15
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU STATUS GIZI BALITA PADA KECAMATAN TEMON KABUPATEN KULON PROGO Naskah Publikasi diajukan oleh Shodiqul ‘Alim 09.21.0436 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU

STATUS GIZI BALITA PADA KECAMATAN TEMON

KABUPATEN KULON PROGO

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Shodiqul ‘Alim

09.21.0436

kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2011

Page 2: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem
Page 3: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

GEOGRAPHICAL INFORMATION SYSTEM OF CHILDREN UNDER FIVE NUTRIENT STATUS MONITOR IN TEMON SUBDISTRICT

OF KULON PROGO REGENCY

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU STATUS GIZI BALITA PADA KECAMATAN TEMON

KABUPATEN KULON PROGO

Shodiqul ‘Alim Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Sub Temon is one of the districts in Kulon Progo with the most rapid population growth among the other districts. Economic growth encourages people to do activities for subsistence, particularly the nutritional needs that need to be increased. Today there are still many children are still malnourished in some wards. Based on this phenomenon, the nutritional status of research. This study aims to: (1) Mapping the nutritional status of children Temon District in 2010 using geographic information systems, (2) to analyze the nutritional status of children Temon District in 2010.

The method used in this research is secondary data analysis was then performed a qualitative analysis. Secondary data in the form of zoning maps obtained from the offices of Bappeda Kabupaten Kulon Progo, and thematic maps such as population, the balance of nature and sustainability of natural resources for the continuation of life living around it.

The result is a map Number of Toddlers, Map nutritional status, and the Public Utilities Map Tools. The analysis showed that changes in nutritional needs is influenced by birth rates, fulfillment of nutrition for infants, and the number of children under five who are malnourished. The higher the number of infants or mothers giving birth, the higher nutritional needs for children in an area causes the production of nutrition for infants in the region are also higher

Keywords: Nutritional Status of Children, Spatial

Page 4: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

1. Pendahuluan

Kebijakan Pembangunan Nasional Bangsa Indonesia salah satunya adalah

meningkatkan kualitas manusia terutama generasi muda.Dalam meningkatkan kualitas

generasi muda dapat diwujudkan dalam berbagai cara, diantaranya dengan memperhatikan

kesehatan dan pola pemberian makanan bagi anak yang masih berusia balita.Hal ini sangat

penting diperhatikan, karena balita dimasa pertumbuhan yang sangat pesat dan merupakan

kelompok rentan terhadap perubahan dalam pemenuhan konsumsi (intake) makanan, dimana

apabila terjadi kekurangan atau kelebihan dari yang dibutuhkan akan mempengaruhi keadaan

satatus gizinya. Gizi pada anak balita perlu diperhatikan, dimana 80% perkembangan otak

dicapai pada usia balita (Untoro, 2004).

Makanan bergizi adalah makanan sehat yang diperlukan tubuh. Pada anak balita

sangat dibutuhkan agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Fungsi zat gizi

sebagai zat pembangun, tenaga dan pengatur. Pemberian makanan bergizi pada balita harus

disesuaikan umur (Almatzier, 2003).

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Status gizi

Satatus gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk vareabel

tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk vareabel tertentu.1

Satatus gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan

penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara gizi buruk, kurang, baik, dan lebih.

Tabel 2.1 Penilaian Status Gizi Balita

Umur ( Bulan )

Gizi Buruk ( kg )

< - 3 SD

Gizi Kurang ( kg )

< - 2 - > - 3 SD

Gizi Baik ( kg )

> - 2 SD - + 2 SD

Gizi Lebih ( kg )

0 1.7 1.8 – 2.1 2.2 – 3.9 4.0

1 2.1 2.2 – 2.7 2.8 – 5.0 5.1

2 2.6 2.7 – 3.2 3.3 – 6.0 6.1

1 Supariasa N dkk, 2002, Penilaian status gizi, EGC, Jakarta.

Page 5: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

3 3.1 3.2 – 3.8 3.9 – 6.9 7.0

4 3.6 3.7 – 4.4 4.5 – 7.6 7.7

5 4.0 4.1 – 4.9 5.0 – 8.3 8.4

2.2 Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan tertentu.2

2.2.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat yang tertentu yaitu.

� Komponen Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,yang

artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

� Batas Sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

� Lingkungan Luar Sistem (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas

dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

� Penghubung Sistem (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya.

� Masukan Sistem (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Keluaran

Sistem (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

� Pengolah Sistem mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan

menjadi keluaran.

� Sasaran Sistem

2.2.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah

sebagai berikut

2 Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Hal 2

Page 6: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

� Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem

fisik (physical system).

� Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem

buatan manusia (human made system).

� Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (close system) dan sistem

terbuka (open system).

2.3 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti

bagi yang menerimanya.3

2.3.1 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu:

� Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan.

� Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh

terlambat.

� Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.3.2 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan

biaya mendapatkannya.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu

dengan laporan – laporan yang diperlukan.4

3 Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Hal 8

4 Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Hal 11

Page 7: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

2.4.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi

terdiri dari komponen – komponen dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu:

� Blok Masukan mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi.

� Blok Model terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.

� Blok Keluaran harus informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk

semua tingkatan manjemen serta semua pemakai sistem.

� Blok Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi.

� Blok Basis Data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasinya.

� hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terjadi kesalahan dapat

langsung cepat diatasi.

2.5 Konsep Dasar SIG

Data yang mempresentasikan dunia nyata (real world) dapat disimpan ,dimanipulasi,

diproses, dan dipresentasikan dalam bentuk yang lebih sederhana dengan layer-layer

tematik yang direlasikan dengan lokasi-lokasi geografi di permukaan bumi.5

2.5.1 Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) diartikan

sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil

kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data

geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan

penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan

pelayanan umum lainnya. (Murai S. dalam Prayitno,2000 )

2.5.2 Komponen SIG

SIG merupakan suatu sistem komputer yang terintegrasi di tingkat fungsional dan

jaringan. Komponen SIG terdiri dari :

5 Eddy Prahasta,Sistem Informasi Geografi: Konsep-konsep Dasar, Hal 51

Page 8: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

� Perangkat Keras (hardware) Komputer (komputer tunggal, komputer sistem jaringan

dengan server, komputer dengan jaringan global internet) dan periperalnya.

� Perangkat lunak (software) yang mempunyai fungsi diatas dan fasilitas untuk

penyimpanan, analisis, dan penayangan informasi geografi.

� Data & Informasi Geografi

� Manajemen

2.5.3 Kemampuan SIG

Kemampuan SIG dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi analisis spasial dan attribut

yang dilakukan, serta kemampuan memberi jawaban-jawaban atau solusi yang diberikan

terhadap pertanyaan yang diajukan.

� Kemampuan Pertanyaan Konseptual

� Kemampuan Fungsi Analisis

2.6 Pemetaan

Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran.

2.6.1 Data Spasial

Model data yang akan digunakan dari bentuk dunia nyata harus diimplementasikan ke

dalam basis data.

Ada dua konsep dalam pemetaan mengenai representasi entity spasial, yaitu konsep

raster dan vektor yang diimplementasikan ke dalam basisdata.

� Vektor merupakan suatu objek yang didefinisikan dengan besaran dan arah.

� Raster disajikan sebagai elemen matrik atau sel-sel yang homogen.

2.7 Penggambaran Objek Peta

Objek pada peta secara umum ada tiga bentuk yaitu titik, garis dan poligon.

2.8 Pengaturan layer

Layer adalah temapat menggambar sekumpulan objek peta yang sejenis.

3. Analisis dan Perancangan

Page 9: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

3.1 Tinjauan Umum

Menurut Untoro (2004), mengemukakan bahwa status gizi balita dapat dipengaruhi

oleh beberapa faktor diantaranya usia orang tua, tingkat pendidikan orang tua, tingkat

pengetahuan ibu, keadaan ekonomi dan budaya, jumlah anggota keluarga dan jumlah

makanan yang mencukupi akan gizi. Kesalahan memperlakukan balita akan berefek panjang,

karena pertumbuhan jaringan otak sekali salah tidak bisa lagi diperbaiki. Makanan harus tetap

memenuhi gizi seimbang, tapi jumlahnya harus disesuaikan pada kelompok usia tertentu dan

mie instan misalnya, bukan makanan untuk balita.

3.2 Analisis

3.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah penyajian peta status gizi balita

kecamatan temon, kabupaten kulon progo.

3.2.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem menentukan bagaimana orang, data, proses dan teknologi

informasi dapat saling terhubung.

� Kebutuhan Fungsional pada sistem ini sangat diperlukan sekali dalam mendukung

kinerja sistem, apakah sistem yang dibuat sudah sesuai kebutuhan yang diperlukan

oleh sebuah instansi atau perusahaan. .

� Kebutuhan Non-Fungsional (nonfunctional requirement) adalah tipe kebutuhan yang

berisi properti perilaku yang dimiliki oleh system.

3.2.2.1 Analisis Kebutuhan Antar Muka (Interface)

Antar muka pemakai atau user interface adalah bagian penguhubung antara program

sistem informasi dengan pemakai.

3.2.2.2 Analisis Kebutuhan Keamanan Data

Keamanan data merupakan salah satu unsur yang penting yang harus

dipertimbangkan dalam proses desain suatu sistem. Karena suatu sistem tanpa keamanan

data yang baik akan merugikan sistem itu sendiri, sebab data akan bebas diakses oleh pihak-

pihak yang tidak bertanggung jawab.

Page 10: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

3.4 Perancangan Multimedia

Multimedia merupakan suatu media yang tersusun lebih dari satu unsur media yang di

jadikan menjadi satu bagian yang terangkai.

3.4.1 Merancang Konsep

Dalam pembuatan sebuah sistem aplikasi multimedia memerlukan konsep, dimana

konsep tersebut digunakan sebagai rancangan program kerja.

3.4.2 Merancang Isi

Visualisai Status Gizi Balita ini merupakan aplikasi yang dibuat sebagai sarana

mempermudah konsumen mengetahuai informasi tentang Status Gizi diKecamatan Temon.

Visualisasi aplikasi Status Gizi dibuat dengan beberapa bagian dalam bentuk file

shockwafe(*.swf) , text(*.txt) dan gambar(*.jpg) kemudian dihubungkan oleh sebuah tampilan

menu utama yang di- publish ke file aplikasi (*.exe).

3.4.3 Penyusunan Alur Naskah

Alur naskah yang digunakan pada pembuatan aplikasi Status Gizi Balita penyusun

menggunakan struktur navigasi hirarki.

3.4.3.1 Langkah-langkah penggunaan aplikasi

� Klik tombol enter, kemudian pilih menu yang diinginkan.

� Dalam menu statistik terdapat beberapa informasi.

� Begitu juga dalam menu status gizi.

� Untuk mengakhiri aplikasi klik tombol exit yang terdapat dipojok kanan bawah.

3.4.3.2 Story Board

Story board merupakan rancangan multimedia yang membahas mengenai jalannya

cerita dalam suatu aplikasi multimedia dari awal sampai akhir.

3.4.4 Merancang Grafik

Proses perancangan grafik dalam multimedia mencakup elemen grafis diantaranya

gambar, teks, audio, video.

Page 11: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Tampilan Aplikasi Status Gizi Balita

4.1.1 Intro

Gambar 4.1 Tampilan Menu Intro

Pada saat aplikasi dibuka maka akan muncul animasi dua shape berbentuk persegi

panjang dengan warna merah dan hitam yang bergerak menutup, setelah keduanya menutup

rapat dibawahnya akan muncul tombol dengan tulisan enter.

Tombol enter dibuat menggunakan perangkat lunak macromedia flash 8, ketika

mouse diletakkan diatas tombol akan muncul animasi perubahan warna pada tulisan enter.

Setelah tombol diklik maka akan masuk ke Menu Utama.

Page 12: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

4.1.2 Menu Utama

Gambar 4.2 Tampilan Menu Utama

Tulisan Status Gizi Balita. dibuat menggunakan perangkat lunak macromedia flash 8

Pembuatan Text dengan Text Tool. Untuk tombol Home, Jadwal, Statistik dan Status Gizi

ketika mouse berada diatas tomol diberi animasi berupa kotak persegi panjang berwarna

hitam dan animasi kedap – kedip.. Untuk tombol exit ketika mouse berada diatas tombol diberi

animasi beruba warna dan diberi sound efek. Begitu juga yang terdapat pada tombol intro.

4.1.3 Menu Home

Gambar 4.3 Tampilan Menu Home

Page 13: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

Pada menu ini terdapat animasi shape berbentuk kotak melayang-layang dari tak

Nampak menjadi Nampak dan terdapat tulisan yang menampilkan Informasi tentang

Kecamatan Temon. Animasi menggunakan movie dimana pergerakan animasi perframe.

4.1.4 Menu Jadwal

Gambar 4.4 Tampilan Menu Jadwal

Pada menu Jadwal terdapat animasi gambar peta yang mengecil, kemudian diatas

gambar peta muncul tombol. Terdapat lima sub-menu yang berupa tombol yaitu, Plumbon,

Kedundang, Kalidengen, Kaligintung dan Demen. Tombol – tombol tersebut dibuat dengan

menggunakan perangkat lunak Flash 8. Yang didalam tombol – tombol tersebut diberikan

sebuah animasi. Ketika tombol plumbon diklik maka akan muncul animasi shape dari tak

Nampak menjadi jelas disertai keterangan jadwal kegiatan posyandu diplumbon.

Page 14: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

4.1.5 Menu Statistik

Gambar 4.5 Tampilan Menu Statistik

Pada menu Statistik terdapat animasi berupa shape bergerak muncul dari samping

kemudian muncul tombol-tombol satu persatu yang apabila mause diletakkan diatasnya maka

tulisan akan berubah warna merah, terdapat lima tombol yang didalamnya terdapat animasi.

Ketika tombol plumbon diklik maka akan muncul keterangan tentang statistic diplumbon,

didalam informasi terdapat dua tombol close dan print. Dimana tombol close digunakan untuk

keluar dari lembar informasi, untuk tombol print digunakan untuk mencetak halaman

informasi juga text.

4.1.6 Menu Status Gizi

Gambar 4.6 Tampilan Menu Status Gizi

Page 15: SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMANTAU KABUPATEN …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_09.21_.0436_.pdf · Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup ( close system ) dan sistem

Pada menu Status Gizi terdapat animasi gambar peta yang mengecil, dan muncul

tombol-tombol diantaranya tombol Plumbon, Kedundang, Kalidengen, Kaligintung dan Demen.

Diatas tombol tersebut ada animasi lingkaran merah yang berkedip-kedip sebagai tanda letak

tombol status gizi.

Ketika tombol diklik maka akan muncul animasi shape dari tak tampak menjadi

Nampak dengan background warna putih yang disertai tulisan informasi status gizi. Terdapat

juga tombol close dan print.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil sistem terhadap pembuatan media informasi pemanfaatan sistem

informasi geografi untuk analisis spasial status gizi balita kecamatan temon, kabupaten kulon

progo, maka dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan adanya aplikasi multimedia ini, informasi mengenai Peta Status Gizi Balita

Kecamatan Temon Tahun 2010 dapat disajikan secara lebih menarik, lengkap, up to

date dan memberi kesan.

2. Aplikasi ini dapat memberikan gambaran informasi mengenai Peta Status Gizi Balita

Kecamatan Temon Tahun 2010.

3. Peta Status Gizi Balita Kecamatan Temon Tahun 2010 yang penulis usulkan ini

dirancang sebelumnya menggunakan ArcView 3.3 kemudian hasil peta nya di

operasionalkan atau di import menggunakan Macromedia Flash 8

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Pramedia Pustaka Utama.

Eddy Prahasta. Sistem Informasi Geografi : Konsep-konsep Dasar

Jogiyanto HM. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur

Moehji, S, 2003. Penanggulangan Gizi Buruk – Ilmu Gizi. Jilid 2. Jakarta : Bhatara.

Supariasa N dkk. 2002. Penilaian status gizi, EGC, Jakarta.

Untoro, Racmi, 2004.Angka gizi buruk stagnan selama 10 tahun terakhir. Yogyakarta :

Kompas