Upload
achmad-akbar-rifanda
View
63
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan sistematika hewan
Citation preview
ECHINODERMATA
Oleh :
Nama : Achmad Akbar RifandaNIM : B1J013156Rombongan : V1Kelompok : 1Asisten : Novi Andareswari
LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA HEWAN II
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGIPURWOKERTO
2015
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah
filum hewan laut yang mencakup bintang laut, teripang, dan beberapa kerabatnya.
Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul
di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan
13.000 spesies yang sudah punah. Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang
tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga
mudah dikenali dari bentuk tubuhnya. (Brotowijoyo, 1989)
Echinodermata memiliki ciri yang khas yakni bersifat simetri radial dengan
penguat tubuh dari zat-zat kapur dengan tonjolan duri-duri. Kelompok organisme ini
semuanya hidup di laut. Pergerakan dari echinodermata termasuk lambat, gerakannya
diatur oleh tekanan hidrostatis atau system vaskuler air. System saraf terdiri dari
cincin oral dan tali-tali saraf radial. Sistem ekskresi pada Echinodermata tidak ada
sehingga fungsi ekskresi dilakukan melalui penonjolan kulit (brank/papula). Bentuk
tubuh, struktur anatomi dalam fisiologi echinodermata sangat khas. Bentuk tubuh
simetri radial 5 penjuru, meskipun echinodermata termasuk divisi Bilateria.
Sebenarnya pada waktu larva mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral dan hidup
sebagai plankton, tetapi pada akhir stadium larva mengalami metamorfosa menjadi
simetri radial. Echinodermata tidak mempunyai kepala; tubuh tersusun dalam sumbu
oral-aboral. Tubuh tertutup epidermis tipis yang menyelubungi rangka mesodermal.
Rangka di dalam dan terdiri atas ossicle atau pelat-pelat kapur yang dapat digerakkan
atau tidak dapat digerakkan. Bentuk dan letak osscile tiap jenis adalah khas. Rongga
tubuh luas dan dilapisi peritoneum bercilia dalam perkembangannya sebagian rongga
tubuh menjadi system pembuluh air, suatu organ yang tidak terdapat pada avetebrata
lain (Maskoeri, 1992).
Echinodermata terbagi atas 5 kelas, yaitu kelas Asteroidea (bintang laut),
tubuhnya berbentuk bintang dengan 5 lengan, permukaaan tubuh pada bagian dorsal
atau aboral terdapat duri-duri. Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa
penjepit, yang berfungsi melindungi insang dermal, mencegah serpihan-serpihan dan
organisme kecil agar tidak tertimbun di permukaan tubuh, juga untuk menangkap
mangsa. Berikutnya kelas Ophiroidea (bintang ular) memiliki bentuk tubuh bola
cakram kecil dengan 5 lengan bulat panjang. Pada lengan terdapat saluran coelom
kecil, batang saraf, pembuluh darah dan cabang-cabang system vascular. Pada lengan
juga terdapat kaki ambulakral yang sering disebut tentakel dengan alat hisap. Kelas
Echinoidea, landak laut yang berbentuk bulat , tidak berlengan, tapi memiliki duri.
Vicera tersimpan dalam cangkok yang berbentuk bola. Anus terdapat pada
permukaan aboral, mulut terletak pada bagian oral yang dikelilingi oleh 5 buah gigi
yang kuat dan tajam. Kelas berikutnya Holothuroida, mentimun laut memiliki tubuh
bulat memanjang mengandung ossicula yang mikroskopis. Bagian anterior terdapat
mulut dan 10-30 tentakel yang dapat dijulurkan dan tertarik kembali. Kaki
ambulakral terletak pada daerah ventral yang memiliki alat hisap yang berfungsi
untuk bergerak (Mukayat, 1989).
Sistem pembuluh air berfungsi untuk menggerakkan kaki tabung dengan cara
mengatur masuk keluarnya air air laut melalui madreporit. Kontraksi ampula
mengatur volumeair dalam kaki tabung, berarti mengatur gerak kaki tabung.
Tergantung jenisnya, kaki tabung juga berfungsi untuk merayap, berpegang pada
substrat, memegang mangsa atau membantu pertukaran gas O2dan CO2. Alat
pernapasan utama echinodermata adalah insang kulit yang merupakan perluasan
rongga tubuh keluar melalui lubang-lubang kecil di antara ossicle kapur. Rongga
tubuh berisi cairan getah bening, mengandung amebocyt yang berkepentingan dalam
peredaran darah, pernapasan dan ekskresi (Rusyana, 2011).
B. Tujuan
Tujuan praktikum acara Echinodermataa adalah:
1. Mengenal beberapa anggota Phylum Echinodermata.
2. Mengetahui beberapa karakter penting untuk identifikasi dan klasifikasi anggota
Phylum Echinodermata.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Echinodermata dewasa umumnya menunjukkan simetri radial sekunder, tetapi
embrionya, atau bentuk larva pada kelompok-kelompok yang mengalami
metamorphosis, mirip dengan kordata, yang simetris bilateral. Ada enam kelas
echinodermata. Semuanya hidup di laut dan memiliki struktur dasar yang sama.
Cakram pusat biasanya dikelilingi oleh lima lengan radian. Sebuah sistem kaki
tabung memanjang dari kanal radial pada masing-masing lengan. Sebuah kanal
cincin pada caktam pusat adalah bagian pusat dari sistem pembuluh air tertutup itu.
Sistem itu berfungsi dalam lokomosi, ekskresi dan respirasi (Fried, 2006).
Telur-telur dari banyak bintang laut dibuahi di dalam air. Mereka hloblastik,
mengalami pembelahan yang sama, dan membentuk satu blastula dan gastrula.
Lubang (blastopora) dari gastrula menjadi anus dan lubang baru muncul dan menjadi
mulut. Embelan-embelan berbulu getar berkembang di kedua sisi tubuh dan menjadi
sebuah larva yang dinamakan bipinaria. Ini berubah (metamorfosis) menjadi bintang
laut (Rohmimohtarto, 2007).
Bintang laut memiliki lima lengan (kadang-kadang lebih) yang memanjang
dari suatu cakram pusat. Permukaan bagian bawah lengan itu memiliki kaki tabung,
yang masing-masing dapat bertindak seperti suatu cakram penyedot. Melalui
sekumpulan kompleks hidrolik dan kerja otot, penyedotan itu dapat diciptakan atau
dibebaskan. Bintang laut mengkoordinasikan kaki tabungnya untuk lekat menempel
pada batuan dan atau untuk merangkak secara perlahan-lahan sementara kaki
tabungnya untuk menjerat mangsa, seperti remis dan tiram (Campbell, 2003).
Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.
Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak
dapat diganti. Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan
pada setiap lengan dan fertilisasi terjadi di luar tubuh (Campbell, 2003). Bintang laut
merupakan hewan yang sdah dikenal secara umum. Bagian tubuh yang menjadi ciri
khas hewan ini adalah lemeng tubuhh dengan lima lengan simetris yang berasal dari
lempeng tengah menjadi susunan tubuh pada kelas Asteroidea pada umumnya.
Tetapi morfologi pada ordo tersebut sangat beragam , beberapa individu dewasa
memiliki lengan di atas sepuluh buah (Heliaster helianthus), lengan yang berfusi
(Paterina miniata), lengan yang berduri (Achantaser sp), dan ada lengan dengan
segudang warna (Wessel et al., 2014).
Lengan bintang laut mengapit bivalvia yang menutup, yang menggantung
dengan ketat pada kaki tabungnya. Bintang laut itu kemudian membalikkan
lambungnya (bagian dalam menjadi keluar), mengeluarkannya melalui mulutnya dan
memasukkannya ke dalam pembukaan atau lubang sempit antara kerang bivalvia
tersebut (Campbell, 2003). Salah satu spesimen bintang laut yang ada di praktikkum
Echinodermata kali ini adalah Archester angularis. Adapun klasifikasi ilmiah
menurut Müller & Troschel (1840)adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Asteroidea
Ordo : Valvatida
Famili : Archesteridae
Genus : Archaster
Spesies : Archaster angularis
Kelompok hewan Ophiuroidea ini dianggap sebagai kelompok echinodermata
terbesar. Hewannya rentan lingkungan dan hidup di tempat terlindung atau air
tenang, di perairan pantai pada kubangan pasut dan di balik batu atau memendam
pada dasar lunak. Bentuk tubuh seperti uang logam (coin), bundar dan pipih dan
lengan-lengan menjulur sekeliling tubuh dan mulut di bawah. Lengan ramping dan
mudah bergerak-gerak cepat memungkinkan hewan ini berjalan cepat dan bahkan
berenang dalam air. Karena kelenturan lengannya yang tinggi dan kemampuannya
untuk bergerak, kaki-tabungnya umumnya tidak digunakan untuk berjalan dan
dikurangi fungsinya menjadi alat perasa dan pernapasan
(Rohmimohtarto, 2007). Salah satu spesimen bintang laut yang ada di praktikkum
Echinodermata kali ini adalah Ophioderma appressum. Adapun klasifikasi ilmiah
menurut Say (1825)adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Ophiuriudea
Ordo : Ophiuroida
Famili : Ophiuroina
Genus : Ophioderma
Spesies : Ophioderma appressum
Bulu babi (sea urchin) dan dollar pasir (sand dollar) adalah spesies yang
termasuk kelas Echinodea yang tidak memiliki lengan, akan tetapi mereka memiliki
lima baris kaki tabung yang berfungsi dalam pergerakan lambat. Bulu babi juga
memiliki otot untuk memutar durinya yang panjang, yang membantu dalam
pergerakan. Mulut bulu babi dilingkari oleh struktur kompleks mirip rahang yang
telah beradaptasi untuk memakan ganggang laut dan makanan lain. Bulu babi secara
kasar bentuknya agak bulat, sementara tubuh dollar pasir pipih dan berbentuk cakram
(Campbell, 2003). Echinus elegans merupakan salah satu spesimen bulu babi yang
ada di praktikkum Echinodermata. Klasifikasi ilmiah menurut Leske (1778) adalah
sebagai berikut kali:
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Echinoidea
Order : Echinoidea
Family : Echinidae
Genus : Echinus
Species : Echinus elegans
Echinodiscus tenuissimus merupakan salah satu contoh spesimen dari dollar
pasir atau sand dollar yang ada pada praktikum ini. Adapun klasifikasi dari spesimen
ini menurut Agassiz dan Desor (1847) adalah sebagai berikut
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Echinoidea
Ordo : Clypeasteroida
Famili : Astricylpeidae
Genus : Echinodiscus
Spesies : Echinodiscus tenuissimus
Kelompok hewan Crinoidea ini dinamakan lili laut atau bintang bulu. Sebagian
besar dari mereka hidup di laut yang sedang jeluknya, beberapa jenis berupa hewan
laut eluk dan beberapa jenis lagi mendiami laut dangkal, antaranya di terumbu
karang. Ukurannya tidak lebih dari 40 cm panjangnya dan berwarna mencolok.
Tubuhnya terditi dari cakram sentral dengan lima lengan bermula dari cakram ini.
Setiap lengan bercabang dua atau lebih. Setiap cabang mempunyai ranting-ranting
melintang disebut pinul (pinnule). Cabang-cabang ini membuat hewan berbulu0bulu.
Cakram sentral bentuknya seperti mangkuk dengan mulut terletak di dasar atau
dibawah (Rohmimohtarto, 2007).
Lili laut menempel ke substratum melalui batang; bintang bulu merangkak
dengan menggunakan lengannya yang panjang dan fleksibel. Sebagai suatu
kelompok, anggota kelas ini menggunakan lengannya dalam proses memakan
suspense. Lengan itu mengelilingi mulut, yang diarahkan ke atasm menjauhi
substratum. Crinoidea adalah suatu kelas purba yang tidak banyak berubah selama
proses evolusinya; lili laut yang menfosil dengan umur sekitar 500 juta tahun hampir
tidak dapat dibedakan dari angora modern kelas tersebut (Campbell, 2003).
Pada kelas Holothuroidea mempunyai tubuh panjang seperti ketmun.
Kelompok hewan ini biasa disebut teripang. Ada juga yang menyebut ketimun laut
karena bentuknya. Mulut diujung yang satu dan anus di ujung yang lain. Ada kaki
tabung di tiga bagian ventral yang digunakan untuk berjalan dan mempunyai
mangkuk penghisap seperti bintang laut. Kaki tabung juga didapatkan di dua bagian
dorsal, tetapi biasanya digunakan untuk merasa dan untuk pernapasan. Tak ada
pediselari dan duri, tetapi mempunyai tentakel berbentuk kaki tabung sekeliling
mulut, serupa dengan hewan lain. Tubuh seperti kulit dan dapat memanjang dan
mengerut. Sebagian besar teripang bernapas melalui pohon respirasi, sebuah alat
bercabang terdiri dari banyak tabung (Rohmimohtarto 2007).
Pada pengamatan sepintas, ketimun laut (sea cucumber) tidak terlihat mirip
dengan hewan echinodermata lainnya. Mereka tidak memiliki duri, dan
endoskeletonnya yang keras sangat tereduksi. Tubuh ketimun laut memanjang
sepanjang sumbu oral-aboral, sehingga memberikan bentuk ketimun seperti namanya
dan yang selanjutnya membedakan hubungan mereka dengan bintang laut dan bulu
babi. Namun demikian, pemeriksaan lebih dekat memperlihatkan adanya lima baris
kaki tabung, bagian dari sistem pembuluh air yang hanya ditemukan pada hewan
echinodermata. Beberapa kaki tabung yang ada di sekitar mulut dikembangkan
menjadi tentakel untuk makan (Campbell, 2003).
BAB III. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum acara 4 yaitu bak preparat, kaca
pembesar, pinset, alat tulis dan laporan sementara.
Bahan yang digunakanyaitu Archaster angularis, Ophioderma apprssum,
Diadema setosum dan Echinodiscus tenuissimus.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum antara lain:
1. Karakter pada spesimen yang diamati berdasarkan ciri-ciri morfologi diamati,
digambar, dan dideskripsikan.
2. Spesimen diidentifikasi dengan kunci identifikasi.
3. Kunci identifikasi sederhana dibuat berdasarkan karakter spesimen yang diamati.
4. Dibuat laporan sementara dari hasil praktikum.
7
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Tabel 4.1.1. Gambar Hasil Pengamatan Anggota Filum Porifera dan
Cnidaria
No
.
Morfologi Umum Keterangan
1. Nama ilmiah: Archaster angularis
Nama lokal: Bintang laut
Keterangan:
1. Peristome
2. Bursa genital
3. Alur ambulakral
4. Spina
5. Pedicellaria
6. Periprod
7. Medreporit
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Asteroidea
Ordo : Valvatida
Famili : Archesteridae
Genus : Archaster
Spesies :Archaster angularis
6
1
2
3
4
5
2. Nama ilmiah: Echinodiscus tenuissimus
Nama lokal: Dolar pasir
Keterangan:
1. Peristome
2. Periport
3. Akur ambulakral
4. Food groove
5. Porus genital
6. Petalloid
7. Lunulla
Klasifikasi:
Kingdom: Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Echinoidea
Ordo : Clypeasteroida
Famili : Astricylpeidae
Genus : Echinodiscus
Spesies : Echinodiscus tenuissimus
1
2
3
4
6
7
5
12
3
44
3. Nama ilmiah: Echinus elegans
Nama lokal: Bulu babi
Keterangan:
1. Peristomial notches
2. Gigi
3. Peristome
4. Trubercle
5. Anus
6. Genital pore
7. Medreporit
8. Interambulacru
9. Ambulacrum
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Echinoidea
Order : Echinoidea
Family : Echinidae
Genus : Echinus
Species : Echinus elegans
56
78
9
4.
Nama ilmiah: Ophioderma apressum
Nama lokal: Bintang ular
Keterangan:
1. Arm
2. Bursa genital
3. Vertebrae
4. Spina
5. Radial canal
6. Peristome
Klasifikasi:
Kingdom: Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Ophiuriudea
Ordo : Ophiuroida
Famili : Ophiuroina
Genus : Ophioderma
Spesies: Ophioderma appressum
1
2
3
45
6
C. Pembahasan
Preparat yang digunakan dalam acara praktikum kali ini dari filum
Echinodermata yang meliputi kelas Asteroidea, Ophiuroidea dan Echinoidea. Spesies
dari kelas Asteroidea sebagai preparat yaitu Archaster angularis, spesies dari
Ophiuroidea yaitu Ophioderma apressum, serta spesies dari kelas Echinoidea yaitu
Echinus elegans dan Echinodiscus tenuissimus.
Echinus elegans merupakan kelas Echinoidea yang tubuhnya tidak mempunyai
lengan dan memiliki duri-duri yang panjang dan disusun oleh kristal CaCO2. Sistem
respirasinya dengan menggunakan insang kecil atau populae yang menonjol dari
selom. Hewan ini tidak memiliki lengan, akan tetapi mereka memiliki lima baris kaki
tabung yang berfungsi dalam pergerakan lambat. Hewan ini juga memiliki otot untuk
memutar durinya yang panjang, yang membantu dalam pergerakan. Mulut dilingkari
oleh struktur kompleks mirip rahang yang telah beradaptasi untuk memakan
ganggang laut dan makanan lain. Struktur hewan ini terdiri dari gigi, mulut,
peristome, peristome nutch, tuberkuler, bursa genital, madreporit, ambulakrum, inter-
ambulakrum.
Echinodiscus tenuissimus merupakan kelas dari Echinoidea. Permukaan sisi
oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi
oleh duri yang halus dan rapat. Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan
melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi
oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan. Struktur hewan ini terdiri dari
madreporit, bursa genital, lunula, mulut, food groove dananus.
Archaster angularis merupakan kelas dari Asteroidea. Pada bintang laut,
tubuhnya berbentuk bintang dengan 5 lengan, permukaaan tubuh pada bagian dorsal
atau aboral terdapat duri-duri. Pada sekitar duri terdapat modifikasi duri berupa
penjepit yaitu pedicelleria yang berfungsi melindungi insang dermal, mencegah
serpihan-serpihan dan organism kecil agar tidak tertimbun di permukaan tubuh, juga
untuk menangkap mangsa. Pada bagian lengan memiliki madreporit sebagai tempat
masuknya air dalam sistem vascular air. Di tengah-tengah tubuh sebelah dorsal
terdapat lubang anus, pada bagian ventral terdapat mulut. Struktur hewan ini terdiri
dari anus, madreporit, mulut, alur ambulakral, spina dan pediselaria.
Ophioderma apressum merupakan kelas dari Ophiuroidea. Bintang ular
umumnya memiliki lima lengan berbentuk seperti cambuk yang panjangnya bisa
mencapai 60 cm (2 kaki) pada spesimen terbesar. Seperti echinodermata lainnya,
Ophiuroidea memiliki rangka dari kalsium karbonat.Bentuk tubuh bintang ular mirip
dengan Asteroidea. Kelima lengan ophiuroidea menempel pada cakram pusat yang
disebut calyx. Ophiuroidea memiliki lima rahang. Di belakang rahang ada
kerongkongan pendek dan perut besar, serta buntu yang menempati setengah
cakram.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang
halus atau berduri tumpul. Perbedaan mencolok antara O.echinata dengan
Palvulastra sp. adalah dari lengannya. Lengan pada bintang laut tidak memiliki gap
antar lengannya, sedangkan pada bintang ular jarak antar lengan masih terpisah
dengan jeals. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Struktur tubuh hewan ini
terdiri dari bursa genital, anus, arm, tube food, tube food pores, perut, vertebrae dan
spina
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Filum Echinodermata memiliki lima kelas yang terdiri dari Asteroidea (sea
stars), Ophiuroidea (serpent stars), Echinoidea (sea urchins, heart urchins atau
sand dollars), Holothuroidea (sea cucumbers) dan Crinoidea (sea lilies, feather
stars).
2. Karakter penting yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi filum
Echinodermata yaitu triploblastik selomata, memiliki endoskeleton yang
calcareous (ossicle)yang keluar dari jaringan mesoderm, larva memiliki simetri
bilateral sedangkan dewasa memiliki simetri pentaradial, deuterostomia,
memiliki sistem pengaturan air dengan adanya kanal-kanal air, sistem syaraf
terdiri dari nerve net, nerve ring, dan syaraf radial.
B. Saran
Adapun saran dalam praktikum kali ini adalah sebaiknya penjelasan dari
asisten diperbanyak lagi supaya praktikan dapat lebih banyak mengetahui mengenai
praparat yang digunakan. Selain itu, preparat yang digunakan sebaiknya memiliki
kelengkapan yang utuh, agar mudah untuk mengidentifikasi.
DAFTAR REFERENSI
Brotowidjojo, Mukayat Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Brotowidjoyo, M. B. 2000. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Campbell. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya
Rohmimohtarto, Kasijan. 2007. Biologi Laut Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut. Jakarta: Djambatan.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: ALFABETA.
Sastrodinoto, S. 1998. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga.
Wessel,G.M., Fesques,T., Kiyomoto,M., Yajima, M., & Zazueta,V. 2014. Origin and Development of the Germ Line in Sea Stars. GENESIS, 52 : 367-377.