Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7 - 1
7 - 1
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.1. SEKTOR PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN
Pada bagian ini uraian kondisi perumahan meliputi stok perumahan yang ada, luasan
dan persebaran kawasan perumahan, dan layanan prasarana dan sarana dasar sebagai hasil
analisis terhadap tingkat pelayanannya terhadap besaran penduduk yang harus dilayaninya.
Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2014 pada sepuluh (10) wilayah
kecamatan perencanaan diperoleh gambaran jumlah rumah yang terbangun oleh sektor
formal (developer) dan sebagian besar oleh masyarakat mencapai 14.777 rumah atau seluas
119,87 ha. Jumlah rumah terbangun terbanyak berada di Kecamatan Simpang Empat,
Kecamatan Batulicin dan Kecamatan Satui.
Kepadatan bangunan di delapan wilayah kecamatan dibandingkan dengan luas
wilayahnya relatif rendah. Demikian pula jika ditinjau dari kepadatan bangunan terhadap
luasan kawasan permukimannya, yang terlihat pada sepuluh wilayah kecamatan juga relatif
rendah. Kepadatan rumah terbesar berada di Kecamatan Simpang Empat yang mempunyai
kecenderungan ke arah kepadatan sedang dalam jangka waktu menengah hingga panjang (di
atas 100 rumah/Ha).
Kondisi backlog (selisih antara jumlah KK dengan jumlah rumah yang tersedia,
dengan anggapan setiap KK mendapatkan hak rumah) tertinggi terjadi di Kecamatan
Simpang Empat sebesar 12.324 buah rumah, menyusul Kecamatan Satui sebanyak 9.343
buah rumah dan Kecamatan Kusan Hilir sebanyak 7.791 buah rumah. Jika dicermati jumlah
angka ini mempunyai bobot prosentase tidak sedikit. Untuk sepuluh kecamatan seluruhnya
backlog yang terjadi sebanyak 44.395 buah atau dibutuhkan penyediaan rumah sebanyak 66
% dari jumlah yang telah ada. Hal ini memberikan gambaran pula bahwa di dalam setiap 100
rumah terdapat 66 rumah didalamnya yang dihuni lebih dari satu KK.
RREENNCCAANNAA PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN
IINNFFRRAASSTTRRUUKKTTUURR CCIIPPTTAA KKAARRYYAA
7 - 2
7 - 2
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.2. PRIORITAS SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
A. Visi Dan Misi Penyelenggaraan Perumahan Dan Permukiman
Visi Kabupaten Tanah Bumbu yang hendak dicapai pada tahun 2011-2015 adalah:
“Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu Sebagai Pusat Pelabuhan, Perdagangan Dan
Pariwisata Terdepan Di Kalimantan Berbasis Ekonomi Kerakyatan Menuju Tanah Bumbu
Yang Maju, Unggul, Mandiri, Sejahtera, Aman, Religius Dan Berakhlak Mulia Serta
Berintelektual Tinggi”.
Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2011-2015
tersebut, maka misi pembangunan Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan penataan ruang wilayah yang mendorong pembangunan
berkelanjutan dengan peningkatan ketersediaan infrastruktur yang berkualitas
2. Meningkatkan daya saing daerah yang berbasis ekonomi kerakyatan melalui
peningkatan jaringan jasa distribusi lokal, regional dan nasional
3. Mengembangkan Wisata Unggulan yang selaras dengan Pembangunan Kehidupan
Beragama, Sosial dan Budaya
4. Pengelolaan lingkungan hidup dan pemanfaatan Sumber Daya Alam yang berkelanjutan;
5. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing dengan
peningkatan akses layanan pendidikan dan kesehatan yang terjangkau
6. Menyelenggarakan tata kelola birokrasi yang baik dan bersih.
Tujuan dalam penataan ruang di Kabupaten Tanah Bumbu ditetapkan berdasarkan potensi
masalah, isu strategis serta visi misi Kabupaten yang telah disusun. Hal ini agar tujuan
penataan ruang Kabupaten Tanah Bumbu mampu mengembangkan potensi dan
meminimalisir permasalahan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu terkait upaya
pengembangan ekonomi wilayah yang mandiri dan sejahtera.Tujuan penataan ruang
Kabupaten Tanah Bumbu adalah Penataan ruang Kabupaten Tanah Bumbu bertujuan untuk
“Mewujudkan Kabupaten Yang Produktif Melalui Pusat Perdagangan, Industri Dan
Pariwisata Terdepan Di Kalimantan Serta Menuju Masyarakat Yang Maju, Unggul,
Mandiri, Sejahtera, Realigus Dan Berahlak Mulia Serta Berintelektual Tinggi”.
B. Kebijakan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kabupaten Tanah Bumbu
Kebijakan penyelenggaraan perumahan dan permukiman Kabupaten Tanah Bumbu mengacu
pada RTRW Tanah Bumbu. Kebijakan yang penyelenggaraan perumahan dan permukiman
tersebut adalah sebagai berikut:
7 - 3
7 - 3
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.1. Kebijakan Penyelenggaraan Perumahan dan Permukiman
1 RTRW Kabupaten Tanah Bumbu
1. Pengembangan kawasan terbangun pada lahan yang sesuai dengan kriteria fisik kawasan permukiman, meliputi: kemiringan lereng, ketersediaan dan mutu sumber air bersih, bebas dari potensi banjir/genangan.
2. Pembatasan perkembangan kawasan terbangun yang berada atau berbatasan dengan kawasan lindung.
3. Pengembangan permukiman harus memperhatikan sempadan perbatasan administrasi antar wilayah kabupaten sekurang-kurangnya 50 m di kiri kanan garis sempadan perbatasan wilayah serta berfungsi sebagai ruang terbuka hijau.
4. Pengembangan kawasan permukiman harus memperhatikan sempadan sungai.
Sumber : RTRW Kab. Tanah Bumbu
Tabel 7.2. Rencana Pusat Permukiman Perkotaaan
No Jenis Pusat Lokasi Wilayah Pelayanan Fungsi
1. PWP&PKW (Pusat Wilayah Pembangunan dan Pusat Kegiatan Wilayah
Batulicin
Seluruh wilayah Kab. Tanah Bumbu, WP Tanah Bumbu dan sebagian wilayah provinsi Kalimantan Selatan Bagian Timur-Tenggara
- Pusat WP Timur-Tenggara Tanah Bumbu dan pusat pelayanan transportasi regional, internasional baik transportasi darat, laut dan udara
- Pusat Kapet Batulicin yang terletak pada alur laut kepulauan Indonesia (ALKI II) yg bercirikan kawasan industri & perdagangan jasa
- Kawasan Perumahan Permukiman Perkotaan
2. PKL (Pusat Pemerinta-han Kabupaten)
Gunung Tinggi
Seluruh wilayah Kabupaten Tanah Bumbu
- Pusat Pemerintahan Kab. Tanah Bumbu
- Kawasan perumahan permukiman perkotaan
- Pusat Fasilitas Sosial, budaya, dan politik
3. PKL Orde I (Pusat Kegiatan Lokal)
- Sungai Loban
- Sungai Danau
- Mantewe - Binawara - Simpang
Empat - Pagatan
- Pusat Sungai Loban, melayani Kecamatan Kusan Hilir & Sungai Loban.
- Pusat Sungai Danau, melayani Kecamatan Satui dan Angsana.
- Pusat Binawara, melayani Kecamatan Kuranji & Kusan Hulu.
- Pusat Mantewe, melayani Kec.Mantewe dan Karang Bintang.
- Pusat Pagatan, mela-yani Kec. Kusan Hilir
- Melayani beberapa wilayah kecamatan, pusat layanan koleksi dan distribusi hasil-hasil bumi yang kemudian dipasarkan ke Batulicin/keluar Kab. Tanah Bumbu,
- Pusat perdagangan dan jasa skala kecamatan
- Kawasan perumahan permukiman
- Pusat Fasilitas Sosial, ekonomi, budaya skala lokal
7 - 4
7 - 4
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
No Jenis Pusat Lokasi Wilayah Pelayanan Fungsi
4. PKL-II (Ibukota/Pusat Kecamatan)
- Karang Bintang
- Kampung Baru
- Angsana - Girimulya
Wilayah kecamatan yang bersangkutan
- Pusat layanan administrasi lokal (kecamatan)
- Kawasan perumahan permukiman perdesaan
- Kawasan pendidikan, kesehatan, ekonomi dan fasum skala kecamatan
Sumber : RTRW Kab. Tanah Bumbu
Tabel 7.3.
Rencana Pusat-Pusat Permukiman Perdesaan
No Kecamatan Desa Pusat Pertumbuhan
1 Kecamatan Satui UPT Wonorejo UPT Sumberbaru
2 Kecamatan Angsana UPT Porwodadi UPT karang Indah
3 Kecamatan Sungai Loban Desa Sebamban Lama Desa Batu Merantai
4 Kecamatan Kuranji DesaSariutama 5 Kecamatan Kusan Hulu Desa Teluk Kepayang
6 Kecamatan Kusan Hilir Desa Pulau Tanjung
7 8
Kecamatan BatuLicin Kecamatan Simpang Empat
Desa Sungai Dua Desa Mekarsari
9 Kecamatan Karang Bintang Desa Manunggal 10 Kecamatan Mantewe Desa Rejosari
Sumber : RTRW Kab. Tanah Bumbu
C. Ketentuan Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman
1. Pola dan arah pengembangan kota
Pola dan arah pengembangan Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan tinjauan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, adalah sebagai berikut:
a. Kawasan Peruntukan Permukiman
Kawasan peruntukan permukiman terdiri dari peruntukan permukiman perkotaan dan
permukiman perdesaan. Rencana kawasan peruntukan permukiman direncanakan seluas
kurang lebih 17.818 hektar yang tersebar di seluruh kecamatan, kawasan permukiman
diarahkan dikembangkan pada pusat-pusat fasilitas umum yang terletak di PKL,PKLp,PPK dan
PPL.
Rencana pengembangan kawasan permukiman di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu adalah
sebagai berikut:
1. Rencana Pengembangan kawasan perumahan skala besar diarahkan di Kecamatan
Batulicin, Simpang Empat, Sungai Loban, Kuranji, dan Kecamatan Satui
2. Pengembangan perumahan individu diupayakan menyatu dengan perumahan penduduk
yang sudah ada (efesiensi lahan).
7 - 5
7 - 5
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Tanah Bumbu, dibagi menjadi beberapa
bagian yaitu:
1. Pengembangan perumahan tidak terencana.
Program yang dapat dilakukan adalah pengembangan perumahan penduduk eksisting,
dalam hal ini direncanakan program pembangunan kembali (revitalisasi) perumahan yang
telah ada, terutama bagi bangunan permukiman yang sudah tidak layak huni. Program ini
dapat direalisasikan dengan bantuan dari pemerintah, baik itu Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah.
2. Pengembangan perumahan terencana
Program yang direncanakan dalam pengembangan ini adalah pembangunan perumahan
baru, dimana program tersebut memang telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang telah diproyeksikan untuk 20 tahun yang akan datang, sehingga
diharapkan pembangunan permukiman baru ini dapat menampung kebutuhan
masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu untuk 20 tahun yang akan datang. Program ini
dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah melalui program KPR
PERUMNAS (Perumahan Nasional) maupun pihak swasta (developer).
3. Pengembangan perumahan transmigrasi
Untuk pengembangan kawasan perumahan skala besar maupun secara individu harus
sesuai dengan rencana tata ruang yang sifatnya lebih rinci.
b. Kawasan Peruntukan Permukiman Perkotaan
Perkotaan diartikan sebagai pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai
batasan administrasi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan serta permukiman
yang memperlihatkan watak dan ciri kehidupan wilayah.
Kawasan Permukiman Perkotaan adalah kawasan yang dominasi kegiatannya difungsikan
untuk kegiatan yang bersifat kekotaan dan merupakan orientasi pergerakan penduduk yang
ada pada wilayah sekitarnya.
Untuk Kabupaten Tanah Bumbu yang termasuk dalam kawasan permukiman perkotaan
adalah pemukiman yang berada di ibukota kecamatan terutama pada lingkup wilayah
kecamatan. Kawasan ini secara rinci dijabarkan dalam RDTRK masing-masing kecamatan,
sesuai dengan peraturan Daerah mengenai batas wilayah Kecamatan dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri no. 2 Tahun 1987 tentang rencana tata ruang wilayah. Dengan
demikian ketentuan luas masing-masing Kecamatan akan berbeda-beda tergantung pada
kondisi geografi wilayah yang bersangkutan.Rencana pengelolaan kawasan permukiman
antara lain meliputi:
1. Kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan harus dapat menjadikan sebagai tempat
hunian yang aman, nyaman dan produktif, serta didukung oleh sarana dan prasarana
permukiman.
2. Setiap kawasan permukiman dilengkapi dengan sarana dan prasarana permukiman sesuai
hirarki dan tingkat pelayanan masing-masing.
7 - 6
7 - 6
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
3. Permukiman perdesaan sebagai hunian berbasis agraris, dikembangkan dengan
memanfaatkan lahan pertanian, halaman rumah, dan lahan kurang produktif sebagai
basis kegiatan usaha
4. Permukiman perdesaan yang berlokasi di pegunungan dikembangkan dengan berbasis
perkebunan dan hortikultura, disertai pengolahan hasil. Permukiman perdesaan yang
berlokasi di dataran rendah, basis Pengelolaannya adalah pertanian tanaman pangan dan
perikanan darat, serta pengolahan hasil
5. Permukiman perkotaan diarahkan pada penyediaan hunian yang layak dan dilayani oleh
sarana dan prasarana permukiman yang memadai
6. Penyediaan permukiman selain disediakan oleh pengembang dan masyarakat, juga
diarahkan pada penyediaan Kasiba/Lisiba Berdiri Sendiri, perbaikan kualitas permukiman
dan Pengelolaan perumahan secara vertikal
7. Membentuk cluster-cluster permukiman untuk menghindari penumpukan dan penyatuan
antar kawasan permukiman, dan diantara cluster permukiman disediakan ruang terbuka
hijau
8. Pengembangan permukiman perkotaan kecil dilakukan melalui pembentukan pusat
pelayanan kecamatan; serta
9. Pengembangan permukiman kawasan khusus seperti penyediaan tempat peristirahatan
pada kawasan pariwisata, kawasan permukiman baru sebagai akibat perkembangan
infrastruktur, kegiatan sentra ekonomi, sekitar kawasan industri, dilakukan dengan tetap
memegang kaidah lingkungan hidup dan bersesuaian.
c. Kawasan Peruntukan Permukiman Perkotaan
Pengertian desa ditinjau dari segi kegiatannya adalah kegiatan ekonomi yang lebih dominan
berupa pertanian, jumlah penduduk relatip kecil, cara hidupnya yang tradisional dan status
serta susunan masyarakatnya yang homogen.
Kawasan pemukiman pedesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian,
termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
pemukiman pedesaan, dengan tingkat pelayanan pemerintahan, pelayanan sosial dan
kegiatan ekonomi skala lokal.Dengan demikian di Kabupaten Tanah Bumbu yang termasuk di
dalam kawasan ini terletak di semua desa yang berada dalam kawasan pusat desa. Kawasan
pusat desa dalam hubungan ini perlu adanya penataan ruang khusus yang dijabarkan dalam
rencana penataan kawasan yang dijabarkan dalam rencana penataan kawasan pusat desa.
Berdasarkan analisa menurut kepadatan Bruto per kecamatan, maka Pengelolaan kawasan
permukiman direkomendasikan sebagai berikut:
1. Pada permukiman kepadatan tinggi, dengan mengembangkan daerah permukiman
2. Pada pemukiman sedang, agar dipertahankan
3. Pada permukiman rendah, dengan peningkatan daerah pemukiman, penambahan
fasilitas dari daerah pemukiman.
7 - 7
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.4. Rencana Luasan Kawasan Budidaya di Kabupaten Tanah BumbuTahun 2012-2032
Hutan
Produksi
Terbatas
Hutan
Produksi
Tetap
Kawasan
Industri dan
Pergudangan
Kawasan
PelabuhanPariwisata
Perikanan
Budidaya
Perikanan
Tangkap
Permukiman
Perdesaan
Permukima
n Perkotaan
Pertanian
Lahan
Basah
Tanaman
Tahunan
Perkebunan
Jumlah
KEC. ANGSANA 16.24 159.70 358.88 0.50 2378.02 180.57 14395.90 17489.81
KEC. BATULICIN 381.56 193.52 0.00 3.88 4527.88 918.06 4281.98 10306.89
KEC. KARANG BINTANG 251.63 1315.82 581.28 465.97 19322.21 21936.90
KEC. KURANJI 1105.66 15842.65 16948.31
KEC. KUSAN IILIR 5.11 268.15 4486.71 67.51 1658.55 1103.88 5409.28 10253.17 23252.34
KEC. KUSAN ULU 9207.83 25300.29 1423.08 3551.59 43074.33 82557.11
KEC. MANTEWE 1580.96 36418.89 2567.78 26339.84 66907.47
KEC. SATUI 6703.29 33303.51 848.81 0.12 982.44 0.00 4499.57 2657.77 1623.24 42764.08 93382.83
KEC. SIMPANG EMPAT 1298.75 2538.51 1063.74 1214.55 0.00 0.00 55.95 6991.12 26663.00 39825.62
KEC. SUNGAI LOBAN 18.72 795.15 0.02 1990.38 21018.62 23822.89
Kawasan Pesisir 11.27 0.04 644.19 36039.27 0.04 166.90 36861.72
Grand Total 18790.82 95038.92 2790.14 2488.91 1841.75 7102.00 36107.30 16998.70 15861.96 12148.69 224122.69 433291.89
KECAMATAN
KAWASAN BUDIDAYA
Sumber : RTRW Kab. Tanah Bumbu
7 - 8
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.1. Rencana Pola Ruang Kabupaten Tanah Bumbu
7 - 9
7 - 9
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel: 7.5. Jumlah Rumah dan Backlog Per-Kecamatan Tahun 2015
No. Kecamatan Jumlah Rumah (Unit) Jumlah KK Backlog
1. Angsana 3303 6677 3374
2. Batulicin 3734 5725 1991
3. Karang Bintang 4699 6501 1802
4. Kuranji 2287 3566 1279
5. Kusan Hilir 9464 17255 7791
6. Kusan Hulu 5177 7184 2007
7. Mantewe 5078 6904 1826
8. .Simpang Empat 15938 28262 12324
9. Satui 11315 20658 9343
10. Sungai Loban 5035 7692 2657
JUMLAH 66030 110425 44395
Sumber Data: Bidang Penataan dan Pengawasan Bangunan Kab Tanah Bumbu 2015, Diolah
7.3. LUASAN DAN PERSEBARAN KAWASAN PERUMAHAN
Kesesuaian lokasi perumahan ini adalah perbandingan antara kawasan permukiman
yang ada dengan rencana tata ruang setempat, mengingat bahwa rencana tata ruang ini
dipastikan telah mengacu pada RTRW Kabupaten. Berdasarkan hasil kunjungan lapangan,
sebagian besar lokasi perumahan telah sesuai dengan RUTRK/RDTRK kota-kota kecamatan
yang ada. Namun demikian juga terdapat kawasan perumahan yang lokasinya tidak sesuai
dengan rencana tata ruang yang ada. Ketidak sesuaian lokasi ini terjadi baik pada area
permukiman yang tumbuh secara spontan, tanpa didukung oleh dokumen-dokumen
pembangunan yang resmi (ijin lokasi, ijin mendirikan bangunan dan lain-lain) maupun
kawasan yang didukung dengan dokumen-dokumen resmi. Dari hasil peninjauan lapangan
keadaan tersebut terjadi di kota/kawasan sebagai berikut:
Tabel: 7.6. Permukiman Organis dan Anorganis Kabupaten Tanah Bumbu 2015
No. Kecamatan Permukiman Organis Permukiman Anorganis
Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)
1. Angsana 3303 1520.40 - -
2. Batulicin 3734 1335.69 2413 25.34
3. Karang Bintang 4699 383.39 424 5.00
4. Kuranji 2287 1129.93 1376 10.32
5. Kusan Hilir 9464 712.87 3563 26.70
7 - 10
7 - 10
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
No. Kecamatan Permukiman Organis Permukiman Anorganis
Unit Luas (Ha) Unit Luas (Ha)
6. Kusan Hulu 5177 854.84 - -
7. Mantewe 5078 820.73 - -
8. Simpang Empat
15938 1459.35 4821 36.16
9. Satui 11315 1563.50 2072 15.54
10. Sungai Loban 5035 1646.84 108 0.81
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Tanah Bumbu 2015
Pembangunan permukiman perkotaan menghadapi permasalahan rendahnya kualitas dan
kuantitas infrastruktur permukiman yang berakibat pada rendahnya kualitas permukiman
dan kualitas hidup penghuninya. Tantangan dalam mengurangi penduduk perkotaan yang
tinggal di daerah kumuh berkaitan dengan masalah urbanisasi. Pertumbuhan jumlah
penduduk perkotaan yang tinggi tidak mampu diimbangi oleh ketersediaan perumahan dan
infrastruktur permukiman yang layak sehingga memicu pertumbuhan jumlah penduduk yang
tinggal di daerah kumuh engan angka absolut mencapai sekitar 9,6 juta rumah tangga pada
tahun 2014. Di samping itu, penanganan permukiman kumuh yang menjadi tugas dan
wewenang pemerintah daerah (UU No. 1/2011) belum diimbangi dengan kemampuan
pemerintah daerah dalam hal kapasitas SDM dan pembiayaan. Penanganan permukiman
kumuh memerlukan koordinasi lintas sektor, sehingga diperlukan SK Bupati/Walikota
tentang permukiman kumuh sebagai acuan pemangku kepentingan dalam memadukan
upaya penanganan permukiman kumuh. Perkembangan permukiman kumuh juga tidak
dapat dilepaskan dari kondisi rawan bencana. Risiko bencana semakin besar apabila
kawasan yang mendapat ancaman bencana memiliki kerentanan yang tinggi dan kapasitas
yang rendah. Masyarakat dan pemerintah harus memiliki bekal pengetahuan dan
keterampilan agar dapat melakukan upaya-upaya pengurangan risiko bencana, baik dengan
cara memperkecil ancaman kawasan, mengurangi kerentanan kawasan (secara sosial,
ekonomi, fisik, dan ekologi), serta meningkatkan kapasitas kawasan yang terancam (aturan
dan kelembagaan; peringatan dini dan kajian risiko, pendidikan, kesiapsiagaan dan
pengurangan risiko dasar). Bentuk-bentuk program penanganan kawasan permukiman
perdesaan selama ini diarahkan pada upaya penanggulangan kemiskinan melalui
pemberdayaan masyarakat agar mampu mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana
permukiman maupun prasarana pendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat
perdesaan.
7 - 11
7 - 11
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.4. ARAHAN KEBIJAKAN SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional
Misi pembangunan nasional yang terkait dengan pembangunan dan pengembangan
permukiman dalam RPJMN Tahun 2007 adalah: Terwujudnya pembangunan yang lebih
merata dan berkeadilan, ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Terpenuhi kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
pendukungnya bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan
perumahan jangka panjang yang berkelanjutan, efisien, dan akuntabel untuk
mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh
2. Terwujudnya lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang
baik, berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
Sementara itu arahan pembangunan nasional sesuai dengan misi pembangunan nasional
Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan adalah:
A. Pengembangan wilayah diselenggarakan dengan memerhatikan potensi dan peluang
keunggulan sumberdaya darat dan/atau laut di setiap wilayah, serta memerhatikan
prinsip pembangunan berkelanjutan dan daya dukung lingkungan. Tujuan utama
pengembangan wilayah adalah peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat serta pemerataannya.
B. Pelaksanaan pengembangan wilayah tersebut dilakukan secara terencana dan
terintegrasi dengan semua rencana pembangunan sektor dan bidang. Rencana
pembangunan dijabarkan dan disinkronisasikan ke dalam rencana tata ruang yang
konsisten, baik materi maupun jangka waktunya.
C. Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis dan cepat
tumbuh didorong sehingga dapat mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal di
sekitarnya dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang sinergis, tanpa
mempertimbangkan batas wilayah administrasi, tetapi lebih ditekankan pada
pertimbangan keterkaitan mata rantai proses industri dan distribusi. Upaya itu dapat
dilakukan melalui pengembangan produk unggulan daerah, serta mendorong
terwujudnya koordinasi, sinkronisasi, keterpaduan dan kerja sama antar sektor, antar
pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat dalam mendukung peluang berusaha dan
investasi di daerah.
7 - 12
7 - 12
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
D. Keberpihakan pemerintah ditingkatkan untuk mengembangkan wilayah wilayah
tertinggal dan terpencil sehingga wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan
berkembang secara lebih cepat dan dapat mengurangi ketertinggalan pembangunannya
dengan daerah lain. Pendekatan pembangunan yang perlu dilakukan, selain dengan
pemberdayaan masyarakat secara langsung melalui skema pemberian dana alokasi
khusus, termasuk jaminan pelayanan publik dan keperintisan, perlu pula dilakukan
dilakukan penguatan keterkaitan kegiatan ekonomi dengan wilayah-wilayah cepat
tumbuh dan strategis dalam satu ‘sistem wilayah pengembangan ekonomi’.
E. Wilayah-wilayah perbatasan dikembangkan dengan mengubah arah kebijakan
pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi inward looking menjadi outward
looking sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan
perdagangan dengan negara tetangga. Pendekatan pembangunan yang dilakukan,
selain menggunakan pendekatan yang bersifat keamanan, juga diperlukan pendekatan
kesejahteraan. Perhatian khusus diarahkan bagi pengembangan pulau pulau kecil di
perbatasan yang selama ini luput dari perhatian.
F. Pembangunan kota-kota metropolitan, besar, menengah, dan kecil diseimbangkan
pertumbuhannya dengan mengacu pada sistem pembangunan perkotaan nasional.
Upaya itu diperlukan untuk mencegah terjadinya pertumbuhan fisik kota yang tidak
terkendali (urban sprawl & conurbation), seperti yang terjadi di wilayah pantura Pulau
Jawa, serta untuk mengendalikan arus migrasi masuk langsung dari desa ke kota-kota
besar dan metropolitan, dengan cara menciptakan kesempatan kerja, termasuk peluang
usaha, di kota-kota menengah dan kecil, terutama di luar Pulau Jawa. Oleh karena itu,
perlu dilakukan peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi sejak tahap awal.
G. Pertumbuhan kota-kota besar dan metropolitan dikendalikan dalam suatu sistem
wilayah pembangunan metropolitan yang kompak, nyaman, efisien dalam pengelolaan,
serta mempertimbangkan pembangunan yang berkelanjutan melalui:
1) Penerapan manajemen perkotaan yang meliputi optimasi dan pengendalian
pemanfaatan ruang serta pengamanan zona penyangga di sekitar kota inti dengan
penegakan hukum yang tegas dan adil, serta peningkatan peran dan fungsi kota-
kota menengah dan kecil di sekitar kota inti agar kota-kota tersebut tidak hanya
berfungsi sebagai kota tempat tinggal (dormitory town) saja, tetapi juga menjadi
kota mandiri.
7 - 13
7 - 13
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
2) Pengembangan kegiatan ekonomi kota yang ramah lingkungan seperti industri jasa
keuangan, perbankan, asuransi, dan industri telematika serta peningkatan
kemampuan keuangan daerah perkotaan; dan
3) Perevitalan kawasan kota yang meliputi pengembalian fungsi kawasan melalui
pembangunan kembali kawasan; peningkatan kualitas lingkungan fisik, sosial,
budaya; serta penataan kembali pelayanan fasilitas publik, terutama pengembangan
sistem transportasi masal yang terintegrasi antarmoda.
H. Percepatan pembangunan kota-kota kecil dan menengah ditingkatkan, terutama di luar
Pulau Jawa, sehingga diharapkan dapat menjalankan perannya sebagai ‘motor
penggerak’ pembangunan wilayah-wilayah di sekitarnya maupun dalam melayani
kebutuhan warga kotanya. Pendekatan pembangunan pembangunan yang perlu
dilakukan, antara lain, memenuhi kebutuhan pelayanan dasar perkotaan sesuai dengan
tipologi kota masing-masing.
I. Peningkatan keterkaitan kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan dengan kegiatan
ekonomi di wilayah perdesaan didorong secara sinergis (hasil produksi wilayah
perdesaan merupakan backward linkages dari kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan)
dalam suatu ‘sistem wilayah pengembangan ekonomi’. Peningkatan keterkaitan
tersebut memerlukan adanya perluasan dan diversifikasi aktivitas ekonomi dan
perdagangan (nonpertanian) dipedesaan yang terkait dengan pasar di perkotaan.
J. Pembangunan perdesaan didorong melalui pengembangan agroindustri padat pekerja,
terutama bagi kawasan yang berbasiskan pertanian dan kelautan; peningkatan
kapasitas sumber daya manusia di perdesaan khususnya dalam pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya; pengembangan jaringan infrastruktur penunjang kegiatan
produksi di kawasan perdesaan dan kota-kota kecil terdekat dalam upaya menciptakan
keterkaitan fisik, sosial dan ekonomi yang saling komplementer dan saling
menguntungkan; peningkatan akses informasi dan pemasaran, lembaga keuangan,
kesempatan kerja, dan teknologi; pengembangan social capital dan human capital yang
belum tergali potensinya sehingga kawasan perdesaan tidak semata-mata
mengandalkan sumber daya alam saja; intervensi harga dan kebijakan perdagangan
yang berpihak ke produk pertanian, terutama terhadap harga dan upah.
7 - 14
7 - 14
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
K. Rencana tata ruang digunakan sebagai acuan kebijakan spasial bagi pembangunan di
setiap sektor, lintas sektor, maupun wilayah agar pemanfaatan ruang dapat sinergis,
serasi, dan berkelanjutan. Rencana Tata Ruang Wilayah disusun secara hierarki. Dalam
rangka mengoptimalkan penataan ruang perlu ditingkatkan (a) kompetensi sumber
daya manusia dan kelembagaan di bidang penataan ruang, (b) kualitas rencana tata
ruang, dan (c) efektivitas penerapan dan penegakan hukum dalam perencanaan,
pemanfaatan, maupun pengendalian pemanfaatan ruang.
L. Peningkatan kerja sama antardaerah akan terus ditingkatkan dalam rangka
memanfaatkan keunggulan komparatif maupun kompetitif setiap daerah;
menghilangkan ego pemerintah daerah yang berlebihan; serta menghindari timbulnya
inefisiensi dalam pelayanan publik. Pembangunan kerja samaantardaerah melalui
sistem jejaring antardaerah akan sangat bermanfaat sebagai sarana berbagi
pengalaman, berbagi keuntungan dari kerja sama, maupun berbagi tanggung jawab
pembiayaan secara proporsional, baik dalam pembangunan dan pemeliharaan sarana
dan prasarana maupun dalampembangunan lainnya.
M. Sistem ketahanan pangan diarahkan untuk menjaga ketahanan dan kemandirian pangan
nasional dengan mengembangkan kemampuan produksi dalam negeri yang didukung
kelembagaan ketahanan pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan
pangan yang cukup di tingkat rumah tangga, baik dalam jumlah, mutu, keamanan,
maupun harga yang terjangkau, yang didukung oleh sumber-sumber pangan yang
beragam sesuai dengan keragaman lokal.
N. Koperasi yang didorong berkembang luas sesuai kebutuhan menjadi wahana yang
efektif untuk meningkatkan posisi tawar dan efisiensi kolektif para anggotanya, baik
produsen maupun konsumen di berbagai sektor kegiatan ekonomi sehingga menjadi
gerakan ekonomi yang berperan nyata dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial
dan ekonomi masyarakat. Sementara itu, pemberdayaan usaha mikro menjadi pilihan
strategis untuk meningkatkan pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan
rendah dalam rangka mengurangi kesenjangan pendapatan dan kemiskinan melalui
peningkatan kapasitas usaha dan ketrampilan pengelolaan usaha serta sekaligus
mendorong adanya kepastian, perlindungan, dan pembinaan usaha.
O. Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan kesejahteraan sosial juga
dilakukan dengan memberi perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang
kurang beruntung, termasuk masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di wilayah
terpencil, tertinggal, dan wilayah bencana.
7 - 15
7 - 15
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
P. Pemenuhan perumahan beserta prasarana dan sarana pendukungnya diarahkan pada:
1) Penyelenggaraan pembangunan perumahan yang berkelanjutan, memadai, layak,
dan terjangkau oleh daya beli masyarakat serta didukung oleh prasarana dan sarana
permukiman yang mencukupi dan berkualitas yang dikelola secara profesional,
kredibel, mandiri, dan efisien
2) Penyelenggaraan pembangunan perumahan beserta prasarana dan sarana
pendukungnya yang mandiri mampu membangkitkan potensi pembiayaan yang
berasal dari masyarakat dan pasar modal, menciptakan lapangan kerja, serta
meningkatkan pemerataan dan penyebaran pembangunan; dan
3) Pembangunan pembangunan perumahan beserta prasarana dan sarana
pendukungnya yang memperhatikan fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup.
Q. Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi diarahkan
pada:
1. Peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management) dalam penyediaan air
minum dan sanitasi
2. Pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan sanitasi dasar bagi masyarakat;
3. Penyelenggaraan pelayanan air minum dan sanitasi yang kredibel dan profesional;
4. Penyediaan sumber-sumber pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan
sanitasi bagi masyarakat miskin.
R. Penanggulangan kemiskinan diarahkan pada penghormatan, perlindungan, dan
pemenuhan hak-hak dasar rakyat secara bertahap dengan mengutamakan prinsip
kesetaraan dan nondiskriminasi. Sejalan dengan proses demokratisasi, pemenuhan hak
dasar rakyat diarahkan pada peningkatan pemahaman tentang pentingnya mewujudkan
hak-hak dasar rakyat. Kebijakan penanggulangan kemiskinan juga diarahkan pada
peningkatan mutu penyelenggaraan otonomi daerah sebagai bagian dari upaya
pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin.
berdasarkan Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan hunian yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh masyarakat terus
meningkat, sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman
kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya.
7 - 16
7 - 16
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
2. Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
Pasal 3 UU UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
menyatakan bahwa tujuan diselenggarkannya Perumahan dan kawasan permukiman untuk:
1. Memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman
2. Mendukung penataan dan pengembangan wilayah serta penyebaran penduduk yang
proporsional melalui pertumbuhan lingkungan hunian dan kawasan permukiman sesuai
dengan tata ruang untuk mewujudkan keseimbangan kepentingan, terutama bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah
3. Meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya alam bagi pembangunan
perumahan dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan, baik di
kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan
4. Memberdayakan para pemangku kepentingan bidang pembangunan perumahan dan
kawasan permukiman
5. Menunjang pembangunan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya; dan
6. Menjamin terwujudnya rumah yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang
sehat, aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan berkelanjutan.
Sementara itu pada pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan
perumahan dan kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan perumahan (butir
c), penyelenggaraan kawasan permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan (butir e),
serta pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman
kumuh (butir f).
3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
Pada pasal 15 UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun mengamanatkan bahwa
pembangunan rumah susun umum, rumah susun khusus, dan rumah susun negara
merupakan tanggung jawab pemerintah. Pembangunan rumah susun bertujuan untuk:
1. Memenuhi kebutuhan perumahan yang layak bagi rakyat, terutama golongan
masyarakat yang berpenghasilan rendah, yang menjami kepastian hukum dalam
pemanfaatannya.
7 - 17
7 - 17
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
2. Meningkatkan daya guna dan hasil guna tanah di daerah pekotaan dengan
memperhatikan kelestarian sumber daya alam dan menciptakan lingkungan pemukiman
yang lengkap, serasi,dan seimbang
3. Memenuhi kebutuhan untuk kepentingan lainnya yang berguna bagi kehidupan
masyarakat, dengan tetap mengutamakan ketentuan diatas.
4. Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan
Peraturan ini menetapkan salah satunya terkait dengan penanggulangan kemiskinan yang
diimplementasikan dengan penanggulangan kawasan kumuh. Arah kebijakan
penanggulangan kemiskinan nasional berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang, demikian juga untuk arah kebijakan penanggulangan kemiskinan daerah
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah.
Strategi percepatan penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan:
1. Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin
2. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin
3. Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecil
4. Mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Peraturan ini menetapkan target yang harus dicapai dalam bidang pekerjaan umum dan tata
ruang, sementara itu untuk bidang permukiman target yang harus dicapai adalah:
1. Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan
sebesar 100% pada tahun 2014
2. Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan sebesar 10% pada tahun
2014.
7.5. KONDISI EKSISTING SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan dan pengumpulan data sekunder dapat
ditampilkan profil masing-masing kawasan kumuh sesuai dengan tipologi kawasan kumuh,
yaitu kawasan kumuh berat, kumuh sedang dan kumuh ringan. Data profil yang disampaikan
masing-masing lokasi terdiri dari:
a. Data administrasi
b. Data kependudukan
c. Kondisi permukiman beserta prasarana dan sarana
d. Dokumentasi dan Peta Lokasi.
7 - 18
7 - 18
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Permukiman di Kabupaten Tanah Bumbu menyebar di seluruh wilayah baik berupa
perkampungan maupun perumahan terencana dan tertata yang dibangun oleh
pemerintah/perusahaan berupa perumahan dinas. Bahkan banyak sekali rumah kontrakan
yang sengaja dibangun oleh perorangan untuk disewakan yang dikenal dengan sebutan
rumah bedak. Di sepanjang Jalan Raya Batulicin penyebaran permukiman lebih banyak pada
sisi timur dan barat jalan dari arah Kota Banjarmasin dan terletak di belakang perdagangan
dan jasa sepanjang koridor Jalan Raya Batulicin. Untuk kondisi permukiman sisi barat
merupakan permukiman kampung nelayan, sementara pada sisi timur lebih banyak
mencirikan perkampungan masyarakat biasa.
Tabel 7.7. Desa Nelayan di Kabupaten Tanah Bumbu
Kecamatan Desa Nelayan
Kecamatan Simpang Empat
Batu Ampar
Sungai Dua
Gunung Besar
Tungkaran Pangeran
Pulau Panjang
Kampung Baru
Kecamatan Batulicin
Batulicin
Kersik Putih
Segumbang
Sepunggur
ApiApi
Kecamatan Kusan Hilir
Betung
Pulau Salak
Beringin
Sungai Lembu
Gusunge
Wiritasi
Juku Eja
Pejala
Kota Pagatan
Kampung Baru
Muara Ujung
Kecamatan Sungai Loban
Sebamban Baru
Sungai Loban
Sungai Dua Laut
Sebamban Lama
Kecamatan Angsana Angsana
Bunati
Kecamatan Satui
Satui Barat
Setarap
Sungai Cuka
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Tanah Bumbu
7 - 19
7 - 19
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Adapun rencana pengembangan permukiman di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu lebih
difokuskan pada Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa serta kawasan nelayan yang
ada di wilayah ini. Khusus untuk kawasan terpilih sebagai pusat pengembangan Desa
didasarkan pada pendekatan pembangunan kawasan dengan cara mengembangkan potensi
unggulannya , yaitu sumber daya dominan baik yang belum diolah maupun sumber daya
yang tersembunyi berupa sumber daya alam, sumber daya buatan maupun sumber daya
manusia yang difokuskan pada kemandirian masyarakat sesuai dengan azas TRIDAYA yang
intinya adalah pemberdayaan masyarakat, ekonomi dan pendayagunaan prasarana dan
sarana permukiman. Selain itu, berdasarkan RTRW Provinsi Kalimantan Selatan juga terdapat
kawasan-kawasan terpilih sebagai pusat pengembangan desa (KTP2D) untuk menunjang
desa sekitarnya. Desa-desa yang terpilih sebagai pusat pengembangan diharapkan akan
mampu memicu dan memacu perkembangan desa-desa disekitarnya. lokasi rencana
pengembangan permukiman yang sesuai dikembangkan di kabupaten Tanah Bumbu yaitu
berada di beberapa desa yang ada di Kecamatan Sungai Loban.
Gambar 7.1. Kondisi Permukiman Di Kabupaten Tanah Bumbu
Sebagai Kabupaten yang berbatasan dengan laut, daerah Kabupaten Tanah Bumbu memiliki
daerah pesisir yang cukup luas. daerah pesisir berfungsi sebagai peralihan antara ekosistem
darat dan laut memiliki keragaman potensi sumberdaya alam yang dapat memberikan
manfaat bagi kehidupan nelayan dan berbagai kepentingan pengembangan. Oleh karena itu
daerah pesisir juga cenderung mengalami tekanan pembangunan yang kadang melampaui
daya dukungnya. Kegiatan pemanfaatan ruang berpotensi konflik dan menimbulkan dampak
degradasi lingkungan seperti rusaknya kawasan mangrove, karang, dan habitat perikanan
lain, proses abrasi pantai, serta pencemaran. Pada sisi lain, masyarakat pesisir yang sebagian
besar terdiri dari para kaum nelayan, pada umumnya memiliki kehidupan ekonomi yang
relatif lemah dan kurang tersentuh oleh perhatian pembangunan. Hal tersebut telah
menimbulkan berbagai permasalahan sosial yang menyatu dengan permasalahan
lingkungan. Kondisi rumah yang tidak sehat, lingkungan permukiman yang tidak tertata serta
7 - 20
7 - 20
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
tidak didukung oleh prasarana secara memadai tergambar dari buruknya sistem sanitasi,
jalan lingkungan, serta terbatasnya prasarana lingkungan dan prasarana pendukung kegiatan
ekonomi setempat. Masyarakat Tanah Bumbu masih belum sadar akan pentingnya IMB. Hal
tersebut terlihat dari rendahnya jumlah bangunan yang telah memiliki IMB di Kabupaten
Tanah Bumbu. Tahun 2014 terdapat 495.412 bangunan, namun hanya 1.572 yang telah
memiliki IMB. Jumlah Tersebut hanya 0,31% dari jumlah bangunan yang ada di Kabupaten
Tanah Bumbu.Walaupun dari tahun ke tahun jumlah IMB yang diterbitkan.
Semakin meningkat namun peningkatan tersebut tidak signifikan dan masih sangat kecil jika
dibandingkan dengan jumlah seluruh bangunan yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.
Sejatinya IMB adalah alat untuk mengontrol pembangunan dan memastikan bahwa lokasi
pembangunan yang ada telah berada di lokasi pembangunan telah berada di zona yang
tepat sesuai dengan peraturan yang telah di tetapkan. Pengaturan tersebut dilakukan agar
kota dapat ditata dengan baik dan tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Penataan dengan menggunakan IMB merupakan salah satu cara Pemerintah Daerah untuk
mengontrol pembangunan di daerah mereka agar sesuai dengan visi dan misi daerah
tersebut. Pembangunan perumahan PNS baik untuk lingkup kabupaten dan masing-masing
kecamatan.
7.5.1. ISU STRATEGIS SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN
Beberapa isu strategis sektor Pengembanga Permukiman Kabupaten Tanah Bumbu,
yaitu:
1. Penataan Kawasan Kumuh Nelayan
Kawasan Kumuh Nelayan terletak di sepanjang pesisir kabupaten Tanah Bumbu. Kawasan
permukiman nelayan tersebut telah ada sejak lama, dan terus berkembang menjadi
kawasan permukiman dengan masalah semakin kompleks. Masalah umum yang dihadapi
oleh kawasan permukiman nelayan adalah kepadatan kawasan yang tinggi, permukiman
yang tidak tertata, saluran drainase yang buruk dan kebersihan lingkungan yang sangat
minim
2. Penataan kawasan kumuh perkotaan
Kawasan kumuh perkotaan biasanya terletak di dekat kawasan-kawasan strategis
3. Pengembangan perdesaan potensial untuk mengurangi kemiskinan
4. Penataan kawasan rawan bencana
5. Penyediaan rumah yang layak bagi pekerja tambang dan perkebunan.
7.5.2. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
Permasalahan pembangunan di Kabupaten Tanah Bumbu yaitu:
1. Belum Tersedianya kawasan permukiman yang sehat
Banyak kawasan permukiman di Kabupaten Tanah Bumbu dibangun hanya mengikuti
pertumbuhan alami, tanpa memperhatikan adanya arahan dari dokumen tata ruang.
Pertumbuhan alami tersebut sering kali memunculkan kawasan-kawasan kumuh baru,
7 - 21
7 - 21
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
sehingga membuat masalah perumahan yang ada semakin kompleks. Pembangunan
kawasan permukiman seharusnya memperhatikan banyak aspek, baik dari sisi teknis,
bencana, lokasi, dan kesehatan lingkungan. Perpaduan seluruh aspek tersebut diharapkan
mampu menciptakan kondisi permukiman yang sehat bagi penghuninya.
2. Belum Tersedianya RTH di Pusat Permukiman
Ketersediaan taman publik yang tersebar merata di setiap kecamatan juga merupakan
salah satu masalah dalam pembangunan kawasan permukimana di Tanah Bumbu. Ruang
terbuka publik merupakan salah satu penunjang kegiatan sosial masyarakat. Taman juga
berfungsi sebagai penghasil oksigen bagi kawasan perkotaan, sehingga kawasan
perkotaan menjadi lebih sejuk untuk ditinggali.
3. Belum tersedianya kawasan permukiman skala besar yang terencana secara menyeluruh
dan terpadu dengan pelaksanaan yang bertahap dengan menciptakan kawasan
permukiman yang tersusun atas satuan-satuan lingkungan permukiman dan
mengintegrasikan secara terpadu dengan lingkungan permukiman yang telah ada di
sekitarnya.
7.5.3. ANALISIS KEBUTUHAN
Analisis kebutuhan pengembangan perumahan dan permukiman di wilayah Kabupaten
Tanah Bumbu berdasarkan kebutuhannya adalah terbagi menjadi beberapa program dan
kegiatan yaitu:
1. Program pengembangan perumahan
Program ini dikembangkan menjadi beberapa kegiatan yang meliputi kegiatan yang terdiri
dari:
a. Kegiatan penetapan kebijakan dan strategi serta program perumahan
b. Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat, berupa
pembangunan infrastruktur perumahan dan pembangunan perumahan.
c. Kegiatan pembangunan rusunawa
d. Kegiatan koordinasi pembangunan perumahan dan lembaga atau badan usaha yang
diwujudkan dalam pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan
pendampingan penyiapan kawasan perumahan bari
e. Kegiatan pembangunan rumah PNS dan rumah dinas.
2. Program lingkungan sehat perumahan
Program ini dikembangkan menjadi kegiatan pembangunan sarana dan prasarana atau
infrastruktur kawasan permukiman kumuh.
7.5.4. USULAN PROGRAM PEMBIAYAAN
Usulan program dam pembiayaan perumahan dan permukiman disusun berdasarkan
paket-paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program, meliputi kegiatan:
7 - 22
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.8. Usulan Program Dan Pembiayaan Bidang Perumahan Dan Permukiman
TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Uraian Target Volume
Jumlah Biaya Sumb
er Dana
Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Verifikasi lokasi permukiman kumuh dan melakukan rencana penataan lingkungan pada kawasan permukiman kumuh perkotaan
Terpenuhi target penuntasan kawasan permukiman kumuh
Program pengembangan perumahan
Penetapan kebijakan, strategi dan program perumahan
Peningkatan dan rencana pemenuhan kebutuhan perumahan PNS
Pemenuhan kebutuhan perumahan PNS
Penyusunan Studi Kelayakan Kawasan Perumahan PNS
Kec. Batulicin
Cakupan ketersediaan rumah layak huni
100%
1 paket 500.000 APBD
1 500.000
Penyusunan Masterplan/RTBL Kawasan Perumahan PNS
Kec. Batulicin
1 paket 1.000.000 APBD
1 1.000.000
Penyusunan DED Bangunan Perumahan PNS
Kec. Batulicin
5 paket 2.500.000 APBD
2 1.000.000 1 500.000
1 500.000
1 500.000
Penyusunan DED Sarana dan Prasarana Perumahan PNS
Kec. Batulicin
5 paket 2.500.000 APBD
2 1.000.000 1 500.000
1 500.000
1 500.000
Penyusunan Amdal Kawasan Perumahan PNS
Kec. Batulicin
1 paket 750.000 APBD
1 750.000
7 - 23
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Uraian Target Volume
Jumlah Biaya Sumb
er Dana
Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat
Perencanaan pembangunan infrastruktur lingkungan pemukiman yang sehat dan aman yang didukung oleh PSU yang memadai
Pemenuhan kebutuhan infrastruktur lingkungan permukiman
Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan
Kec. Simpang Empat
Cakupan Lingkungan yang Sehat dan Aman yang Didukung Dengan PSU
100%
1 paket 500.000 APBD 1 500.000
Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan
Kec. Batulicin
1 paket 500.000 APBD 1 500.000
Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Permukiman
Kota Pagatan, Kec. Kusan Hilir
1 paket 500.000 APBD
1 500.000
Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan
Kec. Satui 1 paket 500.000 APBD
1 500.000
Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan
Kec. Angsana
1 paket 500.000 APBD
1 500.000
Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan
Kec. Sungai Loban
1 paket 500.000 APBD
1 500.000
Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan
Kec. Kuranji
1 paket 500.000 APBD
1 500.000
7 - 24
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Uraian Target Volume
Jumlah Biaya Sumb
er Dana
Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan
Kec. Karang Bintang
1 paket 500.000 APBD
1 500.000
Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan
Kec. Kusan Hulu
1 paket 500.000 APBD
1 500.000
Perencanaan Teknik (DED) Infrastruktur Perumahan
Kec. Mantewe
1 paket 500.000 APBD
1 500.000
Pembangunan Infrastruktur Perumahan
Kaw. Simpang Empat
1 paket 2.000.000 APBD
1 2.000.000
Pembangunan Infrastruktur Perumahan Kec.
Batulicin 1 paket 2.000.000 APBD
1
2.000.000
Pembangunan Infrastruktur Perumahan
Kota Pagatan, Kec. Kusan Hilir
1 paket 2.000.000 APBD
1 2.000.000
Pembangunan Infrastruktur Perumahan Kec. Satui 1 paket 2.000.000 APBD
1
2.000.000
Pembangunan Infrastruktur Perumahan Kec.
Angsana 1 paket 2.000.000 APBD
1
2.000.000
7 - 25
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Uraian Target Volume
Jumlah Biaya Sumb
er Dana
Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Pembangunan Infrastruktur Perumahan
Kaw. Sungai Loban
1 paket 2.000.000 APBD
1 2.000.000
Pembangunan Infrastruktur Perumahan Kaw.
Kuranji 1 paket 2.000.000 APBD
Pembangunan Infrastruktur Perumahan
Kaw. Karang Bintang
1 paket 2.000.000 APBD
Pembangunan Infrastruktur Perumahan
Kaw. Kusan Hulu
1 paket 2.000.000 APBD
Pembangunan Infrastruktur Perumahan Kaw.
Mantewe 1 paket 2.000.000 APBD
Menyiapkan kawasan permukiman baru berserta infrastrukturnya
Pemenuhan kebutuhan perumahan
Penyiapan Fisik Kawasan Perumahan baru (Infrastruktur)
Kab. Tanah Bumbu
Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang di dukung dengan PSU
100%
1 paket 10.000.000
APBD
1 10.000.000
7 - 26
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Uraian Target Volume
Jumlah Biaya Sumb
er Dana
Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Pembangunan Perumahan Umum (rumah tapak, sarusunami, dan sewa beli) dan Perumahan Swadaya
Kab. Tanah Bumbu
Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau
70%
1 paket 15.000.000
APBN
1 15.000.000
Pembangunan Rusunawa
Menyiapkan pembangunan Rusunawa di kawasan perkotaan
Pemenuhan kebutuhan rumah (Rusunawa)
Perencanaan Teknik (DED) Rusunawa
Kota Pagatan, Kec. Kusan Hilir
Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau
70%
5000 m2
1 paket 500.000 APBN 1 500.000
Perencanaan Teknik (DED) Rusunawa
Kawasan Simpang Empat
5000 m2
1 paket 500.000 APBN 1 500.000
Pembangunan Rusunawa
Kawasan Pagatan
5000 m2
1 paket 20.000.000
APBN
1 20.000.000
Pembangunan Rusunawa Kawasan
Simpang Empat
5000 m2
1 paket 20.000.000
APBN
1 20.000.000
7 - 27
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Uraian Target Volume
Jumlah Biaya Sumb
er Dana
Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Koordinasi pembangunan perumahan dengan lembaga/badan usaha
Penyiapan kelembagaan dalam rangka penyiapan lahan kawasan permukiman baru dan rumah dinas
Pemenuhan kebutuhan perumahan baru dan perumahan PNS
Pembentukan Lembaga BLUD (Badan Layanan Umum Daerah)
Kab. Tanah Bumbu
Cakupan ketersediaan rumah layak huni
100%
1 paket 500.000 APBD
1 500.000
Pendampingan Penyiapan Kawasan Permukiman baru (Kasiba/Lisiba/KTP)
Kab. Tanah Bumbu
1 paket 500.000 APBN
1 500.000
Pembangunan Rumah Dinas
Penyiapan lahan dan infrastruktur serta pembangunan rumah dinas
Pemenuhan kebutuhan perumahan PNS
Pembebasan Lahan Perumahan PNS
Kec. Batulicin
Cakupan ketersediaan rumah layak huni
100% 65 Ha
223050 m2
11.152.500
SWASTA
1 5.576.250
1 5.576.250
Pembangunan Rumah Perumahan PNS
Kec. Batulicin
1000 unit
204.420.000
SWASTA
250 51.105.000
7 - 28
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Uraian Target Volume
Jumlah Biaya Sumb
er Dana
Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Pembangunan Rumah Perumahan PNS Kecamatan
Kab. Tanah Bumbu
4 Ha 150 unit 22.997.250
SWASTA
30 4.599.450
Pembangunan Infrastruktur Perumahan PNS
Kec. Batulicin
65 Ha 1 Ls 15.000.000
SWASTA
1 5.000.000
1 3.000.000
1 2.000.000
Pembangunan sarana dan prasarana Permukiman Kumuh
Peningkatan dan perbaikan lingkungan kawasan permukiman kumuh
Terpenuhi target penuntasan kawasan permukiman kumuh
Perbaikan Jalan dan Saluran Drainase Lingkungan Permukiman Pada Permukiman Kumuh
Desa Tungkaran Pangeran, Desa Bersujud, Desa Kampung Baru, Desa Sejahter Kec. Simpang Empat
Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan dengan indikator persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan
100% (2019)
93,91 Ha
1 paket 1.000.000 APBN
1 1.000.000
7 - 29
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
TUJUAN SASARAN PROGRAM / KEGIATAN
LOKASI
INDIKATOR KINERJA ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Uraian Target Volume
Jumlah Biaya Sumb
er Dana
Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Perbaikan Jalan dan Saluran Drainase Lingkungan Permukiman Pada Permukiman Kumuh
Kelurahan Batulicin Kec. Batulicin
27,91 Ha
1 paket 500.000 APBN
1 500.000
Perbaikan Jalan dan Saluran Drainase Lingkungan Permukiman Pada Permukiman Kumuh
Desa Pejalan, Desa Juku Eja, Desa Wiritasi, Pagaruyung, Desa Mudalang, Kota Pagatan Kecamatan Kusan Hilir
43,16 Ha
1 paket 1.000.000 APBN
1 1.000.000
Perbaikan Jalan dan Saluran Drainase Lingkungan Permukiman Pada Permukiman Kumuh
Desa Sungai danau Kec. Satui
83,59 Ha
1 paket 500.000 APBN
1
500.000
355.819.750
2.000.000
53.076.250
13.826.250
19.500.000
22.000.000
60.704.450
7 - 30
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.2. Sebaran Perumahan Tertata Kabupaten Tanah Bumbu
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU
7 - 31
7 - 31
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.6. PROFIL KAWASAN KUMUH
Dari hasil pengamatan lapangan dan pengumpulan data sekunder dapat ditampilkan
profil masing-masing kawasan kumuh sesuai dengan tipologinya. Data profil yang
disampaikan masing-masing lokasi terdiri dari:
1. Tata Letak
2. Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan
3. Kependudukan
4. Kelengkapan Sarana
5. Prasarana Lingkungan.
7.6.1. PROFIL KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH BERAT
A. Kawasan Batulicin
1. Tata Letak
Deliniasi kawasan permukiman kumuh berat Batulicin merupakan permukiman di wilayah
Rukun Tetangga (RT) 1 s.d RT. 5, RT. 6 dan RT. 12, dengan luas areal mencapai 27, 91 hektar.
Secara administrasi, kawasan permukiman Batulicin bagian dari wilayah administrasi
Kelurahan Batulicin, wilayah Kecamatan Batulicin.
Secara geografis, kawasan permukiman ini terletak di sebelah utara pelabuhan ferry,
merupakan permukiman yang menempati areal lahan di bantaran sungai Batulicin.
Permukiman di kawasan Batulicin dapat digolongkan dalam perumahan berpola kampung.
Umumnya permukiman ini dibangun penghuninya sendiri, menurut pola dan bentuk yang
berkembang secara sporadis, oleh karenanya selalu berubah-ubah sesuai kebutuhan
mereka.
2. Kondisi Tata Bangunan dan Lingkungan
Kawasan permukiman Batulicin RT. 1 s.d RT. 5 terbangun atas unit-unit perumahan
penduduk yang umumnya berkonstruksi kayu, atap seng, dan perkerasan berupa kayu pula
yang berupa titian. Jalan lingkungan di kawasan ini memiliki lebar
1,5 meter tanpa drainase. Jalan lingkungan yang melingkupi
beberapa unit rumah tersebut membentuk satuan blok
perumahan yang dimanfaatkan untuk membagi Kawasan
permukiman Batulicin menjadi 5 satuan unit lingkungan rukun
tetangga. Secara umum, perumahan penduduk di kawasan
terdeliniasi kumuh hamper tidak memiliki jarak antar bangunan.
Sedangkan RT. 6 dan RT. 12 terbangun secara permanen dari batu bata, semen, pasir dan
jalan lingkungan berupa perkerasan aspal kasar dengan lebar 2 meter s.d 2,5 meter.
7 - 32
7 - 32
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
3. Kependudukan
Kawasan permukiman ini dihuni oleh 474 orang kepala keluarga atau 1.700 orang
penduduk yang huniannya tersebar di 5 unit rukun tetangga. Berdasarkan standar yang
ada, kampung ini masuk ke dalam kategori pemukiman dengan tingkat kepadatan yang
rendah karena dengan luas deliniasi sekitar 28,87 hektar dengan tingkat kepadatan
sebesar 59 orang perhektar.
4. Kelengkapan Sarana
Saat ini layanan kesehatan dipenuhi oleh adanya puskesmas yang berada di lingkup RT. 6,
sedangkan untuk memenuhi kebutuhan ibadah, telah terbangun 2 unit langgar yang
terletak di RT. 2 dan RT. 12. Sarana lainnya adalah sarana Posko Pemadam Kebakaran
yang terletak di RT. 6 berseberangan dengan Puskesmas.
5. Prasarana Lingkungan
Kawasan permukiman Batulicin dilalui Jalan Negara yang menghubungkan kawasan ini
dengan kawasan pusat Kota Batulicin. Untuk kebutuhan pergerakan dalam kawasan
permukiman sendiri, beberapa ruas jalan lingkungan telah terjalin dengan tanpa
perkerasan (titian kayu ulin) dan perkerasan semen. Untuk beberapa ruas jalan
lingkungan, pembangunan dan pemeliharaannya dilakukan secara swadaya oleh
penduduk.
Ketersediaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan penduduk kawasan permukiman
Batulicin umumnya bersumber dari PDAM. Sedangkan untuk kebutuhan MCK (mandi,
cuci, dan kakus) dengan memanfaatkan aliran air Sungai
Batulicin. MCK yang memanfaatkan aliran sungai Batulicin
hanya permukiman yang berada di lingkup RT. 1 s.d RT. 5,
bangunan MCK ini berupa MCK terapung.
Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan penerangan atau
kebutuhan energi listrik sehari-hari, penduduk Kawasan
permukiman Batulicin dilayani oleh PT. PLN Sektor
Batulicin sebagai satu-satunya pemasok kebutuhan energi listrik yang kegiatannya
didukung oleh 1 unit gardu distribusi.
Secara umum, penduduk kawasan permukiman Batulicin masih menggunakan sistem
pembuangan air limbah setempat dengan sub sistem tangki septik sebagai prasarana
pembuangan air limbah perorangan. Sedangkan untuk limpasan air hujan dan air limbah
yang berasal dari kegiatan salinitas lainnya seperti mencuci dan mandi, umumnya
disalurkan langsung ke bawah bangunan rumah panggung.
7 - 33
7 - 33
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.6.2. PROFIL KAWASAN KUMUH BERAT KECAMATAN BATULICIN
Berdasarkan hasil penilaian pada tahap sebelumnya, diketahui bahwa tipologi
kawasan kumuh berat terdapat di 1 (satu) kawasan yang terkatagorikan setelah
Teridentifikasi Kawasan-kawasan yang kawasan Kumuh dalam Pedoman PU Tahun 2007
tekniks penilaian, 1 (satu) kawasan berada di Kelurahan Batulicin. Pada Kecamatan Batulicin
tipologi kumuh berat, kumuh sedang dan kumuh ringan terdapat pada Kelurahan/Desa yang
terkatagorikan kumuh.
1. Profil Kawasan Kumuh Berat Kelurahan Batulicin
a) Data Administrasi
Secara administrasi kawasan yang terkatagori kumuh berat yang berada di
kelurahan Batulicin tepatnya sebagai Ibu Kota Kabupaten tanah Bumbu, yang di
mana mendominasi setiap pertumbuhan dalam segi struktur ruang dan
Pembangunan Perkotaan. Namun dengan perkembangan suatu kota di mana
suatu sebagai kebutuhan lahan terhadap penggunaan perumahan dan kegiatan
yang lain, Dalam penanganan percepatan pembangunan yang berkelanjutan
dalam kawasan permukiman yang layak huni & sehat bagi masyarakat yang
bernaung. Namun dengan seiring perkembangan masih terdapat kawasan-
kawasan yang terkatagori kumuh besar seperti kelurahan Batulicin di RT 01, 02,
04, 05, 06, 07, 08, 09 dan 15. Kawasan kumuh berat yang terdelenasi dengan
luasan 11 Ha merupakan kawasan permukiman di sepanjang muara sungai.
b) Data Kependudukan
Berdasarkan data profil Kelurahan Batulicin tahun 2012 di ketahui bahwa jumlah
penduduk di tiap RT 01 dengan jumlah 524 jiwa, RT 02 dengan jumlah 217 jiwa,
RT 04 dengan jumlah 171 jiwa, RT 05 dengan jumlah 318 jiwa, RT 06 dengan
jumlah 264 jiwa, RT 07 dengan jumlah 411 jiwa, RT 08 dengan jumlah 541 jiwa
dan RT 09 dengan jumlah 73 jiwa, dari jumlah yang terkatagori 8 (delapan) RT
dengan jumalah keseluruhan jumlah 2519 jiwa.
c) Kondisi permukiman beserta prasarana dan sarana
Kondisi permukimanan yang berada pada kawasan kumuh Kecamatan Batulicin di
dominasi oleh bangunan rumah temporer/kayu sebagai sturuk budaya yang
7 - 34
7 - 34
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
sudah melekat sebagai bangunan rumah panggung. Dari jumlah 8 (delapan) RT
yang terkatagori kumuh berat yang berda di pinggiran sungai dan permukiman
yang padat, dengan jarak antara 1,5 m - 3,0 meter. Kondisi jalan lingkungan yang
berada di pinggiran sungai yang menggunakan jembatan yang lebar 1,5 meter
yang hanya dapat di gunakan hanya oleh kendaraan roda 2 (dua). Dan kondisi
jalan lingkungan dengan perkerasan aspal dengan lebar 4 meter.
Gambar. 7.2. Kondisi Kawasan Kumuh Kelurahan Batulicin
d) Dokumentasi dan peta lokasi Kawasan Kumuh Batulicin
Kawasan kumuh Batulicin yang sebagai lokasi dalam rencana program
penanganan dan penataan kawasan kumuh. Deliniasi kawasan permukiman
kumuh berat Batulicin merupakan permukiman di wilayah Rukun Tetangga
(RT) 1 s.d RT. 5, RT. 6 dan RT. 12, dengan luas areal mencapai 27,91 hektar.
Secara administrasi, kawasan permukiman Batulicin bagian dari wilayah
administrasi Kelurahan Batulicin, wilayah Kecamatan Batulicin. Untuk lebih
jelasnya lokasi dan deliniasi kawasan rencana program penanganan kumuh
dapat dilihat pada peta 7.3.
7 - 35
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.3. Deliniasi Kawasan Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu
7 - 36
7 - 36
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.6.3. PROFIL KAWASAN KUMUH SEDANG KECAMATAN BATULICIN
Profil Kawasan Kumuh Sedang Desa Segumbang
a. Data Administratif
Secara geografis kawasan Kumuh Desa segumbang berada di bagian
Kecamatan Batulicin. Desa Segumbang terbagi atas 3 RT, wilayah tersebut
pernah terjadi pemekaran 3 wilayah pada tahun 1974 hingga kini di terbagi
atas 2 wilayah Kelurahan Gunung tinggi dan Desa polewali dengan
perkembangan penduduk yang cenderung sinifikan. Kawasan Kumuh yg
terdelenasi dengan luasan 6,1 Ha.
b. Data Pendudukan
Desa Segumbang terbagi atas 3 Rt yang di mana, dalam penilaian hasil
tipologi yang berdasarkan survey lasung dalam penentuan lokasi yang di
katagorikan kumuh berat. Hal hasil dalam penentuan secara administratif
Desa segumbang berada di RT 01 dengan jumlah 678 jiwa dengan 47,94 %
dari jumlah 1410 jiwa keseluruhan RT. Dengan perkembang penduduk yang
berkelanjutan atas kebutuhan suatu ruang di mana sebagai tempat tinggal,
kawasan yang terindikator kumuh besar berada di Sepanjang sungai dengan
kependudukan terbesar di Desa Segumbang.
c. Kondisi permukiman berserta Prasarana dan Sarana
Wilayah dengan infrastruktur yang menunjang memberi dampak positif
terhadap perkembang wilayah tersebut, dapat memicu pembangunan dan
sektor ekonomi di suatu wilayah sebagai mobilitas penggerak. Melihat
kondisi eksisting pemukiman pada RT 01, 02 dan Rt 03 dengan kondisi
pembangunan rumah temporer/kayu yang mendominan di seluruh Rt dari
permukiman padat, jarang dan permukimanan linier di sepanjang jalan. Dan
Rt 01 yang teridentifikasi kumuh besar dalam kondisi fisik antar bangunan
berjarak 1,5 m - 3,0 m dan melihat kondisi jalan lingkungan yang terdapat di
permukiman dengan perkerasan cor dan aspal namun sudah ada yang rusak
dan permukiman yang cluster dengan jalan di tepi sebagai penghubung yang
menggunakan jembatan sebagai titian yang menyatu, dengan permukiman
rumah panggung dan sebagai jalan lalu lintas yang penggunaan sehari yang
lebar 1,5 meter dan jalan beton dengan lebar 4 meter.
7 - 37
7 - 37
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Pada kawasan Desa Segumbang sebagai daerah pesisir dan mata pencarian
warga sehari-hari sebagai pentambak dan nelayan. Melihat kondisi jaringan
air bersih belum terlayani dan kualitas air yang berada pada kawasan
tersebut di masih air payau dengan rasa air yang agak asin di karenakan
berdekatan dengan pesisir, namun melihat kondisi warga menggunakan air
sebagai kebutuhan sehari-hari masih banyak beli air besih dengan galon atau
mobil pengangkut. Lain hal dengan kondisi sanitasi yang di pergunakan oleh
warga yang tidak terdapat pada rumah individu yang masih pergunakan MCK
komunal/luar yang masih di pinggiran aliran sungai. Namun dengan di
perburuh kdengan kondisi persampahan yang masih pengelolahan di bakar
dan ada bebebrapa dari warga masih pembuang limbah atau sampah ke
sungai sebagai pembuang alternatif yang tidak terdapat ruang sebagai
tempat lokasi sampah.
d. Dokumen dan Peta lokasi
Gambar. 7.3. Profil Kawasan Kumuh Desa Segumbang
7 - 38
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.4. Kawasan Kumuh Sedang Desa Segumbang
7 - 39
7 - 39
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Profil Kawasan Kumuh Sedang Desa Kusambi
a. Data Administrasi
Secara administrasi kawasan Desa Kusambi berada di wilayah administrasi
Kecamatan Batulicin, Desa Kusambi yang dari hasil tipologi penilaian yang
teridentifikasi dari 3 RT hanya 2 RT yang termasuk dalam indikator pedoman PU
tentang penilaian tekhnik permukiman Tindak kumuh ialah RT 02 dan RT 03
dengan luasan kekumuhan 2,72 Ha yang teridentifikasi.
b. Data Pendudukan
Berdasarkan data Profil Kecamatan Batulicin tahun 2012 di ketahui bahwa
jumlah penduduk Desa Kusambi berjumlah ± 571 jiwa. Pada tahun 2010 Desa
Kusambi dilakukan pemekaran wilayah di mana terbagi atas pecahan
administrasi desa-desa lain seperti Deesa suka maju dan Desa Danau Indah.
c. Kondisi permukiman berserta Prasarana dan Sarana
Kondisi permukiman pada Rt 02 dan RT 03 masih bangunan temporer/kayu
dengan penilaian > 50%. Jarak antara bangunana satu dengan yang lainnya rata-
rata berjarak anatar > 3,0 meter. Melihat kondisi jalan lingkungan berupa
perkerasan jalan tanah pasir berbatuan dengan konsi yang sudah rusak, dan
sebagian jalan sudah ada penahan beton sebagai median jalan berguna
penompang batas jalan dan lebar jalan 6 meter berserta median jalan. Laian hal
jalan lingkungan yang perkerasannya hanaya tanah dengan lebar jalan ± 4 meter.
Gambar.7.4. Profil Kawasan Kumuh Desa Kusambi
7 - 40
7 - 40
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Pada kawasan ini pelayanan air bersih masih belum terjangkau/terlayani
sehingga warga yang naung di kawasan hannya memanfaatkan air sumur dan
ada beberapa memakai air sungai sebagai kebutuhaan sehari-hari. Untuk sistem
sanitasi di Desa Kusambi masih medominasi Pelayanan < 60% penggunaan wc
dalam rumah walaupun masih ada menggunakan wc cubluk yang berada di
pinggiran sungai. Kondisi persampahan di kawasan kumuh biasanaya masing-
masing rumaha tangga mengumpulkan dan dibakar atau membuang lasung ke
aliran sungai hal ini masih sama dengan wilayah-wilayah kumuh lainnya dalam
limbah rumah tangga atau alami masih membakar sehingga resiko membakar
sampah bisa berdampak terhadap becana kebaran atau kebakaran
pepohonan/hutan.
d. Dokumen dan Peta lokasi
Gambar. 7.5. Profil Kawasan Kumuh Desa Kusambi
7 - 41
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.5. Kawasan Kumuh Sedang Desa Kusambi
7 - 42
7 - 42
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Profil Kawasan Kumuh Sedang Desa Suka Maju
a. Data Administrasi
Secara administrasi kawasan ini berada di wilayah Kecamatan Batulicin, Desa
Suka Maju pada RT 01 dan Rt 03 sepanjang koridor jalan termasuk dalam
kawasan kumuh Sedang dengan luasan kekumuhan 2,72 Ha, kawasan ini
merupakan kawasan permukiman perdesaan. Merupakan kawasan yang masih
didominasi oleh kawasan pertanian.
b. Data Pendudukan
Berdasarkan data profil Kecamatan Tanah BumbuTahun 2012 di ketahui bahwa
jumlah penduduk pada Desa Suka Maju dengan jumlah 496 jiwa.
c. Kondisi permukiman berserta Prasarana dan sarana
Dimana suatu kawasan yang berkembang dengan pesat atau maju di karenakan
suatu kawasan di dominasi dengan prasarana dan sarana yang menunjang.
Meninjau kondisi eksisting Desa Maju bersama setelah penilaian berdasarkan
pedoman Departemen PU tahun 2007 tentang kriteria Pedoman Identifikasi
Kawasan Permukiman Kumuh Penyangga Kota Metropolitan. Untuk kondisi
permukiman pada RT 03 dan Rt 01 didominasi oleh struktur bangunan
teporer/kayu tanpa pelapisan papan kayu menggunakan cat, sehingga terlihat
kumuh dengan kondisi fisik bangunan lapuk. Kondisi jalan lingkungan berupa
perkerasan urugan pasir bercampuran batu coral dengan lebar 6 meter dengan
titian lebar ±1 meter. Setelah itu kondisi jaringan air bersih yang belum terlayani
oleh fasilitas PDAM sebagai penyuplai air bersih. Pada kawasan ini belum
terdapat jaringan drainase. Untuk sanitasi setiap rumah sudah memilikinya.
Kondisi persampahan lingkungan masih dikelola oleh masing-masing warga
dikumpul dan di bakar.
d. Dokumen dan Peta Lokasi
Gambar. 7.6. Profil Kawasan Kumuh Sedang di Desa Suka Maju
7 - 43
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.6. Kawasan Kumuh Sedang Desa Suka Maju
7 - 44
7 - 44
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Profil Kawasan Kumuh Sedang Desa Danau Indah
a. Data Administrasi
Secara administrasi kawasan ini berada di wilayah Kecamatan Batulicin. Desa
Danau Indah yang dari hasil tipologi penilaian masuk pada Kawasan Kumuh
Sedang merupakan kawasan perukiman perdesaan. suatu kawasan yang secara
geografis terletak jauh dari pusat pertumbuhan dan secara aksesibilitas sulit
dicapai. Permukiman dikawasan ini juga dominan berada di bantaran sungai dan
Kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian.
b. Data Pendudukan
Berdasarkan data profil Kecamatan Batulicin dalam angka Tahun 2012 diketahui
bahwa jumlah penduduk yang ada di desa Danai Indah dengan jumlah 499 jiwa.
Melihat kawasan merupakan kawasan pertanian yang menjadi andalan yang
dominan sehingga kawasan untuk di distribusikan ke wilayah lain atau sebagai
Pemasok barang dari hinterland, bisa juga dari desa / kota lain.
c. Kondisi permukiman berserta Prasaranan dan Sarana
Pada kondisi permukiman di RT o1 didominasi oleh bangunan rumah
temporer/kayu, jarak antara banguna dengan yang lainnya kurang dari 3 meter.
Kondisi jalan lingkungan dengan perkerasan jalan tanah dengan lebar hannya ±
3 meter. Kawasan ini belum terlayani oleh jaringan PDAM yang termasuk unit
pelayanan air bersih. Pada kawasan ini tidak terdapat jaringan drainase, dan
kondisi Pelayanan < 30% - 60% pada jaringan sanitasi yang masih menggunakan
WC di luar rumah atau cubluk. Dan kondisi persampahan yang masih
mengelolah dengan pengumpulan dan dibakar.
d. Dokumen dan Peta Lokasi
7 - 45
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.7. Kawasan Kumuh Sedang Desa Danau Indah
7 - 46
7 - 46
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Profil Kawasan Kumuh Sedang Desa Maju Bersama
a. Data administrasi
Secara administrasi kawasan ini berada di wilayah Kecamatan Batulici, setelah
penilaian di Desa Maju Bersama di RT o1 dan RT o3 masuk pada kawasan kumuh
sedang , kawasan ini merupakan permukiman desa dengan luasan kekumuhan
yang terdelenasi 7 Ha sepanjang koridor jalan dengan perkembangan
bangunanan yang mendominasi.
b. Data Pendudukan
Berdasarkan data profil Kecamatan Batulicin dalam angka Tahun 2012 diketahui
bahwa jumlah penduduk yang ada di desa Maju bersama dengan jumlah 13.391
jiwa.
c. Kondisi permukiman berserta Prasarana dan Sarana
Kondisi Permukiman pada Desa Suka Maju pada RT o1 didominasi oleh
bangunan rumah Temporer/kayu dengan penilaian topologi > 50% di kawasan
kumuh dan dengan kondisi jarak antara bangunan kurang ± 3 meter. Kawasan
dalam penilaian kumuh Sedang, pada jaringan air besih PDAM kawasan ini
belum terlayani setiap di permukiman di Desa suka maju. Untuk kondisi jalan
lingkungan di kawasan ini dengan lebar 6 meter dengan perkerasan pasir
berbatuan. Dan kawasan ini belum terlayani oleh jaringan air bersih yang masih
memakai air sehari-hari dengan air sumur dan kondisi air pada sumurpun tidak
bagus, kualitasnya air yang masih bercampur minyak dapat di lihat gambar 4.31
begitu juga dengan kondisi jaringan drainase yang belum ada ditepi sepanjang
jalan namun melihat kondisi badan jalan yang lebih tinggi dari pekarangan
perumahan yang lebih landai membuat air hujan dan limbah ringan berada di
bagian rumah. Dan kondisi sanitasi pada kawasan ini dengan pelayanan. Namun
melihat kondisi persampahan di kawasan ini masih melakukanpengelolaan
dikumpul dan dibakar.
d. Dokumen dan Peta Lokasi
Gambar. 7.7. Profil kawasan Kumuh Sedang di Desa Maju Bersama
7 - 47
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.8. Kawasan Kumuh Sedang Desa Maju Bersama
7 - 48
7 - 48
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.6.4. PROFIL KAWASAN KUMUH RINGAN KECAMATAN BATULICIN
Profil Kawasan Kumuh Ringan Desa Gunung Tinggi
a. Data administrasi
Secara administrasi kawasan ini berada di wilayah Kecamatan Batulicin.
Kelurahan Gunung Tinggi yang dari hasil tipologi penilaian masuk pada Kawasan
Kumuh Ringan merupakan kawasan permukiman Perkotaan, karena kawasan
ini termasuk kawasan pemerintahan Kabupaten tanah bumbu.
b. Data Penduduk
Berdasarkan data profil Kecamatan Batulicin dalam angka Tahun 2012
diketahui bahwa jumlah penduduk yang ada di desa Gunung Tinggi dengan
jumlah 1.111 jiwa.
c. Kondisi permukiman berserta Prasarana dan Sarana
Untuk Kawasan permukiman kumuh ringan pada Desa Gunung Tinggi RT 03 segi
struktur bangunan yang masih merekat dengan budaya rumah panggung, yang
dimana terdapat rumah semi permanen dengan struktur pondasi bawah
dengan bangunana batu bata dan bangunan pondasi atas menggunakan kayu
sehingga dalam katagori kumuh di kawasan dengan penilaian 25% - 50%.
Setalah penilaian kondisi fisik bangunan, di lanjutkan dengan kondisi jarak
antara bangunan satu dengan yang lainnya, dengan jarak antara >3 meter di
karenakan masyarakat setempat, mayoritas dalam pekerjaan sebagai petani
dengan lahan rumah dan sawah 1 lokasi sehingga jarak antara rumah dengan
yang lain berjauhan.
Kondisi jalan lingkungan di kawasan dengan perkerasan aspal lebar 6 meter di
jalan Kabupaten dan lebar 4 meter di jalan lingkungan permukiman dengan
dengan kondisi masih nyaman. Lain hal dengan jaringan air bersih yang masih
belum terlayani hingga ke permukiman penduduk, masih menggunakan sumur
bor atau tadahan ujan sebagai kebutuhan sehari-hari. Melihat kondisi
persampahan yang sistem pengelolahan masih menggunakan dengan cara
membakar. Untuk jaringan sanitasi di kawasan kumuh ringan sudah di miliki
oleh setiap permukiman.
d. Dokumen dan Peta Lokasi
Gambar. 7.8. Profil Kawasan Kumuh Desa Kersik Putih
7 - 49
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.9. Kawasan Kumuh Sedang Desa Gunung Tinggi
7 - 50
7 - 50
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Profil Kawasan Kumuh Ringan Desa Poliwali
a. Data Administrasi
Secara administrasi kawasan ini berada di wilayah Kecamatan Batulicin.
Terbentuk Desa Poliwali setelah pemekaran dari Desa Segumbang pada tahun
2010. Desa Poliwali terkatagori kumuh ringan pada RT 02, kawasan ini
merupakan kawasan masih berkembang dan jarak ke pusat kegiatan sekitar ± 7
kilometer.
b. Data Pendudukan
Berdasarkan data profil Kecamatan Batulicin dalam angka Tahun 2012 diketahui
bahwa jumlah penduduk yang ada di desa Poliwali dengan jumlah 370 jiwa.
c. Kondisi Permukimana berserta Prasarana dan Sarana
Kondisi permukiman pada Desa Poliwali RT didominasi oleh bangunan rumah
temporer/kayu dengan jarak bangunan satu dan yang lainnya berkisar antara >
3,0 meter. Melihat kondisi jalan lingkungan berupa perkerasan jalan aspal
dengan lebar 4 meter yang berada di jalan pehubung jalan lokal, sedangkan
jalan lingkungan dengan pola pemukiman yang berkelompok hanya beberapa
perumahan saja, yang menandai karakteristik permukiman pertanian dengan
jalan masih perkerasan tanah. Sedangkan jaringan air bersih PDAM masih
belum terlayani di setiap kawasan Desa Poliwali di setiap permukiman
menggunakan sumur sebagai kebutuhan sehari-hari untuk air minum dan lain-
lain. Setelah menijau kondisi eksisting pada sanitasi, setiap rumah sudah
memiliki tidak terdapat di luar rumah atau cubluk. Namun kondisi persampahan
di lingan masih di kelolah oleh masing-masing warga dikumpul dan di bakar.
d. Dokumen dan Peta Lokasi
Gambar. 7.9. Profil kawasan Kumuh Ringan di Desa Poliwali
7 - 51
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.10. Kawasan Kumuh Sedang Desa Poliwali
7 - 52
7 - 52
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.7. SEKTOR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (PBL)
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan
sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan
lingkungan binaan, baik diperkotaan maupun diperdesaan, khususnya wujud fisik
bangunan gedung dan lingkungannya
Visi penataan bangunan dan lingkungan adalah terwujudnya bangunan gedung dan
lingkungan yang layak huni dan berjati diri, sedangkan misinya adalah:
Memberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung yang tertib,
layak huni, berjati diri, serasi dan selaras, dan
Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalam penataan lingkungan yang produktif
dan berkelanjutan.
7.7.1. PROFIL RINCI PENATAAN BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN
Profil penataan bangunan gedung dan lingkungan terdiri dari fungsi, bentuk dan
komposisi bangunan. untuk mengkaji dan memahami fungsi, bentuk, dan komposisi
bangunan sebagai karakter bangunan di wilayah perencanaan dapat dipahami melalui sub
pokok bahasan berikut ini.
Sebagai gambaran umum kawasan untuk rencana Tata Bangunan & Lingkungan di
Kabupaten Tanah Bumbu yaitu meliputi Kawasan cepat tumbuh Simpang Empat Batulicin
serta kawasan perkantoran Gunungtinggi. Pesatnya perkembangan kawasan perencanaan
hingga saat ini ditunjang oleh posisinya yang strategis yaitu berada pada lintasan jalan Raya
Batulicin. Jalan ini merupakan jalan lintas regional antar propinsi (arteri primer) yang
menghubungkan Kalsel dengan Kaltim. Disamping itu, keberadaan pelabuhan Samudera
Batulicin juga tidak kalah pentingnya sebagai salah satu andalan yang memacu
pertumbuhan dan perkembanganb kota. Fungsi inilah yang menjadikan Kota Batulicin
sebagai inlet/outlet Pulau Kalimantan di bagian Timur, bersama Balikpapan, Tarakan dan
Nunukan.
Sementara pada bagian kawasan lainnya kawasan perencanaan berada pada penggal
jalan Transmigrasi yang merupakan salah satu jalan utama Kota Batulicin dengan fungsi
sebagai jalan kolektor sekunder yang menghubungkan Kota Batulicin dengan beberapa
kota kecamatan diantaranya Kecamatan Sarigading dan Kecamatan Karang Bintang, bahkan
menghubungkan sampai wilayah Hulu Sungai, terutama Kota Kandangan melalui kawasan
Loksado.
7 - 53
7 - 53
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Pelabuhan Speed Boat Simpang Empat
Dengan aksesibilitas yang tinggi tersebut, untuk mencapai kawasan perencanaan
dapat dilakukan dan dicapai berbagai arah/ lokasi, yaitu:
Dari arah utara, yaitu dari arah Kabupaten Kota Baru hingga Kabupaten Pasir (Propinsi
Kalimantan Timur), dicapai melalui jalan Raya Batulicin yang juga merupakan akses jalan
Trans Kalimantan lintas selatan. Jalan ini juga menghubungkan Kota Batulicin dengan
beberapa kota kecamatan di wilayah Kabupaten Kotabaru.
Dari arah selatan, yaitu dari arah Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Banjar hingga
Kota Banjarmasin dicapai melalui jalan Raya Batulicin (jalan Trans Kalimantan lintas
selatan), jalan ini juga menjadi jalan penghubung menuju Kabupaten Kotabaru melalui
pelabuhan ferry. Jarak Kota Batulicin dengan Kota Pelaihari (Kabupaten Tanah Laut)
sekitar 187 Kilometer, terhadap kota Martapura sekitar 247 Kilometer dan terhadap
Kota Banjarmasin berjarak 256 Kilometer. Lihat gambar 3.1 yang menunjukkan
gambaran orientasi wilayah perencanaan terhadap wilayah eksternalnya.
Dari arah timur menghubungkan dengan Kabupaten
Kota Baru terutama wilayah administrasi Kota yaitu,
Kota Baru, karena dibatasi oleh selat laut sehingga
perjalanan untuk sampai di Kota Baru harus
ditempuh melalui jalur penyeberangan laut baik
mempergunakan sarana transportasi speed boat,
klotok, maupun kapal penyeberangan Ferry yang
dapat dijumpai di Pelabuhan. Dimana pelabuhan penyeberangan yang melayani
perjalanan ke Kota Baru adalah Pelabuhan speed boat yang berjarak ± 400 meter ke
arah timur dari Simpang Empat maupun pelabuhan Ferry yang terletak sisi timur yang
melewati jalan seberang Kantor Desa Batu Licin yang berjarak sekitar ± 1 Kilometer.
Dari arah barat, yaitu terdapat akses Jalan Transmigrasi atau Plajau, selain
menghubungkan dengan bagian barat Kota Batulicin seperti kawasan Sari Gadung, juga
menghubungkan dengan Kecamatan Karang Bintang hingga ke Kota Kandangan melalui
jalan Plajau-Loksado dan dari Kandangan (Kabupaten HSS) dan dapat dilanjutkan ke Kota
Barabai (Kabupaten HST).
Sub bidang bangunan gedung merupakan bagian dari Bidang Cipta Karya Pekerjaan Umum,
dengan ruang lingkup yang akan menjadi pembahasan meliputi tentang pengaturan dan
pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung, serta penyediaan bangunan gedung
yang menjadi tugas dan kewenangan pemerintah.
7 - 54
7 - 54
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah
dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk
hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya,
maupun kegiatan khusus. Keberadaan bangunan gedung penting sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya untuk mencapai berbagai sasaran yang menunjang terwujudnya
tujuan pembangunan nasional.
Sesuai dengan fungsinya bangunan gedung terdiri dari fungsi hunian, fungsi keagamaan,
fungsi usaha dan fungsi sosial dan budaya. Sesuai dengan kewenangannya maka kajian
ataupun perumusan program pengembangan bangunan gedung lebih dititikberatkan pada
bangunan gedung dengan fungsi sosial dan budaya, yaitu dengan fungsi utama sebagai
tempat melakukan kegiatan sosial dan budaya yang meliputi bangunan gedung pelayanan
pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan, laboratorium, dan bangunan gedung
pelayanan umum
7.7.2. ARAHAN KEBIJAKAN
Arahan kebijakan yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan bangunan gedung
adalah Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung dan
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung. Amanah dalam UU No. 28/2002
menyatakan bahwa dalam setiap penyelanggaraan bangunan gedung harus memenuhi
persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung.
1. Persyaratan administratif bangunan gedung meliputi:
a. status hak atas tanah
b. status kepemilikan bangunan gedung
c. izin mendirikan bangunan
2. Persyaratan teknis bangunan gedung meliputi :
a. Tata bangunan :
Peruntukan dan intensitas bangunan gedung
Arsitektur bangunan gedung
- Penampilan bangunan gedung
- Tata ruang dalam, keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan
gedung dengan lingkungannya
- Keseimbangan antara nilai-nilai sosial budaya setempat terhadap penerapan
berbagai perkembangan arsitektur dan rekayasa
Pengendalian dampak lingkungan
Persyaratan tata bangunan ditetapkan dalam rencana tata bangunan dan
lingkungan (RTBL) oleh Pemerintah Daerah.
7 - 55
7 - 55
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
b. keandalan bangunan gedung
Peruntukan lokasi
Kepadatan dan ketinggian bangunan (kdb, klb, ketinggian bangunan.
Jarak bebas bangunan gedung (GSB as jalan, GSB tepi sungai, GSB tepi pantai,
GSB jalan kereta api, dan/atau GSB jaringan tegangan tinggi)
Persyaratan keandalan bangunan gedung meliputi persyaratan keselamatan,
kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
Keselamatan bangunan gedung meliputi persyaratan kemampuan bangunan
gedung untuk mendukung beban muatan, serta kemampuan bangunan gedung
dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir
Kesehatan bangunan gedung meliputi persyaratan sistem penghawaan,
pencahayaan, sanitasi, dan penggunaan bahan bangunan gedung
Kenyamanan bangunan gedung meliputi kenyamanan ruang gerak dan
hubungan antarruang, kondisi udara dalam ruang, pandangan, serta tingkat
getaran dan tingkat kebisingan.
Kemudahan bangunan gedung meliputi kemudahan hubungan ke, dari, dan di
dalam bangunan gedung serta kelengkapan prasarana dan sarana dalam
pemanfaatan bangunan gedung.
Pemerintah Daerah wajib mendata bangunan gedung untuk keperluan tertib
pembangunan dan pemanfaatan serta tersedian sistem data base bangunan gedung yang
akurat, lengkap dan terkini, yang akan bermanfaat dalam pengendalian pemanfaatan ruang
serta pengambilan kebijakan pembangunan.
Penyelenggaraan bangunan gedung meliputi kegiatan pembangunan, pemanfaatan,
pelestarian, dan pembongkaran
1. kegiatan pembangunan
Pembangunan bangunan gedung diselenggarakan melalui tahapan perencanaan
dan pelaksanaan beserta pengawasannya
Pembangunan bangunan gedung dapat dilaksanakan setelah rencana teknis
bangunan gedung disetujui oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk izin mendirikan
bangunan, kecuali bangunan gedung fungsi khusus.
7 - 56
7 - 56
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
2. Kegiatan pemanfaatan
Pemanfaatan bangunan gedung dilakukan oleh pemilik atau pengguna bangunan
gedung setelah bangunan gedung tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan laik
fungsi
Pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala pada bangunan gedung
harus dilakukan agar tetap memenuhi persyaratan laik fungsi
3. Kegiatan pelestarian
Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan harus dilindungi dan dilestarikan
Penetapan bangunan gedung dan lingkungannya yang dilindungi dan dilestarikan
dilakukan oleh
Pemerintah Daerah dan/atau Pemerintah dengan memperhatikan ketentuan
perundang-undangan
Pelaksanaan perbaikan, pemugaran, perlindungan, serta pemeliharaan atas
bangunan gedung dan lingkungannya hanya dapat dilakukan sepanjang tidak
mengubah nilai dan/atau karakter cagar budaya yang dikandungnya.
Perbaikan, pemugaran, dan pemanfaatan bangunan gedung dan lingkungan cagar
budaya yang dilakukan menyalahi ketentuan fungsi dan/atau karakter cagar
budaya, harus dikembalikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
4. Kegiatan pembongkaran
Bangunan gedung dapat dibongkar apabila:
a. tidak laik fungsi dan tidak dapat diperbaiki
b. dapat menimbulkan bahaya dalam pemanfaatan bangunan gedung dan/atau
lingkungannya
c. tidak memiliki izin mendirikan bangunan
Bangunan gedung yang dapat dibongkar ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
berdasarkan hasil pengkajian teknis
Pembongkaran bangunan gedung yang mempunyai dampak luas terhadap
keselamatan umum dan lingkungan harus dilaksanakan berdasarkan rencana teknis
pembongkaran yang telah disetujui oleh Pemerintah Daerah dalam menjalankan
fungsi dan kewenangannya dalam pengaturan bangunan gedung, Pemerintah
7 - 57
7 - 57
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Daerah melakukan penyusunan peraturan daerah di bidang bangunan gedung
berdasarkan pada peraturan perundangundangan yang lebih tinggi dengan
memperhatikan kondisi kabupaten/kota setempat serta penyebarluasan peraturan
perundang-undangan, pedoman, petunjuk, dan standar teknis bangunan gedung
dan operasionalisasinya di masyarakat.
Pemerintah Daearah juga melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dalam
penyelenggara bangunan gedung dalam rangka meningkatkan kesadaran akan hak,
kewajiban dan peran masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung melalui
pendataan, sosialisasi, diseminasi, dan pelatihan
Target pemenuhan pelayanan penyediaan sarana palayanan umum dan sosial dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2006-2025,
yang didalamnya termasuk penyediaan bangunan gedung adalah sebagai berikut:
Tabel 7.9. Target Pengembangan dan Peningkatan Bangunan Gedung Prasarana dan Sarana Sosial dan Umum di
Kabupaten Tanah Bumbu
Uraian Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4
Pengembangan dan Peningkatan Prasarana dan sarana
pendidikan 45 % 90 % 95 % 95 %
Prasarana dan sarana kesehatan yang berkualitas 70 % 80 % 85 % 90 %
Prasarana dan sarana perekonomian 70 % 80 % 85 % 90 %
Prasarana dan sarana perumahan beserta RTH, Fasilitas
Umum, peribadatan 70 % 75 % 80 % 85 %
Prasarana dan sarana
perkantoran yang
representatif
Pembangunan 90 % 95 % 100 % 100 %
Kualitas Kelayakan 60 % 75 % 80 % 90 %
Sumber : RPJPD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2006-2025
7.7.3. ISU STRATEGIS
Isu strategis dalam penyelenggaraan bangunan gedung di Kabupaten Tanah Bumbu
adalah sebagai berikut:
1. Terbatasnya ketersediaan data bangunan gedung yang tersusun dalam suatu database
dan sistem informasi yang lengkap dan rinci, untuk menunjang tertib pembangunan
serta pengelolaan asset gedung dan rumah negara
2. Pemantauan terhadap keandalan bangunan gedung (keselamatan, kesehatan,
kenyamanan dan kemudahan).
7 - 58
7 - 58
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
3. Perlunya penyesuaian terhadap peraturan daerah tentang bangunan gedung sesuai
dengan perkembangan yang terjadi, yang akan menjadi alat pengendalian
penyelenggaraan bangunan gedung
4. Pemenuhan kebutuhan bangunan gedung perkantoran Pemerintah Kabupaten Tanah
Bumbu untuk mewujudkan bangunan gedung yang fungsional, tertib, andal dan
mengacu pada isu lingkungan/berkelanjutan
5. Pemenuhan kebutuhan bangunan gedung fungsi sosial dan umum dalam rangka
menunjang program-program pembangunan daerah khususnya peningkatan kualitas
sumberdaya manusia, kesejahteraan rakyat, perkonomian daerah serta pelayanan
masyarakat, antara lain dalam hal penyediaan bangunan fungsi pendidikan, kesehatan,
olahraga, pasar dan lainnya.
7.7.4. KONDISI EKSISTING
Pokok bahasan kondisi eksisting bangunan gedung di Kabupaten Tanah Bumbu
meliputi perkembangan IMB yang telah diterbitkan dalam 10 tahun terakhir, jumlah
penyebaran bangunan perkantoran pemerintah, pendidikan, kesehatan dan pasar, yang
kesemuanya merupakan wewenang dan tanggung jawab Pemerintah daerah dalam
penyediaannya.
A. Data Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
Dalam kurun waktu 11 tahun terakhir mulai tahun 2004 hingga bulan Agustus 2015 jumlah
IMB yang diajukan untuk kegiatan pembangunan fisik/bangunan sebanyak 8.430 unit yang
terdiri dari 19 jenis kategori bangunan, sementara itu yang terkait dengan bangunan
gedung sebanyak 7.984 unit (tidak termasuk menara/tower, bangunan reklame, pipa baja
dan jembatan).
Jumlah bangunan ber IMB terbanyak terdapat pada bangunan rumah, baik berupa
perumahan maupun rumah tinggal sebanyak 6.498 unit atau 77,17 % bangunan ber IMB.
Sementara itu diluar bangunan tempat tinggal, bangunan ber-IMB yang terbanyak
berikutnya adalah bangunan rumah toko (600 unit), bangunan reklame (331 unit, tempat
usaha (170 unit) dan bangunan pemerintah (145 unit).
Berdasarkan data dari Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu,
jumlah bangunan di Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2014 sebanyak 495.412 unit,
selanjutnya ditambah dengan bangunan ber-IMB hingga bulan Agustus tahun 2015
sebanyak 404 unit, maka jumlah bangunan seluruhnya pada tahun 2015 (posisi bulan
Agustus) sebanyak 495.816 unit, sehingga rasio antara jumlah bangunan ber-IMB terhadap
jumlah bangunan seluruhnya sebanyak 1,7 %. Namun data tersebut belum mengakomodir
data sebelum tahun 2014 ketika administrasi pengajuan IMB masih tergabung di
Kabupaten Kotabaru sebagai Kabupaten Induk.
7 - 59
7 - 59
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.10. Rekapitulasi Data IMB Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2005 S/D 2015
No JENIS BANGUNAN TAHUN Jum
lah 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Rumah Tinggal 10 51 91 323 1315 200 162 233 210 88 39 2722
2 Bangunan Pemerintah - - 13 7 50 2 - 7 35 21 10 145
3 Rumah Toko 4 7 27 43 49 76 62 100 117 63 52 600
4 Toko - - - - - - - - - 26 10 36
5 Sekolah - - 16 6 5 4 35 23 3 1 - 93
6 Tempat Ibadah - - - 4 68 - - 8 2 1 1 84
7 Menara/Tower 3 23 25 10 25 1 6 - 3 15 2 113
8 Kantor Umum 3 3 10 23 21 13 9 18 14 15 8 137
9 Perumahan - 12 6 6 27 215 736 567 649 1303 255 3776
10 Asrama - - - - - - - - - - 2 2
11 Hotel 5 - - - - - - - 1 2 2 10
12 Sarang Burung Walet &
Kandang Ternak - - 6 2 27 52 6 3 0 - - 96
13 Gudang - 1 4 4 55 10 11 8 6 3 1 103
14 Show Room Mobil - - - - - - - - 0 2 1 3
15 Show Room Sepeda
Motor - - - - - - - - - - -
16 Bengkel - - - - - - - - - - 1 1
17 Bangunan Reklame 2 - - 11 285 5 - 5 3 17 3 331
18 Tempat Usaha 4 7 11 11 21 19 21 22 30 15 9 170
19 Lain Lain **) - - - - - - - - - - 8 8
JUMLAH 31 104 209 450 1948 597 1048 994 1073 1572 404 8430
Sumber : Dinas Tata Bangunan Dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu, 2015 Keterangan : *) Data Sampai Dengan Bulan Agustus **) Termasuk Pipa Baja & IKK, Fasilitas Umum, Olahraga, Gardu Induk Dan Jembatan
Gambar 7.10. Grafik Data IMB Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2005 S/D 2015
Sumber : Dinas Tata Bangunan Dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu, 2015 Keterangan : *) Data Sampai Dengan Bulan Agustus **) Termasuk Pipa Baja & IKK, Fasilitas Umum, Olahraga, Gardu Induk Dan Jembatan
7 - 60
7 - 60
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Gambar 7.11.
Grafik Perkembangan Pengajuan IMB Kabupaten Tanah Bumbu
Tahun 2005 S/D 2015
Sumber : Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu, 2015 Keterangan : *) Data sampai dengan Bulan Agustus
Gambar 7.12.
Grafik Perkembangan Rekapitulasi Pengajuan IMB Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2005 S/D 2015
Sumber : Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu, 2015 Keterangan : *) Data sampai dengan Bulan Agustus
7 - 61
7 - 61
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.7.5. BANGUNAN GEDUNG KANTOR PEMERINTAHAN
Dari 46 instansi Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten Tanah Bumbu,
baru 35 SKPD yang telah memiliki bangunan gedung kantor sendiri, sisanya sebanyak 11
SKPD masih meminjam atau menumpang di gedung kantor SKPD lainnya, yaitu terdiri dari 3
badan, 3 dinas, 3 kantor dan 2 kecamatan yang merupakan kecamatan yang baru
terbentuk pada tahun 2015 ini. SKPD yang belum memiliki gedung kantor adalah sebagai
berikut:
1. Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika
2. Dinas Pertambambangan dan Energi
3. Dinas Pasar
4. Badan Pelaksana Penyuluhan (BP4K)
5. Badan KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
6. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
7. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
8. Satuan Polisi Pamong Praja
9. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politlk
10. Kecamatan Kusan Raya
7.7.6. PERMASALAHAN
Dalam penataan bangunan dan lingkungan terdapat beberapa permasalahan dan
tantangan yang antara lain:
Permasalahan dan tantangan di bidang Bangunan Gedung
1. Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan Bangunan
Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana.
2. Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak berfungsi dan kurang
mendapat perhatian.
3. Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah serta
rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan.
Permasalahan dan tantangan di bidang Gedung dan Rumah Negara
1. Banyaknya Bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi persyaratan
keselamatan, keamanan dan kenyamanan.
2. Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib dan efisien.
7 - 62
7 - 62
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.7.7. USULAN PROGRAM
Program yang diusulkan dikembangkan di Kabupaten Tanah Bumbu untuk
peningkatan kualitas bangunan dan lingkungan antara lain:
Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh dalam bentuk peremajaan
kawasan permukiman nelayan, menjadi skala prioritas utama. Permukiman di kawasan
rencana merupakan salah satu areal yang paling bermasalah, baik dari sisi ketersediaan
dan keterjangkauan prasarana dan sarana (terutama air bersih, listrik) maupun dari
kondisi fisiknya. Untuk melakukan penataan di kawasan ini, sebaiknya dilakukan secara
terpadu, sejalan dengan pembenahan prasarana dan sarana fisiknya, juga dilakukan
pembenahan disisi non fisiknya, khususnya masalah perekonomian.
Potensi kawasan yang berbatasan dengan perairan menyebabkan karakter kawasan
rencana menjadi spesifik. Kespesifikan ini setidaknya harus diolah sebagai suatu potensi,
misalnya dengan menggunakan konsep pengembangan kawasan wisata waterfront.
Pengembangan kawasan waterfront ini harus dirancang secara terpadu dan multi
sektoral, karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit disertai dengan jenis pekerjaan
yang tidak sederhana. Konsep pengembangan yang integral dilakukan dengan tujuan
agar pengembangan fisik yang dilakukan dapat berdampak terhadap perkembangan
perekonomian masyarakatnya. Oleh karena itu, apabila kawasan ini akan dikembangkan
sebagai kawasan wisata waterfront, setidaknya beberapa kegiatan didalamnya dapat
dirancang dengan melibatkan masyarakat setempat, misalnya dengan mengaktifkan jasa
perahu klotok (milik penduduk) sebagai bagian dari kegiatan wisata/transportasi, dan
lain-lain. Apabila konsep pengembangan kawasan ini berdampak positif terhadap
perekonomian mereka, maka dengan serta merta mereka akan turut mendukung
program-program selanjutnya.
Dalam konsep pengembangan kota, hal-hal yang harus dipenuhi adalah unsur: wisma,
karya, marga dan suka. Keempat unsur itu merupakan elemen yang wajib ada dalam
suatu kota/kawasan, karena elemen-elemen tersebut dibutuhkan oleh masyarakat kota
untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat fisik maupun psikis. Salah satu unsur yang
belum ada dan wajib dipenuhi dalam rangka pengembangan kawasan rencana, adalah
kebutuhan rekreasi (suka). Dalam beberapa pertemuan yang dilakukan dengan
masyarakat, ternyata kebutuhan akan hiburan menjadi salah satu kebutuhan warga
kawasan SImpang Empat. Oleh karena itu, dalam langkah selanjutnya beberapa kegiatan
yang bersifat rekreatif dapat dijadikan skala prioritas, misalnya pembangunan pusat
perbelanjaan, taman rekreasi keluarga/taman kota serta pengembangan wisata tepi air.
7 - 63
7 - 63
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.8. BIDANG PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
Penetapan Ruang terbuka hijau berdasarkan Peraturan Daerah No. 25 Tahun 2005
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2004-2014 yang
berdasarkan pada Undang-Undang No. 24 Tahun 1992, dimana terlihat bahwa penetapan
Kawasan Ruang Terbuka hijau hanya menggunakan satu payung hukum saja yaitu
Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 tentang Kawasan Lindung. Sehingga optimalisasi
alokasi ruang untuk Ruang Terbuka Hijau tidak ada target luasan wilayah Ruang terbuka
hijau, sehingga dengan peraturan daerah yang ada tersebut target ruang terbuka hijau
seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang No 26 Tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang sebesar 30 % tidak tercapai.
Untuk mencapai target kebutuhan ruang terbuka hijau diseluruh wilayah Kabupaten Tanah
Bumbu, maka beberapa strategi untuk mendapatkan capaian tersebut dilakukan. Rencana
Ruang terbuka Hijau Kawasan Perkotaan Tanah Bumbu mengacu pada Pedoman
Penyediaan dan pemanfaatan RTH di kawasan perkotaan yaitu Permen PU No. 05/PRT/M
tahun 2008. Idealnya Ruang terbuka publik tersedia 30% dari total luas perkotaan. 20%
dalam bentuk ruang publik dan 10% dalam bentuk ruang privat.
Tabel 7.11. Rencana Lokasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kabupten Tanah Bumbu
No. Kecamatan Latitude Longitude
1 Angsana 3°46'27.35"S 115°34'43.54"E
2 Satui 3°47'43.30"S 115°23'32.72"E
3 Sungai Loban 3°38'51.54"S 115°45'13.31"E
4 Mentewe 3°15'40.53"S 115°45'23.82"E
5 Karang Bintang 3°21'42.48"S 115°51'3.18"E
6 Kusan Hilir 3°37'15.12"S 115°52'6.15"E
7 Kusan Hulu 3°28'54.28"S 115°46'27.62"E
8 Kuranji 3°31'23.08"S 115°41'29.40"E
9 Batulicin Kawasan Perkotaan
10 Simpang Empat 3°17'49.15"S 115°59'47.10"E
Sumber: Masterplan RTH Kabupaten Tanah Bumbu
7.8.1. PRIORITAS RENCANA RTH DI KAWASAN PERKOTAAN KABUPATEN TANAH BUMBU
Ruang Terbuka Hijau perannya sangat penting dalam penataan ruang wilayah
kawasan yaitu sebagai penyeimbang kawasan perkotaan. RTH merupakan unsure kota
yang penting dalam penataan di wilayah perkotaan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari penataan ruang secara keseluruhan.
7 - 64
7 - 64
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Keberadaan RTH dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dalam perkotaan.Dalam
rangka meningkatkan kualiatas hidup di perkotaan yang mencangkup bumi, air, udara dan
kekayaan yang terkandung didalamnya, maka di perlukan upaya untuk mempertahankan
dan mengembangkan kawasan – kawasan hijau perkotaan.
Berdasarkan rencana prioritas yang telah di lakukan, maka luas RTH yang di kembangkan di
Kawasan Perkotaan Tanah Bumbu sebagai upaya untuk memenuhi proporsi RTH 30 %
adalah sebagai berikut:
Tabel 7.12. Arahan Pengembangan RTH Kawasan Perkotaan Kabupaten Tanah Bumbu
No. Jenis RTH Luas (Ha) % Dari Luas
Wilayah
1. RTH Taman - Taman Lingkungan Skala RT - Taman Lingkungan Skala RW - Taman Lingkungan Skala Kelurahan - Taman Lingkungan Skala Kecamatan - Taman Kota - Hutan Kota
2.053,40
12,5%
2. RTH Jalur Hiaju Jalan - RTH Tepi Jalan - RTH Median Jalan / Pulau Jalan - RTH RTH Persimpangan Jalan
813,2
6%
3. Sempadan Sungai 203,3 1,5%
4. RTH Sabuk Hijau 813,05 6%
5. RTH Pemakaman 26,563 0,2%
6 RTH Privat Hunian 1.084,27 8%
7 RTH Privat Non Hunian - RTH Pekarangan Sarana Perdagangan & Jasa - RTH Pekarangan Sarana Pendidikan - RTH Pekarangan Sarana Kesehatan - RTH Pekarangan Sarana Peribadatan - RTH Pekarangan Sarana Pemerintahan - RTH Industri
271,07 2 %
Total 4.905,61 36,2%
7.8.2. ARAHAN PENGEMBANGAN
Penetapan Ruang terbuka hijau berdasarkan Peraturan Daerah No. 25 Tahun 2005
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2004-2014 yang
berdasarkan pada Undang-Undang No. 24 Tahun 1992, dimana terlihat bahwa penetapan
Kawasan Ruang Terbuka hijau hanya menggunakan satu payung hokum saja yaitu
Keputusan Presiden No. 32 tahun 1990 tentang Kawasan Lindung.
Sehingga optimalisasi alokasi ruang untuk Ruang Terbuka Hijau tidak ada target luasan
wilayah Ruang terbuka hijau, sehingga dengan peraturan daerah yang ada tersebut target
ruang terbuka hijau seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang No 26 Tahun 2007
7 - 65
7 - 65
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tentang Penataan Ruang sebesar 30 % tidak tercapai. Itu menjadi wajar karena Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu masih menggunakan payung hokum tata
ruang yang lama yaitu UU No, 24 Tahun 1992.
Permen PU No. 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang
Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, jenis RTH yang harus di penuhi proporsi 30 % adalah
sebagai berikut:
1. RTH Publik
a. RTH Taman Lingkungan Unit Permukiman
Taman Lingkungan Skala RT
Taman Lingkungan Skala RW
Taman Lingkungan Skala Kelurahan
Taman Lingkungan Skala Kecamatan
Taman Kota
Hutan Kota
b. RTH Jalur Hijau Jalan
RTH Tepi Jalan
RTH Median Jalan / Pulau Jalan
RTH RTH Persimpangan Jalan
c. RTH Sabuk Hijau
d. RTH Fungsi tertentu
Sempadan Sungai
Sempadan Mata air / Danau
Sempadan Jaringan Listrik Tegangan Tinggi
Sempadan Pantai
e. RTH Pemakaman.
2. RTH Privat
a. RTH Privat Hunian ( RTH Pekarangan Rumah )
b. RTH Privat Non Hunian
RTH Pekarangan Sarana Perdagangan dan Jasa
RTH Pekarangan Sarana Pendidikan
RTH Pekarangan Sarana Kesehatan
RTH Pekarangan Sarana Peribadatan
RTH Pekarangan Sarana Pemerintahan
RTH Industri
7 - 66
7 - 66
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.8.3. KLASIFIKASI DAN KRITERIA KAWASAN LINDUNG
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utamamelindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai
sejarah serta budaya bangsa gunamensukseskan sistem pembangunan berkelanjutan.
Kawasan Lindung terdiri dari tiga sub-kawasan utama, yaitu:
1. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya
2. Kawasan perlindungan setempat
3. Kawasan suaka alam dan cagar budaya
Berdasarkan ketentuan yang ada, kriteria untuk pendelineasian tiapkawasan/sub-kawasan
lindung di atas, secara umum didasarkan padafaktor-faktor fisik dasar. Di dalamnya
tercakup kelerengan, jenis tanah,curah hujan, ketinggian, hidrologi, serta keberadaan flora-
fauna yang harus dilindungi.
Penetapan kawasan lindung berdasarkan kriteria yang tertuang dalamKeppres No. 32
Tahun 1990 di atas pada dasarnya menunjukkan wilayahlimitasi atau wilayah kendala yang
berdasarkan kondisi fisik dasarnyatidak diarahkan untuk dikembangkan/dibudidayakan
dalam rangkaperlindungan dan pelestariannya.
7.8.4. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN LINDUNG
Kawasan Lindung di Kabupaten Tanah Bumbu terdiri dari:
1. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
2. Bawahannya mencakup kawasan Hutan Lindung yang terletak diKecamatan Satui, Kusan
Hulu, Batulicin.
3. Kawasan perlindungan setempat terdiri :
a. Kawasan sempadan pantai yang meliputi dataran sepanjang tepian yang lebarnya
proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal/kelipatan 130 meter
dari titik pasang tertinggi ke arah darat.
b. Kawasan sempadan sungai yang meliputi kawasan selebar 50 meter di kiri-kanan
sungai besar.
c. Kawasan Suaka Alam terletak di Pulau Sewangi dan Cagar Alam yang berupa kawasan
pantai berhutan bakau Kecamatan Batulicin.
7.8.5. ISU STRATEGIS RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
Ruang Terbuka Hijau perannya sangat penting dalam penataan ruang wilayah
kawasan yaitu sebagai penyeimbang kawasan perkotaan. RTH merupakan unsur kota yang
penting dalam penataan di wilayah perkotaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari penataan ruang secara keseluruhan. Keberadaan RTH dapat meningkatkan kualitas
hidup manusia dalam perkotaan.Dalam rangka meningkatkan kualiatas hidup di perkotaan
7 - 67
7 - 67
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
yang mencangkup bumi, air, udara dan kekayaan yang terkandung didalamnya, maka di
perlukan upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan kawasan-kawasan hijau
perkotaan.
Isu strategis terkait Aspek Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang terjadi di Kabupaten Tanah
Bumbu adalah kurangnya ruang terbuka hijau publik yang ada di wilayah perkotaan
Kabupaten Tanah Bumbu. Wilayah perkotaan di Kabupaten Tanah Bumbu masih minim
Ruang Terbuka Hijau, walaupun sudah ada beberapa taman yang dibangun di pusat kota
batulicin, simpang empat dan pagatan. Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kabupaten Tanah
Bumbu mampu menjadi daya dukung lingkungan yang cukup penting bagi wilayah
perkotaan. Ruang Terbuka Hijau mampu memberikan suplay oksigen bagi wilayah
perkotaan. Isu strategis lain yang terjadi di Kabupaten Tanah Bumbu adalah sepinya ruang
terbuka publik yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu. Taman yang telah tersedia di
kawasan perkotaan sepi dari pengunjung. Hal tersebut karena desain Ruang Terbuka Hijau
yang tersedia belum cukup untuk merangkul semua kalangan. Tidak ada Ruang Terbuka
Publik dengan tema-tema tertentu.
7.8.6. KONDISI EKSISTING
Kondisi Ruang Terbuka Hijau di beberapa lokasi sudah cukup baik, namun masih perlu
pengembangan agar Ruang Terbuka Publik bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.
Ruang Terbuka Publik yang sudah cukup baik berada di kecamatan Batulicin dan
Kecamatan Pagatan, dimana Ruang terbuka Hijau tersebut mampu menarik banyak
masyarakat untuk berkunjung.
Gambar 7.13. Kondisi RTH di Kusan Hilir
Salah satu RTH yang cukup baik adalah RTH yang berada di Kecamatan Kusan Hilir. Taman
publik kusan hilir dibangun dipinggir pantai sehingga pada saat hari libur taman publik
tersebut cukup ramai dikunjungi oleh masyarakat. Fasilitas yang ada di taman publik di
kusan hilir juga cukup lengkap. Terdapat gazebo dan panggung yang cukup besar, sehingga
bisa digunakan untuk acara tertentu.
7 - 68
7 - 68
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.8.7. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
Permasalahan pembangunan di Kabupaten Tanah Bumbu yaitu:
1. Belum Tersedianya kawasan ruang terbuka hijau yang memadai sesuai aturan luasan
yang berlaku
2. Belum sempurnanya penerapan pemberlakuan 20% untuk RTH umum dam 10% privat
3. Belum meratanya penyediaan ruang terbuka hijau di sekuruh wilayah perkotaan di
kabupaten Tanah Bumbu.
7.8.8. ANALISA KEBUTUHAN
Permen PU No. 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang
Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, jenis RTH yang harus di penuhi proporsi 30 % adalah
sebagai berikut:
Dari hasil perhitungan kebutuhan RTH di wilayah perkotaan di Kabupaten Tanah Bumbu,
kebutuhan pembangunan dan pengembangan RTH pada tahun 2019 adalah sebesar
1.529,95 Ha dan pada tahun 2025 adalah sebesar 3.003,96 ha. Luas kebutuhan RTH pada
masing-masing wilayah kecamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 7.13.
Proyeksi Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Tahun 2025
Perkotaan Luas Kecamatan Luas Perkotaan Luas RTH Eksisting
Kebutuhan 2025 Kebutuhan Kebutuhan
2019
Sungai Loban 25.420,15 984,75 3,37 196,95 193,58 98,48
Kuranji 16.953,72 481,39 0,80 96,28 95,48 48,14
Satui 102.844,78 1.328,18 12,94 265,64 252,70 132,82
Kusan Hilir 8.082,50 610,67 2,85 122,13 119,28 61,07
Mantewe 107.500,88 2.831,82 9,26 566,36 557,11 283,18
Kusan Hulu 19.454,49 219,41 1,76 43,88 42,12 21,94
Batulicin 11.051,05 4.750,72 2,16 950,14 947,98 475,07
Simpang Empat 38.618,25 1.884,87 1,27 376,97 375,70 188,49
Karang Bintang 22.010,99 1.263,34 18,72 252,67 233,95 126,33
Angsana 18.118,54 944,30 2,80 188,86 186,06 94,43
Kusan Raya 116.435,49 217,61 - 43,52 43,52 21,76
Kusan Tengah 17.202,71 982,38 - 196,48 196,48 98,24
Total 503.693,55 15.299,45 55,93 3.103,41 3.243,96 1529,95
Sumber: Hasil Analisis
Analisis kebutuhan pengembangan RTH di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan
kebutuhannya adalah terbagi menjadi beberapa program, program pengelolaan ini
dikembangkan menjadi 3 (tiga) kegiatan yaitu:
(1) Kegiatan penyusunan pengembangan RTH, (2) Kegiatan penataan RTH yang meliputi
penataan dan pengembangan prasarana dasar RTH (3) Pembangunan dan pengembangan
RTH pada masing-masing kecamatan.
7.8.9. USULAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN
Usulan program dam pembiayaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai dengan prioritas program, meliputi kegiatan:
7 - 69
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.14. USULAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Biaya Sumber
Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Penyusunan program pengembangan RTH
Penyusunan P2KH Kab. Tanah Bumbu 1 paket
5.000.000
ABPN 1
5.000.000
Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Kusan Hulu
Kecamatan Kusan Hulu 1 Paket
200.0
00 APBD 1
200.0
00
Perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kecamatan Kuranji
Kecamatan Kuranji 1 Paket
200.0
00 APBD 1
200.0
00
Review Perencanaan RTH Danau Mesjid Gunung Tinggi
Kecamatan Batulicin 1 Paket
50.00
0 APBD 1
50.00
0
Penataan RTH
Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Kawasan Gunung Tinggi Kec. Batulicin
1 paket
1.000.000
APBD 1
1.000.000
Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Rest Area Kec. Satui
1 paket
400.000
APBD 1
400.000
Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Lapangan Kec. Satui
1 paket
300.000
APBD 1
300.000
Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Mandala Desa Manunggal Kecamatan Karang Bintang
1 paket
300.000
APBD 1
300.000
7 - 70
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Biaya Sumber
Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Dukungan PSD RTH RTH Kawasan Pantai Pulau Salak Kec. Kusan Hilir
1 paket
1.000.000
APBD 1
1.000.000
Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Tugu Bundaran dan Simpang Tiga Sepunggur
1 paket
900.000
APBD 1
900.000
Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Mandala Desa Pandan Sari Kecamatan Karang Bintang
1 paket
1.000.000
APBD 1
1.000.000
Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Desa Taman Kusuma Jaya Kecamatan Sai Loban
1 paket
120.000
APBD 1
120.000
Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Desa Taman Sari Mulya Kecamatan Sai Loban
1 paket
130.000
APBD 1
130.000
Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Desa Rejosari Kecamatan Mentewe
1 paket
120.000
APBD 1
120.000
Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Desa Sukadamai Kecamatan Mentewe
1 paket
450.000
APBD 1
450.000
Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Desa Karang Indah Kec. Angsana
1 paket
200.000
APBD 1
200.000
7 - 71
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Biaya Sumber
Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Dukungan PSD RTH Kawasan Hijau Desa Angsana Kec. Angsana
1 paket
350.000
APBD 1
350.000
Pembangunan RTH Kawasan Gunung Tinggi (Pendampingan) Kecamatan Batulicin
1 Paket
1.101.750 APBN 1
1.101.750
Pembangunan dan Pengembangan RTH
Kecamatan Simpang Empat
APBD dan
APBN
- Pembebasan Lahan 376,98 ha
37.698.000
188,49 ha
18.849.000
188,49 ha
18.849.000
- Pembuatan DED 75 paket
21.270.001
32 paket
7.627
.500 43,00
paket
13.642.500
- Pembangunan RTH
a. Taman
28,36 ha
429.621.70
2
0,73 ha
4.221
.702 10,17
ha
152.550.00
0
18,19
ha
272.850.00
0
Dana APBD
300.735.19
1
Dana APBN
128.886.51
1
b. Makam 16,03 ha
40.075.000
6,54 ha
16.350.000
9,49 ha
23.725.000
c. Hutan Kota 332,59 ha
13.303.600
171,78 ha
6.871
.200
160,8
1 ha
6.432
.400
Pembangunan dan Pengembangan RTH
Kecamatan Batulicin
APBD dan
APBN
- Pembebasan Lahan 950,14 ha
95.014.000
475,07 ha
47.507.000
475,07 ha
47.507.000
- Pembuatan DED 29 paket
7.200
.083
13 paket
2.805
.000
16,00 paket
4.395
.083
- Pembangunan RTH
7 - 72
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Biaya Sumber
Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
a. Taman
9,60 ha
155.001.65
2
11.000.000 (APB
N)
3,74 ha
56.100.000
5,86 ha
87.901.652
Dana APBD
108.501.15
7
Dana APBN
46.500.496
b. Makam 3,62 ha
9.051
.807
0,56 ha
1.401
.807
3,06 ha
7.650
.000
c. Hutan Kota 936,92 ha
37.476.767
470,77 ha
18.830.771
466,15 ha
18.645.996
Pembangunan dan Pengembangan RTH
Kecamatan Kusan Hilir
APBD dan
APBN
- Pembebasan Lahan 122,14 ha
12.214.000
61,07
ha
6.107
.000
- Pembuatan DED 30 paket
9.570
.000
14 paket
4.110
.000
16,00 paket
5.460
.000
- Pembangunan RTH
a. Taman
12,76 ha
200.107.19
2
0,20 ha
8.707.192
5,48 ha
82.200.000
Dana APBD
140.075.03
4
Dana APBN
60.032.158
b. Makam 6,77 ha
16.925.000
2,97
ha
7.425
.000
c. Hutan Kota 102,61 ha
4.104
.400
52,62 ha
2.104
.800
7 - 73
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Biaya Sumber
Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Pembangunan dan Pengembangan RTH
Kecamatan Satui
APBD dan
APBN
- Pembebasan Lahan 265,64 ha
26.564.000
132,82 ha
13.282.000
- Pembuatan DED 34 paket
18.596.817
18
paket
7.755
.000
16,00 paket
10.841.817
- Pembangunan RTH
a. Taman
25,25 ha
378.232.44
5
0,45 ha
6.296
.115
10,34 ha
155.100.00
0
Dana APBD
264.762.71
1
Dana APBN
113.469.73
3
b. Makam 13,17 ha
32.925.000
5,63 ha
14.075.000
c. Hutan Kota 227,67 ha
9.106
.970
116,85 ha
4.674
.000
Pembangunan dan Pengembangan RTH
Kecamatan Angsana
APBD dan
APBN
- Pembebasan Lahan 188,86 ha
18.886.000
94,43 ha
9.443
.000
- Pembuatan DED 29 paket
5.556
.996
16 paket
1.965
.000
- Pembangunan RTH
a. Taman
8,53 ha
116.515.28
6
1,12 ha
5.375.369
2,62 ha
39.300.000
Dana APBD
81.560.700
7 - 74
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Biaya Sumber
Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Dana APBN
34.954.586
b. Makam 4,45 ha
11.125.000
1,95 ha
4.875
.000
c. Hutan Kota 177,00 ha
7.080
.027
89,86 ha
3.594
.400
Pembangunan dan Pengembangan RTH
Kecamatan Kuranji
APBD dan
APBN
- Pembebasan Lahan 96,28 ha
9.628
.000
48,14 ha
4.814
.000
- Pembuatan DED 27 paket
4.117
.846
16 paket
1.560
.000
- Pembangunan RTH
a. Taman 5,49 ha
82.356.909
2,08
ha
31.200.000
Dana APBD
57.649.837
Dana APBN
24.707.073
b. Makam 2,86 ha
7.150
.000
1,08 ha
2.700
.000
c. Hutan Kota 87,93 ha
3.517
.182
44,98 ha
1.799
.200
Pembangunan dan Pengembangan RTH
Kecamatan Sungai Loban
APBD dan
APBN
- Pembebasan Lahan 196,96 ha
19.696.000
98,48 ha
9.848
.000
- Pembuatan DED 27 paket
1.375
.665
16 paket
187.2
61
- Pembangunan RTH
7 - 75
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Biaya Sumber
Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
a. Taman
3,08 ha
27.51
3.
1,50 ha
3.745.229
298
Dana APBD
19.259.309
Dana APBN
8.253
.990
b. Makam 1,48 ha
3.700
.000
0,65 ha
1.625
.000
c. Hutan Kota 192,40 ha
7.695
.818
96,33 ha
3.853
.200
Pembangunan dan Pengembangan RTH
Kecamatan Karang Bintang
APBD dan
APBN
- Pembebasan Lahan 252,66 ha
25.266.000
126,33 ha
12.633.000
- Pembuatan DED 27 paket
4.501
.125
16 paket
1.845
.000
- Pembangunan RTH
a. Taman
6,30 ha
96.234.748
5.000.000 (APB
N)
0,30 ha
1.212.258
2,46 ha
36.900.000
Dana APBD
67.364.324
Dana APBN
28.870.424
b. Makam 3,29 ha
8.225
.000
1,44 ha
3.600
.000
c. Hutan Kota 243,37 ha
9.734
.740
122,43 ha
4.897
.200
7 - 76
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Biaya Sumber
Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Pembangunan dan Pengembangan RTH
Kecamatan Kusan Hulu
APBD dan
APBN
- Pembebasan Lahan 43,88 ha
4.388
.000
21,94 ha
2.194
.000
- Pembuatan DED 22 paket
999.3
67
11 paket
465.0
00
- Pembangunan RTH
a. Taman 1,33 ha
19.987.341
0,62
ha
9.300
.000
Dana APBD
13.991.139
Dana APBN
5.996
.202
b. Makam 0,69 ha
1.725
.000
0,32 ha
800.0
00
c. Hutan Kota 41,86 ha
1.674
.300
21,00 ha
840.0
00
Pembangunan dan Pengembangan RTH
Kecamatan Mantewe
APBD dan
APBN
- Pembebasan Lahan 566,36 ha
56.636.000
283,18 ha
28.318.000
- Pembuatan DED 21 paket
5.675
.075
10 paket
2.400
.000
- Pembangunan RTH
a. Taman
7,77 ha
118.086.49
8
0,20 ha
4.585.000
3,20 ha
48.000.000
Dana APBD
82.660.549
Dana APBN
35.425.949
7 - 77
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Biaya Sumber
Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
b. Makam 4,05 ha
10.125.000
1,77 ha
4.425
.000
c. Hutan Kota 554,74 ha
22.189.729
278,21 ha
11.128.400
Pembangunan dan Pengembangan RTH
Kecamatan Kusan Tengah
APBD dan
APBN
- Pembebasan Lahan 196 paket
19.648.000
98,24 ha
9.824
.000
- Pembuatan DED 18 paket
621.9
91
9 paket
277.5
00
- Pembangunan RTH
a. Taman 0,83 ha
12.439.816
0,37 ha
5.550
.000
Dana APBD
8.707
.871
Dana APBN
3.731
.945
b. Makam 0,43 ha
1.075
.000
0,19 ha
475.0
00
c. Hutan Kota 195,22 ha
7.808
.827
97,68 ha
3.907
.200
Pembangunan dan Pengembangan RTH
Kecamatan Kusan Raya
21,76 ha
APBD dan
APBN
21,76 ha
- Pembebasan Lahan 43,52 ha
4.352
.000
21,76 ha
2.176
.000
- Pembuatan DED 19 paket
1.262
.611
10 paket
585.0
00
- Pembangunan RTH
a. Taman 1,68 ha
25.252.210
0,78 ha
11.700.000
7 - 78
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah Biaya Sumber
Dana Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Dana APBD
17.676.547
Dana APBN
7.575
.663
b. Makam 0,88 ha
2.200
.000
0,41 ha
1.025
.000
c. Hutan Kota 40,96 ha
1.638
.261
20,57 ha
822.8
00
2.354.540.
853
47.423.145
446.298.06
2
289.586.12
0
98.883.129
145.388.98
3
499.862.86
5
7 - 79
7 - 79
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.9. SEKTOR PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
Penyelenggaraan pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan,
melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau, dan/atau
mengevaluasi sistem fisik (teknik) dan non fisik penyediaan air minum. Penyelenggara
pengembangan SPAM adalah badan usaha milik negara (BUMN)/ badan usaha milik daerah
(BUMD), koperasi, badan usaha swasta, dan/atau kelompok masyarakat yang melakukan
penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum. Penyelenggaraan SPAM
dapat melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan SPAM berupa pemeliharaan,
perlindungan sumber air baku, penertiban sambungan liar, dan sosialisasi dalam
penyelenggaraan SPAM. Sebagai pedoman standar dalam mengetahui kebutuhan air
bersih/air minum adalah sebagai berikut:
Rumah tangga : 100 liter/orang/hari
Fasilitas sosial/perkantoran : 5% dari kebutuhan rumah tangga
Komersial : 20% dari kebutuhan rumah tangga
Industri : 10% dari kebutuhan rumah tangga
Cadangan kebocoran : 10% kebutuhan total
Pemadam kebakaran : 10% kebutuhan total
Perkiraan kebutuhan air bersih pada pembahasan ini diperhitungkan berdasarkan
kebutuhan air perkapita, pertumbuhan dan perkembangan jumlah penduduk, dan
pengklasifikasian jenis kebutuhan. Perlu juga diperhitungkan adanya perkembangan tingkat
perekonomian dan kemampuan penyedia dalam melayani perkembangan kebutuhan air
bersih yang akan datang. Diterbitkannya PP 16/2005 yang mengharuskan para penyedia air
harus mampu mendistribusikan air layak minum (potable water) yang juga harus
dipertimbangkan.
Air baku yang diambil untuk memenuhi kebutuhan air minum di Kabupaten Tanah Bumbu
adalah berasal dari sungai yang melintas di Kabupaten Tanah Bumbu, sedangkan sumber
air baku yang diolah untuk memenuhi kebutuhan air minum di Kecamatan-kecamatan
lainnya, PDAM Kabupaten Tanah Bumbu mengambil dari tiga sungai yaitu Sungai Karang
Bintang untuk sumber IPA Km 8, Sungai Satui untuk sumber air baku IPA Sungai Danau dan
Sungai Kusan untuk sumber air baku IPA Saring dan satu sumber air dari waduk tadah hujan
yaitu untuk mensuplai air baku yang digunakan pada IPA Kodeko.
7 - 80
7 - 80
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Berdasarkan klasifikasi sistem air baku tersebut, maka pemanfaatannya diarahkan sebagai
berikut:
1. Pemanfaatan yang maksimal dari sejumlah mata air yang ada untuk pemenuhan
kebutuhan air baku
2. Distribusi air baku bagi daerah-daerah yang minus air dengan cara di kelola oleh PDAM
atau swadaya
3. Penataan sistem perpipaan pada daerah yang sumber air bakunya berasal dari mata air,
sehingga diperoleh sistem distribusi yang merata baik untuk wilayah itu sendiri maupun
untuk wilayah sekitarnya; dan
4. Untuk daerah yang rawan (wilayah kering) terhadap penyediaan air bersih, maka
dikembangkan pembuatan saluran resapan air pada setiap rumah dengan menggunakan
sistem sederhana.
Kebutuhan air bersih di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu sebagian besar telah dilayani
oleh PDAM, khususnya pada wilayah perkotaan. Sedangkan untuk wilayah perdesaan
dalam pemenuhan air bersih memanfaatkan sumur gali dan memanfaatkan sumber mata
air dengan cara menggunakan pipa-pipa, selang air dan menggunakan tandon air. Untuk
wilayah yang belum terlayani oleh jaringan PDAM, masyarakat menggunakan sumur gali,
pengeboran dan memanfaatan sumber mata air di sekitar kawasan permukiman. Dalam
pemenuhan air bersih sebagian besar masyarakat tidak mengalami kesulitan. Guna
mendukung pemenuhan air bersih di wilayah Tanah Bumbu umumnya dan khususnya pada
wilayah-wilayah yang kesulitan air maka arahan pengembangan pengelolaan dan
pelayanan air bersih untuk masa mendatang bagi wilayah Kabupaten Tanah Bumbu adalah
sebagai berikut:
1. Pengembangan, pelayanan air bersih yang di kelola oleh PDAM, baik pengembangan
terhadap jaringan, peningkatan kapasitas produksi melalui peningkatan sistem
perpipaan air bersih maupun dengan cara peningkatan terhadap sarana produksi,
misalnya dengan cara memanfaatkan sumber air yang belum dikelola
2. Guna mendukung ketersediaan air untuk kebutuhan air bersih dan kebutuhan irigasi,
maka perlu adanya perlindungan terhadap sumber mata air, perlindungan terhadap
jaringan sungai, jaringan irigasi maupun melindungi kawasan hutan dan kawasan
resapan air lainnya
3. Wilayah yang kesulitan didalam pemenuhan air bersih, khususnya wilayah Tanah
Bumbu Selatan perlu adanya pengembangan jaringan air bersih dengan melibatkan
PDAM atau dengan cara swadaya masyarakat, melalui usaha pipanisasi dan
pengelolaan sumber mata air.
7 - 81
7 - 81
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
4. Pengembangan Embung di Kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang Empat
5. Pengembangan sumber mata air di pegunungan Maratus, Sungai Sitiung dan Sungai
Batulicin
6. Bendungan Batilicin dan bendungan Segumbang di Kabupaten Tanah Bumbu untuk
irigasi
7. Pengembangan sumber air tanah pada CAT Pagatan di wilayah Kabupaten Tanah
Bumbu yang terpantau pemanfaatannya dengan mengutamakan pemanfaatan air
permukaan.
7.9.1. ISU STRATEGIS SISTEM PENGEMBANGAN AIR MINUM
Terdapat isu-isu strategis yang diperkirakan akan mempengaruhi upaya Indonesia
untuk mencapai target pembangunan di bidang air minum. Isu-isu strategis tersebut
adalah:
1. Peningkatan akses aman air minum
2. Pengembangan pendanaan
3. Peningkatan kapasitas kelembagaan
4. Pengembangan dan penerapan peraturan perundang-undangan
5. Pemenuhan kebutuhan air baku untuk air minum
6. Peningkatan peran dan kemitraan badan usaha dan masyarakat
7. Penyelenggaraan pengembangan SPAM yang sesuai dengan kaidah teknis dan
penerapan inovasi teknologi
Sedangkan untuk Kabupaten Tanah Bumbu isu strategis pembangunan bidang air minum,
meliputi:
1. Masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan air minum, terutama
daerah yang jauh dari perkotaan
2. Pada musim kemarau, air PDAM menjadi berasa asin karena masuknya air laut ke
sumber air baku akibat dari pasang surut air laut
3. Untuk menjaga ketersediaan air baku di wilayah BNA Batulicin agar dapat memenuhi
kebutuhan air minum masyarakat secara merata maka perlu dilakukan planning untuk
pengembangan SPAM yaitu dengan penambahan bangunan intake yang baru dengan
kapasitas yang lebih besar dan mencari alternatif sumber-sumber air baku karena
diketahui sumber air baku yang dimiliki menurun kapasitas nya disaat musim kemarau.
Selain itu kegiatan operasional dan pemeliharaan WTP juga harus di tingkatkan.
4. Demi menjaga ketersediaan air baku secara berkelanjutan maka diperlukan dukungan
dari pemerintah daerah dengan melakukan upaya nyata dalam pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan penambahan infrastruktur baru dan mencari
alternatif sumber-sumber air baku yang baru.
7 - 82
7 - 82
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.9.2. KONDISI EKSISTING
A. SPAM IKAB
aa.. Daerah Pelayanan
Di Wilayah Kabupaten Tanah Bumbu pelayanan air minum berasal dari 2 sistem pelayanan,
yaitu pelayanan PDAM (perpipaan) dan pelayanan air minum pedesaan (non perpipaan).
Kondisi masing-masing pelayanan akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Pelayanan Jaringan Perpipaan
Kondisi pelayanan PDAM eksisting saat ini di Kabupaten Tanah Bumbu terdapat 5 IPA yang
terbagi dalam 3 wilayah pelayanan, seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 7.15.
Pelayanan PDAM Eksisting di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2012
No Wilayah Pelayanan Jumlah SL
( Unit )
Jumlah Penduduk
Daerah Pelayanan
( Jiwa )
Jumlah Penduduk Terlayani
( Jiwa )
Cakupan Pelayanan ( % )
I BNA BATULICIN
1 Kec. Simpang Empat
7.415
72.896
44.490 33,87 2 Kec. Karang Bintang 16.720
3 Kec. Batulicin 12.861
II CABANG KUSAN HILIR/PAGATAN
4 Kec. Kusan Hilir 2.820 46.249 16.920 36,58
III CABANG SATUI
5 Kec. Satui 3.223 70.714 19.338 27,35
JUMLAH 13.458 132.006 80.748 98%
Sumber : PDAM Kabupaten Tanah Bumbu 2013
2. Pelayanan Bukan Jaringan Perpipaan
Untuk pelayanan air minum perdesaan/non perpipaan di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu,
berdasarkan data dari Dinas PU Kabupaten Tanah Bumbu terdapat dua sistem, yaitu sistem
PMA dan Jaringan Pipa serta Sumur Bor yang lokasinya tersebar di beberapa kecamatan.
Untuk kondisi pelayanan air minum tersebut kebanyakan sudah banyak mengalami
kerusakan bahkan ada beberapa diantaranya yang sudah tidak terpakai. Kondisi jaringan
bukan perpipaan di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu bisa dilihat pada tabel di bawah ini:
7 - 83
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel. 7.16. Kondisi Pelayanan Bukan Jaringan Perpipaan di Kabupaten Tanah Bumbu
No Desa Sasaran Kecamatan Pekerjaan fisik Jumlah Satuan Keterangan
1 Api-api Kusan Hilir Menara tinggi 3 meter kap. (3000 ltr ) 1 Bh
Menara tinggi 8 meter kap. (5000 ltr x 2) 1 Bh Air tidak mengalir
Hidran Umum kap. 3000 ltr (1 buah) Pompa ada tapi air tidak mengalir
Perpipaan 1000 m
Sumur Bor dalam 60 m + KWH listrik( 3 buah)
Rehab Sumur Gali ( 1 buah)
Kran Umum 3 unit
Menara Ulin tinggi 3 meter ( 2 buah)
2 Persiapan Suka Maju Batulicin Sumur bor + Acc 4 Bh
Menara+Kran Umum Kap. 6 M3 4 Bh Ada yang berfungsi, ada yang belum ada listrik
3 Batuah Kusan Hilir Hidran Umum 8 Unit
Sumur Bor dalam 60 m 8 buah
Perpipaan Panjang 240 m'
4 Pakkatellu Kusan Hilir
Menara tinggi 8 meter kap. (5000 ltr x 2) 1 Bh Pompa dan perpipaan ada
Perpipaan
Sumur Bor dalam 60 m + KWH listrik( 2 buah)
Perpipaan,pompa dan listrik ada,pipa ada yang lepas
5 Pulau Tanjung Kusan Hilir Sumur bor + Acc 5 Bh
Menara+Kran Umum Kap. 3,3 M3 5 Bh
6 Saring Sai. Bubu Kusan Hilir Sumur bor + Acc 2 Bh
Menara+Kran Umum Kap. 6 M3 4 Bh Ada yang belum tersedia pompa, perpipaan belum ada
Peningkatan SAB (Kwh Menara Air) 1 Ls
Hidran Umum 1 Bh Berfungsi
Pemeliharaan & Peningkatan Perpipaan 132 m
Sumber : Dinas PU Kab. Tanah Bumbu 2012
7 - 84
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.4. Lokasi IPA di Kabupaten Tanah Bumbu
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU
7 - 85
7 - 85
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
B. SPAM IKK
a. Aspek Teknik Sistem Perpipaan
1. Unit Air Baku
Sumber air baku yang digunakan PDAM Kabupaten Tanah Bumbu sebagian besar berasal
dari sungai atau air permukaan dan embung atau waduk yang berada di sekitar wilayah
pelayanan tiap-tiap kecamatan. Kuantitas dan kualitas sumber air baku yang digunakan
secara umum telah memenuhi persyaratan. PDAM kabupaten Tanah Bumbu di bagi menjadi
10 Ibukota Kecamatan dan yang sudah terlayani baru 5 kecamatan. Berikut adalah sumber
air baku yang digunakan oleh IPA masing-masing BNA dan cabang nya.
Tabel 7.17. Sumber Air Baku IPA PDAM KabupatenTanah Bumbu
No Instalasi Pengolahan Air
( IPA ) Lokasi Sumber Air Baku
Panjang Sungai (Km)
Debit (M3/detik)
I BNA Batulicin
1 IPA Sari Gadung I IPA Sari Gadung II
Kecamatan Simpang Empat
Sungai Batulicin 96 472,500
2 IPA Karang Bintang I IPA Karang Bintang II IPA Karang Bintang III
Kecamatan Karang Bintang
Sungai Batulicin 96 472,500
3 IPA Kodeco Kec. Simpang Empat Danau Buatan Luas : 10 Ha Volume : 3000 M3
II Cabang Kusan ilir
4 IPA Saring Kecamatan Kusan Ilir/IKK Pagatan
Sungai Kusan 165 2.957
III Cabang Satui
5 IPA Sungai Danau I IPA Sungai Danau II IPA Sungai Danau III
Kecamatan Sungai Danau
Sungai Satui 63 1203
Sumber : PDAM dan Dinas PU Kabupaten Tanah Bumbu
2. Bangunan Intake
Bangunan intake di masing masing IPA kecamatan adalah sebagaimana intake untuk
menangkap air permukaan. Intake pada masing masing kecamatan menggunakan river
intake karena sumber air baku yang digunakan adalah air permukaan. River intake
menggunakan pipa penyadap dalam bentuk sumur pengumpul. Intake ini lebih ekonomis
untuk air sungai yang mempunyai perbedaan level muka air pada musim hujan dan musim
kemarau yang cukup tinggi.
7 - 86
7 - 86
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Beberapa hal dibawah ini merupakan komponen dari suatu intake, yaitu:
1. Bangunan sadap, yang berfungsi untuk mengefektifkan air masuk menuju sumur
pengumpul
2. Sumur pengumpul (Sump well)
Waktu detensi pada sumur pengumpul setidaknya 20 menit atau luas area yang cukup
untuk pembersihan. Dasar sumur minimal 1 m dibawah dasar sungai atau tergantung
pada kondisi geologis wilayah perencanaan. Konstruksi sumur disesuaikan dengan
kondisi sungai dan setidaknya terbuat dari beton dengan ketebalan minimal 20 cm atau
lebih tebal
3. Screen
Screen terdapat pada inlet sumur pengumpul, berfungsi untuk menyaring padatan atau
bentuk lainnya yang terkandung dalam air baku. Adapun dari jenis-jenis screen dibagi
menjadi dua tipe berdasarkan perbedaan bukaan atau jarak antar bar, yaitu:
a. Saringan kasar (coarse screen)
Digunakan untuk menjaga alat-alat dan biasanya digunakan pada pengolahan
pertama. Tipenya secara umum adalah bara rack (bar screen), coarse weir, screen,
dan kominutor
b. Saringan halus (fine screen)
Bukaan berkisar antara 2, 3-6 mm, bahkan untuk instalasi tertentu bisa lebih kecil
dari 2,3 mm. Biasanya digunakan untuk primary treatment atau pre treatment.
4. Pompa intake (dengan Bell Mouth Strainer, pipa suction, discharge, valve, dan aksesoris
lainnya).
Sistem bangunan intake untuk masing masing IKK di Kabupaten Tanah Bumbu adalah river
intake. Berada di tepi sungai yang berfungsi mengumpulkan air untuk kemudian di olah di
IPAM.
3. Sistem Transmisi Air Baku
Sistem Transmisi adalah sistem saluran pembawa yang berfungsi membawa air baku dari
bangunan penangkap air ke bangunan pengolah dan air bersih dari bangunan pengolah serta
bangunan reservoir sampai ke titik awal jaringan distribusi. Sebagian besar pipa transmisi
yang terpasang dalam sistem penyediaan air minum Kabupaten Tanah Bumbu kondisi pipa
baik. Pipa yang relatif tua akan memerlukan pergantian dan perbaikan untuk menekan
tingkat kebocoran air pada SPAM.
Diameter pipa transmisi bervariasi antara 8 inch sampai dengan 12 inch. Material pipa
terbuat dari HDPE. Adapun penjelasan dari masing-masing intake dan IKK dapat dilihat pada
tabel berikut:
7 - 87
7 - 87
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.18. Kondisi Intake Dan Kapasitas Pompa
Sumber : PDAM Kabupaten Tanah Bumbu
Tabel 7.19. Pipa Transmisi dan Kondisinya
No Wilayah Pelayanan
Pipa Transmisi
Kondisi dan Panjang Lain - Lain
1 BNA Batulicin Pipa Transmisi Ø 8 - Ø 16 = 11.451 m
2 Cabang Kusan Hilir Pipa Transmisi Ø 8 - Ø 12 = 216 m
3 Cabang Satui Pipa Transmisi Ø 8 - Ø 12 = 150 m
Sumber : PDAM Kabupaten Tanah Bumbu
Sebagian besar pipa yang terpasang dalam sistem penyediaan air minum Kabupaten Tanah
Bumbu kondisi pipa baik meskipun sudah berumur ±10 tahun. Pipa yang relatif tua akan
memerlukan pergantian dan perbaikan untuk menekan tingkat kebocoran air pada SPAM.
1. Kinerja Intake dan Sistem Transmisi
Untuk intake dan sistem transmisi di Kabupaten Tanah Bumbu ada sebagian intake yang
kondisinya masih baik. Serta unit transmisi juga masih baik Kondisi intake di masing-masing
kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu dapat dilihat pada gambar berikut:
No. Unit Kerja Jml Unit
Jenis Pompa Merk Kapasitas Head KW Kondisi
I BNA Batulicin
IPA Karang Bintang
1 Ponton 1 1 Submersible Ebara 50 40 22 Baik
1 Submersible Ebara 38 28 17 Baik
Ponton 2 1 Submersible Ebara 4 50 22 Baik
1 Submersible Ebara 20 50 18,5 Baik
1 Submersible Ebara 38 28 18,5 Baik
Ponton 3 1 Submersible Ebara 38 28 18,5 Baik
1 Submersible Ebara 38 28 18,5 Baik
2 Prasedimentasi
1 Sentrifugal Ebara 50 60 37 Baik
2 Sentrifugal Ebara 50 60 37 Baik
3 Sentrifugal Ebara 50 60 37 Baik
4 Sentrifugal Ebara 60 60 45 Baik
IKK Pagatan
Ponton 1 1 Submersible Groundpush 40 36 17 Baik
1 Submersible Groundpush 35 29 16 Baik
IKK Satui
Ponton 1 3 Submersible Ebara 35 22 7,5 Baik
Jumlah
546
7 - 88
7 - 88
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
1. Intake IPA Karang Bintang dan Sari Gadung ( BNA Batulicin )
Kondisi intake di IPA Karang Bintang masih cukup baik, meskipun tertutupi oleh rumput
dan semak kondisinya masih cukup baik. Karena sungai mengalami penyusutan saat musim
kemarau maka kapasitas pengolahan juga berkurang. Kondisi air baku cukup bagus. Di
lokasi intake karang bintang juga terdapat intake sari gadung yang berupa bangunan sumur
pengumpul.
2. Intake IPA Kodeco ( BNA Batulicin )
Jenis intake di IPA Kodeco adalah bangunan ponton, dimana sumber air baku adalah danau
buatan dengan kondisi air baku yang kurang baik. Kinerja intake masih cukup baik dan
berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
3. Intake IPA Saring ( Cabang Kusan Hilir )
Jenis intake di IPA Saring adalah bangunan ponton , dimana sumber air baku adalah sungai
kusan . Kinerja intake masih cukup baik dan berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
7 - 89
7 - 89
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
4. Intake IPA Sungai Danau ( Cabang Satui )
Jenis intake di IPA Sungai Danau adalah bangunan ponton, dimana sumber air baku adalah
sungai satui. Kinerja intake masih cukup baik dan berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
C. Unit Produksi
a. Instalasi Pengolahan Air
Instalasi yang digunakan pada masing masing IPA kecamatan adalah IPA dengan
pengolahan lengkap. Adapun IPA lengkap terdiri dari intake, bak prasedimentasi, bak
koagulasi flokulasi, bak sedimentasi, filtrasi, desinfektan, reservoar, pompa distribusi,
dan jaringan distribusi. Skema proses pengolahan air minum lengkap dapat dilihat
pada gambar berikut:
Gambar 7.14. Skema Instalasi Pengolahan Air Bersih
Keterangan:
1. Intake
Intake merupakan bangunan yang berfungsi sebagai penyadap atau penangkap air baku
yang berasal dari sumbernya. Pada intake biasanya terdapat screen yang diletakkan
sebelum air dikumpulkan dalam sumur pengumpul. Screen digunakan untuk melindungi
perpipaan dan pompa dari kerusakan ataupun penyumbatan akibat adanya material-
material yang mungkin terbawa aliran air.
7 - 90
7 - 90
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
2. Prasedimentasi
Bangunan ini berfungsi untuk memisahkan partikel kekeruhan dalam air agar tidak
membebani unit-unit selanjutnya seperti koagulasi/ flokulasi, sedimentasi dan filtrasi
3. Flash mix (Koagulasi)
Pengadukan cepat dilakukan secara mekanis dengan pengaduk. Koagulan yang
digunakan adalah tawas agar terbentuk partikel-partikel flok. Dalam proses koagulasi ini,
koagulan tawas terlarut, di mana ion-ion dari tawas akan menetralisir ion-ion dari
partikel.
Untuk menaikkan pH yang turun (<6) akibat adanya pembubuhan tawas, maka dilakukan
pembubuhan kapur. Kapur yang digunakan adalah kapur tohor CaO yang juga
mempunyai fungsi:
- Menurunkan kadar CO2 agresif
- Menaikkan kesadahan
CaO + H2O → Ca(OH)2
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2 OH-
4. Slow mix (Flokulasi)
Bangunan ini berfungsi sebagai bak untuk pembentukan flok atau sebagai tempat
berlangsungnya proses flokulasi. Untuk proses flokulasi ini, pengadukan dilakukan secara
hidrolis dengan sistem baffle channel.
5. Sedimentasi
Bangunan ini berfungsi untuk mengendapkan partikel flokulan yang terbentuk dari
proses koagulasi-flokulasi.
6. Rapid Sand Filter
Flok-flok halus yang tidak terendapkan pada proses sedimentasi akan disaring pada
bangunan ini. Proses filtrasi dilakukan dengan menggunakan media pasir.
7. Unit Pembubuh Desinfektan
Unit ini berfungsi sebagai tempat pembubuhan kaporit. Kaporit sebagai desinfektan
mempunyai kemampuan untuk membunuh bakteri pathogen. Pada unit ini dibubuhkan
kaporit sehingga terjadi kontak antara air dengan chlor. Sehingga persyaratan
bakterologis terpenuhi (BPC=2,5 mg/L).
8. Reservoir
Reservoir berfungsi untuk menampung air yang sudah memenuhi syarat dan telah diolah.
Selain itu reservoir juga berfungsi:
- Sebagai bak kontak, karena sebelumnya dibubuhkan larutan kaporit.
- Sebagai equalizing storage untuk pemakaian air ke reservoir instalasi dan konsumen.
7 - 91
7 - 91
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Sumber air baku yang digunakan adalah air sungai. Debit air sungai yang berfluktuasi pada
saat musim kemarau dan hujan akan berpengaruh terhadap kinerja IPA. Kapasitas
pengolahan IPA kurang saat ini belum maksimal sehingga sebagian masyarakat belum
terlayani air bersih. Berikut ini adalah kapasitas produksi air bersih pada masing masing IKK.
Tabel 7.20.
Kapasitas Produksi Air Bersih PDAM Pada Masing Masing IKK Di Kabupaten Tanah Bumbu
Sumber : PDAM Kab. Tanah Bumbu
Kondisi IPA Eksiting di Kabupaten Tanah Bumbu dapat dilihat pada gambar berikut:
IPA Sungai Danau kapasitas 50 lt/dt, 5 lt/dt dan 5 lt/dt (Cabang Satui)
IPA Saring kapasitas 20 lt/dt dan 10 lt/dt (Cabang Kusan Hilir/Pagatan)
No Lokasi IKK
INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA)
Tahun Kapasitas Terpasang
Kapasitas Produksi
Jenis Pengolahan
Water meter
Genset
1 IPA Sarigadung I 2010 100 lt/dt 100 lt/dt IPA Lengkap Ada Baik IPA Sarigadung II 2011 30 lt/dt 30 lt/dt
2 IPA Karang Bintang I 1992 10 lt/dt Rusak Ada Baik IPA Karang Bintang II 1993 10 lt/dt 10 lt/dt IPA Lengkap
IPA Karang Bintang III 2008 20 lt/dt 20 lt/dt
3 IPA Kodeco 2007 40 lt/dt 20 lt/dt IPA Lengkap Ada Tidak Ada
4 IPA Saring 1989 10 lt/dt 10 lt/dt IPA Lengkap Ada Kurang 2007 20 lt/dt 20 lt/dt Baik
IPA Sungai Danau I 1993 5 lt/dt 5 lt/dt
5 IPA Sungai Danau II 2000 5 lt/dt 5 lt/dt IPA Lengkap Ada Baik
IPA Sungai Danau III 2010 50 lt/dt 50 lt/dt
7 - 92
7 - 92
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Gambar 7.15. Kondisi Eksiting Jaringan Perpipaan di Kabupaten Tanah Bumbu
IPA Sari Gadung kapasitas 50 lt/dt, 50 lt/dt dan 30 lt/dt (BNA Batulicin)
IPA Karang Bintang 10 lt/dt, 10 lt/dt dan 20 lt/dt (BNA Batulicin)
IPA Kodeco 20 lt/dt (BNA Batulicin)
b. Kinerja Instalasi Pengolahan Air
Kinerja IPA meliputi kapasitas produksi, dan kemampuan IPA untuk menghasilkan air
yang memenuhi syarat sebagai air bersih. Selama ini kapasitas produksi IPA pada
masing masing IKK kurang memenuhi untuk melayani penduduk di area pelayanan,
sehingga masyarakat yang belum terlayani PDAM memanfaatkan air tanah, air hujan
maupun sumber air lainnya untuk keperluan air bersih sehari hari.
7 - 93
7 - 93
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.21. Kondisi Dan Hasil Pengolahan Instalasi Pengolahan Air Eksisting
Data Jumlah Air Yang Diproduksi IPA
No Lokasi IKK INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA)
Volume Produksi (m3) Tahun
Kapasitas Produksi
Hasil pengolahan Kondisi
1 IPA Sarigadung I 1.221.660
2010 100 lt/dt Baik
Baik IPA Sarigadung II 2011 30 lt/dt Baik
2 IPA Karang Bintang I
819.072
1992 10 lt/dt
Baik
Rusak IPA Karang Bintang II 1993 10 lt/dt Baik IPA Karang Bintang III 2008 20 lt/dt Baik
3 IPA Kodeco 430.488 2007 20 lt/dt Baik Baik
4 IPA Saring 853.524 1989 10 lt/dt Baik Baik
2007 20 lt/dt Baik
5 IPA Sungai Danau I
1.654.776
1993 5 lt/dt
Baik IPA Sungai Danau II 2000 5 lt/dt Baik Baik IPA Sungai Danau III 2010 50 lt/dt
Baik
Sumber : PDAM Kab. Tanah Bumbu
D. Unit Distribusi
a. Reservoir
Reservoir merupakan bangunan penampungan air minum sebelum dilakukan
pendistribusian ke pelanggan atau masyarakat ke pelanggan/masyarakat, yang dapat
ditempatkan di bawah tanah atau di atas tanah dalam bentuk menara atau tower.
Bangunan reservoir umumnya diletakan di dekat jaringan distribusi pada ketinggian
yang cukup untuk mengalirkan air secara baik dan merata ke seluruh daerah
konsumen. Fungsi keberadaan reservoir adalah:
Penampungan terakhir kali air yang telah diolah dan memenuhi syarat kualitas air
minum
Sebagai sarana vital penyaluran air ke masyarakat dan sebagai cadangan air.
Sebagai tempat penyimpanan kelebihan air agar dapat tercapai keseimbangan
antara kebutuhan dan suplai
Keperluan instalasi, seperti pencucian filter, pembubuhan alum
Tempat penyimpanan air saat desifektan
Sebagai pengaman untuk gelombang tekanan balik.
Kondisi reservoir untuk PDAM Tanah Bumbu pada masing masing IKK adalah sebagai berikut:
7 - 94
7 - 94
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.22. Kondisi Reservoir PDAM Kabupaten Tanah Bumbu
Nama IKK Kondisi Reservoir
IPA Sarigadung I dan II Kondisi reservoar masih baik
IPA Karang Bintang I,II dan III Kondisi reservoar masih baik
IPA Kodeco Kondisi reservoar masih baik
IPA Saring
Kondisi reservoar sudah kurang layak dan melebihi kapasitas
IPA Sungai Danau I,II dan III Kondisi reservoar masih baik
Sumber : PDAM Kab. Tanah Bumbu
b. Jaringan Pipa Distribusi
Sebagian besar pipa distribusi yang terpasang dalam sistem penyediaan air minum
Kabupaten Tanah Bumbu kondisi pipa baik . Pipa yang relatif tua akan memerlukan
pergantian dan perbaikan untuk menekan tingkat kebocoran air pada SPAM.
Diameter pipa distribusi bervariasi antara 50 mm sampai dengan 250 mm. Material
pipa terbuat dari PVC. Adapun penjelasan dari masing masing IKK dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 7.23. Pipa Distribusi dan Kondisinya
No BNA/IKK Pipa Distribusi
Panjang Kondisi
1 BNA Batulicin Pipa dinas Ø ½ - Ø 1 = 31.620 m Baik
Pipa Distribusi :
Pipa Tersier Ø 2 - Ø 4 = 40.335 m
Pipa Sekunder Ø 6 - Ø 12 = 31.316 m
Pipa Transmisi Ø 8 - Ø 16 = 11.451 m
Total Panjang Pipa = 114.772 m
2 Cab. Kusan Hilir Pipa dinas Ø ½ - Ø 1 = 14.776 m Baik
Pipa Distribusi :
Pipa Tersier Ø 2 - Ø 4 = 49.600 m
Pipa Sekunder Ø 6 - Ø 8 = 9.306 m
Pipa Transmisi Ø 8 - Ø 12 = 216 m
Total Panjang Pipa = 73.898 m
3 Cab. Satui Pipa dinas Ø ½ - Ø 1 = 17.428 m Baik
Pipa Distribusi :
Pipa Tersier Ø 2 - Ø 4 = 32.466 m
Pipa Sekunder Ø 6 - Ø 8 = 10.604 m
Pipa Transmisi Ø 8 - Ø 12 = 150 m Total Panjang Pipa = 110.542 m
Sumber : PDAM Kab. Tanah Bumbu
7 - 95
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.5. Layout Jaringan Pelayanan IKK Pagatan
7 - 96
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.6. Layout Jaringan Pelayanan BNA (Satui)
7 - 97
7 - 97
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.7. Layout Jaringan Pelayanan BNA
a.
7 - 98
7 - 98
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
C. Mekanikal Elektrikal
Sebagian besar kondisi pompa distribusi yang terpasang dalam sistem penyediaan air
minum Kabupaten Tanah Bumbu kondisi baik. Adapun penjelasan dari masing masing
IKK dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7.24. Kondisi Pompa Distribusi
No BNA/IKK
Pompa Distribusi
Kapasitas Head Jumlah Kondisi
(liter/det) (Meter) (unit)
1 BNA batulicin
IPA Sarigadung I
30 60 2 Baik
50 60 2 Baik
IPA Sarigadung II
30 60 2 Baik
IPA Karang Bintang I
30 60 2 Baik IPA Karang Bintang II
IPA Karang Bintang III
IPA Kodeco 20 60 1 Baik
30 60 1 Baik
2 Cabang Kusan Hilir
IPA Saring 30 60 2 Baik
3 Cabang Satui
IPA Sungai Danau I 50 60 2 Baik
IPA Sungai Danau II
IPA Sungai Danau III
Sumber : PDAM Kab. Tanah Bumbu
E. Aspek Teknis Sistem Bukan Jaringan Perpipaan
Untuk pelayanan air bersih dengan sistem bukan jaringan perpipaan pada tahun 2012
sudah menjangkau 6 desa di 6 kecamatan. Bangunan yang terbangun daintaranya menara
air, kran umum, sumur bor, hidran umum. Dengan sumberdana berasal dari anggaran
APBN. Kondisi kondisi bangunan, sumber mata air dan perpipaan cukup beragam dengan
. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
7 - 99
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.25. Kondisi Eksisting Pelayanan Bukan Jaringan Perpipaan Tahun 2008-2012
No Desa Sasaran Kecamatan Pekerjaan fisik Jumlah Satuan Jumlah KK
Keterangan
1 Api-api Kusan Hilir Menara tinggi 3 meter kap. (3000 ltr ) 1 Bh
164
Menara tinggi 8 meter kap. (5000 ltr x 2) 1 Bh air tidak mengalir
Hidran Umum kap. 3000 ltr (1 buah) pompa ada tapi air tidak mengalir
Perpipaan 1000 m
Sumur Bor dalam 60 m + KWH listrik( 3 buah)
Rehab Sumur Gali ( 1 buah)
Kran Umum 3 unit
Menara Ulin tinggi 3 meter ( 2 buah)
2 Persiapan Suka Maju Batulicin Sumur bor + Acc 4 Bh
Menara+Kran Umum Kap. 6 M3 4 Bh ada yang berfungsi,ada yang belum ada listrik
3 Batuah Kusan Hilir Hidran Umum 8 Unit
1151
Sumur Bor dalam 60 m 8 buah
Perpipaan Panjang 240 m'
4 Pakkatellu Kusan Hilir
Menara tinggi 8 meter kap. (5000 ltr x 2) 1 Bh
156
pompa dan perpipaan ada
Perpipaan
Sumur Bor dalam 60 m + KWH listrik( 2 buah)
perpipaan,pompa dan listrik ada,pipa ada yang lepas
5 Pulau Tanjung Kusan Hilir Sumur bor + Acc 5 Bh 156
Menara+Kran Umum Kap. 3,3 M3 5 Bh
6 Saring Sai. Bubu Kusan Hilir Sumur bor + Acc 2 Bh
260
Menara+Kran Umum Kap. 6 M3 4 Bh ada yang belum tersedia pompa,perpipaan belum ada
Peningkatan SAB (Kwh Menara Air) 1 Ls
Hidran Umum 1 Bh berfungsi
Pemeliharaan & Peningkatan Perpipaan 132 m
7 - 100
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.26. Tabel Kondisi Sumber Air di Kabupaten Tanah Bumbu
7 - 101
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Sumber : Dinas PU Kab. Tanah Bumbu
2012
7 - 102
7 - 102
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.9.3. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
Permasalah teknis SPAM saat ini yang dihadapi mulai dari sumber air sampai
pelayanan secara garis besar antara lain sebagai berikut:
a. Sumber air baku yaitu Sungau Kusan dan Sungai Satui yang merupakan sumber air baku
sering mengalami perubahan kualitas yaitu terasa asin sehingga kurang layak dijadikan
sebagai sumber air baku karena sering terintrusi air laut
b. Sumber air baku untuk IPA Kodeco saat ini yang berupa waduk tampungan sudah tidak
layak lagi digunakan sebagai sumber air baku baik secara kuantitas maupun kualitas
c. Lokasi IPA dan intake yang ada di Cabang Satui atau Sungai Danau yang digunakan untuk
pelayanan di Kecamatan Satui pada saat musim hujan yang cukup besar akan terendam
atau terkena banjir. Sehingga tidak dapat berfungsi
d. Kapasitas IPA yang ada di cabang Satui dan Pagatan yaitu IPA Sungai Danau dan IPA
Saring tidak dapat berproduksi secara maksimal, hal ini disebabkan masa pakai atau
lifetime IPA sudah terlampaui dan kondisi sudah perlu ada rehabilitasi.
e. Kualitas air baku yang mengelami kekeruhan yang cukup tinggi pada saat musim hujan
belum diimbangi dengan proses pengolahan yang sesuai, karean kemampuan SDM
tentang proses produksi masih belum maksimal
f. Pompa booster yang digunakan untuk melayanai kecamatan batulicin sudah rusak dan
tidak berfungsi sehingga mengganggu pelayanan
g. Tingkat pelayanan sampai saat ini masih cukup rendah dibawah 50%, hal ini jaringan
perpipaan distribusi yang ada masih terbatas.
h. Keterbatasan kemampuan pompa distribusi untuk menyalurkan air ke pelanggan juga
tidak maksimal karena usia pakai pompa sudah cukup tua
i. Jaringan perpipaan distribusi utama yang sebagian besar belum dilengkapi dengan meter
induk
Tantangan pengembangan Air minum di Kabupaten Tanah Bumbu adalah:
1. Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan Air minum Permukiman
2. Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan penyelenggaraan sistem
penyediaan air minum (SPAM) dengan prinsip good and coorporate governance
3. Mobilisasi dana dari berbagai sumber untuk pengembangan sistem penyediaan
4. Menegakkan hukum dan menyiapkan peraturan perundangan untuk meningkatkan
penyelenggaraan sistem penyediaan Air minum Permukiman (SPAM)
5. Menjamin ketersediaan air baku yang berkualitas secara berkelanjutan
6. Memberdayakan masyarakat dan dunia usaha berperan aktif dalam penyelenggaraan
sistem penyediaan Air minum Permukiman (SPAM).
7 - 103
7 - 103
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.9.4. ANALISA KEBUTUHAN
Analisa kebutuhan didasarkan pada data eksisting yang kemudian diproyeksikan
menjadikan kebutuhan 10 tahun mendatang. Adapun perhitungan kebutuhan dibagi
menjadi 7 Zona yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7.27. Pembagian Zona Pelayanan PDAM
Zona 1 Batulicin, Simpang Empat, Karang Bintang
Zona 2 Kusan Hilir (pagatan) dan Kusan Tengah
Zona 3 Kusan Hulu
Zona 4 Kuranji dan Sei Loban
Zona 5 Angsana
Zona 6 Mantewe dan Kusan Raya
Zona 7 Satui (Sei Danau)
Dari 7 zona tersebut di atas, yang sudah terlayani oleh PDAM adalah zona 1, zona 2, dan
zona 6. Sedangkan untuk zona 3, zona 4, zona 5 dan zona 7 belum terlayani PDAM, namun
sudah ada dibangun IPA IKK. Dan untuk Kecamatan Sungai Loban tersendiri baru akan
dibangun pada tahun 2016. Pelayanan PDAM diharapkan akan mencakup semua zona pada
tahun 2016, sehingga masyarakat dapat menikmati pelayanan air bersih.
Tabel 7.28. Pelayanan Eksisting PDAM Tahun 2015
I 2 3 4 5 6 7
Jumlah penduduk Jiwa 67.424 22.167 2.443 11.142 13.765 15.584 38.581
Jumlah penduduk terlayani Jiwa 44.490 16.920 - - - - 19.338
Tingkat pelayanan % 65,99 76,33 - - - - 50,12
SR (2015) Unit 7.415 2.820 - - - - 3.223
Kapasitas produksi IPA (eksisting - 2015) Liter/detik 193 34 - - 20 20 55
Eksisting Reservoar (2015) M3 2.500 200 50 200 200 200 375
26,30333333 36,45 34,46
Rencana Pengembangan SatuanZona
Dari pelayanan eksisting tersebut, dapat dihitung berapa besar kebutuhan PDAM untuk 10
tahun mendatang, yaitu dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020. Tabel hasil perhitungan
kebutuhan air dibagi menjadi 2 periode per lima tahun, yaitu dari tahun 2016 sampai dengan
2020 dan tahun 2021 sampai dengan 2025.
Tabel 7.29. Kebutuhan Air Baku Tahun 2016 Sampai Tahun 2020
I 2 3 4 5 6 7
Jumlah penduduk Jiwa 97.906 27.281 19.645 15.472 16.893 18.885 49.109
Jumlah penduduk terlayani Jiwa 99.128 29.829 10.412 8.547 10.304 8.622 41.803
Tingkat pelayanan % 101 109 53 55 61 46 85
SR Unit 15.782 4.922 1.478 1.542 1.711 1.362 6.270
HU Unit 396 118 47 39 1.260 34 223
Kapasitas produksi IPA (eksisting 2015 ) Liter/detik 193 34 - 20 20 20 55
Penambahan kapasitas IPA (Sampai 2020) Liter/detik 1.968 22 15 33
Rencana Total kapasitas IPA (sampai 2020) Liter/detik 2.161 56 15 16 21 18 88
Kebutuhan Reservoar (Sampai 2020) M3 37.824 986 261 - 361 318 1.534
Eksisting Reservoar (2015) M3 2.500 200 50 200 200 200 375
Penambahan Reservoar (Sampai 2020) M3 35.324 786 211 - 161 118 1.159
Kebutuhan Air Baku sampai 2020 1.968 22 15 - - - 33
8.831
Tahun 2016 - 2020
Rencana Pengembangan SatuanZona
7 - 104
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.9.5. USULAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN
Berikut ini lampiran matrik usulan program dan pembiayaan.
Tabel 7.30. Usulan Program Air Minum Tahun 2016-2020
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Peningkatan Kinerja Optimalisasi kinerja internal PDAM
Kab Tanah Bumbu
10,00
1.000.000
PDAM 1,00
100.000
1,00
100.000
1,00
100.000
1,00
100.000
1,00
100.000
Studi review kajian tarif PDAM
Kab Tanah Bumbu
4,00
1.550.000
PDAM 1,00
50.000
1,00
500.000
Penataan struktur organisasi PDAM
Kab Tanah Bumbu
5,00
250.000
PDAM 1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
Peningkatan Kinerja PDAM
Kab Tanah Bumbu
-
-
- Pelatihan kepada direksi
Kab Tanah Bumbu
10,00
500.000
PDAM 1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
- Pelatihan business plan
Kab Tanah Bumbu
10,00
500.000
PDAM 1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
- Pelatihan teknis kepada karyawan
Kab Tanah Bumbu
10,00
500.000
PDAM 1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
Penyusunan RPIJM PDAM
Kab Tanah Bumbu
10,00
500.000
PDAM 1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
Inventarisasi Jaringan Perpipaan Eksisting
Kab Tanah Bumbu
10,00
500.000
PDAM 1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
Zonasi Kawasan Pelayanan
Kab Tanah Bumbu
10,00
500.000
PDAM 1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
Sistem Jaringan Perpipaan Berbasis GIS
Kab Tanah Bumbu
10,00
500.000 PDAM
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
Penyusunan Dok. UKL-UPL Pembangunan IPA
Kab Tanah Bumbu
10,00
500.000,00
PDAM 1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
1,00
50.000
7 - 105
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
ZONA I (Kec. Batulicin, Simpang Empat & Karang Bintang) - (Tahun 2016 -2020)
NON KONSTRUSI
Pembebasan Lahan IPA Sarigadung
BNA BATULICIN
1,00 5.000.000 APBD 1,00 5.000.000
Perencanaan IPA 2.000 L/dt (@ 100 l/dt)
3,00 800.000 APBD 1,00 200.000
1,00 200.000
1,00 400.000
Perencanaan Reservoar 36. 000 m3 (@ 4500 m3)
2,00 400.000 APBD 1,00 200.000
1,00 200.000
Pengawasan IPA 2.000 L/dt (@ 100 l/dt)
1,00 50.000 APBD
1,00 50.000
Pengawasan Reservoar 36. 000 m3 (@ 4500 m3)
1,00 50.000 APBD
1,00 50.000
Survey Studi potensi Air Baku Kabupaten Tanah bumbu
4,00 1.200.000 APBD
1,00 300.000 1,00 300.000 1,00 300.000 1,00 300.000
DED Air Baku Satiung 4,00 1.200.000 APBD
1,00 300.000 1,00 300.000 1,00 300.000 1,00 300.000
Perencanaan Teknis Jaringan Pipa Distribusi Air Minum di kawasan Simpang Empat
50.000
1,00 50.000
Perencanaan Teknis Jaringan Pipa Distribusi Air Minum di kawasan BNA Batulicin dia. 400, 300, 200 & 150 mm
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
7 - 106
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Pengawasan Teknis Jaringan Pipa Distribusi Air Minum di kawasan BNA Batulicin dia. 400, 300, 200 & 150 mm
5,00 250.000 APBD 1,00 50.000 1,00 50.000 1,00 50.000 1,00 50.000 1,00 50.000
Penyusunan Perencanaan Teknis Jaringan Pipa Distribusi ke Sungai Dua Simpang Empat
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Penyusunan Detail Perencanaan Teknis Pembangunan SPAM Gunung Tinggi
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Perencanaan Jaringan Perpipaan Air Baku (Transmisi) ke SPAM Gunung Tinggi
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Pengawasan Pembangunan SPAM Gunung Tinggi
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Perencanaan Pembangunan SPAM Gunung Tinggi
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Pengawasan Perluasan Sambungan Rumah Kota Simpang Empat Kec. Simpang Empat
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
7 - 107
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Kota Simpang Empat Kec. Simpang Empat
Perencanaan SPAM Perdesaan Desa Batu Ampar kec. Simpang Empat
1,00 10.000 APBD 1,00 10.000,00
Pengawasan SPAM Perdesaan Desa Batu Ampar kec. Simpang Empat
1,00 10.000 APBD 1,00 10.000,00
KONSTRUKSI
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm
BNA BATULICIN
1,00 4.000.000 APBN
1,00 4.000.0
00
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm
1,00 3.000.000 APBN
1,00 3.000.00
0
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm
1,00 3.000.000 APBN
1,00 3.000.000
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm
1,00 3.000.000 APBN
1,00 3.000.000
Penambahan Sambungan Rumah ( SR )
9.783,64
14.675.465
PDAM 1.602,
29 2.403.430
1.894,66
2.841.997
2.204,54
3.306.805
216,61
324.917 3.865,54
5.798.315
Pembangunan SPAM Gunung Tinggi
1,00 2.000.000 APBD 1,00
2.000.000,00
Perluasan Sambungan Rumah Kota Simpang Empat Kec. Simpang Empat
1,00 12.000.00
0 APBD 1,00
12.000.000,00
SPAM Perdesaan 1,00 200.000 APBD 1,00 200.000,0
7 - 108
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Desa Batu Ampar kec. Simpang Empat
0
Pembangunan IPA 2.000 L/dt (@ 100 l/dt)
20,00
300.000.000
CSR
5,00 75.000.
000 5,00
75.000.000
5,00 75.000.00
0 5,00 75.000.000
Pembangunan Reservoar 36. 000 m3 (@ 4500 m3)
8,00
64.000.000
CSR
2,00 16.000.
000 2,00
16.000.000
2,00 16.000.00
0 2,00 16.000.000
ZONA I (Kec. Batulicin, Simpang Empat & Karang Bintang) _ (Tahun 2021 -2025)
NON KONSTRUSI
Pembebasan Lahan IPA Sarigadung
1,00 750.000 APBD
1,00 750.000
Perencanaan IPA 2.000 L/dt (@ 100 l/dt)
BNA BATULICIN
1,00 50.000 APBD
1,00 50.000
Perencanaan Reservoar 36. 000 m3 (@ 4500 m3)
1,00 50.000 APBD
1,00 50.000
Pengawasan IPA 2.000 L/dt (@ 100 l/dt)
5,00 1.500.000 APBD
Pengawasan Reservoar 36. 000 m3 (@ 4500 m3)
5,00 1.500.000 APBD
Perencanaan Teknis Jaringan Pipa Distribusi Air Minum di kawasan BNA Batulicin dia. 400, 300, 200 & 150 mm
3,00 150.000 APBD
Pengawasan Teknis Jaringan Pipa Distribusi Air Minum
3,00 150.000 APBD
7 - 109
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
di kawasan BNA Batulicin dia. 400, 300, 200 & 150 mm
KONSTRUKSI
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm
Kawasan BNA
Batulicin
2,00 6.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm
1,00 4.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm
1,00 4.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm
2,00 4.000.000 APBD
Penambahan Sambungan Rumah ( SR )
12.792,60
19.188.900
PDAM
Pembangunan IPA 300 L/dt (@ 100 l/dt) - (Pabrik Baja)
3,00
45.000.000
CSR
Pembangunan Reservoar 4.500 m3 (@ 1500 m3) - (Pabrik Baja)
3,00 10.500.00
0 CSR
ZONA II (Kec. Kusan Hilir & Kusan Tengah ) _ (Tahun 2016 -2020)
NON KONSTRUSI
Pembebasan Lahan untuk IPA Kusan Hilir kap 100 l/dt
Kawasan Kusan Hilir
1,00 5.000.000 APBD 1,00 5.000.000
DED Jaringan Perpipaan Kawasan Kusan Hilir
1,00 100.000 APBD 1,00 100.000
7 - 110
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
DED Pembuatan IPA 30 l/dt Kusan Hilir & Bangunan Penunjang Lainnya
2,00 200.200.0
00 APBD 1,00 200.000
1,00
200.000.000
Supervisi Pembangunan IPA Kawasan Kusan Hilir
3,00 700.000 APBD
1,00 200.000 1,00 200.000
1,00 300.000
Supervisi Jaringan Perpipaan Kawasan Kusan Hilir
4,00 800.000 APBD
1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000
Pengawasan Peningkatan SPAM IKK Kusan Hilir
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Perencanaan Peningkatan SPAM IKK Kusan Hilir
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah Kota Pagatan Kec. Kusan Hilir
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Pengawasan Perluasan Sambungan Rumah Kota Pagatan Kec. Kusan Hilir
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Pengawasan Pembangunan Kolam Penampungan Air Baku IKK Kusan Hilir
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
KONSTRUKSI
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm
Kawasan Kusan Hilir
1,00 3.000.000 APBN
1,00 3.000.0
00
Pengadaan & 1,00 2.000.000 APBN
1,00 2.000.0
7 - 111
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm
00
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm
1,00 3.000.000 APBN
1,00 3.000.000
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm
1,00 3.000.000 APBD
1,00 3.000.000
Penambahan Sambungan Rumah ( SR )
2.631,49 3.947.230 PDAM
565,36
848.042 656,14
984.213 33,0
4 49.553
686,84
1.030.259 690,11
1.035.164
Kolam Penampungan Air Baku IKK Kusan Hilir
1,00 5.000.000 APBD 1,00
5.000.000,00
Perluasan Sambungan Rumah Kota Pagatan Kec. Kusan Hilir (DAK)
1,00 2.400.000 APBD 1,00
2.400.000,00
Peningkatan SPAM IKK Kusan Hilir
1,00 2.500.000 APBD 1,00
2.500.000,00
Pembangunan IPA Kapasitas 30 liter /dt
1,00 3.500.000 CSR
1,00
3.500.000
Pembangunan Reservoar Kapasitas 800 m3 (@ 200 m3)
4,00 2.000.000 CSR
1,00 500.000 1,00 500.000 1,00 500.000 1,00 500.000
ZONA II (Kec. Kusan Hilir & Kusan Tengah) _ (Tahun 2021 -2025)
NON KONSTRUSI
DED Jaringan Perpipaan Kawasan Kawasan Kusan Hilir
Kawasan Kusan Hilir
1,00 200.000 APBD
DED Pembuatan IPA 20 l/dt Kusan Hilir & Bangunan Penunjang Lainnya
1,00 200.000 APBD
7 - 112
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Pengawasan Pembangunan IPA Kusan Hilir
1,00 200.000 APBD
Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Kusan Hilir
3,00 600.000 APBD
KONSTRUKSI
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm
Kawasan Kusan Hilir
2,00 6.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm
1,00 4.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm
1,00 4.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm
2,00 4.000.000 APBD
Penambahan Sambungan Rumah ( SR )
3.651,93 5.477.889 PDAM
Pembangunan IPA Kapasitas 20 liter /dt
1,00 3.000.000 APBD
Pembagunan Reservoar Kapasitas 300 m3 (@ 100 m3)
3,00 1.200.000 APBD
ZONA III (Kec. Kusan Hulu) - (Tahun 2016 -2020)
NON KONSTRUSI
Pembebasan Lahan untuk IPA Kawasan Kusan Hulu kap 20 l/dt
Kawasan Kusan Hulu
1,00 5.000.000 APBD 1,00 5.000.000
7 - 113
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
DED Jaringan Perpipaan Kawasan Kusan Hulu
1,00 100.000 APBD 1,00 100.000
DED Pembuatan IPA 20 l/dt Kusan Hulu & Bangunan Penunjang Lainnya
1,00 200.000 APBD 1,00 200.000
Pengawasan Pembangunan IPA Kusan Hulu
3,00 600.000 APBD
1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000
Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Kusan Hulu
4,00 800.000 APBD
1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000
Penyusunan Detail Perencanaan Teknis Peningkatan SPAM IKK Kusan Hulu
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Penyusunan Detail Perencanaan Teknis Peningkatan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Kawasan Khusus dan Ibukota Kecamatan Pemekaran
1,00 250.000 APBD 1,00 250.000,0
0
Pengawasan Optimalisasi SPAM IKK Kusan Hulu
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
KONSTRUKSI
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm
Kawasan Angsana
2,00 6.000.000 APBN
1,00 3.000.00
0 1,00 3.000.000
7 - 114
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm
1,00 3.000.000 APBN
1,00 3.000.000
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm
1,00 3.000.000 APBD
1,00 3.000.000
Penambahan Sambungan Rumah ( SR )
1.478,45 2.217.680 PDAM - -
418,24
627.362 358,51
537.759 228,07
342.102 473,64
710.457
Optimalisasi SPAM IKK Kusan Hulu
1,00 1.000.000 APBD 1,00
1.000.000,00
Pembangunan IPA Kapasitas 20 liter /dt
1,00 3.000.000 APBD
1,00
3.000.000
Pembagunan Reservoar Kapasitas 200 m3
1,00 500.000 APBD
1,00 500.000
ZONA III (Kec. Kusan Hulu) - (Tahun 2021 -2025)
NON KONSTRUSI
DED Jaringan Perpipaan Kawasan Kusan Hulu
Kawasan Kusan Hulu
1,00 200.000 APBD
DED Pembuatan IPA 30 l/dt Kusan Hulu & Bangunan Penunjang Lainnya
1,00 200.000 APBD
Supervisi Pembangunan IPA Kusan Hulu
3,00 600.000 APBD
Supervisi Jaringan Perpipaan Kawasan Kusan Hulu
4,00 800.000 APBD
KONSTRUKSI
7 - 115
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm
Kawasan Kusan Hulu
1,00 4.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm
1,00 4.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm
2,00 4.000.000 APBD
Penambahan Sambungan Rumah ( SR )
3.617,29 5.425.942 PDAM
Pembangunan IPA Kapasitas 30 liter /dt
1,00 3.500.000 APBD
Pembagunan Reservoar Kapasitas 600 m3 (@ 200 m3)
3,00 1.500.000 APBD
ZONA IV (Kec. Sungai Loban & Kuranji) _ (Tahun 2016 -2020)
NON KONSTRUSI
Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Sungai Loban
4,00 800.000 APBD
1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000
Penyusunan Detail Perencanaan Teknis Peningkatan SPAM IKK Kuranji
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Pengawasan Perluasan Sambungan Rumah Desa Sungai Loban Kec. Sungai Loban (DAK)
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
7 - 116
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah Desa Sungai Loban Kec. Sungai Loban (DAK)
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Pengawasan Pembangunan Jaringan Perpipaan dan Aksesoris Sungai Loban (Pendamping APBN)
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Pengawasan Optimalisasi SPAM IKK Kuranji
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Pengawasan Bangunan Penunjang IKK Sungai Loban (Pendamping APBN)
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Perencanaan Bangunan Penunjang IKK Sungai Loban (Pendamping APBN)
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Sungai Loban Kec. Sungai Loban
1,00 10.000 APBD 1,00 10.000,00
Pengawasan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Sungai Loban Kec. Sungai Loban
1,00 10.000 APBD 1,00 10.000,00
7 - 117
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Perencanaan Pembangunan Jaringan Perpipaan dan Aksesoris Sungai Loban (Pendamping APBN)
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Pengasawan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Kuranji Kec. Kuranji (DAK)
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Kuranji Kec. Kuranji (DAK)
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
KONSTRUKSI
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm
Kawasan Sungai Loban
& Kuranji
2,00 8.000.000 APBN
1,00 4.000.0
00 1,00
4.000.000
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm
1,00 4.000.000 APBN
1,00 4.000.00
0
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm
1,00 4.000.000 APBN
1,00 4.000.000
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm
1,00 3.000.000 APBD
1,00 3.000.000
Penambahan Sambungan Rumah ( SR )
1.541,7
6 2.312.635 PDAM
266,54
399.803 232,23
348.351 269,25
403.877 343,99
515.981 429,75
644.623
Pembangunan 1,00 5.500.000 APBD 1,00 5.500.000,
7 - 118
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Jaringan Perpipaan dan Aksesoris Sungai Loban (Pendamping APBN)
00
Optimalisasi SPAM IKK Kuranji
1,00 1.000.000 APBD 1,00
1.000.000,00
Bangunan Penunjang IKK Sungai Loban (Pendamping APBN)
1,00 1.000.000 APBD 1,00
1.000.000,00
Perluasan Sambungan Rumah Ds. Sungai Loban Kec. Sungai Loban (DAK)
1,00 4.106.000 APBD 1,00 4.106.000,
00
Perluasan Sambungan Rumah Desa Sungai Loban Kec. Sungai Loban (DAK)
1,00 142.360 APBD 1,00 142.360,0
0
Perluasan Sambungan Rumah Ds. Kuranji Kec. Kuranji (DAK)
1,00 3.000.000 APBD 1,00 3.000.000,
00
ZONA IV (Kec. Sungai Loban & Kuranji) _ (Tahun 2021 -2025)
NON KONSTRUSI
Pembebasan Lahan untuk IPA kap 30 l/dt
IPA Sungai Loban & Kuranji
1,00 5.000.000 APBD
DED Jaringan Perpipaan Kawasan Sungai Loban & Kuranji
1,00 200.000 APBD
DED Pembuatan IPA 1,00 200.000 APBD
7 - 119
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
30 l/dt Sungai Loban & Kuranji & Bangunan Penunjang Lainnya
Pengawasan Pembangunan IPA Sungai Loban & Kuranji
1,00 200.000 APBD
Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Kuranji & Sungai Loban
5,00 1.000.000 APBD
KONSTRUKSI
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm
Kawasan Sungai Loban
& Kuranji 1,00 4.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm
1,00 4.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm
2,00 4.000.000 APBD
Penambahan Sambungan Rumah ( SR )
2.801,72 4.202.581 PDAM
Pembangunan IPA Kapasitas 30 liter /dt
1,00 3.500.000 APBD
Pembagunan Reservoar Kapasitas 800 m3 (@ 200 m3)
4,00 2.000.000 APBD
ZONA V (Kec. Angsana) - (Tahun 2016 -2020)
NON KONSTRUSI
DED Reservoir & Jaringan Perpipaan Kawasan Angsana
Kawasan Angsana
1,00 100.000 APBD 1,00 100.000
7 - 120
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Angsana
5,00 500.000 APBD 1,00 100.000 1,00 100.000 1,00 100.000 1,00 100.000 1,00 100.000
Penyusunan Detail Perencanaan Teknis Peningkatan SPAM IKK Angsana
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Pengawasan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Angsana Kec. Angsana (DAK)
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Angsana Kec. Angsana (DAK)
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Pengawasan Optimalisasi SPAM IKK Angsana
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
KONSTRUKSI
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm
Kawasan Angsana
2,00 8.000.000 APBN 1,00 4.000.00
0 1,00 4.000.000
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm
1,00 4.000.000 APBN 1,00 4.000.000
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm
1,00 3.000.000 APBD 1,00 3.000.000
Penambahan Sambungan Rumah ( SR )
1.710,53 2.565.802 PDAM
563,57
845.355 309 463.903 387 580.378 409 613.113 42 63.054
Optimalisasi SPAM IKK Angsana
1,00 1.000.000 APBD 1,00
1.000.000,00
7 - 121
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Perluasan Sambungan Rumah Ds. Angsana Kec. Angsana (DAK)
1,00 2.000.000 APBD 1,00
2.000.000,00
Pembagunan Reservoar Kapasitas 200 m3
1,00 500.000 APBD 1,00 500.000
ZONA V (Kec. Angsana) - (Tahun 2021 -2025)
NON KONSTRUSI
DED Jaringan Perpipaan Kawasan Angsana
Kawasan Angsana
1,00 200.000 APBD
DED Pembuatan IPA 20 l/dt & Bangunan Penunjang Lainnya
1,00 200.000 APBD
Pengawasan Pembangunan IPA Angsana
3,00 600.000 APBD
Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Angsana
5,00 1.000.000 APBD
KONSTRUKSI
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm
Kawasan Angsana
1,00 3.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm
1,00 4.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm
1,00 4.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm
2,00 4.000.000 APBD
7 - 122
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Penambahan Sambungan Rumah ( SR )
2.454,10 3.681.147 PDAM
Pembangunan IPA Kapasitas 20 liter /dt
1,00 3.000.000 APBD
Pembagunan Reservoar Kapasitas 400 m3 (@ 200 m3)
2,00 1.000.000 APBD
ZONA VI (Kec. Mentewe & Kusan Raya) _ (Tahun 2016 -2020)
NON KONSTRUSI
DED Reservoir & Jaringan Perpipaan Kawasan Mentewe Kawasan
Mentewe
1,00 100.000 APBD 1,00 100.000
Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Mentewe
4,00 800.000 APBD 1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000
Penyusunan Dokumen Lingkungan SPAM IKK Mantewe
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Pengawasan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Rejosari Kec. Mantewe
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Rejosari Kec. Mantewe
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
KONSTRUKSI
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm
Kawasan Mentewe
2,00 10.000.00
0 APBN 1,00
5.000.000
1,00 5.000.0
00
Pengadaan & Pemasangan Pipa
1,00 4.000.000 APBN 1,00 4.000.0
00
7 - 123
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
HDPE Dia, 300 mm
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm
1,00 4.000.000 APBN 1,00 4.000.000
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm
1,00 3.000.000 APBD 1,00 3.000.000
Penambahan Sambungan Rumah ( SR )
Kawasan Mentewe 1.775,69 2.663.539 PDAM
530,06
795.097 309,05
463.570 363,91
545.871 163,66
245.487 409,01
613.515
Penyusunan Dokumen Lingkungan SPAM IKK Mantewe
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000
Perluasan Sambungan Rumah Ds. Rejosari Kec. Mantewe
1,00 2.000.000 APBD 1,00
2.000.000,00
Pembagunan Reservoar Kapasitas 200 m3
1,00 500.000 APBD 1,00 500.000
ZONA VI (Kec. Mentewe & Kusan Raya) - (Tahun 2021 -2025
NON KONSTRUSI
Pembebasan Lahan untuk IPA Sarigadung kap 30 l/dt
Kawasan Mentewe
1,00 5.000.000 APBD
DED Jaringan Perpipaan Kawasan Mentetwe
1,00 200.000 APBD
DED Pembuatan IPA 30 l/dt & Bangunan Penunjang Lainnya
1,00 200.000 APBD
Pengawasan Pembangunan IPA Mentewe
1,00 200.000 APBD
7 - 124
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Mentewe
3,00 600.000 APBD
KONSTRUKSI
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm
Kawasan Mentewe
2,00 12.000.00
0 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm
1,00 4.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm
1,00 5.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm
2,00 4.000.000 APBD
Penambahan Sambungan Rumah ( SR )
Kawasan Mentewe 2.670,74 4.006.108 PDAM
Pembangunan IPA Kapasitas 30 liter /dt
1,00 3.500.000 APBD
Pembagunan Reservoar Kapasitas 600 m3 (@ 300 m3)
2,00 1.600.000 APBD
ZONA VII (Kec. Satui) - (Tahun 2016 -2020)
NON KONSTRUSI
Pembebasan Lahan untuk IPA Kawasan Satui kap 30 l/dt
Kawasan Satui
1,00 5.000.000 APBD 1,00 5.000.000
DED Jaringan Perpipaan Kawasan Satui
1,00 100.000 APBD 1,00 100.000
DED Pembuatan IPA 1,00 200.000 APBD 1,00 200.000
7 - 125
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
30 l/dt & Bangunan Penunjang Lainnya
Pengawasan Pembangunan IPA Satui
1,00 200.000 APBD 1,00 200.000
Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Satui
4,00 800.000 APBD 1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000 1,00 200.000
Pengawasan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Sinar Bulan Kec. Satui
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Perencanaan Perluasan Sambungan Rumah Ds. Sinar Bulan Kec. Satui
1,00 50.000 APBD 1,00 50.000,00
Kawasan Satui
KONSTRUKSI
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm
Kawasan Satui
2,00 12.000.00
0 APBN 1,00
6.000.000
1,00 6.000.0
00
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm
1,00 4.000.000 APBN 1,00 4.000.0
00
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm
1,00 5.000.000 APBN 1,00 5.000.000
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm
1,00 3.000.000 APBD 1,00 3.000.000
Penambahan Sambungan Rumah ( SR )
4.336,70 4.792.371 PDAM
605,07
907.602 717,20
1.075.801
883,86
1.325.789
988,79
1.483.178 1.141,
78
7 - 126
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Perluasan Sambungan Rumah Ds. Sinar Bulan Kec. Satui
1,00 3.000.000 APBD 1,00
3.000.000,00
Pembangunan IPA Kapasitas 30 liter /dt
1,00 3.500.000 APBD 1,00
3.500.000
Pembagunan Reservoar Kapasitas 1.200 m3 (@ 300 m3)
4,00 3.200.000 APBD 1,00 800.000 1,00 800.000 1,00 800.000 1,00 800.000
ZONA VII (Kec. Satui) -(Tahun 2021 -2025)
NON KONSTRUSI
Pembebasan Lahan untuk IPA Satui kap 60 l/dt
Kawasan Satui
1,00 5.000.000 APBD
DED Jaringan Perpipaan Kawasan Satui
1,00 200.000 APBD
DED Pembuatan IPA 60 l/dt & Bangunan Penunjang Lainnya
2,00 400.000 APBD
Pengawasan Pembangunan IPA Satui
4,00 650.000 APBD
Pengawasan Jaringan Perpipaan Kawasan Satui
1,00 50.000 APBD
KONSTRUKSI
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 400 mm
Kawasan Satui
2,00 6.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 300 mm
2,00 8.000.000 APBN
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 200 mm
1,00 6.000.000 APBN
7 - 127
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM KEGIATAN LOKASI
ESTIMASI KEGIATAN TARGET PER TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Biaya Sumber
Dana
Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya Unt Biaya
Pengadaan & Pemasangan Pipa HDPE Dia, 150 mm
2,00 4.000.000 APBD
Penambahan Sambungan Rumah ( SR )
Kawasan Satui 6.628,51 9.942.771 PDAM
Pembangunan IPA Kapasitas 60 liter /dt (@30 l/dt )
2,00 7.000.000 APBD
Pembagunan Reservoar Kapasitas 1.200 m3 (@ 300 m3)
4,00 3.200.000 APBD
7 - 128
7 - 128
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.10. SEKTOR PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
PERMUKIMAN (PLP)
7.10.1. ARAHAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH
A. Umum
Terdapat dua macam sistem dalam pengelolaan air limbah domestik/permukiman yaitu:
a. Sanitasi sistem setempat atau dikenal dengan sistem sanitasi on-site, yaitu sistem
dimana fasilitas pengolahan air limbah berada dalam persil atau batas tanah yang
dimiliki, fasilitas ini merupakan fasilitas sanitasi individual seperti septik tank atau
cubluk
b. Sanitasi sistem terpusat atau dikenal dengan istilah sistem off-site atau sistem
sewerage, yaitu sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada diluar persil
atau dipisahkan dengan batas jarak atau tanah yang menggunakan perpipaan untuk
mengalirkan air limbah dari rumah-rumah secara bersamaan dan kemudian
dialirkan ke IPAL.
Untuk pengembangan air limbah berdasarkan aras spasial dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambar 7.16. Pengembangan Air Limbah Berdasarkan Aras Spasial
7 - 129
7 - 129
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Gambar 7.17. Pendekatan Pengembangan Air Limbah
Dalam pendekatan pengelolaan air limbah permukiman terdapat dua pendekatan yang bisa
dilakukan. Pendekatan tersebut adalah Pendekatan Berbasis Masyarakat dan Pendekatan
Berbasis Institusi.
Pendekatan Berbasis Masyarakat
Dilakukan dalam skala lingkungan/kawasan seperti pada kawasan kumuh atau kawasan
rawan sanitasi dan pada pedesaan. Untuk lokasi pengelolaan pada desa/pedesaan telah
diterapkan pengelolaan oleh kegiatan sanimas, bisa juga dilakukan pada daerah kumuh
perkotaan.
Pendekatan Berbasis Institusi
Pada pendekatan berbasis institusi dilakukan pada kawasan skala kota dan skala
regional/nasional. Pada skala kota dengan mempertimbangkan jumlah penduduk pada
kota tersebut apakah termasuk dalam kawasan Kota Metropolitan dan Besar dimana
dalam pengembangan kota menggunakan sistem off site/sewerage sistem. Kawasan
kota sedang/kecil dengan pengembangan sistem menggunakan sistem terpadu-fokus
pada pelayanan IPLT (peningkatan on site management). Kawasan kota/kawasan lama
menggunakan sistem shallow/small bore sewer atau sewerage skala kawasan terpadu
7 - 130
7 - 130
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
dengan PS pelayanan kota mendukung revitalisasi kota lama. Dan kawasan
kota/kawasan baru menggunakan pembangunan sistem sewerage untuk kawasan
Rumah Sehat Sederhana (RSH) dan mendorong pembangunan sistem sewerage untuk
kota baru melalui investasi. Pada skala regional/nasional pembangunan prasarana dan
sarana air limbah mendukung kerja sama antar kota/daerah dalam melindungi
pencemar badan air.
Gambar 7.15. Pengelolaan Air Limbah Terpusat (Skala Kota)
Gambar 7.18. Pengelolaan Air Limbah Terpusat (Skala Kota)
7 - 131
7 - 131
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Dalam tahapan perencanaan sistem pengolahan air limbah, tahap yang pertama adalah
mengetahui kepadatan penduduk di suatu Kota/Kabupaten termasuk dalam kota
metropolitan, kota besar atau kota sedang. Setelah diketahui termasuk dalam kawasan
kota yang dimaksud, maka tahapan selanjutnya akan dipilih berdasarkan klasifikasi kota
tersebut. Untuk lebih jelasnya tahapan pilihan teknologi sanitasi dapat dilihat pada gambar
algoritma dibawah ini:
Gambar 7.19. Algoritma Pilihan Teknologi Sanitasi
7 - 132
7 - 132
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
B. Arahan Kebijakan Sub Sektor Air Limbah
a) Berdasarkan RPJMN
1. Rehabilitasi dan optimalisasi sarana dan prasarana air minum dan sanitasi
yang ada saat ini dan peningkatan pemenuhan pelayanan sarana sanitasi
komunal.
2. Implementasi Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK) yang berkualitas melalui
pengarusutamaan SSK dalam proses perencanaan dan penganggaran formal;
3. Peningkatan peran, kapasitas, serta kualitas kinerja Pemerintah Daerah di
sektor air minum dan sanitasi. Sasaran RPJMN 2015-2015 bidang Infrastruktur
yaitu tercapainya 100% pelayanan sanitasi (air limbah domestik, sampah dan
drainase lingkungan) yakni 85% penduduk terlayani akses sesuai Standard
Pelayanan Minimal (SPM) dan 15 persen sesuai kebutuhan dasar (basic needs).
b) Berdasarkan SPM PU (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
- Persentase penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai, 60 %
penduduk
c) Penetapan Zona Prioritas Pelayanan Air Limbah
Sistem sanitasi akan digunakan menjelaskan apa, sedangkan zona sanitasi
menjelaskan di mana sistem tersebut akan diterapkan. Subsektor air limbah secara
garis besar mengenal dua jenis sistem, yakni sistem setempat (on-site system) dan
sistem terpusat (off-site system). Beberapa indikator untuk menetapkan zona air
limbah di antaranya sebagai berikut:
a. Kepadatan penduduk
b. Pembagian kawasan urban; peri urban dan rural
c. Karakteristik fisik (topografi, area tipikal, batas/hambatan alam)
d. Jenis kawasan atau fasilitas yang dilayani (perumahan, komersial, lainnya) dan
e. Informasi yang sudah tersedia (misalnya sudah ada Masterplan walaupun
mungkin Masterplan tersebut perlu dikaji ulang dan dijadikan rujukan)
d) Kebijakan program pengelolaan air limbah berdasar RENTRA DPU Tanah Bumbu
Terdapat taget capaian hingga tahun 2015 mingkat menjadi 9,36% dari kondisi awal
disusunnya rentra yaitu hanya sebesar 0,35% masyarakat yang memiliki akses
terhadap system pengelolaan limbah non tinja saat tahun 2010.
7 - 133
7 - 133
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
e) Penentuan Zonasi Pengelolaan Air Limbah Berdasarkan RTRW Kabupaten Tanah
Bumbu Tahun 2011-2031
Berdasarkan Rencana Sistem Pengolahan Air Limbah Berdasarkan RTRW Kabupaten
Tanah Bumbu Tahun 2011-2031, maka Sistem penyaluran limbah akan mencakup 2
bagian yaitu penyaluran air limbah domestik dan penyaluran air limbah industri:
1. Timbulan air limbah domestik berasal dari sisa pemakaian konsumsi air bersih
dari penduduk terlayani.
2. Limbah industri biasanya spesifik dihasilkan dari sisa proses produksi baik
bahan baku maupun bahan pendukung.
3. Khusus untuk kecamatan dengan kepadatan penduduk tinggi sistem setempat
diarahkan pada sistem on site bersama, yaitu pada Kecamatan Simpang Empat,
Karang Bintang, Batulicin dan Kusan Hilir. Hal lain yang perlu dilakukan untuk
peningkatan pelayanan kepada masyarakat adalah dengan penambahan sarana
MCK dan sarana penyedotan tinja.
f) Penentuan arahan kebijakan Pengelolaan Air Limbah Berdasarkan RPI2JM
Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2015-2019
Tidak berbeda dengan ketentuan dalam RTRW Kabupaten Tanah Bumbu 2015-2019,
maka rencana penyaluran air limbah domestik untuk Kab. Tanah Bumbu adalah
dengan pembuangan sistem jaringan sewerage dan IPAL komunal serta
memperkuat adanya pembangunan IPAL industri terpusat di zone-zone industri
seperti Satui dan Batulicin.
C. Berdasar Strategi Sanitasi Kota (SSK)
Misi pengelolaan air limbah sesuai dengan Dokumen Pemutakhiran Strategi Sanitasi
Kabupaten Tanah Bumbu 2015:
1. Meningkatkan layanan air limbah permukiman dengan melibatkan partisipasi
masyarakat dan kemitraan dengan swasta
2. Mengembangkan sistem pengelolaan air limbah permukiman yang efektif dan efisien
untuk meningkatkan kualitas sumber daya air dan lingkungan
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelola air limbah permukiman
4. Meyediakan peraturan/regulasi sistem penyelenggaraan air limbah permukiman
Untuk meningkatkan pelayanan air limbah maka terdapat tahapan pengembangan
sanitasi air limbah sebagai berikut:
7 - 134
7 - 134
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.31.
Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Tanah Bumbu
No Sistem Cakupan Layanan
Eksisting (%)
Target Cakupan Layanan (%)
Jangka Pendek Jangka Menengah
Jangka Panjang
(a) (b) (c) (d) (e) (f)
Wilayah Perdesaan
A Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 18 12 7 0
B Sistem Pengolahan Limbah Setempat (On site)
1 Cubluk dan sejenisnya 30 20 10 0
2 Tangki Septik 41 45 50 60
C Sistem Komunal
1 MCK/MCK+ 11 17 25 30
2 IPAL Komunal 0 0 0 0
3 Tangki Septik Komunal 0 4 8 10
D Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off site)
0 0 0 0
Subtotal 100 100 100 100
Wilayah Perkotaan
A Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 23 15 10 0
B Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (On site)
1 Cubluk dan sejenisnya 10 7 3 0
2 Tangki Septik 55 57 60 70
C Sistem Komunal
1 MCK/MCK+ 12 15 17 20
2 IPAL Komunal 0 3 5 5
3 Tangki Septik Komunal 0 3 5 5
D Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off site)
0 0 0 0
Subtotal 100 100 100 100
Sumber : Analisa pokja AMPL Kab. Tanah Bumbu Tahun 2015
Sedangkan status implementasi SSK periode sebelumnya untuk air limbah domestik
ditunjukkan dalam tabulasi sebagai berikut:
Tabel 7.32.
Kemajuan Pelaksanaan SSK Untuk Air Limbah Domestik Kabupaten Tanah Bumbu
SSK Kabupaten Tanah Bumbu Thn 2010 – Thn 2014 SSK (saat ini)
Tujuan Sasaran Data dasar* Status saat ini
(1) (2) (3) (4)
Mewujudkan pengelolaan air limbah terpadu dan ramah lingkungan
1. Membuat perencanaan pengelolaan air limbah skala kabupaten yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Master plan air limbah = 0
Belum ada master plan air limbah
2. Membangun infrastruktur pengelolaan air limbah
Belum ada Belum ada
3. Membentuk lembaga pengelola air limbah
Belum ada
Baru ada KSM untuk mengelola MCK+
44.. Mendorong peran aktif masyarakat dan swasta dalam perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan air limbah yang berkelanjutan.
Belum
Sudah ada namun Belum optimal
Sumber : Pemutakhiran Strategi Sanitasi Tanah Bumbu 2015
7 - 135
7 - 135
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.33. Tabel Tujuan dan Sasaran Pembangunan Air Limbah Domestik
Tujuan Sasaran Data Dasar
(1) (2) (3)
Menurunkan angka BABS murni di Kabupaten Tanah Bumbu
Angka BABS murni sebesar 22,04%
Memberi penekanan terhadap masyarakat agar memiliki tangki septik yang sesuai standar teknis/SNI
Kepemilikan tangki septik tidak memenuhi standar = 99,36%
Melindungi dan meningkatkan kualitas air tanah dan air permukaan dari pencemaran air buangan rumah tangga
Meningkatkan pelayanan pengolahan air limbah sistem terpusat pada IPLT yang akan di bangun
Armada sedot tinja = 0
Menyediakan sistem pengolahan lumpur tinja yang terintegrasi & ramah lingkungan
IPLT = 0
Meningkatkan akses rumah tangga terhadap fasilitas pengolahan air limbah rumah tangga yang memadai
Fasilitas pengolahan air limbah permukiman = 0
Tersusunnya dokumen rencana induk sistem pengolahan air limbah yang komprehensif
Master plan = 0
Meningkatkan prioritas pendanaan alokasi penganggaran air limbah permukiman yang bersumber dari APBD Kab
Pendanaan air limbah =
Mengoptimalkan keterlibatan CSR maupun swasta dalam penganggaran air limbah permukiman
CSR yang terlibat dalam air limbah = 0
Terbentuknya instansi pengelola air limbah domestik
Instansi pengelolan air limbah domestik = 0
Meningkatkan pelaksanaan pengelolaan air limbah permukiman melalui kelengkapan produk hukum air limbah
Perda air limbah= 0 Perbup air limbah = 0
Meningkatkan partisipasi masyarakat (PMJK) dalam pengelolaan air limbah domestik
KSM air limbah = 16
Mengoptimalkan kampanye pengelolaan air limbah kepada masyarakat
Sumber : Pemutakhiran Strategi Sanitasi Tanah Bumbu 2015
Strategi pengembangan sanitasi yang dilakukan untuk menjawab permasalahan tersebut
adalah:
a. Diperlukan implementasi onsite dan offsite untuk kawasan permukiman di daerah
aliran sungai maupun daerah non sungai
b. Diperlukan stimulan jamban sehat (closet leher angsa) yang difasilitasi oleh tenaga
STBM dan KSM terlatih.
7 - 136
7 - 136
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
c. Membangun sarana dan prasarana pengolahan air buangan rumah tangga (grey
water) percontohan.Kebiasaaan masyarakat yang masih langsung membuang air
buangan (grey water) ke saluran drainase akan menurunkan kualitas air tanah
maupun air permukaan sehingga diperlukan pembangunan sarana pengolahan grey
water percontohan.
d. Mengadakan fasilitas pengangkutan di IPLT sesuai kebutuhan
Pembangunan IPLT yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 akan diikuti dengan
pengadaan sarana pengangkutan yaitu armada sedot tinja yang akan adakan
sebanyak 1 unit per tahun.
e. Pengembangan pelayanan sistem air limbah/jaringan instalasi air limbah secara
bertahap berdasarkan tanggap kebutuhan
f. Membangun sarana pengolahan lumpur tinja yang berkelanjutan hingga TA 2019 di
area Pelayanan Kecamatan lainnya
Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) akan dibangun pada tahun
2016 dengan wiilayah pelayanan meliputi 3 kecamatan yaitu kecamatan simpang
empat, kecamatan batulicin, kecamatan karang bintang
g. Peningkatan pelayanan dan kualitas air limbah untuk mencapai SPM
h. Meningkatkan ketersediaan kelengkapan dokumen perencanaan dalam
pengembangan sistem pembuangan air limbah
Salah satu readiness criteria yang sering terabaikan di pemerintah kabupaten
adalah tidak adanya dokumen perencanaan air limbah yang menjadi acuan
penyelenggaran air limbah domestik sehingga penyusunan dokumen tersebut
menjadi salah satu kelengkapan yang akan disusun pada tahun 2016
i. Mendorong peningkatan prioritas pendanaan oleh pemerintah daerah dalam
pengembangan sistem pengelolaan air limbah
j. Meningkatkan pembiayaan sektor air limbah melalui kemitraan pihak pemerintah
kabupaten maupun swasta/CSR
k. Menyusun peraturan daerah pembentukan lembaga pengelola air limbah
l. Mengajukan draft regulasi air limbah dengan legalisasi dokumen rencana induk air
limbah
m. Mendorong partisipasi MBR dan non MBR dalam pembangunan dan pengelolaan
air limbah
n. Melakukan advokasi ke lembaga pemerintah (bag. Humas, Dinkes, DPU, BLHD,
Disdik, Dishubkominfo, BPMPD, BKBP3A, DEPAG)
o. Melakukan kampanye, pembinaan maupun sosialisasi kepada masyarakat umum
tentang gerakan stop BABS.
7 - 137
7 - 137
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Program, kegiatan dan Indikasi pendanaan Sanitasi berdasarkan Dokumen Pemutakhiran
Strategi Sanitasi Kabupaten Tanah Bumbu 2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 7.34. Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBD Kabupaten Tanah Bumbu
Tabel 7.35. Rekapitulasi dengan Sumber Pendanaan APBN
Sumber : Pokja AMPL Kab. Tanah Bumbu Tahun 2015
b. Arahan Kebijakan Sub Sektor Air Limbah Berdasar Rentra DPU 2015
Kebijakan program pengelolaan limbah cair yang tercantum dala RENSTRA Dinas
Pekerjaan Umum Tahun 2011-2015 bertujuan untuk mewujudkan pola hidup bersih
dan sehat di masyarakat. Persentase masyarakat yang memiliki akses terhadap system
pengelolaan limbah non tinja hingga tahun 2010 hanya sebesar 0,35%, angka ini masih
terlalu sedikit dengan pertumbuhan penduduk Kabupaten Tanah Bumbu yang pesat.
Melalui Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
diharapkan taget capaian hingga tahun 2015 mingkat menjadi 9,36%.
c. Ketentuan Peraturan Zonasi Pengelolaan Air Limbah Berdasarkan RTRW Kabupaten
Tanah Bumbu Tahun 2011-2031
Ketentuan umum peraturan zonasi untuk pengelolaan air limbah meliputi:
a. Diperbolehkan mengusahakan sistem pengelolaan limbah setempat pada kawasan
permukiman;
b. Diperbolehkan mengusahakan sistem pengelolaan limbah komunal pada kawasan
padat penduduk; dan
c. Tidak diperbolehkan membuang limbah limbah B3 sebelum diproses melalui IPAL.
Berdasarkan Rencana Sistem Pengolahan Air Limbah Berdasarkan RTRW Kabupaten
Tanah Bumbu Tahun 2011-2031, maka Sistem penyaluran limbah akan mencakup 2
bagian yaitu penyaluran air limbah domestik dan penyaluran air limbah industri:
7 - 138
7 - 138
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
1. Timbulan air limbah domestik berasal dari sisa pemakaian konsumsi air bersih dari
penduduk terlayani
2. Limbah industri biasanya spesifik dihasilkan dari sisa proses produksi baik bahan
baku maupun bahan pendukung.
Penyaluran air limbah domestik dan industri tidak boleh disatukan karena memiliki
karakteristik yang sangat jauh berbeda. Sistem penyaluran air limbah domestik
biasanya terdiri dari 2 jenis sistem yaitu sistem setempat (on site) maupun sistem tidak
setempat (off site).
Rencana Sistem jaringan prasarana pengolahan air limbah pada kawasan industri dan
rumahtangga direncanakan di seluruh kecamatan. Perencanaan sistem penyaluran
limbah domestik untuk tiap wilayah di Kabupaten Tanah Bumbu akan sangat spesifik
dan berbeda-beda tergantung kepada situasi dan perkembangan dari masing-masing
daerah tersebut. Secara umum sistem yang akan digunakan dalam penyaluran air
limbah domestik adalah sistem setempat (on site system) baik secara individual pada
tiap rumah tangga ataupun dengan sistem komunal seperti jamban umum dan MCK
umum. Khusus untuk kecamatan dengan kepadatan penduduk tinggi sistem setempat
diarahkan pada sistem on site bersama, yaitu pada Kecamatan Simpang Empat, Karang
Bintang, Batulicin dan Kusan Hilir. Hal lain yang perlu dilakukan untuk peningkatan
pelayanan kepada masyarakat adalah dengan penambahan sarana MCK dan sarana
penyedotan tinja.
IPLT (Instalasi Pengelohan Limbah Tinja)
Timbulan air buangan (limbah) domestik apabila tidak disalurkan dan diolah dengan
benar akan berpotensi mencemari lingkungan baik pencemaran tanah maupun
pencemaran badan air penerima. Konsekuensi logis dari pencemaran limbah
domestik di lingkungan adalah berjangkitnya penyakit yang disebut waterborne
desease seperti diare, muntaber, dll. Jamban umum dan MCK sebaiknya
diaplikasikan pada daerah pedesaan yang minim sarana sanitasi karena pada
umumnya masyarakat pada daerah tersebut tingkat pemahaman akan sanitasi
masih rendah sehingga memungkinkan untuk buang hajat disembarang tempat.
Untuk daerah perkotaan yang padat dan kumuh juga sangat memerlukan sistem
setempat seperti MCK dan jamban umum karena keterbatasan lahan tidak
memungkinkan membuat sarana sanitasi untuk tiap rumah tangga.
7 - 139
7 - 139
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Oleh karena itu, perencanaan kebutuhan truk penyedot tinja yang diperlukan untuk
pelayanan masyarakat menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
a. Kapasitas truk pengangkut tinja = 2 m3
b. Ritasi pelayanan = 3 rit/hari
c. Satu truk tinja dapat mengangkut 6 m3 /hari
d. Pokok-pokok rencana penyaluran air limbah domestik untuk Kab. Tanah Bumbu
adalah:
- Pengembangan sistem pengelolaan limbah domestik secara off site pada
daerah-daerah yang secara teknis memungkinkan dan ekonomis
- Penambahan MCK umum di daerah pedesaan yang minim sarana sanitasi dan
di daerah perkotaan yang padat dan kumuh.
- Perencanaan dan pembangunan IPLT
- Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mau membangun dan
menggunakan MCK baik pribadi maupun umum untuk mengurangi beban
limbah domestik di badan air penerima
- Perketat ijin pembangunan kawasan permukiman baru yang wajib memiliki
sistem penyaluran air limbah baik on site ataupun off site.
IPAL (Instalasi Pengolah Air Limbah - Industri)
Untuk menjaga kualitas air sungai sebagai sumber air baku air bersih bagi
penduduk, perlu dilakukan pengetatan kontrol terhadap buangan air limbah
industri yang dibuang ke badan air (sungai) setempat. Hal ini dapat dilakukan
dengan pembangunan IPAL industri terpusat di zone-zone industri seperti Satui da n
Batulicin. Khusus untuk industri di daerah Sungai Loban dan Batulicin dilayani
dengan IPAL Perkotaan.
Beberapa program yang dapat dilakukan untuk peningkatan pelayanan sistem
setempat dan terpusat adalah sebagai berikut:
Peningkatan pelayanan air limbah domestik sistem terpusat dengan
penambahan jumlah sambungan pipa lateral (chamber, interceptor dan
sambungan rumah) ke pipa induk;
Konsep pengolahan limbah secara terpadu harus dikembangkan untuk
menangani peningkatan produksi air limbah yang pesat.
7 - 140
7 - 140
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Sedangkan pokok-pokok rencana penyaluran limbah industri adalah:
Perketat aturan pembangunan dan penggunaan IPAL industri untuk masing-
masing industri yang sanggup membangun instalasi sendiri sesuai karakteristik
limbahnya atau bila tidak secara bersama-sama secara kolektif untuk industri
sejenis membangun IPAL terpadu bagi industri yang punya keterbatasan dana.
Membangun IPAL industri terpusat yang melayani pengolahan limbah dari
industri.
Penerapan secara ketat effluent standard dan stream standard air buangan
domestik sesuai dengan Peraturan dan Baku Mutu.
D. Arahan Sistem Pengelolaan Air Limbah Berdasar RPI2JM Kabupaten Tanah Bumbu
2015-2019
Sistem Jaringan Prasarana Pengolahan Air Limbah, Pokok-pokok rencana penyaluran
air limbah domestik untuk Kabupaten Tanah Bumbu adalah IPAL (Instalasi Pengolah
Air Limbah – Industri). Untuk menjaga kualitas air sungai sebagai sumber air baku air
bersih bagi penduduk, perlu dilakukan pengetatan kontrol terhadap buangan air
limbah industri yang dibuang ke badan air (sungai) setempat. Hal ini dapat dilakukan
dengan pembangunan IPAL industri terpusat di zone-zone industri seperti Satui dan
Batulicin. Khusus untuk industri di daerah Sungai Loban dan Batulicin dilayani dengan
IPAL Perkotaan.
7.10.2. ISU STRATEGIS
Untuk menjaga kualitas air sungai sebagai sumber air baku air bersih bagi penduduk,
perlu dilakukan pengetatan kontrol terhadap buangan air limbah industri yang dibuang ke
badan air (sungai) setempat. Hal ini dapat dilakukan dengan pembangunan IPAL industri
terpusat di zone-zone industri seperti Satui dan Batulicin. Khusus untuk industri di daerah
Sungai Loban dan Batulicin dilayani dengan IPAL yang menyatu dengan jaringan sewerage
perkotaan.
Sektor air limbah saat ini menjadi prioritas utama dalam penanganan sanitasi karena
dampak pencemaran yang ditimbulkan dapat mempengaruhi terhadap kualitas air tanah,
sehingga akan mempengaruhi sumber air baku air minum di Kabupaten Tanah Bumbu
dimana saat ini debitnya terbatas. Berdasarkan hasil pengumpulan data primer di lapangan
dari 10 kecamatan di Kabupaten Tanah Bumbu sebagian besar penduduk belum memiliki
instalasi pengolahan air limbah komunal. Kepemilikan sarana prasarana sanitasi sektor air
limbah seperti tangki septik dengan suspek aman belum dimiliki oleh sebagian besar
7 - 141
7 - 141
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
masyarakat. Masyarakat masih banyak menyalurkan air limbah domestik langsung ke
sungai atau badan air lainnya. Gambaran selengkapnya kondisi pengelolaan air limbah di
Kabupaten Tanah Bumbu diidentifikasi isu dan masalahnya sebagai berikut:
Tabel 7.36. Isu dan Masalah Air Limbah
Kecamatan Isu Masalah Deskripsi
Simpang EmpatMasyarakat menggunakan sistem on-site (septik-
tank individu)
Pencemaran badan air, dan air tanah apabila tidak
tertangani dengan baik.
Masyarakat sebagian memiliki septik-tank namun terdapat
masyarakat yang membuang ke sungai
Kusan HilirMasyarakat sebagian menggunakan sistem on-
site (septik-tank individu)
Untuk kawasan tepi sungai, masyarakat membuang
limbahnya ke sungai.
Masyarakats ebagain memiliki septik-tank namun terdapat
masyarakat yang emmbuang ke sungai
Kusan HuluMasyarakat menggunakan sistem on-site (septik-
tank individu)Belum ada pengelolaan air limbah. Masyarakat menggunakan sistem on-site (septik-tank individu)
SatuiMasyarakat menggunakan sistem on-site (septik-
tank individu)-Tidak terdapat pengolahan air limbah secara komunal
Masyarakat sebagian memiliki septik-tank namun terdapat
masyarakat yang emmbuang ke sungai
Batu LicinMasyarakat menggunakan sistem on-site (septik-
tank individu)-Tidak terdapat pengolahan air limbah secara komunal
Masyarakat sebagian menggunakan sistem on-site (septik-tank
individu)
ManteweMasyarakapengolahan air limbah menggunakan
sistem on-site (septik-tank individu)
Warga yang bertempat tinggal di dekat aliran sungai kecil,
masyarakat membuang nya di sungai Tidak ada
Karang Bintang
Buangan airi limbah rumah tangga dan lain-
lainnya tidak ada pengolahan, langsung dibuang
di sungai atau di lahan kosong
Tidak terdapat pengolahan air limbah secara komunalMasyarakat sebagian memiliki septik-tank namun terdapat
masyarakat yang membuang ke sungai atau lahan kosong
AngsanaMasyarakat menggunakan sistem on-site (septik-
tank individu)-
Instalasi pengolahan air limbah masih belum ada di kec. Angsana,
rata-rata masyarakat sudah menggunakan MCK pribadi, dan untuk
MCK umum sudah ada wacana dari pemerintah setempat, akan di
bangun MCK 8 pintu di sekitar wilayah desa angsana dan desa
sumber baru
Sungai LobanMasih menggunakan sistem on-site (jamban
pribadi/MCK)-
Pembuatan air limbah tidak ada di kec. Sungai loban. Untuk MCK di
daerah kec. Sungai loban hanya dapat di temui di beberapa desa
saja, seperti desa sungai loban dll
KuranjiMasih menggunakan sistem on-site (jamban
pribadi/MCK)-
Terdapat beberapa MCK yang di temukan di lapangan, dan MCK
yang di temukan di lapangan biasanya terdapat di dekat daerah
Pasar
Permasalahan mendesak pengelolaan air limbah domestik menurut data pemutakhiran SSK
Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut:
Tabel 7.37. Permasalahan Air Limbah Domestik Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2015
No. Permasalahan Mendesak
1. Aspek Teknis : Pengembangan sarana dan prasarana (user interface-pengolahan awal-pengangkutan- pengolahan akhir-pembuangan akhir) serta dokumen perencanaan teknis
a. Angka Buang Air Besar Sembarangan (BABS) murni sebesar 22,04 % (menurut data STBM)
b. Terdapat 77,96% penduduk atau 59,535 KK memiliki fasilitas terhadap jamban (menurut data STBM)
c. 99,36% penduduk belum memiliki tangki septik dan pengolahan yang sesuai standar teknis/SNI
d. Belum ada IPLT
e. Belum ada master plan air limbah
No. Permasalahan Mendesak
2. Aspek Non Teknis: Pendanaan, kelembagaan, peraturan dan perundang-undangan, peran serta masyarakat dan Dunia Usaha/swasta, komunikasi
a. Anggaran air limbah yang bersumber dari APBD Kab/APBD Prop/APBN masih minim
7 - 142
7 - 142
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
b. Sumber anggaran non pemerintah (CSR, Swasta) belum memberikan kontribusi maksimal terhadap air limbah
c. Belum ada SKPD yang khusus menangani pengelolaan air limbah domestik
d. Belum ada produk hukum yang mengatur penyelenggaraan pengelolaan air limbah domestic
e. Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya pembuangan air limbah domestik secara higienis
f. Kampanye pengelolaan air limbah belum maksimal
Dari kondisi diatas, terdapat isu strategis dalam pengelolaan air limbah yang penting untuk
ditangani yaitu:
1. Umumnya masyarakat memiliki sistem on-site untuk melakukan pembuangan air
limbahnya, baik yang dimiliki secara pribadi maupun komunal (MCK). Air limbah dalam
bentuk black water (tinja) masuk ke septic-tank, sedangkan untuk limbah grey water
(air bekas) ke salurkan ke tempat tempat bebas, sungai atau lahan kosong.
2. Masih ditemui masyarakat yang menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan
tinja maupun semacam cubluk (galian tanah) untuk melakukan aktivitas pembuangan
limbah tinja.
Penegasan kondisi Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Pengelolaan Air Limbah
Permukiman adalah sebagai berikut:
a. Sampai saat ini walaupun akses masyarakat terhadap prasarana sanitasi dasar
mencaai 90,5% di perkotaan dan di pedesaan mencapai 67% (Susenas 2007) tetapi
sebagian besar fasiltas pengolahan air limbah setempat tersebut belum memenuhi
standar teknis yang ditetapkan. Sedangkan akses layanan air limbah dengan sistem
terpusat baru mencapai 2,33% di 11 kota (Susenas 2007 dalam KSNP Air Limbah).
b. Sedangkan kondisi saat ini di Kabupaten Tanah Bumbu, masyarakat masih
melakukan BABs (Buang Air Besar sembarangan) sebesar 18,28% (Buku Putih
Sanitasi Kabupaten Tanah Bumbu, 2011). Berdasarkan RPJMD Kabupaten Tanah
Bumbu Tahun 2011-2015, kondisi BABs sebesar 100%, sistem off site 0% (skala
kota), sistem off site 0% (skala komunal) dan system on site 0,35 yang ditargetkan
dapat meningkat menjadi 9,36%.
3. Saat ini, Kabupaten Tanah Bumbu belum memiliki IPAL komunal maupun IPLT,
keberadaan infrastruktur jaman komunal relative sedikit
4. Penerapan sistem off site masih sulit diwujudkan baik untuk perkotaan maupun skala
kawasan (industri, pusat-pusat pemerintahan, perdagangan dll)
5. Kabupaten Tanah Bumbu hingga kini belum memiliki kelembagaan yang menangani
secara khusus pengelolaan limbah cair termasuk retribusi IPLT karena sarana tersebut
juga belum ada.
7 - 143
7 - 143
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.10.3. KONDISI EKSISTING AIR LIMBAH
Saat ini Kabupaten Tanah Bumbu hingga kini belum memiliki kelembagaan yang
menangani secara khusus pengelolaan limbah cair. Pengelolaan limbah cair dimasyarakat
masih menggunakan septic tank sendiri yang artinya pengelolaan air limbah di Kabupaten
Tanah Bumbu merupakan pengelolaan secara on-site. Namun untuk beberapa kasus
misalnya pada permukiman tepi sungai, masyarakat cenderung membuang limbahnya
langsung ke sungai. Kebiasaan ini nantinya pasti akan berdampak dengan kualitas air dan
kesehatan masyarakat sekitar. Untuk itu pemerintah sudah merencanakan dan
membangun MCK umum yang ditujukan sebagai sarana masyarakat untuk mengatasi atau
setidaknya mengurangi kebiasaan/ budaya masyarakat tersebut. Sarana MCK umum
dibeberapa tempat yang sudah terealisasi dapat dilihat pada gambar berikut:
MCK Karya Bakti
MCK Karang Indah
MCK Karang Bintang
7 - 144
7 - 144
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Identifikasi fasilitas buang air besar yang dirujuk dari hasil Pemutakhiran SSK Kabupaten
Tanah Bumbu 2015, adalah sebagai berikut:
Tabel 7.38. Data Profil Sanitasi Kabupaten Tanah Bumbu 2015
No Nama Kecamatan
Sanitasi Tidak Layak Sanitasi Layak
BABS
Sistem On site Sistem Off Site
Sistem Berbasis Komunal
Skala Kawasa
n/ Terpusat
KK
Cubluk, Jamban
Tidak Aman
Cubluk Aman/
Jamban Keluarga dengan
TS aman
MCK/ Jamban Bersama
(KK)
MCK Komuna
l (KK)
Tangki Septik
Komunal 1 > 10
KK
IPAL Komunal
Sambungan
Rumah yang
Berfungsi (KK)
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) (viii) (ix) (x)
1 Wilayah Perdesaan
Kecamatan Sungai Loban 767 2,349 1,639 820 0 0 0 0
Kecamatan Kusan Hulu 1,921 527 1,727 562 50 0 0 0
Kecamatan Kuranji 252 959 809 320 70 0 0 0
Kecamatan Mantewe 445 1,752 3,437 255 0 0 0 0
TOTAL 3,385 5,587 7,612 1,957 120 - - -
2 Wilayah Perkotaan
Kecamatan Kusan Hilir 4,847 179 6,002 1,074 146 0 0 0
Kecamatan Satui 4,038 570 7,565 1,343 40 0 0 0
Kecamatan Angsana 2,317 446 1,755 306 0 0 0 0
Kecamatan Batu Licin 592 707 2,389 483 40 0 0 0
Kecamatan Karang Bintang
592 1,110 2,736 330 40 0 0 0
Kecamatan Simpang Empat
1,063 2,738 11,388 3,157 100 0 0 0
TOTAL 13,449 5,750 31,835 6,693 366 - - -
Sumber : Profil Sanitasi Kab. Tanah Bumbu Tahun 2015
Tabel 7.39.
Kondisi Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah Domestik Di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2015
No Jenis Satuan Jumlah/
Kapasitas
Kondisi
Keterangan Berfungsi
Tidak Berfungsi
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
SPAL - Setempat (Sistem Onsite)
1 Berbasis Komunal
MCK komunal Unit 16 √
2 Truk Tinja Unit 0 - - Belum ada IPLT 3 IPLT : kapasitas m³/hari 0 - -
SPAL - Terpusat (Sistem Off site)
7 - 145
7 - 145
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
No Jenis Satuan Jumlah/
Kapasitas
Kondisi
Keterangan Berfungsi
Tidak Berfungsi
(i) (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii)
1
Berbasis Komunal
- Tangki Septik Komunal > 10 KK Unit 0 - - Belum
terbangun
- IPAL Komunal Unit 0 - -
2
IPAL Kawasan/ Terpusat
- Kapasitas m³/hari 0 - - Belum ada IPAL
Kawasan/ terpusat
- Sistem
0 - -
Sumber : Profil Sanitasi Kab. Tanah Bumbu Tahun 2015
Dari tabel diatas sarana dan prasarana pengelolaan limbah domestik yang ada di
Kabupaten Tanah Bumbu hanya sebanyak 16 unit MCK Komunal (digunakan oleh 366 KK)
sementara untuk SPAL terpusat (Off Site) maupun IPAL kawasan/terpusat belum ada tetapi
direncanakan akan dibangun pada tahun 2016.
7.10.4. PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
Sistem penyaluran limbah domestik untuk tiap wilayah di Kabupaten Tanah Bumbu
akan sangat spesifik dan berbeda-beda tergantung kepada situasi dan perkembangan dari
masing-masing daerah tersebut. Secara umum sistem yang akan digunakan dalam
penyaluran air limbah domestik adalah sistem setempat (on site system) baik secara
individual pada tiap rumah tangga ataupun dengan sistem komunal seperti jamban umum
dan MCK umum. Khusus untuk kecamatan dengan kepadatan penduduk tinggi sistem
setempat diarahkan pada sistem on site bersama, yaitu pada Kecamatan Simpang Empat,
Karang Bintang, Batulicin dan Kusan Hilir. Hal lain yang perlu dilakukan untuk peningkatan
pelayanan kepada masyarakat adalah dengan penambahan sarana MCK dan sarana
penyedotan tinja. Pengelolaan limbah cair perlu mendapatkan perhatian secara khusus,
karena kelembagaan yang menangani limbah cair belum dibentuk.
Sehingga dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan
sistem pengolahan air limbah dari kondisi eksisting yang ada sebagai berikut:
Masih terdapat perilaku masyarakat yang membuang limbah ke sungai atau badan
air serta melakukan open decay (BABs)
Belum adanya organisasi atau kelembagaan yang bergerak dalam kegiatan sanitasi
dan pengelolaan lingkungan.
7 - 146
7 - 146
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Belum ada sistem IPAL komunal atau terpusat maupun IPLT di kabupaten Tanah
Bumbu
Kegiatan kegiatan yang memusat dengan model kawasan belum mendapat
penanganan secara terpusat.
Tantangan untuk mengatasi isu strategis yang muncul dalam rangka mencapai sasaran sub
sektor Air Limbah, adalah:
1. Menyediakan sarana prasarana pengelolaan air limbah rumah tangga secara komunal.
2. Menyusun mekanisme prosedur penanganan kerusakan lingkungan akibat pelanggaran
peraturan perda yang ada dan memproses secara hukum tindak pelanggaran tersebut
untuk diserahkan kepada pihak yang berwajib.
3. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap kelompok masyarakat pengelola
lingkungan dan pengelola limbah industri/kegiatan/usaha
4. Menyelenggarakan pemantauan, evaluasi, pengendalian dan pelaporan terhadap
program dan kegiatan pengelolaan air limbah di Kabupaten Tanah Bumbu
5. Menindaklanjuti dan menangani pengaduan masyarakat berkaitan dengan
permasalahan air limbah
7.10.5. ANALISA KEBUTUHAN
1. Perhitungan Standar Pelayanan Minimum (SPM)
Standar Pelayanan Minimal di bidang Air limbah yang harus di capai yakni:
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa di Kabupaten Tanah Bumbu khususnya perkotaan
masih terdapat 22,04% yang melakukan BABS murni (13.449 KK), sementara yang memiliki
fasilitas jamban yang tidak aman sebanyak 5.750 KK, yang memiliki fasilitas jamban yang
aman sebanyak 31.835 KK, yang menggunakan jamban bersama sebanyak 6.693 KK dan
yang menggunakan MCK+ hanya 366 KK.
Jumlah penduduk yang sudah mendapatkan pelayanan berdasar data di atas adalah :
Jumlah penduduk yang sudah mendapat pelayanan air limbah berdasar MCK komunal dan
MCK Plus : (366 KK x 4 jiwa) + (6693 KK*4 jiwa ) = 28.236 jiwa.
7 - 147
7 - 147
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Jumlah penduduk perkotaan kabupaten pada tahun 2015 = 171.107 jiwa
SPM = (28.236 jiwa /171.107 jiwa) x 100 % =16,5 %
Untuk meningkatkan cakupan pelayanan sesuai dengan SPM pada tahun 2019, maka
skenario pentahapan dimulai dengan menambah pelayanan awal 30% di tahun 2016 hingga
60% ditahun 2019 dan berikutnya 100% sampai tahun 2025.
2. Skenario Perencanaan Infrastruktur Air Limbah
Dengan melihat data hasil Pemutahiran SSK Air Limbah Kabupaten Tanah Bumbu serta
penilaian SPM maka skenario untuk meningkatkan pelayanan sesuai target dilakukan
dengan penambahan Prasarana Sarana Air Limbah dengan konsep:
Tabel 7.40.
Perencanaan MCK Umum Dilakukan Berdasarkan SNI 03-2399-2002
- Pembangunan Sistem On Site (Toilet Umum (6 ruang) untuk maksimal 200 orang
- Pembangunan Sistem Onsite skala permukiman (septic-tank komunal)
- Pembangunan Sistem On-Site untuk kegiatan tertentu (gedung perkantoran, fasilitas
umum, fasilitas sosial dll)
- Pembangunan IPLT
- Dan pembangunan septic-tank individual
Berikut ini adalah perhitungan limbah dari kabupaten Tanah Bumbu dengan pentahapan
pelayanan berdasarkan SPM:
1. Grey water diasumsi kebutuhan air bersih/orang adalah 150 liter dan 70% sebagai
air limbah
2. Black Water (tinja/air kotor) adalah 0,3 liter/orang/hari
Volume air limbah yang dihasilkan masyarakat Kabupaten Tanah Bumbu:
7 - 148
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.41. Volume Air Limbah Dan Lumpur Tinja
Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Yang Dilayani Saat Ini
Perkotaan Batulicin 15,917 16,730 17,583 18,691 19,645 20,647 21,945 23,065 24,242 25,479
Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 1,671 1,757 1,846 1,963 2,063 2,168 2,304 2,422 2,545 2,675
Lumpur Tinja (M3/Hari) 4.78 5.02 5.28 5.61 5.89 6.19 6.58 6.92 7.27 7.64
Perkotaan Simpang Empat 45,057 48,029 51,178 54,514 58,048 61,790 65,753 69,948 74,389 79,089
Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 4,731 5,043 5,374 5,724 6,095 6,488 6,904 7,345 7,811 8,304
Lumpur Tinja (M3/Hari) 13.52 14.41 15.35 16.35 17.41 18.54 19.73 20.98 22.32 23.73
Perkotaan Kusan Hilir 21,515 22,621 23,437 23,437 25,608 26,532 27,972 28,981 30,026 31,646
Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 2,259 2,375 2,461 2,461 2,689 2,786 2,937 3,043 3,153 3,323
Lumpur Tinja (M3/Hari) 6.45 6.79 7.03 7.03 7.68 7.96 8.39 8.69 9.01 9.49
Perkotaan Satui 40,405 42,315 44,775 46,892 49,109 51,431 54,717 57,304 60,014 62,851
Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 4,243 4,443 4,701 4,924 5,156 5,400 5,745 6,017 6,301 6,599
Lumpur Tinja (M3/Hari) 12.12 12.69 13.43 14.07 14.73 15.43 16.42 17.19 18.00 18.86
Perkotaan Kusan Tengah 1,401 1,452 1,504 1,558 1,615 1,673 1,733 1,796 1,860 1,928
Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 147 152 158 164 170 176 182 189 195 202
Lumpur Tinja (M3/Hari) 0.42 0.44 0.45 0.47 0.48 0.50 0.52 0.54 0.56 0.58
Perkotaan Lain
Perkotaan Mantewe 13,021 13,578 14,159 14,765 15,397 16,056 16,743 17,460 18,207 18,986
Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 1,367 1,426 1,487 1,550 1,617 1,686 1,758 1,833 1,912 1,994
Lumpur Tinja (M3/Hari) 3.91 4.07 4.25 4.43 4.62 4.82 5.02 5.24 5.46 5.70
7 - 149
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Sumber : Perhitungan Konsultan
Perkotaan Sungai Loban 4,837 5,030 5,232 5,442 5,660 5,887 6,123 6,368 6,624 6,889
Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 508 528 549 571 594 618 643 669 695 723
Lumpur Tinja (M3/Hari) 1.45 1.51 1.57 1.63 1.70 1.77 1.84 1.91 1.99 2.07
Perkotaan Kusan Hulu 2,502 2,562 2,623 4,828 2,751 2,817 2,885 2,954 3,025 3,098
Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 263 269 275 507 289 296 303 310 318 325
Lumpur Tinja (M3/Hari) 0.75 0.77 0.79 1.45 0.83 0.85 0.87 0.89 0.91 0.93
Perkotaan Karang Bintang 10,593 11,042 11,511 11,999 12,509 13,040 13,593 14,170 14,771 15,398
Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 1,112 1,159 1,209 1,260 1,313 1,369 1,427 1,488 1,551 1,617
Lumpur Tinja (M3/Hari) 3.18 3.31 3.45 3.60 3.75 3.91 4.08 4.25 4.43 4.62
Perkotaan Kuranji 7,051 7,658 8,318 9,034 9,812 10,656 11,574 12,570 13,653 14,828
Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 740 804 873 949 1,030 1,119 1,215 1,320 1,434 1,557
Lumpur Tinja (M3/Hari) 2.12 2.30 2.50 2.71 2.94 3.20 3.47 3.77 4.10 4.45
Perkotaan Angsana 14,313 14,882 15,625 16,246 16,893 17,564 18,263 19,261 20,027 20,823
Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 1,503 1,563 1,641 1,706 1,774 1,844 1,918 2,022 2,103 2,186
Lumpur Tinja (M3/Hari) 4.29 4.46 4.69 4.87 5.07 5.27 5.48 5.78 6.01 6.25
Perkotaan Kusan Raya 3,098 3,172 3,249 3,327 3,407 3,488 3,572 3,658 3,746 3,836
Air Limbah (Grey Water) M3/Hari 325 333 341 349 358 366 375 384 393 403
Lumpur Tinja (M3/Hari) 0.93 0.95 0.97 1.00 1.02 1.05 1.07 1.10 1.12 1.15
7 - 150
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Volume air limbah dan lumpur tinja yang dihasilkan sesuai tahapan pelayanan menuju SPM:
Tabel 7.42. Air limbah Sesuai Prosentase Pelayanan
AIR LIMBAH GREY WATER 70% DARI AIR BERSIH
Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Pentahapan Pelayanan 30 40 50 60 70 80 90 100 100 100
Perkotaan Batulicin 501 703 923 1,178 1,444 1,734 2,074 2,422 2,545 2,675
Perkotaan Simpang Empat 1,419 2,017 2,687 3,434 4,267 5,190 6,214 7,345 7,811 8,304
Perkotaan Kusan Hilir 678 950 1,230 1,477 1,882 2,229 2,643 3,043 3,153 3,323
Perkotaan Satui 1,273 1,777 2,351 2,954 3,610 4,320 5,171 6,017 6,301 6,599
Perkotaan Kusan Tengah 44 61 79 98 119 141 164 189 195 202
Perkotaan Lain 30 40 50 60 70 80 90 100 100 100
Perkotaan Mantewe 410 570 743 930 1,132 1,349 1,582 1,833 1,912 1,994
Perkotaan Sungai Loban 152 211 275 343 416 495 579 669 695 723
Perkotaan Kusan Hulu 79 108 138 304 202 237 273 310 318 325
Perkotaan Karang Bintang 334 464 604 756 919 1,095 1,285 1,488 1,551 1,617
Perkotaan Kuranji 222 322 437 569 721 895 1,094 1,320 1,434 1,557
Perkotaan Angsana 451 625 820 1,024 1,242 1,475 1,726 2,022 2,103 2,186
Perkotaan Kusan Raya 98 133 171 210 250 293 338 384 393 403
Sumber : Perhitungan Konsultan
7 - 151
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.43. Lumpur Tinja Sesuai Prosentase Pelayanan
Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Yang Dilayani Saat Ini 30 40 50 60 70 80 90 100 100 100
Perkotaan Batulicin 1.43 2.01 2.64 3.36 4.13 4.96 5.93 6.92 7.27 7.64
Perkotaan Simpang Empat 4.06 5.76 7.68 9.81 12.19 14.83 17.75 20.98 22.32 23.73
Perkotaan Kusan Hilir 1.94 2.71 3.52 4.22 5.38 6.37 7.55 8.69 9.01 9.49
Perkotaan Satui 3.64 4.85 6.35 8.06 9.85 11.79 13.89 16.42 17.19 18.00
Perkotaan Kusan Tengah 0.13 0.17 0.23 0.28 0.34 0.40 0.47 0.54 0.56 0.58
Perkotaan Lain 30 40 50 60 70 80 90 100 100 100
Perkotaan Mantewe 1.17 1.63 2.12 2.66 3.23 3.85 4.52 5.24 5.46 5.70
Perkotaan Sungai Loban 0.44 0.60 0.78 0.98 1.19 1.41 1.65 1.91 1.99 2.07
Perkotaan Kusan Hulu 0.23 0.30 0.38 0.47 1.01 0.66 0.76 0.87 0.89 0.91
Perkotaan Karang Bintang 0.95 1.27 1.66 2.07 2.52 3.00 3.52 4.08 4.25 4.43
Perkotaan Kuranji 0.63 0.85 1.15 1.50 1.90 2.35 2.88 3.47 3.77 4.10
Perkotaan Angsana 1.29 1.72 2.23 2.81 3.41 4.05 4.74 5.48 5.78 6.01
Perkotaan Kusan Raya 0.28 0.38 0.49 0.60 0.72 0.84 0.96 1.10 1.12 1.15
Sumber : Perhitungan Konsultan
7 - 152
7 - 152
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Untuk mengatasi hal tersebut maka terdapat program peningkatan SPM dengan
meningkatkan prasarana dan sarana air limbah dalam bentuk beberapa model yaitu:
1. Septik tank komunal yang akan melayani pengolahan air limbah sistem onsite dengan
pelayanan 10 KK dengan 1 septic tank dan septic-tank individual
2. Membangun Toilet Umum dengan bilik minimal 4 bilik kakus (SNI 03-2399-2002)
3. Membangun IPAL Komunal pada areal atau kawasan tertentu
Skenario peningkatan kedua prasarana dan sarana tersebut dibagi 3 bagian yaitu 30 %
menggunakan sarana septiktank individual, 20 % menggunakan septic tank komunal, 10 %
menggunakan Toilet Umum dan 40% menggunakan IPAL Komunal skala kawasan (RSH,
kawasan pelabuhan, kawasan perdagangan dll). Pertimbangan dilakukan karena untuk
menambah prasarana dan sarana air limbah untuk model Toilet umum sangat
membutuhkan persiapan lahan, demikian pula dengan IPAL komunal kawasan.
Perhitungan selengkapnya kebutuhan prasarana dan sarana air limbah adalah sebagai
berikut:
Tabel 7.44. Data Eksisting Air Limbah
Dengan demikian maka penambahan pertahun prasarana dan sarana air limbah dapat
digambarkan sebagai berikut:
7 - 153
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.45. Perhitungan Kebutuhan Prasarana Dan Sarana Air Limbah Tahun 2016-2025
No. JENIS PRASARANA KECAMATAN 2016 2017 2018 2019 2020
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan
PROSEN TASE PELAYANAN 27 3 35 5 45 5 55 5 60 10
1 JUMLAH PENDUDUK Kusan Hilir 29.232 23.742 30.736 24.149 31.844 25.021 33.582 25.334 34.794 26.248
TOILET UMUM (10%)
4 0 5 1 7 1 9 1 10 1
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
69 5 99 9 137 9 186 10 218 21
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
0.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 JUMLAH PENDUDUK Sungai Loban 4.837 18.962 5.030 19.722 5.232 20.512 5.442 21.335 5.660 22.190
TOILET UMUM (10%)
1 0 1 0 1 1 1 1 2 1
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
78 34 106 59 141 62 180 64 204 133
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
5.224 2 7 4 9 4 12 4 14 9
3 JUMLAH PENDUDUK Satui 40.405 24.395 42.315 25.548 44.775 26.297 46.892 27.540 49.109 28.842
TOILET UMUM (10%)
5 0 7 1 10 1 13 1 15 1
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
655 44 889 77 1,209 79 1,547 83 1,768 173
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
4 0 6 1 8 1 10 1 12 1
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
43.637 3 59 5 81 5 103 6 118 12
4 JUMLAH PENDUDUK Kusan Hulu 4.496 17.050 4.604 17.460 4.715 17.880 4.828 18.309 4.944 18.749
TOILET UMUM (10%)
1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
73 31 97 52 127 54 159 55 178 112
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
0 0 1 0 1 0 1 0 1 1
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK
5 2 6 3 8 4 11 4 12 7
7 - 154
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
No. JENIS PRASARANA KECAMATAN 2016 2017 2018 2019 2020
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan
PROSEN TASE PELAYANAN 27 3 35 5 45 5 55 5 60 10
10 KK
5 JUMLAH PENDUDUK Batulicin 15.917 2.705 16.729 2.281 17.583 2.397 18.690 2.310 19.644 2.427
TOILET UMUM (10%)
2 0 3 0 4 0 5 0 6 0
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
258 4 351 7 475 7 617 7 707 15
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
2 0 2 0 3 0 4 0 5 0
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
17 0 23 0 32 0 41 0 47 1
6 JUMLAH PENDUDUK Sim. Empat 45.057 43.290 48.029 44.334 51.178 45.384 54.514 46.438 58.048 47.494
TOILET UMUM (10%)
6 1 8 1 12 1 15 1 17 2
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
730 78 1,009 133 1,382 136 1,799 139 2,090 285
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
5 1 7 1 9 1 12 1 14 2
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
49 5 67 9 92 9 120 9 139 19
7 JUMLAH PENDUDUK Karang Bintang
10.593 9.613 11.042 10.021 11.511 10.446 11.999 10.889 12.509 11.351
TOILET UMUM (10%)
1 0 2 0 3 0 3 0 4 1
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
172 17 232 30 311 31 396 33 450 68
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
1 0 2 0 2 0 3 0 3 0
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
11 1 15 2 21 2 26 2 30 5
8 JUMLAH PENDUDUK Mantewe 13.021 8.452 13.578 8.813 14.159 9.190 14.765 9.584 15.397 9.994
TOILET UMUM (10%)
2 0 2 0 3 0 4 0 5 0
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
211 15 285 26 382 28 487 29 554 60
7 - 155
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
No. JENIS PRASARANA KECAMATAN 2016 2017 2018 2019 2020
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan
PROSEN TASE PELAYANAN 27 3 35 5 45 5 55 5 60 10
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
1 0 2 0 3 0 3 0 4 0
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
14 1 19 2 25 2 32 2 37 4
9 JUMLAH PENDUDUK Kuranji 7.051 4.978 7.658 5.407 8.318 5.873 9.034 6.378 9.812 6.927
TOILET UMUM (10%)
1 0 1 0 2 0 2 0 3 0
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
114 9 161 16 225 18 298 19 353 42
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
1 0 1 0 1 0 2 0 2 0
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
8 1 11 1 15 1 20 1 24 3
10 JUMLAH PENDUDUK Angsana 14.313 6.333 14.882 6.585 15.625 6.696 16.246 6.963 16.893 7.240
TOILET UMUM (10%)
2 0 3 0 4 0 4 0 5 0
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
232 11 313 20 422 20 536 21 608 43
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
2 0 2 0 3 0 4 0 4 0
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
15 1 21 1 28 1 36 1 41 3
11 JUMLAH PENDUDUK Kusan Tengah 1.452 12.533 1.504 12.986 1.558 13.454 1.615 13.939 1.673 14.442
TOILET UMUM (10%)
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
24 23 32 39 42 40 53 42 60 87
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
2 2 2 3 3 3 4 3 4 6
12 JUMLAH PENDUDUK Kusan Raya 3.172 6.386 3.249 6.539 3.327 6.696 3.407 6.857 3.488 7.022
TOILET UMUM (10%)
0 0 1 0 1 0 1 0 1 0
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1
51 11 68 20 90 20 112 21 126 42
7 - 156
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
No. JENIS PRASARANA KECAMATAN 2016 2017 2018 2019 2020
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan
PROSEN TASE PELAYANAN 27 3 35 5 45 5 55 5 60 10
KK=5 ORANG)
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
0 0 0 0 1 0 1 0 1 0
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
3 1 5 1 6 1 7 1 8 3
Tabel 7.46.
Perhitungan Prasarana Dan Sarana Air Limbah Tahun 2020-2025
No.
JENIS PRASARANA KECAMATAN
2021 2022 2023 2024 2025
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan
PROSEN TASE PELAYANAN 70 10 80 10 90 10 90 10 100 20
1 JUMLAH PENDUDUK Kusan Hilir 36.049 27.195 38.005 27.521 39.376 28.514 40.797 29.542 42.997 29.879
TOILET UMUM (10%)
13 1 15 1 18 1 18 1 21 3
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
273 22 347 23 419 24 449 26 555 54
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 JUMLAH PENDUDUK Sungai Loban 5.887 23.080 6.123 24.005 6.368 24.967 6.624 25.968 6.889 27.009
TOILET UMUM (10%)
2 1 2 1 3 1 3 1 3 3
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
247 138 294 144 344 150 358 156 413 324
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
2 1 2 1 2 1 2 1 3 2
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
16 9 20 10 23 10 24 10 28 22
3 JUMLAH PENDUDUK Satui 51.431 30.205 54.717 30.779 57.304 32.234 60.014 33.758 62.851 35.354
TOILET UMUM (10%)
18 2 22 2 26 2 27 2 31 4
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
2,160 181 2,626 185 3,094 193 3,241 203 3,771 424
7 - 157
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
No.
JENIS PRASARANA KECAMATAN
2021 2022 2023 2024 2025
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan
PROSEN TASE PELAYANAN 70 10 80 10 90 10 90 10 100 20
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
14 1 18 1 21 1 22 1 25 3
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
144 12 175 12 206 13 216 14 251 28
4 JUMLAH PENDUDUK Kusan Hulu 5.063 19.200 5.185 19.661 5.309 20.134 5.437 20.617 5.568 21.113
TOILET UMUM (10%)
2 1 2 1 2 1 2 1 3 2
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
213 115 249 118 287 121 294 124 334 253
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
1 1 2 1 2 1 2 1 2 2
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
14 8 17 8 19 8 20 8 22 16.890
5 JUMLAH PENDUDUK Batulicin 20.647 2.551 21.944 2.438 23.064 2.562 24.241 2.693 25.478 2.830
TOILET UMUM (10%)
7 0 9 0 10 0 11 0 13 0
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
867 15 1,053 15 1,245 15 1,309 16 1,529 34
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
6 0 7 0 8 0 9 0 10 0
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
58 1 70 1 83 1 87 1 102 2
6 JUMLAH PENDUDUK Simp. Empat 61.790 48.550 65.753 49.603 69.948 50.652 74.389 51.694 79.089 52.726
TOILET UMUM (10%)
22 2 26 2 31 3 33 3 40 5
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
2,595 291 3,156 298 3,777 304 4,017 310 4,745 633
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
17 2 21 2 25 2 27 2 32 4
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
173 19 210 20 252 20 268 21 316 42
7 JUMLAH PENDUDUK Karang Bintang
13.040 11.833 13.593 12.335 14.170 12.859 14.771 13.404 15.398 13.973
TOILET UMUM (10%)
5 1 5 1 6 1 7 1 8 1
7 - 158
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
No.
JENIS PRASARANA KECAMATAN
2021 2022 2023 2024 2025
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan
PROSEN TASE PELAYANAN 70 10 80 10 90 10 90 10 100 20
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
548 71 652 74 765 77 798 80 924 168
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
4 0 4 0 5 1 5 1 6 1
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
37 5 43 5 51 5 53 5 62 11
8 JUMLAH PENDUDUK Mantewe 16.056 10.422 16.743 10.868 17.460 11.333 18.207 11.818 18.986 12.324
TOILET UMUM (10%)
6 1 7 1 8 1 8 1 9 1
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
674 63 804 65 943 68 983 71 1,139 148
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
4 0 5 0 6 0 7 0 8 1
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
45 4 54 4 63 5 66 5 76 10
9 JUMLAH PENDUDUK Kuranji 10.656 7.524 11.574 8.172 12.570 8.875 13.653 9.639 14.828 10.469
TOILET UMUM (10%)
4 0 5 0 6 0 6 0 7 1
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
448 45 556 49 679 53 737 58 890 126
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
3 0 4 0 5 0 5 0 6 1
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
30 3 37 3 45 4 49 4 59 8
10 JUMLAH PENDUDUK Angsana 17.564 7.528 18.263 7.827 19.261 7.867 20.027 8.180 20.823 8.505
TOILET UMUM (10%)
6 0 7 0 9 0 9 0 10 1
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
738 45 877 47 1.040 47 1.081 49 1.249 102
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
5 0 6 0 7 0 7 0 8 1
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
49 3 58 3 69 3 72 3 83 7
11 JUMLAH PENDUDUK Kusan Tengah 1.733 14.963 1.796 15.503 1.860 16.062 1.928 16.642 1.997 17.242
TOILET UMUM (10%)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
7 - 159
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
No.
JENIS PRASARANA KECAMATAN
2021 2022 2023 2024 2025
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan
PROSEN TASE PELAYANAN 70 10 80 10 90 10 90 10 100 20
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
73 90 86 93 100 96 104 100 120 207
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
5 6 6 6 7 6 7 7 8 14
12 JUMLAH PENDUDUK Kusan Raya 3.572 7.191 3.658 7.364 3.746 7.540 3.836 7.722 3.928 7.907
TOILET UMUM (10%)
1 0 1 0 2 0 2 0 2 1
TANGKI SEPTIK (30%) (DIBUAT UNTUK 1 KK=5 ORANG)
150 43 176 44 202 45 207 46 236 95
IPAL KOMUNAL (40%) UNTUK PERENCANAAN 1000 ORANG (200 KK)
1 0 1 0 1 0 1 0 2 1
SEPTIKTANK KOMUNAL (20%) UNTUK 10 KK
10 3 12 3 13 3 14 3 16 6
Sumber : Perhitungan Konsultan
7 - 160
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.8. Potensi IPAL RSH Kabupaten Tanah Bumbu
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU
7 - 161
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.10.6. USULAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN
Usulan program pengembangan Penyehatan Lingkungan dibidang air limbah yang direncanakan di Kabupaten Tanah Bumbu meliputi
tahun 2016-2025.
Tabel 7.47. Program dan Pembiayaan Air limbah Tahun 2016-2025
PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN
TARGET PER TAHUN (x 1000)
2016 2017 2018 2019 2020
BIAYA SUMBER
DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Penambahan penyediaan sarana dan prasaraan air limbah
Penyusunan Dokumen Lingkungan Sistem Air limbah Kab. Tanah Bumbu
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 650,000 APBD 1 650,000
Penyusunan Dokumen Lingkungan IPLT Simpang Empat
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 50,000 APBD 1 50,000
Penyusunan Dokumen Lingkungan IPLT Sungai Loban
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 100,000 APBD
1 100,000
Pengadaan lahan IPLT Sungai Loban
Kab. Tanah Bumbu
2 Ha 600,000 APBD
KABUPATEN 1 600,000
Pengadaan lahan Toilet Umum (200) @200 m2
Kab. Tanah Bumbu
166 Unit 6,640,000 APBD
KABUPATEN 28 1120000 15 600000 11 440000 15 600000
Pembuatan DED IPLT Sungai Loban
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 100,000
1 100000
DED Toilet Umum (200 orang)
Kab. Tanah Bumbu
10 Paket 5,000,000
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK
SWASTA
2 1000000 1 500000 1 500000 1 500000
7 - 162
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN
TARGET PER TAHUN (x 1000)
2016 2017 2018 2019 2020
BIAYA SUMBER
DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
DED IPAL KOMUNAL Kab.
Tanah Bumbu
195 Paket
19,500,000 APBD
KABUPATEN 22 2200000 21 2100000 12 1200000 13 1300000
Penyusunan Dokumen Lingkungan (UKL UPL)
Kab. Tanah Bumbu
35 Paket 3,600,000 APBD
KABUPATEN 5 500000 4 400000 2 200000 2 200000
Pembangunan Toilet Umum
Kab. Tanah Bumbu
166 Unit 24,900,000
APBD PROV/APBD KABUPATEN
/APBN
28 4200000 15 2250000 11 1650000 15 2250000
Pembangunan IPAL Komunal (200 KK/1000 jiwa) total jaringan perpipaan, pompa dan SR
Kab. Tanah Bumbu
195 Unit 146,250,000 APBD
PROV/APBN 22 16500000 21 15750000 12 9000000 13 9750000
Pembangunan Tangki septik individual (cubuk aman)
Kab. Tanah Bumbu
18.381 Unit
9,190,500
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK
SWASTA
3900 1950000 1261 630500 1232 616000 1287 643500
Pembangunan jamban komunal (septik-tank komunal/10 KK)
Kab. Tanah Bumbu
1.381 Unit
5,524,000
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK
SWASTA
305 1220000 98 392000 110 440000 110 440000
Pembangunan IPLT Simpang Empat
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 1,500,000 APBN 1 1500000
Pembangunan IPLT Sungai Loban
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 1,500,000 APBD
1 1,500,000
Pengawasan
Pengawasan Pembangunan Toilet Umum
Kab. Tanah Bumbu
166 Unit 622,500 APBD
KABUPATEN 28 105000 15 56250 11 41250 15 56250
Pengawasan Pembangunan IPAL Komunal (200 KK/1000 jiwa) total
Kab. Tanah Bumbu
195 Unit 3,656,250 APBD
PROV/APBN 22 412500 21 393750 12 225000 13 243750
7 - 163
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN
TARGET PER TAHUN (x 1000)
2016 2017 2018 2019 2020
BIAYA SUMBER
DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
jaringan perpipaan, pompa dan SR
Pengawasan Pembangunan Tangki septik individual (cubuk aman)
Kab. Tanah Bumbu
18.381 Unit
229,763
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK
SWASTA
3900 48750 1261 15762.5 1232 15400 1287 16087.5
Pengawasan Pembangunan jamban komunal (septik-tank komunal/10 KK)
Kab. Tanah Bumbu
1.381 Unit
138,100
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK
SWASTA
305 30500 98 9800 110 11000 110 11000
Pengawasan IPLT Sungai loban
Kab. Tanah Bumbu
1.381 Unit
37,500
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK
SWASTA
1 37,500
Pembelian truk tinja Kab.
Tanah Bumbu
6 Unit 5,250,000 APBD
KABUPATEN 1 750000 1 750,000
1 750,000
Penguatan kelembagaan
Pembentukan KSM Kab.
Tanah Bumbu
9 paket 900,000
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK
SWASTA
1 100000 1 100000 1 100000 1 100000
Sosialisasi dan pendampingan KSM
Kab. Tanah Bumbu
9 Paket 900,000
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK
SWASTA
1 100000 1 100000 1 100000 1 100000
Studi kelembagaan pengelola air limbah Kabupaten
Kab. Tanah Bumbu
2 Paket 600,000 APBD PROV
1 300000
Sosialisasi dan pengesahan Perda
Kab. Tanah Bumbu
2 Paket 300,000
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK
SWASTA
1 150000
Pelatihan/workshop/seminar
Kab. Tanah
10 Paket 1,000,000 APBD
KABUPATEN1 100000 1 100000 1 100000 1 100000 1 100000
7 - 164
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN
TARGET PER TAHUN (x 1000)
2016 2017 2018 2019 2020
BIAYA SUMBER
DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Bumbu , CSR PIHAK SWASTA
Sosialisasi dan Kampanye Pengelolaan Air Limbah
Kab. Tanah Bumbu
10 Paket 1,000,000
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK
SWASTA
1 100000 1 100000 1 100000 1 100000 1 100000
Studi Evaluasi Retribusi IPLT
Kab. Tanah Bumbu
2 Paket 500,000 APBD
KABUPATEN 1 250000
Pembuatan Perda Retribusi Kab.
Tanah Bumbu
2 Paket 500,000 APBD
KABUPATEN 1 250000
Sosialisasi perda Retribusi Kab.
Tanah Bumbu
2 Paket 300,000
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK
SWASTA
1 150000
241,038,613
6 3,150,000 8,575 31,236,750 2,840 24,598,063 2,762 16,276,150 2,886 17,160,588
7 - 165
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.48. Program dan Kegiatan Air limbah Tahun 2020-2025
PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN
Target Petahun ( x 1000 )
2021 2022 2023 2024 2025
BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Penambahan penyediaan sarana dan prasaraan air limbah
Penyusunan Dokumen Lingkungan Sistem Air limbah Kab. Tanah Bumbu
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 650,000 APBD
Penyusunan Dokumen Lingkungan IPLT Simpang Empat
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 50,000 APBD
Penyusunan Dokumen Lingkungan IPLT Sungai Loban
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 100,000 APBD
Pengadaan lahan IPLT Sungai Loban
Kab. Tanah Bumbu
2 Ha 600,000 APBD
KABUPATEN
Pengadaan lahan Toilet Umum (200) @200 m2
Kab. Tanah Bumbu
166 Unit 6,640,000 APBD
KABUPATEN 19 760000 18 720000 21 840000 7 280000 32 1280000
Pembuatan DED IPLT Sungai Loban
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 100,000
DED Toilet Umum (200 orang)
Kab. Tanah Bumbu
10 Paket 5,000,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1 500000 1 500000 1 500000 1 500000 1 500000
DED IPAL KOMUNAL Kab.
Tanah Bumbu
195 Paket 19,500,000 APBD
KABUPATEN 16 1600000 19 1900000 17 1700000 10 1000000 65 6500000
Penyusunan Dokumen Lingkungan (UKL UPL)
Kab. Tanah Bumbu
35 Paket 3,600,000 APBD
KABUPATEN 3 300000 4 400000 4 400000 2 200000 10 1000000
Pembangunan Toilet Kab. 166 Unit 24,900,000 APBD 19 2850000 18 2700000 21 3150000 7 1050000 32 4800000
7 - 166
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN
Target Petahun ( x 1000 )
2021 2022 2023 2024 2025
BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Umum Tanah Bumbu
PROV/APBD KABUPATEN/AP
BN
Pembangunan IPAL Komunal (200 KK/1000 jiwa) total jaringan perpipaan, pompa dan SR
Kab. Tanah Bumbu
195 Unit 146,250,000 APBD
PROV/APBN 16 12000000 19 14250000 17 12750000 10 7500000 65 48750000
Pembangunan Tangki septik individual (cubuk aman)
Kab. Tanah Bumbu
18.381 Unit
9,190,500
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1869 934500 1994 997000 2128 1064000 100
7 503500 3703 1851500
Pembangunan jamban komunal (septik-tank komunal/10 KK)
Kab. Tanah Bumbu
1.381 Unit 5,524,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
134 536000 139 556000 160 640000 60 240000 265 1060000
Pembangunan IPLT Simpang Empat
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 1,500,000 APBN
Pembangunan IPLT Sungai Loban
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 1,500,000 APBD
Pengawasan
Pengawasan Pembangunan Toilet Umum
Kab. Tanah Bumbu
166 Unit 622,500 APBD
KABUPATEN 19 71250 18 67500 21 78750 7 26250 32 120000
Pengawasan Pembangunan IPAL Komunal (200 KK/1000 jiwa) total jaringan perpipaan, pompa dan SR
Kab. Tanah Bumbu
195 Unit 3,656,250 APBD
PROV/APBN 16 300000 19 356250 17 318750 10 187500 65 1218750
Pengawasan Pembangunan Tangki septik individual (cubuk aman)
Kab. Tanah Bumbu
18.381 Unit
229,763
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1869 23362.5 1994 24925 2128 26600 100
7 12587.5 3703 46287.5
7 - 167
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN
Target Petahun ( x 1000 )
2021 2022 2023 2024 2025
BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Pengawasan Pembangunan jamban komunal (septik-tank komunal/10 KK)
Kab. Tanah Bumbu
1.381 Unit 138,100
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
134 13400 139 13900 160 16000 60 6000 265 26500
Pengawasan IPLT Sungai loban
Kab. Tanah Bumbu
1.381 Unit 37,500
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
Pembelian truk tinja Kab.
Tanah Bumbu
6 Unit 5,250,000 APBD
KABUPATEN 2 1,500,000
2 1500000
Penguatan kelembagaan
Pembentukan KSM Kab.
Tanah Bumbu
9 paket 900,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1 100000 1 100000 1 100000 1 100000 1 100000
Sosialisasi dan pendampingan KSM
Kab. Tanah Bumbu
9 Paket 900,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1 100000 1 100000 1 100000 1 100000 1 100000
Studi kelembagaan pengelola air limbah Kabupaten
Kab. Tanah Bumbu
2 Paket 600,000 APBD PROV
1 300000
Sosialisasi dan pengesahan Perda
Kab. Tanah Bumbu
2 Paket 300,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1 150000
Pelatihan/workshop/seminar
Kab. Tanah Bumbu
10 Paket 1,000,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1 100000 1 100000 1 100000 1 100000 1 100000
Sosialisasi dan Kampanye Pengelolaan Air
Kab. Tanah Bumbu
10 Paket 1,000,000 APBD
KABUPATEN, CSR PIHAK
1 100000 1 100000 1 100000 1 100000 1 100000
7 - 168
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM LOKASI JUMLAH ESTIMASI KEGIATAN
Target Petahun ( x 1000 )
2021 2022 2023 2024 2025
BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Limbah SWASTA
Studi Evaluasi Retribusi IPLT
Kab. Tanah Bumbu
2 Paket 500,000 APBD
KABUPATEN 1 250000
Pembuatan Perda Retribusi
Kab. Tanah Bumbu
2 Paket 500,000 APBD
KABUPATEN 1 250000
Sosialisasi perda Retribusi
Kab. Tanah Bumbu
2 Paket 300,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1 150000
241,038,613
4,119 20,288,513 4,386 22,885,575 4,702 23,684,100 2,195 12,555,838 8,245 69,203,038
7 - 169
7 - 169
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.11. SUB SEKTOR BIDANG PERSAMPAHAN
7.11.1. ARAHAN KEBIJAKAN
A. Arahan berdasarkan RPJMN
1. Implementasi strategi sanitasi kota/kabupaten (SSK) yang berkualitas melalui
pengarusutamaan SSK dalam proses perencanaan dan penganggaran formal
2. Peningkatan peran, kapasitas, serta kualitas kinerja Pemerintahan Daerah di sektor
air minum dan sanitasi
B. Arahan berdasarkan SPM PU 2014
1. Presentase pengurangan sampah di perkotaan sebesar 20% penduduk
2. Presentase pengangkutan sampah sebesar 70% penduduk
3. Presentase pengoperasian TPA sebesar 70% penduduk
C. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 dan PP 81
tahun 2012, Permen PU 3/2013.
Aspek Teknis Teknologi:
Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 21/PRT/M/2006 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan
(KSNP-SPP) maka untuk operasionalisasi kebijakan meningkatkan aspek teknis
operasional persampahan maka beberapa strategi ditetapkan yaitu:
Optimalisasi pemanfaatan prasarana dan sarana persampahan
Pengurangan timbulan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya
Meningkatkan cakupan pelayanan secara terencana dan berkeadilan
Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan
Melaksanakan rehabilitasi TPA yang mencemari lingkungan
Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA kearah sanitary landfill
Penelitian, pengembangan, dan aplikasi persampahan tepat guna dan
berwawasan lingkungan
Aspek Pengembangan Pengaturan
a. Kelembagaan yang diharapkan dalam pengelolaan sampah adalah kelembagaan
yang sesuai dengan amanat PP no 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan
pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota.
7 - 170
7 - 170
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
b. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 81 Tahun 2012 pasal 26 disebutkan bahwa
dalam melakukan kegiatan pengangkutan, pengolahan,dan pemrosesan akhir
sampah, pemerintah kabupaten/kota dapat (Anonim, 2012):
Membentuk kelembagaan pengelola sampah;
Bermitra dengan badan usaha atau masyarakat; dan/atau bekerjasama
dengan pemerintah kabupaten/kota lain
c. Perancangan aspek peraturan meliputi penyempurnaan peraturan daerah yang
sudah ada berdasarkan hasil analisa atau pembuatan perda baru. Perda tersebut
meliputi:
Perda Pembentukan Institusi, meliputi pembentukan organisasi pengelola
persampahan, struktur organisasi dan tata laksana kerja termasuk pengaturan
koordinasi antar instansi, antar kota dan kerja sama dengan swasta dan
masyarakat (materi sesuai kriteria perencanaan)
Perda Ketentuan Umum dan Teknis Penanganan Sampah, meliputi ketentuan
pengaturan penanganan sampah dari sumber sampai TPA termasuk
ketentuan larangan pembakaran sampah secara terbuka, pembuangan ke
bantaran sungai atau TPA liar. Selain itu juga adanya ketentuan yang jelas
mengenai penyapuan jalan dan pembersihan saluran yang harus dilaksanakan
oleh masyarakat serta ketentuan 3 R (reduksi sampah) dan metode
pembuangan akhir sampah secara SLF atau CLF serta ketentuan mengenai
peruntukan lahan pasca TPA
Perda Retribusi, meliputi ketentuan struktur tarif dan cara perhitungan serta
metode penarikannya (kerjasama dengan instansi lain seperti PLN atau
masyarakat atau swasta)
Perda Kemitraan, meliputi ketentuan pola kerjasama dengan swasta
Rencana penerapan perda yang didahului dengan sosialisasi dan uji coba
dikawasan tertentu yang secara perlahan dikembangkan ke wilayah lain serta
mempersiapkan pelaksanaan law enforcement
Berdasarkan Permen PU No. 3 Tahun 2013 tentang pedoman penyelenggaraan
prasarana dan sarana pengelolaan Sampah:
Penyusunan rencana induk bidang persampahan memperhatikan hal-hal:
i. Kebijakan dan strategi penyelenggaraan PSP
ii. Norma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah
Rencana Tata Ruang Wilayah; dan keterpaduan dengan pengembangan
sistem penyediaan air minum, sistem pembuangan air limbah, dan sistem
drainase perkotaan.
7 - 171
7 - 171
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Aspek Keuangan/Pembiayaan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga, maka dalam
penyelenggaraan penanganan sampah, pemerintah kabupaten/kota memungut
retribusi kepada setiap orang atas jasa pelayanan yang diberikan. Retribusi tersebut
ditetapkan secara progresif berdasarkan jenis, karakteristik, dan volume sampah
(Anonim, 2012). Lebih lanjut dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa hasil
retribusi digunakan untuk:
i. Kegiatan layanan penanganan sampah
ii. Penyediaan fasilitas pengumpulan sampah
iii. Penanggulangan keadaan darurat
iv. Pemulihan lingkungan akibat kegiatan penanganan sampah; dan/atau
v. Peningkatan kompetensi pengelola sampah
Menurut SNI 19-2454-2002 yang mengatur Tata Cara Pengelolaan Sampah Permukiman,
biaya pengelolaan sampah dihitung berdasarkan biaya operasional dan pemeliharaan serta
pergantian peralatan. Perbandingan biaya pengelolaan dari biaya total pengelolaan sampah
sebagai berikut (Anonim 2002):
Biaya pengumpulan 20% - 40%
Biaya pengangkutan 40% - 60%
Biaya pemrosesan akhir 10% - 30%
Aspek Peran Serta Masyarakat
Peran serta masyarakat merupakan aspek yang sangat penting dalam pengelolaan
sampah secara terpadu. Pengelolaan sampah berbasis masyarakat (Community Based
Solid Waste Management/CBSWM) adalah suatu pendekatan pengelolaan sampah yang
didasarkan pada kebutuhan dan permintaan masyarakat, direncanakan, dilaksanakan,
dikontrol, dan di evaluasi bersama masyarakat (Anonim, 2006 Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor: 21/PRT/M/2006). Hal ini dapat mulai digerakkan di tingka
dasar pada tingkat dini komposisi masyarakat yaitu anak-anak mulai usia sekolah bahkan
usia balita dapat diterapkan dengan prilaku dan kebiasaan di rumah yang diajarkan oleh
orangtua. Adanya peran sekolah adiwiyata, kinerja pengelolaan persampahan diterapkan
di sekolah-sekolah. Kemudian peran ibu-ibu di kelompok masyarakat dengan penggalakan
gerakan 3R melalui bank sampah dan kiampung organik, yang bertujuan meminimalisasi
timbulan sampah sejak dari sumbernya.
7 - 172
7 - 172
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Gambar 7.20. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sejenis Sampah Rumah Tangga
D. Berdasarkan RTRW Kabupaten Tanah Bumbu 2011-2031 dan RPI2JM Kabupaten Tanah
Bumbu:
a. Penyediaan fasilitas pemilahan sampah pada kawasan permukiman, kawasan
komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan
fasilitas lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilahan sampah dengan menerapkan
prinsip 3 R
b. Keberadaan lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah terdapat di Kecamatan
Simpang Empat
c. Pengembangan lokasi Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) terdapat di
seluruh kawasan perkotaan pada setiap kecamatan, meliputi: Kecamatan Satui,
Kecamatan Khusan Hilir dan Simpang Empat
d. Program pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman yang direncanakan di
Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2015-2019 untuk sub sektor persampahan:
Infrastruktur PSD TPA
Pengadaan Dump Truk
Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
Infrastruktur Tempat Pengolah Sampah 3R
E. Berdasarkan Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan (PTMP) Sampah
Kabupaten Tanah Bumbu
a. Cakupan Pelayanan dan Daerah Pelayanan
Berdasarkan data Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan (PTMP)
Kabupaten Tanah Bumbu 2011, maka daerah pelayanan pengelolaan sampah
Kabupaten Tanah Bumbu baru melayani 4 kecamatan dengan persentase cakupan
pelayanan +/- 25 s/d 30%. Kecamatan-kecamatan yang sudah dilayani antara lain:
1) Kecamatan Batu Licin (3 Desa)
2) Kecamatan Simpang Empat (8 Desa)
3) Kecamatan Satui (wilayah perkotaan saja dan pasar)
4) Kecamatan Kusan Hilir (wilayah perkotaan saja dan pasar).
7 - 173
7 - 173
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
b. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah
Kecamatan Batulicin dan kecamatan Simpang Empat dilayani oleh TPA Sungai Dua
yang memiliki sistem controlled landfill, sedangkan Kecamatan Kusan Hilir dilayani
oleh TPA Pagatan dan Kecamatan Satui dilayani oleh TPA Sungai Danau dengan
sistem open dumping. Untuk 6 kecamatan lainnya sampai saat ini belum
mendapatkan pelayanan karena jarak masing-masing kecamatan berjauhan dan
belum terdapat TPA untuk menangani 6 kecamatan tersebut. Rencana
pengembangan pelayanan sampah di masing-masing kecamatan diuraikan berikut ini.
F. Pengembangan Pelayanan Sampah di Kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang
Empat
i. Daerah Pelayanan
Wilayah kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang Empat dilayani oleh TPA
Sungai Dua dengan cakupan daerah pelayanan +/- 60% s/d 70% dari wilayah
administrasi. Desa-desa yang menjadi daerah pelayanan antara lain:
a. Kecamatan Batulicin
Pondok Butun
Kersik Putih
Batulicin
b. Kecamatan Simpang Empat
Kampung Baru
Sari Gadung
Tungkaran Pangeran
Sungai Dua
Batu Ampar
Bersujud
Sejahtera
Gunung Antasari
ii. Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan persampahan baru mencapai 27% terhadap desa yang terlayani
(11 Desa) dari total jumlah penduduk sebesar 56.798 jiwa. Sedangkan apabila
ditinjau dari masing-masing kecamatan, maka tingkat pelayanan di masing-masing
kecamatan adalah:
Kec. Batulicin : 40% terhadap jumlah penduduk desa yang terlayani (3
desa)
Kec. Simpang Empat : 30% terhadap jumlah penduduk desa yang terlayani (8
desa)
Tingkat pelayanan tersebut direncanakan meningkat dengan target:
Tahun 2015 :50 - 60%
Tahun 2020 : 75%
Dibawah ini disajikan hasil proyeksi tingkat pelayanan dan volume sampah terlayani
sampah dengan Tahun 2020.
7 - 174
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.49. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Batulicin S/D Tahun 2020
Tahun
Proyeksi Penduduk
Kecamatan (jiwa)
Jumlah Penduduk Wilayah
Pelayanan
Jumlah Penduduk Non Wilayah
Pelayanan
Produksi Sampah
Volume Sampah Wil. Pelayanan Volume Sampah Non Wil. Pelayanan
Tingkat Pelayanan
Volume Sampah
Terlayani Domestik
Non Domestik
Total Domestik Non
Domenstik Total
(%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (M3/Org.Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)
2010 15,401 60% 9,2406 40% 6,1604 2,5 23,10 5,78 28,88 15,40 3,85 19,25 40% 19,25
2011 15,709 60% 9,425 40% 6,284 2,5 23,56 5,89 29,45 15,71 3,93 19,64 45% 22,09
2012 16,023 60% 9,614 40% 6,409 2,5 24,04 6,01 30,04 16,02 4,01 20,03 50% 25,04
2013 16,344 60% 9,806 40% 6,537 2,5 24,52 6,13 30,64 16,34 4,09 20,43 53% 27,07
2014 16,671 60% 10,002 40% 6,668 2,5 25,01 6,25 31,26 16,67 4,17 20,84 55% 28,65
2015 17,004 60% 10,202 40% 6,802 2,5 25,51 6,38 31,88 17,01 4,25 21,26 60% 31,88
2016 17,344 60% 10,406 40% 6,938 2,5 26,02 6,50 32,52 17,35 4,34 21,68 63% 34,15
2017 17,691 60% 10,615 40% 7,076 2,5 26,54 6,63 33,17 17,69 4,42 22,11 67% 37,04
2018 18,045 60% 10,827 40% 7,218 2,5 27,07 6,77 33,83 18,05 4,51 22,56 70% 39,47
2019 18,406 60% 11,043 40% 7,362 2,5 27,61 6,90 34,51 18,41 4,60 23,01 72% 41,41
2020 18,774 60% 11,264 40% 7,509 2,5 28,16 7,04 35,20 18,77 4,69 23,47 75% 44,00
Sumber : PTMP Kabupaten Tanah Bumbu
7 - 175
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.50. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Simpang Empat s/d Tahun 2020
Tahun
Proyeksi Penduduk Kecamatan
(Jiwa)
Jumlah Penduduk Wilayah
Pelayanan
Jumlah Penduduk Non
Pelayanan
Produksi Sampah
Volume Sampah Wil Pelayanan Volume Sampah Non Wil.
Pelayanan
Tingkat Pelayanan
Volume Sampah
Terlayani Domestik
Non Domestik
(25% Domestik)
Total Domestik
Non Domestik
(25% Domestik)
Total
(%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)
2010 67,939 70% 47,557 30% 20,382 2,5 118,89 29,72 148,62 50,96 12,74 63,69 30,00% 63,69
2011 69,298 70% 48,509 30% 20,789 2,5 121,27 30,32 151,59 51,97 12,99 64,97 35,00% 75,79
2012 70,684 70% 49,479 30% 21,205 2,5 123,70 30,92 154,62 53,01 13,25 66,27 40,00% 88,36
2013 72,098 70% 50,468 30% 21,629 2,5 126,17 31,54 157,71 54,07 13,52 67,59 45,00% 101,39
2014 73,54 70% 51,478 30% 22,062 2,5 128,70 32,17 160,87 55,16 13,79 68,94 50,00% 114,91
2015 75,01 70% 52,507 30% 22,503 2,5 131,27 32,82 164,08 56,26 14,06 70,32 53,00% 124,24
2016 76,511 70% 53,557 30% 22,953 2,5 133,89 33,47 167,37 57,38 14,35 71,73 56,00% 133,89
2017 78,041 70% 54,629 30% 23,412 2,5 136,57 34,14 170,72 58,53 14,63 73,16 60,00% 146,33
2018 79,602 70% 55,721 30% 23,88 2,5 139,30 34,83 174,13 59,70 14,93 74,63 65,00% 161,69
2019 81,194 70% 56,835 30% 24,358 2,5 142,09 35,52 177,61 60,90 15,22 76,12 70,00% 177,61
2020 82,817 70% 57,972 30% 24,645 2,5 144,93 36,23 181,16 61,61 15,40 77,02 75,00% 193,63
Sumber : PTMP Kabupaten Tanah Bumbu
7 - 176
7 - 176
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
iii. Proyeksi kebutuhan sarana persampahan:
Sarana persampahan yag diperlukan antara lain:
Bin Beroda 120 liter
TPS (1 m3)
Container (6 m3)
Gerobak Sampah (1 m3)
Dump Truck (6 m3)
Arm Roll Truck (6 m3)
A. Proyeksi kebutuhan sarana persampahan di Kecamatan Batulicin dan Kecamatan
Simpang Empat selengkapnya disajikan pada tabel berikut.
Tabel 7.51. Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Batulicin
Tahun
Vol Sampah
Terlayani
Sarana Persampahan
Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah
Dump Truck
Arm Roll Truck
(M3 / Hari) (120 Liter) (1 M3) (6 M3) (1 M3) (6 M3) (6 M3)
2010 10,11 64 19 3 6 1 1
2011 11,19 70 21 3 6 1 1
2012 12,32 77 23 3 7 1 1
2013 13,48 85 25 3 7 1 1
2014 14,69 92 27 3 8 1 1
2015 15,94 100 29 4 8 1 1
2016 17,89 112 33 4 9 1 1
2017 19,90 125 36 4 10 1 1
2018 21,99 138 40 5 11 2 1
2019 24,16 151 44 5 13 2 1
2020 26,40 166 48 6 14 3 1
Tabel 7.52.
Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Simpang Empat
Tahun
Vol Sampah
Terlayani
Sarana Persampahan
Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah
Dump Truck
Arm Roll Truck
(M3 / Hari) (120 Liter) (1 M3) (6 M3) (1 M3) (6 M3) (6 M3)
2010 10,11 237 69 8 19 2 2
2011 11,19 285 82 10 23 3 2
2012 12,32 339 98 11 28 3 2
2013 13,48 395 114 13 32 4 3
2014 14,69 453 131 15 37 4 3
2015 15,94 513 148 17 42 5 3
2016 17,89 576 166 19 47 5 4
2017 19,90 641 185 21 52 6 4
2018 21,99 708 204 23 57 6 4
7 - 177
7 - 177
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tahun
Vol Sampah
Terlayani
Sarana Persampahan
Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah
Dump Truck
Arm Roll Truck
(M3 / Hari) (120 Liter) (1 M3) (6 M3) (1 M3) (6 M3) (6 M3)
2019 24,16 778 224 25 63 7 5
2020 26,40 850 245 28 68 7 5
iv. Proyeksi Kebutuhan Lahan TPA
Kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang Empat Sampai saat ini dilayani oleh
TPA Sungai Dua. Kebutuhan akan area timbulan tiap tahun dan proyeksi kebutuhan
lahan TPA Sungai Dua Yang melayani sampah dari Kecamatan Batulicin dan
Kecamatan Simpang Empat selengkapnya disajikan pada tabel berikut:
Tabel 7.53.
Kebutuhan lahan TPA Sungai Dua
Tahun
Vol Sampah
Terlayani
Dikelola Skala Rumah Tangga Diambil Pemulung Volume Sampah
Masuk TPA
% (M2) % (M2) (M3/Hari)
(M3 / Hr)
2010 48,00 2,0 % 0,96 5,0 % 2,40 44,64
2011 56,67 2,3 % 1,30 5,5 % 3,12 52.25
2012 66,44 2,6 % 1,73 6,0 % 3,99 60,72
2013 76,57 2,9 % 2,22 6,5 % 4,98 69,37
2014 87,08 3,2 % 2,79 7,0 % 6,10 78,20
2015 97,98 3,5 % 3,43 7,5 % 7,35 87,21
2016 109,94 3,8 % 4,18 8,0 % 8,80 9,97
2017 122,33 4,1 % 5,02 8,5 % 10,40 106,92
2018 135,18 4,4 % 5,95 9,0 % 12,17 117,06
2019 148,48 4,7 % 6,98 9,5 % 14,11 127,40
2020 162,27 5,0 % 8,11 10,0 % 16,23 137,93
Daur Ulang Komposting Masuk Landfill
Timbulan Per tahun
Kumulatif Timbulan Sampah
% (M3 / Hr) % (M3 / Hr) (M3 / Hr) (M3/ Thn) (M3)
5,0 % 2,23 0,0 % - 42,41 15.480,27 15.480,27
5,5 % 2,87 0,5 % 0,26 49,11 17.920,70 33.406,98
6,0 % 3,64 1,0 % 0,61 56,47 20.612,00 54.018,97
6,5 % 4,51 1,5 % 1,04 63,62 23.294,91 77.313,89
7,0 % 5,47 2,0 % 1,56 71,16 25.973,81 103.287,70
7,5 % 6,54 2,5 % 2,18 78,48 28.647,00 131.934,70
8,0 % 7,76 3,0 % 2,91 86,30 31.499,10 163.433,60
8,5 % 9,09 3,5 % 3,74 94,09 34.341,75 197.775,55
9,0 % 10,54 4,0 % 4,68 101,84 37.173,01 234.948,56
9,5 % 12,10 4,5 % 5,73 109,56 39.990,90 274.939,45
10,0 % 13,79 5,0 % 6,90 117,24 42.793,39 317.732,84
7 - 178
7 - 178
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tingkat Pemadatan
Ketinggian Timbunan
Volume Sampah
Dipadatkan
Kebutuhan Luas Lahan / Tahun
(Kg / M3) (M) (M3 / Hari) (M2) (Ha)
800,00 4,00 17,67 1.298,09 0,130
600,00 4,00 20,43 1.503,23 0,150
600,00 4,00 23,53 1.728,40 0,173
600,00 4,00 26,59 1.953,38 0,195
600,00 4,00 29,65 2.178,01 0,218
600,00 4,00 32,70 2.402,17 0,240
600,00 4,00 35,96 2.641,33 0,264
600,00 4,00 39,20 2.879,70 0,288
600,00 4,00 42,43 3.117,11 0,312
600,00 4,00 45,65 3.353,40 0,355
600,00 4,00 48,85 3.588,40 0,359
Total 26.643,22 2.664
Kumulatif timbulan sampah sampai dengan tahun 2020 adalah 317.732,84 M3. Dengan
Tingkat pemadatan sampah dalam area landfiil adalah 600 Kg/M3 dan direncanakan tinggi
timbunan sampah adalah 4 meter, maka kebutuhan luas lahan TPA sampai dengan tahun
2020 adalah sekitar 2,664 Ha = 2,7 Ha.
II. Pengembangan Pelayanan Sampah di Kecamatan Kusan Hilir
1) Wilayah Pelayanan
Wilayah Kusan Hilir dilayani oleh TPA Pagatan dengan cakupan daerah pelayanan
±50% dari wilayah administrasi.
2) Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan persampahan baru mencapai 28,54% terhadap desa yang terlayani
dari total jumlah penduduk sebesar 26.912 jiwa. Tingkat pelayanan tersebut
direncanakan meningkat dengan target:
Tahun 2015 : 40%
Tahun 2020 : 65%
Sarana Persampahan Yang Diperlukan Antara Lain:
Bin Beroda 120 Liter
TPS (6 m3)
Gerobak Sampah (1 m3)
Dump Truck (6 m3)
Arm Truck (6 m3)
Proyeksi kebutuhan sarana persampahan di kecamatan Satui selengkapnya pada tabel
berikut.
7 - 179
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.54. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Kusan Hilir s/d Tahun 2020
Tahun
Proyeksi Penduduk
Kec
Jumlah Penduduk Wilayah
Pelayanan
Jumlah Penduduk Non
Wilayah Pelayanan
Produksi Sampah
Volume Sampah Wil.Pelayanan Volume Sampah Non
Wil.Pelayanan Tingkat Pelayanan
Volume Sampah
Terlayani Domestik Non
Domestik Total Domestik
Non Domestik
Total
(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)
2010 53.823 50% 26.912 50% 26.912 2,5 67.280 16.820 84.100 67.280 16.820 84.100 23,54% 39.594
2011 54.900 50% 27.450 50% 27.450 2,5 68.625 17.156 85.781 68.625 17.156 85.781 30,00% 51.469
2012 55.998 50% 27.999 50% 27.999 2,5 69.998 17.499 87.497 69.998 17.499 87.497 32,50% 56.873
2013 57.118 50% 28.559 50% 28.559 2,5 71.398 17.849 89.247 71.398 17.849 89.247 35,00% 62.473
2014 58.260 50% 29.130 50% 29.130 2,5 72.825 18.206 91.031 72.825 18.206 91.031 37,50% 68.273
2015 59.425 50% 29.713 50% 29.713 2,5 74.283 18.571 92.853 74.283 18.571 92.853 40,00% 74.283
2016 60.614 50% 30.307 50% 30.307 2,5 75.768 18.942 94.709 75.768 18.942 94.709 45,00% 85.238
2017 61.826 50% 30.913 50% 30.913 2,5 77.283 19.321 96.603 77.283 19.321 96.603 50,00% 96.603
2018 63.063 50% 31.531 50% 31.531 2,5 78.828 19.707 98.534 78.828 19.707 98.534 55,00% 108.388
2019 64.324 50% 32.162 50% 32.162 2,5 80.405 20.101 100.506 80.405 20.101 100.506 60,00% 120.608
2020 65.610 50% 32.805 50% 32.805 2,5 82.013 20.503 102.516 82.013 20.503 102.516 65,00% 133.270
7 - 180
7 - 180
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
3) Proyeksi Kebutuhan Sarana Prasarana
Sarana persampahan yang diperlukan antara lain:
Bin Beroda 120 Liter
TPS (1m3)
Container (6 m3)
Gerobak Sampah (1 m3)
Dump Truck (6 m3)
Arm Roll Truck ( 6 m3)
Proyeksi kebutuhan sarana persampahan di kecamatan kusan hilir selengkapnya pada
tabel berikut.
Tabel 7.55. Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Kusan Hilir
Tahun Vol Sampah
Terlayani(M3/Hari)
Sarana Persampahan
Bin Roda
TPS Container Gerobak Sampah
Dump Truck
Armroll Truck
2010 24,00 151 44 5 13 2 1
2011 25,73 161 47 6 13 2 1
2012 28,44 178 52 6 15 2 1
2013 31,24 196 57 7 16 2 2
2014 34,14 214 62 7 18 2 2
2015 37,14 233 67 8 19 2 2
2016 42,62 267 77 9 22 3 2
2017 48,30 302 87 10 25 3 2
2018 54,19 339 98 11 28 3 2
2019 60,30 377 109 13 31 4 3
2020 66,64 417 120 14 34 5 3
4) Proyeksi Kebutuhan Lahan TPA
Volume timbulan Sampah sampai dengan tahun 2020 adalah 129.735.41 M³. Dengan
tingkat pemadatan sampah dalam area landfill maka kebutuhan luas lahan TPA
sampai dengan tahun 2020 adalah sekitar 1,068 Ha.
C. Pengembangan Pelayanan Sampah di Kecamatan Satui
1). Wilayah Pelayanan
Wilyah Satui di layani oleh TPA Sungai Danau Dengan Cakupan daerah pelayan ±50%
dari wilayah administrasi.
2). Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan persampahan diwilayah pelayanan baru mencapai 31,68%.
Terhadap desa yang terlayani dari total jawaban penduduk sebesar 24,238 jiwa.
Tingkat pelayanan tersebut di rencanakan meningkat dengan target:
Tahun 2016 : 40%
Tahun 2020 : 66%
Dibawah ini disajikan hasil proyeksi tingkat pelayanan dan volume sampah terlayani
sampai dengan tahun 2020.
7 - 181
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.56. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Satui s/d Tahun 2020
Tahun
Proyeksi pendudukan Kecamatan
Jumlah Penduduk Wilayah
Pelayanan
Jumlah penduduk Non Wilayah
Produksi Volume Sampah Wil
pelayanan Total
Tingkat Pelayanan
Volume sampah
Terlayani
Pelayanan Sampah Dosmetik Non
Dosmetik
Jiwa (%) Jiwa (%) Jiwa (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)
2010 48.478 50% 24.239 50% 24.239 2,5 60,60 15,15 75,75 31,68 24,00
2011 49.447 50% 24.724 50% 24.724 2,5 61,81 15,45 77,26 32,00 24,72
2012 50.436 50% 25.218 50% 25.218 2,5 63,05 15,76 78,81 34,00 26,79
2013 51.445 50% 25.722 50% 25.722 2,5 64,31 16,08 80,38 36,00 28,94
2014 52.474 50% 26.237 50% 26.237 2,5 65,59 16,40 81,99 38,00 31,16
2015 53.523 50% 26.762 50% 26.762 2,5 66,90 16,73 83,63 40,00 33,45
2016 54.594 50% 27.297 50% 27.297 2,5 68,24 17,06 85,30 45,00 38,39
2017 55.685 50% 27.843 50% 27.843 2,5 69,61 17,40 87,01 50,00 43,50
2018 56.799 50% 28.400 50% 28.400 2,5 71,00 17,75 88,75 55,00 48,81
2019 57.935 50% 28.968 50% 28.968 2,5 72,42 18,10 90,52 60,00 54,31
2020 59.094 50% 29.547 50% 29.547 2,5 73,87 18,47 92,33 65,00 60,02
7 - 182
7 - 182
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.57. Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Satui
Tahun
Vol Sampah
Sarana Persampahan
(M3/Hari) Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah
Dump Truck
ArmRoll Truck
2010 24,00 150 44 5 12 2 1
2011 24,72 155 45 5 13 2 1
2012 26,79 168 49 6 14 2 1
2013 28,94 181 53 6 15 2 1
2014 31,16 195 57 7 16 2 2
2015 33,45 210 61 7 17 2 2
2016 38,39 240 70 8 20 2 2
2017 43,50 272 79 9 22 3 2
2018 48,81 306 88 10 25 3 2
2019 54,31 340 98 11 28 3 2
2020 60,02 376 109 13 31 4 3
5) Proyeksi Kebutuhan Lahan TPA
Timbulan sampah yang dihasilkan sampai dengan tahun 2020 adalah 118.839,27
M3. Dengan tingkat pemadatan sampah dalam area landfill adalah 600 Kg/M3
sedangkan tinggi timbunan sampah direncanakan 4 meter, maka kebutuhan luas
lahan TPA sampai dengan tahun 2020 adalah sekitar 0,997 Ha = 1 Ha.
D). Rencana Pengembangan Pelayanan Sampah di Kecamatan – Kecamatan yang belum
mempunyai TPA
Berdasarkan hasil Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kabupaten
Tanah Bumbu, maka pengembangan pengelolaan sampah untuk 6 (enam) kecamatan
yang belum mendapatkan pelayanan adalah sebagai berikut:
1) Wilayah Pelayanan
Wilayah Kecamatan yang sampai saat ini belum ada pelayanan sampah dan akan
mendapatkan pelayanan sampah adalah:
Kecamata Sungai Loban
Kecamatan Angsana
Kecamatan Kusan Hulu
Kecamatan Kuranji
Kecamatan Karang Bintang
Kecamatan Mantewe
2) Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan persampahan di wilayah pelayanan masih 0% dan direncanakan
baru pada tahun 2013 ada pelayanan sampah dengan tingkat pelayanan 10%.
Tingkat pelayanan sampah tersebut direncanakan meningkat dengan target
pelayanan adalah:
Tahun 2015 : 20%
Tahun 2020 : 45%
7 - 183
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.58. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Sungai Loban s/d Tahun 2020
Tahun
Proyeksi Penduduk
Kecamatan
Jumlah Penduduk Wilayah
Pelayanan
Jumlah Penduduk Non
Wilayah Pelayanan
Produksi Sampah
Volume Sampah Wil Pelayanan Volume Sampah Non Wil
Pelyanan Tingkat Pelayanan
Volume Sampah
Terlayani Domestik Non
Domestik Total Domestik
Non Domestik
Total
(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)
2010 23.157 30 % 6.948 70 % 16.211 2.5 17,37 4,34 21,17 40,53 10,13 50,66 0,00% -
2011 23.622 30 % 7.087 70 % 16.536 2.5 17,72 4,43 22,15 41,34 10,33 51,67 0,00% -
2012 24.095 30 % 7.228 70 % 16.866 2.5 18,07 4,52 22,59 42,17 10,54 52,71 0,00% -
2013 24.577 30 % 7.373 70 % 17.204 2.5 18,43 4,61 23,04 43,01 10,75 53,76 10,00% 2,30
2014 25.068 30 % 7.520 70 % 17.548 2.5 18,80 4,70 23,50 43,87 10,97 54,84 15,00% 3,53
2015 25.570 30 % 7.671 70 % 17.899 2.5 19,16 4,79 23,97 44,75 11,19 55,93 20,00% 4,79
2016 26.081 30 % 7.824 70 % 18.257 2.5 19,56 4,89 24,45 45,64 11,41 5705 25,00% 6,11
2017 26.603 30 % 7.981 70 % 18.622 2.5 19,95 4,99 24,94 46,55 11,64 58,19 30,00% 7,48
2018 27.135 30 % 8.140 70 % 18.994 2.5 20,35 5,09 25,44 47,49 11,87 59,36 35,00% 8,90
2019 27.677 30 % 8,303 70 % 19.374 2.5 20,76 5,19 25,95 48,44 12,11 60,54 40,00% 10,38
2020 28.231 30 % 8.649 70 % 19.762 2.5 21,17 5,29 26,47 49,40 12,35 61,755 45,00% 11,91
7 - 184
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.59. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Angsana s/d Tahun 2020
Tahun
Proyeksi Penduduk
Kecamatan
Jumlah Penduduk Wilayah
Pelayanan
Jumlah Penduduk Non
Wilayah Pelayanan
Produksi Sampah
Volume Sampah Wil Pelayanan Volume Sampah Non Wil Pelyanan Tingkat
Pelayanan
Volume Sampah
Terlayani Domestik Non
Domestik Total Domestik
Non Domestik
Total
(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)
2010 20.424 30 % 6.127 70 % 14.297 2.5 15,32 3,83 35,74 8,94 10,13 44,68 0,00% -
2011 20.883 30 % 6.250 70 % 14.583 2.5 15,62 3,91 36,46 9,11 10,33 45,57 0,00% -
2012 21.250 30 % 6.375 70 % 14.875 2.5 15,94 3,98 37,19 9,30 10,54 46,48 0,00% -
2013 21.675 30 % 6.502 70 % 15.172 2.5 16,26 4,06 37,93 9,46 10,75 47,41 10,00% 2,30
2014 22.108 30 % 6.632 70 % 15.476 2.5 16,58 4,15 38,69 9,67 10,97 48,36 15,00% 3,11
2015 22.550 30 % 6.765 70 % 15.785 2.5 16,91 4,23 39,46 9,87 11,19 49,33 20,00% 4,23
2016 23.001 30 % 6.900 70 % 16.101 2.5 17,25 4,31 40,25 10,06 11,41 50,32 25,00% 5,39
2017 23.461 30 % 7.038 70 % 16.423 2.5 17,60 4,40 41,06 10,26 11,64 51,32 30,00% 6,60
2018 23.931 30 % 7.179 70 % 16.751 2.5 17,95 5,49 41,88 10,47 11,87 52,35 35,00% 7,85
2019 24.409 30 % 7.323 70 % 17.086 2.5 18,31 4,58 42,72 10,68 12,11 53,40 40,00% 9,15
2020 24.897 30 % 7.469 70 % 17.428 2.5 18,67 4,67 43,57 10,89 12,35 54,46 45,00% 10,50
7 - 185
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.60. Proyesi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Kusan Hulu s/d Tahun 2020
Tahun
Proyeksi Penduduk Kecamatan
Jumlah Penduduk Wilayah
Pelayanan
Jumlah Penduduk
Non Wilayah
Pelayanan
Produksi Sampah
Volume Sampah Wil Pelayanan Volume Sampah Non Wil
Pelyanan Tingkat Pelayanan
Volume Sampah
Terlayani Domestik Non
Domestik Total Domestik
Non Domestik
Total
(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)
2010 26.229 30 % 7.869 70 % 13.361 2.5 19.67 4,92 24,59 45,90 11,48 57,38 0,00% -
2011 26.754 30 % 8.026 70 % 18.728 2.5 20.07 5,02 25,08 46,82 11,70 58,52 0,00% -
2012 27.289 30 % 8.187 70 % 19.102 2.5 20.47 5,12 25,58 47,76 11,94 59,69 0,00% -
2013 27.835 30 % 8.350 70 % 19.484 2.5 20.88 5,22 26,10 48,71 12,18 60,89 10,00% 2,61
2014 28.391 30 % 8.517 70 % 19.874 2.5 21.29 5,32 26,62 49,69 12,42 62,11 15,00% 3,99
2015 28.959 30 % 8.688 70 % 20.271 2.5 21.72 5,43 27,15 50,68 12,67 63,35 20,00% 5,43
2016 29.638 30 % 8.862 70 % 20.677 2.5 22.15 5,54 27,69 51.69 12,92 64,62 25,00% 6,92
2017 30.129 30 % 9.039 70 % 21.090 2.5 22.60 5,65 28,25 52,73 13,18 65,91 30,00% 8,47
2018 30.732 30 % 9.220 70 % 21.512 2.5 23.05 5,76 28,81 53,78 13,45 67,23 35,00% 10,08
2019 31.346 30 % 9.404 70 % 21.943 2.5 23.51 5,88 29,39 54,86 13,71 68,57 40,00% 11,75
2020 31.973 30 % 9.592 70 % 22.381 2.5 23.98 6,00 29,98 55,95 13,99 69,94 45,00% 13,49
7 - 186
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.61. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Kuranji s/d Tahun 2020
Tahun
Proyeksi Penduduk
Kecamatan
Jumlah Penduduk Wilayah
Pelayanan
Jumlah Penduduk
Non Wilayah
Pelayanan
Produksi Sampah
Volume Sampah Wil Pelayanan Volume Sampah Non Wil
Pelyanan Tingkat Pelayanan
Volume Sampah
Terlavani Domestik Non
Domestik Total Domestik
Non Domestik
Total
(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)
2010 9.797 30 % 2.939 70 % 6.858 2.5 7,35 1,84 9,18 17,14 4,29 21,43 0,00% -
2011 9.993 30 % 2.998 70 % 6.995 2.5 7,49 1,87 9,37 17,49 4,37 21,86 0,00% -
2012 10.193 30 % 3.058 70 % 7.135 2.5 7,64 1,91 9,53 17,84 4,46 22,30 0,00% -
2013 10.397 30 % 3.119 70 % 7.278 2.5 7,80 1,95 9,75 18,19 4,55 22,74 10,00% 0,97
2014 10.605 30 % 3.181 70 % 7.423 2.5 7,95 1,99 9,94 18,56 4,64 23,20 15,00% 1,49
2015 10.817 30 % 3.245 70 % 7.572 2.5 8,11 2,03 10,14 18,93 4,73 23,66 20,00% 2,03
2016 11.033 30 % 3.310 70 % 7.723 2.5 8,27 2,07 10,34 19,31 4,83 24,13 25,00% 2,59
2017 11.254 30 % 3.376 70 % 7.878 2.5 8,44 2,11 10,55 19,69 4,92 24,62 30,00% 3,17
2018 11.479 30 % 3.444 70 % 8.035 2.5 8,61 2,15 10,76 20,09 5,02 25,11 35,00% 3,77
2019 11.708 30 % 3.513 70 % 8.196 2.5 8,78 2,20 10,98 20,49 5,12 25,61 40,00% 4,39
2020 11.943 30 % 3.583 70 % 8.360 2.5 8,96 2,24 11,20 20,90 5,22 26,12 45,00% 5,04
7 - 187
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.62. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Karang Bintang s/d Tahun 2020
Tahun
Proyeksi Penduduk Kecamatan
Jumlah Penduduk Wilayah
Pelayanan
Jumlah Penduduk Non
Wilayah Pelayanan
Produksi Sampah
Volume Sampah wil.pelayanan Volume Sampah Non
wil.pelayanan Tingkat Pelayanan
Volume Sampah
Terlayani Domestik Non
Domestik Total Domestik
Non Domestik
Total
(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)
2010 22.623 30% 6.787 70% 15.836 2,5 16,97 4,24 21,21 39,59 9,90 49,49 0,00% -
2011 23.075 30% 6.923 70% 16.153 2,5 17,31 4,33 21,63 40,38 10,10 50,48 0,00% -
2012 23.537 30% 7.061 70% 16.476 2,5 17,65 4,41 22,07 41,19 10,30 51,49 0,00% -
2013 24.007 30% 7.202 70% 16.805 2,5 18,01 4,50 22,51 42,01 10,50 52,52 10,00% 2,25
2014 24.487 30% 7.346 70% 17.141 2,5 18,37 4,59 22,96 42,85 10,71 53,57 15,00% 3,44
2015 24.997 30% 7.493 70% 17.484 2,5 18,73 4,68 23,42 43,71 10,93 54,64 20,00% 4,68
2016 25.477 30% 7.643 70% 17.834 2,5 19,11 4,78 23,88 44,58 11,15 55,73 25,00% 5,97
2017 25.986 30% 7.796 70% 18.190 2,5 19,49 4,87 24,36 45,48 11,37 56,84 30,00% 7,31
2018 26.506 30% 7.952 70% 18.554 2,5 19,88 4,97 24,85 46,39 11,60 57,98 35,00% 8,70
2019 27.036 30% 8.111 70% 18.925 2,5 20,28 5,07 25,35 47,31 11,83 59,14 40,00% 10,14
2020 27.577 30% 8.273 70% 19.304 2,5 20,68 5,17 25,85 48,26 12,06 60,32 45,00% 11,63
7 - 188
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.63. Proyeksi Tingkat Pelayanan Sampah Kecamatan Mentewe s/d Tahun 2020
Tahun
Proyeksi Penduduk Kecamatan
Jumlah Penduduk Wilayah
Pelayanan
Jumlah Penduduk Non
Wilayah Pelayanan
Produksi Sampah
Volume Sampah wil.pelayanan Volume Sampah Non
wil.pelayanan Tingkat Pelayanan
Volume Sampah
Terlayani Domestik Non
Domestik Total Domestik
Non Domestik
Total
(Jiwa) (%) (Jiwa) (%) (Jiwa) (L/Org/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (M3/Hr) (%) (M3/Hr)
2010 27.282 30% 8.185 70% 19.097 2,5 20,46 5,12 25,58 47,74 11,94 59,68 0,00% -
2011 27.828 30% 8.348 70% 19.479 2,5 20,87 5,22 26,09 48,70 12,17 60,87 0,00% -
2012 28.384 30% 8.515 70% 19.869 2,5 21,29 5,32 26,61 49,67 12,42 62,09 0,00% -
2013 28.952 30% 8.686 70% 20.266 2,5 21,71 5,43 27,14 50,67 12,67 63,33 10,00% 2,71
2014 29.531 30% 8.859 70% 20.672 2,5 22,15 5,54 27,69 51,68 12,92 64,60 15,00% 4,15
2015 30.121 30% 9.036 70% 21.085 2,5 22,59 5,65 28,24 52,71 13,18 65,89 20,00% 5,65
2016 30.724 30% 9.217 70% 21.507 2,5 23,04 5,76 28,80 53,77 13,44 67,21 25,00% 7,20
2017 31.338 30% 9.402 70% 21.937 2,5 23,50 5,88 29,38 54,84 13,71 68,55 30,00% 8,81
2018 31.965 30% 9.590 70% 22.376 2,5 23,97 5,99 29,97 55,94 13,98 69,92 35,00% 10,49
2019 32.604 30% 9.781 70% 22.823 2,5 24,45 6,11 30,57 57,06 14,26 71,32 40,00% 12,23
2020 33.257 30% 9.997 70% 23.280 2,5 24,94 6,24 31,18 58,20 14,55 72,75 45,00% 14,03
7 - 189
7 - 189
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
3) Proyeksi kebutuhan Sarana Persampahan
Sarana persampahan yang diperlukan antara lain:
Bin Beroda 120 liter
TPS (1m3)
Gerobak Sampah (1 m3)
Dump Truck (6 m3)
Proyeksi kebutuhan sarana persampahan di kecamatan-kecamatan yang sampai
saat ini belum ada pelayanan sampah disajikan pada table berikut.
Tabel 7.64. Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Sungai Loban
Tahun
Vol Sampah Terlayani
Sarana Persampahan
Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah
Dump Truck
Arm Roll Truck
(M3/Hari) (120 Liter) (1 M3) (6 M3) (1 M3) (6 M3) (6 M3)
2010 - - -
2011 - - -
2012 - - -
2013 2,00 15 7 2 1
2014 3,53 23 11 2 1
2015 4,79 30 15 3 1
2016 6,11 39 19 4 1
2017 7,48 47 23 4 1
2018 8,90 56 27 5 1
2019 10,38 65 32 6 1
2020 11,91 75 36 6 1
Tabel 7.65. Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Angsana
Tahun
Vol Sampah Terlayani
Sarana Persampahan
Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah
Dump Truck
Arm Roll Truck
(M3/Hari) (120 Liter) (1 M3) (6 M3) (1 M3) (6 M3) (6 M3)
2010 - - -
2011 - - -
2012 - - -
2013 2,03 13 7 2 1
2014 3,11 20 10 2 1
2015 4,23 27 13 3 1
2016 5,39 34 17 3 1
2017 6,60 42 20 4 1
2018 7,85 50 24 4 1
2019 9,15 58 28 5 1
2020 10,50 66 32 6 1
7 - 190
7 - 190
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.66. Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Kusan Hulu
Tahun
Vol Sampah Terlayani
Sarana Persampahan
Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah
Dump Truck
Arm Roll Truck
(M3 / Hr) (120 Liter) (1 M3) (6 M3) (1 M3) (6 M3) (6 M3)
2010 - - - - -
2011 - - - - -
2012 - - - - -
2013 2,61 17 8 2 1
2014 3,99 25 12 2 1
2015 5,43 34 17 3 1
2016 6,92 44 21 4 1
2017 8,47 53 26 5 1
2018 10,08 64 31 6 1
2019 11,75 74 36 6 1
2020 13,49 85 41 7 2
Tabel 7.67.
Kebutuhan Sarana Persampahan Kecamatan Karang Bintang
Tahun
Vol Sampah Terlayani
Sarana Persampahan
Bin Roda TPS Container Gerobak Sampah
Dump Truck
Arm Roll Truck
(M3 / Hari) (120 Liter) (1 M3) (6 M3) (1 M3) (6 M3) (6 M3)
2010 - - - - -
2011 - - - - -
2012 - - - - -
2013 2,25 15 7 2 1
2014 3,44 22 11 2 1
2015 4,68 30 15 3 1
2016 5,97 38 18 3 1
2017 7,31 46 22 4 1
2018 8,70 55 27 5 1
2019 10,14 64 31 6 1
2020 11,63 73 35 6 1
7 - 191
7 - 191
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.11.2. KONDISI EKSISTING
Secara umum sistem pengelolaan Persampahan di Kabupaten Tanah Bumbu masih
menggunakan pola lama yang di kenal dengan 3P, yaitu Pengumpulan, Pengangkutan dan
Pemrosesan akhir sampah (Buang-Kumpul-Angkut). Sub sistem pengelolaan sampah di
Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebagai berikut:
1. Aspek Teknis
A. Sumber Timbulan Sampah dan Daerah Pelayanan
Sampah Kabupaten Tanah Bumbu berasal dari berbagai sumber seperti dari perumahan,
pasar, rumah sakit, tempat-tempat umum, dan industri. Sampah organik dan rumah tangga
mendominasi komposisi sampah yang dihasilkan di Kabupaten Tanah Bumbu.
Untuk penanganan sampah di Kota Tanah Bumbu, bentuk pengelolaan sampah yang
dilaksanakan oleh dinas meliputi penyapuan jalan utama, pertokoan, pembersihan saluran-
saluran di sepanjang jalan utama, dan penanganan sebagian permukiman. Pelayanan yang
dilakukan untuk daerah permukiman hanya meliputi pengangkutan dan pemrosesan akhir,
dimana pengumpulan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat.
Selain dari partisipasi masyarakat di Kabupaten yang besar dalam pengelolaan sampah,
saat ini TPA yang ada masih mampu menampung sampah yang ada. Daerah pelayanan
kebersihan dari Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu sampai saat
ini belum melayani seluruh wilayahnya. Bagi wilayah kependudukan yang belum terlayani
oleh Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu, maka umumnya
penduduk membersihkan sampah dengan cara menimbun dan membakar sampah.
Kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang Empat dilayani oleh TPA Sungai Dua,
Kecamatan Kusan Hilir dilayani oleh TPA Pagatan dan Kecamatan Satui dilayani oleh TPA
Sungai Danau. Untuk 6 (enam) kecamatan lainnya sampai saat ini belum ada pelayanan
karena belum mempunyai TPA.
Gambar 7.21. Salah Satu Contoh Pewadahan Sampah Di Wilayah Perkotaan (Semi Tetap)
7 - 192
7 - 192
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
B. Prosentase pelayanan
Berdasarkan data dari RPI2JM Kabupaten Tanah Bumbu 2014, prosentase pelayanan
sampah sampai saat ini adalah 41,2%. Prosentasi ini merupakan prosentasi pelayanan
berdasarkan pada daerah pelayanan 4 kecamatan saat ini. Jika dikaitkan dengan jumlah
penduduk seluruh Kabupaten Tanah Bumbu maka pelayanan persampahan baru mencapai
13,9%. Bila dilihat dari seluruh wilayah perkotaan di Kabupaten Tanah Bumbu maka
prosentase pelayanan sampah adalah 33,3%. Bila merujuk dari data 2015 terkait sampah
yang masuk ke TPA sekitar 27 ton/hari atau setara dengan 192 m3/hari dengan pendekatan
densitas sampah 150 kg/m3 maka prosentase pelayanan saat ini dibandingkan dengan
jumlah penduduk seluruh 4 wilayah kecamatan adalah 37,5 % - 40%, sedangkan terhadap
daerah perkotaan di 4 wilayah perkotaan (∑ penduduk perkotaan pada 4 wilayah
pelayanan 2013 adalah 119.649 jiwa) adalah 64% dan sekitar 25.5 % di bandingkan dengan
sampah yang dihasilkan seluruh Kabupaten Tanah Bumbu baik perkotaan maupun
perdesaan)
C. Sub Sistem Pengumpulan Sampah Kabupaten Tanah Bumbu
Pola pengumpulan sampah saat ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pola pengumpulan individual tidak langsung untuk beberapa sumber penghasil
sampah yaitu permukiman, perkantoran, perdagangan dan industri
2. Pola pengumpulan komunal langsung untuk sampah yang dihasilkan dari jalan jalan
perkotaan maupun sebagian wilayah perdagangan serta sebagian industri/pabrik
3. Pengumpulan dilakukan dengan peralatan gerobak sampah
Pengumpulan dari sumber penghasil sampah ke TPS/Transfer Depo dilakukan oleh Dinas
Kebersihan kota yang melayani: tempat umum, jalan utama, tempat pembuangan sampah
sementara dan di sekitar sungai.
7 - 193
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.9. Sebaran TPS, Depo, Dan Container Sampah Kabupaten Tanah Bumbu
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU
7 - 194
7 - 194
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Berikut Diagram Alir Pengumpulan Sampah di Kabupaten Tanah Bumbu.
Diambil Petugas Sampah Untuk Buang Langsung
Menggunakan Truk Sampah
Diambil petugas sampah menggunakan gerobak/ motor roda 3
Diambil Dump Truck
Disapu Petugas
DDiambil Dump Truck
TPA
TPS/Bak Sampah di
Lokasi Sampah
Permukiman
Sampah
Pasar
TPS TPA Sampah
Perkantoran/Hotel
TPS Sampah Penyapuan
Jalan TPA
7 - 195
7 - 195
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
D. Sub Sistem Penampungan Sementara Sampah Kabupaten Tanah Bumbu
Untuk melakukan penampungan sementara pada sampah yang dikumpulkan dengan pola
pelayanan individual tidak langsung atau komunal tidak langsung, Pemerintah Kabupaten
Tanah Bumbu melakukan proses penampungan sementara pada sarana TPS dalam bentuk
sebagian besar container maupun transfer Depo
Ada beberapa Depo Sampah yang dibangun untuk membantu pengangkutan sampah,
terutama untuk kawasan perkotaan. Beberapa depo sampah yang ada antara lain Depo
Baroqah dan Depo Bersujud di Kecamatan Simpang Empat, dan Depo Sampah yang berada
di Desa Karang Sari Kecamatan Angsana. Namun eksistensi yang dapat dilihat adalah pada
Depo Sampah Baroqah yang terletak di Desa Baroqah Kecamatan Simpang Empat, dimana
sampai saat ini pengangkutan sampah di desa layanan masih berjalan. Sedangkan untuk
Depo Bersujud sudah tidak beroperasi lagi, dan Depo di Desa Karangsari belum beroperasi.
Gambar 7.22.
Salah Satu Kondisi Container Di Wilayah Pagatan (Kiri), Kusan Hilir Dan Angkutan Sampah Di Kecamatan Simpang Empat (Kanan)
E. Sub Sistem Pengangkutan Sampah Kabupaten Tanah Bumbu
Pola pengangkutan sampah menggunakan peralatan dump truk, ARM maupun tossa.
Pengangkutan adalah proses pemindahan sampah dari TPS menuju Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA). Model pengangkutan sampah terbagi dalam 2 jenis yaitu Hauled Container
System (HCS) dan Stationary Container System (SCS). Hauled Container System adalah
sistem kontainer di TPS-dengan cara kendaraan pengangkut keluar dari pool langsung
menuju ke TPS, menaruh kontainer yang kosong dan kemudian membawa kontainer yang
berisi sampah menuju TPA. Dari TPA, kendaraan truk dengan kontainer kosong menuju
kontainer yang berisi sampah di TPS berikutnya sampai dengan ritasi yang terakhir.
7 - 196
7 - 196
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Sedangkan Stationary Container System (SCS) adalah sistem daimana kendaraan menuju
kontainer pertama, sampah dituangkan kedalam truk (sampah dipadatkan) dan kemudian
kendaraan menuju kontainer/transfer depo berikutnya sampai truk penuh untuk kemudian
menuju TPA. Pada kegiatan pengangkutan sampah sangat tergantung dari pola jaringan
jalan yang dilalui dan jangkauan pelayanan atau batas-batas geografis yang dapat dijangkau
oleh transportasi sampah.
Sistem pengangkutan sampah di Kabupaten Tanah Bumbu menggunakan sistem HCS
(Hauled Container System) yaitu kendaraan pengangkut keluar dari pool menuju TPS
dengan meletakkan container kosong dan mengambil container yang penuh sampah untuk
dibawa ke TPA maupun dengan sistem SCS (Stationary Container System) yaitu kendaraan
menuju container pertama, sampah dituangkan ke dalam truk dan kemudian menuju ke
container berikutnya sampai truk sampah penuh dan dibawa ke TPA.
F. Sub Sistem Pengolahan Sampah
Sub Sistem penting dalam proses pengelolaan sampah adalah sub sistem pengolahan. Sub
sistem pengolahan merupakan bagian yang strategis untuk memperpanjang usia pakai TPA,
karena akan terdapat pengurangan volume timbulan sampah yang masuk ke TPA. Dalam
Permen PU Nomer 3 Tahun 2013 disebutkan bahwa pengolahan sampah meliputi kegiatan
:
a. Pemadatan
b. Pengomposan
c. Daur ulang materi; dan
d. Mengubah sampah menjadi sumber energi.
Untuk sistem pengolahan sampah di Kabupaten Tanah Bumbu telah memiliki TPS 3R
dengan kapasitas kurang lebih 5 m3/hari dan beberapa bank sampah. Terdapat 1 unit di
desa Sarigadung kecamatan Simpang Empat dengan kapasitas Sampah basah 2 m³/hari dan
Sampah kering 3 m³/hari atau total 5 m3/hari. Dengan pengolahan 5 m3 atau 5000 liter,
maka dengan rata rata volume sampah yang dihasilkan untuk kota kecil dan sedang antara
2,0-2,5 liter/orang/hari (diambil nilai 2,3 liter/orang/hari) maka 1 TPS 3R dapat melayani
kurang lebih 2174 jiwa. Selain itu terdapat beberapa bank sampah yang diselenggarakan
oleh sekolah dan BLHD. Beberapa data bank sampah adalah sebagai berikut:
1. Bank Sampah Komplek Perkantoran Gunung Tinggi Induk
2. Bank Sampah Komunitas Peduli Lingkungan di Komplek Bamega Harapan Permai
7 - 197
7 - 197
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
3. Sekolah sekolah sebagai berikut:
a. SMP 1 Simpang Empat
b. SMP 1 Mantewe
c. SMP 1 Sei Loban
d. SMP 2 Angsana
e. SMP 1 Angsana
f. SDN 1 Sari Mulya Mantewe
g. SMA 1 Satui
h. SDN 1 Sei Loban
Rata rata dalam satu bulan dapat ditangani sampah di Bank sampah 197,86 Kg/Bulan atau
6.6 Kg/Hari. Dengan mengambil densitas sampah sekitar 180 kg/m3 maka volume sampah
yang ditangani adalah 0.04 m3/hari atau melayani 267 orang dengan asumsi volume
timbulan sampah dari Bank sampah terbesar dari siswa dengan volume timbulan perkapita
sekitar 0,15 liter.
Tabel 7.68. Kondisi Eksisting PSP
Sumber: Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan
G. Pola Pemrosesan Akhir Sampah Kabupaten Tanah Bumbu
Berdasarkan UU no 18 tahun 2008 Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) sampah adalah
tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman
bagi manusia dan lingkungan. Terdapat 3 (tiga) buah TPA di Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu
2 (dua) lokasi masih menerapkan sistem Open Dumping yang saat ini telah dilarang dan
harus ditingkatkan sistem atau metode penimbunannya dan 1 (satu) lokasi sudah
menerapkan sistem Control Landfill yaitu di TPA Sei Dua Kec. Simpang Empat. Berikut data
jumlah sampah terangkut di Kecamatan Batulicin dan Kecamatan Simpang Empat tahun
2014 yang masuk di TPA Sei Dua Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu,
Luasan masih masing TPA adalah sebagai berikut:
TPA Simpang Empat : 8 Ha
TPA Sungai Danai : 2 Ha
TPA Satui : 2 Ha
SARANA PERSAMPAHAN EKSISTING
TPS 3R 1
GEROBAK 10
SEPEDA MOTOR RODA 3 17
KONTAINER 19
TRUK SAMPAH 22
7 - 198
7 - 198
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.69. Jumlah Sampah Terangkut Di Kecamatan Simpang Empat dan Batulicin
No. Nama Kelurahan/ Desa Jumlah Timbunan Sampah
(Ton/ Hari)
Volume Timbulan Sampah (M3/Hari) Dengan Pendekatan Densitas Sampah
150-200 Kg/M3
A. Kecamatan Batulicin:
1 Kel. Batulicin 4 26,6
2 Desa Kersik Putih 1,5 10
3 Kel. Gunung Tinggi 1,5 10
Jumlah A : 7 46.6
B. Kecamatan Simpang Empat:
1 Kel. Tungkaran Pangeran 3 20
2 Kel. Kampung Baru 6 40
3 Desa Baroqah 3 30
4 Desa Bersujud 2 13.3
5 Desa Gunung Antasari 0,7 4,7
6 Desa Gunung Besar 0,7 4,7
7 Desa Manunggal 0,7 4,7
8 Desa Sarigadung 1,5 10
9 Desa Sejahtera 2 13,3
10 Desa Sungai Kecil 0,7 4,7
Jumlah B : 20 145.4
Jumlah A Dan B 27 192
Sumber : Data Dari Dinas Tata Bangunan Dan Kebersihan, 2015 Diolah
Gambar 7.23.
Kondisi TPA Betung Di Desa Betung Kecamatan Kusan Hilir
7 - 199
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Peta 7.10. Letak Lokasi TPA Kabupaten Tanah Bumbu
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN TANAH BUMBU
7 - 200
7 - 200
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.11.3. PEMASALAHAN DAN TANTANGAN
Berdasarkan arahan kebijakan, isu strategis dan kondisi eksisting maka terdapat
permasalahan pengelolaan persampahan di Kabupaten Tanah Bumbu diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Prosentase standar pelayanan minimal bidang persampahan (SPM) belum tercapai
karena terutama terkait dengan pengurangan sampah perkotaan yang harus
tercapai 20% diakhir tahun 2019, 70 prosen pengangkut sampah di TPA maupun
70% pengoperasian TPA dan juga belum tercapainya Sasaran RPJMN 2015-2015
bidang Infrastruktur yaitu tercapainya 100% pelayanan sanitasi (air limbah
domestik, sampah dan drainase lingkungan) yakni 85% penduduk terlayani akses
sesuai Standard Pelayanan Minimal (SPM) dan 15 persen sesuai kebutuhan dasar
(basic needs).
2. Prasarana dan sarana persampahan yang kurang untuk dapat menjangkau wilayah
perkotaan di Kabupaten Tanah Bumbu, baik TPS maupun container, terutama pada
area area penghasil sampah besar
3. Area pelayanan cukup jauh antara satu kecamatan dengan lainnya sehingga
keberadaan TPA tidak mampu melayani semua wilayah.
4. Terdapat Operasional TPA yang masih menggunakan sistem Open dumping, dan
untuk sistem controlled landfill belum terdapat karena adanya pemanfaatan gas
metan dari kegiatan TPA.
5. Prasarana dan Sarana Persampahan (PSP) untuk TPA kurang memadai terutama alat
berat yang digunakan untuk pemadatan sampah
6. Belum terdapat sistem pengolahan sampah terpadu TPS3R
7. Dinas yang menangani kebersihan dan persampahan masih menjadi satu struktur
dengan bidang pengelolaan pasar dan tata bangunan. Seksi yang berada di bawah
Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan melum maksimal mencerminkan adanya seksi
perencanaan dan pengembangan bidang persampahan.
8. Tarif Retribusi untuk permukiman yang ditemukan masih sangat rendah karena
memiliki tariff Rp. 1000-2000 sehingga belum mampu merecovery biaya pengadaan
prasarana dan sarana sampah
9. Belum semua penghasil sampah terkena tarif retribusi seperti penginapan, hotel
non bintang, guest house, rumah sakit swasta, klinik atau fasum dan fasos lainnya.
7 - 201
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
7.11.4. USULAN PROGRAM DAN PEMBIAYAAN
Usulan program pengembangan Penyehatan Lingkungan dibidang persampahan yang direncanakan di Kabupaten Tanah Bumbu meliputi tahun
2016-2025. Berikut program dan pembiayaan di bidang persampahan.
Tabel 7.70. Program dan Pembiayaan Persampahan Tahun 2016-2025
PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN
TARGET PER TAHUN (x 1000)
2016 2017 2018 2019 2020
JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Penambahan prasarana dan sarana
Pengadaan TPS 3R (bangunan +peralatan komposting)
Kab. Tanah Bumbu
29 Unit 17,250,000 APBD
KABUPATEN/APBN - 11 3,750,000 5 4,500,000 7 4,500,000 1 750,000
Pengadaan Peralatan K3 Pekerja TPS 3R
Kab. Tanah Bumbu
40 Unit 220,000 APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA
- - 11 50,000 5 60,000 7 60,000 1 10,000
Perencanaan
Review PTMP Kabupaten Tanah Bumbu
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 500,000 APBD KABUPATEN - - 11 500,000 - - - - - -
Penyusunan Rencana Induk dan Detail Perencanaan Teknis Sistem Persampahan Kab. Tanah Bumbu
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 750,000 APBD 1 750,000 11 - - - - - - -
DED TPS 3R Kab. Tanah
Bumbu 40 Paket 1,800,000 APBD KABUPATEN - - 11 100,000 5 600,000 7 600,000 1 100,000
Pengadaan Lahan
Pengadaan dan Pembebasan Lahan 500 m2
Kab. Tanah Bumbu
500 m2 1,900,000 APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA
-
11 100,000 5 600,000 7 600,000 1 100,000
Perijinan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Sistem Persampahan Kab. Tanah Bumbu
Kab. Tanah Bumbu
40 paket
1,700,000 APBD KABUPATEN 1 600,000 11 250,000 5 300,000 7 300,000 1 50,000
Penguatan kelembagaan
7 - 202
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN
TARGET PER TAHUN (x 1000)
2016 2017 2018 2019 2020
JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Sosialiasi dan Pembentukan KSM
Kab. Tanah Bumbu
9 Paket 450,000 APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA
- - 11 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000
Pelatihan TPS 3R Kab. Tanah
Bumbu 9 Paket 430,000
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA
- - 11 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000
Peningkatan Kinerja TPS 3R
9 Paket 90,000 APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA
- - 11 10,000 1 10,000 1 10,000 1 10,000
Pembentukan bank sampah
Kab. Tanah Bumbu
9 Unit 450,000 APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA
- - 11 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000
Sosialisasi 3R Sampah Kab. Tanah
Bumbu 9 Paket 450,000
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA
- - 11 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000
Pengadaan komposter (pendukung sosialisasi TPS 3R)
Kab. Tanah Bumbu
900 Unit 450,000 APBD PROV, CSR PIHAK SWASTA
- - 100 50,000 100 50,000 100 50,000 100 50,000
Penambahan prasarana dan sarana
Pengadaan Gerobak Kab. Tanah
Bumbu 405 Unit 1,293,000
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA
8 78,000 5 78,000 11 48,000 41 189,000 7 24,000
Pengadaan Tossa Kab. Tanah
Bumbu 91 Unit 2,645,000
APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA
- 100,000 4 120,000 8 270,000 16 570,000 4 175,000
Pengadaan Container Kab. Tanah
Bumbu 119 unit 335,000 APBD PROV 29 25,000 3 25,000 3 20,000 10 55,000 3 15,000
Pengadaan Truk Sampah Kab. Tanah
Bumbu 80 Unit 47,250,000 APBD PROV - 4,500,000 13 4,500,000 - 4,500,000 7 10,500,000 3 2,250,000
Penguatan kelembagaan
Pelatihan teknik dan pendidikan (Bintek)
Kab. Tanah Bumbu
5 Paket 500,000 APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA
1 100,000 0 - 1 100,000 0 -
Sosialisasi/Diseminasi/Workshop/Seminar
Kab. Tanah Bumbu
9 paket 450,000 APBD KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA
1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000
Studi Evaluasi kelembagaan pengelola sampah
Kab. Tanah Bumbu
2 Paket 600,000 APBD KABUPATEN
1 300,000
Penguatan Regulasi
Studi Evaluasi Perda/Sistem Pengaturan Bidang Kebersihan
Kab. Tanah Bumbu
2 Paket 600,000 APBD KABUPATEN
1 300,000
Peningkatan kinerja TPA
7 - 203
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN
TARGET PER TAHUN (x 1000)
2016 2017 2018 2019 2020
JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Sei Dua
Penyusunan DED TPA Kabupaten Tanah Bumbu
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 800,000 APBD KABUPATEN
1 800,000
Desain instalasi gas methane
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 100,000 APBD KABUPATEN
1 100,000
Monitoring IPL Kab. Tanah
Bumbu 10 Kali 200,000 APBD KABUPATEN 1 20,000 1 20,000 1 20,000 1 20,000 1 20,000
Penyusunan Dokumen UKL UPL untuk pembangunan TPA
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 100,000 APBD KABUPATEN
1 100,000
Pembangunan sel sampah 3 ha Sei Dua
Kab. Tanah Bumbu
1 paket 15,000,000 APBN
1 15,000,000
Pembangunan Instalasi gas Kab. Tanah
Bumbu 1 Paket 150,000 APBD KABUPATEN
1 150,000
Pembelian peralatan berat TPA buldozer
Kab. Tanah Bumbu
1 Unit 4,000,000 APBN / APBD KABUPATEN
1 4,000,000
Pengadaan Lahan Pengembangan
Kab. Tanah Bumbu
2 ha 18,000,000 APBD KABUPATEN
1 4,500,000 1 4,500,000
Pengadaan Tanah Urug Kab. Tanah
Bumbu 7.052
m3 394,320 APBD KABUPATEN
411 41101 509 50,933 639 63,911 694 69,404
DED TPA pengembangan Kab. Tanah
Bumbu 1 Paket 350,000 APBD KABUPATEN
Studi penutupan/revitalisasi TPA
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 350,000 APBD KABUPATEN
Pembangunan pengembangan TPA
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 15,000,000 APBN
Peningkatan kinerja TPA Sungai Danau
Penutupan TPA Kusan Hilir Kab. Tanah
Bumbu 1 Paket 500,000 APBD KABUPATEN
1 500,000
Monitoring penutupan TPA
1 Paket 90,000 APBD KABUPATEN
1 10,000 1 10,000 1 10,000 1 10,000
Pengadaan Lahan TPST 3 R
5 ha 1,500,000 APBD KABUPATEN
1 1,500,000
Pembuatan Dokumen Lingkungan
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 200,000 APBD KABUPATEN
1 200,000
Pembangunan TPST 3 R Kab. Tanah
Bumbu 1 Paket 5,000,000 APBD KABUPATEN
1 5,000,000
7 - 204
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN
TARGET PER TAHUN (x 1000)
2016 2017 2018 2019 2020
JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Pembelian bulldozer Kab. Tanah
Bumbu 2 Unit 8,500,000
APBN / APBD KABUPATEN
1 4,000,000
penyusunan Dokumen UKL UPL
Kab. Tanah Bumbu
1 paket 150,000 APBD KABUPATEN
1 150,000
DED TPA pengembangan Kab. Tanah
Bumbu 1 Paket 350,000 APBD KABUPATEN
Pembangunan pengembangan TPA
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 7,500,000 APBN
Peningkatan kinerja TPA Kusan Hilir
Penyusunan DED TPST 3R pengembangan sel sampah 2 ha
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 250,000 APBD KABUPATEN
1 250,000
Peningkatan sel sampah
1 Paket 500,000 APBD KABUPATEN
Pembelian bulldozer
1 Unit 4,004,500 APBD KABUPATEN
1 4,000,000
penyusunan Dokumen UKL UPL
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 150,000 APBD KABUPATEN
1 150,000
Pengadaan Lahan Pengembangan 3 Ha
Kab. Tanah Bumbu
3 Ha 9,000,000 APBD KABUPATEN
DED TPA pengembangan Kab. Tanah
Bumbu 1 Paket 350,000 APBD KABUPATEN
Pembuatan Dokumen Lingkungan
Kab. Tanah Bumbu
1 paket 200,000 APBD KABUPATEN
Pembangunan pengembangan TPA
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 7,500,000 APBN
Peninjauan Tarif Retribusi
Studi tarif retribusi sampah
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 300,000 APBD KABUPATEN
1 300,000
Sosialisasi Perda tarif retribusi
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 150,000 APBD KABUPATEN
1 150,000
180,751,820
6,073,000
17,954,101
21,338,933
37,777,911
11,883,404
7 - 205
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
Tabel 7.71. Program Dan Pembiayaan Tahun 2020-2025
PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN
TARGET PERTAHUN
2021 2022 2023 2024 2025
JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Penambahan prasarana dan sarana
Pengadaan TPS 3R (bangunan +peralatan komposting)
Kab. Tanah Bumbu
29 Unit 17,250,000 APBD
KABUPATEN/APBN
1 750,000 - - 1 750,000 1 1,500,000 1 750,000
Pengadaan Peralatan K3 Pekerja TPS 3R
Kab. Tanah Bumbu
40 Unit 220,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1 10,000 - - 1 - 1 20,000 1 10,000
Perencanaan
Review PTMP Kabupaten Tanah Bumbu
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 500,000 APBD
KABUPATEN - - - - - - - - - -
Penyusunan Rencana Induk dan Detail Perencanaan Teknis Sistem Persampahan Kab. Tanah Bumbu
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 750,000 APBD - - - - - - - - - -
DED TPS 3R Kab. Tanah
Bumbu 40 Paket 1,800,000
APBD KABUPATEN
1 100,000 - - 1 - 1 200,000 1 100,000
Pengadaan Lahan
Pengadaan dan Pembebasan Lahan 500 m2
Kab. Tanah Bumbu
500 m2 1,900,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1 100,000 - - 1 100,000 1 200,000 1 100,000
Perijinan
Penyusunan Dokumen Lingkungan Sistem Persampahan Kab. Tanah Bumbu
Kab. Tanah Bumbu
40 paket 1,700,000 APBD
KABUPATEN 1 50,000 - - - - 1 100,000 1 50,000
Penguatan kelembagaan
Sosialiasi dan Pembentukan KSM
Kab. Tanah Bumbu
9 Paket 450,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000
7 - 206
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN
TARGET PERTAHUN
2021 2022 2023 2024 2025
JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Pelatihan TPS 3R Kab. Tanah
Bumbu 9 Paket 430,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1 50,000 1 50,000 1 30,000 1 50,000 1 50,000
Peningkatan Kinerja TPS 3R
9 Paket 90,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1 10,000 1 10,000 1 10,000 1 10,000 1 10,000
Pembentukan bank sampah Kab. Tanah
Bumbu 9 Unit 450,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000
Sosialisasi 3R Sampah Kab. Tanah
Bumbu 9 Paket 450,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000
Pengadaan komposter (pendukung sosialisasi TPS 3R)
Kab. Tanah Bumbu
900 Unit 450,000 APBD PROV, CSR PIHAK SWASTA
100 50,000 100 50,000 100 50,000 100 50,000 100 50,000
Penambahan prasarana dan sarana
Pengadaan Gerobak Kab. Tanah
Bumbu 405 Unit 1,293,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
45 135,000 67 294,000 11 36,000 12 42,000 88 369,000
Pengadaan Tossa Kab. Tanah
Bumbu 91 Unit 2,645,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
34 630,000 6 210,000 6 210,000 7 240,000 4 120,000
Pengadaan Container Kab. Tanah
Bumbu 119 unit 335,000 APBD PROV 52 120,000 4 20,000 4 20,000 4 20,000 3 15,000
Pengadaan Truk Sampah Kab. Tanah
Bumbu 80 Unit 47,250,000 APBD PROV 34 9,750,000 4 1,500,000 4 3,000,000 4 4,500,000 3 2,250,000
Penguatan kelembagaan
Pelatihan teknik dan Kab. Tanah 5 Paket 500,000 APBD 1 100,000 0 - 1 100,000 0 - 1 100,000
7 - 207
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN
TARGET PERTAHUN
2021 2022 2023 2024 2025
JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
pendidikan (Bintek) Bumbu KABUPATEN, CSR PIHAK SWASTA
Sosialisasi/Diseminasi/Workshop/Seminar
Kab. Tanah Bumbu
9 paket 450,000
APBD KABUPATEN,
CSR PIHAK SWASTA
1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000 1 50,000
Studi Evaluasi kelembagaan pengelola sampah
Kab. Tanah Bumbu
2 Paket 600,000 APBD
KABUPATEN 1 300,000
Penguatan Regulasi
Studi Evaluasi Perda/Sistem Pengaturan Bidang Kebersihan
Kab. Tanah Bumbu
2 Paket 600,000 APBD
KABUPATEN 1 300,000
Peningkatan kinerja TPA Sei Dua
Penyusunan DED TPA Kabupaten Tanah Bumbu
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 800,000 APBD
KABUPATEN
Desain instalasi gas methane
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 100,000 APBD
KABUPATEN
Monitoring IPL Kab. Tanah
Bumbu 10 Kali 200,000
APBD KABUPATEN
1 20,000 1 20,000 1 20,000 1 20,000 1 20,000
Penyusunan Dokumen UKL UPL untuk pembangunan TPA
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 100,000 APBD
KABUPATEN
Pembangunan sel sampah 3 ha Sei Dua
Kab. Tanah Bumbu
1 paket 15,000,000 APBN
Pembangunan Instalasi gas Kab. Tanah
Bumbu 1 Paket 150,000
APBD KABUPATEN
Pembelian peralatan berat TPA bulldozer
Kab. Tanah Bumbu
1 Unit 4,000,000 APBN / APBD KABUPATEN
Pengadaan Lahan Pengembangan
Kab. Tanah Bumbu
2 ha 18,000,000 APBD
KABUPATEN
Pengadaan Tanah Urug Kab. Tanah
Bumbu 7.052 m3 394,320
APBD KABUPATEN
753 75,275 822 82,156 890 88,972 962 96,178 1,01
3 101,278
DED TPA pengembangan Kab. Tanah 1 Paket 350,000 APBD
1 350,000
7 - 208
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN
TARGET PERTAHUN
2021 2022 2023 2024 2025
JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
Bumbu KABUPATEN
Studi penutupan/revitalisasi TPA
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 350,000 APBD
KABUPATEN 1 350,000
Pembangunan pengembangan TPA
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 15,000,000 APBN
1 15,000,000
Peningkatan kinerja TPA Sungai Danau
Penutupan TPA Kusan Hilir Kab. Tanah
Bumbu 1 Paket 500,000
APBD KABUPATEN
Monitoring penutupan TPA
1 Paket 90,000 APBD
KABUPATEN 1 10,000 1 10,000 1 10,000 1 10,000 1 10,000
Pengadaan Lahan TPST 3 R
5 ha 1,500,000 APBD
KABUPATEN
Pembuatan Dokumen Lingkungan
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 200,000 APBD
KABUPATEN
Pembangunan TPST 3 R Kab. Tanah
Bumbu 1 Paket 5,000,000
APBD KABUPATEN
Pembelian bulldozer Kab. Tanah
Bumbu 2 Unit 8,500,000
APBN / APBD KABUPATEN
1 4,500,000
penyusunan Dokumen UKL UPL
Kab. Tanah Bumbu
1 paket 150,000 APBD
KABUPATEN
DED TPA pengembangan Kab. Tanah
Bumbu 1 Paket 350,000
APBD KABUPATEN
1 350,000
Pembangunan pengembangan TPA
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 7,500,000 APBN
1 7,500,000
Peningkatan kinerja TPA Kusan Hilir
Penyusunan DED TPST 3R pengembangan sel sampah 2 ha
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 250,000 APBD
KABUPATEN
Peningkatan sel sampah
1 Paket 500,000 APBD
KABUPATEN 1 500,000
Pembelian bulldozer
1 Unit 4,004,500 APBD
KABUPATEN 1 4,500
penyusunan Dokumen UKL Kab. Tanah 1 Paket 150,000 APBD
7 - 209
RREENNCCAANNAA PPRROOGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM))
TTAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN TANAH BUMBU
PROGRAM LOKASI ESTIMASI KEGIATAN
TARGET PERTAHUN
2021 2022 2023 2024 2025
JUMLAH BIAYA SUMBER DANA Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya Unit Biaya
UPL Bumbu KABUPATEN
Pengadaan Lahan Pengembangan 3 Ha
Kab. Tanah Bumbu
3 Ha 9,000,000 APBD
KABUPATEN 1 9,000,000
DED TPA pengembangan Kab. Tanah
Bumbu 1 Paket 350,000
APBD KABUPATEN
1 350,000
Pembuatan Dokumen Lingkungan
Kab. Tanah Bumbu
1 paket 200,000 APBD
KABUPATEN 1 200,000
Pembangunan pengembangan TPA
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 7,500,000 APBN
1 7,500,000
Peninjauan Tarif Retribusi
Studi tarif retribusi sampah Kab. Tanah
Bumbu 1 Paket 300,000
APBD KABUPATEN
Sosialisasi Perda tarif retribusi
Kab. Tanah Bumbu
1 Paket 150,000 APBD
KABUPATEN
180,751,820
12,160,275
12,146,156
20,174,972
12,108,178
20,409,778