17

Setiap pelajar perlu mengetahui hubungan antara hidup ... · • Praktek memberikan pengajaran tentang pertarakan di sekolah- ... badan maupun pikiran, karena korban makanan yang

Embed Size (px)

Citation preview

• Setiap pelajar perlu mengetahui hubungan antara hidup sederhana

dan pemikiran yang luhur.

• Orang muda haruslah mengadakan pilihan yang membentuk

hidupnya sendiri; dan tidak ada kesukaran yang disisakan agar ia

dapat memahami kekuatan dengan mana ia menanganinya, serta

pengaruh yang membentuk tabiat dan nasibnya.

• Sifat tidak bertarak adalah musuh terhadap mana semua orang

perlu waspada.

• Praktek memberikan pengajaran tentang pertarakan di sekolah-

sekolah adalah gerakan yang arahnya benar.

• Orang-orang muda dan anak-anak harus mengetahui pengaruh

alkohol, tembakau, dan racun lain sejenis, yang merusak tubuh,

menggelapkan pikiran, dan menimbulkan hawa nafsu pada jiwa.

Harus dijelaskan bahwa tidak seorang pun yang menggunakan

benda-benda ini memiliki kekuatan jasmani, mental atau moral yang

dapat bertahan lama.

• Tetapi untuk memahami selengkapnya pengertian sifat

tidak bertarak, kita harus menyelidiki lebih dalam lagi dari

pada sekedar penggunaan alkohol atau tembakau.

• Kemalasan, hidup tanpa tujuan, atau pergaulan jahat,

mungkin merupakan penyebab yang mempengaruhinya.

• Sering terdapat di meja makan, dalam keluarga yang menganggap diri

mereka bertarak, segala sesuatu makanan yang mengacaukan pencernaan,

yang menimbulkan kegembiraan pikiran yang tidak semestinya, atau

dengan cara apapun melemahkan sistem tubuh, merusak keseimbangan

kuasa mental dan jasmani, melemahkan pengendalian pikiran atas tubuh,

dengan demikian cenderung menjadi tidak bertarak.

• Kehancuran orang-orang muda yang penuh harapan dapat ditelusuri dari

nafsu makan yang tidak normal, yang disebabkan oleh makanan yang tidak

sehat.

• Teh dan kopi, bumbu-bumbu, gula-gula, kue-kue lezat, semuanya

adalah penyebab aktif gangguan pencernaan.

• Makanan daging juga berbahaya. Efek merangsangnya yang alamiah

sudah cukup menjadi alasan untuk menentang penggunaannya; dan

hampir secara universal semua hewan dalam keadaan sakit

membuat orang menjadi tidak suka memakannya.

• Daging cenderung mengiritasi syaraf dan membangkitkan hawa

nafsu; dengan demikianlah memberikan keseimbangan kuasa

kepada kecenderungan yang lebih rendah.

• Mereka yang membiasakan diri dengan makanan yang mewah dan merangsang,

sesudah beberapa lama akan menemukan bahwa perut mereka tidak lagi merasa

puas dengan makanan yang sederhana.

• Selera mereka akan meminta makanan yang lebih banyak bumbu, yang pedas

serta merangsang. Pada waktu saraf sudah tidak teratur dan peredaran darah

dilemahkan, kemauan tampaknya tidak berdaya lagi melawan keinginan-keinginan

yang tidak biasa.

• Lapisan lambung yang halus, yang dijejali makanan yang lezat menjadi teriritasi

dan meradang sampai makanan yang paling merangsangpun tidak dapat

memberikan keringanan.

• Perasaan hauspun timbul dan tidak ada minuman yang dapat memuaskan selain

dari minuman keras.

• Biarlah siswa diajar mengenai nilai makanan yang sederhana dan

menyehatkan dalam mencegah keinginan mereka kepada perangsang

yang tidak menyehatkan.

• Biarlah kebiasaan pengendalian diri segera dibentuk. Biarlah kepada

orang muda diberikan kesan pemikiran bahwa mereka harus

menjadi tuan bukanlah hamba atau budak. Tuhan membuat mereka

supaya menjadi pemerintah di dalam kerajaan yang ada di dalam diri

mereka, dan mereka harus melaksanakan jabatannya yang ditunjuk

Surga sebagai raja itu.

• Dalam mempelajari makanan yang sehat, kita harus belajar

mengenai kegunaan berbagai macam makanan.

• Pengaruh makanan yang padat terkonsentrasi dan merangsang, dan

juga makanan yang kurang mengandung unsur-unsur gizi, harus

diterangkan dengan jelas.

• Teh dan kopi, roti yang terbuat dari tepung halus, acar, sayur-

sayuran yang kasar, gula-gula, bumbu, dan kue-kue kering tidak

cukup memberikan gizi yang menyehatkan.

• Banyak siswa yang gagal akibat makanan semacam itu.

• Banyak orang yang lemah, yang tidak mampu bekerja keras, baik

badan maupun pikiran, karena korban makanan yang tak bergizi.

• Biji-bijian, buah-buahan, kacang-kacangan dan sayur-sayuran di

dalam campuran yang wajar, mengandung semua unsur gizi; dan

bilamana disediakan dengan layak, akan menjadi makanan yang

paling baik untuk meningkatkan kekuatan jasmani dan pikiran.

• Juga perlu dipikirkan bukan hanya kandungan makanan itu, tetapi

juga kesesuaiannya kepada yang memakannya.

• Sering makanan yang dapat dimakan dengan bebasnya oleh orang-

orang yang bekerja dengan menggunakan tenaga jasmani harus

dihindarkan mereka yang kerjanya terutama menggunakan tenaga

mental.

• Perhatian juga harus diberikan kepada kombinasi makanan yang

tepat. Bagi para pekerja yang banyak menggunakan otak dan yang

banyak duduk, sedikit jenis makanan harus dimakan pada waktu

makan.

• Dan terlalu banyak makan, walaupun makanan yang paling menyehatkan, harus

dihindarkan. Alam tidak dapat memakai lebih dari yang diperlukan untuk

pembangunan berbagai organ tubuh, dan kelebihan itu menyumbat sistem tubuh.

• Banyak siswa yang diduga gagal karena terlalu banyak belajar, tetapi sebab yang

sebenarnya adalah karena kelebihan makan.

• Sementara perhatian yang tepat diberikan kepada hukum-hukum kesehatan, ada

bahaya kecil dari pembebanan mental; tetapi di dalam banyak kasus yang

disebutkan kegagalan mental, adalah karena mengisi perut dengan terlalu banyak

makanan, sehingga memenatkan tubuh dan melemahkan pikiran.

• Di dalam banyak kasus, dua kali makan sehari lebih baik dari pada

tiga kali.

• Makan malam, apabila dimakan terlalu dini, akan menghalangi

pencernaan makanan yang sebelumnya. Bilamana dimakan

terlambat, maka pencernaan belum selesai sebelum waktu tidur.

• Dengan demikian perut tidak cukup beristirahat. Tidur terganggu,

otak dan saraf dilelahkan, selera untuk makan pagi berkurang,

seluruh sistem tubuh tidak segar dan tidak siap melaksanakan tugas

hari itu.

• Pentingnya waktu yang teratur untuk makan dan tidur harus

diperhatikan. Karena pembangunan tubuh terjadi pada waktu

istirahat, maka adalah perlu, istimewa pada waktu muda, tidur

teratur dan cukup.

• Sedapat-dapatnya, makan terburu-buru harus dihindarkan.

Semakin pendek waktu untuk makan, semakin sedikit yang

dimakan. Lebih baik mengabaikan makanan daripada memakannya

tanpa mengunyah dengan sempurna.

• Waktu makan haruslah menjadi saat-saat mengadakan

hubungan sosial dan penyegaran. Segala sesuatu yang

membebani atau mengganggu pikiran harus dibuang.

• Biarlah kepercayaan, kebaikan hati, dan ucapan syukur

kepada Pemberi segala kebaikan, dihargakan. Dan

pembicaraan hendaknya menggembirakan pikiran dan

meninggikan jiwa tanpa melelahkan.

• Pemeliharaan sifat bertarak dan keteraturan dalam segala hal,

mempunyai kuasa yang ajaib. Hal itu berbuat lebih banyak daripada

keadaan atau sumbangan alamiah yang meningkatkan kemanisan

dan ketenangan untuk memperlancar jalan hidup manusia.

• Pada waktu yang sama kuasa pengendalian diri yang diperoleh itu

akan terbukti menjadi satu alat yang paling berharga untuk

menghadapi tugas berat dan kenyataan yang menunggu setiap

orang.

"Berbahagialah engkau tanah, kalau rajamu seorang yang berasal dari

kaum pemuka, dan pemimpinmu makan pada waktunya dalam

keperkasaan dan bukan dalam kemabukan!".