Upload
vuongtu
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SIMULASI DISTRIBUSI SUHU KOLAM
IRADIATOR GAMMA 2 MCi MENGGUNAKAN FLUENT
Sanda, Kasmudin
Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir, BATAN,
Tangerang Selatan, Indonesia.
Email : [email protected], [email protected]
ABSTRAK
SIMULASI DISTRIBUSI SUHU KOLAM IRRADIATOR GAMMA 2 MCi
MENGGUNAKAN FLUENT. Distribusi suhu di dalam kolam irradiator merupakan salah
satu parameter penting dalam keselamatan instalasi irradiator gamma, karena berhubungan
dengan kemampuan pendinginan selama sumber radiasi Cobalt 60 berada di dalam kolam.
Sumber radiasi Cobalt 60 yang berada di dasar kolam mempunyai energi sebesar 14.829,6
watt dengan jumlah sumber sebanyak 20 pensil dan volume air kolam sebesar 58.000 liter,
sedangkan fluks yang dipancarkan oleh 20 pensil tersebut mencapai 931.941,1W/m2. Pada
makalah ini akan dibahas penggunaan Fluent untuk mengetahui distribusi suhu yang
terjadi di dalam kolam irradiator. Perhitungan dilakukan untuk mengetahui suhu pada
kolam. Hasil perhitungan adalah diperolehnya selisih suhu, yaitu pada posisi sumber
Cobalt 60 sebesar 31,9oC dan di atas permukaan kolam sebesar 31
oC. Hal ini menunjukkan
distribusi suhu dari sumber Cobalt 60 ke lingkungan sekitar terjadi sangat kecil sekali,
akibat jumlah pendingin air kolam yang sangat banyak.
Kata kunci : Distribusi suhu, Irradiator gamma, Fluent, Cobalt 60, kolam irradiator.
ABSTRACT
A TEMPERATURE DISTRIBUTION SIMULATION OF 2 MCI IRRADIATOR
GAMMA POOL USING FLUENT. Temperature distribution within the Irradiator’s pool
is one of the important parameters in the gamma Irradiator plant safety, because it relates
to the ability of cooling for Cobalt 60 radiation sources in the pool. Cobalt 60 radiation
source located at the bottom of the pool will have energy of 14.829,6 watts with the
number resources 20 pencils and a volume of 58,000 liters of pool water, while the flux
emitted by the pencil reaches 931.941,1 W / m2. This paper will discuss the use of Fluent to
determine the distribution of temperature in the pool Irradiator. The calculation is done to
determine the temperature of the pool. The calculation result shows temperature difference
31,9oC in the position of Cobalt source and 31
oC above the surface of the pool. It shows
the distribution of temperature from the source of Cobalt 60 to the environment
surrounding the case is very small, due to the amount of cooling water pool is very much.
Keywords : Temperatur distribution, Gamma irradiator, The Fluent, Cobalt 60, Irradiator
pool.
SEMINAR NASIONAL XI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015 ISSN 1978-0176 _______________________
________________________________________________
_____________________________________________
_______________________ ________________________________________________ 28
_____________________
PENDAHULUAN
Energi panas yang ke luar dari
Cobalt dengan intensitas 2 MCi harus bisa
didinginkan oleh air di dalam kolam. Bila
pendinginan yang dilakukan oleh air tidak
tercapai, maka akan menyebabkan
berkurangnya air kolam. Akibat gagalnya
penyerapan panas oleh air kolam yang
terjadi secara terus menerus, bisa juga dari
fungsi waktu. Energi panas yang ke luar
dari Cobalt 60, temperaturnya semakin
lama semakin tinggi atau temperaturnya
naik setiap hari. Kemampuan pendingin
dalam memindahkan suhu panas yang
terjadi di dalam dasar kolam irradiator
gamma harus menjadi pertimbangan utama
dalam desain. Air kolam merupakan
parameter yang digunakan untuk menahan
terjadinya distribusi suhu agar naiknya
suhu ke atas permukaan kolam dapat
terdeteksi. Bila distribusi suhu yang terjadi
tanpa kontrol, maka akan sangat berbahaya
bagi instalasi irradiator gamma dan
lingkungan sekitarnya, karena bila air
mendidih menyebabkan debit air kolam
berkurang, sehingga bisa terjadi paparan
radiasi, oleh karena itu peristiwa yang
terjadi pada kolam irradiator harus dihitung
agar asfek keselematan bisa terjamin. Dis
tribusi suhu air pendingin tidak berbahaya,
bila terjadi dibawah 2oC dengan asumsi
akumulasi suhu dalam sebulan baru
mencapai di bawah 60oC. Kolam irradiator
gamma dengan geometri kedalaman 6
meter, lebar 2,8 meter dan panjang 3,6
meter di isi dengan air bebas mineral
sekitar 58. 000 dm3 dan di dasar kolam
diletakan sumber radiasi Cobalt 60 dengan
intensitas radiasi sebesar 2 MCi.
Banyaknya pensil yang digunakan untuk
iradiasi 20 buah, sehingga intensitas radiasi
sebuah pensil mencapai 50 kCi1,2)
.
Untuk menghitung distribusi panas
pada kolam irradiator gamma dapat
digunakan paket program Fluent yang
merupakan salah satu analytical tool yang
dapat memprediksi parameter distribusi
panas di dalam kolam irradiator gamma
dengan akurasi yang mampu membuat
model dua dimensi atau tiga dimensi dari
kolam irradiator gamma dan sumber radiasi
Cobalt 60.
Penelitian dalam makalah ini
menyajikan data sumber radiasi Cobalt 60
dan kolam pendingin sumber radiasi dalam
paket program Fluent untuk menghitung
distribusi panas yang terjadi di dalam
kolam air. Hasil yang diharapkan adalah
panas yang terdistribusi di dalam kolam
terjadi secara merata dengan temperature
yang relatif kecil, sehingga instalasi
irradiator gamma dapat dianggap aman dari
panas/suhu sumber radiasi.
METODOLOGI
Irradiator gamma aktivitas 2 MCi
menggunakan jenis kolam dengan sumber
radioaktif Co-60 yang memancarkan foton
gamma dengan energi 1,173 MeV (100%)
dan 1,332 MeV (100%)4,5)
. Sumber Co-60
berbentuk batang pensil6)
(d = 1,11 cm, h =
45,1 cm) disusun menjadi modul dan
modul-modul disusun menjadi rak sumber
yang disimpan dalam kolam air. 1 modul =
10 batang, 1 rak = 4 modul. Kolam air
yang berisi air bebas mineral sebanyak
58.500 dm3, berfungsi sebagai perisai
radiasi dan pendingin dari gamma heating.
Akibat adanya gamma heating, maka
temperatur air kolam akan naik. Dengan
Fluent, akan dianalisis seberapa besar
kenaikan temperatur air kolam dan
distribusinya akibat adanya gamma heating
tersebut. Sebagai gambaran kolam
irradiator ditunjukkan pada Gambar 1.6)
Gambar 1. Kolam irradiator gamma
SEMINAR NASIONAL XI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015 ISSN 1978-0176 _______________________
________________________________________________
_____________________________________________
_______________________ ________________________________________________ 29
_____________________
Pada Gambar 1 ditunjukkan kolam yang
berwarna kuning dan rak sumber radiasi
yang berada didasar kolam berwarna
hitam. Untuk rak sumber, modul dan pensil
ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Rak sumber, modul dan pensil
sumber radiasi gamma
Sedangkan untuk dimensi kolam irradiator
ditunjukkan pada Gambar 33)
.
Gambar 3. Dimensi kolam irradiator
gamma.
Adapun dimensi rak sumber, modul dan
pensil ditunjukkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Dimensi rak sumber, modul dan
pensil
Data masukan (input) sebagai
berikut :
1. Kolam air sebagai coolant dengan
deskripsi :
panjang 360 cm, diambil 120 cm
bagian tengah, karena adanya sifat
simetri pada dinding kiri dan kanan
lebar 280 cm, dibuat penuh dengan
batas dinding depan dan belakang
terbuat dari Stainless steel setebal 1 cm
kedalaman 600 cm, juga dibuat penuh,
dengan batas bagian atas udara dan
bagian bawah dinding terbuat dari
Stainless steel setebal 1 cm.
2. Sumber Cobalt 60 pemancar sinar
gamma dengan deskripsi :
dibuat sesuai dengan ukuran aslinya,
yaitu diameter 1,11 cm dengan panjang
45,1 cm. Dalam analisis ini aktivitas
sumber Cobalt 60 dibuat 1,5 kali dari
kapasitas maksimum 2 MCi, maka
menjadi 3 MCi yang dimodelkan
sepertiganya, maka menjadi 1 MCi,
terdiri dari 20 pensil (1 pensil = 50
kCi) berdiri sejajar di dasar kolam
searah panjang kolam dan di tengah-
tengah lebarnya.
PEMODELAN CFD
Langkah yang dilakukan dalam
simulasi ini adalah pemodelan CFD7,8,9)
dengan menggunakan CAD (Computer
Aided Design). Adapun definisi kolam
dan cobalt ditentukan sebagai berikut :
- Air kolam sebagai coolant
- Sumber cobalt 60 berbentuk pensil
sebanyak 20 buah berupa
subtract coolant dengan 20 buah
sumber pensil dan
permukaannya sebagai wall
- Batas kiri dan kanan sebagai
simetri
- Batas depan dan belakang
sebagai wall (dibatasi stainless
steel)
- Batas bawah sebagai wall (dibatasi
stainless steel)
SEMINAR NASIONAL XI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015 ISSN 1978-0176 _______________________
________________________________________________
_____________________________________________
_______________________ ________________________________________________ 30
_____________________
- Batas atas sebagai wall (dibatasi
udara).
Selanjutnya dibuat langkah-langkah
untuk pemodelan dan analisis distribusi
panas pada kolam irradiator sebagai
berikut :
1. Proprcessing
Merupakan langkah dalam
membangun dan menganalisa sebuah
model CFD. Tekniknya adalah membuat
model dan operation mesh yang sesuai
dengan menggunakan paket progam
Gambit. Pembuatan model dan mesh
ditunjukkan pada Gambar 5 dan 6.
Gambar 5. Model kolam dan sumber
Cobalt 60 yang dibuat oleh Gambit
Gambar 6. Model kolam dan sumber
Cobalt 60 yang di-meshing
dengan elemen Tet/Hybrid
dengan jumlah mesh volume
sebanyak 60.689 buah.
Setelah model di-meshing, langkah
selanjutnya dilakukan adalah File. msh
yang di-export Gambit untuk dibaca oleh
Fluent.
2. Solving
Solvers (program inti pencari
solusi) CFD untuk menghitung kondisi-
kondisi yang diterapkan pada saat
preprocessing. kemudian dilakukan
langkah sesuai unitnya, penentuan model
penyelesaiannya (persamaannya),
kemudian penentuan jenis material yang
sesuai, penentuan kondisi operasi dan
penentuan kondisi batas. Setelah itu
diinisialisasi dan terakhir diiterasi.
3. Postprocessing
Postprocessing adalah langkah
terakhir dalam analisis CFD. Hal ini
dilakukan pada langkah mengorganisasi
dan interpretasi data hasil simulasi CFD
dengan hasil yang berupa gambar, kurva
dan animasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil simulasi dengan program
Fluent untuk mendapatkan distribusi pada
yang terjadi di dalam kolam. Energi
gamma yang dipancarkan oleh pensil
dihitung5)
sebagai berikut :
P = 50x1000x3,7.1010
dpsx(1,173
MeV+1,332 MeV)
P = 463,425.1013
MeV/s
P = 463,425.1013
x106x1,6
.-19 J/s
P = 741,48 W
Untuk energi 20 pensil sebesar
14.829,6 Watt
Fluks yang dipancarkan dua puluh pensil
adalah
SEMINAR NASIONAL XI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015 ISSN 1978-0176 _______________________
________________________________________________
_____________________________________________
_______________________ ________________________________________________ 31
_____________________
I = P/A
I = (14829,6 W)/[3,14x1,11.10-2
x(0,555+45,1)x10
-2]
I = 931.941,1 W/m2
Simulasi dengan program Fluent ini
diawali dengan langkah iterasi dengan
indikasi terdapat pernyataan konvergensi
dan grafik untuk menunjukkan bahwa
program Fluent residual errornya rendah.
Hasil running ditunjukkan pada Gambar 7
dan 8.7,10)
Gambar 7. Hasil running Fluent yang
menunjukkan konvergensi.
Pada Gambar 7 diperoleh konvergensi
pada iterasi ke 5, sedangkan untuk grafik
konvergensinya ditunjukkan pada Gambar
8.
Gambar 8. Grafik konvergensi
Dari Gambar 8 diperoleh Grafik iterasi
numerik yang menunjukkan bahwa
programFluent dapat bekerja secara benar
dengan indikasi residual errornya semakin
kecil.
Hasil perhitungan distribusi panas
pada dasar kolam irradiator terjadi pada
dasar kolam sebesar 31,9 oC dan panas
yang terjadi di atas kolam sebesar 31 oC,
sebagai mana ditunjukkan pada Gambar 9.
Gambar 9. Tampak Cobalt 60 pada
dasar kolam irradiator
Hasil perhitungan velocity vectors
sebagai laju perubahan suhu panas
terhadap posisi Cobalt 60 di dalam kolam
irradiator, pada bagian dasar kolam
SEMINAR NASIONAL XI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015 ISSN 1978-0176 _______________________
________________________________________________
_____________________________________________
_______________________ ________________________________________________ 32
_____________________
sebesar 32 oC dan pada bagian atas kolam
sebesar 31 oC, ditunjukkan pada Gambar
10.
Gambar 10. Velocity vectors by static
Temperature.
Dari vector velocity, dijelaskan
bahwa air pada daerah sumber menyerap
energy foton gamma paling tinggi,
sehingga kerapatannya mengecil dan
akibatnya air dari daerah sumber akan naik,
karena massa jenisnya lebih kecil dari air
bagian atasnya, tetapi karena perbedaan
suhu air pada daerah sumber dan air pada
daerah atasnya relatif kecil, yaitu kurang
dari 1 oC, maka vector velocity terlihat
sangat kecil.
Untuk hasil perhitungan velocity
vectors by velcoity magnitude sebagai laju
kecepatan panas yang terjadi di dalam
kolam. Pada dasar kolam terjadi kecepatan
sebesar 5,75x10-12
m/detik dan di atas
permukaan kolam terjadi kecepatan sebesar
1,13x10-16
m/detik, sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 11.
Gambar 11. Velocity vectors by velocity
magnitude.
Hasil simulasi distribusi panas pada
kolam irradiator gamma telah berhasil
dilakukan dengan menggunakan program
Fluent. Simulasi dilakukan untuk
mendapatkan distribusi panas yang terjadi
di dalam kolam ditunjukkan pada Gambar
12. Hasil menunjukkan terdapat perbedaan
panas pada kedalaman kolam 1,5 meter
dari atas permukaan kolam sebesar 35 oC
dan distribusi panas diatas permukaan
kolam 4 meter sebesar 34 oC. dari
distribusi panas tersebut ternyata terdapat
perbedaan suhu yang relatif kecil, yaitu
sebesar 1 oC. Nilai perbedaan suhu yang
kecil tersebut sangat memungkinkan
karena jumlah air yang tersedia di dalam
kolam sanga banyak, yaitu sebesar 58.500
dm3.
SEMINAR NASIONAL XI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015 ISSN 1978-0176 _______________________
________________________________________________
_____________________________________________
_______________________ ________________________________________________ 33
_____________________
Gambar 12. Grafik distribusi suhu
dari dasar kolam sampai ke
atas kolam.
KESIMPULAN
Telah diperoleh model kolam
irradiator gamma yang disimulasikan
dengan paket program komputer Fluen.
Hasil simulasi distribusi suhu pada kolam
irradiator gamma, menunjukkan terjadinya
perpindahan suhu di dalam kolam
irradiator dengan beda suhu sebesar 1oC
dari suhu distribusi di pusat sumber Cobalt
sebesar 32oC dan di atas permukaan kolam
sebesar 31oC, hal tersebut berarti suhu di
dalam kolam mengalami kenaikkan sebesar
1oC, walau nilai tersebut terjadi dengan
fluks energi Cobalt 60 mencapai 931.941.1
W/m2, namun debit air kolam sebesar
58.500 dm3 masih mampu mendinginkan
sumber Cobalt 60, sehingga simulasi ini
bisa dijadikan sebagai salah acuan untuk
keselamatan operator dan kemungkinan
berkurangnya air kolam dari suhu sumber
radiasi sangat kecil.
DAFTAR PUSTAKA
1. Program manual, Desain rinci irradiator
kapasitas 200 kCi, PRFN BATAN,
Tangerang, 2014
2. Kristiyanti, Edy Karyanta, “Analisis
dosis radiasi pada kolam air irradiator
gamma 2 MCi menggunakan MCNP”,
Majalah Prima, Vol 11, No. 2, Nop.
2014, PRFN, Tangerang.
3. Budi Santoso, “Penyiapan desain rinci
irradiator 200 kCi”, Usulan kegiatan
PRFN BATAN, Serpong, 2014.
4. Anonim, “IAEA safety standard series
No. SSG-8, Radiation safety of Gamma,
Electron, and X Ray Irradiation
Facilities, specific safety Guide,
Vienna, 2010.
5. Wisnu Arya Wardhana, Teknologi
Nuklir, Proteksi Radiasi dan
Aplikasinya, CV. Andi Offset,
Yogyakarta, 2006
6. Anonim, Technical Specification
Multipurpose Continous and Batch
Gamma Irradiator, PT. Gamma Mitra
Lestari, Jakarta, 2014.
7. Software Fluent 5/6, Fluent Inc,
Copyright 2006.
8. Suroso dan M. Darwis Isnaini,
“Penggunaan fluent untuk simulasi
distribusi Suhu dan kecepatan pada alat
Penukar panas”, Prosiding Lokakarya
Komputasi dalam Sains dan Teknologi
Nuklir, PTRKN BATAN, Jakarta,
Oktober 2010.
9. Tuhika, Firman, Dasar-dasar CFD
menggunakan Fluent, Informatika,
Bandung, 2008.
10. H. Farajollahi, A. Ghasemizad and B.
Khanbabaei, “CFD -Calculation of
flow in a pressurized water reactor”,
Journal of Sciences, Islamic Republic
of Iran 19(3): 273-281, ISSN 1016-
1104, University of Tehran, 2008.
SEMINAR NASIONAL XI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015 ISSN 1978-0176 _______________________
________________________________________________
_____________________________________________
_______________________ ________________________________________________ 34
_____________________
TANYA JAWAB
Pertanyaan
1. Berapakah ΔT atau batasan yangdiijinkan?
2. Apakah telah dihitung optimalisasivolume air yang dibutuhkan?
3. Apa jenis sumber Co-60 yangdigunakan dalam simulasi distribusisuhu kolam?
4. Berapa batasan nilai acuan keselamatanoperator dengan berkurangnya debitair?
Jawaban
1. Berdasarkan perhitungan manual ΔTyang diijinkan minimum 2 0C.
2. Untuk optimasi volume air memangbelum dihitung tapi sebagai pegangansuatu desain, volume ini bias dijadikanpegangan.
3. Jenis sumber Co-60 yang digunakanberbentuk pensil yang tersusunsehingga panjangnya mencapai 430 mmdengan diameter 8,2 mm.
4. Karena simulasi ini menghasilkan suatudistribusi suhu yang sangat kecil sekitar1 0C maka nilai acuan keselamatanoperator dianggap aman kecuali airkolam mendidih sehingga kolammenguap dan menyebabkan volume airkolam berkurang. Kalau volume airkolam berkurang yang dikuatirkanadalah terjadinya paparan radiasi.
SEMINAR NASIONAL XI SDM TEKNOLOGI NUKLIR YOGYAKARTA, 15 SEPTEMBER 2015 ISSN 1978-0176 _______________________
________________________________________________
_____________________________________________
_______________________ ________________________________________________ 35
_____________________