Skenario 5 Blok 5 2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

blok 5

Citation preview

Kelelahan Otot pada Mekanisme kerja KontraksiMarry Salvatrix Mekeng102013065E8Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No. 6 Kebon Jeruk- Jakarta BaratTelepon (021) 56999593-4 Fax (021) 56317331Email : [email protected] Pada tubuh manusia terdapat 365 jaringan otot yangberfungsi untuk melindungi jaringan tubuh seperti: tulang, pembuluh darah dan saraf. Disamping itu otot juga berfungsi untuk membantu peredaran darah dengan memberi pumping/tekanan yang dapat menggerakkan pembuluh darah terutama membantu peredaran darah menuju jantung. Otot pumping banyak terdapat di bawah, yaitu sekitar kaki dan betis. Kontraksi otot secara terus-menerus seperti olahraga, kerja dan melakukan aktifitas lainnya, dapat menyebabkan kelelahan pada jaringan otot. Kelelahan ini terjadi karena dengan kontraksi tersebut maka jaringan otot tersebut akan kekurangan oksigen yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam laktat. Untuk menghilangkan rasa tegang tersebut sebenarnya sangat mudah, yaitu dengan melakukan terapi sehingga suplai oksigennya terpenuhi kembali. Dengan demikian kelelahan akan hilang.Extremitas Inferior Pergelangan Kaki dan KakiTersusun dari 26 tulang yang diatur dalam tiga rangkaian. Tulang tarsal menyerupai tulang karpal pergelangan tangan, tetapi berukuran lebih besar. Tulang metatarsal juga menyerupai tulang metakarpal tangan, dan falang pada jari kaki juga menyerupai falang jari tangan.1. Tulang Talus, berartikulasi dengan meleolus medial tibia dan dengan maleolus lateral fibula untuk membentuk persendian pergelangan kaki. Oleh karena itu, bagian ini menopang seluruh berat tungkai, yang tersebar setengah kebawah ke arah tumit dan setengah lagi kedepan pada tulang-tulang pembentuk lengkung kaki.2. Tulang Calcaneus, terletak dibawah talus dan menonjol di belakang talus menjadi tulang tumit. Tulang ini menopang talus dan merendam goncangan saat tumit menginjak tanah.3. Tulang Naviculare, memiliki permukaan posterior berbentuk konkaf untuk berartikulasi dengan talus dan permukaan arterior berbentuk konveks untuk berartikulasi dengan tiga tulang tarsal.4. Tulang Cuneiforme (ada 3 yaitu cuneiforme laterale, cuneiforme mediale, cuneiforme intermedium), yang berbentuk baji dilihat dari sisi medial kesisi lateral. Tulang cuneiforme ini berbentuk arkus tranversa yang terdapat di bawah permukaan kaki.5. Tulang Cuboideum, berartikulasi di sisi anterior dengan tulang metatarsal keempat dan kelima, di sisi posterior tulang ini berartikulasi dengan calcaneus.Telapak kaki dan arkus longitudinal terbentuk dari lima tulang metatarsal yang ramping. Setiap metatarsal memiliki bagian dasar batang, dan bagian kepala. Tulang-tulang metatarsal dikenali dengan urutan nomor dari satu sampe lima, mulai dari ibu jari kaki. Bagian dasar metatarsal berartikulasi dengan tarsal. bagian kepalanya berartikulasi dengan falang. Bagian kepala dari dua metatarsal pertama membentuk tumit kaki, bagian kepala metatarsal pertama memiliki dua tulang sesamoid yang melekat pada permukaan plantarnya. 14 falang jari-jari kaki, tersusun dalam barisan proksimal, medial, dan distal. Ibu jari kaki hanya memiliki falang proksimal dan distal.1Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang falang di ibu jari dan 3 falang di masing-masing jari sisanya, karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki, menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan.Tendo achilles atau tendo calcaneus adalah yendon pada bagian belakang tungkai bawah. Ia berfungsi intuk melekatkan otot gastrocnemius dan otot soleus ke salah satu tulang penyusun pergelangan kaki, calcaneus. Tendon Achilles berasal dari gabungan 3 otot yaitu otot gastrocmenius, soleus, dan otot plantaris kaki. Pada manusia letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon tertebal sekitar 15 cm, dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya semakin mengumpul dan melekat pada bagian tengan belakang tulang calcaneus.2Persendian pada Pergelangan Kaki

Pergelangan kaki terbentuk dari 3 persendian yaituarticulatio talocrunalis, articulatio subtalaris dan articulatio tibiofibularis distal.Ketiga sendi ini berkerjasama untuk mengatur pergerakan bagian belakang kaki sehingga mampu bergerak plantarfleksi-dorsofleksi dan endorotasi-eksorotasi.

1. Articulatio Talocruralis(Sendi Loncat Bagian Atas)Articulatio talocruralisdibentuk oleh ujung distal tulangtibiadanfibulaserta bagian atas daritalus. Ligamentum padaarticulatiotalocruralisterdiri dari: Ligamentum MedialeatauDeltoideumLigamentum ini merupakan ligamentum yang kuat denganpuncaknya melekat pada ujungmalleolus medialis. Sedangkanserabut dalamnya melekat pada permukaan medialcorpus taliserta serabutsuperficialyang melekat pada bagian medialtalus,sustentaculum tali, ligamentum calcaneonaviculare plantaredantuberositas ossis naviculare. Ligamentum lateralLigamentum lateralmemiliki kekuatan yang lebih lemahdariligamentum medialedan tersusun dari tiga pita yaitu, ligamentum talofibulare anterior yang berjalan darimalleolus lateraliske permukaan lateraltalus, ligamentum calcaneofibulare yang berjalan dari ujungmalleoluslateraliske arah bawah dan belakang menuju permukaan lateralcalcaneus, ligamentum talofibulare posterior yang berjalan dari malleolus lateralisketuberculum posterior ossis tali.

2. Articulatio Subtalaris(Sendi Loncat Bagian Bawah)Sendi ini dibentuk olehtalusdancalcaneus, sendi ini memungkinkan tungkai bawah yang memiliki axis gerak berupa axis longitudinal melakukan gerakan endorotasi dan eksorotasi, gerakan pada tungkai bawah ini selanjutnya diteruskan pada kaki yang memiliki axis gerak berupa axis transversal yang sedikit miring sehingga memungkinkan terjadinya gerakan supinasi dan pronasi pada kaki.Articulatio subtalaristerdiri dari dua buah sendi yang dipisahkan olehligamentum talocalcaneare interosseum yaituartictulatio subtalaris anteriordansubtalaris posterior.Ligamentum talocalcaneare interosseumberfungsi menahanpergeserantaluske arah medial. Saat supinasi bagian depanligamentum akan tegang dan saat pronasi ligamentum menjadikendor.

3. Articulatio Tibiofibularis DistalSendi ketiga yang membentuk pergelangan kaki ini merupakanpertemuantibiadanfibulayang merupakansyndesmosissehinggapergerakannya terbatas. Sendi ini distabilkan posisinya olehmembran interosseusyang tebal sertaligamentum tibiofibularisanterior et posterior. Syndesmosis articulatio tibiofibularis distalinidiperlukan untuk kestabilan bagian atap dariarticulatio talocruralis.Cedera yang terjadi biasanya mengenailigamentum tibiofibularisanterior inferiorsaat gerakan eversio.

Selain ligamentum, otot juga memiliki peranan dalam menjagastabilitas sendi. Pada pergelangan kaki,m. fibularis longusdanm.fibularis brevisberfungsi mengontrol gerakan supinasi dan menjaga daritimbulnyasprainpada pergelangan kaki. Selain kedua otot tersebut, ototpada bagian anterior tungkai bawah sepertim. tibialis anterior, m.extensor digitorum longus, m. extensor digitorum brevisdanm. fibularistertiusjuga berperan mencegah terjadinyaspraindengan berkontraksisaat terjadi gerakan supinasi, sehingga otot dapat memperlambat gerakanplantar-fleksi pada gerakan supinasi dan cedera dapat dihindari. Berikutini merupakan penjabaran otot yang fungsinya berkaitan dengan M. tibialis anteriorTerletak sepanjang permukaananterior tibiadaricondyluslateralishingga bagian medial dari bagiantarsometatarsal. Setelahsampai duapertiganya otot ini merupakan tendo. Origonya beradapadatibiadanmembrana interossea, sedangkan insersionya beradapadaos. metatarsal I. M. extensor digitorum longusTerletak disebelah lateralm. tibialis anteriorpada bagianproximalnya danm. extensor hallucis longusdi bagian distal.Origonya padatibiadanmembrana interossea, berinsersio padaphalanx medialdandistal digitorum II-V. M. extensor hallucis longusBagian proximalnya terletak dibawahm. tibialis anteriordanm. extensor digitorum longus, lalu pada bagian tengahnya beradadi antara kedua otot tersebut hingga akhirnya pada bagian distalterletak di superfisial. Berorigo padafibuladanmembranainterossea, berinsersio padaphalanx distalis digiti I. M. fibularis tertiusMerupakan otot kecil yang terletak di lateralm. extensordigitorum longus.Berorigo padafibuladanmembrana interossea,berinsersio padaos. metatarsal V. M. gastrocnemiusMerupakan otot paling luar pada bagian posterior tungkaibawah. Berbentuk seperti tanduk dan bersama denganm. soleusmembentuktriceps surae. Berorigo padacondylus femoralisdanberinsersio padatuber calcaneimelaluitendo Achilles.M.gastrocnemiusadalah otot yang kuat dan fungsinya sebagai fleksitungkai bawah serta plantarfleksi. M. soleusBerada di bagian dalam darim. gastrocnemius. Otot inimemiliki fungsi menghambat gerakan dorsofleksi sehinggagerakan yang dapat dilakukan adalah plantarfleksi. Origonya padalinea musculi solei tibiae et fibula, insersionya padatuber calcanei. M. tibialis posteriorMerupakan otot yang letaknya paling dalam pada bagianposterior tungkai bawah. Berorigo padafibuladanmembranainterossea, berinsersio padatuberositas ossis naviculare. M. flexor digitorum longusOtot ini berorigo padafacies posterior tibia, fascia crurislembar dalam dan berinsersio padaphalanx distal digitorum II-V. M. flexor hallucis longusOrigonya padafacies posterior fibula,fascia crurislembardalam danmembrana interossea cruris, insersionya padaphalanxdistal digiti I. Dipersarafi olehn. tibialisdan berfungsi untukplantarfleksi, inversio dan adduksi.4

Struktur Mikroskopik Otot Polos dan TulangOtot PolosOtot polos adalah otot yang tidak berlurik dan kerjanya involunter (tak sadar). Jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding organ berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi dasar.Otot polos memiliki ciri-ciri: serabut ototnya berbentuk spindel dengan panjang yang bervariasi, satu sel otot polos mengandung satu nukleus yang terletak di tengah (sentral), bekerja secara tidak sadar, kontraksinya kuat dan lamban, serta tidak mudah lelah.2Jenis otot ini dapat berkontraksi tanpa adanya rangsangan saraf (meskipun didberapa tempat di bawah pengendalian saraf otonimik / tak sadar).Secara fisiologi, otot polos sangat berbeda dengan otot rangka. Kontraksinya lambat namun tahan lama, otot polos juga dapat memendek sampai seperempat panjangya dan dapat membangkitkan kekuatan.5 Otot rangka dibnagun dari sekumpulan serat-serat otot. Beberapa serat otot berkumpul membentuk berkas-berkas otot yang disebut fasikuli. Setiap berkas otot oleh selaput(fasia) yang disebut fasia propia. Selanjutnya, beberapa berkas otot bergabung menjadi satu membentuk otot atau suatu struktur yang biasa dikenal sebagai daging. Setiap otot dibungkus lagi oleh semacam selaput yang disebut fasia superfisialis. Beberapa otot dapat bergabung menjadi satu hingga membentuk struktur yang menyerupai kumparan. Bagian tengah yang mengembang disebut ventrikel atau empal, sedangkan kedua bagian ujung disebut tendon. Ujung tendon yang melekat pada tulang dan dapat bergerak disebut insersio. Ujung tendon lain yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut origo. Otot rangka bekerja secara tim atau berkelompok. Misalnya, pada saat menekuk dan meluruskan tangan yang bekerja dua otot rangka yaitu otot biceps dan otot triceps.pada saat menekuk tangan otot biceps kontraksi dan triceps relaksasi begitu pun sebaliknya saat meluruskan tangan. Hubungan kerja sama antara otot biceps dan otot triceps ini bersifat antagonis. Selain itu, beberapa otot lainnya apat pula bekerja sama dengan cara saling mendukung. Bentuk hubungan kerja sama otot demikian disebut bersifat sinergis, yaitu gerak otot antara tulang-tulang rusuk pada saat bernapas.6Tulang juga mempunyai fungsi sebagai cadangan kalsium, fosfat, dan ion lain yang dapat dilepaskan atau disimpan dengan cara terkendali untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion penting ini di dalam cairan tubuh. Selain itu, tulang membentuk suatu sistem pengungkit yang melipat gandakan kekuatan yang dibangkitkan selama otot rangka berkontraksi dan mengubahnya menjadi gerakan tubuh, yang mana jaringan bermineral ini memberi fungsi mekanik dan metabolik kepada kerangka. Pada tulang terdapat struktur dan bagian-bagian penyusunnya. Osteosit tulang keras terbungkus dalam lapisan matriks yang telah mengalami mineralisasi. Osteosit memiliki bentuk pipih. Jika osteosit mati, akan diikuti oleh penyerapan (reabsorbsi) osteosit bersama matriksnya oleh osteoklas yang berfungsi sebagai perombak tulang. Sebagai contoh, hal tersebut terjadi dalam pembentukan rongga pada tulang (seperti oada tulang pipa) untuk diisi sumsum tulang. Osteoklas yang memiliki ukuran besar dan bercabang-cabang mengandung 6-60 buah inti sel. Osteoklas diperlukan untuk menyerap bagian-bagian tulang yang mati untuk dibentuk kembali menjadi tulang yang baru oleh osteoblas.7Mekanisme Kerja Otot (Kontraksi Relaksasi)Asetilkolin yang dikeluarkan dari ujung terminal neuron motorik mengawali potensial aksi di sel otot yang merambat ke seluruh permukaan membrann. Aktiviktas listrik permukaan dibawa ke bagian tengah ( sentral ) serat otot oleh tubulus T. Penyebaran potensial aksi ke tubulus T mencetuskan pelepasan simpanan Ca++dari kantung-kantung lateral retikulum sarkoplasma di dekat tubulus. Ca++yang dilepaskan berikatan dengan troponin dan mengubah bentuknya, sehingga kompleks troponi-tropomiosin secara fisik tergeser ke samping, membuka tempat pengikatan jembatan silang aktin. Bagian aktin yang telah terpajan tersebur berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sebelumnya mendapat energi dari penguraian ATP menjadi ADP + Pi+ energi oleh ATPase miosin di jembatan silang. Pengikatan aktin dan miosin di jembatan silang menyebabkan jembatan silang menekuk, menghasilkan suatu geraka mengayun kuat yang menarik filamen tipis kearah dalam. Pergeseran dari semua filamen tipis yang mengelilingi filamen tebal memperpendek sarkomer ( kontraksi otot). Selama gerakan mengayun yang kuat tersebutADP dan Pidibebaskan dari jembatan silang. Perlekatan sebuah molekul ATP baru memungkinkan terlepasnya jembatan silang, yang mengembalikan bentuknya ke konformasi semula. Penguraian molekul ATP yang baru oleh ATPase miosin kembali memberikan energi bagi jembatan silang. Apabila Ca++ masih ada sehingga kompleks troponin-tropomiiosin tetap tergeser ke samping, jembatan silang kembali menjalani siklus pengikatan dan penekukan, menarik filamen tipis selanjutnya. Apabila tidak lagi terdapat potensial aksi lokal danCa++secara aktif telah kembali ke tempat penyimpanannya di kantung lateral retikulum sarkoplasma, kompleks troponin-tropomiosin bergeser kembalil ke posisinya menutupi tempat pengikatan jembatan silang aktin, sehingga aktin dan miosin tidak lagi berikatan di jembatan silang, dan filamen tipis bergeser kembali ke posisi istirahat seiring dengan terjadinya proses relaksasi.8Faktor-faktor Kelelahan OtotKelelahan otot dapat terjadi karena beberapa faktor. Yaitu karena kontraksi atau tonus yang terjadi terus menerus dalam waktu yang lama, istirahat otot yang kurang dan penumpukan asam laktat. Waktu istirahat otot yang terlalu sedikit padahal kontraksi otot berlangsung dalam waktu yang cukup lama, dapat mengakibatkan otot kehabisan energi ( ATP ). Jika otot tidak memiliki waktu yang cukup untuk memproduksi ATP atau energi yang baru, maka produksi ATP akan dialihkan dengan cara anaerob ( tidak membutuhkan O2 ). Produksi ATP atau energi dengan cara ini akan mengakibatkan penimbunan atau penumpukan asam laktat semakin banyak. Asam laktat merupakan hasil sampingan dari proses pemecahan glikogen yang mengakibatkan pegal linu atau kelelahan pada otot yang biasanya ditandai dengan lemas atau lelah pada tubuh. Asam laktat dapat diubah lagi menjadi glukosa dengan bantuan enzim-enzim yang ada di hati. Akan tetapi hanya sekitar 70% saja. Cara lain untuk mengurangi penumpukan asam laktat adalah dengan menambah pasokan oksigen ( O2) ke dalam darah. Kebutuhan oksigen ( O2 ) yang tinggi dapat menyebabkan nafas seseorang menjadi terengah-engah.9

Glikolisis AnaerobGlikolisis ini berlangsung dalam sarkoplasma, tidak memerlukan oksigen dan melibatkan perubahan 1 molekul glukosa menjadi 2 molekul asam piruvat. Otot dapat berkontraksi secara singkat tanpa memakai oksigen dengan menggunakan ATP yang dihasilkan melalui glikolisis anaerob. Glikolisis anaerob berlangsung cepat namun tidak efisien, karena hanya menghasilkan 2 molekul ATP per glukosa. Glikolisis dapat memenuhi kebutuhan ATP untuk kontraksi otot dalam waktu singkat jika persediaan oksigen tidak mencukupi. Proses gikolisis dalam keadaan anaerob terjadi pada sel yang tidak mengandung mitokondria misalnya sel eritrosit atau jaringan yang dalam keadaan anoksia. Asam laktat sebagai produk akhir dalam glikolisis anaerob ini. Penumpukan asam laktat pada sel otot dapat menyebabkan kekebasan otot.Asam laktat tersebut biasanya dapat dikeluarkan dari sel, mengikuti peredaran darah membentuk glukosa melalui glukoneogenesis di hepar atau di ginjal.10Peran Ca dalam KontraksiOtot rangka hanya berkontraksi ketika dirangsang oleh suatu neuron motoris. Ketika otot dalam kedaan istirahat, tempat pengikatan miosin pada molekul aktin ditutupi oleh protein regulasi tropomiosin. Kumpulan protein regulasi lainnya, kompleks troponin mengontrol posisi tropomiosin pada filamen aktin. supaya sel otot bisa berkontraksi, temat pengikatan miosin pada filamen aktin harus dibuka. Hal ini terjadi ketika ion kalsium berikatan dengan troponin, mengubah interaksi antara troponin dan tropomiosin. Pengikatan ion kalsium menyebabkan keseluruhan kompleks troponin-tropomiosin mengalami perubahan bentuk dan membuka tempat pengikatan miosin pada aktin. Peluncuran aktin dan miosin dapat terjadi dengan adanya kalsium. Ketika konsentrasi ion kalsium turun, tempat pengikatan aktin menjadi tertutup dan kontraksi akan berhenti.Ion kalsium diperlukan untuk mengubah konformasi tropomiosin dengan aktin setelah ion kalsium berikatan dengan troponin. Apabila konformasi aktin dengan tropomiosin berubah, 'sliding' atau peluncuran aktin dengan miosin dapat terjadi, sehingga otot dapat berkontraksi.11Penghantaran Impuls Serabut otot rangka dipersarafi oleh serat saraf besar dan bermielin yang berasal dari motoneuron besar pada kornu anterior medulla spinalis. Setiap serat saraf setelah memasuki bagian perut otot, normalnya bercabang dan merangsang tiga sampai beberapa ratus serabut otot rangka. Masing-masing ujung saraf membuat suatu taut, yang disebut taut saraf-otot, dengan serabut otot dekat pertengahan serabutnya. Potensial aksi yang dibangkitkan pada serabut otot oleh sinyal saraf menjalar menuju dua arah ke dua ujung serabut otot. Dengan pengecualian sekitar 2 persen seabut otot, hanya ada satu taut semacam ini per serabut otot.12KesimpulanNyeri pada pergelangan kaki tersebut di sebebkan oleh kelelahan otot dimana terjadi penumpukan asam laktat yang merupakan hasil produk metabolisme karbohidrat tanpa menggunakan oksigen (metabolisme anaerob), sehingga otot tidak bisa lagi bekerja secara normal dan menyebabkan kita merasakan kelelahan bahkan bisa menyebabkan nyeri.Daftar Pustaka1. Syaifuddin. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC 20012. Raven P. Atlas anatomi. Jakarta; Djambatan 20053. Putz R, Pabst R. Atlas anatomi manusia. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC 20064. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC 20025. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC 20026. Sujadi B. Biologi sains dalam kehidupan. Jakarta; Yudistira 20077. Karmana O. Cerdas belajar biologi. Jakarta; Grafindo Media Pratama 20048. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC 20019. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta; 200810. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC 200311. Cambell. Biologi edisi V jilid 3. Jakarta; Erlangga 200412. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC 2006

1 | Page