Signifikansi Etika Dalam Proses Pembangunan Global

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Signifikansi Etika Dalam Proses Pembangunan Global

    1/9

    SIGNIFIKANSI ETIKA DALAM PROSES PEMBANGUNAN GLOBALSonny Sudiar1Abstract

    Development can be seen as a process of expanding prosperity of the social life. The ultimate goal of

    development is to fulfill human basic needs, such as food, education opportunity, health cares.Contrasts with narrower views of development concept,such as identifying development with thegrowth of gross national product (GNP), or with theenhancement of peopleslife standart,development actually can be understood as a freedom. The notion of development has lost itssignificance due to the absence of ethic or moral dimension. Practically, the ethics make thedevelopment more meaningful for the entire human life and environment comprehensively. This articlediscusses how important ethics in the development policy.Keywo rds: development, ethic, human.AbstrakPembangunan dapat dilihat sebagai sebuah proses penyebarluasan kesejahteraan dari kehidupan

    sosial. Tujuan terdalam dari sebuah pembangunan adalah untuk memenuhi kebutuhan dasarmanusia, seperti pangan, kesempatan pendidikan dan layanan kesehatan. Sangat berbeda denganpandangan-pandangan yang sempit terkait dengan konsep pembangunan, seperti mengidentifikasipembangunan dengan mengukur tingkat pertumbuhan pendapatan kotor nasional/Gross NationalProduct (GNP), atau dengan peningkatan standard hidup manusia, sesungguhnya pembangunandapat dipahami sebagai sebuah kebebasan. Ide tentang pembangunan telah kehilangansignifikansinya disebabkan oleh ketiadaan dimensi etika atau moral. Secara praktis, etika menjadikan

    pembangunan lebih bermakna bagi kehidupan seluruh umat manusia dan lingkungan secarakomprehensif. Artikel ini mendiskusikan betapa pentingnya etika dalam kebijakan pembangunan.Kata Kunc i : pembangu nan, etika, manusia

    1Staf Pengajar pada Program Studi ilmu Hubungan Internasional UniversitasMulawarman Samarinda.

    2PendahuluanSecara historis, istilah dan isu tentang pembangunan baru mulaidikenal beberapa saat setelahberakhirnya PD II. Dampak perang yangsangat destruktif telah menstimulan banyak negara(terutama negara-negarayang baru merdeka) untuk memperbaiki kondisi negara yang rusak porak-poranda akibat perang.Gagasan mengenai pembangunan menjadi sangat urgenuntukdikumandangkan sebagai sebuah tantangan yang serius bagi negara-negarabaru. Adapunsemangat yang diusung dalam pembangunan tersebut adalahusaha untuk menciptakan kehidupan

    yang lebih baik bagi masyarakat atauwarga negara. Sehingga untuk mewujudkan cita-citapembangunan tersebutdibutuhkan kesadaran dan rencana serta pelaksanaan pembangunanyangterukur dan terlembaga. Tujuannya agar keberlangsungan dan keberlanjutankehidupan yanglebih baik di masa depan tetap terjaga.Pembangunan sebagai suatu kebijakan publik semestinyaharus dilihatsebagai sebuah proses politik. Ini berarti bahwa dalam membahaspembangunan, kitaakan dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan seperti;siapa yang mendapatkan keuntungan dalamproses pembangunan, apa yangmereka dapatkan dari proses pembangunan, bagaimana

  • 8/10/2019 Signifikansi Etika Dalam Proses Pembangunan Global

    2/9

  • 8/10/2019 Signifikansi Etika Dalam Proses Pembangunan Global

    3/9

    dikorbankan dalam proses pelaksanaan pembangunan tersebut. Lebihlanjut artikel bertujuan untukmenjelaskan dan menegaskan betapapentingnya untuk selalu menghadirkan dan mengedepankanetika dalamsetiap proses pembangunan global.Fokus MasalahMengapa etika mempunyai makna yang sangat siginifikan dalam formulasikebijakan pembangunan ?

    Etika PembangunanEtika atau moralita sering menunjukkan alasan-alasan danpembenaran etik dari tindakan tertentu.Maka etika pembangunan ekonomi

    6diartikan sebagai alasan-alasan moral dari upaya Negara untukmeningkatkan kesejahteraan rakyatyaitu peruwujudan masyarakat yang adilmakmur material dan spiritual. Etika juga merupakanpedoman moral bagisuatu tindakan manusia dan menjadi sumber pemikiran baik-buruk tindakanitu(Mubyarto, 1986: 127).Secara denotatif kata pembangunan memiliki beberapa makna positif,antaralain; perubahan sosioekonomi, pertumbuhan, kemajuan, modernisasi.Namun istilah pembangunan

    juga sering dikonotasikan sebagai jargon dansemboyan yang digunakan untuk memajukan,memakmurkan dan menjawabsemua tantangan kemiskinan serta keterbelakangan

    (underdevelopment)dinegara-negara Dunia Ketiga(developing countries).

    Adapun yang dimaksuddengan pembangunan ekonomi adalah peningkatan kondisi hidupsecaraefektif yang diukur dengan bertambahnyaincome per kapitadan progressteknologi. Uraian makna di atas mengindikasikan bahwa pembangunanekonomimempunyai esensi makna yang luhur dan terpuji. Akan tetapi, padatataran praktis-empirik sering kaliterjadi apa yang disebut dengan paradokspembangunan. Dia justeru menciptakan sesuatu yangburuk bagi kehidupanmanusia (seperti; ketidakadilan sosial, kemiskinan, ketimpanganekonomi),terutama bagi mereka yang mayoritas tinggal di negara-negara berkembang.Merujuk pada

    pendapat Amartya Sen (1999) yang menyatakan bahwapembangunan sebenarnya dapat dipahamisebagai sebuah prosesmeluasnya kebebasan hakiki yang dapat dinikmati oleh setiap individu dalam

    7masyarakat. Pembangunan bukan hanya diukur dari bertambahnya GNPatauincome per capitanasional, atau meningkatnya industrialisasi, ataumasyarakat yang modern. Namun keberhasilanpembangunan dapat lebihdirasakan manfaatnya bila diukur dengan parameter kebebasan.

    Adapunyang dimaksud dengan kebebasan di sini, yaitu; apakah tujuan-tujuanpembangunan yangdilakukan benar-benar telah memenuhi kebutuhan dasar manusia, seperti; pangan, pendidikan,kesehatan dan keamanan. Apakahmasyarakat ikut berperan aktif dalam perencanaan dan

    pelaksanaanpembangunan tersebut atau dengan kata lain seberapa besar masyarakatdilibatkan olehpemerintah dalam proses pembangunan.Oleh karena itu, untuk mewujudkan cita-cita pembangunanekonomiyang ideal maka diperlukan kehadiranethicalassessmentdalam prosespembangunan.Moral dimension of developmentbisa menjadikanpembangunan lebih bermakna bagi kehidupan manusia dan lingkungannyasecarapositif dan komprehensif. Karena secara substantif, prinsip-prinsipdasar etika akan selalu

  • 8/10/2019 Signifikansi Etika Dalam Proses Pembangunan Global

    4/9

    mengedepankan hal-hal yang berkaitan dengankeadilan, kebebasan, otonomi, otoritas, demokrasi(David A. Crocker, 2008).Merujuk pada pendapatnya Denis Goulet dan Peter Berger..insisted that was often called development was bad for human being and that both ethics anddevelopment would benefit from interaction

    (David A. Crocker,2008). Harus diakui memang bahwa ketika etika hadir mendampingipembangunanmaka akan tercipta kondisi equilibrium yang lebih berpihak

    8pada kesejahteraan bagi seluruh umat manusia dan lingkungan ekologisnya.Mungkin bisa dikatakandevelopment without ethic is blind and ethic without development is empty.Dinamika pembangunan global yang tidak dilandaskan pada prinsip-prinsip dan nilai etika dapatkehilangan makna sejatinya. Karena tanpakehadiran etika dalam proses pembangunan hanyamenghasilkanketidakadilan, ketidakselarasan dalam kehidupan manusia secarakeseluruhan. Itusebabnya keberadaan etika menjadi sangat siginifikan.Karena dengan adanya etika dalam prosespembangunan dapat ditemukanmakna sejati dari pembangunan yang sesungguhnya, yaitumenciptakankehidupan masyarakat yang lebih baik, adil, makmur dan sejahtera.

    Korban-korban PembangunanBerangkat dari tesis bahwa pembangunan akan menemukan maknasejatinya ketika prinsip-prinsipetika dihadirkan dalam pelaksanaannya.Dengan begitu gagasan tentang keadilan dan kesejahteraanuntuk seluruhbangsa sebagairaison detre(alasan adanya) pembangunan itu menjadisangat logis. Jika pembangunan itu dimaknai sebagaisebuah kemajuan,sebagaimana yang dikatakan oleh Moeljadi Banoewidjojo (1979) makadalampembangunan tersebut harus dilakukan perubahan dan pertumbuhan secaraterus-menerus,sehingga dengan begitu akan tercipta kehidupan masyarakatyang lebih baik.

    9

    Akan tetapi kenyataannya berbicara lain, pembangunan justrumenimbulkan sebuah kondisiparadoks dari makna dan cita-citapembangunan itu sendiri. Dalam konteks pembangunan ekonomiglobal,ternyata pembangunan hanya menguntungkan negara-negara maju dansebaliknya negara-negara berkembang sering menjadi korban dari prosespembangunan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?Hal ini mungkin disebabkanoleh proses politik dan kebijakan pembangunan global yang seringkaliberpihak pada kepentingan-kepentingan negara maju, dan sekali lagi hanyamemposisikannegara-negara berkembang sebagai objek dari prosespembangunan.Pembangunan memangsebuah persoalan yang dilematis, di satu sisikita membutuhkan pembangunan untuk perubahan dankemajuan menujukepada kehidupan yang lebih baik, namun di sisi lain ternyata pembangunan

    justru memproduksi kemiskinan, kesenjangan dan ketidakadilan sosial.Industrialisasisebagai salah satu contoh pembangunan adalahpersoalan yang dilematis. Menurut George J.

    Aditjondro (2003) industrialisasimerupakan berkah, tetapi tidak untuk semua lapisanmasyarakat.Industrialisasi yang berlangsung di Indonesia hanya berpihak pada kelas atas(upper class).Sementara kelas bawah(lower class)lebih diposisikan sebagaiinstrument bagi berputarnya roda pembangunan dan industrialisasitersebut.Selain itu, lingkungan dan alam dengan segala sumber kekayaan yangterkandung didalamnya terus-menerus dieksploitasi tanpa pernah berfikir

  • 8/10/2019 Signifikansi Etika Dalam Proses Pembangunan Global

    5/9

    10secara cermat dan komprehensif tentang dampak yang dapat ditimbulkandari aktivitas pembangunanyang tidak berwawasan lingkungan itu.Banyak sekali data yang menunjukkan tentang rusaknyalingkugan.Mulai dari penggundulan hutan dengan penebangan kayu secara besar-besaran,pencemaran air laut karena limbah industri, polusi udara yangditimbulkan dari cerobong-cerobong

    asap industri manufaktur. Bahkan lahanpertanian serta daerah pemukiman pun digunakan untukalasanpembangunan. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan karenapembangunan yang dilakukansama sekali tidak mengindahkan persoalanlingkungan. Hal ini tentu saja dapat menjadi ancamanyang serius bagikehidupan manusia di masa depan.Isu Kebebasan, HAM dan Gender dalam Konteks PembangunanPada hakekatnya gagasan pembangunan secara historisdikembangkan untuk membendunggerakan antikapitalisme dan ideologisosialisme di Dunia Ketiga pada era perang dingin yang semakinkuat(Mansour Fakih, 2007).Pada saat itu, untuk memperkuat ide-ide dan konsep-konseppembangunan AS sebagai lokomotif kapitalisme memformulasi diskursuspembangunan.Salah satunya adalah teori pertumbuhan yang diintrodusir oleh seorang Ekonom AS yang bernamaW.W. Rostow, yaitu;

    the five stages scheme.Rostow menyebutkan bahwa perubahan (transformasi sosial)

    11adalah pembangunan yang merupakan sebuah proses perjalanan darimasyarakat tradisionalmenjadi masyarakat modern, dan proses tersebutmelalui 5 tahap;traditional societies, precondition for take off, take off,following take off (a society drives towardmaturity), high mass consumption (modern societies).Syarat utama dari transformasi adalah modal yangdijaring melalui investasi asing dan perdaganganinternasional. Dengandemikian jika dilihat dari lensa etika, mengaplikasikan teoripertumbuhantersebut berarti sepenuhnya mengimplementasikan pembangunan kapitalistikyangbertumpu pada kekuatan ideologi modernisasi. Hasilnya tentu saja akanbermuara pada ketidakadilan

    dan ketimpangan sosial.Isu kebebasan(freedom)dalam pembangunan perlu mendapat atensiprimer. Sebagai agen pembangunan setiap individubebas untuk mencapaitujuan dan kepentingan pribadi meskipun terdapat berbagai hambatansosial,politik, ekonomi. Hambatan yang membuat tertundanya kepentinganseseorang tercapai. Untukmengatasi hambatan-hambatan tersebut makaindividu harus berkolaborasi dengan institusi publikdan individu lainnya.Dalam proses pembangunan individu bebas menentukan keputusannyasendiri,mewujudkan tujuannya melalui usahanya sendiri bahkan bebasmelakukan perbedaan.Prosespembangunan yang dilakukan juga harus mempehatikan isuHAM. Seperti yang tercantum dalampasal 1Universal Declaration of Human Rights

    yang berbunyi:All human beings are born free and equal in dignity

    12and right. They are endowed with reason and conscience and should act towards one another in aspirit of brotherhood.Prinsip ini sesungguhnyasejalan dengan ajaran semua agama bahwa manusia harussalingmenghargai dan menyayangi tanpa membedakan ras, agama, suku danstatus sosial ekonomi.

  • 8/10/2019 Signifikansi Etika Dalam Proses Pembangunan Global

    6/9

    Semua manusia yang berakal sehat kiranya akansepakat dengan prinsip bahwa kita harusmemperlakukan orang lainsebagaimana kita ingin orang lain memperlakukan kita(do to others whatever you would like them do to you)(Aleksius Jemadu, 2008:289). Dari pengertianini, seyogyanya proses pembangunan yang dilakukanharus berpihak padasetiap individu, karena hasil positif dalam bentuk perubahan dan kemajuanyang

    dihasilkan dari pembangunan tersebut layak untuk dinikmati oleh setiaporang, dan bukan menjadikanbeberapa orang atau kelompok sebagai objekdan korban dari pembangunan yangdijalankan.Pembangunan diharapkan bisa menjadikeeping hope alive,sehingga jaminan terhadap hak-hak yang paling fundamen dalam kehidupanmanusiaseperti; keamanan, kesejahteraan ekonomi, stabilitas politik, kualitaspendidikan,perlindungan hukum, dan pelayanan kesehatan dapat tersediadengan pasti.Perbedaan gender telahmenghimpitkan dikotomi antaramasculinity(dunia lelaki) danfeminity

    (dunia perempuan) yang dibentuk, disosialisasikanbahkan diperkuat melaluisocial & cultural construction.Dalam kontekspembangunan kemudian perbedaan gender telah memproduksi ketidakadilan

    13dan ketidaksetaraan yang secara tidak sengaja meletakkan perempuansebagai objek pembangunanyang kerap kali dirugikan. Partisipasiperempuan dalam pembangunan memang terasa sangat kurangkarenaketersediaan akses dan peluang yang minim, sehingga mereka selalumenjadi warga kelasdua (Mansour Fakih, 2007). Pertanyaan yang munculkemudian adalah dimana posisi perempuandalam proses pembangunan?Semestinya perempuan juga harus mendapat porsi yang seimbangdalampembangunan. Bahkan keterlibatan mereka dalam pembangunan bukanhanya sebagaipelengkap tapi harus diletakkan pada posisi krusial dansentral. Karena dalam beberapa hal

    perempuan mempunyai banyakkeunggulan yang mungkin tidak dimiliki oleh kaum laki-laki.Beberapa Pendekatan dan Peran Negara dalam PembangunanMenurut Mohtar Masoed(1994) ada 3 pendekatan yang bisadigunakan untuk memahami praktek pembangunan, antara lain;Pertama,politik sebagai panglima. Pendekatan ini memprioritaskan pertimbanganpolitik dalam prosespembangunan dan menekankan peran negara yangdiwakili oleh para birokratnya, sebagai aktorutama dalam pembangunan.Menurut pendekatan ini menyatakan bahwa pembangunan hanyamungkinberhasil kalau dijamin oleh negara yang kuat. Dengan demikian, esensi dariprosespembangunan adalah pembinaan kekuatan negara.Kedua,

    ekonomi

    14sebagai panglima. Pendekatan ini mengutamakan peran pengusaha dankorporasi dalampembangunan. Para aktor ini dalam memformulasi kebijakanekonomi selalu berdasarkanpertimbangan pasar, yaitu mengikuti dinamikakekuatan persediaan dan permintaan.Ketiga,

  • 8/10/2019 Signifikansi Etika Dalam Proses Pembangunan Global

    7/9

    moral sebagai panglima.Pendekatan ini menegaskan bahwa cara yang paling efektif untukmenanganipersoalan kemiskinan yang dihadapi rakyat adalah dengan membantumerekamenemukan kekuatan mereka sendiri. Oleh karena itu, otoritaspembuatan keputusan tentangpembangunan yang selama ini dimonopolioleh pemerintah harus dikembalikan pada rakyat ataukomunitas lokal.Pendekatan ini juga berpendapat bahwa mekanisme yang diandalkan

    adalahkekuatan rakyat. Demi menanggulangi krisis pembangunan sekarang ini,seperti masihmeluasnya kemiskinan, memburuknya perusakan lingkungan,dan meningkatnya tindak kekerasan,pendekatan yang didasarkan padaideologi populisme ini menganjurkan pengaktifan kembalilembaga-lembagakomunitas lokal.Salah satu pendekatan di atas ada yang menekankan padaperannegara dalam pembangunan. Peningkatan peran negara dalampembangunan memilikidimensi yang berbeda antara negara maju dannegara berkembang. Di negara maju, peran negaratidak terlalu besar hanyaterbatas pada fungsi regulator pembangunan, dan prosespembangunanlebih banyak dikendalikan oleh sektor privat yang berbasis pada kekuatanpasar.Sedangkan di negara-negara berkembang, peran negara memiliki

    15intervensi yang cukup kuat, hal ini setidaknya disebabkan oleh beberapafaktor, antara lain; (Budi

    Winarno, 2009)Pertama,intervensi negaradibutuhkan karena sebagian besar warga negara masih hidup di bawahgariskemiskinan.Kedua,karena kinerja individu dalam mekanisme pasar tidakmenjamin tingkat distribusi pendapatan.Distribusi pendapatan nasional dinegara berkembang tidak merata, kesenjangan pendapatan antaragolongankaya dan golongan miskin sangat lebar.Ketiga,peran negara dan pasar dapat menjamin pertumbuhan ekonomi dengan mengkombinasikanantaraperan negara dan pasar dalam pembangunan, seperti yang terjadi di negara-negara Asia

    Timur(developmental state).Model Pembangunan yang Berbasis EtikaRancangan model pembangunan yang berbasis etika merupakanpembangunan yang inklusifmenawarkan dan menjaga keuntungan bagisetiap individu dalam masyarakat tanpa memandangstatus dan identitasnya.Strategi pembangunan harus lebih sensitif dan berpihak padakomunitasmasyarakat miskin yang notabene selama ini menjadi objek pembangunanyang selaludirugikan. Pembangunan yang etis adalah pembangunan yangmempunyai komitmen kuat untukmengurangi kerusakan lingkungan. Modelpembangunan yang dapat menciptakan masyarakat tanpakesenjanganantara yang kaya dan miskin, model pembangunan yang bisamemaksimalkanpertumbuhan ekonomi dalam sebuah masyarakat yang tidak

    16berorientasi untuk kekayaan pribadi, model pembangunan yang otoritarian-egaliterianisme yangmana seluruh anggota masyarakatnya terpuaskan.Kontra terhadap fenomena global neo-liberalismeyang powerfuldengan strategi pembangunan SAP2-nya yang sengaja dipaksakan dinegara-negara Dunia Ketiga (di bawah kendaliWorld Bank & IMF

  • 8/10/2019 Signifikansi Etika Dalam Proses Pembangunan Global

    8/9

    ) justrumenghasilkan penderitaan dan kerugian yang massif bagi umat manusia dinegaraberkembang. Maka dari itu perlu dimunculkan strategi pembangunanyang berpihak pada keadilan.Faktor utamanya adalah demokrasi.Menurut Arthur MacEwan (1999) strategi pembangunanyangdemokratis merupakan sebuah alternatif yang paling menjanjikan dan

    plausible

    . Strategi ini memberikan posisi dan peluang sangat besar kepadamasyarakat untuk berpartisipasisecara aktif dalam proses pembuatankebijakan politis yang menentukan nasib kehidupan ekonomimereka. Caraini juga meletakkan mereka pada sebuah posisi independen di mana hidupmerekatidak didominasi oleh negara dan pasar. Demokrasi juga memberikankeuntungan pembangunankepada masyarakat secara general, sehinggamereka dapat meningkatkan kualitas hidup dan

    power

    mereka.Pembangunan ekonomi yang berhasil dan berkeadilan ditentukan denganadanyapenambahan jumlah barang dan jasa yang tersedia bagi masyarakat,serta meningkatnya standarhidup masyarakat secara mayoritas, dan kondisitersebut disempurnakan dengan distribusiincome(wealth)

    yang merata,2

    Structual Adjustment Program17adanya perbaikan dan pelestarian lingkungan, penguatan komunitas sosial,serta partisipasi yang luasdalam pembuatan kebijakan di bidang politik,sosial dan ekonomi.KesimpulanUntuk mewujudkan makna hakiki yang terkandung dalam wacanapembangunan, makamenghadirkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai etika dalamproses pembangunan adalah sebuahkeniscayaan.Seperti slogan yang sudah panjang lebar dijelaskan di atas bahwapembangunan tanpaetika adalah buta dan etika tanpa pembangunan adalahkosong. Maka dari itu interaksi antara etika

    dan pembangunan harus salingmelengkapi agar tercipta kondisi kehidupan yang lebih baik darisebelumnya.Oleh karena itu, secara tegas harus dikatakan bahwa peran etikadalam prosespembangunan sangatlah siginifikan. Karena pembangunanyang berbasis nilai-nilai etika dapatmenjamin keadilan, keselarasan,keseimbangan dalam kehidupan sosial dalam skala global. Selainitu, etikapembangunan menjamin bagi terciptanya kondisi equilibrium yang berpihakbagi keseluruhanumat manusia beserta dengan alam dan lingkunganekologisnya. Hal ini disebabkan karena secaraesensial, prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam etika selalu memprioritaskan hal-hal yangberkaitandengan persoalan keadilan, kebebasan, otonomi, otoritas, dan demokrasi.

    18Di samping dapat memaksimalkan pertumbuhan ekonomi,pembangunan yang berbasis etika secaragradual dapat mengurangikesenjangan antara golongan kaya dan golongan miskin dalam

    sebuahmasyarakat, yang sama sekali tidak berorientasi pada kepuasan dankesenangan pribadi ataukelompok. Serta yang paling penting adalah bahwakeberadaan etika dalam proses pembangunanmempunyai komitmen yangkuat pada upaya untuk mengurangi kerusakan lingkungan,demikelangsungan hidup generasi-generasi penerus di masa depan.Daftar Pustaka

    Aditjondro.J, George. 2003.Korban-korban Pembangunan Tilikan Terhadap Beberapa Kasus Perusakan Lingkungan di Tanah

    Air.

  • 8/10/2019 Signifikansi Etika Dalam Proses Pembangunan Global

    9/9

    PustakaPelajar. Yogyakarta.Banoewidjojo, Moeljadi. 1979.Pembangunan Pertanian.Bina Ilmu,Surabaya.Crocker, A. David. 2008.Ethic of Global Development: Agency, Capability and Deliberative Democracy,Cambridge University Press.Fakih, Mansour. 2007.

    Analisis Gender dan Transformasi Sosial,PustakaPelajar Jogjakarta.------------------. 2009.Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi,Pustaka Pelajar Yogyakarta.Husien, Machnun. 1986.Etika Pembangunan dalam Pemikiran Islam di Indonesia.CV. Rajawali, Jakarta.Jemadu, Aleksius. 2008.Politik Global dalam Teori dan Praktek.Graha Ilmu,Yogyakarta.

    19MacEwan, Arthur. 1999.Neo Liberalism or Democracy: Economic Strategy,Markets and Alternatives for the 21

    stCentury.Zed Books London.Masoed,Mohtar. 2008.Ekonomi-Politik Internasional dan Pembangunan.Pustaka Pelajar Yogyakarta.Mubyarto. 1986. EtikaPembangunan EkonomidalamEtika Pembangunan dalam Pemikiran Islam di Indonesia.CV. Rajawali, Jakarta.Peet, Richard & Elaine Hartwick. 1999.Theory of Development.

    GuildfordPress New York.Priyono, B.Herry. 20004. Mencari Badan Publik: Refleksi bagi Rehabilitasi

    Arti PembangunandalamJurnal Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikVol.8 Nomor. 2, November 2004, Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.Sen, Amartya. 1999.Development as Freedom.

    Anchor Books, New YorkUfford, Philip Quarles van & Ananta Kumar. 2004. Kritik MoralPembangunan,Kanisius, Yogyakarta.Winarno, Budi. 2008.Gagalnya Organisasi Desa Dalam Pembangunan di Indonesia.Tiara Kencana, Yogyakarta.------------------------. 2009.

    Pertarungan Negara Versus Pasar.MediaPressindo, Yogyakarta.