25
Delima Citra Dewi Delima Citra Dewi S.Gz.,Dietisien.,MKM S.Gz.,Dietisien.,MKM

Sistem Kesehatan Nasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SISTEM KESEHATAN NASIONAL untuk mahasiswa fakultas ilmu kesehatan program studi ilmu gizi

Citation preview

  • Delima Citra Dewi S.Gz.,Dietisien.,MKM

  • Dalam mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia sesuai Pembukaan UUD 1945, maka pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud

  • Pembangunan kesehatan Menghadapi berbagai masalah yang belum sepenuhnya dapat diatasiDiperlukan pemantapan dan percepatan melalui Sistem Kesehatan Nasional sebagai bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang disertai berbagai terobosan penting, Contoh Desa Siaga, Jaminan Kesehatan Masyarakat (BPJS), Riskesdas, serta Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).

  • Proses atau cara mencapai tujuan pembangunan kesehatan melalui pengelolaan upaya kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM Kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan, manajemen informasi dan regulasi kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat

  • Pelaksanaan SKN ditekankan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat, profesionalisme sumber daya manusia kesehatan, serta upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

  • Cakupan pelayanan kesehatan berkualitas, adil, dan merata; Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat; Kebijakan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan dan melindungi kesehatan masyarakat; Kepemimpinan dan profesionalisme dalam pembangunan kesehatan;

  • e. Inovasi atau terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi yang etis dan terbukti bermanfaat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas, termasuk penguatan sistem rujukan; f. Pendekatan secara global dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan yang sistematis, berkelanjutan, tertib, dan responsif gender dan hak anak;

  • g. Dinamika keluarga dan kependudukan; h. Keinginan masyarakat; i. Epidemiologi penyakit; j. Perubahan ekologi dan lingkungan; dan k. Globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi dengan semangat persatuan dan kesatuan nasional serta kemitraan dan kerja sama lintas sektor.

  • Tujuan Pembangunan Kesehatan

    Pencapaian MDGs

  • Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan pada: 1) Perikemanusiaan, 2) Pemberdayaan dan kemandirian, 3) Adil dan merata, serta 4) Pengutamaan dan manfaat. DASAR PEMBANGUNAN KESEHATAN

  • Sistem Kesehatan Nasional perlu dilaksanakan dalam konteks Pembangunan Kesehatan secara keseluruhan dengan mempertimbangkan determinan sosialContoh Kondisi kehidupan sehari-hari, tingkat pendidikan, pendapatan keluarga, distribusi kewenangan, keamanan, sumber daya, kesadaran masyarakat, serta kemampuan tenaga kesehatan dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.

  • Sistem Kesehatan Nasional disusun dengan memperhatikan pendekatan revitalisasi pelayanan kesehatan dasar (primary health care) yang meliputi: 1) Cakupan pelayanan kesehatan yang adil dan merata, 2) Pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak kepada rakyat, 3) Kebijakan pembangunan kesehatan,4) Kepemimpinan

  • Sistem Kesehatan Nasional disusun dengan memperhatikan inovasi/terobosan dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas, termasuk penguatan sistem rujukan.

  • Landasan IdiilLandasan Konstitusional Landasan Operasional

  • Jumlah Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), dan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) semakin meningkat Tetapi pemanfaatan dan kualitasnya masih rendah. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa alasan utama tidak memanfaatkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) atau Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) walaupun sebenarnya memerlukanPelayanannya tidak lengkap (49,6%), Lokasinya jauh (26%), dan Tidak ada Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)/Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) (24%).

  • Hingga tahun 2008 sudah terbentuk 47.111 Desa Siaga dimana terdapat 47.111 buah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) lainnya yang terus berkembang pada tahun 2008 adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang telah berjumlah 269.202 buah dan 967 Poskestren

  • Prosentase Rata-rata Kunjungan Pelayanan Rujukan Rawat Jalan di RS pada tahun 2009 didominasi kelompok usia produkstif yaitu antara umur 15 24 tahun, dengan besar kunjungan 33,78%.

    Dominasi kedua ditempatii oleh Kelompok usia 45 54 tahun dengan porsi penggunaan pelayanan rawat jalan rujukan di RS sebesar 18,42%, sedangkan kelompok usia usia 15 24 tahun menempati urutan ketiga dalam pemanfaatan pelayanan rujukan di RS.

    Keadaan pemanfaatan pelayanan rawat-inap tingkat lanjut ternyata mempunyai gambaran yang tidak jauh berbeda pemanfaatan rawat jalan tingkat lanjut .

    Dimana untuk rawat inap ni, posisi urutan kedua terbanyak adalah usia 15-24 tahun sebesar 15,22%, dan urutan ketiga adalah kelompok usia 45-54 tahun, sedangkan kelompok umur 25-44 meruapakan kelompok terbanyak pengguna pelayanan rawat inap tingkat lanjut.

    Keadaan ini diperkirakan karena pada kelompok usia 25-44 tahun adalah usia produktif secara ekonomi dan secara biologis, kelompok usia ini pada usia subur yang memberikan kemungkinan untuk pelayanan persalinan.

    *