5
Universitas Gadjah Mada SIRUP Sirup : adalah larutan dalam air dan gula/pengganti gula yang kental, dengan atau tanpa penambahan flavoring agent atau obat. Sirup yang mengandung flavoring agent tetapi tanpa obat disebut: non- medicated syrup. Banyak non-medicated syrup yang menjadi sirup dasar untuk pembuatan sirup obat. Karena ketidakmampuan banyak anak dan orang dewasa untuk menelan obat maka bukan tidak mungkin farmasis diminta menyediakan sirup obat dengan bahan obat dan tablet/kapsul. Untuk itu pertimbangan kelarutan, stabilitas, bioavailabilitas harus dipertimbangkan kasus per kasus. Sediaan cair yang terjadi bisa berupa larutan,/suspensi tergantung dari sifat kimia, fisika dan obatnya/sediaan padat nya. Contoh sirup non-obat: Sirup cherry: sirup sukrose dengan kadar 47% v/v juice cherry, bau enak dan bersifat asam, berguna sebagai vehukulum untuk obat yang perlu suasana asam. Sirup Cacao: suspensi serbuk cacao dalam vehukulum air yang dimaniskan dan dikentalkan dengan sukrose, cairan glukose dan gliserin, dan di flavor dengan vanilin dan NaCl. Sirup ini efektif untuk obat pahit untuk anak-anak. Sirup orange: sirup dibuat dan sukrose, menggunakan tinctur kulit dan asam sitrat. Sirup rasa menyerupai orange juice dan bagus untuk vehukulum obat dalam suasana asam. Ora Sweet dan Ora Sweet SF: secara komersial tersedia untuk pembuatan sirup (dibuat langsung). Ph 4-4,5 bebas alkohol. (SF = sugar free) Sirup: larutan terdiri dan 85% b/v sukrose dalam air. Sirup dasar untuk pembuatan sirup yang lain. (sirup simpeks) Sirup Obat (medicated syrup) : dibuat dan bahan-bahan awal dengan mengkombinasikan: air, gula, flavoring agent, pewama, obat dan bahan-bahan lain yang diperlukan. Flavoring agent diperlukan untuk menghilangkan keraguan akan rasa yang tidak enak. Sirup dapat mengandung alkohol/tidak. Semua obat yang larut dalam air dapat langsung ditambahkan pada sirup, tetapi harus hati-hati karena adanya kompatibilitas/inkompatibilitas dengan bahan lain. Misalnya sirup (vehikulum) bersifat asam, sedangkan obat stabil pada suasana basis. Komponen sirup:

Sirup

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sirup

Citation preview

  • Universitas Gadjah Mada

    SIRUP

    Sirup : adalah larutan dalam air dan gula/pengganti gula yang kental, dengan atau

    tanpa penambahan flavoring agent atau obat.

    Sirup yang mengandung flavoring agent tetapi tanpa obat disebut: non-

    medicated syrup. Banyak non-medicated syrup yang menjadi sirup dasar untuk

    pembuatan sirup obat.

    Karena ketidakmampuan banyak anak dan orang dewasa untuk menelan obat

    maka bukan tidak mungkin farmasis diminta menyediakan sirup obat dengan bahan

    obat dan tablet/kapsul. Untuk itu pertimbangan kelarutan, stabilitas, bioavailabilitas

    harus dipertimbangkan kasus per kasus.

    Sediaan cair yang terjadi bisa berupa larutan,/suspensi tergantung dari sifat kimia,

    fisika dan obatnya/sediaan padat nya.

    Contoh sirup non-obat:

    Sirup cherry: sirup sukrose dengan kadar 47% v/v juice cherry, bau enak dan bersifat

    asam, berguna sebagai vehukulum untuk obat yang perlu suasana asam.

    Sirup Cacao: suspensi serbuk cacao dalam vehukulum air yang dimaniskan dan

    dikentalkan dengan sukrose, cairan glukose dan gliserin, dan di flavor dengan vanilin

    dan NaCl. Sirup ini efektif untuk obat pahit untuk anak-anak.

    Sirup orange: sirup dibuat dan sukrose, menggunakan tinctur kulit dan asam sitrat.

    Sirup rasa menyerupai orange juice dan bagus untuk vehukulum obat dalam suasana

    asam.

    Ora Sweet dan Ora Sweet SF: secara komersial tersedia untuk pembuatan sirup

    (dibuat langsung). Ph 4-4,5 bebas alkohol. (SF = sugar free)

    Sirup: larutan terdiri dan 85% b/v sukrose dalam air. Sirup dasar untuk pembuatan

    sirup yang lain. (sirup simpeks)

    Sirup Obat (medicated syrup) : dibuat dan bahan-bahan awal dengan

    mengkombinasikan: air, gula, flavoring agent, pewama, obat dan bahan-bahan lain

    yang diperlukan.

    Flavoring agent diperlukan untuk menghilangkan keraguan akan rasa yang

    tidak enak. Sirup dapat mengandung alkohol/tidak.

    Semua obat yang larut dalam air dapat langsung ditambahkan pada sirup,

    tetapi harus hati-hati karena adanya kompatibilitas/inkompatibilitas dengan bahan lain.

    Misalnya sirup (vehikulum) bersifat asam, sedangkan obat stabil pada suasana basis.

    Komponen sirup:

  • Universitas Gadjah Mada

    1. Gula: sukrose atau pengganti gula yang memberi manis dan viskositas.

    2. Pengawet/antimikroba.

    3. Flavorant

    4. Pewarna

    Selain itu terutama sirup komersial mengandung solven, solubilizer, thickener atau

    stabilizer.

    Sirup dasar gula atau non-gula.

    Sukrose adalah gula yang paling banyak digunakan, walaupun dalam keadaan

    khusus sebgian/seluruhnya diganti dengan gula lain: dekstrose atau non-gula: sorbitol,

    gliserin, propilenglikol. Juga bahan-bahan glikogenetik (yang menghasilkan glukose di

    dalam badan) diganti yang non-glikogenetik seperti: MC (metil selulose), HEC (hidroksi

    etil selulose). Selulose tersebut tidak dihidrolisa dan tak diabsorbsi ke dalam badan. ini

    berguna terutama bisa untuk orang-orang yang menghindari gula seperti: diabetes

    atau diet.. (MC dan HEC tidak dihidrolisa menjadi glukosa, mempunyai viskositas yang

    baik)

    Setelah itu ditambah pemanis buatan , maka akan dihasilkan seperti sirup gula.

    Dengan mengukur kemanisan dan viskositas bisa didapatkan sirup yang sangat

    baik untuk sirup obat. Bila sirup ditelan: hanya sebagaian onat yang larut yang kontak

    dengan indera rasa. Sisanya langsung turun ke kerongkongan, sehingga baik untuk

    obat yang rasanya pahit.

    Sirup mengandung sukrosa 60-80%. Sirup yang encer mempunyai sifat tidak

    stabil, mudah ditumbuhi mikroba terutama ragi dan jamur. Sirup kental (kadar gula

    tinggi) resisten terhadap pertumbuhan mikroba karena ketidak mampuan air yang

    diperlukan untuk pertumbuhan.

    Sirup simpleks: kadar gula 85 g/100 ml sirup.; BD = 1,313 artinya 100 ml sirup =

    131,3 g. 86% sukrose = 85 g, maka berat air tinggal 131-3 - 85 = 46,3 g

    1 g gula larut dalam 0,5 ml air, maka masih ada sisa air 3,8 ml (tiap 100 ml sirup)

    Sisa ini dapat menjaga kestabilan sirup pada perubahan suhu. Kalau sirup

    jenuh, maka pada ruang yang dingin, akan terjadi kristalisasi gula, sehingga pada

    ruang normal kembali sirup menjadi tidak jenuh (perlu pengadukan untuk menjadi

    jenuh). Dalam keadaan ini sirup mudah ditumbuhi jamur.

    Maka apabila kadar gula dalam sirup tidak dekat dengan kelarutan jenuhnya,

    perlu penambahan pengawet.

    Sebagian gula kadang diganti dengan bahan lain.

  • Universitas Gadjah Mada

    Contoh:

    Antihistamin sirup : R/ CTM 0,4 g Gliserin 25 ml sirup simpleks 83 ml larutan sorbitol

    (64%) 282 ml Na-bensoat 1 g alkohol 60 ml pewarna & flavor qs air ad 1.000 ml

    Parasetamol sirup : R/ Parasetamol 24 g Asam benzoat 1 g Di-Na-, Ca-EDTA 1 g

    Propilenglikol 150 ml Alkohol 150 ml Na-sacharin 1,8 g Air 200 ml Flavor qs Larutan

    sorbitol ad 1.000 ml

    Pengawet antimikroba.

    Jumlah pengawet yang dibutuhkan untuk mencegah pertumbuhan mikroba

    bervariasi dengan jumlah air untuk pertumbuhan, jenis dan material lain yang

    mempunyai daya antimikroba (minyak esensial mempunyai aktivitas antimikroba) dan

    kemampuan pengawet itu sendiri.

    Yang lazim digunakan: asam bensoat 0,1 - 0,2% Na-bensoat 0,1 - 0,2% Kombinasi

    metil, propil, butil paraben: total 0,1% Alkohol: pada umumnya jumlah pada produk

    akhir tidak cukup berfungsi (perlu 15-20% atau 18%)

    Contoh:

    R/ Bahan obat 5 ml Bahan padat lain 3 ml Gliserin 15 ml Sukrose 25 g Etanol qs Air ad

    100 ml

    Sirup simpleks terdiri 85 g/100 ml sirup. BD 1,313, berat 100 ml sirup = 13 1,3 g.

    100 ml berat= 131,3 g

    Sukrose=85g

    Berat air=46,3 g

    Volume sirup = 100 ml

    Volume air = 46,3 ml

    Volume gula= 53,7 ml 4

    1. 85 g sukrose mengawetkan 46,3 ml air

    1 g sukrose mengawetkan 0,54 ml air

    25 g sukrose mengawetkan 0,54 x 25 = 13,5 ml

    2. 85 g sukrose mempunyai volume 53,7 ml

  • Universitas Gadjah Mada

    1 g sukrose mempunyai volume 0,63 ml

    25 g sukrose mempunyai volume 25 x 0,63 ml = 15,75 ml

    3. Obat dan bahan aktif lain = 8 ml

    4. Gliserin mengawetkan sama banyak air

    15 ml gliserin mengawetkan 15 ml air (vol. Air-gliserin = 30 ml)

    5. Sisa air yang belum diawetkan adalah = 100 - (13,5 + 15,75 + 8 + 30) = 32,75

    6. Perlu 18% alkohol untuk mengawetkan air

    Untuk 32,75 ml air dibutuhkan 0,18 x 32,75 = 5,9 ml alkohol (100%)

    7. Bila digunakan alkohol 95%, diperlukan 5,9 x 100/95 = 6,21 ml alkohol 95%

    Flavorant

    Sebagian besar sirup ditambah flavoran sintetis/natural seperti minyak

    menguap (mis:minayk orange), vanilin dll. Supaya sirup berasa enak. Karena sirup

    vehukulum nya air, maka flavoran harus mempunyai kelarutan air yang cukup. Sering

    sedikit alkohol ditambahkan untuk menjaga kelarutan flavoran yang tidak larut dalam

    air.

    Pewarna

    Untuk menaikkan penampilan sirup, digunakan pewarna dan disesuaikan

    dengan rasanya (hijau: mint, coklat: cokolat, dll). Pewarna biasanya water-soluble,

    tidak bereaksi dengan komponen lain, stabil pada range pH yang besar dan stabil

    terhadap cahaya.

    Pembuatan sirup

    Tergantung kepada sifat kimia dan fisika bahan-bahannya

    1. Melarutkan bahan-bahan dengan bantuan pemanasan.

    2. Melarutkan bahan-bahan dengan penggojogan tanpa panas atau mencampur

    bahan-bahan cair biasa.

    3. Menambahkan sukrose ke dalam larutan obat atau flavored liq

    4. Percolasi bahan-bahan obat atau juga sukrose.

    Atau kadang-kadang dibuat dengan lebih dan satu metoda diatas.

  • Universitas Gadjah Mada

    Sirup kering

    Adalah bentuk sediaan solid, serbuk/granul dimana harus ditambah air pada

    saat menjelang pemakaian, supaya didapat dosis yang tepat dan bahan aktif pada

    sediaan cair yang terjadi.

    Terutama diperuntukkan bahan-bahan padat yang tidak stabil atau sedikit stabil dalam

    medium air (misal: gol. Penisilin)

    Contoh:

    R/ Ampisilin trihidrat 500 mg Na-bensoat 4,90 mg NaC1 7,60 mg Na-citrat anhidrat

    36,30 mg

    Aroma citron (padat) 30,6 mg Aroma mentol 1 mg Aroma Strowberi 20 mg Amonium

    glizirizat 2 mg Sacchanum album ad 1 g.

    Sirup tersebut ditambah air sebelum digunakan sampai diperoleh volume sirup 5 ml.

    Stabilitas tidak lebih dan 7 hari pada 15C.