11
A. Sistem Tract System tract secara genesa diasosiasikan dengan unit stratigrafi yang mengendap selama fase tertentu oleh siklus muka laut relatif (Posamentier, et al, 1988). Unit itu menjelaskan kembali rekaman batuan berupa tiga dimensi pembentuk fasies. Ketiga dimensi itu berupa tipe dari permukaan batas, posisi dalam sebuah sekuen, dan pola tumpukan parasekuen (Van Wagoner et al., 1988). 1. Lowstand System Tract (LST) Systems tract paling bawah. Systems tract ini diendapkan pada perioda antara penurunan muka air laut relatif dengan penaikan mukaair laut relatif yang terjadi kemudian. Tuh simpel kan ? hihi sebenernya kalo secara definisi resminya, itu panjang banget, jadi kita bermain yang simpel dan mudah dipahami, inget.. dipahami loh bukan hanya dihafal supaya gampang pengaplikasiannya nanti. a. Kipas Dasar Cekungan (LST Basin Floor Fan) Kipas dasar cekungan disusun oleh endapan kipas bawah laut yang terletak pada lereng bawah atau dasar

sitem tract

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sitem tract

Citation preview

Page 1: sitem tract

A. Sistem Tract

System tract secara genesa diasosiasikan dengan unit stratigrafi yang

mengendap selama fase tertentu oleh siklus muka laut relatif (Posamentier, et al,

1988). Unit itu menjelaskan kembali rekaman batuan berupa tiga dimensi pembentuk

fasies. Ketiga dimensi itu berupa tipe dari permukaan batas, posisi dalam sebuah

sekuen, dan pola tumpukan parasekuen (Van Wagoner et al., 1988).

1. Lowstand System Tract (LST)

Systems tract paling bawah. Systems tract ini diendapkan pada perioda antara

penurunan muka air laut relatif dengan penaikan mukaair laut relatif yang terjadi

kemudian. Tuh simpel kan ? hihi sebenernya kalo secara definisi resminya, itu

panjang banget, jadi kita bermain yang simpel dan mudah dipahami, inget.. dipahami

loh bukan hanya dihafal supaya gampang pengaplikasiannya nanti.

a. Kipas Dasar Cekungan (LST Basin Floor Fan)

Kipas dasar cekungan disusun oleh endapan kipas bawah laut yang terletak

pada lereng bawah atau dasar cekungan. Proses pembentukan kipas berasosiasi

dengan erosi ngarai bawah laut dan penorehan paparan oleh sungai. Sedimen

silisiklastik tidak diendapkan di paparan atau lereng, melainkan langsung diangkut

menuju bagian cekungan yang lebih dalam melalui lembah torehan dan ngarai

bawahlaut, untuk kemudian membentuk kipas dasar cekungan. Alas dari kipas dasar

cekungan, yang berimpit dengan batas bawah lowstand systems tract, berkorelasi

dengan batas sekuen tipe-1. Pengendapan kipas dasar cekungan, pembentukan

ngarai, dan erosi lembah torehan ditafsirkan terjadi selama penurunan muka air laut

relatif.

Page 2: sitem tract

b. Kipas Lereng (LST Slope Fan Complex)

Kipas lereng dicirikan oleh turbidit dan endapan aliran gravitasi di bagian

tengah atau bagian bawah dari lereng. Pengendapan kipas lereng dapat terjadi pada

waktu yang bersamaan dengan pembentukan kipas dasar cekungan atau dengan

waktu pembentukan bagian bawah dari Lowstand Prograding Wedge. Kipas lereng

biasanya disusun oleh kompleks alur-tepi alur.

c. LST Prograding Wedge

Lowstand prograding wedge adalah sistem topset-clinoform yang diendapkan

selama naiknya muka air laut relatif. Sistem ini dipisahkan dari transgressive system

tract, yang terletak diatasnya. Bidang itu menandai terjadinya perubahan geometri

tumpukan parasekuen dari geometri progradasional pada lowstand wedge menjadi

geometri retrogradasional pada transgressive systems tract. Pada awalnya

pengendapan lowstand prograding wedge hanya terbatas di sekitar muara lembah

torehan. Hanya sedikit, jika ada, akomodasi topset pada waktu itu; seluruh sedimen

di-bypass melewati topset kemudian diendapkan pada lereng klinoform. Pada waktu

itu, lereng kemungkinan tidak stabil dan pengendapan kipas terjadi sewaktu-waktu.

Bagian bawah lowstand prograding wedge. Ketika muka air laut relatif naik sedikit

demi sedikit, lembah torehan mulai terisi oleh endapan fluvial dan estuarium, dan

topset dari prograding wedge mulai terbentuk. Peningkatan laju penaikan muka air

laut relatif menghasilkan asosiasi fasies yang mengindikasikan pertambahan volume

akomodasi, misalnya bertambah banyaknya batubara, serpih dataran limpah banjir,

fasies laguna. Karena sering terletak di atas highstand systems tract sebelumnya,

Page 3: sitem tract

yang bagian atasnya kaya akan shale, dan kemudian ditutupi oleh shale transgressive

system tract, lowstand wedge dapat berperan sebagai jebakan stratigrafi.

2. Transgressive System Tract (TST)

Systems tract yang berada di tengah-tengah. Sistem ini diendapkan pada suatu

bagian dari fasa penaikan muka air laut relatif, pada saat laju pertambahan volume

akomodasi lebih tinggi dibanding laju pemasokan sedimen (Retrogradasi). Sistem ini

diendapkan pada suatu bagian dari fasa penaikan muka air laut relatif, pada saat

mana laju pertambahan volume akomodasi topset lebih tinggi dibanding laju

pemasokan sedimen. Sistem ini sebagian besar berupa topset, dengan sedikit

klinoform, dan seluruhnya memiliki geometri retrogradasional. Sistem-sistem

pengendapan yang aktif pada saat terbentuknya systems tract adalah sistem-sistem

pengendapan topset seperti aluvial, paralik, dataran pantai, delta paparan, dan

paparan. Jenis sedimen yang sering ditemukan antara lain batubara serta endapan

limpah banjir, laguna, dan lakustrin. Sistem-sistem itu mengindikasikan rendahnya

pasokan sedimen. Sistem-sistem pengaliran mungkin ditutupi oleh air laut

sedemikian rupa sehingga membentuk estuarium. Luasnya paparan dan endapan

yang dipengaruhi oleh pasut merupakan sebagian dari ciri transgressive systems

tract. Ke arah cekungan, transgressive systems tract dapat berkorespondensi dengan

condensed section yang mengindikasikan laju pengendapan yang sangat lambat.

Condensed section dapat berupa serpih glaukonitan, serpih organik, serpih fosfatik,

maupun karbonat pelagik. Laju penaikan muka air laut tertinggi terjadi pada fasa

pembentukan transgressive systems tract. Systems tract ini berakhir ketika laju

pertumbuhan volume akomodasi topset menurun hingga satu kondisi dimana laju

Page 4: sitem tract

pertumbuhan tersebut sebanding dengan laju pemasokan sedimen. Produk kondisi itu

disebut marine flooding surface. Pada saat laju pertumbuhan dengan laju pemasokan

sedimen mencapai kesetimbangan, pola endapan akan berubah dari pola retrogradasi

menjadi progradasi

3. Highstand System Tract (HST)

Systems tract termuda. Sistem ini terletak diantara maximum flooding surface

dan batas sekuen. Sistem ini terbentuk pada saat laju penaikan muka air laut mulai

menurun, setelah melalui masa puncak, pada saat mana laju pembentukan akomodasi

lebih kecil dibanding laju pemasokan sedimen (Prograde). Sistem ini merupakan

sistem topset-clinoform yang terletak diantara maximum flooding surface dan batas

sekuen. Penurunan laju penaikan muka air laut pada mulanya menyebabkan

terbentuknya geometri aggradasi, namun sedikit demi sedikit kemudian berubah

menjadi geometri progradasi. Sistem-sistem pengendapan yang ada pada tahap awal

pembentukan highstand systems tract mungkin sama dengan sistem-sistem

pengendapan yang ada pada tahap akhir pembentukan transgressive systems tract.

Namun, menurunnya laju penaikan muka air laut serta terisinya wilayah paparan

melalui proses progradasi, menyebabkan berkurangnya volume batubara, serpih

limpah banjir, endapan laguna, dan endapan lakustrin yang diendapkan pada waktu

itu. Tubuh-tubuh pasir endapan alur makin lama makin banyak diendapkan dan

sifatnya menerus

Page 5: sitem tract

B. Progradasi

Progradasi adalah proses perkembangan gisik, gosong atau bura ke arah laut

melalui pengendapan sedimen yang dibawa oleh hanyutan litoral (Setiyono, 1996).

Bentuk-bentuk endapan yang utama dari gelombang dan arus sepanjang pantai

adalah: beach, bars, spits, tombolo, tidal delta, dan beach ridges. Ketika gelombang

menghempas (swash) merupakan kekuatan pukulan untuk memecahkan batuan yang

ada di pantai. Butiran-butiran halus dari pecahan batuan (material klastis), seperti

kerikil atau pasir, kemudian diangkut sepanjang pesisir (shore, zona pasang-surut),

yaitu bagian yang terkadang kering dan terkadang berair oleh gerak pasang-surut atau

oleh arus terbimbing sepanjang pesisir (long shore currents). Proses erosi dan

pemindahan bahan-bahan penyusun pantai (beach) yang terangkut disebut beachdrift,

yaitu penggeseran-penggeseran pasir atau kerikil oleh gelombang (swash dan

backwash) sampai diendapkan dan membentuk daratan baru, misalnya, endapan

punggungan pasir memanjang yang disebut off shore bars atau spit

Page 6: sitem tract

C. Retrogradasi

Pergerakan pantai tanah-bangsal dalam menanggapi pelanggaran. Hal ini

dapat terjadi selama kenaikan permukaan laut dengan fluks sedimen rendah. pola

susun retrogradasi dari parasequences mengacu pada pola yang fasies menjadi

semakin lebih distal ketika ditelusuri ke atas secara vertikal (Posamantier, 1988;

Wilgus, 1988; Emery, dan Meyers, 1996).

D. Agradasi

Agradasi merupakan suatu pembentukan permukaan bumi melalui

pengendapan, gejala ini adalah gejala jangka panjang yang prosesnya berakibat

Page 7: sitem tract

tingginya permukaan bumi yang sebelumnya rendah sebagai akibat

penimbunan/sedimentasi oleh tenaga air, gelombang arus tsunami, gravitasi, gletser

dan angin

Page 8: sitem tract

Referensi :

Anonim. 2012. Aplikasi Sekuen Stratigrafi Untuk Data Welllog.

http://ceritageologist.blogspot.co.id/2012/04/aplikasi-sekuen-

stratigrafi-untuk-data.html. Diakses pada tanggal 6 Maret 2016 pukul

15.45 WITA.

Hidayanti I. 2015. Basic Sequence Stratigraphy.

https://indrahdyt.wordpress.com/tag/sikuen-stratigrafi/. Diakses pada

tanggal 6 Maret 2016 pukul 15.39 WITA.