32
SGD 4

Sgd 4 Sepecial Sense Edit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SGD

Citation preview

SGD 4

SKENARIO 1 BLOK SPECIAL SENSESeorang wanita berusia 55 tahun datang ke poli

mata dengan keluhan mata kirinya terasa nyeri sejak 2 hari yang lalu, dan pengelihatanya menjadi kabur. Ia mengalami mual dan muntah muntah. Sebelumnya ia tidak pernah merasakan nyeri pada matanya seperti ini. Dari pemeriksaan didapatkan visus oculi dextra (OD 5/5), dan oculi sinistra (OS 1/60). Pada pemeriksaan OD, tidak dijumpai kelainan pada palpebra superior dan inferior, conjunctiva palpebra dan conjunctiva bulbi, kornea jernih

TERMINOLOGI1. Visus oculi dextra (OD 5/5 ) ketajaman mata

kanan masih normal.2. glaucoma akut kerusakan saraf optik yang

mengakibatkan gangguan pengelihatan.3. konjunctiva bulbi konjunctiva yang menutupi

sklera.4. konjunctiva palpebrae membrane yang

menutupi kelopak mata.5. camera oculi anterior bagian ruangan yang

mengandung cairan akueus antara kornea dan lensa, yang di batasi dibagian depan oleh kornea dan bagian dari sklera, dan di bagian belakang oleh iris dan bagian lensa yang melalui pupil

6. tekanan intraokular tekanan dalam rongga mata.

7. Kornea selaput bening mata yang tembus cahaya yang menutupi bola mata sebelah depan

8. Lensa benda bening yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat membiaskan atau meneruskan hampir semua cahaya yang melaluinya.

9. retina bagian paling dalam dari tiga tunika bola mata membungkus korpus vitreum dan melanjutkan diri dengan nervus optikus disposterior

IDENTIFIKASI MASALAH1) apa yang menyebabkan OS mengalami oedem

kornea?2) apa yang menyebabkan OS mengalami mual

dan muntah muntah ?3) berapa tekanan intraokular yang normal?4) Kenapa camera oculi anterior dangkal ?5) mengapa mata kiri OS nyeri ?6) mengapa pengelihatan OS kabur ?7) apa yang dimaksud glaukoma akut sudut

tertutup oculi sinistra ?

ANALISA MASALAH 1. apa yang menyebabkan OS mengalami oedem

kornea? JAWAB : karena tekanan intraokular ya

meningkat yang menyebabkan korneanya kelihatan bengkak

2. apa yang menyebabkan OS mengalami mual dan muntah muntah ?

JAWAB: karena akibat adanya rasa skit yang berat terdapat gejala gastrointestinal berupa mual dan muntah

3. berapa tekanan intraokular yang normal?Jawab: 16,1 mmhg dengan SD 2,8 mmhg (Becker)

15,8 mmhg dengan SD 2,6 mmhg (leydecter)

15,4 mmhg dengan SD 2,5 mmhg (goldman)

15 – 20 mmhg (Long barbara)4. Kenapa camera oculi anterior dangkal ?Jawab: karena 5. mengapa mata kiri OS nyeri ?Jawab: akibat peninggian tekanan intraokular yang

menekan reseptor nyeri pada mata.

6. mengapa pengelihatan OS kabur ?Jawab: karena ada ganguan pada nervus II

7. apa yang dimaksud glaukoma akut sudut tertutup oculi sinistra ?

Jawab: penyakit yang ditandai dengan tekanan intraokular yang meningkat secara mendadak dan terjadi pada usia 40 keatas dengan sudut bilik mata sempit.

MAPPING CONCEPTOS 55 ThnOS 55 Thn

Mata kiri nyeri Mata kiri nyeri

Pengelihatan kabur Pengelihatan kabur

Mual muntah Mual muntah

Edema kornea Edema kornea

Pemeriksaan Pemeriksaan

Camera oculi anterior dangkal

Camera oculi anterior dangkal

TIO : 59 mmhg TIO : 59 mmhg

Glukoma akut

Glukoma akut

LEARNING OBJECTIVE

Mahasiswa/I mampu memahami, mengetahui, dan menjelaskan:

makroskopis indra pengelihatan sistem persyrafan, dan sistem sirkulasi indra

pengelihatan fisiologi indra pengelihatan faktor yang mempengruhi tekanan

intraokular

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.

Definisi mata

Palpebra (kelopak mata)

Adalah alat penutup mata yang berguna melindungi bola mata terhadap trauma sinar dan pengeringan bola mata.Palpebra mempunyai lapisan tipis pada bagian depan, sedang bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut conjunctiva tarsalis.

Kelenjar – kelenjar pada kelopak mata :

•Kelenjar sebacea•Kelenjar Mool (kelenjar keringat)•Kelenjar Zeis pada pangkal rambut•Kelenjar Meibom pada tarsus bermuara pada margo palpebra

Otot pada Palpebra

M. Orbicularis Oculi berjalan melingkar pada kelopak mata Fungsi : menutup dan membuka bola

mata Inervasi : N. Facialis

M. levator palpebra Origo : pada anulus foramen orbit Insertio : pada tarsus Inervasi : N. III Fungsi : mengangkat kelopak mata

Vascularis : a.palpebralis

Konjungtiva

Merupakan membrana yang menutupi sklera dan kelopak mata bagian belakang.

Terdiri atas 3 bagian :Konjungtiva tarsalis menutupi tarsus sukar digerakkanKonjungtiva bulbi menutupi sklera mudah digerakkanKonjungtiva forniks tempat peralihan konjungtiva bulbi dan konjungtiva tarsalis

SKLERA

- Terdiri atas jar fibrosa merpakan penyokong fibro- elastik yang kuat bagi mata dan berfungsi memper- tahankan bentuk dan ukuran mata. - Antara sklera dan koroid terdpt lapisan tipis, lamina fuska. - Di posterior, sklera ditembusi oleh serat-serat saraf – optik pada lamina kribrosa. - Sklera mengandung pembuluh darah, terutama pada limbus dan serat saraf siliaris.

UVEA

• Lapisan tengah yang mengandung pigmen tersusun atas:Koroid lapisan vaskuler yang memberikan darah

kelapisan epitel berpigmen retina dan retina sensoris periferIris bagian anterior traktus uvea dan membagi ruangan

antara kornea dan lensa dan memberikan warna khas pada mata, ditengah-tengah iris terdapat pupil. Pupil akan berubah ukurannya ketika beradaptasi dengan cahaya dengan berkontraksi dan berdilatasi

Badan silier mengandung serabut otot yang menyebabkan kontraksi dan relaksasi zonula lensa, yang berperan dalam menjaga tekanan intra okuler (TIO) dengan mensekresi humor aqueus. TIO normal 12 – 21 mmHg

KorneaAdalah selaput bening mata yang tembus cahaya yang menutup bola mata sebelah depan.Terdiri atas 5 lapis yaitu : - Epithel

- Membrana bowman - Stroma mikroskopis

- Membrana descemet - Endothel

PupilPada anak – anak ukurannya kecil belum berkembangnya saraf simptis.Pupil mengecil waktu tidur oleh karena :Berkurangnya rangsangan simpatis.Kurangnya rongga

Saraf – saraf mata1. N. opthalmicus masuk ke orbit melalui fissura orbitalis sup

Cabang – cabangnya :a. N. lacrimalis mempersarafi conjunctiva dan palpebra

superior. b. N. frontalis mempersarafi kulit kepada dahi dan sinus

frontalis. c. N. nasociliaris saraf sensoris mata mempersarafi iris, kornea, kulit hidung, dll

2. N. opticus

Berjalan melalui canalis opticusMembawa saraf aferen dari retina ke otak.Bergabung dengan saraf mata lain membentuk N.opticus

3. N. oculomotorius (N.III) - Melalui fissura orbitalis superior - Mempersarafi otot – otot penggantung bola mata

4. N. Trochlearis (N.IV) - Berjalan didinding lateral sinus kavernosus melalui fissura orbitalis superior - Satu – satunya saraf kranial dipermukaan dorsal batang otak - Mempersarafi m.oblig sup.

5. N. abducens (N.VI) - Berjalan melalui sinus kavernosus memasuki fissura orbitalis superior - M. rectus lateralis oculi

SUPLAI DARAH

• Suplai darah mata berasal dari cabang arteri karotis interna, cabang retina oftalmik, arteri retina sentralis dan koriokapilaris

• Bagian mata yang seharusnya avaskuler adalah lensa dan kornea

• Kornea menerima nutrisi dari :Oksigen yang larut dalam air mataHumos aqueus Bagian kecil dari pembuluh darah kecil sekitar limbus

korneosklera

Fisoiologi Indra Penglihatan1. Rodopsin (Visual Ungu) pigmen yang terkandung

dalam sel batang yang memiliki dua sub yaitu retina dan opsin.

2. Pemutihan rodopsin dari ungu menjadi merah muda terjadi saat cahaya masuk ke retina.

3. Resintesis rodopsin terjadi dalam gelap yaitu saat semua all – trans retina diubah kembali menjadi 11 cis retina dan berkaitan dengan opsin, reaksi ini membutuhkan energi dan enzim.

4. Sel batang berfungsi dalam intensitas cahaya rendah karenanya reaksi pemutihan hanya membutuhkan sedikit cahaya.

5. Adaptasi terhadap gelap dan terang penyesuaian penglihatan secara otomatis terhadap intensitas cahaya yang memasuki retina saat bergerak dari tempat gelap ketempat terang atau sebaikknya.

6. Penglihatan warna setiap mata mengandung 6 dan 7 juta sel kerucut bipolar yang bertanggung jawab untuk kejelasan pandangan dan penglihatan warna, sel kerucut mengandung lodopsin yaitu retina yang terikat pada opsin yang berbeda dengan opsin dalam sel batang,

iodopsin ini bisa saja bersifat sensitif biru dan sensitif merahatau sensitif hijau sehingga setiap sel kerucut memiliki sensitifitas selektif untuk membedakan warna

Proses dekomposisi pigmen dalam sel batang untuk membentuk potensial aksi juga terjadi dalam sel kerucut. Karena pigmen iodopsin tidak merespons dalam cahaya yang redup, maka sel kerucut hanya dapat berfungsi dalam cahaya yang terang.

Faktor – faktor yang mempengaruhi tekanan intraokuler

• Umur Masih banyak pertentangan mengenai pengaruh umur terhadap perubahan tekanan intraokular. Umumnya usia muda mempunyai tekanan yang lebih rendah dibanding populasi umum, sedangkan pada orang tua peninggian tekanan ini mempunyai hubungan dengan tekanan darah yang meninggi, frekuensi nadi dan obesitas. Dengan peningkatan umum pengeluaran aliran aquos humor menurun.

• Jenis kelamin Tidak banyak ditemui perbedaan tekanan intraokular antara pria dan wanita. Umumnya wanita usia menopause mempunyai tekanan intraokular yang relatif lebih tinggi di bandingkan pria umur yang sama.

• Ras adanya keterkaitan antara ras tertentu dengan tekanan intraokuler telah diperkuat dengan adanya laporan yang menyatakan bahwa orang kulit hitam mempunyai tekanan intraokuler lebih tinggi dibandingkan kulit putih.

• Genetik tekanan intraokuler pada populasi umum ada kaitannya dengan keturunan, keadaan ini dibuktikan dengan terdapatnya kecenderungan

Tekanan intraokuler yang lebih tinggi pada sejumlah keluarha penderita glaukoma.

• Variasi diurnal Variasi diurnal merupakan perubahan keadaan tekanan intraokular setiap hari.

• Gangguan refraksiTerdapat hubungan antara myopia aksial dengan peninggian tekanan intraokular.

• Penyakit mata Beberapa penyakit mata uveitis dan ablasi retina dapat menyebabkan penurunan tekanan-tekanan intraokular.

• Sistemik Kondisi sistemik seperti hipertensi sistolik, kelainan dan lain-lain dapat menimbulkan peningkatan tekanan intraokular secara berarti

• Mengedip dan mengejan Mengedip dan mengejan dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular.

Daftar pustaka

• Iiyas Sidarta. ; Penuntun Ilmu Penyakit Mata ; edisi ke empat ; Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2005.

• Dorland ; saku kamus kedokteran ; edisi 25; EGC ; 2005.

• Ethel Sloane ; Anatomi dan Fisiologi untuk pemula; penerbit buku kedokteran EGC; 2002.

• Sherwood L.; Fisiologi Manusia dari sel ke Sistem.