Upload
obath
View
16.297
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Semua boleh download. konsultasi bisa di 081803156945
Citation preview
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pengertian Metodologi Penelitian
Metodologi yang dimaksud di sini adalah cara atau teknis pelaksanaan
penelitian di MI Nurul Huda Ging-Ging Bluto Sumenep Tahun Pelajaran
2008-2009 yang sedang dilaksanakan peneliti. Metodologi ini amat perlu
dirumuskan dengan jelas, mengingat bahwa suatu penelitian tanpa menempuh
cara atau prosedur yang tepat dan benar maka hasilnya tidak akan akurat
seperti apa yang diharapkan.
Metodologi berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti jalan
sampai. Sedangkan logos berarti Ilmu. Oleh karnanya dapat disimpulkan
bahwa metodologi adalah cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan
sebaik-baiknya untuk mengadakan sebuah proses baik itu penelitian ataupun
lainnya1.
Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan pencarian,
penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu
untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan
untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta
teknologi.2
Dari pengertian ini dapat dimengerti bahwa metodologi penelitian
merupakan suatu rangkaian atau tahapan kerja atau kegiatan yang harus
1 Kartini, kartono, Metode Penelitian, (Bandung: Mandar Maju, 1990), hal. 14
2 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Reneka Cipta, 1993), hal.23
43
44
ditempuh untuk dijadikan landasan melaksanakan kegiatan penelitian, yakni
untuk memperoleh suatu jawaban atau kesimpulan tentang suatu objek yang
diteliti. Atau dengan kata lain bahwa metodologi penelitian adalah suatu cara
atau alat untuk berbuat atau melakukan suatu penyelidikan terhadap suatu
masalah untuk kemudian dicarikan jawaban atau kesimpulan tentang objek
(masalah) yang diteliti.
B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif atau analisis data
statistik. Sedangkan sifatnya adalah korelasi yaitu mencari hubungan antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain.
Karena termasuk kategori penelitian korelasi maka variabel yang
dilibatkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu variabel X dan variabel
Y, yang termasuk variabel X adalah Partisipasi Masyarakat dan variabel Y
adalah Penyelenggaraan Pendidikan. Artinya penelitian ini berupaya
menghubungkan antara partisipasi masyarakat dengan penyelenggaraan
pendidikan di MI Nurul Huda Ging-Ging, Bluto, Sumenep.
C. Teknik Penentuan Subjek Penelitian
Sebelum peneliti mengemukakan bagaimana peneliti menentukan
subjek penelitian ini, terlebih dahulu peneliti akan mengupas secara sederhana
tentang istilah Populasi dan Sampel yang umum dipergunakan untuk
menyebut subjek dalam sebuah penelitian.
45
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (semua elemen
yang ada di dalam wilayah penelitian. Oleh karenanya, apabila seorang
peneliti ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,
maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau
penelitiannya disebut dengan studi populasi atau studi sensus.3
Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi yang kami maksud
dalam penelitian ini adalah 120 orang wali murid dan 30 anggota kemite
sekolah di Madrasah Nurul Huda Ging-Ging, Bluto Sumenep, yang jika
diakumulasikan berjumlah 150 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan mewakili
keseluruhan populasi tersebut. Oleh karenanya peneliti yang hanya
meneliti sebagian saja dari populasi untuk pada akhirnya digunakan untuk
menggeneralisir seluruh populasi, dinamakan penelitian sampel.4
Pengambilan sampel ini bisa dilakukan ketika populasi dirasa
terlalu banyak dan tidak memungkinkan efektifnya sebuah penelitian.
Jelasnya, ketika jumlah populasi di bawah 100 maka semua populasi harus
diteliti, akan tetapi jika melebihi 100 maka peneliti dibolehkan hanya
meneliti sampel yang besarnya antra 10-15 % atau 20-25% atau bahkan
lebih besar, tegantung kepada: a) Kemampuan peneliti dari segi dana,
3 Suharsimi Arikunto, Prsedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2002), hlm. 108. 4 Ibid, hlm. 109.
46
waktu dan tenaga; b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap
subjek; c) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.5
Dari pengertian-pengertian tentang populasi dan sampel di atas,
peneliti kemudian mengambil sample dari keseluruhan populasi sebanyak
75 orang (50%) dengan menggunakan metode stratified proporsional
random sampling. Peneliti mengambil sampel masing-masing 50% dari
kelompok populasi yang sebelumnya telah peneliti kelompokkan sesuai
dengan jenis populasi. Pengelompokan dan pengambilan sampel tersbut
bisa dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1
Keadaan populasi dan sampel penelitian
No Varian populasi Populasi Sampel
01 Wali murid 120 60
02 Anggota komite sekolah 30 15
Sumber: litbang MI Nurul Huda Ging-Ging
D. Teknik Pengumpulan Data
Setiap teknik pengumpulan data, baik itu angket, wawacara, observasi
maupun dokumentasi, sama-sama mempunyai kekurangan dan kelebihan
masing-masing. Oleh karenanya untuk memperkecil kemungkinan ketidak
akuratan dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik sekaligus
dengan harapan antara satu dengan yang lainnya dapat saling melengkapi.
Teknik yang peneliti gunakan antara lain adalah:
5 Ibid, hlm. 112
47
1. Observasi
Dalam sebuah penelitian, observasi manjadi bagian hal terpenting
yang harus dilakukan oleh peneliti. Sebab dengan observasi keadaan
subjek maupun objek penelitian dapat dilihat dan diraskan langsung oleh
seorang peneliti. Menurut Suharsimi Arikunto, dalam tinjauan psikologis,
observasi adalah kegiatan pemuatan terhadap suatu objek dengan
menggunakan seluruh panca indera, baik menggunakan penglihatan,
penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Teknik ini dapat
dilakukan dengan dua cara yang kemudian digunakan untuk menyebut
jenis observasi. Pertama, observasi non-sistematis. Dilakukan oleh
pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan. Kedua,
observasi sistematis. Dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai
instrumen pengamatan.6
Perlu diakui metode ini mempunyai kelebihan dan kelemahan. Di
antara kelebihan-kelebihan yang dimiliki metode observasi ini adalah :
a. Merupakan alat yang langsung untuk menyelidiki bermacam-
macam gejala. Banyak aspek tingkah laku manusia dapat diselidiki
melalui jalan observasi langsung.
b. Untuk Subjek yang diselidiki observasi lebih sedikit tentunya. Bagi
orang yang selalu sibuk, mungkin tidak keberatan untuk diamati,
tetapi berkeberatan untuk mengisi jawaban-jawaban dalam
koesioner.
c. Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu
gejala.
d. Tidak tergantung pada Self - Report.
e. Banyak kejadian penting yang tidak dapat diperoleh dengan
pengamatan lansung.
6 Ibid, hlm. 133
48
Selain kelebihan tersebut, metode observasi ini memiliki juga
kelemahan, adapun kelemahan dari metode ini adalah:
a. Banyak kejadian-kejadian yang tidak dapat dicapai dengan
observasi langsung misalnya kehidupan pribadi seseorang yang
sangat rahasia.
b. Mengetahui bila diselidiki, para observer mungkin juga untuk
maksud-maksud tertentu, dengan sengaja akan menimbulkan kesan
- kesan yang menyenangkan atau bahkan sebaliknya pada observer.
c. Timbulnya suatu kejadian tidak selalu dapat diramalkan, sehingga
observer dapat hadir untuk mengobservasi kejadian itu.
d. Tugas observer menjadi terganggu pada waktu-waktu ada peristiwa-
peristiwa yang tidak terduga-duga, seperti keadaan cuaca. e. Terbatasi oleh lamanya kelangsungan kejadian yang
bersangkutan.7
Mengamati bukanlah sekedar menatap atau memperhatikan benda,
kejadian atau pengalaman lewat mata. Dengan metode apapun,
pengumpul data harus dilatih terlebih dahulu, agar data yang diperoleh
sesuai dengan harapan, untuk metode observasi ini sebagai jawaban atas
kelemahan yang dimiliki maka sebagai observer hendaknya melaksanakan
observasi secara objektif, tidak dipengaruhi oleh keinginan pengamat atau
observer.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik ini pada fase
studi pendahuluan untuk memperoleh iformasi umum tentang objek dan
subjek penelitian. Hasil studi pendahuluan ini peneliti gunakan sebagai
pijakan dalam memilih masalah dan merumuskannya. Di samping itu
hasil observasi ini juga peneliti gunakan untuk menyusun latar belakang
penelitian ini.
7 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta, 1976),
hlm. 155.
49
2. Angket
Angket adalah kumpulan pertanyaan yang diajukan secara tertulis
kepada seseorang, dalam hal ini disebut dengan responden. Adapun cara
menjawab dilakukan dengan cara tertulis pula.8 Dengan kata lain, angket
adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan yang
disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis.
Kelebihan dari metode pengumpulan data dengan menggunakan
angket ini adalah:
a. Praktis, dalam waktu singkat dapat memperoleh data yang banyak
sekalipun tempatnya berjauhan.
b. Ekonomis, terutama dari segi tenaga.
c. Responden dapat menjawab dengan terbuka atau leluasa tidak
terpengaruh dengan orang lain.
d. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
e. Dapat dibagikan secara serentak kepada reponden.
f. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden.
g. Dapat dibuat anonym sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab.
h. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah:
a. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas, tidak bisa mendapatkan
keterangan lebih lanjut.
b. Pertanyaan dalam angket biasanya bersifat agak kaku, tidak
kondisional dan tidak komonikatif.
c. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada
pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi
diberikan kembali kepadanya.
d. Seringkali sukar dicari validitasnya.
e. Walaupun dibuat anonym, kadang-kadang responden dengan
sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
f. Seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos.
8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., hlm.135
50
g. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-
kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.9
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik ini untuk
memperolah data primer berupa komponen-komponen penyelenggaraan
pendidikan dan bentuk-bentuk serta kadar kepedulian masyarakat
terhadap penyelenggaraan pendidikan .
Dilihat dari cara menjawabnya, teknik ini termasuk teknik angket
tertutup. Artinya, jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh peneliti sudah disediakan. Sehingga responden tinggal memilih di
antara alternatif jawaban yang teleh disediakan.
Adapun pilihan yang disediakan oleh peneliti terdiri dari tiga opsi
atau tiga alternatif jawaban yaitu:
a. Alternatif “a” = baik, dengan nilai 3
b. Alternatif “b” = cukup, dengan nilai 2
c. Alternatif “c” = kurang, dengan nilai 1
3. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan porses tanya jawab secara langsung antara pewawancara dengan
informan atau responden. Menurut Donald Ary dkk seperti dikutip Yatim
Riyanto, wawancara itu bisa dibagi menjadi dua jenis. Pertama, jenis
wawancara berstruktur, yaitu wawancara yang pertanyaan dan alternatif
jawabannya sudah disediakan oleh pewawancara. Kedua, wawancara tak
berstruktur, yaitu wawancara yang lebih bersifat informal. Dalam
9 Ibid, hlm. 129
51
wawancara yang pertanyaannya tidak dipersiapkan dengan kaku ini
informan atau responden diberi kebebasan menguraikan jawabannya serta
mengungkapkan pandangannya sesuka hati.10
Seperti halnya observasi dan angket, metode interview ini juga
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari tehnik
pengumpulan data dengan interview ini adalah :
a. Merupakan salah satu metode yang baik untuk menilai keadaan pribadi
b. Tidak dibatasi oleh tingkatan umur dan tingkatan pendidikan
subjek yang diselidiki.
c. Dalam riset sosial hampir-hampir tidak pernah dapat ditinggalkan
sebagai metode pelengkap.
d. Dengan unsur keluwesan yang dikandungnya cocok sekali untuk
digunakan sebagai kriterium (alat verifikasi) terhadap data yang
diperoleh dengan jalan observasi, koesioner, dan lainnya.
e. Dapat diselenggarakan sambil melaksanakan observasi.
Metode interview ini juga memiliki kelemahan, adapun
kelemahan-kelemahan yang dimiliki metode ini adalah :
a. Tidak efisien, memboroskan waktu, tenaga dan biaya.
b. Tergantung pada kesediaan, kemampuan, dan kedaan yang
monumental dari interview, sehingga informasi tidak dapat
diperoleh dengan sedetil-detilnya.
c. Jalan interview sangat mudah dipengaruhi keadaan-keadaan sekitar
yang memberikan tekanan-tekanan.
d. Meminta interviewer yang benar-benar menguasai bahwa interview
sebagi metode penyelidikan.11
Adapun untuk mengatasi kelemahan dari metode ini, karena tidak
semua data yang dibutuhkan dapat dipenuhi dengan interview ini, maka hal
ini juga membutuhkan adanya metode-metode yang lain untuk melengkapi
data tersebut seperti halnya metode dokumentasi dan observasi.
10
Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian, Kualitatif dan Kuantitatif, (Surabaya: Unesa University
Press, 2007) hlm. 70. 11 Ibid, hlm. 71
52
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara tak
berstruktur untuk mendapatkan data pelengkap berupa keadaan atau
kondisi sosial, budaya dan kecendrungan di sekitar subjek, atau bahkan
terkadang digunakan untuk memperoleh jenis data primer seperti peneliti
maksudkan di atas. Hal ini sangat penting untuk dijadikan bahan
perbandingan dengan data yang diperoleh dengan taknik-teknik lain oleh
peneliti. Atau dengan kata lain, sebagai bahan untuk mengadakan
verifikasi. Lain dari itu, data pelengkap ini akan memudahkan peneliti.
4. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari dokumen yang berarti barang-barang
tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi ini, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.12
Adapun kelebihan metode dokumentasi adalah sebagai berikut :
a. Data yang diperoleh adalah nyata
b. Bilamana data yang di peroleh melalui metode interview masih terdapat ketidak jelasan maka dengan metode dekumentasi ini
dapat disajikan dengan jelas, tidak banyak memakan waktu dan
biaya.
c. Dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Di samping kelebihan yang dimiliki, metode dokumentasi ini juga
mempunyai kelemahan yaitu terkadang data yang didapat kurang luas dan
relatif tetap. 13
12
Arikunto, Prosedur Penelitian…, hlm. 134 13 Ibid, hlm. 137
53
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik ini dengan
maksud dapat mengumpulkan data yang berkaitan dengan administrasi
sekolah, daftar guru, daftar murid dan wali murid, daftar anggota komite
sekolah serta daftar sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Madrasah.
E. Teknik Analisis Data
Untuk membuktikan hipotesis yang telah peneliti kemukakan dalam
bagian terdahulu proposal ini, terlebih dahulu peneliti harus menganalisa data
yang telah peneliti peroleh dari lapangan. Karena penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif yang bersifat korelasi, maka peneliti menggunakan
metode product moment untuk kepentingan menganalisa data tersebut.
Adapun tahapan-tahapan analisa yang peneliti lakukan sebagai berikut:
1. Membuat tabel frekuensi jawaban melalui angket variabel X dan
variable Y (penanganan problem kenakalan anak didik)
2. Membuat tabel variabel X dan Y
3. Memasukkan skor X dan Y dari tiap-tiap responden
4. Menjumlahkan X menjadi ∑X
5. Menjumlahkan Y menjadi ∑Y
6. Menghitung mean X dengan rumus ∑X/N
7. menghitung mean Y dengan rumus ∑Y/N
8. menghitung deviasi x dan y dengan rumus:
x = X - X̅
y = Y - Y̅
9. Mengkuadratkan x menjadi x² dan menjumlahkan
54
10. Mengkuadratkan y menjadi y² dan menjumlahkan
11. Mengalikan x dan y menjadi xy dan menjumlahkan
12. Menghitung rxy dengan rumus :
rₓ = ∑ xy
√ (∑x²) ( ∑y²)
13. Mengkonsultasikan r-hitung dengan r-tabel
14. Menguji hipotesis
Dalam penyelesaian analisis ini peneliti menggunakan interpretasi
terhadap koefisien korelasi yang diperoleh atau nilai “r“ dengan tabel interpre-
tasi sebagai berikut :
Tabel 2
Tabel Interpretasi Nilai Kerja “r” 14
No Besarnya nilai r Interpretasi
01
02
03
04
05
Antara 0,800 sampai 1,000
Antara 0,600 sampai 0,800
Antara 0,400 sampai 0,600
Antara 0,200 sampai 0,400
Antara 0.000 sampai 0,200
Tinggi
Cukup
Agak rendah
Rendah
Sangat rendah ( Tak berkorelasi )
14 Ibid, hlm. 245
y