusastraannya hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi
bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu Tapi dari dua bahasa
itu bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan
atau bahasa persatuanldquo Sumber Wikipedia
2 Bahasa Indonesia dipelajari oleh 45 Negara di dunia
Berita ini ditulis oleh wwwkompascom Rabu 29 Oktober 2008
Isi berita Ini menegaskan jika bahasa Indonesia kini mulai
dipelajari oleh 45 negara di dunia Menurut Andri Hadi negara yang
mempelajari bahasa tersebut di antaranya adalah Australia Amerika
Kanada Vietnam dan banyak negara lainnya Ia menjelaskan jika bahasa
Indonesia menjadi bahasa popular keempat di Australia Ada sekitar 500
sekolah mengajarkan bahasa Indonesia di sana Bahkan anak-anak murid
kelas 6 sekolah dasar di sana sudah mahir berbahasa Indonesia
3 Bahasa Indonesia adalah bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh
Berita ini ditulis oleh wwwkompascom Jumat 12 Juni 2009
Ho Chi Minh adalah ibukota negara Vietnam Menurut seorang
diplomat Indonesia Pada bulan Desember 2007 Pemerintah Daerah Kota
Ho Chi Minh Vietnam secara resmi mengumumkan Bahasa Indonesia
menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh Selain itu Konsul Jenderal RI
di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008 Irdamis Ahmad di Jakarta
mengatakan ldquoBahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris Prancis
dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskanrdquo
Salah satu penyebab bahasa Indonesia begitu diminati oleh bangsa
Vietnam antara lain karena kemungkinan meningkatnya hubungan
bilateral antara Indonesia dengan Vietnam di masa depan
4 Wikipedia bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia
Berita ini ditulis oleh httpwwwantaracoid Selasa 20 November 2007
Dikutip dari web tersebut ldquoWikipedia Indonesia kini berada di
peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia Sedangkan di
tingkat Asia kita berada di peringkat tiga setelah Jepang dan Mandarinrdquo
5 Bahasa Indonesia adalah bahasa ketiga yang paling banyak digunakan
pada wordpress
Artikel ini ditulis oleh httpamriltgobelmultiplycom pada 17 Januari
2009
Penulis blog tersebut adalah salah satu pengguna multiply yang
pernah mengikuti acara Wordcamp Indonesia acara ini sebelumnya
pernah diselenggarakan di Filipina dan Thailand Dikutip dari blog
tersebut ldquofakta bahwa setelah Spanyol Bahasa Indonesia adalah Bahasa
yang menempati urutan ketiga yang paling banyak digunakan dalam
posting-posting WordPress Indonesia pun adalah negara kedua terbesar di
dunia yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog
itu Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143108 pengguna baru WordPress
dari Indonesia dan telah ada 117601633 kunjungan melalui 40 kota di
Indonesiardquo
Inilah beberapa alasan yang seharusnya dapat memotivasi kita masyarakat
Indonesia khususnya para remaja adalah hal yang baik jika kita
menguasai bahasa asing namun akan lebih baik lagi jika kita bangga
menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari - hari
25 Sikap Berbahasa
Sikap bahasa (language attitude) adalah pristiwa kejiwaaan dan
merupakan bagian dari sikap (attitude) pada umumnya Sikap berbahasa
merupakan reaksi penilaian terhadap bahasa tertentu (Fishman 1986) Sikap
bahasa adalah posisi mental atau perasaan terhadap bahasa itu sendiri atau
orang lain (Kridalaksana 1982153) Kedua pendapat di atas menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan reaksi seseorang (pemakai bahasa) terhadap
bahasanya maupun bahasa orang lain Seperti dikatakan Richard et al dalam
Longman Dictionary of Applied Linguistics (1985155) bahwa sikap bahasa
adalah sikap pemakai bahasa terhadap keanekaragaman bahasanya sendiri
maupun bahasa orang lain Rusyana (198931-32) menyatakan bahwa sikap
bahasa dari seorang pemakai bahasa atau masyarakat bahasa baik yang
dwibahasawan maupun yang multibahasawan akan berwujud berupa perasaan
bangga atau mengejek menolak atau sekaligus menerima suatu bahasa
tertentu atau masyarakat pemakai bahasa tertentu baik terhadap bahasa yang
dikuasai oleh setiap individu maupun oleh anggota masyarakat Hal itu ada
hubungannya dengan status bahasa dalam masyarakat termasuk di dalamnya
status politik dan ekonomi Demikian juga penggunaan bahasa diasosiasikan
dengan kehidupan kelompok masyarakat tertentu sering bersifat stereotip
karena bahasa bukan saja merupakan alat komunikasi melainkan juga menjadi
identitas sosial Sikap bahasa timbul bila seseorang itu sebagai masyarakat
yang dwibahasawan atau multibahasawan Seperti diutarakan oleh Dittmar
(1976181) bahwa sikap ditandai oleh sejumlah ciri-ciri antara lain meliputi
pilihan bahasa dalam masyarakat multilingual distribusi perbendaharaan
bahasa perbedaan dialek dan problem yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi antara individu Hal ini nampak ketika suatu bangsa yang memiliki
cukup banyak bahasa daerah hendak menentukan bahasa nasionalnya
Pemilihan satu bahasa di antara sekian banyak bahasa yang dimiliki bangsa
tersebut sudah barang tentu dirasakan pada sikap positif masyarakat terhadap
bahasa yang dipilihnya itu Tanpa sikap yang demikian hampir tidak mungkin
suatu masyarakat rela mengenyampingkan bahasa kelompok etniknya dan
menyetujui dipilihnya bahasa lain sebagai bahasa nasional
Sikap bahasa itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
1) Sikap terhadap bahasa dan
2) Sikap berbahasa
Sikap terhadap bahasa penekanannya tertuju pada tanggung jawab dan
penghargaannya terhadap bahasa sedangkan sikap berbahasa ditekankan pada
kesadaran diri dalam menggunakan bahasa secara tertib (Pateda 198730)
Spolsky (1989149) menyatakan bahwa seseorang yang mempelajari suatu
bahasa dilatarbelakangi oleh sikapnya terhadap bahasa yang dipelajarinya
sikap itu meliputi 1) sikap terhadap tujuan praktis penggunaan bahasa target
dan 2) sikap pada orang yang menggunakan bahasa target Anderson dalam
Halim (197471) mengemukakan bahwa sikap bahasa itu dapat digolongkan
dalam dua kelompok yaitu
1) Sikap bahasa dan
2) Sikap nonbahasa
Sikap bahasa adalah tata keyakinan mengenai objek bahasa yang memberikan
kecenderungan seseorang untuk bereaksi menurut langgamnya sendiri
sedangkan sikap nonbahasa adalah sikap politik sosial dan estetis yang
menyangkut tata keyakinan terhadap bahasa Sikap bahasa itu ditandai oleh
tiga ciri yaitu
1) Kesetiaan bahasa (language loyality)
2) Kebanggaan bahasa (language pride) dan
3) Kesadaran adanya norma bahasa (awareness of the norm)
Kesetiaan bahasa menurut konsep tersebut adalah sikap yang terdorong suatu
masyarakat untuk turut mempertahankan kemandirian bahasanya apabila
perlu mencegah masuknya pengaruh asing Kebanggaan bahasa merupakan
sikap yang mendorong seseorang atau kelompok menjadikan bahasanya
sebagai lambang identitas pribadi atau kelompoknya dan sekaligus
membedakannya dari orang atau kelompok lain Sedangkan kesadaran adanya
norma bahasa mendorong penggunaan bahasa secara cermat korek santun
dan layak Kesadaran yang demikian merupakan faktor yang sangat
menentukan prilaku tutur dalam wujud pemakaian bahasa (language use)
Kesetiaan bahasa kebanggaan bahasa dan kesadaran bahasa akan adanya
norma bahasa merupakan ciri-ciri positif terhadap suatu bahasa (Garvin dan
Mathiot dalam Suwito 1989149) Esensi dari semuanya itu menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan sikap yang dimiliki oleh para pemakai bahasa
baik yang dwibahasawan maupun yang multibahasawan terhadap suatu
bahasa Reaksi yang ditimbulkannya dapat berupa perasaan bangga mengejek
menolak ataupun sekaligus menerima Dengan kata lain sikap berbahasa itu
bisa bersifat positif maupun negatif serta memiliki ciri-ciri yaitu kebanggaan
berbahasa kesetiaan berbahasa dan kesadaran berbahasa
oleh berdirinya Budi Utomo sarekat islam dan Jon Sumatrenan Bond Tujuan
utama diselenggarakannya kongres itu adalah untuk mempersatukan berbagai
organisasi kepemudaan pada waktu itu
Pada tahun itu organisasi-organisasi pemuda memutuskan bergabung dalam
wadah yang lebih besar Indonesia muda Pada tanggal 28 Oktober 1928 organisasi
pemuda itu mengadakan kongres pemuda di Jakarta yang menghasilkan sebuah
pernyataan bersejarah yang kemudian lebih dikenal sebagai sumpah pemuda
Pertanyaan bersatu itu dituangkan berupa ikrar atas tiga hal Negara bangsa dan
bahasa yang satu dalam ikrar sumpah pemuda
Peristiwa ini dianggap sebagai awal permulaan bahasa Indonesia yang
sebenarnya bahasa Indonesia sebagai media dan sebagai symbol kemerdekaan
bangsa Pada waktu itu memang terdapat beberapa pihak yang peradaban modern
Akan tetapi tidak bisa dipumgkiri bahwa cita-cita itu sudah menjadi kenyataan
bahasa Indonesia tidak hanya menjadi media kesatuan dan politik melainkan
juga menjadi bahasa sastra indonesia baru
23 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia yaitu
1 Sebagai bahasa persatuan (alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya
2 Bahasa nasional
3 Bahasa resmi
4 Bahasa budaya dan Bahasa ilmu
5 Sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
6 Pendidikan
24 Bangga berbahasa Indonesia
Bahasa menunjukkan bangsa Setiap bangsa pasti memiliki bahasanya
sendiri dan merasa bangga dengan bahasa mereka Bahkan mereka berusaha keras
untuk memperkenalkan bahasa bangsanya ke forum-forum international
Meskipun mereka tahu bahwa bahasa Inggris telah menjadi bahasa Internasional
yang banyak dipakai oleh masyarakat dunia dalam berkomunikasi Berikut
beberapa alasan kenapa kita harus bangga menggunakan bahasa Indonesia
1 Bahasa Indonesia sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi
Penyebutan pertama istilah ldquoBahasa Melayurdquo sudah dilakukan pada
masa sekitar 683-686 M yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa
prasasti berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka Prasasti-
prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya
kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 sampai ke-12 Wangsa
Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa
Tengah Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga
menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya
Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua
franca (bahasa pergaulan) namun pada waktu itu belum banyak yang
menggunakannya sebagai bahasa ibu Bahasa ibu masih menggunakan
bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada
saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 Penggunaan bahasa
Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin seorang
politikus sastrawan dan ahli sejarah Dalam pidatonya pada Kongres
Nasional kedua di Jakarta Yamin mengatakan bahwa ldquoJika mengacu
pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan
kesusastraannya hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi
bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu Tapi dari dua bahasa
itu bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan
atau bahasa persatuanldquo Sumber Wikipedia
2 Bahasa Indonesia dipelajari oleh 45 Negara di dunia
Berita ini ditulis oleh wwwkompascom Rabu 29 Oktober 2008
Isi berita Ini menegaskan jika bahasa Indonesia kini mulai
dipelajari oleh 45 negara di dunia Menurut Andri Hadi negara yang
mempelajari bahasa tersebut di antaranya adalah Australia Amerika
Kanada Vietnam dan banyak negara lainnya Ia menjelaskan jika bahasa
Indonesia menjadi bahasa popular keempat di Australia Ada sekitar 500
sekolah mengajarkan bahasa Indonesia di sana Bahkan anak-anak murid
kelas 6 sekolah dasar di sana sudah mahir berbahasa Indonesia
3 Bahasa Indonesia adalah bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh
Berita ini ditulis oleh wwwkompascom Jumat 12 Juni 2009
Ho Chi Minh adalah ibukota negara Vietnam Menurut seorang
diplomat Indonesia Pada bulan Desember 2007 Pemerintah Daerah Kota
Ho Chi Minh Vietnam secara resmi mengumumkan Bahasa Indonesia
menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh Selain itu Konsul Jenderal RI
di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008 Irdamis Ahmad di Jakarta
mengatakan ldquoBahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris Prancis
dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskanrdquo
Salah satu penyebab bahasa Indonesia begitu diminati oleh bangsa
Vietnam antara lain karena kemungkinan meningkatnya hubungan
bilateral antara Indonesia dengan Vietnam di masa depan
4 Wikipedia bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia
Berita ini ditulis oleh httpwwwantaracoid Selasa 20 November 2007
Dikutip dari web tersebut ldquoWikipedia Indonesia kini berada di
peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia Sedangkan di
tingkat Asia kita berada di peringkat tiga setelah Jepang dan Mandarinrdquo
5 Bahasa Indonesia adalah bahasa ketiga yang paling banyak digunakan
pada wordpress
Artikel ini ditulis oleh httpamriltgobelmultiplycom pada 17 Januari
2009
Penulis blog tersebut adalah salah satu pengguna multiply yang
pernah mengikuti acara Wordcamp Indonesia acara ini sebelumnya
pernah diselenggarakan di Filipina dan Thailand Dikutip dari blog
tersebut ldquofakta bahwa setelah Spanyol Bahasa Indonesia adalah Bahasa
yang menempati urutan ketiga yang paling banyak digunakan dalam
posting-posting WordPress Indonesia pun adalah negara kedua terbesar di
dunia yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog
itu Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143108 pengguna baru WordPress
dari Indonesia dan telah ada 117601633 kunjungan melalui 40 kota di
Indonesiardquo
Inilah beberapa alasan yang seharusnya dapat memotivasi kita masyarakat
Indonesia khususnya para remaja adalah hal yang baik jika kita
menguasai bahasa asing namun akan lebih baik lagi jika kita bangga
menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari - hari
25 Sikap Berbahasa
Sikap bahasa (language attitude) adalah pristiwa kejiwaaan dan
merupakan bagian dari sikap (attitude) pada umumnya Sikap berbahasa
merupakan reaksi penilaian terhadap bahasa tertentu (Fishman 1986) Sikap
bahasa adalah posisi mental atau perasaan terhadap bahasa itu sendiri atau
orang lain (Kridalaksana 1982153) Kedua pendapat di atas menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan reaksi seseorang (pemakai bahasa) terhadap
bahasanya maupun bahasa orang lain Seperti dikatakan Richard et al dalam
Longman Dictionary of Applied Linguistics (1985155) bahwa sikap bahasa
adalah sikap pemakai bahasa terhadap keanekaragaman bahasanya sendiri
maupun bahasa orang lain Rusyana (198931-32) menyatakan bahwa sikap
bahasa dari seorang pemakai bahasa atau masyarakat bahasa baik yang
dwibahasawan maupun yang multibahasawan akan berwujud berupa perasaan
bangga atau mengejek menolak atau sekaligus menerima suatu bahasa
tertentu atau masyarakat pemakai bahasa tertentu baik terhadap bahasa yang
dikuasai oleh setiap individu maupun oleh anggota masyarakat Hal itu ada
hubungannya dengan status bahasa dalam masyarakat termasuk di dalamnya
status politik dan ekonomi Demikian juga penggunaan bahasa diasosiasikan
dengan kehidupan kelompok masyarakat tertentu sering bersifat stereotip
karena bahasa bukan saja merupakan alat komunikasi melainkan juga menjadi
identitas sosial Sikap bahasa timbul bila seseorang itu sebagai masyarakat
yang dwibahasawan atau multibahasawan Seperti diutarakan oleh Dittmar
(1976181) bahwa sikap ditandai oleh sejumlah ciri-ciri antara lain meliputi
pilihan bahasa dalam masyarakat multilingual distribusi perbendaharaan
bahasa perbedaan dialek dan problem yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi antara individu Hal ini nampak ketika suatu bangsa yang memiliki
cukup banyak bahasa daerah hendak menentukan bahasa nasionalnya
Pemilihan satu bahasa di antara sekian banyak bahasa yang dimiliki bangsa
tersebut sudah barang tentu dirasakan pada sikap positif masyarakat terhadap
bahasa yang dipilihnya itu Tanpa sikap yang demikian hampir tidak mungkin
suatu masyarakat rela mengenyampingkan bahasa kelompok etniknya dan
menyetujui dipilihnya bahasa lain sebagai bahasa nasional
Sikap bahasa itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
1) Sikap terhadap bahasa dan
2) Sikap berbahasa
Sikap terhadap bahasa penekanannya tertuju pada tanggung jawab dan
penghargaannya terhadap bahasa sedangkan sikap berbahasa ditekankan pada
kesadaran diri dalam menggunakan bahasa secara tertib (Pateda 198730)
Spolsky (1989149) menyatakan bahwa seseorang yang mempelajari suatu
bahasa dilatarbelakangi oleh sikapnya terhadap bahasa yang dipelajarinya
sikap itu meliputi 1) sikap terhadap tujuan praktis penggunaan bahasa target
dan 2) sikap pada orang yang menggunakan bahasa target Anderson dalam
Halim (197471) mengemukakan bahwa sikap bahasa itu dapat digolongkan
dalam dua kelompok yaitu
1) Sikap bahasa dan
2) Sikap nonbahasa
Sikap bahasa adalah tata keyakinan mengenai objek bahasa yang memberikan
kecenderungan seseorang untuk bereaksi menurut langgamnya sendiri
sedangkan sikap nonbahasa adalah sikap politik sosial dan estetis yang
menyangkut tata keyakinan terhadap bahasa Sikap bahasa itu ditandai oleh
tiga ciri yaitu
1) Kesetiaan bahasa (language loyality)
2) Kebanggaan bahasa (language pride) dan
3) Kesadaran adanya norma bahasa (awareness of the norm)
Kesetiaan bahasa menurut konsep tersebut adalah sikap yang terdorong suatu
masyarakat untuk turut mempertahankan kemandirian bahasanya apabila
perlu mencegah masuknya pengaruh asing Kebanggaan bahasa merupakan
sikap yang mendorong seseorang atau kelompok menjadikan bahasanya
sebagai lambang identitas pribadi atau kelompoknya dan sekaligus
membedakannya dari orang atau kelompok lain Sedangkan kesadaran adanya
norma bahasa mendorong penggunaan bahasa secara cermat korek santun
dan layak Kesadaran yang demikian merupakan faktor yang sangat
menentukan prilaku tutur dalam wujud pemakaian bahasa (language use)
Kesetiaan bahasa kebanggaan bahasa dan kesadaran bahasa akan adanya
norma bahasa merupakan ciri-ciri positif terhadap suatu bahasa (Garvin dan
Mathiot dalam Suwito 1989149) Esensi dari semuanya itu menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan sikap yang dimiliki oleh para pemakai bahasa
baik yang dwibahasawan maupun yang multibahasawan terhadap suatu
bahasa Reaksi yang ditimbulkannya dapat berupa perasaan bangga mengejek
menolak ataupun sekaligus menerima Dengan kata lain sikap berbahasa itu
bisa bersifat positif maupun negatif serta memiliki ciri-ciri yaitu kebanggaan
berbahasa kesetiaan berbahasa dan kesadaran berbahasa
Meskipun mereka tahu bahwa bahasa Inggris telah menjadi bahasa Internasional
yang banyak dipakai oleh masyarakat dunia dalam berkomunikasi Berikut
beberapa alasan kenapa kita harus bangga menggunakan bahasa Indonesia
1 Bahasa Indonesia sudah dimulai sejak abad ke 7 Masehi
Penyebutan pertama istilah ldquoBahasa Melayurdquo sudah dilakukan pada
masa sekitar 683-686 M yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa
prasasti berbahasa Melayu Kuno dari Palembang dan Bangka Prasasti-
prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya
kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 sampai ke-12 Wangsa
Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuno di Jawa
Tengah Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga
menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya
Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua
franca (bahasa pergaulan) namun pada waktu itu belum banyak yang
menggunakannya sebagai bahasa ibu Bahasa ibu masih menggunakan
bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa nasional pada
saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 Penggunaan bahasa
Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin seorang
politikus sastrawan dan ahli sejarah Dalam pidatonya pada Kongres
Nasional kedua di Jakarta Yamin mengatakan bahwa ldquoJika mengacu
pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan
kesusastraannya hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi
bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu Tapi dari dua bahasa
itu bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan
atau bahasa persatuanldquo Sumber Wikipedia
2 Bahasa Indonesia dipelajari oleh 45 Negara di dunia
Berita ini ditulis oleh wwwkompascom Rabu 29 Oktober 2008
Isi berita Ini menegaskan jika bahasa Indonesia kini mulai
dipelajari oleh 45 negara di dunia Menurut Andri Hadi negara yang
mempelajari bahasa tersebut di antaranya adalah Australia Amerika
Kanada Vietnam dan banyak negara lainnya Ia menjelaskan jika bahasa
Indonesia menjadi bahasa popular keempat di Australia Ada sekitar 500
sekolah mengajarkan bahasa Indonesia di sana Bahkan anak-anak murid
kelas 6 sekolah dasar di sana sudah mahir berbahasa Indonesia
3 Bahasa Indonesia adalah bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh
Berita ini ditulis oleh wwwkompascom Jumat 12 Juni 2009
Ho Chi Minh adalah ibukota negara Vietnam Menurut seorang
diplomat Indonesia Pada bulan Desember 2007 Pemerintah Daerah Kota
Ho Chi Minh Vietnam secara resmi mengumumkan Bahasa Indonesia
menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh Selain itu Konsul Jenderal RI
di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008 Irdamis Ahmad di Jakarta
mengatakan ldquoBahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris Prancis
dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskanrdquo
Salah satu penyebab bahasa Indonesia begitu diminati oleh bangsa
Vietnam antara lain karena kemungkinan meningkatnya hubungan
bilateral antara Indonesia dengan Vietnam di masa depan
4 Wikipedia bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia
Berita ini ditulis oleh httpwwwantaracoid Selasa 20 November 2007
Dikutip dari web tersebut ldquoWikipedia Indonesia kini berada di
peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia Sedangkan di
tingkat Asia kita berada di peringkat tiga setelah Jepang dan Mandarinrdquo
5 Bahasa Indonesia adalah bahasa ketiga yang paling banyak digunakan
pada wordpress
Artikel ini ditulis oleh httpamriltgobelmultiplycom pada 17 Januari
2009
Penulis blog tersebut adalah salah satu pengguna multiply yang
pernah mengikuti acara Wordcamp Indonesia acara ini sebelumnya
pernah diselenggarakan di Filipina dan Thailand Dikutip dari blog
tersebut ldquofakta bahwa setelah Spanyol Bahasa Indonesia adalah Bahasa
yang menempati urutan ketiga yang paling banyak digunakan dalam
posting-posting WordPress Indonesia pun adalah negara kedua terbesar di
dunia yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog
itu Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143108 pengguna baru WordPress
dari Indonesia dan telah ada 117601633 kunjungan melalui 40 kota di
Indonesiardquo
Inilah beberapa alasan yang seharusnya dapat memotivasi kita masyarakat
Indonesia khususnya para remaja adalah hal yang baik jika kita
menguasai bahasa asing namun akan lebih baik lagi jika kita bangga
menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari - hari
25 Sikap Berbahasa
Sikap bahasa (language attitude) adalah pristiwa kejiwaaan dan
merupakan bagian dari sikap (attitude) pada umumnya Sikap berbahasa
merupakan reaksi penilaian terhadap bahasa tertentu (Fishman 1986) Sikap
bahasa adalah posisi mental atau perasaan terhadap bahasa itu sendiri atau
orang lain (Kridalaksana 1982153) Kedua pendapat di atas menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan reaksi seseorang (pemakai bahasa) terhadap
bahasanya maupun bahasa orang lain Seperti dikatakan Richard et al dalam
Longman Dictionary of Applied Linguistics (1985155) bahwa sikap bahasa
adalah sikap pemakai bahasa terhadap keanekaragaman bahasanya sendiri
maupun bahasa orang lain Rusyana (198931-32) menyatakan bahwa sikap
bahasa dari seorang pemakai bahasa atau masyarakat bahasa baik yang
dwibahasawan maupun yang multibahasawan akan berwujud berupa perasaan
bangga atau mengejek menolak atau sekaligus menerima suatu bahasa
tertentu atau masyarakat pemakai bahasa tertentu baik terhadap bahasa yang
dikuasai oleh setiap individu maupun oleh anggota masyarakat Hal itu ada
hubungannya dengan status bahasa dalam masyarakat termasuk di dalamnya
status politik dan ekonomi Demikian juga penggunaan bahasa diasosiasikan
dengan kehidupan kelompok masyarakat tertentu sering bersifat stereotip
karena bahasa bukan saja merupakan alat komunikasi melainkan juga menjadi
identitas sosial Sikap bahasa timbul bila seseorang itu sebagai masyarakat
yang dwibahasawan atau multibahasawan Seperti diutarakan oleh Dittmar
(1976181) bahwa sikap ditandai oleh sejumlah ciri-ciri antara lain meliputi
pilihan bahasa dalam masyarakat multilingual distribusi perbendaharaan
bahasa perbedaan dialek dan problem yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi antara individu Hal ini nampak ketika suatu bangsa yang memiliki
cukup banyak bahasa daerah hendak menentukan bahasa nasionalnya
Pemilihan satu bahasa di antara sekian banyak bahasa yang dimiliki bangsa
tersebut sudah barang tentu dirasakan pada sikap positif masyarakat terhadap
bahasa yang dipilihnya itu Tanpa sikap yang demikian hampir tidak mungkin
suatu masyarakat rela mengenyampingkan bahasa kelompok etniknya dan
menyetujui dipilihnya bahasa lain sebagai bahasa nasional
Sikap bahasa itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
1) Sikap terhadap bahasa dan
2) Sikap berbahasa
Sikap terhadap bahasa penekanannya tertuju pada tanggung jawab dan
penghargaannya terhadap bahasa sedangkan sikap berbahasa ditekankan pada
kesadaran diri dalam menggunakan bahasa secara tertib (Pateda 198730)
Spolsky (1989149) menyatakan bahwa seseorang yang mempelajari suatu
bahasa dilatarbelakangi oleh sikapnya terhadap bahasa yang dipelajarinya
sikap itu meliputi 1) sikap terhadap tujuan praktis penggunaan bahasa target
dan 2) sikap pada orang yang menggunakan bahasa target Anderson dalam
Halim (197471) mengemukakan bahwa sikap bahasa itu dapat digolongkan
dalam dua kelompok yaitu
1) Sikap bahasa dan
2) Sikap nonbahasa
Sikap bahasa adalah tata keyakinan mengenai objek bahasa yang memberikan
kecenderungan seseorang untuk bereaksi menurut langgamnya sendiri
sedangkan sikap nonbahasa adalah sikap politik sosial dan estetis yang
menyangkut tata keyakinan terhadap bahasa Sikap bahasa itu ditandai oleh
tiga ciri yaitu
1) Kesetiaan bahasa (language loyality)
2) Kebanggaan bahasa (language pride) dan
3) Kesadaran adanya norma bahasa (awareness of the norm)
Kesetiaan bahasa menurut konsep tersebut adalah sikap yang terdorong suatu
masyarakat untuk turut mempertahankan kemandirian bahasanya apabila
perlu mencegah masuknya pengaruh asing Kebanggaan bahasa merupakan
sikap yang mendorong seseorang atau kelompok menjadikan bahasanya
sebagai lambang identitas pribadi atau kelompoknya dan sekaligus
membedakannya dari orang atau kelompok lain Sedangkan kesadaran adanya
norma bahasa mendorong penggunaan bahasa secara cermat korek santun
dan layak Kesadaran yang demikian merupakan faktor yang sangat
menentukan prilaku tutur dalam wujud pemakaian bahasa (language use)
Kesetiaan bahasa kebanggaan bahasa dan kesadaran bahasa akan adanya
norma bahasa merupakan ciri-ciri positif terhadap suatu bahasa (Garvin dan
Mathiot dalam Suwito 1989149) Esensi dari semuanya itu menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan sikap yang dimiliki oleh para pemakai bahasa
baik yang dwibahasawan maupun yang multibahasawan terhadap suatu
bahasa Reaksi yang ditimbulkannya dapat berupa perasaan bangga mengejek
menolak ataupun sekaligus menerima Dengan kata lain sikap berbahasa itu
bisa bersifat positif maupun negatif serta memiliki ciri-ciri yaitu kebanggaan
berbahasa kesetiaan berbahasa dan kesadaran berbahasa
Kanada Vietnam dan banyak negara lainnya Ia menjelaskan jika bahasa
Indonesia menjadi bahasa popular keempat di Australia Ada sekitar 500
sekolah mengajarkan bahasa Indonesia di sana Bahkan anak-anak murid
kelas 6 sekolah dasar di sana sudah mahir berbahasa Indonesia
3 Bahasa Indonesia adalah bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh
Berita ini ditulis oleh wwwkompascom Jumat 12 Juni 2009
Ho Chi Minh adalah ibukota negara Vietnam Menurut seorang
diplomat Indonesia Pada bulan Desember 2007 Pemerintah Daerah Kota
Ho Chi Minh Vietnam secara resmi mengumumkan Bahasa Indonesia
menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh Selain itu Konsul Jenderal RI
di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008 Irdamis Ahmad di Jakarta
mengatakan ldquoBahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris Prancis
dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskanrdquo
Salah satu penyebab bahasa Indonesia begitu diminati oleh bangsa
Vietnam antara lain karena kemungkinan meningkatnya hubungan
bilateral antara Indonesia dengan Vietnam di masa depan
4 Wikipedia bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia
Berita ini ditulis oleh httpwwwantaracoid Selasa 20 November 2007
Dikutip dari web tersebut ldquoWikipedia Indonesia kini berada di
peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia Sedangkan di
tingkat Asia kita berada di peringkat tiga setelah Jepang dan Mandarinrdquo
5 Bahasa Indonesia adalah bahasa ketiga yang paling banyak digunakan
pada wordpress
Artikel ini ditulis oleh httpamriltgobelmultiplycom pada 17 Januari
2009
Penulis blog tersebut adalah salah satu pengguna multiply yang
pernah mengikuti acara Wordcamp Indonesia acara ini sebelumnya
pernah diselenggarakan di Filipina dan Thailand Dikutip dari blog
tersebut ldquofakta bahwa setelah Spanyol Bahasa Indonesia adalah Bahasa
yang menempati urutan ketiga yang paling banyak digunakan dalam
posting-posting WordPress Indonesia pun adalah negara kedua terbesar di
dunia yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog
itu Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143108 pengguna baru WordPress
dari Indonesia dan telah ada 117601633 kunjungan melalui 40 kota di
Indonesiardquo
Inilah beberapa alasan yang seharusnya dapat memotivasi kita masyarakat
Indonesia khususnya para remaja adalah hal yang baik jika kita
menguasai bahasa asing namun akan lebih baik lagi jika kita bangga
menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari - hari
25 Sikap Berbahasa
Sikap bahasa (language attitude) adalah pristiwa kejiwaaan dan
merupakan bagian dari sikap (attitude) pada umumnya Sikap berbahasa
merupakan reaksi penilaian terhadap bahasa tertentu (Fishman 1986) Sikap
bahasa adalah posisi mental atau perasaan terhadap bahasa itu sendiri atau
orang lain (Kridalaksana 1982153) Kedua pendapat di atas menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan reaksi seseorang (pemakai bahasa) terhadap
bahasanya maupun bahasa orang lain Seperti dikatakan Richard et al dalam
Longman Dictionary of Applied Linguistics (1985155) bahwa sikap bahasa
adalah sikap pemakai bahasa terhadap keanekaragaman bahasanya sendiri
maupun bahasa orang lain Rusyana (198931-32) menyatakan bahwa sikap
bahasa dari seorang pemakai bahasa atau masyarakat bahasa baik yang
dwibahasawan maupun yang multibahasawan akan berwujud berupa perasaan
bangga atau mengejek menolak atau sekaligus menerima suatu bahasa
tertentu atau masyarakat pemakai bahasa tertentu baik terhadap bahasa yang
dikuasai oleh setiap individu maupun oleh anggota masyarakat Hal itu ada
hubungannya dengan status bahasa dalam masyarakat termasuk di dalamnya
status politik dan ekonomi Demikian juga penggunaan bahasa diasosiasikan
dengan kehidupan kelompok masyarakat tertentu sering bersifat stereotip
karena bahasa bukan saja merupakan alat komunikasi melainkan juga menjadi
identitas sosial Sikap bahasa timbul bila seseorang itu sebagai masyarakat
yang dwibahasawan atau multibahasawan Seperti diutarakan oleh Dittmar
(1976181) bahwa sikap ditandai oleh sejumlah ciri-ciri antara lain meliputi
pilihan bahasa dalam masyarakat multilingual distribusi perbendaharaan
bahasa perbedaan dialek dan problem yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi antara individu Hal ini nampak ketika suatu bangsa yang memiliki
cukup banyak bahasa daerah hendak menentukan bahasa nasionalnya
Pemilihan satu bahasa di antara sekian banyak bahasa yang dimiliki bangsa
tersebut sudah barang tentu dirasakan pada sikap positif masyarakat terhadap
bahasa yang dipilihnya itu Tanpa sikap yang demikian hampir tidak mungkin
suatu masyarakat rela mengenyampingkan bahasa kelompok etniknya dan
menyetujui dipilihnya bahasa lain sebagai bahasa nasional
Sikap bahasa itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
1) Sikap terhadap bahasa dan
2) Sikap berbahasa
Sikap terhadap bahasa penekanannya tertuju pada tanggung jawab dan
penghargaannya terhadap bahasa sedangkan sikap berbahasa ditekankan pada
kesadaran diri dalam menggunakan bahasa secara tertib (Pateda 198730)
Spolsky (1989149) menyatakan bahwa seseorang yang mempelajari suatu
bahasa dilatarbelakangi oleh sikapnya terhadap bahasa yang dipelajarinya
sikap itu meliputi 1) sikap terhadap tujuan praktis penggunaan bahasa target
dan 2) sikap pada orang yang menggunakan bahasa target Anderson dalam
Halim (197471) mengemukakan bahwa sikap bahasa itu dapat digolongkan
dalam dua kelompok yaitu
1) Sikap bahasa dan
2) Sikap nonbahasa
Sikap bahasa adalah tata keyakinan mengenai objek bahasa yang memberikan
kecenderungan seseorang untuk bereaksi menurut langgamnya sendiri
sedangkan sikap nonbahasa adalah sikap politik sosial dan estetis yang
menyangkut tata keyakinan terhadap bahasa Sikap bahasa itu ditandai oleh
tiga ciri yaitu
1) Kesetiaan bahasa (language loyality)
2) Kebanggaan bahasa (language pride) dan
3) Kesadaran adanya norma bahasa (awareness of the norm)
Kesetiaan bahasa menurut konsep tersebut adalah sikap yang terdorong suatu
masyarakat untuk turut mempertahankan kemandirian bahasanya apabila
perlu mencegah masuknya pengaruh asing Kebanggaan bahasa merupakan
sikap yang mendorong seseorang atau kelompok menjadikan bahasanya
sebagai lambang identitas pribadi atau kelompoknya dan sekaligus
membedakannya dari orang atau kelompok lain Sedangkan kesadaran adanya
norma bahasa mendorong penggunaan bahasa secara cermat korek santun
dan layak Kesadaran yang demikian merupakan faktor yang sangat
menentukan prilaku tutur dalam wujud pemakaian bahasa (language use)
Kesetiaan bahasa kebanggaan bahasa dan kesadaran bahasa akan adanya
norma bahasa merupakan ciri-ciri positif terhadap suatu bahasa (Garvin dan
Mathiot dalam Suwito 1989149) Esensi dari semuanya itu menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan sikap yang dimiliki oleh para pemakai bahasa
baik yang dwibahasawan maupun yang multibahasawan terhadap suatu
bahasa Reaksi yang ditimbulkannya dapat berupa perasaan bangga mengejek
menolak ataupun sekaligus menerima Dengan kata lain sikap berbahasa itu
bisa bersifat positif maupun negatif serta memiliki ciri-ciri yaitu kebanggaan
berbahasa kesetiaan berbahasa dan kesadaran berbahasa
dunia yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog
itu Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143108 pengguna baru WordPress
dari Indonesia dan telah ada 117601633 kunjungan melalui 40 kota di
Indonesiardquo
Inilah beberapa alasan yang seharusnya dapat memotivasi kita masyarakat
Indonesia khususnya para remaja adalah hal yang baik jika kita
menguasai bahasa asing namun akan lebih baik lagi jika kita bangga
menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari - hari
25 Sikap Berbahasa
Sikap bahasa (language attitude) adalah pristiwa kejiwaaan dan
merupakan bagian dari sikap (attitude) pada umumnya Sikap berbahasa
merupakan reaksi penilaian terhadap bahasa tertentu (Fishman 1986) Sikap
bahasa adalah posisi mental atau perasaan terhadap bahasa itu sendiri atau
orang lain (Kridalaksana 1982153) Kedua pendapat di atas menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan reaksi seseorang (pemakai bahasa) terhadap
bahasanya maupun bahasa orang lain Seperti dikatakan Richard et al dalam
Longman Dictionary of Applied Linguistics (1985155) bahwa sikap bahasa
adalah sikap pemakai bahasa terhadap keanekaragaman bahasanya sendiri
maupun bahasa orang lain Rusyana (198931-32) menyatakan bahwa sikap
bahasa dari seorang pemakai bahasa atau masyarakat bahasa baik yang
dwibahasawan maupun yang multibahasawan akan berwujud berupa perasaan
bangga atau mengejek menolak atau sekaligus menerima suatu bahasa
tertentu atau masyarakat pemakai bahasa tertentu baik terhadap bahasa yang
dikuasai oleh setiap individu maupun oleh anggota masyarakat Hal itu ada
hubungannya dengan status bahasa dalam masyarakat termasuk di dalamnya
status politik dan ekonomi Demikian juga penggunaan bahasa diasosiasikan
dengan kehidupan kelompok masyarakat tertentu sering bersifat stereotip
karena bahasa bukan saja merupakan alat komunikasi melainkan juga menjadi
identitas sosial Sikap bahasa timbul bila seseorang itu sebagai masyarakat
yang dwibahasawan atau multibahasawan Seperti diutarakan oleh Dittmar
(1976181) bahwa sikap ditandai oleh sejumlah ciri-ciri antara lain meliputi
pilihan bahasa dalam masyarakat multilingual distribusi perbendaharaan
bahasa perbedaan dialek dan problem yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi antara individu Hal ini nampak ketika suatu bangsa yang memiliki
cukup banyak bahasa daerah hendak menentukan bahasa nasionalnya
Pemilihan satu bahasa di antara sekian banyak bahasa yang dimiliki bangsa
tersebut sudah barang tentu dirasakan pada sikap positif masyarakat terhadap
bahasa yang dipilihnya itu Tanpa sikap yang demikian hampir tidak mungkin
suatu masyarakat rela mengenyampingkan bahasa kelompok etniknya dan
menyetujui dipilihnya bahasa lain sebagai bahasa nasional
Sikap bahasa itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
1) Sikap terhadap bahasa dan
2) Sikap berbahasa
Sikap terhadap bahasa penekanannya tertuju pada tanggung jawab dan
penghargaannya terhadap bahasa sedangkan sikap berbahasa ditekankan pada
kesadaran diri dalam menggunakan bahasa secara tertib (Pateda 198730)
Spolsky (1989149) menyatakan bahwa seseorang yang mempelajari suatu
bahasa dilatarbelakangi oleh sikapnya terhadap bahasa yang dipelajarinya
sikap itu meliputi 1) sikap terhadap tujuan praktis penggunaan bahasa target
dan 2) sikap pada orang yang menggunakan bahasa target Anderson dalam
Halim (197471) mengemukakan bahwa sikap bahasa itu dapat digolongkan
dalam dua kelompok yaitu
1) Sikap bahasa dan
2) Sikap nonbahasa
Sikap bahasa adalah tata keyakinan mengenai objek bahasa yang memberikan
kecenderungan seseorang untuk bereaksi menurut langgamnya sendiri
sedangkan sikap nonbahasa adalah sikap politik sosial dan estetis yang
menyangkut tata keyakinan terhadap bahasa Sikap bahasa itu ditandai oleh
tiga ciri yaitu
1) Kesetiaan bahasa (language loyality)
2) Kebanggaan bahasa (language pride) dan
3) Kesadaran adanya norma bahasa (awareness of the norm)
Kesetiaan bahasa menurut konsep tersebut adalah sikap yang terdorong suatu
masyarakat untuk turut mempertahankan kemandirian bahasanya apabila
perlu mencegah masuknya pengaruh asing Kebanggaan bahasa merupakan
sikap yang mendorong seseorang atau kelompok menjadikan bahasanya
sebagai lambang identitas pribadi atau kelompoknya dan sekaligus
membedakannya dari orang atau kelompok lain Sedangkan kesadaran adanya
norma bahasa mendorong penggunaan bahasa secara cermat korek santun
dan layak Kesadaran yang demikian merupakan faktor yang sangat
menentukan prilaku tutur dalam wujud pemakaian bahasa (language use)
Kesetiaan bahasa kebanggaan bahasa dan kesadaran bahasa akan adanya
norma bahasa merupakan ciri-ciri positif terhadap suatu bahasa (Garvin dan
Mathiot dalam Suwito 1989149) Esensi dari semuanya itu menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan sikap yang dimiliki oleh para pemakai bahasa
baik yang dwibahasawan maupun yang multibahasawan terhadap suatu
bahasa Reaksi yang ditimbulkannya dapat berupa perasaan bangga mengejek
menolak ataupun sekaligus menerima Dengan kata lain sikap berbahasa itu
bisa bersifat positif maupun negatif serta memiliki ciri-ciri yaitu kebanggaan
berbahasa kesetiaan berbahasa dan kesadaran berbahasa
(1976181) bahwa sikap ditandai oleh sejumlah ciri-ciri antara lain meliputi
pilihan bahasa dalam masyarakat multilingual distribusi perbendaharaan
bahasa perbedaan dialek dan problem yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi antara individu Hal ini nampak ketika suatu bangsa yang memiliki
cukup banyak bahasa daerah hendak menentukan bahasa nasionalnya
Pemilihan satu bahasa di antara sekian banyak bahasa yang dimiliki bangsa
tersebut sudah barang tentu dirasakan pada sikap positif masyarakat terhadap
bahasa yang dipilihnya itu Tanpa sikap yang demikian hampir tidak mungkin
suatu masyarakat rela mengenyampingkan bahasa kelompok etniknya dan
menyetujui dipilihnya bahasa lain sebagai bahasa nasional
Sikap bahasa itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
1) Sikap terhadap bahasa dan
2) Sikap berbahasa
Sikap terhadap bahasa penekanannya tertuju pada tanggung jawab dan
penghargaannya terhadap bahasa sedangkan sikap berbahasa ditekankan pada
kesadaran diri dalam menggunakan bahasa secara tertib (Pateda 198730)
Spolsky (1989149) menyatakan bahwa seseorang yang mempelajari suatu
bahasa dilatarbelakangi oleh sikapnya terhadap bahasa yang dipelajarinya
sikap itu meliputi 1) sikap terhadap tujuan praktis penggunaan bahasa target
dan 2) sikap pada orang yang menggunakan bahasa target Anderson dalam
Halim (197471) mengemukakan bahwa sikap bahasa itu dapat digolongkan
dalam dua kelompok yaitu
1) Sikap bahasa dan
2) Sikap nonbahasa
Sikap bahasa adalah tata keyakinan mengenai objek bahasa yang memberikan
kecenderungan seseorang untuk bereaksi menurut langgamnya sendiri
sedangkan sikap nonbahasa adalah sikap politik sosial dan estetis yang
menyangkut tata keyakinan terhadap bahasa Sikap bahasa itu ditandai oleh
tiga ciri yaitu
1) Kesetiaan bahasa (language loyality)
2) Kebanggaan bahasa (language pride) dan
3) Kesadaran adanya norma bahasa (awareness of the norm)
Kesetiaan bahasa menurut konsep tersebut adalah sikap yang terdorong suatu
masyarakat untuk turut mempertahankan kemandirian bahasanya apabila
perlu mencegah masuknya pengaruh asing Kebanggaan bahasa merupakan
sikap yang mendorong seseorang atau kelompok menjadikan bahasanya
sebagai lambang identitas pribadi atau kelompoknya dan sekaligus
membedakannya dari orang atau kelompok lain Sedangkan kesadaran adanya
norma bahasa mendorong penggunaan bahasa secara cermat korek santun
dan layak Kesadaran yang demikian merupakan faktor yang sangat
menentukan prilaku tutur dalam wujud pemakaian bahasa (language use)
Kesetiaan bahasa kebanggaan bahasa dan kesadaran bahasa akan adanya
norma bahasa merupakan ciri-ciri positif terhadap suatu bahasa (Garvin dan
Mathiot dalam Suwito 1989149) Esensi dari semuanya itu menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan sikap yang dimiliki oleh para pemakai bahasa
baik yang dwibahasawan maupun yang multibahasawan terhadap suatu
bahasa Reaksi yang ditimbulkannya dapat berupa perasaan bangga mengejek
menolak ataupun sekaligus menerima Dengan kata lain sikap berbahasa itu
bisa bersifat positif maupun negatif serta memiliki ciri-ciri yaitu kebanggaan
berbahasa kesetiaan berbahasa dan kesadaran berbahasa
3) Kesadaran adanya norma bahasa (awareness of the norm)
Kesetiaan bahasa menurut konsep tersebut adalah sikap yang terdorong suatu
masyarakat untuk turut mempertahankan kemandirian bahasanya apabila
perlu mencegah masuknya pengaruh asing Kebanggaan bahasa merupakan
sikap yang mendorong seseorang atau kelompok menjadikan bahasanya
sebagai lambang identitas pribadi atau kelompoknya dan sekaligus
membedakannya dari orang atau kelompok lain Sedangkan kesadaran adanya
norma bahasa mendorong penggunaan bahasa secara cermat korek santun
dan layak Kesadaran yang demikian merupakan faktor yang sangat
menentukan prilaku tutur dalam wujud pemakaian bahasa (language use)
Kesetiaan bahasa kebanggaan bahasa dan kesadaran bahasa akan adanya
norma bahasa merupakan ciri-ciri positif terhadap suatu bahasa (Garvin dan
Mathiot dalam Suwito 1989149) Esensi dari semuanya itu menyatakan
bahwa sikap bahasa merupakan sikap yang dimiliki oleh para pemakai bahasa
baik yang dwibahasawan maupun yang multibahasawan terhadap suatu
bahasa Reaksi yang ditimbulkannya dapat berupa perasaan bangga mengejek
menolak ataupun sekaligus menerima Dengan kata lain sikap berbahasa itu
bisa bersifat positif maupun negatif serta memiliki ciri-ciri yaitu kebanggaan
berbahasa kesetiaan berbahasa dan kesadaran berbahasa