Upload
ilhamilyas8094
View
76
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
PEMERIKSAAN AKUNTANSI II ( AUDITING II)
MODUL 5
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN
DAN KEPEGAWAIAN
RATNA MAPPANYUKKI, SE, MSI, Ak
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN
DAN KEPEGAWAIAN
Tujuan :
1. mengidentifikasi akun-akun dan transaksi-transaksi di dalam siklus
penggajian dan kepegawaian
2. menjelaskan fungsi-fungsi bisnis dan dokumen-dokumen serta catatan-
catatan yang terkait di dalam siklus penggajian dan kepegawaian
3. memahami pengendalian intern dan melakukan perancangan serta pengujian
pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi untuk siklus penggajian
dan kepegawaian
4. merancang dan melakukan prosedur analistik untuk siklus penggajian dan
kepegawaian
5. merancang pengujian saldo terinci untuk akun-akun di dalam siklus
penggajian dan kepegawaian
Audit penggajian dan kepegawaian meliputi perolehan pemahaman atas
pengendalian intern, penetapan resiko pengendalian, pengujian atas pengendalian
dan pengujian subtantif atas transaksi, prosedur analitis dan pengujian terinci atas
saldo.
Ada perbedaan penting antara siklus penggajin dan kepegawaian dan siklus lain
pada audit yang umum.
Hanya ada satu golongan transaksi untuk pengggajian. Penggajian hanya
memiliki satu golongan karena penerimaan jasa dari pegawai dan
pembayaran atas jasa tersebut melalui penggajian terjadi dalam jangka waktu
yang pendek
Transaksi-transaksi lebih signifikan daripada akun-akun neraca terkait
Pengendalian intern atas penggajian pada kebanyakan perusahaan
umumnya efektif, bahkan pada perusahaan kecil sekalipun. Alasannya
karena ada hukuman yang keras dari pemerintah jika ada kekeliruan dalam
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
memotong dan menyetorkan pajak penghasilan disamping akan timbul
masalah moril pegawai jika mereka tidak atau kurang bayar
Akun dan transaksi di dalam siklus penggajian dan kepegawaian
Secara keseluruhan tujuan didalan audit penggajian dan kepegawaian yaitu
untuk mengevaluasi saldo akun yang dipengaruhi siklus itu dinyatakan secara wajar
sesuai dengan prisip akuntansi yang berlaku umum.
Fungsi-fungsi bisnis di dalam siklus dan dokumen serta catatan terkait
Pemahaman mengenai fungsi bisnis dan dokumen dan catatan diperlukan
sebelum menilai resiko pengendalian dan mendisain pengujian pengendalian dan
pengujian subtantif terhadap transaksi.
Departemen kepegawaian menyedakan sumber yang independen untuk wawancara
dan perekrutan pegawai yang cakap. Bagian ini juga merupakan sumber catatan
yang independen untuk verifikasi intern atas informasi upah dan pengurangan.
a. catatan kepegawaian ( personnel records ) adalah catatan ytang berisi data
seperti tanggal bekerja, penyelidikan pegawai, tariff pembayaran,
pengurangan yang diotorisasi, penilaian kinerja, dan pemutusan hubungan
kerja pegawai
b. formulir otorisasi pengurangan (deduction authorization form ) adalah formulir
otorisasi pengurangan gaji, yang mencakup jumlah bebas pemotongan pajak,
ASTEK, pensiun dan asuransi
c. formulir otorisasi tarif ( rate authorization form ) adlah formulir yang
mmberikan otorisasi tarif gaji. Sumber informasinya adalah perjanjan kerja,
otorisasi oleh manajemen, atau dalam kasus pejabat perusahaan, otorisasi
dari dewan direksi dan komisaris
d. pencatat wktu dan penyiapan pembayaran gaji ( timekeeping & payroll
preparation ) fungsi ini memiliki kepentingan utama dalam audit atas
penggajian karena langsung mempengaruhi beban gaji untuk periode
tersebut.
e. Kartu abesn ( time card ) adalah dokumen yang menunjukkan jam berapa
seorang pegawai mulai bekerja dan jam berapa selesainya serta jumlah jam
kerja setiap hari.
f. Tiket waktu kerja ( job time ticket ) adalah dokumen yang menunjukkan
pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja untuk periode waktu tertentu
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
g. Berkas transaksi gaji ( payroll transaction file ) adalah dokumen yang
dihasilkan komputer yang meliputi semua transaksi gaji yang diproses oleh
sistem akuntansi untuk suatu periode seperti satu hari, satu minggu, atau
satu bulan
h. Jurnal/daftar gaji ( payroll journal/listing ) adalah laporan yang dihasilkan dari
berkas trnasaksi gaji yang biasanya meliputi nama pegawai, tanggal, jumlah
gaji kotor dan jumlah gaji bersih, jumlah pajak penghasilan, dan klasifikasi
akun atau klasifikasi untuk setiap transaksi
i. Berkas induk gaji ( payroll master file ) adalah berkas yang digunakan untuk
mencatat setiap transaksi penggajian untuk masing-masing pegawai dan
untuk memgelola total gaji pegawai yang dibayarkan selama setahun sampai
tanggal terakhir
j. Pembayaran gaji ( payment payroll ).penandatanganan dan didtribusi cek
sebenarnya harus ditangani semestinya untuk mencegah pencurian
k. Cek gaji ( payroll check ) adalah cek yang diberikan ke pegawai atas jasa
yang telah diberikan. Cek dipersiapkan sebagai bagian dari fungsi
pembayaran gaji, tetapi tanda tangan yang mengotorisasi cek tersebut
membuatnya menjadi aktiva. Jumlah cek adalah gaji kotor dikurangi pajak
dan potongan lain
l. Rekonsiliasi aku bank gaji. Pengendalian yang penting adalah rekonsiliasi
independen atas akun bank imprest. Akun gaji imprest adalah akun gaji yang
terpisah dimana minimal saldo ditetapkan. Keuntungan akun imprest adalah
membatasi resiko klien terhadap kecurangan gaji, mengijinkan pelimpahan
tanggung jawab penandatangan cek gaji, memisahkan pembayaran gaji rutin
dari pengeluaran yang tidak rutin, dan memfasilitasi manajemen kas
m. Penyusunan surat pemberitahuan pajak gaji dan pembayaran pajak.
Kebanyakan sistem penggajian terkomputerisasi juga mencakup penyiapan
surat pemberitahuan pajak dengan menggunakan informasi pada transaksi
gaji dan berkas induk. Verifikasi independen terhadap output oleh seorang
individu yang kompeten merupakan pengendalian yang penting untuk
mencegah salah saji dan kewajiban potensial atas pajak dan denda
n. Formulir W-2 adalah formulir yang diterbitkan bagi setiap pegawai yang
mengikhtisarkan catatan penghasilan selama tahun kalender. Informasinya
meliputi gaji kotor, pemotongan pajak penghasilan, dan pemotongan FICA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
METODOLOGI PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP TRANSAKSI
Pengendalian intern atas gaji bisanya sangat terstruktur dan terkendali
dengan baik untuk mengendalikan pengeluran kas dan meminimalkan keluhan dan
ketidakpuasan pegawai.
Prosedur pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi
merupakan alat yang paling penting dalam melakukan verifikasi saldo akun didalam
siklus penggajian dan kepegawaian. Penekanan pengujian adalah karena ketiadaan
bahan bukti dari pihak ketiga yang independen, seperti konfirmasi, untuk melakukan
verifikasi upah yang masih harus dibayar, pajak penghasilan yang dipotong, hutang
pajak penghasilan gaji dan akun neraca lainnya.
Dalam kebanyakan audit terdapat resiko salah saji material yang minimum
walaupun penggajian seringkali merupakn bagian yang signifikan dari total beban.
Terdapat tiga alasan untuk hal ini : pegawai akan mengeluh kepada manajemen
kalau kurang dibayar, seluruh transaksi pengujian seringkali seragam dan tidak
kompleks, transaksi penggajian secara ekstensif diaudit oleh pemerintah federal dan
pusat untuk pemotongan pajak penghasilan, jaminan sosial dan pajak
pengangguran.
Memahami pengendalian intern siklus penggajian dan kepegawaian
Pengendalian intern bervariasi dari perusahaan ke perusahaan, karena itu
auditor harus mengidentifikasi pengendalian dan kelemahan untuk setiap
organisasi.
Pengendalian yang digunakan auditor untuk pengurangan estimasi resiko
pengendalian harus diuji dengan pengujian pengendalian
Pengujian subtantif atas transaksi akan bervariasi tergantung pada estimai
resiko pengendalian dan pertimbangan lain dari audit seperti dampak
penggajian pada persediaan
Pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi digabung jika
dianggap layak dan dilakukan semudah mungkin dengan menggunakan
program audit format pelaksanaan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
Beberapa pengendalian kunci untuk siklus penggajian dan kepegawaian
guna mengestimasi pengendalian resiko.
Pemisahan tugas yang memadai. Pemrosesan gaji harus terpisah dari pihak
yang menandatangani cek gaji.
Otorisasi yang tepat. Departemen sumber daya manusia bertanggung jawab
atas otorisasi penambahan dan pengurangan pegawai dari daftar penggajian.
Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan catatan yang cukup akan
tergantung pada sifat sistem penggajian.
Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Akses ke cek gaji yang
belum ditanda tangani harus dibatasi. Cek harus ditanda tangani oleh pegawai
yang berwenang, penggajian harus didstribusikan oleh seorang yang
independen dari fungsi penggajian dan pengelolaan jam kerja.
Pemeriksaan independen terhadap kinerja. Perhitungan gaji harus diverifikasi
secara independen, termasuk perbandingan total jumlah satuan dengan laporan
ikhtisar
Beberapa tambahan perhatian mengenai siklus penggajian dan kepegawaian
di bahas dalam sesi berikut. Tanbahan ini berhubungan dengan pajak
penghasilan dan pemotogan pajak lain, alokasi biaya gaji terhadap persediaan
dan potensi kecurangan transaksi penggajian.
Pajak penghasilan merupakan pertimbangan yang penting di dalam banyak
perusahaan., baik karena jumlahnya sering material maupun karena kewajiban
potensial jika melaporkan surat pemberitahuan pajak tidak tepat waktu dapat
menjadi memberatkan.
Penyusunan surat pemberitahuan pajak pengahasilan. Rekonsiliasi terinci
mengenai informasi pada surat pemberitahuan pajak dan catatan gaji mungkin
dperlukan jika auditor percaya bahwa ada alasan kuat surat pajak tidak layak
disusun. Indikasi salah saji potensial dalam surat pemberitahuan pajak meliputi
pembayaran penalti dan bunga di masa lalu atas pembayaran yang tidak tepat,
ada pegawai baru di dalam departemen penggajian yang bertanggung jawab
dalam peyusunan surat pemberitahuan pajak, tidak adanya verifiaksi internal
mengenai informasi, dan adanya masalah arus kas yang serius bagi klien.
Pembayaran pemotongan pajak penghasilan dan pemotongan lain tepat
waktu. Di perlukan untuk menguji apakah kklen telah memenuhi kewajiban
hukumnya dengan membayar semua potongan penggajian sebagai bagian dari
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
pengujian penggajian walaupun pembayaran biasanya dilakukan dari
peneluaran kas umum
Auditor seringkali memperluas prosedurnya di dalam audit penggajian
berdasarkan kondisi berikut : apabila penggajian secara signifikan
mempengaruhi penilaian persediaan dan apabila audotir mempertimbangkan
kemungkinan kecurangan material atas transaksi gaji
Hubungan antara gaji dan penilaian persediaan
Dalam audit dimana penggajian merupakan bagian yang signifikan dari
persediaan, seperti yang seringkali terjadi pada perusahaan manufaktur dan
konstruksi, klasifikasi akun gaji yang tidak memadai dapat secara signifikan
mempengaruhi penilaian aktiva seperti pekerjaan dalam pelaksanaan, barang
jadi, atau konstruksi dalam pelaksanaan.
Kalau tenaga kerja merupakan faktor yang material dalam penilaian persediaan,
harus ada penekanan khusus dalam pengujian pengendalian intern atas
kelayakan klasifikasi transaksi penggajian. Konsistensi dari periode ke periode
yang penting untuk klasifikasi, dapat diuji dengan menelaah bagan akun dam
pedoman prosedur. Juga diperlukan untuk menelusuri tiket pekerjaan atas
bahan bukti lain mengenai pekerjaan yang telah dilakukan oleh pegawai atas
pekerjaan atau proses tertentu ke catatan akuntansi yang mempengaruhi
penilaian persediaan.
Pengujian penggajian fiktif
Pembahasan ini dibatasi pada pengujian untuk dua macam kecurangan yang
umum : pegawai fiktif dan jam kerja tidak benar.
Penerbitan cek gaji ke orang yang tidak bekerja bagi perusahaan sering terjadi
akibat dari keterlanjutan penerbitan cek setelah pegawai diberhentikan.
Biasanya pegawai yang melakukan defalkasi ( kebohongan ) jenis ini adalah
klerk penggjaian, mandor, sesama pegawai, atau bahkan mantan pegawai.
Prosedur tertentu dapat dilakukan pada cek-cek yang dibatalkan sebagai alat
untuk mendeteksi defalkasi. Prosedur yang dapat digunakan dalam audit
penggajian adalah membandingkan nama-nama pada cek-cek yang dibatalkan
dengan yang ada di kartu absen dan catatan lain mengenai tanda tangan oleh
yang berwenang dan kelayakan atas pemberian cap.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
Prosedur untuk menguji kelayakan penaganan pemberhentian pegawai
adalah dengan memilih beberapa arsip dari catatan kepegawaian atas pegawai
yang diberhentikan pada tahun berjalan untuk menetukan masing-masing orang
itu menerima pesangon sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Dalam beberapa kasus, auditor dapat meminta pembayaran gaji mendadak
yang tiba-tiba. Ini merupakan prosedur dimana masing-masing pegawai harus
menerima dan memandatangani ceknya di depan penyelia dan auditor.
Jam kerja yang tidak benar terjadi jiak pegawai melaporkan melebhi jam kerja
yang sebenarnya. Karena ketiadaan bahan bukti yang tersedia, biasanya sulit
bagi auditor untuk menemukan apakah pegawai mencatat jam kerjanya lebih
dari yang sebenarnya dia kerjakan. Salah satu prosedur adalah dengan
merekonsiliasi total jam yang dibayar sesuai dengan catatan penggajian dengan
catatan independen jam kerja, seperti apa yang dikelola oleh pengendalian
produksi. Akan tetapi biasanya lebih mudah bagi klien untuk mencegah defalkasi
jenis ini melalui pengendalian yang memadai bukannya auditor yang harus
mendeteksi.
Estimasi pengendalian dan pelaksanaan pengujian pengendalian serta
pengujian subtantif atas transaksi dilakukan selama dua tahap pertama dari
audit. Setelah menyelesaikan pengujian tersebut dan mengestimasi
kemungkinan salah saji pada akun-akun laporan keuangan dalam siklus
penggajian dan kepegawaian, maka auditor akan mengikuti metodologi
perancangan pengujian saldo terinci.
METODOLGI PERANCANGAN PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO
1. mengidentifikasi resiko bisnis klien yang mempengaruhi penggajian. Resiko
bisnis klien signifikan yang mempengaruhi peggajian adalah tidak mungkin
bagi kebanyakan perusahaan. Akan tetapi, resiko bisnis klien mungkin ada
pada pengaturan kompensasi kompleks, yang meliputi rencana bonus dan
opsi saham serta pengaturan kompensasi yang ditangguhkan lainnya.
2. menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan mengestimasi resiko
bawaan. Kebanyakan perusahaan mempunyai banyak transaksi yang
melibatkan penggajian, seringkali dengan jumlah yan cukup besar. Akan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
tetapi akun-akun itu di dalam neraca biasanya tidak signifikan kecuali untuk
tenaga kerja yang dibebankan ke persediaan. Maka akan ada potensi salah
klasifikasi antara biaya penggajian dan persediaan atau diantara kategori-
kategori persediaan.
3. melaksanakan prosedur analitik. Penggunaan prosedur analitik adalah sama
pentingnya dalam siklus penggajian dan kepegawaian serta dalam siklus-
siklus lainnya. Verifikasi atas akun hutang terkait dengan penggajian yang
seringkali diistilahkan dengan ”biaya gaji yang masih harus dibayar”,
biasanya sederhana jika pengendalian intern aktif dioperasikan.
4. merancang dan melakukan pengujian saldo terinci untuk akun hutang dan
biaya
Dua tujuan utama terkait saldo dalam pengujian hutang penggajian adalah (1)
yang masih terhutang dalam neraca saldo dinyatakan dengan jumlah yang benar
( keakuratan ) dan (2) transaksi dalam siklus penggajian dan kepegawaian
dibukukan dalam periode yang benar ( pisah batas ).
Jumlah potongan dan gaji pegawai. Potongan pajak gaji tetapi belum
dibayarkan ke dirjen pajak dapat diuji melalui membandingkan dengan jurnal
penggajian, formulir surat pemberitahuan pajak yang telah disusun untuk periode
berikut, dan pengeluaran kas periode berikut.
Gaji dan upah yang masih harus dibayar. Gaji dan upah yang masih harus
dibayar timbul bilamana pegawai tidak dibayar untuk beberapa hari atau jam
terakhir atas upah yang harus diperoleh hingga periode berikut. Pisah batas
yang benar dan keakuratan gaji yang masih harus dibayar tergantung pada
kebijakan perusahaan yang seharusnya diikuti dengan konsisten dari tahun ke
tahun. Setelah audior menentukan kebijakan perusahaan untuk mengakui
hutang gaji dan diketahui konsisten dengan tahun sebelumnya maka prosedur
audit yang layak untuk menguji pisah batas dan keakuratan adalah dengan
menghitung ulang yang masih terhutang milik klien.
Komisi yang masih harus dibayar. Konsep yang sama dengan yang
digunakan dalam verifikasi gaji dan upah yang masih harus dibayar juga dapat
diterapkan ke dalam komisi yang masih harus dibayar, tetapi yang masih harus
dibayar itu sering lebih sulit diverifikasi karena perusahaan seringkali mempunyai
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
beberapa jenis kesepakatan yang berbeda dengan wiraniaga dan peagwai
berdasarkan komisi lainnya.
Bonus yang masih harus dibayar. Dalam kebanyakan perusahaan bonus
akhir tahun yang belum dibayar ke pejabat dan pegawai merupakan unsur
utama yang kelalaiannya akan menyebabkan salah saji yang material.
Tunjangan cuti, pengobatan, atau kenikmatan lainnya yang masih harus
dibayar.kekonsistenan atas kewajiban yang masih harus dibayar relatif terhadap
tahun lalu merupakan pertimbangan yang utama dalam mengevaluasi kewajaran
jumlah tersebut. Kebijakan perusahaan mengenai pencatatan kewajiban ini
harus lebih dulu ditentukan, diikuti dengan perhitungan jumalh yang dicatat.
Pajak penghasilan pegawai yang masih harus di bayar . hutang pajak
seperti FICA dan pajak pengangguran pemerintah pederal dan pusat dapat
diverifikasi dengan memeriksa formulir pajak yang disususn periode berikutnya
untuk menetukan jumlah yang seharusnya telah dicatat sebagai kewajiban pada
tanggal neraca.
Pengujian saldo terinci untuk akun bebas. Beberapa akun dalam laporan
rugi laba dipengaruhi oleh transaksi penggajian. Yang paling utama adlah gaji
dan upah pejabat, gaj dan komisi penjualan, dan tenaga kerja pabrik langsung.
Kompensasi pejabat. Pengujian audit yang umum adlah dengan
mendapatkan gaji masing-masing pejabat yang dari notulen rapat dewan direksi
dan komisaris, kemudian membandingkannya dengan catatan penghasilan yang
berhubungan.
Komisi. Beban komis dapat diverifikasi dengan relatif mudah kalau tarif
komisi sama untk masing-masing jenis penjualan dan informasi penjualan yang
diperlukan tersedia dengan catatan akuntansi.
Beban pajak penghasilan pegawai. Beban pajak penghasilan pegawai
untuk suatu tahun dapat diuji dengan lebih dahulu merekonsiliasi total gaji dalam
masing-masing formulir pajak penghasilan pegawai dngan total gaji keseluruhan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
Total gaji. Pengujian yang berkaitan erat dengan pajak penghaslan pegawai
adalah rekonsiliasi atas total beban gaji di buku besar dngan surat
pemberitahuan tahunan dan formulir W-2. tujuan pengujian ini adalah untuk
menetukan apakah transaksi penggajian dibebankan ke akun non penggajian
atau seluruhnya tidak dicatat dalam jurnal penggajian sama sekali.
Karena catatan pajak penghasilan pegawai dan penggajian biasanya disiapkan
langsung dari berkas induk penggajian, salah saji, jika ada, akan terdapat pada
kedua catatan tersebut. Pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas
transaksi merupakan alat yang lebih baik untuk membongkar kedua jenis salah
saji ini pada kebanyakan audit.
Pegawai kontrakan. Untuk menekan biaya penggajian banyak organisasi
mengontrak tenaga kerja melalui organisasi penyedia tenaga kerja.
AUDITING REKENING DI BANK YANG KHUSUS DIPAKAI UNTUK
MEMBAYAR GAJI DAN UPAH
Pembayaran gaji dan upah kepada karyawan dapat dilakukan degan
menggunakan jasa perbankan. Perusahaan dapat membentuk rekening di bank
yang digunakan khusus untuk membayar gaji dan upah karyawan.
Pembayaran gaji dan upah karyawan dapat dilakukan dengan cek yang
dibebankan atas rekening tersebut. Dalam hal ini, rekening di bank tersebut
dikendalikan sedemikian rupa dengan sistem imprest. Di samping itu, rekening
tersebut harus terpisah dengan rekening lain perusahaan yang ada di bank.
Pertimbangan pengendalaian intern
Rekening gaji dan upah di bank dibentuk dengan menyetorkan sejumlah
uang dengan pengisian kembali secara periodik agar dananya selalu tetap
jumlahnya. Pengendalian intern atas rekening tersebut meliputi :
hanya seorang karyawan sebagai petugas pembayar atau asisiten
bendahara mempunyai otorisasi
rekening tersebut khusus di gunakan hanya untuk kegiatan pembayaran
gaji dan upah
rekening gaji dan upah di bank harus direkonsiliasi setiap bulan secara
independen
saldo rekening di jaga dan dikelola pada tingkat jumlah yang tetap
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
Pengujian subtantif
Pada umumnya resiko bawaan dan resiko pengendalian adalah rendah untuk
rekening gaji dan upah di bank. Dengan demikian, tingkat resiko deteksi yang dapat
diterima adalah tinggi. Oleh karena itu, auditor sangat sedikit menggunakan
pengujian subtantif, tetapi lebih menitikberatkan pada pengujian pengendalian.
Pengujian subtantif meliputi :
a. konfirmasi saldo rekening dengan bank
b. menelaah rekonsiliasi yang dilakukan klien
c. penggunaan laporan pisah batas bank
SIKLUS JASA PERSONALIA
Siklus jas personalia meliputi semua kejadian dan kegiatan yang berkaitan dengan
kompensasi eksekutif dan tenaga kerja. Kompensasi tersebut melputi gaji, upah per
jam dan insentif lembur ( uph lembur ), komisi, bonus, dan berbagai bentuk
tunjangan karyawan.
Trnasaksi utama siklus ini adalah transaksi gaji dan upah. Trnasaksi ini
mempengaruhi bebagai rekening berikut :
a. biaya gaji dan upah
b. berbagai bentuk tunjangan seperti tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan,
tunjangan hari tua, dan sebagainya
c. biaya tenaga kerja langsung
d. utang gaji dan upah
e. pajak penghasilan karyawan
f. rekening kas di bank, dengan sistem imprest atau dana tetap, yang khusus
digunakan untuk membayargaji dan upah
g. persediaan barang dalam proses
h. persediaan barang jadi
i. dan harga pokok penjualan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
TUJUAN AUDIT
Tujuan audit siklus jasa personalia dibedakan untuk setiap asersi laporan keuangan.
Asersi keberadaan atau keterjadian
Berkaitan dengan asersi keberdaan dan keterjadian, auditor menekankan
pada apakah seluruh saldo biaya gaji dan upah, utang gaji dan upah, tunjangan,
bonus, dan saldo rekening lain yang terkait, benar-benar eksis pada tanggal neraca.
Di samping itu, asersi ini juga menekankan pada apakah seluruh transaksi gaji dan
upah yang tercatat benar-benar terjadi dan tidak ada transaksi pembayaran gaji dan
upah fiktif.
Berikut rincian tujuan audit asersi keberadaan atau keterjadian :
a. transaksi biaya gaji dan upah tercatat menggambarkan kompensasi atas jasa
yang dihasilkan karyawan dalam suatu periode, dan seperti tercantum dalam
laporan rugi laba.
b. Pajak penghasilan gaji dan upah tercatat menggambarkan pajak penghasilan
yang harus dipotong dan dibayrkan sesuai jumlah kompensasi yang diterima
karyawan dalam sustu periode
c. Saldo utang gaji dan upah, dan utang pajak menggambarkan jumlah yang
harus di bayar perusahaan pada tanggal neraca
Asersi kelengkapan
Asersi ini menekankan pada apakah seluruh transaksi dan saldo yang
semestinya tercantum dalam laporan keuangan, sudah benar-benar di catat dan
disajikan. Auditor akan mencoba mendeteksi apakah ada transaksi pembayaran gaji
dan upah yang belum tercatat. Berikut rincian tujuan audit asersi kelengkapan :
a. biaya gaji dan upah, dan pajak penghasilan karyawan, yang tercatat, meliputi
seluruh biaya yang dikeluarkan sebagai imbalan atas jasa karyawan selama
satu periode
b. pajak penghasilan gaji dan upah tercatat meliputi seluruh pajak penghasilan
karyawan yang harus dipotong dan dibayarkan atas seluruh kompensasi
yang diterima karyawan dalam suatu periode
c. saldo utang gaji dan uaph, dan pajak penghasilan, yang tercatat, meliputi
semua jumlah yang menjadi kewajiban perusahaan pada tanggal neraca
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ratna Mappanyukki, SE, MSI, Ak AUDITING II
Asersi hak dan kewajiban
Auditor berkaitan dengan asersi ini, berusaha memastikan apakah
perusahaan mempunyai kewajiban legal atas biaya gaji dan upah, utan gaji dan
upah, dan pajak penghasilan karyawan.
Tujuan audit asersi hak dan kewajiban adalah bahwa utang gaji dan upah serta pajak
penghasilan yang dibebankan merupakan kewajiban legal perusahaan pada tanggal
neraca.
Asersi penilaian dan alokasi
Berikut rincian tujuan audit asersi penilaian dan alokasi :
a. biaya gaji dan upah merupakan ringkasan jumlah yang akurat dari
penerimaan bruto karyawan yang dihitung secara tepat untuk seitiap periode
pembayaran
b. biaya pemotongan pajak penghasilan karyawan telah dihitung secara tepat
dengan menggunakan tarif pajak penghasilan yang tepat
c. uatang biaya gaji dan upah, dan biaya pajak penghasilan pada tanggal
neraca telah ditentukan secara tepat
d. upah tenaga kerja telah dikelompokkan secara tepat seagai upah tenaga
kerja langsung sebagai penambah harga pokok produksi, dan upah tenaga
kerja tidak langsung sebagai biaya administrasi
asersi pelapoarn dan pengungkapan
berikut rincian tujuan audit asersi pelaporan dan pengungkapan :
a. biaya gaji dan upah dan pajak penghasilan karyawan telah diidentifikasi dan
dikelompokkan secara tepat dalam laporan rugi laba
b. rekening utang biaya gaji dan upah dan utang pajak penghasilan karyawan
telah diidentifikasi dan dikelompokkan secara tepat dalam neraca sebagai
utang lancar
auditor menggunakan tiga prosedur audit untuk menemukan bukti yang diperlukan
untuk mencapai tujuan spesifik audit tersbut yaitu :
a. prosedur untuk memperoleh pemhaman struktur pengendalian intern
b. pengujian pengendalian
c. pengujian subtantif