19
Wilayah “Urban & Regional Development” Emil Saputra 1210512030

Seminar Perencanaan Urban Development

Embed Size (px)

DESCRIPTION

test

Citation preview

Slide 1

Pembangunan Kota dan WilayahUrban & Regional DevelopmentEmil Saputra1210512030Perkembangan urbanisasiTotal populasi global 6,1 miliar pada tahun 2000, dengan peningkatan 2,4 kali selama periode 50 tahun.Tingkat urbanisasi (jumlah orang yang tinggal di kota-kota sebagai proporsi dari total populasi) juga naik 17,3 persen, dari 29,7% pada tahun 1950 menjadi 47,0% pada tahun 2000. Angka-angka ini berarti bahwa hampir setengah dari populasi dunia tinggal di daerah perkotaan.Berdasarkan perkiraan PBB penduduk perkotaan, tingkat urbanisasi global diprediksi mencapai 60%1pada tahun 2030Di negara-negara berkembang pada khususnya, tingkat peningkatan populasi dan perkembangan urbanisasi cukup besar, dan meskipun hampir 40% dari penduduk perkotaan dunia terkonsentrasi di negara-negara berkembang pada tahun 1950, angka ini diprediksi mencapai 80% pada tahun 2030

Faktor utama perkembangan urbanisasi Pertumbuhan alami dalam populasi perkotaanAliran penduduk dari desa ke kotaUrbanisasi daerah pedesaan. Urbanisasi itu sendiri menghasilkan efek baik positif maupun negatif, dan ini dipengaruhi oleh kematangan kota, kondisi ekonomi dan sosial, tingkat infrastruktur sosial, dan karakteristik alam.

Munculnya masalah perkotaan dan regionalKerusakan lingkungan perumahan perkotaanLalu lintas yang padatKerusakan keselamatan publikKriminalitasMuculnya wilayah kumuhApa kota dan daerah?Definisi dan interpretasi dari "kota," atau "urban," dan "wilayah" bervariasi di seluruh negara dan masyarakat, tetapi mereka dapat menganggap sebagai suatu tempat atau daerah tertentu yang didiami oleh banyak orang.Secara khusus, kota dapat diambil sebagai daerah di mana banyak orang berkumpul dan berada, sehingga kepadatan penduduk yang sangat tinggi, atau ekonomi, politik, dan pusat-pusat kebudayaan, dan titik fokus rute lalu lintas yang cukup padatDefinisi untuk istilah "daerah regional" yang kontras dengan kota-kota untuk menunjukkan daerah pedesaan (termasuk nelayan dan desa-desa pegunungan),Perencanaan KotaBerorientasi ke masa depanBersifat terus menerus, berkelanjutanTergantung pemahaman fakta baik primer maupun sekunderBersifat komprehensif (menyeluruh dan terpadu)Memberi kesempatan tindakan koordinasiMemaksimalkan peluang bagi setiap orang untuk hidup layak, bahagia dan berkecukupan

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan KotaMeliputi :Keadaan Geografis yang mempengaruhi fungsi dan bentuk fisik kota, misal : Kota sebagai simpul distribusi, kota pelabuhan, dan lainnyaTapak / Site / TopografiFungsi Kota. Kota dengan banyak fungsi, perekonomian lebih kuatSejarah dan KebudayaanUnsur-unsur umum : bentuk pemerintahan dan organisasi administratif, pelayanan sosial dan lainnyaHubungan Pembangunan Prasarana Kota dengan Pengembangan KotaAdanya Tuntutan kebutuhan yang berbeda. Penduduk dapat tinggal sebelum prasarana ada, sebaliknya penduduk yang tinggal di daerah rawa, kebutuhan akses jalan menjadi yang terpentingPenarik perkembangan kota adalah jalan, air bersih dan listrik --- harga tanah akan naik !!!!Dampak Infrastruktur terhadap Pembangunan EkonomiKontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Mempengaruhi marginal productivity of private capital Investasi publik komplementer terhadap investasi swasta

Kontribusi terhadap peningkatan Kualitas Hidup Menciptakan amenities dalam lingkungan fisik Dampak Kesejahteraan MasyarakatPERMASALAHAN SDADi bidang SDA beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) memiliki peran penting dalam penyediaan sumber airDari data yang ada :62 DAS mengalami kerusakan rusak dari total 470 DAS, sehingga mengakibatkan menurunnya nilai kemanfaatan air sehubungan penurunan fungsi daerah tangkapan dan resapan air. jaringan irigasi terbangun mencapai 6,77 juta ha (1,67 juta ha belum berfungsi),jaringan irigasi rawa 1,8 juta ha yang berfungsi untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. perkembangan fisik wilayah mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian sekitar 35 ribu ha per tahun. Pada tahun 2009, secara nasional kebutuhan air diperkirakan mencapai 117,7 miliar m3, yang menuntut adanya pengelolaan sumber daya air yang baik untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut PERMASALAHAN JARINGAN JALANJaringan jalan menghubungkan berbagai pusat kegiatan ekonomi dan permukiman, sehingga memberi manfaat terutama dalam meningkatkan mobilitas penduduk dan distribusi berbagai produk barang dan jasa dalam perekonomian nasional Pemerintah telah membangun jaringan Jalan Nasional, Propinsi, Kabupaten, dan Kota serta jalan desa dengan panjang keseluruhan sekitar 553.852 kmPERMASALAHAN JARINGAN JALANkondisi jaringan jalan nasional yang ada 37 % dalam kondisi baik, 44 % sedang, 8 % rusak ringan, 11 % rusak berat atau 81 % kondisi mantap dan 19 % tidak mantap. Disebabkan oleh :keterbatasan dana, kurangnya disiplin pengguna jalan seperti penggunaan kendaraan yang melebihi muatan yang diijinkan, Terjadinya bencana alam yang menyebabkan kerusakan jalanPERMASALAHAN / TANTANGAN JARINGAN AIR BERSIHDari data yang ada :pemerintah telah mengembangkan jaringan air bersih di 290 kota di Indonesia dengan kapasitas terpasang mencapai 76.412 liter per detik.Jumlah pelanggan yang terhubung dengan jaringan air bersih ini mencapai lebih dari 4,8 juta pelanggan. Sistem air bersih melayani 45 juta atau 40% penduduk perkotaan dan 7 juta atau 8% penduduk perdesaan. PERAN TATA RUANG DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTURpembangunan infrastruktur merupakan kebutuhan turunan sebagai konsekuensi logis dari perencanaan tata ruang, dimana infrastuktur merupakan unsur pembentuk struktur ruang wilayah. rencana tata ruang yang ada dapat diwujudkan dalam bentuk pemanfaatan ruang yang sesuai dengan karakteristik wilayah yang ada. Dalam hal ini infrastruktur juga dapat berfungsi sebagai alat dalam pengendalian pemanfaatan ruang, agar tidak terjadi penyalahgunaan lahan maupun pengembangan yang tidak sesuai dengan rencana.Dengan demikian kawasan yang dalam rencana diperuntukkan sebagai kawasan lindung tidak dapat dimanfaatkan sebagaikawasan budidaya, karena infrastruktur yang dibutuhkan tidak tersedia.Pengembangan Konsep "City Marketing" Sebagai PendekatanPembangunan Kota di Masa DatangPendekatan perencanaan kota yang berorientasi pasar (market-oriented urban planning) menekankan pada pendekatan perencanaan yang berorientasi pada sisi permintaan (demand-side), yakni menekankan pada kebutuhan dan keinginan dari pengguna langsung (potential and actual sers). Berbagai kegiatan perkotaan, misalnya dalam bidang perumahan, daerah komersial, ketenagakerjaan, rekreasi, dan lain-lain, dapat dikembangkan berdasarkan pendekatan kebutuhan pasar yang ada.Satu hal yang menarik dari pendekatan marketing-oriented, yaitu tidak diarahkan untuk secara langsung dapat diimplementasikan, tetapi lebih diarahkan untuk dapat merangsang keterlibatan berbagai kelompok sosial dalam proses perencanaan pembangunan. Perencanaan yang dihasilkan lebih berorientasi pada tindakan (action-oriented), tidak hanya mengorganisasikan dan menyusun strategi penataan ruang, tetapi juga menghasilkan strategi dalam mernpromosikan kota tersebut. Kemitraan antarpemerintah, swasta, dan masyarakat dapat diwujudkan dalam pendekatan iniPenyediaan sistem informasi yang lengkap berkaitan dengan kondisi dan prospek pengembangan kawasan kota/wilayah, sehingga memberikan image yang kuat bagi calon investor.

Penyediaan stimulus-stimulus melalui pembangunan dan peningkatan komponen-komponen yang dibutuhkan dalam pengembangan kegiatan ekonomi dan pembangunan infrastruktur lingkungan.

Pengaturan dan kontrol pembangunan untuk mencegah rusaknya fungsifungsi perkotaan dalam jangka panjang, akibat dari penggunaan sumberdaya penting yang salah dalam jangka pendek.Pengaturan sistem dalam kota berdasarkan kepentingan kelompokkelompok sosial, baik yang memiliki posisi yang kuat dalam pasar ekonomi maupun kelompok yang sangat lemah dalam pasar ekonomi.

Pengaturan pembangunan dalam suatu tujuan jangka panjang, yang juga termasuk dalam proses pasar.