209
7 - 1 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) TAHUN 2016 KABUPATEN TANAH BUMBU 7.1. SEKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN Pada bagian ini uraian kondisi perumahan meliputi stok perumahan yang ada, luasan dan persebaran kawasan perumahan, dan layanan prasarana dan sarana dasar sebagai hasil analisis terhadap tingkat pelayanannya terhadap besaran penduduk yang harus dilayaninya. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2014 pada sepuluh (10) wilayah kecamatan perencanaan diperoleh gambaran jumlah rumah yang terbangun oleh sektor formal (developer) dan sebagian besar oleh masyarakat mencapai 14.777 rumah atau seluas 119,87 ha. Jumlah rumah terbangun terbanyak berada di Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Batulicin dan Kecamatan Satui. Kepadatan bangunan di delapan wilayah kecamatan dibandingkan dengan luas wilayahnya relatif rendah. Demikian pula jika ditinjau dari kepadatan bangunan terhadap luasan kawasan permukimannya, yang terlihat pada sepuluh wilayah kecamatan juga relatif rendah. Kepadatan rumah terbesar berada di Kecamatan Simpang Empat yang mempunyai kecenderungan ke arah kepadatan sedang dalam jangka waktu menengah hingga panjang (di atas 100 rumah/Ha). Kondisi backlog (selisih antara jumlah KK dengan jumlah rumah yang tersedia, dengan anggapan setiap KK mendapatkan hak rumah) tertinggi terjadi di Kecamatan Simpang Empat sebesar 12.324 buah rumah, menyusul Kecamatan Satui sebanyak 9.343 buah rumah dan Kecamatan Kusan Hilir sebanyak 7.791 buah rumah. Jika dicermati jumlah angka ini mempunyai bobot prosentase tidak sedikit. Untuk sepuluh kecamatan seluruhnya backlog yang terjadi sebanyak 44.395 buah atau dibutuhkan penyediaan rumah sebanyak 66 % dari jumlah yang telah ada. Hal ini memberikan gambaran pula bahwa di dalam setiap 100 rumah terdapat 66 rumah didalamnya yang dihuni lebih dari satu KK. R R E E N N C C A A N N A A P P E E M M B B A A N N G G U U N N A A N N I I N N F F R R A A S S T T R R U U K K T T U U R R C C I I P P T T A A K K A A R R Y Y A A

sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 1

7 - 1

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.1. SEKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN

Pada bagian ini uraian kondisi perumahan meliputi stok perumahan yang ada, luasan

dan persebaran kawasan perumahan, dan layanan prasarana dan sarana dasar sebagai hasil

analisis terhadap tingkat pelayanannya terhadap besaran penduduk yang harus dilayaninya.

Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2014 pada sepuluh (10) wilayah

kecamatan perencanaan diperoleh gambaran jumlah rumah yang terbangun oleh sektor

formal (developer) dan sebagian besar oleh masyarakat mencapai 14.777 rumah atau seluas

119,87 ha. Jumlah rumah terbangun terbanyak berada di Kecamatan Simpang Empat,

Kecamatan Batulicin dan Kecamatan Satui.

Kepadatan bangunan di delapan wilayah kecamatan dibandingkan dengan luas

wilayahnya relatif rendah. Demikian pula jika ditinjau dari kepadatan bangunan terhadap

luasan kawasan permukimannya, yang terlihat pada sepuluh wilayah kecamatan juga relatif

rendah. Kepadatan rumah terbesar berada di Kecamatan Simpang Empat yang mempunyai

kecenderungan ke arah kepadatan sedang dalam jangka waktu menengah hingga panjang (di

atas 100 rumah/Ha).

Kondisi backlog (selisih antara jumlah KK dengan jumlah rumah yang tersedia,

dengan anggapan setiap KK mendapatkan hak rumah) tertinggi terjadi di Kecamatan

Simpang Empat sebesar 12.324 buah rumah, menyusul Kecamatan Satui sebanyak 9.343

buah rumah dan Kecamatan Kusan Hilir sebanyak 7.791 buah rumah. Jika dicermati jumlah

angka ini mempunyai bobot prosentase tidak sedikit. Untuk sepuluh kecamatan seluruhnya

backlog yang terjadi sebanyak 44.395 buah atau dibutuhkan penyediaan rumah sebanyak 66

% dari jumlah yang telah ada. Hal ini memberikan gambaran pula bahwa di dalam setiap 100

rumah terdapat 66 rumah didalamnya yang dihuni lebih dari satu KK.

RREENNCCAANNAA PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN

IINNFFRRAASSTTRRUUKKTTUURR CCIIPPTTAA KKAARRYYAA

Page 2: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 2

7 - 2

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.2. PRIORITAS SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

A. Visi Dan Misi Penyelenggaraan Perumahan Dan Permukiman

Visi Kabupaten Tanah Bumbu yang hendak dicapai pada tahun 2011-2015 adalah:

“Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu Sebagai Pusat Pelabuhan, Perdagangan Dan

Pariwisata Terdepan Di Kalimantan Berbasis Ekonomi Kerakyatan Menuju Tanah Bumbu

Yang Maju, Unggul, Mandiri, Sejahtera, Aman, Religius Dan Berakhlak Mulia Serta

Berintelektual Tinggi”.

Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2011-2015

tersebut, maka misi pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan penataan ruang wilayah yang mendorong pembangunan

berkelanjutan dengan peningkatan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas

2. Meningkatkan daya saing daerah yang berbasis ekonomi kerakyatan melalui

peningkatan jaringan jasa distribusi lokal, regional dan nasional

3. Mengembangkan Wisata Unggulan yang selaras dengan Pembangunan Kehidupan

Beragama, Sosial dan Budaya

4. Pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan Sumber Daya Alam yang berkelanjutan;

5. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing dengan

peningkatan akses layanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau

6. Menyelenggarakan tata kelola birokrasi yang baik dan bersih.

Tujuan dalam penataan ruang di Kabupaten Tanah Bumbu ditetapkan berdasarkan potensi

masalah, isu strategis serta visi misi Kabupaten yang telah disusun. Hal ini agar tujuan

penataan ruang Kabupaten Tanah Bumbu mampu mengembangkan potensi dan

meminimalisir permasalahan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu terkait upaya

pengembangan ekonomi wilayah yang mandiri dan sejahtera.Tujuan penataan ruang

Kabupaten Tanah Bumbu adalah Penataan ruang Kabupaten Tanah Bumbu bertujuan untuk

“Mewujudkan Kabupaten Yang Produktif Melalui Pusat Perdagangan, Industri Dan

Pariwisata Terdepan Di Kalimantan Serta Menuju Masyarakat Yang Maju, Unggul,

Mandiri, Sejahtera, Realigus Dan Berahlak Mulia Serta Berintelektual Tinggi”.

B. Kebijakan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kabupaten Tanah Bumbu

Kebijakan penyelenggaraan perumahan dan permukiman Kabupaten Tanah Bumbu mengacu

pada RTRW Tanah Bumbu. Kebijakan yang penyelenggaraan perumahan dan permukiman

tersebut adalah sebagai berikut:

Page 3: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 3

7 - 3

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.1. Kebijakan Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman

1 RTRW Kabupaten Tanah Bumbu

1. Pengembangan kawasan terbangun pada lahan yang sesuai dengan kriteria fisik kawasan permukiman, meliputi: kemiringan lereng, ketersediaan dan mutu sumber air bersih, bebas dari potensi banjir/genangan.

2. Pembatasan perkembangan kawasan terbangun yang berada atau berbatasan dengan kawasan lindung.

3. Pengembangan permukiman harus memperhatikan sempadan perbatasan administrasi antar wilayah kabupaten sekurang-kurangnya 50 m di kiri kanan garis sempadan perbatasan wilayah serta berfungsi sebagai ruang terbuka hijau.

4. Pengembangan kawasan permukiman harus memperhatikan sempadan sungai.

Sumber : RTRW Kab. Tanah Bumbu

Tabel 7.2. Rencana Pusat Permukiman Perkotaaan

No Jenis Pusat Lokasi Wilayah Pelayanan Fungsi

1. PWP&PKW (Pusat Wilayah Pembangunan dan Pusat Kegiatan Wilayah

Batulicin

Seluruh wilayah Kab. Tanah Bumbu, WP Tanah Bumbu dan sebagian wilayah provinsi Kalimantan Selatan Bagian Timur-Tenggara

- Pusat WP Timur-Tenggara Tanah Bumbu dan pusat pelayanan transportasi regional, internasional baik transportasi darat, laut dan udara

- Pusat Kapet Batulicin yang terletak pada alur laut kepulauan Indonesia (ALKI II) yg bercirikan kawasan industri & perdagangan jasa

- Kawasan Perumahan Permukiman Perkotaan

2. PKL (Pusat Pemerinta-han Kabupaten)

Gunung Tinggi

Seluruh wilayah Kabupaten Tanah Bumbu

- Pusat Pemerintahan Kab. Tanah Bumbu

- Kawasan perumahan permukiman perkotaan

- Pusat Fasilitas Sosial, budaya, dan politik

3. PKL Orde I (Pusat Kegiatan Lokal)

- Sungai Loban

- Sungai Danau

- Mantewe - Binawara - Simpang

Empat - Pagatan

- Pusat Sungai Loban, melayani Kecamatan Kusan Hilir & Sungai Loban.

- Pusat Sungai Danau, melayani Kecamatan Satui dan Angsana.

- Pusat Binawara, melayani Kecamatan Kuranji & Kusan Hulu.

- Pusat Mantewe, melayani Kec.Mantewe dan Karang Bintang.

- Pusat Pagatan, mela-yani Kec. Kusan Hilir

- Melayani beberapa wilayah kecamatan, pusat layanan koleksi dan distribusi hasil-hasil bumi yang kemudian dipasarkan ke Batulicin/keluar Kab. Tanah Bumbu,

- Pusat perdagangan dan jasa skala kecamatan

- Kawasan perumahan permukiman

- Pusat Fasilitas Sosial, ekonomi, budaya skala lokal

Page 4: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 4

7 - 4

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

No Jenis Pusat Lokasi Wilayah Pelayanan Fungsi

4. PKL-II (Ibukota/Pusat Kecamatan)

- Karang Bintang

- Kampung Baru

- Angsana - Girimulya

Wilayah kecamatan yang bersangkutan

- Pusat layanan administrasi lokal (kecamatan)

- Kawasan perumahan permukiman perdesaan

- Kawasan pendidikan, kesehatan, ekonomi dan fasum skala kecamatan

Sumber : RTRW Kab. Tanah Bumbu

Tabel 7.3.

Rencana Pusat-Pusat Permukiman Perdesaan

No Kecamatan Desa Pusat Pertumbuhan

1 Kecamatan Satui UPT Wonorejo UPT Sumberbaru

2 Kecamatan Angsana UPT Porwodadi UPT karang Indah

3 Kecamatan Sungai Loban Desa Sebamban Lama Desa Batu Merantai

4 Kecamatan Kuranji DesaSariutama 5 Kecamatan Kusan Hulu Desa Teluk Kepayang

6 Kecamatan Kusan Hilir Desa Pulau Tanjung

7 8

Kecamatan BatuLicin Kecamatan Simpang Empat

Desa Sungai Dua Desa Mekarsari

9 Kecamatan Karang Bintang Desa Manunggal 10 Kecamatan Mantewe Desa Rejosari

Sumber : RTRW Kab. Tanah Bumbu

C. Ketentuan Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman

1. Pola dan arah pengembangan kota

Pola dan arah pengembangan Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan tinjauan Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, adalah sebagai berikut:

a. Kawasan Peruntukan Permukiman

Kawasan peruntukan permukiman terdiri dari peruntukan permukiman perkotaan dan

permukiman perdesaan. Rencana kawasan peruntukan permukiman direncanakan seluas

kurang lebih 17.818 hektar yang tersebar di seluruh kecamatan, kawasan permukiman

diarahkan dikembangkan pada pusat-pusat fasilitas umum yang terletak di PKL,PKLp,PPK dan

PPL.

Rencana pengembangan kawasan permukiman di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu adalah

sebagai berikut:

1. Rencana Pengembangan kawasan perumahan skala besar diarahkan di Kecamatan

Batulicin, Simpang Empat, Sungai Loban, Kuranji, dan Kecamatan Satui

2. Pengembangan perumahan individu diupayakan menyatu dengan perumahan penduduk

yang sudah ada (efesiensi lahan).

Page 5: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 5

7 - 5

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Tanah Bumbu, dibagi menjadi beberapa

bagian yaitu:

1. Pengembangan perumahan tidak terencana.

Program yang dapat dilakukan adalah pengembangan perumahan penduduk eksisting,

dalam hal ini direncanakan program pembangunan kembali (revitalisasi) perumahan yang

telah ada, terutama bagi bangunan permukiman yang sudah tidak layak huni. Program ini

dapat direalisasikan dengan bantuan dari pemerintah, baik itu Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Daerah.

2. Pengembangan perumahan terencana

Program yang direncanakan dalam pengembangan ini adalah pembangunan perumahan

baru, dimana program tersebut memang telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat yang telah diproyeksikan untuk 20 tahun yang akan datang, sehingga

diharapkan pembangunan permukiman baru ini dapat menampung kebutuhan

masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu untuk 20 tahun yang akan datang. Program ini

dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah melalui program KPR

PERUMNAS (Perumahan Nasional) maupun pihak swasta (developer).

3. Pengembangan perumahan transmigrasi

Untuk pengembangan kawasan perumahan skala besar maupun secara individu harus

sesuai dengan rencana tata ruang yang sifatnya lebih rinci.

b. Kawasan Peruntukan Permukiman Perkotaan

Perkotaan diartikan sebagai pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai

batasan administrasi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan serta permukiman

yang memperlihatkan watak dan ciri kehidupan wilayah.

Kawasan Permukiman Perkotaan adalah kawasan yang dominasi kegiatannya difungsikan

untuk kegiatan yang bersifat kekotaan dan merupakan orientasi pergerakan penduduk yang

ada pada wilayah sekitarnya.

Untuk Kabupaten Tanah Bumbu yang termasuk dalam kawasan permukiman perkotaan

adalah pemukiman yang berada di ibukota kecamatan terutama pada lingkup wilayah

kecamatan. Kawasan ini secara rinci dijabarkan dalam RDTRK masing-masing kecamatan,

sesuai dengan peraturan Daerah mengenai batas wilayah Kecamatan dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri no. 2 Tahun 1987 tentang rencana tata ruang wilayah. Dengan

demikian ketentuan luas masing-masing Kecamatan akan berbeda-beda tergantung pada

kondisi geografi wilayah yang bersangkutan.Rencana pengelolaan kawasan permukiman

antara lain meliputi:

1. Kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan harus dapat menjadikan sebagai tempat

hunian yang aman, nyaman dan produktif, serta didukung oleh sarana dan prasarana

permukiman.

2. Setiap kawasan permukiman dilengkapi dengan sarana dan prasarana permukiman sesuai

hirarki dan tingkat pelayanan masing-masing.

Page 6: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 6

7 - 6

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

3. Permukiman perdesaan sebagai hunian berbasis agraris, dikembangkan dengan

memanfaatkan lahan pertanian, halaman rumah, dan lahan kurang produktif sebagai

basis kegiatan usaha

4. Permukiman perdesaan yang berlokasi di pegunungan dikembangkan dengan berbasis

perkebunan dan hortikultura, disertai pengolahan hasil. Permukiman perdesaan yang

berlokasi di dataran rendah, basis Pengelolaannya adalah pertanian tanaman pangan dan

perikanan darat, serta pengolahan hasil

5. Permukiman perkotaan diarahkan pada penyediaan hunian yang layak dan dilayani oleh

sarana dan prasarana permukiman yang memadai

6. Penyediaan permukiman selain disediakan oleh pengembang dan masyarakat, juga

diarahkan pada penyediaan Kasiba/Lisiba Berdiri Sendiri, perbaikan kualitas permukiman

dan Pengelolaan perumahan secara vertikal

7. Membentuk cluster-cluster permukiman untuk menghindari penumpukan dan penyatuan

antar kawasan permukiman, dan diantara cluster permukiman disediakan ruang terbuka

hijau

8. Pengembangan permukiman perkotaan kecil dilakukan melalui pembentukan pusat

pelayanan kecamatan; serta

9. Pengembangan permukiman kawasan khusus seperti penyediaan tempat peristirahatan

pada kawasan pariwisata, kawasan permukiman baru sebagai akibat perkembangan

infrastruktur, kegiatan sentra ekonomi, sekitar kawasan industri, dilakukan dengan tetap

memegang kaidah lingkungan hidup dan bersesuaian.

c. Kawasan Peruntukan Permukiman Perkotaan

Pengertian desa ditinjau dari segi kegiatannya adalah kegiatan ekonomi yang lebih dominan

berupa pertanian, jumlah penduduk relatip kecil, cara hidupnya yang tradisional dan status

serta susunan masyarakatnya yang homogen.

Kawasan pemukiman pedesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian,

termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat

pemukiman pedesaan, dengan tingkat pelayanan pemerintahan, pelayanan sosial dan

kegiatan ekonomi skala lokal.Dengan demikian di Kabupaten Tanah Bumbu yang termasuk di

dalam kawasan ini terletak di semua desa yang berada dalam kawasan pusat desa. Kawasan

pusat desa dalam hubungan ini perlu adanya penataan ruang khusus yang dijabarkan dalam

rencana penataan kawasan yang dijabarkan dalam rencana penataan kawasan pusat desa.

Berdasarkan analisa menurut kepadatan Bruto per kecamatan, maka Pengelolaan kawasan

permukiman direkomendasikan sebagai berikut:

1. Pada permukiman kepadatan tinggi, dengan mengembangkan daerah permukiman

2. Pada pemukiman sedang, agar dipertahankan

3. Pada permukiman rendah, dengan peningkatan daerah pemukiman, penambahan

fasilitas dari daerah pemukiman.

Page 7: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 7

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.4. Rencana Luasan Kawasan Budidaya di Kabupaten Tanah BumbuTahun 2012-2032

Hutan

Produksi

Terbatas

Hutan

Produksi

Tetap

Kawasan

Industri dan

Pergudangan

Kawasan

PelabuhanPariwisata

Perikanan

Budidaya

Perikanan

Tangkap

Permukiman

Perdesaan

Permukima

n Perkotaan

Pertanian

Lahan

Basah

Tanaman

Tahunan

Perkebunan

Jumlah

KEC. ANGSANA 16.24 159.70 358.88 0.50 2378.02 180.57 14395.90 17489.81

KEC. BATULICIN 381.56 193.52 0.00 3.88 4527.88 918.06 4281.98 10306.89

KEC. KARANG BINTANG 251.63 1315.82 581.28 465.97 19322.21 21936.90

KEC. KURANJI 1105.66 15842.65 16948.31

KEC. KUSAN IILIR 5.11 268.15 4486.71 67.51 1658.55 1103.88 5409.28 10253.17 23252.34

KEC. KUSAN ULU 9207.83 25300.29 1423.08 3551.59 43074.33 82557.11

KEC. MANTEWE 1580.96 36418.89 2567.78 26339.84 66907.47

KEC. SATUI 6703.29 33303.51 848.81 0.12 982.44 0.00 4499.57 2657.77 1623.24 42764.08 93382.83

KEC. SIMPANG EMPAT 1298.75 2538.51 1063.74 1214.55 0.00 0.00 55.95 6991.12 26663.00 39825.62

KEC. SUNGAI LOBAN 18.72 795.15 0.02 1990.38 21018.62 23822.89

Kawasan Pesisir 11.27 0.04 644.19 36039.27 0.04 166.90 36861.72

Grand Total 18790.82 95038.92 2790.14 2488.91 1841.75 7102.00 36107.30 16998.70 15861.96 12148.69 224122.69 433291.89

KECAMATAN

KAWASAN BUDIDAYA

Sumber : RTRW Kab. Tanah Bumbu

Page 8: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 8

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.1. Rencana Pola Ruang Kabupaten Tanah Bumbu

Page 9: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 9

7 - 9

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel: 7.5. Jumlah Rumah dan Backlog Per-Kecamatan Tahun 2015

No. Kecamatan Jumlah Rumah (Unit) Jumlah KK Backlog

1. Angsana 3303 6677 3374

2. Batulicin 3734 5725 1991

3. Karang Bintang 4699 6501 1802

4. Kuranji 2287 3566 1279

5. Kusan Hilir 9464 17255 7791

6. Kusan Hulu 5177 7184 2007

7. Mantewe 5078 6904 1826

8. .Simpang Empat 15938 28262 12324

9. Satui 11315 20658 9343

10. Sungai Loban 5035 7692 2657

JUMLAH 66030 110425 44395

Sumber Data: Bidang Penataan dan Pengawasan Bangunan Kab Tanah Bumbu 2015, Diolah

7.3. LUASAN DAN PERSEBARAN KAWASAN PERUMAHAN

Kesesuaian lokasi perumahan ini adalah perbandingan antara kawasan permukiman

yang ada dengan rencana tata ruang setempat, mengingat bahwa rencana tata ruang ini

dipastikan telah mengacu pada RTRW Kabupaten. Berdasarkan hasil kunjungan lapangan,

sebagian besar lokasi perumahan telah sesuai dengan RUTRK/RDTRK kota-kota kecamatan

yang ada. Namun demikian juga terdapat kawasan perumahan yang lokasinya tidak sesuai

dengan rencana tata ruang yang ada. Ketidak sesuaian lokasi ini terjadi baik pada area

permukiman yang tumbuh secara spontan, tanpa didukung oleh dokumen-dokumen

pembangunan yang resmi (ijin lokasi, ijin mendirikan bangunan dan lain-lain) maupun

kawasan yang didukung dengan dokumen-dokumen resmi. Dari hasil peninjauan lapangan

keadaan tersebut terjadi di kota/kawasan sebagai berikut:

Tabel: 7.6. Permukiman Organis dan Anorganis Kabupaten Tanah Bumbu 2015

No. Kecamatan Permukiman Organis Permukiman Anorganis

Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)

1. Angsana 3303 1520.40 - -

2. Batulicin 3734 1335.69 2413 25.34

3. Karang Bintang 4699 383.39 424 5.00

4. Kuranji 2287 1129.93 1376 10.32

5. Kusan Hilir 9464 712.87 3563 26.70

Page 10: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 10

7 - 10

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

No. Kecamatan Permukiman Organis Permukiman Anorganis

Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)

6. Kusan Hulu 5177 854.84 - -

7. Mantewe 5078 820.73 - -

8. Simpang Empat

15938 1459.35 4821 36.16

9. Satui 11315 1563.50 2072 15.54

10. Sungai Loban 5035 1646.84 108 0.81

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Tanah Bumbu 2015

Pembangunan permukiman perkotaan menghadapi permasalahan rendahnya kualitas dan

kuantitas infrastruktur permukiman yang berakibat pada rendahnya kualitas permukiman

dan kualitas hidup penghuninya. Tantangan dalam mengurangi penduduk perkotaan yang

tinggal di daerah kumuh berkaitan dengan masalah urbanisasi. Pertumbuhan jumlah

penduduk perkotaan yang tinggi tidak mampu diimbangi oleh ketersediaan perumahan dan

infrastruktur permukiman yang layak sehingga memicu pertumbuhan jumlah penduduk yang

tinggal di daerah kumuh engan angka absolut mencapai sekitar 9,6 juta rumah tangga pada

tahun 2014. Di samping itu, penanganan permukiman kumuh yang menjadi tugas dan

wewenang pemerintah daerah (UU No. 1/2011) belum diimbangi dengan kemampuan

pemerintah daerah dalam hal kapasitas SDM dan pembiayaan. Penanganan permukiman

kumuh memerlukan koordinasi lintas sektor, sehingga diperlukan SK Bupati/Walikota

tentang permukiman kumuh sebagai acuan pemangku kepentingan dalam memadukan

upaya penanganan permukiman kumuh. Perkembangan permukiman kumuh juga tidak

dapat dilepaskan dari kondisi rawan bencana. Risiko bencana semakin besar apabila

kawasan yang mendapat ancaman bencana memiliki kerentanan yang tinggi dan kapasitas

yang rendah. Masyarakat dan pemerintah harus memiliki bekal pengetahuan dan

keterampilan agar dapat melakukan upaya-upaya pengurangan risiko bencana, baik dengan

cara memperkecil ancaman kawasan, mengurangi kerentanan kawasan (secara sosial,

ekonomi, fisik, dan ekologi), serta meningkatkan kapasitas kawasan yang terancam (aturan

dan kelembagaan; peringatan dini dan kajian risiko, pendidikan, kesiapsiagaan dan

pengurangan risiko dasar). Bentuk-bentuk program penanganan kawasan permukiman

perdesaan selama ini diarahkan pada upaya penanggulangan kemiskinan melalui

pemberdayaan masyarakat agar mampu mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana

permukiman maupun prasarana pendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat

perdesaan.

Page 11: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 11

7 - 11

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.4. ARAHAN KEBIJAKAN SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional

Misi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan dan pengembangan

permukiman dalam RPJMN Tahun 2007 adalah: Terwujudnya pembangunan yang lebih

merata dan berkeadilan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Terpenuhi kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana

pendukungnya bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan

perumahan jangka panjang yang berkelanjutan, efisien, dan akuntabel untuk

mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh

2. Terwujudnya lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang

baik, berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Sementara itu arahan pembangunan nasional sesuai dengan misi pembangunan nasional

Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan adalah:

A. Pengembangan wilayah diselenggarakan dengan memerhatikan potensi dan peluang

keunggulan sumberdaya darat dan/atau laut di setiap wilayah, serta memerhatikan

prinsip pembangunan berkelanjutan dan daya dukung lingkungan. Tujuan utama

pengembangan wilayah adalah peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan

masyarakat serta pemerataannya.

B. Pelaksanaan pengembangan wilayah tersebut dilakukan secara terencana dan

terintegrasi dengan semua rencana pembangunan sektor dan bidang. Rencana

pembangunan dijabarkan dan disinkronisasikan ke dalam rencana tata ruang yang

konsisten, baik materi maupun jangka waktunya.

C. Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis dan cepat

tumbuh didorong sehingga dapat mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal di

sekitarnya dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang sinergis, tanpa

mempertimbangkan batas wilayah administrasi, tetapi lebih ditekankan pada

pertimbangan keterkaitan mata rantai proses industri dan distribusi. Upaya itu dapat

dilakukan melalui pengembangan produk unggulan daerah, serta mendorong

terwujudnya koordinasi, sinkronisasi, keterpaduan dan kerja sama antar sektor, antar

pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mendukung peluang berusaha dan

investasi di daerah.

Page 12: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 12

7 - 12

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

D. Keberpihakan pemerintah ditingkatkan untuk mengembangkan wilayah wilayah

tertinggal dan terpencil sehingga wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan

berkembang secara lebih cepat dan dapat mengurangi ketertinggalan pembangunannya

dengan daerah lain. Pendekatan pembangunan yang perlu dilakukan, selain dengan

pemberdayaan masyarakat secara langsung melalui skema pemberian dana alokasi

khusus, termasuk jaminan pelayanan publik dan keperintisan, perlu pula dilakukan

dilakukan penguatan keterkaitan kegiatan ekonomi dengan wilayah-wilayah cepat

tumbuh dan strategis dalam satu ‘sistem wilayah pengembangan ekonomi’.

E. Wilayah-wilayah perbatasan dikembangkan dengan mengubah arah kebijakan

pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi inward looking menjadi outward

looking sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan

perdagangan dengan negara tetangga. Pendekatan pembangunan yang dilakukan,

selain menggunakan pendekatan yang bersifat keamanan, juga diperlukan pendekatan

kesejahteraan. Perhatian khusus diarahkan bagi pengembangan pulau pulau kecil di

perbatasan yang selama ini luput dari perhatian.

F. Pembangunan kota-kota metropolitan, besar, menengah, dan kecil diseimbangkan

pertumbuhannya dengan mengacu pada sistem pembangunan perkotaan nasional.

Upaya itu diperlukan untuk mencegah terjadinya pertumbuhan fisik kota yang tidak

terkendali (urban sprawl & conurbation), seperti yang terjadi di wilayah pantura Pulau

Jawa, serta untuk mengendalikan arus migrasi masuk langsung dari desa ke kota-kota

besar dan metropolitan, dengan cara menciptakan kesempatan kerja, termasuk peluang

usaha, di kota-kota menengah dan kecil, terutama di luar Pulau Jawa. Oleh karena itu,

perlu dilakukan peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi sejak tahap awal.

G. Pertumbuhan kota-kota besar dan metropolitan dikendalikan dalam suatu sistem

wilayah pembangunan metropolitan yang kompak, nyaman, efisien dalam pengelolaan,

serta mempertimbangkan pembangunan yang berkelanjutan melalui:

1) Penerapan manajemen perkotaan yang meliputi optimasi dan pengendalian

pemanfaatan ruang serta pengamanan zona penyangga di sekitar kota inti dengan

penegakan hukum yang tegas dan adil, serta peningkatan peran dan fungsi kota-

kota menengah dan kecil di sekitar kota inti agar kota-kota tersebut tidak hanya

berfungsi sebagai kota tempat tinggal (dormitory town) saja, tetapi juga menjadi

kota mandiri.

Page 13: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 13

7 - 13

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

2) Pengembangan kegiatan ekonomi kota yang ramah lingkungan seperti industri jasa

keuangan, perbankan, asuransi, dan industri telematika serta peningkatan

kemampuan keuangan daerah perkotaan; dan

3) Perevitalan kawasan kota yang meliputi pengembalian fungsi kawasan melalui

pembangunan kembali kawasan; peningkatan kualitas lingkungan fisik, sosial,

budaya; serta penataan kembali pelayanan fasilitas publik, terutama pengembangan

sistem transportasi masal yang terintegrasi antarmoda.

H. Percepatan pembangunan kota-kota kecil dan menengah ditingkatkan, terutama di luar

Pulau Jawa, sehingga diharapkan dapat menjalankan perannya sebagai ‘motor

penggerak’ pembangunan wilayah-wilayah di sekitarnya maupun dalam melayani

kebutuhan warga kotanya. Pendekatan pembangunan pembangunan yang perlu

dilakukan, antara lain, memenuhi kebutuhan pelayanan dasar perkotaan sesuai dengan

tipologi kota masing-masing.

I. Peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan dengan kegiatan

ekonomi di wilayah perdesaan didorong secara sinergis (hasil produksi wilayah

perdesaan merupakan backward linkages dari kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan)

dalam suatu ‘sistem wilayah pengembangan ekonomi’. Peningkatan keterkaitan

tersebut memerlukan adanya perluasan dan diversifikasi aktivitas ekonomi dan

perdagangan (nonpertanian) dipedesaan yang terkait dengan pasar di perkotaan.

J. Pembangunan perdesaan didorong melalui pengembangan agroindustri padat pekerja,

terutama bagi kawasan yang berbasiskan pertanian dan kelautan; peningkatan

kapasitas sumber daya manusia di perdesaan khususnya dalam pengelolaan dan

pemanfaatan sumber daya; pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan

produksi di kawasan perdesaan dan kota-kota kecil terdekat dalam upaya menciptakan

keterkaitan fisik, sosial dan ekonomi yang saling komplementer dan saling

menguntungkan; peningkatan akses informasi dan pemasaran, lembaga keuangan,

kesempatan kerja, dan teknologi; pengembangan social capital dan human capital yang

belum tergali potensinya sehingga kawasan perdesaan tidak semata-mata

mengandalkan sumber daya alam saja; intervensi harga dan kebijakan perdagangan

yang berpihak ke produk pertanian, terutama terhadap harga dan upah.

Page 14: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 14

7 - 14

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

K. Rencana tata ruang digunakan sebagai acuan kebijakan spasial bagi pembangunan di

setiap sektor, lintas sektor, maupun wilayah agar pemanfaatan ruang dapat sinergis,

serasi, dan berkelanjutan. Rencana Tata Ruang Wilayah disusun secara hierarki. Dalam

rangka mengoptimalkan penataan ruang perlu ditingkatkan (a) kompetensi sumber

daya manusia dan kelembagaan di bidang penataan ruang, (b) kualitas rencana tata

ruang, dan (c) efektivitas penerapan dan penegakan hukum dalam perencanaan,

pemanfaatan, maupun pengendalian pemanfaatan ruang.

L. Peningkatan kerja sama antardaerah akan terus ditingkatkan dalam rangka

memanfaatkan keunggulan komparatif maupun kompetitif setiap daerah;

menghilangkan ego pemerintah daerah yang berlebihan; serta menghindari timbulnya

inefisiensi dalam pelayanan publik. Pembangunan kerja samaantardaerah melalui

sistem jejaring antardaerah akan sangat bermanfaat sebagai sarana berbagi

pengalaman, berbagi keuntungan dari kerja sama, maupun berbagi tanggung jawab

pembiayaan secara proporsional, baik dalam pembangunan dan pemeliharaan sarana

dan prasarana maupun dalampembangunan lainnya.

M. Sistem ketahanan pangan diarahkan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian pangan

nasional dengan mengembangkan kemampuan produksi dalam negeri yang didukung

kelembagaan ketahanan pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan

pangan yang cukup di tingkat rumah tangga, baik dalam jumlah, mutu, keamanan,

maupun harga yang terjangkau, yang didukung oleh sumber-sumber pangan yang

beragam sesuai dengan keragaman lokal.

N. Koperasi yang didorong berkembang luas sesuai kebutuhan menjadi wahana yang

efektif untuk meningkatkan posisi tawar dan efisiensi kolektif para anggotanya, baik

produsen maupun konsumen di berbagai sektor kegiatan ekonomi sehingga menjadi

gerakan ekonomi yang berperan nyata dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial

dan ekonomi masyarakat. Sementara itu, pemberdayaan usaha mikro menjadi pilihan

strategis untuk meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan

rendah dalam rangka mengurangi kesenjangan pendapatan dan kemiskinan melalui

peningkatan kapasitas usaha dan ketrampilan pengelolaan usaha serta sekaligus

mendorong adanya kepastian, perlindungan, dan pembinaan usaha.

O. Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan kesejahteraan sosial juga

dilakukan dengan memberi perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang

kurang beruntung, termasuk masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di wilayah

terpencil, tertinggal, dan wilayah bencana.

Page 15: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 15

7 - 15

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

P. Pemenuhan perumahan beserta prasarana dan sarana pendukungnya diarahkan pada:

1) Penyelenggaraan pembangunan perumahan yang berkelanjutan, memadai, layak,

dan terjangkau oleh daya beli masyarakat serta didukung oleh prasarana dan sarana

permukiman yang mencukupi dan berkualitas yang dikelola secara profesional,

kredibel, mandiri, dan efisien

2) Penyelenggaraan pembangunan perumahan beserta prasarana dan sarana

pendukungnya yang mandiri mampu membangkitkan potensi pembiayaan yang

berasal dari masyarakat dan pasar modal, menciptakan lapangan kerja, serta

meningkatkan pemerataan dan penyebaran pembangunan; dan

3) Pembangunan pembangunan perumahan beserta prasarana dan sarana

pendukungnya yang memperhatikan fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup.

Q. Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi diarahkan

pada:

1. Peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management) dalam penyediaan air

minum dan sanitasi

2. Pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan sanitasi dasar bagi masyarakat;

3. Penyelenggaraan pelayanan air minum dan sanitasi yang kredibel dan profesional;

4. Penyediaan sumber-sumber pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan

sanitasi bagi masyarakat miskin.

R. Penanggulangan kemiskinan diarahkan pada penghormatan, perlindungan, dan

pemenuhan hak-hak dasar rakyat secara bertahap dengan mengutamakan prinsip

kesetaraan dan nondiskriminasi. Sejalan dengan proses demokratisasi, pemenuhan hak

dasar rakyat diarahkan pada peningkatan pemahaman tentang pentingnya mewujudkan

hak-hak dasar rakyat. Kebijakan penanggulangan kemiskinan juga diarahkan pada

peningkatan mutu penyelenggaraan otonomi daerah sebagai bagian dari upaya

pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin.

berdasarkan Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan hunian yang

dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus

meningkat, sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman

kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya.

Page 16: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 16

7 - 16

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

Pasal 3 UU UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

menyatakan bahwa tujuan diselenggarkannya Perumahan dan kawasan permukiman untuk:

1. Memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan

permukiman

2. Mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk yang

proporsional melalui pertumbuhan lingkungan hunian dan kawasan permukiman sesuai

dengan tata ruang untuk mewujudkan keseimbangan kepentingan, terutama bagi

Masyarakat Berpenghasilan Rendah

3. Meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya alam bagi pembangunan

perumahan dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan, baik di

kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan

4. Memberdayakan para pemangku kepentingan bidang pembangunan perumahan dan

kawasan permukiman

5. Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya; dan

6. Menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang

sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan.

Sementara itu pada pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan

perumahan dan kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan perumahan (butir

c), penyelenggaraan kawasan permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan (butir e),

serta pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman

kumuh (butir f).

3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun

Pada pasal 15 UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun mengamanatkan bahwa

pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah susun negara

merupakan tanggung jawab pemerintah. Pembangunan rumah susun bertujuan untuk:

1. Memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi rakyat, terutama golongan

masyarakat yang berpenghasilan rendah, yang menjami kepastian hukum dalam

pemanfaatannya.

Page 17: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 17

7 - 17

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

2. Meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah di daerah pekotaan dengan

memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan menciptakan lingkungan pemukiman

yang lengkap, serasi,dan seimbang

3. Memenuhi kebutuhan untuk kepentingan lainnya yang berguna bagi kehidupan

masyarakat, dengan tetap mengutamakan ketentuan diatas.

4. Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan

Kemiskinan

Peraturan ini menetapkan salah satunya terkait dengan penanggulangan kemiskinan yang

diimplementasikan dengan penanggulangan kawasan kumuh. Arah kebijakan

penanggulangan kemiskinan nasional berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka

Panjang, demikian juga untuk arah kebijakan penanggulangan kemiskinan daerah

berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah.

Strategi percepatan penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan:

1. Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin

2. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin

3. Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil

4. Mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

Peraturan ini menetapkan target yang harus dicapai dalam bidang pekerjaan umum dan tata

ruang, sementara itu untuk bidang permukiman target yang harus dicapai adalah:

1. Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan

sebesar 100% pada tahun 2014

2. Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan sebesar 10% pada tahun

2014.

7.5. KONDISI EKSISTING SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan pengumpulan data sekunder dapat

ditampilkan profil masing-masing kawasan kumuh sesuai dengan tipologi kawasan kumuh,

yaitu kawasan kumuh berat, kumuh sedang dan kumuh ringan. Data profil yang disampaikan

masing-masing lokasi terdiri dari:

a. Data administrasi

b. Data kependudukan

c. Kondisi permukiman beserta prasarana dan sarana

d. Dokumentasi dan Peta Lokasi.

Page 18: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 18

7 - 18

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Permukiman di Kabupaten Tanah Bumbu menyebar di seluruh wilayah baik berupa

perkampungan maupun perumahan terencana dan tertata yang dibangun oleh

pemerintah/perusahaan berupa perumahan dinas. Bahkan banyak sekali rumah kontrakan

yang sengaja dibangun oleh perorangan untuk disewakan yang dikenal dengan sebutan

rumah bedak. Di sepanjang Jalan Raya Batulicin penyebaran permukiman lebih banyak pada

sisi timur dan barat jalan dari arah Kota Banjarmasin dan terletak di belakang perdagangan

dan jasa sepanjang koridor Jalan Raya Batulicin. Untuk kondisi permukiman sisi barat

merupakan permukiman kampung nelayan, sementara pada sisi timur lebih banyak

mencirikan perkampungan masyarakat biasa.

Tabel 7.7. Desa Nelayan di Kabupaten Tanah Bumbu

Kecamatan Desa Nelayan

Kecamatan Simpang Empat

Batu Ampar

Sungai Dua

Gunung Besar

Tungkaran Pangeran

Pulau Panjang

Kampung Baru

Kecamatan Batulicin

Batulicin

Kersik Putih

Segumbang

Sepunggur

ApiApi

Kecamatan Kusan Hilir

Betung

Pulau Salak

Beringin

Sungai Lembu

Gusunge

Wiritasi

Juku Eja

Pejala

Kota Pagatan

Kampung Baru

Muara Ujung

Kecamatan Sungai Loban

Sebamban Baru

Sungai Loban

Sungai Dua Laut

Sebamban Lama

Kecamatan Angsana Angsana

Bunati

Kecamatan Satui

Satui Barat

Setarap

Sungai Cuka

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Tanah Bumbu

Page 19: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 19

7 - 19

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Adapun rencana pengembangan permukiman di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu lebih

difokuskan pada Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa serta kawasan nelayan yang

ada di wilayah ini. Khusus untuk kawasan terpilih sebagai pusat pengembangan Desa

didasarkan pada pendekatan pembangunan kawasan dengan cara mengembangkan potensi

unggulannya , yaitu sumber daya dominan baik yang belum diolah maupun sumber daya

yang tersembunyi berupa sumber daya alam, sumber daya buatan maupun sumber daya

manusia yang difokuskan pada kemandirian masyarakat sesuai dengan azas TRIDAYA yang

intinya adalah pemberdayaan masyarakat, ekonomi dan pendayagunaan prasarana dan

sarana permukiman. Selain itu, berdasarkan RTRW Provinsi Kalimantan Selatan juga terdapat

kawasan-kawasan terpilih sebagai pusat pengembangan desa (KTP2D) untuk menunjang

desa sekitarnya. Desa-desa yang terpilih sebagai pusat pengembangan diharapkan akan

mampu memicu dan memacu perkembangan desa-desa disekitarnya. lokasi rencana

pengembangan permukiman yang sesuai dikembangkan di kabupaten Tanah Bumbu yaitu

berada di beberapa desa yang ada di Kecamatan Sungai Loban.

Gambar 7.1. Kondisi Permukiman Di Kabupaten Tanah Bumbu

Sebagai Kabupaten yang berbatasan dengan laut, daerah Kabupaten Tanah Bumbu memiliki

daerah pesisir yang cukup luas. daerah pesisir berfungsi sebagai peralihan antara ekosistem

darat dan laut memiliki keragaman potensi sumberdaya alam yang dapat memberikan

manfaat bagi kehidupan nelayan dan berbagai kepentingan pengembangan. Oleh karena itu

daerah pesisir juga cenderung mengalami tekanan pembangunan yang kadang melampaui

daya dukungnya. Kegiatan pemanfaatan ruang berpotensi konflik dan menimbulkan dampak

degradasi lingkungan seperti rusaknya kawasan mangrove, karang, dan habitat perikanan

lain, proses abrasi pantai, serta pencemaran. Pada sisi lain, masyarakat pesisir yang sebagian

besar terdiri dari para kaum nelayan, pada umumnya memiliki kehidupan ekonomi yang

relatif lemah dan kurang tersentuh oleh perhatian pembangunan. Hal tersebut telah

menimbulkan berbagai permasalahan sosial yang menyatu dengan permasalahan

lingkungan. Kondisi rumah yang tidak sehat, lingkungan permukiman yang tidak tertata serta

Page 20: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 20

7 - 20

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

tidak didukung oleh prasarana secara memadai tergambar dari buruknya sistem sanitasi,

jalan lingkungan, serta terbatasnya prasarana lingkungan dan prasarana pendukung kegiatan

ekonomi setempat. Masyarakat Tanah Bumbu masih belum sadar akan pentingnya IMB. Hal

tersebut terlihat dari rendahnya jumlah bangunan yang telah memiliki IMB di Kabupaten

Tanah Bumbu. Tahun 2014 terdapat 495.412 bangunan, namun hanya 1.572 yang telah

memiliki IMB. Jumlah Tersebut hanya 0,31% dari jumlah bangunan yang ada di Kabupaten

Tanah Bumbu.Walaupun dari tahun ke tahun jumlah IMB yang diterbitkan.

Semakin meningkat namun peningkatan tersebut tidak signifikan dan masih sangat kecil jika

dibandingkan dengan jumlah seluruh bangunan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.

Sejatinya IMB adalah alat untuk mengontrol pembangunan dan memastikan bahwa lokasi

pembangunan yang ada telah berada di lokasi pembangunan telah berada di zona yang

tepat sesuai dengan peraturan yang telah di tetapkan. Pengaturan tersebut dilakukan agar

kota dapat ditata dengan baik dan tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

Penataan dengan menggunakan IMB merupakan salah satu cara Pemerintah Daerah untuk

mengontrol pembangunan di daerah mereka agar sesuai dengan visi dan misi daerah

tersebut. Pembangunan perumahan PNS baik untuk lingkup kabupaten dan masing-masing

kecamatan.

7.5.1. ISU STRATEGIS SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

Beberapa isu strategis sektor Pengembanga Permukiman Kabupaten Tanah Bumbu,

yaitu:

1. Penataan Kawasan Kumuh Nelayan

Kawasan Kumuh Nelayan terletak di sepanjang pesisir kabupaten Tanah Bumbu. Kawasan

permukiman nelayan tersebut telah ada sejak lama, dan terus berkembang menjadi

kawasan permukiman dengan masalah semakin kompleks. Masalah umum yang dihadapi

oleh kawasan permukiman nelayan adalah kepadatan kawasan yang tinggi, permukiman

yang tidak tertata, saluran drainase yang buruk dan kebersihan lingkungan yang sangat

minim

2. Penataan kawasan kumuh perkotaan

Kawasan kumuh perkotaan biasanya terletak di dekat kawasan-kawasan strategis

3. Pengembangan perdesaan potensial untuk mengurangi kemiskinan

4. Penataan kawasan rawan bencana

5. Penyediaan rumah yang layak bagi pekerja tambang dan perkebunan.

7.5.2. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN

Permasalahan pembangunan di Kabupaten Tanah Bumbu yaitu:

1. Belum Tersedianya kawasan permukiman yang sehat

Banyak kawasan permukiman di Kabupaten Tanah Bumbu dibangun hanya mengikuti

pertumbuhan alami, tanpa memperhatikan adanya arahan dari dokumen tata ruang.

Pertumbuhan alami tersebut sering kali memunculkan kawasan-kawasan kumuh baru,

Page 21: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 21

7 - 21

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

sehingga membuat masalah perumahan yang ada semakin kompleks. Pembangunan

kawasan permukiman seharusnya memperhatikan banyak aspek, baik dari sisi teknis,

bencana, lokasi, dan kesehatan lingkungan. Perpaduan seluruh aspek tersebut diharapkan

mampu menciptakan kondisi permukiman yang sehat bagi penghuninya.

2. Belum Tersedianya RTH di Pusat Permukiman

Ketersediaan taman publik yang tersebar merata di setiap kecamatan juga merupakan

salah satu masalah dalam pembangunan kawasan permukimana di Tanah Bumbu. Ruang

terbuka publik merupakan salah satu penunjang kegiatan sosial masyarakat. Taman juga

berfungsi sebagai penghasil oksigen bagi kawasan perkotaan, sehingga kawasan

perkotaan menjadi lebih sejuk untuk ditinggali.

3. Belum tersedianya kawasan permukiman skala besar yang terencana secara menyeluruh

dan terpadu dengan pelaksanaan yang bertahap dengan menciptakan kawasan

permukiman yang tersusun atas satuan-satuan lingkungan permukiman dan

mengintegrasikan secara terpadu dengan lingkungan permukiman yang telah ada di

sekitarnya.

7.5.3. ANALISIS KEBUTUHAN

Analisis kebutuhan pengembangan perumahan dan permukiman di wilayah Kabupaten

Tanah Bumbu berdasarkan kebutuhannya adalah terbagi menjadi beberapa program dan

kegiatan yaitu:

1. Program pengembangan perumahan

Program ini dikembangkan menjadi beberapa kegiatan yang meliputi kegiatan yang terdiri

dari:

a. Kegiatan penetapan kebijakan dan strategi serta program perumahan

b. Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat, berupa

pembangunan infrastruktur perumahan dan pembangunan perumahan.

c. Kegiatan pembangunan rusunawa

d. Kegiatan koordinasi pembangunan perumahan dan lembaga atau badan usaha yang

diwujudkan dalam pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan

pendampingan penyiapan kawasan perumahan bari

e. Kegiatan pembangunan rumah PNS dan rumah dinas.

2. Program lingkungan sehat perumahan

Program ini dikembangkan menjadi kegiatan pembangunan sarana dan prasarana atau

infrastruktur kawasan permukiman kumuh.

7.5.4. USULAN PROGRAM PEMBIAYAAN

Usulan program dam pembiayaan perumahan dan permukiman disusun berdasarkan

paket-paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program, meliputi kegiatan:

Page 22: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 22

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.8. Usulan Program Dan Pembiayaan Bidang Perumahan Dan Permukiman

TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN

LOKASI

INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Uraian Target Volume

Jumlah Biaya Sumb

er Dana

Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Verifikasi lokasi permukiman kumuh dan melakukan rencana penataan lingkungan pada kawasan permukiman kumuh perkotaan

Terpenuhi target penuntasan kawasan permukiman kumuh

Program pengembangan perumahan

Penetapan kebijakan, strategi dan program perumahan

Peningkatan dan rencana pemenuhan kebutuhan perumahan PNS

Pemenuhan kebutuhan perumahan PNS

Penyusunan Studi Kelayakan Kawasan Perumahan PNS

Kec. Batulicin

Cakupan ketersediaan rumah layak huni

100%

1 paket 500.000 APBD

1 500.000

Penyusunan Masterplan/RTBL Kawasan Perumahan PNS

Kec. Batulicin

1 paket 1.000.000 APBD

1 1.000.000

Penyusunan DED Bangunan Perumahan PNS

Kec. Batulicin

5 paket 2.500.000 APBD

2 1.000.000 1 500.000

1 500.000

1 500.000

Penyusunan DED Sarana dan Prasarana Perumahan PNS

Kec. Batulicin

5 paket 2.500.000 APBD

2 1.000.000 1 500.000

1 500.000

1 500.000

Penyusunan Amdal Kawasan Perumahan PNS

Kec. Batulicin

1 paket 750.000 APBD

1 750.000

Page 23: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 23

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN

LOKASI

INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Uraian Target Volume

Jumlah Biaya Sumb

er Dana

Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat

Perencanaan pembangunan infrastruktur lingkungan pemukiman yang sehat dan aman yang didukung oleh PSU yang memadai

Pemenuhan kebutuhan infrastruktur lingkungan permukiman

Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan

Kec. Simpang Empat

Cakupan Lingkungan yang Sehat dan Aman yang Didukung Dengan PSU

100%

1 paket 500.000 APBD 1 500.000

Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan

Kec. Batulicin

1 paket 500.000 APBD 1 500.000

Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Permukiman

Kota Pagatan, Kec. Kusan Hilir

1 paket 500.000 APBD

1 500.000

Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan

Kec. Satui 1 paket 500.000 APBD

1 500.000

Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan

Kec. Angsana

1 paket 500.000 APBD

1 500.000

Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan

Kec. Sungai Loban

1 paket 500.000 APBD

1 500.000

Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan

Kec. Kuranji

1 paket 500.000 APBD

1 500.000

Page 24: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 24

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN

LOKASI

INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Uraian Target Volume

Jumlah Biaya Sumb

er Dana

Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan

Kec. Karang Bintang

1 paket 500.000 APBD

1 500.000

Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan

Kec. Kusan Hulu

1 paket 500.000 APBD

1 500.000

Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan

Kec. Mantewe

1 paket 500.000 APBD

1 500.000

Pembangunan Infrastruktur Perumahan

Kaw. Simpang Empat

1 paket 2.000.000 APBD

1 2.000.000

Pembangunan Infrastruktur Perumahan Kec.

Batulicin 1 paket 2.000.000 APBD

1

2.000.000

Pembangunan Infrastruktur Perumahan

Kota Pagatan, Kec. Kusan Hilir

1 paket 2.000.000 APBD

1 2.000.000

Pembangunan Infrastruktur Perumahan Kec. Satui 1 paket 2.000.000 APBD

1

2.000.000

Pembangunan Infrastruktur Perumahan Kec.

Angsana 1 paket 2.000.000 APBD

1

2.000.000

Page 25: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 25

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN

LOKASI

INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Uraian Target Volume

Jumlah Biaya Sumb

er Dana

Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Pembangunan Infrastruktur Perumahan

Kaw. Sungai Loban

1 paket 2.000.000 APBD

1 2.000.000

Pembangunan Infrastruktur Perumahan Kaw.

Kuranji 1 paket 2.000.000 APBD

Pembangunan Infrastruktur Perumahan

Kaw. Karang Bintang

1 paket 2.000.000 APBD

Pembangunan Infrastruktur Perumahan

Kaw. Kusan Hulu

1 paket 2.000.000 APBD

Pembangunan Infrastruktur Perumahan Kaw.

Mantewe 1 paket 2.000.000 APBD

Menyiapkan kawasan permukiman baru berserta infrastrukturnya

Pemenuhan kebutuhan perumahan

Penyiapan Fisik Kawasan Perumahan baru (Infrastruktur)

Kab. Tanah Bumbu

Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang di dukung dengan PSU

100%

1 paket 10.000.000

APBD

1 10.000.000

Page 26: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 26

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN

LOKASI

INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Uraian Target Volume

Jumlah Biaya Sumb

er Dana

Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Pembangunan Perumahan Umum (rumah tapak, sarusunami, dan sewa beli) dan Perumahan Swadaya

Kab. Tanah Bumbu

Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau

70%

1 paket 15.000.000

APBN

1 15.000.000

Pembangunan Rusunawa

Menyiapkan pembangunan Rusunawa di kawasan perkotaan

Pemenuhan kebutuhan rumah (Rusunawa)

Perencanaan Teknik (DED) Rusunawa

Kota Pagatan, Kec. Kusan Hilir

Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau

70%

5000 m2

1 paket 500.000 APBN 1 500.000

Perencanaan Teknik (DED) Rusunawa

Kawasan Simpang Empat

5000 m2

1 paket 500.000 APBN 1 500.000

Pembangunan Rusunawa

Kawasan Pagatan

5000 m2

1 paket 20.000.000

APBN

1 20.000.000

Pembangunan Rusunawa Kawasan

Simpang Empat

5000 m2

1 paket 20.000.000

APBN

1 20.000.000

Page 27: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 27

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN

LOKASI

INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Uraian Target Volume

Jumlah Biaya Sumb

er Dana

Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Koordinasi pembangunan perumahan dengan lembaga/badan usaha

Penyiapan kelembagaan dalam rangka penyiapan lahan kawasan permukiman baru dan rumah dinas

Pemenuhan kebutuhan perumahan baru dan perumahan PNS

Pembentukan Lembaga BLUD (Badan Layanan Umum Daerah)

Kab. Tanah Bumbu

Cakupan ketersediaan rumah layak huni

100%

1 paket 500.000 APBD

1 500.000

Pendampingan Penyiapan Kawasan Permukiman baru (Kasiba/Lisiba/KTP)

Kab. Tanah Bumbu

1 paket 500.000 APBN

1 500.000

Pembangunan Rumah Dinas

Penyiapan lahan dan infrastruktur serta pembangunan rumah dinas

Pemenuhan kebutuhan perumahan PNS

Pembebasan Lahan Perumahan PNS

Kec. Batulicin

Cakupan ketersediaan rumah layak huni

100% 65 Ha

223050 m2

11.152.500

SWASTA

1 5.576.250

1 5.576.250

Pembangunan Rumah Perumahan PNS

Kec. Batulicin

1000 unit

204.420.000

SWASTA

250 51.105.000

Page 28: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 28

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN

LOKASI

INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Uraian Target Volume

Jumlah Biaya Sumb

er Dana

Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Pembangunan Rumah Perumahan PNS Kecamatan

Kab. Tanah Bumbu

4 Ha 150 unit 22.997.250

SWASTA

30 4.599.450

Pembangunan Infrastruktur Perumahan PNS

Kec. Batulicin

65 Ha 1 Ls 15.000.000

SWASTA

1 5.000.000

1 3.000.000

1 2.000.000

Pembangunan sarana dan prasarana Permukiman Kumuh

Peningkatan dan perbaikan lingkungan kawasan permukiman kumuh

Terpenuhi target penuntasan kawasan permukiman kumuh

Perbaikan Jalan dan Saluran Drainase Lingkungan Permukiman Pada Permukiman Kumuh

Desa Tungkaran Pangeran, Desa Bersujud, Desa Kampung Baru, Desa Sejahter Kec. Simpang Empat

Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan dengan indikator persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan

100% (2019)

93,91 Ha

1 paket 1.000.000 APBN

1 1.000.000

Page 29: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 29

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN

LOKASI

INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Uraian Target Volume

Jumlah Biaya Sumb

er Dana

Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Perbaikan Jalan dan Saluran Drainase Lingkungan Permukiman Pada Permukiman Kumuh

Kelurahan Batulicin Kec. Batulicin

27,91 Ha

1 paket 500.000 APBN

1 500.000

Perbaikan Jalan dan Saluran Drainase Lingkungan Permukiman Pada Permukiman Kumuh

Desa Pejalan, Desa Juku Eja, Desa Wiritasi, Pagaruyung, Desa Mudalang, Kota Pagatan Kecamatan Kusan Hilir

43,16 Ha

1 paket 1.000.000 APBN

1 1.000.000

Perbaikan Jalan dan Saluran Drainase Lingkungan Permukiman Pada Permukiman Kumuh

Desa Sungai danau Kec. Satui

83,59 Ha

1 paket 500.000 APBN

1

500.000

355.819.750

2.000.000

53.076.250

13.826.250

19.500.000

22.000.000

60.704.450

Page 30: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 30

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.2. Sebaran Perumahan Tertata Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 31: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 31

7 - 31

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.6. PROFIL KAWASAN KUMUH

Dari hasil pengamatan lapangan dan pengumpulan data sekunder dapat ditampilkan

profil masing-masing kawasan kumuh sesuai dengan tipologinya. Data profil yang

disampaikan masing-masing lokasi terdiri dari:

1. Tata Letak

2. Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

3. Kependudukan

4. Kelengkapan Sarana

5. Prasarana Lingkungan.

7.6.1. PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH BERAT

A. Kawasan Batulicin

1. Tata Letak

Deliniasi kawasan permukiman kumuh berat Batulicin merupakan permukiman di wilayah

Rukun Tetangga (RT) 1 s.d RT. 5, RT. 6 dan RT. 12, dengan luas areal mencapai 27, 91 hektar.

Secara administrasi, kawasan permukiman Batulicin bagian dari wilayah administrasi

Kelurahan Batulicin, wilayah Kecamatan Batulicin.

Secara geografis, kawasan permukiman ini terletak di sebelah utara pelabuhan ferry,

merupakan permukiman yang menempati areal lahan di bantaran sungai Batulicin.

Permukiman di kawasan Batulicin dapat digolongkan dalam perumahan berpola kampung.

Umumnya permukiman ini dibangun penghuninya sendiri, menurut pola dan bentuk yang

berkembang secara sporadis, oleh karenanya selalu berubah-ubah sesuai kebutuhan

mereka.

2. Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan

Kawasan permukiman Batulicin RT. 1 s.d RT. 5 terbangun atas unit-unit perumahan

penduduk yang umumnya berkonstruksi kayu, atap seng, dan perkerasan berupa kayu pula

yang berupa titian. Jalan lingkungan di kawasan ini memiliki lebar

1,5 meter tanpa drainase. Jalan lingkungan yang melingkupi

beberapa unit rumah tersebut membentuk satuan blok

perumahan yang dimanfaatkan untuk membagi Kawasan

permukiman Batulicin menjadi 5 satuan unit lingkungan rukun

tetangga. Secara umum, perumahan penduduk di kawasan

terdeliniasi kumuh hamper tidak memiliki jarak antar bangunan.

Sedangkan RT. 6 dan RT. 12 terbangun secara permanen dari batu bata, semen, pasir dan

jalan lingkungan berupa perkerasan aspal kasar dengan lebar 2 meter s.d 2,5 meter.

Page 32: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 32

7 - 32

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

3. Kependudukan

Kawasan permukiman ini dihuni oleh 474 orang kepala keluarga atau 1.700 orang

penduduk yang huniannya tersebar di 5 unit rukun tetangga. Berdasarkan standar yang

ada, kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman dengan tingkat kepadatan yang

rendah karena dengan luas deliniasi sekitar 28,87 hektar dengan tingkat kepadatan

sebesar 59 orang perhektar.

4. Kelengkapan Sarana

Saat ini layanan kesehatan dipenuhi oleh adanya puskesmas yang berada di lingkup RT. 6,

sedangkan untuk memenuhi kebutuhan ibadah, telah terbangun 2 unit langgar yang

terletak di RT. 2 dan RT. 12. Sarana lainnya adalah sarana Posko Pemadam Kebakaran

yang terletak di RT. 6 berseberangan dengan Puskesmas.

5. Prasarana Lingkungan

Kawasan permukiman Batulicin dilalui Jalan Negara yang menghubungkan kawasan ini

dengan kawasan pusat Kota Batulicin. Untuk kebutuhan pergerakan dalam kawasan

permukiman sendiri, beberapa ruas jalan lingkungan telah terjalin dengan tanpa

perkerasan (titian kayu ulin) dan perkerasan semen. Untuk beberapa ruas jalan

lingkungan, pembangunan dan pemeliharaannya dilakukan secara swadaya oleh

penduduk.

Ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan penduduk kawasan permukiman

Batulicin umumnya bersumber dari PDAM. Sedangkan untuk kebutuhan MCK (mandi,

cuci, dan kakus) dengan memanfaatkan aliran air Sungai

Batulicin. MCK yang memanfaatkan aliran sungai Batulicin

hanya permukiman yang berada di lingkup RT. 1 s.d RT. 5,

bangunan MCK ini berupa MCK terapung.

Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan penerangan atau

kebutuhan energi listrik sehari-hari, penduduk Kawasan

permukiman Batulicin dilayani oleh PT. PLN Sektor

Batulicin sebagai satu-satunya pemasok kebutuhan energi listrik yang kegiatannya

didukung oleh 1 unit gardu distribusi.

Secara umum, penduduk kawasan permukiman Batulicin masih menggunakan sistem

pembuangan air limbah setempat dengan sub sistem tangki septik sebagai prasarana

pembuangan air limbah perorangan. Sedangkan untuk limpasan air hujan dan air limbah

yang berasal dari kegiatan salinitas lainnya seperti mencuci dan mandi, umumnya

disalurkan langsung ke bawah bangunan rumah panggung.

Page 33: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 33

7 - 33

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.6.2. PROFIL KAWASAN KUMUH BERAT KECAMATAN BATULICIN

Berdasarkan hasil penilaian pada tahap sebelumnya, diketahui bahwa tipologi

kawasan kumuh berat terdapat di 1 (satu) kawasan yang terkatagorikan setelah

Teridentifikasi Kawasan-kawasan yang kawasan Kumuh dalam Pedoman PU Tahun 2007

tekniks penilaian, 1 (satu) kawasan berada di Kelurahan Batulicin. Pada Kecamatan Batulicin

tipologi kumuh berat, kumuh sedang dan kumuh ringan terdapat pada Kelurahan/Desa yang

terkatagorikan kumuh.

1. Profil Kawasan Kumuh Berat Kelurahan Batulicin

a) Data Administrasi

Secara administrasi kawasan yang terkatagori kumuh berat yang berada di

kelurahan Batulicin tepatnya sebagai Ibu Kota Kabupaten tanah Bumbu, yang di

mana mendominasi setiap pertumbuhan dalam segi struktur ruang dan

Pembangunan Perkotaan. Namun dengan perkembangan suatu kota di mana

suatu sebagai kebutuhan lahan terhadap penggunaan perumahan dan kegiatan

yang lain, Dalam penanganan percepatan pembangunan yang berkelanjutan

dalam kawasan permukiman yang layak huni & sehat bagi masyarakat yang

bernaung. Namun dengan seiring perkembangan masih terdapat kawasan-

kawasan yang terkatagori kumuh besar seperti kelurahan Batulicin di RT 01, 02,

04, 05, 06, 07, 08, 09 dan 15. Kawasan kumuh berat yang terdelenasi dengan

luasan 11 Ha merupakan kawasan permukiman di sepanjang muara sungai.

b) Data Kependudukan

Berdasarkan data profil Kelurahan Batulicin tahun 2012 di ketahui bahwa jumlah

penduduk di tiap RT 01 dengan jumlah 524 jiwa, RT 02 dengan jumlah 217 jiwa,

RT 04 dengan jumlah 171 jiwa, RT 05 dengan jumlah 318 jiwa, RT 06 dengan

jumlah 264 jiwa, RT 07 dengan jumlah 411 jiwa, RT 08 dengan jumlah 541 jiwa

dan RT 09 dengan jumlah 73 jiwa, dari jumlah yang terkatagori 8 (delapan) RT

dengan jumalah keseluruhan jumlah 2519 jiwa.

c) Kondisi permukiman beserta prasarana dan sarana

Kondisi permukimanan yang berada pada kawasan kumuh Kecamatan Batulicin di

dominasi oleh bangunan rumah temporer/kayu sebagai sturuk budaya yang

Page 34: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 34

7 - 34

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

sudah melekat sebagai bangunan rumah panggung. Dari jumlah 8 (delapan) RT

yang terkatagori kumuh berat yang berda di pinggiran sungai dan permukiman

yang padat, dengan jarak antara 1,5 m - 3,0 meter. Kondisi jalan lingkungan yang

berada di pinggiran sungai yang menggunakan jembatan yang lebar 1,5 meter

yang hanya dapat di gunakan hanya oleh kendaraan roda 2 (dua). Dan kondisi

jalan lingkungan dengan perkerasan aspal dengan lebar 4 meter.

Gambar. 7.2. Kondisi Kawasan Kumuh Kelurahan Batulicin

d) Dokumentasi dan peta lokasi Kawasan Kumuh Batulicin

Kawasan kumuh Batulicin yang sebagai lokasi dalam rencana program

penanganan dan penataan kawasan kumuh. Deliniasi kawasan permukiman

kumuh berat Batulicin merupakan permukiman di wilayah Rukun Tetangga

(RT) 1 s.d RT. 5, RT. 6 dan RT. 12, dengan luas areal mencapai 27,91 hektar.

Secara administrasi, kawasan permukiman Batulicin bagian dari wilayah

administrasi Kelurahan Batulicin, wilayah Kecamatan Batulicin. Untuk lebih

jelasnya lokasi dan deliniasi kawasan rencana program penanganan kumuh

dapat dilihat pada peta 7.3.

Page 35: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 35

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.3. Deliniasi Kawasan Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu

Page 36: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 36

7 - 36

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.6.3. PROFIL KAWASAN KUMUH SEDANG KECAMATAN BATULICIN

Profil Kawasan Kumuh Sedang Desa Segumbang

a. Data Administratif

Secara geografis kawasan Kumuh Desa segumbang berada di bagian

Kecamatan Batulicin. Desa Segumbang terbagi atas 3 RT, wilayah tersebut

pernah terjadi pemekaran 3 wilayah pada tahun 1974 hingga kini di terbagi

atas 2 wilayah Kelurahan Gunung tinggi dan Desa polewali dengan

perkembangan penduduk yang cenderung sinifikan. Kawasan Kumuh yg

terdelenasi dengan luasan 6,1 Ha.

b. Data Pendudukan

Desa Segumbang terbagi atas 3 Rt yang di mana, dalam penilaian hasil

tipologi yang berdasarkan survey lasung dalam penentuan lokasi yang di

katagorikan kumuh berat. Hal hasil dalam penentuan secara administratif

Desa segumbang berada di RT 01 dengan jumlah 678 jiwa dengan 47,94 %

dari jumlah 1410 jiwa keseluruhan RT. Dengan perkembang penduduk yang

berkelanjutan atas kebutuhan suatu ruang di mana sebagai tempat tinggal,

kawasan yang terindikator kumuh besar berada di Sepanjang sungai dengan

kependudukan terbesar di Desa Segumbang.

c. Kondisi permukiman berserta Prasarana dan Sarana

Wilayah dengan infrastruktur yang menunjang memberi dampak positif

terhadap perkembang wilayah tersebut, dapat memicu pembangunan dan

sektor ekonomi di suatu wilayah sebagai mobilitas penggerak. Melihat

kondisi eksisting pemukiman pada RT 01, 02 dan Rt 03 dengan kondisi

pembangunan rumah temporer/kayu yang mendominan di seluruh Rt dari

permukiman padat, jarang dan permukimanan linier di sepanjang jalan. Dan

Rt 01 yang teridentifikasi kumuh besar dalam kondisi fisik antar bangunan

berjarak 1,5 m - 3,0 m dan melihat kondisi jalan lingkungan yang terdapat di

permukiman dengan perkerasan cor dan aspal namun sudah ada yang rusak

dan permukiman yang cluster dengan jalan di tepi sebagai penghubung yang

menggunakan jembatan sebagai titian yang menyatu, dengan permukiman

rumah panggung dan sebagai jalan lalu lintas yang penggunaan sehari yang

lebar 1,5 meter dan jalan beton dengan lebar 4 meter.

Page 37: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 37

7 - 37

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Pada kawasan Desa Segumbang sebagai daerah pesisir dan mata pencarian

warga sehari-hari sebagai pentambak dan nelayan. Melihat kondisi jaringan

air bersih belum terlayani dan kualitas air yang berada pada kawasan

tersebut di masih air payau dengan rasa air yang agak asin di karenakan

berdekatan dengan pesisir, namun melihat kondisi warga menggunakan air

sebagai kebutuhan sehari-hari masih banyak beli air besih dengan galon atau

mobil pengangkut. Lain hal dengan kondisi sanitasi yang di pergunakan oleh

warga yang tidak terdapat pada rumah individu yang masih pergunakan MCK

komunal/luar yang masih di pinggiran aliran sungai. Namun dengan di

perburuh kdengan kondisi persampahan yang masih pengelolahan di bakar

dan ada bebebrapa dari warga masih pembuang limbah atau sampah ke

sungai sebagai pembuang alternatif yang tidak terdapat ruang sebagai

tempat lokasi sampah.

d. Dokumen dan Peta lokasi

Gambar. 7.3. Profil Kawasan Kumuh Desa Segumbang

Page 38: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 38

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.4. Kawasan Kumuh Sedang Desa Segumbang

Page 39: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 39

7 - 39

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Profil Kawasan Kumuh Sedang Desa Kusambi

a. Data Administrasi

Secara administrasi kawasan Desa Kusambi berada di wilayah administrasi

Kecamatan Batulicin, Desa Kusambi yang dari hasil tipologi penilaian yang

teridentifikasi dari 3 RT hanya 2 RT yang termasuk dalam indikator pedoman PU

tentang penilaian tekhnik permukiman Tindak kumuh ialah RT 02 dan RT 03

dengan luasan kekumuhan 2,72 Ha yang teridentifikasi.

b. Data Pendudukan

Berdasarkan data Profil Kecamatan Batulicin tahun 2012 di ketahui bahwa

jumlah penduduk Desa Kusambi berjumlah ± 571 jiwa. Pada tahun 2010 Desa

Kusambi dilakukan pemekaran wilayah di mana terbagi atas pecahan

administrasi desa-desa lain seperti Deesa suka maju dan Desa Danau Indah.

c. Kondisi permukiman berserta Prasarana dan Sarana

Kondisi permukiman pada Rt 02 dan RT 03 masih bangunan temporer/kayu

dengan penilaian > 50%. Jarak antara bangunana satu dengan yang lainnya rata-

rata berjarak anatar > 3,0 meter. Melihat kondisi jalan lingkungan berupa

perkerasan jalan tanah pasir berbatuan dengan konsi yang sudah rusak, dan

sebagian jalan sudah ada penahan beton sebagai median jalan berguna

penompang batas jalan dan lebar jalan 6 meter berserta median jalan. Laian hal

jalan lingkungan yang perkerasannya hanaya tanah dengan lebar jalan ± 4 meter.

Gambar.7.4. Profil Kawasan Kumuh Desa Kusambi

Page 40: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 40

7 - 40

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Pada kawasan ini pelayanan air bersih masih belum terjangkau/terlayani

sehingga warga yang naung di kawasan hannya memanfaatkan air sumur dan

ada beberapa memakai air sungai sebagai kebutuhaan sehari-hari. Untuk sistem

sanitasi di Desa Kusambi masih medominasi Pelayanan < 60% penggunaan wc

dalam rumah walaupun masih ada menggunakan wc cubluk yang berada di

pinggiran sungai. Kondisi persampahan di kawasan kumuh biasanaya masing-

masing rumaha tangga mengumpulkan dan dibakar atau membuang lasung ke

aliran sungai hal ini masih sama dengan wilayah-wilayah kumuh lainnya dalam

limbah rumah tangga atau alami masih membakar sehingga resiko membakar

sampah bisa berdampak terhadap becana kebaran atau kebakaran

pepohonan/hutan.

d. Dokumen dan Peta lokasi

Gambar. 7.5. Profil Kawasan Kumuh Desa Kusambi

Page 41: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 41

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.5. Kawasan Kumuh Sedang Desa Kusambi

Page 42: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 42

7 - 42

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Profil Kawasan Kumuh Sedang Desa Suka Maju

a. Data Administrasi

Secara administrasi kawasan ini berada di wilayah Kecamatan Batulicin, Desa

Suka Maju pada RT 01 dan Rt 03 sepanjang koridor jalan termasuk dalam

kawasan kumuh Sedang dengan luasan kekumuhan 2,72 Ha, kawasan ini

merupakan kawasan permukiman perdesaan. Merupakan kawasan yang masih

didominasi oleh kawasan pertanian.

b. Data Pendudukan

Berdasarkan data profil Kecamatan Tanah BumbuTahun 2012 di ketahui bahwa

jumlah penduduk pada Desa Suka Maju dengan jumlah 496 jiwa.

c. Kondisi permukiman berserta Prasarana dan sarana

Dimana suatu kawasan yang berkembang dengan pesat atau maju di karenakan

suatu kawasan di dominasi dengan prasarana dan sarana yang menunjang.

Meninjau kondisi eksisting Desa Maju bersama setelah penilaian berdasarkan

pedoman Departemen PU tahun 2007 tentang kriteria Pedoman Identifikasi

Kawasan Permukiman Kumuh Penyangga Kota Metropolitan. Untuk kondisi

permukiman pada RT 03 dan Rt 01 didominasi oleh struktur bangunan

teporer/kayu tanpa pelapisan papan kayu menggunakan cat, sehingga terlihat

kumuh dengan kondisi fisik bangunan lapuk. Kondisi jalan lingkungan berupa

perkerasan urugan pasir bercampuran batu coral dengan lebar 6 meter dengan

titian lebar ±1 meter. Setelah itu kondisi jaringan air bersih yang belum terlayani

oleh fasilitas PDAM sebagai penyuplai air bersih. Pada kawasan ini belum

terdapat jaringan drainase. Untuk sanitasi setiap rumah sudah memilikinya.

Kondisi persampahan lingkungan masih dikelola oleh masing-masing warga

dikumpul dan di bakar.

d. Dokumen dan Peta Lokasi

Gambar. 7.6. Profil Kawasan Kumuh Sedang di Desa Suka Maju

Page 43: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 43

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.6. Kawasan Kumuh Sedang Desa Suka Maju

Page 44: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 44

7 - 44

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Profil Kawasan Kumuh Sedang Desa Danau Indah

a. Data Administrasi

Secara administrasi kawasan ini berada di wilayah Kecamatan Batulicin. Desa

Danau Indah yang dari hasil tipologi penilaian masuk pada Kawasan Kumuh

Sedang merupakan kawasan perukiman perdesaan. suatu kawasan yang secara

geografis terletak jauh dari pusat pertumbuhan dan secara aksesibilitas sulit

dicapai. Permukiman dikawasan ini juga dominan berada di bantaran sungai dan

Kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian.

b. Data Pendudukan

Berdasarkan data profil Kecamatan Batulicin dalam angka Tahun 2012 diketahui

bahwa jumlah penduduk yang ada di desa Danai Indah dengan jumlah 499 jiwa.

Melihat kawasan merupakan kawasan pertanian yang menjadi andalan yang

dominan sehingga kawasan untuk di distribusikan ke wilayah lain atau sebagai

Pemasok barang dari hinterland, bisa juga dari desa / kota lain.

c. Kondisi permukiman berserta Prasaranan dan Sarana

Pada kondisi permukiman di RT o1 didominasi oleh bangunan rumah

temporer/kayu, jarak antara banguna dengan yang lainnya kurang dari 3 meter.

Kondisi jalan lingkungan dengan perkerasan jalan tanah dengan lebar hannya ±

3 meter. Kawasan ini belum terlayani oleh jaringan PDAM yang termasuk unit

pelayanan air bersih. Pada kawasan ini tidak terdapat jaringan drainase, dan

kondisi Pelayanan < 30% - 60% pada jaringan sanitasi yang masih menggunakan

WC di luar rumah atau cubluk. Dan kondisi persampahan yang masih

mengelolah dengan pengumpulan dan dibakar.

d. Dokumen dan Peta Lokasi

Page 45: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 45

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.7. Kawasan Kumuh Sedang Desa Danau Indah

Page 46: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 46

7 - 46

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Profil Kawasan Kumuh Sedang Desa Maju Bersama

a. Data administrasi

Secara administrasi kawasan ini berada di wilayah Kecamatan Batulici, setelah

penilaian di Desa Maju Bersama di RT o1 dan RT o3 masuk pada kawasan kumuh

sedang , kawasan ini merupakan permukiman desa dengan luasan kekumuhan

yang terdelenasi 7 Ha sepanjang koridor jalan dengan perkembangan

bangunanan yang mendominasi.

b. Data Pendudukan

Berdasarkan data profil Kecamatan Batulicin dalam angka Tahun 2012 diketahui

bahwa jumlah penduduk yang ada di desa Maju bersama dengan jumlah 13.391

jiwa.

c. Kondisi permukiman berserta Prasarana dan Sarana

Kondisi Permukiman pada Desa Suka Maju pada RT o1 didominasi oleh

bangunan rumah Temporer/kayu dengan penilaian topologi > 50% di kawasan

kumuh dan dengan kondisi jarak antara bangunan kurang ± 3 meter. Kawasan

dalam penilaian kumuh Sedang, pada jaringan air besih PDAM kawasan ini

belum terlayani setiap di permukiman di Desa suka maju. Untuk kondisi jalan

lingkungan di kawasan ini dengan lebar 6 meter dengan perkerasan pasir

berbatuan. Dan kawasan ini belum terlayani oleh jaringan air bersih yang masih

memakai air sehari-hari dengan air sumur dan kondisi air pada sumurpun tidak

bagus, kualitasnya air yang masih bercampur minyak dapat di lihat gambar 4.31

begitu juga dengan kondisi jaringan drainase yang belum ada ditepi sepanjang

jalan namun melihat kondisi badan jalan yang lebih tinggi dari pekarangan

perumahan yang lebih landai membuat air hujan dan limbah ringan berada di

bagian rumah. Dan kondisi sanitasi pada kawasan ini dengan pelayanan. Namun

melihat kondisi persampahan di kawasan ini masih melakukanpengelolaan

dikumpul dan dibakar.

d. Dokumen dan Peta Lokasi

Gambar. 7.7. Profil kawasan Kumuh Sedang di Desa Maju Bersama

Page 47: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 47

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.8. Kawasan Kumuh Sedang Desa Maju Bersama

Page 48: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 48

7 - 48

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.6.4. PROFIL KAWASAN KUMUH RINGAN KECAMATAN BATULICIN

Profil Kawasan Kumuh Ringan Desa Gunung Tinggi

a. Data administrasi

Secara administrasi kawasan ini berada di wilayah Kecamatan Batulicin.

Kelurahan Gunung Tinggi yang dari hasil tipologi penilaian masuk pada Kawasan

Kumuh Ringan merupakan kawasan permukiman Perkotaan, karena kawasan

ini termasuk kawasan pemerintahan Kabupaten tanah bumbu.

b. Data Penduduk

Berdasarkan data profil Kecamatan Batulicin dalam angka Tahun 2012

diketahui bahwa jumlah penduduk yang ada di desa Gunung Tinggi dengan

jumlah 1.111 jiwa.

c. Kondisi permukiman berserta Prasarana dan Sarana

Untuk Kawasan permukiman kumuh ringan pada Desa Gunung Tinggi RT 03 segi

struktur bangunan yang masih merekat dengan budaya rumah panggung, yang

dimana terdapat rumah semi permanen dengan struktur pondasi bawah

dengan bangunana batu bata dan bangunan pondasi atas menggunakan kayu

sehingga dalam katagori kumuh di kawasan dengan penilaian 25% - 50%.

Setalah penilaian kondisi fisik bangunan, di lanjutkan dengan kondisi jarak

antara bangunan satu dengan yang lainnya, dengan jarak antara >3 meter di

karenakan masyarakat setempat, mayoritas dalam pekerjaan sebagai petani

dengan lahan rumah dan sawah 1 lokasi sehingga jarak antara rumah dengan

yang lain berjauhan.

Kondisi jalan lingkungan di kawasan dengan perkerasan aspal lebar 6 meter di

jalan Kabupaten dan lebar 4 meter di jalan lingkungan permukiman dengan

dengan kondisi masih nyaman. Lain hal dengan jaringan air bersih yang masih

belum terlayani hingga ke permukiman penduduk, masih menggunakan sumur

bor atau tadahan ujan sebagai kebutuhan sehari-hari. Melihat kondisi

persampahan yang sistem pengelolahan masih menggunakan dengan cara

membakar. Untuk jaringan sanitasi di kawasan kumuh ringan sudah di miliki

oleh setiap permukiman.

d. Dokumen dan Peta Lokasi

Gambar. 7.8. Profil Kawasan Kumuh Desa Kersik Putih

Page 49: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 49

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.9. Kawasan Kumuh Sedang Desa Gunung Tinggi

Page 50: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 50

7 - 50

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Profil Kawasan Kumuh Ringan Desa Poliwali

a. Data Administrasi

Secara administrasi kawasan ini berada di wilayah Kecamatan Batulicin.

Terbentuk Desa Poliwali setelah pemekaran dari Desa Segumbang pada tahun

2010. Desa Poliwali terkatagori kumuh ringan pada RT 02, kawasan ini

merupakan kawasan masih berkembang dan jarak ke pusat kegiatan sekitar ± 7

kilometer.

b. Data Pendudukan

Berdasarkan data profil Kecamatan Batulicin dalam angka Tahun 2012 diketahui

bahwa jumlah penduduk yang ada di desa Poliwali dengan jumlah 370 jiwa.

c. Kondisi Permukimana berserta Prasarana dan Sarana

Kondisi permukiman pada Desa Poliwali RT didominasi oleh bangunan rumah

temporer/kayu dengan jarak bangunan satu dan yang lainnya berkisar antara >

3,0 meter. Melihat kondisi jalan lingkungan berupa perkerasan jalan aspal

dengan lebar 4 meter yang berada di jalan pehubung jalan lokal, sedangkan

jalan lingkungan dengan pola pemukiman yang berkelompok hanya beberapa

perumahan saja, yang menandai karakteristik permukiman pertanian dengan

jalan masih perkerasan tanah. Sedangkan jaringan air bersih PDAM masih

belum terlayani di setiap kawasan Desa Poliwali di setiap permukiman

menggunakan sumur sebagai kebutuhan sehari-hari untuk air minum dan lain-

lain. Setelah menijau kondisi eksisting pada sanitasi, setiap rumah sudah

memiliki tidak terdapat di luar rumah atau cubluk. Namun kondisi persampahan

di lingan masih di kelolah oleh masing-masing warga dikumpul dan di bakar.

d. Dokumen dan Peta Lokasi

Gambar. 7.9. Profil kawasan Kumuh Ringan di Desa Poliwali

Page 51: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 51

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.10. Kawasan Kumuh Sedang Desa Poliwali

Page 52: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 52

7 - 52

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.7. SEKTOR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (PBL)

Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan

sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan

lingkungan binaan, baik diperkotaan maupun diperdesaan, khususnya wujud fisik

bangunan gedung dan lingkungannya

Visi penataan bangunan dan lingkungan adalah terwujudnya bangunan gedung dan

lingkungan yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinya adalah:

Memberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung yang tertib,

layak huni, berjati diri, serasi dan selaras, dan

Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalam penataan lingkungan yang produktif

dan berkelanjutan.

7.7.1. PROFIL RINCI PENATAAN BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN

Profil penataan bangunan gedung dan lingkungan terdiri dari fungsi, bentuk dan

komposisi bangunan. untuk mengkaji dan memahami fungsi, bentuk, dan komposisi

bangunan sebagai karakter bangunan di wilayah perencanaan dapat dipahami melalui sub

pokok bahasan berikut ini.

Sebagai gambaran umum kawasan untuk rencana Tata Bangunan & Lingkungan di

Kabupaten Tanah Bumbu yaitu meliputi Kawasan cepat tumbuh Simpang Empat Batulicin

serta kawasan perkantoran Gunungtinggi. Pesatnya perkembangan kawasan perencanaan

hingga saat ini ditunjang oleh posisinya yang strategis yaitu berada pada lintasan jalan Raya

Batulicin. Jalan ini merupakan jalan lintas regional antar propinsi (arteri primer) yang

menghubungkan Kalsel dengan Kaltim. Disamping itu, keberadaan pelabuhan Samudera

Batulicin juga tidak kalah pentingnya sebagai salah satu andalan yang memacu

pertumbuhan dan perkembanganb kota. Fungsi inilah yang menjadikan Kota Batulicin

sebagai inlet/outlet Pulau Kalimantan di bagian Timur, bersama Balikpapan, Tarakan dan

Nunukan.

Sementara pada bagian kawasan lainnya kawasan perencanaan berada pada penggal

jalan Transmigrasi yang merupakan salah satu jalan utama Kota Batulicin dengan fungsi

sebagai jalan kolektor sekunder yang menghubungkan Kota Batulicin dengan beberapa

kota kecamatan diantaranya Kecamatan Sarigading dan Kecamatan Karang Bintang, bahkan

menghubungkan sampai wilayah Hulu Sungai, terutama Kota Kandangan melalui kawasan

Loksado.

Page 53: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 53

7 - 53

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Pelabuhan Speed Boat Simpang Empat

Dengan aksesibilitas yang tinggi tersebut, untuk mencapai kawasan perencanaan

dapat dilakukan dan dicapai berbagai arah/ lokasi, yaitu:

Dari arah utara, yaitu dari arah Kabupaten Kota Baru hingga Kabupaten Pasir (Propinsi

Kalimantan Timur), dicapai melalui jalan Raya Batulicin yang juga merupakan akses jalan

Trans Kalimantan lintas selatan. Jalan ini juga menghubungkan Kota Batulicin dengan

beberapa kota kecamatan di wilayah Kabupaten Kotabaru.

Dari arah selatan, yaitu dari arah Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Banjar hingga

Kota Banjarmasin dicapai melalui jalan Raya Batulicin (jalan Trans Kalimantan lintas

selatan), jalan ini juga menjadi jalan penghubung menuju Kabupaten Kotabaru melalui

pelabuhan ferry. Jarak Kota Batulicin dengan Kota Pelaihari (Kabupaten Tanah Laut)

sekitar 187 Kilometer, terhadap kota Martapura sekitar 247 Kilometer dan terhadap

Kota Banjarmasin berjarak 256 Kilometer. Lihat gambar 3.1 yang menunjukkan

gambaran orientasi wilayah perencanaan terhadap wilayah eksternalnya.

Dari arah timur menghubungkan dengan Kabupaten

Kota Baru terutama wilayah administrasi Kota yaitu,

Kota Baru, karena dibatasi oleh selat laut sehingga

perjalanan untuk sampai di Kota Baru harus

ditempuh melalui jalur penyeberangan laut baik

mempergunakan sarana transportasi speed boat,

klotok, maupun kapal penyeberangan Ferry yang

dapat dijumpai di Pelabuhan. Dimana pelabuhan penyeberangan yang melayani

perjalanan ke Kota Baru adalah Pelabuhan speed boat yang berjarak ± 400 meter ke

arah timur dari Simpang Empat maupun pelabuhan Ferry yang terletak sisi timur yang

melewati jalan seberang Kantor Desa Batu Licin yang berjarak sekitar ± 1 Kilometer.

Dari arah barat, yaitu terdapat akses Jalan Transmigrasi atau Plajau, selain

menghubungkan dengan bagian barat Kota Batulicin seperti kawasan Sari Gadung, juga

menghubungkan dengan Kecamatan Karang Bintang hingga ke Kota Kandangan melalui

jalan Plajau-Loksado dan dari Kandangan (Kabupaten HSS) dan dapat dilanjutkan ke Kota

Barabai (Kabupaten HST).

Sub bidang bangunan gedung merupakan bagian dari Bidang Cipta Karya Pekerjaan Umum,

dengan ruang lingkup yang akan menjadi pembahasan meliputi tentang pengaturan dan

pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung, serta penyediaan bangunan gedung

yang menjadi tugas dan kewenangan pemerintah.

Page 54: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 54

7 - 54

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan

tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk

hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya,

maupun kegiatan khusus. Keberadaan bangunan gedung penting sebagai tempat manusia

melakukan kegiatannya untuk mencapai berbagai sasaran yang menunjang terwujudnya

tujuan pembangunan nasional.

Sesuai dengan fungsinya bangunan gedung terdiri dari fungsi hunian, fungsi keagamaan,

fungsi usaha dan fungsi sosial dan budaya. Sesuai dengan kewenangannya maka kajian

ataupun perumusan program pengembangan bangunan gedung lebih dititikberatkan pada

bangunan gedung dengan fungsi sosial dan budaya, yaitu dengan fungsi utama sebagai

tempat melakukan kegiatan sosial dan budaya yang meliputi bangunan gedung pelayanan

pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan, laboratorium, dan bangunan gedung

pelayanan umum

7.7.2. ARAHAN KEBIJAKAN

Arahan kebijakan yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan bangunan gedung

adalah Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung dan

Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung. Amanah dalam UU No. 28/2002

menyatakan bahwa dalam setiap penyelanggaraan bangunan gedung harus memenuhi

persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung.

1. Persyaratan administratif bangunan gedung meliputi:

a. status hak atas tanah

b. status kepemilikan bangunan gedung

c. izin mendirikan bangunan

2. Persyaratan teknis bangunan gedung meliputi :

a. Tata bangunan :

Peruntukan dan intensitas bangunan gedung

Arsitektur bangunan gedung

- Penampilan bangunan gedung

- Tata ruang dalam, keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan

gedung dengan lingkungannya

- Keseimbangan antara nilai-nilai sosial budaya setempat terhadap penerapan

berbagai perkembangan arsitektur dan rekayasa

Pengendalian dampak lingkungan

Persyaratan tata bangunan ditetapkan dalam rencana tata bangunan dan

lingkungan (RTBL) oleh Pemerintah Daerah.

Page 55: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 55

7 - 55

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

b. keandalan bangunan gedung

Peruntukan lokasi

Kepadatan dan ketinggian bangunan (kdb, klb, ketinggian bangunan.

Jarak bebas bangunan gedung (GSB as jalan, GSB tepi sungai, GSB tepi pantai,

GSB jalan kereta api, dan/atau GSB jaringan tegangan tinggi)

Persyaratan keandalan bangunan gedung meliputi persyaratan keselamatan,

kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.

Keselamatan bangunan gedung meliputi persyaratan kemampuan bangunan

gedung untuk mendukung beban muatan, serta kemampuan bangunan gedung

dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir

Kesehatan bangunan gedung meliputi persyaratan sistem penghawaan,

pencahayaan, sanitasi, dan penggunaan bahan bangunan gedung

Kenyamanan bangunan gedung meliputi kenyamanan ruang gerak dan

hubungan antarruang, kondisi udara dalam ruang, pandangan, serta tingkat

getaran dan tingkat kebisingan.

Kemudahan bangunan gedung meliputi kemudahan hubungan ke, dari, dan di

dalam bangunan gedung serta kelengkapan prasarana dan sarana dalam

pemanfaatan bangunan gedung.

Pemerintah Daerah wajib mendata bangunan gedung untuk keperluan tertib

pembangunan dan pemanfaatan serta tersedian sistem data base bangunan gedung yang

akurat, lengkap dan terkini, yang akan bermanfaat dalam pengendalian pemanfaatan ruang

serta pengambilan kebijakan pembangunan.

Penyelenggaraan bangunan gedung meliputi kegiatan pembangunan, pemanfaatan,

pelestarian, dan pembongkaran

1. kegiatan pembangunan

Pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui tahapan perencanaan

dan pelaksanaan beserta pengawasannya

Pembangunan bangunan gedung dapat dilaksanakan setelah rencana teknis

bangunan gedung disetujui oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk izin mendirikan

bangunan, kecuali bangunan gedung fungsi khusus.

Page 56: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 56

7 - 56

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

2. Kegiatan pemanfaatan

Pemanfaatan bangunan gedung dilakukan oleh pemilik atau pengguna bangunan

gedung setelah bangunan gedung tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan laik

fungsi

Pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala pada bangunan gedung

harus dilakukan agar tetap memenuhi persyaratan laik fungsi

3. Kegiatan pelestarian

Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai

dengan peraturan perundang-undangan harus dilindungi dan dilestarikan

Penetapan bangunan gedung dan lingkungannya yang dilindungi dan dilestarikan

dilakukan oleh

Pemerintah Daerah dan/atau Pemerintah dengan memperhatikan ketentuan

perundang-undangan

Pelaksanaan perbaikan, pemugaran, perlindungan, serta pemeliharaan atas

bangunan gedung dan lingkungannya hanya dapat dilakukan sepanjang tidak

mengubah nilai dan/atau karakter cagar budaya yang dikandungnya.

Perbaikan, pemugaran, dan pemanfaatan bangunan gedung dan lingkungan cagar

budaya yang dilakukan menyalahi ketentuan fungsi dan/atau karakter cagar

budaya, harus dikembalikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

4. Kegiatan pembongkaran

Bangunan gedung dapat dibongkar apabila:

a. tidak laik fungsi dan tidak dapat diperbaiki

b. dapat menimbulkan bahaya dalam pemanfaatan bangunan gedung dan/atau

lingkungannya

c. tidak memiliki izin mendirikan bangunan

Bangunan gedung yang dapat dibongkar ditetapkan oleh Pemerintah Daerah

berdasarkan hasil pengkajian teknis

Pembongkaran bangunan gedung yang mempunyai dampak luas terhadap

keselamatan umum dan lingkungan harus dilaksanakan berdasarkan rencana teknis

pembongkaran yang telah disetujui oleh Pemerintah Daerah dalam menjalankan

fungsi dan kewenangannya dalam pengaturan bangunan gedung, Pemerintah

Page 57: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 57

7 - 57

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Daerah melakukan penyusunan peraturan daerah di bidang bangunan gedung

berdasarkan pada peraturan perundangundangan yang lebih tinggi dengan

memperhatikan kondisi kabupaten/kota setempat serta penyebarluasan peraturan

perundang-undangan, pedoman, petunjuk, dan standar teknis bangunan gedung

dan operasionalisasinya di masyarakat.

Pemerintah Daearah juga melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dalam

penyelenggara bangunan gedung dalam rangka meningkatkan kesadaran akan hak,

kewajiban dan peran masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung melalui

pendataan, sosialisasi, diseminasi, dan pelatihan

Target pemenuhan pelayanan penyediaan sarana palayanan umum dan sosial dalam

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2006-2025,

yang didalamnya termasuk penyediaan bangunan gedung adalah sebagai berikut:

Tabel 7.9. Target Pengembangan dan Peningkatan Bangunan Gedung Prasarana dan Sarana Sosial dan Umum di

Kabupaten Tanah Bumbu

Uraian Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Pengembangan dan Peningkatan Prasarana dan sarana

pendidikan 45 % 90 % 95 % 95 %

Prasarana dan sarana kesehatan yang berkualitas 70 % 80 % 85 % 90 %

Prasarana dan sarana perekonomian 70 % 80 % 85 % 90 %

Prasarana dan sarana perumahan beserta RTH, Fasilitas

Umum, peribadatan 70 % 75 % 80 % 85 %

Prasarana dan sarana

perkantoran yang

representatif

Pembangunan 90 % 95 % 100 % 100 %

Kualitas Kelayakan 60 % 75 % 80 % 90 %

Sumber : RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2006-2025

7.7.3. ISU STRATEGIS

Isu strategis dalam penyelenggaraan bangunan gedung di Kabupaten Tanah Bumbu

adalah sebagai berikut:

1. Terbatasnya ketersediaan data bangunan gedung yang tersusun dalam suatu database

dan sistem informasi yang lengkap dan rinci, untuk menunjang tertib pembangunan

serta pengelolaan asset gedung dan rumah negara

2. Pemantauan terhadap keandalan bangunan gedung (keselamatan, kesehatan,

kenyamanan dan kemudahan).

Page 58: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 58

7 - 58

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

3. Perlunya penyesuaian terhadap peraturan daerah tentang bangunan gedung sesuai

dengan perkembangan yang terjadi, yang akan menjadi alat pengendalian

penyelenggaraan bangunan gedung

4. Pemenuhan kebutuhan bangunan gedung perkantoran Pemerintah Kabupaten Tanah

Bumbu untuk mewujudkan bangunan gedung yang fungsional, tertib, andal dan

mengacu pada isu lingkungan/berkelanjutan

5. Pemenuhan kebutuhan bangunan gedung fungsi sosial dan umum dalam rangka

menunjang program-program pembangunan daerah khususnya peningkatan kualitas

sumberdaya manusia, kesejahteraan rakyat, perkonomian daerah serta pelayanan

masyarakat, antara lain dalam hal penyediaan bangunan fungsi pendidikan, kesehatan,

olahraga, pasar dan lainnya.

7.7.4. KONDISI EKSISTING

Pokok bahasan kondisi eksisting bangunan gedung di Kabupaten Tanah Bumbu

meliputi perkembangan IMB yang telah diterbitkan dalam 10 tahun terakhir, jumlah

penyebaran bangunan perkantoran pemerintah, pendidikan, kesehatan dan pasar, yang

kesemuanya merupakan wewenang dan tanggung jawab Pemerintah daerah dalam

penyediaannya.

A. Data Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)

Dalam kurun waktu 11 tahun terakhir mulai tahun 2004 hingga bulan Agustus 2015 jumlah

IMB yang diajukan untuk kegiatan pembangunan fisik/bangunan sebanyak 8.430 unit yang

terdiri dari 19 jenis kategori bangunan, sementara itu yang terkait dengan bangunan

gedung sebanyak 7.984 unit (tidak termasuk menara/tower, bangunan reklame, pipa baja

dan jembatan).

Jumlah bangunan ber IMB terbanyak terdapat pada bangunan rumah, baik berupa

perumahan maupun rumah tinggal sebanyak 6.498 unit atau 77,17 % bangunan ber IMB.

Sementara itu diluar bangunan tempat tinggal, bangunan ber-IMB yang terbanyak

berikutnya adalah bangunan rumah toko (600 unit), bangunan reklame (331 unit, tempat

usaha (170 unit) dan bangunan pemerintah (145 unit).

Berdasarkan data dari Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu,

jumlah bangunan di Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2014 sebanyak 495.412 unit,

selanjutnya ditambah dengan bangunan ber-IMB hingga bulan Agustus tahun 2015

sebanyak 404 unit, maka jumlah bangunan seluruhnya pada tahun 2015 (posisi bulan

Agustus) sebanyak 495.816 unit, sehingga rasio antara jumlah bangunan ber-IMB terhadap

jumlah bangunan seluruhnya sebanyak 1,7 %. Namun data tersebut belum mengakomodir

data sebelum tahun 2014 ketika administrasi pengajuan IMB masih tergabung di

Kabupaten Kotabaru sebagai Kabupaten Induk.

Page 59: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 59

7 - 59

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.10. Rekapitulasi Data IMB Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2005 S/D 2015

No JENIS BANGUNAN TAHUN Jum

lah 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015*)

1 Rumah Tinggal 10 51 91 323 1315 200 162 233 210 88 39 2722

2 Bangunan Pemerintah - - 13 7 50 2 - 7 35 21 10 145

3 Rumah Toko 4 7 27 43 49 76 62 100 117 63 52 600

4 Toko - - - - - - - - - 26 10 36

5 Sekolah - - 16 6 5 4 35 23 3 1 - 93

6 Tempat Ibadah - - - 4 68 - - 8 2 1 1 84

7 Menara/Tower 3 23 25 10 25 1 6 - 3 15 2 113

8 Kantor Umum 3 3 10 23 21 13 9 18 14 15 8 137

9 Perumahan - 12 6 6 27 215 736 567 649 1303 255 3776

10 Asrama - - - - - - - - - - 2 2

11 Hotel 5 - - - - - - - 1 2 2 10

12 Sarang Burung Walet &

Kandang Ternak - - 6 2 27 52 6 3 0 - - 96

13 Gudang - 1 4 4 55 10 11 8 6 3 1 103

14 Show Room Mobil - - - - - - - - 0 2 1 3

15 Show Room Sepeda

Motor - - - - - - - - - - -

16 Bengkel - - - - - - - - - - 1 1

17 Bangunan Reklame 2 - - 11 285 5 - 5 3 17 3 331

18 Tempat Usaha 4 7 11 11 21 19 21 22 30 15 9 170

19 Lain Lain **) - - - - - - - - - - 8 8

JUMLAH 31 104 209 450 1948 597 1048 994 1073 1572 404 8430

Sumber : Dinas Tata Bangunan Dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu, 2015 Keterangan : *) Data Sampai Dengan Bulan Agustus **) Termasuk Pipa Baja & IKK, Fasilitas Umum, Olahraga, Gardu Induk Dan Jembatan

Gambar 7.10. Grafik Data IMB Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2005 S/D 2015

Sumber : Dinas Tata Bangunan Dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu, 2015 Keterangan : *) Data Sampai Dengan Bulan Agustus **) Termasuk Pipa Baja & IKK, Fasilitas Umum, Olahraga, Gardu Induk Dan Jembatan

Page 60: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 60

7 - 60

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Gambar 7.11.

Grafik Perkembangan Pengajuan IMB Kabupaten Tanah Bumbu

Tahun 2005 S/D 2015

Sumber : Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu, 2015 Keterangan : *) Data sampai dengan Bulan Agustus

Gambar 7.12.

Grafik Perkembangan Rekapitulasi Pengajuan IMB Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2005 S/D 2015

Sumber : Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu, 2015 Keterangan : *) Data sampai dengan Bulan Agustus

Page 61: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 61

7 - 61

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.7.5. BANGUNAN GEDUNG KANTOR PEMERINTAHAN

Dari 46 instansi Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten Tanah Bumbu,

baru 35 SKPD yang telah memiliki bangunan gedung kantor sendiri, sisanya sebanyak 11

SKPD masih meminjam atau menumpang di gedung kantor SKPD lainnya, yaitu terdiri dari 3

badan, 3 dinas, 3 kantor dan 2 kecamatan yang merupakan kecamatan yang baru

terbentuk pada tahun 2015 ini. SKPD yang belum memiliki gedung kantor adalah sebagai

berikut:

1. Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika

2. Dinas Pertambambangan dan Energi

3. Dinas Pasar

4. Badan Pelaksana Penyuluhan (BP4K)

5. Badan KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

6. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

7. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

8. Satuan Polisi Pamong Praja

9. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politlk

10. Kecamatan Kusan Raya

7.7.6. PERMASALAHAN

Dalam penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa permasalahan dan

tantangan yang antara lain:

Permasalahan dan tantangan di bidang Bangunan Gedung

1. Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan Bangunan

Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana.

2. Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak berfungsi dan kurang

mendapat perhatian.

3. Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah serta

rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan.

Permasalahan dan tantangan di bidang Gedung dan Rumah Negara

1. Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi persyaratan

keselamatan, keamanan dan kenyamanan.

2. Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib dan efisien.

Page 62: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 62

7 - 62

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.7.7. USULAN PROGRAM

Program yang diusulkan dikembangkan di Kabupaten Tanah Bumbu untuk

peningkatan kualitas bangunan dan lingkungan antara lain:

Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh dalam bentuk peremajaan

kawasan permukiman nelayan, menjadi skala prioritas utama. Permukiman di kawasan

rencana merupakan salah satu areal yang paling bermasalah, baik dari sisi ketersediaan

dan keterjangkauan prasarana dan sarana (terutama air bersih, listrik) maupun dari

kondisi fisiknya. Untuk melakukan penataan di kawasan ini, sebaiknya dilakukan secara

terpadu, sejalan dengan pembenahan prasarana dan sarana fisiknya, juga dilakukan

pembenahan disisi non fisiknya, khususnya masalah perekonomian.

Potensi kawasan yang berbatasan dengan perairan menyebabkan karakter kawasan

rencana menjadi spesifik. Kespesifikan ini setidaknya harus diolah sebagai suatu potensi,

misalnya dengan menggunakan konsep pengembangan kawasan wisata waterfront.

Pengembangan kawasan waterfront ini harus dirancang secara terpadu dan multi

sektoral, karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit disertai dengan jenis pekerjaan

yang tidak sederhana. Konsep pengembangan yang integral dilakukan dengan tujuan

agar pengembangan fisik yang dilakukan dapat berdampak terhadap perkembangan

perekonomian masyarakatnya. Oleh karena itu, apabila kawasan ini akan dikembangkan

sebagai kawasan wisata waterfront, setidaknya beberapa kegiatan didalamnya dapat

dirancang dengan melibatkan masyarakat setempat, misalnya dengan mengaktifkan jasa

perahu klotok (milik penduduk) sebagai bagian dari kegiatan wisata/transportasi, dan

lain-lain. Apabila konsep pengembangan kawasan ini berdampak positif terhadap

perekonomian mereka, maka dengan serta merta mereka akan turut mendukung

program-program selanjutnya.

Dalam konsep pengembangan kota, hal-hal yang harus dipenuhi adalah unsur: wisma,

karya, marga dan suka. Keempat unsur itu merupakan elemen yang wajib ada dalam

suatu kota/kawasan, karena elemen-elemen tersebut dibutuhkan oleh masyarakat kota

untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat fisik maupun psikis. Salah satu unsur yang

belum ada dan wajib dipenuhi dalam rangka pengembangan kawasan rencana, adalah

kebutuhan rekreasi (suka). Dalam beberapa pertemuan yang dilakukan dengan

masyarakat, ternyata kebutuhan akan hiburan menjadi salah satu kebutuhan warga

kawasan SImpang Empat. Oleh karena itu, dalam langkah selanjutnya beberapa kegiatan

yang bersifat rekreatif dapat dijadikan skala prioritas, misalnya pembangunan pusat

perbelanjaan, taman rekreasi keluarga/taman kota serta pengembangan wisata tepi air.

Page 63: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 63

7 - 63

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.8. BIDANG PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)

Penetapan Ruang terbuka hijau berdasarkan Peraturan Daerah No. 25 Tahun 2005

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2004-2014 yang

berdasarkan pada Undang-Undang No. 24 Tahun 1992, dimana terlihat bahwa penetapan

Kawasan Ruang Terbuka hijau hanya menggunakan satu payung hukum saja yaitu

Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 tentang Kawasan Lindung. Sehingga optimalisasi

alokasi ruang untuk Ruang Terbuka Hijau tidak ada target luasan wilayah Ruang terbuka

hijau, sehingga dengan peraturan daerah yang ada tersebut target ruang terbuka hijau

seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang No 26 Tahun 2007 Tentang Penataan

Ruang sebesar 30 % tidak tercapai.

Untuk mencapai target kebutuhan ruang terbuka hijau diseluruh wilayah Kabupaten Tanah

Bumbu, maka beberapa strategi untuk mendapatkan capaian tersebut dilakukan. Rencana

Ruang terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Tanah Bumbu mengacu pada Pedoman

Penyediaan dan pemanfaatan RTH di kawasan perkotaan yaitu Permen PU No. 05/PRT/M

tahun 2008. Idealnya Ruang terbuka publik tersedia 30% dari total luas perkotaan. 20%

dalam bentuk ruang publik dan 10% dalam bentuk ruang privat.

Tabel 7.11. Rencana Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kabupten Tanah Bumbu

No. Kecamatan Latitude Longitude

1 Angsana 3°46'27.35"S 115°34'43.54"E

2 Satui 3°47'43.30"S 115°23'32.72"E

3 Sungai Loban 3°38'51.54"S 115°45'13.31"E

4 Mentewe 3°15'40.53"S 115°45'23.82"E

5 Karang Bintang 3°21'42.48"S 115°51'3.18"E

6 Kusan Hilir 3°37'15.12"S 115°52'6.15"E

7 Kusan Hulu 3°28'54.28"S 115°46'27.62"E

8 Kuranji 3°31'23.08"S 115°41'29.40"E

9 Batulicin Kawasan Perkotaan

10 Simpang Empat 3°17'49.15"S 115°59'47.10"E

Sumber: Masterplan RTH Kabupaten Tanah Bumbu

7.8.1. PRIORITAS RENCANA RTH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN TANAH BUMBU

Ruang Terbuka Hijau perannya sangat penting dalam penataan ruang wilayah

kawasan yaitu sebagai penyeimbang kawasan perkotaan. RTH merupakan unsure kota

yang penting dalam penataan di wilayah perkotaan merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari penataan ruang secara keseluruhan.

Page 64: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 64

7 - 64

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Keberadaan RTH dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dalam perkotaan.Dalam

rangka meningkatkan kualiatas hidup di perkotaan yang mencangkup bumi, air, udara dan

kekayaan yang terkandung didalamnya, maka di perlukan upaya untuk mempertahankan

dan mengembangkan kawasan – kawasan hijau perkotaan.

Berdasarkan rencana prioritas yang telah di lakukan, maka luas RTH yang di kembangkan di

Kawasan Perkotaan Tanah Bumbu sebagai upaya untuk memenuhi proporsi RTH 30 %

adalah sebagai berikut:

Tabel 7.12. Arahan Pengembangan RTH Kawasan Perkotaan Kabupaten Tanah Bumbu

No. Jenis RTH Luas (Ha) % Dari Luas

Wilayah

1. RTH Taman - Taman Lingkungan Skala RT - Taman Lingkungan Skala RW - Taman Lingkungan Skala Kelurahan - Taman Lingkungan Skala Kecamatan - Taman Kota - Hutan Kota

2.053,40

12,5%

2. RTH Jalur Hiaju Jalan - RTH Tepi Jalan - RTH Median Jalan / Pulau Jalan - RTH RTH Persimpangan Jalan

813,2

6%

3. Sempadan Sungai 203,3 1,5%

4. RTH Sabuk Hijau 813,05 6%

5. RTH Pemakaman 26,563 0,2%

6 RTH Privat Hunian 1.084,27 8%

7 RTH Privat Non Hunian - RTH Pekarangan Sarana Perdagangan & Jasa - RTH Pekarangan Sarana Pendidikan - RTH Pekarangan Sarana Kesehatan - RTH Pekarangan Sarana Peribadatan - RTH Pekarangan Sarana Pemerintahan - RTH Industri

271,07 2 %

Total 4.905,61 36,2%

7.8.2. ARAHAN PENGEMBANGAN

Penetapan Ruang terbuka hijau berdasarkan Peraturan Daerah No. 25 Tahun 2005

Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2004-2014 yang

berdasarkan pada Undang-Undang No. 24 Tahun 1992, dimana terlihat bahwa penetapan

Kawasan Ruang Terbuka hijau hanya menggunakan satu payung hokum saja yaitu

Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 tentang Kawasan Lindung.

Sehingga optimalisasi alokasi ruang untuk Ruang Terbuka Hijau tidak ada target luasan

wilayah Ruang terbuka hijau, sehingga dengan peraturan daerah yang ada tersebut target

ruang terbuka hijau seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang No 26 Tahun 2007

Page 65: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 65

7 - 65

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tentang Penataan Ruang sebesar 30 % tidak tercapai. Itu menjadi wajar karena Rencana

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu masih menggunakan payung hokum tata

ruang yang lama yaitu UU No, 24 Tahun 1992.

Permen PU No. 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang

Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, jenis RTH yang harus di penuhi proporsi 30 % adalah

sebagai berikut:

1. RTH Publik

a. RTH Taman Lingkungan Unit Permukiman

Taman Lingkungan Skala RT

Taman Lingkungan Skala RW

Taman Lingkungan Skala Kelurahan

Taman Lingkungan Skala Kecamatan

Taman Kota

Hutan Kota

b. RTH Jalur Hijau Jalan

RTH Tepi Jalan

RTH Median Jalan / Pulau Jalan

RTH RTH Persimpangan Jalan

c. RTH Sabuk Hijau

d. RTH Fungsi tertentu

Sempadan Sungai

Sempadan Mata air / Danau

Sempadan Jaringan Listrik Tegangan Tinggi

Sempadan Pantai

e. RTH Pemakaman.

2. RTH Privat

a. RTH Privat Hunian ( RTH Pekarangan Rumah )

b. RTH Privat Non Hunian

RTH Pekarangan Sarana Perdagangan dan Jasa

RTH Pekarangan Sarana Pendidikan

RTH Pekarangan Sarana Kesehatan

RTH Pekarangan Sarana Peribadatan

RTH Pekarangan Sarana Pemerintahan

RTH Industri

Page 66: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 66

7 - 66

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.8.3. KLASIFIKASI DAN KRITERIA KAWASAN LINDUNG

Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utamamelindungi

kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai

sejarah serta budaya bangsa gunamensukseskan sistem pembangunan berkelanjutan.

Kawasan Lindung terdiri dari tiga sub-kawasan utama, yaitu:

1. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya

2. Kawasan perlindungan setempat

3. Kawasan suaka alam dan cagar budaya

Berdasarkan ketentuan yang ada, kriteria untuk pendelineasian tiapkawasan/sub-kawasan

lindung di atas, secara umum didasarkan padafaktor-faktor fisik dasar. Di dalamnya

tercakup kelerengan, jenis tanah,curah hujan, ketinggian, hidrologi, serta keberadaan flora-

fauna yang harus dilindungi.

Penetapan kawasan lindung berdasarkan kriteria yang tertuang dalamKeppres No. 32

Tahun 1990 di atas pada dasarnya menunjukkan wilayahlimitasi atau wilayah kendala yang

berdasarkan kondisi fisik dasarnyatidak diarahkan untuk dikembangkan/dibudidayakan

dalam rangkaperlindungan dan pelestariannya.

7.8.4. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN LINDUNG

Kawasan Lindung di Kabupaten Tanah Bumbu terdiri dari:

1. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan

2. Bawahannya mencakup kawasan Hutan Lindung yang terletak diKecamatan Satui, Kusan

Hulu, Batulicin.

3. Kawasan perlindungan setempat terdiri :

a. Kawasan sempadan pantai yang meliputi dataran sepanjang tepian yang lebarnya

proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal/kelipatan 130 meter

dari titik pasang tertinggi ke arah darat.

b. Kawasan sempadan sungai yang meliputi kawasan selebar 50 meter di kiri-kanan

sungai besar.

c. Kawasan Suaka Alam terletak di Pulau Sewangi dan Cagar Alam yang berupa kawasan

pantai berhutan bakau Kecamatan Batulicin.

7.8.5. ISU STRATEGIS RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)

Ruang Terbuka Hijau perannya sangat penting dalam penataan ruang wilayah

kawasan yaitu sebagai penyeimbang kawasan perkotaan. RTH merupakan unsur kota yang

penting dalam penataan di wilayah perkotaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari penataan ruang secara keseluruhan. Keberadaan RTH dapat meningkatkan kualitas

hidup manusia dalam perkotaan.Dalam rangka meningkatkan kualiatas hidup di perkotaan

Page 67: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 67

7 - 67

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

yang mencangkup bumi, air, udara dan kekayaan yang terkandung didalamnya, maka di

perlukan upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan kawasan-kawasan hijau

perkotaan.

Isu strategis terkait Aspek Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terjadi di Kabupaten Tanah

Bumbu adalah kurangnya ruang terbuka hijau publik yang ada di wilayah perkotaan

Kabupaten Tanah Bumbu. Wilayah perkotaan di Kabupaten Tanah Bumbu masih minim

Ruang Terbuka Hijau, walaupun sudah ada beberapa taman yang dibangun di pusat kota

batulicin, simpang empat dan pagatan. Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kabupaten Tanah

Bumbu mampu menjadi daya dukung lingkungan yang cukup penting bagi wilayah

perkotaan. Ruang Terbuka Hijau mampu memberikan suplay oksigen bagi wilayah

perkotaan. Isu strategis lain yang terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu adalah sepinya ruang

terbuka publik yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu. Taman yang telah tersedia di

kawasan perkotaan sepi dari pengunjung. Hal tersebut karena desain Ruang Terbuka Hijau

yang tersedia belum cukup untuk merangkul semua kalangan. Tidak ada Ruang Terbuka

Publik dengan tema-tema tertentu.

7.8.6. KONDISI EKSISTING

Kondisi Ruang Terbuka Hijau di beberapa lokasi sudah cukup baik, namun masih perlu

pengembangan agar Ruang Terbuka Publik bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.

Ruang Terbuka Publik yang sudah cukup baik berada di kecamatan Batulicin dan

Kecamatan Pagatan, dimana Ruang terbuka Hijau tersebut mampu menarik banyak

masyarakat untuk berkunjung.

Gambar 7.13. Kondisi RTH di Kusan Hilir

Salah satu RTH yang cukup baik adalah RTH yang berada di Kecamatan Kusan Hilir. Taman

publik kusan hilir dibangun dipinggir pantai sehingga pada saat hari libur taman publik

tersebut cukup ramai dikunjungi oleh masyarakat. Fasilitas yang ada di taman publik di

kusan hilir juga cukup lengkap. Terdapat gazebo dan panggung yang cukup besar, sehingga

bisa digunakan untuk acara tertentu.

Page 68: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 68

7 - 68

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.8.7. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN

Permasalahan pembangunan di Kabupaten Tanah Bumbu yaitu:

1. Belum Tersedianya kawasan ruang terbuka hijau yang memadai sesuai aturan luasan

yang berlaku

2. Belum sempurnanya penerapan pemberlakuan 20% untuk RTH umum dam 10% privat

3. Belum meratanya penyediaan ruang terbuka hijau di sekuruh wilayah perkotaan di

kabupaten Tanah Bumbu.

7.8.8. ANALISA KEBUTUHAN

Permen PU No. 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang

Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, jenis RTH yang harus di penuhi proporsi 30 % adalah

sebagai berikut:

Dari hasil perhitungan kebutuhan RTH di wilayah perkotaan di Kabupaten Tanah Bumbu,

kebutuhan pembangunan dan pengembangan RTH pada tahun 2019 adalah sebesar

1.529,95 Ha dan pada tahun 2025 adalah sebesar 3.003,96 ha. Luas kebutuhan RTH pada

masing-masing wilayah kecamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 7.13.

Proyeksi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Tahun 2025

Perkotaan Luas Kecamatan Luas Perkotaan Luas RTH Eksisting

Kebutuhan 2025 Kebutuhan Kebutuhan

2019

Sungai Loban 25.420,15 984,75 3,37 196,95 193,58 98,48

Kuranji 16.953,72 481,39 0,80 96,28 95,48 48,14

Satui 102.844,78 1.328,18 12,94 265,64 252,70 132,82

Kusan Hilir 8.082,50 610,67 2,85 122,13 119,28 61,07

Mantewe 107.500,88 2.831,82 9,26 566,36 557,11 283,18

Kusan Hulu 19.454,49 219,41 1,76 43,88 42,12 21,94

Batulicin 11.051,05 4.750,72 2,16 950,14 947,98 475,07

Simpang Empat 38.618,25 1.884,87 1,27 376,97 375,70 188,49

Karang Bintang 22.010,99 1.263,34 18,72 252,67 233,95 126,33

Angsana 18.118,54 944,30 2,80 188,86 186,06 94,43

Kusan Raya 116.435,49 217,61 - 43,52 43,52 21,76

Kusan Tengah 17.202,71 982,38 - 196,48 196,48 98,24

Total 503.693,55 15.299,45 55,93 3.103,41 3.243,96 1529,95

Sumber: Hasil Analisis

Analisis kebutuhan pengembangan RTH di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan

kebutuhannya adalah terbagi menjadi beberapa program, program pengelolaan ini

dikembangkan menjadi 3 (tiga) kegiatan yaitu:

(1) Kegiatan penyusunan pengembangan RTH, (2) Kegiatan penataan RTH yang meliputi

penataan dan pengembangan prasarana dasar RTH (3) Pembangunan dan pengembangan

RTH pada masing-masing kecamatan.

7.8.9. USULAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN

Usulan program dam pembiayaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program, meliputi kegiatan:

Page 69: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 69

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.14. USULAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Jumlah Biaya Sumber

Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Penyusunan program pengembangan RTH

Penyusunan P2KH Kab. Tanah Bumbu 1 paket

5.000.000

ABPN 1

5.000.000

Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Kusan Hulu

Kecamatan Kusan Hulu 1 Paket

200.0

00 APBD 1

200.0

00

Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Kuranji

Kecamatan Kuranji 1 Paket

200.0

00 APBD 1

200.0

00

Review Perencanaan RTH Danau Mesjid Gunung Tinggi

Kecamatan Batulicin 1 Paket

50.00

0 APBD 1

50.00

0

Penataan RTH

Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Kawasan Gunung Tinggi Kec. Batulicin

1 paket

1.000.000

APBD 1

1.000.000

Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Rest Area Kec. Satui

1 paket

400.000

APBD 1

400.000

Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Lapangan Kec. Satui

1 paket

300.000

APBD 1

300.000

Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Mandala Desa Manunggal Kecamatan Karang Bintang

1 paket

300.000

APBD 1

300.000

Page 70: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 70

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Jumlah Biaya Sumber

Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Dukungan PSD RTH RTH Kawasan Pantai Pulau Salak Kec. Kusan Hilir

1 paket

1.000.000

APBD 1

1.000.000

Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Tugu Bundaran dan Simpang Tiga Sepunggur

1 paket

900.000

APBD 1

900.000

Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Mandala Desa Pandan Sari Kecamatan Karang Bintang

1 paket

1.000.000

APBD 1

1.000.000

Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Desa Taman Kusuma Jaya Kecamatan Sai Loban

1 paket

120.000

APBD 1

120.000

Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Desa Taman Sari Mulya Kecamatan Sai Loban

1 paket

130.000

APBD 1

130.000

Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Desa Rejosari Kecamatan Mentewe

1 paket

120.000

APBD 1

120.000

Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Desa Sukadamai Kecamatan Mentewe

1 paket

450.000

APBD 1

450.000

Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Desa Karang Indah Kec. Angsana

1 paket

200.000

APBD 1

200.000

Page 71: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 71

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Jumlah Biaya Sumber

Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Desa Angsana Kec. Angsana

1 paket

350.000

APBD 1

350.000

Pembangunan RTH Kawasan Gunung Tinggi (Pendampingan) Kecamatan Batulicin

1 Paket

1.101.750 APBN 1

1.101.750

Pembangunan dan Pengembangan RTH

Kecamatan Simpang Empat

APBD dan

APBN

- Pembebasan Lahan 376,98 ha

37.698.000

188,49 ha

18.849.000

188,49 ha

18.849.000

- Pembuatan DED 75 paket

21.270.001

32 paket

7.627

.500 43,00

paket

13.642.500

- Pembangunan RTH

a. Taman

28,36 ha

429.621.70

2

0,73 ha

4.221

.702 10,17

ha

152.550.00

0

18,19

ha

272.850.00

0

Dana APBD

300.735.19

1

Dana APBN

128.886.51

1

b. Makam 16,03 ha

40.075.000

6,54 ha

16.350.000

9,49 ha

23.725.000

c. Hutan Kota 332,59 ha

13.303.600

171,78 ha

6.871

.200

160,8

1 ha

6.432

.400

Pembangunan dan Pengembangan RTH

Kecamatan Batulicin

APBD dan

APBN

- Pembebasan Lahan 950,14 ha

95.014.000

475,07 ha

47.507.000

475,07 ha

47.507.000

- Pembuatan DED 29 paket

7.200

.083

13 paket

2.805

.000

16,00 paket

4.395

.083

- Pembangunan RTH

Page 72: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 72

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Jumlah Biaya Sumber

Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

a. Taman

9,60 ha

155.001.65

2

11.000.000 (APB

N)

3,74 ha

56.100.000

5,86 ha

87.901.652

Dana APBD

108.501.15

7

Dana APBN

46.500.496

b. Makam 3,62 ha

9.051

.807

0,56 ha

1.401

.807

3,06 ha

7.650

.000

c. Hutan Kota 936,92 ha

37.476.767

470,77 ha

18.830.771

466,15 ha

18.645.996

Pembangunan dan Pengembangan RTH

Kecamatan Kusan Hilir

APBD dan

APBN

- Pembebasan Lahan 122,14 ha

12.214.000

61,07

ha

6.107

.000

- Pembuatan DED 30 paket

9.570

.000

14 paket

4.110

.000

16,00 paket

5.460

.000

- Pembangunan RTH

a. Taman

12,76 ha

200.107.19

2

0,20 ha

8.707.192

5,48 ha

82.200.000

Dana APBD

140.075.03

4

Dana APBN

60.032.158

b. Makam 6,77 ha

16.925.000

2,97

ha

7.425

.000

c. Hutan Kota 102,61 ha

4.104

.400

52,62 ha

2.104

.800

Page 73: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 73

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Jumlah Biaya Sumber

Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Pembangunan dan Pengembangan RTH

Kecamatan Satui

APBD dan

APBN

- Pembebasan Lahan 265,64 ha

26.564.000

132,82 ha

13.282.000

- Pembuatan DED 34 paket

18.596.817

18

paket

7.755

.000

16,00 paket

10.841.817

- Pembangunan RTH

a. Taman

25,25 ha

378.232.44

5

0,45 ha

6.296

.115

10,34 ha

155.100.00

0

Dana APBD

264.762.71

1

Dana APBN

113.469.73

3

b. Makam 13,17 ha

32.925.000

5,63 ha

14.075.000

c. Hutan Kota 227,67 ha

9.106

.970

116,85 ha

4.674

.000

Pembangunan dan Pengembangan RTH

Kecamatan Angsana

APBD dan

APBN

- Pembebasan Lahan 188,86 ha

18.886.000

94,43 ha

9.443

.000

- Pembuatan DED 29 paket

5.556

.996

16 paket

1.965

.000

- Pembangunan RTH

a. Taman

8,53 ha

116.515.28

6

1,12 ha

5.375.369

2,62 ha

39.300.000

Dana APBD

81.560.700

Page 74: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 74

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Jumlah Biaya Sumber

Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Dana APBN

34.954.586

b. Makam 4,45 ha

11.125.000

1,95 ha

4.875

.000

c. Hutan Kota 177,00 ha

7.080

.027

89,86 ha

3.594

.400

Pembangunan dan Pengembangan RTH

Kecamatan Kuranji

APBD dan

APBN

- Pembebasan Lahan 96,28 ha

9.628

.000

48,14 ha

4.814

.000

- Pembuatan DED 27 paket

4.117

.846

16 paket

1.560

.000

- Pembangunan RTH

a. Taman 5,49 ha

82.356.909

2,08

ha

31.200.000

Dana APBD

57.649.837

Dana APBN

24.707.073

b. Makam 2,86 ha

7.150

.000

1,08 ha

2.700

.000

c. Hutan Kota 87,93 ha

3.517

.182

44,98 ha

1.799

.200

Pembangunan dan Pengembangan RTH

Kecamatan Sungai Loban

APBD dan

APBN

- Pembebasan Lahan 196,96 ha

19.696.000

98,48 ha

9.848

.000

- Pembuatan DED 27 paket

1.375

.665

16 paket

187.2

61

- Pembangunan RTH

Page 75: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 75

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Jumlah Biaya Sumber

Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

a. Taman

3,08 ha

27.51

3.

1,50 ha

3.745.229

298

Dana APBD

19.259.309

Dana APBN

8.253

.990

b. Makam 1,48 ha

3.700

.000

0,65 ha

1.625

.000

c. Hutan Kota 192,40 ha

7.695

.818

96,33 ha

3.853

.200

Pembangunan dan Pengembangan RTH

Kecamatan Karang Bintang

APBD dan

APBN

- Pembebasan Lahan 252,66 ha

25.266.000

126,33 ha

12.633.000

- Pembuatan DED 27 paket

4.501

.125

16 paket

1.845

.000

- Pembangunan RTH

a. Taman

6,30 ha

96.234.748

5.000.000 (APB

N)

0,30 ha

1.212.258

2,46 ha

36.900.000

Dana APBD

67.364.324

Dana APBN

28.870.424

b. Makam 3,29 ha

8.225

.000

1,44 ha

3.600

.000

c. Hutan Kota 243,37 ha

9.734

.740

122,43 ha

4.897

.200

Page 76: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 76

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Jumlah Biaya Sumber

Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Pembangunan dan Pengembangan RTH

Kecamatan Kusan Hulu

APBD dan

APBN

- Pembebasan Lahan 43,88 ha

4.388

.000

21,94 ha

2.194

.000

- Pembuatan DED 22 paket

999.3

67

11 paket

465.0

00

- Pembangunan RTH

a. Taman 1,33 ha

19.987.341

0,62

ha

9.300

.000

Dana APBD

13.991.139

Dana APBN

5.996

.202

b. Makam 0,69 ha

1.725

.000

0,32 ha

800.0

00

c. Hutan Kota 41,86 ha

1.674

.300

21,00 ha

840.0

00

Pembangunan dan Pengembangan RTH

Kecamatan Mantewe

APBD dan

APBN

- Pembebasan Lahan 566,36 ha

56.636.000

283,18 ha

28.318.000

- Pembuatan DED 21 paket

5.675

.075

10 paket

2.400

.000

- Pembangunan RTH

a. Taman

7,77 ha

118.086.49

8

0,20 ha

4.585.000

3,20 ha

48.000.000

Dana APBD

82.660.549

Dana APBN

35.425.949

Page 77: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 77

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Jumlah Biaya Sumber

Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

b. Makam 4,05 ha

10.125.000

1,77 ha

4.425

.000

c. Hutan Kota 554,74 ha

22.189.729

278,21 ha

11.128.400

Pembangunan dan Pengembangan RTH

Kecamatan Kusan Tengah

APBD dan

APBN

- Pembebasan Lahan 196 paket

19.648.000

98,24 ha

9.824

.000

- Pembuatan DED 18 paket

621.9

91

9 paket

277.5

00

- Pembangunan RTH

a. Taman 0,83 ha

12.439.816

0,37 ha

5.550

.000

Dana APBD

8.707

.871

Dana APBN

3.731

.945

b. Makam 0,43 ha

1.075

.000

0,19 ha

475.0

00

c. Hutan Kota 195,22 ha

7.808

.827

97,68 ha

3.907

.200

Pembangunan dan Pengembangan RTH

Kecamatan Kusan Raya

21,76 ha

APBD dan

APBN

21,76 ha

- Pembebasan Lahan 43,52 ha

4.352

.000

21,76 ha

2.176

.000

- Pembuatan DED 19 paket

1.262

.611

10 paket

585.0

00

- Pembangunan RTH

a. Taman 1,68 ha

25.252.210

0,78 ha

11.700.000

Page 78: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 78

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Jumlah Biaya Sumber

Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Dana APBD

17.676.547

Dana APBN

7.575

.663

b. Makam 0,88 ha

2.200

.000

0,41 ha

1.025

.000

c. Hutan Kota 40,96 ha

1.638

.261

20,57 ha

822.8

00

2.354.540.

853

47.423.145

446.298.06

2

289.586.12

0

98.883.129

145.388.98

3

499.862.86

5

Page 79: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 79

7 - 79

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.9. SEKTOR PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)

Penyelenggaraan pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan,

melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan/atau

mengevaluasi sistem fisik (teknik) dan non fisik penyediaan air minum. Penyelenggara

pengembangan SPAM adalah badan usaha milik negara (BUMN)/ badan usaha milik daerah

(BUMD), koperasi, badan usaha swasta, dan/atau kelompok masyarakat yang melakukan

penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum. Penyelenggaraan SPAM

dapat melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SPAM berupa pemeliharaan,

perlindungan sumber air baku, penertiban sambungan liar, dan sosialisasi dalam

penyelenggaraan SPAM. Sebagai pedoman standar dalam mengetahui kebutuhan air

bersih/air minum adalah sebagai berikut:

Rumah tangga : 100 liter/orang/hari

Fasilitas sosial/perkantoran : 5% dari kebutuhan rumah tangga

Komersial : 20% dari kebutuhan rumah tangga

Industri : 10% dari kebutuhan rumah tangga

Cadangan kebocoran : 10% kebutuhan total

Pemadam kebakaran : 10% kebutuhan total

Perkiraan kebutuhan air bersih pada pembahasan ini diperhitungkan berdasarkan

kebutuhan air perkapita, pertumbuhan dan perkembangan jumlah penduduk, dan

pengklasifikasian jenis kebutuhan. Perlu juga diperhitungkan adanya perkembangan tingkat

perekonomian dan kemampuan penyedia dalam melayani perkembangan kebutuhan air

bersih yang akan datang. Diterbitkannya PP 16/2005 yang mengharuskan para penyedia air

harus mampu mendistribusikan air layak minum (potable water) yang juga harus

dipertimbangkan.

Air baku yang diambil untuk memenuhi kebutuhan air minum di Kabupaten Tanah Bumbu

adalah berasal dari sungai yang melintas di Kabupaten Tanah Bumbu, sedangkan sumber

air baku yang diolah untuk memenuhi kebutuhan air minum di Kecamatan-kecamatan

lainnya, PDAM Kabupaten Tanah Bumbu mengambil dari tiga sungai yaitu Sungai Karang

Bintang untuk sumber IPA Km 8, Sungai Satui untuk sumber air baku IPA Sungai Danau dan

Sungai Kusan untuk sumber air baku IPA Saring dan satu sumber air dari waduk tadah hujan

yaitu untuk mensuplai air baku yang digunakan pada IPA Kodeko.

Page 80: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 80

7 - 80

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Berdasarkan klasifikasi sistem air baku tersebut, maka pemanfaatannya diarahkan sebagai

berikut:

1. Pemanfaatan yang maksimal dari sejumlah mata air yang ada untuk pemenuhan

kebutuhan air baku

2. Distribusi air baku bagi daerah-daerah yang minus air dengan cara di kelola oleh PDAM

atau swadaya

3. Penataan sistem perpipaan pada daerah yang sumber air bakunya berasal dari mata air,

sehingga diperoleh sistem distribusi yang merata baik untuk wilayah itu sendiri maupun

untuk wilayah sekitarnya; dan

4. Untuk daerah yang rawan (wilayah kering) terhadap penyediaan air bersih, maka

dikembangkan pembuatan saluran resapan air pada setiap rumah dengan menggunakan

sistem sederhana.

Kebutuhan air bersih di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu sebagian besar telah dilayani

oleh PDAM, khususnya pada wilayah perkotaan. Sedangkan untuk wilayah perdesaan

dalam pemenuhan air bersih memanfaatkan sumur gali dan memanfaatkan sumber mata

air dengan cara menggunakan pipa-pipa, selang air dan menggunakan tandon air. Untuk

wilayah yang belum terlayani oleh jaringan PDAM, masyarakat menggunakan sumur gali,

pengeboran dan memanfaatan sumber mata air di sekitar kawasan permukiman. Dalam

pemenuhan air bersih sebagian besar masyarakat tidak mengalami kesulitan. Guna

mendukung pemenuhan air bersih di wilayah Tanah Bumbu umumnya dan khususnya pada

wilayah-wilayah yang kesulitan air maka arahan pengembangan pengelolaan dan

pelayanan air bersih untuk masa mendatang bagi wilayah Kabupaten Tanah Bumbu adalah

sebagai berikut:

1. Pengembangan, pelayanan air bersih yang di kelola oleh PDAM, baik pengembangan

terhadap jaringan, peningkatan kapasitas produksi melalui peningkatan sistem

perpipaan air bersih maupun dengan cara peningkatan terhadap sarana produksi,

misalnya dengan cara memanfaatkan sumber air yang belum dikelola

2. Guna mendukung ketersediaan air untuk kebutuhan air bersih dan kebutuhan irigasi,

maka perlu adanya perlindungan terhadap sumber mata air, perlindungan terhadap

jaringan sungai, jaringan irigasi maupun melindungi kawasan hutan dan kawasan

resapan air lainnya

3. Wilayah yang kesulitan didalam pemenuhan air bersih, khususnya wilayah Tanah

Bumbu Selatan perlu adanya pengembangan jaringan air bersih dengan melibatkan

PDAM atau dengan cara swadaya masyarakat, melalui usaha pipanisasi dan

pengelolaan sumber mata air.

Page 81: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 81

7 - 81

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

4. Pengembangan Embung di Kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang Empat

5. Pengembangan sumber mata air di pegunungan Maratus, Sungai Sitiung dan Sungai

Batulicin

6. Bendungan Batilicin dan bendungan Segumbang di Kabupaten Tanah Bumbu untuk

irigasi

7. Pengembangan sumber air tanah pada CAT Pagatan di wilayah Kabupaten Tanah

Bumbu yang terpantau pemanfaatannya dengan mengutamakan pemanfaatan air

permukaan.

7.9.1. ISU STRATEGIS SISTEM PENGEMBANGAN AIR MINUM

Terdapat isu-isu strategis yang diperkirakan akan mempengaruhi upaya Indonesia

untuk mencapai target pembangunan di bidang air minum. Isu-isu strategis tersebut

adalah:

1. Peningkatan akses aman air minum

2. Pengembangan pendanaan

3. Peningkatan kapasitas kelembagaan

4. Pengembangan dan penerapan peraturan perundang-undangan

5. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk air minum

6. Peningkatan peran dan kemitraan badan usaha dan masyarakat

7. Penyelenggaraan pengembangan SPAM yang sesuai dengan kaidah teknis dan

penerapan inovasi teknologi

Sedangkan untuk Kabupaten Tanah Bumbu isu strategis pembangunan bidang air minum,

meliputi:

1. Masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan air minum, terutama

daerah yang jauh dari perkotaan

2. Pada musim kemarau, air PDAM menjadi berasa asin karena masuknya air laut ke

sumber air baku akibat dari pasang surut air laut

3. Untuk menjaga ketersediaan air baku di wilayah BNA Batulicin agar dapat memenuhi

kebutuhan air minum masyarakat secara merata maka perlu dilakukan planning untuk

pengembangan SPAM yaitu dengan penambahan bangunan intake yang baru dengan

kapasitas yang lebih besar dan mencari alternatif sumber-sumber air baku karena

diketahui sumber air baku yang dimiliki menurun kapasitas nya disaat musim kemarau.

Selain itu kegiatan operasional dan pemeliharaan WTP juga harus di tingkatkan.

4. Demi menjaga ketersediaan air baku secara berkelanjutan maka diperlukan dukungan

dari pemerintah daerah dengan melakukan upaya nyata dalam pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan penambahan infrastruktur baru dan mencari

alternatif sumber-sumber air baku yang baru.

Page 82: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 82

7 - 82

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.9.2. KONDISI EKSISTING

A. SPAM IKAB

aa.. Daerah Pelayanan

Di Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu pelayanan air minum berasal dari 2 sistem pelayanan,

yaitu pelayanan PDAM (perpipaan) dan pelayanan air minum pedesaan (non perpipaan).

Kondisi masing-masing pelayanan akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Pelayanan Jaringan Perpipaan

Kondisi pelayanan PDAM eksisting saat ini di Kabupaten Tanah Bumbu terdapat 5 IPA yang

terbagi dalam 3 wilayah pelayanan, seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 7.15.

Pelayanan PDAM Eksisting di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2012

No Wilayah Pelayanan Jumlah SL

( Unit )

Jumlah Penduduk

Daerah Pelayanan

( Jiwa )

Jumlah Penduduk Terlayani

( Jiwa )

Cakupan Pelayanan ( % )

I BNA BATULICIN

1 Kec. Simpang Empat

7.415

72.896

44.490 33,87 2 Kec. Karang Bintang 16.720

3 Kec. Batulicin 12.861

II CABANG KUSAN HILIR/PAGATAN

4 Kec. Kusan Hilir 2.820 46.249 16.920 36,58

III CABANG SATUI

5 Kec. Satui 3.223 70.714 19.338 27,35

JUMLAH 13.458 132.006 80.748 98%

Sumber : PDAM Kabupaten Tanah Bumbu 2013

2. Pelayanan Bukan Jaringan Perpipaan

Untuk pelayanan air minum perdesaan/non perpipaan di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu,

berdasarkan data dari Dinas PU Kabupaten Tanah Bumbu terdapat dua sistem, yaitu sistem

PMA dan Jaringan Pipa serta Sumur Bor yang lokasinya tersebar di beberapa kecamatan.

Untuk kondisi pelayanan air minum tersebut kebanyakan sudah banyak mengalami

kerusakan bahkan ada beberapa diantaranya yang sudah tidak terpakai. Kondisi jaringan

bukan perpipaan di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu bisa dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 83: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 83

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel. 7.16. Kondisi Pelayanan Bukan Jaringan Perpipaan di Kabupaten Tanah Bumbu

No Desa Sasaran Kecamatan Pekerjaan fisik Jumlah Satuan Keterangan

1 Api-api Kusan Hilir Menara tinggi 3 meter kap. (3000 ltr ) 1 Bh

Menara tinggi 8 meter kap. (5000 ltr x 2) 1 Bh Air tidak mengalir

Hidran Umum kap. 3000 ltr (1 buah) Pompa ada tapi air tidak mengalir

Perpipaan 1000 m

Sumur Bor dalam 60 m + KWH listrik( 3 buah)

Rehab Sumur Gali ( 1 buah)

Kran Umum 3 unit

Menara Ulin tinggi 3 meter ( 2 buah)

2 Persiapan Suka Maju Batulicin Sumur bor + Acc 4 Bh

Menara+Kran Umum Kap. 6 M3 4 Bh Ada yang berfungsi, ada yang belum ada listrik

3 Batuah Kusan Hilir Hidran Umum 8 Unit

Sumur Bor dalam 60 m 8 buah

Perpipaan Panjang 240 m'

4 Pakkatellu Kusan Hilir

Menara tinggi 8 meter kap. (5000 ltr x 2) 1 Bh Pompa dan perpipaan ada

Perpipaan

Sumur Bor dalam 60 m + KWH listrik( 2 buah)

Perpipaan,pompa dan listrik ada,pipa ada yang lepas

5 Pulau Tanjung Kusan Hilir Sumur bor + Acc 5 Bh

Menara+Kran Umum Kap. 3,3 M3 5 Bh

6 Saring Sai. Bubu Kusan Hilir Sumur bor + Acc 2 Bh

Menara+Kran Umum Kap. 6 M3 4 Bh Ada yang belum tersedia pompa, perpipaan belum ada

Peningkatan SAB (Kwh Menara Air) 1 Ls

Hidran Umum 1 Bh Berfungsi

Pemeliharaan & Peningkatan Perpipaan 132 m

Sumber : Dinas PU Kab. Tanah Bumbu 2012

Page 84: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 84

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.4. Lokasi IPA di Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 85: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 85

7 - 85

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

B. SPAM IKK

a. Aspek Teknik Sistem Perpipaan

1. Unit Air Baku

Sumber air baku yang digunakan PDAM Kabupaten Tanah Bumbu sebagian besar berasal

dari sungai atau air permukaan dan embung atau waduk yang berada di sekitar wilayah

pelayanan tiap-tiap kecamatan. Kuantitas dan kualitas sumber air baku yang digunakan

secara umum telah memenuhi persyaratan. PDAM kabupaten Tanah Bumbu di bagi menjadi

10 Ibukota Kecamatan dan yang sudah terlayani baru 5 kecamatan. Berikut adalah sumber

air baku yang digunakan oleh IPA masing-masing BNA dan cabang nya.

Tabel 7.17. Sumber Air Baku IPA PDAM KabupatenTanah Bumbu

No Instalasi Pengolahan Air

( IPA ) Lokasi Sumber Air Baku

Panjang Sungai (Km)

Debit (M3/detik)

I BNA Batulicin

1 IPA Sari Gadung I IPA Sari Gadung II

Kecamatan Simpang Empat

Sungai Batulicin 96 472,500

2 IPA Karang Bintang I IPA Karang Bintang II IPA Karang Bintang III

Kecamatan Karang Bintang

Sungai Batulicin 96 472,500

3 IPA Kodeco Kec. Simpang Empat Danau Buatan Luas : 10 Ha Volume : 3000 M3

II Cabang Kusan ilir

4 IPA Saring Kecamatan Kusan Ilir/IKK Pagatan

Sungai Kusan 165 2.957

III Cabang Satui

5 IPA Sungai Danau I IPA Sungai Danau II IPA Sungai Danau III

Kecamatan Sungai Danau

Sungai Satui 63 1203

Sumber : PDAM dan Dinas PU Kabupaten Tanah Bumbu

2. Bangunan Intake

Bangunan intake di masing masing IPA kecamatan adalah sebagaimana intake untuk

menangkap air permukaan. Intake pada masing masing kecamatan menggunakan river

intake karena sumber air baku yang digunakan adalah air permukaan. River intake

menggunakan pipa penyadap dalam bentuk sumur pengumpul. Intake ini lebih ekonomis

untuk air sungai yang mempunyai perbedaan level muka air pada musim hujan dan musim

kemarau yang cukup tinggi.

Page 86: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 86

7 - 86

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Beberapa hal dibawah ini merupakan komponen dari suatu intake, yaitu:

1. Bangunan sadap, yang berfungsi untuk mengefektifkan air masuk menuju sumur

pengumpul

2. Sumur pengumpul (Sump well)

Waktu detensi pada sumur pengumpul setidaknya 20 menit atau luas area yang cukup

untuk pembersihan. Dasar sumur minimal 1 m dibawah dasar sungai atau tergantung

pada kondisi geologis wilayah perencanaan. Konstruksi sumur disesuaikan dengan

kondisi sungai dan setidaknya terbuat dari beton dengan ketebalan minimal 20 cm atau

lebih tebal

3. Screen

Screen terdapat pada inlet sumur pengumpul, berfungsi untuk menyaring padatan atau

bentuk lainnya yang terkandung dalam air baku. Adapun dari jenis-jenis screen dibagi

menjadi dua tipe berdasarkan perbedaan bukaan atau jarak antar bar, yaitu:

a. Saringan kasar (coarse screen)

Digunakan untuk menjaga alat-alat dan biasanya digunakan pada pengolahan

pertama. Tipenya secara umum adalah bara rack (bar screen), coarse weir, screen,

dan kominutor

b. Saringan halus (fine screen)

Bukaan berkisar antara 2, 3-6 mm, bahkan untuk instalasi tertentu bisa lebih kecil

dari 2,3 mm. Biasanya digunakan untuk primary treatment atau pre treatment.

4. Pompa intake (dengan Bell Mouth Strainer, pipa suction, discharge, valve, dan aksesoris

lainnya).

Sistem bangunan intake untuk masing masing IKK di Kabupaten Tanah Bumbu adalah river

intake. Berada di tepi sungai yang berfungsi mengumpulkan air untuk kemudian di olah di

IPAM.

3. Sistem Transmisi Air Baku

Sistem Transmisi adalah sistem saluran pembawa yang berfungsi membawa air baku dari

bangunan penangkap air ke bangunan pengolah dan air bersih dari bangunan pengolah serta

bangunan reservoir sampai ke titik awal jaringan distribusi. Sebagian besar pipa transmisi

yang terpasang dalam sistem penyediaan air minum Kabupaten Tanah Bumbu kondisi pipa

baik. Pipa yang relatif tua akan memerlukan pergantian dan perbaikan untuk menekan

tingkat kebocoran air pada SPAM.

Diameter pipa transmisi bervariasi antara 8 inch sampai dengan 12 inch. Material pipa

terbuat dari HDPE. Adapun penjelasan dari masing-masing intake dan IKK dapat dilihat pada

tabel berikut:

Page 87: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 87

7 - 87

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.18. Kondisi Intake Dan Kapasitas Pompa

Sumber : PDAM Kabupaten Tanah Bumbu

Tabel 7.19. Pipa Transmisi dan Kondisinya

No Wilayah Pelayanan

Pipa Transmisi

Kondisi dan Panjang Lain - Lain

1 BNA Batulicin Pipa Transmisi Ø 8 - Ø 16 = 11.451 m

2 Cabang Kusan Hilir Pipa Transmisi Ø 8 - Ø 12 = 216 m

3 Cabang Satui Pipa Transmisi Ø 8 - Ø 12 = 150 m

Sumber : PDAM Kabupaten Tanah Bumbu

Sebagian besar pipa yang terpasang dalam sistem penyediaan air minum Kabupaten Tanah

Bumbu kondisi pipa baik meskipun sudah berumur ±10 tahun. Pipa yang relatif tua akan

memerlukan pergantian dan perbaikan untuk menekan tingkat kebocoran air pada SPAM.

1. Kinerja Intake dan Sistem Transmisi

Untuk intake dan sistem transmisi di Kabupaten Tanah Bumbu ada sebagian intake yang

kondisinya masih baik. Serta unit transmisi juga masih baik Kondisi intake di masing-masing

kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu dapat dilihat pada gambar berikut:

No. Unit Kerja Jml Unit

Jenis Pompa Merk Kapasitas Head KW Kondisi

I BNA Batulicin

IPA Karang Bintang

1 Ponton 1 1 Submersible Ebara 50 40 22 Baik

1 Submersible Ebara 38 28 17 Baik

Ponton 2 1 Submersible Ebara 4 50 22 Baik

1 Submersible Ebara 20 50 18,5 Baik

1 Submersible Ebara 38 28 18,5 Baik

Ponton 3 1 Submersible Ebara 38 28 18,5 Baik

1 Submersible Ebara 38 28 18,5 Baik

2 Prasedimentasi

1 Sentrifugal Ebara 50 60 37 Baik

2 Sentrifugal Ebara 50 60 37 Baik

3 Sentrifugal Ebara 50 60 37 Baik

4 Sentrifugal Ebara 60 60 45 Baik

IKK Pagatan

Ponton 1 1 Submersible Groundpush 40 36 17 Baik

1 Submersible Groundpush 35 29 16 Baik

IKK Satui

Ponton 1 3 Submersible Ebara 35 22 7,5 Baik

Jumlah

546

Page 88: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 88

7 - 88

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

1. Intake IPA Karang Bintang dan Sari Gadung ( BNA Batulicin )

Kondisi intake di IPA Karang Bintang masih cukup baik, meskipun tertutupi oleh rumput

dan semak kondisinya masih cukup baik. Karena sungai mengalami penyusutan saat musim

kemarau maka kapasitas pengolahan juga berkurang. Kondisi air baku cukup bagus. Di

lokasi intake karang bintang juga terdapat intake sari gadung yang berupa bangunan sumur

pengumpul.

2. Intake IPA Kodeco ( BNA Batulicin )

Jenis intake di IPA Kodeco adalah bangunan ponton, dimana sumber air baku adalah danau

buatan dengan kondisi air baku yang kurang baik. Kinerja intake masih cukup baik dan

berfungsi sesuai dengan kebutuhan.

3. Intake IPA Saring ( Cabang Kusan Hilir )

Jenis intake di IPA Saring adalah bangunan ponton , dimana sumber air baku adalah sungai

kusan . Kinerja intake masih cukup baik dan berfungsi sesuai dengan kebutuhan.

Page 89: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 89

7 - 89

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

4. Intake IPA Sungai Danau ( Cabang Satui )

Jenis intake di IPA Sungai Danau adalah bangunan ponton, dimana sumber air baku adalah

sungai satui. Kinerja intake masih cukup baik dan berfungsi sesuai dengan kebutuhan.

C. Unit Produksi

a. Instalasi Pengolahan Air

Instalasi yang digunakan pada masing masing IPA kecamatan adalah IPA dengan

pengolahan lengkap. Adapun IPA lengkap terdiri dari intake, bak prasedimentasi, bak

koagulasi flokulasi, bak sedimentasi, filtrasi, desinfektan, reservoar, pompa distribusi,

dan jaringan distribusi. Skema proses pengolahan air minum lengkap dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 7.14. Skema Instalasi Pengolahan Air Bersih

Keterangan:

1. Intake

Intake merupakan bangunan yang berfungsi sebagai penyadap atau penangkap air baku

yang berasal dari sumbernya. Pada intake biasanya terdapat screen yang diletakkan

sebelum air dikumpulkan dalam sumur pengumpul. Screen digunakan untuk melindungi

perpipaan dan pompa dari kerusakan ataupun penyumbatan akibat adanya material-

material yang mungkin terbawa aliran air.

Page 90: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 90

7 - 90

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

2. Prasedimentasi

Bangunan ini berfungsi untuk memisahkan partikel kekeruhan dalam air agar tidak

membebani unit-unit selanjutnya seperti koagulasi/ flokulasi, sedimentasi dan filtrasi

3. Flash mix (Koagulasi)

Pengadukan cepat dilakukan secara mekanis dengan pengaduk. Koagulan yang

digunakan adalah tawas agar terbentuk partikel-partikel flok. Dalam proses koagulasi ini,

koagulan tawas terlarut, di mana ion-ion dari tawas akan menetralisir ion-ion dari

partikel.

Untuk menaikkan pH yang turun (<6) akibat adanya pembubuhan tawas, maka dilakukan

pembubuhan kapur. Kapur yang digunakan adalah kapur tohor CaO yang juga

mempunyai fungsi:

- Menurunkan kadar CO2 agresif

- Menaikkan kesadahan

CaO + H2O → Ca(OH)2

Ca(OH)2 → Ca2+ + 2 OH-

4. Slow mix (Flokulasi)

Bangunan ini berfungsi sebagai bak untuk pembentukan flok atau sebagai tempat

berlangsungnya proses flokulasi. Untuk proses flokulasi ini, pengadukan dilakukan secara

hidrolis dengan sistem baffle channel.

5. Sedimentasi

Bangunan ini berfungsi untuk mengendapkan partikel flokulan yang terbentuk dari

proses koagulasi-flokulasi.

6. Rapid Sand Filter

Flok-flok halus yang tidak terendapkan pada proses sedimentasi akan disaring pada

bangunan ini. Proses filtrasi dilakukan dengan menggunakan media pasir.

7. Unit Pembubuh Desinfektan

Unit ini berfungsi sebagai tempat pembubuhan kaporit. Kaporit sebagai desinfektan

mempunyai kemampuan untuk membunuh bakteri pathogen. Pada unit ini dibubuhkan

kaporit sehingga terjadi kontak antara air dengan chlor. Sehingga persyaratan

bakterologis terpenuhi (BPC=2,5 mg/L).

8. Reservoir

Reservoir berfungsi untuk menampung air yang sudah memenuhi syarat dan telah diolah.

Selain itu reservoir juga berfungsi:

- Sebagai bak kontak, karena sebelumnya dibubuhkan larutan kaporit.

- Sebagai equalizing storage untuk pemakaian air ke reservoir instalasi dan konsumen.

Page 91: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 91

7 - 91

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Sumber air baku yang digunakan adalah air sungai. Debit air sungai yang berfluktuasi pada

saat musim kemarau dan hujan akan berpengaruh terhadap kinerja IPA. Kapasitas

pengolahan IPA kurang saat ini belum maksimal sehingga sebagian masyarakat belum

terlayani air bersih. Berikut ini adalah kapasitas produksi air bersih pada masing masing IKK.

Tabel 7.20.

Kapasitas Produksi Air Bersih PDAM Pada Masing Masing IKK Di Kabupaten Tanah Bumbu

Sumber : PDAM Kab. Tanah Bumbu

Kondisi IPA Eksiting di Kabupaten Tanah Bumbu dapat dilihat pada gambar berikut:

IPA Sungai Danau kapasitas 50 lt/dt, 5 lt/dt dan 5 lt/dt (Cabang Satui)

IPA Saring kapasitas 20 lt/dt dan 10 lt/dt (Cabang Kusan Hilir/Pagatan)

No Lokasi IKK

INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA)

Tahun Kapasitas Terpasang

Kapasitas Produksi

Jenis Pengolahan

Water meter

Genset

1 IPA Sarigadung I 2010 100 lt/dt 100 lt/dt IPA Lengkap Ada Baik IPA Sarigadung II 2011 30 lt/dt 30 lt/dt

2 IPA Karang Bintang I 1992 10 lt/dt Rusak Ada Baik IPA Karang Bintang II 1993 10 lt/dt 10 lt/dt IPA Lengkap

IPA Karang Bintang III 2008 20 lt/dt 20 lt/dt

3 IPA Kodeco 2007 40 lt/dt 20 lt/dt IPA Lengkap Ada Tidak Ada

4 IPA Saring 1989 10 lt/dt 10 lt/dt IPA Lengkap Ada Kurang 2007 20 lt/dt 20 lt/dt Baik

IPA Sungai Danau I 1993 5 lt/dt 5 lt/dt

5 IPA Sungai Danau II 2000 5 lt/dt 5 lt/dt IPA Lengkap Ada Baik

IPA Sungai Danau III 2010 50 lt/dt 50 lt/dt

Page 92: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 92

7 - 92

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Gambar 7.15. Kondisi Eksiting Jaringan Perpipaan di Kabupaten Tanah Bumbu

IPA Sari Gadung kapasitas 50 lt/dt, 50 lt/dt dan 30 lt/dt (BNA Batulicin)

IPA Karang Bintang 10 lt/dt, 10 lt/dt dan 20 lt/dt (BNA Batulicin)

IPA Kodeco 20 lt/dt (BNA Batulicin)

b. Kinerja Instalasi Pengolahan Air

Kinerja IPA meliputi kapasitas produksi, dan kemampuan IPA untuk menghasilkan air

yang memenuhi syarat sebagai air bersih. Selama ini kapasitas produksi IPA pada

masing masing IKK kurang memenuhi untuk melayani penduduk di area pelayanan,

sehingga masyarakat yang belum terlayani PDAM memanfaatkan air tanah, air hujan

maupun sumber air lainnya untuk keperluan air bersih sehari hari.

Page 93: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 93

7 - 93

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.21. Kondisi Dan Hasil Pengolahan Instalasi Pengolahan Air Eksisting

Data Jumlah Air Yang Diproduksi IPA

No Lokasi IKK INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA)

Volume Produksi (m3) Tahun

Kapasitas Produksi

Hasil pengolahan Kondisi

1 IPA Sarigadung I 1.221.660

2010 100 lt/dt Baik

Baik IPA Sarigadung II 2011 30 lt/dt Baik

2 IPA Karang Bintang I

819.072

1992 10 lt/dt

Baik

Rusak IPA Karang Bintang II 1993 10 lt/dt Baik IPA Karang Bintang III 2008 20 lt/dt Baik

3 IPA Kodeco 430.488 2007 20 lt/dt Baik Baik

4 IPA Saring 853.524 1989 10 lt/dt Baik Baik

2007 20 lt/dt Baik

5 IPA Sungai Danau I

1.654.776

1993 5 lt/dt

Baik IPA Sungai Danau II 2000 5 lt/dt Baik Baik IPA Sungai Danau III 2010 50 lt/dt

Baik

Sumber : PDAM Kab. Tanah Bumbu

D. Unit Distribusi

a. Reservoir

Reservoir merupakan bangunan penampungan air minum sebelum dilakukan

pendistribusian ke pelanggan atau masyarakat ke pelanggan/masyarakat, yang dapat

ditempatkan di bawah tanah atau di atas tanah dalam bentuk menara atau tower.

Bangunan reservoir umumnya diletakan di dekat jaringan distribusi pada ketinggian

yang cukup untuk mengalirkan air secara baik dan merata ke seluruh daerah

konsumen. Fungsi keberadaan reservoir adalah:

Penampungan terakhir kali air yang telah diolah dan memenuhi syarat kualitas air

minum

Sebagai sarana vital penyaluran air ke masyarakat dan sebagai cadangan air.

Sebagai tempat penyimpanan kelebihan air agar dapat tercapai keseimbangan

antara kebutuhan dan suplai

Keperluan instalasi, seperti pencucian filter, pembubuhan alum

Tempat penyimpanan air saat desifektan

Sebagai pengaman untuk gelombang tekanan balik.

Kondisi reservoir untuk PDAM Tanah Bumbu pada masing masing IKK adalah sebagai berikut:

Page 94: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 94

7 - 94

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.22. Kondisi Reservoir PDAM Kabupaten Tanah Bumbu

Nama IKK Kondisi Reservoir

IPA Sarigadung I dan II Kondisi reservoar masih baik

IPA Karang Bintang I,II dan III Kondisi reservoar masih baik

IPA Kodeco Kondisi reservoar masih baik

IPA Saring

Kondisi reservoar sudah kurang layak dan melebihi kapasitas

IPA Sungai Danau I,II dan III Kondisi reservoar masih baik

Sumber : PDAM Kab. Tanah Bumbu

b. Jaringan Pipa Distribusi

Sebagian besar pipa distribusi yang terpasang dalam sistem penyediaan air minum

Kabupaten Tanah Bumbu kondisi pipa baik . Pipa yang relatif tua akan memerlukan

pergantian dan perbaikan untuk menekan tingkat kebocoran air pada SPAM.

Diameter pipa distribusi bervariasi antara 50 mm sampai dengan 250 mm. Material

pipa terbuat dari PVC. Adapun penjelasan dari masing masing IKK dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 7.23. Pipa Distribusi dan Kondisinya

No BNA/IKK Pipa Distribusi

Panjang Kondisi

1 BNA Batulicin Pipa dinas Ø ½ - Ø 1 = 31.620 m Baik

Pipa Distribusi :

Pipa Tersier Ø 2 - Ø 4 = 40.335 m

Pipa Sekunder Ø 6 - Ø 12 = 31.316 m

Pipa Transmisi Ø 8 - Ø 16 = 11.451 m

Total Panjang Pipa = 114.772 m

2 Cab. Kusan Hilir Pipa dinas Ø ½ - Ø 1 = 14.776 m Baik

Pipa Distribusi :

Pipa Tersier Ø 2 - Ø 4 = 49.600 m

Pipa Sekunder Ø 6 - Ø 8 = 9.306 m

Pipa Transmisi Ø 8 - Ø 12 = 216 m

Total Panjang Pipa = 73.898 m

3 Cab. Satui Pipa dinas Ø ½ - Ø 1 = 17.428 m Baik

Pipa Distribusi :

Pipa Tersier Ø 2 - Ø 4 = 32.466 m

Pipa Sekunder Ø 6 - Ø 8 = 10.604 m

Pipa Transmisi Ø 8 - Ø 12 = 150 m Total Panjang Pipa = 110.542 m

Sumber : PDAM Kab. Tanah Bumbu

Page 95: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 95

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.5. Layout Jaringan Pelayanan IKK Pagatan

Page 96: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 96

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.6. Layout Jaringan Pelayanan BNA (Satui)

Page 97: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 97

7 - 97

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.7. Layout Jaringan Pelayanan BNA

a.

Page 98: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 98

7 - 98

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

C. Mekanikal Elektrikal

Sebagian besar kondisi pompa distribusi yang terpasang dalam sistem penyediaan air

minum Kabupaten Tanah Bumbu kondisi baik. Adapun penjelasan dari masing masing

IKK dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 7.24. Kondisi Pompa Distribusi

No BNA/IKK

Pompa Distribusi

Kapasitas Head Jumlah Kondisi

(liter/det) (Meter) (unit)

1 BNA batulicin

IPA Sarigadung I

30 60 2 Baik

50 60 2 Baik

IPA Sarigadung II

30 60 2 Baik

IPA Karang Bintang I

30 60 2 Baik IPA Karang Bintang II

IPA Karang Bintang III

IPA Kodeco 20 60 1 Baik

30 60 1 Baik

2 Cabang Kusan Hilir

IPA Saring 30 60 2 Baik

3 Cabang Satui

IPA Sungai Danau I 50 60 2 Baik

IPA Sungai Danau II

IPA Sungai Danau III

Sumber : PDAM Kab. Tanah Bumbu

E. Aspek Teknis Sistem Bukan Jaringan Perpipaan

Untuk pelayanan air bersih dengan sistem bukan jaringan perpipaan pada tahun 2012

sudah menjangkau 6 desa di 6 kecamatan. Bangunan yang terbangun daintaranya menara

air, kran umum, sumur bor, hidran umum. Dengan sumberdana berasal dari anggaran

APBN. Kondisi kondisi bangunan, sumber mata air dan perpipaan cukup beragam dengan

. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 99: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 99

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.25. Kondisi Eksisting Pelayanan Bukan Jaringan Perpipaan Tahun 2008-2012

No Desa Sasaran Kecamatan Pekerjaan fisik Jumlah Satuan Jumlah KK

Keterangan

1 Api-api Kusan Hilir Menara tinggi 3 meter kap. (3000 ltr ) 1 Bh

164

Menara tinggi 8 meter kap. (5000 ltr x 2) 1 Bh air tidak mengalir

Hidran Umum kap. 3000 ltr (1 buah) pompa ada tapi air tidak mengalir

Perpipaan 1000 m

Sumur Bor dalam 60 m + KWH listrik( 3 buah)

Rehab Sumur Gali ( 1 buah)

Kran Umum 3 unit

Menara Ulin tinggi 3 meter ( 2 buah)

2 Persiapan Suka Maju Batulicin Sumur bor + Acc 4 Bh

Menara+Kran Umum Kap. 6 M3 4 Bh ada yang berfungsi,ada yang belum ada listrik

3 Batuah Kusan Hilir Hidran Umum 8 Unit

1151

Sumur Bor dalam 60 m 8 buah

Perpipaan Panjang 240 m'

4 Pakkatellu Kusan Hilir

Menara tinggi 8 meter kap. (5000 ltr x 2) 1 Bh

156

pompa dan perpipaan ada

Perpipaan

Sumur Bor dalam 60 m + KWH listrik( 2 buah)

perpipaan,pompa dan listrik ada,pipa ada yang lepas

5 Pulau Tanjung Kusan Hilir Sumur bor + Acc 5 Bh 156

Menara+Kran Umum Kap. 3,3 M3 5 Bh

6 Saring Sai. Bubu Kusan Hilir Sumur bor + Acc 2 Bh

260

Menara+Kran Umum Kap. 6 M3 4 Bh ada yang belum tersedia pompa,perpipaan belum ada

Peningkatan SAB (Kwh Menara Air) 1 Ls

Hidran Umum 1 Bh berfungsi

Pemeliharaan & Peningkatan Perpipaan 132 m

Page 100: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 100

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.26. Tabel Kondisi Sumber Air di Kabupaten Tanah Bumbu

Page 101: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 101

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Sumber : Dinas PU Kab. Tanah Bumbu

2012

Page 102: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 102

7 - 102

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.9.3. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN

Permasalah teknis SPAM saat ini yang dihadapi mulai dari sumber air sampai

pelayanan secara garis besar antara lain sebagai berikut:

a. Sumber air baku yaitu Sungau Kusan dan Sungai Satui yang merupakan sumber air baku

sering mengalami perubahan kualitas yaitu terasa asin sehingga kurang layak dijadikan

sebagai sumber air baku karena sering terintrusi air laut

b. Sumber air baku untuk IPA Kodeco saat ini yang berupa waduk tampungan sudah tidak

layak lagi digunakan sebagai sumber air baku baik secara kuantitas maupun kualitas

c. Lokasi IPA dan intake yang ada di Cabang Satui atau Sungai Danau yang digunakan untuk

pelayanan di Kecamatan Satui pada saat musim hujan yang cukup besar akan terendam

atau terkena banjir. Sehingga tidak dapat berfungsi

d. Kapasitas IPA yang ada di cabang Satui dan Pagatan yaitu IPA Sungai Danau dan IPA

Saring tidak dapat berproduksi secara maksimal, hal ini disebabkan masa pakai atau

lifetime IPA sudah terlampaui dan kondisi sudah perlu ada rehabilitasi.

e. Kualitas air baku yang mengelami kekeruhan yang cukup tinggi pada saat musim hujan

belum diimbangi dengan proses pengolahan yang sesuai, karean kemampuan SDM

tentang proses produksi masih belum maksimal

f. Pompa booster yang digunakan untuk melayanai kecamatan batulicin sudah rusak dan

tidak berfungsi sehingga mengganggu pelayanan

g. Tingkat pelayanan sampai saat ini masih cukup rendah dibawah 50%, hal ini jaringan

perpipaan distribusi yang ada masih terbatas.

h. Keterbatasan kemampuan pompa distribusi untuk menyalurkan air ke pelanggan juga

tidak maksimal karena usia pakai pompa sudah cukup tua

i. Jaringan perpipaan distribusi utama yang sebagian besar belum dilengkapi dengan meter

induk

Tantangan pengembangan Air minum di Kabupaten Tanah Bumbu adalah:

1. Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan Air minum Permukiman

2. Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan penyelenggaraan sistem

penyediaan air minum (SPAM) dengan prinsip good and coorporate governance

3. Mobilisasi dana dari berbagai sumber untuk pengembangan sistem penyediaan

4. Menegakkan hukum dan menyiapkan peraturan perundangan untuk meningkatkan

penyelenggaraan sistem penyediaan Air minum Permukiman (SPAM)

5. Menjamin ketersediaan air baku yang berkualitas secara berkelanjutan

6. Memberdayakan masyarakat dan dunia usaha berperan aktif dalam penyelenggaraan

sistem penyediaan Air minum Permukiman (SPAM).

Page 103: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 103

7 - 103

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.9.4. ANALISA KEBUTUHAN

Analisa kebutuhan didasarkan pada data eksisting yang kemudian diproyeksikan

menjadikan kebutuhan 10 tahun mendatang. Adapun perhitungan kebutuhan dibagi

menjadi 7 Zona yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7.27. Pembagian Zona Pelayanan PDAM

Zona 1 Batulicin, Simpang Empat, Karang Bintang

Zona 2 Kusan Hilir (pagatan) dan Kusan Tengah

Zona 3 Kusan Hulu

Zona 4 Kuranji dan Sei Loban

Zona 5 Angsana

Zona 6 Mantewe dan Kusan Raya

Zona 7 Satui (Sei Danau)

Dari 7 zona tersebut di atas, yang sudah terlayani oleh PDAM adalah zona 1, zona 2, dan

zona 6. Sedangkan untuk zona 3, zona 4, zona 5 dan zona 7 belum terlayani PDAM, namun

sudah ada dibangun IPA IKK. Dan untuk Kecamatan Sungai Loban tersendiri baru akan

dibangun pada tahun 2016. Pelayanan PDAM diharapkan akan mencakup semua zona pada

tahun 2016, sehingga masyarakat dapat menikmati pelayanan air bersih.

Tabel 7.28. Pelayanan Eksisting PDAM Tahun 2015

I 2 3 4 5 6 7

Jumlah penduduk Jiwa 67.424 22.167 2.443 11.142 13.765 15.584 38.581

Jumlah penduduk terlayani Jiwa 44.490 16.920 - - - - 19.338

Tingkat pelayanan % 65,99 76,33 - - - - 50,12

SR (2015) Unit 7.415 2.820 - - - - 3.223

Kapasitas produksi IPA (eksisting - 2015) Liter/detik 193 34 - - 20 20 55

Eksisting Reservoar (2015) M3 2.500 200 50 200 200 200 375

26,30333333 36,45 34,46

Rencana Pengembangan SatuanZona

Dari pelayanan eksisting tersebut, dapat dihitung berapa besar kebutuhan PDAM untuk 10

tahun mendatang, yaitu dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020. Tabel hasil perhitungan

kebutuhan air dibagi menjadi 2 periode per lima tahun, yaitu dari tahun 2016 sampai dengan

2020 dan tahun 2021 sampai dengan 2025.

Tabel 7.29. Kebutuhan Air Baku Tahun 2016 Sampai Tahun 2020

I 2 3 4 5 6 7

Jumlah penduduk Jiwa 97.906 27.281 19.645 15.472 16.893 18.885 49.109

Jumlah penduduk terlayani Jiwa 99.128 29.829 10.412 8.547 10.304 8.622 41.803

Tingkat pelayanan % 101 109 53 55 61 46 85

SR Unit 15.782 4.922 1.478 1.542 1.711 1.362 6.270

HU Unit 396 118 47 39 1.260 34 223

Kapasitas produksi IPA (eksisting 2015 ) Liter/detik 193 34 - 20 20 20 55

Penambahan kapasitas IPA (Sampai 2020) Liter/detik 1.968 22 15 33

Rencana Total kapasitas IPA (sampai 2020) Liter/detik 2.161 56 15 16 21 18 88

Kebutuhan Reservoar (Sampai 2020) M3 37.824 986 261 - 361 318 1.534

Eksisting Reservoar (2015) M3 2.500 200 50 200 200 200 375

Penambahan Reservoar (Sampai 2020) M3 35.324 786 211 - 161 118 1.159

Kebutuhan Air Baku sampai 2020 1.968 22 15 - - - 33

8.831

Tahun 2016 - 2020

Rencana Pengembangan SatuanZona

Page 104: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 104

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.9.5. USULAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN

Berikut ini lampiran matrik usulan program dan pembiayaan.

Tabel 7.30. Usulan Program Air Minum Tahun 2016-2020

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Peningkatan Kinerja Optimalisasi kinerja internal PDAM

Kab Tanah Bumbu

10,00

1.000.000

PDAM 1,00

100.000

1,00

100.000

1,00

100.000

1,00

100.000

1,00

100.000

Studi review kajian tarif PDAM

Kab Tanah Bumbu

4,00

1.550.000

PDAM 1,00

50.000

1,00

500.000

Penataan struktur organisasi PDAM

Kab Tanah Bumbu

5,00

250.000

PDAM 1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

Peningkatan Kinerja PDAM

Kab Tanah Bumbu

-

-

- Pelatihan kepada direksi

Kab Tanah Bumbu

10,00

500.000

PDAM 1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

- Pelatihan business plan

Kab Tanah Bumbu

10,00

500.000

PDAM 1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

- Pelatihan teknis kepada karyawan

Kab Tanah Bumbu

10,00

500.000

PDAM 1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

Penyusunan RPIJM PDAM

Kab Tanah Bumbu

10,00

500.000

PDAM 1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

Inventarisasi Jaringan Perpipaan Eksisting

Kab Tanah Bumbu

10,00

500.000

PDAM 1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

Zonasi Kawasan Pelayanan

Kab Tanah Bumbu

10,00

500.000

PDAM 1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

Sistem Jaringan Perpipaan Berbasis GIS

Kab Tanah Bumbu

10,00

500.000 PDAM

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

Penyusunan Dok. UKL-UPL Pembangunan IPA

Kab Tanah Bumbu

10,00

500.000,00

PDAM 1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

1,00

50.000

Page 105: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 105

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

ZONA I (Kec. Batulicin, Simpang Empat & Karang Bintang) - (Tahun 2016 -2020)

NON KONSTRUSI

Pembebasan Lahan IPA Sarigadung

BNA BATULICIN

1,00 5.000.000 APBD 1,00 5.000.000

Perencanaan IPA 2.000 L/dt (@ 100 l/dt)

3,00 800.000 APBD 1,00 200.000

1,00 200.000

1,00 400.000

Perencanaan Reservoar 36. 000 m3 (@ 4500 m3)

2,00 400.000 APBD 1,00 200.000

1,00 200.000

Pengawasan IPA 2.000 L/dt (@ 100 l/dt)

1,00 50.000 APBD

1,00 50.000

Pengawasan Reservoar 36. 000 m3 (@ 4500 m3)

1,00 50.000 APBD

1,00 50.000

Survey Studi potensi Air Baku Kabupaten Tanah bumbu

4,00 1.200.000 APBD

1,00 300.000 1,00 300.000 1,00 300.000 1,00 300.000

DED Air Baku Satiung 4,00 1.200.000 APBD

1,00 300.000 1,00 300.000 1,00 300.000 1,00 300.000

Perencanaan Teknis Jaringan Pipa Distribusi Air Minum di kawasan Simpang Empat

50.000

1,00 50.000

Perencanaan Teknis Jaringan Pipa Distribusi Air Minum di kawasan BNA Batulicin dia. 400, 300, 200 & 150 mm

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Page 106: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 106

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Pengawasan Teknis Jaringan Pipa Distribusi Air Minum di kawasan BNA Batulicin dia. 400, 300, 200 & 150 mm

5,00 250.000 APBD 1,00 50.000 1,00 50.000 1,00 50.000 1,00 50.000 1,00 50.000

Penyusunan Perencanaan Teknis Jaringan Pipa Distribusi ke Sungai Dua Simpang Empat

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Penyusunan Detail Perencanaan Teknis Pembangunan SPAM Gunung Tinggi

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Perencanaan Jaringan Perpipaan Air Baku (Transmisi) ke SPAM Gunung Tinggi

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Pengawasan Pembangunan SPAM Gunung Tinggi

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Perencanaan Pembangunan SPAM Gunung Tinggi

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Pengawasan Perluasan Sambungan Rumah Kota Simpang Empat Kec. Simpang Empat

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Page 107: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 107

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Kota Simpang Empat Kec. Simpang Empat

Perencanaan SPAM Perdesaan Desa Batu Ampar kec. Simpang Empat

1,00 10.000 APBD 1,00 10.000,00

Pengawasan SPAM Perdesaan Desa Batu Ampar kec. Simpang Empat

1,00 10.000 APBD 1,00 10.000,00

KONSTRUKSI

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm

BNA BATULICIN

1,00 4.000.000 APBN

1,00 4.000.0

00

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm

1,00 3.000.000 APBN

1,00 3.000.00

0

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm

1,00 3.000.000 APBN

1,00 3.000.000

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm

1,00 3.000.000 APBN

1,00 3.000.000

Penambahan Sambungan Rumah ( SR )

9.783,64

14.675.465

PDAM 1.602,

29 2.403.430

1.894,66

2.841.997

2.204,54

3.306.805

216,61

324.917 3.865,54

5.798.315

Pembangunan SPAM Gunung Tinggi

1,00 2.000.000 APBD 1,00

2.000.000,00

Perluasan Sambungan Rumah Kota Simpang Empat Kec. Simpang Empat

1,00 12.000.00

0 APBD 1,00

12.000.000,00

SPAM Perdesaan 1,00 200.000 APBD 1,00 200.000,0

Page 108: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 108

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Desa Batu Ampar kec. Simpang Empat

0

Pembangunan IPA 2.000 L/dt (@ 100 l/dt)

20,00

300.000.000

CSR

5,00 75.000.

000 5,00

75.000.000

5,00 75.000.00

0 5,00 75.000.000

Pembangunan Reservoar 36. 000 m3 (@ 4500 m3)

8,00

64.000.000

CSR

2,00 16.000.

000 2,00

16.000.000

2,00 16.000.00

0 2,00 16.000.000

ZONA I (Kec. Batulicin, Simpang Empat & Karang Bintang) _ (Tahun 2021 -2025)

NON KONSTRUSI

Pembebasan Lahan IPA Sarigadung

1,00 750.000 APBD

1,00 750.000

Perencanaan IPA 2.000 L/dt (@ 100 l/dt)

BNA BATULICIN

1,00 50.000 APBD

1,00 50.000

Perencanaan Reservoar 36. 000 m3 (@ 4500 m3)

1,00 50.000 APBD

1,00 50.000

Pengawasan IPA 2.000 L/dt (@ 100 l/dt)

5,00 1.500.000 APBD

Pengawasan Reservoar 36. 000 m3 (@ 4500 m3)

5,00 1.500.000 APBD

Perencanaan Teknis Jaringan Pipa Distribusi Air Minum di kawasan BNA Batulicin dia. 400, 300, 200 & 150 mm

3,00 150.000 APBD

Pengawasan Teknis Jaringan Pipa Distribusi Air Minum

3,00 150.000 APBD

Page 109: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 109

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

di kawasan BNA Batulicin dia. 400, 300, 200 & 150 mm

KONSTRUKSI

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm

Kawasan BNA

Batulicin

2,00 6.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm

1,00 4.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm

1,00 4.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm

2,00 4.000.000 APBD

Penambahan Sambungan Rumah ( SR )

12.792,60

19.188.900

PDAM

Pembangunan IPA 300 L/dt (@ 100 l/dt) - (Pabrik Baja)

3,00

45.000.000

CSR

Pembangunan Reservoar 4.500 m3 (@ 1500 m3) - (Pabrik Baja)

3,00 10.500.00

0 CSR

ZONA II (Kec. Kusan Hilir & Kusan Tengah ) _ (Tahun 2016 -2020)

NON KONSTRUSI

Pembebasan Lahan untuk IPA Kusan Hilir kap 100 l/dt

Kawasan Kusan Hilir

1,00 5.000.000 APBD 1,00 5.000.000

DED Jaringan Perpipaan Kawasan Kusan Hilir

1,00 100.000 APBD 1,00 100.000

Page 110: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 110

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

DED Pembuatan IPA 30 l/dt Kusan Hilir & Bangunan Penunjang Lainnya

2,00 200.200.0

00 APBD 1,00 200.000

1,00

200.000.000

Supervisi Pembangunan IPA Kawasan Kusan Hilir

3,00 700.000 APBD

1,00 200.000 1,00 200.000

1,00 300.000

Supervisi Jaringan Perpipaan Kawasan Kusan Hilir

4,00 800.000 APBD

1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000

Pengawasan Peningkatan SPAM IKK Kusan Hilir

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Perencanaan Peningkatan SPAM IKK Kusan Hilir

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah Kota Pagatan Kec. Kusan Hilir

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Pengawasan Perluasan Sambungan Rumah Kota Pagatan Kec. Kusan Hilir

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Pengawasan Pembangunan Kolam Penampungan Air Baku IKK Kusan Hilir

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

KONSTRUKSI

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm

Kawasan Kusan Hilir

1,00 3.000.000 APBN

1,00 3.000.0

00

Pengadaan & 1,00 2.000.000 APBN

1,00 2.000.0

Page 111: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 111

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm

00

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm

1,00 3.000.000 APBN

1,00 3.000.000

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm

1,00 3.000.000 APBD

1,00 3.000.000

Penambahan Sambungan Rumah ( SR )

2.631,49 3.947.230 PDAM

565,36

848.042 656,14

984.213 33,0

4 49.553

686,84

1.030.259 690,11

1.035.164

Kolam Penampungan Air Baku IKK Kusan Hilir

1,00 5.000.000 APBD 1,00

5.000.000,00

Perluasan Sambungan Rumah Kota Pagatan Kec. Kusan Hilir (DAK)

1,00 2.400.000 APBD 1,00

2.400.000,00

Peningkatan SPAM IKK Kusan Hilir

1,00 2.500.000 APBD 1,00

2.500.000,00

Pembangunan IPA Kapasitas 30 liter /dt

1,00 3.500.000 CSR

1,00

3.500.000

Pembangunan Reservoar Kapasitas 800 m3 (@ 200 m3)

4,00 2.000.000 CSR

1,00 500.000 1,00 500.000 1,00 500.000 1,00 500.000

ZONA II (Kec. Kusan Hilir & Kusan Tengah) _ (Tahun 2021 -2025)

NON KONSTRUSI

DED Jaringan Perpipaan Kawasan Kawasan Kusan Hilir

Kawasan Kusan Hilir

1,00 200.000 APBD

DED Pembuatan IPA 20 l/dt Kusan Hilir & Bangunan Penunjang Lainnya

1,00 200.000 APBD

Page 112: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 112

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Pengawasan Pembangunan IPA Kusan Hilir

1,00 200.000 APBD

Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Kusan Hilir

3,00 600.000 APBD

KONSTRUKSI

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm

Kawasan Kusan Hilir

2,00 6.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm

1,00 4.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm

1,00 4.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm

2,00 4.000.000 APBD

Penambahan Sambungan Rumah ( SR )

3.651,93 5.477.889 PDAM

Pembangunan IPA Kapasitas 20 liter /dt

1,00 3.000.000 APBD

Pembagunan Reservoar Kapasitas 300 m3 (@ 100 m3)

3,00 1.200.000 APBD

ZONA III (Kec. Kusan Hulu) - (Tahun 2016 -2020)

NON KONSTRUSI

Pembebasan Lahan untuk IPA Kawasan Kusan Hulu kap 20 l/dt

Kawasan Kusan Hulu

1,00 5.000.000 APBD 1,00 5.000.000

Page 113: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 113

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

DED Jaringan Perpipaan Kawasan Kusan Hulu

1,00 100.000 APBD 1,00 100.000

DED Pembuatan IPA 20 l/dt Kusan Hulu & Bangunan Penunjang Lainnya

1,00 200.000 APBD 1,00 200.000

Pengawasan Pembangunan IPA Kusan Hulu

3,00 600.000 APBD

1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000

Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Kusan Hulu

4,00 800.000 APBD

1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000

Penyusunan Detail Perencanaan Teknis Peningkatan SPAM IKK Kusan Hulu

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Penyusunan Detail Perencanaan Teknis Peningkatan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Kawasan Khusus dan Ibukota Kecamatan Pemekaran

1,00 250.000 APBD 1,00 250.000,0

0

Pengawasan Optimalisasi SPAM IKK Kusan Hulu

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

KONSTRUKSI

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm

Kawasan Angsana

2,00 6.000.000 APBN

1,00 3.000.00

0 1,00 3.000.000

Page 114: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 114

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm

1,00 3.000.000 APBN

1,00 3.000.000

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm

1,00 3.000.000 APBD

1,00 3.000.000

Penambahan Sambungan Rumah ( SR )

1.478,45 2.217.680 PDAM - -

418,24

627.362 358,51

537.759 228,07

342.102 473,64

710.457

Optimalisasi SPAM IKK Kusan Hulu

1,00 1.000.000 APBD 1,00

1.000.000,00

Pembangunan IPA Kapasitas 20 liter /dt

1,00 3.000.000 APBD

1,00

3.000.000

Pembagunan Reservoar Kapasitas 200 m3

1,00 500.000 APBD

1,00 500.000

ZONA III (Kec. Kusan Hulu) - (Tahun 2021 -2025)

NON KONSTRUSI

DED Jaringan Perpipaan Kawasan Kusan Hulu

Kawasan Kusan Hulu

1,00 200.000 APBD

DED Pembuatan IPA 30 l/dt Kusan Hulu & Bangunan Penunjang Lainnya

1,00 200.000 APBD

Supervisi Pembangunan IPA Kusan Hulu

3,00 600.000 APBD

Supervisi Jaringan Perpipaan Kawasan Kusan Hulu

4,00 800.000 APBD

KONSTRUKSI

Page 115: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 115

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm

Kawasan Kusan Hulu

1,00 4.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm

1,00 4.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm

2,00 4.000.000 APBD

Penambahan Sambungan Rumah ( SR )

3.617,29 5.425.942 PDAM

Pembangunan IPA Kapasitas 30 liter /dt

1,00 3.500.000 APBD

Pembagunan Reservoar Kapasitas 600 m3 (@ 200 m3)

3,00 1.500.000 APBD

ZONA IV (Kec. Sungai Loban & Kuranji) _ (Tahun 2016 -2020)

NON KONSTRUSI

Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Sungai Loban

4,00 800.000 APBD

1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000

Penyusunan Detail Perencanaan Teknis Peningkatan SPAM IKK Kuranji

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Pengawasan Perluasan Sambungan Rumah Desa Sungai Loban Kec. Sungai Loban (DAK)

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Page 116: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 116

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah Desa Sungai Loban Kec. Sungai Loban (DAK)

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Pengawasan Pembangunan Jaringan Perpipaan dan Aksesoris Sungai Loban (Pendamping APBN)

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Pengawasan Optimalisasi SPAM IKK Kuranji

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Pengawasan Bangunan Penunjang IKK Sungai Loban (Pendamping APBN)

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Perencanaan Bangunan Penunjang IKK Sungai Loban (Pendamping APBN)

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Sungai Loban Kec. Sungai Loban

1,00 10.000 APBD 1,00 10.000,00

Pengawasan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Sungai Loban Kec. Sungai Loban

1,00 10.000 APBD 1,00 10.000,00

Page 117: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 117

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Perencanaan Pembangunan Jaringan Perpipaan dan Aksesoris Sungai Loban (Pendamping APBN)

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Pengasawan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Kuranji Kec. Kuranji (DAK)

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Kuranji Kec. Kuranji (DAK)

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

KONSTRUKSI

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm

Kawasan Sungai Loban

& Kuranji

2,00 8.000.000 APBN

1,00 4.000.0

00 1,00

4.000.000

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm

1,00 4.000.000 APBN

1,00 4.000.00

0

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm

1,00 4.000.000 APBN

1,00 4.000.000

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm

1,00 3.000.000 APBD

1,00 3.000.000

Penambahan Sambungan Rumah ( SR )

1.541,7

6 2.312.635 PDAM

266,54

399.803 232,23

348.351 269,25

403.877 343,99

515.981 429,75

644.623

Pembangunan 1,00 5.500.000 APBD 1,00 5.500.000,

Page 118: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 118

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Jaringan Perpipaan dan Aksesoris Sungai Loban (Pendamping APBN)

00

Optimalisasi SPAM IKK Kuranji

1,00 1.000.000 APBD 1,00

1.000.000,00

Bangunan Penunjang IKK Sungai Loban (Pendamping APBN)

1,00 1.000.000 APBD 1,00

1.000.000,00

Perluasan Sambungan Rumah Ds. Sungai Loban Kec. Sungai Loban (DAK)

1,00 4.106.000 APBD 1,00 4.106.000,

00

Perluasan Sambungan Rumah Desa Sungai Loban Kec. Sungai Loban (DAK)

1,00 142.360 APBD 1,00 142.360,0

0

Perluasan Sambungan Rumah Ds. Kuranji Kec. Kuranji (DAK)

1,00 3.000.000 APBD 1,00 3.000.000,

00

ZONA IV (Kec. Sungai Loban & Kuranji) _ (Tahun 2021 -2025)

NON KONSTRUSI

Pembebasan Lahan untuk IPA kap 30 l/dt

IPA Sungai Loban & Kuranji

1,00 5.000.000 APBD

DED Jaringan Perpipaan Kawasan Sungai Loban & Kuranji

1,00 200.000 APBD

DED Pembuatan IPA 1,00 200.000 APBD

Page 119: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 119

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

30 l/dt Sungai Loban & Kuranji & Bangunan Penunjang Lainnya

Pengawasan Pembangunan IPA Sungai Loban & Kuranji

1,00 200.000 APBD

Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Kuranji & Sungai Loban

5,00 1.000.000 APBD

KONSTRUKSI

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm

Kawasan Sungai Loban

& Kuranji 1,00 4.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm

1,00 4.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm

2,00 4.000.000 APBD

Penambahan Sambungan Rumah ( SR )

2.801,72 4.202.581 PDAM

Pembangunan IPA Kapasitas 30 liter /dt

1,00 3.500.000 APBD

Pembagunan Reservoar Kapasitas 800 m3 (@ 200 m3)

4,00 2.000.000 APBD

ZONA V (Kec. Angsana) - (Tahun 2016 -2020)

NON KONSTRUSI

DED Reservoir & Jaringan Perpipaan Kawasan Angsana

Kawasan Angsana

1,00 100.000 APBD 1,00 100.000

Page 120: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 120

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Angsana

5,00 500.000 APBD 1,00 100.000 1,00 100.000 1,00 100.000 1,00 100.000 1,00 100.000

Penyusunan Detail Perencanaan Teknis Peningkatan SPAM IKK Angsana

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Pengawasan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Angsana Kec. Angsana (DAK)

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Angsana Kec. Angsana (DAK)

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Pengawasan Optimalisasi SPAM IKK Angsana

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

KONSTRUKSI

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm

Kawasan Angsana

2,00 8.000.000 APBN 1,00 4.000.00

0 1,00 4.000.000

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm

1,00 4.000.000 APBN 1,00 4.000.000

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm

1,00 3.000.000 APBD 1,00 3.000.000

Penambahan Sambungan Rumah ( SR )

1.710,53 2.565.802 PDAM

563,57

845.355 309 463.903 387 580.378 409 613.113 42 63.054

Optimalisasi SPAM IKK Angsana

1,00 1.000.000 APBD 1,00

1.000.000,00

Page 121: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 121

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Perluasan Sambungan Rumah Ds. Angsana Kec. Angsana (DAK)

1,00 2.000.000 APBD 1,00

2.000.000,00

Pembagunan Reservoar Kapasitas 200 m3

1,00 500.000 APBD 1,00 500.000

ZONA V (Kec. Angsana) - (Tahun 2021 -2025)

NON KONSTRUSI

DED Jaringan Perpipaan Kawasan Angsana

Kawasan Angsana

1,00 200.000 APBD

DED Pembuatan IPA 20 l/dt & Bangunan Penunjang Lainnya

1,00 200.000 APBD

Pengawasan Pembangunan IPA Angsana

3,00 600.000 APBD

Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Angsana

5,00 1.000.000 APBD

KONSTRUKSI

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm

Kawasan Angsana

1,00 3.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm

1,00 4.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm

1,00 4.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm

2,00 4.000.000 APBD

Page 122: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 122

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Penambahan Sambungan Rumah ( SR )

2.454,10 3.681.147 PDAM

Pembangunan IPA Kapasitas 20 liter /dt

1,00 3.000.000 APBD

Pembagunan Reservoar Kapasitas 400 m3 (@ 200 m3)

2,00 1.000.000 APBD

ZONA VI (Kec. Mentewe & Kusan Raya) _ (Tahun 2016 -2020)

NON KONSTRUSI

DED Reservoir & Jaringan Perpipaan Kawasan Mentewe Kawasan

Mentewe

1,00 100.000 APBD 1,00 100.000

Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Mentewe

4,00 800.000 APBD 1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000

Penyusunan Dokumen Lingkungan SPAM IKK Mantewe

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Pengawasan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Rejosari Kec. Mantewe

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Rejosari Kec. Mantewe

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

KONSTRUKSI

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm

Kawasan Mentewe

2,00 10.000.00

0 APBN 1,00

5.000.000

1,00 5.000.0

00

Pengadaan & Pemasangan Pipa

1,00 4.000.000 APBN 1,00 4.000.0

00

Page 123: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 123

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

HDPE Dia, 300 mm

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm

1,00 4.000.000 APBN 1,00 4.000.000

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm

1,00 3.000.000 APBD 1,00 3.000.000

Penambahan Sambungan Rumah ( SR )

Kawasan Mentewe 1.775,69 2.663.539 PDAM

530,06

795.097 309,05

463.570 363,91

545.871 163,66

245.487 409,01

613.515

Penyusunan Dokumen Lingkungan SPAM IKK Mantewe

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000

Perluasan Sambungan Rumah Ds. Rejosari Kec. Mantewe

1,00 2.000.000 APBD 1,00

2.000.000,00

Pembagunan Reservoar Kapasitas 200 m3

1,00 500.000 APBD 1,00 500.000

ZONA VI (Kec. Mentewe & Kusan Raya) - (Tahun 2021 -2025

NON KONSTRUSI

Pembebasan Lahan untuk IPA Sarigadung kap 30 l/dt

Kawasan Mentewe

1,00 5.000.000 APBD

DED Jaringan Perpipaan Kawasan Mentetwe

1,00 200.000 APBD

DED Pembuatan IPA 30 l/dt & Bangunan Penunjang Lainnya

1,00 200.000 APBD

Pengawasan Pembangunan IPA Mentewe

1,00 200.000 APBD

Page 124: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 124

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Mentewe

3,00 600.000 APBD

KONSTRUKSI

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm

Kawasan Mentewe

2,00 12.000.00

0 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm

1,00 4.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm

1,00 5.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm

2,00 4.000.000 APBD

Penambahan Sambungan Rumah ( SR )

Kawasan Mentewe 2.670,74 4.006.108 PDAM

Pembangunan IPA Kapasitas 30 liter /dt

1,00 3.500.000 APBD

Pembagunan Reservoar Kapasitas 600 m3 (@ 300 m3)

2,00 1.600.000 APBD

ZONA VII (Kec. Satui) - (Tahun 2016 -2020)

NON KONSTRUSI

Pembebasan Lahan untuk IPA Kawasan Satui kap 30 l/dt

Kawasan Satui

1,00 5.000.000 APBD 1,00 5.000.000

DED Jaringan Perpipaan Kawasan Satui

1,00 100.000 APBD 1,00 100.000

DED Pembuatan IPA 1,00 200.000 APBD 1,00 200.000

Page 125: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 125

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

30 l/dt & Bangunan Penunjang Lainnya

Pengawasan Pembangunan IPA Satui

1,00 200.000 APBD 1,00 200.000

Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Satui

4,00 800.000 APBD 1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000

Pengawasan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Sinar Bulan Kec. Satui

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Sinar Bulan Kec. Satui

1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00

Kawasan Satui

KONSTRUKSI

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm

Kawasan Satui

2,00 12.000.00

0 APBN 1,00

6.000.000

1,00 6.000.0

00

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm

1,00 4.000.000 APBN 1,00 4.000.0

00

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm

1,00 5.000.000 APBN 1,00 5.000.000

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm

1,00 3.000.000 APBD 1,00 3.000.000

Penambahan Sambungan Rumah ( SR )

4.336,70 4.792.371 PDAM

605,07

907.602 717,20

1.075.801

883,86

1.325.789

988,79

1.483.178 1.141,

78

Page 126: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 126

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Perluasan Sambungan Rumah Ds. Sinar Bulan Kec. Satui

1,00 3.000.000 APBD 1,00

3.000.000,00

Pembangunan IPA Kapasitas 30 liter /dt

1,00 3.500.000 APBD 1,00

3.500.000

Pembagunan Reservoar Kapasitas 1.200 m3 (@ 300 m3)

4,00 3.200.000 APBD 1,00 800.000 1,00 800.000 1,00 800.000 1,00 800.000

ZONA VII (Kec. Satui) -(Tahun 2021 -2025)

NON KONSTRUSI

Pembebasan Lahan untuk IPA Satui kap 60 l/dt

Kawasan Satui

1,00 5.000.000 APBD

DED Jaringan Perpipaan Kawasan Satui

1,00 200.000 APBD

DED Pembuatan IPA 60 l/dt & Bangunan Penunjang Lainnya

2,00 400.000 APBD

Pengawasan Pembangunan IPA Satui

4,00 650.000 APBD

Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Satui

1,00 50.000 APBD

KONSTRUKSI

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm

Kawasan Satui

2,00 6.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm

2,00 8.000.000 APBN

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm

1,00 6.000.000 APBN

Page 127: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 127

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM KEGIATAN LOKASI

ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah Biaya Sumber

Dana

Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya

Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm

2,00 4.000.000 APBD

Penambahan Sambungan Rumah ( SR )

Kawasan Satui 6.628,51 9.942.771 PDAM

Pembangunan IPA Kapasitas 60 liter /dt (@30 l/dt )

2,00 7.000.000 APBD

Pembagunan Reservoar Kapasitas 1.200 m3 (@ 300 m3)

4,00 3.200.000 APBD

Page 128: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 128

7 - 128

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.10. SEKTOR PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

PERMUKIMAN (PLP)

7.10.1. ARAHAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH

A. Umum

Terdapat dua macam sistem dalam pengelolaan air limbah domestik/permukiman yaitu:

a. Sanitasi sistem setempat atau dikenal dengan sistem sanitasi on-site, yaitu sistem

dimana fasilitas pengolahan air limbah berada dalam persil atau batas tanah yang

dimiliki, fasilitas ini merupakan fasilitas sanitasi individual seperti septik tank atau

cubluk

b. Sanitasi sistem terpusat atau dikenal dengan istilah sistem off-site atau sistem

sewerage, yaitu sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada diluar persil

atau dipisahkan dengan batas jarak atau tanah yang menggunakan perpipaan untuk

mengalirkan air limbah dari rumah-rumah secara bersamaan dan kemudian

dialirkan ke IPAL.

Untuk pengembangan air limbah berdasarkan aras spasial dapat dijelaskan sebagai berikut:

Gambar 7.16. Pengembangan Air Limbah Berdasarkan Aras Spasial

Page 129: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 129

7 - 129

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Gambar 7.17. Pendekatan Pengembangan Air Limbah

Dalam pendekatan pengelolaan air limbah permukiman terdapat dua pendekatan yang bisa

dilakukan. Pendekatan tersebut adalah Pendekatan Berbasis Masyarakat dan Pendekatan

Berbasis Institusi.

Pendekatan Berbasis Masyarakat

Dilakukan dalam skala lingkungan/kawasan seperti pada kawasan kumuh atau kawasan

rawan sanitasi dan pada pedesaan. Untuk lokasi pengelolaan pada desa/pedesaan telah

diterapkan pengelolaan oleh kegiatan sanimas, bisa juga dilakukan pada daerah kumuh

perkotaan.

Pendekatan Berbasis Institusi

Pada pendekatan berbasis institusi dilakukan pada kawasan skala kota dan skala

regional/nasional. Pada skala kota dengan mempertimbangkan jumlah penduduk pada

kota tersebut apakah termasuk dalam kawasan Kota Metropolitan dan Besar dimana

dalam pengembangan kota menggunakan sistem off site/sewerage sistem. Kawasan

kota sedang/kecil dengan pengembangan sistem menggunakan sistem terpadu-fokus

pada pelayanan IPLT (peningkatan on site management). Kawasan kota/kawasan lama

menggunakan sistem shallow/small bore sewer atau sewerage skala kawasan terpadu

Page 130: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 130

7 - 130

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

dengan PS pelayanan kota mendukung revitalisasi kota lama. Dan kawasan

kota/kawasan baru menggunakan pembangunan sistem sewerage untuk kawasan

Rumah Sehat Sederhana (RSH) dan mendorong pembangunan sistem sewerage untuk

kota baru melalui investasi. Pada skala regional/nasional pembangunan prasarana dan

sarana air limbah mendukung kerja sama antar kota/daerah dalam melindungi

pencemar badan air.

Gambar 7.15. Pengelolaan Air Limbah Terpusat (Skala Kota)

Gambar 7.18. Pengelolaan Air Limbah Terpusat (Skala Kota)

Page 131: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 131

7 - 131

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Dalam tahapan perencanaan sistem pengolahan air limbah, tahap yang pertama adalah

mengetahui kepadatan penduduk di suatu Kota/Kabupaten termasuk dalam kota

metropolitan, kota besar atau kota sedang. Setelah diketahui termasuk dalam kawasan

kota yang dimaksud, maka tahapan selanjutnya akan dipilih berdasarkan klasifikasi kota

tersebut. Untuk lebih jelasnya tahapan pilihan teknologi sanitasi dapat dilihat pada gambar

algoritma dibawah ini:

Gambar 7.19. Algoritma Pilihan Teknologi Sanitasi

Page 132: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 132

7 - 132

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

B. Arahan Kebijakan Sub Sektor Air Limbah

a) Berdasarkan RPJMN

1. Rehabilitasi dan optimalisasi sarana dan prasarana air minum dan sanitasi

yang ada saat ini dan peningkatan pemenuhan pelayanan sarana sanitasi

komunal.

2. Implementasi Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK) yang berkualitas melalui

pengarusutamaan SSK dalam proses perencanaan dan penganggaran formal;

3. Peningkatan peran, kapasitas, serta kualitas kinerja Pemerintah Daerah di

sektor air minum dan sanitasi. Sasaran RPJMN 2015-2015 bidang Infrastruktur

yaitu tercapainya 100% pelayanan sanitasi (air limbah domestik, sampah dan

drainase lingkungan) yakni 85% penduduk terlayani akses sesuai Standard

Pelayanan Minimal (SPM) dan 15 persen sesuai kebutuhan dasar (basic needs).

b) Berdasarkan SPM PU (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014

tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

- Persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai, 60 %

penduduk

c) Penetapan Zona Prioritas Pelayanan Air Limbah

Sistem sanitasi akan digunakan menjelaskan apa, sedangkan zona sanitasi

menjelaskan di mana sistem tersebut akan diterapkan. Subsektor air limbah secara

garis besar mengenal dua jenis sistem, yakni sistem setempat (on-site system) dan

sistem terpusat (off-site system). Beberapa indikator untuk menetapkan zona air

limbah di antaranya sebagai berikut:

a. Kepadatan penduduk

b. Pembagian kawasan urban; peri urban dan rural

c. Karakteristik fisik (topografi, area tipikal, batas/hambatan alam)

d. Jenis kawasan atau fasilitas yang dilayani (perumahan, komersial, lainnya) dan

e. Informasi yang sudah tersedia (misalnya sudah ada Masterplan walaupun

mungkin Masterplan tersebut perlu dikaji ulang dan dijadikan rujukan)

d) Kebijakan program pengelolaan air limbah berdasar RENTRA DPU Tanah Bumbu

Terdapat taget capaian hingga tahun 2015 mingkat menjadi 9,36% dari kondisi awal

disusunnya rentra yaitu hanya sebesar 0,35% masyarakat yang memiliki akses

terhadap system pengelolaan limbah non tinja saat tahun 2010.

Page 133: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 133

7 - 133

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

e) Penentuan Zonasi Pengelolaan Air Limbah Berdasarkan RTRW Kabupaten Tanah

Bumbu Tahun 2011-2031

Berdasarkan Rencana Sistem Pengolahan Air Limbah Berdasarkan RTRW Kabupaten

Tanah Bumbu Tahun 2011-2031, maka Sistem penyaluran limbah akan mencakup 2

bagian yaitu penyaluran air limbah domestik dan penyaluran air limbah industri:

1. Timbulan air limbah domestik berasal dari sisa pemakaian konsumsi air bersih

dari penduduk terlayani.

2. Limbah industri biasanya spesifik dihasilkan dari sisa proses produksi baik

bahan baku maupun bahan pendukung.

3. Khusus untuk kecamatan dengan kepadatan penduduk tinggi sistem setempat

diarahkan pada sistem on site bersama, yaitu pada Kecamatan Simpang Empat,

Karang Bintang, Batulicin dan Kusan Hilir. Hal lain yang perlu dilakukan untuk

peningkatan pelayanan kepada masyarakat adalah dengan penambahan sarana

MCK dan sarana penyedotan tinja.

f) Penentuan arahan kebijakan Pengelolaan Air Limbah Berdasarkan RPI2JM

Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2015-2019

Tidak berbeda dengan ketentuan dalam RTRW Kabupaten Tanah Bumbu 2015-2019,

maka rencana penyaluran air limbah domestik untuk Kab. Tanah Bumbu adalah

dengan pembuangan sistem jaringan sewerage dan IPAL komunal serta

memperkuat adanya pembangunan IPAL industri terpusat di zone-zone industri

seperti Satui dan Batulicin.

C. Berdasar Strategi Sanitasi Kota (SSK)

Misi pengelolaan air limbah sesuai dengan Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi

Kabupaten Tanah Bumbu 2015:

1. Meningkatkan layanan air limbah permukiman dengan melibatkan partisipasi

masyarakat dan kemitraan dengan swasta

2. Mengembangkan sistem pengelolaan air limbah permukiman yang efektif dan efisien

untuk meningkatkan kualitas sumber daya air dan lingkungan

3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelola air limbah permukiman

4. Meyediakan peraturan/regulasi sistem penyelenggaraan air limbah permukiman

Untuk meningkatkan pelayanan air limbah maka terdapat tahapan pengembangan

sanitasi air limbah sebagai berikut:

Page 134: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 134

7 - 134

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.31.

Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Tanah Bumbu

No Sistem Cakupan Layanan

Eksisting (%)

Target Cakupan Layanan (%)

Jangka Pendek Jangka Menengah

Jangka Panjang

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

Wilayah Perdesaan

A Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 18 12 7 0

B Sistem Pengolahan Limbah Setempat (On site)

1 Cubluk dan sejenisnya 30 20 10 0

2 Tangki Septik 41 45 50 60

C Sistem Komunal

1 MCK/MCK+ 11 17 25 30

2 IPAL Komunal 0 0 0 0

3 Tangki Septik Komunal 0 4 8 10

D Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off site)

0 0 0 0

Subtotal 100 100 100 100

Wilayah Perkotaan

A Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 23 15 10 0

B Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (On site)

1 Cubluk dan sejenisnya 10 7 3 0

2 Tangki Septik 55 57 60 70

C Sistem Komunal

1 MCK/MCK+ 12 15 17 20

2 IPAL Komunal 0 3 5 5

3 Tangki Septik Komunal 0 3 5 5

D Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off site)

0 0 0 0

Subtotal 100 100 100 100

Sumber : Analisa pokja AMPL Kab. Tanah Bumbu Tahun 2015

Sedangkan status implementasi SSK periode sebelumnya untuk air limbah domestik

ditunjukkan dalam tabulasi sebagai berikut:

Tabel 7.32.

Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Air Limbah Domestik Kabupaten Tanah Bumbu

SSK Kabupaten Tanah Bumbu Thn 2010 – Thn 2014 SSK (saat ini)

Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini

(1) (2) (3) (4)

Mewujudkan pengelolaan air limbah terpadu dan ramah lingkungan

1. Membuat perencanaan pengelolaan air limbah skala kabupaten yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Master plan air limbah = 0

Belum ada master plan air limbah

2. Membangun infrastruktur pengelolaan air limbah

Belum ada Belum ada

3. Membentuk lembaga pengelola air limbah

Belum ada

Baru ada KSM untuk mengelola MCK+

44.. Mendorong peran aktif masyarakat dan swasta dalam perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan air limbah yang berkelanjutan.

Belum

Sudah ada namun Belum optimal

Sumber : Pemutakhiran Strategi Sanitasi Tanah Bumbu 2015

Page 135: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 135

7 - 135

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.33. Tabel Tujuan dan Sasaran Pembangunan Air Limbah Domestik

Tujuan Sasaran Data Dasar

(1) (2) (3)

Menurunkan angka BABS murni di Kabupaten Tanah Bumbu

Angka BABS murni sebesar 22,04%

Memberi penekanan terhadap masyarakat agar memiliki tangki septik yang sesuai standar teknis/SNI

Kepemilikan tangki septik tidak memenuhi standar = 99,36%

Melindungi dan meningkatkan kualitas air tanah dan air permukaan dari pencemaran air buangan rumah tangga

Meningkatkan pelayanan pengolahan air limbah sistem terpusat pada IPLT yang akan di bangun

Armada sedot tinja = 0

Menyediakan sistem pengolahan lumpur tinja yang terintegrasi & ramah lingkungan

IPLT = 0

Meningkatkan akses rumah tangga terhadap fasilitas pengolahan air limbah rumah tangga yang memadai

Fasilitas pengolahan air limbah permukiman = 0

Tersusunnya dokumen rencana induk sistem pengolahan air limbah yang komprehensif

Master plan = 0

Meningkatkan prioritas pendanaan alokasi penganggaran air limbah permukiman yang bersumber dari APBD Kab

Pendanaan air limbah =

Mengoptimalkan keterlibatan CSR maupun swasta dalam penganggaran air limbah permukiman

CSR yang terlibat dalam air limbah = 0

Terbentuknya instansi pengelola air limbah domestik

Instansi pengelolan air limbah domestik = 0

Meningkatkan pelaksanaan pengelolaan air limbah permukiman melalui kelengkapan produk hukum air limbah

Perda air limbah= 0 Perbup air limbah = 0

Meningkatkan partisipasi masyarakat (PMJK) dalam pengelolaan air limbah domestik

KSM air limbah = 16

Mengoptimalkan kampanye pengelolaan air limbah kepada masyarakat

Sumber : Pemutakhiran Strategi Sanitasi Tanah Bumbu 2015

Strategi pengembangan sanitasi yang dilakukan untuk menjawab permasalahan tersebut

adalah:

a. Diperlukan implementasi onsite dan offsite untuk kawasan permukiman di daerah

aliran sungai maupun daerah non sungai

b. Diperlukan stimulan jamban sehat (closet leher angsa) yang difasilitasi oleh tenaga

STBM dan KSM terlatih.

Page 136: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 136

7 - 136

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

c. Membangun sarana dan prasarana pengolahan air buangan rumah tangga (grey

water) percontohan.Kebiasaaan masyarakat yang masih langsung membuang air

buangan (grey water) ke saluran drainase akan menurunkan kualitas air tanah

maupun air permukaan sehingga diperlukan pembangunan sarana pengolahan grey

water percontohan.

d. Mengadakan fasilitas pengangkutan di IPLT sesuai kebutuhan

Pembangunan IPLT yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 akan diikuti dengan

pengadaan sarana pengangkutan yaitu armada sedot tinja yang akan adakan

sebanyak 1 unit per tahun.

e. Pengembangan pelayanan sistem air limbah/jaringan instalasi air limbah secara

bertahap berdasarkan tanggap kebutuhan

f. Membangun sarana pengolahan lumpur tinja yang berkelanjutan hingga TA 2019 di

area Pelayanan Kecamatan lainnya

Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) akan dibangun pada tahun

2016 dengan wiilayah pelayanan meliputi 3 kecamatan yaitu kecamatan simpang

empat, kecamatan batulicin, kecamatan karang bintang

g. Peningkatan pelayanan dan kualitas air limbah untuk mencapai SPM

h. Meningkatkan ketersediaan kelengkapan dokumen perencanaan dalam

pengembangan sistem pembuangan air limbah

Salah satu readiness criteria yang sering terabaikan di pemerintah kabupaten

adalah tidak adanya dokumen perencanaan air limbah yang menjadi acuan

penyelenggaran air limbah domestik sehingga penyusunan dokumen tersebut

menjadi salah satu kelengkapan yang akan disusun pada tahun 2016

i. Mendorong peningkatan prioritas pendanaan oleh pemerintah daerah dalam

pengembangan sistem pengelolaan air limbah

j. Meningkatkan pembiayaan sektor air limbah melalui kemitraan pihak pemerintah

kabupaten maupun swasta/CSR

k. Menyusun peraturan daerah pembentukan lembaga pengelola air limbah

l. Mengajukan draft regulasi air limbah dengan legalisasi dokumen rencana induk air

limbah

m. Mendorong partisipasi MBR dan non MBR dalam pembangunan dan pengelolaan

air limbah

n. Melakukan advokasi ke lembaga pemerintah (bag. Humas, Dinkes, DPU, BLHD,

Disdik, Dishubkominfo, BPMPD, BKBP3A, DEPAG)

o. Melakukan kampanye, pembinaan maupun sosialisasi kepada masyarakat umum

tentang gerakan stop BABS.

Page 137: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 137

7 - 137

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Program, kegiatan dan Indikasi pendanaan Sanitasi berdasarkan Dokumen Pemutakhiran

Strategi Sanitasi Kabupaten Tanah Bumbu 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 7.34. Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Kabupaten Tanah Bumbu

Tabel 7.35. Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBN

Sumber : Pokja AMPL Kab. Tanah Bumbu Tahun 2015

b. Arahan Kebijakan Sub Sektor Air Limbah Berdasar Rentra DPU 2015

Kebijakan program pengelolaan limbah cair yang tercantum dala RENSTRA Dinas

Pekerjaan Umum Tahun 2011-2015 bertujuan untuk mewujudkan pola hidup bersih

dan sehat di masyarakat. Persentase masyarakat yang memiliki akses terhadap system

pengelolaan limbah non tinja hingga tahun 2010 hanya sebesar 0,35%, angka ini masih

terlalu sedikit dengan pertumbuhan penduduk Kabupaten Tanah Bumbu yang pesat.

Melalui Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

diharapkan taget capaian hingga tahun 2015 mingkat menjadi 9,36%.

c. Ketentuan Peraturan Zonasi Pengelolaan Air Limbah Berdasarkan RTRW Kabupaten

Tanah Bumbu Tahun 2011-2031

Ketentuan umum peraturan zonasi untuk pengelolaan air limbah meliputi:

a. Diperbolehkan mengusahakan sistem pengelolaan limbah setempat pada kawasan

permukiman;

b. Diperbolehkan mengusahakan sistem pengelolaan limbah komunal pada kawasan

padat penduduk; dan

c. Tidak diperbolehkan membuang limbah limbah B3 sebelum diproses melalui IPAL.

Berdasarkan Rencana Sistem Pengolahan Air Limbah Berdasarkan RTRW Kabupaten

Tanah Bumbu Tahun 2011-2031, maka Sistem penyaluran limbah akan mencakup 2

bagian yaitu penyaluran air limbah domestik dan penyaluran air limbah industri:

Page 138: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 138

7 - 138

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

1. Timbulan air limbah domestik berasal dari sisa pemakaian konsumsi air bersih dari

penduduk terlayani

2. Limbah industri biasanya spesifik dihasilkan dari sisa proses produksi baik bahan

baku maupun bahan pendukung.

Penyaluran air limbah domestik dan industri tidak boleh disatukan karena memiliki

karakteristik yang sangat jauh berbeda. Sistem penyaluran air limbah domestik

biasanya terdiri dari 2 jenis sistem yaitu sistem setempat (on site) maupun sistem tidak

setempat (off site).

Rencana Sistem jaringan prasarana pengolahan air limbah pada kawasan industri dan

rumahtangga direncanakan di seluruh kecamatan. Perencanaan sistem penyaluran

limbah domestik untuk tiap wilayah di Kabupaten Tanah Bumbu akan sangat spesifik

dan berbeda-beda tergantung kepada situasi dan perkembangan dari masing-masing

daerah tersebut. Secara umum sistem yang akan digunakan dalam penyaluran air

limbah domestik adalah sistem setempat (on site system) baik secara individual pada

tiap rumah tangga ataupun dengan sistem komunal seperti jamban umum dan MCK

umum. Khusus untuk kecamatan dengan kepadatan penduduk tinggi sistem setempat

diarahkan pada sistem on site bersama, yaitu pada Kecamatan Simpang Empat, Karang

Bintang, Batulicin dan Kusan Hilir. Hal lain yang perlu dilakukan untuk peningkatan

pelayanan kepada masyarakat adalah dengan penambahan sarana MCK dan sarana

penyedotan tinja.

IPLT (Instalasi Pengelohan Limbah Tinja)

Timbulan air buangan (limbah) domestik apabila tidak disalurkan dan diolah dengan

benar akan berpotensi mencemari lingkungan baik pencemaran tanah maupun

pencemaran badan air penerima. Konsekuensi logis dari pencemaran limbah

domestik di lingkungan adalah berjangkitnya penyakit yang disebut waterborne

desease seperti diare, muntaber, dll. Jamban umum dan MCK sebaiknya

diaplikasikan pada daerah pedesaan yang minim sarana sanitasi karena pada

umumnya masyarakat pada daerah tersebut tingkat pemahaman akan sanitasi

masih rendah sehingga memungkinkan untuk buang hajat disembarang tempat.

Untuk daerah perkotaan yang padat dan kumuh juga sangat memerlukan sistem

setempat seperti MCK dan jamban umum karena keterbatasan lahan tidak

memungkinkan membuat sarana sanitasi untuk tiap rumah tangga.

Page 139: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 139

7 - 139

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Oleh karena itu, perencanaan kebutuhan truk penyedot tinja yang diperlukan untuk

pelayanan masyarakat menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:

a. Kapasitas truk pengangkut tinja = 2 m3

b. Ritasi pelayanan = 3 rit/hari

c. Satu truk tinja dapat mengangkut 6 m3 /hari

d. Pokok-pokok rencana penyaluran air limbah domestik untuk Kab. Tanah Bumbu

adalah:

- Pengembangan sistem pengelolaan limbah domestik secara off site pada

daerah-daerah yang secara teknis memungkinkan dan ekonomis

- Penambahan MCK umum di daerah pedesaan yang minim sarana sanitasi dan

di daerah perkotaan yang padat dan kumuh.

- Perencanaan dan pembangunan IPLT

- Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mau membangun dan

menggunakan MCK baik pribadi maupun umum untuk mengurangi beban

limbah domestik di badan air penerima

- Perketat ijin pembangunan kawasan permukiman baru yang wajib memiliki

sistem penyaluran air limbah baik on site ataupun off site.

IPAL (Instalasi Pengolah Air Limbah - Industri)

Untuk menjaga kualitas air sungai sebagai sumber air baku air bersih bagi

penduduk, perlu dilakukan pengetatan kontrol terhadap buangan air limbah

industri yang dibuang ke badan air (sungai) setempat. Hal ini dapat dilakukan

dengan pembangunan IPAL industri terpusat di zone-zone industri seperti Satui da n

Batulicin. Khusus untuk industri di daerah Sungai Loban dan Batulicin dilayani

dengan IPAL Perkotaan.

Beberapa program yang dapat dilakukan untuk peningkatan pelayanan sistem

setempat dan terpusat adalah sebagai berikut:

Peningkatan pelayanan air limbah domestik sistem terpusat dengan

penambahan jumlah sambungan pipa lateral (chamber, interceptor dan

sambungan rumah) ke pipa induk;

Konsep pengolahan limbah secara terpadu harus dikembangkan untuk

menangani peningkatan produksi air limbah yang pesat.

Page 140: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 140

7 - 140

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Sedangkan pokok-pokok rencana penyaluran limbah industri adalah:

Perketat aturan pembangunan dan penggunaan IPAL industri untuk masing-

masing industri yang sanggup membangun instalasi sendiri sesuai karakteristik

limbahnya atau bila tidak secara bersama-sama secara kolektif untuk industri

sejenis membangun IPAL terpadu bagi industri yang punya keterbatasan dana.

Membangun IPAL industri terpusat yang melayani pengolahan limbah dari

industri.

Penerapan secara ketat effluent standard dan stream standard air buangan

domestik sesuai dengan Peraturan dan Baku Mutu.

D. Arahan Sistem Pengelolaan Air Limbah Berdasar RPI2JM Kabupaten Tanah Bumbu

2015-2019

Sistem Jaringan Prasarana Pengolahan Air Limbah, Pokok-pokok rencana penyaluran

air limbah domestik untuk Kabupaten Tanah Bumbu adalah IPAL (Instalasi Pengolah

Air Limbah – Industri). Untuk menjaga kualitas air sungai sebagai sumber air baku air

bersih bagi penduduk, perlu dilakukan pengetatan kontrol terhadap buangan air

limbah industri yang dibuang ke badan air (sungai) setempat. Hal ini dapat dilakukan

dengan pembangunan IPAL industri terpusat di zone-zone industri seperti Satui dan

Batulicin. Khusus untuk industri di daerah Sungai Loban dan Batulicin dilayani dengan

IPAL Perkotaan.

7.10.2. ISU STRATEGIS

Untuk menjaga kualitas air sungai sebagai sumber air baku air bersih bagi penduduk,

perlu dilakukan pengetatan kontrol terhadap buangan air limbah industri yang dibuang ke

badan air (sungai) setempat. Hal ini dapat dilakukan dengan pembangunan IPAL industri

terpusat di zone-zone industri seperti Satui dan Batulicin. Khusus untuk industri di daerah

Sungai Loban dan Batulicin dilayani dengan IPAL yang menyatu dengan jaringan sewerage

perkotaan.

Sektor air limbah saat ini menjadi prioritas utama dalam penanganan sanitasi karena

dampak pencemaran yang ditimbulkan dapat mempengaruhi terhadap kualitas air tanah,

sehingga akan mempengaruhi sumber air baku air minum di Kabupaten Tanah Bumbu

dimana saat ini debitnya terbatas. Berdasarkan hasil pengumpulan data primer di lapangan

dari 10 kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu sebagian besar penduduk belum memiliki

instalasi pengolahan air limbah komunal. Kepemilikan sarana prasarana sanitasi sektor air

limbah seperti tangki septik dengan suspek aman belum dimiliki oleh sebagian besar

Page 141: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 141

7 - 141

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

masyarakat. Masyarakat masih banyak menyalurkan air limbah domestik langsung ke

sungai atau badan air lainnya. Gambaran selengkapnya kondisi pengelolaan air limbah di

Kabupaten Tanah Bumbu diidentifikasi isu dan masalahnya sebagai berikut:

Tabel 7.36. Isu dan Masalah Air Limbah

Kecamatan Isu Masalah Deskripsi

Simpang EmpatMasyarakat menggunakan sistem on-site (septik-

tank individu)

Pencemaran badan air, dan air tanah apabila tidak

tertangani dengan baik.

Masyarakat sebagian memiliki septik-tank namun terdapat

masyarakat yang membuang ke sungai

Kusan HilirMasyarakat sebagian menggunakan sistem on-

site (septik-tank individu)

Untuk kawasan tepi sungai, masyarakat membuang

limbahnya ke sungai.

Masyarakats ebagain memiliki septik-tank namun terdapat

masyarakat yang emmbuang ke sungai

Kusan HuluMasyarakat menggunakan sistem on-site (septik-

tank individu)Belum ada pengelolaan air limbah. Masyarakat menggunakan sistem on-site (septik-tank individu)

SatuiMasyarakat menggunakan sistem on-site (septik-

tank individu)-Tidak terdapat pengolahan air limbah secara komunal

Masyarakat sebagian memiliki septik-tank namun terdapat

masyarakat yang emmbuang ke sungai

Batu LicinMasyarakat menggunakan sistem on-site (septik-

tank individu)-Tidak terdapat pengolahan air limbah secara komunal

Masyarakat sebagian menggunakan sistem on-site (septik-tank

individu)

ManteweMasyarakapengolahan air limbah menggunakan

sistem on-site (septik-tank individu)

Warga yang bertempat tinggal di dekat aliran sungai kecil,

masyarakat membuang nya di sungai Tidak ada

Karang Bintang

Buangan airi limbah rumah tangga dan lain-

lainnya tidak ada pengolahan, langsung dibuang

di sungai atau di lahan kosong

Tidak terdapat pengolahan air limbah secara komunalMasyarakat sebagian memiliki septik-tank namun terdapat

masyarakat yang membuang ke sungai atau lahan kosong

AngsanaMasyarakat menggunakan sistem on-site (septik-

tank individu)-

Instalasi pengolahan air limbah masih belum ada di kec. Angsana,

rata-rata masyarakat sudah menggunakan MCK pribadi, dan untuk

MCK umum sudah ada wacana dari pemerintah setempat, akan di

bangun MCK 8 pintu di sekitar wilayah desa angsana dan desa

sumber baru

Sungai LobanMasih menggunakan sistem on-site (jamban

pribadi/MCK)-

Pembuatan air limbah tidak ada di kec. Sungai loban. Untuk MCK di

daerah kec. Sungai loban hanya dapat di temui di beberapa desa

saja, seperti desa sungai loban dll

KuranjiMasih menggunakan sistem on-site (jamban

pribadi/MCK)-

Terdapat beberapa MCK yang di temukan di lapangan, dan MCK

yang di temukan di lapangan biasanya terdapat di dekat daerah

Pasar

Permasalahan mendesak pengelolaan air limbah domestik menurut data pemutakhiran SSK

Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut:

Tabel 7.37. Permasalahan Air Limbah Domestik Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2015

No. Permasalahan Mendesak

1. Aspek Teknis : Pengembangan sarana dan prasarana (user interface-pengolahan awal-pengangkutan- pengolahan akhir-pembuangan akhir) serta dokumen perencanaan teknis

a. Angka Buang Air Besar Sembarangan (BABS) murni sebesar 22,04 % (menurut data STBM)

b. Terdapat 77,96% penduduk atau 59,535 KK memiliki fasilitas terhadap jamban (menurut data STBM)

c. 99,36% penduduk belum memiliki tangki septik dan pengolahan yang sesuai standar teknis/SNI

d. Belum ada IPLT

e. Belum ada master plan air limbah

No. Permasalahan Mendesak

2. Aspek Non Teknis: Pendanaan, kelembagaan, peraturan dan perundang-undangan, peran serta masyarakat dan Dunia Usaha/swasta, komunikasi

a. Anggaran air limbah yang bersumber dari APBD Kab/APBD Prop/APBN masih minim

Page 142: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 142

7 - 142

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

b. Sumber anggaran non pemerintah (CSR, Swasta) belum memberikan kontribusi maksimal terhadap air limbah

c. Belum ada SKPD yang khusus menangani pengelolaan air limbah domestik

d. Belum ada produk hukum yang mengatur penyelenggaraan pengelolaan air limbah domestic

e. Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya pembuangan air limbah domestik secara higienis

f. Kampanye pengelolaan air limbah belum maksimal

Dari kondisi diatas, terdapat isu strategis dalam pengelolaan air limbah yang penting untuk

ditangani yaitu:

1. Umumnya masyarakat memiliki sistem on-site untuk melakukan pembuangan air

limbahnya, baik yang dimiliki secara pribadi maupun komunal (MCK). Air limbah dalam

bentuk black water (tinja) masuk ke septic-tank, sedangkan untuk limbah grey water

(air bekas) ke salurkan ke tempat tempat bebas, sungai atau lahan kosong.

2. Masih ditemui masyarakat yang menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan

tinja maupun semacam cubluk (galian tanah) untuk melakukan aktivitas pembuangan

limbah tinja.

Penegasan kondisi Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Pengelolaan Air Limbah

Permukiman adalah sebagai berikut:

a. Sampai saat ini walaupun akses masyarakat terhadap prasarana sanitasi dasar

mencaai 90,5% di perkotaan dan di pedesaan mencapai 67% (Susenas 2007) tetapi

sebagian besar fasiltas pengolahan air limbah setempat tersebut belum memenuhi

standar teknis yang ditetapkan. Sedangkan akses layanan air limbah dengan sistem

terpusat baru mencapai 2,33% di 11 kota (Susenas 2007 dalam KSNP Air Limbah).

b. Sedangkan kondisi saat ini di Kabupaten Tanah Bumbu, masyarakat masih

melakukan BABs (Buang Air Besar sembarangan) sebesar 18,28% (Buku Putih

Sanitasi Kabupaten Tanah Bumbu, 2011). Berdasarkan RPJMD Kabupaten Tanah

Bumbu Tahun 2011-2015, kondisi BABs sebesar 100%, sistem off site 0% (skala

kota), sistem off site 0% (skala komunal) dan system on site 0,35 yang ditargetkan

dapat meningkat menjadi 9,36%.

3. Saat ini, Kabupaten Tanah Bumbu belum memiliki IPAL komunal maupun IPLT,

keberadaan infrastruktur jaman komunal relative sedikit

4. Penerapan sistem off site masih sulit diwujudkan baik untuk perkotaan maupun skala

kawasan (industri, pusat-pusat pemerintahan, perdagangan dll)

5. Kabupaten Tanah Bumbu hingga kini belum memiliki kelembagaan yang menangani

secara khusus pengelolaan limbah cair termasuk retribusi IPLT karena sarana tersebut

juga belum ada.

Page 143: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 143

7 - 143

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.10.3. KONDISI EKSISTING AIR LIMBAH

Saat ini Kabupaten Tanah Bumbu hingga kini belum memiliki kelembagaan yang

menangani secara khusus pengelolaan limbah cair. Pengelolaan limbah cair dimasyarakat

masih menggunakan septic tank sendiri yang artinya pengelolaan air limbah di Kabupaten

Tanah Bumbu merupakan pengelolaan secara on-site. Namun untuk beberapa kasus

misalnya pada permukiman tepi sungai, masyarakat cenderung membuang limbahnya

langsung ke sungai. Kebiasaan ini nantinya pasti akan berdampak dengan kualitas air dan

kesehatan masyarakat sekitar. Untuk itu pemerintah sudah merencanakan dan

membangun MCK umum yang ditujukan sebagai sarana masyarakat untuk mengatasi atau

setidaknya mengurangi kebiasaan/ budaya masyarakat tersebut. Sarana MCK umum

dibeberapa tempat yang sudah terealisasi dapat dilihat pada gambar berikut:

MCK Karya Bakti

MCK Karang Indah

MCK Karang Bintang

Page 144: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 144

7 - 144

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Identifikasi fasilitas buang air besar yang dirujuk dari hasil Pemutakhiran SSK Kabupaten

Tanah Bumbu 2015, adalah sebagai berikut:

Tabel 7.38. Data Profil Sanitasi Kabupaten Tanah Bumbu 2015

No Nama Kecamatan

Sanitasi Tidak Layak Sanitasi Layak

BABS

Sistem On site Sistem Off Site

Sistem Berbasis Komunal

Skala Kawasa

n/ Terpusat

KK

Cubluk, Jamban

Tidak Aman

Cubluk Aman/

Jamban Keluarga dengan

TS aman

MCK/ Jamban Bersama

(KK)

MCK Komuna

l (KK)

Tangki Septik

Komunal 1 > 10

KK

IPAL Komunal

Sambungan

Rumah yang

Berfungsi (KK)

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) (x)

1 Wilayah Perdesaan

Kecamatan Sungai Loban 767 2,349 1,639 820 0 0 0 0

Kecamatan Kusan Hulu 1,921 527 1,727 562 50 0 0 0

Kecamatan Kuranji 252 959 809 320 70 0 0 0

Kecamatan Mantewe 445 1,752 3,437 255 0 0 0 0

TOTAL 3,385 5,587 7,612 1,957 120 - - -

2 Wilayah Perkotaan

Kecamatan Kusan Hilir 4,847 179 6,002 1,074 146 0 0 0

Kecamatan Satui 4,038 570 7,565 1,343 40 0 0 0

Kecamatan Angsana 2,317 446 1,755 306 0 0 0 0

Kecamatan Batu Licin 592 707 2,389 483 40 0 0 0

Kecamatan Karang Bintang

592 1,110 2,736 330 40 0 0 0

Kecamatan Simpang Empat

1,063 2,738 11,388 3,157 100 0 0 0

TOTAL 13,449 5,750 31,835 6,693 366 - - -

Sumber : Profil Sanitasi Kab. Tanah Bumbu Tahun 2015

Tabel 7.39.

Kondisi Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah Domestik Di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2015

No Jenis Satuan Jumlah/

Kapasitas

Kondisi

Keterangan Berfungsi

Tidak Berfungsi

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)

SPAL - Setempat (Sistem Onsite)

1 Berbasis Komunal

MCK komunal Unit 16 √

2 Truk Tinja Unit 0 - - Belum ada IPLT 3 IPLT : kapasitas m³/hari 0 - -

SPAL - Terpusat (Sistem Off site)

Page 145: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 145

7 - 145

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

No Jenis Satuan Jumlah/

Kapasitas

Kondisi

Keterangan Berfungsi

Tidak Berfungsi

(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)

1

Berbasis Komunal

- Tangki Septik Komunal > 10 KK Unit 0 - - Belum

terbangun

- IPAL Komunal Unit 0 - -

2

IPAL Kawasan/ Terpusat

- Kapasitas m³/hari 0 - - Belum ada IPAL

Kawasan/ terpusat

- Sistem

0 - -

Sumber : Profil Sanitasi Kab. Tanah Bumbu Tahun 2015

Dari tabel diatas sarana dan prasarana pengelolaan limbah domestik yang ada di

Kabupaten Tanah Bumbu hanya sebanyak 16 unit MCK Komunal (digunakan oleh 366 KK)

sementara untuk SPAL terpusat (Off Site) maupun IPAL kawasan/terpusat belum ada tetapi

direncanakan akan dibangun pada tahun 2016.

7.10.4. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN

Sistem penyaluran limbah domestik untuk tiap wilayah di Kabupaten Tanah Bumbu

akan sangat spesifik dan berbeda-beda tergantung kepada situasi dan perkembangan dari

masing-masing daerah tersebut. Secara umum sistem yang akan digunakan dalam

penyaluran air limbah domestik adalah sistem setempat (on site system) baik secara

individual pada tiap rumah tangga ataupun dengan sistem komunal seperti jamban umum

dan MCK umum. Khusus untuk kecamatan dengan kepadatan penduduk tinggi sistem

setempat diarahkan pada sistem on site bersama, yaitu pada Kecamatan Simpang Empat,

Karang Bintang, Batulicin dan Kusan Hilir. Hal lain yang perlu dilakukan untuk peningkatan

pelayanan kepada masyarakat adalah dengan penambahan sarana MCK dan sarana

penyedotan tinja. Pengelolaan limbah cair perlu mendapatkan perhatian secara khusus,

karena kelembagaan yang menangani limbah cair belum dibentuk.

Sehingga dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan

sistem pengolahan air limbah dari kondisi eksisting yang ada sebagai berikut:

Masih terdapat perilaku masyarakat yang membuang limbah ke sungai atau badan

air serta melakukan open decay (BABs)

Belum adanya organisasi atau kelembagaan yang bergerak dalam kegiatan sanitasi

dan pengelolaan lingkungan.

Page 146: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 146

7 - 146

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Belum ada sistem IPAL komunal atau terpusat maupun IPLT di kabupaten Tanah

Bumbu

Kegiatan kegiatan yang memusat dengan model kawasan belum mendapat

penanganan secara terpusat.

Tantangan untuk mengatasi isu strategis yang muncul dalam rangka mencapai sasaran sub

sektor Air Limbah, adalah:

1. Menyediakan sarana prasarana pengelolaan air limbah rumah tangga secara komunal.

2. Menyusun mekanisme prosedur penanganan kerusakan lingkungan akibat pelanggaran

peraturan perda yang ada dan memproses secara hukum tindak pelanggaran tersebut

untuk diserahkan kepada pihak yang berwajib.

3. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap kelompok masyarakat pengelola

lingkungan dan pengelola limbah industri/kegiatan/usaha

4. Menyelenggarakan pemantauan, evaluasi, pengendalian dan pelaporan terhadap

program dan kegiatan pengelolaan air limbah di Kabupaten Tanah Bumbu

5. Menindaklanjuti dan menangani pengaduan masyarakat berkaitan dengan

permasalahan air limbah

7.10.5. ANALISA KEBUTUHAN

1. Perhitungan Standar Pelayanan Minimum (SPM)

Standar Pelayanan Minimal di bidang Air limbah yang harus di capai yakni:

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa di Kabupaten Tanah Bumbu khususnya perkotaan

masih terdapat 22,04% yang melakukan BABS murni (13.449 KK), sementara yang memiliki

fasilitas jamban yang tidak aman sebanyak 5.750 KK, yang memiliki fasilitas jamban yang

aman sebanyak 31.835 KK, yang menggunakan jamban bersama sebanyak 6.693 KK dan

yang menggunakan MCK+ hanya 366 KK.

Jumlah penduduk yang sudah mendapatkan pelayanan berdasar data di atas adalah :

Jumlah penduduk yang sudah mendapat pelayanan air limbah berdasar MCK komunal dan

MCK Plus : (366 KK x 4 jiwa) + (6693 KK*4 jiwa ) = 28.236 jiwa.

Page 147: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 147

7 - 147

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Jumlah penduduk perkotaan kabupaten pada tahun 2015 = 171.107 jiwa

SPM = (28.236 jiwa /171.107 jiwa) x 100 % =16,5 %

Untuk meningkatkan cakupan pelayanan sesuai dengan SPM pada tahun 2019, maka

skenario pentahapan dimulai dengan menambah pelayanan awal 30% di tahun 2016 hingga

60% ditahun 2019 dan berikutnya 100% sampai tahun 2025.

2. Skenario Perencanaan Infrastruktur Air Limbah

Dengan melihat data hasil Pemutahiran SSK Air Limbah Kabupaten Tanah Bumbu serta

penilaian SPM maka skenario untuk meningkatkan pelayanan sesuai target dilakukan

dengan penambahan Prasarana Sarana Air Limbah dengan konsep:

Tabel 7.40.

Perencanaan MCK Umum Dilakukan Berdasarkan SNI 03-2399-2002

- Pembangunan Sistem On Site (Toilet Umum (6 ruang) untuk maksimal 200 orang

- Pembangunan Sistem Onsite skala permukiman (septic-tank komunal)

- Pembangunan Sistem On-Site untuk kegiatan tertentu (gedung perkantoran, fasilitas

umum, fasilitas sosial dll)

- Pembangunan IPLT

- Dan pembangunan septic-tank individual

Berikut ini adalah perhitungan limbah dari kabupaten Tanah Bumbu dengan pentahapan

pelayanan berdasarkan SPM:

1. Grey water diasumsi kebutuhan air bersih/orang adalah 150 liter dan 70% sebagai

air limbah

2. Black Water (tinja/air kotor) adalah 0,3 liter/orang/hari

Volume air limbah yang dihasilkan masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu:

Page 148: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 148

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.41. Volume Air Limbah Dan Lumpur Tinja

Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

Yang Dilayani Saat Ini

Perkotaan Batulicin 15,917 16,730 17,583 18,691 19,645 20,647 21,945 23,065 24,242 25,479

Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 1,671 1,757 1,846 1,963 2,063 2,168 2,304 2,422 2,545 2,675

Lumpur Tinja (M3/Hari) 4.78 5.02 5.28 5.61 5.89 6.19 6.58 6.92 7.27 7.64

Perkotaan Simpang Empat 45,057 48,029 51,178 54,514 58,048 61,790 65,753 69,948 74,389 79,089

Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 4,731 5,043 5,374 5,724 6,095 6,488 6,904 7,345 7,811 8,304

Lumpur Tinja (M3/Hari) 13.52 14.41 15.35 16.35 17.41 18.54 19.73 20.98 22.32 23.73

Perkotaan Kusan Hilir 21,515 22,621 23,437 23,437 25,608 26,532 27,972 28,981 30,026 31,646

Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 2,259 2,375 2,461 2,461 2,689 2,786 2,937 3,043 3,153 3,323

Lumpur Tinja (M3/Hari) 6.45 6.79 7.03 7.03 7.68 7.96 8.39 8.69 9.01 9.49

Perkotaan Satui 40,405 42,315 44,775 46,892 49,109 51,431 54,717 57,304 60,014 62,851

Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 4,243 4,443 4,701 4,924 5,156 5,400 5,745 6,017 6,301 6,599

Lumpur Tinja (M3/Hari) 12.12 12.69 13.43 14.07 14.73 15.43 16.42 17.19 18.00 18.86

Perkotaan Kusan Tengah 1,401 1,452 1,504 1,558 1,615 1,673 1,733 1,796 1,860 1,928

Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 147 152 158 164 170 176 182 189 195 202

Lumpur Tinja (M3/Hari) 0.42 0.44 0.45 0.47 0.48 0.50 0.52 0.54 0.56 0.58

Perkotaan Lain

Perkotaan Mantewe 13,021 13,578 14,159 14,765 15,397 16,056 16,743 17,460 18,207 18,986

Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 1,367 1,426 1,487 1,550 1,617 1,686 1,758 1,833 1,912 1,994

Lumpur Tinja (M3/Hari) 3.91 4.07 4.25 4.43 4.62 4.82 5.02 5.24 5.46 5.70

Page 149: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 149

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Sumber : Perhitungan Konsultan

Perkotaan Sungai Loban 4,837 5,030 5,232 5,442 5,660 5,887 6,123 6,368 6,624 6,889

Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 508 528 549 571 594 618 643 669 695 723

Lumpur Tinja (M3/Hari) 1.45 1.51 1.57 1.63 1.70 1.77 1.84 1.91 1.99 2.07

Perkotaan Kusan Hulu 2,502 2,562 2,623 4,828 2,751 2,817 2,885 2,954 3,025 3,098

Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 263 269 275 507 289 296 303 310 318 325

Lumpur Tinja (M3/Hari) 0.75 0.77 0.79 1.45 0.83 0.85 0.87 0.89 0.91 0.93

Perkotaan Karang Bintang 10,593 11,042 11,511 11,999 12,509 13,040 13,593 14,170 14,771 15,398

Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 1,112 1,159 1,209 1,260 1,313 1,369 1,427 1,488 1,551 1,617

Lumpur Tinja (M3/Hari) 3.18 3.31 3.45 3.60 3.75 3.91 4.08 4.25 4.43 4.62

Perkotaan Kuranji 7,051 7,658 8,318 9,034 9,812 10,656 11,574 12,570 13,653 14,828

Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 740 804 873 949 1,030 1,119 1,215 1,320 1,434 1,557

Lumpur Tinja (M3/Hari) 2.12 2.30 2.50 2.71 2.94 3.20 3.47 3.77 4.10 4.45

Perkotaan Angsana 14,313 14,882 15,625 16,246 16,893 17,564 18,263 19,261 20,027 20,823

Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 1,503 1,563 1,641 1,706 1,774 1,844 1,918 2,022 2,103 2,186

Lumpur Tinja (M3/Hari) 4.29 4.46 4.69 4.87 5.07 5.27 5.48 5.78 6.01 6.25

Perkotaan Kusan Raya 3,098 3,172 3,249 3,327 3,407 3,488 3,572 3,658 3,746 3,836

Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 325 333 341 349 358 366 375 384 393 403

Lumpur Tinja (M3/Hari) 0.93 0.95 0.97 1.00 1.02 1.05 1.07 1.10 1.12 1.15

Page 150: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 150

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Volume air limbah dan lumpur tinja yang dihasilkan sesuai tahapan pelayanan menuju SPM:

Tabel 7.42. Air limbah Sesuai Prosentase Pelayanan

AIR LIMBAH GREY WATER 70% DARI AIR BERSIH

Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

Pentahapan Pelayanan 30 40 50 60 70 80 90 100 100 100

Perkotaan Batulicin 501 703 923 1,178 1,444 1,734 2,074 2,422 2,545 2,675

Perkotaan Simpang Empat 1,419 2,017 2,687 3,434 4,267 5,190 6,214 7,345 7,811 8,304

Perkotaan Kusan Hilir 678 950 1,230 1,477 1,882 2,229 2,643 3,043 3,153 3,323

Perkotaan Satui 1,273 1,777 2,351 2,954 3,610 4,320 5,171 6,017 6,301 6,599

Perkotaan Kusan Tengah 44 61 79 98 119 141 164 189 195 202

Perkotaan Lain 30 40 50 60 70 80 90 100 100 100

Perkotaan Mantewe 410 570 743 930 1,132 1,349 1,582 1,833 1,912 1,994

Perkotaan Sungai Loban 152 211 275 343 416 495 579 669 695 723

Perkotaan Kusan Hulu 79 108 138 304 202 237 273 310 318 325

Perkotaan Karang Bintang 334 464 604 756 919 1,095 1,285 1,488 1,551 1,617

Perkotaan Kuranji 222 322 437 569 721 895 1,094 1,320 1,434 1,557

Perkotaan Angsana 451 625 820 1,024 1,242 1,475 1,726 2,022 2,103 2,186

Perkotaan Kusan Raya 98 133 171 210 250 293 338 384 393 403

Sumber : Perhitungan Konsultan

Page 151: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 151

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.43. Lumpur Tinja Sesuai Prosentase Pelayanan

Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

Yang Dilayani Saat Ini 30 40 50 60 70 80 90 100 100 100

Perkotaan Batulicin 1.43 2.01 2.64 3.36 4.13 4.96 5.93 6.92 7.27 7.64

Perkotaan Simpang Empat 4.06 5.76 7.68 9.81 12.19 14.83 17.75 20.98 22.32 23.73

Perkotaan Kusan Hilir 1.94 2.71 3.52 4.22 5.38 6.37 7.55 8.69 9.01 9.49

Perkotaan Satui 3.64 4.85 6.35 8.06 9.85 11.79 13.89 16.42 17.19 18.00

Perkotaan Kusan Tengah 0.13 0.17 0.23 0.28 0.34 0.40 0.47 0.54 0.56 0.58

Perkotaan Lain 30 40 50 60 70 80 90 100 100 100

Perkotaan Mantewe 1.17 1.63 2.12 2.66 3.23 3.85 4.52 5.24 5.46 5.70

Perkotaan Sungai Loban 0.44 0.60 0.78 0.98 1.19 1.41 1.65 1.91 1.99 2.07

Perkotaan Kusan Hulu 0.23 0.30 0.38 0.47 1.01 0.66 0.76 0.87 0.89 0.91

Perkotaan Karang Bintang 0.95 1.27 1.66 2.07 2.52 3.00 3.52 4.08 4.25 4.43

Perkotaan Kuranji 0.63 0.85 1.15 1.50 1.90 2.35 2.88 3.47 3.77 4.10

Perkotaan Angsana 1.29 1.72 2.23 2.81 3.41 4.05 4.74 5.48 5.78 6.01

Perkotaan Kusan Raya 0.28 0.38 0.49 0.60 0.72 0.84 0.96 1.10 1.12 1.15

Sumber : Perhitungan Konsultan

Page 152: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 152

7 - 152

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Untuk mengatasi hal tersebut maka terdapat program peningkatan SPM dengan

meningkatkan prasarana dan sarana air limbah dalam bentuk beberapa model yaitu:

1. Septik tank komunal yang akan melayani pengolahan air limbah sistem onsite dengan

pelayanan 10 KK dengan 1 septic tank dan septic-tank individual

2. Membangun Toilet Umum dengan bilik minimal 4 bilik kakus (SNI 03-2399-2002)

3. Membangun IPAL Komunal pada areal atau kawasan tertentu

Skenario peningkatan kedua prasarana dan sarana tersebut dibagi 3 bagian yaitu 30 %

menggunakan sarana septiktank individual, 20 % menggunakan septic tank komunal, 10 %

menggunakan Toilet Umum dan 40% menggunakan IPAL Komunal skala kawasan (RSH,

kawasan pelabuhan, kawasan perdagangan dll). Pertimbangan dilakukan karena untuk

menambah prasarana dan sarana air limbah untuk model Toilet umum sangat

membutuhkan persiapan lahan, demikian pula dengan IPAL komunal kawasan.

Perhitungan selengkapnya kebutuhan prasarana dan sarana air limbah adalah sebagai

berikut:

Tabel 7.44. Data Eksisting Air Limbah

Dengan demikian maka penambahan pertahun prasarana dan sarana air limbah dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 153: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 153

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.45. Perhitungan Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Air Limbah Tahun 2016-2025

No. JENIS PRASARANA KECAMATAN 2016 2017 2018 2019 2020

Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan

PROSEN TASE PELAYANAN 27 3 35 5 45 5 55 5 60 10

1 JUMLAH PENDUDUK Kusan Hilir 29.232 23.742 30.736 24.149 31.844 25.021 33.582 25.334 34.794 26.248

TOILET UMUM (10%)

4 0 5 1 7 1 9 1 10 1

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

69 5 99 9 137 9 186 10 218 21

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

0.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 JUMLAH PENDUDUK Sungai Loban 4.837 18.962 5.030 19.722 5.232 20.512 5.442 21.335 5.660 22.190

TOILET UMUM (10%)

1 0 1 0 1 1 1 1 2 1

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

78 34 106 59 141 62 180 64 204 133

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

1 0 1 0 1 0 1 0 1 1

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

5.224 2 7 4 9 4 12 4 14 9

3 JUMLAH PENDUDUK Satui 40.405 24.395 42.315 25.548 44.775 26.297 46.892 27.540 49.109 28.842

TOILET UMUM (10%)

5 0 7 1 10 1 13 1 15 1

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

655 44 889 77 1,209 79 1,547 83 1,768 173

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

4 0 6 1 8 1 10 1 12 1

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

43.637 3 59 5 81 5 103 6 118 12

4 JUMLAH PENDUDUK Kusan Hulu 4.496 17.050 4.604 17.460 4.715 17.880 4.828 18.309 4.944 18.749

TOILET UMUM (10%)

1 0 1 0 1 0 1 0 1 1

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

73 31 97 52 127 54 159 55 178 112

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

0 0 1 0 1 0 1 0 1 1

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK

5 2 6 3 8 4 11 4 12 7

Page 154: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 154

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

No. JENIS PRASARANA KECAMATAN 2016 2017 2018 2019 2020

Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan

PROSEN TASE PELAYANAN 27 3 35 5 45 5 55 5 60 10

10 KK

5 JUMLAH PENDUDUK Batulicin 15.917 2.705 16.729 2.281 17.583 2.397 18.690 2.310 19.644 2.427

TOILET UMUM (10%)

2 0 3 0 4 0 5 0 6 0

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

258 4 351 7 475 7 617 7 707 15

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

2 0 2 0 3 0 4 0 5 0

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

17 0 23 0 32 0 41 0 47 1

6 JUMLAH PENDUDUK Sim. Empat 45.057 43.290 48.029 44.334 51.178 45.384 54.514 46.438 58.048 47.494

TOILET UMUM (10%)

6 1 8 1 12 1 15 1 17 2

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

730 78 1,009 133 1,382 136 1,799 139 2,090 285

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

5 1 7 1 9 1 12 1 14 2

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

49 5 67 9 92 9 120 9 139 19

7 JUMLAH PENDUDUK Karang Bintang

10.593 9.613 11.042 10.021 11.511 10.446 11.999 10.889 12.509 11.351

TOILET UMUM (10%)

1 0 2 0 3 0 3 0 4 1

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

172 17 232 30 311 31 396 33 450 68

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

1 0 2 0 2 0 3 0 3 0

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

11 1 15 2 21 2 26 2 30 5

8 JUMLAH PENDUDUK Mantewe 13.021 8.452 13.578 8.813 14.159 9.190 14.765 9.584 15.397 9.994

TOILET UMUM (10%)

2 0 2 0 3 0 4 0 5 0

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

211 15 285 26 382 28 487 29 554 60

Page 155: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 155

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

No. JENIS PRASARANA KECAMATAN 2016 2017 2018 2019 2020

Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan

PROSEN TASE PELAYANAN 27 3 35 5 45 5 55 5 60 10

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

1 0 2 0 3 0 3 0 4 0

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

14 1 19 2 25 2 32 2 37 4

9 JUMLAH PENDUDUK Kuranji 7.051 4.978 7.658 5.407 8.318 5.873 9.034 6.378 9.812 6.927

TOILET UMUM (10%)

1 0 1 0 2 0 2 0 3 0

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

114 9 161 16 225 18 298 19 353 42

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

1 0 1 0 1 0 2 0 2 0

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

8 1 11 1 15 1 20 1 24 3

10 JUMLAH PENDUDUK Angsana 14.313 6.333 14.882 6.585 15.625 6.696 16.246 6.963 16.893 7.240

TOILET UMUM (10%)

2 0 3 0 4 0 4 0 5 0

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

232 11 313 20 422 20 536 21 608 43

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

2 0 2 0 3 0 4 0 4 0

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

15 1 21 1 28 1 36 1 41 3

11 JUMLAH PENDUDUK Kusan Tengah 1.452 12.533 1.504 12.986 1.558 13.454 1.615 13.939 1.673 14.442

TOILET UMUM (10%)

0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

24 23 32 39 42 40 53 42 60 87

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

2 2 2 3 3 3 4 3 4 6

12 JUMLAH PENDUDUK Kusan Raya 3.172 6.386 3.249 6.539 3.327 6.696 3.407 6.857 3.488 7.022

TOILET UMUM (10%)

0 0 1 0 1 0 1 0 1 0

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1

51 11 68 20 90 20 112 21 126 42

Page 156: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 156

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

No. JENIS PRASARANA KECAMATAN 2016 2017 2018 2019 2020

Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan

PROSEN TASE PELAYANAN 27 3 35 5 45 5 55 5 60 10

KK=5 ORANG)

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

0 0 0 0 1 0 1 0 1 0

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

3 1 5 1 6 1 7 1 8 3

Tabel 7.46.

Perhitungan Prasarana Dan Sarana Air Limbah Tahun 2020-2025

No.

JENIS PRASARANA KECAMATAN

2021 2022 2023 2024 2025

Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan

PROSEN TASE PELAYANAN 70 10 80 10 90 10 90 10 100 20

1 JUMLAH PENDUDUK Kusan Hilir 36.049 27.195 38.005 27.521 39.376 28.514 40.797 29.542 42.997 29.879

TOILET UMUM (10%)

13 1 15 1 18 1 18 1 21 3

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

273 22 347 23 419 24 449 26 555 54

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 JUMLAH PENDUDUK Sungai Loban 5.887 23.080 6.123 24.005 6.368 24.967 6.624 25.968 6.889 27.009

TOILET UMUM (10%)

2 1 2 1 3 1 3 1 3 3

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

247 138 294 144 344 150 358 156 413 324

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

2 1 2 1 2 1 2 1 3 2

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

16 9 20 10 23 10 24 10 28 22

3 JUMLAH PENDUDUK Satui 51.431 30.205 54.717 30.779 57.304 32.234 60.014 33.758 62.851 35.354

TOILET UMUM (10%)

18 2 22 2 26 2 27 2 31 4

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

2,160 181 2,626 185 3,094 193 3,241 203 3,771 424

Page 157: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 157

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

No.

JENIS PRASARANA KECAMATAN

2021 2022 2023 2024 2025

Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan

PROSEN TASE PELAYANAN 70 10 80 10 90 10 90 10 100 20

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

14 1 18 1 21 1 22 1 25 3

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

144 12 175 12 206 13 216 14 251 28

4 JUMLAH PENDUDUK Kusan Hulu 5.063 19.200 5.185 19.661 5.309 20.134 5.437 20.617 5.568 21.113

TOILET UMUM (10%)

2 1 2 1 2 1 2 1 3 2

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

213 115 249 118 287 121 294 124 334 253

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

1 1 2 1 2 1 2 1 2 2

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

14 8 17 8 19 8 20 8 22 16.890

5 JUMLAH PENDUDUK Batulicin 20.647 2.551 21.944 2.438 23.064 2.562 24.241 2.693 25.478 2.830

TOILET UMUM (10%)

7 0 9 0 10 0 11 0 13 0

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

867 15 1,053 15 1,245 15 1,309 16 1,529 34

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

6 0 7 0 8 0 9 0 10 0

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

58 1 70 1 83 1 87 1 102 2

6 JUMLAH PENDUDUK Simp. Empat 61.790 48.550 65.753 49.603 69.948 50.652 74.389 51.694 79.089 52.726

TOILET UMUM (10%)

22 2 26 2 31 3 33 3 40 5

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

2,595 291 3,156 298 3,777 304 4,017 310 4,745 633

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

17 2 21 2 25 2 27 2 32 4

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

173 19 210 20 252 20 268 21 316 42

7 JUMLAH PENDUDUK Karang Bintang

13.040 11.833 13.593 12.335 14.170 12.859 14.771 13.404 15.398 13.973

TOILET UMUM (10%)

5 1 5 1 6 1 7 1 8 1

Page 158: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 158

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

No.

JENIS PRASARANA KECAMATAN

2021 2022 2023 2024 2025

Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan

PROSEN TASE PELAYANAN 70 10 80 10 90 10 90 10 100 20

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

548 71 652 74 765 77 798 80 924 168

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

4 0 4 0 5 1 5 1 6 1

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

37 5 43 5 51 5 53 5 62 11

8 JUMLAH PENDUDUK Mantewe 16.056 10.422 16.743 10.868 17.460 11.333 18.207 11.818 18.986 12.324

TOILET UMUM (10%)

6 1 7 1 8 1 8 1 9 1

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

674 63 804 65 943 68 983 71 1,139 148

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

4 0 5 0 6 0 7 0 8 1

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

45 4 54 4 63 5 66 5 76 10

9 JUMLAH PENDUDUK Kuranji 10.656 7.524 11.574 8.172 12.570 8.875 13.653 9.639 14.828 10.469

TOILET UMUM (10%)

4 0 5 0 6 0 6 0 7 1

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

448 45 556 49 679 53 737 58 890 126

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

3 0 4 0 5 0 5 0 6 1

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

30 3 37 3 45 4 49 4 59 8

10 JUMLAH PENDUDUK Angsana 17.564 7.528 18.263 7.827 19.261 7.867 20.027 8.180 20.823 8.505

TOILET UMUM (10%)

6 0 7 0 9 0 9 0 10 1

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

738 45 877 47 1.040 47 1.081 49 1.249 102

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

5 0 6 0 7 0 7 0 8 1

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

49 3 58 3 69 3 72 3 83 7

11 JUMLAH PENDUDUK Kusan Tengah 1.733 14.963 1.796 15.503 1.860 16.062 1.928 16.642 1.997 17.242

TOILET UMUM (10%)

1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

Page 159: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 159

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

No.

JENIS PRASARANA KECAMATAN

2021 2022 2023 2024 2025

Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan

PROSEN TASE PELAYANAN 70 10 80 10 90 10 90 10 100 20

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

73 90 86 93 100 96 104 100 120 207

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

5 6 6 6 7 6 7 7 8 14

12 JUMLAH PENDUDUK Kusan Raya 3.572 7.191 3.658 7.364 3.746 7.540 3.836 7.722 3.928 7.907

TOILET UMUM (10%)

1 0 1 0 2 0 2 0 2 1

TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)

150 43 176 44 202 45 207 46 236 95

IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)

1 0 1 0 1 0 1 0 2 1

SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK

10 3 12 3 13 3 14 3 16 6

Sumber : Perhitungan Konsultan

Page 160: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 160

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.8. Potensi IPAL RSH Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 161: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 161

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.10.6. USULAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN

Usulan program pengembangan Penyehatan Lingkungan dibidang air limbah yang direncanakan di Kabupaten Tanah Bumbu meliputi

tahun 2016-2025.

Tabel 7.47. Program dan Pembiayaan Air limbah Tahun 2016-2025

PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN

TARGET PER TAHUN (x 1000)

2016 2017 2018 2019 2020

BIAYA SUMBER

DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Penambahan penyediaan sarana dan prasaraan air limbah

Penyusunan Dokumen Lingkungan Sistem Air limbah Kab. Tanah Bumbu

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 650,000 APBD 1 650,000

Penyusunan Dokumen Lingkungan IPLT Simpang Empat

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 50,000 APBD 1 50,000

Penyusunan Dokumen Lingkungan IPLT Sungai Loban

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 100,000 APBD

1 100,000

Pengadaan lahan IPLT Sungai Loban

Kab. Tanah Bumbu

2 Ha 600,000 APBD

KABUPATEN 1 600,000

Pengadaan lahan Toilet Umum (200) @200 m2

Kab. Tanah Bumbu

166 Unit 6,640,000 APBD

KABUPATEN 28 1120000 15 600000 11 440000 15 600000

Pembuatan DED IPLT Sungai Loban

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 100,000

1 100000

DED Toilet Umum (200 orang)

Kab. Tanah Bumbu

10 Paket 5,000,000

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK

SWASTA

2 1000000 1 500000 1 500000 1 500000

Page 162: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 162

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN

TARGET PER TAHUN (x 1000)

2016 2017 2018 2019 2020

BIAYA SUMBER

DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

DED IPAL KOMUNAL Kab.

Tanah Bumbu

195 Paket

19,500,000 APBD

KABUPATEN 22 2200000 21 2100000 12 1200000 13 1300000

Penyusunan Dokumen Lingkungan (UKL UPL)

Kab. Tanah Bumbu

35 Paket 3,600,000 APBD

KABUPATEN 5 500000 4 400000 2 200000 2 200000

Pembangunan Toilet Umum

Kab. Tanah Bumbu

166 Unit 24,900,000

APBD PROV/APBD KABUPATEN

/APBN

28 4200000 15 2250000 11 1650000 15 2250000

Pembangunan IPAL Komunal (200 KK/1000 jiwa) total jaringan perpipaan, pompa dan SR

Kab. Tanah Bumbu

195 Unit 146,250,000 APBD

PROV/APBN 22 16500000 21 15750000 12 9000000 13 9750000

Pembangunan Tangki septik individual (cubuk aman)

Kab. Tanah Bumbu

18.381 Unit

9,190,500

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK

SWASTA

3900 1950000 1261 630500 1232 616000 1287 643500

Pembangunan jamban komunal (septik-tank komunal/10 KK)

Kab. Tanah Bumbu

1.381 Unit

5,524,000

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK

SWASTA

305 1220000 98 392000 110 440000 110 440000

Pembangunan IPLT Simpang Empat

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 1,500,000 APBN 1 1500000

Pembangunan IPLT Sungai Loban

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 1,500,000 APBD

1 1,500,000

Pengawasan

Pengawasan Pembangunan Toilet Umum

Kab. Tanah Bumbu

166 Unit 622,500 APBD

KABUPATEN 28 105000 15 56250 11 41250 15 56250

Pengawasan Pembangunan IPAL Komunal (200 KK/1000 jiwa) total

Kab. Tanah Bumbu

195 Unit 3,656,250 APBD

PROV/APBN 22 412500 21 393750 12 225000 13 243750

Page 163: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 163

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN

TARGET PER TAHUN (x 1000)

2016 2017 2018 2019 2020

BIAYA SUMBER

DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

jaringan perpipaan, pompa dan SR

Pengawasan Pembangunan Tangki septik individual (cubuk aman)

Kab. Tanah Bumbu

18.381 Unit

229,763

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK

SWASTA

3900 48750 1261 15762.5 1232 15400 1287 16087.5

Pengawasan Pembangunan jamban komunal (septik-tank komunal/10 KK)

Kab. Tanah Bumbu

1.381 Unit

138,100

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK

SWASTA

305 30500 98 9800 110 11000 110 11000

Pengawasan IPLT Sungai loban

Kab. Tanah Bumbu

1.381 Unit

37,500

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK

SWASTA

1 37,500

Pembelian truk tinja Kab.

Tanah Bumbu

6 Unit 5,250,000 APBD

KABUPATEN 1 750000 1 750,000

1 750,000

Penguatan kelembagaan

Pembentukan KSM Kab.

Tanah Bumbu

9 paket 900,000

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK

SWASTA

1 100000 1 100000 1 100000 1 100000

Sosialisasi dan pendampingan KSM

Kab. Tanah Bumbu

9 Paket 900,000

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK

SWASTA

1 100000 1 100000 1 100000 1 100000

Studi kelembagaan pengelola air limbah Kabupaten

Kab. Tanah Bumbu

2 Paket 600,000 APBD PROV

1 300000

Sosialisasi dan pengesahan Perda

Kab. Tanah Bumbu

2 Paket 300,000

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK

SWASTA

1 150000

Pelatihan/workshop/seminar

Kab. Tanah

10 Paket 1,000,000 APBD

KABUPATEN1 100000 1 100000 1 100000 1 100000 1 100000

Page 164: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 164

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN

TARGET PER TAHUN (x 1000)

2016 2017 2018 2019 2020

BIAYA SUMBER

DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Bumbu , CSR PIHAK SWASTA

Sosialisasi dan Kampanye Pengelolaan Air Limbah

Kab. Tanah Bumbu

10 Paket 1,000,000

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK

SWASTA

1 100000 1 100000 1 100000 1 100000 1 100000

Studi Evaluasi Retribusi IPLT

Kab. Tanah Bumbu

2 Paket 500,000 APBD

KABUPATEN 1 250000

Pembuatan Perda Retribusi Kab.

Tanah Bumbu

2 Paket 500,000 APBD

KABUPATEN 1 250000

Sosialisasi perda Retribusi Kab.

Tanah Bumbu

2 Paket 300,000

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK

SWASTA

1 150000

241,038,613

6 3,150,000 8,575 31,236,750 2,840 24,598,063 2,762 16,276,150 2,886 17,160,588

Page 165: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 165

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.48. Program dan Kegiatan Air limbah Tahun 2020-2025

PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN

Target Petahun ( x 1000 )

2021 2022 2023 2024 2025

BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Penambahan penyediaan sarana dan prasaraan air limbah

Penyusunan Dokumen Lingkungan Sistem Air limbah Kab. Tanah Bumbu

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 650,000 APBD

Penyusunan Dokumen Lingkungan IPLT Simpang Empat

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 50,000 APBD

Penyusunan Dokumen Lingkungan IPLT Sungai Loban

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 100,000 APBD

Pengadaan lahan IPLT Sungai Loban

Kab. Tanah Bumbu

2 Ha 600,000 APBD

KABUPATEN

Pengadaan lahan Toilet Umum (200) @200 m2

Kab. Tanah Bumbu

166 Unit 6,640,000 APBD

KABUPATEN 19 760000 18 720000 21 840000 7 280000 32 1280000

Pembuatan DED IPLT Sungai Loban

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 100,000

DED Toilet Umum (200 orang)

Kab. Tanah Bumbu

10 Paket 5,000,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1 500000 1 500000 1 500000 1 500000 1 500000

DED IPAL KOMUNAL Kab.

Tanah Bumbu

195 Paket 19,500,000 APBD

KABUPATEN 16 1600000 19 1900000 17 1700000 10 1000000 65 6500000

Penyusunan Dokumen Lingkungan (UKL UPL)

Kab. Tanah Bumbu

35 Paket 3,600,000 APBD

KABUPATEN 3 300000 4 400000 4 400000 2 200000 10 1000000

Pembangunan Toilet Kab. 166 Unit 24,900,000 APBD 19 2850000 18 2700000 21 3150000 7 1050000 32 4800000

Page 166: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 166

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN

Target Petahun ( x 1000 )

2021 2022 2023 2024 2025

BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Umum Tanah Bumbu

PROV/APBD KABUPATEN/AP

BN

Pembangunan IPAL Komunal (200 KK/1000 jiwa) total jaringan perpipaan, pompa dan SR

Kab. Tanah Bumbu

195 Unit 146,250,000 APBD

PROV/APBN 16 12000000 19 14250000 17 12750000 10 7500000 65 48750000

Pembangunan Tangki septik individual (cubuk aman)

Kab. Tanah Bumbu

18.381 Unit

9,190,500

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1869 934500 1994 997000 2128 1064000 100

7 503500 3703 1851500

Pembangunan jamban komunal (septik-tank komunal/10 KK)

Kab. Tanah Bumbu

1.381 Unit 5,524,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

134 536000 139 556000 160 640000 60 240000 265 1060000

Pembangunan IPLT Simpang Empat

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 1,500,000 APBN

Pembangunan IPLT Sungai Loban

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 1,500,000 APBD

Pengawasan

Pengawasan Pembangunan Toilet Umum

Kab. Tanah Bumbu

166 Unit 622,500 APBD

KABUPATEN 19 71250 18 67500 21 78750 7 26250 32 120000

Pengawasan Pembangunan IPAL Komunal (200 KK/1000 jiwa) total jaringan perpipaan, pompa dan SR

Kab. Tanah Bumbu

195 Unit 3,656,250 APBD

PROV/APBN 16 300000 19 356250 17 318750 10 187500 65 1218750

Pengawasan Pembangunan Tangki septik individual (cubuk aman)

Kab. Tanah Bumbu

18.381 Unit

229,763

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1869 23362.5 1994 24925 2128 26600 100

7 12587.5 3703 46287.5

Page 167: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 167

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN

Target Petahun ( x 1000 )

2021 2022 2023 2024 2025

BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Pengawasan Pembangunan jamban komunal (septik-tank komunal/10 KK)

Kab. Tanah Bumbu

1.381 Unit 138,100

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

134 13400 139 13900 160 16000 60 6000 265 26500

Pengawasan IPLT Sungai loban

Kab. Tanah Bumbu

1.381 Unit 37,500

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

Pembelian truk tinja Kab.

Tanah Bumbu

6 Unit 5,250,000 APBD

KABUPATEN 2 1,500,000

2 1500000

Penguatan kelembagaan

Pembentukan KSM Kab.

Tanah Bumbu

9 paket 900,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1 100000 1 100000 1 100000 1 100000 1 100000

Sosialisasi dan pendampingan KSM

Kab. Tanah Bumbu

9 Paket 900,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1 100000 1 100000 1 100000 1 100000 1 100000

Studi kelembagaan pengelola air limbah Kabupaten

Kab. Tanah Bumbu

2 Paket 600,000 APBD PROV

1 300000

Sosialisasi dan pengesahan Perda

Kab. Tanah Bumbu

2 Paket 300,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1 150000

Pelatihan/workshop/seminar

Kab. Tanah Bumbu

10 Paket 1,000,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1 100000 1 100000 1 100000 1 100000 1 100000

Sosialisasi dan Kampanye Pengelolaan Air

Kab. Tanah Bumbu

10 Paket 1,000,000 APBD

KABUPATEN, CSR PIHAK

1 100000 1 100000 1 100000 1 100000 1 100000

Page 168: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 168

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN

Target Petahun ( x 1000 )

2021 2022 2023 2024 2025

BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Limbah SWASTA

Studi Evaluasi Retribusi IPLT

Kab. Tanah Bumbu

2 Paket 500,000 APBD

KABUPATEN 1 250000

Pembuatan Perda Retribusi

Kab. Tanah Bumbu

2 Paket 500,000 APBD

KABUPATEN 1 250000

Sosialisasi perda Retribusi

Kab. Tanah Bumbu

2 Paket 300,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1 150000

241,038,613

4,119 20,288,513 4,386 22,885,575 4,702 23,684,100 2,195 12,555,838 8,245 69,203,038

Page 169: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 169

7 - 169

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.11. SUB SEKTOR BIDANG PERSAMPAHAN

7.11.1. ARAHAN KEBIJAKAN

A. Arahan berdasarkan RPJMN

1. Implementasi strategi sanitasi kota/kabupaten (SSK) yang berkualitas melalui

pengarusutamaan SSK dalam proses perencanaan dan penganggaran formal

2. Peningkatan peran, kapasitas, serta kualitas kinerja Pemerintahan Daerah di sektor

air minum dan sanitasi

B. Arahan berdasarkan SPM PU 2014

1. Presentase pengurangan sampah di perkotaan sebesar 20% penduduk

2. Presentase pengangkutan sampah sebesar 70% penduduk

3. Presentase pengoperasian TPA sebesar 70% penduduk

C. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 dan PP 81

tahun 2012, Permen PU 3/2013.

Aspek Teknis Teknologi:

Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 21/PRT/M/2006 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan

(KSNP-SPP) maka untuk operasionalisasi kebijakan meningkatkan aspek teknis

operasional persampahan maka beberapa strategi ditetapkan yaitu:

Optimalisasi pemanfaatan prasarana dan sarana persampahan

Pengurangan timbulan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya

Meningkatkan cakupan pelayanan secara terencana dan berkeadilan

Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan

Melaksanakan rehabilitasi TPA yang mencemari lingkungan

Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA kearah sanitary landfill

Penelitian, pengembangan, dan aplikasi persampahan tepat guna dan

berwawasan lingkungan

Aspek Pengembangan Pengaturan

a. Kelembagaan yang diharapkan dalam pengelolaan sampah adalah kelembagaan

yang sesuai dengan amanat PP no 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan

pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah

Kabupaten/Kota.

Page 170: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 170

7 - 170

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

b. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 81 Tahun 2012 pasal 26 disebutkan bahwa

dalam melakukan kegiatan pengangkutan, pengolahan,dan pemrosesan akhir

sampah, pemerintah kabupaten/kota dapat (Anonim, 2012):

Membentuk kelembagaan pengelola sampah;

Bermitra dengan badan usaha atau masyarakat; dan/atau bekerjasama

dengan pemerintah kabupaten/kota lain

c. Perancangan aspek peraturan meliputi penyempurnaan peraturan daerah yang

sudah ada berdasarkan hasil analisa atau pembuatan perda baru. Perda tersebut

meliputi:

Perda Pembentukan Institusi, meliputi pembentukan organisasi pengelola

persampahan, struktur organisasi dan tata laksana kerja termasuk pengaturan

koordinasi antar instansi, antar kota dan kerja sama dengan swasta dan

masyarakat (materi sesuai kriteria perencanaan)

Perda Ketentuan Umum dan Teknis Penanganan Sampah, meliputi ketentuan

pengaturan penanganan sampah dari sumber sampai TPA termasuk

ketentuan larangan pembakaran sampah secara terbuka, pembuangan ke

bantaran sungai atau TPA liar. Selain itu juga adanya ketentuan yang jelas

mengenai penyapuan jalan dan pembersihan saluran yang harus dilaksanakan

oleh masyarakat serta ketentuan 3 R (reduksi sampah) dan metode

pembuangan akhir sampah secara SLF atau CLF serta ketentuan mengenai

peruntukan lahan pasca TPA

Perda Retribusi, meliputi ketentuan struktur tarif dan cara perhitungan serta

metode penarikannya (kerjasama dengan instansi lain seperti PLN atau

masyarakat atau swasta)

Perda Kemitraan, meliputi ketentuan pola kerjasama dengan swasta

Rencana penerapan perda yang didahului dengan sosialisasi dan uji coba

dikawasan tertentu yang secara perlahan dikembangkan ke wilayah lain serta

mempersiapkan pelaksanaan law enforcement

Berdasarkan Permen PU No. 3 Tahun 2013 tentang pedoman penyelenggaraan

prasarana dan sarana pengelolaan Sampah:

Penyusunan rencana induk bidang persampahan memperhatikan hal-hal:

i. Kebijakan dan strategi penyelenggaraan PSP

ii. Norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah

Rencana Tata Ruang Wilayah; dan keterpaduan dengan pengembangan

sistem penyediaan air minum, sistem pembuangan air limbah, dan sistem

drainase perkotaan.

Page 171: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 171

7 - 171

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Aspek Keuangan/Pembiayaan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan

Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga, maka dalam

penyelenggaraan penanganan sampah, pemerintah kabupaten/kota memungut

retribusi kepada setiap orang atas jasa pelayanan yang diberikan. Retribusi tersebut

ditetapkan secara progresif berdasarkan jenis, karakteristik, dan volume sampah

(Anonim, 2012). Lebih lanjut dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa hasil

retribusi digunakan untuk:

i. Kegiatan layanan penanganan sampah

ii. Penyediaan fasilitas pengumpulan sampah

iii. Penanggulangan keadaan darurat

iv. Pemulihan lingkungan akibat kegiatan penanganan sampah; dan/atau

v. Peningkatan kompetensi pengelola sampah

Menurut SNI 19-2454-2002 yang mengatur Tata Cara Pengelolaan Sampah Permukiman,

biaya pengelolaan sampah dihitung berdasarkan biaya operasional dan pemeliharaan serta

pergantian peralatan. Perbandingan biaya pengelolaan dari biaya total pengelolaan sampah

sebagai berikut (Anonim 2002):

Biaya pengumpulan 20% - 40%

Biaya pengangkutan 40% - 60%

Biaya pemrosesan akhir 10% - 30%

Aspek Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat merupakan aspek yang sangat penting dalam pengelolaan

sampah secara terpadu. Pengelolaan sampah berbasis masyarakat (Community Based

Solid Waste Management/CBSWM) adalah suatu pendekatan pengelolaan sampah yang

didasarkan pada kebutuhan dan permintaan masyarakat, direncanakan, dilaksanakan,

dikontrol, dan di evaluasi bersama masyarakat (Anonim, 2006 Peraturan Menteri

Pekerjaan Umum Nomor: 21/PRT/M/2006). Hal ini dapat mulai digerakkan di tingka

dasar pada tingkat dini komposisi masyarakat yaitu anak-anak mulai usia sekolah bahkan

usia balita dapat diterapkan dengan prilaku dan kebiasaan di rumah yang diajarkan oleh

orangtua. Adanya peran sekolah adiwiyata, kinerja pengelolaan persampahan diterapkan

di sekolah-sekolah. Kemudian peran ibu-ibu di kelompok masyarakat dengan penggalakan

gerakan 3R melalui bank sampah dan kiampung organik, yang bertujuan meminimalisasi

timbulan sampah sejak dari sumbernya.

Page 172: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 172

7 - 172

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Gambar 7.20. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sejenis Sampah Rumah Tangga

D. Berdasarkan RTRW Kabupaten Tanah Bumbu 2011-2031 dan RPI2JM Kabupaten Tanah

Bumbu:

a. Penyediaan fasilitas pemilahan sampah pada kawasan permukiman, kawasan

komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan

fasilitas lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilahan sampah dengan menerapkan

prinsip 3 R

b. Keberadaan lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah terdapat di Kecamatan

Simpang Empat

c. Pengembangan lokasi Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) terdapat di

seluruh kawasan perkotaan pada setiap kecamatan, meliputi: Kecamatan Satui,

Kecamatan Khusan Hilir dan Simpang Empat

d. Program pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman yang direncanakan di

Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2015-2019 untuk sub sektor persampahan:

Infrastruktur PSD TPA

Pengadaan Dump Truk

Tempat Pemrosesan Akhir Sampah

Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah 3R

E. Berdasarkan Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan (PTMP) Sampah

Kabupaten Tanah Bumbu

a. Cakupan Pelayanan dan Daerah Pelayanan

Berdasarkan data Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan (PTMP)

Kabupaten Tanah Bumbu 2011, maka daerah pelayanan pengelolaan sampah

Kabupaten Tanah Bumbu baru melayani 4 kecamatan dengan persentase cakupan

pelayanan +/- 25 s/d 30%. Kecamatan-kecamatan yang sudah dilayani antara lain:

1) Kecamatan Batu Licin (3 Desa)

2) Kecamatan Simpang Empat (8 Desa)

3) Kecamatan Satui (wilayah perkotaan saja dan pasar)

4) Kecamatan Kusan Hilir (wilayah perkotaan saja dan pasar).

Page 173: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 173

7 - 173

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

b. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah

Kecamatan Batulicin dan kecamatan Simpang Empat dilayani oleh TPA Sungai Dua

yang memiliki sistem controlled landfill, sedangkan Kecamatan Kusan Hilir dilayani

oleh TPA Pagatan dan Kecamatan Satui dilayani oleh TPA Sungai Danau dengan

sistem open dumping. Untuk 6 kecamatan lainnya sampai saat ini belum

mendapatkan pelayanan karena jarak masing-masing kecamatan berjauhan dan

belum terdapat TPA untuk menangani 6 kecamatan tersebut. Rencana

pengembangan pelayanan sampah di masing-masing kecamatan diuraikan berikut ini.

F. Pengembangan Pelayanan Sampah di Kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang

Empat

i. Daerah Pelayanan

Wilayah kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang Empat dilayani oleh TPA

Sungai Dua dengan cakupan daerah pelayanan +/- 60% s/d 70% dari wilayah

administrasi. Desa-desa yang menjadi daerah pelayanan antara lain:

a. Kecamatan Batulicin

Pondok Butun

Kersik Putih

Batulicin

b. Kecamatan Simpang Empat

Kampung Baru

Sari Gadung

Tungkaran Pangeran

Sungai Dua

Batu Ampar

Bersujud

Sejahtera

Gunung Antasari

ii. Tingkat Pelayanan

Tingkat pelayanan persampahan baru mencapai 27% terhadap desa yang terlayani

(11 Desa) dari total jumlah penduduk sebesar 56.798 jiwa. Sedangkan apabila

ditinjau dari masing-masing kecamatan, maka tingkat pelayanan di masing-masing

kecamatan adalah:

Kec. Batulicin : 40% terhadap jumlah penduduk desa yang terlayani (3

desa)

Kec. Simpang Empat : 30% terhadap jumlah penduduk desa yang terlayani (8

desa)

Tingkat pelayanan tersebut direncanakan meningkat dengan target:

Tahun 2015 :50 - 60%

Tahun 2020 : 75%

Dibawah ini disajikan hasil proyeksi tingkat pelayanan dan volume sampah terlayani

sampah dengan Tahun 2020.

Page 174: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 174

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.49. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Batulicin S/D Tahun 2020

Tahun

Proyeksi Penduduk

Kecamatan (jiwa)

Jumlah Penduduk Wilayah

Pelayanan

Jumlah Penduduk Non Wilayah

Pelayanan

Produksi Sampah

Volume Sampah Wil. Pelayanan Volume Sampah Non Wil. Pelayanan

Tingkat Pelayanan

Volume Sampah

Terlayani Domestik

Non Domestik

Total Domestik Non

Domenstik Total

(%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (M3/Org.Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)

2010 15,401 60% 9,2406 40% 6,1604 2,5 23,10 5,78 28,88 15,40 3,85 19,25 40% 19,25

2011 15,709 60% 9,425 40% 6,284 2,5 23,56 5,89 29,45 15,71 3,93 19,64 45% 22,09

2012 16,023 60% 9,614 40% 6,409 2,5 24,04 6,01 30,04 16,02 4,01 20,03 50% 25,04

2013 16,344 60% 9,806 40% 6,537 2,5 24,52 6,13 30,64 16,34 4,09 20,43 53% 27,07

2014 16,671 60% 10,002 40% 6,668 2,5 25,01 6,25 31,26 16,67 4,17 20,84 55% 28,65

2015 17,004 60% 10,202 40% 6,802 2,5 25,51 6,38 31,88 17,01 4,25 21,26 60% 31,88

2016 17,344 60% 10,406 40% 6,938 2,5 26,02 6,50 32,52 17,35 4,34 21,68 63% 34,15

2017 17,691 60% 10,615 40% 7,076 2,5 26,54 6,63 33,17 17,69 4,42 22,11 67% 37,04

2018 18,045 60% 10,827 40% 7,218 2,5 27,07 6,77 33,83 18,05 4,51 22,56 70% 39,47

2019 18,406 60% 11,043 40% 7,362 2,5 27,61 6,90 34,51 18,41 4,60 23,01 72% 41,41

2020 18,774 60% 11,264 40% 7,509 2,5 28,16 7,04 35,20 18,77 4,69 23,47 75% 44,00

Sumber : PTMP Kabupaten Tanah Bumbu

Page 175: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 175

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.50. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Simpang Empat s/d Tahun 2020

Tahun

Proyeksi Penduduk Kecamatan

(Jiwa)

Jumlah Penduduk Wilayah

Pelayanan

Jumlah Penduduk Non

Pelayanan

Produksi Sampah

Volume Sampah Wil Pelayanan Volume Sampah Non Wil.

Pelayanan

Tingkat Pelayanan

Volume Sampah

Terlayani Domestik

Non Domestik

(25% Domestik)

Total Domestik

Non Domestik

(25% Domestik)

Total

(%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)

2010 67,939 70% 47,557 30% 20,382 2,5 118,89 29,72 148,62 50,96 12,74 63,69 30,00% 63,69

2011 69,298 70% 48,509 30% 20,789 2,5 121,27 30,32 151,59 51,97 12,99 64,97 35,00% 75,79

2012 70,684 70% 49,479 30% 21,205 2,5 123,70 30,92 154,62 53,01 13,25 66,27 40,00% 88,36

2013 72,098 70% 50,468 30% 21,629 2,5 126,17 31,54 157,71 54,07 13,52 67,59 45,00% 101,39

2014 73,54 70% 51,478 30% 22,062 2,5 128,70 32,17 160,87 55,16 13,79 68,94 50,00% 114,91

2015 75,01 70% 52,507 30% 22,503 2,5 131,27 32,82 164,08 56,26 14,06 70,32 53,00% 124,24

2016 76,511 70% 53,557 30% 22,953 2,5 133,89 33,47 167,37 57,38 14,35 71,73 56,00% 133,89

2017 78,041 70% 54,629 30% 23,412 2,5 136,57 34,14 170,72 58,53 14,63 73,16 60,00% 146,33

2018 79,602 70% 55,721 30% 23,88 2,5 139,30 34,83 174,13 59,70 14,93 74,63 65,00% 161,69

2019 81,194 70% 56,835 30% 24,358 2,5 142,09 35,52 177,61 60,90 15,22 76,12 70,00% 177,61

2020 82,817 70% 57,972 30% 24,645 2,5 144,93 36,23 181,16 61,61 15,40 77,02 75,00% 193,63

Sumber : PTMP Kabupaten Tanah Bumbu

Page 176: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 176

7 - 176

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

iii. Proyeksi kebutuhan sarana persampahan:

Sarana persampahan yag diperlukan antara lain:

Bin Beroda 120 liter

TPS (1 m3)

Container (6 m3)

Gerobak Sampah (1 m3)

Dump Truck (6 m3)

Arm Roll Truck (6 m3)

A. Proyeksi kebutuhan sarana persampahan di Kecamatan Batulicin dan Kecamatan

Simpang Empat selengkapnya disajikan pada tabel berikut.

Tabel 7.51. Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Batulicin

Tahun

Vol Sampah

Terlayani

Sarana Persampahan

Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah

Dump Truck

Arm Roll Truck

(M3 / Hari) (120 Liter) (1 M3) (6 M3) (1 M3) (6 M3) (6 M3)

2010 10,11 64 19 3 6 1 1

2011 11,19 70 21 3 6 1 1

2012 12,32 77 23 3 7 1 1

2013 13,48 85 25 3 7 1 1

2014 14,69 92 27 3 8 1 1

2015 15,94 100 29 4 8 1 1

2016 17,89 112 33 4 9 1 1

2017 19,90 125 36 4 10 1 1

2018 21,99 138 40 5 11 2 1

2019 24,16 151 44 5 13 2 1

2020 26,40 166 48 6 14 3 1

Tabel 7.52.

Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Simpang Empat

Tahun

Vol Sampah

Terlayani

Sarana Persampahan

Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah

Dump Truck

Arm Roll Truck

(M3 / Hari) (120 Liter) (1 M3) (6 M3) (1 M3) (6 M3) (6 M3)

2010 10,11 237 69 8 19 2 2

2011 11,19 285 82 10 23 3 2

2012 12,32 339 98 11 28 3 2

2013 13,48 395 114 13 32 4 3

2014 14,69 453 131 15 37 4 3

2015 15,94 513 148 17 42 5 3

2016 17,89 576 166 19 47 5 4

2017 19,90 641 185 21 52 6 4

2018 21,99 708 204 23 57 6 4

Page 177: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 177

7 - 177

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tahun

Vol Sampah

Terlayani

Sarana Persampahan

Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah

Dump Truck

Arm Roll Truck

(M3 / Hari) (120 Liter) (1 M3) (6 M3) (1 M3) (6 M3) (6 M3)

2019 24,16 778 224 25 63 7 5

2020 26,40 850 245 28 68 7 5

iv. Proyeksi Kebutuhan Lahan TPA

Kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang Empat Sampai saat ini dilayani oleh

TPA Sungai Dua. Kebutuhan akan area timbulan tiap tahun dan proyeksi kebutuhan

lahan TPA Sungai Dua Yang melayani sampah dari Kecamatan Batulicin dan

Kecamatan Simpang Empat selengkapnya disajikan pada tabel berikut:

Tabel 7.53.

Kebutuhan lahan TPA Sungai Dua

Tahun

Vol Sampah

Terlayani

Dikelola Skala Rumah Tangga Diambil Pemulung Volume Sampah

Masuk TPA

% (M2) % (M2) (M3/Hari)

(M3 / Hr)

2010 48,00 2,0 % 0,96 5,0 % 2,40 44,64

2011 56,67 2,3 % 1,30 5,5 % 3,12 52.25

2012 66,44 2,6 % 1,73 6,0 % 3,99 60,72

2013 76,57 2,9 % 2,22 6,5 % 4,98 69,37

2014 87,08 3,2 % 2,79 7,0 % 6,10 78,20

2015 97,98 3,5 % 3,43 7,5 % 7,35 87,21

2016 109,94 3,8 % 4,18 8,0 % 8,80 9,97

2017 122,33 4,1 % 5,02 8,5 % 10,40 106,92

2018 135,18 4,4 % 5,95 9,0 % 12,17 117,06

2019 148,48 4,7 % 6,98 9,5 % 14,11 127,40

2020 162,27 5,0 % 8,11 10,0 % 16,23 137,93

Daur Ulang Komposting Masuk Landfill

Timbulan Per tahun

Kumulatif Timbulan Sampah

% (M3 / Hr) % (M3 / Hr) (M3 / Hr) (M3/ Thn) (M3)

5,0 % 2,23 0,0 % - 42,41 15.480,27 15.480,27

5,5 % 2,87 0,5 % 0,26 49,11 17.920,70 33.406,98

6,0 % 3,64 1,0 % 0,61 56,47 20.612,00 54.018,97

6,5 % 4,51 1,5 % 1,04 63,62 23.294,91 77.313,89

7,0 % 5,47 2,0 % 1,56 71,16 25.973,81 103.287,70

7,5 % 6,54 2,5 % 2,18 78,48 28.647,00 131.934,70

8,0 % 7,76 3,0 % 2,91 86,30 31.499,10 163.433,60

8,5 % 9,09 3,5 % 3,74 94,09 34.341,75 197.775,55

9,0 % 10,54 4,0 % 4,68 101,84 37.173,01 234.948,56

9,5 % 12,10 4,5 % 5,73 109,56 39.990,90 274.939,45

10,0 % 13,79 5,0 % 6,90 117,24 42.793,39 317.732,84

Page 178: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 178

7 - 178

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tingkat Pemadatan

Ketinggian Timbunan

Volume Sampah

Dipadatkan

Kebutuhan Luas Lahan / Tahun

(Kg / M3) (M) (M3 / Hari) (M2) (Ha)

800,00 4,00 17,67 1.298,09 0,130

600,00 4,00 20,43 1.503,23 0,150

600,00 4,00 23,53 1.728,40 0,173

600,00 4,00 26,59 1.953,38 0,195

600,00 4,00 29,65 2.178,01 0,218

600,00 4,00 32,70 2.402,17 0,240

600,00 4,00 35,96 2.641,33 0,264

600,00 4,00 39,20 2.879,70 0,288

600,00 4,00 42,43 3.117,11 0,312

600,00 4,00 45,65 3.353,40 0,355

600,00 4,00 48,85 3.588,40 0,359

Total 26.643,22 2.664

Kumulatif timbulan sampah sampai dengan tahun 2020 adalah 317.732,84 M3. Dengan

Tingkat pemadatan sampah dalam area landfiil adalah 600 Kg/M3 dan direncanakan tinggi

timbunan sampah adalah 4 meter, maka kebutuhan luas lahan TPA sampai dengan tahun

2020 adalah sekitar 2,664 Ha = 2,7 Ha.

II. Pengembangan Pelayanan Sampah di Kecamatan Kusan Hilir

1) Wilayah Pelayanan

Wilayah Kusan Hilir dilayani oleh TPA Pagatan dengan cakupan daerah pelayanan

±50% dari wilayah administrasi.

2) Tingkat Pelayanan

Tingkat pelayanan persampahan baru mencapai 28,54% terhadap desa yang terlayani

dari total jumlah penduduk sebesar 26.912 jiwa. Tingkat pelayanan tersebut

direncanakan meningkat dengan target:

Tahun 2015 : 40%

Tahun 2020 : 65%

Sarana Persampahan Yang Diperlukan Antara Lain:

Bin Beroda 120 Liter

TPS (6 m3)

Gerobak Sampah (1 m3)

Dump Truck (6 m3)

Arm Truck (6 m3)

Proyeksi kebutuhan sarana persampahan di kecamatan Satui selengkapnya pada tabel

berikut.

Page 179: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 179

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.54. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Kusan Hilir s/d Tahun 2020

Tahun

Proyeksi Penduduk

Kec

Jumlah Penduduk Wilayah

Pelayanan

Jumlah Penduduk Non

Wilayah Pelayanan

Produksi Sampah

Volume Sampah Wil.Pelayanan Volume Sampah Non

Wil.Pelayanan Tingkat Pelayanan

Volume Sampah

Terlayani Domestik Non

Domestik Total Domestik

Non Domestik

Total

(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)

2010 53.823 50% 26.912 50% 26.912 2,5 67.280 16.820 84.100 67.280 16.820 84.100 23,54% 39.594

2011 54.900 50% 27.450 50% 27.450 2,5 68.625 17.156 85.781 68.625 17.156 85.781 30,00% 51.469

2012 55.998 50% 27.999 50% 27.999 2,5 69.998 17.499 87.497 69.998 17.499 87.497 32,50% 56.873

2013 57.118 50% 28.559 50% 28.559 2,5 71.398 17.849 89.247 71.398 17.849 89.247 35,00% 62.473

2014 58.260 50% 29.130 50% 29.130 2,5 72.825 18.206 91.031 72.825 18.206 91.031 37,50% 68.273

2015 59.425 50% 29.713 50% 29.713 2,5 74.283 18.571 92.853 74.283 18.571 92.853 40,00% 74.283

2016 60.614 50% 30.307 50% 30.307 2,5 75.768 18.942 94.709 75.768 18.942 94.709 45,00% 85.238

2017 61.826 50% 30.913 50% 30.913 2,5 77.283 19.321 96.603 77.283 19.321 96.603 50,00% 96.603

2018 63.063 50% 31.531 50% 31.531 2,5 78.828 19.707 98.534 78.828 19.707 98.534 55,00% 108.388

2019 64.324 50% 32.162 50% 32.162 2,5 80.405 20.101 100.506 80.405 20.101 100.506 60,00% 120.608

2020 65.610 50% 32.805 50% 32.805 2,5 82.013 20.503 102.516 82.013 20.503 102.516 65,00% 133.270

Page 180: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 180

7 - 180

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

3) Proyeksi Kebutuhan Sarana Prasarana

Sarana persampahan yang diperlukan antara lain:

Bin Beroda 120 Liter

TPS (1m3)

Container (6 m3)

Gerobak Sampah (1 m3)

Dump Truck (6 m3)

Arm Roll Truck ( 6 m3)

Proyeksi kebutuhan sarana persampahan di kecamatan kusan hilir selengkapnya pada

tabel berikut.

Tabel 7.55. Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Kusan Hilir

Tahun Vol Sampah

Terlayani(M3/Hari)

Sarana Persampahan

Bin Roda

TPS Container Gerobak Sampah

Dump Truck

Armroll Truck

2010 24,00 151 44 5 13 2 1

2011 25,73 161 47 6 13 2 1

2012 28,44 178 52 6 15 2 1

2013 31,24 196 57 7 16 2 2

2014 34,14 214 62 7 18 2 2

2015 37,14 233 67 8 19 2 2

2016 42,62 267 77 9 22 3 2

2017 48,30 302 87 10 25 3 2

2018 54,19 339 98 11 28 3 2

2019 60,30 377 109 13 31 4 3

2020 66,64 417 120 14 34 5 3

4) Proyeksi Kebutuhan Lahan TPA

Volume timbulan Sampah sampai dengan tahun 2020 adalah 129.735.41 M³. Dengan

tingkat pemadatan sampah dalam area landfill maka kebutuhan luas lahan TPA

sampai dengan tahun 2020 adalah sekitar 1,068 Ha.

C. Pengembangan Pelayanan Sampah di Kecamatan Satui

1). Wilayah Pelayanan

Wilyah Satui di layani oleh TPA Sungai Danau Dengan Cakupan daerah pelayan ±50%

dari wilayah administrasi.

2). Tingkat Pelayanan

Tingkat pelayanan persampahan diwilayah pelayanan baru mencapai 31,68%.

Terhadap desa yang terlayani dari total jawaban penduduk sebesar 24,238 jiwa.

Tingkat pelayanan tersebut di rencanakan meningkat dengan target:

Tahun 2016 : 40%

Tahun 2020 : 66%

Dibawah ini disajikan hasil proyeksi tingkat pelayanan dan volume sampah terlayani

sampai dengan tahun 2020.

Page 181: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 181

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.56. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Satui s/d Tahun 2020

Tahun

Proyeksi pendudukan Kecamatan

Jumlah Penduduk Wilayah

Pelayanan

Jumlah penduduk Non Wilayah

Produksi Volume Sampah Wil

pelayanan Total

Tingkat Pelayanan

Volume sampah

Terlayani

Pelayanan Sampah Dosmetik Non

Dosmetik

Jiwa (%) Jiwa (%) Jiwa (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)

2010 48.478 50% 24.239 50% 24.239 2,5 60,60 15,15 75,75 31,68 24,00

2011 49.447 50% 24.724 50% 24.724 2,5 61,81 15,45 77,26 32,00 24,72

2012 50.436 50% 25.218 50% 25.218 2,5 63,05 15,76 78,81 34,00 26,79

2013 51.445 50% 25.722 50% 25.722 2,5 64,31 16,08 80,38 36,00 28,94

2014 52.474 50% 26.237 50% 26.237 2,5 65,59 16,40 81,99 38,00 31,16

2015 53.523 50% 26.762 50% 26.762 2,5 66,90 16,73 83,63 40,00 33,45

2016 54.594 50% 27.297 50% 27.297 2,5 68,24 17,06 85,30 45,00 38,39

2017 55.685 50% 27.843 50% 27.843 2,5 69,61 17,40 87,01 50,00 43,50

2018 56.799 50% 28.400 50% 28.400 2,5 71,00 17,75 88,75 55,00 48,81

2019 57.935 50% 28.968 50% 28.968 2,5 72,42 18,10 90,52 60,00 54,31

2020 59.094 50% 29.547 50% 29.547 2,5 73,87 18,47 92,33 65,00 60,02

Page 182: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 182

7 - 182

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.57. Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Satui

Tahun

Vol Sampah

Sarana Persampahan

(M3/Hari) Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah

Dump Truck

ArmRoll Truck

2010 24,00 150 44 5 12 2 1

2011 24,72 155 45 5 13 2 1

2012 26,79 168 49 6 14 2 1

2013 28,94 181 53 6 15 2 1

2014 31,16 195 57 7 16 2 2

2015 33,45 210 61 7 17 2 2

2016 38,39 240 70 8 20 2 2

2017 43,50 272 79 9 22 3 2

2018 48,81 306 88 10 25 3 2

2019 54,31 340 98 11 28 3 2

2020 60,02 376 109 13 31 4 3

5) Proyeksi Kebutuhan Lahan TPA

Timbulan sampah yang dihasilkan sampai dengan tahun 2020 adalah 118.839,27

M3. Dengan tingkat pemadatan sampah dalam area landfill adalah 600 Kg/M3

sedangkan tinggi timbunan sampah direncanakan 4 meter, maka kebutuhan luas

lahan TPA sampai dengan tahun 2020 adalah sekitar 0,997 Ha = 1 Ha.

D). Rencana Pengembangan Pelayanan Sampah di Kecamatan – Kecamatan yang belum

mempunyai TPA

Berdasarkan hasil Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kabupaten

Tanah Bumbu, maka pengembangan pengelolaan sampah untuk 6 (enam) kecamatan

yang belum mendapatkan pelayanan adalah sebagai berikut:

1) Wilayah Pelayanan

Wilayah Kecamatan yang sampai saat ini belum ada pelayanan sampah dan akan

mendapatkan pelayanan sampah adalah:

Kecamata Sungai Loban

Kecamatan Angsana

Kecamatan Kusan Hulu

Kecamatan Kuranji

Kecamatan Karang Bintang

Kecamatan Mantewe

2) Tingkat Pelayanan

Tingkat pelayanan persampahan di wilayah pelayanan masih 0% dan direncanakan

baru pada tahun 2013 ada pelayanan sampah dengan tingkat pelayanan 10%.

Tingkat pelayanan sampah tersebut direncanakan meningkat dengan target

pelayanan adalah:

Tahun 2015 : 20%

Tahun 2020 : 45%

Page 183: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 183

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.58. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Sungai Loban s/d Tahun 2020

Tahun

Proyeksi Penduduk

Kecamatan

Jumlah Penduduk Wilayah

Pelayanan

Jumlah Penduduk Non

Wilayah Pelayanan

Produksi Sampah

Volume Sampah Wil Pelayanan Volume Sampah Non Wil

Pelyanan Tingkat Pelayanan

Volume Sampah

Terlayani Domestik Non

Domestik Total Domestik

Non Domestik

Total

(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)

2010 23.157 30 % 6.948 70 % 16.211 2.5 17,37 4,34 21,17 40,53 10,13 50,66 0,00% -

2011 23.622 30 % 7.087 70 % 16.536 2.5 17,72 4,43 22,15 41,34 10,33 51,67 0,00% -

2012 24.095 30 % 7.228 70 % 16.866 2.5 18,07 4,52 22,59 42,17 10,54 52,71 0,00% -

2013 24.577 30 % 7.373 70 % 17.204 2.5 18,43 4,61 23,04 43,01 10,75 53,76 10,00% 2,30

2014 25.068 30 % 7.520 70 % 17.548 2.5 18,80 4,70 23,50 43,87 10,97 54,84 15,00% 3,53

2015 25.570 30 % 7.671 70 % 17.899 2.5 19,16 4,79 23,97 44,75 11,19 55,93 20,00% 4,79

2016 26.081 30 % 7.824 70 % 18.257 2.5 19,56 4,89 24,45 45,64 11,41 5705 25,00% 6,11

2017 26.603 30 % 7.981 70 % 18.622 2.5 19,95 4,99 24,94 46,55 11,64 58,19 30,00% 7,48

2018 27.135 30 % 8.140 70 % 18.994 2.5 20,35 5,09 25,44 47,49 11,87 59,36 35,00% 8,90

2019 27.677 30 % 8,303 70 % 19.374 2.5 20,76 5,19 25,95 48,44 12,11 60,54 40,00% 10,38

2020 28.231 30 % 8.649 70 % 19.762 2.5 21,17 5,29 26,47 49,40 12,35 61,755 45,00% 11,91

Page 184: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 184

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.59. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Angsana s/d Tahun 2020

Tahun

Proyeksi Penduduk

Kecamatan

Jumlah Penduduk Wilayah

Pelayanan

Jumlah Penduduk Non

Wilayah Pelayanan

Produksi Sampah

Volume Sampah Wil Pelayanan Volume Sampah Non Wil Pelyanan Tingkat

Pelayanan

Volume Sampah

Terlayani Domestik Non

Domestik Total Domestik

Non Domestik

Total

(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)

2010 20.424 30 % 6.127 70 % 14.297 2.5 15,32 3,83 35,74 8,94 10,13 44,68 0,00% -

2011 20.883 30 % 6.250 70 % 14.583 2.5 15,62 3,91 36,46 9,11 10,33 45,57 0,00% -

2012 21.250 30 % 6.375 70 % 14.875 2.5 15,94 3,98 37,19 9,30 10,54 46,48 0,00% -

2013 21.675 30 % 6.502 70 % 15.172 2.5 16,26 4,06 37,93 9,46 10,75 47,41 10,00% 2,30

2014 22.108 30 % 6.632 70 % 15.476 2.5 16,58 4,15 38,69 9,67 10,97 48,36 15,00% 3,11

2015 22.550 30 % 6.765 70 % 15.785 2.5 16,91 4,23 39,46 9,87 11,19 49,33 20,00% 4,23

2016 23.001 30 % 6.900 70 % 16.101 2.5 17,25 4,31 40,25 10,06 11,41 50,32 25,00% 5,39

2017 23.461 30 % 7.038 70 % 16.423 2.5 17,60 4,40 41,06 10,26 11,64 51,32 30,00% 6,60

2018 23.931 30 % 7.179 70 % 16.751 2.5 17,95 5,49 41,88 10,47 11,87 52,35 35,00% 7,85

2019 24.409 30 % 7.323 70 % 17.086 2.5 18,31 4,58 42,72 10,68 12,11 53,40 40,00% 9,15

2020 24.897 30 % 7.469 70 % 17.428 2.5 18,67 4,67 43,57 10,89 12,35 54,46 45,00% 10,50

Page 185: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 185

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.60. Proyesi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Kusan Hulu s/d Tahun 2020

Tahun

Proyeksi Penduduk Kecamatan

Jumlah Penduduk Wilayah

Pelayanan

Jumlah Penduduk

Non Wilayah

Pelayanan

Produksi Sampah

Volume Sampah Wil Pelayanan Volume Sampah Non Wil

Pelyanan Tingkat Pelayanan

Volume Sampah

Terlayani Domestik Non

Domestik Total Domestik

Non Domestik

Total

(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)

2010 26.229 30 % 7.869 70 % 13.361 2.5 19.67 4,92 24,59 45,90 11,48 57,38 0,00% -

2011 26.754 30 % 8.026 70 % 18.728 2.5 20.07 5,02 25,08 46,82 11,70 58,52 0,00% -

2012 27.289 30 % 8.187 70 % 19.102 2.5 20.47 5,12 25,58 47,76 11,94 59,69 0,00% -

2013 27.835 30 % 8.350 70 % 19.484 2.5 20.88 5,22 26,10 48,71 12,18 60,89 10,00% 2,61

2014 28.391 30 % 8.517 70 % 19.874 2.5 21.29 5,32 26,62 49,69 12,42 62,11 15,00% 3,99

2015 28.959 30 % 8.688 70 % 20.271 2.5 21.72 5,43 27,15 50,68 12,67 63,35 20,00% 5,43

2016 29.638 30 % 8.862 70 % 20.677 2.5 22.15 5,54 27,69 51.69 12,92 64,62 25,00% 6,92

2017 30.129 30 % 9.039 70 % 21.090 2.5 22.60 5,65 28,25 52,73 13,18 65,91 30,00% 8,47

2018 30.732 30 % 9.220 70 % 21.512 2.5 23.05 5,76 28,81 53,78 13,45 67,23 35,00% 10,08

2019 31.346 30 % 9.404 70 % 21.943 2.5 23.51 5,88 29,39 54,86 13,71 68,57 40,00% 11,75

2020 31.973 30 % 9.592 70 % 22.381 2.5 23.98 6,00 29,98 55,95 13,99 69,94 45,00% 13,49

Page 186: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 186

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.61. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Kuranji s/d Tahun 2020

Tahun

Proyeksi Penduduk

Kecamatan

Jumlah Penduduk Wilayah

Pelayanan

Jumlah Penduduk

Non Wilayah

Pelayanan

Produksi Sampah

Volume Sampah Wil Pelayanan Volume Sampah Non Wil

Pelyanan Tingkat Pelayanan

Volume Sampah

Terlavani Domestik Non

Domestik Total Domestik

Non Domestik

Total

(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)

2010 9.797 30 % 2.939 70 % 6.858 2.5 7,35 1,84 9,18 17,14 4,29 21,43 0,00% -

2011 9.993 30 % 2.998 70 % 6.995 2.5 7,49 1,87 9,37 17,49 4,37 21,86 0,00% -

2012 10.193 30 % 3.058 70 % 7.135 2.5 7,64 1,91 9,53 17,84 4,46 22,30 0,00% -

2013 10.397 30 % 3.119 70 % 7.278 2.5 7,80 1,95 9,75 18,19 4,55 22,74 10,00% 0,97

2014 10.605 30 % 3.181 70 % 7.423 2.5 7,95 1,99 9,94 18,56 4,64 23,20 15,00% 1,49

2015 10.817 30 % 3.245 70 % 7.572 2.5 8,11 2,03 10,14 18,93 4,73 23,66 20,00% 2,03

2016 11.033 30 % 3.310 70 % 7.723 2.5 8,27 2,07 10,34 19,31 4,83 24,13 25,00% 2,59

2017 11.254 30 % 3.376 70 % 7.878 2.5 8,44 2,11 10,55 19,69 4,92 24,62 30,00% 3,17

2018 11.479 30 % 3.444 70 % 8.035 2.5 8,61 2,15 10,76 20,09 5,02 25,11 35,00% 3,77

2019 11.708 30 % 3.513 70 % 8.196 2.5 8,78 2,20 10,98 20,49 5,12 25,61 40,00% 4,39

2020 11.943 30 % 3.583 70 % 8.360 2.5 8,96 2,24 11,20 20,90 5,22 26,12 45,00% 5,04

Page 187: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 187

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.62. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Karang Bintang s/d Tahun 2020

Tahun

Proyeksi Penduduk Kecamatan

Jumlah Penduduk Wilayah

Pelayanan

Jumlah Penduduk Non

Wilayah Pelayanan

Produksi Sampah

Volume Sampah wil.pelayanan Volume Sampah Non

wil.pelayanan Tingkat Pelayanan

Volume Sampah

Terlayani Domestik Non

Domestik Total Domestik

Non Domestik

Total

(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)

2010 22.623 30% 6.787 70% 15.836 2,5 16,97 4,24 21,21 39,59 9,90 49,49 0,00% -

2011 23.075 30% 6.923 70% 16.153 2,5 17,31 4,33 21,63 40,38 10,10 50,48 0,00% -

2012 23.537 30% 7.061 70% 16.476 2,5 17,65 4,41 22,07 41,19 10,30 51,49 0,00% -

2013 24.007 30% 7.202 70% 16.805 2,5 18,01 4,50 22,51 42,01 10,50 52,52 10,00% 2,25

2014 24.487 30% 7.346 70% 17.141 2,5 18,37 4,59 22,96 42,85 10,71 53,57 15,00% 3,44

2015 24.997 30% 7.493 70% 17.484 2,5 18,73 4,68 23,42 43,71 10,93 54,64 20,00% 4,68

2016 25.477 30% 7.643 70% 17.834 2,5 19,11 4,78 23,88 44,58 11,15 55,73 25,00% 5,97

2017 25.986 30% 7.796 70% 18.190 2,5 19,49 4,87 24,36 45,48 11,37 56,84 30,00% 7,31

2018 26.506 30% 7.952 70% 18.554 2,5 19,88 4,97 24,85 46,39 11,60 57,98 35,00% 8,70

2019 27.036 30% 8.111 70% 18.925 2,5 20,28 5,07 25,35 47,31 11,83 59,14 40,00% 10,14

2020 27.577 30% 8.273 70% 19.304 2,5 20,68 5,17 25,85 48,26 12,06 60,32 45,00% 11,63

Page 188: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 188

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.63. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Mentewe s/d Tahun 2020

Tahun

Proyeksi Penduduk Kecamatan

Jumlah Penduduk Wilayah

Pelayanan

Jumlah Penduduk Non

Wilayah Pelayanan

Produksi Sampah

Volume Sampah wil.pelayanan Volume Sampah Non

wil.pelayanan Tingkat Pelayanan

Volume Sampah

Terlayani Domestik Non

Domestik Total Domestik

Non Domestik

Total

(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)

2010 27.282 30% 8.185 70% 19.097 2,5 20,46 5,12 25,58 47,74 11,94 59,68 0,00% -

2011 27.828 30% 8.348 70% 19.479 2,5 20,87 5,22 26,09 48,70 12,17 60,87 0,00% -

2012 28.384 30% 8.515 70% 19.869 2,5 21,29 5,32 26,61 49,67 12,42 62,09 0,00% -

2013 28.952 30% 8.686 70% 20.266 2,5 21,71 5,43 27,14 50,67 12,67 63,33 10,00% 2,71

2014 29.531 30% 8.859 70% 20.672 2,5 22,15 5,54 27,69 51,68 12,92 64,60 15,00% 4,15

2015 30.121 30% 9.036 70% 21.085 2,5 22,59 5,65 28,24 52,71 13,18 65,89 20,00% 5,65

2016 30.724 30% 9.217 70% 21.507 2,5 23,04 5,76 28,80 53,77 13,44 67,21 25,00% 7,20

2017 31.338 30% 9.402 70% 21.937 2,5 23,50 5,88 29,38 54,84 13,71 68,55 30,00% 8,81

2018 31.965 30% 9.590 70% 22.376 2,5 23,97 5,99 29,97 55,94 13,98 69,92 35,00% 10,49

2019 32.604 30% 9.781 70% 22.823 2,5 24,45 6,11 30,57 57,06 14,26 71,32 40,00% 12,23

2020 33.257 30% 9.997 70% 23.280 2,5 24,94 6,24 31,18 58,20 14,55 72,75 45,00% 14,03

Page 189: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 189

7 - 189

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

3) Proyeksi kebutuhan Sarana Persampahan

Sarana persampahan yang diperlukan antara lain:

Bin Beroda 120 liter

TPS (1m3)

Gerobak Sampah (1 m3)

Dump Truck (6 m3)

Proyeksi kebutuhan sarana persampahan di kecamatan-kecamatan yang sampai

saat ini belum ada pelayanan sampah disajikan pada table berikut.

Tabel 7.64. Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Sungai Loban

Tahun

Vol Sampah Terlayani

Sarana Persampahan

Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah

Dump Truck

Arm Roll Truck

(M3/Hari) (120 Liter) (1 M3) (6 M3) (1 M3) (6 M3) (6 M3)

2010 - - -

2011 - - -

2012 - - -

2013 2,00 15 7 2 1

2014 3,53 23 11 2 1

2015 4,79 30 15 3 1

2016 6,11 39 19 4 1

2017 7,48 47 23 4 1

2018 8,90 56 27 5 1

2019 10,38 65 32 6 1

2020 11,91 75 36 6 1

Tabel 7.65. Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Angsana

Tahun

Vol Sampah Terlayani

Sarana Persampahan

Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah

Dump Truck

Arm Roll Truck

(M3/Hari) (120 Liter) (1 M3) (6 M3) (1 M3) (6 M3) (6 M3)

2010 - - -

2011 - - -

2012 - - -

2013 2,03 13 7 2 1

2014 3,11 20 10 2 1

2015 4,23 27 13 3 1

2016 5,39 34 17 3 1

2017 6,60 42 20 4 1

2018 7,85 50 24 4 1

2019 9,15 58 28 5 1

2020 10,50 66 32 6 1

Page 190: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 190

7 - 190

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.66. Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Kusan Hulu

Tahun

Vol Sampah Terlayani

Sarana Persampahan

Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah

Dump Truck

Arm Roll Truck

(M3 / Hr) (120 Liter) (1 M3) (6 M3) (1 M3) (6 M3) (6 M3)

2010 - - - - -

2011 - - - - -

2012 - - - - -

2013 2,61 17 8 2 1

2014 3,99 25 12 2 1

2015 5,43 34 17 3 1

2016 6,92 44 21 4 1

2017 8,47 53 26 5 1

2018 10,08 64 31 6 1

2019 11,75 74 36 6 1

2020 13,49 85 41 7 2

Tabel 7.67.

Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Karang Bintang

Tahun

Vol Sampah Terlayani

Sarana Persampahan

Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah

Dump Truck

Arm Roll Truck

(M3 / Hari) (120 Liter) (1 M3) (6 M3) (1 M3) (6 M3) (6 M3)

2010 - - - - -

2011 - - - - -

2012 - - - - -

2013 2,25 15 7 2 1

2014 3,44 22 11 2 1

2015 4,68 30 15 3 1

2016 5,97 38 18 3 1

2017 7,31 46 22 4 1

2018 8,70 55 27 5 1

2019 10,14 64 31 6 1

2020 11,63 73 35 6 1

Page 191: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 191

7 - 191

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.11.2. KONDISI EKSISTING

Secara umum sistem pengelolaan Persampahan di Kabupaten Tanah Bumbu masih

menggunakan pola lama yang di kenal dengan 3P, yaitu Pengumpulan, Pengangkutan dan

Pemrosesan akhir sampah (Buang-Kumpul-Angkut). Sub sistem pengelolaan sampah di

Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut:

1. Aspek Teknis

A. Sumber Timbulan Sampah dan Daerah Pelayanan

Sampah Kabupaten Tanah Bumbu berasal dari berbagai sumber seperti dari perumahan,

pasar, rumah sakit, tempat-tempat umum, dan industri. Sampah organik dan rumah tangga

mendominasi komposisi sampah yang dihasilkan di Kabupaten Tanah Bumbu.

Untuk penanganan sampah di Kota Tanah Bumbu, bentuk pengelolaan sampah yang

dilaksanakan oleh dinas meliputi penyapuan jalan utama, pertokoan, pembersihan saluran-

saluran di sepanjang jalan utama, dan penanganan sebagian permukiman. Pelayanan yang

dilakukan untuk daerah permukiman hanya meliputi pengangkutan dan pemrosesan akhir,

dimana pengumpulan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat.

Selain dari partisipasi masyarakat di Kabupaten yang besar dalam pengelolaan sampah,

saat ini TPA yang ada masih mampu menampung sampah yang ada. Daerah pelayanan

kebersihan dari Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu sampai saat

ini belum melayani seluruh wilayahnya. Bagi wilayah kependudukan yang belum terlayani

oleh Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu, maka umumnya

penduduk membersihkan sampah dengan cara menimbun dan membakar sampah.

Kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang Empat dilayani oleh TPA Sungai Dua,

Kecamatan Kusan Hilir dilayani oleh TPA Pagatan dan Kecamatan Satui dilayani oleh TPA

Sungai Danau. Untuk 6 (enam) kecamatan lainnya sampai saat ini belum ada pelayanan

karena belum mempunyai TPA.

Gambar 7.21. Salah Satu Contoh Pewadahan Sampah Di Wilayah Perkotaan (Semi Tetap)

Page 192: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 192

7 - 192

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

B. Prosentase pelayanan

Berdasarkan data dari RPI2JM Kabupaten Tanah Bumbu 2014, prosentase pelayanan

sampah sampai saat ini adalah 41,2%. Prosentasi ini merupakan prosentasi pelayanan

berdasarkan pada daerah pelayanan 4 kecamatan saat ini. Jika dikaitkan dengan jumlah

penduduk seluruh Kabupaten Tanah Bumbu maka pelayanan persampahan baru mencapai

13,9%. Bila dilihat dari seluruh wilayah perkotaan di Kabupaten Tanah Bumbu maka

prosentase pelayanan sampah adalah 33,3%. Bila merujuk dari data 2015 terkait sampah

yang masuk ke TPA sekitar 27 ton/hari atau setara dengan 192 m3/hari dengan pendekatan

densitas sampah 150 kg/m3 maka prosentase pelayanan saat ini dibandingkan dengan

jumlah penduduk seluruh 4 wilayah kecamatan adalah 37,5 % - 40%, sedangkan terhadap

daerah perkotaan di 4 wilayah perkotaan (∑ penduduk perkotaan pada 4 wilayah

pelayanan 2013 adalah 119.649 jiwa) adalah 64% dan sekitar 25.5 % di bandingkan dengan

sampah yang dihasilkan seluruh Kabupaten Tanah Bumbu baik perkotaan maupun

perdesaan)

C. Sub Sistem Pengumpulan Sampah Kabupaten Tanah Bumbu

Pola pengumpulan sampah saat ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pola pengumpulan individual tidak langsung untuk beberapa sumber penghasil

sampah yaitu permukiman, perkantoran, perdagangan dan industri

2. Pola pengumpulan komunal langsung untuk sampah yang dihasilkan dari jalan jalan

perkotaan maupun sebagian wilayah perdagangan serta sebagian industri/pabrik

3. Pengumpulan dilakukan dengan peralatan gerobak sampah

Pengumpulan dari sumber penghasil sampah ke TPS/Transfer Depo dilakukan oleh Dinas

Kebersihan kota yang melayani: tempat umum, jalan utama, tempat pembuangan sampah

sementara dan di sekitar sungai.

Page 193: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 193

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.9. Sebaran TPS, Depo, Dan Container Sampah Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 194: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 194

7 - 194

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Berikut Diagram Alir Pengumpulan Sampah di Kabupaten Tanah Bumbu.

Diambil Petugas Sampah Untuk Buang Langsung

Menggunakan Truk Sampah

Diambil petugas sampah menggunakan gerobak/ motor roda 3

Diambil Dump Truck

Disapu Petugas

DDiambil Dump Truck

TPA

TPS/Bak Sampah di

Lokasi Sampah

Permukiman

Sampah

Pasar

TPS TPA Sampah

Perkantoran/Hotel

TPS Sampah Penyapuan

Jalan TPA

Page 195: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 195

7 - 195

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

D. Sub Sistem Penampungan Sementara Sampah Kabupaten Tanah Bumbu

Untuk melakukan penampungan sementara pada sampah yang dikumpulkan dengan pola

pelayanan individual tidak langsung atau komunal tidak langsung, Pemerintah Kabupaten

Tanah Bumbu melakukan proses penampungan sementara pada sarana TPS dalam bentuk

sebagian besar container maupun transfer Depo

Ada beberapa Depo Sampah yang dibangun untuk membantu pengangkutan sampah,

terutama untuk kawasan perkotaan. Beberapa depo sampah yang ada antara lain Depo

Baroqah dan Depo Bersujud di Kecamatan Simpang Empat, dan Depo Sampah yang berada

di Desa Karang Sari Kecamatan Angsana. Namun eksistensi yang dapat dilihat adalah pada

Depo Sampah Baroqah yang terletak di Desa Baroqah Kecamatan Simpang Empat, dimana

sampai saat ini pengangkutan sampah di desa layanan masih berjalan. Sedangkan untuk

Depo Bersujud sudah tidak beroperasi lagi, dan Depo di Desa Karangsari belum beroperasi.

Gambar 7.22.

Salah Satu Kondisi Container Di Wilayah Pagatan (Kiri), Kusan Hilir Dan Angkutan Sampah Di Kecamatan Simpang Empat (Kanan)

E. Sub Sistem Pengangkutan Sampah Kabupaten Tanah Bumbu

Pola pengangkutan sampah menggunakan peralatan dump truk, ARM maupun tossa.

Pengangkutan adalah proses pemindahan sampah dari TPS menuju Tempat Pemrosesan

Akhir (TPA). Model pengangkutan sampah terbagi dalam 2 jenis yaitu Hauled Container

System (HCS) dan Stationary Container System (SCS). Hauled Container System adalah

sistem kontainer di TPS-dengan cara kendaraan pengangkut keluar dari pool langsung

menuju ke TPS, menaruh kontainer yang kosong dan kemudian membawa kontainer yang

berisi sampah menuju TPA. Dari TPA, kendaraan truk dengan kontainer kosong menuju

kontainer yang berisi sampah di TPS berikutnya sampai dengan ritasi yang terakhir.

Page 196: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 196

7 - 196

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Sedangkan Stationary Container System (SCS) adalah sistem daimana kendaraan menuju

kontainer pertama, sampah dituangkan kedalam truk (sampah dipadatkan) dan kemudian

kendaraan menuju kontainer/transfer depo berikutnya sampai truk penuh untuk kemudian

menuju TPA. Pada kegiatan pengangkutan sampah sangat tergantung dari pola jaringan

jalan yang dilalui dan jangkauan pelayanan atau batas-batas geografis yang dapat dijangkau

oleh transportasi sampah.

Sistem pengangkutan sampah di Kabupaten Tanah Bumbu menggunakan sistem HCS

(Hauled Container System) yaitu kendaraan pengangkut keluar dari pool menuju TPS

dengan meletakkan container kosong dan mengambil container yang penuh sampah untuk

dibawa ke TPA maupun dengan sistem SCS (Stationary Container System) yaitu kendaraan

menuju container pertama, sampah dituangkan ke dalam truk dan kemudian menuju ke

container berikutnya sampai truk sampah penuh dan dibawa ke TPA.

F. Sub Sistem Pengolahan Sampah

Sub Sistem penting dalam proses pengelolaan sampah adalah sub sistem pengolahan. Sub

sistem pengolahan merupakan bagian yang strategis untuk memperpanjang usia pakai TPA,

karena akan terdapat pengurangan volume timbulan sampah yang masuk ke TPA. Dalam

Permen PU Nomer 3 Tahun 2013 disebutkan bahwa pengolahan sampah meliputi kegiatan

:

a. Pemadatan

b. Pengomposan

c. Daur ulang materi; dan

d. Mengubah sampah menjadi sumber energi.

Untuk sistem pengolahan sampah di Kabupaten Tanah Bumbu telah memiliki TPS 3R

dengan kapasitas kurang lebih 5 m3/hari dan beberapa bank sampah. Terdapat 1 unit di

desa Sarigadung kecamatan Simpang Empat dengan kapasitas Sampah basah 2 m³/hari dan

Sampah kering 3 m³/hari atau total 5 m3/hari. Dengan pengolahan 5 m3 atau 5000 liter,

maka dengan rata rata volume sampah yang dihasilkan untuk kota kecil dan sedang antara

2,0-2,5 liter/orang/hari (diambil nilai 2,3 liter/orang/hari) maka 1 TPS 3R dapat melayani

kurang lebih 2174 jiwa. Selain itu terdapat beberapa bank sampah yang diselenggarakan

oleh sekolah dan BLHD. Beberapa data bank sampah adalah sebagai berikut:

1. Bank Sampah Komplek Perkantoran Gunung Tinggi Induk

2. Bank Sampah Komunitas Peduli Lingkungan di Komplek Bamega Harapan Permai

Page 197: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 197

7 - 197

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

3. Sekolah sekolah sebagai berikut:

a. SMP 1 Simpang Empat

b. SMP 1 Mantewe

c. SMP 1 Sei Loban

d. SMP 2 Angsana

e. SMP 1 Angsana

f. SDN 1 Sari Mulya Mantewe

g. SMA 1 Satui

h. SDN 1 Sei Loban

Rata rata dalam satu bulan dapat ditangani sampah di Bank sampah 197,86 Kg/Bulan atau

6.6 Kg/Hari. Dengan mengambil densitas sampah sekitar 180 kg/m3 maka volume sampah

yang ditangani adalah 0.04 m3/hari atau melayani 267 orang dengan asumsi volume

timbulan sampah dari Bank sampah terbesar dari siswa dengan volume timbulan perkapita

sekitar 0,15 liter.

Tabel 7.68. Kondisi Eksisting PSP

Sumber: Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan

G. Pola Pemrosesan Akhir Sampah Kabupaten Tanah Bumbu

Berdasarkan UU no 18 tahun 2008 Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) sampah adalah

tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman

bagi manusia dan lingkungan. Terdapat 3 (tiga) buah TPA di Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu

2 (dua) lokasi masih menerapkan sistem Open Dumping yang saat ini telah dilarang dan

harus ditingkatkan sistem atau metode penimbunannya dan 1 (satu) lokasi sudah

menerapkan sistem Control Landfill yaitu di TPA Sei Dua Kec. Simpang Empat. Berikut data

jumlah sampah terangkut di Kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang Empat tahun

2014 yang masuk di TPA Sei Dua Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu,

Luasan masih masing TPA adalah sebagai berikut:

TPA Simpang Empat : 8 Ha

TPA Sungai Danai : 2 Ha

TPA Satui : 2 Ha

SARANA PERSAMPAHAN EKSISTING

TPS 3R 1

GEROBAK 10

SEPEDA MOTOR RODA 3 17

KONTAINER 19

TRUK SAMPAH 22

Page 198: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 198

7 - 198

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.69. Jumlah Sampah Terangkut Di Kecamatan Simpang Empat dan Batulicin

No. Nama Kelurahan/ Desa Jumlah Timbunan Sampah

(Ton/ Hari)

Volume Timbulan Sampah (M3/Hari) Dengan Pendekatan Densitas Sampah

150-200 Kg/M3

A. Kecamatan Batulicin:

1 Kel. Batulicin 4 26,6

2 Desa Kersik Putih 1,5 10

3 Kel. Gunung Tinggi 1,5 10

Jumlah A : 7 46.6

B. Kecamatan Simpang Empat:

1 Kel. Tungkaran Pangeran 3 20

2 Kel. Kampung Baru 6 40

3 Desa Baroqah 3 30

4 Desa Bersujud 2 13.3

5 Desa Gunung Antasari 0,7 4,7

6 Desa Gunung Besar 0,7 4,7

7 Desa Manunggal 0,7 4,7

8 Desa Sarigadung 1,5 10

9 Desa Sejahtera 2 13,3

10 Desa Sungai Kecil 0,7 4,7

Jumlah B : 20 145.4

Jumlah A Dan B 27 192

Sumber : Data Dari Dinas Tata Bangunan Dan Kebersihan, 2015 Diolah

Gambar 7.23.

Kondisi TPA Betung Di Desa Betung Kecamatan Kusan Hilir

Page 199: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 199

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Peta 7.10. Letak Lokasi TPA Kabupaten Tanah Bumbu

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU

Page 200: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 200

7 - 200

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.11.3. PEMASALAHAN DAN TANTANGAN

Berdasarkan arahan kebijakan, isu strategis dan kondisi eksisting maka terdapat

permasalahan pengelolaan persampahan di Kabupaten Tanah Bumbu diantaranya adalah

sebagai berikut:

1. Prosentase standar pelayanan minimal bidang persampahan (SPM) belum tercapai

karena terutama terkait dengan pengurangan sampah perkotaan yang harus

tercapai 20% diakhir tahun 2019, 70 prosen pengangkut sampah di TPA maupun

70% pengoperasian TPA dan juga belum tercapainya Sasaran RPJMN 2015-2015

bidang Infrastruktur yaitu tercapainya 100% pelayanan sanitasi (air limbah

domestik, sampah dan drainase lingkungan) yakni 85% penduduk terlayani akses

sesuai Standard Pelayanan Minimal (SPM) dan 15 persen sesuai kebutuhan dasar

(basic needs).

2. Prasarana dan sarana persampahan yang kurang untuk dapat menjangkau wilayah

perkotaan di Kabupaten Tanah Bumbu, baik TPS maupun container, terutama pada

area area penghasil sampah besar

3. Area pelayanan cukup jauh antara satu kecamatan dengan lainnya sehingga

keberadaan TPA tidak mampu melayani semua wilayah.

4. Terdapat Operasional TPA yang masih menggunakan sistem Open dumping, dan

untuk sistem controlled landfill belum terdapat karena adanya pemanfaatan gas

metan dari kegiatan TPA.

5. Prasarana dan Sarana Persampahan (PSP) untuk TPA kurang memadai terutama alat

berat yang digunakan untuk pemadatan sampah

6. Belum terdapat sistem pengolahan sampah terpadu TPS3R

7. Dinas yang menangani kebersihan dan persampahan masih menjadi satu struktur

dengan bidang pengelolaan pasar dan tata bangunan. Seksi yang berada di bawah

Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan melum maksimal mencerminkan adanya seksi

perencanaan dan pengembangan bidang persampahan.

8. Tarif Retribusi untuk permukiman yang ditemukan masih sangat rendah karena

memiliki tariff Rp. 1000-2000 sehingga belum mampu merecovery biaya pengadaan

prasarana dan sarana sampah

9. Belum semua penghasil sampah terkena tarif retribusi seperti penginapan, hotel

non bintang, guest house, rumah sakit swasta, klinik atau fasum dan fasos lainnya.

Page 201: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 201

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

7.11.4. USULAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN

Usulan program pengembangan Penyehatan Lingkungan dibidang persampahan yang direncanakan di Kabupaten Tanah Bumbu meliputi tahun

2016-2025. Berikut program dan pembiayaan di bidang persampahan.

Tabel 7.70. Program dan Pembiayaan Persampahan Tahun 2016-2025

PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN

TARGET PER TAHUN (x 1000)

2016 2017 2018 2019 2020

JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Penambahan prasarana dan sarana

Pengadaan TPS 3R (bangunan +peralatan komposting)

Kab. Tanah Bumbu

29 Unit 17,250,000 APBD

KABUPATEN/APBN - 11 3,750,000 5 4,500,000 7 4,500,000 1 750,000

Pengadaan Peralatan K3 Pekerja TPS 3R

Kab. Tanah Bumbu

40 Unit 220,000 APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA

- - 11 50,000 5 60,000 7 60,000 1 10,000

Perencanaan

Review PTMP Kabupaten Tanah Bumbu

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 500,000 APBD KABUPATEN - - 11 500,000 - - - - - -

Penyusunan Rencana Induk dan Detail Perencanaan Teknis Sistem Persampahan Kab. Tanah Bumbu

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 750,000 APBD 1 750,000 11 - - - - - - -

DED TPS 3R Kab. Tanah

Bumbu 40 Paket 1,800,000 APBD KABUPATEN - - 11 100,000 5 600,000 7 600,000 1 100,000

Pengadaan Lahan

Pengadaan dan Pembebasan Lahan 500 m2

Kab. Tanah Bumbu

500 m2 1,900,000 APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA

-

11 100,000 5 600,000 7 600,000 1 100,000

Perijinan

Penyusunan Dokumen Lingkungan Sistem Persampahan Kab. Tanah Bumbu

Kab. Tanah Bumbu

40 paket

1,700,000 APBD KABUPATEN 1 600,000 11 250,000 5 300,000 7 300,000 1 50,000

Penguatan kelembagaan

Page 202: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 202

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN

TARGET PER TAHUN (x 1000)

2016 2017 2018 2019 2020

JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Sosialiasi dan Pembentukan KSM

Kab. Tanah Bumbu

9 Paket 450,000 APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA

- - 11 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000

Pelatihan TPS 3R Kab. Tanah

Bumbu 9 Paket 430,000

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA

- - 11 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000

Peningkatan Kinerja TPS 3R

9 Paket 90,000 APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA

- - 11 10,000 1 10,000 1 10,000 1 10,000

Pembentukan bank sampah

Kab. Tanah Bumbu

9 Unit 450,000 APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA

- - 11 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000

Sosialisasi 3R Sampah Kab. Tanah

Bumbu 9 Paket 450,000

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA

- - 11 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000

Pengadaan komposter (pendukung sosialisasi TPS 3R)

Kab. Tanah Bumbu

900 Unit 450,000 APBD PROV, CSR PIHAK SWASTA

- - 100 50,000 100 50,000 100 50,000 100 50,000

Penambahan prasarana dan sarana

Pengadaan Gerobak Kab. Tanah

Bumbu 405 Unit 1,293,000

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA

8 78,000 5 78,000 11 48,000 41 189,000 7 24,000

Pengadaan Tossa Kab. Tanah

Bumbu 91 Unit 2,645,000

APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA

- 100,000 4 120,000 8 270,000 16 570,000 4 175,000

Pengadaan Container Kab. Tanah

Bumbu 119 unit 335,000 APBD PROV 29 25,000 3 25,000 3 20,000 10 55,000 3 15,000

Pengadaan Truk Sampah Kab. Tanah

Bumbu 80 Unit 47,250,000 APBD PROV - 4,500,000 13 4,500,000 - 4,500,000 7 10,500,000 3 2,250,000

Penguatan kelembagaan

Pelatihan teknik dan pendidikan (Bintek)

Kab. Tanah Bumbu

5 Paket 500,000 APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA

1 100,000 0 - 1 100,000 0 -

Sosialisasi/Diseminasi/Workshop/Seminar

Kab. Tanah Bumbu

9 paket 450,000 APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA

1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000

Studi Evaluasi kelembagaan pengelola sampah

Kab. Tanah Bumbu

2 Paket 600,000 APBD KABUPATEN

1 300,000

Penguatan Regulasi

Studi Evaluasi Perda/Sistem Pengaturan Bidang Kebersihan

Kab. Tanah Bumbu

2 Paket 600,000 APBD KABUPATEN

1 300,000

Peningkatan kinerja TPA

Page 203: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 203

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN

TARGET PER TAHUN (x 1000)

2016 2017 2018 2019 2020

JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Sei Dua

Penyusunan DED TPA Kabupaten Tanah Bumbu

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 800,000 APBD KABUPATEN

1 800,000

Desain instalasi gas methane

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 100,000 APBD KABUPATEN

1 100,000

Monitoring IPL Kab. Tanah

Bumbu 10 Kali 200,000 APBD KABUPATEN 1 20,000 1 20,000 1 20,000 1 20,000 1 20,000

Penyusunan Dokumen UKL UPL untuk pembangunan TPA

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 100,000 APBD KABUPATEN

1 100,000

Pembangunan sel sampah 3 ha Sei Dua

Kab. Tanah Bumbu

1 paket 15,000,000 APBN

1 15,000,000

Pembangunan Instalasi gas Kab. Tanah

Bumbu 1 Paket 150,000 APBD KABUPATEN

1 150,000

Pembelian peralatan berat TPA buldozer

Kab. Tanah Bumbu

1 Unit 4,000,000 APBN / APBD KABUPATEN

1 4,000,000

Pengadaan Lahan Pengembangan

Kab. Tanah Bumbu

2 ha 18,000,000 APBD KABUPATEN

1 4,500,000 1 4,500,000

Pengadaan Tanah Urug Kab. Tanah

Bumbu 7.052

m3 394,320 APBD KABUPATEN

411 41101 509 50,933 639 63,911 694 69,404

DED TPA pengembangan Kab. Tanah

Bumbu 1 Paket 350,000 APBD KABUPATEN

Studi penutupan/revitalisasi TPA

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 350,000 APBD KABUPATEN

Pembangunan pengembangan TPA

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 15,000,000 APBN

Peningkatan kinerja TPA Sungai Danau

Penutupan TPA Kusan Hilir Kab. Tanah

Bumbu 1 Paket 500,000 APBD KABUPATEN

1 500,000

Monitoring penutupan TPA

1 Paket 90,000 APBD KABUPATEN

1 10,000 1 10,000 1 10,000 1 10,000

Pengadaan Lahan TPST 3 R

5 ha 1,500,000 APBD KABUPATEN

1 1,500,000

Pembuatan Dokumen Lingkungan

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 200,000 APBD KABUPATEN

1 200,000

Pembangunan TPST 3 R Kab. Tanah

Bumbu 1 Paket 5,000,000 APBD KABUPATEN

1 5,000,000

Page 204: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 204

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN

TARGET PER TAHUN (x 1000)

2016 2017 2018 2019 2020

JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Pembelian bulldozer Kab. Tanah

Bumbu 2 Unit 8,500,000

APBN / APBD KABUPATEN

1 4,000,000

penyusunan Dokumen UKL UPL

Kab. Tanah Bumbu

1 paket 150,000 APBD KABUPATEN

1 150,000

DED TPA pengembangan Kab. Tanah

Bumbu 1 Paket 350,000 APBD KABUPATEN

Pembangunan pengembangan TPA

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 7,500,000 APBN

Peningkatan kinerja TPA Kusan Hilir

Penyusunan DED TPST 3R pengembangan sel sampah 2 ha

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 250,000 APBD KABUPATEN

1 250,000

Peningkatan sel sampah

1 Paket 500,000 APBD KABUPATEN

Pembelian bulldozer

1 Unit 4,004,500 APBD KABUPATEN

1 4,000,000

penyusunan Dokumen UKL UPL

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 150,000 APBD KABUPATEN

1 150,000

Pengadaan Lahan Pengembangan 3 Ha

Kab. Tanah Bumbu

3 Ha 9,000,000 APBD KABUPATEN

DED TPA pengembangan Kab. Tanah

Bumbu 1 Paket 350,000 APBD KABUPATEN

Pembuatan Dokumen Lingkungan

Kab. Tanah Bumbu

1 paket 200,000 APBD KABUPATEN

Pembangunan pengembangan TPA

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 7,500,000 APBN

Peninjauan Tarif Retribusi

Studi tarif retribusi sampah

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 300,000 APBD KABUPATEN

1 300,000

Sosialisasi Perda tarif retribusi

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 150,000 APBD KABUPATEN

1 150,000

180,751,820

6,073,000

17,954,101

21,338,933

37,777,911

11,883,404

Page 205: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 205

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

Tabel 7.71. Program Dan Pembiayaan Tahun 2020-2025

PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN

TARGET PERTAHUN

2021 2022 2023 2024 2025

JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Penambahan prasarana dan sarana

Pengadaan TPS 3R (bangunan +peralatan komposting)

Kab. Tanah Bumbu

29 Unit 17,250,000 APBD

KABUPATEN/APBN

1 750,000 - - 1 750,000 1 1,500,000 1 750,000

Pengadaan Peralatan K3 Pekerja TPS 3R

Kab. Tanah Bumbu

40 Unit 220,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1 10,000 - - 1 - 1 20,000 1 10,000

Perencanaan

Review PTMP Kabupaten Tanah Bumbu

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 500,000 APBD

KABUPATEN - - - - - - - - - -

Penyusunan Rencana Induk dan Detail Perencanaan Teknis Sistem Persampahan Kab. Tanah Bumbu

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 750,000 APBD - - - - - - - - - -

DED TPS 3R Kab. Tanah

Bumbu 40 Paket 1,800,000

APBD KABUPATEN

1 100,000 - - 1 - 1 200,000 1 100,000

Pengadaan Lahan

Pengadaan dan Pembebasan Lahan 500 m2

Kab. Tanah Bumbu

500 m2 1,900,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1 100,000 - - 1 100,000 1 200,000 1 100,000

Perijinan

Penyusunan Dokumen Lingkungan Sistem Persampahan Kab. Tanah Bumbu

Kab. Tanah Bumbu

40 paket 1,700,000 APBD

KABUPATEN 1 50,000 - - - - 1 100,000 1 50,000

Penguatan kelembagaan

Sosialiasi dan Pembentukan KSM

Kab. Tanah Bumbu

9 Paket 450,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000

Page 206: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 206

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN

TARGET PERTAHUN

2021 2022 2023 2024 2025

JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Pelatihan TPS 3R Kab. Tanah

Bumbu 9 Paket 430,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1 50,000 1 50,000 1 30,000 1 50,000 1 50,000

Peningkatan Kinerja TPS 3R

9 Paket 90,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1 10,000 1 10,000 1 10,000 1 10,000 1 10,000

Pembentukan bank sampah Kab. Tanah

Bumbu 9 Unit 450,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000

Sosialisasi 3R Sampah Kab. Tanah

Bumbu 9 Paket 450,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000

Pengadaan komposter (pendukung sosialisasi TPS 3R)

Kab. Tanah Bumbu

900 Unit 450,000 APBD PROV, CSR PIHAK SWASTA

100 50,000 100 50,000 100 50,000 100 50,000 100 50,000

Penambahan prasarana dan sarana

Pengadaan Gerobak Kab. Tanah

Bumbu 405 Unit 1,293,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

45 135,000 67 294,000 11 36,000 12 42,000 88 369,000

Pengadaan Tossa Kab. Tanah

Bumbu 91 Unit 2,645,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

34 630,000 6 210,000 6 210,000 7 240,000 4 120,000

Pengadaan Container Kab. Tanah

Bumbu 119 unit 335,000 APBD PROV 52 120,000 4 20,000 4 20,000 4 20,000 3 15,000

Pengadaan Truk Sampah Kab. Tanah

Bumbu 80 Unit 47,250,000 APBD PROV 34 9,750,000 4 1,500,000 4 3,000,000 4 4,500,000 3 2,250,000

Penguatan kelembagaan

Pelatihan teknik dan Kab. Tanah 5 Paket 500,000 APBD 1 100,000 0 - 1 100,000 0 - 1 100,000

Page 207: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 207

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN

TARGET PERTAHUN

2021 2022 2023 2024 2025

JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

pendidikan (Bintek) Bumbu KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA

Sosialisasi/Diseminasi/Workshop/Seminar

Kab. Tanah Bumbu

9 paket 450,000

APBD KABUPATEN,

CSR PIHAK SWASTA

1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000

Studi Evaluasi kelembagaan pengelola sampah

Kab. Tanah Bumbu

2 Paket 600,000 APBD

KABUPATEN 1 300,000

Penguatan Regulasi

Studi Evaluasi Perda/Sistem Pengaturan Bidang Kebersihan

Kab. Tanah Bumbu

2 Paket 600,000 APBD

KABUPATEN 1 300,000

Peningkatan kinerja TPA Sei Dua

Penyusunan DED TPA Kabupaten Tanah Bumbu

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 800,000 APBD

KABUPATEN

Desain instalasi gas methane

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 100,000 APBD

KABUPATEN

Monitoring IPL Kab. Tanah

Bumbu 10 Kali 200,000

APBD KABUPATEN

1 20,000 1 20,000 1 20,000 1 20,000 1 20,000

Penyusunan Dokumen UKL UPL untuk pembangunan TPA

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 100,000 APBD

KABUPATEN

Pembangunan sel sampah 3 ha Sei Dua

Kab. Tanah Bumbu

1 paket 15,000,000 APBN

Pembangunan Instalasi gas Kab. Tanah

Bumbu 1 Paket 150,000

APBD KABUPATEN

Pembelian peralatan berat TPA bulldozer

Kab. Tanah Bumbu

1 Unit 4,000,000 APBN / APBD KABUPATEN

Pengadaan Lahan Pengembangan

Kab. Tanah Bumbu

2 ha 18,000,000 APBD

KABUPATEN

Pengadaan Tanah Urug Kab. Tanah

Bumbu 7.052 m3 394,320

APBD KABUPATEN

753 75,275 822 82,156 890 88,972 962 96,178 1,01

3 101,278

DED TPA pengembangan Kab. Tanah 1 Paket 350,000 APBD

1 350,000

Page 208: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 208

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN

TARGET PERTAHUN

2021 2022 2023 2024 2025

JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

Bumbu KABUPATEN

Studi penutupan/revitalisasi TPA

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 350,000 APBD

KABUPATEN 1 350,000

Pembangunan pengembangan TPA

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 15,000,000 APBN

1 15,000,000

Peningkatan kinerja TPA Sungai Danau

Penutupan TPA Kusan Hilir Kab. Tanah

Bumbu 1 Paket 500,000

APBD KABUPATEN

Monitoring penutupan TPA

1 Paket 90,000 APBD

KABUPATEN 1 10,000 1 10,000 1 10,000 1 10,000 1 10,000

Pengadaan Lahan TPST 3 R

5 ha 1,500,000 APBD

KABUPATEN

Pembuatan Dokumen Lingkungan

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 200,000 APBD

KABUPATEN

Pembangunan TPST 3 R Kab. Tanah

Bumbu 1 Paket 5,000,000

APBD KABUPATEN

Pembelian bulldozer Kab. Tanah

Bumbu 2 Unit 8,500,000

APBN / APBD KABUPATEN

1 4,500,000

penyusunan Dokumen UKL UPL

Kab. Tanah Bumbu

1 paket 150,000 APBD

KABUPATEN

DED TPA pengembangan Kab. Tanah

Bumbu 1 Paket 350,000

APBD KABUPATEN

1 350,000

Pembangunan pengembangan TPA

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 7,500,000 APBN

1 7,500,000

Peningkatan kinerja TPA Kusan Hilir

Penyusunan DED TPST 3R pengembangan sel sampah 2 ha

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 250,000 APBD

KABUPATEN

Peningkatan sel sampah

1 Paket 500,000 APBD

KABUPATEN 1 500,000

Pembelian bulldozer

1 Unit 4,004,500 APBD

KABUPATEN 1 4,500

penyusunan Dokumen UKL Kab. Tanah 1 Paket 150,000 APBD

Page 209: sippa.ciptakarya.pu.go.idsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file...7 - 1 7 - 1 ER ENCCAANNAA P RROGRRAAMM TI NNVVEESSTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RPPIIJJMM)) TAHUNN

7 - 209

RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))

TTAAHHUUNN 22001166

KABUPATEN TANAH BUMBU

PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN

TARGET PERTAHUN

2021 2022 2023 2024 2025

JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya

UPL Bumbu KABUPATEN

Pengadaan Lahan Pengembangan 3 Ha

Kab. Tanah Bumbu

3 Ha 9,000,000 APBD

KABUPATEN 1 9,000,000

DED TPA pengembangan Kab. Tanah

Bumbu 1 Paket 350,000

APBD KABUPATEN

1 350,000

Pembuatan Dokumen Lingkungan

Kab. Tanah Bumbu

1 paket 200,000 APBD

KABUPATEN 1 200,000

Pembangunan pengembangan TPA

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 7,500,000 APBN

1 7,500,000

Peninjauan Tarif Retribusi

Studi tarif retribusi sampah Kab. Tanah

Bumbu 1 Paket 300,000

APBD KABUPATEN

Sosialisasi Perda tarif retribusi

Kab. Tanah Bumbu

1 Paket 150,000 APBD

KABUPATEN

180,751,820

12,160,275

12,146,156

20,174,972

12,108,178

20,409,778