42
SKENARIO 4 Tutorial 1 Tutor : Dr.adrianto gozali

skenario 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tutor

Citation preview

Slide 1

SKENARIO 4

Tutorial 1Tutor : Dr.adrianto gozaliNama kelompok :Debby Triyuni DesiG1A107052Yoshanda Krisna P.G1A109048Novvi Fitria AyuG1A109052SulistyaningsihG1A109054Dhody SetiamalG1A109055Rts. Risky Teresia FauziG1A109058Nana KartinaG1A109080Tri NarwatiG1A109095Rosnida G1A109097Zikri HakimG1A109075Arindia WulandariG1A109019

Skenario Nn. Rose 20 tahun, datang ke poli klinik dengan keluhan gatal pada kedua telapak tangan sejak 3 bulan yang lalu dan lipat paha sejak 1 bulan lalu. Kelainan pada kedua telapak tangan timbul sejak ia bekerja di restoran fast food sebagai pramusaji dan mencuci perlengkapan dapur. Sedangkan gatal di lipat paha dirasakan terutama saat berkeringat. Nn. Rose mempunyai kebiasaan memakai celana ketat. Tidak ada riwayat atopi.

Pada pemeriksaan dermatologididapatkan:Regio plantar manus: papul eritem, multiple, milier-lentikuler, eskoriasi dan skuama.Regio inguinal: tampak plak eritematosa, lentikuler-plakat, coribriformis, erosi, skuama, oozing.Apa yang terjadi pada Nn. Rose dan bagaimana tatalaksananya ? Pemeriksaan penunjang apa yang apa yang perlu dilakukan ?

Klarifikasi istilahGatal:Rasa iritatif tidak nyaman pada kulit akibat adanya pelepasan mediator inflamasi seperti histamin, sehingga menimbulkan rangsangan untuk menggaruk.1Atopi: Predisposisi genetik menuju perkembangan reaksi hipersensitivitas cepat terhadap antigen lingkungan umum (alergi atopik), paling sering bermanifestasi sebagai dermatitis atopik dan juga alergi pada kulit.2Pem. dermatologi:Suatu pemeriksaan spesialisasi kedokteran dengan minat khusus pada diagnosa dan pengobatan penyakit kulit.2Papul eritem:Penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip, berukuran diameter lebih kecil dari setengah sentimeter.2

Multiple:Jumlahnya lebih dari satu.1Milier-lentikuler:Sebesar kepala jarum pentul sebesar biji jagung.2Ekskoriasi:Kelainan kulit yang disebabkan hilangnya jaringan sampai dengan stratum papilare.2Skuama:Lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit.2Plak eritematosa:Peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya rata dan berisi zat padat (biasanya infiltrat), diameternya 2 cm atau lebih, dan berwarna kemerahan.2

Lentikuler-plakat:Sebesar biji jagung lebih besar dari uang logam 5 rupiah atau 100 rupiah.2Coribroformis:Susunan seerti induk ayam yang dikelilingi anaknya.2Erosi:Kerusakan kulit sampai stratum spinosum. Kulit tampak menjadi merah dan keluar cairan serosa, pada dermatitis kontak.2Oozing:Efloresensi penyakit kulit berupa papulovesikel yang berbatas tegas.2

Indentifikasi masalahNn. Rose 20 tahun, datang ke poli klinik dengan keluhan gatal pada kedua telapak tangan sejak 3 bulan yang lalu dan lipat paha sejak 1 bulan lalu.Kelainan pada kedua telapak tangan timbul sejak ia bekerja di restoran fast food sebagai pramusaji dan mencuci perlengkapan dapur.Sedangkan gatal di lipat paha dirasakan terutama saat berkeringat. Nn. Rose mempunyai kebiasaan memakai celana ketat. Tidak ada riwayat atopi.

Pada pemeriksaan dermatologi didapatkan:Regio plantar manus: papul eritem, multiple, milier-lentikuler, eskoriasi dan skuama.Regio inguinal: tampak plak eritematosa, lentikuler-plakat, coribriformis, erosi, skuama, oozing.Apa yang terjadi pada Nn. Rose dan bagaimana tatalaksananya ? Pemeriksaan penunjang apa yang apa yang perlu dilakukan ?

Analisis masalahNn. Rose 20 tahun, datang ke poli klinik dengan keluhan gatal pada kedua telapak tangan sejak 3 bulan yang lalu dan lipat paha sejak 1 bulan lalu.

Bagaimana anatomi dari kulit ?3,4Bagaimana histologi dari kulit ?4Bagaimana fisiologi dari kulit ?5Faktor apa saja yang menyebabkan gatal ?9Mengapa keluhan gatal pada ke dua telapak tangan sejak 3 bulan yang lalu dan lipat paha sejak 1 bulan lalu ?7,8

Penyakit apa saja yang ditandai keluhan gatal pada ke dua telapak dan lipat paha ?6,7Apa hubungan keluhan gatal pada telapak tangan sejak 3 bulan yang lalu dengan gatal pada ke dua telapak tangan dan ke dua paha ?lipat paha sejak 1 bulan uang lalu ?10

Kelainan pada kedua telapak tangan timbul sejak ia bekerja di restoran fast food sebagai pramusaji dan mencuci perlengkapan dapur.

Bagaimana hubungan pekerjaan dengan keluhan ?7,9Apa saja faktor resiko dari penyakit yang dialami Nn. Rose ?7

Sedangkan gatal di lipat paha dirasakan terutama saat berkeringat. Nn. Rose mempunyai kebiasaan memakai celana ketat. Tidak ada riwayat atopi.

Mengapa gatal di lipat paha muncul saat berkeringat ?8,10Apakah ada hubungan memakai celana ketat dengan keluhan ?7Apa makna klinis dari tidak ditemukannya atopi ?8,9

Pada pemeriksaan dermatologi didapatkan: Regio plantar manus: papul eritem, multiple, milier-lentikuler, eskoriasi dan skuama.Regio inguinal: tampak plak eritematosa, lentikuler-plakat, coribriformis, erosi, skuama, oozing.

Bagaimana cara pemeriksaan dermatologi ?7,10Bagaimana interprestasi dari pemeriksaan dermatologi ?6,10Bagaimana patofisiologi dari efloresensi dari regio plantar manus ?6,8Bagaimana patofisiologi dari efloresensi dari regio inguinal ?6,8

Apa yang terjadi pada Nn. Rose dan bagaimana tatalaksananya ? Pemeriksaan penunjang apa yang apa yang perlu dilakukan ?

Apa yang terjadi pada Nn. Rose ?Apa etiologi penyakit Nn. Rose ?7,8Bagaimana epidemologi penyakit Nn. Rose ?9Bagaimana manifestasi klinis penyakit Nn. Rose ?8,10Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis penyakit Nn. Rose ?6,7Bagaimana penatalaksanaan yang harus diberikan kepada Nn. Rose ?7,10Bagaimana prognosis penyakit Nn. Rose ?10Bagaimana pencegahannya ?9

Kerangka konsepDiagnosis bandingPemeriksaan dermatologianamnesisRegio plantar manus: papul eritem, multiple, milier-lentikuler, ekskoriasi, dan skuamaRegio inguinal: plak eritematosa, lentikular-plakat, coribroformis, erosi, skuama, oozing

Gatal pada telapak tangan sejak 3 bulan yang laluMuncul saat ia bekerja sebagai pramusaji dan pencuci perlengkapan dapurRiwayat atopi (-)Gatal pada kedua lipat paha sejak 1 bulan iniTerutama saat berkeringatKebiasaan memakai celana ketat

Gejala klinisdiagnosisDermatitis Kontak Iritan dan Kandidiasis

prognosispatofisiologipatogenesisetiologipencegahankomplikasitatalaksanadefinisihipotesisNn. Rose mengalami Dermatitis kontak iritan pada telapak tangannya dan Kandidiasis pada lipat pahanya.

sintesis

Fungsi utama kulitFungsi proteksiFungsi absorpsiFungsi ekskresiFungsi persepsiFungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)Fungsi pembentukan pigmenFungsi keratinisasi Fungsi pembentukan vitamin D

Dermatitis kontak

Dermatitis adalah suatu peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen. Dermatitis Kontak disebabkan oleh bahan/ substansi yang menempel pada kulit. bentuk dermatitis kontak : Dermatitis Kontak Iritan dan Dermatitis Kontak AlergikaKlasifikasi10 :

DKI AkutDKI Akut LambatDKI Kumulatif/ KronisReaksi IritanDKI TraumatikDKI Non eritematosaDKI Subyektif

etiologiBahan-bahan bersifat iritan, misalnya deterjen, bahan pelarut, minyak pelumas, asam, alkali dan serbuk kayu.

Manifestasi klinisLesi berupa eritematosa, likenifikasi, ekskoriasi, skuama, hiperkeratosis, dan kulit pecah dengan batas tidak tegas.Gejala berupa gatal, panas dan terasa nyeri akibat pecahnya kulit yang hiperkeratotik.Lesi dapat timbul dimana saja, namun paling banyak adalah pada tangan dan kaki dimana sering terpajan bahan iritan.

efloresensi dari regio plantar manus Tangan sering terpajan bahan iritan ( detergen ) merusak membrane lipid keratinosit, sebagian dapat menembus membrane sel dan merusak lisosom, mitokondria atau komponen inti aktivasi fosfolipase dan melepaskan asam arakidonat (AA), diasilgliserida (DAG), platelet activating factor (PAF), dan inositida (IP3) AA diubah menjadi prostaglandin (PG) dan leukotrien (LT) vasodilatasi dan permeabilitas vascular mempermudah transudasi komplemen dan kinin dan aktivasi sel mas melepaskan histamine LT dan PG lain serta PAF memperkuat perubahan vascular eritema dan gatal Sering terjadinya garukan pada daerah yang gatal sehingga terdapat luka dan menimbulkan bercak perdarahan ekskoriasi.

diagnosisAnamnesisPenderita mengeluh rasa panas, nyeri atau gatal.Pemeriksaan DermatologiTampak pada permukaan kulit eritema numular sampai dengan plakat, vesikel, bula sampai erosi numular sampai plakat.Pemeriksaan HistopatologikPemeriksaan Labor

Penatalaksanaan & pencegahanUmumMenghindari sumber toxic/ bahan iritan. Pengobatan tergantung dengan jenis iritan, jika asam kuat maka dilakukan pencucian dengan air kemudian basa dan natrium bikarbonat. Lalu diberi salep atau krim kortikosteroid.

SistemikKortikosteroid seperti prednison 40-60 mg/hari pada org dewasa.

komplikasiDKI meningkatkan risiko sensitisasi pengobatan topikalLesi kulit bisa mengalami infeksi sekunder, khususnya oleh Stafilokokus aureusNeurodermatitis sekunder (liken simpleks kronis) bisa terjadi terutapa pada pekerja yang terpapar iritan di tempat kerjanya atau dengan stres psikologikHiperpigmentasi atau hipopignemtasi post inflamasi pada area terkena DKI Jaringan parut muncul pada paparan bahan korosif, ekskoriasi atau artifakkandidiasisPenyakit jamur akut atau subakut disebabkan oleh spesies kandida, biasanya oleh spesies kandida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronkhi, atau paru, kadang kadang dapat menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.

Etiologi6Candida albicans (tersering), C. parapsilosis, C.tropicalis.

klasifikasiBerdasarkan tempat yang terkena CONANT dkk. (1971) , membaginya sebagai berikut : Kandidosis selaput lendir : Kandidosis oral ( thrush )PerlecheVulvovaginitisBalanitis atau balanopostitisKandidosis mukokutan kronikKandidosis bronkhopulmonal dan paru.

Kandidiosis kutis: Lokalisata: Daerah intertriginosa, Daerah perianalGeneralisata Paronikia dan onikomikosisKandidosis kutis granulomatosaKandidosis sistemikEndokarditisMeningitis PielonefritisSepticemia

Manifestasi klinisLesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal,antara jari-jari tangan atau kaki, glands penis, dan umbilicus.Bercak berbatas tegas.Bersisik, basah,eritematosa.Lesi dikelilingi olnyakit jamureh satelit berupa vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil atau bula,bila pecah meninggalkan daerah yang erosive.Pinggir kasar dan berkembang seperti lesi primer.

efloresensi dari regio inguinal

diagnosisPemeriksaan langsungKerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan gram terlihat sel ragi, blastospora atau hifa semu.

Pemeriksaan biakan

Diagnosis bandingDermatitis atopikScabiesFolikulitisTinea pedisTinea crurisTinea kapitis

penatatalaksanaNon Medikamentosa Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi seperti pemakaian antibiotik sacara hati hati.Hindari obesitas Hindari bekerja pada tempat - tempat basah/ lembabKontrol gula darah

Medikamentosa TopikalLarutan ungu gentian (gentian violet) 1 2% untuk kulit dioleskan sehari 2 kali selama 3 hariNistatin 100.000 U/ml terutama pada kandidiasis mukosa berupa krim, salep, emulsi Grup azol antara lain:Mikonazol 1 2% (krim, solution atau bedak), toksiklat 1 2% (bedak, larutan atau krim)Ekonazol 1 2% (krim atau larutan)SistemikAmfoterisin B 0,5 1 mg/kg BB intravenaTablet nistatin 3 x 100.000 U selama 1 4 mingguKetokonazol 400 mg/hari selama 5 hari atau flukonazol 150 mg/hari selama 7 hari

prognosis@ Dermatitis kontak iritanPrognosis baik pada individu non atopi dimana DKI didiagnosis dan diobati dengan baik.

Daftar pustakaYuniar, Tanti. 2004. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Agung Media Mulia.Dorlan,W.A.Newman; alih bahasa, Huriawati, Hartanto, dkk; editor edisi bahasa indonesia, Huriawati, Hartanto, dkk; 2002: Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 29, Jakarta, EGC.Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa. Edisi 6. Jakarta EGC.Wonodirekso, Sugito. 2003. Penuntun Praktikum Histologi. Jakarta: Dian Rakyat.Guyton, Arthur C dan John E. Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta: EGC.Siregar, R.S. 2005. Atlas Berwarna: Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.Wasitaatmadja, Sjarif M, Handoko. 2007. Ilmu Penyakit kulit dan kelamin. Edisi V. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.Price, Sylvia A. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta: EGC.Daili, Sjamsoe S. Emmy, dkk. 2005. Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia. Jakarta: Medical Multimedia Indonesia.Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipocrates.

Pertanyaan1.Dewia.Tatalaksana DKI medikamentosa, kortikosteroid sistemik saja yg diberikan pd kasus ini?b.Tatalaksana topikal kandidiasis itu gimana? Jelaskan!2.SulinPenjelasan patofisiologi efloresensi?