60
UNIVERSITAS INDONESIA SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) UNIT SEMPLAK BOGOR LAPORAN MAGANG Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi FAJAR INDRAWAN 1106135962 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSI AKUNTANSI DEPOK JANUARI 2014 Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

  • Upload
    buitu

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

UNIVERSITAS INDONESIA

SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK

RAKYAT INDONESIA (BRI) UNIT SEMPLAK BOGOR

LAPORAN MAGANG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi

FAJAR INDRAWAN

1106135962

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM EKSTENSI AKUNTANSI

DEPOK

JANUARI 2014

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 2: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

TIALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Laporan magang ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama

NPM

I'andaTangan

fanggal

Fajar Indrawan

1106135962

10 Januari 2014

Universitas lndonesia

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 3: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

TIALAMAN PENGESAHAN

Laporan Magang ini diajukanolehNamaNPMProgram StudiJudul Laporan Magang

- Indonesia

KETUA

Fajar Indrawan1106135962Ekstensi Akuntansi

Sistem Kredit Usaha Rakyat (KUR) pT BANKRAKYAT INDONESIA (BRI) Unit SemplakBogor

The People Business Credit System (KUR) pTBANK RAKYAT INDONESIA (BRI) UnitSemplak Bogor

- Inggris

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan penguji dan diterimasebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelarsarjnna Ekonomi pada Program Studi Ekstensi Akuntansi FakultasEkonomi, Universitas Indonesia.

DEwANPENGUTT ( ^'[

: Viska Anggraita, SE., M.S.Ak , Y)

PEMBTMBTNG : Edward Tanujaya, SE., M.Sc. b. {n,.r^h'*/\'4u)'\y

ANGGOTA PENGUJI : Budi Frensidy, SE., M.Comm VYW

Ditetapkan di : Depok

Tanggal : 10 Januari2014

ul

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 4: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang yang berjudul

“Sistem Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT BANK RAKYAT INDONESIA (BRI)

Unit Semplak Bogor” ini dengan baik. Penyusunan laporan magang ini dilakukan

dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi

pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Semoga laporan magang ini dapat

berguna

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan buku ini tidak terlepas

dari bantuan pihak lain. Dalam penyusunan laporan magang ini, penulis mendapat

bantuan, dorongan motivasi dari berbagai pihak, baik secara langsung meupun

tidak langsung. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa

kepada penulis.

2. Bapak Edward Tanujaya S.E., M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang telah

berkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

magang ini.

3. Ibu Wasilah, SE., ME selaku ketua program Ekstensi Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan dan menyelesaikan

program magang.

5. Keluarga besar Bank BRI Unit Semplak yang telah bersedia membimbing,

mengajarkan, dan banyak membantu penulis dalam segala hal pada saat

melakukan magang khusunya Bapak Taufiq Alamsyah selaku Kepala

Unit, Mas Vidi, Mas Derik, Mas Yogi, Ibu Pitta, Ibu Ifa, Ibu Ita, Ibu

Earlyta, Mba Ika, Fika, Ivi dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan

satu persatu, terima kasih banyak.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 5: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

v

Universitas Indonesia

6. Teman – teman seperjuangan pada saat kuliah di Program Ekstensi

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Erroz, Danu, Helmy, Wahyu,

Mogi, Buntang, Mita, Arif, Haga, Samuel, Irsyad, Rifki, Merah, Denny,

Arief, Ichsan, Rivan, Titto, Vio, Riza, Emil, Adit, Dian, Dadi, Fazri,

Abiyudha, Corry, Rara, Randis, Imelda dan teman-teman lainnya yang

tidak dapat disebutkan satu per satu.

7. Sagita Fajarahayu yang telah banyak membantu dalam memberikan

masukan untuk revisi laporan magang sampai dengan sidang laporan

magang, thanks a lot git!!

8. Seluruh staf pengajar dan administrasi Program Ekstensi Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua

pihak yang telah membantu. Semoga laporan magang ini dapat membawa

manfaat.

Depok, 10 Januari 2014

Fajar Indrawan

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 6: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

-t

HALAMAN PER}TYATAAI\I PERSETUJUAI\I PUBLIKASITUGAS AKIIIR I]NTUK KEPENTINGAI\I AKAI}EIVIS

Sebagai sivitas

bawah ini:

Nama

NPM

Program Studi

Departemen

Fakultas

Jenis Karya

akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di

Fajar lndrawan

trc6r35962

Ekstensi Akunknsi

Akuntansi

Ekonomi

Laporan Magang

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universius Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusll (Non-uchrsive Royilty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

*SISTEM KREDIT USAHA RAI(YAT (IilR) PT BAhiK RAIffATnlDoNESrA GRD rINrr SEMPLAKBOGOR"

beserta perangkat yang ada (bila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

NonEksklusif ini Universias Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/fomtat-

lran" mengelola dalam benttrk pangkatan data (database), merawat, dan

mempub6fasikan tugas a}fiir saya selama tetap meucantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuatdi: Depok

Pada Tanggal : 10 Januari 2014

Yang metryatakan

tulrU{/4

(Fajar Indrawan)

vl1

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 7: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

vii Universitas Indonseia

ABSTRAK

Nama : Fajar Indrawan

Program Studi : Ekstensi Akuntansi

Judul : Sistem Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT BANK RAKYAT

INDONESIA (BRI) Unit Semplak Bogor

Laporan magang ini berisi mengenai proses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada

Bank BRI Unit Semplak. Kredit Usaha Rakyat ini ditujukan kepada nasabah yang

memiliki usaha yang feasible yaitu, tidak bertentangan dengan norma yang

berlaku, dikelola dengan baik, menghasilkan keuntungan yang positif dan belum

bankable atau tidak memiliki agunan yang cukup atau tidak mempunyai agunan

sama sekali. Proses kredit dimulai dari mengajukan permohonan kredit oleh

nasabah, pencatatan berkas oleh deskman, disposisi kredit, proses analisis dan

survei yang dilakukan oleh Account Officer, pemutusan hasil dan pencairan kredit,

selain itu dijelaskan penanganan yang dilakukan oleh pihak bank jika terjadi

kredit macet untuk KUR.

Kata kunci:

Sistem kredit, Kredit Usaha Rakyat

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 8: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

viii Universitas Indonseia

ABSTRACT

Name : Fajar Indrawan

Study Program : Extension Accounting

Title : The People Business Credit System (KUR) PT BANK

RAKYAT INDONESIA (BRI) Unit Semplak Bogor

This internship report contains the process People Business Credit (KUR) at Bank

BRI Semplak. The KUR is intended to customer who have a feasible business

such as, adherence to the general norm, well managed, generating positive profits

and not yet bankable or doesn’t have sufficient collateral or have no collateral at

all. The process starts from submit a credit application credit loan by the

customer, recording files by deskman, credit disposition, analyctical and survey

process conducted by the Accounts Officer, termination of results and credit

disbursement, it also described the handling by the bank in the event of bad debts

for KUR.

Key words:

Credit system, People Business Credit

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 9: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

ix Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................. vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Tujuan Program Magang ....................................................................... 1

1.2.1 Tujuan Umum ..................................................................................... 1

1.2.1 Tujuan Khusus ........................................................................................ 2

1.3 Pelaksanaan Kegiatan Magang .............................................................. 2

1.4 Latar Belakang Penulisan ...................................................................... 2

1.5 Perumusan Masalah ............................................................................... 4

1.6 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang ......................................... 4

1.7 Sistematika Penulisan Laporan Magang ............................................... 5

2. LANDASAN TEORI ................................................................................. 6

2.1 Sistem Informasi ................................................................................... 6

2.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur ................................................... 6

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ...................................... 7

2.2 Perbankan .............................................................................................. 7

2.2.1 Pengertian Bank ........................................................................... 7

2.3 Kredit ..................................................................................................... 7

2.3.1 Pengertian Kredit dan Jenis Kredit ............................................... 9

2.4 Kredit Usaha Rakyat.............................................................................. 14

2.4.1 Pengertian Kredit Usaha Rakyat .................................................. 14

2.4.2 Ketentuan Penjaminan KUR ........................................................ 15

2.5 Analisis Kredit ....................................................................................... 16

3. GAMBARAN UMUM TEMPAT MAGANG ......................................... 19

3.1 Gambaran Umum PT BRI (Persero) Tbk ............................................. 19

3.1.1 Sejarah PT BRI (Persero) Tbk ............................................................ 19

3.1.2 Visi dan Misi ...................................................................................... 20

3.1.3 Fokus Bisnis ....................................................................................... 20

3.1.4 BRI Unit Semplak .............................................................................. 21

3.1.5 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan .................................... 21

3.1.6 Produk Bank BRI Unit Semplak ....................................................... 23

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 10: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

x Universitas Indonesia

4. PEMBAHASAN ......................................................................................... 25

4.1 Prosedur Pemberian Kredit .................................................................... 25

4.2 Hambatan BRI Unit Semplak dalam proses KUR ................................ 38

4.3 Upaya Bank BRI Unit Semplak dalam meningkatkan Laba ................. 38

4.4 Penanganan Kredit Macet...................................................................... 39

5. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 42

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 42

5.2 Saran ...................................................................................................... 43

DAFTAR REFERENSI ................................................................................. 44

Lampiran 1 : Flowchart Alur Proses Putusan Kredit ....................................... 45

Lampiran 2 : Formulir Pengajuan Permohonan KUR BRI .............................. 46

Lampiran 3 : Tabel Angsuran Pinjaman KUR BRI ......................................... 47

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 11: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

xi Universitas Indonseia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Logo Bank BRI ........................................................................... 20

Gambar 4.1. Alur Prosedur Kredit ................................................................... 25

Gambar 4.2. Alur Proses Pengajuan Kredit ..................................................... 26

Gambar 4.3. Alur Proses Pencatatan Berkas ................................................... 27

Gambar 4.4. Alur Proses Disposisi Kredit ....................................................... 28

Gambar 4.5. Alur Proses Analisis dan Survei Kredit ...................................... 33

Gambar 4.6. Alur Proses Pemutusan Kredit .................................................... 34

Gambar 4.7. Alur Proses Pencairan Kredit ...................................................... 37

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 12: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

xii Universitas Indonseia

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Flowchart Alur Proses Putusan Kredit ........................................ 45

Lampiran 2: Formulir Pengajuan Permohonan KUR BRI ............................... 46

Lampiran 3: Tabel Angsuran Pinjaman KUR BRI .......................................... 47

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 13: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Program Magang

Dengan perkembangan dunia yang semakin maju akan diperlukan tenaga

kerja yang handal, berkualitas dan berdaya saing agar dapat bertahan dalam

persaingan dalam dunia kerja. Dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia

(SDM), Program Ekstensi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (PE

FEUI) memberikan keleluasaan bagi mahasiswanya untuk memilih persyaratan

kelulusan yaitu salah satunya dengan program magang. Program magang ini

bertujuan agar mahasiswa dapat langsung mempraktekkan ilmu yang di dapat

pada saat pembelajaran di kelas. Selesai menjalankan program magang mahasiswa

diwajibkan untuk menulis tugas akhir yang sesuai dengan yang dikerjakan di

tempat magang guna memenuhi persyaratan kelulusan dari Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Melalui program magang, mahasiswa dilatih untuk terbiasa dengan

lingkungan kerja seperti, menyelesaikan masalah yang dihadapi, menyelesaikan

tugas dan tanggung jawab tepat waktu, bekerja dalam tim, dan juga

berkomunikasi sesama pegawai. Dengan kegiatan tersebut mahasiswa yang telah

lulus dari Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia diharapkan

dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja lebih cepat dan dapat menerapkan

keahliannya dibidang akuntansi dengan baik.

1.2 Tujuan Program Magang

1.2.1 Tujuan Umum

Secara keseluruhan, program magang ini bertujuan agar

mahasiswa/mahasiswi mendapat gambaran dan pengalaman dalam bekerja, mulai

dari bagaimana lingkungan dunia kerja seutuhnya, mahasiswa juga belajar untuk

membagi waktu yang baik, seperti apa berkomunikasi yang baik dengan rekan

kerja, dan juga tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 14: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

2

Universitas Indonesia

1.2.2 Tujuan Khusus

Secara khusus, program magang ini bertujuan agar:

1. Mahasiwa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah.

2. Membantu mahasiswa agar dapat dengan cepat beradaptasi dengan

lingkungan kerja yang berbeda jauh dengan lingkungan perkuliahan.

3. Mahasiswa dapat memberikan manfaat kepada perusahaan tempat

magang.

4. Membina hubungan baik antara perusahaan tempat magang dengan

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

1.3 Pelaksanaan Kegiatan Magang

Kegiatan magang dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

dan ditempatkan pada Bank BRI Unit Semplak yang beralamat di Jalan Raya

Semplak no 48, Bogor Barat. Periode magang dimulai bulan Oktober sampai

dengan bulan Desember selama tiga (3) bulan. Selama kegiatan magang

berlangsung, dilakukan aktifitas yang berhubungan dengan pemberian kredit pada

Bank BRI Unit Semplak, mulai dari tata cara pembukuan kredit yang diajukan,

melakukan survei lapangan dengan Account Officer agar mengetahui prosedur dan

tata cara intervieu dengan calon nasabah, cara menganalisis untuk pemberian

kredit, dan juga menghitung klaim asuransi pada saat kredit macet.

1.4 Latar Belakang Penulisan

Dunia perbankan masa sekarang ini mengalami kemajuan yang sangat

pesat. Hal tersebut dapat dilihat dengan makin banyaknya bank baru di Indonesia,

sehingga persaingan antar bank pun semakin sengit. Persaingan antar bank tidak

hanya terletak pada segi pelayanan yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang

ditawarkan. Upaya bank untuk menarik nasabah pun secara gencar dilakukan,

mulai dari segi pemasaran, produk-produk bank, segi harga seperti bunga dan

biaya, jaringan kantor, jaringan ATM maupun layanan kepada nasabah.

Sengitnya persaingan usaha antar bank membuat bank harus mempunyai

strategi yang baik agar bank tersebut dapat menjaga eksistensinya dalam industri

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 15: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

3

Universitas Indonesia

perbankan. Salah satu cara agar bank dapat ikut bersaing adalah dengan

menawarkan jasa dan produk yang menarik untuk memuaskan pelangggannya.

Dalam dunia perbankan ada dua jenis pesaing yang harus dihadapi yaitu

pertama, sesama bank baik bank syariah maupun konvensional dan BPR serta

kedua, adalah lembaga keuangan non bank seperti pembiayaan (leasing), asuransi,

pegadaian, dana pensiun, koperasi, dan pasar modal.

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Dalam hal ini yang dimaksud

dengan pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang

ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan baik kepada pembeli yang ada

maupun kepada pembeli yang potensial.

Produk pembiayaan dalam industri perbankan merupakan hal penting bagi

kelangsungan hidup perusahaan, karena merupakan salah satu sumber penghasilan

bank. Produk pembiayaan pada Bank BRI Unit Semplak Bogor terdiri dari

berbagai jenis produk, yaitu Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) yang terdiri dari

Kredit Skala Mikro (KSM), Kredit Komersial (KOM), Kredit BRIGuna (GBT),

dan kredit yang bekerja sama dengan pemerintah yaitu Kredit Usaha Rakyat

(KUR). Sayangnya masih banyak calon nasabah yang kurang mengetahui tentang

produk-produk tersebut. Oleh karena itu bank perlu meningkatkan pemasaran

produk pembiayaan agar semakin banyak nasabah dan calon nasabah bank yang

mengetahui jenis dan kegunaan dari produk pembiayaan, yang secara tidak

langsung akan meningkatkan keuntungan yang akan diperoleh bank. Secara

khusus bank perlu meningkatkan pemasaran dari produk Kredit Usaha Rakyat

yang paling digemari oleh masyarakat karena kredit jenis ini dibuat sesuai dengan

kebutuhan masyarakat golongan menengah ke bawah guna meningkatkan

usahanya agar dapat lebih berkembang. Dalam meningkatkan pemasaran produk

pembiayaan bank di tengah sengitnya persaingan dijaman sekarang ini,

perusahaan tidak hanya dapat mengandalkan produk yang menarik saja, tetapi

juga harus didukung faktor-faktor lainnya, seperti harga jual produk yang bersaing

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 16: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

4

Universitas Indonesia

dan juga kemudahan dalam proses pembiayaan. Faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam menentukan harga antara lain biaya, keuntungan, harga

yang ditetapkan oleh pesaing, dan perubahan keinginan pasar. Proses dalam

produk pembiayaan tidak dapat dikesampingkan selain memperhatikan bentuk

produk dan harga. Oleh karena itu laporan magang ini membahas tentang proses

dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat yang dilakukan oleh Bank BRI Unit

Semplak.

1.5 Perumusan Masalah

1. Bagaimana sistem Kredit Usaha Rakyat pada Bank BRI Unit Semplak?

2. Apa saja hambatan Bank BRI Unit Semplak dalam proses Kredit Usaha

Rakyat?

3. Apa saja upaya Bank BRI Unit Semplak dalam meningkatkan laba dari

Kredit Usaha Rakyat?

4. Bagaimana penanganan yang dilakukan oleh Bank BRI Unit Semplak jika

terjadi kredit macet?

1.6 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang

Ruang lingkup penulisan laporan magang ini terbatas pada sistem dan

proses dalam kredit KUR pada Bank BRI Unit Semplak, dimulai dari pengajuan

permohonan kredit sampai dengan pencairan kredit serta penanganan yang

dilakukan oleh Bank BRI apabila terjadi kredit macet.

Alasan pemilihan topik penulisan Sistem Kredit Usaha Rakyat pada Bank

BRI Unit Semplak adalah karena kredit jenis ini diciptakan untuk meningkatkan

akses dan pembiayaan kepada usaha Mikro dalam rangka

penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. Selama

ini Bank BRI merupakan penyalur KUR terbesar diantara tujuh Bank Nasional

yang merupakan mitra pemerintah dalam menyalurkan KUR.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 17: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

5

Universitas Indonesia

1.7 Sistematika Penulisan Laporan Magang

Penulisan laporan magang ini terdiri dari lima bab, yaitu:

I. BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang program magang, tujuan

program magang, pelaksanaan kegiatan magang, latar belakang penulisan

laporan magang, perumusan masalah, ruang lingkup penulisan laporan

magang dan juga sistematika penulisan laporan magang.

II. BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab kedua ini membahas tentang teori-teori dasar, serta teori-teori yang

relevan lainnya yang berhubungan dengan penulisan laporan magang

penulis. Landasan teori ini meliputi pengertian dari sistem informasi,

pengertian kredit, jenis-jenis kredit dari berbagai segi dan juga

kolektabilitas kredit.

III. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN TEMPAT MAGANG

Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan yang terdiri dari sejarah

berdirinya perusahaan yaitu PT BRI (Persero), visi dan misi perusahaan,

produk-produk yang di tawarkan perusahaan dan organisasi perusahaan.

IV. BAB 4 PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai sistem dan proses kredit mulai

dari pengajuan kredit, pembukuan kredit, survei lapangan sampai dengan

pencairan kredit pada Bank BRI Unit Semplak dan juga penanganan yang

dilakukan jika terjadi kredit macet.

V. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dari seluruh isi laporan magang dan juga

memuat saran-saran yang berdasarkan pada pengetahuan dan pengalaman

yang didapat selama melaksanakan program magang.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 18: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

6

Universitas Indonesia

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem dan Prosedur

Dalam mencapai tujuan bank, manajemen memerlukan informasi yang

dapat dipercaya dan handal agar informasi tersebut dapat memberikan keputusan

yang tepat. Untuk memperoleh informasi akuntansi yang baik tersebut, diperlukan

suatu sistem untuk menunjangnya, yaitu sistem akuntansi. Sistem akuntansi

merupakan salah satu faktor agar pemimpin dapat mengevaluasi dan mengawasi

pelaksanaan kegiatan perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001) dalam bukunya Sistem Akuntansi, sistem adalah

suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu untuk melaksanakan

kegiatan pokok perusahaan dan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikel,

biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang

dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

terjadi berulang-ulang.”

Sedangkan Romney dan Steinbart (2012) menjelaskan sistem adalah

serangkaian dari dua atau lebih komponen yang saling terkait yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan. Kebanyakan sistem terdiri dari subsistem yang lebih

kecil yang mendukung sistem yang lebih besar.

Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan perbedaan antara sistem dan

prosedur. Sistem merupakan gabungan dari berbagai prosedur, sedangkan

prosedur merupakan kegiatan klerikal seperti kegiatan menulis, menghitung,

memindahkan dan juga memberi kode.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 19: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

7

Universitas Indonesia

2.1.2 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Setelah penjelasan tentang sistem dan prosedur di atas, Mulyadi (2001)

menguraikan pengertian sistem akuntansi sebagai sistem akuntansi merupakan

organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa

untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna

memudahkan pengelolaan perusahaan.

Sedangkan menurut Romney dan Steinbart (2012) sistem informasi

akuntansi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan

memproses data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan.

Dapat disimpulkan dari pengertian tersebut bahwa sistem informasi

akuntansi merupakan organisasi dari formulir-formulir, catatan-catatan yang

dikoordinir melalui prosedur pengumpulan informasi operasi dan keuangan agar

manajemen mudah dalam membuat keputusan.

Midjan dan Susanto (2001) mengemukakan bahwa setiap perusahaan

apapun jenisnya, sistem akuntansi akan disusun dari seperangkat:

1. Formulir tercetak

2. Catatan-catatan

3. Laporan-laporan

4. Kegiatan tata usaha dengan atau tanpa menggunakan mesin dan

peralatan pencatatan.

2.2 Perbankan

2.2.1 Pengertian Bank

Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima

simpana giro, tabungan dan deposito. Selanjutnya bank juga dikenal sebagai

tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkan.

Pengertian bank berkembang sehingga bank juga dikenal sebagai tempat untuk

menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk

pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang

kuliah dan sebagainya (Kasmir 2009).

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 20: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

8

Universitas Indonesia

Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November

tahun 1998 tentang Perbankan (perubahan dari Undang-Undang RI Nomor 7

tahun 1992 tentang Perbankan), bank adalah badan usaha yang menghimpun dana

dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup orang banyak.

Dilihat dari penggolongan bank berdasar Undang-Undang RI No 10 tahun

1998 yang sebelumnya mengacu pada undang-undang RI No 7 tahun 1992, jenis

bank dilihat dari segi cara menentukan harga, baik harga jual maupun harga beli

terbagi dalam dua kelompok, yaitu bank konvensional dan bank syariah.

Berdasarkan prinsip yang digunakan, menurut Kasmir (2009) bank

konvensional dengan bank syariah sangat berbeda, hanya fungsinya saja yang

sama. Bank konvensional dalam menentukan harga dan mencari keuntungnan

berorientasi pada dua metode, yaitu :

1. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan

seperti giro, tabungan maupun deposito. Harga untuk produk

pinjaman pun ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu.

2. Pihak perbankan barat menggunakan atau menerapkan berbagai

biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu untuk jasa-jasa

bank lainnya.

Berbeda dengan bank konvensional, pada bank syariah semuanya diatur

berdasarkan Hukum Islam dana atas dasar hati nurani yang bekerja dengan

mengharap ridho Allah. Metode penentuan harga dan mendapatkan keuntungan

pada bank syariah adalah sebagai berikut:

1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil atau dalam istilah islam

adalah mudharabah.

2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal atau

musharakah.

3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan atau

murabahah.

4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan

atau ijarah.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 21: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

9

Universitas Indonesia

5. Pemilihan pemindahan kepemilikan atas barang yanng disewa dari

pihak bank oleh pihak lain atau ijarah wa iqtina.

2.3 Kredit

2.3.1 Pengertian Kredit dan Jenis Kredit

Menurut Peraturan Bank Indonesia nomor 14/15/PBI/2012 kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain

yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu

tertentu dengan pemberian bunga.

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit

adalah (Kasmir 2009):

1. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan

(berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima

kembali di masa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini

diberikan oleh bank, di mana sebelumnya sudah dilakukan

penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern

maupun eksteren. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa

lalu dan sekarang terhadap nasabah pemohon kredit.

2. Kesepakatan

Di samping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur

kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana

masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya

masing-masing.

3. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka

waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

Jangka waktu tersebut berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau

jangka panjang.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 22: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

10

Universitas Indonesia

4. Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan

suatu resiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin

panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula

sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang

disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun risiko yang tidak

disengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha

nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.

5. Balas jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa

tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk

bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank.

Sedangkan bagi bank berdasarkan prinsip syariah balas jasanya

ditentukan dengan bagi hasil.

Kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk

masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat

dari berbagai segi antara lain sebagai berikut :

1. Dilihat dari segi kegunaan

a. Kredit investasi

Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau

membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.

Contoh kredit investasi misalnya kredit untuk membangun pabrik

atau membeli mesin-mesin. Pendek kata, masa pemakaiannya

untuk suatu periode yang relatif lebih lama.

b. Kredit modal kerja

Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam

operasionalnya. Sebagai contoh, kredit modal kerja diberikan

untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-

biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 23: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

11

Universitas Indonesia

2. Dilihat dari segi tujuan kredit:

a. Kredit produktif

Kredit yang yang digunakan untuk peningkatan usaha atau

produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan

barang atau jasa. Sebagai contoh, kredit untuk membangun pabrik

yang nantinya akan menghasilkan barang, kredit pertanian akan

menghasilkan produk pertanian, atau kredit pertambangan

menghasilkan bahan tambang atau kredit industri lainnya.

b. Kredit konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam

kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan,

karenan memang untuk digunakan atau dipakai oleh sesorang

atau badan usaha. Sebagai contoh, kredit untuk perumahan, kredit

mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga, dan kredit

konsumtif lainnya.

c. Kredit perdagangan

Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk

membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari

hasil perjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering

diberikan kepada pemasok atau agen-agen perdagangan yang akan

membeli barang dalam jumlah besar. Contoh kredit ini misalnya

kredit ekspor dan impor.

3. Dilihat dari segi jangka waktu

a. Kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun

atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan

modal kerja. Contohnya digunakan untuk peternakan misalnya

kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya

tanaman padi atau palawija.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 24: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

12

Universitas Indonesia

b. Kredit jangka menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3

tahun, biasanya untuk investasi. Sebagai contoh kredit untuk

pertanian seperti jeruk, atau peternakan kambing.

c. Kredit jangka panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang.

Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya di atas 3 tahun

atau 5 tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang

seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan

untuk kredit konsumtif seperti kredit perumahan.

4. Dilihat dari segi jaminan

a. Kredit dengan jaminan

Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut

dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau

jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan

dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur.

b. Kredit tanpa jaminan

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau

orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek

usaha dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur

selama ini.

5. Dilihat dari segi sektor usaha

a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor

perkebunan atau pertanian rakyat. Sektor usaha pertanian dapat

berupa jangka pendek atau jangka panjang.

b. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya

peternakan ayam dan jangka panjang untuk kambing atau sapi.

c. Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil,

menengah atau besar.

d. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayai biasanya

dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 25: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

13

Universitas Indonesia

e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk

membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula

berupa kredit untuk para mahasiswa.

f. Kredit profesi, diberikan kepada pada profesional seperti, dosen,

dokter, pengacara.

g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk mebiayai pembangunan

atau pembelian rumah.

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/22/PBI/2012 :

Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha

perorangan, yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagai diatur dalam UU No

20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima

puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan tempat usaha, atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp

300.000.000,00(tiga ratus juta rupiah).

Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorang atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi

bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha

besar yang memiliki kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam UU No

20/2008 tentang usaha Mikro Kecil, dan Menengah, yaitu:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00

(dua miliar lima ratus juta rupiah).

Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau atau

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 26: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

14

Universitas Indonesia

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau

usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam UU No 20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah, yaitu:

1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,00

(sepuluh miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua

miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).

2.4 Kredit Usaha Rakyat

2.4.1 Pengertian Kredit Usaha Rakyat

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan yang diberikan

oleh perbankan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi yang

feasible tapi belum bankable. Maksudnya adalah usaha tersebut memiliki prospek

bisnis yang baik dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan. KUR ini

merupakan program penjaminan kredit/pembiayaan kepada UMKMK yang

merupakan program pemerintah yang dimulai pada tanggal 5 November 2007

dengan bekerjasama dengan tujuh Bank Nasional yaitu Bank Rakyat Indonesia,

Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank Bukopin,

Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan seluruh Bank Pembangunan Daerah yang

tersebar di Indonesia. Adapun tujuan maksud dan tujuan program ini dalam

rangka pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK),

penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan. Berdasarkan data

dari komite KUR realisasi KUR Mikro BRI per tanggal 30 November 2013

menjadi yang terbesar dengan total plafond 67,8 triliun dengan jumlah debitur

sebanyak 9.003.295 UMK, rata-rata kredit 7,5 juta/debitur.

Menurut KEP–20/ D.I.M.EKON/11/2010 tentang Standar Operasional dan

Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, KUR Mikro adalah KUR dengan

plafon sampai dengan Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dikenakan suku

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 27: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

15

Universitas Indonesia

bunga kredit/marjin pembiayaan, maksimal sebesar/setara 22% (dua puluh dua

persen) efektif pertahun.

KUR yang disalurkan oleh Bank Pelaksana dijamin secara otomatis

bersyarat oleh perusahaan penjamin dengan nilai pinjaman sebesar 80% untuk

sektor pertanian, kelautan, dan perikanan, kehutanan dan industri kecil, dan 70%

untuk sektor lainnya. Perusahaan penjamin KUR ini adalah PT. (Persero)

Asuransi Kredit Indonesia dan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia.

Persyaratan umum bagi UMKMK untuk dapat menerima KUR, yaitu :

1. Tidak sedang menerima kredit/pembiayaan modal kerja/ atau investasi

dari perbankan dan/ atau yang tidak sedang menerima kredit program dari

pemerintah, yang dibuktikan dengan hasil Sistem Informasi Debitur Bank

Indonesia pada saat permohonan kredit/pembiayaan diajukan;

2. Dapat sedang menerima kredit konsumtif (kredit kepemilikan rumah,

kredit kendaraan bermotor, kartu kredit dan kredit konsumtif lainnya)

3. Dalam hal UMKMK masih memiliki baki debet yang tercatat pada

Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia, tetapi yang bersangkutan sudah

melunasi pinjaman, maka diperlukan surat keterangan lunas dengan

lampiran cetakan rekening dari bank pelaksana/pembiayaan sebelumnya.

4. Untuk UMKMK yang akan meminjam KUR mikro, baik yang

disalurkan secara langsung maupun tidak langsung, tidak diwajibkan

untuk dilakukan pengecekan Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia.

2.4.2 Ketentuan Penjaminan KUR

Klaim dapat diajukan kepada perusahaan penjamin setelah

1. Perjanjian kredit jatuh tempo dan debitur KUR tidak melunasi

kewajiban pengembalian pinjaman, atau

2. KUR yang bersangkutan dalam kolektabilitas kredit 4 (diragukan)

sesuai ketentuan Bank Indonesia, atau

3. Keadaan insolvent

a. Debitur dinyatakan pailit oleh Pengadilan yang berwenang,

b. Debitur dikenakan likuidasi berdasarkan keputusan Pengadilan

yang berwenang dan untuk itu telah ditunjuk likuidator,

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 28: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

16

Universitas Indonesia

c. Debitur diletakkan dibawah pengampunan.

Klaim penjaminan yang dapat diajukan oleh Bank Pelaksana sebesar :

a. Untuk sektor pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, dan

industri kecil: 80% (delapan puluh persen) x (sisa pokok + bunga

pada saat pengajuan klaim + denda) dengan setinggi-tingginya

sebesar 80% (delapan puluh persen) x plafon KUR.

b. Untuk sektor lainnya: 70% (tujuh puluh persen) x (sisa pokok +

bunga pada saat pengajuan klaim + denda) dengan setinggi-

tingginya sebesar 70% (tujuh puluh persen) x plafon KUR.

2.5 Analisis Kredit

Dalam memberikan kredit kepada pemohon, kreditor tidak dapat langsung

memberikan pinjaman tanpa mengetahui asal-usul dari calon peminjam. Oleh

karena itu diperlukan analisis terhadap calon nasabah tersebut. Menurut UU No

10 Tahun 1998 pasal 8, kredit yang diberikan oleh bank mengandung resiko,

untuk mengurangi resiko tersebut, jaminan pemberian kredit atau pembiayaan

berdasarkan prinsip syariah dalam arti keyakinan atas kemampuan dan

kesanggupan nasabah debitur untuk melunasi kewajibannya sesuai dengan yang

diperjanjikan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh bank. Untuk

memperoleh keyakinan tersebut, sebelum memberikan kredit, bank harus

melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan,

dana prospek usaha dari nasabah debitur.

Dalam bukunya Herli (2013) menyebutkan nasabah perlu di analisis dari lima

aspek yaitu :

1. Karakter (Character)

Menilai karakter calon debitur dari hasil survei dan dari narasumber

lain, misalnya dengan melakukan pengecekan ke rekan bisnis calon

debitur, ke supplier dan pelanggan, atau bahkan ke lingkungan sekitar

dimana debitur tinggal atau melakukan usaha.

2. Kapasitas (Capacity)

Kapasitas keuangan calon debitur dihitung dari hasil wawancara dan

pengecekan ulang dari data-data yang didapat atau dari laporan

keuangan yang diberikan oleh calon debitur, sehingga dapat

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 29: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

17

Universitas Indonesia

disimpulkan apakah calon debitur akan mampu atau tidak dalam

membayar angsuran sampai periode jatuh tempo kredit.

3. Agunan (Collateral)

Collateral atau agunan adalah jalan terakhir sehingga harus

diperhatikan secara baik aspek hukumnya. Pengecekan atas agunan ini

mencakup hal-hal sebagai berikut : jenis agunan, legalitas dokumen

agunan, nilai taksasi agunan, collateral coverage ratio, secondary

market, dan pengikatan agunan.

4. Kondisi (Condition)

Kondisi ekonomi turut mempengaruhi aspek penilaian bank terhadap

kelayakan usaha calon debitur. Dalam kondisi ekonomi yang booming,

dimana para pelaku usaha mudah untuk mengembangkan omset

usahanya, tentu prospek usaha ke depan akan lebih baik. Lain lagi

bilamana kondisi sebaliknya terjadi, misal angka inflasi dan resesi

meningkat tajam, daya beli masyarakat menurun tajam, keamanan dan

ketertiban hukum tidak berjalan dengan baik.

5. Permodalan (Capital)

Aspek yang terakhir adalah capital atau permodalan. Umumnya usaha

yang didukung permodalan yang besar lebih kuat daripada usaha yang

dimulai dengan modal pas-pasan. Usaha yang didukung modal yang

kuat dan besar lebih tahan gangguan atau permasalahan likuiditas.

Kolektabilitas kredit adalah gambaran dari keadaan pembayaran utang

pokok serta angsuran dan bunga pinjaman serta tingkat kemungkinan diterimanya

kembali dana yang ditanamkan dalam surat berharga atau penanaman lainya.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.31 / 147 / Kep /

DIR Tanggal 12 November 1998 tentang penilaian kualitas aset bank umum ,

membagi tingkat kolektabilitas kredit yaitu menjadi :

1. Kredit lancar

Kredit lancar yaitu kredit yang pembayarannya tepat waktu,

perkembangan rekening baik, dan tidak ada tunggakan serta sesuai

dengan persyaratan kredit.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 30: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

18

Universitas Indonesia

2. Kredit Dalam Perhatian Khusus

Kredit dalam perhatian khusus yaitu kredit yang terdapat tunggakan

pembayaran pokok dan/atau bunga sampai dengan 90 hari.

3. Kredit Kurang lancar

Kredit tidak lancar yaitu kredit yang terdapat tunggakan pembayaran

pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 90 hari sampai dengan

180 hari dan terdapat cerukan yang berulang kali khususnya untuk

menutupi kerugian operasional dan kekurangan arus kas.

4. Kredit Diragukan

Kredit diragukan yaitu kredit yang terdapat tunggakan pembayaran

pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 180 hari sampai dengan

270 hari dan terjadi cerukan yang bersifat permanen khusunya untuk

menutupi kerugian operasional.

5. Kredit Macet

Kredit macet yaitu kredit yang terdapat tunggakan pokok dan/atau

bunga yang telah melampaui 270 hari.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 31: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

19

19 Universitas Indonesia

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN TEMPAT MAGANG

3.1 Gambaran Umum PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

3.1.1 Sejarah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah bank tertua di Indonesia.

Sejarahnya dimulai pada tanggal 16 Desember tahun 1895, ketika Raden Bei Aria

Wiraatmaja mendirikan sebuah lembaga keuangan kecil dengan nama De

Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden. Lembaga ini adalah

asosiasi berbasis masjid , yang fungsinya mengelola dan menyalurkan dana kepada

masyarakat dalam skema yang sangat sederhana. Selama bertahun-tahun, lembaga ini

mengalami perubahan nama dan berkembang dengan kondisi sekitarnya. Pada tahun

1912, nama itu diubah menjadi Centrale Kas Voor Volkscredietwezen, dan pada tahun

1942 oleh Jepang yang berkuasa itu diubah menjadi Syomin Ginko. Dalam era

kemerdekaan, Syomin Ginko digantikan dengan nama Bank Rakyat Indonesia. Pada

tahun 2003, Bank BRI terdaftar menjadi perusahaan publik dengan 30% sahamnya

tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia/BEI) dengan kode

saham BBRI. Saat ini, BBRI merupakan bagian dari indeks LQ45 ekuitas, salah satu

saham blue chips di BEI.

3.1.2 Visi dan Misi

Visi dari Bank BRI adalah sebagai bank komersial terkemuka yang selalu

mengutamakan kepuasan pelanggan. Untuk mencapai visi Perseroan, BRI telah

menetapkan tiga misi.

1. Pertama Bank BRI melakukan kegiatan perbankan terbaik dengan

memprioritas pelayanan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

untuk menunjang perekonomian masyakarat.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 32: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

20

Universitas Indonesia

2. Kedua, Bank BRI memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui

jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung Sumber Daya Manusia (SDM)

yang profesional dengan melakukan praktek tata kelola perusahaan yang baik (

Good Corporate Governance)

3. Ketiga, Bank BRI memberikan keuntungan dan manfaat yang seoptimal

mungkin kepada berbagai pihak yang berkepentingan.

Gambar 3.1 Logo Bank BRI

3.1.3 Fokus Bisnis PT BRI (Persero)

Sejak awal, Bank BRI memiliki komitmen untuk fokus pada jasa perbankan

usaha mikro,kecil ,dan menengah (UMKM). Komitmen ini tercermin dalam alokasi

kredit untuk sektor yang mempengaruhi mata pencaharian penduduk dan jasa

keuangan lainnya.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 33: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

21

Universitas Indonesia

3.1.4 Bank BRI Unit Semplak

BRI Unit Semplak merupakan salah satu dari 24 unit yang tersebar di kota

Bogor. BRI Unit Semplak ini dibentuk untuk membantu masyarakat yang

membutuhkan peran lembaga keuangan diwilayah tempat tinggalnya,

sehingga memudahkan masyarakat yang ingin melakukan penyimpanan

dana atau peminjaman dana kepada bank. Nasabah yang datang ke BRI

Unit Semplak didominasi oleh pensiunan pegawai, aparat pemerintahan

dan juga masyarakat sekitar wilayah semplak.

3.1.5 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan

Gambar 3.2 Struktur Organisasi BRI Unit Semplak

1. Kepala Unit

Kepala Unit mempunyai tugas mengawasi pegawai-pegawai dalam melakukan

tugasnya, menerima laporan dan melakukan analisis atas kredit yang

disampaikan oleh unit kerja terkait, menyusun target anggaran kredit bulanan

Kepala Unit

Account Officer KUR

Account Officer KOM

Account Officer GBT

Teller Customer Servicer

Deskman

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 34: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

22

Universitas Indonesia

dan tahunan, meninjau dan mengawasi jalannya pelaksanaan dari perencanaan

dan strategi pemasaran yang telah ditentukan, memberikan keputusan dan

kebijakan dalam proses kredit, dan juga membina hubungan baik dengan

nasabah, khususnya nasabah potensial yang dapat memberikan keuntungan dan

perkembangan yang baik bagi usaha bank.

2. Account Officer

Account Officer berperan penting dalam proses pemasaran produk kredit yaitu

bertugas mencari nasabah yang mempunyai usaha dan memerlukan dana untuk

memajukan usahanya seperti untuk modal kerja atau stok barang dagangannya,

selain itu Account Officer bertugas mencari informasi nasabah yang dibutuhkan

dengan cara melakukan survei kepada nasabah yang selanjutnya menganalisis

dan mengevaluasi calon nasabah dan perkembangan usaha nasabah, melayani

kebutuhan dan keluhan nasabah dalam perkembangan usaha nasabah yang

terkait dengan bank.

3. Deskman

Deskman bertugas untuk memeriksa kelengkapan berkas yang berhubungan

dengan permohonan kredit, yang selanjutnya akan dicatat di buku permohonan

pinjaman dan diberi nomor berkas. Deskman juga bertugas untuk

mempersiapkan bukti-bukti untuk pencairan yang akan dilakukan oleh

nasabah, seperti surat pengakuan hutang, slip setoran dan slip penarikan dan

juga bertugas untuk merapihkan berkas yang akan disimpan di gudang berkas.

4. Customer Service

Customer Service bertugas melayani dan memberikan informasi yang

dibutuhkan oleh calon nasabah atau nasabah yang datang ke Bank dan juga

menawarkan produk-produk yang dihasilkan oleh bank agar nasabah

mengetahui dan mengerti dari kegunaan produk yang ditawarkan.

5. Teller

Teller mempunyai tugas untuk melayani nasabah yang akan melakukan setoran

atau penarikan uang, dan juga setoran cicilan kredit. Selain itu teller juga

melakukan pencairan untuk kredit, stock opname anjungan tunai mandiri

(ATM), dan mengisi uang ATM.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 35: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

23

Universitas Indonesia

3.1.6 Produk Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia sebagai lembaga keuangan yang tugas utamanya

mengumpulkan dana dari pihak yang kelebihan dana dan juga memberikan pinjaman

kepada pihak yang membutuhkan, maka Bank BRI menawarkan berbagai macam

produk maupun jasa.

Adapun produk dan jasa yang ditawarkan oleh BRI Unit Semplak:

Produk Simpanan

1. Tabungan

Simpedes

Britama

Junio

Haji

2. Giro

3. Deposito

Produk Pinjaman

1. Kredit Skala Mikro (KSM)

Merupakan kredit yang diperuntukan bagi pemohon/calon debitur untuk

membiayai usaha mikro dengan besar pinjaman mulai dari Rp.500 ribu

sampai dengan Rp.5 juta tanpa agunan.

2. Kredit Komersil (KOM)

Kredit Mikro Komersial adalah kredit yang bersifat umum, individual

(perorangan/badan usaha), selektif dan berbunga wajar yang bertujuan

untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha mikro yang layak,

(eligible), dalam rangka meningkatkan kesejahteraan debitur.

3. Kredit BRIGuna (GBT)

Merupakan kredit yang diperuntukan bagi pemohon/calon debitur

perseorangan yang mempunyai penghasilan tetap (gaji/uang pensiunan),

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 36: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

24

Universitas Indonesia

seperti TNI, Polri, pegawai BUMN, BUMD. Pemohon dapat mengajukan

besar pinjaman sampai dengan Rp. 250 juta dengan jangka waktu sampai

dengan 10 tahun.

4. Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro

Merupakan kredit yang bekerja sama dengan pemerintah guna

meningkatkan usaha-usaha kecil dan menengah. Pemohon kredit dapat

mengajukan besar pinjaman mulai dari Rp. 1 juta rupiah sampai dengan

Rp. 20 juta dengan jangka waktu 1 tahun sampai 3 tahun dan juga tanpa

menggunakan jaminan. Bunga KUR Mikro pada BRI menggunakan flat

rate setiap bulannya, yaitu 1.025% untuk jangka waktu 12 bulan, 1.015%

untuk jangka waktu 18 bulan, 1.020% untuk jangka waktu 24 bulan dan

1.040% untuk jangka waktu 36 bulan.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 37: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

25 Universitas Indonesia

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Prosedur Pemberian Kredit

Gambar 4.1 Alur Proses Kredit

Dalam penyaluran kredit yang dilakukan oleh BRI Unit Semplak terdapat

beberapa proses yang harus dijalani hingga pengajuan kredit dapat dicairkan.

1. Pengajuan Kredit

Dalam pengajuan Kredit Usaha Rakyat, pertama pemohon/calon nasabah

datang ke BRI unit untuk menemui bagian Customer Service untuk

mengisi formulir pengajuan KUR yang berisi tentang identitas pemohon,

Pengajuan Kredit

Pencatatan Berkas

Disposisi Kredit

Analisis dan Survei

Pemutusan hasil

Pencairan

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 38: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

26

Universitas Indonesia

besar pinjaman yang ingin diajukan, jenis usaha, jangka waktu pinjaman,

nomor telepon, dan melengkapi persyaratan yang diperlukan antara lain:

1. Pas foto 3x4cm

2. Fotocopy KTP yang masih berlaku

3. Fotocopy Kartu Keluarga

4. Surat Keterangan Usaha dari Desa dan Kelurahan

5. Rekening Tabungan BRI (Simpedes, Britama)

Setelah pemohon mengisi formulir permohonan Kredit Usaha Rakyat dan

memberikan syarat-syarat yang dibutuhkan, Customer Service akan

memeriksa kelengkapan persyaratan dan dicocokkan dengan formulir

yang di ajukan. Setelah diperiksa selanjutnya permohonan pengajuan

kredit tersebut akan diberikan kepada Deskman untuk dilakukan

pembukuan.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 39: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

27

Universitas Indonesia

Gambar 4.2 Alur Proses Pengajuan Kredit

2. Pencatatan Berkas

Setelah semua kelengkapan administrasi dipenuhi oleh pemohon dan

berkas kelengkapan pengajuan kredit diterima oleh deskman, maka berkas

akan dirapihkan di dalam map pengajuan kredit dan dicatat dalam buku

model 35 surat keterangan permohonan pinjaman (SKPP), buku model

35CA untuk pengawasan dokumen-dokumen penting pinjaman bila

menggunakan jaminan, dan buku model 35B untuk register nomor induk

peminjam. Setelah dirapikan di dalam map dan dibukukan, oleh Deskman

harus diberikan kepada Kepala Unit untuk diproses.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 40: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

28

Universitas Indonesia

Gambar 4.3 Alur Proses Pencatatan Berkas

3. Disposisi

Setelah menerima berkas permohonan kredit, Kepala Unit akan

memeriksa kelengkapan SKPP, data dan jenis dari permohonan kredit dari

calon nasabah, yang selanjutnya akan didisposisikan kepada account

officer yang sesuai dengan kredit yang diajukan oleh calon nasabah.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 41: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

29

Universitas Indonesia

Gambar 4.4 Alur Proses Disposisi Kredit

4. Analisis dan Survei

Selanjutnya berkas diterima oleh Account Officer yang khusus menangani

Kredit Usaha Rakyat (KUR), Account Officer akan mencari informasi

tentang calon nasabah yang melakukan permohonan yaitu dengan :

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 42: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

30

Universitas Indonesia

1. Mencari informasi tentang riwayat pinjaman calon nasabah di Sistem

Informasi Debitur (SID) dengan mengisi identitas dari pemohon,

seperti nama, tanggal lahir, tempat tinggal, nomor KTP, dan juga

identitas dari istri/suami pemohon. Setelah pengisian informasi

tersebut melalui sistem akan dikirim ke Kantor Cabang untuk di

proses dan untuk mendapatkan data-data historis pinjaman yang

berhubungan dengan calon nasabah.

2. Setelah informasi tentang pinjaman yang pernah dilakukan oleh calon

nasabah diberikan oleh Kantor Cabang, maka data tersebut akan

dicetak dan dianalisis oleh Account Officer untuk dilihat apakah ada

pinjaman di bank-bank lain. Jika terdapat pinjaman kredit pada bank

lain, Account Officer akan melihat jenis pinjaman yang dimiliki oleh

calon nasabah, berapa besar pinjamannya, dan juga bagaimana

kolektabilitas dari pinjaman tersebut, apakah lancar pembayarannya,

kurang lancar atau macet. Jika terdapat pinjaman yang

kolektabilitasnya macet atau ada pinjaman dengan jenis yang sama,

yaitu kredit modal kerja, maka Account Officer akan mengkonfirmasi

calon nasabah dengan datang langsung ke lokasi usaha ataupun lewat

telepon. Hal ini telah sesuai dengan persyarat umum UMKMK untuk

dapat menerima KUR berdasarkan KEP–20/ D.I.M.EKON/11/2010

tentang Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha

Rakyat yaitu tidak sedang menerima kredit/ pembiayaan modal

kerja/investasi dari perbankan dan/ atau tidak sedang menerima kredit

program dari pemerintah.

3. Bagi calon nasabah yang informasi tentang jenis pinjamannya tidak

ada yang sama atau kolektabilitasnya lancar, akan disurvei oleh

Account Officer. Account officer akan melakukan kunjungan ke lokasi

tempat usaha dari calon nasabah yang melakukan permohonan kredit

dengan membawa berkas pengajuan oleh pemohon. Pada saat

kunjungan ke lokasi usaha pemohon, Account Officer akan melakukan

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 43: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

31

Universitas Indonesia

wawancara kepada calon nasabah sehubungan dengan permohonan

pinjaman kepada Bank BRI, mulai dari mendapat informasi dari mana

tentang kredit usaha rakyat (KUR), besar pinjaman yang akan

diajukan dan jangka waktunya, lama usaha calon nasabah, besar omset

perhari atau perbulannya, pinjaman di bank lain, cicilan motor, jumlah

orang yang ditanggung atau dibiayai, biaya untuk makan keluarga,

kepemilikan tempat usahanya, milik atau sewa, besar persediaan

yang dimiliki jika dirupiahkan, nama ibu kandung, dan kemampuan

untuk membayar cicilan perbulan. Account officer juga harus

mendokumentasikan usaha dari calon nasabah dengan memfoto

tempat lokasi usaha dan produk-produk yang dijual sebagai bukti fisik

bahwa usaha yang akan dibiayai benar-benar ada/tidak fiktif. Setelah

semua informasi tersebut diperoleh, Account Officer akan menjelaskan

kepada pemohon Kredit Usaha Rakyat besar cicilan perbulannya jika

kredit disetujui dan juga bagaimana jika kredit yang disetujui lebih

kecil dari yang diajukan. Selain mencari informasi dengan melakukan

wawancara, Account Officer juga akan mencari informasi lain yang

berhubungan dengan calon nasabah di lingkungan tempat usaha yang

akan dibiayai, dengan bertanya kepada masyarakat sekitar.

Selesai dari survei nasabah Account Officer akan menganalisis dari

data-data yang telah dikumpulkan dari hasil wawancara calon

nasabah, mulai dari karakter calon nasabah, apakah orangnya jujur

dalam menjawab pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara atau

dengan cara menanyakan kepada tetangga, berapa kemampuan

keuangan debitur untuk membayar cicilan pinjaman dengan membuat

proyeksi besarnya laba/rugi, apakah ada agunan yang digunakan oleh

calon nasabah, jika ada berapa nilai taksirannya, bagaimana kondisi

sosial ekonomi yang mungkin mempengaruhi maju mundurnya

kegiatan usaha calon debitur, dan juga berapa besar modal yang

dimiliki oleh calon nasabah. Analisis tersebut sesuai dengan peraturan

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 44: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

32

Universitas Indonesia

no 10 tahun 1998 pasal 8 tentang perbankan yang mewajibkan bank

harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak,

kemampuan, modal, agunan, dana prospek usaha dari nasabah debitur.

4. Selanjutnya Account Officer akan menetapkan struktur kredit usaha

rakyat yang akan diberikan kepada pemohon seperti besar pinjaman

yang akan diberikan, berapa lama jangka waktu angsurannya dan

berapa besar cicilan pokok dan bunga perbulannya. Perhitungan bunga

pada Kredit Usaha Rakyat ini dihitung menggunakan bunga flat rate

untuk setiap bulannya, tergantung dari jangka waktu kredit, yaitu

1.025% untuk jangka waktu 12 bulan, 1.015% untuk jangka waktu 18

bulan, 1.020% untuk jangka waktu 24 bulan dan 1.040% untuk jangka

waktu 36 bulan. Besar bunga kredit KUR BRI ini sesuai menurut

KEP–20/ D.I.M.EKON/11/2010 tentang Standar Operasional dan

Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat yaitu suku bunga

kredit/marjin pembiayaan maksimal sebesar/setara 22% efektif

pertahun.

5. Cara perhitungan angsuran yang terdiri dari angsuran pokok dan

angsuran bunga sebagai berikut :

a. Jumlah Pengembalian

b. Angsuran Pokok

c. Angsuran Bunga

d. Jumlah Angsuran

Keterangan :

A = Angsuran

P = Pinjaman

P+B

AB = i x P / n

AP+AB

AP = P/a

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 45: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

33

Universitas Indonesia

n = Jangka waktu

i = Bunga dalam %

Contoh :

Tn. B mengajukan permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan

nominal Rp.10.000.000,- untuk menambah modal untuk stok barang

dagangan, jangka waktu 12 bulan dengan bunga 1.025% perbulan atau

12.3% pertahun, maka besar angsuran pokok ditambah bunga setiap

bulan, sesuai dengan tabel angsuran adalah :

-Diketahui : P = Rp. 10.000.000,-

n = 12 bulan

i = 1.025% perbulan atau 12.3% pertahun

-Berapa AP dan AB ?

-Hasil Perhitungan :

AP = Rp. 10.000.000 : 12

= Rp. 833.400 (pembulatan ke atas)

AB = 1.025% x Rp. 10.000.000 x 1 bulan

= Rp 102.500

Jadi angsuran per bulan :

= AP + AB

= Rp. 833.400 + Rp. 102.500

= Rp. 935.900

6. Lalu account officer akan mengisi informasi tentang calon nasabah ke

dalam sistem Bank BRI yaitu Loan Approval System (LAS) yang

berisi identitas pemohon, kondisi keuangannya, hasil perhitungan

struktur kredit yang selanjutnya akan dicetak dan dimasukkan

kedalam berkas pengajuan oleh pemohon dan selanjutnya diserahkan

kepada Deskman.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 46: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

34

Universitas Indonesia

Gambar 4.5 Alur Proses Analisis dan Survei Kredit

5. Pemutusan hasil

Setelah semua kelengkapan berkas diterima dari Account Officer,

Deskman akan mengisi buku SKPP tanggal penerimaan berkas pengajuan

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 47: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

35

Universitas Indonesia

dari Account Officer yang selanjutnya diberikan kepada Kepala Unit.

Kepala Unit akan meneliti hasil penilaian, mengecek kecocokan dari

semua informasi yang ada apakah sudah sesuai dan tepat besar pinjaman

dan jangka waktunya. Jika Kepala Unit meragukan kebenaran dari hasil

usaha, Kepala Unit akan melakukan survei ulang kepada calon nasabah

dengan Account Officer. Pemberian putusan kredit akan disetujui oleh

Kepala Unit setelah semua persyaratan dipenuhi, yang selanjutkan berkas

kelengkapan pengajuan akan diberikan kepada Deskman untuk dilakukan

realisasi kredit.

Gambar 4.6 Alur Proses Pemutusan Kredit

6. Pencairan

Berkas yang di terima dari Kepala Unit akan dicek kembali oleh Deskman

apakah semua kelengkapan dari pengajuan dan informasi dari Account

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 48: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

36

Universitas Indonesia

Officer sudah lengkap. Selanjutnya Deskman akan mengkonfirmasi

kepada calon nasabah bahwa pinjaman kredit yang diajukan disetujui dan

meminta kepada calon nasabah untuk datang ke BRI Unit untuk

melakukan akad kredit. Adapun Prosedurnya :

1. Persiapan Realisasi

1) Menyiapkan surat pengakuan hutang (SPH)

2) Mengisi kuitansi pembayaran 3 rangkap, yaitu untuk bukti kas,

untuk nasabah, dan untuk berkas pinjaman.

3) Mengisi data-data untuk rekening pinjaman yang berisi nama

Bank BRI Unit yang bersangkutan, nomor rekening, nama dan

alamat debitur, sektor yang dibiayai, jumlah pokok pinjaman dan

bunganya, dan jangka waktu dari kredit.

2. Penandatanganan berkas realisasi

Berkas atau kelengkapan realisasi, tediri dari surat pengakuan hutang

(SPH) dan kuitansi pembayaran :

1) Meminta tanda bukti dari nasabah untuk meyakinkan bahwa

nasabah tersebut bener-benar berhak dan kemudian membacakan

isi surat pengakuan hutang (SPH) dan menjelaskan tata cara

pinjaman sampai nasabah benar-benar memahami isi SPH

tersebut.

2) Meminta nasabah untuk :

a) Membubuhkan cap jempol atau tanda tangan pada SPH.

b) Membubuhkan cap jempol dan tanda tangan pada kuitansi

pada bagian depan yang dilakukan di depan deskman.

c) Bagi nasabah yang bisa menulis harus menulis sendiri

besar pinjaman pada bagian bawah SPH.

3) Mencocokan cap jempol atau tanda tangan pada tanda bukti diri

dengan aplikasi pada waktu pendaftaran.

3. Pembayaran Pencairan KUR

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 49: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

37

Universitas Indonesia

Adapun urutan kegiatan dalam pencairan dana adalah sebagai berikut :

1) Meminta tanda tangan atau cap jempol di belakang kuitansi,

kemudian mencocokan dengan tanda tangan atau cap jempol di

bagian depan kuitansi dan tanda tangan atau cap jempol pada

identitas nasabah dan diserahkan kepada Teller.

2) Apabila sudah tepat, Deskman akan menjelaskan tentang hak dan

kewajiban nasabah minimal besar jumlah pinjaman, jangka waktu,

besar dan pola angsuran kredit yang telah ditentukan.

3) Setelah dana diberikan oleh Teller dan diserahkan kepada nasabah,

Deskman akan menyerahkan bukti kuitansi pertama kepada

nasabah dan bukti kedua disimpan didalam berkas permohonan

pinjaman nasabah.

4. Penyelesaian Administrasi Pencairan KUR

Urutan kegiatan yang dilakukan oleh Deskman adalah :

1) Menyusun isi berkas KUR sesuai ketentuan.

2) Membubuhkan paraf pada lembar pencairan sebelum diserahkan

kepada Kepala Unit untuk diverifikasi kelengkapannya. Setelah

diverifikasi oleh Kepala Unit bahwa berkas telah lengkap dan

benar.

3) Berkas Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan disimpan oleh Deskman

di tempat yang aman dalam lemari besi dan disusun menurut

nomor berkas.

4) Kepala Unit dan Deskman bertanggung jawab atas kelengkapan

berkas kredit dan pemnyimpanannya.

5. Cara Pembayaran Angsuran

Cara pembayaran angsuran atau setoran kredit oleh nasabah dapat

dilaksanakan dengan dua cara yaitu :

1) Nasabah datang ke Bank BRI dengan membawa kuitansi

pembayaran (realisasi) untuk cicilan pertama dan untuk

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 50: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

38

Universitas Indonesia

selanjutnya membawa bukti angsuran terakhir, dan mengisi slip

setoran dan diserahkan kepada Teller untuk pembayaran.

2) Yang kedua yaitu dengan melakukan setoran atau transfer ke

nomor rekening pinjaman sebesar nominal cicilan sebelum tanggal

jatuh tempo, yang selanjutnya akan otomatis terpotong oleh sistem

untuk membayar cicilan pinjaman.

Gambar 4.1 Alur Proses Pencairan Kredit

4.2 Hambatan BRI Unit Semplak dalam proses KUR

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 51: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

39

Universitas Indonesia

Dalam hal proses pemberian KUR oleh BRI Unit Semplak, kegiatan yang

dilakukan oleh pihak bank tidak selalu berjalan dengan mulus, ada saja hal yang

membuat proses KUR menjadi terhambat. Proses KUR pada BRI Unit Semplak

biasanya memiliki hambatan pada saat memperoleh informasi tentang pinjaman

yang pernah dilakukan oleh debitur melalui Sistem Informasi Debitur Bank

Indonesia. Hal ini dikarenakan informasi yang dibutuhkan oleh BRI Unit

Semplak harus dikirim ke BRI Cabang Bogor yang selanjutnya oleh BRI Cabang

Bogor akan dikirimkan kepada Bank Indonesia untuk di proses dalam

memperoleh informasi pinjaman debitur. Sehingga untuk memperoleh informasi

debitur diperlukan waktu yang cukup lama. Selain itu jaringan yang kurang baik

turut menghambat dalam proses perolehan informasi pinjaman nasabah.

4.3 Upaya Bank BRI Unit Semplak dalam meningkatkan Laba

Setelah proses pencairan kredit selesai, bank perlu melakukan kegiatan

pengawasan terhadap nasabah guna meminimalkan kerugian yang mungkin

terjadi dan meningkatkan laba yang mungkin didapatkan, seperti :

1. Setelah nasabah meperoleh kredit untuk meningkatkan usahanya, Account

Officer bertanggung jawab terhadap kelangsungan pembayaran oleh

nasabahnya. Oleh karena itu Account Officer minimal tiga bulan sekali

melakukan kunjungan kepada nasabah kreditnya yang disebut dengan

pembinaan. Pembinaan kredit sendiri merupakan kegiatan yang harus

dilakukan secara teratur dan berkesinambungan, yang dimulai sejak

permohonan kredit sampai dengan pelunasan, agar bermanfaat atau

memberikan keuntungan, baik bagi debitur maupun BRI Unit.

Pemantauan perkembangan usaha debitur secara periodik dan konsisten

dimaksudkan untuk memberikan arahan agar kredit yang diberikan

mencapai sasaran dan mencegah kemungkinan penurunan kualitas kredit.

Adapun pembinaan yang dilakukan oleh Account Officer antara lain,

meneliti ketepatan penggunaan kredit yang telah diberikan oleh Bank,

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 52: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

40

Universitas Indonesia

mengamati kinerja usaha debitur, dan juga membantu mencari jalan keluar

dalam hal debitur menghadapi masalah.

2. Selain melakukan pembinaan, Account Officer juga bertugas untuk

mencari nasabah kredit yang sisa jangka waktu kreditnya akan selesai.

Account Officer akan mencari data nasabah kredit yang sisa jangka waktu

cicilannya tidak lebih dari tiga bulan dan riwayat pembayaran cicilannya

baik, yang selanjutnya akan dihubungi atau langsung di datangi ke tempat

usahanya untuk menawarkan agar melakukan pinjaman lagi kepada Bank

BRI.

4.4 Penanganan Kredit Macet

Tidak semua kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah akan

berjalan dengan lancar, ada saja hambatan terhadap kelancaran pembayaran

cicilan kredit oleh nasabah, seperti usaha nasabah yang mengalami kebangkrutan

ataupun nasabah yang masih mempunyai kewajiban meninggal dunia. Oleh

karena itu Bank BRI telah mempunyai prosedur yang harus dilakukan jika terjadi

kredit macet, yaitu :

1. Setiap awal bulan Customer Service bagian Kredit Usaha Rakyat wajib

mencari nama-nama nasabah didata informasi Bank BRI yang cicilan

kreditnya sudah jatuh tempo dan mempunyai kolektabilitas dua (kredit

dalam perhatian khusus) di bulan berjalan, dan juga nasabah yang

kolektabilitas kredit berjalannya kreditnya empat (kredit diragukan) sesuai

dengan ketentuan penjaminan KUR yang dijelaskan dalam KEP–20/

D.I.M.EKON/11/2010 tentang Standar Operasional dan Prosedur

Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, KUR Mikro.

2. Setelah memperoleh nama-nama nasabah yang kolektabilitasnya dua pada

bulan berjalan dan nasabah dengan kolektabilitas kreditnya empat,

Customer Service akan mencetak rekening koran pinjaman nasabah untuk

menghitung besarnya sisa angsuran dan bunganya.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 53: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

41

Universitas Indonesia

3. Setelah rekening koran nasabah dicetak dan dihitung sisa angsuran

kreditnya, selanjutnya Customer Service membuat berita acara klaim

asuransi kredit macet yang berisi identitas nasabah, besarnya pinjaman

yang diajukan dan juga nominal kredit yang diasuransikan.

Adapun cara perhitungan klaim asuransi untuk kredit macet adalah :

Contoh :

Tn. B melakukan kredit dengan nominal Rp. 10.000.000,- dengan

jangka waktu 12 bulan dan jumlah angsuran pokok sebesar Rp. 833.400

dan angsuran bunga sebesar Rp. 102.500. Tn. B telah membayar cicilan

selama 6 bulan dengan lancar, setelah itu tidak membayar cicilannya lagi.

Besar asuransi dihitung sebagai berikut :

- Hasil perhitungan

Jumlah klaim = 70% x [(6x Rp.833400) + ( 6x Rp 102.500)]

= 70% x (Rp. 5.000.400 + Rp. 615.000)

= 70% x Rp. 5.615.400)

= Rp. 3.930.780

Apabila sisa pokok + bunga lebih besar dari plafonnya maka besar klaim

yang di ajukan oleh Bank BRI Unit Semplak maksimal sebesar 70% x

plafon KUR, hal ini sesuai dengan ketentuan penjaminan KUR yang

dijelaskan dalam SOP Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, KUR Mikro.

4. Setelah itu Customer Service KUR menyiapkan berkas pengajuan klaim

asuransi yang berisi fotocopy KTP nasabah, fotocopy surat pengakuan

hutang, fotocopy formulir permohonan, rekening koran pinjaman nasabah

dan sertifikat penjaminan KUR oleh perusahaan asuransi yang selanjutnya

Jumlah Klaim = 70% x (Sisa Angsuran Pokok + Sisa Angsuran Bunga)

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 54: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

42

Universitas Indonesia

ditandatangani oleh Customer Service KUR lalu di tandatangani oleh

Kepala Unit dan diserahkan kepada Kantor Cabang untuk di klaim kepada

perusahaan asuransi.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 55: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

42 Universitas Indonesia

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab – bab sebelumnya dapat diketahui

bahwa Bank BRI memprioritaskan pelayanan kepada Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah. Untuk memaksimalkan visi tersebut Bank BRI yang bekerjasama

dengan pemerintah mengeluarkan produk pembiayaan bagi sektor Usaha Mikro

untuk penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja

yang diberi nama Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dalam pengajuan permohonan

pembiayaan terdapat prosedur-prosedur yang perlu dijalankan agar pemberian

KUR tepat pada sasaran.

Dari pembahasan bab – bab tersebut, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan,

yaitu:

1. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit untuk

memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Bank BRI Unit

Semplak yaitu dengan mengajukan permohonan kredit langsung di

Unit terkait dengan membawa dokumen-dokumen yang disyaratkan.

2. Prosedur dalam pengajuan kredit pada Bank BRI Unit Semplak yaitu

dimulai dari pengajuan permohonan kredit, pemeriksaan kelengkapan

dan keaslian dokumen. Analisis kredit yang diberikan, sampai dengan

pencairan kredit. Prosedur yang dilakukan oleh Bank BRI Unit

Semplak ini bertujuan untuk menentukan kelayakan permohonan

kredit untuk diterima atau ditolak. Dalam menentukan kelayakan

pemberian kredit, dilakukan penilaian mulai dari Character, Capacity,

Collateral, Condition dan Capital sesuai dengan pasal 8 UU No 10

Tahun 1998.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 56: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

43

Universitas Indonesia

3. Masing-masing unit kerja telah menjalankan tugasnya dengan baik

dalam mendukung prosedur dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat.

4. Dalam melakukan prosedur pemberian Kredit Usaha Rakyat yang

terdiri dari pengajuan kredit, pencatatan berkas, disposisi kredit,

analisis dan survei, pemutusan hasil, dan pencairan, Unit Kerja BRI

Unit Semplak telah melakukan sesuai pedoman pelaksanaan kredit

Bisnis Mikro yang ditetapkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk dan juga sesuai dengan UU Perbankan.

5.2 Saran

Berikut ini adalah saran – saran yang dapat diberikan oleh penulis

berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan program magang.

1. Dalam melakukan proses kredit, unit kerja harus lebih berhati-hati

dalam mengecek kebenaran berkas maupun keaslian dokumen yang

dipersyaratkan, dan juga dalam menganalisis data-data yang diperoleh

dari debitur, agar tidak terjadi kredit macet.

2. Sebaiknya sistem jaringan bank diperbaiki agar tidak mengganggu

dalam proses memperoleh informasi yang berasal dari Sistem

Informasi Debitur, sehingga proses kredit dapat berjalan dengan lancar

dan tepat waktu.

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 57: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

44

DAFTAR REFERENSI

Herli, Ali Suyanto. (2013). Pengelolaan BPR dan Lembaga Keuangan Pembiayaan

Mikro.Yogyakarta: ANDI.

Kasmir, S.E. M.M. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Edisi Revisi 2008.

Jakarta: Rajawali Pers.

La Midjan, dan Azhar Susanto. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Delapan. Bandung

: Lingga Jaya.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Romney, Marshall B & Steinbart, Paul J. (2012). Accounting Information System. New

Jersey: Pearson Eduation Limited.

http://www.ir-bri.com/

http://komite-kur.com/

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 58: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

45

Lampiran 1

Flowchart Alur Proses Putusan Kredit

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 59: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

46

Lampiran 2

Formulir Pengajuan Permohonan KUR BRI

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014

Page 60: SISTEM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PT BANK RAKYAT …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20367392-S54164-fajar_indrawan.pdfberkenan dalam membantu untuk membimbing dalam penyusunan laporan

47

Lampiran 3

Tabel Angsuran Pinjaman KUR BRI

Sistem Kredit ..., Fajar Indrawan, FE UI, 2014