11
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DAN DIGITAL PERCOBAAN 2 SINGLE STAGE AMPLIFIER Dosen : Nur Kholis,S.T., M.T Oleh : M.ABDUL ROCHIM (135874040) TEKNIK ELEKTRO – A 2013 S1 TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Single Stage Amplifier

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Unesa

Citation preview

Page 1: Single Stage Amplifier

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DAN DIGITAL

PERCOBAAN 2

SINGLE STAGE AMPLIFIER

Dosen :

Nur Kholis,S.T., M.T

Oleh :

M.ABDUL ROCHIM (135874040)

TEKNIK ELEKTRO – A 2013

S1 TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2014

Page 2: Single Stage Amplifier

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun laporan Praktikum Dasar

Elektronika dan Digital ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam laporan ini kami

membahas mengenai Dioda.

Praktikum ini kami laksanakan untuk meneliti komponen dioda. Dengan melakukan

beberapa percobaan dan memberi perlakuan yang maka kita akan mengetahui lebih jauh tentang

komponen dioda.

Laporan ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak

untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan laporan ini. Oleh

karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan laporan ini. 

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada laporan ini. Oleh

karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat

membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan

laporan ini pada laporan penelitian kami selanjutnya. 

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Surabaya, 4 Novemberr 2014 

Penulis

Page 3: Single Stage Amplifier

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Judul Percobaan

Single Stage Amplifier

1.2 Tujuan Percobaan

Memahami cara kerja amplifier

1.3 Alat yang Digunakan

Modul Praktikum

Voltmeter

Amperemeter

function generator

Osiloskop

Board Praktikum elektronika dasar

Kabel Jumper

Page 4: Single Stage Amplifier

BAB 2

TEORI DASAR

SINGLE STAGE AMPLIFIER

2.1 Pengertian Amplifier

Pengertian Amplifier merupakan komponen elektronika yang di pakai untuk menguatkan

daya atau tenaga secara umum. Dalam penggunaannya, amplifier akan menguatkan signal suara

yaitu memperkuat signal arus I dan tegangan V listrik dari inputnya. Sedangkan outpunya akan

menjadi arus listrik dan tegangan yang lebih besar.

Besarnya pengertian amplifier sering di sebut dengan istilah Gain. Nilai dari gain yang

dinyatakan sebagai fungsi penguat frekunsi audio, Gain power amplifier antara 200 kali sampai

100 kali dari signal output. Jadi gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output dengan

daya di bagian input dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran gain biasannya memakai decible

(dB).

Dalam bagian pengertian amplifier pada proses penguatannya audio ini terbagi menjadi

dua kelompok bagian penting, yaitu bagian penguat signal tegangan (V) yang kebanyakan

Page 5: Single Stage Amplifier

menggunakan susunan transistor darlington, dan bagian penguat arus susunannya transistor

paralel. Masing masing transistor derdaya besar dan menggunakan sirip pendingin untuk

membuang panas ke udara, sehingga pada saat ini banyak yang menggunakan transistor simetris

komplementer.

2.2 Jenis-jenis Amplifier

Jenis-Jenis Amplifier telah bervariasi seperti OTL, BTL dan OCL yang sudah sering di

gunakan di pasaran. Dan setiap jenis komponen dan pengertian amplifier tersebut memiliki

kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut kami jelaskan satu persatu :

OTL (Output Transformer Less = keluaran tanpa trafo), yaitu rangkaian amplifier yang

menggunakan elco sebagai ganti transformer, misalkan nilai 2200uf untuk amplifier yang

memiliki watt besar. Umumnya tegangan rangkaianamplifier ini hanya + (positif) dan –

(negatif / ground).

BTL (Bridge Transformator Less) , yaitu rangkaian Amplifier OCL yang digabung

dengan metode Bridge (jembatan). Sehingga power outputnya menjadi 2 kali lipat dari

power Rangkaian Amplifier OCL.

OCL (Output Capacitor Less = keluaran tanpa kapasitor), yaitu rangkaian amplifier yang

memiliki skema rangkaian dari transistor/IC penguat final langsung ke speaker output

(tanpa pelantara apapun). Umumnya tegangan amplifier ini simetris yaitu + (positif), 0

(nol), – (negatif).

Page 6: Single Stage Amplifier

BAB 3

DATA PERCOBAAN

2.1 DC Current Gain

Langkah Percobaan

1. Pasang amperemeter 56 - 57 dan 58 - 59.

2. Dengan mengatur potensiometer, isilah tabel berikut ini :

3. Carilah gainnya dengan rumus :

Dibawah ini merupakan data hasil perhitungan Gain dari percobaan diatas :

No IB (uA) IC (mA)

1 10 0,37

2 20 2,03

Page 7: Single Stage Amplifier

2.2 AC Current Gain

Langkah Percobaan :

1. Matikan catu daya terlebih dulu. Begitupula pada function generator dan osiloskop.

2. Hubungkan titik 62 dengan function generator (+) dan titik 63 dengan function generator

(-)

3. Hubungkan titik 68 dengan osiloskop (+) dan titik 67 dengan osiloskop (-)

4. Nyalakan catu daya. dan aturlah potensiometer agar tegangan di titik A = 0. (Tidak ada

arus basis, Ib = 0)

5. Hidupkan function generator dan osiloskop. Pilih frekuensi (sinusoida) sembarang pada

function generator. Amati pada osiloskop perubahan yang terjadi pada saat amplitudo

function generator dinaikkan dan diturunkan.

6. Kemudian aturlah potensiometer sehingga ada tegangan di titik A, ukur tegangan di titik

A dan B kemudian hitunglah Ib dengan rumus :

7. Amati pula pada osiloskop apabila arus basis dinaikkan dan diturunkan dengan mengatur

potensiometer pada modul. Carilah gambar yang paling baik dan paling besar amplitudonya.

Kemudian hitunglah gainnya!

Page 8: Single Stage Amplifier

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulannya, rangkaian penguat common emitter memiliki sebuah resistor pada rangkaian

kolektor. arus yang melalui resistor ini menghasilkan tegangan output amplifier. Nilai resistor ini

ditentukan agar tepat pada titik diam operasi amplifier (titik Q) tegangan output ini berada di

tengah-tengah garis beban transistor.

Basis transistor yang digunakan dalam amplifier common emitter dibiaskan menggunakan

dua resistor sebagai jaringan pembagi tegangan. Jenis pengaturan biasing ini sering digunakan

dalam desain rangkaian penguat transistor bipolar dan sangat mengurangi efek variasi beta ( β )

dengan menahan bias basis pada tegangan yang konstan dan tidak berubah. Jenis biasing ini

menghasilkan stabilitas yang terbaik.

Untuk dapat bekerja, sebuah transistor membutuhkan tegangan bias pada basisnya. Jadi

bias pemberiaan tegangan DC untuk membentuk tegangan dan arus yang tetap.Tegangan dan

arus yang dihasilkan menyatakan titik operasi (quiescent point) atau titik Q yang menentukan

daerah kerja transistor. Dalam rangkaian elektronika terdapat berbagai variasi dari pembiasan

transistor yang tentunya disesuaikan pada kebutuhan umum. Namun demikian krakteristik arus

dan tegangannya dapat diketahui dengan cara yang sama

Page 9: Single Stage Amplifier

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Penguat

http://palleko.blogspot.com/2012/06/pengertian-amplifier.html

Amplifier, 2008. “http://adnansurya.doomby.com/pages/elektronik/konsep-elektronika-lanjutan/amplifier-penguat/amplifier-common-emitter.html”