2
UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Pasal 35 Dalam pemanfaatan Wilayah Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil, setiap Orang secara langsung atau tidak langsung dilarang: menggunakan cara dan metode yang merusak Ekosistem mangrove yang tidak sesuai dengan karakteristik Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; melakukan konversi Ekosistem mangrove di Kawasan atau Zona budidaya yang tidak memperhitungkan keberlanjutan fungsi ekologis Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; menebang mangrove di Kawasan konservasi untuk kegiatan industri, pemukiman, dan/atau kegiatan lain; Pasal 1 ayat 5 : Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh-menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Pasal 1 ayat 6 : Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Pasal 34 ayat 2 : Pelaksanaan Reklamasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menjaga dan memperhatikan: a. keberlanjutan kehidupan dan penghidupan Masyarakat; b. keseimbangan antara kepentingan pemanfaatan dan kepentingan pelestarian fungsi lingkungan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; serta c. persyaratan teknis pengambilan, pengerukan, dan penimbunan material. Pasal 19 ayat 1 dan 2 1) Untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan keselamatan masyarakat, setiap perencanaan tata ruang wilayah wajib didasarkan pada KLHS. 2) Perencanaan tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL UNDANG.UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG KELAUTAN Pasal 63 1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban memberdayakan Masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. 2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban mendorong kegiatan usaha Masyarakat melalui peningkatan kapasitas, pemberian akses teknologi dan informasi, permodalan, infrastruktur, jaminan pasar, dan aset ekonomi produktif lainnya. Energi dan Sumber Daya Mineral Pasal 20 ayat 1 dan 2 1) Pemerintah mengembangkan dan memanfaatkan energi terbarukan yang berasal dari Laut dan ditetapkan dalam kebijakan energi nasional. 2) Pemerintah memfasilitasi pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan yang berasal dari Laut di daerah dengan memperhatikan potensi daerah. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Sintesa UU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sintesa UU

Citation preview

  • UNDANG-UNDANGNOMOR 27 TAHUN 2007

    TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH

    PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 32 TAHUN 2009

    TENTANGPERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN

    LINGKUNGAN HIDUPPasal 35Dalam pemanfaatan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, setiap Orang secara langsung atau tidak langsung dilarang:

    menggunakan cara dan metode yang merusakEkosistem mangrove yang tidak sesuai dengan karakteristik Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

    melakukan konversi Ekosistem mangrove di Kawasan atau Zona budidaya yang tidak memperhitungkan keberlanjutan fungsi ekologis Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

    menebang mangrove di Kawasan konservasi untuk kegiatan industri, pemukiman, dan/ataukegiatan lain;

    Pasal 1 ayat 5 :Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidupyang merupakan kesatuan utuh-menyeluruh dansaling mempengaruhi dalam membentukkeseimbangan, stabilitas, dan produktivitaslingkungan hidup.

    Pasal 1 ayat 6 :Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalahrangkaian upaya untuk memelihara kelangsungandaya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

    Pasal 34 ayat 2 : Pelaksanaan Reklamasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) wajib menjaga dan memperhatikan:

    a. keberlanjutan kehidupan dan penghidupan Masyarakat;

    b. keseimbangan antara kepentingan pemanfaatan dan kepentingan pelestarian fungsi lingkungan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; serta

    c. persyaratan teknis pengambilan, pengerukan, dan penimbunan material.

    Pasal 19 ayat 1 dan 21) Untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan

    hidup dan keselamatan masyarakat, setiapperencanaan tata ruang wilayah wajibdidasarkan pada KLHS.

    2) Perencanaan tata ruang wilayah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan denganmemperhatikan daya dukung dan dayatampung lingkungan hidup.

    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 1 TAHUN 2014

    TENTANGPERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG

    NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH

    PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

    UNDANG.UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 32 TAHUN 2014

    TENTANGKELAUTAN

    Pasal 631) Pemerintah dan Pemerintah Daerah

    berkewajiban memberdayakan Masyarakatdalam meningkatkan kesejahteraannya.

    2) Pemerintah dan Pemerintah Daerahberkewajiban mendorong kegiatan usahaMasyarakat melalui peningkatan kapasitas,pemberian akses teknologi dan informasi,permodalan, infrastruktur, jaminan pasar, danaset ekonomi produktif lainnya.

    Energi dan Sumber Daya MineralPasal 20 ayat 1 dan 2

    1) Pemerintah mengembangkan danmemanfaatkan energi terbarukan yangberasal dari Laut dan ditetapkan dalamkebijakan energi nasional.

    2) Pemerintah memfasilitasi pengembangan danpemanfaatan energi terbarukan yang berasaldari Laut di daerah dengan memperhatikanpotensi daerah.

    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 32 TAHUN 2009TENTANG

    PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN

    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 26 TAHUN 2007

    TENTANGPENATAAN RUANG

  • LINGKUNGAN HIDUPKajian Lingkungan Hidup Strategis

    Pasal 15(1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib

    membuat KLHS untuk memastikan bahwaprinsip pembangunan berkelanjutan telahmenjadi dasar dan terintegrasi dalampembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,rencana, dan/atau program.

    (2) Pemerintah dan pemerintah daerah wajibmelaksanakan KLHS sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ke dalam penyusunan atauevaluasi:

    a. rencana tata ruang wilayah (RTRW) besertarencana rincinya, rencana pembangunanjangka panjang (RPJP), dan rencanapembangunan jangka menengah (RPJM)nasional, provinsi, dan kabupaten/kota; dan

    b. kebijakan, rencana, dan/atau program yangberpotensi menimbulkan dampak dan/ataurisiko lingkungan hidup.

    Wewenang Pemerintah Daerah Kabupaten/KotaPasal 11

    Dalam pelaksanaan penataan ruang kawasanstrategis kabupaten/kota sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf c, pemerintah daerahkabupaten/kota melaksanakan:

    a. penetapan kawasan strategis kabupaten/kota;b. perencanaan tata ruang kawasan strategis

    kabupaten/kota;c. pemanfaatan ruang kawasan strategis

    kabupaten/kota; dand. pengendalian pemanfaatan ruang kawasan

    strategis kabupaten/kota.

    PERATURANMENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 34/PERMEN-KP/2014Pasal 1 ayat 2 : Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil adalah suatu pengoordinasian perencanaan,pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang dilakukan olehPemerintah dan pemerintah daerah, antarsektor, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmupengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Pasal 1 ayat 6 : Sumber Daya Pesisir dan Pulau-pulau Kecil adalah sumber daya hayati, sumber daya nonhayati; sumberdaya buatan, dan jasa-jasa lingkungan; sumber daya hayati meliputi ikan, terumbu karang, padang lamun,mangrove dan biota laut lain; sumber daya nonhayati meliputi pasir, air laut, mineral dasar laut; sumber dayabuatan meliputi infrastruktur laut yang terkait dengan kelautan dan perikanan, dan jasa-jasa lingkunganberupa keindahan alam, permukaan dasar laut tempat instalasi bawah air yang terkait dengan kelautan danperikanan serta energi gelombang laut yang terdapat di wilayah pesisir.