Upload
suaeni-kurnia-wirda
View
239
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 sistem penelanan
1/40
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangSistem stomatognasi meliputi gigi-geligi beserta jaringan
pendukungnya, otot, persafan, maupun persendian antaramaksila dan mandibula. Stometognasi dalam praktek ilmukedokteran gigi merupakan ilmu yang mempertimbangkanhubungan antara gigi-geligi, rahang, persendiantemporomandibula, kraniofasial dan oklusi gigi. Termasuk dalam
fungsi stomatognasi adalah pengunyahan makanan, penelanan,pernafasan, dan bicara. Masing-masing fungsi ini dapat dilakukansecara bersama-sama. Fungsi stomatognasi yang akan dibahasdisini adalah penelanan1.
Proses penelanan merupakan suatu proses sisologis yangdilakukan oleh semua orang. Menelan kelihatannya merupakantindakan atau akti!itas yang sederhana saja, tetapi sebenarnyamerupakan suatu proses kompleks, melibatkan beberapa organ
tubuh misalnya otot, rahang, gigi, dan juga melibatkan koordinasiantara otot dengan otot dan otot dengan rahang. "arliermengajukan suatu konsep keseimbangan antara # grup ototutama pada proses penelanan yaitu otot lidah, muskulusmasseter, dan muskulus buksinator serta muskulus orbikularisoris yang bekerja secara !olunter. $osesp ini disebut % Triangular Force Concept &.1
Pada makaah ini juga akan dibahas mengenai kelainandalam proses penelanan beserta dengan penatalaksanaannya.1.2 Rumusan Masalah
1. Sebutkan anatomi yang berfungsi dalam proses penelanan' gambar ( otot,saraf) *
+. agaimana mekanisme dan reeks dari proses menelan'gambar, !ideo) *
#. pa saja gangguan dan penatalaksanaan yang biasa terjadisaat menelan *
/. 0arilah hadist yang berhubungan dengan skenario *
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 1
8/15/2019 sistem penelanan
2/40
1.3 Tujuan Penulisan Makalah1. Mahasis3a mampu menjelaskan tentang struktur anatomi
yang berfungsi dalam proses penelanan beserta dengan
fungsinya.+. Mahasis3a mampu menjelaskan mekanisme penelananmakanan.
#. Mahasis3a mampu menyebutkan gangguan pada sistempenelanan serta penatalaksanaannyaa.
/. Mahasis3a dapat menghubungkan ayat l-4ur5an atauhadist yang berhubungan dengan skenario.
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 +
8/15/2019 sistem penelanan
3/40
BAB 2
TN!AUAN PU"TA#A
2.1 Pengertian Menelan
Proses menelan adalah akti!itas terkoordinasi yang
melibatkan beberapa macam otot-otot di dalam mulut, ototpalatum lunak, otot faring, dan otot laring. kti!itas ototpenelanan dimulai sebagai kerja !olunter dan kemudian menjadireeks in!olunter. menelan adalah peristi3a yang terjadi setelahproses pengunyahan selesai di dalam mulut, kemudian muluttertutup, lidah bagian !entral bergerak ke arah palatum sehinggamendorong bolus ke arah isthmus fassium menuju faring untuk
selanjutnya diteruskan ke esofagus.1
otot-otot yang berperan dalam proses penalanan adalahotot-otot di dalam ca!um oris proprium yang bekerja secara!olunter, otot-otot faring dan otot-otot laring bekerja secarain!olunter. 0a!um oris terbagi menjadi dua bagian dalam daripipi dan labium oris. Sedangkan ca!um oris proprium merupakanruang antara gigi-geligi dan batas mukosa bagian dalam dari pipi
dan labium oris. Sedangkan ca!um oris proprium merupakanruang antara arkus dentalis superior dan inferior. atas anteriordan lateral ca!um oris proprium adalah permukaan lingual gigidan prosesus al!eolaris.6
2.1.1$t%t Di Dalam &a'um $ris Pr%(rium7tot yang termasuk dalam kelompok ini adalah otot-otot
lidah dan otot-otot palatum lunak. 7tot lidah terdiri otot
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 #
8/15/2019 sistem penelanan
4/40
intrinsik dan ekstrinsik. 7tot intrinsik lidah merupakan ototyang membentuk lidah itu sendiri yaitu m. 8ongitudinalislingua supersisalis, m. 8ongitudinalis lingua profunda, m.
Tran!ersus lingua dan m. 9ertikalis lingua. 7tot ekstrinsik lidahmerupakan otot yang berada diba3ah lidah yaitu m."enioglosus untuk menggerakkan bagian tengah lidah kebelakang dan m. Styloglosusyang menarik lidah ke atas dan kebelakang. Sedangkan otot palatum lunak yaitu m. Tensor danm. 8e!ator !eli palatini untuk mengangkat faring dan m.Palatoglosus yang menyebabkan terangkatnya u!ula. #,/
"ambar 1. 0a!um oris
2.1.2$t%t )aring Terbagi menjadi + golongan yaitu otot yang jalannya
melingkar dan otot membujur faring. 7tot melingkar terdiriatas m. $onstriktor faringis superior, m. $onstriktor faringismedia dan m. $onstriktor faringis inferior. Sedangkan ototmembujur faring yaitu m. Stilofaringeus. Faring tertarik ke arahmedial untuk saling mendekat. Setelah itu lipatan-lipatan
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 /
8/15/2019 sistem penelanan
5/40
membentuk daerah celah sagital yang akan dile3ati makananmenuju ke dalam faring posterior. #,/2.1.3$t%t Laring
Terbagi menjadi + bagian yaitu oto laring intrinsik danekstrinsik. 7tot laring ekstrinsik yaitu m. $rikotiroideus,sedangkan otot laring intrinsik yaitu m. $rikoaritenoideusposterior, m krikoaritenoideus lateral, m. Tireoepiglotikus danm. ritenoideus. Pada faring terdapat + sngter yaitu adituslaringis dan rima glotis. #,/
ditus laringis berfungsi hanya pada saat menelan.$etika bolus makanan dipindahkan ke belakang diantara lidah
dan palatum lunak , laring tertarik ke atas. ditus laringis dipersempit oleh kerja m. rytenoideus obli4us dan m.7ryepiglotis. olus makanan atau cairan kini masuk keesofagus dengan menggelincir di atas epiglotis atau turunle3at alur pada sisi aditus laringis. :ima glotis berfungsisebagai sngter pada saat atau bersin. Tetapi yang terpentingadalah epiglotis membantu mencegah agar makanan agar
sejauh mungkin dari pita suara, dimana akan mempengaruhitegangan pita suara pada 3aktu berbicara. #,/
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 ;
8/15/2019 sistem penelanan
6/40
BAB 3
PEMBAHA"AN
3.1 Anat%mi )aring
Faring adalah suatu kantong bromuskuler yang bentuknyaseperti corong, yang besar dibagian atas dan sempit di bagianba3ah serta terletak pada bagian anterior kolum !ertebra.+
$antong ini mulai dari dasar tengkorak terus menyambungke esophagus setinggi !ertebra ser!ikal ke-6. $e atas, faring
berhubungan dengan rongga hidung melalui koana, ke depanberhubungan dengan rongga mulut melalui ismus orofaring,sedangkan dengan laring diba3ah berhubungan melalui adituslaring dan ke ba3ah berhubungan dengan esophagus. Panjangdinding posterior faring pada orang de3asa kurang lebih 1/ cm<bagian ini merupakan bagian dinding faring yang terpanjang.inding faring dibentuk oleh 'dari dalam keluar) selaput lendir,
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 6
8/15/2019 sistem penelanan
7/40
fasia faringobasiler, pembungkus otot dan sebagian fasiabukofaringeal.1#
Faring terbagi atas nasofaring, orofaring dan laringofaring
'hipofaring) .=nsur-unsur faring meliputi mukosa, palut lendir'mukosa blanket) dan otot.+,1+
"ambar#. natomi faring dari potongan sagital
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 >
8/15/2019 sistem penelanan
8/40
"ambar /. Faring
Faring terdiri atas (a. ?asofaring
atas nasofaring di bagian atas adalah dasar tengkorak,di bagian ba3ah adalah palatum mole, ke depan adalahrongga hidung sedangkan ke belakang adalah !ertebraser!ikal. ?asofaring yang relatif kecil, mengandungserta berhubungan erat dengan beberapa strukturpenting, seperti adenoid, jaringan limfoid pada dindinglateral faring dengan resesus faring yang disebut fosa:osenmuller, kantong :athke, yang merupakanin!aginasi struktur embrional hiposis serebri, torustubarius, suatu reeksi mukosa faring di ataspenonjolan kartilago tuba @ustachius, koana, foramen
jugulare, yang dilalui oleh n. glosofaring, n. !agus dann.asesorius spinal saraf cranial dan !.jugularis interna,bagian petrosus os temporalis dan foramen laserumdan muara tuba @ustachius.+,1+,1#
b. 7rofaring7rofaring disebut juga mesofaring dengan batasatasnya adalah palatum mole, batas ba3ah adalah tepiatas epiglottis, ke depan adalah rongga mulut,sedangkan ke belakang adalah !ertebra se!ikal.Struktur yang terdapat di rongga orofaring adalahdinding posterior faring, tonsil palatine, fosa tonsil sertaarkus faring anterior dan posterior, u!ula, tonsil lingualdan foramen sekum. +,1+,1#
c. 8aringofaring 'Aipofaring)
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 B
8/15/2019 sistem penelanan
9/40
atas laringofaring di sebelah superior adalah tepi atasepiglotis, batas anterior ialah laring, batas inferior ialahesofagus, serta batas posterior ialah !ertebra ser!ikal.
Struktur pertama yang tampak di ba3ah lidah ialah!alekula. agian ini merupakan dua cengkungan yangdibentuk oleh ligamentum glosoepiglotika medial danligamentum glosoepiglotika lateral pada tiap sisi.9alekula disebut juga %kantong pil& ' pill pockets) sebabpada beberapa orang, kadang- kadang bila menelan pilakan tersangkut di situ. i ba3ah !alekula terdapat
epiglotis. Pada bayi epiglotis ini berbentuk omega danpada perkembangannya akan lebih melebar, meskipunkadang Ckadang bentuk infantile 'bentuk omega) initetap sampai de3asa. alam perkembangannya,epiglotis ini dapat menjadi demikian lebar dan tipisnya.@piglotis berfungsi juga untuk melindungi glotis ketikamenelan minuman atau bolus makanan, pada saat
bolus tersebut menuju ke sinus piriformis dan keesophagus.1#
d. :uang Faringalda dua ruang yang berhubungan dengan faring yangsecara klinis mempunyai arti penting, yaitu ruangretrofaring dan ruang parafaring. :uang retrofaring' :etropharyngeal space), dinding anterior ruang ini
adalah dinding belakang faring yang terdiri dari mukosafaring, fasia faringobasilaris dan otot Cotot faring. :uangini berisi jaringan ikat jarang dan fasia pre!ertebralis.:uang ini mulai dari dasar tengkorak di bagian atassampai batas paling ba3ah dari fasia ser!ikalis. Serat Cserat jaringan ikat di garis tengah mengikatnya pada!ertebra.i sebelah lateral ruang ini berbatasan dengan
fosa faringomaksila.1#
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 D
8/15/2019 sistem penelanan
10/40
e. :uang parafaring 'PharyngomaEillary Fossa):uang ini berbentuk kerucut dengan dasarnya yangterletak padadasar tengkorak dekat foramen jugularis
dan puncaknya pada kornu mayus os hioid. :uang inidibatasi di bagian dalam oleh m. konstriktor faringsuperior, batas luarnya adalah ramus asendenmandibula yang melekat dengan m. pterigoid internadan bagian posterior kelenjar parotis. Fosa ini dibagimenjadi dua bagian yang tidak sama besarnya oleh osstiloid dengan otot yang melekat padanya. agian
anterior 'presteloid) adalah bagian yang lebih luas dandapat mengalami proses supuratif sebagai akibat tonsilyang meradang, beberapa bentuk mastoiditis ataupetrositis, atau dari karies dentis. agian yang lebihsempit di bagian posterior 'post stiloid) berisi a.karotisinterna, !. jugularis interna, n. !agus yang dibungkusdalam suatu sarung yang disebut selubung karotis
'carotid sheath). agian ini dipisahkan dari ruangretrofaring oleh sesuatu lapisan fasia yang tipis.1#
3.2 Anat%mi Laring
8aring adalah bagian dari saluran pernafasan bagian atasyang merupakan suatu rangkaian tulang ra3an yang berbentukcorong dan terletak setinggi !ertebra cer!icalis 9 C 9, dimanapada anak-anak dan 3anita letaknya relatif lebih tinggi. 8aring
pada umumnya selalu terbuka, hanya kadang-kadang sajatertutup bila sedang menelan makanan.>
8okasi laring dapat ditentukan dengan inspeksi dan palpasidimana didapatkannya kartilago tiroid yang padapria de3asalebih menonjol kedepan dan disebut Prominensia 8aringataudisebut juga dam5s appleatau jakun.>
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 1G
8/15/2019 sistem penelanan
11/40
atas-batas laring berupa sebelah kranial terdapat ditus8aringeus yang berhubungan dengan Aipofaring, di sebelahkaudal dibentuk oleh sisi inferior kartilago krikoid dan
berhubungan dengan trakea, di sebelah posterior dipisahkan dari!ertebra cer!icalis oleh otot-otot pre!ertebral, dinding danca!um laringofaring serta disebelah anterior ditutupi oleh fascia,
jaringan lemak, dan kulit. Sedangkan di sebelah lateral ditutupioleh otot-otot sternokleidomastoideus, infrahyoid dan lobuskelenjar tiroid.;
8aring berbentuk piramida triangular terbalik dengandinding kartilago tiroidea di sebelah atas dan kartilago krikoideadi sebelah ba3ahnya. 7s Ayoid dihubungkan dengan laring olehmembrana tiroidea. Tulang ini merupakan tempat melekatnyaotot-otot dan ligamenta serta akan mengalami osikasisempurna pada usia + tahun. Secara keseluruhan laring dibentukolehsejumlah kartilago, ligamentum dan otot-otot.;,>
3.2.1 #artilag%
$artilago laring terbagi atas + 'dua) kelompok, yaitu ( B
1. $elompok kartilago mayor, terdiri dari (
• $artilago Tiroidea, 1 buah• $artilago $rikoidea, 1 buah• $artilago ritenoidea, + buah
+. $artilago minor, terdiri dari (
• $artilago $ornikulata Santorini, + buah• $artilago $uneiforme Hrisberg, + buah• $artilago @piglotis, 1 buah
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 11
8/15/2019 sistem penelanan
12/40
"ambar +. 8aring
"ambar ;. $artilago laring
3.2.2 Ligamentum Dan Mem*rana
8igamentum dan membran laring terbagi atas + grup, yaitu
1. 8igamentum ekstrinsik, terdiri dari (
a. Membran tirohioid
b. 8igamentum tirohioid
c. 8igamentum tiroepiglotis
d. 8igamentum hioepiglotis
e. 8igamentum krikotrakeal
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 1+
8/15/2019 sistem penelanan
13/40
"ambar 6. 8igamentum ekstrinsik laring
+. 8igamentum intrinsik, terdiri dari (
a. Membran 4uadrangularis
b. 8igamentum !estibular
c. $onus elastikus
d. 8igamentum krikotiroid media
e. 8igamentum !okalis
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 1#
8/15/2019 sistem penelanan
14/40
"ambar >. 8igamentum intrinsik laring
3.2.3 $t%t + $t%t
7totCotot laring terbagi dalam + 'dua) kelompok besaryaitu otot-otot ekstrinsik dan otot-otot intrinsik yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda.B
1. 7tot-otot ekstrinsik.
7tot-otot ini menghubungkan laring dengan strukturdisekitarnya. $elompok otot ini menggerakkan laring
secara keseluruhan. Terbagi atas (
a. 7tot-otot suprahioid I otot-otot ele!ator laring, yaitu (
- M. Stilohioideus - M. Milohioideus
- M. "eniohioideus - M. igastrikus
- M. "enioglosus - M. Aioglosus
b. 7tot-otot infrahioid I otot-otot depresor laring, yaitu (
- M. 7mohioideus
- M. Sternokleidomastoideus
- M. Tirohioideus
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 1/
8/15/2019 sistem penelanan
15/40
"ambar B. 7tot ekstrinsik laring
+. 7tot-otot intrinsik
Menghubungkan kartilago satu dengan yang lainnya.erfungsi menggerakkan struktur yang ada di dalam laring
terutama untuk membentuk suara dan bernafas. 7tot-ototpada kelompok ini berpasangan kecuali m.interaritenoideus yang serabutnya berjalan trans!ersal danoblik. Fungsi otot ini dalam proses pembentukkan suara,proses menelan dan berbafas. ila m. interaritenoideusberkontraksi, maka otot ini akan bersatu di garis tengahsehingga menyebabkan adduksi pita suara. Jang termasuk
dalam kelompok otot intrinsik adalah ( #./
a. 7tot-otot adduktor (
- Mm. nteraritenoideus trans!ersal dan oblik- M. $rikotiroideus- M. $rikotiroideus lateral
erfungsi untuk menutup pita suara.
b. 7tot-otot abduktor (
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 1;
8/15/2019 sistem penelanan
16/40
- M. $rikoaritenoideus posterior
erfungsi untuk membuka pita suara.
c. 7tot-otot tensor (
- Tensor nternus ( M. Tiroaritenoideus dan M. 9okalis- Tensor @ksternus ( M. $rikotiroideus
Mempunyai fungsi untuk menegangkan pita suara. Padaorang tua, m. tensor internus kehilangan sebagiantonusnya sehingga pita suara melengkung ke lateral
mengakibatkan suara menjadi lemah dan serak.
3.2., Anat%mi Laring Bagian Dalam
0a!um laring dapat dibagi menjadi sebagai berikut ( #./
1. Supraglotis '!estibulum superior), yaitu ruangan diantarapermukaan atas pita suara palsu dan inlet laring.
+. "lotis 'pars media), yaitu ruangan yang terletak antarapita suara palsu dengan pita suara sejati sertamembentuk rongga yang disebut !entrikel laringMorgagni.
#. nfraglotis 'pars inferior), yaitu ruangan diantara pitasuara sejati dengan tepi ba3ah kartilago krikoidea.eberapa bagian penting dari dalam laring (
a. ditus 8aringeus, Pintu masuk ke dalam laring yangdibentuk di anterior oleh epiglotis, lateral oleh plikaariepiglotika, posterior oleh ujung kartilago kornikulatadan tepi atas m. aritenoideus.
b. :ima 9estibuli. Merupakan celah antarapita suarapalsu.
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 16
8/15/2019 sistem penelanan
17/40
c. :ima glottis, i depan merupakan celah antara pitasuara sejati, di belakang antara prosesus !okalis danbasis kartilago aritenoidea.
d. 9allecula , Terdapat diantara permukaananteriorepiglotis dengan basis lidah, dibentuk oleh plikaglossoepiglotika medial dan lateral.
e. Plika riepiglotika ,ibentuk oleh tepi atas ligamentumkuadringulare yang berjalan dari kartilago epiglotika kekartilago aritenoidea dan kartilago kornikulata.
f. Sinus Pyriformis 'Aipofaring) ,Terletak antara plikaariepiglotika dan permukaan dalam kartilago tiroidea.ncisura nteraritenoidea ,Suatu lekukan atau takikdiantara tuberkulum kornikulatum kanan dan kiri.
g. 9estibulum 8aring ,:uangan yang dibatasi olehepiglotis, membrana kuadringularis, kartilago aritenoid,permukaan atas proc. !okalis kartilago aritenoidea danm.interaritenoidea.
h. Plika 9entrikularis 'pita suara palsu) ,Jaitu pita suarapalsu yang bergerak bersama-sama dengan kartilagoaritenoidea untuk menutup glottis dalam keadaanterpaksa, merupakan dua lipatan tebal dari selaputlendir dengan jaringan ikat tipis di tengahnya.
i. 9entrikel 8aring Morgagni 'sinus laringeus) ,Jaituruangan antara pita suara palsu dan sejati. ekat ujung
anterior dari !entrikel terdapat suatu di!ertikulum yangmeluas ke atasdiantara pita suara palsu dan permukaandalam kartilago tiroidea, dilapisi epitel berlapis semubersilia dengan beberapa kelenjar seromukosa yangfungsinya untuk melicinkan pita suara sejati, disebutappendiksatau sakulus !entrikel laring.
j. Plika 9okalis 'pita suara sejati), Terdapat di bagianba3ah laring. Tiga per lima bagian dibentuk oleh
ligamentum !okalis dan celahnya disebut
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 1>
8/15/2019 sistem penelanan
18/40
intermembranous portion, dan dua per lima belakangdibentuk oleh prosesus !okalis dari kartilagoaritenoidea dan disebut intercartilagenous portion.
3.2.- ner'asi Laring
8aring dipersara oleh cabang ?. 9agus yaitu ?n.8aringeus Superior dan ?n. 8aringeus nferior '?n. 8aringeus:ekuren) kiri dan kanan.
1. ?n. 8aringeus Superior.
Meninggalkan ?. !agus tepat di ba3ah ganglion nodosum,melengkung ke depan dan medial di ba3ah . karotisinterna dan eksterna yang kemudian akan bercabang dua,yaitu (
a. 0abang nterna ( bersifat sensoris, mempersara!allecula, epiglotis, sinus pyriformis dan mukosabagian dalam laring di atas pita suara sejati.
b. 0abang @ksterna < bersifat motoris, mempersara m.$rikotiroid dan m. $onstriktor inferior. +. ?. 8aringeusnferior '?. 8aringeus :ekuren).
erjalan dalam lekukan diantara trakea dan esofagus,mencapai laring tepat di belakang artikulasio krikotiroidea. ?.laringeus yang kirimempunyai perjalanan yang panjang dandekat dengan orta sehingga mudah terganggu. Merupakancabang ?. !agus setinggi bagian proksimal . subkla!ia danberjalan membelok ke atas sepanjang lekukan antaratrakeadan esofagus, selanjutnya akan mencapai laring tepat dibelakang artikulasio krikotiroidea dan memberikan persarafan (
- Sensoris, mempersara daerah sub glotis dan bagian atastrakea
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 1B
8/15/2019 sistem penelanan
19/40
- Motoris, mempersara semua otot laring kecuali M.$rikotiroidea.
3.3 Mekanisme Penelanan
Proses menelan dapat dibagi menjadi # fase yaitu fase oral,fase faringeal dan fase esophageal./
3.3.1 )ase $ral
Pada fase oral ini akan terjadi proses pembentukan bolusmakanan yang dilaksanakan oleh gigi-geligi, lidah, palatummole, otot-otot pipi dan sali!a untuk menggiling dan
membentuk bolus dengan konsistensi dan ukuran yang siapuntuk ditelan. Proses ini berlangsung secara di sadari.1#
Peranan saraf kranial pada pembentukan bolus fase oral.B
7:"? FF@:@?'sensorik)
@FF@:@? 'motorik)
Mandibul
a
ibir
MulutKpipi
8idah
n. 9.+ 'maksilaris)
n. 9.+ 'maksilaris)
n.9.+ 'maksilaris)
n.9.# 'lingualis)
?.9 ( m. Temporalis, m.
maseter, m. pterigoid n. 9 ( m.orbikularisoris, m.Ligomatikum,m.le!atorlabiusoris,m.depresorlabiusoris, m.le!atorangulioris, m. depressor
angulioris n.9( m. mentalis, m. risorius,m.businator n. ( m. hioglosus, m.mioglosus
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 1D
8/15/2019 sistem penelanan
20/40
Pada fase oral ini perpindahan bolus dari rongga mulut ke
faring segera terjadi, setelah otot-otot bibir dan pipiberkontraksi meletakkan bolus diatas lidah. 7tot intrinsiklidah berkontraksi menyebabkan lidah terangkat mulai daribagian anterior ke posterior. agian anterior lidah menekanpalatum durum sehingga bolus terdorong ke faring.1G
olus menyentuhbagianarkus faring anterior, u!ula dandinding posterior faring sehingga menimbulkan reeks faring.
rkus faring terangkat ke atas akibat kontraksi m.palatofaringeus 'n. , n.dann.) Peranan saraf kranial padafase oral ( B
7:"? FF@:@?'sensorik)
@FF@:@? 'motorik)
ibir
MulutK pipi
8idah=!ula
n. 9.+'mandibularis),
n.9.# 'lingualis)n. 9.+'mandibularis)
n.9.# 'lingualis)n.9.+
'mandibularis)
n. 9 ( m.orbikularisoris,m.le!atorlabiusoris, m.
depressor labius, m.mentalisn.9(m.Ligomatikus,le!ator angulioris, m.depressorangulioris,m.risorius. m.businatorn.,, ( m.palatoglosusn.,, (
m.u!ulae,m.palatofaring
Nadi pada fase oral ini secara garis besar bekerja saraf karanial ?.9+ dan ?.9.# sebagai serabut aOeren 'sensorik) dan?.9, ?.9, ?. , ?., ?., ?. sebagai serabut eOeren'motorik).B
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 +G
8/15/2019 sistem penelanan
21/40
3.3.2 )ase )aringeal
Fase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkusfaring anterior 'arkus palatoglosus) dan reeks
menelan segera timbul. Pada fase faringeal ini terjadi (B
1. m. Tensor !eli palatini '?.9) dan m. 8e!ator !eli palatini'?., ?. dan ?.) berkontraksi menyebabkan palatummole terangkat, kemudian u!ula tertarik keatas dan keposterior sehingga menutup daerah nasofaring.
+. m. genioglosus '?., ser!ikal 1), m ariepiglotika '?., ?.) m. krikoaritenoidlateralis '?., ?.) berkontraksi
menyebabkan aduksi pita suara sehingga laring tertutup.#. 8aring dan tulang hioid terangkat keatas kearah dasar
lidah karena kontraksi m. stilohioid, '?.9), m. "eniohioid,m.tirohioid '? . dan ?.ser!ikal ).
/. $ontraksim.konstriktor faring superior 'n., n., n.), m.$onstriktor faring inermedius 'n., n., n.)danm.konstriktor faring inferior 'n., n.)menyebabkan faring tertekankeba3ah yangdiikutiolehrelaksasi m. $rikofaring 'n.)
;. Pergerakan laring keatas dan ke depan, relaksasi dariintroitus esofagus dan dorongan otot-otot faring keinferior menyebabkan bolus makananturun keba3ah danmasuk kedalam ser!ikal esofagus. Proses ini hanyaberlangsung sekitar satu detik untuk menelan cairan danlebih lama bila menelan makanan padat.
Peranan saraf kranial pada fase faringeal.B
7rgan Oeren @Oeren8idah
n.9.#
n.9 (m.milohyoid,m.digastrikusn.9 ( m.stilohyoidn.,n01 (m.geniohyoid,
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 +1
8/15/2019 sistem penelanan
22/40
Palatum
Ayoid
?asofaring
Faring
8aring
@sofagus
n.9.+, n.9.#
n.8aringeussuperior cabinternus 'n.) n.
n.
n.rekuren 'n.)
n.
m.tirohyoidn. (m.stiloglosus
n., n., n.(m.le!ator!elipalatinin.9 (m.tensor!elipalatini n.9 ( m.milohyoid, m.igastrikusn.9 ( m. Stilohioid
n., n.0.1 (m.geniohioid,m.tirohioid n., n., n. (n.salngofaringeus n., n., n. ( m.
Palatofaring, m.konstriktorfaring sup,m.konstriktorOaring med.n.,n. ( m.konstriktorfaring inf. n. (m.stilofaring
n. ( m.krikofaring
Pada fase faringeal ini saraf yang bekerja saraf karanial?.9.+, ?.9.# dan ?. sebagai serabut aOeren dan ?.9, ?.9,?., ?., ?. dan ?. sebagai serabut eOeren.B
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 ++
8/15/2019 sistem penelanan
23/40
olus dengan !iskositas yang tinggi akan memperlambatfase faringeal, meningkatkan 3aktu gelombang peristaltik danmemperpanjang 3aktu pembukaan sngter esofagus bagian
atas. ertambahnya !olume bolus menyebabkan lebihcepatnya 3aktu pergerakan pangkal lidah, pergerakanpalatum mole dan pergerakan laring serta pembukaan sngteresofagus bagian atas. Haktu Pharyngeal transit jugabertambah sesuai dengan umur. $ecepatan gelombangperistaltik faring rata-rata 1+ cmIdetik. Mc.0onnel dalampenelitiannya melihat adanya + sistem pompa yang
bekerja yaitu (1G
1. 7ropharyngeal propulsion pomp '77P) adalahtekananyang ditimbulkantenagalidah +I# depan yang mendorongbolus keorofaring yangdisertaitenagakontraksidarim.konstriktor faring.
+. Aypopharyngeal suction pomp 'ASP) adalah merupakantekanan negatif akibat terangkatnya laring keatas
menjauhi dinding posterior faring, sehingga bolus terisapke arah sngter esofagus bagian atas. Sngter esofagusbagian atas dibentuk oleh m.konstriktor faring inferior,m.krikofaringdanserabutotot longitudinal esofagusbagiansuperior.
3.3.3 )ase Es%ageal
Pada fase esofageal proses menelan berlangsungtanpa disadari. olus makanan turun lebih lambat dari fasefaringeal yaitu #-/ cmI detik. Fase ini terdiri daribeberapa tahapan (1G
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 +#
8/15/2019 sistem penelanan
24/40
1. imulai denganterjadinya relaksasi m.krikofaring. "elombang peristaltik primer terjadi akibatkontraksi otot longitudinal dan otot sirkuler dinding
esofagus bagian proksimal. "elombang peristaltikpertama ini akan diikuti oleh gelombang peristaltikkedua yang merupakan respons akibat regangan dindingesofagus.
+. "erakan peristaltik tengah esofagus dipengaruhi olehserabut saraf pleksus mienterikus yang terletak diantaraotot longitudinal dan otot sirkuler dinding esofagus dan
gelombang ini bergerak seterusnya secara teraturmenujuke distal esofagus. 0airan biasanya turunakibat gaya berat dan makanan padat turun karena gerakperistaltik dan berlangsung selama B-+G detik. Esophagaltransit time bertambah pada lansia akibat dariberkurangnya tonus otot-otot rongga mulut untukmerangsang gelombang peristaltik primer.
3., /angguan Pa0a Penelanan Dan Penatalaksanaanna
3.,.1 Akalasiaahulu disebut sebagai kardiopasme adalah gangguan
hipomotilitas yang jarang terjadi. "anggunan ini ditandai olehperistaltic korpus esophagus yang lemah dan tidak teraturatau aperistaltik, meningkatnya tekanan esophagus bagianba3ah dan kegagalan sngter esophagus bagian ba3ah untuk
berelaksasi secara sempurna se3aktu menelan. kibatnya,makanan dan cairan tertimbun di dalan esophagus bagianba3ah dan kemudian dikosongkan secara perlahan seiringdengan meningkatnya tekanan hidrostatik. $orpus esophaguskehilangan tonusnya dan dapat sangat melebar.D
@tiologi akalasia tidak diketahui secara pasti, tetapi buktiyang ada menandakan adanya degenerasi pada pleksus
uerbach menyebabkan hilangnya control neurologis. Sebagai
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 +/
8/15/2019 sistem penelanan
25/40
akibatnya,gelombang peristaltic primer tidak mencapaisngter esophagus bagian ba3ah untuk merangsang relaksasi.kalasia primer idiopatik merupakan kasus akalasi yang paling
banyak dijumpai di merika Serikat. kalisa sekunder dapatdisebabkan oleh karsinoma lambung yang mengin!asiesophagus melalui radiasi dan toksin atau obat tertentu.D
kalasia lebih sering terjadi pada orang de3asa .timbulnya secara perlahan, dan gejala paling mencolok adalagdisfagi tergadapa makanan cair dan padat, makan dapatterhenti oleh dorongan regurgitasi. :egusgitasi pada malam
hari dapat menyebabkan terjadinya aspirasi, infeksi parukronik atau kematian secara mendadak.D
iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dangambaran radiogram yang khas. ?ila barium tertelan,gelombang peristaltic tampak lemah dan penumpukan bariumpada esophagus bagian distal memberikan gambaran seperticorong. Pemberian obat kolinergik atau parasimpatomimetikdalam dosis rendah menyebabkan terjadinya kontraksi danpengosonngan secara nyata pada esophagus dan memastikandiagnosis ini. Pemeriksaan motilitas esophagus mungkinbermanfaat untuk diagnosis dini akalasia. Pengkuranrhanometrik pada pemeriksaan ini menunjukkan bah3asngter esophagus bagian ba3ah gagal mengadakan relaksasipada saat menelan . tekanan sngter esophagus bagianba3ah pada saat istirahat biasanya meningkat.D
Pengobatan akalasia bersifat paliatif yaitu perbaikanobstruksi esophagus bagian ba3ah. Tidak terdapat cara untukmemperbaiki obstruksi esophagus bagian ba3ah. Tidak adacara untuk memperbaiki peristaltic normal korpus esophagus.ua bentuk terapi yang efektif menghilangkan gejala adalahdilatasi sngter esophagus bagian ba3ah dan esofagomiotomi.ilatasi dapat dilakukan dengan memasukkan tabung berisi air
raksa yang disebut dengan bougie atau yang lebih laLim
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 +;
8/15/2019 sistem penelanan
26/40
dilatasi kantung pneumatic yang diletakkan pada daearhsngter esophagus bagian ba3ah dan ditiup dengan kuat. iladilatasi gagal menghilangkan gejala ini, dapat dilakukan
pembedahan.D3.,.2 "(asme Es%agus Dius
Merupakan keadaan yang sering terjadi dan dicirikandengan kontraksi esophagus yang tidak terkoordinasi, nonpropulsi!e dan timbul bila menelan. $elainan ini mencolokterutama pada bagian duapertiga ba3ah organ, tetapu dapatmenyerang seluruh esophagus. $edua sngter bekerja normal.Spasme esophagus difus merupakan penyakit yangpenyebabnya tidak diketahui dan tampaknya lebih seringterjadi pada pasien berusia lanjut. "angguan motilitas yangsama dapat timbul akibat esofagositis reuks atau obstruksiesophagus bagian ba3ah, misalnya pada karsinoma.1+
Spasme difusi primer biasanya terjadi pada pasienberusia ;G tahun. Spasme difusi primer biasnya bersifatasimtomatis, tetapi pada beberapa kasus, kontaksi dapat
menimbulkan gejala. "ejala yang paling sering timbul adalahdisfagi ontermiten dan odinofagi ysng diperberat oleh menelanmakanan dingin, bolus yang besr dan ketegangan saraf. ilaterdapat nyeri dada intermitten, spasme esophagus mungkindisalahtafsirkan sebagai angina prektoris, khususnya bilagejala tidak berkaitan dengan makan . Jang membuat keadaanini membingungkan adalah hilangnya rasa nyeri akibat spasme
bila diberi nitrogliserin. kibatnya beberapa penderita spasmeesophagus difus didiagnosa penyakit jantung.1+3.,.3 "kler%0erma
isfungsi motorik esophagus terjadi pada lebih dariduapertiga pendrita scleroderma sistemik progresif. asarkelainan pada saluran gastrointestinal adalah antro otot polosbagian ba3ah esophagus. iagnosis diduga dapat melaluipemeriksaan radiogra dengan barium, tetapi baru dipastikan
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 +6
8/15/2019 sistem penelanan
27/40
setelah dilakukan gambaran manometrik. Tanda khas penyakitini adalah adanya aperistaltik atau peristaltic yang lemah padasetengah sampai duapertiga distal esophagus, serta
kurangnya tekana sngter esophagus bagian distal.11nkompetensi sngter esophagus distal sering
menyebabkan terjadinya esofagositik reuks denganpembentukan striker pada esophagus bagian ba3ah. Halaupureuks gastroefagus dan esofagositis sering terjadi padasklerodema , nyeri ulu hati bukanlah gejala yang seringditemukan. isfagi adalah gejala yang mencolok bila
esofagositis mengakibatkan pembentukan striker. 11
3.,., Es%ag%sitisPeradangan mukosa esophagus dapat bersifat akut atau
kronik dan dijumpai dalam berbagai keadaan termasuk dalamgangguan motilitas yang baru dibicarakan. Suatu jenisesofagositis yang tidak berbahaya dapat terjadi setelahmenelan cairan panas. ata mengenai kelainan ini tidakbanyak ditemukan di ndonesia. Tetapi mungkin pula deteksi
keberadaanya belum dapat dilakukan dengan baik disebabkanketerbatasan pengetahuan dan fasilitas pelayanan kesehatanmasyarakat luas. @ndoskopi suatu pemeriksaan yang pentinguntuk mendeteksi kelainan in, masih sangat mahal untukpelayanan kesehatan secara meluas, dan hanya didapatkanpada rumah sakit pemerintah tipe atau rumah sakit s3astadi kota besar. 11
3.,.- Es%ag%sitik Pe(ti Re4uks5 Jaitu inamasi mukosa esophagus yang disebabkan oleh
reuks cairan lambung atau duodenum ke esophagus. 0airanini mengandung asam, pepsin dan cairan empedu. Terjadinyareukske esophagus erat kaitannya dengan adanya herniadiafragmatika. Meanisme terjadinya reuks itu sendiri sampaisaat ini masih belum jelas. ua faktor yang paling penting
adalah lemahnya sngter esophagus ba3ah dan adnya sliding
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 +>
8/15/2019 sistem penelanan
28/40
hernia diafragmatika. eberapa faktor yang didugamelemahkan sngter esophagus distal adalah ( 11
a. Aormonal, yaitu kolesitikini, esterogen, glucagon,
progesterone, somastostatin dan sekretin.b. 7bat-obatan, yaitu antikolinergik, barbiturate, %calciumchannel blocker&, kafein, diaLepam, dopamine, meperidin,prostaglandin @1 dan @+ dan teolin.
c. iit, yaitu %carminati!e 'papermint, %spearmint, cokla,kafein, ethanol dan lemak).namasi ini terjadi pada epitel skuamosa di esofagus
distal, disebabkan oleh kontrak berulang dan dalam 3aktu
yang cukup lama dengan asam yang mengandung pepsinataupun asam empedu. $elainan yang terjadi sangatringansehinggga tidak menimbulkan cacat, dapat pula berupamukosa yang mudah berdarah meskipun hanya dengansentuhan ringan. Pada kelainan yang lebih berat terlihatadanya lesi eritrosit atau tukak dengan eksudat. 8esi eritrositdapat berupa linier ataupu o!al dan bundar dikelilingi oleh
epitel skuamosa. Tepi lesi skuamosa ber3arna merah terang. 11iagonosis dan klasikasi esofagositis peptic ini masih
banyak dipertentangkan. Aal ini disebabkan karena belumadanya kesesuaian faham dalam mendeteksi adanya kelainanyang minimal. danya gejala kllinik yang nyata misalnya rasaterbakar di dada, nyeri di daerah ulu hati , rasa mual dan lainsebagainya. Pada pemeriksaan esofagoskopitidak didapatkan
kelainan yang jelas. ciri khas pada esofagositis tipe ini adalhperadangan mulai pada daerah perbatasan esophagus gasterke proksimal daerah esophagus. Sa!ary 1DB; 'dikutip dariraper) mengajukan klasikasi sebagai berikut (
a. Tingkat 1danya lesi eritrosit satu atau lebih berupa bercak merahdengan atau tanpa adanya selaput putih di bagian
proksimal dari garis %L&. ercak tersebut sangat sulit
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 +B
8/15/2019 sistem penelanan
29/40
dibedakan dengan 3arna mukosa yang dilapisi epitelsilindris.
b. Tingkat +danya lesi eritrosit dengan selaput putih nyata. 8esimelebar tetapi tidak mengelilingi lumen.
c. Tingkat #8esi eritrosit yang mengelilingi lumen dengan tukak dan
jaringan nekrotik di telinga.d. Tingkat /
Satu atau lebih tukak yang dalam. 8esi ini sukardibedakan dengan lesi ganas. Terdapat brosis yangmenimbulkan deformitas dan terdapat gambaran adanya
esophagus arret.Pengobatan untuk esofagositis reuks adalah antisida atai
tanpa antagonis A+-receptor. Tindakan pembedahan untukmenghilangkan reuks hannya dilakuakan pada mereka degangejala reuks yang menetap 3alaupun telah diberikanpengobatan yang optimal. 113.,.6 Es%ag%sitis Re4uks Basa
ua macam penyebab esofagositis tipe ini (a. Terjadinya reuks dari cairan duodenum langsung ke
esophagusb. Pada keadaan dengan hipokloridia atau akhloridia
Peradangan yang terjadi pada mukosa disebabkanoleh adanya enLim Proteolitik dari pancreas, garamempeduatau campuran dari keduanya, atau adanyaasam hidroklorid yang masuk dan kontak dengan
mukosa esophagus."ejala klinik berupa pirosis, rasa sakit di restroternal,
regurgitasi yang terasa sangat pahit, disfagia, odinofagia dananemia desiensi Lat besi. $adang sampai terjadihernatermesis berat. 11,1+
0ara diagnosis selain dengan gejala klinik diatasa, makanpemeriksaan radiologic dengan kontras barium dapat
menunjukkan kelainan pada keadan pasca operasi. 8esi di
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 +D
8/15/2019 sistem penelanan
30/40
mukosa esophagus dapat dilihat dengan pemeriksaanendoskopi. $elainan yang terlihat berupa mukosa hiperemis,rapuh, erosi!e , eksudat dan pada kasus yang berat terdapat
striktur dan stenosis. 8esi eritrosit yang terjadi dapat tunggalatau multiple dan selalu malai pada garis %L& atau tempatanastomosis. Pada pemeriksaan histologist mukosa daerah initernyata dilapisi epitel slindris. 11,1+
3.,.7 Esag%sitis Barret
itandai dengan adanya lapisan epitel silindris padaesophagus beberapa sentimeter proksimal dari garis %L&. pada
pemeriksaan endoskopi tampak pada daerah tersebutber3arna merah orange, berlaian dengan 3arna mukosaesophagus yang ber3arna merah muda dan menyerupaimukosa gaster yang menjorok ke esophagus mulai dari garis%L& sampai beberapa sentimeter ke proksimal. @sofagositsibarret merupakan keadaan premaligna. Nadi deteksi akanadnya kelaianan ini penting kekali. iopsy pada daerah in
sangat dianjurkan. ila didapatkan gambaran metaplasi,endoskopi serial yang dilakukan periodic perludipertimbangkan. 11,1+
3.,.8 Es%ag%sitis #an0i0a m%niliasis5dalah jenis esofagositis infeksi yang paling serius
ditemukan dibandingkan dengan jenis yang lain. Tiga dasarmekanisme yang menjadi penyebab terjadinya keadaan ini
adalah ( 11,1+
a. "angguan system kekebalanb. "angguan motilitas esophagusc. "angguan metabolism hidrat araang terutama oada
proses menuaFaktor predisposisi yang klasik adalah diabetes mellitus,
kegananasan, penyakit degenerati!e yang kronik, pengobatan jangka panjang dengan kortikosteroid atau antibiotic ataukeduanya. $eadaaan ini sering kali terjadi spontan tanpa faktor
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 #G
8/15/2019 sistem penelanan
31/40
predisposisi, pada orang-oran usia lanjut. "ejala klinik yangsering adalah disfagia, odinofagia. Pada bebrapa penderitamengeluh dapat merasakan jalannya makanan yang ditelan
dari kerongkongan ke lambung. dapula yang diserti nyeriretrosternal yang menyebar sampai ke daerah scapula atauterasa disepanjang !ertebra toracalis sinistra. ila keadaan iniberlangsung cukup lama dan tidak segera diatasi, dapatmenyebabkan atau memperberat malnutrisi yang sudah ada.iagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan esofagograyang menunjukkan berkurangnya peristaltic esophagus atau
adanya spasme. Pada stadium a3al tampak mukosa yangirregular dan granuler. Pada keadaan lebih berat mukosamenjadiedema dan tampak beberapa tukakk. ila infestasi
jamur masuk ke lapisan submukosa maka edema akanbertambah parah, tukak yan kecil makin besar dan banyaksampai terlihat gembaran di!ertikel. 11,1+3.,.9 Es%agitis Her(es
isebabkan oleh infeksi !irus herpes Loster atau herpessimpleks. $eadaan ni sering terjadi pada penderita kronkdengan daya tahan yang menurun. Misalnya oada penderitayang lama di ra3at di rumah sakit, pengobatan denganimunosupresor, penderita penyakit stadium terminal.iagnosis lebih banyak diegaakkan pada pos mortem. Padaorang singkat periode sakitnya sangat singkat dan segerasembuh dengan pengobatan. "ejala klinik berupa disfagia,
odinofagia dan rasa sakit retrosternal yang tidak membaiksetelah pengobatan dengan nystatin atau antifungal yang lain.Pada pemeriksaan klikin didapatkan lesi herpes simpleks atauherpes Loster di mukosa mulut atau kulit. @ndoskopi adalahalat yang paling akurat untuk diagnosis. 8esi yang didapatkanbisa segmental fokal atau difus. 8esi a3al yang klasik berupapapula atau !esikel atau tukak yang kecil kurang dari ; mm
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 #1
8/15/2019 sistem penelanan
32/40
dengan mukosa sekitarnya hiperemis. asar tukakberisiseksudat yang ber3arna putih kekuningan. ila yukakmelebar akan bergabung dengan tukak didekatnya
membentuk tukak baru yang besar. Pemeriksaan radiologicmenunjukkan adanya kelainan yang tidak spesik. Pengobatansuportif yaitu dengan memberikan makanan lunak atau cair,anestsesi local silokain cair atau kombinasi anastasida dengananastesi dan analgetika bila diperlukan. "ejala klinik akanberkurang dan lesi akan sembuh dalam tujuh sampai +1 har,biasanya kurang dari empat belas hari. 11,1+
3.,.1: Es%ag%sitis #%r%si Terjadi karena masuknya Lat kimia yang korosif terhadapesophagus. Aal ini biasanya terjadi karena kecelakaan ataudalam usaha bunuh diri. $erusakan yang terjadi dapat fatal,dapat pula merupakan kerusakan yang 3alaupun tidak fataltetapi berkelanjutan dengan kelainan yang tidak dapatdiperbaiki dengan sempurna sehingga terjadi keluhan sakitdan kesulitan pencernaan yang menahun. Mengenauipathogenesis dan penanganan dini masih menjadi perdebatandiantara para ahli. 8okasi dan perluasan dari luka akibat bahankorosif tergangtung dari 3ujud bahan korosif tersebut. bahanalkali seperti detergent dan juga ?a7A murni akan melarutkan
jaringan membuat nekrosis yang cair dan akan menyebarcepat mencapai lapisan-lapisan di ba3ahnya. Sedagkan bahankorosif yang bersifat asam akan menimbulkan nekrosis yang
memadat sehingga perluasan luka dapat dibatasi dan tidakterjadi perforasi. ahan korosif alkali akan merusak esophagusdaripada lambung. Sedangkan bahan korosif asam sebaiknya,akan merusak lambung daripada esophagus. 11,1+
Penderita dengan ri3ayat menelan bahan korosif harusdia3asi dengan ketat dalam pemeriksaan. Aarus diusahakansegera mengetahui sifat bahan korosif yang ditelannya.
Pemeriksaan esofagogram dengan mempergunakan kontras
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 #+
8/15/2019 sistem penelanan
33/40
yang larut dalam air dapat dipakai untuk mengetahui porforasiatau mediasnitis dan kelainan yang terjadi. 11,1+3.,.11 Es%ag%sitis #arena Pil Atau $*at
isebabkan oleh pil atau kapsul yang ditelan oleh sesuatusebab yang tertahan di esophagus dan menyebabkantimbulnya iritasi dan inamasi. Tertahannya pil atau kapsultersebyt disebabkan oleh penyempitan lumen esophagus olehdesakan organ diluar esophagus, adanya genagguan motilitasdari esophagus, obstruksi oleh karena peradangan, tumor atauakalaksia. Tanpa adanya faktor tersebut menelan pil dalamposisi tidur dapat menyebabkan hal ini. eberapa obat yangdikatakan dapat menyebabkan esofagositis ini adalahtetrasiklin, klindamisin,deoksistetrasiklin, 4uinidineglukonat,emepronium bromide, sulfas ferosus, asam askorbat dan $08.11,1+
3.,.12 Es%ag%sitis Ra0iasialah peradangan ada mukosa esophagus akibat
pengobatan dengan radiasi didaerah toraks yaitu oada
pengobatan kanker di mediastinum, tumor paru kadang padametastasis tumor payudara di paru. osis penyinaran yangdapat menyebabkan esofagositis adalah +;GG sampai dengan6GGG rad. "ejala yang ada berupa disfagia, odinofagia dannyeri dada. $elaianan yang terjadi berupa mukosa yangsembab, hiperemis dan sangat rapuh disertai dengangangguan motilitas esophagus.pada pemeriksaan ini radiologic
tak dapat mendeteksi kelainan yang terjadi. Tapi setelahpengobatan #-1B bulan, akan terjadi striktur dimanaesophagus akan melengkungpada tempat striktur terjadi.$elainan yang dapat dilihat dengan emeriksaan endoskopiber!ariasi tergantung lama dan dosis penyinaran juga jenispenyakit dan komplikais yang menyertainya. Seringdidapatkan adanya jamur kandida. Pada keadaan akut
pengobatan dilakuakn dgan memodikasi dosis penyinaran,
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 ##
8/15/2019 sistem penelanan
34/40
diit cair dan pemberian analgesic dan anestetik local sebelumtidur atau sebelum makan. Striktur yang terjadi diatasi dengandilatasi per oral.11,1+
BAB ,
PENUTUP
,.1 #esim(ulanPenelanan makanan merupakan akti!itas terkoordinasi
yang melibatkan otot-otot di dalam mulut, otot palatum yangbekerja !olunter, otot faring dan otot laring bekerja in!olunter.Pada umumnya tahap-tahap mekanisme penelanan terdiri dari'1) tahap bukal '!olunter), penumpukan makanan yang sudahdikunyah menjadi bolus, '+) tahap faringeal 'in!olunter),membantu jalannya makanan melalui faring ke esofagus dantahap esofageal 'in!olunter) yaitu mengalirnya makanan darifaring ke lambung. Selama akti!itas penelanan sering terjadireeks seperti batuk, muntah dan menghisap. Secara otomatis
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 #/
8/15/2019 sistem penelanan
35/40
proses penelanan dijalarkan oleh saraf kranial yaitu saraf trigerminal, glossofaringeal, !agus dan hipoglossus.
$elainan pada sistem stomatognasi seperti disfagia
disebabkan oleh kelainan neuromuskular, trauma akut bendaasing dan stress. Pada pasien disfagia kadang-kadang sukarmenggerakkan lidah dan mengalami perubahan kualitas suara.,.2 Aat Al+;ur
8/15/2019 sistem penelanan
36/40
nikmat-?ya jika benar-benar beribadah dan menghamba kepada-?ya.
#. S l a4arah( 1># ‡ W ` R W ‡ Z _ U ŽR € \ v W W X \ x Z V ‡ \ ` R W V\ X \ ‘\ ’ Z “\ •
U ^wW W ‡ \ }” \ { R \ VR Q W – R VW W —W ƒ Z VW ˜ W W ` R v W VR Q U U ` R x W „W —W ‡ Z W ^v W YZ[\Q `\ W ™ UW X W x Z V ]Z [\ X \ ` R x W „W Q W šR[\ W W ›œ^„W W W œ^‘W
% "esungguhnya llah hanya mengharamkan bagimu bangkai,darah, daging babi, dan binatang yang #ketika disembelih$
disebut #nama$ selain llah% Tetapi barangsiapa dalam keadaan
terpaksa #memakannya$ sedang dia tidak menginginkannyadan tidak #pula$ melampaui batas, maka tidak ada dosa
baginya% "esungguhnya llah &aha Pengampun lagi &aha
Penyayang%&
alam ayat 1># llah menjelaskan jenis-jenis makananyang diharamkan, yaitu bangkai, darah, daging babi, danbinatang yang disembelih dengan menyebut nama selain llah.
8aranagan memakan empat jenis itu juga disebutkan dalamsurah lainnya.
Aadits (
žx Z ŸW X \ xV W R ¡U W ¢ U R v \ ¡W W ^‰W ^v W | U { R „W X U xV W Ž\ W ‡ œ ` R \ ‘W € \ ‘R ]\ ^v W R { ~ V X \ xV ƒ \ R „W ‘\•W € R „W
W ^| W \ W R wU R wU •U ̂v W | U { W ` R ‘W W € ̀ ‘W —W ‡ W – W VR ]Z [\ W € ` ‘W W W – W VR ]Z [\ ( U R £ U }W Q W x Z ¡W W X \ ` R x W „W X U xV¤ W ‰W W € R wW W ¥X \ Ž\ ‡ R „\ W X \ { \ }Rƒ \ V\ •W ‡ W R W ¡R ƒ R £ WW \ ^| W U ~ V ž£ W Z € \ v W W ¥z\ ^{ Z V € W w\ ‡ ` R ¦ \ W € Z | U v U x W R }WW •W ¥X \ ̀ R \ ¤ W W ‡ R }W ]R •W § U \̂ R }U žv W – \ VR W R W ž W „‡ R }W „\ ‡ Z V^W ¥—\ ‡ W – W VR \ ¤ W ‰W W \ ^| W U ~ V \¢ R – W x W ŸW Ẅ [\ ˜ W © R wU ƒ \ ª W « W VR \ ]Z [\ W W •
W X U wU \^– W wW X \ xV žv W \ ]Z [\ W W •W žv \ § œ x \ wW ’ U V\ ]Z [\ W
¬^V … .®x R £ W VR W “\ W W •W X U x ~ U ƒ U ª W « W VR ƒ W ª W W R ƒ W ª W W Ẅ [\ W X U x ~ U ƒ U ª W « W VR ¯ W x W ŸW°Qxªw
rtinya (
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 #6
8/15/2019 sistem penelanan
37/40
% 'ari bu (dillah !u)man bin (asyir r%a,* "aya mendengar +asulullah " bersabda, "esungguhnya yang halal itu jelas
dan yang haram itu jelas% 'i antara keduanya terdapat perkara-
perkara yang syubhat #samar-samar$ yang tidak diketahui oleh
orang banyak% &aka, barang siapa yang takut terhadap
syubhat, berarti dia telah menyelamatkan agama dan
kehormatannya% 'an barang siapa yang terjerumus dalam
perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang
diharamkan% "ebagaimana penggembala yang
menggembalakan he.an gembalaannya di sekitar #ladang$
yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan
memasukinya% Ketahuilah bah.a setiap raja memiliki larangan
dan larangan llah adalah apa yang 'ia haramkan% Ketahuilah
bah.a dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik
maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka
buruklah seluruh tubuh% Ketahuilah bah.a dia adalah hati & 'A:.ukhari dan Muslim).
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 #>
8/15/2019 sistem penelanan
38/40
DA)TAR PU"TA#A
1. ndriyani, nita. +GG1. spek Fisiologis Pengunyahan danPenelanan Pada "istem "tomatognasi% =S= e-:epository.
+. rjun S Noshi, +G11. Pharyn/ natomy . !ailable From(http(IIemedicine.medscape.comIarticleI1D/D#/>-o!er!ie3±sho3all °ccessed( / Nun +G1#
#. erko!itL $, Moxham BJ, A Colour Atltas and Textbook of Oral Anatomy. 1 st ed Londodn : Medical Publication, 1978 :46-9
/. Berkoit! B"B, Moxham BJ : a textbook of head and neck anatomy#Barcelona: $ol% madical &ublication 1988#
;. 'ixon ('# Anatomi Untuk Kedokteran Gigi. (lih Baha!a )u$ono L#*hurchill Liin+!tone# th ed 1986#
6. ndra$ati ( : Peranan Otot dalam Peristia !enelan dan "icara. Ma.alah
lmiah "edokteran /i+i, (+u!tu! 1999: 77-81#>. Jon!on '0, Moore J# Anatomy for #ental $tudents. %rd ed# 2x%ord
3nier!it Pre!!# 5e$ )ork, 1997#
B. Lieb+ott, Bernard, '#'#,M#c# ', Ph# '# 1994# #asarasar Anatomi Kedokteran Gigi# Jakarta: /*
D. Ludman : Petun'uk Penting (ada Penyakit Telinga) *idung) Tenggorokan.(lih Baha!a Jen!en# 1!t ed Jakarta: i&okrate! 1996 : -
1G. Mc'eitt, # # ;1# Anatomi +ungsional #ari $istem Pengunyahan#Jakarta: /*
11. Price, lia (nder!on, il!on Mc*art, Pato%i!iolo+i : "on!e& "lini!Pro!e!-&ro!e! &enakit# di!i 6#
8/15/2019 sistem penelanan
39/40
.:.. uku jar lmu $esehatan Telinga Aidung Tenggorok$epala K 8eher. Nakarta, +GG>. @disi ke-6( +1+-+1;< +1>-+1B.
1/. her$ood, Lauralee# =;6># ?i!iolo+i Manu!ia, d#6# Jakarta: /*#
Skenario + %Menelan& Small "roup iscussion / 2 #D
8/15/2019 sistem penelanan
40/40