94
SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) TERHADAP PRILAKU IBU HAMIL DALAM PELAYANAN KESEHATAN SELAMA HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN JOHOR KOTA MADYA MEDAN TAHUN 2018 Oleh: Gustiani P07524517048 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 20

SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) TERHADAP PRILAKU IBU

HAMIL DALAM PELAYANAN KESEHATAN SELAMA HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS MEDAN JOHOR KOTA MADYA MEDAN

TAHUN 2018

Oleh:

Gustiani P07524517048

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 20

Page 2: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

i

SKRIPSI

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) TERHADAP PRILAKU IBU

HAMIL DALAM PELAYANAN KESEHATAN SELAMA HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS MEDAN JOHOR KOTA MADYA MEDAN

TAHUN 2018

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi

Diploma IV

Disusun Oleh:

Gustiani P07524517048

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN

PRODI D-IV KEBIDANAN TAHUN 2018

Page 3: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …
Page 4: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …
Page 5: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN ALIH JENJANG Skripsi, Juli 2018 Gustiani P075242517048 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil Dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin Dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018. vi+ 56 Halaman + 9 Tabel + 10 Lampiran

ABSTRAK

Kepemilikan buku KIA 31,7%, ibu hamil yang melakukan pemeriksaan

kehamilan 3-5 kali selama kehamilan sebesar 82 %,. Hal ini merupakan bentuk

perilaku kesehatan ibu hamil yang penting dilakukan untuk deteksi dini resiko

komplikasi kehamilan. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan

pendampingan penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) terhadap prilaku ibu

hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas di Wilayah Kerja

Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

Jenis penelitian adalah analitik dengan rancangan penelitian one group

pre test and post test. Populasi dalam penelitian sejumlah 50 ibu hamil. Teknik

pengambilan sampel purposive sampling. Data dalam penelitian ini

menggunakan data primer dan sekunder yang dikumpulkan menggunakan

kuesioner kemudian dianalisis dengan uji Wilcoxon

Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden pengetahuan

cukup (58,00%), sikap positif (62,00%) dan tindakan (70%). Hasil uji statistik

menggunakan uji Wilcoxon menunjukan ada pengaruh pengetahuan, sikap dan

tindakan dalam pelaksanaan pendampingan penggunaan Buku KIA dengan nilai p <

0,001.

Hal ini menunjukan bahwa pendampingan buku KIA efektif meningkatkan

pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil, dan disarankan kepada petugas

kesehatan diwilayah Puskesmas Medan Johor agar meninjaklanjuti hasil

penelitian.

Kata kunci : Pendampingan buku KIA, pengetahuan, sikap, tindakan Daftar Pustaka : (2013 – 2017)

Page 6: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

MEDAN HEALTH POLYTECHNIC OF MINISTRY OF HEALTH EXTENTION PROGRAM OF APPLIED HEALTH SCIENCE IN MIDWIFERY ESSAY, July 2018 Gustiani P075242517048 Effectiveness of the Implementation of the Use of Assistance Books for Maternal and Child Health (KIA) towards the Pregnant Women’s Behavior to Get the Health Services During Pregnancy, Maternity and Postpartum in the Working Areas of the Puskesmas Medan Johor, Medan 2018. vi + 56 Page + 9 Table + 10 Attachments

ABSTRACT

About 31.7% of pregnant women possess book on mother and child health (MCH) and 82% of them had prenatal care 3-5 times during pregnancy. This was a form of maternal health behavior which is important as an early detection of the risk of pregnancy complications. This study aimed to determine the effectiveness of the implementation of the use of assistance books for maternal and child health (KIA) towards the pregnant women’s behavior to get the health services during pregnancy, maternity and postpartum in the working areas of the Puskesmas Medan Johor, Medan 2018.

This research was an analytic study with the design of one group pre test and post test. The study population was 50 pregnant women and the samples were taken by purposive sampling technique. The data in this study were the primary and secondary data collected through questionnaires and then analyzed with Wilcoxon test.

Through the research, it was known that the majority of respondents had enough knowledge (58.00%), showe positive attitudes (62.00%) and had positive actions (70%). Statistical tests in Wilcoxon test showed the influence of knowledge, attitudes and actions in the implementation of mentoring to the use of MCH Books with a value of p <0.001.

This showed that the mentoring of MCH books effectively increased the knowledge, attitudes and actions of pregnant women, and health workers in the area of Medan Johor Health Center are advised to follow up the results of this study. Keywords : Mentoring MCH books, knowledge ,attitudes ,actions Reference : (2013 – 2017)

Page 7: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

PERNYATAAN

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) TERHADAP PRILAKU IBU HAMIL

DALAM PELAYANAN KESEHATAN SELAMA HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS MEDAN JOHOR KOTA MADYA MEDAN

TAHUN 2018

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, Mei 2018

(Gustiani) ( P07524517048)

Page 8: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …
Page 9: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan

rahmatNya sehingga dapat terselesaikan Skripsi yang berjudul “Efektivitas

Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil,

Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya

Medan Tahun 2018”. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan

Sarjana Sains Terapan Kebidanan pada Program Studi D-IV Kebidanan Medan

Poltekkes Kemenkes RI Medan.

Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,

karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan,

yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi ini.

2. Betty Mangkuji, SST, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Poltekkes Kemenkes RI

Medan, yang telah memberikan kesempatan menyusun skripsi ini.

3. Yusniar Siregar, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan

Poltekkes Kemenkes RI Medan dan sekaligus Dosen Ketua Penguji yang

telah memberikan kesempatan menyusun dan membimbing skripsi ini.

4. Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Efendi Sianturi, SKM, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Aritha Br. Sembiring, SST, M.Kes, Selaku Dosen Pembimbing Akademik (PA)

yang telah memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Ruslan Efendi dan

Ibunda Suraida, yang telah membesarkan, membimbing, dan mengasuh saya

dengan penuh cinta dan kasih sayang, yang selalu menjadi inspirasi dan

motivasi penulis dan juga telah memberikan dukungan moral selama penulis

menyelesaikan pendidikan.

Page 10: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

ii

8. Adik-adik ku yang tercinta Abdul Kosim, Almuzani, dan Lutfi Zam zami, terima

kasih atas do’a, bantuan dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Seluruh teman - teman sepembimbingan Skripsi (fitri khoiriyah, Nurhasanah,

Ade Sudana Br. Purba, Romauli Prasta Simamora, Ria Nasution, Sri Kandi

di Poltekkes Kemenkes RI Medan, terima kasih atas kebersamaan dan

kerjasamanya sampai kita sama - sama tuntas dalam penyelesaian skripsi

ini.

10. Seluruh teman - teman seperjuangan di Poltekkes Kemenkes RI Medan,

terima kasih atas kebersamaan dan kerjasamanya sampai kita sama - sama

tuntas dalam penyelesaian skripsi ini

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala

amal baik yang telah diberikan dan semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak

yang memanfaatkan.

Medan Juli 2018

Gustiani

Page 11: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

iii

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR ...................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................... iii DAFTAR TABEL ............................................................................ v DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1 A. Latar Belakang ........................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5 D. Keasliaan Penelitian ................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 7 A. Perilaku Kesehatan .................................................................... 7

A.1 Pengertian perilaku Kesehatan ............................................ 7 A.2 Determinan perilaku kesehatan 7 A.2 Domain perilaku 8

B. Pelaksanaan Pendampingan buku KIA ...................................... 14 B.1 Pengertiaan Pelaksanaan dan Pendampingan .................... 14 B.2 Peran pendampingan buku KIA ........................................... 14 B.3 Petunjuk Teknis Penggunaan (KIA) ..................................... 15 B.4 Asuhan Kesehatan Ibu di dalam buku KIA .......................... 20

C. Kerangka Teori……………………………………………………… 31 D. Kerangka Konsep....................................................................... 32 D. Defenisi Operasional .................................................................. 33 E. Hipotesis Penelitian .................................................................... 34

BAB III METODELOGI PENELITIAN ............................................. 35 A. Jenis Penelitian ......................................................................... 35 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 35 C. Populasi dan Sampel ................................................................. 36

C.1 Populasi ............................................................................. 36 C.2 Sampel ............................................................................... 36

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ........................................... 37 E. Alat Ukur / Instrumen dan Bahan penelitia……………………….. 41 F. Uji Validitas dan Reabilitas ....................................................... 43

F.1 Validitas .............................................................................. 43 F.2 Reabilitas ............................................................................ 43

Page 12: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

iv

G. Pengolahan Data dan Analisa Data .......................................... 43 G.1 Pengolahan Data ............................................................... 43 G.2 Analisa Data ....................................................................... 44

I. Etika Penelitiaan ......................................................................... 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................. 46 A. Hasil Penelitian .......................................................................... 46 B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 46 B.1 Analisa Univariat .................................................................. 47 B.2 Analisa Bivariat ..................................................................... 49 C. Pembahasan .............................................................................. 51 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 55 A. Kesimpulan ............................................................................... 55 B. Saran ........................................................................................ 56 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5

Keasliaan Penelitiaan Rentang waktu pemberian imunisasi TT dan lama perlindungannya Penyimpanan ASI Perah (ASIP)

Kisi-Kisi Intrumen Kuesioner Pengetahuan Distribusi Sebelum dan Sesudah dilakukan Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018. Distribusi Frekuensi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya MedanTahun 2018. Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018. Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Sikap Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas MedanJohor Kota Madya Medan Tahun 2018. Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Tindakan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah KerjaPuskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

6

21

30

42

47

48

49

49

50

Page 14: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Permohonan Persetujuan Responden

Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Survei Penelitian

Lampiran 4 : Surat Balasan Izin Survei Penelitian

Lampiran 5 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 6 : Surat Balasan Izin Penelitian

Lampiran 7 : Etical Clearance

Lampiran 8 : Master Data SPSS

Lampiran 9 : Lembar Riwayat Hidup

Lampiran 10 : Lembar Konsultasi

Page 15: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu prioritas

Kementerian Kesehatan dan keberhasilan program KIA menjadi salah satu

indikator utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) 2005 – 2025. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia

membuat pemerintah menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program

prioritas dalam pembangunan kesehatan (Kemenkes, 2015).

Menurut World Health Organization (WHO) Angka Kematian Ibu (AKI) di

negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia (40/100.000 kelahiran hidup),

Brunei Darussalam (23/100.000 KH), Vietnam (54/100.000 KH), serta Singapore

(10/100.000 KH). Dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara, Angka

kematian ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu (126/100.000 KH)

(Kemenkes, 2014).

Hasil RISKESDAS 2013 pemilik buku KIA 31,7%, ibu hamil yang

melakukan pemeriksaan kehamilan 3-5 kali selama kehamilan sebesar 82 %, ibu

hamil yang minum tablet besi selama kehamilan 58 %, ibu hamil yang pernah

imunisasi TT 58%, ibu hamil yang melakukan tes laboratorium haemoglobin

60%, ibu hamil yang melakukan pemeriksaan laboratorium urin 63%. Hal ini

merupakan bentuk perilaku kesehatan ibu hamil yang penting dilakukan untuk

deteksi dini adanya resiko dan mencegah komplikasi kehamilan (Kemenkes RI,

2013).

Menurut profil kesehatan Indonesia tahun 2016 Angka Kematian Ibu (AKI) di

Indonesia masih tinggi. Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus

(SUPAS) 2015 AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas)

menunjukkan sebesar 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini

masih cukup tinggi apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga

Penyebab kematian langsung ibu adalah perdarahan (28%), eklampsia (24%)

dan infeksi (11%). Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah Kurang Energi

Page 16: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

2

Kronik (KEK) pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%)

(Kemenkes, 2016).

Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia (2015) cakupan kunjungan ibu

hamil pertama (K1) di Indonesia pada tahun 2015 ialah sebesar 95,75% dan

cakupan K4 sebesar 87,48%. Menurut Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara

tahun 2016 AKI di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 sebanyak 276 per

100.000 Kelahiran Hidup. Ditinjau berdasarkan laporan Profil Kesehatan

Kabupaten/Kota Medan, jumlah kematian ibu pada tahun 2016 dilaporkan

tercatat sebanyak 239 kematian.

Adapun Provinsi Sumatera Utara masuk dalam 10 besar angka cakupan K4

terendah di Indonesia. Secara umum terjadi peningkatan untuk kedua indikator

bila dibandingkan dengan tahun 2014, dimana cakupan K1 sebesar (94,99%)

dan cakupan K4 sebesar (86,70%). Cakupan kunjungan K1 di Sumatera Utara

pada tahun 2015 adalah sebesar 82,44% dan cakupan K4 sebesar 75,50%.

Meskipun cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada tahun 2015 telah

memenuhi target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan sebesar

72%, akan tetapi target ini masih dianggap rendah dibandingkan tahun 2014

yaitu sebesar 95%. (Kemenkes RI, 2017)

Buku kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan alat komunikasi dan

media informasi yang penting bagi tenaga kesehatan, ibu hamil, keluarga dan

masyarakat, yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui status kesehatan ibu

hamil, dokumentasi, deteksi dini adanya resiko, Konseling, serta untuk

memantau tumbuh kembang balita (Ainiyah, Nur. 2017)

Berdasarkan hasil penelitiaan Ardillah, dkk pada tanggal 25-27 Agustus

tahun 2015 di Puskesmas Medan Deli dengan data cakupan K1 (Kunjungan

Pertama) pada bulan Agustus sebasar 62,5%, sedangkan cakupan K4

(Kunjungan Keempat) hanya 60,3%. Pencapain target Standart Pelayanan

Minimal (SPM) bidang kesehatan bahwa cakupan K1 dan K4 pada ibu hamil

adalah 95% pada tahun 2015 namun target SPM tersebut belum tercapai

(Ardillah, dkk. 2015).

Pelaksanaanya buku KIA belum dimanfaatkan sebagaimana semestinya,

masih banyak ibu hamil dan keluarga yang belum mengerti dan tidak

menerapkan informasi kesehatan yang terdapat di dalam buku KIA. Penerapa

Page 17: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

3

buku KIA secara benar dapat meningkatkan peran tenaga kesehatan

dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil, memberdayakan keluarga dan

masyarakat untuk memantau kesehatan ibu hamil dan mengetahui cara deteksi

dini kehamilan dengan resiko dan mendapatkan pelayanan sesuai standart

(Kemenkes, 2015).

Buku KIA juga berisi informasi penting yang dibutuhkan oleh ibu dan

keluarga yang harus disampaikan oleh petugas kesehatan melalui komunikasi

informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan

ibu hamil dan keluarga agar ibu dan keluarga mampu menjaga, memantau, dan

meningkatkan kesehatan ibu dan janin serta ibu dan keluarga mengenali tanda

dan bahaya sedini mungkin pada ibu hamil sehingga bisa dilakukan

penatalaksanaan dengan cepat. Hal ini dapat mengurangi angka kejadian ibu

hamil resiko tinggi dan mengurangi angka kematian ibu ( Kemenkes, 2015).

Berdasarkan survey awal yang saya lakukan pada Puskesmas Medan

Johor data seluruh ibu hamil tiga bulan terakhir yaitu sejak bulan desember tahun

2017 sampai februari 2018 sebanyak 102 ibu hamil, yang mana dari dari 7 orang

ibu hamil yang memiliki buku KIA dilakukan wawancara tentang pelaksanaan

pendampingan buku KIA terdapat 5 orang ibu hamil yang tidak mengetahui

tentang buku KIA.

Dari uraian permasalahan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama

Hamil, Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya

Medan Tahun 2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahannya yaitu

Apakah Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA) Efektif Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil,

Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya

MedanTahun 2018?.

Page 18: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

4

C. Tujuan Penelitian

C.1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan

Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan

Johor Kota Madya MedanTahun 2018.

C.2. Tujuan Khusus

a. Untuk Menganalisis Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil dalam

Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja

Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

b. Untuk Menganalisis Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Sikap Ibu Hamil dalam

Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja

Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

c. Untuk Menganalisis Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan

Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Tindakan Ibu Hamil dalam

Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja

Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

D. Manfaat Penelitian

D.1 Manfaat Teoritis

a. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Medan, hasil penelitian dapat

menjadi bahan informasi untuk meningkatkanEfektivitas Pelaksanaan

Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap

Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan

Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya MedanTahun

2018.

b. Bagi Puskesmas Medan Johor dan Puskesmas Namurambe dapat

digunakan sebagai informasi masukan dalam meningkatkan pelayanan

Page 19: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

5

c. khususnya pada program kegiatan peningkatan dan Pendampingan Buku

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

d. Bagi peneliti untuk menambah wawasan dalam mengembangkan diri

pada ilmu kesehatan masyarakat dan untuk meningkatkan kemampuan

menulis dan juga melakukan penelitian.

D.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Responden

Sebagai bahan informasi dan masukan untuk menambah pengetahuan

dan keterampilan tentang Pendampingan Buku Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA).

b. Bagi Tempat Penelitian

Sebagai bahan pengembangan guna meningkatkan pengetahuan Ibu

Hamil tentang Pendampingan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di

Puskesmas Medan Madya Medan.

c. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menambah wawasan bagi para pembaca, peneliti

selanjutnya dan dapat menambah literasi bacaan di perpustakaan.

Page 20: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

6

E. Keasliaan Penelitiaan

Tabel.1.1 Keasliaan Penelitiaan

Nama Dan Tahun Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Penelitiaan Nur Hidayatul Ainiyah pada tahun 2017 judul Hubungan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Dengan Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Jagir Surabaya

Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan analitik Cross- Sectional. Metode penelitian yang digunakan uji korelasi non parametric Spearman Rho dengan Power of Test 95%.

Jenis penelitian ini kuantitatif dengan pendekatan analitik Cross- Sectional. Tehnik Sampling dalam penelitian ini menggunakan tehnik Total Sampling

2. Penelitiaan Ode iis satya ningsih Tahun 2015 judul Pengaruh Penyuluhan Pemanfaatan Buku KIA Terhadap Sikap Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan Pada Ibu Hamil Di Kelurahan Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta

jenis penelitiaan pre eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest design.Metode penelitian yang digunakan uji wilcoxon

jenis penelitiaan pre eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest design. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental sampling.

3. Penelitian saya (Gustiani) pada tahun 2018 judul Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan PenggunaanBuku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor KotaMadya Medan Tahun 2018

jenis penelitiaan pre eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest design. Metode penelitian yang digunakan uji wilcoxon

jenis penelitiaan pre eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest design.Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling yaitu Systematic Random Sampling)

Page 21: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perilaku Kesehatan

A.1 Pengertian Perilaku Kesehatan

Pengertian perilaku yaitu suatu respon seseorang yang dikarenakan

adanya suatu stimulus/ rangsangan dari luar. Perilaku dibedakan menjadi dua

yaitu perilaku tertutup (covert behavior) dan perilaku terbuka (overt behavior).

Perilaku tertutup merupakan respon seseorang yang belum dapat diamati secara

jelas oleh orang lain. Sedangkan perilaku terbuka merupakan respon dari

seseorang dalam bentuk tindakan yang nyata sehingga dapat diamati lebih jelas

dan mudah (Notoatmodjo, 2016).

Perilaku kesehatan merupakan suatu respon dari seseorang berkaitan

dengan masalah kesehatan, penggunaan pelayanan kesehatan, pola hidup,

maupun lingkungan sekitar yang mempengaruhi (Notoatmodjo, 2016).

a. Menurut Becker, 1979, perilaku kesehatan diklasifikasikan menjadi tiga :

Perilaku hidup sehat (healthy life style) Merupakan perilaku yang

berhubungan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan kesehatan dengan

gaya hidup sehat yang meliputi makan menu seimbang, olah raga yang

teratur, tidak merokok, istirahat cukup, menjaga perilaku yang positif bagi

kesehatan.

b. Perilaku sakit (illness behavior) Merupakan perilaku yang terbentuk karena

adanya respon terhadap suatu penyakit. Perilaku dapat meliputi pengetahuan

tentang penyakit serta upaya pengobatannya.

c. Perilaku peran sakit (the sick role behavior) Merupakan perilaku seseorang

ketika sakit. Perilaku ini mencakup upaya untuk menyembuhkan penyakitnya

(Notoatmodjo, 2016).

Page 22: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

8

A.2 Determinan perilaku kesehatan

Lawrance Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat

lesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor

pokok, yakni faktor perilaku (behaviour causes), dan faktor diluar perilaku (non-

behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari

3 faktor, yaitu:

a. Faktor-faktor predisposisi (disposing factors)

Faktor-faktor predisposisi merupakan faktor yang mempermudah terjadinya

suatu perilaku. Yang termasuk faktor predisposisi yaitu pengetahuan, sikap,

keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan lain-lain.

b. Faktor-faktor pemungkin (enabling factors)

Faktor-faktor pemungkin merupakan faktor-faktor yang merupakan sarana

dan prasarana untuk berlangsungnya suatu perilaku. Yang merupakan faktor

pemungkin misalnya lingkungan fisik dan ketersediaan fasilitas pelayanan

kesehatan setempat.

c. Faktor-faktor penguat (reinforcing factors)

Faktor-faktor penguat adalah faktor yang memperkuat terjadinya suatu

perilaku. Yang merupakan faktor pendorong dalam hal ini adalah sikap dan

perilaku petugas kesehatan maupun petugas yang lain dalam upaya

mempromosikan perilaku kesehatan (Notoatmodjo, 2016).

Kurt Lewin 1970, berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu

keadaan yang seimbang antara kekuatan-kekuatan pendorong (driving forces),

penahan (restinning forces). Perilaku itu dapat berubah apabila terjadi

ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut dalam diri seseorang

(Notoatmodjo, 2016).

Page 23: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

9

A.3 Domain perilaku

Berdasarkan dari teori Bloom, perilaku dibagi menjadi tiga yaitu

pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan praktik (practice) (Notoatmodjo,

2016).

a. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo 2012, pengetahuan mempunyai enam tingkatan,

yaitu :

a) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan

yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu

ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

c) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi

di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum - hukum,

rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang

lain.

d) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen - komponen, tetapi masih di dalam satu

struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti

Page 24: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

10

dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan, dan sebagainya.

e) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian - bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi - formulasi yang ada.

f) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian - penilaian itu

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau

menggunakan kriteria - kriteria yang ada. (Notoatmodjo, 2012).

2. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui

atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan - tingkatan diatas

(Notoatmodjo, 2012).

Pengetahuan tentang kesehatan dapat diukur berdasarkan jenis

penelitiannya, kuantitatif atau kualitatif :

a) Penelitian kuantitatif

Penelitian kuantitatif pada umumnya akan mencari jawaban atas

fenomena, yang menyangkut berapa banyak, berapa sering, berapa lama

dan sebagainya, maka biasanya menggunakan metode wawancara dan

angket (self administered):

1) Wawancara tertutup atau wawancara terbuka, dengan menggunakan

instrument (alat pengukur/pengumpul data) kuesioner. Wawancara

tertutup adalah suatu wawancara dimana jawaban responden atas

pertanyaan yang diajukan telah tersedia dalam opsi jawaban, responden

tinggal memilih jawaban mana yang mereka anggap paling benar atau

paling tepat. Sedangkan wawancara terbuka, dimana pertanyaan -

pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka, sedangkan responden boleh

Page 25: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

11

menjawab apa saja sesuai dengan pendapat atau pengetahuan

responden sendiri.

2) Angket tertutup atau terbuka. Seperti halnya wawancara, angket juga

dalam bentuk tertutup dan terbuka. Instrument atau alat ukurnya seperti

wawancara, hanya jawaban responden disampaikan lewat tulisan.

Metode pengukuran melalui angket ini sering disebut “self administered”

atau metode mengisi sendiri.

3. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto (2015), pengetahuan seseorang dapat di ketahui dan di

interpetasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :

1. Baik : Hasil persentase 76% - 100%

2. Cukup : Hasi persentase 56% - 75%

3. Kurang : Hasil persentase < 56%

b. Sikap

1. Pengertian Sikap

Reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus disebut sikap.

Sikap merupakan suatu tindakan nyata, tetapi masih berupa persepsi dan

kesiapan seseorang untuk bereaksi terhadap stimulus yang ada di sekitarnya.

Sikap dapat diukur secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran sikap

merupakan pendapat yang diungkapkan oleh responden terhadap objek

(Notoatmodjo, 2016).

Secara garis besar sikap terdiri dari komponen kognitif (ide yang

dipelajari), komponen perilaku (berpengaruh terhadap respon sesuai atau tidak

sesuai), dan komponen emosi (menimbulkan respon-respon yang konsisten)

(Notoatmodjo, 2016). Berikut akan disajikan skema terbentuknya sikap dan

reaksi ( Wawan dan Dewi, 2011)

Page 26: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

12

Gambar 2.1 Proses terbentuknya sikap dan reaksi

2. Tingkatan sikap

Menurut (Notoatmodjo, 2016):

1. Menerima (receiving) : Seseorang mau dan memperhatikan rangsangan

yang diberikan.

2. Merespons (responding) : Memberi jawaban apabila ditanya, menyelesaik

an tugas yang diberikan sebagai tanda seseorang menerima ide tersebut.

3. Menghargai (valuing) : Tingkatan selanjutnya dari sikap adalah mengharg

ai. Menghargai berarti seseorang dapat menerima ide dari orang lain

yang mungkin saja berbeda dengan idenya sendiri, kemudian dari dua ide

yang berbeda tersebut didiskusikan bersama antara kedua orang yang

mengajukan ide tersebut.

4. Bertanggung jawab (responsible): mampu mempertanggungjawabkan

sesuatu yang telah dipilih merupakan tingkatan sikap yang tertinggi

(Notoatmodjo, 2016).

3. Fungsi sikap

a) Fungsi instrumental atau fungsi manfaat atau fungsi penyesuaian

Disebut fungsi manfaat karena sikap dapat membantu mengetahui

sejauh mana manfaat objek sikap dalam pencapaian tujuan. Dengan

sikap yang diambil oleh seseorang, orang dapat menyesuaikan diri

dengan baik terhadap lingkungan sekitar, disini sikap berfungsi untuk

penyesuaian.

Stimulus

Ransangan

Proses

Stimulus

Reaksi

Tingkah Laku

Terbuka

Sikap Tertutup

Page 27: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

13

b) Fungsi pertahanan ego Sikap tertentu diambil seseorang ketika

keadaan dirinya atau egonya merasa terancam. Seseorang

mengambil sikap tertentu untuk mempertahankan egonya.

c) Fungsi ekspresi nilai Pengambilan sikap tertentu terhadap nilai

tertentu akan menunjukkan sistem nilai yang ada pada diri individu

yang bersangkutan.

d) Fungsi pengetahuan Jika seseorang mempunyai sikap tertentu

terhadap suatu objek, itu berarti menunjukkan orang tersebut

mempunyai pengetahuan terhadap objek sikap yang bersangkutan

(Wawan dan Dewi, 2015).

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap adalah :

a) Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat agar dapat

dijadikan sebagai dasar pembentukan sikap yang baik. Sikap akan

lebih mudah terbentuk jika pengalaman pribadi yang terjadi

melibatkan faktor emosional.

b) Pengaruh orang lain yang dianggap penting Individu cenderung

mempunyai sikap yang searah dengan orang yang dianggapnya

penting karena dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari konflik

dengan orang yang dianggapnya penting tersebut.

c) Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat

asuhannya sehingga kebudayaan yang dianut menjadi salah satu

faktor penentu pembentukan sikap seseorang.

d) Media massa Media massa yang harusnya disampaikan secara

objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulis sehingga

berpengaruh juga terhadap sikap konsumennya.

e) Lembaga pendidikan dan lembaga agama Konsep moral dan ajaran

dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan

system kepercayaan sehingga konsep ini akan ikut mempengaruhi

pembentukan sikap .

f) Faktor emosional Sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh

emosi sebagai bentuk pertahanan egonya (Wawan dan Dewi, 2015).

Page 28: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

14

5. Cara pengukuran sikap

a) Skala Likert (Method of Summateds Ratings)

Dalam skala Likert dibagi menjadi kelompok favorable dan

unfavorable. Untuk item favorable, jawaban sangat setuju nilainya 5,

sedangkan jawaban sangat tidak setuju nilainya 1. Item unfavorabel,

nilai untuk jawaban sangat setuju adalah 1, sedangkan jawaban untuk

sangat tidak setuju diberi 17 nilai 5. Skala Likert disusun dan diberi

skor sesuai dengan skala interval sama (Notoatmodjo, 2016).

c. Tindakan atau praktik (Practice)

Seperti telah disebutkan diatas bahwa sikap adalah kecendrungan untuk

bertindak (praktik). Sikap belum terwujud dalam tindakan, sebab untuk

terwujudnya tindakan perlu faktor lain antara lain adanya fasilitas atau sarana

dan prasarana (Notoatmodjo, 2016).

Pengukuran tindakan dapat dilakukan dengan metode:

1) Langsung, dengan observasi atau mengamati terhadap perilaku

sasaran (responden), dengan menggunakan lembar checklist.

2) Tidak langsung, dengan metode recell atau mengingat kembali

terhadap apa yang telah dilakukan responden (Notoatmodjo, 2016).

B. Pelaksanaan Pendampingan buku KIA

B.1 Pengertian Pelaksanaan dan Pengertian Pendampingan Buku KIA

Koontz dan Donnel (1991) mengatakan penggerakan adalah pengarahan/

atau directing dan pemberian pimpinan atau leading. Sedangkan Siagian

menyatakan bahwa penggerakan merupakan keseluruhan usaha, cara, teknik,

dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas

bekerja sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi secara efektif (Azizah,

Nur 2017). Pendampingan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan dan dapat

bermakna pembinaan, pengajaran, pengarahan dalam kelompok yang lebih

berkonotasi pada menguasai, mengendalikan, dan mengontrol untuk mengambil

suatu keputusan. ( Hendro, Subagyo 2015).

Page 29: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

15

Pendampingan berarti bantuan dari pihak luar, baik perorangan maupun

kelompok untuk menambahkan kesadaran dalam rangka pemenuhan kebutuhan

dan pemecahan permasalahan kelompok. Pendampingan diupayakan untuk

menumbuhkan keberdayaan dan keswadayaan agar masyarakat yang

didampingi dapat hidup secara mandiri ( Hendro, Subagyo 2015).

Jadi pendampingan merupakan kegiatan untuk membantu individu

maupun kelompok yang berangkat dari kebutuhan dan kemampuan kelompok

yang didampingi dengan mengembangkan proses interaksi dan komunikasi dari,

oleh, dan untuk anggota kelompok serta mengembangkan kesetiakawanan dan

solidaritas kelompok dalam rangka tumbuhnya kesadaran sebagai manusia yang

utuh, sehingga dapat berperan dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan

kemampuan yang dimiliki ( Hendro, Subagyo 2015).

B.2 Peran Pendampingan Buku KIA

Kelompok perlu didampingi karena mereka merasa tidak mampu

mengatasi permasalahan secara sendirian dan pendamping adalah

mendampingi kelompok. Dikatakan mendampingi karena yang melakukan

kegiatan pemecahan masalah itu bukan pendamping. Pendamping hanya

berperan untuk memfasilitasi bagaimana memecahkan masalah secara

bersama-sama dengan masayarakat, mulai dari tahap mengidentifikasi

permasalahan, mencari alternatif pemecahan masalah, sampai pada

implementasinya ( Hendro, Subagyo 2015).

Upaya pemecahan masalah, peran pendampingan hanya sebatas pada

memberikan alternatif-alternatif yang dapat diimplementasikan. Dan kelompok

pendampingan dapat memilih alternatif mana yang sesuai untuk diambil.

Pendamping perannya hanya sebatas memberikan pencerahan berfiki

berdasarkan hubungan sebab akibat yang logis, artinya kelompok pendampingan

disadarkan bahwa setiap alternatif yang diambil senantiasa ada konsekuensinya.

Diharapkan konsekuensi tersebut bersifat positip terhadap kelompoknya. Dalam

rangka pendampingan ini, hubungan yang dibangun oleh pendamping adalah

hubungan konsultatif dan partisipatif. Dengan adanya hubungan itu, maka peran

Page 30: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

16

yang dapat dimainkan oleh pendamping dalam melaksanakan fungsi

pendampingan adalah peran motivator, peran fasilitator dan peran katalisator (

Hendro, Subagyo 2015).

Peran-peran pendamping tersebut hanya akan dapat dilaksanakan

secara maksimal jika pendamping memahami kelompok yang didampinginya,

karena itu pendamping diupayakan dapat hadir di tengah mereka, hidup bersama

mereka, belajar dari apa yang mereka miliki, mengajar dari apa yang mereka

ketahui, dan bekerja sambil belajar( Hendro, Subagyo 2015).

B.3 Petunjuk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

a. Pengertiaan

Buku KIA merupakan catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin dan

nifas) dan anak (bayi baru lahir sampai anak usia 6 tahun) serta berbagai

informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak. Setiap ibu

hamil mendapat 1 (satu) Buku KIA. Jika ibu hamil atau melahirkan bayi

kembar, maka ibu memerlukan tambahan buku Kesehatan KIA lagi. Buku KIA

tersedia di Posyandu, Polindes/Poskesdes, Puskesmas Pembantu,

Puskesmas, bidan praktik, dokter praktik, rumah bersalin dan rumah sakit

(Kemenkes 2016).

b. Manfaat buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

1. Sebagai media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)

Buku KIA merupakan media Komunikasi, Informasi dan Edukasi

KIE yang utama dan pertama yang digunakan untuk meningkatkan

pemahaman ibu, suami dan keluarga/pengasuh anak di Panti/Lembaga

kesejahteraan sosial anak akan perawatan kesehatan ibu hamil sampai

anak usia 6 tahun. Buku KIA berisi informasi kesehatan ibu dan anak

yang sangat lengkap termasuk imunisasi, pemenuhan kebutuhan gizi,

stimulasi pertumbuhan dan perkembangan, serta upaya promotif dan

pereventif termasuk deteksi dini masalah kesehatan ibu dan anak.

Bilamana diperlukan tenaga kesehatan dapat menggunakan

media KIE lain sebagai alat bantu untuk lebih memperjelas penyampaian

pesan-pesan yang disampaikan pada Buku KIA. Media tersebut dapat

Page 31: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

17

berupa poster, leaflet, flipchart, audio visual dan sebagainya (Kemenkes,

2015).

2. Sebagai dokumen pencatatan pelayanan KIA

Buku KIA selain sebagai media KIE juga sebagai alat bukti

pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan

berkesinambungan yang dipegang oleh ibu atau keluarga. Oleh karena

itu semua pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk imunisasi,

SDIDTK serta catatan penyakit dan masalah perkembangan anak harus

tercatat dengan lengkap dan benar. Karena pencatatan pada Buku KIA

digunakan sebagai bahan bukti:

a) Memantau kesehatan ibu dan anak termasuk mendeteksi secara dini

masalah kesehatan ibu dan anak.

b) Memastikan terpenuhinya hak mendapat pelayanan kesehatan ibu

dan anak secara lengkap dan berkesinambungan.

c) Digunakan pada sistem jaminan kesehatan pada saat mengajukan

klaim pelayanan.

d) Untuk menerima bantuan bersyarat pada program pemerintah atau

swasta.

Selain fungsi yang telah disebutkan Buku KIA juga sebagai sarana

komunikasi antara pemberi pelayanan kesehatan dalam sistem rujukan.

(Kemenkes, 2015).

c. Manfaat Buku KIA dikaitkan dengan tugas pokok Tenaga Kesehatan

Manfaat lain dari Buku KIA dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsi

tenaga kesehatan pemberi pelayanan KIA (antara lain dokter, bidan, perawat,

pengelola gizi, penanggung jawab imunisasi, petugas laboratorium dan

lainnya), dapat dikatakan bahwa Buku KIA mendorong tenaga kesehatan

untuk memberikan pelayanan sesuai dengan standar (Kemenkes, 2015).

Page 32: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

18

d. Sasaran Buku KIA

Sasaran langsung Buku KIA:

1. Setiap ibu hamil mendapat Buku KIA, menggunakan sampai masa nifas

dilanjutkan penggunaanya sampai anak usia 6 tahun.

2. Sejak kehamilan ibu diketahui kembar maka ibu hamil diberi Buku KIA

sejumlah janin yang dikandungnya (jika kembar 2 diberi tambahan 1, jika

kembar 3 diberi tambahan Buku KIA 2 dan seterusnya).

3. Jika buku KIA hilang maka selama persediaan masih ada, ibu/anak

mendapat Buku KIA baru.

Sasaran tidak langsung Buku KIA:

1. Suami/anggota keluarga lain, pengasuh anak di panti/lembaga

kesejahteraan sosial anak.

2. Kader

3. Tenaga kesehatan yang berkaitan langsung memberi pelayanan

kesehatan ibu dan anak (antara lain dokter, bidan, perawat, petugas gizi,

petugas imunisasi, petugas laboratorium).

4. Penanggung jawab dan pengelola program Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA) Dinkes Kabupaten/Kota selain memfasilitasi penerapan buku KIA di

wilayahnya juga memastikan kesinambungan ketersediaan dan

pemanfaatan buku KIA (Kemenkes, 2015).

e. Sasaran Petunjuk Teknis Penggunaan Buku KIA

Sasaran dari Petunjuk Teknis Penggunaan Buku KIA ini adalah tenaga

kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak baik di fasilitas

kesehatan primer ataupun rujukan (Kemenkes, 2015).

f. Isi Buku Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA)

Tenaga kesehatan memastikan pemahaman ibu, suami, keluarga atau pengasuh

terkait pesan – pesan yang tertera di buku KIA menurut Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia Tahun 2015 :

Page 33: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

19

1. Masa kehamilan

a) Pelayanan pemeriksaan ibu hamil dan kapan mereka harus kontrol

kehamilan, perawatan sehari hari termasuk pemenuhan gizi pada saat

hamil, yang harus dihindari selama kehamilan, P4K, menyambut

persalinan agar aman dan selamat, persiapan melahirkan, informasi

tanda persalinan, deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan, masalah

pada kehamilan dan keluarga berencana.

b) Proses melahirkan termasuk tanda bahaya pada persalinan,

melaksanakan inisiasi menyusu dini (IMD), tanda bayi baru lahir sehat,

pelayanan essensial pada bayi baru lahir dan cuci tangan dengan sabun.

2. Masa nifas dan masa neonatus (bayi usia 0 – 28 hari)

a) Perawatan ibu nifas, hal-hal yang harus dihindari pada masa nifas, cara

menyusui bayi, cara memerah dan menyimpan ASI, tanda bahaya pada

ibu nifas dan Keluarga Berencana.

b) Perawatan bayi baru lahir (pemberian ASI, menjaga bayi tetap hangat,

pelayanan pada saat kunjungan neonatal serta tanda bahaya pada bayi

baru lahir).

3. Masa sejak lahir sampai usia 6 tahun, dimana secara garis besar informasi

mencakup;

a) Tanda anak sehat

b) Pertumbuhan dan perkembangan anak

c) Pola asuh anak termasuk anak dengan disabilitas,

d) Perawatan sehari-hari (kebersihan anak, perawatan gigi, kebersihan

lingkungan, lindungi anak dari bahaya seperti benda-benda yang

berbahaya, tenggelam dan kecelakaan lalu lintas)

e) Kebutuhan air minum

f) Perawatan anak sakit

g) Imunisasi

h) Pemenuhan kebutuhan gizi

i) Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak, dan

j) Upaya melindungi anak dari kekerasan dan pelecehan seksual.

4. Pada bayi lahir sampai bayi usia 6 bulan:

a) ASI Eksklusif

b) Imunisasi

Page 34: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

20

c) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan

d) Stimulasi dan tahapan perkembangan bayi usia 3 bulan dan bayi usia 3-6

bulan.

e) Melindungi bayi dari tindakan kekerasan

5. Pada bayi usia 6 bulan - 12 bulan

a) ASI diteruskan sampai anak usia 2 tahun

b) Lengkapi imunisasi dasar

c) Tahapan pemberian makanan pendamping ASI (jenis, jumlah dan

frekuensi pemberian)

d) Cara pembuatan MP ASI

e) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan

f) Stimulasi dan tahapan perkembangan bayi pada usia 6 -12 bulan.

g) Melindungi bayi dari tindakan kekerasan dan pelecehan seksual

6. Pada anak usia 1-2 tahun

a) Pemberian makanan keluarga dengan pola gizi seimbang, makanan

selingan.

b) ASI tetap diberikan sampai anak usia 2 tahun

c) Imunisasi lanjutan (DPT-HB-Hib usia 18 bulan, campak 24 bulan).

d) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan

e) Stimulasi dan perkembangan anak pada usia 1-2 tahun.

f) Melindungi anak dari tindakan kekerasan dan pelecehan seksual

7. Pada anak usia 2-6 tahun

a) Pemberian makanan keluarga, anak dapat diberi makanan orang dewasa

yang porsinya ditambah secara bertahap, makanan selingan,

b) Pemantauan pertumbuhan setiap bulan

c) Stimulasi dan tahapan perkembangan anak pada usia 3 tahun, 5 tahun

dan 6 tahun serta anjuran untuk mengikuti kegiatan anak usia dini

(PAUD).

d) Melindungi anak dari tindakan kekerasan dan pelecehan seksual.

(Kemenkes, 2015).

g. Peran tenaga kesehatan dalam memfasilitasi penggunaan Buku KIA

oleh kader.

Kader perlu memiliki Buku KIA, mempelajari dan memahami pesan - pesan

yang ada dalam Buku KIA, hal ini karena kader:

Page 35: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

21

1) Menggunakan Buku KIA sebagai media penyuluhan kesehatan ibu dan

anak

2) Memfasilitasi ibu, keluarga/pengasuh anak agar mematuhi jadwal

pemberian pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk imunisasi.

3) Bertugas mengisi KMS

4) Memberi vitamin A dan mencatat pada Buku KIA.

5) Sebagai penghubung masyarakat dengan tenaga kesehatan untuk

memastikan penggunaan Buku KIA oleh masyarakat.

B.4 Asuhan Kesehatan Ibu di dalam buku KIA

Asuhan kesehatn ibu adalah asuhan kesehatan yang mana ibu hamil dapat

memperoleh pengetahuan/pengalaman yang berhubungan dengan ibu hamil,

ibu bersalin dan ibu nifas (Kemenkes, 2015).

a. Ibu Hamil

1. Pemeriksaan kehamilan

Segera ke dokter atau bidan jika terlambat datang bulan. Periksa kehamilan

paling sedikit 4 kali selama kehamilan;

a) 1 kali pada usia kandungan sebelum 3 bulan.

b) 1 kali usia kandungan 4 - 6 bulan.

c) 2 kali pada usia kandungan 7 - 9 bulan (Kemenkes, 2015).

Pastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan yang

meliputi;

a) Pengukuran tinggi badan cukup satu kali

Bila tinggi badan < 145 cm, maka factor risiko panggul sempit,

kemungkinan sulit melahirkan secara normal. Penimbangan berat badan

setiap kali periksa, Sejak bulan ke-4 pertambahan BB paling sedikit 1

kg/bulan (Kemenkes, 2015).

b) Pengukuran tekanan darah (tensi)

Tekanan darah normal 120/80 mmHg. Bila tekanan darah lebih besar atau

sama dengan 140/90mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah

tinggi)

Page 36: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

22

dalam kehamilan (Kemenkes, 2015).

c) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)

Bila < 23,5cm menunjukkan ibu hamil menderita Kurang Energi Kronis (Ibu

hamil KEK) dan beresiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

d) Pengukuran tinggi rahim (Kemenkes, 2015).

Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat pertumbuhan janin apakah

sesuai dengan usia kehamilan (Kemenkes, 2015).

e) Penentuan letak janin (presentasi janin) dan penghitungan denyut jantung

janin

Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum

masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain.

Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit atau lebih dari 160 kali/

menit menunjukkan ada tanda gawat janin, segera rujuk (Kemenkes,

2015).

f) Penentuan status Imunisasi TetanusToksoid (TT)

Oleh petugas untuk selanjutnya bilamana diperlukan mendapatkan

suntikan tetanus toksoid sesuai anjuran petugas kesehatan untuk

mencegah tetanus pada Ibu dan Bayi (Kemenkes, 2015).

Tabel 2.1 Rentang waktu pemberian imunisasi TT dan lama

perlindungannya:

Imunisasi TT

Selang Waktu Minimal

Lama Perlindungan

TT 1 Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh terhadap

penyakit tetanus

TT2 1 bulan setelah TT1 3 tahun

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun

TT4 12 bulan setelah TT3

10 tahun

TT5 12 bulan setelah TT4

>25 tahun

g) Pemberian tablet tambah darah

Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari

minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah diminum pada malam hari

untuk mengurangi rasa mual (Kemenkes, 2015).

Page 37: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

23

h) Tes laboratorium:

1) Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila

diperlukan.

2) Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah

(Anemia).

3) Tes pemeriksaan urine (air kencing).

4) Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan Sifilis, sementara

pemeriksaan malaria dilakukan di daerah endemis (Kemenkes, 2015).

i) Konseling atau penjelasan

Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan,

pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu dini (IMD),

nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, Keluarga Berencana dan

imunisasi pada bayi (Kemenkes, 2015).

Penjelasan ini diberikan secara bertahap pada saat kunjungan ibu hamil.

j) Tata laksana atau mendapatkan pengobatan, Jika ibu mempunyai

masalah kesehatan pada saat hamil (Kemenkes, 2015).

2. Perawatan sehari-hari

a) Makan beragam makanan secara proporsional dengan pola gizi seimbang

dan 1 porsi lebih banyak daripada sebelum hamil (Kemenkes, 2015).

b) Istirahat yang cukup:

1) Tidur malam paling sedikit 6-7 jam dan usahakan siangnya

tidur/berbaring 1-2 jam.

2) Posisi tidur sebaiknya miring ke kiri.

3) Pada daerah endemis malaria gunakan kelambu berinsektisida.

4) Bersama dengan suami lakukan rangsangan/stimulasi pada janin

dengan sering mengelus-elus perut ibu dan ajak janin bicara

sejak usia kandungan 4 bulan (Kemenkes, 2015).

c) Menjaga Kebersihan Diri :

1) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum

makan, setelah buang air besar dan buang air kecil.

2) Menyikat gigi secara benar dan teratur minimal setelah sarapan

dan sebelum tidur.

3) Mandi 2 kali sehari

Page 38: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

24

4) Bersihkan payudara dan daerah kemaluan.

5) Ganti pakaian dan pakaian dalam setiap hari.

6) Periksakan gigi ke fasilitas kesehatan pada saat periksa kehamilan.

7) Cuci rambut minimal 2-3 kali dalam seminggu (Kemenkes, 2015).

d) Boleh melakukan hubungan suami istri selama hamil. Tanyakan ke

petugas kesehatan cara yang aman.

e) Menjaga Kebersihan Diri:

1) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum

makan, setelah buang air besar dan buang air kecil.

2) Menyikat gigi secara benar dan teratur minimal setelah sarapan

dan sebelum tidur.

3) Mandi 2 kali sehari

4) Bersihkan payudara dan daerah kemaluan.

5) Ganti pakaian dan pakaian dalam setiap hari.

6) Periksakan gigi ke fasilitas kesehatan pada saat periksa kehamilan.

7) Cuci rambut minimal 2-3 kali dalam seminggu (Kemenkes, 2015).

f) Boleh melakukan hubungan suami istri selama hamil. Tanyakan ke

petugas kesehatan cara yang aman. (Kemenkes, 2015).

g) AktivitasFisik

1) Ibu hamil yang sehat dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari

dengan memperhatikan kondisi ibu dan keamanan janin yang

dikandungnya.

2) Suami membantu istrinya yang sedang hamil untuk melakukan

pekerjaan sehari-hari.

3) Ikuti senam ibu hamil sesuai dengan anjuran petugas kesehatan

(Kemenkes, 2015).

3. Tanda –tanda bahaya pada kehamilan

1. Tanda-tanda komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut

Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang

normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan

oleh seorang bidan untuk menapis adanya resiko ini yaitu melakukan

pendeteksiaan dini adanya komplikasi / penyakit yang mungkin terjadi selama

kehamilan. Adapun komplikasi ibu dan janin yang mungkin teradi antara lain:

Page 39: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

25

a) Pendarahan pervaginam

Pendarahan pervaginam pada hamil muda dapat disebabkan oleh

abortus, kehamilan ektopik, atau mola hidatidosa.

1) Abortus

Adalah berakhirnya suatu kehamilan ( oleh akibat - akibat tertentu)

pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah

kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan (Romauli, Suryati.

2017).

2) Kehamilan mola

Disebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion (chorionic villi)

yang tumbuh berganda berupa gelembung – gelembung kecil yang

mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau mata

ikan. Ini merupakan bentuk neoplasma trofoblas yang jinak (

benignag) (Romauli, Suryati. 2017).

3) Kehamilan ektopik

Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan dengan hasil konsepsi

tidak berada di dalam endometrium uterus. Keaadaan ini akan

meningkat menjadi kehamilan dengan hasil ektopik terganggu ( KEK)

pada usia kehamilan lebih dari 10 minggu. Sebagian besar KEK

terjadi pada kehamilan terletak di tuba (Romauli, Suryati. 2017).

b) Hipertensi gravidarum

1) Hipertensi kronik

Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun, yang sudah ditemukan

pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu, hipertensi yang

menetap setelah 6 minggu pasca persalinan (Romauli, Suryati. 2017).

2) Superimposed preeklampsi

Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan diperberat oleh

kehamilan (Romauli, Suryati. 2017).

2. Tanda-tanda komplikasi ibu dan janin masa kehamilan lanjut

a) Pendarahan pervaginam

Pendarahan antepartum/perdarahan pada kehamilan lanjut

adalah perdarahan pada trimester terakhir dalam kehamilan sampai

bayi dilahirkan. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal

adalah merah, banyak dan kadang – kadang tapi tidak selalu, disertai

dengan rasa nyeri (Romauli, Suryati. 2017).

Page 40: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

26

b) Penglihatan kabur

Tanda dan gejala :

1) Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang

mengancam adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya

pandangan kabur dan berbayang.

2) Perubahan penglihatan ini mungkin disertai sakit kepala yang

hebat dan mungkin menandakan preeklamsia.

Deteksi dini: Pemeriksaan data: Pemeriksaan TD, protein urine,

reflex, edema (Romauli, Suryati. 2017).

c) Bengkak diwajah dan jari- jari tangan

1) Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang

normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan

biasanya hilang setelah beristirahat dengan meninggikan kaki.

2) Bengkak biasa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul

pada muka dan tangan, tidak hilang setelah istirahat, dan disertai

dengan keluhan fisik yang lain.

3) Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau

preeklamsi (Romauli, Suryati. 2017).

d) Keluar cairan pervaginam

1) Keluarnya cairan berupa air – air pada vagina pada trimester tiga

2) Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses

persalinan berlangsung

3) Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm (

sebelum 37 minggu) maupun pada kehamilan aterm

4) Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala

5) Persalinan bisa juga belum pecah sangat mengedan(Romauli,

Suryati. 2017).

e) Gerakan janin tidak terasa

1) Masalah : ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan

trimester tiga

2) Normalnya ibu mulai merasakan janinya selama bulan ke lima

atau ke enam, beberapa ibu dapat merasakan bayinya lebih awal

3) Jika bayi tidur, gerakanya akan melemah

Page 41: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

27

4) Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau

beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Romauli,

Suryati. 2017).

f) Nyeri perut yang hebat

Batasan tanda dan gejala

1) Masalah : ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan trimester tiga

2) Nyeri perut yang berhubungan dengan persalinan normal adalah

normal

3) Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang

mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan

tidak hilang setelah beristirahat.

4) Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilaan ektopik, aborsi,

penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit

atau infeksi lain (Romauli, Suryati. 2017).

b. Bersalin

1. Persiapan Melahirkan ( Bersalin)

a) Tanyakan kepada bidan dan dokter tanggal perkiraan persalinan.

b) Suami atau keluarga mendampingi ibu saat periksa kehamilan.

c) Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki golongan darah yang sama dan

bersedia menjadi pendonor jika diperlukan.

d) Persiapkan tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan dan

biaya lainnya.

e) Siapkan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional.

f) Untuk memperoleh Kartu JKN, daftarkan diri anda ke kantor BPJS

Kesehatan setempat, atau tanyakan ke petugas Puskesmas.

g) Suami, keluarga dan masyarakat. menyiapkan kendaraan jika sewaktu-

waktu diperlukan

h) Rencanakan melahirkan ditolong oleh dokter atau bidan di fasilitas

kesehatan.

i) Pastikan ibu hamil dan keluarga menyepakati amanat persalinan dalam

stiker P4K dan sudah ditempelkan di depan rumah ibu hamil.

j) Siapkan KTP, Kartu Keluarga, dan keperluan lain untuk ibu dan bayi yang

akan dilahirkan (Kemenkes, 2015).

Page 42: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

28

2. Tanda awal persalinan

a) Perut mulas-mulas yang teratur, timbulnya semakin sering dan semakin

lama.

b) Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau keluar cairan ketuban

dari jalan lahir (Kemenkes, 2015).

Jika muncul salah satu tanda di atas ini, suami atau keluarga segerabawaibu

hamil ke fasilitas kesehatan

3. Proses melahirkan

a) Didahului dengan mulas teratur, semakin lama semakin kuat dan sering.

b) Pada kehamilan pertama, bayi biasanya lahir setelah 12 jam sejak mules

teratur. Pada kehamilan kedua dan kehamilan berikutnya, biasanya bayi

lahir setelah 8 jam sejak mules teratur. Ibu masih boleh berjalan, makan

dan minum. Selama proses melahirkan sebaiknya ibu didampingi suami

dan keluarga.

c) Jika terasa sakit, tarik nafas panjang lewat hidung, lalu keluarkan lewat

mulut.

d) Jika terasa ingin buang air besar segera beritahu bidan/dokter. Bidan

atau dokter akan mengarahkan/ memimpin ibu mengejan sesuai dengan

dorongan rasa ingin mengejan yang timbul.

e) Setelah bayi lahir dan sehat segera lakukan inisiasi menyusu dini (IMD).

f) IMD adalah segera meletakkan bayi di dada ibu (ada kontak kulit ibu dan

kulit bayi sekurang-kurangnya 1 jam untuk memberikan kesempatan

kepada bayi menyusu sesegera mungkin).

IMD merangsang keluarnya ASI, memberi kekebalan pada bayi serta

meningkatkan kekuatan batin antara ibu dan bayinya. IMD mencegah

pendarahan pada ibu (Kemenkes, 2015).

4. Tanda Bahaya Pada Persalinan

a) Pendarahan lewat jalan lahir

b) Tali pusar atau tangan bayi keluar dari jalan lahir

c) Ibu mengalami kejang

d) Ibu tidak kuat mengejan

e) Air ketuban keruh dan berbau

Page 43: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

29

f) Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat (Kemenkes, 2015).

Jika muncul salah satu tanda di atas segera rujuk ibu ke Rumah Sakit.

c. Nifas

1. Perawatan ibu nifas

a) Pelayanan kesehatan ibu nifas oleh bidan dan dokter dilaksanakan

minimal 3 kali yaitu:

1) Pertama: 6 jam - 3 hari setelah melahirkan.

2) Kedua: hari ke 4 - 28 hari setelah melahirkan.

3) Ketiga: hari ke 29 - 42 hari setelah melahirkan (Kemenkes, 2015).

b) Pelayanan kesehatan ibu nifas meliputi:

1) Menanyakan kondisi ibu nifas secara umum

2) Pengukuran tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan, dan nadi

3) Pemeriksaan lokhia dan perdarahan

4) Pemeriksaan kondisi jalan lahir dan tanda infeksi

5) Pemeriksaan kontraksi rahim dan tinggi fundus uteri

6) Pemeriksaan payudara dan anjuran pemberian ASI Eksklusif

7) Pemberian Kapsul Vit. A

8) Pelayanan kontrasepsi Pasca Persalinan

9) Konseling.

10) Tatalaksana pada ibu nifas sakit atau ibu nifas dengan komplikasi.

11) Memberikan nasihat yaitu:

a) Makan makanan yang beraneka ragam yang mengandung

karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah-

buahan.

b) Kebutuhan air minum pada ibu menyusui pada 6 bulan pertama

adalah 14 gelas sehari dan pada 6 bulan kedua adalah 12 gelas

sehari.

c) Menjaga kebersihan diri , termasuk kebersihan daerah kemaluan,

ganti pembalut sesering mungkin.

d) Istirahat cukup, saat bayi tidur ibu istirahat

e) Bagi ibu yang melahirkan dengan cara operasi caesar maka harus

menjaga kebersihan luka bekas operasi.

Page 44: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

30

f) Cara menyusui yang benar dan hanya memberi ASI saja selama 6

bulan.

g) Perawatan bayi yang benar.

h) Jangan membiarkan bayi menangis terlalu lama, karena akan

membuat bayi stress.

i) Lakukan stimulasi komunikasi dengan bayi sedini mungkin

bersama suami dan keluarga

j) Untuk berkonsultasi kepada tenaga kesehatan untuk pelayanan

KB setelah persalinan (Kemenkes, 2015).

2. Hal-hal yang harus dihindari oleh ibu bersalin dan selama nifas

a) Membuang ASI yang pertama keluar (kolostrum) karena sangat berguna

untuk kekebalan tubuh anak.

b) Membersihkan payudara dengan alkohol/povidon iodine/obat merah atau

sabun karena bisa terminum oleh bayi

c) Mengikat perut terlalu kencang

d) Menempelkan daun-daunan pada kemaluan karena akan menimbulkan

infeksi (Kemenkes, 2015).

Tanyakan pada dokter, bidan dan perawat mengenai kondisi kesehatan ibu

nifas

3. Cara Menyusui Bayi

Cara menyusui yang benar:

a) Susui bayi sesering mungkin, semau bayi, paling sedikit 8 kali sehari.

b) Bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan, lalu susui

c) Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara sisi yang

lain

d) Bila bayi sudah kenyang, tapi payudara masih terasa penuh/kencang,

perlu dikosongkan dengan diperah untuk disimpan. Hal ini agar payudara

tetap memproduksi ASI yang cukup (Kemenkes, 2015).

Posisi dan pelekatan menyusui yang benar

a) Pastikan posisi ibu ada dalam posisi yang nyaman

b) Kepala dan badan bayi berada dalam garis lurus

Page 45: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

31

c) Wajah bayi menghadap payudara, hidung berhadapan dengan puting.

d) Ibu harus memeluk badan bayi dekat dengan badannya.

e) Jika bayi baru lahir, Ibu harus menyangga seluruh badan bayi.

f) Sebagian besar areola (bagian hitam disekitar puting) masuk ke dalam

mulut bayi.

g) Mulut terbuka lebar.

h) Bibir bawah melengkung ke luar.

i) Dagu menyentuh payudara ibu (Kemenkes, 2015).

4. Cara Memerah Dan Menyimpan Asi

Sebelum diberikan kepada bayi, rendam dalam wadah berisi air hangat

Tabel 2.2 Penyimpanan ASI Perah (ASIP)

Tempat Penyimpanan Suhu Lama Penyimpanan

Dalam Ruangan (ASIP Segar) 19 C s.d 26 C 6-8 jam ruang ber AC dan 4 jam ruang non AC

Dalam Ruangan (ASIP beku 4 jam yang sudah dicairkan)

4 Jam

Kulkas < 4 C 2 - 3 hari

Freezer pada lemari es 1 pintu -18 C s.d 0 C 2 minggu

Freezer pada lemari dua pintu -20 C s.d -18 C 3 - 4 bulan

Page 46: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

32

C. Kerangka Teori

Gambar 2.2 Kerangka Teori Penelitiaan

Kerangka teori menerut teori Green 1980, dan Notoadmodjo 2012.

Keterangan :

: Tidak diteliti : Faktor Predisposisi: Kepercayaan, Nilai-nilai

dan Keyakinan serta Faktor pendukung

: Diteliti : Faktor Predisposisi : Pengetahuan, Sikap

Pelayanan Kesehatan Ibu selama Hamil, Bersalin dan Nifas

1. Kehamilan a. Periksa kehamilan b. Perawatan sehari-

hari c. Persiapan melahirk

an (bersalin) d. Tanda-tanda

bahaya pada kehamilan

2. Persalinan a. Tanda awal

persalinan b. Proses melahirkan c. Tanda bahaya

persalinan 3. Nifas

a. Perawatan ibu nifas b. Hal-hal yang harus

dihindari ibu nifas c. Cara menyusui bayi d. Cara memerah dan

menyimpan ASI

Faktor Predisposisi

a. Pengetahuaan b. Sikap

4. Kepercayaan 5. Nilai-nilai 6. Keyakinan

Factor Pendukung :

a. Pendapat keluarga b. Tersedianya fasilitas

kesehatan c. Tersedianya waktu

Factor Pendukung:

a. Dukungan suami dan keluarga

b. Dukungan tenaga kesehatan

c. Dukungan masyarakat

1. Pengetahuan 2. Sikap 3. Tindakan

Pendampingan Buku (KIA)

1. Pengertian Pelaksanaan Pendampingan

2. Tujuan pendampingan

3. Istrumen pendampingan

4. Langkah -langkah pendampingan 5. Petunjuk teknis penggunaan buku KIA 6. Manfaat buku KIA 7. Sasaran buku KIA 8. Isi buku KIA

Page 47: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

33

D. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep dari Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan

Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam

Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja

Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

Variabel Indenpent Variabel Dependent

Gambar 2.3 Kerangka Teori Penelitian

E. Defenisi Operasional

Pengetahuan Ibu Hamil

dalam Pelayanan Kesehatan

Selama Hamil, Bersalin dan

Nifas

Pelaksanaan Pendampingan

Penggunaan Buku Kesehatan

Ibu dan Anak (KIA)

Sikap Ibu Hamil dalam

Pelayanan Kesehatan

Selama Hamil, Bersalin dan

Nifas

Tindakan Ibu Hamil dalam

Pelayanan Kesehatan

Selama Hamil, Bersalin dan

Nifas

Page 48: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

34

Tabel 2.1 Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional Instrumen Penelitiaan

Hasil Ukur Skala Ukur

(1) (2) (3) (4) (5)

Variabel Independen

Pelaksanaan Pendampingan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Suatu aktivitas yang dilakukan dan dapat bermakna pembinaan, pengajaran,serta pengarahan yang digunakan bidan dalam membantu responden dalam pelaksanaan pendampingan penggunaan buku KIA khususnya pada pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas

Kuesioner

1. Didampingi 2. Tidak

didampingi

Ordinal

Variabel Dependen

Pengetahuan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas

Segala sesuatu yang diketahui responden tentang pelaksanaan penggunaan pendampingan buku KIA terhadap pelayanan kesehatan ibu hamil selama hamil, bersalin dan nifas Dengan kategori:

1. Baik : jika responden mampu menjawab 16-20 pertanyaan dengan benar. Hasil persentase 76-100% 2. Cukup : jika responden mampu menjawab 12-15 pertanyaan dengan benar. Hasil persentase 60-75% 3. Buruk : jika responden mampu menjawab 0-11 pertanyaan dengan benar. Hasi persentase <50% (Arikunto ,2010).

1. Baik 2. Cukup 3. Kurang

Ordinal

Page 49: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

35

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan asumsi / perkiraan / dugaan sementara mengenai suatu hal

atau permasalahan yang harus dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan

data/fakta atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang valid dan

reliabel dengan cara yang telah ditentukan.

Ha : Ada Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan

Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan

Selama Hamil, Bersalin dan Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas

Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

Sikap Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas

Reaksi atau respon positif dan negative responden dalam pelaksanaan pendampingan buku KIA terhadap pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas dengan kategori: 1. Setuju:2 2. Tidak Setuju :1

Kuesioner 1. Positif 2. Negatif

Ordinal

Tindakan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas

Kecenderungan responden untuk bertindak dalam menggunakan buku KIA terhadap pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas.

Kuesioner 1. Dilakukan 2. Tidak dilakukan

Ordinal

Page 50: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian Pre- Experimental

Designs. Rancangan penelitian ini adalah one group pre test and post test design

tanpa menggunakan kelompok pembanding (kontrol), tetapi pada penelitian ini

pengujian pertama (pre test) yang memungkinkan peneliti dapat menguji

perubahan - perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program). Pada

penelitian ini, peneliti melakukan treatment yaitu pelaksanaan pendampingan

buku KIA terhadap subjek penelitian dengan sengaja, terencana, kemudian

dinilai pengaruhnya pada pengujian kedua (posttest) (Notoatmodjo, 2012).

Pretest Posttest

Keterangan:

01 : Prilaku Ibu Hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan

nifas sebelum diberikan pelaksanaan pendampingan buku Kesehatan Ibu

dan Anak ( KIA)

02 : Prilaku Ibu Hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan

nifas setelah diberikan pelaksanaan pendampingan buku Kesehatan Ibu

dan Anak ( KIA)

X : Pelaksanaan pendampingan buku KIA dengan melakukan pendidikan

kesehatan yang ada dalam buku KIA berupa pelayanan kesehatan ibu

hamil selama hamil, bersalin dan nifas.

01 x 02

Page 51: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

37

37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor

Kota Madya Medan Tahun 2018. Alasan memilih tempat ini adalah karena

berdasarkan studi pendahuluan dan wawancara kepada beberapa ibu hamil

masih kurang memanfaatkan pelaksanaan pendampingan buku kesehatan ibu

dan anak (KIA). Waktu penelitian ini telah dilakukan pada periode Mei – Juni

2018.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

C.1 Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang

diteliti (Notoadmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh ibu

hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018

sebanyak 102 orang.

C.2 Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang dijadikan

sampel dalam penelitian. Pengambilan sampel menggunakan metode non

probability sampling yaitu Purposive Sampling) didasarkan pada suatu

pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan cirri atau

sifat - sifat yang sudah diketahui sebelumnya sesuai dengan criteria inklusi

(Notoatmodjo, 2012).

Kriteria dalam pengambilan sampel sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap

anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).

Yang termasuk dalam kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

1. Ibu hamil primigravida yang memiliki buku KIA

Page 52: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

38

38

2. Ibu multigravida yang memiliki buku KIA dan belum pernah terpapar

dengan buku KIA

3. Ibu hamil yang bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subyek yang tidak

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2008).

Kriteria eksklusi dalam penelitia ini adalah:

1. Ibu hamil yang tidak memiliki buku KIA

2. Ibu hamil yang tidak bersedia dijadikan responden dalam penelitian

3. Ibu hamil yang berada diluar kota medan

4. Ibu hamil yang terganggu psikologis/kejiwaanya

c. Besar Sampel

Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin

sebagai berikut:

Keterangan:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah Populasi

d : Presisi absolut (10%)

n = 102

1+102 (0.1)2

n = 50,4 50

N

n =

1 + N d 2

Page 53: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

39

39

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer

dan data sekunder.

a. Data primer

Metode pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data

primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari ibu hamil

dengan menggunakan alat pengumpulan data / kuesioner (terlampir). Data

yang diperoleh diolah disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi lalu

dilakukan analisa data dari data tersebut.

b. Data sekunder diperoleh dari Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota

Madya Medan periode mei - juni Tahun 2018.

Sebelum melakukan pengumpulan data, prosedur awal yang harus

dilakukan peneliti yaitu mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian

dari institusi pendidikan (Prodi D-IV Poltekkes Kemenkes Medan) setelah

mendapatkan surat izin penelitian dari institusi pendidikan Poltekkes peneliti

selanjutnya menyerahkan surat izin penelitian ke kantor Dinas Kesehatan

Kota Medan pada tanggal 3 mei 2018 dan menunggu seminggu lagi untuk

balasan izin penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Medan tersebut , kemudian

setelah mendapatkan balasan dari Dinas Kesehatan Kota Medan selanjutnya

peneliti mengajukan permohonan izin melakukan penelitiaan kepada

Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan pada tanggal 11 Mei 2018.

Kemudiaan peneliti selanjutnya meminta data jumlah ibu hamil. Peneliti

selanjutnya meminta bantuan kepada Bidan dan kader untuk pelaksanaan

pendampingan buku KIA serta pemberiaan kuesioner terlebih dahulu

sebelum dilakukan pelaksanaan pendampingan penggunaan buku KIA

sebanyak 4 x kunjungan yaitu :

1. Penelitian Ibu Hamil kelompok pertama dilakukan kunjungan dari rumah

kerumah

a. Kunjungan pertama tanggal 12 -15 mei 2018 dari pukul 09.00 wib -

15.00 wib dari rumah kerumah dengan didampingi kader puskesmas,

peneliti melakukan kunjungan kerumah rumah dan didapatkan ibu

hamil sebanyak 17 orang, kemudian peneliti meminta izin sekaligus

menjelaskan tujuan penelitian kepada masing - masing ibu hamil,

setelah ibu hamil bersedia menjadi responden selanjutnya peneliti

Page 54: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

40

40

memberikan kuesioner pretest tanpa dilakukan perlakuan, kemudian

setelah ibu hamil mengisi kuesioner selanjutnya peneliti

mengumpulkan kuesioner dan memberitahu semua ibu hamil untuk

b. Kunjungan ke dua dilakukan diminggu kedua pada tanggal 19 - 21

mei 2018 dari pukul 09.00 wib - 15.00 wib dari rumah kerumah dan

didapatkan ibu hamil sebanyak 17 orang (ibu hamil yang sama)

dengan didampingi kader puskesmas, peneliti selanjutnya

memberikan pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan

pendampingan buku KIA pada masa kehamilan.

c. Kunjungan ke tiga dilakukan diminggu ketiga pada tanggal 24 - 27 mei

2018 dari pukul 09.00 wib - 15.00 wib dari rumah kerumah dan

didapatkan ibu hamil sebanyak 17 orang (ibu hamil yang sama)

dengan didampingi kader puskesmas peneliti selanjutnya memberikan

pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan pendampingan buku KIA

pada masa bersalin.

d. Kunjungan ke empat dilakukan diminggu keempat pada tanggal 3 - 5

juni 2018 dari pukul 09.00 wib - 15.00 wib dari rumah kerumah dan

didapatkan ibu hamil sebanyak 17 orang (ibu hamil yang sama)

dengan didampingi kader puskesmas peneliti selanjutnya memberikan

pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan pendampingan buku KIA

pada masa nifas yang ada didalam buku KIA dan selanjutnya

memberikan kuesioner yang sama post test.

2. Penelitaian Ibu Hamil kelompok kedua dilakukan di acara senam hamil

a. Kunjungan pertama saat mengadakan senam ibu hamil pada hari

Rabu tanggal 16 mei 2018, terkumpul ibu hamil sebanyak 13 orang

dengan didampingi bidan dan kader puskesmas, kemudian peneliti

meminta izin sekaligus menjelaskan tujuan penelitian kepada masing-

masing ibu hamil, setelah ibu hamil bersedia menjadi responden

selanjutnya peneliti memberikan kuesioner pretest tanpa dilakukan

perlakuan. kemudian setelah ibu hamil mengisi kuesioner selanjutnya

peneliti mengumpulkan kuesioner.

b. Kunjungan ke dua pada tanggal 23 mei 2018 dihari rabu pada minggu

kedua terkumpul ibu hamil sebanyak 13 orang dengan didampingi

bidan dan kader puskesmas, kemudian peneliti memberikan

Page 55: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

41

41

pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan pendampingan buku KIA

pada masa kehamilan.

c. Kunjungan tiga pada tanggal 30 mei 2018 dihari rabu pada minggu

ketiga terkumpul ibu hamil sebanyak 11 orang dengan didampingi

bidan dan kader puskesmas, didampingi bidan dan kader puskesmas,

kemudian peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang

persalinan yang ada pada buku pink KIA.

d. Kunjungan keempat pada tanggal 06 juni 2018 dihari rabu pada

minggu keempat terkumpul ibu hamil sebanyak 10 orang dengan

didampingi bidan dan kader puskesmas,saat mengadakan senam

hamil, kemudian peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang

nifas yang ada pada buku pink KIA dan setalah diberikannya

pendidikan kesehatan selanjutnya memberikan kuesioner (posttest)

yang sama kepada ibu hamil. setelah selesai, kuesioner dikumpulkan

kembali oleh peneliti.

3. Penelitian Ibu Hamil kelompok ketiga dilakukan di puskesmas

a. Kunjungan pertama saat ibu hamil mengadakan kunjungan kehamilan

pada hari kamis tanggal 17 mei 2018 dari pukul 09.00 - 14.00 wib

didapatkan ibu hamil sebanyak 14 orang, selanjutnya peneliti meminta

izin sekaligus menjelaskan tujuan penelitian kepada masing- masing

ibu hamil, setelah ibu hamil bersedia menjadi responden selanjutnya

peneliti memberikan kuesioner pretest tanpa dilakukan perlakuan.

kemudian setelah ibu hamil mengisi kuesioner selanjutnya peneliti

mengumpulkan kuesioner dan meminta nomor yang bisa dihubungi

untuk memudahkan peneliti dalam kunjungan selanjutnya.

b. Kunjungan kedua saat ibu hamil mengadakan kunjungan kehamilan

pada hari kamis tanggal 24 mei 2018 dari pukul 09.00 - 15.00 wib

didapatkan ibu hamil sebanyak 5 orang, sisa 9 ibu hamil dilakukan

kunjungan dari rumah kerumah dengan dibantui kader, kemudian

peneliti memberikan pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan

pendampingan buku KIA pada masa kehamilan.

c. Kunjungan ketiga saat ibu hamil mengadakan kunjungan kehamilan

pada hari kamis tanggal 31 mei 2018 dari pukul 09.00 - 15.00 wib

didapatkan ibu hamil sebanyak 7 orang, sisa 7 ibu hamil dilakukan

Page 56: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

42

42

kunjungan dari rumah kerumah dengan dibantui kader, kemudian

peneliti memberikan pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan

pendampingan buku KIA pada masa persalinan.

d. Kunjungan keempat saat ibu hamil mengadakan kunjungan kehamilan

pada hari kamis tanggal 07 juni 2018 dari pukul 09.00 - 15.00 wib

didapatkan ibu hamil sebanyak 8 orang, sisa 6 ibu hamil dilakukan

kunjungan dari rumah kerumah dengan dibantui kader, kemudian

peneliti memberikan pendidikan kesehatan tentang nifas yang ada

pada buku pink KIA dan setalah diberikannya pendidikan kesehatan

selanjutnya memberikan kuesioner (posttest) yang sama kepada ibu

hamil. setelah selesai, kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti.

4. Penelitian Ibu Hamil kelompok keempat dilakukan di perwiritan

a. Kunjungan pertama saat ibu hamil mengadakan perwiritan pada hari

jumat tanggal 18 mei 2018 dari pukul 14.00 s/d selesai didapatkan

ibu hamil sebanyak 9 orang, dengan dibantui kader selanjutnya

peneliti meminta izin sekaligus menjelaskan tujuan penelitian kepada

masing- masing ibu hamil, setelah ibu hamil bersedia menjadi

responden selanjutnya peneliti memberikan kuesioner pretest tanpa

dilakukan perlakuan. kemudian setelah ibu hamil mengisi kuesioner

selanjutnya peneliti mengumpulkan kuesioner dan meminta nomor

yang bisa dihubungi untuk memudahkan peneliti dalam kunjungan

selanjutnya.

b. Kunjungan kedua saat ibu hamil mengadakan perwiritan pada hari

jumat tanggal 25 mei 2018 dari pukul 14.00 s/d selesai didapatkan ibu

hamil sebanyak 9 orang dengan dibantui kader, kemudian peneliti

memberikan pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan

pendampingan buku KIA pada masa kehamilan.

c. Kunjungan ketiga saat ibu hamil mengadakan perwiritan pada hari

kamis tanggal 02 juni 2018 dari pukul 14.00 s/d selesai didapatkan ibu

hamil sebanyak 7 orang, sisa 2 ibu hamil dilakukan kunjungan dari

rumah kerumah dengan dibantui kader, kemudian peneliti

memberikan pendidikan kesehatan berupa pelaksanaan

pendampingan buku KIA pada masa persalinan.

Page 57: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

43

43

d. Kunjungan keempat saat ibu hamil mengadakan perwiritan pada hari

kamis tanggal 09 juni 2018 dari pukul 14.00 s/d selesai didapatkan ibu

hamil sebanyak 5 orang, sisa 4 ibu hamil dilakukan kunjungan dari

rumah kerumah dengan dibantui kader, kemudian peneliti

memberikan pendidikan kesehatan tentang nifas yang ada pada buku

pink KIA dan setalah diberikannya pendidikan kesehatan selanjutnya

memberikan kuesioner (post test) yang sama kepada ibu hamil.

setelah selesai, kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti. Setelah

seluruh data didapati peneliti selanjutnya peneliti melakukan

pengolahan data.

E. Alat Ukur / Instrumen dan Bahan penelitian

Instrumen adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data.

Instrument penelitian ini berupa kuesioner (daftar pernyataan), yang disusun

secara terstektur berdasarkan teori dan berisikan pertanyaan yang harus dijawab

responden. Instrument ini terdiri dari empat pertanyaan identitas yang harus di

jawab responden, yang terdiri dari nama responden,umur, pendidikan, pekerjaan.

a. Bagian pertama untuk tingkat pelaksanaan pendampingan pelaksanaan buku

KIA ibu hamil memuat beberapa pertanyaan yang dirancang oleh peneliti

sebanyak 10 pertanyaan. Untuk kuesioner pelaksanaan pendampingan buku

KIA menggunakan pernyataan Didampingi dan Tidak didampingi.

b. Bagian kedua kuesioner untuk tingkat pengetahuaan ibu hamil memuat

beberapa pertanyaan yang dirancang oleh peneliti sebanyak 22 pertanyaan.

Untuk kuesioner pengetahuaan menggunakn skala yang bersifat kualitatif,

yaitu :

1) Baik : jika responden mampu menjawab 16-20 pertanyaan

dengan benar. Hasil persentase 76% - 100%

2) Cukup : jika responden mampu menjawab12-15 pertanyaan

dengan benar. Hasi persentase 56% - 75%

3) Kurang : jika responden mampu menjawab 0-11 pertanyaan

dengan benar. Hasil persentase < 56% (Wawan &

Dewi ,2015).

Page 58: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

44

44

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Intrumen Kuesioner Pengetahuan

Kisi-kisi Soal Pengetahuan No Item Jumlah Soal

1 Isi buku KIA 1,2,3,4,5 5 2 Tanda bahaya pada kehamilan di

dalam buku KIA 8,9,10,11,12,13 6

3 Tanda bayi akan dilahirkan dalam buku KIA

14,15,16 3

4 Tanda bahaya pada ibu nifas di dalam buku KIA

17,18,19,20,21,22 6

Total 20

c. Pengukuran Sikap dengan pernyataan positif dan negatif yang didasarkan

pada jawaban responden dari semua jawaban yang diberikan dengan

menggunakan skala Likert yang terdiri dari 2 kategori yaitu: Sangat Setuju

SetujuTidak Setuju, dengan ketentuan setuju : 2 dan tidak setuju : 1

(Notoatmodjo, 2016).

d. Pengukuran Tindakan yang didasarkan pada jawaban responden yang

melakukan kunjungan antenatal / kehamilan secara teratur dari semua

jawaban. Untuk kuesioner tindakan pendampingan buku KIA menggunakan

pernyataan dilakukan dan Tidak dilakukan.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

F.1 Validitas

Instrumen ini dapat berfungsi secara efektif jika uji validitas dan reabilitas.

Validitas berasal dari kata validty artinya sejauh mana ketepatan suatu alat ukur

dalam mengukur suatu data, dalam penelitiaan ini peneliti menggunakan

kuesioner yang sudah pernah di uji coba yaitu sudah di uji valid oleh peneliti

sebelumnya yaitu pada penelitian yang pernah di ujivaliditas oleh Keemenkes RI

dalam “Kuesioner Ibu Hamil Pendampingan KIA dengan Institusi Pendidikan

Terpilih Di 7 Provinsi Direktorat Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal

Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun

2017”.

Page 59: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

45

45

F.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih alat

ukuranya, pertanyaan dikatakan reliabilitas jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu ( Hastono, 2006).

Dalam penelitian ini peneliti memberikan kuesioner sebanyak dua kali.

G. Pengolahan dan Analisa Data

G.1 Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan langkah–langkah

sebagai berikut :

1. Pengeditan (Editing)

Editing adalah proses yang dilakukan untuk menilai kelengkapan data.

Peneliti mengecek kuesioner yang telah diisi oleh responden dan melihat

kelengkapan, kejelasan jawaban dengan pertanyaan. Apabila terdapat

pertanyaan yang belum terisi atau jawaban yang kurang jelas, peneliti

kembali menanyakan langsung kepada responden. Proses ini dilakukan

ditempat pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012).

2. Pengkodean (Coding)

Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori. Setelah data diperoleh, penulis

melakukan pengkodean untuk mempermudah analisis data (Notoatmodjo,

2012).

3. Pemasukan data (Entering)

Pemasukan data merupakan proses memasukkan data kedalam program

pengolahan data untuk dilakukan analisis menggunakan program statistik

dengan komputer. Setelah dilakukan pengkodean, peneliti memasukkan

data untuk dilakukan proses pengolahan data (Notoatmodjo, 2012).

4. Pembersihan (Cleaning)

Merupakan pemebersihan seluruh data supaya terhindar dari kesalahan

sebelum dilakukan proses analisis data. Peneliti memeriksa kembali seluruh

proses mulai dari pengkodean serta memastikan bahwa data yang diinput

tidak terdapat kesalahan sehingga analisis dapat dilakukan dengan benar.

Page 60: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

46

46

Proses cleaning dapat dilakukan dengan bantuan program analisis statistik-

computer (Notoatmodjo, 2012).

5. Tabulasi

Yakni membuat tabel - tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang

diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2012).

G.2 Analisa Data

Analisa yang dilakukan dengan program computer, salah satu paket

program yang digunakan adalah SPSS for Window 22. Setelah dilakukan

pentabulasian maka dilakukan analisis data dengan menggunakan program

yang disesuaikan dengan langkah - langkah sebagai berikut:

1. Analisis Data Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran karakteristik

masing - masing variabel penelitian dengan menyajikan distribusi frekuensi.

Tabel distribusi frekuensi ini menggambarkan jumlah dan presentasi dari

sikap variabel yang ada. Variabel yang disajikan meliputi efektivitas

pelaksanaan pendampingan penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA)

terhadap prilaku ibu hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan

nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan johor Kota Madya Medan tahun 2018.

2. Analisis Data Bivariat

Analisis data bivariat ini digunakan untuk mengetahui bagaimana

efektivitas pelaksanaan pendampingan penggunaan buku kesehatan ibu dan anak

(KIA) terhadap prilaku ibu hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil,

bersalin dan nifas dengan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil uji

Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan nilai p < 0,05 maka terdapat

pengaruh yang signifikan diantara kedua variabel tersebut. Namun jika nilai p

> 0,05 maka dikatakan tidak ada pengaruh yang signifikan antara kedua

variabel tersebut (Notoatmodjo, 2012).

Page 61: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

47

47

H. Etika Penelitian

Seorang peneliti harus memahami hak dasar manusia yang akan menjadi

responden penelitian. Seorang peneliti selain mengerti metodelogi penelitiaan

juga perlu memberikan perhatian pada prinsi-prinsip etika penelitian menurut

Notoatmodjo, 2012:

1. Prinsip menghormati martabat manusia dan hak masyarakat

Manusia merupakn makhluk yang harus dihormati karena manusia

mempunyai hak untuk menentukan pilihan antara mau atau tidak

diikutsertakan menjadi subjek penelitian. Informant consent dapat dilakukan

sebagai bentuk persetujuan antara peneliti dan responden. Tujuan dari

informed consent ini adalah agar calon responden mengerti maksud dan

tujuan dari penelitian yang akan dilakukan.

2. Prinsip manfaat

Suatu penelitian diharapkan akan memberikan manfaat langsung maupun

tidak langsung baik bagi subjek penelitian, masyarakat dan lingkungan.

Peneliti wajib memiliki kepeduliaan dan tanggung jawab social, sehingga ia

memastikan bahwa manfaat penelitian harus lebih besar dari resiko yang

mungkin timbul.

3. Prinsip privacy

Peneliti akan melindungi hak privacy subjek penelitian dengan melindungi

data pribadi subjek penelitian dan menjaga kerahasianya.

4. Prinsip Keadilan

Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan sesama manusia yaitu

dengan cara menghargai hak atau memperlakukan mereka secara adil,

menjaga privasi manusia dan tidak berpihak pada salah satu kelompok

individu.

Page 62: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

48

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Seluruh ibu hamil yang dijadikan responden di Puskesmas Medan Johor

yang direkrut menjadi responden sesuai kriteria inklusi yang berjumlah 50

responden,yang mengikuti penelitian tentang efektivitas pelaksanaan

pendampingan penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) terhadap prilaku ibu

hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas.

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitiaan

Kecamatan Medan Johor adalah salah satu dari Kecamatan yang berada

di Wilayah Kota Medan berada pada ketinggian 12 M dari permukaan laut, yang

sebelumnya termasuk Kecamatan Tanjung Morawa, Kecamatan Patumbak dan

Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Masuknya Kecamatan Medan

Johor ke Wilayah Kota madya Medan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.22

Tahun 1973 tanggal 10 Mei 1973 yang luas arealnya ±3.228 Ha dan terdiri dari

10 Kelurahan.

Letak & Geografis Kecamatan Medan Johor Medan johor mempunyai

luas sekitar 16,96 km2 dimana Kecamatan Medan Johor berbatasan langsung

dengan Kecamatan Medan Polonia di sebelah Utara, Kabupaten Deli Serdang di

sebelah Selatan, Kecamatan Medan Amplas di sebelah Timur, dan Kecamatan

Medan Tuntungan di sebelah Barat. Wilayah kerja Puskesmas Medan Johor

terdiri dari tiga Kelurahan yaitu Kelurahan Kwala Berkala, Gedung Johor dan

Pangkalan Mansyur.

Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai efektivitas

pelaksanaan pendampingan penggunaan buku kesehatan ibu dan anak (KIA)

terhadap prilaku ibu hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin dan

nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018

maka penelitian memperoleh hasil sebagai berikut :

Page 63: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

49

BAB IV

B.1 Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk melihat distribusi frekuensi dari variabel

independen dan variabel dependen.

Tabel 4.1

Distribusi Sebelum dan Sesudah dilakukan Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Prilaku

Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor

Kota Madya Medan Tahun 2018.

No Pendampingan Sebelum Sesudah

N % N %

1 Didampingi 50 100% 50 100%

2 Tidak Didampingi 0 100% 0 0%

Total 50 100% 0 100^%

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui dari 50 ibu hamil, mayoritas pelaksanaan

pendampingan (pre test) dan setelah pelaksanaan pendampingan (post test)

seluruh ibu hamil didampingi sebanyak 50 ibu hamil (100%) .dan tidak

terdapat ibu hamil yang tidak didampingi.

Page 64: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

50

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Hamil Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan

Ibu dan Anak (KIA) di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya MedanTahun 2018.

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui dari 50 ibu hamil, yang memiliki

pengetahuan baik sebelum pelaksanaan pendampingan (pre test) hanya 4 orang

(8,00%) dan setelah diberikan pelaksanaan pendampingan (post test) selama

empat kali kunjungan terjadi peningkatan pengetahuan baik pada ibu hamil

sebanyak 46 orang (92,00%).

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui dari 50 ibu hamil,Ibu hamil yang memiliki

sikap positif sebelum pelaksanaan pendampingan (pre test) hanya 31 orang

(62,00%) dan setelah diberikan pelaksanaan pendampingan (post test) selama

empat kali kunjungan terjadi peningkatan sikap positif pada ibu hamil sebanyak

43 orang (86,00%).

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui dari 50 ibu hamil,Ibu hamil yang

Variabel Sebelum Sesudah

1. Pengetahuan N % N %

Baik 4 8,00% 46 92,00%

Cukup 29 58,00% 4 8,00%

Kurang 17 34,00% 0 0 %

Total 50 100% 50 100%

2. Sikap N % N %

Positif 31 62,00% 43 86,00%

Negatif 19 38,00% 7 14,00%

Total 50 100 50 100%

3. Tindakan N % N %

Melakukan 35 70,00% 43 86,00%

Tidak Melakukan 15 30,00% 7 14,00%

Total 50 100% 50 100%

Page 65: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

51

melakukan Tindakan ibu hamil kunjungan kehamilan sebelum pelaksanaan

pendampingan (pre test) hanya 35 orang (30,00%) dan setelah diberikan

pelaksanaan pendampingan (post test) selama empat kali kunjungan terjadi

peningkatan yang melakukan kunjungan kehamilan sebanyak 43 orang

(86,00%).

B.2Analisis Bivariat

Tabel 4.3 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA) Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah KerjaPuskesmas

Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

Pendampingan Buku KIA

N Rata-Rata Pengetahuan

Z hitung P Value

Sebelum 50 62,30 -6,183 0,001 Sesudah 50 90,00

Berdasarkan tabel 4.3 diatas terlihat bahwa perbedaan rerata

pengetahuan ibu hamil sebelum (pre test) pendampingan buku KIA 62,30 lebih

rendah jika dibandingkan dengan sesudah (post test) dilakukan pendampingan

buku KIA 90,00. Dengan kata lain pelaksanaan pendampingan penggunaan buku

KIA terhadap pengetahuan ibu hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil,

bersalin dan nifas efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu hamil.

Dari hasil uji statistik wilcoxon diperoleh p (0,001) < 0,005 maka dapat

disimpulkan H0 ditolak Ha diterima artinya ada efektivitas pengetahuan ibu hamil

sesudah pendampingan buku KIA dengan sebelum pendampingan buku KIA di di

Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

Tabel 4.4 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA) Terhadap Sikap Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah KerjaPuskesmas

MedanJohor Kota Madya Medan Tahun 2018.

Pendampingan Buku KIA

N Rata-Rata Sikap

Z hitung P Value

Sebelum 50 67,00 -5,690 0,001 Sesudah 50 93,00

Page 66: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

52

Berdasarkan tabel 4.4 diatas terlihat bahwa perbedaan rerata sikap ibu

hamil sebelum (pre test) pendampingan buku KIA 67,00 lebih rendah jika

dibandingkan dengan sesudah (post test) dilakukan pendampingan buku KIA

93,00. Dengan kata lain pelaksanaan pendampingan penggunaan buku KIA

terhadap pengetahuan ibu hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil,

bersalin dan nifas efektif dalam meningkatkan sikap ibu hamil.

Dari hasil uji statistik wilcoxon diperoleh p (0,001) < 0,005 maka dapat

disimpulkan hipotesis nol ditolak artinya ada efektivitas sikap ibu hamil sesudah

pendampingan buku KIA dengan sebelum pendampingan buku KIA di di Wilayah

Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

Tabel 4.5 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Tindakan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama

Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah KerjaPuskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

Pendampingan Buku KIA

N Rata-Rata Tindakan

Z hitung P Value

Sebelum 50 64,20 -5,537 0,001 Sesudah 50 92,80

Berdasarkan tabel 4.4 diatas terlihat bahwa perbedaan rerata tindakan

ibu hamil sebelum (pre test) pendampingan buku KIA 64,20 lebih rendah jika

dibandingkan dengan sesudah (post test) dilakukan pendampingan buku KIA

92,80. Dengan kata lain pelaksanaan pendampingan penggunaan buku KIA

terhadap tindakan ibu hamil dalam pelayanan kesehatan selama hamil, bersalin

dan nifas efektif dalam meningkatkan tindakan ibu hamil dalam melakukan

kunjungan kehamilan.

Dari hasil uji statistik wilcoxon diperoleh p (0,001) < 0,005 maka dapat

disimpulkan hipotesis nol ditolak artinya ada efektivitas tindakan ibu hamil

sesudah pendampingan buku KIA dengan sebelum pendampingan buku KIA di di

Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

Page 67: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

53

C. Pembahasan C.1 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA) Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

Hasil analisa univariat pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan

pendampingan buku KIA dari 50 ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik

sebelum pelaksanaan pendampingan (pre test) sebanyak 4 orang (8,00%)

dan setelah diberikan pelaksanaan pendampingan (post test) selama empat

kali kunjungan terjadi peningkatan pengetahuan baik pada ibu hamil

sebanyak 46 orang (92,00%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Rahayu,

dkk (2015) tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang

tanda bahaya kehamilan terhadap pemanfaatan pendampingan buku KIA

sebelum dilakukan konseling di dapatkan hasil baik 32,9% setelah dilakukan

didapatkan hasil baik 64,36%, dari data tersebut menggambarkan

bahwasebagian besar ibu hamil setelah dilakukan konseling dapat

berpengetahuan baik tentang tanda bahaya kehamilan, informasi mengenai

pelaksanaan pendampingan buku KIA pada ibu hamil adalah informasi yang

khusus yang tidak didapat dibangku sekolah ataupun perguruan tinggi

umum kecuali sekolah kesehatan. Adapun informasi mengenai pelaksanaan

pendampingan buku KIA pada ibu hamil biasanya diperoleh melalui

penyuluhan kesehatan atau melalui tenaga kesehatan atau posyandu.

Hasil penelitian sesuai dengan teori menurut Notoatmodjo (2013),

pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan atau meningkatkan

keterampilan masyarakat atau individu tentang aspek - aspek yang

bersangkutan, sehingga dicapai suatu masyarakat yang berkembang. Jadi

tingkat pengetahuan seseorang terhadap suatu objek sangat ditentukan oleh

tingkat pendidikanya. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang

makin mudah menerima informasi.

Banyaknya ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang

pelaksanaan pendampingan buku KIA di Puskesmas Medan Johor Kota

Madya Medan tidak terlepas dari usaha petugas kesehatan di Puskesmas

Mdan Johor yang terus menerus melakukan penyuluhan pemanfaatan buku

KIA untuk meningkatkan ibu hamil.

Page 68: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

54

Menurut asumsi penelitian, dengan pengetahuan yang baik tentang

pelaksanaan pendampingan buku KIA maka sangat mendorong ibu hamil

dalam pemanfaatan buku KIA, dengan pengetahuan yang baik maka

seseorang ibu hamil mengesampingkan stigma dan pandangan negative

dari masyarakat, serta percaya bahwa salah satu manfaat pelaksanaan

pendampingan buku KIA adalah untuk mengurangi angka kematian ibu dan

mendeteksi secara dini adanya resiko kehamilan.

C.2 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Sikap Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

Hasil analisa univariat dari 50 ibu hamil, mayoritas ibu hamil yang

memiliki sikap positif sebelum pelaksanaan pendampingan (pre test)

sebanyak 31 orang (62,00%) dan setelah diberikan pelaksanaan

pendampingan (post test) selama empat kali kunjungan terjadi peningkatan

sikap positif pada ibu hamil sebanyak 43 orang (86,00%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan ningsih

(2015) “pengaruh penyuluhan pemanfaatan buku KIA terhadap sikap

deteksi dini tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil yang mana

kemampuan ibu hamil sebelum diberi penyuluhan dalam kategori baik 3

orang (7,5%) setelah diberi penyuluhan masuk dalam kategori baik yaitu 24

orang (60%).Hal ini banyak dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dari

seorang ibu tersebut tentang tanda bahaya kehamilan. Sedangkan ibu

hamil yang mempunyai sikap negatif karena sebagian besar tidak

merespon tentang pemeriksaan kehamilan, asupan gizi yang baik untuk ibu

hamil, serta dukungan suami dan keluarga.

Penelitian ini sesuai dengan teori menurut (Notoatmodjo, 2016),

sikap adalah reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus

disebut sikap. Sikap belum merupakan suatu tindakan nyata, tetapi masih

berupa persepsi dan kesiapan seseorang untuk bereaksi terhadap stimulus

yang ada di sekitarnya. Sikap dapat diukur secara langsung dan tidak

langsung. Pengukuran sikap merupakan pendapat yang diungkapkan oleh

responden terhadap objek.

Page 69: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

55

Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Azwar (2014) yang

menyatakan bahwa sikap dipengaruhi oleh factor-faktor diantaranya adalah

pengaruh orang lain yaitu komponen social yang ikut mempengaruhi sikap

seseorang dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan

dasar pengertian konsep moral dalam diri individu. Factor lain yang

mempengaruhi tingkat penerimaan informasi seperti pendampingan buku

KIA adalah factor internal dan eksternal yaitu dari diri sendiri dan dari luar

seperti lingkungan.

C.3 Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Terhadap Tindakan Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

Menurut asumsi penelitian, penetahuan yang baik akan

menimbulkan sikap positif pada seseorang. Namun pada penelitian ini

untuk memperoleh sikap yang baik tidak hanya diperlukan pengetahuan

saja, tetapi dipengaruhi juga oleh faktor pendidikan, pekerjaan, dan

pengaruh orang yang dianggap penting, terlihat pada sebelum dilakukan

pendampingan sikap positif ibu hamil hanya 62 % dan setelah dilakukan

pendampingan buku KIA mengalami peningkatan menjadi 86%. Hal ini

menunjukan sikap seseorang bisa dipengaruhi seseorang.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan reaksi

responden setelah diberikan konseling melalui pelaksanaan pendampingan

buku kesehatan ibu dan anak (KIA) ditandai dengan sebelum pelaksanaan

pendampingan (pre test) tindakan ibu hamil yang melakukan kunjungan

kehamilan secara rutin sebanyak 35 (30,00 %) dan setelah diberikan

pelaksanaan pendampingan (post test) selama empat kali kunjungan

terjadi peningkatan yang melakukan kunjungan kehamilan sebanyak 43

(86%).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan( kolifah

tahun 2015) tentang Pengaruh Pelaksanaan Pendampingan Kader

Terhadap Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil Resiko Tinggi Di

Megaluh Jombang.menunjukkan sebagian besar (66%) ibu hamil teratur

melakukan kunjungan ANC ke pelayanan kesehatan dan sebagian kecil

tidak teratur melakukan kunjungan sebesar (34%)

Page 70: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

56

Menurut Nani 2014, menjadi kader merupakan salah satu wujud

peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan. Peran kader dalam

program kesehatan ibu dan anak adalah untuk menginformasikan segala

permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan kesehatan ibu hamil,

bayi baru lahir serta mampu menjadi penggerak bagi kelompok masyarakat

yang ada. Kader yang aktif melakukan pendampingan akan mempengaruhi

ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC secara teratur. Kader yang

tidak aktif melakukan pendampingan maka pasiennya juga tidak teratur

melakukan kunjungan. Kader yang secara rutin mendampingi dan

mengantar ibu hamil ke pelayanan kesehatan dapat memastikan bahwa

kliennya telah melakukan pemeriksaan.

Hasil penelitian sejalan dengan Nani 2014, menunjukkan bahwa

untuk meningkatkan kunjungan ANC ibu hamil resiko tinggi diperlukan

pendampingan kader yang memiliki kemampuan aktif sebagai fasilitator,

aktif sebagai motivator sehingga ibu hamil mendapatkan dorongan ke arah

prilaku yang baik yaitu melakukan kunjungan ANC secara rutin, selain itu

diperkukan kemampuan kader lainnya yaitu sebagai mediator yang aktif.

Menurut asumsi penelitian bahwa penelitian ini sejalan dengan teori

(Notoatmodjo, 2016), tindakan itu adalah suatu sikap dengan

kecendrungan untuk bertindak (praktik). Sikap belum terwujud dalam

tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain antara lain

adanya fasilitas atau sarana dan prasarana. Pengukuran tindakan dapat

dilakukan dengan Langsung, dengan observasi atau mengamati terhadap

perilaku sasaran (responden), dengan menggunakan lembar checklist.

Page 71: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah pelaksanaan pendampingan

buku KIA terhadap pengetahuan, terdapat perbedaan rerata pengetahuan ibu

hamil sebelum (pre test) pendampingan buku KIA 62,30 lebih rendah jika

dibandingkan dengan kelompok sesudah (post test) dilakukan pendampingan

buku KIA 90,00. Hasil uji statistik wilcoxon diperoleh p (0,001) < 0,005 maka

dapat disimpulkan H0 ditolak Ha diterima artinya ada efektivitas pengetahuan

ibu hamil sesudah pendampingan buku KIA dengan sebelum pendampingan

buku KIA di di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan

Tahun 2018.

2. Sikap Ibu hamil yang memiliki sikap positif sebelum pelaksanaan

pendampingan buku KIA terdapat perbedaan rerata sikap ibu hamil sebelum

(pre test) pendampingan buku KIA 67,00 lebih rendah jika dibandingkan

dengan kelompok sesudah (post test) dilakukan pendampingan buku KIA

93,00. Dari hasil uji statistik wilcoxon di peroleh p (0,001) < 0,005 maka dapat

disimpulkan hipotesis nol ditolak artinya ada efektivitas sikap ibu hamil

sesudah pendampingan buku KIA dengan sebelum pendampingan buku KIA

di di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

3. Tindakan Ibu hamil yang melakukan kunjungan kehamilan terdapat

perbedaan rerata tindakan ibu hamil sebelum (pre test) pendampingan buku

KIA 64,20 lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok sesudah (post

test) dilakukan pendampingan buku KIA 92,80. hasil uji statistik wilcoxon

diperoleh p (0,001) < 0,005 maka dapat disimpulkan hipotesis nol ditolak

artinya ada efektivitas tindakan ibu hamil sesudah pendampingan buku KIA

dengan sebelum pendampingan buku KIA di di Wilayah Kerja Puskesmas

Medan Johor Kota Madya Medan Tahun 2018.

Page 72: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

58

B. Saran

1. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian dapat dijadikan acuan bidan di Puskesmas agar selalu

memberitahu dan mengingatkan kepada ibu hamil untuk selalu membaca

buku KIA dan mempelajarinya semaksimal mungkin untuk menambah

perubahan prilaku ibu hamil yang lebih baik lagi serta untuk menurunkan

angka kematian ibu.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan diharapkan hasil penelitian ini dijadikan sebagai

sarana pembelajaran tambahan pengetahuan bagi mahasiswa tentang

Kesehatan Ibu dan Anak dan hasil penelitian ini juga menambah bahan

bacaan, referensi, masukan bagi mahasiswa lain untuk melakukan penelitian

lebih lanjut.

3. Bagi Ibu hamil

Hasil penelitian dapat memberikan infromasi pada ibu hamil untuk lebih

memanfaatkan buku KIA dan diharapkan untuk memanfaatkan buku KIA

yang telah dimiliki serta untuk mengetahui deteksi dini bahaya kehamilannya

di pelayanan kesehatan terdekat secara rutin atau berkala.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian lebih lanjut tentang

Efektivitas Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA) Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama

Hamil, Bersalin dan Nifas dengan menggunakan metode penelitian, variabel,

jumlah populasi dan sampel yang berbeda sehingga diperoleh hasil yang

lebih baik.

Page 73: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

DAFTAR PUSTAKA

Ardillah, dkk. 2015. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Tindakan Ibu

Hamil Tentang Deteksi Dini Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan Di Puskesmas Medan Deli Tahun 2015. Medan

Azizah, Nur. 2017. Gambaran Manajemen Pelaksanaan Program Kesehatan Ibu

dan Anak di Puskesmas Kampili Tahun 2016. Makassar Budiarsa, 2015. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang tanda bahaya

Kehamilan terhadap pemanfaatan buku kia di upt. Puskesmas Martapura. Surakarta

Hasanah, Aan. 2017. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya

Kehamilan Trimester Tiga Dengan Keteraturan Pemeriksaan

Kehamilan Di Puskesmas Mergangsan: Yogyakarta Ibu Dan Anak. JICA: Jakarta

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.( 2015). Buku Kesehatan Ibu dan

Anak. JICA: Jakarta (2015). Petunjuk Teknis Pemggunaan Buku Kesehatan Ibu dan

Anak. . 2015.Profil Kesehatan Indonesia. . 2015.Profil Kesehatan Indonesia. (2016). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. .2016. Profil Kesehatan Provinsi SumutMandriwati dkk. 2017.

Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC .2017.Profil Kesehatan Provinsi Sumut. Asuhan Kebidanan

Kehamilan. Jakarta Notoatmojo, Soekidjo. 2016. Metodelogi Penelitiaan Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta

. 2015.Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Renika Cipta . 2013. Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta

Page 74: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

Ningsih, Ode. 2015.Pengaruh penyuluhan pemanfaatan buku kia terhadap sikap deteksi dini tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil di kelurahan bangunharjo Sewon bantul. Yogyakarta

Romauli, Suryati. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta : Nuha Medika Subagyo, Hendro. 2015. Pengaruh Peran Pendampingan Bidan Desa Terhadap

Pengembangan Desa Siaga di Kabupaten Blitar. Surakarta Wawa& Dewi. 2015. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku

Manusia.Yogyakarta: Nuha Medika Yayu, dkk 2015. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Tanda

BahayaKehamilan Terhadap Pemanfaatan Buku KIA Di Upt.PuskesmasMartapura. Banjar Masin

Page 75: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

L A M P I R A N

Page 76: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) TERHADAP PRILAKU IBU HAMIL

DALAM PELAYANAN KESEHATAN SELAMA HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN

JOHOR KOTA MADYA MEDAN TAHUN 2018

Saya adalah mahasiswa program D-IV kebidanan Poltekkes Kemenkes RI

Medan. Penelitian ini dianjurkan sebagai salah satu kegiatan dalam

menyelesaikan tugas akhir di program studi D-IV Kebidanan Poltekkes

Kemenkes RI Medan, tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi “Efektivitas

Pelaksanaan Pendampingan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Terhadap Prilaku Ibu Hamil dalam Pelayanan Kesehatan Selama Hamil, Bersalin dan

Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor dan Puskesmas Namorambe Desa

Sudirejo Medan Tahun 2018”.

Saya mengharapkan tanggapan yang diberikan tanpa dipengaruhi oleh

orang lain. Informasi yang diberikan ibu hanya akan digunakan untuk

pengembangan ilmu kebidanan dan tidak akan dipergunakan untuk bermaksud

lain. Partisipasi dari saudara dalam penelitian ini bersifat sukarela, saudara

bebas menjawab semua pernyataan tanpa sanksi apapun. Jika saudara bersedia

menjadi peserta penelitian ini silahkan saudara menandatangani surat

persetujuan ini pada tempat yang telah disediakan dibawah ini sebagai bukti

sukarela saudara.

Responden Medan, April 2018 Peneliti

( ) (Gustiani)

Page 77: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

Lampiran 2

KUESIONER IBU HAMIL

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) TERHADAP PRILAKU IBU HAMIL DALAM PELAYANAN

KESEHATAN SELAMA HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN JOHOR KOTA MADYA MEDAN

TAHUN 2018

Tanggal :

Kode Responden :

PENGENALAN TEMPAT

1. Provinsi

2. Kabupaten/Kota

3. Kecamatan

4. Puskesmas

5. Alamat tempat tinggal ibu

6. No Telp/HP ibu

KARAKTERISTIK IBU Isi kotak dengan nomor pilihan sesuai dengan jawaban ibu

1. Nama ibu

2. Umur ibu

3. Apakah ibu saat ini sedang hamil?

1. Ya 2. Tidak

4. Pendidikan 1. Tidak sekolah

2. Tidak 3. tamat SD

4. Tamat SLTP 5. Tamat SLTA 6. Tamat Perguruan

Tinggi

5. Pekerjaan 1. Tidak bekerja

2. PNS 3. Pegawai

Swasta

4. Wirastaswa 5. Buruh/Petani/Nela

yan 6. Lainnya

6. Status kawin 1. Kawin 2. Cerai

7. Jumlah anak hidup

8. Kepemilikan jaminan kesehatan 1. Ya, JKN 2. Ya, asuransi lain. Sebutkan.. …….. 3. Tidak

I. PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KIA

1. Apakah ibu memiliki buku KIA? 1. Ya, dapat menunjukkan 2. Tidak memiliki

2. Kapan ibu mendapatkan buku KIA? 1. Saat hamil 2. Saat anak lahir

Page 78: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

3. Apakah buku KIA ibu peroleh dari pelayanan kesehatan?

1. Ya 2. Tidak

4. Apakah buku KIA diberikan secara cuma-cuma/gratis?

3. Ya 4. Tidak

5. Apakah ada himbauan untuk selalu membawa buku KIA?

1. Ya 2. Tidak

6. Apakah pada waktu buku diberikan, ibu dijelaskan secara rinci tentang isi buku KIA tersebut?

1. Ya 2. Tidak

7. Apakah tenaga kesehatan pernah memberikan penyuluhan terkait buku KIA?

1. Ya 2. Tidak

8. Apakah kader/ tenaga kesehatan pernah memberikan penyuluhan terkait buku KIA?

1. Ya 2. Tidak

9. Apakah buku KIA bermanfaat bagi ibu? 1. Ya 2. Tidak

10. Apakah buku KIA tidak bermanfaat bagi ibu?

3. Ya 4. Tidak

II. PENGETAHUAN TENTANG BUKU KIA Isi Kotak Dengan Nomor Pilihan Sesuai Dengan Jawaban Ibu (Tidak Boleh Membacakan Dan Mengarahkan Pilihan Jawaban)

1. Mohon ibu sebutkan isi dari buku KIA

a. Berisi catatan kesehatan ibu hamil 1. Ya 2. Tidak

b. Berisi catatan kesehatan ibu bersalin 1. Ya 2. Tidak

c. Berisi catatan kesehatan ibu nifas 1. Ya 2. Tidak

d. Berisi catatan kesehatan anak bayi 1. Ya 2. Tidak

e. Berisi catatan kesehatan anak anak balita

1. Ya 2. Tidak

f. Berisi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu

1. Ya 2. Tidak

g. Berisi cara memelihara dan merawat kesehatan anak

1. Ya 2. Tidak

2. Sebutkan apa saja tanda bahaya pada kehamilan di dalam buku KIA

a. Perdarahan 1. Ya 2. Tidak

b. Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala dan atau kejang (jika ibu menyebutkan salah satu, lingkari pada jawaban yang disebutkan dan beri jawaban YA)

1. Ya 2. Tidak

c. Demam atau panas tinggi 1. Ya 2. Tidak

d. Air ketuban keluar sebelum waktunya 1. Ya 2. Tidak

e. Bayi di kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak

1. Ya 2. Tidak

f. Muntah terus atau tidak mau makan 1. Ya 2. Tidak

Page 79: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

3. Sebutkan apa saja tanda bayi akan dilahirkan di dalam buku KIA

a. Perut mulas secara teratur, timbulnya semakin sering dan lama

1. Ya 2. Tidak

b. Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir

1. Ya 2. Tidak

c. Keluar air ketuban dari jalan lahir 1. Ya 2. Tidak

4. Sebutkan apa saja tanda bahaya pada ibu nifas di dalam buku KIA

a. Perdarahan lewat jalan lahir 1. Ya 2. Tidak

b. Keluar cairan berbau dari jalan lahir 1. Ya 2. Tidak

c. Bengkak di wajah, kaki,dan tangan disertai sakit kepala dan atau kejang (jika ibu menyebutkan salah satu, lingkari pada jawaban yang disebutkan dan beri jawaban YA)

1. Ya 2. Tidak

d. Demam atau panas tinggi lebih dari 2 hari

1. Ya 2. Tidak

e. Payudara bengkak, merah disertai rasa sakit

1. Ya 2. Tidak

f. Ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab (depresi)

1. Ya 2. Tidak

III. SIKAP TENTANG BUKU KIA

1. Menurut Ibu buku KIA sangat diperlukan oleh ibu hamil

1. Setuju 2.Tidak Setuju

2. Buku KIA tidak menarik untuk saya baca 1. Setuju

2.Tidak Setuju

3. Isi buku KIA mudah saya pahami 1. Setuju

2.Tidak Setuju

4. Gambar-gambar yang ada pada buku KIA tidak mudah saya pahami

1. Setuju 2.Tidak

Setuju

IV. PRAKTIK ATAU PERILAKU IBU TENTANG BUKU KIA

1. Apakah ibu membaca buku KIA 1. Ya 2. Tidak

2. Apakah saat periksa hamil, ibu selalu membawa buku KIA

1. Ya 2. Tidak

3. Pemeriksaan kehamilan 1. Ya 2. Tidak

4. Frekuensi pemeriksaan kehamilan

a. Trimester 1 minimal 1 x 1. Ya 2. Tidak

b. Trimester 2 minimal 1 x 1. Ya 2. Tidak

c. Trimester 3 minimal 2 x 1. Ya 2. Tidak

5. Tempat pemeriksaan kehamilan di pelayanan kesehatan

1. Ya 2. Tidak

TERIMA KASIH

Page 80: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …
Page 81: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …
Page 82: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …
Page 83: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …
Page 84: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …
Page 85: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …
Page 86: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …
Page 87: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …
Page 88: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) TERHADAP PRILAKU IBU HAMIL

DALAM PELAYANAN KESEHATAN SELAMA HAMIL, BERSALIN DAN NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN JOHOR

KOTA MADYA MEDAN TAHUN 2018

Nama Mahasiswa : Gustiani

NIM : P0752451748

Kelas : B

Penguji : Yusniar Siregar, SST, M.Kes

Dosen Pembimbing I : Rismahara Lubis, SSiT,M.Kes

Dosen Pembimbing II : Efendi Sianturi, SKM, M.Kes

No. Tanggal

Kegiatan

Bimbingan Uraian

Bimbingan Paraf

1 19-02-2018

Perkenalan dan Pengajuan

Judul

Pengarahan mengenai skripsi dan mencari latar

masalah

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

2 20-02-2018

Pengajuan Judul

mencari latar

belakang masalah dan lanjut BAB I

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

3

23-02-2018

ACC JUDUL

ACC JUDUL

Lanjut Bab I Latar

Belakang

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

23-02-2018

BAB I Latar Belakang cari masalah dan

justifikasi

(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)

Page 89: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

4 05-02-2018

Konsultasi BAB I

Pertegas kembali justifikasi dan

masalah

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

5 06-03-2018

Perbaikan BAB I

Perbaikan tujuan penelitian dan Lanjut BAB II

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

6 08-03-2018

Perbaikan BAB I dan BAB II

Perbaikan manfaat

penelitian dan keaslian

penelitian

(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)

7 09-03-2018

Perbaikan BAB II

Perbaikan materi, perbaikan

kerangka konsep dan Teori dan Lanjut BAB III

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

8 16-03-2018

Perbaikan BAB II dan BAB III

Perbaikan Kerangka konsep

dan Defenisi Operasional

(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)

9 16-03-2018

Konsultasi Perbaikan BAB

III

Perbaikan Disain Penelitian dan populasi dan

sampel penelitian,

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

10 22-03-2018

ACC BAB I & BAB II

Perbaikan BAB III

Perbaikan cara pengumpulan

data, kuesioner dan daftar pustaka

(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)

11 23-03-2018

ACC BAB I, BAB II & BAB III

Maju Sidang Proposal

(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)

12 26-03-2018

ACC BAB III, Kuesioner dan Daftar Pustaka

Perbaikan kuesioner

dependen dan perbaikan spasi daftar pustaka

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

Page 90: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

13 28-03-2018

ACC BAB I,BAB II dan

BAB III

Maju Sidang Proposal

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

14 04-04-2018

Konsultasi Refisi Proposal

Perbaikan judul proposal dan

perbaikan latar belakang

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

15

06-04-2018

Konsultasi

Refisi Proposal dan Perbaikan

Judul

Perbaikan judul proposal

(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)

16 09-04-2018

Konsultasi Refisi Proposal dan Perbaikan

Judul

Perbaikan judul proposal dan justifikasi dari latar belakang

(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)

17 11-04-2108

ACC Judul dan mencari

justifikasi BAB I

Perbaikan latar belakang

justifikasi dan tujuan penelitian

proposal

(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)

18

13-04-2018

Perbaikan BAB I Latar

Belakang

Perbaikan tujuan dan manfaat

penelitian

(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)

19

20-04-2018

Perbaikan BAB

I dan BAB II

Perbaikan Bab I studi

pendahuluan dan perbaikan BAB II

Defenisi Operasional

(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)

20

23-04-2018

Perbaikan BAB II& BAB III, Kuesioner

Perbaikan BAB II Defenisi

Operasional, Perbaikan BAB III

Analisa Data

(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)

21

24-04-2018

Perbaikan BAB II & Perbaikan

Kuesioner

ACC Proposal dan Lanjut Penelitian

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

Page 91: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

22

25-04-2018

Konsultasi Refisi Proposal

Perbaikan BAB III

Tambahkan DO & Perbaikan

kuesioner

(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)

23

30-04-2018

Perbaikan Kuesioner & Daftar Pustaka

Perbaikan Kuesioner Sikap dan Perbaikan Daftar pustaka sesuai Abjat

(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)

24

03-05-2018

ACC Proposal Penelitian

Lanjut Penelitiaan dan Peolahan

Data

(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)

25

11-07-2018

Perbaikan BAB III lanjut BAB

IV

Perbaikan BAB III Pengumpulan Data dan lanjut

BAB IV

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

26

12-07-2018

Perbaikan BAB IV lanjut BAB V

Perbaikan BAB IV Analisa Data dan

pembahasan

(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)

27

12-07-2018

Perbaikan BAB IV lanjut BAB V

Perbaikan BAB IV pembahasan

Perbaikan BAB V Kesimpulan dan

saran lanjut ABSTRAK

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

28

13-07-2018

Perbaikan BAB V dan

ABSTRAK

Perbaikan BAB V Saran penelitian,

perbaikan ABSTRAK sesuai

panduan

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

29

14-07-2018

Perbaikan BAB IV dan BAB V

Perbaikan BAB IV Tabel Bivariate,

perbaikan BAB V Saran penelitian

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

Page 92: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

30

15-07-2018

Perbaikan BAB IV dan BAB V

Perbaikan BAB IV masukan asumsi

penelitian Perbaikan BAB V

kesimpulan sesuai dengan

tujuan

(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)

31

16-07-2018

Perbaikan BAB V dan

ABSTRAK

Perbaikan BAB V dan perbaikan

ABSTRAK sesuai buku panduan

(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)

32

17-07-2018

ACC Perbaikan Proposal

ACC dan Maju Hasil Skripsi

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

33

17-07-2018

Perbaikan BAB V dan

ABSTRAK

Perbaikan BAB V Pembahasan dan perbaikan

Perbaikan ABSTRAK

(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)

34

18-07-2018

ACC Perbaikan Proposal

ACC dan Maju Hasil Skripsi

(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)

35

31-07-2018

Konsultasi Perbaikan

Hasil Skripsi

Perbaikan BAB I Perbaikan BAB III Perbaikan BAB IV

(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)

36

8-08-2018

Konsultasi Perbaikan

Hasil Skripsi

Perbaikan BAB IV hapus tabel uji normalitas dan

sesuaikan dengan tujuan

(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)

37

14-08-2018

Konsul perbaikan BAB IV dan BAB V

ACC Perbaikan Hasil Skripsi

lanjut ke Dosen Pembimbing

Skripsi

(Yusniar, Siregar, SST, M.Kes)

38

Konsul Perbaikan

Skripsi BAB IV dan BAB V

Perbaikan BAB IV tabel analisa data Perbaikan BAB V Kesimpulan dan

Saran

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

Page 93: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

39

15-08-2018

ACC Perbaikan

Hasil Skripsi

ACC Perbaikan Hasil Skripsi lanjut LUX

(Rismahara Lubis, SSiT, M.Kes)

40

Konsultasi Hasil Skripsi

ACC Perbaikan Hasil Skripsi

(Efendi Sianturi, SKM, M.Kes)

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Rismahara Lubis, SSiT,M.Kes) (Efendi Sianturi, SKM, M.Kes) NIP: 1973 07 27 1993 03 2001 NIP: 1966 07 16 1998 03 1003

Page 94: SKRIPSI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENDAMPINGAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS PRIBADI

Nama : Gustiani

Tempat/tanggal lahir : Batu Sondat, 18 Agustus 1995

Agama : Islam

Anak Ke : 1 (pertama)

Alamat : Batu Sondat, Kec. Batahan, Kab. Mandailing Natal

No. Telp : 081299147595

IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah : Pendi

Nama Ibu : Suraida

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Batu Sondat

RIWAYAT PENDIDIKAN

Tahun 2002 - 2008 : SDN 10 Batu Sondat

Tahun 2008 - 2011 : MTS Silayang

Tahun 2011 - 2013 : SMA 1 Ranah Batahan Silaping

Tahun 2013 - 2016 : D-III Kebidanan STIKes Flora Medan

NO HP : 081299147595

EMAIL : [email protected]