22

sgd2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: sgd2
Page 2: sgd2
Page 3: sgd2

skenario

• Seorang wanita umur 18 tahun dengan keluhan utama bengkak seluruh badan. Dari anamnesis diketahui bengkak sejak seminggu yang lalu. Kira-kira 2 bulan yang lalu penderita mengeluh mata berat dibuka pada waktu bangun pagi dan 1 bulan ini kaki mulai bengkak serta perut terasa membesar. Pasien kadang-kadang mengeluhkan sesak bernafas. Kencing menjadi jarang dan sedikit, serta urin yang keluar tampak berbusa. Berat badan juga menjadi naik. Namun masih ada keraguan apakah ada infeksi pada saluran kemih pasien tersebut atau tidak. Dokter yang menanganinya pun masih berpikir tentang etiopatogenesis dan lamanya pemberian terapi. Sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.

• Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada kedua pasien dalam scenario ini?

Page 4: sgd2

permasalahan

• Bagaimana anatomi ginjal?• Bagaimana fisiologi berkemih?• Bagaimana mekanisme bengkak seluruh tubuh?• Mengapa mata berat dibuka pada pagi hari?• Apa penyebab urin sedikit, jarang dan berbusa?• Apa penyebab pasien sesak napas?• Mengapa berat badan pasien bertambah?

Page 5: sgd2

Anatomi berkemih

Page 6: sgd2
Page 7: sgd2

fisiologi berkemih

• fase pengisian (penyimpanan)• fase pengosongan

Pertambahan vol urine → tek intra vesicalis ↑ → keregangan dinding vesicalis (m.detrusor) → sinyal-sinyal miksi ke pusat saraf lebih tinggi (pusat kencing) → untuk diteruskan kembali ke saraf saraf spinal → timbul refleks spinal → melalui n. Pelvicus → timbul perasaan tegang pada vesica urinaria shg akibatnya menimbulkan permulaan perasaan ingin berkemih ( Virgiawan, 2008 )

Page 8: sgd2

 Mekanisme bengkak seluruh tubuh

• Edema (oedema) atau sembab adalah meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan penimbunan cairan abnormal dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa (jaringan ikat longgar dan rongga-rongga badan).

• Oedema dapat bersifat setempat (lokal) dan umum (general). Oedema yang bersifat lokal seperti terjadi hanya di dalam rongga perut (ascites), rongga dada (hydrothorax) (Wheda, 2010).

Page 9: sgd2

Mata berat dibuka pada pagi hari

• Pada area muka dan palpebra tersusun atas jaringan ikat longgar sehingga cairan lebih cendrung terakumulasi pada rongga mata

• factor gravitasi ketika seseorang tidur dimalam hari maka cairan mengikuti seluruh lapangan tubuh dan mengisi jaringan ikat longgar seperti pada mata tersebut.

Page 10: sgd2

urin sedikit, jarang dan berbusa

• Protein yang meningkat menyebabkan urin yang keluar menjad berbusa. Akibat dari retensi air dan natrium menyebabkan sedikitnya urin yang dihasilkan.

Page 11: sgd2

pasien sesak napas

• Penumpukan cairan krn pe↓ tekanan osmotik koloid cairan menumpuk ke ekstrasel termasuk rongga-rongga dalam tubuh termasuk dalam paru terdesaknya pengembangan paru pasien merasa susah bernafas.

• Akibat gaya gravitasi cairan akan terakumulasi di bagian basal paru. Hal ini menyebabkan penurunan suara basal paru pada pemeriksaan fisik.

Page 12: sgd2

Berat badan pasien bertambah

• pe↓ tekanan onkotik cairan yang berpindah dari sistem vaskular ke dalam ruang cairan ekstraseluler edema generalisata Pe↓ sirkulasi darah aktivasi RAA retensi natrium+edema Hilangnya protein dalam serum stimulasi sintesis lipoprotein di hati dan peningkatan konsentrasi lemak dalam darah (hiperlipidemia).

•  

Page 13: sgd2

Sindrom nefrotik

• merupakan suatu kumpulan gejala-gejala klinis yang terdiri dari proteinuria masif, hipoalbuminemia, hiperkholesterolemia serta sembab.

Page 14: sgd2

Etiologi

• Penyebab umum penyakit tidak diketahui; akhir-akhir ini sering dianggap sebagi suatu bentuk penyakit autoimun. Jadi merupakan reaksi antigen-antibodi. Umumnya dibagi menjadi 4 kelompok :

• 1. Sindroma nefrotik bawaan• 2. Sindroma nefrotik sekunder• 3. Sindroma nefrotik idiopati• 4. Glumerulosklerosis fokal segmental

Page 15: sgd2

Gambaran Klinis

• - Proteinuria• - Hipoalbuminemia• - Hiperkolesterolemia/hiperlipidemi• - Oedema• Jarang : hematuria, azotemia dan hipertensi ringan.

Page 16: sgd2

Patofisiologi

• Hingga saat sebab pasti penyakit tidak ditemukan.Patogenesis penyakit ini tidak diketahui,

• tetapi adanya perubahan pada membran glumerolus peningkatan permeabilitas (terutama albumin) keluar melalui urine (albuminuria) Perpindahan protein keluar sistem vaskular cairan plasma pindh ke ruang interstitisel, oedema dan hipovolemia.

• Pe↓ volume vaskuler menstimulasi sistem renin angiotensin, sekresi aldosteron dan hormon antidiuretik (ADH) rangsang peninkatan reabsorbsi tubulus distal terhadap Natrium dan Air, oedema.

• Hiperlipidemia karena lipoprotein memiliki molekul yang lebih berat dibandingkan albumin sehingga tidak akan hilang dalam urine.

Page 17: sgd2

Evaluasi Diagnostik

• glomerular fitration rate • Urinalisis• pemeriksaan Essbach• Kimia darah

Page 18: sgd2

Penatalaksanaan

• Diperlukan tirah baring selama masa edema • Diit harus mengandung 2-3 gram protein/ kg berat badan/ hari. • Perawatan kulit. Edema masif merupakan masalah dalam

perawatan kulit. hindarkan menggosok kulit.• Perawatan mata. •  Kemoterapi:• Prednisolon digunakan secra luas• Jika terjadi resisten steroid dapat diterapi dengan diuretika untuk

mengangkat cairan berlebihan• Penatalaksanaan krisis hipovolemik• Pencegahan infeksi

Page 19: sgd2

Prognosis

Prognosis umumnya baik, kecuali pada keadaan-keadaan sebagai berikut :• 1. Menderita untuk pertama kalinya pada umur di bawah

2 tahun atau di atas 6 tahun.• 2. Disertai oleh hipertensi.• 3. Disertai hematuria.• 4. Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder.• 5. Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal.

Page 20: sgd2

komplikasi

•  

a)     Malnutrisi, akibat hipolabuminemia berat.

b)    Infeksi sekunder,

c)     Gangguan koagulasi,.

d)    Akselerasi aterosklerosis, akibat dari hipelipidemia yang lama.

e)     Kolap hipovolemia, akibat proteinuria yang berat.

g)     Gagal ginjal.

Page 21: sgd2

Kesimpulan

• Sistem urogenital atau sistem perkemihan sangatlah penting bagi tubuh kita. Bukan hanya feses tapi urine juga harus dikeluarkan. Sistem perkemihan dimulai dari ginjal – ureter – kandung kemih – urethra. Ginjal sangat penting dalam berbagai proses mekanisme tubuh. Jika salah satu organ perkemihan tersebut rusak dan mengalami gangguan maka hasil filtrasi organ tersebut yaitu urine juga akan mengalami gangguan. Di mana sangat berbahaya jika urine kita mengandung zat-zat lain yang diluar dari komposisi urine normal. Apabila terjadi kerusakan ginjal, tentu saja urin tidak dapat terbentuk dan cairan akan tertumpuk dalam tubuh dan menimbulkan udem atau bengkak.

Page 22: sgd2

Terimakasih