31
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Auditorium Sabuga Bandung, 10 Agustus 2012 KEBANGKITAN DAN TANTANGAN TEKNOLOGI JEMBATAN DI INDONESIA Seminar Teknologi Jembatan dan Terowongan

Seminar JSS Dari PU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mm

Citation preview

Direktorat Jenderal Bina Marga

Kementerian Pekerjaan Umum

Auditorium Sabuga Bandung, 10 Agustus 2012

KEBANGKITAN DAN TANTANGAN

TEKNOLOGI JEMBATAN DI INDONESIA

Seminar Teknologi Jembatan dan Terowongan

Direktorat Jenderal Bina Marga

O u t l i n e

1. Pendahuluan

2. Sistem Struktur Jembatan

3. Kebangkitan Teknologi Jembatan Saat Ini.

4. Tantangan Teknologi Jembatan Ke Depan

5. Penutup

Direktorat Jenderal Bina Marga

Pendahuluan

Dari tahun ke tahun teknologi jembatan di Indonesia

mengalami peningkatan yang pesat sejalan berkembangnya

kebutuhan prasarana transportasi darat dan air, terlihat dari:

Peningkatan kelas beban rencana jembatan .

Pemahaman teknologi alternatif perencanaan / pelaksanaan /

pemeliharaan bangunan atas, bangunan bawah, & pondasi.

Pemahaman akan tingkat resiko tertabraknya struktur jembatan.

Perkembangan teknologi didukung

Piranti lunak sebagai media storage dan kemampuan manipulasi

aritmetik mendukung perkembangan analisis numerik semakin pesat.

Perkembangan pengetahuan bahan dan sistem manajemen proyek.

Direktorat Jenderal Bina Marga

Jembatan Di Indonesia & Populasi

Terdapat 88.000 buah jembatan (1050km) di Indonesia

Lebih dari 21.371 buah jembatan (404.84 km) terletak di ruas jalan

Nasional.

Direktorat Jenderal Bina Marga

Struktur Bangunan Atas

Sistem struktur jembatan berhubungan dengan interaksi antar elemen dan

dengan bangunan fondasi dalam mendukung beban rencana.

Jbt Girder (simple/continues), Jbt Pelengkung, Jbt Extrados, Jbt Cable

Stayed, Jbt Suspension, Jbt Hibrida

Direktorat Jenderal Bina Marga

Struktur Bangunan Bawah

Bangunan atas atau pemikul lalu lintas suatu jembatan menumpu pada

bangunan bawah di setiap ujung pada abutment dan pilar.

Direktorat Jenderal Bina Marga

Pondasi: Single Pile Column

Perbandingan Jenis Pondasi

1) Steel casing method

2) Soil treatment method

3) Pilecap method

Perbandingan sistem gelagar

Direktorat Jenderal Bina Marga

Penerapan Single Pile Column

North Java Fly Over

Direktorat Jenderal Bina Marga

Link Slab

Lantai menerus pada sistem jembatan balok di atas 2 (dua) tumpuan untuk

meniadakan gap antara deck dengan abutment/pilar.

Manfaat:

memberikan kenyamanan pada pengguna jembatan

mengurangi penggunaan expantion joint

mengurangi biaya pemeliharaan jembatan

mempertahankan umur rencana jembatan

Penerapan: FO. Janti – DIY, Jembatan-jembatan Cipularang, EINRIP dll.

Direktorat Jenderal Bina Marga

Integral Abutment

Lantai menerus pada sistem jembatan balok di atas 2 (dua) tumpuan untuk

meniadakan gap antara deck dengan abutment/pilar.

Manfaat:

Mudah dikonstruksi

Kemudahan pemeliharaan

Kinerja terhadap gempa baik

Sangat favorit untuk durabilitas.

Dapat mengakomodasi differential settlement & bearing replacement

Penerapan: EINRIP, JICA Project dll.

Direktorat Jenderal Bina Marga

Sistem Kabel

Kabel dipakai sebagai elemen pendukung utama jembatan

berbentang panjang, mengingat bahan konstruksi yang

umum dipakai tidak lagi efektif digunakan.

Perkembangan material kabel struktural terus mengalami

peningkatan yang mengikuti kebutuhan panjang bentang

jembatan.

Teknologi kabel awal menggunakan baja cor, fpu = 400 ~ 500 MPa

Jembatan Barito, fpu = 1570 MPa (1997)

Jembatan Mahakam-2, fpu = 1770 MPa (2001)

Tegangan ultimat kabel telah mencapai 1870 MPa

Direktorat Jenderal Bina Marga

Teknologi Pengujian Bangunan Atas

Vibrometer Windspeed Structural

Deflection Measurement

Echosounder Currentmeter Crack Measurement Microscope

Dynamic Cone Penetro meter

Strain gauges

Torsimeter Digital Concrete Hammer Test

Cover meter

Direktorat Jenderal Bina Marga

Teknologi Pengujian Kualitas Pondasi

Pile Dynamic Analysis (PDA) Test Pondasi tiang dipukul dengan palu pancang (hammer), gelombang dan

perpendekan tiang yang dihasilkan dimonitor dengan accelerometer dan strain

gauge.

Direktorat Jenderal Bina Marga

Teknologi Pengujian Kualitas Pondasi

Osterberg Cell (O-Cell) Test Sel Osterberg (O-Cell) dua arah merupakan metode pengujian berkapasitas tinggi

pengujian beban statis pada tiang dan secara teknis praktis untuk digunakan.

Direktorat Jenderal Bina Marga

Teknologi Pengujian Kualitas Pondasi

Interpretasi Pile Integrity Test Parameter Amplitudo meruapakan fungsi penampang tiang, kemudian perubahan

sifat tanah dan terakhir adalah perubahan kepadatan (berat jenis material) tiang.

Uji Sonic Logging Pengujian dimulai dengan memasukkan probe uji ke dasar pipa yang telah diisi

dengan air hingga penuh (air digunakan sebagai media penghantar gelombang

ultrasonik).

Direktorat Jenderal Bina Marga

Teknologi Ereksi Bangunan Atas Jembatan

Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metoda ereksi dan

peralatan adalah Project features, Superstructure design, Access & site

conditions, Project team, Equipment availability.

Direktorat Jenderal Bina Marga

Teknologi Monitoring Kondisi Jembatan

Structure Health Monitoring System (SHMS) adalah suatu sistem

monitoring kesehatan jembatan yang berbasis teknologi informasi yang

terdiri dari berbagai macam transducer/sensor, terpasang tersebar di

struktur jembatan yang dapat memberikan indikasi unproper function dari

elemen-elemen jembatan dari fungsi yang direncanakan.

Manfaat:

menyediakan informasi berkaitan dengan operasional dan

pemantauan kondisi suatu struktur jembatan.

Mendeteksi kondisi struktural jembatan secara akurat sehingga

menjadi input yang handal dalam menentukan rencana dan teknik

penanganannya.

Penerapan: Jbt Kutai Kartenegara, Jbt Suramadu

Direktorat Jenderal Bina Marga

SHMS Jembatan Kutai Kartanegara

A. Anemometer & Wind Direction untuk mengukur kecepatan dan arah angin

B. Power Supply & Modem untuk komunikasi data dengan ruang kontrol

C. Datataker adalah pengumpul data sensor

D. PCB Converter adalah pengubah arus menjadi voltase

E. Inclinometer untuk mengukur Displacement/lendutan

F. Gyroscop untuk mengukur vibrasi/getaran

G. Tempducer untuk mengukur temperatur jembatan dan lingkungan

H. LVDT untuk mengukur pergerakan linear

Direktorat Jenderal Bina Marga

SHMS Jembatan Suramadu

Direktorat Jenderal Bina Marga

Perkembangan Jembatan Panjang di Indonesia

Tantangan infrastruktur jembatan di Indonesia ke depan adalah

pembangunan jembatan yang melintasi sungai besar, dan lembah yang

dalam, antar pulau.

1. Pada tahun 1960an: Jbt Ampera (354m).

2. Pada tahun 1970an: Jbt Rantau Berangin (Riau), J. Rajamandala (Jabar), Jbt

Serayu Kesugihan dan Mojokerto (Jatim)

3. Pada tahun 1980an: Jbt Arakundo (Aceh)

4. Pada tahun 1990an: Jbt Membramo (Irian Jaya), Jbt Barito (Kalsel), Jbt Batam-

Tonton, (Batam), Jbt Serayu Cindaga (Jateng)

5. Pada tahun 2000an: Jbt Pasopati (Bandung), Jbt Mahkota II (Kaltim), Jbt Besok

Koboan (Jatim), Jbt Martadipura (Kaltim), Jbt Kahayan (Kalteng), Jbt Rumbai

Jaya (Riau), Jbt Suramadu.

6. Saat ini dalam pembangunan adalah Jbt Siak Indrapura (Riau), Jbt Sukarno

(Manado), Jbt Mahkota II (Kaltim), Jbt Rumpiang (Kalsel), Jbt Teluk Mesjid

(Riau)

Direktorat Jenderal Bina Marga

Contoh Jembatan Non-Standar di Indonesia

Jbt CIndaga, Jateng J. Raja Mandala, Jabar J. Besok Koboan, Jatim

J. Bajulmati, Malang J. Kahayan, Kalteng J. Martadipura, Kaltim

J. Pasupati, Jabar J. Barito, Kalsel Jbt Semanggi, DKI

Direktorat Jenderal Bina Marga

Contoh Jembatan Non-Standar di Indonesia

J. Tukad Bangkung, Bali J. Efil, Sumsel J. Suramadu, Jatim

J. Teluik Masjid, Riau J. Pulau Balang#2 J. The Best, Tangerang (60m)

Direktorat Jenderal Bina Marga

Tantangan Pembangunan Jembatan ke Depan

Tantangan infrastruktur jembatan di Indonesia ke depan adalah

pembangunan jembatan yang melintasi sungai besar, dan lembah yang

dalam, antar pulau.

1. Jembatan Melintasi Sungai (> 400m)

Jembatan Tayan Kalbar, Jembatan Mahkota 2 Kaltim, Jembatan

Musi 3 Sumsel, Jembatan Siak 4 Riau, dll.

2. Jembatan Menyeberangi Teluk

Jembatan Merah Putih Maluku, Jembatan Yotefa Papua, Jembatan

Teluk Balik Kaltim, Jembatan Teluk Kendari Sultra, dll.

3. Jembatan Lintasan Antar Pulau

Sumatera – Jawa (2000 s/d 5000m), Jawa – Bali (2100m), dll.

4. Jembatan Lintasan Internasional

Jembatan Selat Malaka penghubung Pulau Sumatera - Malaysia.

Direktorat Jenderal Bina Marga

Tantangan Pembangunan Jembatan Selat Sunda

1. Jembatan Selat Sunda dimaksudkan menghubungkan

Pulau Jawa dan Pulau Sumatera yang menyumbang 80%

kontribusi produk domestik bruto dalam struktur ekonomi

Indonesia dan memiliki sekitar 80% total penduduk

Indonesia.

2. Bagian dari Masterplan Percepatan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan merupakan

bagian dari ASIAN dan ASEAN Highway.

3. Jembatan Selat Sunda merupakan antisipasi bottle neck

penyeberangan Merak – Bakauheuni di masa yang akan

datang.

4. Pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi serta

menjadi trigger untuk pengembangan produksi wilayah yang

nantinya akan berdampak pada pertumbuhan pergerakan

lalu lintas.

5. Percepatan Pembangunan Jembatan Selat Sunda telah

diterbitkan Perpres 86/ 2011 tentang Pengembangan

Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda.

Direktorat Jenderal Bina Marga

Ilustrasi Konstruksi Pembangunan JSS

Jembatan Utama

Direktorat Jenderal Bina Marga

Ilustrasi Konstruksi Pembangunan JSS

Jembatan Pendekat

Direktorat Jenderal Bina Marga

Ilustrasi Konstruksi Pembangunan JSS

Pondasi Jembatan

Direktorat Jenderal Bina Marga

Potensi Pengembangan Industri

Direktorat Jenderal Bina Marga

Penerapan Energi Terbarukan

Direktorat Jenderal Bina Marga

Penutup

Pembangunan jembatan bentang panjang mengalami perkembangan

yang pesat dari tahun ke tahun termasuk peraturan perencanaan,

teknologi bahan (beton, baja, kabel), teknologi perencanaan dan

teknologi metoda pelaksanaan.

Perlunya inisiatif menumbuh-kembangkan dan memperkenalkan inovasi

teknologi (bahan, peralatan, metoda) jembatan dari stakeholder untuk

mewujudkan infrastruktur yang handal.

Perlunya teknik perbaikan jembatan (monitoring struktur dan evaluasi)

berorientasi pada teknologi terkini.

Tantangan teknologi bagi pembangunan jembatan ultra panjang.

Direktorat Jenderal Bina Marga