Click here to load reader
Upload
fetria-melani
View
222
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penyakit liver
Citation preview
1.1 Sindrom hepatorenal (SHR) pada pasien sirosis
SHR adalah gagal ginjal yang reversibel dan terjadi pada pasien dengan sirosis dan
asites serta pasien dengan gagal hati akut. Pada pasien sirosis dengan asites, gagal ginjal
pre renal mencakup 42% sedangkan acute tubular necrosis sebanyak 38%, dan SHR lebih
sedikit terjadi yaitu 20%. Insiden SHR pada pasien sirosis dengan asites sekitar 18%
setelah 1 tahun, dan mencapai 39% setelah 5 tahun. Hampir separuh dari pasien SHR
memiliki faktor presipitasi yaitu infeksi bakteri (57%), perdarahan gastrointestinal (36%)
dan parasentesis dengan volume besar (7%).5
SHR ditandai dengan (a) vasokonstriksi renal yang jelas yang berakibat
berkurangnya aliran darah ke ginjal dan LFG yang menurun, (b) tidak terdapat perubahan
pathologis pada jaringan ginjal, dan (c) fungsi tubulus ginjal dipertahankan. SHR
biasanya timbul bila penyakit liver kronik disebabkan oleh disfungsi sirkulasi dengan
tekanan arteri rendah dan overaktifitas saraf simpatis dan sistem renin angiotensin, yang
menurut “hipotesis vasodilatasi arteri” terjadi sebagai akibat vasodilatasi arteri terutama
yang berlokasi di sirkulasi splangnik. Prognosis pasien sirosis yang mengalami SHR
tergolong buruk, dengan mortalitas mencapai 100% dan usia harapan hidup 2 minggu dari
diagnosis ditegakkan.5
Tabel. Kriteria diagnostik SHR berdasarkan New International Ascites Club5
- Sirosis dengan asites
- Kreatinin serum > 1.5 mg/dL
- Tidak ada perbaikan kreatinin serum (menurun hingga <1.5 mg/dL) setelah minimal 2
hari tanpa pemberian diuretik dan ekspansi volume dengan albumin. Dosis albumin
yang direkomendasikan adalah 1 g/kgBB per hari hingga maksimal 100 g/hari
- Tidak ada syok
- tidak diberikan atau riwayat diberikan obat-obatan nefrotoksik
- tidak ada penyakit parenkim ginjal, yang ditunjukkan dengan proteinuria >500 mg/hari,
mikrohematuria (<50 RBC/hpf) dan atau USG renal abnormal
Ada 2 tipe SHR, yaitu tipe 1 dan tipe 2. SHR tipe 1 ditandai dengan gagal ginjal
progresif sehingga gejala klinis yang muncul adalah gagal ginjal akut. Sebaliknya pada
SHR tipe 2 derajat gagal ginjal lebih ringan dan cenderung stabil dalam waktu lama.
Sehingga pada SHR tipe 2 masalah yang sering muncul adalah ascites refrakter. Prognosis
kedua tipe SHR berbeda, pada tipe 1 rata-rata harapan hidup adalah 2 minggu sedangkan
tipe 2 biasanya antara 4-6 bulan. SHR tipe 1 sering dipresipitasi oleh beberapa faktor
(Tabel 2), yang paling banyak adalah peritonitis bakterial spontan (PBS). Hampir
sepertiga pasien dengan PBS mengalami gagal ginjal progresif5.