Skenario 1 b-13

  • Upload
    pmputri

  • View
    236

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Skenario 1 b-13 kardio

Citation preview

DAFTAR ISI

Daftar Isi1Skenario2Kata Sulit3Pertanyaan dan Brainstorming4Hipotesa5Sasaran Belajar6LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Jantung7LO. 1.1. Anatomi MakroskopisLO. 1.2. Anatomi MikroskopisLI. 2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Jantung dan Tekanan Darah18LO. 2.1. Pemgaruh Tekanan DarahLO. 2.2. Siklus JantungLI. 3. Memahami dan Menjelaskan Hipertensi24LO. 3.1. Definisi HipertensiLO. 3.2. Etiologi HipertensiLO. 3.3. Klasifikasi HipertensiLO. 3.4. Patofisiologi HipertensiLO. 3.5. Manifestasi Klinis HipertensiLO. 3.6. Diagnosis dan Diagnosis BandingLO. 3.7. Penatalaksanaan HipertensiLO. 3.8. Komplikasi HipertensiLO. 3.9. Pencegahan HipertensiLO. 3.10. Prognosis HipertensiDaftar Pustaka41

Skenario 1

SAKIT KEPALA

Seorang laki-laki berusia 50 tahun dating ke dokter dengan keluhan sering sakit kepala bagian belakang sejak 1 bulan yang lalu, dan tidak berkurang meskipun sudah minum obat sakit kepala. Ayahnya memang menderita hipertensi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/100 mmHg, batas jantung dan bunyi jantung I, II dalam batas normal. Dokter mengajurkan pasien untuk melakukan diet dan minum obat antihipertensi.

Kata-kata sulit1. Hipertensi: suatu keadaan dimana tekanan darah tinggi akibat peningkatan tekanan darah diatas ormal2. Batas jantung: kanan pada linea sternalis dextra sela iga ke-3/4 kiri pada linea midclavicula sinistra sela iga ke-4/5 pinggang pada linea parasternalis sinistra sela iga ke-33. Bunyi jantung: bunyi jantung 1 adalah ventrikel berkontraksi, bunyi suara disebabkan katup triskupidal dan katup mitral (sistol). Bunyi jantung 2 adalah katup aortal dan pulmonal menutup (diastol) .

Pertanyaan1. Apa saja faktor resiko hipertensi?2. Mengapa timbul sakit kepala di belakang?3. Mengapa sakit kepala tidak hilang padahal sudah minum obat sakit kepala?4. Apa yang menyebabkan tekanan darah pasien mencapai 160/100?5. Apa hubungan sakit kepala dengan hipertensi?6. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyebab hipertensi?7. Mengapa dokter meminta pasien untuk melakukan diet?8. Apakah hipertensi dapat terjadi pada anak-anak?9. Apakah hipertensi dipengaruhi oleh umur? Kenapa?10. Apakah pasien hipertensi selalu sakit kepala?11. Apa jenis obat antihipertensi yang diberikan dokter?12. Bagaimana diet yang seharusnya dilakukan?13. Apakah penyakit hipertensi dapat diturunkan?14. Apakah ada hubungan antara hipertensi dengan batas jantung?15. Bagaimanan penanganan awal pasien hipertensi?

Brainstorming1. Usia, pola hidup, genetic, obesitas2. Karena hipertensi berkelanjutkan mengakibatkan terbentuknya thrombus pada arteri comunis interna3. Karena sakit kepala disebabkan karena hipertensi dan pasien tidak meminum obat antihipertensi4. Hipertensi bisa disebabkan karena faktor fisiologis atau patofisiologis5. Karena hipertensi berkelanjutkan mengakibatkan terbentuknya thrombus pada arteri comunis interna dan merusak endotel. Lalu curah jantung menurun yg mengakibatkan pasokan darah pada bagian kepala menurun6. EKG, rontgen, ureumkreatinin7. Karena pola makan termasuk faktor resiko hipertensi. Dengan diet yg baik maka akan mengurangi salah satu fakto resiko8. Bisa, karena termasuk pada hipertensi esensial9. Karena semakin tua manusia, elastisitas pembuluh darah menurun dan menjadi kaku10. Iya dan disertai gejala lain seperti sensitive, mual pusing, jantung berdebar-debar dan muka memerah11. Jenis obat antihipertensi yaitu ACEI, beta blocker dan diuretic12. Diet rendah natrium dan lemak13. Iya14. Ada, untuk mengetahui adanya hipertrofi jantung15. Minum obat antihipertensi dan diet

HipotesaHipertensi adalah tekanan darah di atas normal yang dapat disebabkan oleh usia, pola hidup, obesitas, dan genetik yang dibagi menjadi dua, yaitu hipertensi primer atau idiopatik dan hipertensi sekunder. Hipertensi dapat menimbulkan gejala seperti pusing, cepat lelah, dan jantung berdebar-debar. Pemeriksaan untuk hipertensi dapat dilakukan dengan memeriksa tekanan darah menggunakan sphygmomanometer dan pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk menentukan penyakit lain yang mendasari hipertensi atau komplikasi yang ditimbulkan dari hipertensi. Terapi untuk penderita hipertensi dapat dilakukan dengan cara istirahat, olahraga cukup, diet, dan mengkonsumsi obat antihipertensi seperti beta blocker dan ACE-I.

SASARAN BELAJAR

LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi JantungLO. 1.1. Anatomi MakroskopisLO. 1.2. Anatomi MikroskopisLI. 2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Jantung dan Tekanan DarahLO. 2.1. Pemgaruh Tekanan DarahLO. 2.2. Siklus JantungLI. 3. Memahami dan Menjelaskan HipertensiLO. 3.1. Definisi HipertensiLO. 3.2. Etiologi HipertensiLO. 3.3. Klasifikasi HipertensiLO. 3.4. Patofisiologi HipertensiLO. 3.5. Manifestasi Klinis HipertensiLO. 3.6. Diagnosis dan Diagnosis BandingLO. 3.7. Penatalaksanaan HipertensiLO. 3.8. Komplikasi HipertensiLO. 3.9. Pencegahan HipertensiLO. 3.10. Prognosis Hipertensi

LI.1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Jantung LO.1.1. Makroskopik Jantung

1. Bentuk dan letakJantung adalah organ yang terletak dalam cavum pericardii dan merupakan organ muscular yang berbentuk conus, berkontraksi secara teratur yang berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh tubuh dari ventricel sinistra melalui aorta ascendens.Terletak dalam rongga thorax dalam ruang mediastinum dan dibungkus oleh jaringan ikat yang dinamakan pericardium. Berat jantung orang dewasa normal (250-300) gram, ukuran lintang mediastinum (8-10) cm. Jantung berdenyut (60-70) x per menit hampir 90.000-100.000 x dalam 24 jam sehari terus menerus tanpa henti selama masih hidup.Letak jantung dalam ruang mediastinum adalah sebagai berikut :

1/3 bagiannya : terletak sebelah kanan dari garis linea mediana sternalis (sternum) dan dapat dilihat bagian-bagian jantung sebagai berikut: atrium dextra, ventricel dextra, pembuluh darah besar (vena cava superior, inferior, dan aorta ascendens dan sebagian arcus aorta). 2/3 bagiannya : terletak sebelah kiri dari linea mediana terdapat: ventricel sinistra, atrium sinistra, dan sebagian ventricel dextra dan truncus pulmonalis dan arcus aorta.

Jantung merupakan organ yang mempunya rongga didalamnya. Terdiri atas 4 katup yaitu 2 ruang atrium disebelah ats dan 2 ruang ventrikel disebelah bawah. Ukuran jantung kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Ukuran jantung orang dewasa adalah panjang kira-kira 12 cm, lebar 6 cm dan dan berat 300 gram. Jantung terletak diatas diafragma, dipertengahan rongga dada agak ke kiri dalam suatu ruangan yang disebut mediastinum (ruang antara paru kiri dan kanan). Di sebelah depan, jantung dibatasi sternum, disebelah belakang oleh sumsum tulang belakang. Di dalam rongga dada,jantung dalam posis seperti kerucut terbalik dengan ujung mengarah kebawah dan bagian dasar yang melebar ke atas. Ujung jantung disebut apeks yang terbentuk dari ventrikel kiri. Bagian dasarnya yang mengarah ke atas disebut basis jantung yang terbentuk dari atrium.

2. Pelapis Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil. Membungkus jantung danpembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma,sternum,dan pelura yang membungkus paru-paru. Pericardium terdiri atas 2 bagian,yaitu:a. Perikardium lapisan fibrosa Lapisan fibrosa terletak disebelah luar,terbentuk dari jaringan penyambung fibrosa yang kaku,tidak elastis. Lapisan fibrosa yang menutupi bagian apeks jantung terletak dan tertambat di atas diafragma,sedangkan yangmenutupi bagian basis jantung membuka ke atas dan menyatu dengan jaringan penyambung pembuluh-pembuluh darah yang keluar dari jantung dan masuk ke jantung. Dibagian lateral (samping), lapisan fibrosa berbtasan dengan pleura parietal yanitu pembungkus paling luar pari-paru Fungsi lapisan fibrosa adalah mencegah jantung mengalami overstretching yang mungkin terjadi bila volume darah di dalam jantung sangat banyak dan berfungsi melindungi jantung dan menambatkan jantung di mediastinum agar tetap pada tempatnya.b. Pericardium lapisan serosa Lapisan serosa merupakan lapisan paling dalam,lebih tipis dari lapisan fibrosa. Lapisan serosa berbentuk membrane (selaput tipis) yang lebih lentur dan terdiri atas 2 lapisan yang membungkus jantung. Lapisan luarnya adalah lapisan parietal yang menyatu dengan lapisan fibrosa. Lapisan dalamnya disebut lapisan visceral (epikardium) yang menjadi bagian terluar bagian dinding jantung,lapisan ini melekat erat pada otot jantung atau miokardium. Diantara lapisan serosa parietal dan lapisan serosa viseral terdapat ruangan yang disebut rongga pericardial. Rongga ini berisi suatu lapisan tipis cairan serosa (cairan encer) yang dikenal sebagai cairan pericardial yang berfungsi untuk mencegah terjadinya friksi atau gesekan lapisan tersebut saat terjadi gerakan jantung akibat kontraksi miokardium.

3. Dinding jantung

a. Epikardium Lapisan yang tipis dan transparan yang dibentuk oleh pericardium serosa bagian visceral dan terdiri dari mesotelium dan jaringan penyambung jarang yang halus dan licin

b. Miokardium Lapisan tengah dinding jantung yang terdiri atas jaringan otot dan merupakan bagian terbesar dinding jantung Miokardium bertanggung jawab untuk memompa darah dengan cara berkontraksi dan berelaksasi berganti-ganti secara otomatis Otot jantung merupakan otot tidak sadar atau tidak berada dibawah pengaruh kehendak Berkas-berkas otot pada miokardium tersusun berselang-seling dan membentuk 2 kelompok yaitu otot atrium dan otot ventrikel. Serat-serat otot disetiap kelompok dihubungkan oleh diskus interkalatus Membrane 2 sel otot jantung yang berdekatan saling berhubungan dan menyatu (fusi). Fusi membrane yang berdekatan membentuk hubungan permeable yang disebut communicating junction atau gap junction. Dengan adanya gap junction maka potensial aksi dari suatu serat otot dapat dengan mudah menyebar ke seluruh oto yang berada didalam suatu kelompok jantung. Diskus interkalatus juga mengandung desmosom yang berfungsi memperkuat membrane sel otot dan melindungi sel-sel otot yang berdampingan agar tidak saling tertarik dan rusak.

c. Endokardium Lapisan tipis yang terdiri atas selapis tipis endothelium. Dibawah lapisan endothelium dan melekat erat pada lapisan ini adalah selapis tipis jaringan penyambung. Lapisan paling dinding jantung yang paling dalam ini halus dan licin dan juga meliputi valvula (katup) Lapisan endokardium dipangkal pembuluh darah besar yang keluar dari dan masuk ke jantung menyatu dengan lapisan endothelium pembuluh darah tersebut

4. Ruang jantung Bagian interior jantung terbagi menjadi 4 ruang. Dua ruang yang terletak disebelah atas disebut atrium kanan kiri,setiap atrium terdapat tambahan yang disebut aurikula (katup) yang membuat volume atrium menjadi lebih besar.Sedangkan disebelah bawah terdapat ventrikel kanan kiri. Disebelah luar, batas antara atrium dan ventrikel adalah suatu cekungan yang disebut sulkus koronarius yang didalamnya berjalan arteri koronaria yang mendarahi dinding jantung Diantara ventrikel kanan dan kiri terdapat sulkus interventrikularis anterior dan superior Pembatas atrium kanan dan kiri yang terdiri dari jaringan penyambung disebut septum interatrial (mempunyai cekungan yang disebut fossa ovalis) dan pembatas ventrikel kanan dan kiri yang disebut septum interventrikular. Permukaan dalam ventrikel berbentuk irregular karena adanya gerigi dan lipata-lipatan miokardium yang dilapisi oleh endokardium. Gerigi dan lipatan-lipatan disebut trabekula karneae.

5. Katup jantung Fungsi katup adalah untuk mencegah darah kembali ke atrium atau ventrikel sewaktu kontraksi, jantung dilengkapi dengan valvula (katup) yang terdiri atas jaringan penyambung padat dan dilapisi endokardium. Pembukaan dan penutupan katup-katup jantung terjadi akibat perbedaan tekanan di dalam ruang-ruang jantung sewaktu kontraksi dan relaksasi atrium ventrikel. Terdapat 2 kelompok katup,yaitu:a. Katup atrioventrikular Disingkat dengan sebutan katup A-V Katup A-V terbagi 2, yang terletak antara atrium dan ventrikel kiri disebut katup bikuspidal (katup mitral), yang terletak antara atrium dan ventrikel kanan disebut katup trikuspidal Ujung-ujung daun katup A-V dihubungkan oleh beberapa jaringan ikat menyerupai tali atau pita yang disebut korda tendinea dan muskulus papilaris Katup A-V membuka bila tekanan di dalam atrium lebih tinggi dari tekanan d dalam ventrikel sehingga darah mengalir dari dalam atrium ke dalam ventrikel, muskulus papilaris berelaksasi dan korda tendinea mengendur dan berlaku sebaliknyab. Katup semilunar Terletak diantara ventrikel kiri dan aorta disebut katup aorta sedangkan yang terletak diantara ventrikel kanan dan trunkus pulmonalis disebut katup pulmonalis. Setiap katup mempunyai 3 daun yang berbentuk setengah bulan sehingga disebut katup semilunar. Karena adanya katup-katup ini,darah mengalir 1 arah.

Vaskular1. Sirkulasi sistemik Arteri Darah dipompa oleh ventrikel kiri menuju arteri terbesar yaitu aorta. Aorta ini berjalan naik ke bagian atas jantung,melengkung ke bawah pada arkus aorta dan menurun tepat di anterior kolumna spinalis. Aorta bercabang menjadi arteri iliaka kiri dan kanan yang menyuplai darah ke daerah pelvis dan tungkai Arteri besar yang menyuplai kepala,lengan dan jantung berasal dari arkus aorta Arteri utama yang menyuplai organ visera berasal dari percabangan aorta desendens Aorta dan cabang utamanya (arteri brakiosefalika,carotis comunis,subklavia dan iliakan komunis) disebut arteri elastika. Arteri ini bercabang menjadi arteri muskularis dengan dinding yang relative tebal untuk mencegah arteri kolaps data sendi melipat. Arteri muskularis bercabang lagi menjadi pembuluh beresistensi,kadang bersubklasifikasi menjadi arteri kecil yang memiliki banyak lapisan sel otot polos

Anastomosis Ini terdapat dalam banyak sirkulasi dan menyediakan suplai darah alternative bila satu arteri terblokade. Jika hal ini terjadi maka arteri yang beranstomosis akan membesar secara bertahap dan menyediakan suatu sirkulasi kolateral

Vena Terbagi menjadi venula-venula yang mengandung satu atau dua lapis sel otot polos dan vena Vena eksremitas terutama tungkai mempunyai sepasang Katup semilunaris yang menjamin agar darah tidak berbalik arah Vena-vena kepala,leher, dan lengan akan bersatu membentuk vena cava superior dan vena-vena tubuh bagian bawah membentuk vena cava inferior Satu atau dua vena yang menerima darah dari suatu region tubuh biasanya terletak disebelah arteri yang menyuplai region tersebut Hal itu menyebabkan peningkatan penyimpanan panas karena pada suhu rendah,darah arteri yang lebih hangat akan membei panasnya ke darah vena yang lebih dingin daripada ke lingkungan eksternal Pulsasi arteri disebabkan oleh denyut jantung yang membantu aliran darah vena

2. Sirkulasi pulmonal Sirkulasi pulmonal dimulai saat darah dipompa oleh ventrikel kanan ke arteri pulmonalis utama yang kemudia langsung bercabang 2 menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang menyuplai ke paru-paru. Darah vena ini mengalami oksigenasi saat alirannya melalui kapiler pulmonal. Selanjutnya kembali kejantung melalui vena pulmonalis ke atrium kiri yang memompanya ke ventrikel kiri Kebutuhan metabolic paru tidak dipenuhi oleh sirkulasi pulmonal namun oleh sirkulasi bronchial yang muncul dari arteri interkostalis. Sebagian besar vena dari sirkulasi bronchial berakhir dalam atrium kanan namun beberapa bermuara kedalam vena pulmonalis

3. System limfatik Tubuh memiliki system sirkulasi parallel untuk pembuluh dan nodus linfatik System ini berfungsi mengembalikan cairan intertisial ke system kardiovaskular sekitar 8 liter/hari yang meninggalkan pembuluh penukar menuju jaringan tubuh Pembuluh limfatik yang lebih besar melewati nodus limfatik yang berisi limfosit yang berperan meningkatkan respon imun terhadap mikroba,toksin bakteri dan material asing lain yang terbawa cairan intertisial ke dalam system limfatik

LO.1.2. Mikroskopik Jantung

1. Dinding jantung

a. Endokardium Merupakan homolog tunika intima pembuluh darah dan menutupi seluruh permukaan jantung Permukaannya diliputi endotel yang bersinambung dengan endotel pembuluh darah yang masuk dan keluar jantung Dibawah endotel terdapat lapisan tipis yang mengandung serat kolagen halus membenyuk lapis subendotel Yang paling jauh dari lumen yang menyatu dengan miokadium dibawahnya disebut lapis subendokardial yang terdiri atas jaringan ikat longgar

b. Miokardium Lapis tengah yang bersesuaian dengan tunika media yang terdiri atas otot jantung, bila di dalam atrium serat otot tersusun dalam berkas yang membentuk jala-jala Lembar-lembar otot atrium dan ventrikel melekat berikut dengan jaringan interstisialnya (endomisium) kepada bangunan peyangga utama jantung yang disebut kerangka jantung. Penyangga utama jantung berupa jaringan ikat padat fibrosa tempat melekat otot jantung dan katupnya Komponen yang utama adalah septum membranaseum,trigonum fibrosum dan anulus fibrosum Annulus fibrosum atau cincin fibrosa melingkari pangkal aorta dan arteri pulmonalis dan pintu atrioventrikularier. Cincin-cincin ini merupakan tempat penambatan utama serat-serat otot atrium dan ventrikel. Trigonum fibrosum berupa massa jaringan fibrosa diantara pintu-pintu arteri dan arterioventrikular. Trigonum menjadi bersifat kondroid dan dapat berwujud tulang rawan Septum membranaeum bagian fibrosa sekat interventrikel juga menjadi tempat melekat ujung bebas beberapa serta otot jantung

c. Epikardium Selubung luar berupa suatu membrane serosa Permukaan luarnya diliputi selapis sel mesotel dan dibawah mesotel terdapat lapisan tipis jaringan ikat longgar yang mengandung banyak elastic Suatu lapisan subperikardial terdiri atas ikat longgar mengandung pembuluh darah, banyak elemen saraf dan lemak,menyatukan epikardium dan miokardium.

2. Katup jantung Katup atrioventrikuler (mitral dan trikuspidal) merupakan lipatan endokardium bertulangkan jaringan ikat fibrosa yang menyatu dengan annulus fibrosus. Endokardiumnya lebih tebal pada permukaan yang menghadap atrium daripada yang menghadap ventrikel dan lebih banyak mengandung serat elastin Katup semilunaris aorta dan pulmonalis strukturnya sama dengan katup atrioventrikuler. Setiap katup terdiri atas tiga daun, bagian tengahnya lempeng fibrosa setiap kutub membentuk penebalan (nodulus arantius pada pinggir bebasnya)

3. System hantar rangsang Serat purkinje mempunyai kecepatan hantar rangsang lebih daripada otot jantung dan berjalan didalam subendokardium, umumnya bergaris tengah lebih besar dan mengandung banyak sarkolema tetapi jumlah miofibrilnya lebih sedikir dan terletak di tepian serat Impuls timbul pada nodus sinoatrial yang terletak pada pertemuan antara vena cava superior dan atrium kanan Impuls merambat sampai ke nodus atrioventrikuler yang terletak di dalam dinding tengah atrium kanan yang terdiri atas serat-serat penghantar yang membentuk jalinan padat dan diantaranya terisi jaringan ikat

Vaskular1. Pembuluh kapiler Merupakan tabung endotel sederhana yang menghubungkan sisi arteri dan vena dari system peredaran darah. Garis tengahnya rata-rata 7-9 mikron dan membentuk jaring-jaring saluran halus. Tingkat metabolism suatu organ menentukan kepadatan jalinannya, contoh yang padat adalag paru,hati,ginjal Dinding kapiler terdiri atas selapis sel endotel gepeng yang dipisahkan dari jaringan disekitarnya oleh lamina atau membrane basal. Setiap sel endotel berupa lempeng tipis melengkung dengan inti lonjong Kapiler dikeliling selubung tipis yang terdiri atas serat kolagen dan elastic tipis dan disertai sel perivaskular atau perisit Kapiler terbagi menjadi 3 jenis,yaitu:a. Kapiler sempurna Dijumpai dibanyak jaraingan termasuk otot,paru,susunan saraf pusat dan kulit Sitoplasma sel endotel menebal di tempat yang berinti dan menipis ditempat lainnya Ciri khasnya adalah didalamnya terdapat filament halus dan banyak vesikel kecil (vesikel pinositik) sepanajng permukaan sel yang menghadap lumen maupun membrane basal. Vesikel tersebut mempunya diameter 50-70 nanometer Sel endotel dilekatkan oleh taut-rigi (interdigitated jaunction) Pada umumnya dijumpai celah sempit diantara membrane sel yang berhadaoan yang mengandung semacam bahan kedap electronb. Kapiler bertingkap Dijumpai di dalam mukosa usus,berbagaikelenjear endokrin Sitoplasmanya sangat tipis dan ditembusi oleh pori-pori yang berdiameter 50 nanometer. Pori-pori tersebut dipisahkan satu sama lain dengan jarak tertentu dan ditutup katup tipis yang lebih tipis dari membrane sel Sel-sel endotel kapiler ini dipisahakan oleh gap junctionc. Kapiler sinusoid Terdapat disalam hati dan organ hemopoetik Mempunyai garis tengah lumen lebih besar dari normal sekitar 30 nanometer lebih Mempunyai dinding yang berkelok-kelok tidak beraturan dan terdiri atas sel endotel. Bukan merupakan lapisan utuh seperti kapiler sempurna bahkan terdapat celah yang lebar diantara sel tersebut Membrane basal tidak utuh dan dinding sinusoid dipisahkan dari parenkim organ hanya oleh jala-jala halus serat retikulin

2. Arteri Pada umumnya dindin arteri terdiri atas 3 bagian,yaitu: Yang paling dalam adalah tunika intima atau interna yang terdiri atas selapis sel endotel disebelah dalam dan diluarnya dilapisi lapisan subendotel yang merupakan jaringan ikat fibroelastis halus dan yang yang paling luar merupakan serat elastic yang disebut membrane elastika interna Lapis tengah adalah tunika media yang terdiri atas sel otot polos yang tersusun melingkar Lapisan luar,tunika adventitia yang terdiri dari jaringan ikat yang bersusun memanjang dan berbatasan dengan tunika media

Arteri digolongkan menjadi 3,yaitu:a. Arteriol Mempunyai diameter 100 nanometer atau kurang Tunika intima terdiri dari sel enodtel dan membrane elastika interna,tidak terdapat jaringan subendotel Tunika media terdiri dari satu sampai lima lapis utuh sel otot dengan serat elastic bertebaran Tunika adventisia yang biasanya lebih tipis dari tunika medianya berupas selapis jaringan ikat yang mengandung serat kolagen dan elastin yang bersusun memanjang Mempunya dinding yang relative tebal dengan lumen yang sempit dan relative kedap,tidak terlibat dalam saling tukar darah cairan jaringan Arteriol mapu mengontrol distribusi darah ke dalam berbagai jaringan kapiler yang berbeda dengan vasokontriksi dan vasodilatasi, serta merupakan pengendali utama tekanan darah sistemik

b. Vena kecil dan sedang Termasuk golongan yang meliputi sema arteri yang termasuk arteri tipe muscular Dindingnya relative tebal yang terutama disebabkan banyak serat otot didalam tunika media Disebut juga arteri distribusi atau arteri pembagi karena mereka membagi darah ke berbagai organ yang mengatur suplai darah ke sesuai dengan tuntutan faal yang berlainan Tunika intima mempunyai tiga lapisan yang jelas,lamina atau membrane elastika interna jelas,tunika media tersusun melingkar Dibawah endotel yang duduk diatas membrane faal yang tipis,terdapat serat otot polos yang memanjang Pada arteri muscular yang lebih besar,serat elastin cukup banyak diantara lapis-lapis otot polos Tunika adventisia sering setebal tunika media,tidak mempunyai batas yang jelas. Lapisan ini terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung serat kolagen dan elastis

c. Arteri besar Digolongkan dalam arteri tipe elastic dengan dinding yang relative tipis disbanding ukuran pembuluh ini Sel endotel tunika intimanya berbentuk polygonal. Lapisan subendotel terdiri atas serat kolagen dan serat elastic serta fibroblast yang tersebar. Dibagian dalam terdapat berkas-berkas kecil serat otot polos Tunika media dicirikan oleh banyaknya membrane elastic,tersusun melingkar Ruang diantara membrane elastin tersebut mengandung fibroblast,bahan dasar amorf,jala-jala serat elastin halus dan serat otot polos yang melingkar serta mempunyai banyak tonjolan pendek Tunika adventisia berupa selubung tipis dan susah dibedakan dari jaringan sekitarnya Arteri besar sering disebut arteri penghubung untuk menjelaskan fungsinya sebagai pengantar darah ke dalam cabang-cabang kecil system pembuluh darah

3. Vena Vena mempunya tekanan sepersepuluh dari tekanan arteri dan harus menampung volume darah lebih besar tetapi dindinya lebih tipis karena berkurangnya unsure otot dan elastisnya Vena digolongan menjadi 3,yaitu:a. Venula Mempunyai intima yang terdiri atas endotel dengan selbung serat kolagen diluarnya Terlibat dalam pertukaran metabolit antara darah dan jaringan ikat Serat otot melingkar telah membentuk lapisan sempurna setebal 1-3 lapis diluar endotel Tersusun lebih renggang daripada arteriol,dipisahkan oleh berkas serat kolagen dan elastin Tunika adventisia tebal dibandingankan keseluruhan dindingnya yang tipis dan terdiri atas serat kolagen dan tebaran elastic serta fibroblast

b. Vena kecil dan sedang Mempunyai diameter yang berkisar 1-9 mm Tunika intimanya tipis,sel endotel pendek dan berbentuk polygonal Tunika medianya tpis dan terdiri dari berkas kecil serat otot polos yang tersusun melingkar dipidahkan oleh serat kolagen dan jalinan halus serta elastin Tunika adventisianya sangat berkekmbang dan membentuk sebagaian besar dindingnya. Lapisan ini terdiri atas jaringan ikat longgar dengan berkas serat kolagen kasar tersusun memanjang dan kadang terdapat sedikit serat otot polos

c. Vena besar Termasuk vena cava inferior dan superior, vena porta dan cabang-cabang utamanya Tunika intimanya berstruktur sama dengan vena yang lebih kecil tetapi sedikit lebih tebal Tunika medianya kurang berkembang dan otot polos pembentuknya sangat berkurang atau tidak ada Tunika adventisianya paling tebal dari ketiga lapisan lainnya,tepat diluar tunika media berupa suatu lapis mengandung jaringan ikat padat fibroelastis dengan serat kolagen kasar,daerah tengah mengandung banyak serat otot memanjang dan paling luar hanya terdiri atas jalinan serat kolagen kasar dan serat elastin.

LI.2. Mahasisa Mampu Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Jantung dan Tekanan Darah

LO.2.1. Pengaruh Tekanan DarahPengertian tekanan darahTekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan puncak terjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi pada saat jantung beristirahat. Tekanan darah biasanya biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata rata tekanan darah normal 120/80 (Smeltzer and Bare, 2001).Mekanisme pemeliharaan tekanan darahTekanan darah dikontrol oleh otak, sistem saraf otonom, ginjal, beberapa kelenjar endokrin, arteri, dan jantung. Otak adalah pusat pengontrol tekanan darah di dalam tubuh. Serabut saraf adalah bagian sistem saraf otonom yang membawa isyarat dari semua bagian tubuh untuk menginformasikan kepada otak perihal tekanan darah, volume darah, dan kebutuhan khusus semua organ. Semua informasi ini diproses oleh otak dan keputusan dikirim melalui saraf menuju organ organ tubuh termasuk pembuluh darah, isyaratnya ditandai dengan mengempis atau mengembangnya pembuluh darah. Saraf saraf ini dapat berfungsi secara otomatis.Ginjal adalah organ yang berfungsi mengatur fluida (campuran cairan dan gas) dalam tubuh. Ginjal juga memproduksi hormon yang disebut renin. Renin dari ginjal merangsang pembentukan angiotensin yang menyebabkan pembuluh darah kontriksi sehingga tekanan darah meningkat. Sedangkan hormon dari beberapa organ juga dapat mempengaruhi pembuluh darah seperti kelenjar adrenal pada ginjal yang mensekresikan beberapa hormon seperti adrenalin dan aldosteron juga ovari yang mensekresikan estrogen yang dapat meningkatkan tekanan darah. Kelenjar tiroid atau hormon tiroksin juga berperan penting dalam pengontrolan tekanan darah.Pada akhirnya tekanan darah dikontrol oleh berbagai proses fisiologis yang bekerja bersamaan. Serangkaian mekanisme inilah yang memastikan darah mengalir di ssirkulasi dan memungkinkan jaringan mendapatkan nutrisi agar dapat berfungsi baik. Jika salah satu mekanisme mengalami gangguan, maka dapat terjadi tekanan darah tinggi.Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya 2. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah. 3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat. Sebaliknya, jika:1. aktivitas memompa jantung berkurang 2. arteri mengalami pelebaran 3. banyak cairan keluar dari sirkulasimaka tekanan darah akan menurun.Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis)Perubahan fungsi ginjalGinjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara: Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekana darah ke normal. Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal. Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensi, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteronGinjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah, karena itu berbagai penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi.Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah. Sistem saraf simpatismerupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara waktu akan: meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar) meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan pembuluh darahPengaturan Tekanan Darah: Sistem Renin Angiotensin AldosteronSistem renin-angiotensin-aldosteron adalah serangkaian reaksi yang dirancang untuk membantu mengatur tekanan darah.1. Ketika tekanan darah turun (untuk sistolik, sampai 100 mm Hg atau lebih rendah), ginjal melepaskan enzim renin ke dalam aliran darah.2. Renin membagi angiotensinogen, suatu protein besar yang beredar dalam aliran darah, menjadi potongan-potongan. Satu bagiannya adalah angiotensin I.3. Angiotensin I, yang relatif tidak aktif, dibagi menjadi potongan-potongan oleh angiotensin-converting enzyme (ACE). Satu bagiannya adalah angiotensin II, suatu hormon yang sangat aktif.4. Angiotensin II menyebabkan dinding otot arteri kecil (arteriola) mengerut, meningkatkan tekanan darah. Angiotensin II juga memicu pelepasan hormon aldosterone dari kelenjar adrenal dan hormon antidiuretik dari kelenjar pituitari.Aldosteron menyebabkan ginjal untuk menahan pengeluaran garam (natrium) dan kalium. Natrium menyebabkan air harus dipertahankan, sehingga meningkatkan volume darah dan tekanan darah.LO.2.2. Siklus Jantung

1. Middiastol ventrikelSelama diastol ventrikel dini, atrium juga masih berada dalam keadaan diastol, karena aliran masuk darah yang kontinu dari sistem vena ke dalam atrium, tekanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel walaupun kedua bilik tersebut melemah, karena perbedaan tekanan ini katup AV terbuka dan darah mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel akibatnya volume ventrikel meningkat bahkan sebelum atrium berkontraksi. Pada akhir diastol SA Node mencapai ambang dan membentuk potensial aksi.2. Depolarisasi atriumMenimbulkan kontraksi atrium dan memeras lebih banyak darah ke ventrikel. Sehingga terjadi peningkatan kurva tekanan atrium selama kontraksi atrium, tekanan atrium tetap sedikit lebih tinggi dari pada tekanan ventrikel sehingga katup AV terbuka.3. Akhir diastol ventrikel Diastol ventrikel berakhir pada awal kontraksi. Ventrikel pada saat ini kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah selesai. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal sebagai EDV = 135 ml.

4. Eksitasi VentrikelKeadaan ketika tekanan ventrikel menurun dari tekanan atrium sehingga katup AV tertutup.5. Kontraksi ventrikel isovolumetrikKetika kontraksi ventrikel dimulai tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Perbedaan tekanannya terbalik mendorong katup AV tertutup. Setelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV telah tertutup, tekanan tersebut belum melebihi tekanan aorta untuk membuka katup aorta dengan demikian terdapat periode waktu singkat antara penutupan katup AV dan penutupan katup aorta sehingga ventrikel menjadi suatu bilik tertutup, karena semua katup tertutup, tidak ada darah yang masuk ataupun keluar ventrikel.6. Ejeksi ventrikelPada saat tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta katup aorta dipaksa membuka dan darah mulai menyemprot kurva tekanan aorta meningkat ketika darah dipaksa berpindah dari ventrikel ke dalam aorta lebih cepat dari pada darah mengalir ke pembuluh pembuluh yang lebih kecil di ujung yang lain. Volume ventrikel berkurang secara drastis sewaktu darah dengan cepat dipompa keluar. 7. Akhir sistole ventrikelVentrikel tidak mengosongkan diri secara sempurna dalam penyemprotan saat ejeksi ventrikel. Jumlah darah yang tersisa di ventrikel disebut sebagai volume sistolik akhir = 65 ml. Dan volume darah yang keluar ke aorta disebut isi sekuncup.8. Relaksasi volume isovolumetrikKetika ventrikel mulai berelaksasi karena repolarisasi tekanan ventrikel di bawah tekanan aorta dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta menimbulkan gangguan pada kurva tekanan aorta. Yang dikenal sebagai takik dikrotik. Tidak ada lagi darah yang keluar dari ventrikel selama siklus ini karena katup aorta telah tertutup. Namun katup AV belum terbuka karena tekanan ventrikel masih lebih tinggi dari atrium dengan demikian semua katup sekali lagi tertutup dalam waktu singkat yang disebut sebagai relaksasi ventrikel isovolumetrik.Aktivitas Listrik Otot JantungKontraksi sel otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh suatu potensial aksi yang menyebar melalui membran sel sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri, suatu sifat yang dikenal sebagai ototrimitas. Terdapat dua jenis khusus sel otot jantung:1. sel kontraktil adalah 99% otot jantung yang melakukan kerja mekanis, yaitu memompa. Sel sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan suatu potensial aksi2. sel otoritmik hanya terdapat sedikit didalam jantung namun memiliki fungsi yang sangat penting. Sel otoritmik tidak berkontraksi tetapi mengkhususkan diri untuk mencetuskan dan menghantarkan suatu potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel sel pekerja.

Aktivitas Pemacu sel otot otoritmik

Sel sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel sel tersebut memperlihatkan suatu pace maker, yaitu membran mereka secara perlahan mengalami depolarisasi, atau bergeser antara potensial potensial aksi sampai tercapai ambang, pada saat membran mengalami potensial aksi.Penyebab pergeseran ke potensial membran ke ambang potensial potensial aksi, masih belum diketahui. Secara umum diperkirakan bahwa hal tersebut terjadi karena penurunan siklus fluks positif K+ ke luar yang berlangsung bersamaan dengan kebocoran Na+ ke dalam. Di sel sel otoritmik jantung, antara potensial potensial aksi, karena saluran K+ diinaktifkan yang mengurangi aliran ion kalsium positif mengikuti penurunan gradien konsentrasi mereka. Karena bagian dalam secara bertahap berkurang kenegatifannya, yaitu membran secara bertahap mengalami depolarisasi dan bergeser ke arah ambang. Setelah ambang tercapai, terjadi fase naik dari potensial aksi sebagai respon terhadap pengaktifan saluran Ca++ dan influks Ca++ kemudian. Fase turun disebabkan karena efluks K+ yang terjadi karena peningkatan permeabilitas K+ akibat pengaktifan saluran K+. Setelah potensial aksi usai, inaktifasi saluran saluran K+ ini mengawali depolarisasi berikutnya.Sel sel jantung yang mampu mengalami ototrimitas ditemukan di lokasi lokasi berikut ini:

1. Nodus Sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang vena cava superior2. Nodus Atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel otot jantung khusus di dasar atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.3. Berkas HIS (Berkas Atrioventrikel), suatu jaras sel khusus yang berasal dari atrioventrikel, tempat berkas tersebut bercabang membentuk berkas kanan dan kiri yang berjalan ke bawah septum, melingkari ujung bilik ventrikel, dan kembali ke atrium di sepanjang dinding luar.4. Serat purkinje, serat terminal halus yang berjalan dari berkas his dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel.

Potensial aksi di sel otot jantung kontraktilTidak seperti sel sel otoritmik, membran sel kontraktil pada dasarnya tetap berada dalam keadaan istirahat sebesar -90Mv sampai tereksitasi oleh aktivitas listrik yang merambat dari pemacu. Setelah membran sel kontraktil miokardium ventrikel tereksitasi, timbul potensial aksi melalui perubahan permeabilitas dan perubahan potensial membran. Selama fase naik potensial aksi, potensial membran dengan cepat berbalik ke nilai positif sebesar +30mV akibat peningkatan mendadak permeabilitas membran terhadap Na+ yang diikuti oleh influks masif Na+. Permeabilitas Na+ kemudian dengan cepat berkurang ke nilai istirahatnya rendah tetapi khas untuk sel otot jantung membran potensial dipertahankan di tingkat positif dan menghasilkan fase datar (plateau phase) potensial aksi Perubahan voltase mendadak yang terjadi selama fase naik potensial aksi menimbulkan dua perubahan permeabilitas bergantung voltase yang bertanggung jawab mempertahankan fase datar tersebut. Pengaktifan salurann Ca++ lambat dan penurunan permeabilitas K+. Pembukaan saluran Ca++ menyebabkan difusi lambat Ca++ masuk ke dalam sel karena konsentrasi Ca++ di CES lebih besar. Influks Ca++ yang bermuatan positif ini memperlama kepositifan pada bagian dalam sel dan merupakan penyebab fase datar. Efek ini diperkuat oleh penurunan permeabilitas K+ yang terjadi secara bersamaan. Penurunan aliran ke luar K+ yang bermuatan positif mencegah repolarisasi cepat membran dan dengan demikian ikut berperan memperlama fase datar. Fase turun potensial aksi yang berlangsung cepat terjadi akibat inaktivasi saluran Ca++ dan pengaktifan saluran K+. Penurunan permeabilitas Ca++ menyebabkan Ca++ tidak masuk lagi ke dalam sel sedangkan peningkatan mendadak permeabilitas K+ yang terjadi bersamaan menyebabkan difusi cepat K+ yang positif ke luar sel. Dengan demikian, repolarisasi cepat yang terjadi pada akhir fase datar terutama disebabkan oleh efluks K+, yang kembali membuat bagian dalam sel lebih negatif daripada bagian luar dan memulihkan potensial membran ke tingkat istirahat.

LI.3. Memahami dan Menjelaskan Hipertensi LO.3.1. Definisi Hipertensi

Pengertian hipertensi sendiri menurut kesepakatan WHO adalah keadaan seseorang apabila mempunyai tekanan sistolik sama dengan atau lebih tinggi dari 160 mmHg dan tekanan diastolik sama dengan atau lebih tinggi dari 80 mmHg secara konsisten dalam beberapa waktu.LO.3.2. Etiologi Hipertensi

Faktor-faktor risiko hipertensi antara lain :1.Faktor genetik (tidak dapat dimodifikasi) :a)Usia : Hipertensi umumnya berkembang antara 35 55 tahun.b)Etnis : Etnis Amerika keturunan Afrika menempati risiko tertinggi terkena hipertensi.c)Keturunan : Beberapa peneliti meyakini bahwa 30-60% kasus hipertensi adalah diturunkan secara genetis.2.Faktor lingkungan (dapat dimodifikasi)a) Diet, makanan dengan kadar garam tinggi dapat meningkatkan tekanan darah seiring dengan bertambahnya usia.b) Obesitas/kegemukan, tekanan darah meningkat seiring denganpeningkatan berat badan.c) Merokok, dapat meningkatkan tekanan darah dan cenderung terkena penyakit jantung koroner.d) Kondisi penyakit lain, seperti diabetes melitus tipe 2 cenderung meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah 2 kali lipat.LO.3.3. Kalsifikasi HipertensiBerdasarkan penyebab hipertensi, dapat diklasifikasikan sebagai :

1. Hipertensi primerSuatu peningkatan persisten tekanan arteri yang dihasilkan oleh ketidakteraturan mekanisme kontrol homeostatik normal. Hipertensi ini tidak diketahui penyebabnya dan mencakup + 90% dari kasus hipertensi. Hipertensi ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti faktor keturunan, pola hidup yang tidak seimbang, keramaian, stress, dan pekerjaan. Sikap yang dapat menyebabkan hipertensi seperti konsumsi tinggi lemak, garam, aktivitas yang rendah, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan kafein. Sebagian besar hipertensi primer disebabkan oleh faktor stress.2. Hipertensi sekunder Hipertensi yang disebabkan oleh beberapa faktor. Yang paling umum terjadi akibat disfungsi ginjal. Selain itu disebabkan oleh gangguan endokrin, dan kekakuan dari aorta. Kondisi stress dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, karena saat seseorang dalam kondisi stress akan terjadi pengeluaran beberapa hormon yang akan menyebabkan penyempitan dari pembuluh darah.Berdasarkan bentuk hipertensi, yaitu hipertensi diastolic, sistolik dan campuran :1. Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik. Biasanya ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda. 2. Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension) yaitu peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik. Umumnya ditemukan pada usia lanjut.3. Hipertensi campuran (sistol dan diastol yang meninggi) yaitu peningkatan tekanan darah pada sistol dan diastol. Klasifikasi Hipertensi menurut Joint National Committee 7KategoriSistol (mmHg)Dan/atauDiastole (mmHg)

Normal