3
Pengelolaan inkotinensia urin, ada tiga metode: behavioral training, obat- obatan dan pembedahan. 1. Behavioral training. Edukasi pada penderita meliputi latihan kandung kemih, latihan menahan dorongan untuk berkwmih dan latihan otot dasar panggul. A. Latihan kandung kemih Mengikuti suatu jadwal yang ketat untuk berkemih. Latihan ini efektif untuk inkotinensia tipe stress maupun urgensi. Jadwal ini dimulai dengan ke kamar kecil tiap dua jam, dan waktunya makin ditingkatkan. Dan dibuat catatan harian untuj berkemih, agar dapat dievaluasi. Diharapkqn, kunjungan ke kamar kecil tiap 3-6 jam. B. Latihan menahan dorongan untuk berkemih Saat datang dorongan berkemih: - berdiri tenang atau duduk diam, lebih baik jika kaki disilangkan - tarik napas teratur dan relaks - kontraksikan otot otot dasar panggul - alihkan pikiran ke hal lain - bila rangsang sudah menurun, jangan ke toiler sebelum jadwal C. Latihan otot dasar panggul Latihan otot-otot pelvis memperkuat, otot otot yang lemah. Lakukan latihan beberapa kali sehari sekitar sepuluh menit, paling baik saat berbaring, namun jika sudah dikuasai, lakukan juga saat duduk atau berdiri. 2. Obat Diberikan apabila masalah akut sebagai pemicu telah diatasi dan upaya nonfarmakologis telah dilakukan namun tidak berhasil. 3. Pembedahan Pembedahan merupakan pilihan terakhir. Beberapa tindakan pembedahan antara lain, spincterectomi, operasi prostat atau operasi pada prolaps rahim. Pemasangan kateter tanpa alasan yang jelas, justru mengundang komplikasi. Pengelolaan diabetes pada usia lanjut

Skenario 2, Tatalaksana Geriatri Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ske 2 fixxx

Citation preview

Pengelolaan inkotinensia urin, ada tiga metode: behavioral training, obat-obatan dan pembedahan.

1. Behavioral training. Edukasi pada penderita meliputi latihan kandung kemih, latihan menahan dorongan untuk berkwmih dan latihan otot dasar panggul.

A. Latihan kandung kemih

Mengikuti suatu jadwal yang ketat untuk berkemih. Latihan ini efektif untuk inkotinensia tipe stress maupun urgensi. Jadwal ini dimulai dengan ke kamar kecil tiap dua jam, dan waktunya makin ditingkatkan. Dan dibuat catatan harian untuj berkemih, agar dapat dievaluasi. Diharapkqn, kunjungan ke kamar kecil tiap 3-6 jam.

B. Latihan menahan dorongan untuk berkemih

Saat datang dorongan berkemih:

- berdiri tenang atau duduk diam, lebih baik jika kaki disilangkan

- tarik napas teratur dan relaks

- kontraksikan otot otot dasar panggul

- alihkan pikiran ke hal lain

- bila rangsang sudah menurun, jangan ke toiler sebelum jadwal

C. Latihan otot dasar panggul

Latihan otot-otot pelvis memperkuat, otot otot yang lemah. Lakukan latihan beberapa kali sehari sekitar sepuluh menit, paling baik saat berbaring, namun jika sudah dikuasai, lakukan juga saat duduk atau berdiri.

2. Obat

Diberikan apabila masalah akut sebagai pemicu telah diatasi dan upaya nonfarmakologis telah dilakukan namun tidak berhasil.

3. Pembedahan

Pembedahan merupakan pilihan terakhir. Beberapa tindakan pembedahan antara lain, spincterectomi, operasi prostat atau operasi pada prolaps rahim. Pemasangan kateter tanpa alasan yang jelas, justru mengundang komplikasi.

Pengelolaan diabetes pada usia lanjut

Pertama; mengupayakan normoglikemia, menghentikan rokok.

Kedua; pengobatan dengan OAD diberikan kalau ada hiperglikemi simtomatik (3P: poliuri, polifagi, polidipsi) seperti pada skenario

Ketiga; olahraga, terutama bagi yang gizi lebih. Pada pasien DM gemuk, resistensi insulin membaik dengan PRT, sebab di samping perbaikan sensitivitas insulin densitas tulang, simptom osteoartritis, gangguan mobilitas, profil lipid juga membaik.

Risiko hipoglikemi pada pemberian OAD dan insulin harus selalu diingat. Penggunaan OAD generasi 2 (glipizid dan gliburid) dianjurkan karena resorbsinya lebih cepat. Glipizid lebih dianjurkan karena metabolitnya tidak aktid. Pengobatan lain yang cukup aman adalah metformin, thiazolidinedione, nateglinid.

Gangguan insomnia dapat ditangani dengan terapi farmakologis dan nonfarmakologis. Terapi non farmakologis dengan behavioral therapies:

- stimulus control

Menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur. Ketika sudah di tempat tidur selama 15-20 menit belum tidur, segera bangun dan beraktivitas lain hingga mengantuk kembali.

- sleep restriction

Pasien diedukasi agar tidak tidur terlalu lama dan mengurangi frekuensi di tempat tidur, lama tidur disesuaikan dengan kebutuhan

- sleep higiene

Olahraga teratur pagi hari, tidur teratur, melakukan hobi, kurangi konsumsi kafein, hindari rokok dan alkohol 2 jam sebelum tidur.

- terapi relaksasi

Melakukan relaksasi otot, latihan pernapasan dengan diafragma, atau bisa dilakukan yoga.

- cognitive behqavioral therapy (CBT)

Psikoterapi kombinasi yang terdiri dari: stimulus control, sleep retriction, terapi kognitif dengan atau tanpa terapi relaksasi,

Terapi farmakologis

Benzodiazepine adalah obat yang paling sering digunakan untuk mengobati insomia pada usia lanjut. Golongan BZDs yang paling sering dipakai adalah temazepam, termasuk intermediate acting BZDs , waktu paruh 8-20 jam. Dosis temazepam adalah 15-30mg setiap malam. Penggunaan benzodiazepine dianjurkan tidak lebih dari 4 minggu. Hal ini karena benzodiazepine memiliki efek samping seperti ansietas yang tampak jelas, mudah gemetar, kram abdominal, gangguan persepsi, dan emosi yang takn terkendali. BDZ juga memiliki efek memperkuat efek alkohol dan sedatif lain.

Astuti, N M H. -. Penatalaksanaan Insomnia pada Usia Lanjut,

Djokomoeljanto, R. 2011. Endokrinologi pada Usia Lanjut dalam Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri. Jakarta: balai penerbit FK Ui.

Pranarka, K. 2011. Inkontinensia dalam Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri. Jakarta: balai penerbit FK Ui.

Katona, C., Cooper, C. Robertson, M. 2012. At a Glance PSIKIATRI. ED 4. Jakarta: Penerbit Erlangga