23
SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA OPERATOR BATCHING PLANT (BATCHING PLANT OPERATOR) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Tahun 2007 Nomor Regristrasi :

SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

  • Upload
    doanque

  • View
    259

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

OPERATOR BATCHING PLANT (BATCHING PLANT OPERATOR)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Tahun 2007

Nomor Regristrasi :

Page 2: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

1

KATA PENGANTAR

Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu Jabatan

Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk

kepentingan penempatan ke luar negeri diperlukan adanya perangkat standar yang dapat

mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi kebutuhan pasar sesuai dengan

kompetensinya.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan suatu hal yang sangat

penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja

sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi

disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para pelaku

pelaksana langsung dilapangan dan ahlinya dari jabatan kerja yang bersangkutan.

Selanjutnya finalisasi konsep SKKNI tersebut dilaksanakan dalam suatu Konvensi Nasional

yang melibatkan para Pakar dan Nara Sumber yang berkaitan dengan Jabatan Kerja

tersebut.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk Operator Batching Plant

pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

dan ketentuan yang diatur dengan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Nomor : Kep. 227 / MEN / 2003, tanggal 31 Oktober 2003 tentang cara Penetapan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan perubahannya No. KEP. 69/MEN/V/2004, tanggal

4 Mei 2004 untuk dapat digunakan sebagai acuan dalam pembinaan dan penetapan

persyaratan pada Jabatan tersebut dan berlaku secara nasional.

Diharapkan dengan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tersebut

dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan.

Disisi lain standar kompetensi kerja ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan

dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan Industri

Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat diperlukan.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, .............................................

Departemen Pekerjaan Umum

Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia

(Ir. Iwan Nursyirwan Diar Dipl. HE)

NIP. : 110018127

Page 3: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 2

A. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3

1. Latar Belakang ....................................................................................................... 3

2. Studi Penyusunan Standar Kompetensi ................................................................... 4

2.1 Studi Literatur .................................................................................................. 4

2.2 Penyusunan Standar Kompetensi setiap Jabatan Kerja .................................. 4

3. Penyusunan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) ...................... 5

3.1 Dasar Hukum dan Referensi .......................................................................... 5

3.2 Pengkodean Jabatan Kerja Sub Bidang Jalan dan Jembatan ......................... 5

3.3 Posisi Jabatan Kerja ...................................................................................... 7

3.4 Kegiatan Analisis Kompetensi ......................................................................... 7

3.5 Perumusan dan Konsensus ........................................................................... 7

B. JABATAN KERJA .......................................................................................................... 10

1. Nama Jabatan Kerja .............................................................................................. 10

2. Nomor Kode .......................................................................................................... 10

3. Uraian Jabatan Kerja ............................................................................................. 10

4. Syarat Jabatan Kerja ............................................................................................. 10

C. KOMPETENSI KERJA ................................................................................................. 10

D. URAIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI ............................................................................ 11

E. PENUTUP .................................................................................................................... 22

Page 4: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

3

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Undang-undang No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan

pelaksanaannya tersurat dan tersirat bahwa tenaga kerja yang melaksanakan

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat

keahlian dan atau keterampilan.

Keharusan memiliki “SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN ATAU KETERAMPILAN” :

mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang betul-betul dapat diandalkan.

Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (standar

baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas tenaga kerja jasa konstruksi.

Sesuai dengan Keputusan Dewan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi

Nasional (LPJKN) No. 71/KPTS/D/VIII/2001 : pasal 2 ayat (1). Tujuan sertifikat adalah

memberikan informasi objektif kepada para pengguna jasa bahwa kompetensi tenaga

kerja yang bersangkutan memenuhi bakuan kompetensi yang ditetapkan untuk

klasifikasi dan kualifikasinya, dan pasal 9 ; ayat (1) : Untuk setiap kualifikasi dalam suatu

klasifikasi harus dibuat bakuan kompetensinya secara jelas termasuk tata cara

mengukur.

Selain itu undang-undang nomor 13 tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, terutama

pasal 10 ayat (2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang

mengacu pada Standar Kompetensi Kerja.

Dua Undang-undang tersebut diatas menyebut tentang “kompetensi” yaitu suatu

ungkapan kualitas SDM yang terbentuk dengan menyatunya 3 ranah (domain) terdiri :

Ranah Pengetahuan (domain kognitif), Ranah Keterampilan (domain psychomotorik),

dan Ranah Sikap Perilaku (domain affektif), atau secara definitif pengertian kompetensi

ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan

metode dan teknik tertentu didukung sikap perilaku yang tepat, guna mencapai dan atau

mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan atau berkelompok dalam

penyelenggaraan tugas pekerjaan.

Jadi apabila seseorang atau berkelompok telah mempunyai kompetensi kemudian

dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, maka akan

dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan (X), yang

seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut : dalam kondisi (K) mampu

dan mau melakukan (X) sebanyak (Y) dengan kualitas (Z) selesai dalam tempo (T).

Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan terukur,

serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya

pekerjaan yang dapat menentukan daya saing

Page 5: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

4

2. Studi Penyusunan Standar Kompetensi

2.1 Studi Literatur

Kegiatan studi literatur mengacu sumber-sumber dari dalam negeri maupun luar

negeri antara lain :

1. Malaysia, dengan model NOSS (National Occupational Skill Standard) atau

SKPK (Standar Kemahiran Pekerjaan Kebangsaan).

2. ILO (International Labour Organization) dengan MOSS (Model Occupational

Skill Standard).

3. RMCS (Regional Model Competency Standard) dengan referensi utama dari

ITABs (Industry Training Advisory Bodies) dan ANTA (Australia National

Training Authority) Australia.

4. Indonesia, LPJKN (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional)

bekerja sama dengan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi.

Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia - Departemen

Pekerjaan Umum dengan pola gabungan dari MOSS dan RMCS

2.2 Penyusunan Standar Kompetensi Setiap Jabatan Kerja

Sesuai hasil studi literatur, konsep standar kompetensi mencakup semua aspek

kinerja tugas/ pekerjaan untuk membangun wawasan yang tidak terbatas hanya

kemampuan tugas secara sempit.

Empat komponen kompetensi utama yang perlu dikembangkan adalah :

1. Kemampuan dalam tugas (task skill)

2. Kemampuan mengelola tugas (task management skill)

3. Kemampuan mengatasi suatu masalah dengan tepat (contingency

management skill)

4. Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job/role environments

skill)

Sementara itu tidak semua unit terdiri dari semua keempat komponen tersebut

diatas dalam satu group unit, tetapi komponen kompetensi tersebut harus dicakup

secara efektif.

Empat komponen kompetensi dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda dari

format standar, misalnya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria unjuk

kerja, dan batasan variabel.

Page 6: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

5

3. Penyusunan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia)

3.1 Dasar hukum dan referensi penyusunan SKKNI adalah :

1. Undang-undang Nomor : 18, tahun 1999 tentang : Jasa Konstruksi beserta

peraturan pelaksanaannya.

2. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang : Ketenagakerjaan.

3. Keputusan Menteri NAKERTRANS.

a. No. Kep. 227/MEN/2003, tentang : Tata Cara Penetapan Standard

Kompetensi Kerja Nasional untuk format SKKNI.

b. No. Kep. 69/MEN/2004, tentang Perubahan Lampiran Kep.Men No. Kep.

277/MEN/2003 untuk uraian setiap unit kompetensi.

4. Kesesuaian CPC (Central Product Classification United Nation) – 1997, Katalog

BPS : 1160 Buku : 2, Harmonized System (HS) dengan 9 digit untuk

pengkodean dan acuan analisis detail struktur jasa konstruksi.

5. KJN (Kamus Jabatan Nasional) untuk pengkodean.

3.2 Pengkodean Jabatan Kerja

a. Pemberian Kode Jabatan Kerja

b. Pemberian kode unit kompetensi ditambah :

0 1 2 5 INA 0

Nomor Jabatan Kerja 2 digit nomor urut

Keahlian (1) Utama (1) setara KKNI – level VI Madya (2) setara KKNI – V Muda (3) setara KKNI – level IV

Keterampilan (2) Teknisi Senior (1) setara KKNI – level III Teknisi Yunior (2) setara KKNI – level II Tenaga Terampil (3) setara KKNI – level I

Nomor Jabatan Kerja 2 digit nomor urut

Fungsi Utama

Perencana (1)

Pelaksana (2)

Pengawas (3)

Bagian Sub Bidang

Untuk semua unsur Transportasi (0)

Jalan (1)

Jembatan (2)

Jalan Layang (3)

Jalan Terowongan (4)

Landasan Terbang (5)

Jalan Rel (6)

Sub Bidang :

Untuk semua Sub Bidang (0)

Untuk Transportasi (1)

Sumber Daya Air (2)

Sub Sektor / Bidang

Sipil (2)

Sektor

Jasa Konstruksi (5)

INDONESIA

0 0

Versi tahun pembuatan atau revisi, 2 digit

2 digit nomor urut unit kompetensi

0 0

0 0 02

0

Page 7: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

6

KKNI

K AHLI

VI UTAMA

E

A

H

AHLI

V L MADYA

I

A

AHLI

IV N MUDA

K

III E TEKNISI

T SENIOR

E

R

A

M TEKNISI

II P YUNIOR

I

L

A

N TENAGA

I TERAMPIL

JAKONS

KUALIFIKASI

PLANT MANAGER

MAINTENANCE

SUPERVISOR

PRODUCTION

SUPERVISORLOGISTIC

KEPALA

UNIT MEKANIKKEPALA

UNIT ELEKTRIKKEPALA

UNIT

PRODUKSI

MEKANIK

LISTRIK

SENIOR

OPERATOR

BATCHING

PLANT

PEMBANTU

OPERATOR

OPERATOR

WHEEL LOADER

TIPIKAL ORGANISASI PERUSAHAAN

BATCHING PLANT

PEMBANTU

OPERATOR

QUALITY

QONTROL

CONTOH

MEKANIK

BATCHING PLANT

SENIOR

OPERATOR

FORK LIFTMEKANIK

LISTRIK

YUNIOR

MEKANIK

BATCHING PLANT

YUNIOR

3.3 Posisi Jabatan Kerja

Analisis kompetensi merupakan langkah utama untuk penyusunan “Standar

Kompetensi Kerja” bidang pekerjaan tertentu antara lain bidang pekerjaan

Pengoperasian Batching Plant dipersiapkan untuk pegangan atau tolok ukur

penilaian kapasitas kemampuan untuk menduduki jabatan kerja Operator

Batching Plant. Jabatan kerja dimaksud harus jelas dan pasti posisinya dalam

klasifikasi dan kualifikasinya, pada umumnya di lingkungan jasa konstruksi dapat

digambarkan seperti tipikal struktur organisasi sebagai berikut :

3.4 Kegiatan Analisis Kompetensi

Analisis kompetensi jabatan kerja selain menggunakan metodologi penelitian

literatur, dilakukan juga dengan metodologi : DACUM (Developing A Curriculum),

melalui proses workshop (lokakarya) yang dihadiri ahlinya atau pelaku langsung di

bidang substansi yang dianalisis, yang dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap, yaitu :

3.4.1 Workshop Tahap I

a. Dilaksanakan pada tanggal : 10 – 12 Mei 2007 di Bekasi.

b. Dilaksanakan pada tanggal : 11 – 13 Juni 2007 di Serang - Banten

3.4.2. Workshop Tahap II

Dilaksanakan pada tanggal : 16 – 18 Juli 2007 di Jakarta

Page 8: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

7

Nama - nama Pengarah, Fasilitator dan Nara Sumber sebagai berikut :

1. Pengarah :

Prijo Sambodo, M.Eng

Drs. Krisna Nur Miradi, M.Eng

Ir. Supangat, M.Eng

B. Abdurachman, M.Eng.Sc

Roesnadi, M.Eng

Pusbin KPK Dep. PU

Pusbin KPK Dep. PU

Pusbin KPK Dep. PU

PT. Virama Karya

PT. Virama Karya

2. Fasilitator / Curriculum Development :

Ir. Hidayat

Drs. Sugiri

PT. Virama Karya

PT. Virama Karya

3. Nara Sumber :

1) Ir. Suprayogi

2) Sih Susanto

3) Ahmad Khoeri Junaedi

4) Puguh Karseno

5) Indra Hendrawan

6) Misran

7) Abil Sitepu, ST

8) Sunardi

9) Ir. Ribut Wahyudi

10) Ade

11) Kiswantoro

12) Syaeful Anwar

13) Kusmadi

14) Rojiun

15) Suwito Seman

16) Abue Ahmad Buari

17) Supardi, B

18) Slamet

19) Iwan, S

20) Sidal

21) Yunus

22) Suyoto Barata

23) Sihono, ST

24) S. Sahlan Santoso

25) Ir. Amar Sukirno

PT. Adhimix Precast Indonesia

PT. Adhimix Precast Indonesia

PT. Adhimix Precast Indonesia

PT. Adhimix Precast Indonesia

PT. Adhimix Precast Indonesia

PT. Adhimix Precast Indonesia

PT. Duta Sarana Perkasa (Dusaspun)

PT. Duta Sarana Perkasa (Dusaspun)

PT. Arthamixerindo

PT. Arthamixerindo

PT. Arthamixerindo

PT. Arthamixerindo

PT. Arthamixerindo

PT. Arthamixerindo

PT. Yasa Patria Perkasa

PT. Yasa Patria Perkasa

PT. Yasa Patria Perkasa

PT. Jaya Readymix

PT. Jaya Readymix

PT. Perkasa Adipura Sembada

PT. Perkasa Adipura Sembada

Praktisi Perusahaan Batching Plant

Praktisi Perusahaan Batching Plant

Praktisi Perusahaan Batching Plant

Universitas Krisnadwipayana

Page 9: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

8

26) Ir. Lestari, MT

27) Ir. Darjo Djaenudin, BE

28) Ahmad Jalaludin

29) Andi Supriyadi, ST

30) Ir. Sumarno, MSi

31) Dody Priatna, ST

32) Suyatno

33) Tubagus Saefudin

34) Heri Sutana

35) Dedi Djahudi

36) Undang Misja

37) Edwin MS Zuhri, ST

38) Hartono, ST

39) Eka Mery

Dinas PU Prov. Banten

Dinas PU Prov. Banten

Dinas PU Prov. Banten

Subdin Bina Marga DPU Prov. Banten

Dinas PU Prov. Banten

BBWS Cidanau, Ciujung, Cidurian

BBWS Cidanau, Ciujung, Cidurian

Dinas PU Prov. Banten

Dinas PU Prov. Banten

Subdin Bina Marga DPU Prov. Banten

Subdin Bina Marga DPU Prov. Banten

Subdin Bina Marga DPU Prov. Banten

Subdin Bina Marga DPU Prov. Banten

Dinas PU Prov. Banten

3.5 Perumusan dan Konsensus

Setelah dilakukan workshop (loka karya) dapat dihasilkan dan dirumuskan :

- Uraian jabatan

- Pekerjaan-pekerjaan

- Setiap pekerjaan diurai tugas-tugasnya

- Setiap tugas diurai langkah-langkah kerjanya

- Setiap langkah kerja dikaji kriteria-kinerjanya dan persyaratan kompetensi yaitu

kebutuhan pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku

Rumusan hasil workshop tersebut sebagai acuan menyusun SKKNI dengan pola

gabungan pola MOSS (Model Occupational Skill Standard) dan pola RMCS

(Regional Model Competency Standard).

Transformasi hasil workshop dalam penyusunan SKKNI dirumuskan sebagai

berikut:

- Pekerjaan sebagai : Unit Kompetensi

- Tugas sebagai : Elemen Kompetensi

- Langkah Kerja, dirumuskan menjadi Kriteria Unjuk Kerja.

Pembahasan dan konsensus SKKNI melalui Konvensi Nasional dilaksanakan :

- Pada tanggal : 6,7 dan 9 Agustus 2007 di Bekasi.

- Tim Pengarah, Tim Presenter dan Tim Teknis Konvensi.

Page 10: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

9

I. Tim Pengarah

1. Ir. Djoko Subarkah, Dipl.HE

2. DR. Ir. Soenarno, MSc

3. DR. (Eng) A Hafied A Gany,MSc, IPU

4. B. Abdurachman, M.Eng.Sc

5. Ir. Ronny Trianggono, MM

6. DR. Endang Pipin Tachyan, ME

Pusbin KPK Dep. PU

Profesional Teknik Sipil

Dep. PU

PT. Virama Karya

PT. Virama Karya

Dep. PU

II. Tim Pelaksana

1. Ir. Drs Asrizal Tatang

2. Drs. Krisna Nur Miradi, ME

3. Ir. Sumaryanto, MM

4. Roesnadi, ME

5. Hafis Qiswiny Zarkasyi, SE

6. Herry Buchairi

Dewan Pengurus LPJKN

Pusbin KPK Dep. PU

Bapel LPJKN

PT. Virama Karya

Bapel LPJKN

PT. Virama Karya

III. Presenter / Curricullum Devepolment

1. Ir. Hidayat

2. Drs. Sugiri

PT. Virama Karya

PT. Virama Karya

IV. Tim Teknis Konvensi

- Ketua kelompok :

Abil Sitepu, ST

- Anggota :

1) Ir. Lestari, MT

2) Ir. Sarimun, CES

3) Ir. Amar Sukirno

4) Irika Widiastuti, MT

5) Hotben Sinaga

6) Ir. Gusti Hermasyah

7) Ir. Ribut Wahyudi

8) Sihono, ST

9) Ahmad Khoeri Junaedi

10) Sih Susanto

11) Suwito Siman

12) Kiswantoro

13) Syaiful Anwar

14) Slamet

15) Marzuki, F

16) Suyoto Bharata

17) Sahlan Santoso

PT. Duta Sarana Perkasa

Dinas PU Prov. Banten

Pusdiklat, Dep. PU

Universitas Krisnadwipayana

Universitas Negeri Jakarta

APPAKSI

ASTTI

PT. Hutama Karya-Beton

PT. Piranti Karya Prima

PT. Adhimix Precast Indonesia

PT. Adhimix Precast Indonesia

PT. Yasa Patria Perkasa

PT. Arthamixerindo

PT. Arthamixerindo

PT. Jaya Readymix

PT. Jaya Readymix

PT. Piranti Karya Prima

PT. Piranti Karya Prima

Page 11: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

10

B. JABATAN KERJA

1. Nama Jabatan : Batching Plant Operator (Operator Batching Plant )

2. Nomor Kode : INA. 5200.222.08

3. Uraian Jabatan : Mengoperasikan batching plant dengan benar dan aman,

melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan prosedur dan

membuat laporan operasi.

4. Persyaratan Jabatan

a. Pendidikan minimal : SLTA sederajat

b. Pengalaman Kerja : - SMK jurusan mesin / listrik / sipil : telah mengoperasikan

batching plant minimal 1000 jam

- SMU/ sederajat : telah mengoperasikan batching plant

minimal 2500 jam

c. Kesehatan : Sehat fisik dan mental, dinyatakan dengan keterangan

dokter

d. Sertifikat : Memiliki Sertifikat Kompetensi Teknisi Senior Operator

Batching Plant

C. KOMPETENSI KERJA

Kompetensi Kerja terdiri dari :

No. No. Kode Unit Kompetensi

I

1.

KOMPETENSI UMUM INA.5200.222.08.01.07

Menerapkan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan pengendalian dampak lingkungan selama melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian batching plant

II

1.

2.

3.

KOMPETENSI INTI INA.5200.222.08.02.07 INA.5200.222.08.03.07 INA.5200.222.08.04.07

Melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan prosedur Mengoperasikan batching plant sesuai dengan prosedur. Membuat laporan operasi

III

KOMPETENSI PILIHAN/ KHUSUS

__

Page 12: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

11

D. URAIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI

Uraian unit-unit kompetensi sebagai berikut:

KODE UNIT : INA.5200.222.08.01.07

JUDUL UNIT : Menerapkan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan pengendalian dampak lingkungan selama melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian batching plant

DESKRIPSI UNIT

: Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk menerapkan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan pengendalian dampak lingkungan selama pemeliharaan dan pengoperasian batching plant

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Memakai Alat

Pelindung Diri (APD) sesuai standar K3

2. Memeriksa dan

menggunakan perlengkapan keselamatan kerja

3. Melaksanakan

pemeliharaan dan pengoperasian batching plant dengan prosedur yang aman

1.1 1.2 1.3 1.4 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 3.1 3.2 3.3 3.4

Alat Pelindung Diri (APD) diperiksa dari kemungkinan rusak atau ketidak sesuaiannya dengan standar K3 (tidak laik pakai) Pakaian kerja dipakai selama operator melakukan pengoperasian dan pemeliharaan batching plant Safety shoes dan helmet dipakai selama operator melakukan pengoperasian dan pemeliharaan batching plant Masker, ear plug, kaca mata dan sarung tangan dipakai sesuai dengan kondisi kerja. Alat pemadam kebakaran diperiksa ketersediaannya dan diperiksa batas waktu pakainya untuk meyakinkan belum kadaluarsa. Kotak P3K diperiksa penempatan dan kelengkapan isinya. Alat pemadam kebakaran digunakan bila terjadi kebakaran sesuai dengan prosedur memadamkan kebakaran Obat-obatan digunakan sesuai prosedur untuk tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan Emergency lamp diperiksa ketersediaan dan fungsinya Kondisi lingkungan kerja diperiksa dari kemungkinan adanya bahan yang dapat menimbulkan bahaya. Tempat pijakan (lantai dan tangga) diperiksa dari kemungkinan adanya material yang akan membahayakan operator (jatuh / tergelincir) Naik dan turun pada alat melalui tangga dilakukan dengan benar sesuai dengan prosedur (tiga titik tumpu anggota tubuh dan menghadap ke alat) Peraturan dan rambu-rambu keselamatan kerja dipatuhi selama melakukan pemeliharaan dan pengoperasian untuk keselamatan operator, alat dan lingkungan kerja

Page 13: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

12

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

4. Melaksanakan

pengendalian dampak lingku-ngan selama pemeliharaan dan pengopera-sian batching plant

4.1 4.2 4.3 4.4

Kondisi lingkungan kerja diperiksa dari kemungkinan adanya potensi pencemaran lingkungan Pan mixer, bin, silo dan komponen lain diperiksa dari kemungkinan adanya kebocoran material beton Lantai tempat pengisian beton diperiksa dari kemungkinan adanya beton yang tercecer Kondisi dan fungsi dust collector diperiksa untuk memastikan berfungsi dengan baik

BATASAN VARIABEL

1. Kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja berkelompok

2. Alat Pelindung Diri dan perlengkapan keselamatan kerja yang memenuhi persyaratan

(standar K3) telah disiapkan

3. Prosedur pemeliharaan dan pengoperasian yang menjadi pedoman pelaksanaan

pemeliharaan dan pengoperasian dengan aman telah tersedia.

4. Peraturan, pedoman dan ketentuan terkait dengan K3 dan pengendalian dampak

lingkungan telah tersedia

PANDUAN PENILAIAN

1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan

di bidang :

1.1 Penggunaan Alat Pelindung Diri

1.2 Pelaksanaan pemeliharaan dan pengoperasian unit alat/plant dengan aman

1.3 Pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan di tempat kerja

2. Konteks penilaian

2.1 Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja

2.2 Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja

2.3 Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)

3. Aspek penting penilaian

Aspek yang harus diperhatikan :

3.1 Tertib dalam menerapkan ketentuan K3 dan pengendalian dampak lingkungan di

tempat kerja

3.2 Tertib dalam memakai Alat Pelindung Diri

3.3 Disiplin dalam melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian batching plant batu

dengan prosedur yang aman

4. Kaitan dengan unit kompetensi lain

Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi operator batching

plant, yaitu terkait dengan unit :

4.1 Melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan prosedur

4.2 Mengoperasikan batching plant sesuai dengan prosedur

Page 14: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

13

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

KINERJA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi

Mengkomunikasikan ide dan informasi

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok

Menggunakan ide dan teknik matematika

Memecahkan masalah

Menggunakan teknologi

1

1

2

2

1

1

1

Page 15: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

14

KODE UNIT : INA.5200.222.08.02.07

JUDUL UNIT : Melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan prosedur

DESKRIPSI UNIT

: Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melaksanakan pemeliharaan harian sebelum mengoperasikan batching plant sesuai dengan prosedur.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasi

komponen utama yang harus diperiksa dan melakukan pemeriksaan keliling (walk around inspection)

2. Memeriksa

konveyor dan perlengkapannya

3. Memeriksa

bucket (skip) trolley dan perlengkapannya (jika ada)

4. Memeriksa

kondisi pan mixer (jika ada)

1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 2.1 2.2 2.3 3.1 3.2 3.3 4.1

Komponen utama diidentifikasi untuk dipastikan telah diperiksa/dipelihara sebelum batching plant dioperasikan Semua baut-baut diperiksa dari kemungkinan kendor atau rusak yang akan mengganggu operasi atau keselamatan kerja. Semua titik / tempat pelumasan diperiksa dari kemungkinan adanya pelumas yang tercecer akibat kebocoran Kondisi anak tangga dan pegangannya diperiksa dari kemungkinan adanya kerusakan atau baut yang longgar atau hilang Kondisi panel monitor di ruang operator diperiksa dari kemungkinan adanya kerusakan sebelum batching plant dihidupkan. Jenis material pada setiap bin diperiksa untuk memastikan memenuhi job mix yang telah ditentukan Kondisi fisik sabuk (belt) dari konveyor diperiksa dari kemungkinan rusak/sobek atau masih adanya material yang masih melekat Rantai penggerak konveyor diperiksa kondisinya dari kemungkinan rusak atau kurang pelumasannya Roller (idler) diperiksa kondisinya dari kemungkinan rusak atau macet yang akan mengganggu kelancaran operasi konveyor Drum penarik trolley diperiksa dari kemungkinan rusak yang akan mengganggu kelancaran penyaluran material Tali baja diperiksa kondisinya dari kemungkinan adanya kerusakan dan kekurangan pelumasannya Bucket (skip) diperiksa dari kemungkinan adanya kerusakan dan adanya material yang masih tersisa Mixing arms dan mixing shoes diperiksa dari kemungkinan rusak / aus dan dari adanya baut pengikat yang rusak atau longgar serta adanya beton yang masih melekat pada komponen tersebut

Page 16: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

15

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

5. Memeriksa

kondisi alat timbang/ukur

4.2 4.3 4.4 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5

Bagian dalam dari pan mixer khususnya dinding mixer diperiksa kondisinya dari kemungkinan adanya kerusakan atau masih adanya kotoran / sisa beton Baut pengikat motor penggerak dan pengikat gear reducer diperiksa dari kemungkinan longgar atau hilang Pintu (gates) pan mixer diperiksa kondisinya dari kemungkinan rusak atau macet untuk menjaga kelancaran proses produksi Gelas ukur diperiksa kondisinya untuk dapat menghasilkan pembacaan ukuran dan jumlah air atau additive yang tepat sesuai dengan job mix Load cell diperiksa kondisinya dan posisinya untuk memastikan dalam kondisi baik / normal Penggantung load cell diperiksa kondisinya untuk memastikan masih terpasang dengan baik Link timbangan diperiksa untuk memastikan load cell dapat berfungsi dengan benar Bin (hopper) penampung material yang akan ditimbang diperiksa kondisinya untuk memastikan tidak ada kebocoran atau kemacetan gate

BATASAN VARIABEL

1. Kompetensi ini harus diterapkan dalam satuan kerja berkelompok 2. Prosedur pemeliharaan batching plant yang menjadi pedoman pemeliharaan harian

harus tersedia. 3. Konsultasi dengan unit kerja terkait lain dalam kegiatan pemeliharaan harian batching

plant. PANDUAN PENILAIAN

1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang : 1.1 Pemeliharaan harian sebelum mengoperasikan batching plant 1.2 Disiplin dalam menerapkan prosedur pemeliharaan harian 1.3 Ketelitian dalam melaksanakan setiap langkah pemeliharaan harian

2. Konteks penilaian 2.1 Unit ini dapat dinilai didalam maupun diluar tempat kerja 2.2 Penilaian harus mencakup peragaan praktek di tempat kerja maupun melalui

simulasi 2.3 Unit ini harus didukung serangkaian metode untuk menilai pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)

3. Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Pelaksanaan pemeliharaan batching plant dengan benar sesuai dengan prosedur 3.2 Penerapan keselamatan kerja selama pelaksanaan pemeliharaan harian

Page 17: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

16

4. Kaitan dengan Unit Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi operator batching plant yaitu terkait dengan : 4.1 Menerapkan K3 dan pengendalian dampak lingkungan selama pemeliharaan dan

pengoperasian batching plant 4.2 Melaksanakan pengoperasian batching plant sesuai dengan prosedur 4.3 Membuat laporan operasi

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

KINERJA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi

Mengkomunikasikan ide dan informasi

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok

Menggunakan ide dan teknik matematika

Memecahkan masalah

Menggunakan teknologi

1

2

2

2

1

1

1

Page 18: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

17

KODE UNIT : INA.5200.222.08.03.07

JUDUL UNIT : Mengoperasikan batching plant sesuai dengan prosedur

DESKRIPSI UNIT

: Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk mengoperasikan batching plant sesuai dengan prosedur

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengidentifikasi

komponen utama dan melaksanakan persiapan sebelum operasi

2. Melakukan

penimbangan dan penyaluran material beton

3. Melakukan

penyaluran beton ke dalam alat angkut

1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 2.1 2.2 2.3 2.4 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5

Komponen utama batching plant dipastikan kesiapan operasinya sebelum menghidupkan batching plant dengan memeriksa kembali hasil pemeliharaan harian (check list) Tegangan listrik pada panel listrik diperiksa untuk meyakinkan bahwa tegangan listrik telah mencukupi sesuai dengan kebutuhan operasi Tekanan udara pada sistem pneumatik diperiksa untuk memastikan tekanannya telah mencukupi sesuai dengan kebutuhan operasi Komponen batching plant dihidupkan sesuai prosedur Fungsi dan kondisi semua indikator pada panel monitor diperiksa setelah batching plant dihidupkan Semua komponen operasi batching plant dicoba gerakannya untuk memastikan dapat berfungsi dengan baik Setiap adanya kelainan pada indikator dan komponen operasi dilaporkan kepada atasan langsung untuk perbaikan Kondisi material di dalam setiap bin dan semen di dalam silo diperiksa untuk memastikan kecukupannya Penimbangan material beton dilakukan sesuai dengan job mix yang telah ditentukan Material yang telah ditimbang disalurkan ke dalam pan mixer atau truck mixer sesuai dengan prosedur (urutannya) Pencampuran (mixing) material beton di dalam pan mixer dilakukan sesuai dengan prosedur Ketepatan posisi alat angkut terhadap corong (chute) dari mixer dipantau secara terus menerus untuk mencegah tercecernya beton keluar dari alat angkut Putaran drum truck mixer dipantau agar selalu berada pada putaran yang telah ditentukan Aba-aba/tanda untuk mengeluarkan beton dari pan mixer diberikan agar setiap petugas terkait memusatkan perhatian pada penyaluran beton Beton dari pan mixer disalurkan ke dalam alat angkut sesuai dengan prosedur Aba-aba/tanda diberikan, bahwa penyaluran beton sudah selesai

Page 19: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

18

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

4. Melakukan pemeliharaan selama pengoperasian batching plant

5. Melakukan

pemeliharaan setelah selesai pengoperasian batching plant

4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7

Kondisi semua indikator pada panel instrumen dipantau untuk memastikan berfungsi dengan baik Penyaluran material dari setiap bin dipantau kondisinya untuk memastikan dapat berlangsung dengan lancar tanpa hambatan Penyaluran semen dari silo ke hopper penimbang dipantau untuk memastikan dapat berlangsung dengan lancar tanpa hambatan Penyaluran air dan aditif ke dalam pan mixer dipantau kondisinya untuk memastikan berjalan dengan lancar Sistem pneumatik/hidrolik dipantau untuk memastikan dapat berfungsi dengan baik Setiap ada kelainan pada komponen alat yang terjadi dilaporkan sesuai dengan prosedur Dalam kondisi darurat batching plant dimatikan sesuai dengan prosedur Pan mixer dibersihkan dari kemungkinan adanya beton yang masih melekat pada arm, shoes dan dinding pan mixer Lantai ruang operator dan tangga dibersihkan dari bahan / material yang berpotensi menimbulkan bahaya Konveyor dan bucket diperiksa kondisinya dari kemungkinan rusak atau masih adanya material/beton yang masih melekat Komponen yang mendapat pelumasan diperiksa dari kemungkinan adanya kebocoran setelah dioperasikan Sistem hidrolik/pneumatik diperiksa dari kemungkinan adanya kebocoran setelah dioperasikan. Batching plant dimatikan sesuai dengan prosedur setelah selesai pengoperasian Tekanan udara di dalam tabung kompresor dikosongkan untuk mencegah terjadinya kondensasi di dalam sistem pneumatik

BATASAN VARIABEL

1. Kompetensi ini harus diterapkan dalam satuan kerja berkelompok 2. Prosedur pengoperasian batching plant telah tersedia 3. Koordinasi dengan unit kerja lain yang terkait dalam kegiatan pengoperasikan batching

plant. 4. Ketentuan jenis beton yang akan diproduksi berdasarkan job mix telah tersedia PANDUAN PENILAIAN

1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan di bidang : 1.1 Pengoperasian batching plant telah sesuai dengan prosedur 1.2 Pemeliharaan selama dan setelah pengoperasian batching plant 1.3 Penerapan keselamatan kerja dan pengendalian dampak lingkungan

Page 20: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

19

2. Konteks penilaian : 2.1 Unit ini dapat dinilai didalam atau diluar tempat kerja 2.2 Penilaian harus mencakup peragaan praktek baik di tempat kerja maupun melalui

simulasi 2.3 Unit ini harus didukung serangkaian metode untuk menilai pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)

3 Aspek penting penilaian Aspek yang harus diperhatikan : 3.1 Urutan menghidupkan batching plant sesuai prosedur 3.2 Pelaksanaan pemeliharaan setelah batching plant dihidupkan, selama dan setelah

batching plant dioperasikan 3.3 Pelaksanaan penimbangan material beton sesuai dengan job mix yang telah

ditentukan dan penyalurannya ke dalam pan mixer/truck mixer 3.4 Pelaksanaan pencampuran beton di dalam pan mixer 3.5 Pelaksanaan penyaluran beton ke dalam alat angkut 3.6 Penerapan keselamatan kerja selama pemeliharaan dan pengoperasian batching

plant 3.7 Penerapan pencegahan pencemaran di lingkungan kerja

4 Kaitan dengan Unit Unit ini mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi operator batching plant yaitu terkait dengan : 4.1 Menerapkan K3 dan pengendalian dampak lingkungan selama pemeliharaan dan

pengoperasian batching plant 4.2 Melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan prosedur 4.3 Membuat laporan operasi

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi

Mengkomunikasikan ide dan informasi

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok

Menggunakan ide dan teknik matematika

Memecahkan masalah

Menggunakan teknologi

2

2

2

2

2

1

2

Page 21: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

20

KODE UNIT : INA.5200.222.08.04.07

JUDUL UNIT : Membuat laporan operasi

DESKRIPSI UNIT

: Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk membuat laporan operasi

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Membuat

laporan harian operasi pada form laporan yang telah ditetapkan

2. Mengisi laporan

K3 pada format yang telah ditetapkan

3. Menyampaikan

laporan kepada atasan langsung

1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 3.1 3.2 3.3

Laporan kondisi alat dibuat dengan cara mengisi form laporan yang telah ditetapkan setiap hari Laporan jam operasi alat dibuat dengan cara mengisi form laporan yang telah ditetapkan setiap hari Laporan penggunaan bahan / material yang digunakan dibuat dengan cara mengisi form laporan yang telah ditetapkan setiap hari. Laporan hasil produksi dibuat dengan cara mengisi form laporan yang telah ditetapkan setiap hari Laporan kondisi lingkungan / cuaca dibuat dengan cara mengisi form laporan yang telah ditetapkan setiap hari Serah terima penggantian shift dilakukan dengan membuat laporan / berita acara yang ditanda tangani kedua pihak (shift pertama dan shift berikutnya) Laporan potensi kecelakaan kerja selama pemeliharaan dan pengoperasian batching plant dibuat dengan cara mengisi form laporan yang telah ditetapkan Laporan pelaksanaan K3 dibuat dengan cara mengisi daftar simak yang telah ditetapkan Laporan potensi pencemaran lingkungan di tempat kerja dibuat dengan cara mengisi daftar simak yang telah ditentukan Laporan terjadinya kecelakaan kerja diberikan kepada petugas terkait secara lengkap dan benar Laporan kehilangan dibuat berdasarkan kondisi sebenarnya yang dituangkan dalam berita acara sesuai prosedur Laporan operasi diteliti ulang untuk memastikan kebenaran pengisiannya Laporan operasi ditandatangani setelah diyakini kebenaran pengisiannya Laporan operasi yang telah ditandatangani disampaikan kepada atasan langsung tepat waktu

BATASAN VARIABEL

1. Kompetensi diterapkan dalam satuan kerja berkelompok 2. Pedoman dan format pembuatan laporan harian operasi dan K3 telah tersedia 3. Konsultasi dengan unit kerja lain yang terkait dengan kegiatan pembuatan laporan harian

operasi dan K3

Page 22: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

21

PANDUAN PENILAIAN

1. Untuk mendemonstrasikan kompetensi, diperlukan bukti keterampilan dan pengetahuan dibidang : 1.1 Pembuatan laporan harian operasi, K3 dan pencegahan pencemaran lingkungan

kerja 1.2 Pengoperasian batching plant 1.3 Pemeliharaan harian batching plant

2. Konteks penilaian : 2.1 Unit ini dapat dinilai didalam maupun diluar tempat kerja 2.2 Penilaian harus mencakup peragaan praktek baik ditempat kerja maupun melalui

simulasi 2.3 Unit ini harus didukung serangkaian metode untuk menilai pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)

3. Aspek penting penilaian : Aspek yang harus diperhatikan 3.1 Kebenaran data yang diisikan pada format laporan 3.2 Disiplin dalam pengisian dan penyampaian laporan

4. Kaitan dengan Unit lain : Unit mendukung kinerja efektif dalam serangkaian unit kompetensi operator batching plant yaitu terkait dengan : 4.1. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan pengendalian dampak

lingkungan selama melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian batching plant 4.2. Melaksanakan pemeliharaan harian sesuai dengan prosedur 4.3. Mengoperasikan batching plant sesuai dengan prosedur

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

KINERJA

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisis informasi

Mengkomunikasikan ide dan informasi

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan

Bekerjasama dengan orang lain dan dalam kelompok

Menggunakan ide dan teknik matematika

Memecahkan masalah

Menggunakan teknologi

2

1

1

2

1

1

1

Page 23: SKKNI - Bina Konstruksibinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/skkni/_5eeef7ac727408dde7f... · pada Pekerjaan sub bidang Jalan dan Jembatan ini disusun dengan mengacu pada format

22

E. PENUTUP

SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) disusun berdasarkan suatu

proses yang telah dipolakan dengan urutan kegiatan yang logis dan jelas ketergantungan

satu dengan lainnya, sehingga seluruh proses harus dilalui sebelum sampai kepada

proses perumusannya.

Kegiatan dimulai dengan penetapan jabatan kerja yang kemudian dianalisis

kompetensinya melalui studi literatur dan dimantapkan dalam suatu workshop

(lokakarya) yang menghadirkan para pelaku langsung jabatan kerja yang dianalisis dan

atau para ahli dibidangnya, dimana dari setiap jabatan kerja dapat dirumuskan :

Uraian jabatan kerja

Pekerjaan-pekerjaan yang seharusnya dilakukan, kemudian setiap pekerjaan

ditransformasikan sebagai unit kompetensi

Setiap pekerjaan dianalisis tugas-tugasnya, setiap tugas ditransformasikan sebagai

elemen kompetensi

Setiap tugas dianalisis langkah-langkah kerjanya, kemudian dirumuskan sebagai

KUK (Kriteria Unjuk Kerja).

Proses selanjutnya adalah penganalisa setiap langkah kerja untuk menentukan kriteria

kinerjanya (performance criteria) yang menjadi tolok ukur penilaian, bahwa perumusan

langkah kerja telah dilakukan dengan benar dan dilakukan pengkajian persyaratan

kompetensinya yang dituangkan dalam persyaratan pengetahuan, keterampilan dan

sikap kerja yang dibutuhkan untuk melakukan setiap langkah kerja.

Berdasarkan hasil analisis kompetensi setiap jabatan kerja inilah SKKNI dapat disusun

dengan pola gabungan dari MOSS (Model Occupational Skill Standar) dan RMCS

(Regional Model Competency Standard).