4
SIFILIS Pendahuluan Meskipun insidens sifilis kian menurun, penyakit ini tidak dapat diabaikan, karena merupakan penyakit berat. Hampir semua alat tubuh dapat diserang, termasuk system kardiovaskuler dan saraf. Selain itu wanita hamil yang menderita sifilis dapat menularkan penyakit ke janin sehingga menyebabkan sifilis kongenita yang dapat menyebabkan sifilis kongenita yang dapat menyebabkan kelainan bawaan dan kematian. Istilah kita untuk penyakit ini yaitu raja singa sangat tepat karena keganasanya. Definisi Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum; sangat kronik dan bersifat sistemik. Pada perjalananya dapat menyerang hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit banyak penyakit, mempunyai masa laten, dan dapat ditularkan dari ibu ke janin. Sinonim Menurut sejarahnya terdapat banyak sinonim sifilis yang tak lazim di pakai. Sinonim yang umum ialah lues venerae atau biasa disebut lues saja. Dalam istilah Indonesia disebut raja singa. Epidemiologi Asal penyakit ini tak jelas. Sebelum tahun 1492 belum dikenal di eropa. Ada yang menganggap penyakit ini berasal dari penduduk indian yang dibawa oleh anak buah colombus waktu mereka kembali ke spanyol pada tahun 1492. Pada tahun 1494 terjadi epidemi di Napoli. Pada abab ke -18 baru diketahui bahwa penularan sifilis dan gonore disebabkan oleh senggama dan dianggap disebabkan oleh infeksi yang sama.

SIFILIS

  • Upload
    yogidj

  • View
    213

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

je2jqwjojqwpojepowjpojqweopqjpoqwkpqjwojeojqowjepoqjwpoejqpwojepoqjwpojpoqwjepoqjwpoejopqwjpoejopwjeopqwjpojqpowjeopwjpojqpowjeopqwjpoejqwpjepqjpowejpqowjepoqwjpejpoqwjepoqjowjqpowjepoqj

Citation preview

Page 1: SIFILIS

SIFILIS

Pendahuluan

Meskipun insidens sifilis kian menurun, penyakit ini tidak dapat diabaikan, karena merupakan penyakit berat. Hampir semua alat tubuh dapat diserang, termasuk system kardiovaskuler dan saraf. Selain itu wanita hamil yang menderita sifilis dapat menularkan penyakit ke janin sehingga menyebabkan sifilis kongenita yang dapat menyebabkan sifilis kongenita yang dapat menyebabkan kelainan bawaan dan kematian. Istilah kita untuk penyakit ini yaitu raja singa sangat tepat karena keganasanya.

Definisi

Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema pallidum; sangat kronik dan bersifat sistemik. Pada perjalananya dapat menyerang hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit banyak penyakit, mempunyai masa laten, dan dapat ditularkan dari ibu ke janin.

Sinonim

Menurut sejarahnya terdapat banyak sinonim sifilis yang tak lazim di pakai. Sinonim yang umum ialah lues venerae atau biasa disebut lues saja. Dalam istilah Indonesia disebut raja singa.

Epidemiologi

Asal penyakit ini tak jelas. Sebelum tahun 1492 belum dikenal di eropa. Ada yang menganggap penyakit ini berasal dari penduduk indian yang dibawa oleh anak buah colombus waktu mereka kembali ke spanyol pada tahun 1492. Pada tahun 1494 terjadi epidemi di Napoli. Pada abab ke -18 baru diketahui bahwa penularan sifilis dan gonore disebabkan oleh senggama dan dianggap disebabkan oleh infeksi yang sama.

Pada abad ke -15 terjadi wabah di eropa. Sesudah tahun 1860 morbilitas sifilis di eropa menurun cepat, mungkin karena perbaikan social ekonomi. Selama perang dunia kedua insidennya meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun 1946, kemudian makin menurun.

Insiden sifilis diseluruh dunia pada tahun 1996 berkisar antara 0,04 – 0,52%. Insiden yang terendah di cina, sedangkan yang tertinggi di amerika selatan. Di Indonesia insidennya 0,61%. Dibagian kami penderita terbanyak adalah stadium laten, disusul stadium I yang jarang, serta yang sangat langka stadium II.

Page 2: SIFILIS

Etiolgi

Pada tahun 1905 penyebab sifilis ditemukan Schaudin dan Hoffman ialah Treponema pallidum, yang termasuk ordo Spirochaetales, Familia Spirochaetaceae, dan genus treponema. Bentuknya sebagai spiral teratur, panjangnya antara 6-15um, lebar 0,15um, terdiri atas delapan sampai dua puluh empat lekukan. Gerakannya berupa rotasi sepanjang aksis dan maju seperti gerakan pembuka botol. Membiak secara pembelahan melintang, pada stadium aktif terjadi setiap 30 jam. Pembiakan pada umumnya tidak dapat dilakukan diluar badan. Diluar badan kuman tersebut cepat mati, sedangkan dalam darah untuk transfuse dapat hidup 27 jam.

Klasifikasi

Sifilis dibagi menjadi sifilis kongenital dan sifilis akuisita (didapat). Sifilis kongenital dibagi menjadi: dini (sebelum dua tahun), lanjut (sesudah dua tahun) dan stigmata. Sifilis akuisita dapat dibagi menurut dua cara, secara klinis dan epidemiologic. Menurut cara pertama sifilis dibagi menjadi tiga stadium : stadium I, stadium II, Stadium III. Secara epidemiologic menurut WHO dibagi menjadi :

1. Stadium dini menular : ( dalam satu tahun sejak infeksi), terdiri atas S I, S II, S II, stadium rekuren dan stadium laten dini.

2. Stadium lanjut tak menular (setelah 1 tahun sejak infeksi) terdiri atas stadium laten, lanjut dan S III.

Bentuk lain ialah sifilis kardiovaskular dan neurosifilis, ada yang memasukannyaa ke S III atau S IV.

Patogenesis

Stadium dini

Pada sifilis yang didapat, T pallidum masuk kedalam kulit melalui mikrolesi atau selaput lender, biasanya melalui sanggama. Kuman tersebut membiak, jaringan bereaksi dengan infiltrate yang terdiri atas sel – sel limfosit dan sel sel plasma, terutama di perivaskuler, pembuluh – pembuluh darah kecil berproliferasi dikelilingi oleh T. pallidum dan sel radang. Treponema tersebut terletak di antara endothelium kapiler dan jaringan perivascular di sekitarnya. Enarteritis pembuluh darah kecil menyebabkan perubahan hipertropik endothelium yang menimbulkan obliterasi lumen (Enarteritis obliterans). Kehilangan pendarahan akan menyebabkan erosi, pada pemeriksaan klinis tampak sebagai S I.

Sebelum S I, kuman telah mencapai kelenjar getah bening regional secara limfogen dan membiak. Pada saat itu terjadi pula penjalaran hematogen dan menjalar kesemua jaringan di badan, tetapi manifestasinya akan tampak kemudian. Multiplikasi ini diikuti dengan reaksi

Page 3: SIFILIS

jaringan sebagai S II, terjadi enam sampai delapan minggu sesudah S I. S I akan sembuh perlahan lahan karena kuman di tempat tersebut berkurang perlahan – lahan, kemudian terbentuk fibroblast fibroblast dan akhirnya sembuh berupa sikatrik . S II juga mengalami regresi perlahan lahan dan lalu hilang.

Tibalah stadium laten yang tidak disertai gejala, meskipun infeksi yang aktif masih terdapat . sebagai contoh ibu bias melahirkan anak dengan sifilis kongenital.

Kadang kadang proses imunitas gagal mengontrol infeksi sehingga T pallidum membiak lagi pada tempat S I dan menimbulkan lesi rekuren atau kuman tersebut menyebar melalui jaringan menyebabkan reaksi serupa dengan lesi rekuren S II, yang terakhir ini lebih sering terjadi daripada yang terdahulu. Lesi menular tersebut dapat timbul berulang ulang, tapi pada umumnya tidak melebihi dua tahun.

Stadium Lanjut