Upload
anggia-retno
View
101
Download
26
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sistem Saluran Air Buangan
Citation preview
Sistem Saluran Air Buangan
PIPA AIR ALIMBAH KOTA
KABEL TELEPON
PIPA AIR MINUM
PIPA AIR MINUM
PIPA AIR ALIMBAHRUMAH TANGGA
MANHOLE
Menurut Asal Airnya Sistem Terpisah Air buangan dan air hujan disalurkan secara terpisah
melalui dua saluran yang berbeda. Air hujan disalurkan pada saluran terbuka, sedangkan air buangan disalurkan pada saluran/pipa tertutup.
Sistem ini banyak diterapkan pada daerah-daerah yang memiliki perbedaan musim relatif panjang atau daerah yang memiliki fluktuasi curah hujan yang besar.
Keuntungan : Unit-unit pengolah air buangan relatif kecil, karena tidak
memperhitungkan debit air hujan. Dimensi saluran yang dipakai tidak terlalu besar.
Kerugian: Harus membuat dua saluran, yaitu untuk air buangan dan air
hujan (drainage). Memerlukan jalur tanah tertentu.
Sistem Tercampur Air buangan dan air hujan disalurkan langsung melalui satu saluran
yang sama dan harus tertutup. Sistem ini digunakan pada daerah yang mempunyai fluktuasi musim kering dan penghujan yang cukup kecil dan curah hujannya kecil.
Pemilihan sistem ini didasarkan atas pertimbangan : Debit air buangan pada dua musim, kemarau dan penghujan tidak
terlalu besar bedanya (fluktuasinya). Tidak ada kemungkinan terangkatnya kotoran kepermukaan jalan oleh
air hujan Kemiringan daerah yang cukup, sehingga penempatan saluran tidak
terlalu dalam sehingga tidak diperlukan pemompaan. Keuntungan :
Hanya diperlukan satu saluran saja. Adanya pengenceran oleh air hujan.
Kerugian : Memerlukan unit pengolahan air buangan yang cukup besar.
Sistem Kombinasi Suatu sistem penyaluran dimana air hujan
dan air buangan disatukan pada hanya musim kemarau, sedangkan pada musim penghujan penyalurannya dipisahkan dengan alat pemisah (Interceptor).
Keuntungan: Beban instalasi pengolah air buangan tidak terlalu besar. Air hujan sewaktu-waktu dapat dipakai sebagai
penggelontor. Kerugian: Diperlukan beberapa instalasi khusus/ konstruksi lain yang
relatif akan menambah biaya pembuatan dan perawatan.
Menurut Sarananya Sistem Onsite / Setempat Sistem yang tidak memerlukan
pengoperasian terpusat dalam pengoperasian dan pemeliharaan. Jadi bangunan pengolahannya dapat dibuat atau dibangun pada setiap rumah, industri dan sebagainya.Misalnya untuk keperluan rumah tangga dibuat tangki septik dan peresapannya, sedangkan pada industri dibangun unit pengolah limbah.
Sistem Offsite / Terpusat Sistem yang memerlukan pengolahan terpusat. Offsite
merupakan alternatif lain bila sistem on site tidak dapat diterapkan karena terbatasnya ruangan atau tidak memadainya kondisi tanah sebagai akibat kepadatan penduduk. Jadi air buangan dialirkan dari rumah-rumah penduduk dan sumber-sumber lainnya melalui suatu jaringan perpipaan yang selanjutnya dialirkan ke bangunan pengolah air buangan sebagai hasilnya sudah merupakan air bersih yang bisa dibuang ke badan air penerima.
1.Pengolahan sistem di tempat (on site)
Tangki SeptikDrainase
Tangki Tinja
Ke IPLT
2. Pengolahan sistem terpusat (off site)
Drainase
Jaringan Perpipaan
IPAL
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH DOMESTIK
TEKNOLOGI PENGOLAHAN ONSITE:CUBLUK
Ta
ng
ki S
ep
tik
ses
ua
i SN
I 03
–2
398
-20
01
TEKNOLOGI PENGOLAHAN ONSITE:
SEPTIC TANK
Menurut Pengalirannya Full Sewerage Sewer Air buangan dialirkan tanpa proses
pengendapan terlebih dahulu. Saluran buangan full sewerage membutuhkan pemeliharaan sederhana dan sedikit menimbulkan keadaan darurat.
Saluran full sewerage dapat digunakan pada pemakaian air yang besar dan tidak menimbulkan resiko kesehatan jika berfungsi dengan baik.
Small Bore Sewer Air buangan dialirkaan dengan proses pengendapan
terlebih dahulu. Sebelum ke jaringan perpipaan, air buangan ditampung pada suatu tangki pengendap baru kemudian dialirkan sehingga yang masuk ke saluran air buangan adalah benar-benar air tanpa ada padatannya.
Small bore sewer merupakan alternatif penyaluran air buangan yang jauh lebih murah. Pengurangan biaya dimungkinkan karena lebih sedikit manhole yang diperlukan, kemiringan saluran bisa lebih kecil karena kecepatan penggerusan tidak perlu dipertimbangkan karena air buangan sudah tidak mengandung solid, serta pipa tidak perlu ditanam dalam karena jalur pipa dapat mengikuti bentuk muka tanah, serta pengeluaran effluent dari tangki pengendapan terletak lebih sedikit di bawah muka air tanah.
Kriteria Perencanaan Sistem Penyaluran Air Buangan
Daerah Pelayanan Kuantitas`Air Buangan Fluktuasi Pengaliran Kecepatan Aliran
Kecepatan Aliran Kecepatan Minimum Kecepatan ini didasarkan pada kemampuan pengaliran
untuk memberikan daya pembilasan sendiri saluran tersebut terhadap endapan-endapan. Kecepatan minimum yang biasa digunakan dalam perencanaan penyaluran air buangan adalah 0,6 m/dt.
Disamping itu juga terdapat kecepatan minimum menurut kebutuhannya, misalnya :
Untuk mencegah terjadinya endapan organik maka digunakan kecepatan minimum 0,3 m/dt.
Untuk mencegah pengendapan partikel mineral seperti pasir dan kerikil digunakan kecepatan minimum0,75 m/dt.
Untuk saluran air buangan yang tertekan dimana pembersihan adalah sulit dilaksanakan digunakan kecepatan minimum 1,0 m/dt. Salah satu contoh saluran air buangan yang tertekan adalah inverted siphon.
Kecepatan Maksimum Kecepatan ini didasarkan pada kemampuan
saluran terhadap adanya kemungkinan gerusan-gerusan yang terjadi oleh aliran yang mengandung partikel kasar.
Agar tidak menimbulkan gerusan maka kecepatan maksimum yang diperbolehkan adalah sekitar 2,5 - 3,0 m/dt. Meskipun harus diingat pula bahwa penggerusan bisa disebabkan karena proses alam.
Kedalaman Aliran Dalam Saluran
Kedalaman air (tinggi renang) minimum saluran adalah 50 mm pada saat Q minimum. Tinggi renang minimum 50 mm, didapatkan dari penelitian yang memperhitungkan bahwa pada kedalaman tersebut bahan buangan padat terendam seluruhnya sehingga dalam jarak beberapa meter semuanya dapat hancur dengan segera
Kemiringan Saluran Penanaman Pipa
Untuk kondisi medan yang relatif datar, dibutuhkan penanaman jaringan pipa dengan kemiringan minimal yang dapat memberikan kecepatan pengaliran dengan daya pembilasan sendiri
Jenis Bahan dan Bentuk Saluran
Terdapat berbagai jenis bahan yang umum digunakan untuk saluran air buangan antara lain : Asbestos Cement Concrete (beton) PVC Iron and Steel Tanah Liat (Clay)
Sedangkan untuk menentukan jenis pipa yang digunakan harus diperhatikan beberapa hal berikut :
Ketersediaan bahan dan kemudahan di pembuatan Karakteristik aliran dan koefisien pipa Perkiraan umur pipa dan pengalaman penggunaan Ketersediaan bahan dan kemudahan di pembuatan Ketahanan pipa terhadap asam, basa, gas serta
terhadap gesekan dan tanah korosif. Situasi lapangan yang terdiri dari keadaan topografi
maupun struktur tanah, kemudahan serta keadaan tanah.
Pertimbangan segi ekonomis, pengangkutan dan pemasangannya.
BENTUK SALURAN Beberapa bentuk saluran yang biasanya banyak
digunakan dalam perencanaan sistem penyaluran air buangan adalah sebagai berikut :
Bentuk segiempat, digunakan untuk : Debit besar Fluktuasi air buangan kecil
Bentuk lingkaran, digunakan untuk : Debit sedang Fluktuasi air buangan kecil Daerah yang memerlukan konstruksi kuat
Bentuk bulat telur, digunakan untuk : Fluktuasi air buangan besar Bila diperlukan tinggi renang tertentu Biaya pembuatann
Kedalaman Penanaman Pipa Penempatan saluran air buangan perlu dipertimbangkan
dengan keadaan lapangan, keamanan jaringan sistem itu sendiri dan pengaruhnya terhadap jaringan pipa air minum yang telah ada maupun dalam perencanaan.
Kedalaman penanaman pipa minimal harus disesuaikan dengan kelas jalan yang dilewati saluran, jenis tanah, lokasi bangunan yang akan menggunakan fasilitas air buangan, kekuatan saluran dan diameter saluran.
Secara umum kedalaman minimum saluran adalah 1 meter, sedangkan kedalaman maksimum adalah 7 meter. Jika penanaman lebih dari 7 meter digunakan pompa. Angka kedalaman minimum ini dimaksudkan untuk mengurangi kerusakan pipa akibat tekanan dari atas yang terlalu besar terhadap pipa, sedangkan kedalaman maksimum ditetapkan untuk mempermudah perawatan terhadap pipa dan juga mengurangi kerusakan karena faktor alam.
Bangunan Pelengkap Manhole Merupakan lubang untuk memeriksa,
memelihara dan memperbaiki saluran. Manhole dilengkapi dengan tutup dari beton dan cast iron galvanized, beserta anak tangga untuk menuruninya.
Pada penempatannya harus diperhatikan fungsi dan beberapa hal antara lain :
Tempat dimana terjadi perubahan saluran Tempat terjadinya perubahan pipa Tempat terjadinya perubahan slope saluran
Tempat belokan pipa Untuk saluran lurus, diletakkan pada jarak
tertentu tergantung pada diameter pipa. Konstruksi Manhole dapat terbuat dari
beton. Lubang Manhole harus dapat dimasuki orang yang akan memeriksa saluran tersebut. Diameter minimumnya adalah 60 cm.
Macam-macam manhole : Manhole lurus Manhole Belokan Manhole Tiga saluran
SYPHON Syphon merupakan bangunan perlintasan pada saat
saluran harus melintasi sungai,lembah dan rel kereta. Yang harus diperhatikan pada menentukan syphon : Kehilangan Energi Mudah dilakukan pembersihan Kehilangan energi pada syphon mempunyai hubungan
dengan kecepatan aliran dalam syphon harus diingat bahwa syphon harus terisi dan mempunyai kecepatan alir tertentu, sehingga pada ujung-ujung syphon perlu dibuat manhole untuk pemeriksaan dan pemeriksaanya.
Untuk mendapatkan kecepatan pengaliran syphon yakni 0,9 m/dt, syphon dibuat dengan 3 buah pipa yakni pipa min, rata-rata, dan maksimum agar pada masing-masing kondisi tetap terjadi aliran dalam sypon. Maka otomatis pada inlet dan outlet syphon dibuat suatu camber.
Terminal Clean Out Bangunan ini diletakkan, dipasang
pada ujung awal saluran air buangan. Tujuan penggunaan bangunan terminal clean out adalah untuk menyisipkan alat penerangan ke dalam saluran air buangan saat pemeriksaan.
Building Sewer Building sewer atau disebut juga house
connection adalah cabang antara saluran air buangan dengan saluran rumah-rumah penduduk.
Sebaiknya, sambungan rumah dibuat pada saat pemasangan saluran air buangan silakukan, sehingga akan mengurangi ataumenghindarkan adanya kemungkinan-kemungkinan akibat yang kurang baik terhadap pekerja atau kerusakan pada saluran
Ventilasi Udara Ventilasi udara pada jaringan air buangan
untuk : Mencegah bertahannya udara dan gas hasil
reaksi dalam air buangan yang membahayakan dan dapat menimbulkan korosi
Mencegah terbentuknya H2SO4 yang dapat menimbulkan karat.
Mencegah timbulnya bau gas akibat pembusukan
Mencegah timbulnya tekanan diatas atau dibawah atmosfer, sehingga dapat mengakibatkan terbentuknya pengaliran pada plumbing fixture.
Sumur Pengumpul Sumur pengumpul berfungsi untuk
menaikkan muka air buangan pada saluran yang rendah kesaluran yang lebih tinggi. Dalam perencanaan kapasitas sumur pengumpul adalah dapat menampung 10-20 menit.
Terjunan Bangunan terjunan atau drop
manhole digunakan bila perbedaan tinggi antara dua saluran lebih dari 0,5 m dan pada saluran yang slopenya memotong slope medan
Bangunan Peggelontor Pada tempat tertentu dimana kecepatan
minimum dan tinggi renang dalam saluran tidak terpenuhi akan dapat menimbulkan pengendapan. Maka perlu dilakukan penggelontoran untuk mengatasinya. Bangunan penggelontor direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu untuk melakukan penggelontoran sebagaimana diperlukan. Air yang digunakan bersumber dari air sungai atau air hujan bahkan air bersih.
Stabilized sludge no longer has any offensive odors !!!!
Operasi Dan Pemeliharaan ( Operation Maintenance )
Pemeliharaan meliputi pencegahan kemacetan aliran, pembersihan saluran, pembersihan dan perbaikan man hole.
Sistem Pembersihan Saluran : Sistem Mekanik Sistem Manual
Diusahakan agar akar tanaman tidak menembus kedalam saluran, karena akan membocorkan atau mempengaruhi aliran dalam saluran. Pemeliharaan yang baik memerlukan pengetahuan yang baik tentang lokasi pipa dan semangat tenaga kerja profisional.
Pembersihan Saluran perlu dilengkapi dengan prosedur K3
Terima Kasih