Upload
chindia-bunga
View
24
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nyeri dada
Citation preview
nyeri dada merupakan salah satu keluhan yang paling banyak ditemukan di klinik.
sebahagian besar penderita merasa ketakutan bila nyeri dada tersebut disebabkan oleh penyakit jantung ataupun penyakit paru yang serius.
agar diagnosa lebih cepat diarahkan, maka perlu juga lebih dulu mengenal macam – macam jenis nyeri dada yang disebabkan oleh berbagai penyakit lain.
diagnosa yang tepat sangat tergantung dari pemeriksaan fisik yang cermat, pemeriksaan khusus lainnya serta anamnesa dari sifat nyeri dada mengenai lokasi, penyebaran, lama nyeri serta faktor pencetus yang dapat menimbulkan nyeri dada.
NYERI DADA PLEURITIK
NYERI DADA NON PLEURITIK
POSTERIOR ATAU LATERAL
LOKASI SENTRAL
TAJAM SEPERTI DITUSUK
SIFAT MENETAPMENYEBAR KE TEMPAT LAIN
BATUK/BERNAPAS DALAM
FAKTOR MEMPERBERAT
MENAHAN NAFAS ATAU SISI DADA YANG SAKIT DIGERAKKAN
FAKTOR MEMPERINGAN
PARU KELAINAN SELAIN PARU:-JANTUNG-MUSKULOSKELETAL-JIWA DLL
Diagnosis Persen (%)Gastroesophageal disease 42 Gastroesophageal reflux Esophageal motility disorders Peptic ulcer GallstonesIschemic heart disease 31Chest wall syndromes 28Pericarditis 4Pleuritis/pneumonia 2Pulmonary embolism 2Lung cancer 1.5Aortic aneurysm 1Aortic stenosis 1Herpes zoster 1
Tabel 1 Diferensial Diagnosis Pasien masuk rumah sakit dengan nyeri dada
5
Condition Duration Quality Location Associated
Features
Angina Lebih
dari 2
dan
kurang
dari 10
menit
Tekanan,
sesak,
meremas
, berat,
terbakar
retrosternal
, sering
dengan
radiasi atau
nyeri
terisolasi di
leher, bahu
rahang,
atau lengan
kiri
Ditimbulkan
oleh
aktivitas,
paparan
dingin, stres
psikologi.
S4 gallop
atau
murmur
regurgitasi
mitral
selama sakit
Tabel 13-2 Fitur klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada AkutTabel 13-2 Fitur klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut
6
Angina tidak
stabil
10-20
menit
Mirip
dengan
angina
tetapi
sering
lebih
parah
Mirip
dengan
angina
Mirip
dengan
angina,
tetapi terjadi
dengan
tingkat
rendah atau
bahkan pada
saat
istirahat7
Condition Duration Quality Location Associated
Features
Infark
Miokard
Akut
bervariasi
sering
lebih dari
30 menit
Mirip
dengan
angina
tetapi
sering
lebih
parah
Mirip
dengan
angina
tidak hilang
dengan
nitrogliserin,
Mungkin
berhubunga
n dengan
gagal
jantung atau
aritmia
8
Condition Duration Quality Location Associated
Features
Condition Duration Quality Location Associated
Features
9
Stenosis aorta episode
berulang
seperti
yang
dijelaskan
untuk
angina
Seperti
angina
Seperti
angina
Late-peaking
systolic murmur
menjalar ke
arteri karotis
Pericarditis Jam ke
hari;
mungkin
episodik
tajam retrosternal
atau menuju
apeks
jantung,
dapat
menyebar
ke bahu kiri
Mungkin lega
dengan duduk
dan bersandar
Perikardial
friction rub
Diseksi
Aorta
Onset nyeri
tiba-tiba
tanpa henti
Sensasi
merobek ;
knifelike
dada depan,
sering
menjalar ke
punggung,
antara
tulang
belikat
Terkait dengan
hipertensi dan /
atau gangguan
jaringan ikat yang
mendasari,
misalnya, sindrom
Marfan,
murmur aorta,
Insufisiensi ,perikar
dia rub, tamponade
perikardial, atau
hilangnya denyut
nadi perifer 10
Condition Duration Quality Location Associated
Features
Emboli paru onset tiba-
tiba;
beberapa
menit
sampai
beberapa
jam
pleuritik Seringkali
lateral,
pada sisi
emboli,
Dispnea takipnea,
takikardia, dan
hipotensi
Hipertensi
pulmonal
bervariasi Tekanan Substernal Dispnea, tanda-tanda
peningkatan tekanan
vena termasuk edema
dan distensi vena
jugularis11
Condition Duration Quality Location Associated Features
Pneumonia
atau pleuritis
Bervariasi Pleuritik unilateral,
sering lokal
Dispnea, batuk,
demam, rales,
occasional rub
Pneumotoraks
spontan
onset
mendadak;
beberapa
jam
Pleuritik lateral ke sisi
dari
pneumotoraks
Dispnea,
penurunan suara
nafas pada sisi
pneumotoraks
Refluks
esofagus
10–60 min terbakar substernal,
epigastrium
diperburuk oleh
sikap berbaring
postprandial
Lega dengan
antasida12
Condition Duration Quality Location Associated
Features
Esofagus
spasme
2–30 min Tekanan,
sesak,
terbakar
Retrosternal Bisa menyerupai
angina
Ulkus
peptikum
berkepanjang
an
terbakar epigastrik,
substernal
Lega dengan
makanan atau
antasida
Penyakit
Kandung
empedu
berkepanjang
an
Terbakar,
tekanan
epigastrik,
kuadran
kanan atas,
substernal
Mungkin sesudah
makan
13
Condition Duration Quality Location Associated
Features
Penyakit
muskuloskele
tal
bervarias
i
Sakit Bervariasi Diperberat oleh
pergerakan
Dapat direproduksi oleh
tekanan lokal pada
pemeriksaan
Herpes zoster bervarias
i
Sharp atau
terbakar
distribusi
dermatom
al
ruam vesikular di daerah
sakit
Kondisi
emosional
dan kejiwaan
bervarias
i;
mungkin
singkat
bervariasi bervariasi;
mungkin
retrosterna
l
faktor-faktor situasional
dapat memicu gejala
Kecemasan atau depresi
sering ditemui 14
Condition Duration Quality Location Associated Features
Paru JantungGastrointestinalMuskuloskeletal Jiwa
PNEUMONIA PNEUMOTORAKS EFUSI PLEURA EMBOLI PULMONAL
I.EPIDEMIOLOGI
JENIS KELAMIN WANITA: PRIA 2:1 PRIA: WANITA 5:1 PRIA:WANITA 1:1 PRIA: WANITA 1:1
USIA USIA TUA 30-40 TAHUN DEWASA>ANAK USIA TUA>USIA MUDA
LINGKUNGAN DIRAWAT DI RS: PN. NOSOKOMIALANAK: PN.ASPIRASI
- - JARANG
FAKTOR RESIKO - ALKOHOL- MEROKOK- PENY KRONIK
JTG/PARU- OBSTRUKSI
BRONKUS- IMUNOSUPRESI- DRUG ABUSE
- FAKTOR GENETIK PADA PNEUMOTORAKS SPONTAN FAMILIAL
- POSTUR TINGGI DAN ASTENIKUS
- MEROKOK
- TBC- TUMOR - SUMBATAN
ALIRAN GETAH BENING DAN PEMBULUH DARAH
- TIRAH BARING LAMA
- GEMUK- VARISES- GAGAL
JANTUNG KONGESTIF
- LUKA BAKAR
PNEUMONIA PNEUMOTORAKS EFUSI PLEURA EMBOLI PULMONAL
II.ETIOLOGI PNEUMONIA KOMUNITI-Bakteri g. +ve
PNEUMONIA NOSOKOMIAL-Bakteri g. –ve
PNEUMONIA ASPIRASI- Bakteri anaerob
SPONTAN i.Primer (Idiopatik)ii.Sekunder
TRAUMATIKi.Bukan iatrogenic-Kecelakaan-Barotrauma
ii.Iatrogenik-Komplikasi dari tindakan medis
- Penumpukan cairan pleura di dalam rongga pleura akibat transudasi/eksudasi yang berlebihan.
- Pembentukan lebih dari penyerapan
- Pembentukan normal, penyerapan terganggu
Faktor predisposisi:-aliran darah lambat
-Kerusakan dinding vena
-Darah mudah membeku
III. GEJALA KLINIS
PNEUMONIA PNEUMOTORAKS
EFUSI PLEURA
EMBOLI PULMONAL
NYERI DADA - Pleuritik - Pleuritik – Pleuritik - Pleuritik
Demam + - + -
Sesak Napas + + + +
Batuk + + - -
Gejala lain - Hemoptisis- Muntah darah
- Bisa asimptomatik
- Gejala tergantung penyebab
- Mudah lelah- Sincope
PNEUMONIA PNEUMOTORAKS
EFUSI PLEURA EMBOLI PULMONAL
IV.TANDA KLINIS
Inspeksi Tertinggal sewaktu napas
Trakea deviasiAsimetriNapas tertinggalDada lebih cembung
Dada daerah yg terkena mencembungGerak napas daerah paru yg terkena berkurang
Pasien tampak sesak dan nyeri pada daerah dada.
Palpasi Vocal fremitus mengeras
Vocal fremitus melemah menghilang
Gerak napas tidak simetrisVocal fremitus mengeras
-
Perkusi Redup di area yang terkena
N @ hipersonor Daerah yg terkena terdengar redup
-
Auskultasi Bonkovesikuler-bronkial
N@takikardi Suara nafas melemah menghilang
Pleural friction rub (+)Suara bronchial mengeras
N@takikardiSuara napas cepat
ANGINA PEKTORIS INFARK MIOKARD PERIKARDITIS
I.EPIDEMIOLOGI
Jenis Kelamin L:P 2:1 L:P = 2:1 -
Usia 50-60 tahun (pria)65-75 tahun (wanita)
≥ 45 tahun (pria)≥ 55 tahun (wanita)
Menyerang semua usia
Lingkungan - - -
Faktor resiko - DM- Hipertensi- Merokok- Dislipidemia
- Merokok- Alkohol- Infeksi- Hipertensi
sistemik- Obesitas- < olahraga- DM
-
ANGINA PEKTORIS
INFARK MIOKARD
PERIKARDITIS
II.ETIOLOGI - Arterosklerosis
- Aorta insufisiensi
- Spasmus arteri koroner
- Anemi berat
Faktor pencetus:- Dingin- Diet- Stress
emosional- < bergerak- Merokok
- < suplai oksigen ke jantung
- Meningkatnya kebutuhan O2
- Infeksi virus- Infeksi
bakteri- Uremia- Trauma- Sindrom
pascainfark miokard
- Sindrom pasca perikardiotomi
- Neoplasma- Idiopatik
III. GEJALA KLINIS
ANGINA PEKTORIS INFARK MIOKARD PERIKARDITIS
NYERI DADAa) Lokasi
Substernal/ sedikit di kirinya Substernal / prekordial
b)Lama Nyeri <20 menit >30 menit Terus menerus
c)Sifat Nyeri Tumpul seperti tertindih Timbul tiba-tiba
d)Penjalaran Leher, rahang, bahu kiri, lengan dari jari2 bagian ulnar, pundak kiri.
- Berpindah2 ke belakang
e) Berhubungan aktivitas
+ + +
f)Hilang dengan istirahat
+ - -
g) Dipengaruhi pernapasan
- - +
Sesak Napas + + +
Demam - - +
ANGINA PEKTORIS
INFARK MIOKARD PERIKARDITIS
IV.TANDA KLINIS
Inspeksi - Pasien tampak sakit berat sambil memegang dadanya dengan kuat.
- Pasien tidak dapat menunjukkan lokasi nyeri secara spesifik.
- Tampak pucat, gelisah, berkeringat, sesak napas.
- Pasien tampak sakit dada dan sesak
Palpasi - -
Perkusi - - - Pembesaran jantung
Auskultasi S3/S4 dan/atau bising sistolik di apex mgkin terdengar saat serangan
S3/S4 atau murmurRonki bisa terdengar jika ada edema paru
- Pleural friction rub (+)
- Takikardi- Bunyi jantung
melemah
TRAUMA LOKAL (PATAH TULANG IGA, STERNUM)
KOSTOKONDRITIS
ANKYLOSING SPONDYLITIS
I.EPIDEMIOLOGI
Jenis Kelamin wanita>pria Pria>wanita
Usia 20-40 tahun Biasanya dimulai dari usia remaja sampai 40 tahun
Faktor resiko Riwayat penyakit AS dalam keluarga
II.ETIOLOGI KecelakaanOsteoporosis
1.Trauma berulang-kali di bagian dada2.Sering ISPA
III. GEJALA KLINIS
TRAUMA LOKAL (PATAH TULANG IGA,
STERNUM)
KOSTOKONDRITIS ANKYLOSING SPONDYLITIS
NYERI DADA
a) Lokasi Nyeri lokasi jelas (tajam) Nyeri di bagian tulang sternum, tulang iga 2-5 (sering)
Nyeri di sendikostovertebra dan persendiankostosternal dan manubrium sterni
b) Penjalaran Bahu/lengan sisi sakit, punggung, abdomen
c) Sifat Tajam
d) Faktor memperberat
bertambah dengan gerakan 1. Pergerakan dada2. Inspirasi dalam
batuk atau bersin
e) Faktor memperingan
1. Tidak mengerakkan dada
2. Inspirasi pelan3. Makan analgesik 4. kompres es dan/atau
hangat
f) Gejala lain 1. Gerakan dinding dada tidak simetris
2. tampak gerakan otot bantu pernafasan
3. perdarahan, perubahan bentuk dada, edema/bengkak, jejas dll
1. Demam2. Mual3. Berkeringat 4. Tenderness pada
kartilago kostokondral
1. nyeri tekan daerah costosternaljunction.2. Kaku & Nyeri pinggang3. Nyeri sendi lutut dan bahu
GERD AKALASIA ULKUS PEPTIKUM
I.EPIDEMIOLOGI
Jenis Kelamin Pria: Wanita 1:1 Pria: Wanita 1:1 Pria:wanita 2:1
Usia >40 tahun 20-60 tahun 40-60 tahun
Lingkungan Orang barat>orang Asia-Afrika
- -
Faktor resiko Makan atau minum makanan seperti:-Kopi-Alkohol-Coklat-Makanan berlemak
- Faktor keturunan- Stress emosional- Makan tidak
teratur dan terburu-buru
- Stress emosional- Faktor keturunan- Penggunaan
NSAID kronis- Minum alcohol- Merokok
II.ETIOLOGI - Obat-obatan antikolinergik,beta adrenergik, theofilin, opiat, dll
- Faktor hormonal (selama kehamilan peningkatan progesteron)
- Virus neurotropik- Tumor
intralumen- Obat
antikolinergik
- Bakteri (misalnya H. pylori)
- Obat (misalnya NSAID)
III. GEJALA KLINIS
GERD AKALASIA ULKUS PEPTIKUM
NYERI DADA
a) Lokasi Epigastrium Substernal Epigastrium tengah atau di punggung
b) Sifat Heartburn Menjalar ke blkg, bahu, rahang
Nyeri tumpul spt tertusuk
c) Faktor memperberat
Menelan Minum air dingin -
Disfagia + + -
Gejala lain - Mual atau regurgitasi
- Suara serak- Laringitis
- Berat badan menurun
- Regurgitasi
- Muntah- Konstipasi dan
perdarahan
IV. TANDA KLINIS
-
GANGGUAN ANXIETAS
GANGGUAN SOMATOFO
RMI.EPIDEMIOLOGIJenis Kelamin Wanita>laki2 Wanita>laki2
Usia Usia lanjut Usia muda
Lingkungan - -
Faktor resiko - -
GANGGUAN ANXIETAS
GANGGUAN SOMATOFORM
II.ETIOLOGI - Gangguan ini memiliki komponen genetik yang jelas
• Stres umum – Tomas Holmes dan
Richard Rahe menyusun Social Readjustment Rating scale
• Berisi 43 kejadian hidup dan bobot stresnya masing-masing
• Skor lebih dari 200 dalam setahun meningkatkan insidensi gang psikosomatik
• Stres psikis spesifik – Kondisi kepribadian
spesifik (mis Kepribadian Tipe A atau B) atau konflik bawah sadar
• Stres non spesifik yang kronik
GANGGUAN ANXIETAS GANGGUAN SOMATOFORM
III. GEJALA KLINIS
- Sistem urogenital - sebentar-sebentar
ingin kencing, - sulit kencing
- Sistem kardiovaskuler: Nyeri dada, gejala darah tinggi, keringat dingin, debaran jantung berdetak lebih kencang, sakit kepala, kaki dan tangan terasa dingin.
- Sistem gastrointestinalis: diare, kembung, lambung terasa perih, perasaan sebah, banyak angin di dalam perut, obstipasi
- Sistem respiratorius: gejala megap-megap tak dapat bernapas, dan hidung tersumbat.
Keluhan sesuai sistem:
-Sistem kardiovaskular(Nyeri dada, sesak napas, nyeri kepala)-Sistem pernapasan-Sistem gastrointestinal-Sistem musculoskeletal-Sistem endokrin
GANGGUAN ANXIETAS
GANGGUAN SOMATOFORM
IV.TANDA KLINIS
INSPEKSI - -
PALPASI - -
PERKUSI - -
AUSKULTASI - -
Pasien datang, harus dinilai pernapasan pasien dan status hemodinamik (ABC)
Jika salah satu terganggu, manajemen awal harus fokus pada menstabilkan pasien sebelum evaluasi diagnostik
Namun, jika pasien tidak memerlukan intervensi, maka terfokus pemeriksaan fisik, dan evaluasi laboratorium
37
Pemeriksaan fisik harus mencakup evaluasi tekanan darah pada kedua lengan dan pulsasi di kedua kaki
Perfusi rendah ekstremitas mungkin karena adanya diseksi aorta yang telah mengalir ke arteri cabang dari aorta
38
Inspeksi Bentuk dada, pergerakan dinding dada Trauma Lesi di kulit Retraksi Jarak spatium intercostal
39
Palpasi Pengembangan dinding dada Nyeri tekan Krepitasi Vokal fremitus
Perkusi Perkusi paru mulai dari supraklavikular Batas pengembangan paru Batas jantung
40
Auskultasi Auskultasi paru secara supraklavikula Suara dasar paru (vesikuler,
bronkhial/trakheal, bronkhovesikuler) Suara tambahan paru (Fine crackles,
Coarse crackles, Ronchi, Wheezing) Suara jantung (S1 dan S2, regularitas,
splitting, suara tambahan) Suara katup jantung (katup pulmoner,
katup aorta, katup trikuspid, katup bicuspid)
41
Sebuah EKG adalah tes penting bagi orang dewasa dengan nyeri dada yang tidak karena sebab traumatis. Pada pasien tersebut, keberadaan perubahan elektrokardiografi konsisten dengan iskemia atau infark dikaitkan dengan risiko tinggi infark miokard akut atau angina tidak stabil
42
Temuan
Prevalensi
Infark
miokard, %
angina
tidak stabil
%,
ST elevasi (≥1 mm) atau gelombang Q
pada EKG
79 12
Iskemia pada EKG (depresi ST 1 mm atau
gelombang T iskemik)
20 41
Tidak ada perubahan EKG sebelumnya
tetapi ada riwayat angina atau infark
miokard (sejarah serangan jantung atau
menggunakan nitrogliserin)
4 51
Tidak ada perubahan EKG sebelumnya
dan tidak ada riwayat angina atau infark
miokard (sejarah serangan jantung atau
menggunakan nitrogliserin)
2 14 43Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition
Lab rutin Penanda cedera miokard
Creatine kinase (CK), CK-MB Troponin jantung dan (I dan T) Mioglobin serum Protein C-reaktif (CRP) Myeloperoxidase B-tipe natriuretik peptida (BNP)
44