Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Media Infotama Vol. 12 No. 1, Februari 2016
Sistem Informasi Geografis… ISSN 1858 – 2680
41
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAERAH RAWAN BANJIR
DI KOTA BENGKULU MENGGUNAKAN ARCVIEW
Rahma Wayan Lestari, Indra Kanedi, Yode Arliando
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dehasen Bengkulu
Jl. Meranti Raya No. 32 Kota Bengkulu 38228 Telp. (0736) 22027, 26957 Fax. (0736) 341139
ABSTRACT
The purpose of this research is to create a geographic information system Bengkulu city flood-prone areas using ArcView.
Apply the knowledge obtained during the lecture, especially relating to the development of Geographic Information
Systems. To be able to produce a system that is accurate and useful information for the community. Where the research
was conducted in the city of Bengkulu BASARNAS. Bengkulu BASARNAS office specializing in Search and Rescue
(SAR), is the body that manage the flood of data that is still done manually, using Microsoft Word and Microsoft Excel.
Thus experiencing problems in delivering information directly to the office because the SAR agencies require a long time.
Keywords: Geographic Information System, Flood Prone Area
INTISASRI
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sistem informasi geografis daerah rawan banjir kota bengkulu menggunakan
arcview. Menerapkan pengetahuan yang di peroleh selama proses perkuliahan khususnya yang berkaitan dengan
pembuatan Sistem Informasi Geografis. Untuk dapat menghasilkan suatu sistem informasi yang tepat dan berguna bagi
masyarakat. Kantor BASARNAS Bengkulu yang bergerak dalam bidang Search And Rescue (SAR), adalah badan yang
mengelolah data bencana banjir yang masih di lakukan secara manual yaitu menggunakan aplikasi Microsoft Word dan
Microsoft Excel. Sehingga mengalami kendala dalam penyampaian informasi secara langsung bagi kantor badan SAR
karna memerlukan waktu yang lama.
Kata Kunci: Sistem Informasi Geografis, Daerah Rawan Banjir
I. PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan teknologi informasi yang
ada sekarang ini, membuat pemanfaatan teknologi
informasi semakin berkembang pula. Hal ini
membuat internet yang merupakan salah satu dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
menjadi sarana pendukung yang penting dalam segala
bidang.
Seiring dengan perkembangan teknologi
informasi, banyak sekali riset-riset yang dilakukan
untuk mendorong timbulnya penemuan baru dalam
dunia teknologi. Adapun salah satu penemuan
tersebut adalah Sistem Informasi georafis atau
Geographic Informasi System (GIS).
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan
suatu sistem informasi berbasiskan komputer untuk
menyimpan, mengelolah dan menganalisis, serta
memanggil data bereferensi geografis yang
berkembang pesat pada lima tahun terakhir ini.
Manfaat dari SIG adalah memberikan kemudahan
kepada para pengguna atau para pengambil keputusan
untuk menentukan kebijaksanaan yang akan diambil,
khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan
(spacial). Dengan adanya teknologi ini maka akan
memudahkan dalam hal pemetaan. Dalam
pengaplikasian Geographic Information Sistem (GIS)
menggunakan perangkat lunak Arcview yang
merupakan salah satu perangkat lunak Sistem
Informasi Geografis (SIG) yang terkemuka hingga
Bencana banjir biasanya datang pada musim
hujan. Istilah lain dari banjir adalah air bah. Banjir
adalah air yang besar yang mengalir cukup deras.
Banjir terjadi pada saat ketinggian air melebihi
tingkat normal. Pada saat itu air akan menggenangi
sebagian bahkan seluruh dataran yang biasanya tidak
tergenangi air sebelumnya. Banyak faktor yang
menyebabkan bencana banjir. Hujan deras yang terus
menerus biasanya akan menyebabkan banjir. Begitu
juga, hutan dan gunung yang gundul tidak dapat
menahan air hujan sehingga apabila hujan turun
dengan deras akan menimbulkan longsor dan banjir.
Kantor BASARNAS Bengkulu yang bergerak
dalam bidang Search And Rescue (SAR), adalah
badan yang mengelolah data bencana banjir yang
masih di lakukan secara manual yaitu menggunakan
aplikasi Microsoft Word dan Microsoft Excel.
Sehingga mengalami kendala dalam penyampaian
informasi secara langsung bagi kantor badan SAR
karna memerlukan waktu yang lama.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A) Pengerian Sistem
Menurut Eddy Prahasta (2009: 89) Sistem secara
umum dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek,
ide, berikut saling keterkaitannya (inter-relasi)
brought to you by COREView metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
provided by Universitas Dehasen Bengkulu: Jurnal UNIVED
Jurnal Media Infotama Vol. 12 No. 1, Februari 2016
ISSN 1858 – 2680 Sistem Informasi Geografis…
42
didalam (usaha) mencapai suatu tujuan (atau sasaran
bersama tertentu). Atau dengan kata lain, sistem dapat
disebut sebagai kumpulan kompunen (sub sistem
fisik maupun non-nonfisik/logika) yang saling
berhubungan satu sama lainnya dan bekerja sama
secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Henry C. Lucas Jr. (2003 : 9) sistem
adalah bagian-bagian yang saling berkaitan yang
beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran
atau maksud. Suatu sistem terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi yang artinya
saling bekerja sama dalam membentuk suatu
kesatuan untuk mencapai tujuan.
B) Pengertian Informasi
Menurut Eddy Prahasta (2004: 8) informasi
(information) adalah data yang diolah menjadi bentuk
lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. informasi juga disebut data yang
diproses atau data yang memilki arti. Informasi
merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa
sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang
menggunakan. Para pembuat keputusan memahami
bahwa informasi menjadi faktor kritis dalam
menentukan kesuksesan atau kegagalan dalam suatu
bidang usaha.
C) Pengertian Sistem Informasi Geografis
Menurut Eddy Prahasta (2009: 109) SIG adalah
merupakan gabungan dari tiga unsur pokok: sistem,
informasi, dan geografis. Dengan demikian,
pengertian terhadap tiga unsur-unsur pokok ini akan
sangat membantu dalam memahami SIG. Dengan
melihat unsur-unsur pokoknya, maka sudah jelas
bahwa SIG juga merupakan salah satu tipe sistem
informasi seperti yang telah dibahas di muka, tetapi
dengan tambahan unsur “Geografis”. Kedua istilah
ini sering digunakan secara bergantian atau bahkan
tertukar satu sama lainnya hingga muncullah istilah
yang ketiga, geospasial. Ketiga istilah ini
mengandung pengertian yang kurang lebih serupa di
dalam konteks SIG. Penggunaan kata “Geografis”
mengandung pengertian suatu persoalan atau hal
mengenai (wilayah di permukaan) bumi baik
permukaan dua demensi atau tiga demensi. Dengan
demikian, istilah “informasi geografis” mengandung
pengertian informasi mengenai tempat-tempat yang
terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai
posisi dimana suatu objek terletak di permukaan
bumi, atau informasi mengenai keterangan-
keterangan (atribut) objek penting yang terdapat di
permukaan bumi yang posisinya diberikan atau
diketahui.
1) Model Data Spasial Sistem Informasi Geografis
Pada dasarnya, secara konseptual, terdapat dua
model yaitu raster dan vector. Meskipun demikian,
seiring dengan perkembangan teknolgi yang
menyertainya, implementasi data spasial sudah
berkembang jauh. Pada mulanya, setiap perangkap
SIG memiliki data spasial dengan format tersendiri
(native). Model data spasial dibedakan menjadi dua
yaitu model data raster dan model data vektor.
Model data raster berfungsi untuk menampilkan,
menempatkan, dan menyimpan content data spasial
dengan menggunakan struktur (semacam) matriks
atau susunan piksel-piksel yang membentuk suatu
grid (segi empat).
Model data vector dapat menampilkan,
menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau
polygon beserta atribut-atributnya. Bentuk- bentuk
dasar representasi data spasial ini, di dalam sistem
model data vector, didefinisikan oleh sistem
koordinat kartesiaan dua demensi (x, y).
2) Mengolah Data
Prinsip mengolah data dalam SIG secara
sederhana dapat digambarkan dengan sebuah cara
overlay beberapa peta berwarna yang tergambar pada
kertas transparansi. Dalam pengololahan data digital
SIG, masing-masing satuan pemetaan memiliki bobot
tertentu. Pembobotan ini di lakukan dengan skoring.
3) Komponen SIG
SIG merupakan salah satu sistem yang kompleks
dan pada umumnya juga (selain yang stand-alone)
terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer
lainnya di tangka fungsional dan jaringan (network).
Jika diuraikan, SIG sebagai sistem terdiri dari
beberapa komponen berupa perangkat keras,
perangkat lunak, data dan informasi geografis, dan
manajemen..
Pada saat ini SIG sudah tersedia bagi berbagai
platform perangkat keras. Mulai dari kelas PC
desktop, workstations, hingga multi-user host yang
bahkan dapat digunakan oleh banyak orang secara
bersamaan (simultan) dalam jaringan komputer yang
luas, tersebar, berkemampuan tinggi, memiliki ruang
penyimpanaan (harddisk) yang besar, dan
mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar.
Walaupun demikian, fungsionalitas SIG tidak terikat
secara ketat pada karakteristik- karakteristik fisik
perangkat kerasnya sehingga keterbatasan memori
pada suatu PC-pun dapat di atasi.
Dari sudut pandang yang lain, SIG bisa
merupakan merupakan sistem perangkat lunak yang
Jurnal Media Infotama Vol. 12 No. 1, Februari 2016
Sistem Informasi Geografis… ISSN 1858 – 2680
43
tersusun secara modular di mana sistem basis datanya
memegang peranan kunci. Pada kasus perangkat SIG
tertentu, setiap sub-sistem diimplementasikan dengan
menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari
beberapa modul hingga tidak mengherankan jika ada
perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul
program yang masing-masing dapat dieksekusi
tersendiri.
SIG dapat menggumpulkan dan menyimpan data
atau informasi yang di perlukan baik secara tidak
langsung (dengan cara meng-import-nya dari format-
format perangkat lunak SIG yang lain) maupun secara
langsung dengan cara melakukan dijitasi data
spasialnya (dijitasi on-screean atau head-ups di atas
tampilan layar monitor, atau manual dengan
menggunakan digitizer) dari peta analog dan
kemudian memasukkan data atributnya dari tabel-
tabel atau laporan dengan menggunakan keyboard.
Suatu proyek SIG akan berhasil jika di kelolah
dengan baik dan di kerjakan oleh orang-orang
memiliki keahlian (kesesuaian dengan job-discription
yang bersangkutan) yang terdapat pada semua
tingkatan. Berkaitan dengan keberadaan komponen-
komponen SIG ini, masing-masing memiliki
karakteristik biaya yang merupakan fungsi dari
waktu.
D) Pengertian Banjir
Menurut Erlangga (2006: 126) Banjir adalah
genangan air yang mengalir deras dengan ketinggian
melebihi tingkat normal. Pada saat banjir, air akan
menggenangi sebagian besar daratan yang biasanya
tidak tergenangi air. Ketika musim hujan tiba,
sebagian wilayah ada yang mengalami banjir. Curah
hujan yang tinggi membuat beberapa wilayah
tergenang air. Banjir yang sangat berbahaya adalah
banjir dahsyat yang terjadi dengan tiba-tiba dan
bersifat menghanyutkan.
Menurut Erlangga (2007: 10) Daerah Rawan
Banjir adalah (1) daerah yang memiliki curah hujan
yang tinggi, (2) daerah bebatuan yang memiliki daya
serap air rendah, (3) daerah sekitar sungai dan
menjadi aliran air sungai, (4) daerah permukiman
padat dan kumuh, dan (5) daerah yang pernah
mengalami bencana banjir.
E) Perangkat Lunak (software)
Seperangkat hardware yang membentuk sebuah
PC (komputer) lengkap tidak dapat bekerja tanpa
software di dalamnya. Software ini yang mengontrol
seluruh jalannya hardware yang ada. Software juga
merupakan kumpulan beberapa perintah yang
dieksekusi oleh mesin komputer dalam menjalankan
pekerjaanya. Selain itu, software juga merupakan
catatan bagi mesin komputer untuk menyimpan
perintah, dokumen, dan arsip lainya. Software juga
merupakan data elektronik yang disimpan
sedemikian rupa oleh komputer itu sendiri. Data yang
disimpan ini dapat berupa program atau instruksi
yang akan dijalankan oleh perintah, maupun catatan-
catatan yang diperlukan oleh komputer untuk
menjalankan perintah yang dijalankannya. Ada
beberapa jenis program yang digolongkan dalam
software, yaitu OS (Operating System), program
aplikasi, dan driver hardware. (Puspitosari, 2010:4-
6).
Sistem operasi (Operating System) sering
disingkat dengan SO, adalah sekumpulan program
computer yang saling terintegrasi, yang mengelolah
penggunaan perangkat keras yang ada pada sebuah
computer. Fungsi sistem operasi antara lain adalah
untuk manajemen disk dan file, manajemen
processor, manajemen memory, control tampilan,
dan lain-lain.
Program aplikasi atau biasa disebut dengan
aplikasi merupakan program yang berjalan pada
sistem operasi dan dibuat untuk membantu
penggunaan mengerjakan sesuatu untuk
meningkatkan produktivitasnya. Ada banyak sekali
jenis aplikasi, di antaranya: (1) aplikasi bisnis dan
perkantoran, (2) aplikasi untuk hiburan dan
entertainment, (3) aplikasi untuk komunikasi, (4)
aplikasi grafis dan multimedia, (5) aplikasi teknik
(CAD/CAM), (6) aplikasi untuk utility dan anti virus,
(7) aplikasi untuk programan komputer, dan (8)
aplikasi server.
Driver hardware atau lebih dikenal sebagai
driver, adalah aplikasi yang dibuat untuk membuat
hardware dapat dikomunikasikan dengan sistem
operasi. Driver dibuat oleh produsen pembuat
hardware. Misalnya perusahaan HP, mereka
membuat driver printer-printer produksi mereka.
Setiap hardware yang dijual, selalu disertai dengan
driver buatan pabriknya.
F) Perangkat Keras (Hardware)
Hardware komputer merupakan sekumpulan
perangkat keras yang ada di dalam computer.
hardware merupakan salah satu elemen dari sistem
computer yang bisa dilihat dan diraba oleh manusia
secara langsung dan mendukung proses
komputerisasi. Hardware Komputer terdiri dari
beberapa komputer, yaitu : CPU (Central Processing
Unit), input device, dan output device. (Puspitosari,
2010 :2-3).
Jurnal Media Infotama Vol. 12 No. 1, Februari 2016
ISSN 1858 – 2680 Sistem Informasi Geografis…
44
G) Arc View
Menurut Eko Budiyanto (2005: 9) Arc View
merupakan sebuah software pengelolah data spasial.
Software ini memiliki berbagai keunggulan yang
dapat dimanfaatkan oleh kalangan pengelolah data
spasial. Arc view memiliki kemampuan dalam
pengelolahan atau editing arc, menerima atau
konversi dari data digital lain seperti CAD, atau
dihubungkan dengan data image seperti format. JPG,
TIFF, atau image gerak.
H) Pengertian Internet
Menurut Andi (2005: 1) internet ialah jaringan
komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan
ribuan jaringan komputer, baik melalui koneksi dial
up maupun melalui media lain yang menawarkan
kecepatan akses yang beragam. Untuk terhubung
melalui internet, setidaknya anda harus memiliki satu
unit PC menimal Pentium 1 dengan operating sistem
yang telah terinstalasi, dilengkapi dengan modem
atau kartu jaringan intenet, kabel serta aplikasi
komunikasi yang mendukung kegiatan berinternet
anda.
I) Flowchart
Dalam membuat suatu program perlu adanya
suatu cara untuk menganalisa suatu kasus yang akan
dibuatkan program dengan salah satu Bahasa
pemrograman. Salah satunya dapat menganalisa
kasus menggunakan flowchart.
Flowchart adalah diagram yang menyatakan
aliran proses dengan meggunakan anotasi bidang-
bidang geometri, seperti lingkaran, persegi empat,
wajik, oval dan sebagainya untuk merepresentasikan
langkah-langkah kegitan beserta urutannya dengan
menghubungkan masing-masing langkah-langkah
kegiatan beserta urutannya dengan menghubungkan
masing-masing langkah tersebut menggunakan tanda
panah.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A) Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakanadalah Metode
Pengembangan sistem. Pengembangan sistem adalah
Metode yang berorientasi pada sistem yang berjalan,
seperti pada proses pengolahan data kegiatan operasi
Badan SAR Nasional (BASARNAS) Provinsi
Bengkulu masih menggunakan aplikasi Microsoft
Word, akan tetapi belum dapat memberikan hasil
yang maksimal karena membutuhkan waktu yang
cukup lama dalam pengolahan data dan informasinya.
Khususnya pengolahan rekapitulasi penanganan
musibah per tahun. Sehingga perlu dikembangkan
sistem yang baru menggunakan Bahasa
Pemrograman Arc View. Dengan hal tersebut
sehingga program ini dikembangkan oleh penulis
agar dapat membantu kelancaran proses pengolahan
data dan memberikan informasi yang cepat, tepat dan
efisien.
B) Perangkat Lunak dan Perangkat Keras
Perangkat lunak dan perangkat keras yang
digunakan dalam pembuatan sistem informasi
geografis (SIG) daerah rawan bangkit di Kota
Bengkulu, antara lain : Sistem operasi wondows,
Arcview 3.3, prosesor intel, RAM 2GB, VGA Card,
dan Hardisk 320GB
C) Metode Perancangan Sistem
1) Analisis Sistem Aktual
Kantor BASARNAS Bengkulu yang bergerak
dalam Bidang Search And Rescue (SAR), di mana
dalam pengelolaan data SAR dilakukan masih
manual yaitu aplikasi Microsoft Word dan Microsoft
Excel dalam menggunakan sistem informasi kegiatan
operasi saat terjadi musibah dan bencana yang
ditangani oleh Staf Operasi Kantor Badan SAR
Nasional Bengkulu. Dengan meningkatkan jumlah
data yang diolah maka Bidang Search And Rescue
(SAR) yang akan timbul di mana data akan membuka
lembar kerja terlalu banyak sehingga memerlukan
waktu yang lama dalam mendapatkan informasi data
Search And Rescue (SAR) tersebut.
2) Analisis Sistem Baru
Sistem baru merupakan pengembangan dari
sistem lama untuk mengatasi permasalahan yang
terdapat pada sistem lama. Sistem baru yang
dimaksud adalah dengan membuat sistem informasi
geografis (SIG) daerah rawan banjir di kota Bengkulu
menggunakan Arcview.
a) Flowchart
Flowchart dari sistem baru yang dibuat adisajikan
pada Gambar 1.
b) Rancangan File
Rancangan file yang terdapat pada sistem
informasi geografis (SIG) daerah rawan banjir di
Kota Bengkulu, antara lain disajikan pada Tabel 1 dan
Tabel 2.
c) Tahapan Pembuatan SIG Daerah Rawan Banjir
Di Kota Bengkulu
Tahapan pembuatan SIG daerah rawan banjir
disajikan pada Gambar 2.
Jurnal Media Infotama Vol. 12 No. 1, Februari 2016
Sistem Informasi Geografis… ISSN 1858 – 2680
45
Gambar 1. Flowchart Sistem
Tabel 1. Tabel Kecamatan
No Nama Field Tipe
Data
Panjang Keterangan
1. ID Number 6 ID Kecamatan
2. Nmkecamatan String 30 Nama
Kecamatan
Tabel 2. Tabel Kelurahan
No Nama Field Tipe Data Panjang Ket
1. ID Number 6 ID
Kelurahan
2. Kelurahan String 30 Nama
Kelurahan
3. Luasbahaya Number 10 Luas
Bahaya (ha)
4. Kelasbahaya String 15 Kelas
Bahaya
5. Jmljiwaterpapar Number 10 Jumlah
Jiwa Terpapar
6. Kelompokrentan Number 10 Kelompok
Rentan
7. Potensikerugian Number 18 Potensi Kerugian
8. Kerusakanlingkungan Number 10 Kerusakan
Lingkungan
9. Kelaskerentanan String 15 Kelas
Kerentanan
10. Kelaskapasitas String 15 Kelas
Kapasitas
11. Kelasresiko String 15 Kelas
Resiko
Gambar 2. Tahapan Pembuatan SIG
d) Rancangan Interface Sistem Informasi Geografis
(SIG) Daerah Rawan Banjir Di Kota Bengkulu
Rancangan interface ini merupakan gambaran
informasi geografis daerah rawan banjir di Kota
Bengkulu. Adapun rancangan interface SIG Daerah
Rawan Banjir di Kota Bengkulu adalah sebagai
berikut.
Gambar 3. Rancangan Interface
Melakukan tahap digitasi peta menggunakan polygon
Membuat garis (line) seperti sungai dan jalan
Melakukan tahap pembuatan titik-titik (point) seperti kecamatan, dan kelurahan
Melakukan tahap pembuatan titik-titik (point) seperti kecamatan, dan kelurahan
Mengentri Data Spasial untuk Informasi Pemetaan
Menyiapkan Peta Kota Bengkulu dalam format *.jpegDan Data Spasial
Membuka aplikasi Arcview 3.3
Membuat theme yang dibutuhkan untuk proses digitasi peta Kota Bengkulu
Membuat Legend untuk masing-masing polygon
SIG Daerah Rawan Banjir di Kota Bengkulu
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH RAWAN BANJIR DI KOTA BENGKULU
GAMBAR PETA
LEGEND
Rahma Wayan Lestari - 11010211
Jurnal Media Infotama Vol. 12 No. 1, Februari 2016
ISSN 1858 – 2680 Sistem Informasi Geografis…
46
D) Metode Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan proses eksekusi
sistem dengan tujuan mencari kesalahan atau
kelemahan dari program tersebut. Proses tersebut
dilakukan dengan mengevaluasi kemampuan
program. Suatu program yang diuji akan dievaluasi
apakah keluaran atau output yang dihasilkan telah
sesuai dengan yang diinginkan atau tidak. Metode
pengujian yang dipakai dalam sistem ini adalah
metode blackbox.
Pengujian dilakukan dengan memberi masukan
pada form yang tersedia dengan beberapa data yang
dikategorikan dalam kategori data yang sah (sesuai
dengan peruntukannya), dan data yang tidak sah (data
yang berfungsi untuk mengeksploitasi sistem).
Setelah itu tanggapan yang diberikan oleh sistem
akan dicatat.
IV. PEMBAHASAN
A) Hasil Sistem Informasi Geografis Daerah
Rawan Banjir
Sistem informasi geografis daerah rawan banjir di
Kota Bengkulu merupakan sistem pemetaan yang
digunakan untuk memberikan titik bagian daerah
rawan banjir di daerah Kota Bengkulu. Sistem
informasi geografis ini dibuat agar dapat
mempermudah pihak BASARNAS. Sistem informasi
geografis daerah rawan banjir dibuat menggunakan
Arcview GIS 3.3.
Adapun tampilan sistem informasi geografis
daerah rawan banjir di Kota Bengkulu terlihat pada
Gambar 4.
Gambar 4. Antarmuka SIG Daerah Rawan Banjir
di Kota Bengkulu
B) Pembahasan
Sistem informasi geografis daerah rawan banjir
memiliki sub bagian berdasarkan kecamatan.
Kecamatan yang ditampilkan adalah sebagai berikut.
1) Kecamatan Teluk Segara
Gambar 5. Kecamatan Teluk Segara
2) Kecamatan Muara Bangkahulu
Gambar 6. Kecamatan Muara Bangkahulu
3) Kecamatan Sungai Serut
Gambar 7
Gambar 4.4. Kecamatan Sungai Serut
Jurnal Media Infotama Vol. 12 No. 1, Februari 2016
Sistem Informasi Geografis… ISSN 1858 – 2680
47
4) Kecamatan Ratu Samban
Gambar 8. Kecamatan Ratu Samban
5) Kecamatan Singaran Pati
Gambar 9. Kecamatan Singaran Pati
6) Kecamatan Ratu Agung
Gambar 10. Kecamatan Ratu Agung
7) Kecamatan Gading Cempaka
Gambar 11. Kecamatan Gading Cempaka
8) Kecamatan Kampung Melayu
Gambar 12. Kecamatan Kampung Melayu
9) Kecamatan Selebar
Gambar 13. Kecamatan Selebar
C) Pengujian Sistem
Pengujian sistem juga penulis lakukan dengan
memberikan quesioner pada 10 (sepuluh) orang
responden dengan 5 (lima) pertanyaan (data
terlampir). Hasil pengujian sistem kuesioner yang
penulis lakukan, terlihat pada tabel 4.1.
Tabel 3. Hasil Pengujian Kuesioner
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah sistem informasi geografis
daerah rawan banjir di Kota
Bengkulu, dapat mempermudah
dalam mengetahui letak lokasi
rawan banjir beserta informasinya
?
10 0
2 Apakah tampilan sistem informasi
geografis daerah rawan banjir di
Kota Bengkulu ini menarik ?
6 4
3 Apakah dalam pengelolaan sistem
informasi geografis mudah
dipahami oleh user/pengguna ?
6 4
4 Apakah hasil informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi
geografis sesuai dengan harapan
user/pengguna
6 4
Jumlah 28 12
Jurnal Media Infotama Vol. 12 No. 1, Februari 2016
ISSN 1858 – 2680 Sistem Informasi Geografis…
48
Berdasarkan Tabel 3. didapati hasil persentase
jawaban Ya sebesar 70% dan persentase jawaban
Tidak sebesar 30%. Adapun grafik hasil persentase,
terlihat pada gambar 14.
Gambar 14. Hasil Persentase
Berdasarkan hasil pengujian dan kuisioner yang
dilakukan, dapat ditarik kesimpulan yaitu
berdasarkan hasil pengujian sistem informasi
geografis daerah rawan banjir di Kota Bengkulu dapat
membantu proses pengolahan data daerah rawan
banjir di Kota Bengkulu dengan hasil kuesioner 70%
yang menjawab Ya, 30% yang menjawab tidak.
V. PENUTUP
A) Kesimpulan
Sistem informasi geografis daerah rawan banjir di
Kota Bengkulu merupakan sistem pemetaan yang
digunakan untuk memberikan titik bagian daerah
rawan banjir di daerah Kota Bengkulu. Sistem
informasi geografis ini dibuat agar dapat
mempermudah pihak BASARNAS. Sistem informasi
geografis daerah rawan banjir dibuat menggunakan
Arcview GIS 3.3
Berdasarkan hasil pengujian dan kuisioner yang
dilakukan, dapat ditarik kesimpulan yaitu
berdasarkan hasil pengujian sistem informasi
geografis daerah rawan banjir di Kota Bengkulu dapat
membantu proses pengolahan data daerah rawan
banjir di Kota Bengkulu dengan hasil kuesioner 70%
yang menjawab Ya, 30% yang menjawab tidak
B) Saran
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di
BASARNAS Bengkulu, maka penulis menyarankan
untuk mempergunakan sistem informasi geografis,
agar dapat membantu proses pemberian informasi
daerah rawan banjir di Kota Bengkulu.
DAFTAR PUSTAKA
Bkg, Tim, 2012. Ips Terpadu. Jakarta : PT Gelora
Aksara Pratama, Erlangga.
Budi Yanto, Eko, 2005. Sistem Informasi Geografis
Menggunakan ARC VIEW GIS. Yogyakarta:
Andi.
Ed. I, 2005. Melindungi Anak Anda Saat Berinternet.
Yogyakarta: Andi.
Eddy Prahasta, 2009. Sistem Informasi Geografis.
Bandung: Informatika Bandung.
Puspito Sari.A.Heni.(2010). Mengenal Hardware,
Software dan Pengelolahan Instalasi Jaringan.
Malang.
Yakub, 2012. Pengantar Sistem Informasi Geografis,
Yogyakarta: Garhana ilmu.
Jawaban Ya, 70%
Jawaban Tidak, 30%