Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY,
PROFITABILITAS,RISIKO BISNIS, PAJAK, ASSET
TANGIBILITY, LIKUIDITASTERHADAP STRUKTUR
MODAL BANK SYARIAH
(Di Bank Umum Syariah tahun 2013-2017)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
YUNNA YURACHMA
NIM 21314047
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan
Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),
tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”
(QS. Al-Insyirah, 5-8)
“Sabar Bukan Tentang Berapa Lama Kau Bisa Menunggu. Melainkan
Tentang Bagaimana Perilakumu Saat Menunggu” Anomim
Jika Aku Berfikir Bisa, Maka Aku Pasti Bisa
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, skripsi ini selesai atas ridho-Nya Sang Maha Kuasa Allah SWT,
dan saya persembahkan kepada:
Ibu saya Tri Iswidarti yang saya sayangi, saya cintai dan saya hormati,
terimakasih atas doa dan dorongan semangat nya selama ini, sehingga saya bisa
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
Ayah saya Soepa’at yang saya sayangi, saya cintai, dan saya hormati, terimakasih
atas semua yang telah Ayah berikan kepada saya berupa doa maupun materiil.
Semoga saya bisa membuat Ayah bahagia. Amin
Keluarga Besar Bani Amat Sarju yang telah memberikan saya semangat berupa
moril maupun materiil.
Teman, Sahabat sekaligus Saudara ku yang terbaik Khoerul Roziqin, Ari
Susilaningtyas, Arin Nur safaah, Sriyatun, Kakak Ayuk (ASRL), Dek Aini
Alfeani, Mbak Puji Rahayu, Dek Dian Retno, Mbak Hanna Wijayanti dan Windi
Lestiyanti yang memberikan semangat selalu kepada saya sehingga saya bisa
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Terimakasih banyak saya ucapkan.
Seluruh Adik – adik asuhku OPAK tahun 2016, terimakasih atas semangat yang
telah kalian berikan kepada saya.
Teman-teman seperjuangan saya angkatan 2014 Perbankan syariah S1 Fakultas
Ekonomi Bisnis Islam.
Akhir kata saya persembahkan skripsi ini untuk kalian semua dan semoga skripsi
ini dapat bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan di masa yang akan
datang.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya yang sangat melimpah kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan
kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, Nabi akhir zaman yang telah
membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar
strata satu (S1) dalam Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis ucapkan
kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan
dalam berbagai bentuk. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, S.E. M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah
S1.
4. Bapak Taufikur Rahman S.E M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah
bersedia meluangka waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan
pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Nur Huri Mustofa, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.
ix
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
Salatiga yang telah membekali berbagi ilmu pengetahuan, sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi ini.
7. Kedua orang tua tercinta (Bapak Soepaat dan Ibu Tri Iswidarti), keluarga besar
yang telah memberikan dorongan moriil, spiritual maupun materiil serta doa
restunya dalam penyusunan penelitian ini.
8. Teman-teman Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
angkatan 2014.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimaksih atas dukungan
dan bantuannya selama ini sehingga karya sederhana ini dapat terwujud dan
bermanfaat untuk kepentingan bersama.
Penulis menyadari bahwa proses pembuatan skripsi ini tidaklah mudah dan memiliki
banyak kendala. Sehingga penyusunan skripsi ini sangatlah jauh dari kesempurnaan
dan tak luput dari kekurangan-kekurangan. Dengan rendah hati, penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan memperbaiki karya
ilmiah ini sehingga menjadi lebih baik dalam penyusunan di masa mendatang.
Salatiga, 19 September 2018
Penulis
YUNNA YURACHMA
NIM. 21314047
x
ABSTRAK
Yurachma, Yunna. 2018. Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, Risiko
bisnis, Pajak, Asset Tangibility, Likuiditas Terhadap Struktur Modal
(Di Bank Umum Syariah 2013-2017). Skripsi, Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam, Program Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Taufikur Rahman, S.E M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh growth
opportunity(total aset), profitabilitas (ROA), risiko bisnis (ROE), pajak(ETR),
asset tangibility (FAR), likuiditas (FDR) terhadap struktur modal (DER) pada
bank umum syariah.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan data sekunder.
Sampel yang digunakan sebanyak 9 bank umum syariah yang terdaftar dalam
Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2013-2017. Cara pengambilan sampel dengan
metode purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan alat
analisis Eviews 9 Version. Analisis yang digunakan di dalam penelitian ini
meliputi uji statistik deskriptif, uji stasioner, uji asumsi klasik, uji regresi linier
berganda, uji t, uji F dan uji koefisien determinasi.
Hasil pengujian dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa 1) Variabel
growth opportunity tidak berpengaruh terhadap struktur modal. 2) Variabel
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal. 3) Variabel risiko bisnis
berpengaruh terhadap struktur modal. 4) Variabel pajak berpengaruhterhadap
struktur modal. 5) Variabel asset tangibility tidak berpengaruhterhadap struktur
modal. 6) Variabel likuiditas tidak berpengaruhterhadap struktur modal.
Kata Kunci:Growth Oppportunity, Profitabilitas (ROA), Risiko Bisnis (ROE),
Pajak, Asset Tangibility, Likuiditas, Struktur Modal
xi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN ..................................................... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................... Error! Bookmark not defined.
MOTTO ................................................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
BAB IPENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 10
BAB IILANDASAN TEORI ................................................................................ 12
A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 12
B. Kerangka teori ............................................................................................ 19
1. Teori Pecking Order ............................................................................... 19
2. Modal bank ............................................................................................. 21
3. Struktur Modal ....................................................................................... 23
4. Growth Opportunity ............................................................................... 32
5. Profitabilitas ........................................................................................... 34
6. Risiko Bisnis ........................................................................................... 39
7. Pajak ....................................................................................................... 42
8. Asset Tangibilty (Aktiva Berwujud) ....................................................... 45
xii
9. Likuiditas ................................................................................................ 47
C. Kerangka penelitian ................................................................................... 51
D. Hipotesis penelitian .................................................................................... 52
BAB IIIMETODE PENELITIAN......................................................................... 58
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 58
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian .................................................................... 58
C. Populasi Dan Sampel ................................................................................. 58
1. Populasi .................................................................................................. 58
2. Sampel .................................................................................................... 60
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 61
1. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 61
2. Sumber Data ........................................................................................... 62
E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 63
F. Definisi Konsep Dan Operasional .............................................................. 63
G. Instrumen Penelitian................................................................................... 67
H. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................ 68
1. Uji Statistik Deskriptif ............................................................................ 68
2. Uji Stasioner ........................................................................................... 69
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 69
4. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................... 71
5. Koefisien Determinasi (R²) .................................................................... 72
6. Uji f test .................................................................................................. 73
7. Uji t test .................................................................................................. 73
I. Alat Analisis ................................................................................................ 74
BAB IVANALISIS DATA ................................................................................... 75
A. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 75
B. Analisis Data .............................................................................................. 75
1. Analisis Deskriptif .................................................................................. 75
2. Uji Stasioneritas ..................................................................................... 78
3. Analisis Regresi Linier Berganda ........................................................... 79
4. Uji Parsial (Uji T) ................................................................................... 84
xiii
5. Uji Simultan (Uji F) ............................................................................... 86
6. Koefisien Determinasi (R²) .................................................................... 86
7. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 87
C. Pembahasan ................................................................................................ 95
BAB VPENUTUP ............................................................................................... 102
A. Kesimpulan .............................................................................................. 102
B. Saran ......................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 51
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1Research Gap ......................................................................................... 12
Tabel 3.1 Daftar Populasi ...................................................................................... 57
Tabel 3.2 Daftar Sampel ....................................................................................... 58
Tabel 3.3 Variabel Dan Indikator Penelitian......................................................... 65
Tabel 4.1 Hasil Uji Deskriptif ............................................................................... 76
Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioner ................................................................................ 78
Tabel 4.3 Hasil Uji Regresi Lagrange Multiplier ................................................. 80
Tabel 4.4Hasil Uji Regresi Fixed Effect (Uji Chow) ............................................ 81
Tabel 4.5Hasil Uji Regresi Random Effect ........................................................... 81
Tabel 4.6Hasil Uji Hausman Test ......................................................................... 82
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 88
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................... 89
Tabel 4.9Hasil Uji Multikolonieritas setelah penyembuhan ................................. 90
Tabel 4.10Hasil Uji Autokorelasi penyembuhan .................................................. 91
Tabel 4.11Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 93
Tabel 4.12 Uji Heteroskedastisitas setelah penyembuhan .................................... 94
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peranan penting perbankan dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi
dapat dilihat ketika sektor ekonomi mengalami penurunan maka salah satu
cara mengembalikan stabilitas ekonomi adalah menata sektor perbankan.
Oleh karena itu pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap
keberadaan perbankan dalam struktur perekonomian
nasional(Mahendra&Suzan, 2014).
Bank berfungsi sebagai “financial intermediary” dengan usaha utama
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta memberikan jasa-jasa
lainnya dalam lalu lintas pembayaran. Dua fungsi itu tidak bisa dipisahkan.
Sebagai badan usaha, bank akan selalu berusaha mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya. Sebaliknya sebagai lembaga keuangan bank
mempunyai kewajiban pokok untuk menjaga kestabilan nilai uang,
mendorong kegiatan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja (Tangkilisan,
2003: 13).
Di Indonesia telah diperkenalkan suatu sistem perbankan dengan
metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi perbankan alternatif
bagi masyarakat, khususnya bagi umat Islam. Gambaran suatu perbankan
yang aman, terpercaya dan amanah serta terbebas dari riba. Sistem perbankan
syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif
2
sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan
bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang
beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam
berproduksi dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi
keuangan (Suryani, 2011).
Bank syariah merupakan lembaga keuangan syariah yang berorientasi
pada laba. Laba bank syariah diperoleh dari selisih antara pendapatan atas
penanaman dana dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu.
Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal, bank syariah dituntut untuk
melakukan pengelolaan dananya secara efesien dan efektif, baik atas dana-
dana yang dikumpulkan dari masyarakat (Dana Pihak Ketiga), serta dana
modal pemilik atau pendiri bank syariah. Untuk mendirikan lembaga atau
bank perlu didukung dengan aspek permodalan yang kuat. Kekuatan aspek
permodalan dimungkinkan terbangunnya kondisi bank yang dipercaya oleh
masyarakat. Modal harus dijaga guna kemungkinan terjadinya resiko
kerugian atas investasi pada aktiva, terutama yang berasal dari dana-dana
pihak ketiga atau masyarakat. Peningkatan peran aktiva sebagai penghasil
keuntungan harus dibarengi dengan pertimbangan resiko yang mungkin
timbul guna melindungi kepentingan para pemilik dana (Muhammad, 2013:
506).
Unsur yang harus diperhatikan dalam manajemen keuangan adalah
sejauh mana dan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan dana atau modalnya yang digunakan untuk beroperasi dan
3
mengembangkan usaha yang dijalani. Modal bank menjadi elemen yang
sangat penting baik dalam pembukaan maupun dalam pengembangan bisnis.
Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan modal yang diperlukan untuk
membiayai bisnisnya agar berjalan lancar(Yushinta dan Suryandari, 2010) .
Pentingnya struktur modal dalam suatu bank atau perusahaan harus
dipertimbangkan dengan seksama, karena salah dalam menetapkan struktur
modal mengakibatkan terjadinya kesulitan keuangan bahkan bisa
menimbulkan kebangkrutan. Menurut Riyanto dalam Retno (2017) yang
mempunyai struktur modal yang tidak baik adalah di mana perusahaan
tersebut mempunyai utang yang sangat besar, maka akan memberikan beban
yang sangat berat pada perusahaan yang bersangkutan. Struktur modal yang
optimal adalah suatu kondisi di mana sebuah perusahaan dapat menggunakan
kombinasi utang dan ekuitas secara ideal, yaitu menyeimbangkan nilai
perusahaan dan biaya atas struktur modalnya. Dengan kata lain, struktur
modal yang optimal yaitu struktur modal yang dapat meminimumkan biaya
modal rata-rata atau memaksimumkan nilai perusahaan.
Biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan merupakan
konsekuensi yang secara langsung timbul dari keputusan yang diambil
seorang manajer. Keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer
berpengaruh terhadap profitabilitas dan resiko keuangan yang dihadapi.
Resiko keuangan tersebut meliputi ketidakmampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban-kewajibannya dan kemungkinan tidak tercapainya laba
yang ditargetkan (Muhammad, 2013: 505).
4
Struktur modal diartikan, seberapa besarmodal sendiri dan seberapa
besar hutang jangka panjang yang akan digunakan sehingga dapat
optimal.Struktur Modal menurut Raharjaputra (2009:212) adalah komposisi
dari hutang jangka panjang (long term debt), saham preferen dan saham
umum yang akan mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan, karena itu
akan menjadi perhatian utama mementukan keputusan investasi. Struktur
Modal dapat diukur melalui rasio debt to equity ratio (DER) yaitu rasio
perbandingan antara total hutang terhadap ekuitas. Rasio ini bertujuan untuk
mengukur dana dalam neraca dan membuat perbandingan antara dana yang
diberikan oleh pemilik (ekuitas) dan dana yang dipinjam (hutang) (Haikal,
2004:118).
Menurut Najmuddin (2011: 316) untuk menetapkan struktur modal
suatu perusahaan perlu mempertimbangkanberbagai variabel yang
mempengaruhinya, adapun faktor-faktor yang berpengaruh dalam
pengambilan keputusan struktur modal perusahaan antara lain: resiko
bisnis,fleksibilitas finansial, tarif pajak, sikap manajemen, stabilitas
penjualan,struktur asset, profitabilitas, ukuran perusahaan, nilai ekspektasi
terhadap keuntungan perusahaan,kebijakan deviden dan pengendalian.
Menurut Brigham dan Houston (2011: 136), salah satu faktor yang
mempengaruhi struktur modal adalah Growth Opportunity. Growth
Opportunitymerupakan peluang pertumbuhan suatu perusahaan di masa
depan. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi akan berupaya
meningkatkan aktiva tetapnya sehingga membutuhkan dana lebih besar pada
5
masa yang akan datang, namun tetap harus dapat mempertahankan tingkat
labanya. Dari konsep tersebut diperkuat dengan teori pecking order yang
menyatakan bahwa peluang pertumbuhan mempengaruhi struktur modal
(Meutia, 2016). Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni &
Ardini (2017), Yusrianti (2013) mengemukakan bahwa Growth Opportunity
berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Namun berbeda
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Oktarina (2015) dan Astuti
(2015) mengemukakan bahwa Growth Opportunity berpengaruh negatif
terhadap struktur modal.
Faktor kedua yang berpengaruh terhadap struktur modal adalah
variabel profitabilitas. Menurut Sutrisno (2007:222) profitabilitas adalah alat
untuk mengukur seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan.Menurut Najmuddin (2011: 137) perusahaan dengan
tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk
membiayai sebagian besar pendanaan dengan dana internal, jadi semakin
tinggi profitabilitas semakin baik kinerja perusahaan karena dana yang
diinvestasikan ke dalam asset dapat menghasilkan earning after tax (EAT)
yang semakin tinggi. Sesuai dengan teori trade off bahwa “perusahaan yang
membayar pajaknya tinggi sebaik menggunakan hutang dibandingkan
perusahaan yang membayar pajak rendah”. (Atmaja,2002:260).Sebagaimana
penelitian yang dilakukan oleh Hadianto (2015) dan Musabbihan &
Purnawati (2018) profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal.
Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Laksana &Widyawati
6
(2016), Santoso (2016) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh
negatif terhadap struktur modal.
Faktor ketiga, yang berpengaruh terhadap struktur modal adalah
variabel risiko bisnis. Menurut Brigham dan Houston (2011: 157) risiko
bisnis merupakan risiko asetperusahaan yang mana perusahaan tidak
menggunakan hutangnya. Risiko timbul seiring dengan munculnya beban
biayaatas pinjaman yang dilakukan perusahaan. Semakin besar beban biaya
yang harusditanggung maka risiko yang dihadapi perusahaan juga semakin
besar. Konsep didukung oleh trade-off theory, dimana perusahaan yang
memiliki profitabilitasyang tinggi yang sekaligus akan memiliki risiko bisnis
yang tinggi akan berusahamengurangi pajaknya dengan cara meningkatkan
rasio hutangnya, sehinggatambahan hutang tersebut akan mengurangi
pajak.Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh dan Nainggolan (2017)
dan Sawitri & Lestari (2015)risiko bisnis berpengaruh terhadap Struktur
modal. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Sari & Ardini
(2017) bahwa risiko bisnis tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Faktor keempat, yang berpengaruh terhadap struktur modal
adalahPajak. Pajak menurut Soemitro ialah iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat
jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Prabowo, 2004: 1). Tingkat
pajak disesuaikan dengan tingkat profit yang dihasilkan perusahaan. Semakin
tinggi tingkat pajak perusahaan, maka perusahaan dapat menggunakan hutang
7
lebih banyak, karena bunga merupakan pengurang pajak, dan pengurangan
pajak akan lebih bernilai bagi perusahaan dengan tarif pajak yang tinggi
(Brigham dan Houston, 2011:183).Sebagaimana penelitian yang dilakukan
oleh Lukiana & Hartono (2014) dan Setyawan, dkk (2016) pajak berpengaruh
positif terhadap struktur modal. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan Fitriani, dkk (2014) dan Widayanti, dkk (2016) pajak tidak
berpengaruh terhadap struktur modal.
Faktor kelima, yang berpengaruh terhadap struktur modal adalah
variabel Asset tangibility.Menurut PSAK No. 16 2004asset tangibilityadalah
sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomis di masa depan diharapkan akan
diperoleh perusahaan.Perusahaan dengan aktiva berwujud yang banyak dapat
digunakan sebagai jaminan hutang kepada investor sehingga perusahaan
cenderung menggunakan hutang yang relatif besar. Peningkatan jumlah asset
tangibility perusahaan akan memberikan pengaruh pada keputusan struktur
modal perusahaan (Setyawan dkk, 2016). Sebagaimana penelitian yang
dilakukan oleh Wardhana (2012)dan Laksana & Widyawati (2016)
menyimpulkan bahwa asset berwujud memiliki pengaruh positif terhadap
struktur modal. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukaChristan (2015) dan Rhosita& Widyawati (2016) bahwa asset
berwujud memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal.
Faktor keenamyang berpengaruh terhadap struktur modal adalah
variabelLikuiditas. Menurut Raharjaputra (2009: 199) likuiditas adalah untuk
8
mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yang telah jatuh tempo. Menurut Mardinawati dalam Widayanti
(2016) perusahaan yang mempunyai likuiditastinggi berarti mempunyai
kemampuan membayar hutang jangka pendek, sehinggacenderung akan
menurunkan total hutang yang akhirnya struktur modal akanmenjadi lebih
kecil.Sebagaimana penelitian yang dilakukan olehKristian &Khuzaini (2014)
bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap struktur modal. Namun
berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Widayanti dkk (2016) dan
Utami & Widanaputra (2017) mengemukakan likuiditas tidak berpengaruh
(negatif) terhadap struktur modal.
Berdasarkan uraian keterkaitan antara variabel-variabel diatas serta
perbandingan antara data faktual dengan teori yang tersedia, yaitu perbedaan
hasil penelitian terdahulu maka peneliti tertarik untuk meneliti kembali terkait
dengan variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal sehingga judul
penelitian ini adalah “Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, Risiko
Bisnis, Pajak, Asset Tangibility, LikuiditasTerhadap Struktur Modal”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diurakan diatas, maka
penulismencoba untuk merumuskan beberapa masalah yang akan dikaji
dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. BagaimanapengaruhGrowth Opportunityterhadap Struktur Modal Bank
Umum Syariah pada tahun 2013-2017?
9
2. BagaimanapengaruhProfitabilitas terhadap Struktur ModalBank Umum
Syariah pada tahun 2013-2017?
3. BagaimanapengaruhRisiko Bisnis terhadap Struktur ModalBank Umum
Syariah pada tahun 2013-2017?
4. BagaimanapengaruhPajak terhadap Struktur ModalBank Umum Syariah
pada tahun 2013-2017?
5. BagaimanapengaruhAsset Tangibility terhadap Struktur ModalBank
Umum Syariah pada tahun 2013-2017?
6. BagaimanapengaruhLikuiditas terhadap Struktur ModalBank Umum
Syariah pada tahun 2013-2017?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahuipengaruh Growth Opportunity terhadap Struktur
Modal Bank Umum Syariah pada tahun 2013-2017.
2. Untuk mengetahuipengaruh Profitabilitasterhadap Struktur Modal Bank
Umum Syariahpada tahun 2013-2017.
3. Untuk mengetahuipengaruh Risiko Bisnisterhadap Struktur Modal Bank
Umum Syariah pada tahun 2013-2017.
4. Untuk mengetahuipengaruhPajak terhadap Struktur Modal Bank Umum
Syariah pada tahun 2013-2017.
10
5. Untuk mengetahuipengaruh Asset Tangibility terhadap Struktur Modal
Bank Umum Syariapada tahun 2013-2017h.
6. Untuk mengetahuipengaruhLikuiditas terhadap Struktur Modal Bank
Umum Syariah pada tahun 2013-2017.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi:
1. Bagi investor dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan investasi.
2. Penulis dapat menambah pengalaman dalam pengetahuan tentang
pentingnya peran faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal bank
umum syariah.
3. Bagi lembaga IAIN Salatiga, diharapkan mampu menjadi sumbangan
ilmu pengetahuan khusunya dalam bidang ilmu ekonomi.
E. Sistematika Penulisan
Sistem penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi
untuk mempermudah jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi
skripsi. Dalam penelitian ini, sistematika penulisan terdiri dari lima bab.
Masing-masing uraian secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, Pendahuluan sebagai titik tolak dan menjadi acuan
dalam proses penelitian yang akan dilakukan. Bab ini terdri dari lima sub bab
11
yaitu; latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori, Membahas tentang hubunganantara variabel-variabel
penelitian. Bab ini dimulai dengan sub bab telaah pustaka untuk memaparkan
penelitian sejenis yang pernah dilakukan guna mengetahui posisi penelitian
ini. Kemudian dilanjutkan dengan kerangka teori, kerangka penelitian dan
hipotesis penelitian
BAB III Metode Penelitian, Menguraikan tentang metode penelitian yang
digunakan pendekatan dan jenis penelitian, populasi, sempel dan teknik
sampling, teknik pengumpulan data, sumber data, variabel dan skala
pengukuran, definisi operasional variabel, analisi data yang digunakan dalam
penelitian.
BAB IV Analisis Data, Menyajikan tentang analisa penelitian yang akan
menguraikan tentang deskripsi data dan analisi data yang telah ditemukan
pada bab sebelumnya sebagai interprestasi hasil analisis.
BAB V Penutup, Meyajikan tentang simpulan dari penelitian yang dilakukan,
keterbatasan penulisan, serta saran-saran yang dapat diberikan kepada bank
dan pihak-pihak yang membutuhkan.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian-penelitian mengenai pengaruh Growth Opportunity,
Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pajak, Asset Tangibility, Likuiditasterhadap
Struktur Modal sebelumnya pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Adapun
penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini antara
lain sebagai berikut:
Tabel 2.1
Research Gap
No Nama/
Tahun
Judul
Penelitian
Variabel Hasil Beda Penelitian
Isu: Growth Opportunity
1.
Wahyuni
Dan
Ardini
(2017)
Pengaruh
Growth
Opportunity,
Profitabilitas
Dan Kebijakan
Dividen
Terhadap
Struktur
Modal
Independen:
Growth
Opportunity
Profitabilitas
Kebijakan
Dividen
Dependen:
Struktur
Modal
Growth
Opportunity
berpengaruh
positif
terhadap
Struktur
Modal (+)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
business risk, tax
rate, asset
tangibility,
liquidity.
2. Yusrianti
(2013)
Pengaruh
Tingkat
Profitabilitas,
Struktur Asset,
dan Growth
Opportunity
Terhadap
Struktur
Independen:
Profitabilitas
Struktur
Asset
Growth
Opportunity
Dependen:
Growth
Opportunity
Berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
Struktur
Modal (+)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
business risk, tax
rate, asset
tangibility,
13
Modal Pada
Perusahaan
Manufaktur
yang Telah
Go Public Di
Bursa Efek
Indonesia
Struktur
Modal
liquidity.
3. Astuti (2015) Pengaruh
Profitabilitas,
Size, Growth
Opportunity,
Likuiditas dan
Struktur
Aktiva
Terhadap
Struktur
Modal (Studi
Pada
Perusahaan
Perbankan Di
BEI Tahun
2009-2013)
Independen:
Profitabilitas
Size
Growth
Opportunity
Likuiditas
Struktur
Aktiva
Dependen:
Struktur
Modal
Growth
Opportunity
tidak ada
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
Struktur
Modal (-)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
business risk, tax
rate, asset
tangibility.
14
4. Oktarina
(2015)
Pengaruh
Growth
Opportunity
Dan Tax
Shield
Terhadap
Struktur
Modal Dan
Kinerja
Keuangan
Perusahaan
(Studi Pada
Perusahaan
Manufaktur
Sektor Industri
Barang
Konsumsi
Yang
Terdaftar Di
BEI Pada
Periode 2009-
2012)
Independen:
Growth
Opportunity
Tax Shield
Dependen:
Struktur
Modal
Kinerja
Keuangan
Growth
Opportunity
tidak ada
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
Struktur
Modal (-)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
Profitabilitas,
business risk, asset
tangibility,
liquidity.
Isu: Profitabilitas
5. Meutia
(2016)
Pengaruh
Growth
Opportunity,
Profitabilitas,
dan Ukuran
Perusahaan
terhadap
Struktur
Modal pada
Perusahaan
Properti di
Bursa Efek
Indonesia
Independen:
Growth
Opportunity
Profitabilitas
Ukuran
Perusahaan
Dependen:
Struktur
Modal
Profitabilitas
berpengaruh
terhadap
Struktur
Modal (+)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
business risk, tax
rate, asset
tangibility,
liquidity
6. Hadianto
(2014)
Pengaruh
Struktur
Aktiva,
Ukuran
Perusahaan,
Dan
Indepeden:
Struktur
Aset
Profitabilitas
Keputusan
Profitabilitas
berpengaruh
positif
terhadap
Struktur
Modal (+)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
Growth
15
Profitabilitas
Terhadap
Struktur
Modal Emiten
Sektor
Telekomunika
si Periode
2000-2006
Investasi
Risiko
Bisnis
Dependen:
Struktur
Modal
Opportunity, tax
rate, asset
tangibility,
liquidity
7. Santoso
(2016)
Pengaruh
Profitabilitas,
Ukuran
Perusahaan,
Struktur
Aktiva,
Likuiditas Dan
Growth
Opportunity
Terhadap
Struktur
Modal
Perusahaan
Independen:
Profitabilitas
Ukuran
perusahaan
Struktur
aktiva
Likuiditas
Growth
Opportunity
Dependen:
Struktur
modal
Profitabilitas
berpengaruh
negatif
namun tidak
signifikan
terhadap
Struktur
Modal (-)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
business risk, tax
rate, asset
tangibility.
8. Utami dan
Widanaputra
(2017)
Pengaruh Tarif
Pajak,
Profitabilitas,
Likuiditas Dan
Ukuran
Perusahaan
Terhadap
Struktur
Modal
Perusahaan
Manufaktur Di
Bei
Independen:
Tarif Pajak
Profitabilitas
Likuiditas
Ukuran
Perusahaan
Dependen:
Struktur
modal
Profitabilitas
berpengaruh
negatif
terhadap
Struktur
Modal (-)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen growth
opportunity,
business risk, asset
tangibility.
Isu:Risiko Bisnis
9. Puspida
dan
Budiyanto
(2013)
Pengaruh
Risiko Bisnis
Dan
Pertumbuhan
Aktiva
Terhadap
Struktur
Modal Pada Pt
Pembangkitan
Jawa Bali
Independen:
Risiko
Bisnis
Pertumbuha
n Aktiva
Dependen:
Struktur
modal
Business risk
berpengaruh
signifikan
terhadap
Struktur
Modal (+)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen growth
opportunity,
profitabilitas, tax
rate, asset
tangibility,liquidity
16
.
10. Lukiana dan
Hartono
(2014)
Struktur
Modal
Dipengaruhi
Oleh
Beban Pajak,
Risiko Bisnis,
Dan Struktur
Kepemilikan
(Studi Pada
Perusahaan
Manufaktur
Yang Listed
Di Bursa Efek
Indonesia
Periode 2009-
2012)
Independen:
Beban
Pajak
Risiko
Bisnis
Struktur
Kepemilik
an
Dependen:
Struktur
modal
Business risk
berpengaruh
signifikan
terhadap
Struktur
Modal (+)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen growth
opportunity,
profitabilitas, asset
tangibility,liquidity
.
11. Erosvitha
dan Wirawati
(2016)
Pengaruh
Profitabilitas,
Set
Kesempatan
Investasi,
Pertumbuhan
Penjualan Dan
Risiko Bisnis
Pada Struktur
Modal
Independen:
Profitabilit
as
Set
Kesempata
n Investasi
Pertumbuh
an
Penjualan
Risiko
Bisnis
Dependen:
Struktur
modal
Business risk
tidak
berpengaruh
terhadap
Struktur
Modal (-)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen asset
tangibility,tax rate,
liquidity.
Isu: Pajak (Tax)
12. Maulina, dkk
(2018)
Pengaruh
Faktor-faktor
Penentu
Struktur
Modal
Terhadap
Struktur
Modal (Studi
Pada
Perusahaan
Manufaktur
Independen:
Ukuran
perusahaan
Penghemata
n pajak
Profitabilitas
Struktur
Aktiva
Operating
leverage
Tingkat
Pajakberpeng
aruh
terhadap
Struktur
Modal (+)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
business risk, asset
tangibility,liquidity
.
17
Yang Terdapat
Di BEI
Periode 2014-
2016)
pertumbuhan
Dependen:
Struktur
Modal
13. Widayanti,
dkk (2016)
Pengaruh
Profitabilitas,
Tingkat
Pertumbuhan
Perusahaan,
Likuiditas,
Dan Pajak
Terhadap
Struktur
Modal Pada
Sektor
Pariwisata
Independen:
Profitabilitas
Tingkat
Pertumbuha
n
Likuiditas
Pajak
Dependen:
Struktur
modal
Pajak tidak
berpengaruh
terhadap
Struktur
Modal (-)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
business risk, asset
tangibility.
14. Fitriani, dkk
(2014)
Pengaruh
Risiko Bisnis
Dan Pajak
Terhadap
Struktur
Modal
Studi Empiris
Pada
Perusahaan
Sektor Real
Estate,
Property
And Building
Construction
Yang
Terdaftar Di
BEI
Independen:
Risiko
Bisnis
Pajak
Dependen:
Struktur
Modal
Pajak tidak
berpengaruh
terhadap
Struktur
Modal (-)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen growth
opportunity,
profitabilitas, asset
tangibility,
liquidity.
Isu: Asset tangibility
15. Wardhana
(2012)
Pengaruh
Profitability,
Asset
Tangibility,
Dan
Institutional
Ownership
Terhadap
Struktur
Independen:
Profitability
Asset
Tangibility
Institutional
Ownership
Dependen:
Struktur
modal
Aktiva
berwujudber
pengaruh
signifikan
terhadap
Struktur
Modal (+)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen growth
opportunity,
business risk, tax
rate, liquidity.
18
Modal
Dan
Dampaknya
Pada
Kebijakan
Dividen
(Studi Pada
Industri
Manufaktur Di
Bursa
Efek Indonesia
Periode Tahun
2009-2011)
16. Laksana dan
Widyawati
(2016)
Pengaruh
Kepemilikan
Saham,
Kebijakan
Dividen,
Tangibility,
Size, Dan
Profitabilitas
Terhadap
Struktur
Modal
Independen:
Kepemilikan
Saham
Kebijakan
Dividen
Tangibility
Size
Profitabilitas
Dependen
Struktur
Modal
Aktiva
berwujudber
pengaruh
positif
Struktur
Modal (+)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen growth
opportunity,
business risk, tax
rate, liquidity.
17. Yenny
(2015)
Pengaruh
Kepemilikan
Saham,
Kebijakan
Dividen,
Tangibility,
Size, Dan
Profitabilitas
Terhadap
Struktur
Modal
Independen:
Profitability
Asset
tangibility
Size
Growth
Dependen:
Struktur
modal
Aktiva
berwujud
tidakberpeng
aruh
signifikan
terhadap
Struktur
Modal (-)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
business risk, tax
rate, liquidity.
18. Rhosita dan
Widyawati
(2016)
Pengaruh
Ukuran
Perusahaan,
Aktiva
Berwujud Dan
Profitabilitas
Terhadap
Struktur
Independen:
Ukuran
perusahaan
Aktiva
berwujud
Profitabilitas
Dependen:
Struktur
Aktiva
berwujud
tidakberpeng
aruh secara
signifikan
terhadap
Struktur
Modal (-)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen growth
opportunity,
business risk, tax
rate, liquidity.
19
Modal modal
Isu: Likuiditas
19. Kristian dan
Khuzaini
(2014)
Pengaruh
Likuiditas Dan
Profitabilitas
Terhadap
Struktur
Modal Rasio
Aktivitas
Sebagai
Intervining
Independen:
Likuiditas
Profitabilitas
Dependen:
Struktur
modal
Likuiditasber
pengaruh
signifikan
dan positif
terhadap
Struktur
Modal (+)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen growth
opportunity,
business risk, asset
tangibilty, tax rate.
20. Novitasari
dan
Mildawati
(2017)
Faktor-faktor
yang
Mempengaruh
i Struktur
Modal
Perusahaan
Manufaktur
Independen:
ROI
Likuiditas
ROE
Struktur
aktiva
Pajak
Pertumbuha
n penjualan
Dependen:
Struktur
modal
Likuiditasber
pengaruh
negatif
signifikan
terhadap
Struktur
Modal (-)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen
profitabilitas,
business risk, asset
tangibilty.
21. Utami dan
Widanaputra
(2017)
Pengaruh Tarif
Pajak,
Profitabilitas,
Likuiditas Dan
Ukuran
Perusahaan
Terhadap
Struktur
Modal
Perusahaan
Manufaktur Di
Bei
Independen:
Tarif Pajak
Profitabilitas
Likuiditas
Ukuran
Perusahaan
Dependen:
Struktur
modal
Likuiditasber
pengaruh
negatif
terhadap
Struktur
Modal (-)
Penelitian yang akan
dilakukan:
Menggunakan
variabel
independen growth
opportunity,
business risk, asset
tangibilty.
B. Kerangka teori
1. Teori Pecking Order
Menurut Najmudin (2011: 295) Teori pecking order dikemukakan
oleh Stewart C. Myers berdasarkan teori pecking order di dalamnya
20
terdapat pemikiran sebagai berikut: Pertama, perusahaan memilih
sumber pendanaan internal karena dana tersebut diperoleh tanpa
mengakibatkan sinyal negatif yang dapat menurunkan harga saham.
Kedua, ketika perusahaan membutuhkan sumber pendanaan eksternal,
maka tahap pertama adalah menerbitkan hutang, sedangkan penerbitan
ekuitas dilakukan sebagai langkah terakhir. Hal ini menunjukkan
penerbitan hutang lebih kecil kemungkinannya dipandang sebagai sinyal
buruk oleh invesor.
Urutan pendanaan bagi perusahaan syariah, jika tujuan perusahaan
meminimalkan total biaya pendanaan, maka pilihan instrumen dan
struktur modal suatu perusahaan bergantung pada batasan atau kendala
yang dihadapinya. Jika instrumen tertentu yang berbiaya rendah tidak
tersedia bagi perusahaan karena beberapa kendala, maka akan beralih
pada instrumen yang berbiaya rendah berikutnya. Dengan urutan
pendanaan tersebut, perusahaan berusaha memutuskan komposisi hutang
dan ekuitas untuk mendanai aktivanya.
Dengan uraian diatas dapat disusun urutan pendanaan bagi
perusahaan syariah. Jika diasumsikan bahwa perusahaan akan berusaha
untuk meminimalkan total biaya, maka urutan pendanaan yang akan
dipilih adalah mulai dari ekuitas internal, hutang, ekuitas berbasis
mudharabah, dan terakhir ekuitas berbasis musyarakah.
21
2. Modal bank
Modal adalah sejumlah harta yang diterima dari penanam modal.
Harta yang diterima dari pemilik dapat berupa uang tunai atau dalam
bentuk lain. Perusahaan tidak wajib mengembalikannya. Selisih antara
antara aktiva dan kewajiban adalah modal (Prabowo, 2004: 16).
Modal menurut Atmaja (2008: 115) adalah dana yang digunakan
untuk membiayai pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal
terdiri dari item-item yang ada di sisi kanan suatu neraca, yaitu: hutang,
saham biasa, saham preferen dan laba ditahan.
Modal terdiri dari dua macam, yaitu modal inti dan modal
pelengkap. Modal inti merupakan modal sendiri yang tertera dalam posisi
ekuitas, sedangkan modal pelengkap merupakan modal pinjaman dan
cadangan revaluasi serta cadangan penyisihan penghapusan aktiva
produktif. Modal inti terdiri dari (Muhammad, 2013: 512) :
a. Modal setor, yaitu modal yang disetor secara efektif oleh pemilik.
Bagi bank milik koperasi modal setor terdiri dari simpanan pokok
dan simpanan wajib para anggotanya.
b. Agio saham, yaitu selisih dari harga saham dengan nilai nominal
saham.
c. Modal sumbangan, yaitu modal yang diperoleh kembali dari
sumbangan saham, termasuk selisih nilai yang tercatat dengan harga
(apabila saham tersebut dijual).
22
d. Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba
yang ditahan dengan persetujuan RUPS.
e. Cadangan tujuan, yaitu bagian laba setelah pajak yang disisihkan
untuk tujuan tertentu atas persetujuan RUPS.
f. Laba ditahan, yaitu saldo laba bersih setelah pajak yang oleh RUPS
diputuskan untuk tidak dibagikan.
g. Laba tahun lalu, yaitu laba bersih tahun lalu setelah pajak yang
belum ditetapkan penggunaannya oleh RUPS.
h. Laba tahun berjalan, yaitu laba sebelum pajak yang diperoleh dalam
tahun berjalan.
i. Bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan keuangannya
dikonsolidasikan.
Modal pelengkap terdiri dari cadangan-cadangan yang dibentuk
bukan dari laba setelah pajak serta pinjaman yang sifatnya dipersamakan
dengan modal. Modal pelengkap dapat berupa:
a. Cadangan revaluasi aktiva tetap.
b. Cadangan penghapus aktiva yang diklasifikasikan.
c. Modal pinjaman
d. Pinjaman subordinasi
e. Hak tagih dalam hal terjadi likuidasi berlaku paling akhir
(kedudukannya sama dengan modal).
Modal pelengkap hanya dapat diperhitungkan sebagai modal
setinggi-tingginya 100% dari jumlah inti.
23
3. Struktur Modal
a. Pengertian Struktur Modal
Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana
mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan
modal sendiri. Dimana struktur modal ini berbeda dengan
kapitalisasi karena struktur modal merupakan susunan dari jenis-
jenis modal yang membentuk kapitalisasi tersebut (Riyanto, 2011:
198).
Struktur modal masih termasuk dalam lingkup keputusan
pendanaan. Bidang keputusan ini berkaitan dengan sisi kiri neraca.
Struktur modal berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam
memilih jenis sumber dana, baik yang diperoleh dari dalam
perusahaan sendiri (berupa laba ditahan) maupun dari luar
perusahaan yang bersifat uncontrollable; menentukan jumlah dana
setiap sumber dana tersebut atau mencari kombinasinya;
mengantisipasi konsekuensinya pada tingkat biaya modal yang
ditanggung perusahaan; memperhatikan pengaruhnya terhadap nilai
perusahaan yang maksimal (Najmudin, 2011: 292).
b. Teori Struktur Modal
Berikut sejumlah teori-teori tentang struktur modal yang
mengandung dasar-dasar pemikiran yang berbeda antara para ahli
(Najmudin, 2011: 295):
24
1) Teori Struktur Keuangan David Durand
Teori struktur keuangan yang dikaitkan dengan nilai
perusahaan di perkirakan pertama kali dikembangkan oleh David
Durand pada tahun 1952. Dalam mengembangkan pendekatan ini
diasumsikan pajak perusahaan adalah nol. Nilai perusahaan dapat
dinila dengan tiga pendekatan sebagai berikut:
Pertama, pendekatan laba bersih (net profit). Pada
pendekatan ini dinyatakan bahwa perusahaan berusaha
meningkatkan jumlah hutangnya dengan asumsi biaya modal
saham dan biaya hutang dianggap konstan.
Kedua, pendekatan laba operasi bersih. Pendekatan ini
investor mempunyai reaksi yang berbeda pada perusahaan yang
banyak menggunakan hutang. Para pengambil keputusan dalam
perusahaan tidak mempertimbangkan biaya modal rata-rata
karena relatif konstan sepanjang waktu.
Ketiga, pendekatan tradisional. Pendekatan ini menyatakan
bahwa perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal
ketika nilai perusahaan maksimum, atau struktur modal yang
membuat biaya modal rata-rata menjadi minimum. Hal ini dapat
terjadi karena diasumsikan bahwa resiko perusahaan tidak
mengalami perubahan sampai pada struktur modal tertentu atau
pada leverage tertentu.
25
2) Teori Struktur Modal MM
Modigliani dan Miller yang dikenal dengan MM
menyatakan bahwa dalam pasar yang bekerja dengan baik, nilai
pasar suatu perusahaan tidak bergantung pada struktur
modalnya. Namun pernyataan MM tersebut didasarkan pada
asumsi-asumsi yang sangat ketat yang tidak realistis. Asumsi
yang dianggap tidak realistis tersebut diantaranya adalah tidak
adanya brokerage costs, tidak adanya pajak, tidak adanya biaya
kebangkrutan, investor memiliki informasi yang sama dengan
manajemen mengenai peluang investasi dan tidak
terpengaruhnya laba sebelum pajak (EBIT) oleh penggunaan
hutang.
Salah satu asumsi teori MM yang pertama adalah tidak
ada pajak dan diproposisikan menjadi 3 yaitu:
Proporsi I. Nilai perusahaan merupakan kapitalisasi laba
operasi bersih (EBIT) atau laba sebelum bunga dan pajak
dengan tingkat kapitalisasi (K˳) yang konstan sesuai dengan
tingkat resiko perusahaan. Konsep ini juga memberikan
argumentasi bahwa struktur modal perusahaan tidak
memengaruhi nilai perusahaan.
Proporsi II. Biaya ekuitas pada perusahaan yang mempunyai
hutang merupakan jumlah dari: biaya ekuitas untuk perusahaan
yang tidak mempunyai hutang pada perusahaan yang sama kelas
26
resikonya dan resiko premium dari ukuran perusahaan yang
bergantung pada selisih antara biaya ekuitas dengan biaya
hutang serta jumlah hutang yang digunakan.
Proporsi III. Investasi baru yang dilakukan akan meningkatkan
nilai perusahaan. Artinya nilai perusahaan akan meningkat
minimum sebesar nilai investasi.
Semua proporsi yang dikemukakan teori MM diatas,
secara jelas menyatakan bahwa nilai perushaan tidak bergantung
pada struktur modal perusahaan.
Selanjutnya jika diasumsikan ada pajak, maka teori MM
juga meliputi 3 proporsi:
Proporsi I. Nilai perusahaan yang mempunyai hutang akan
meningkat sebesar pajak yang dihemat (tax-shield).
Proporsi II. Biaya ekuitas perusahaan yang mempunyai hutang
akan meningkat sebesar hutang digunakan, tetapi biaya ekuitas
ini lebih kecil dari biaya ekuitas dengan tidak ada pajak. Artinya
pajak memberikan pengaruh pengurangan terhadap biaya
ekuitas perusahaan.
Proporsi III. Tingkat keuntungan internal (IRR) projek
investasi yang dilakukan harus lebih besar dari biaya ekuitas
dikurangi proporsi pajak atau biaya ekuitas penggunaan dana.
Modigliani – Miller awalnya mengasumsikan kondisi
ekonomi yang bebas pajak. Kemudian kerangka mereka diubah
27
menjadi ada pajak. Dalam kerangka pemikiran yang dirubah
tersebut dinyatakan bahwa akan ada tambahan nilai dengan
adanya peningkatan penggunaan hutang karena adanya manfaat
(penghematan) pajak yang timbul dengan menggunakan hutang
tersebut (Najmudin, 2011: 300).
3) Teori Trade-Off
Teori trade off menyatakan bahwa perusahaan berusaha
menyeimbangkan antara keuntungan dari berkurangnya pajak
karena adanya bunga hutang dengan biaya kesulitan keuangan
karena tingginya proporsi hutang.
Skenario bagi perusahaan syariah yang erkaitan dengan
penghematan pajak karena bunga. Teori trade off sangat tidak
relevan untuk perusahaan syariah. Dalam kerangka konsep
syariah dapat dikatakan bahwa tidak terdapat penghematan
pajak atas biaya bunga karena memang tidak ada hutang
berbunga, sedangkan biaya kesulitan keuangan masih cukup
relevan.
Menurut Vogel dan Hayes dalam Najmudin (2011)
menulis bahwa dalam konteks syariah, alasan penghematan
pajak karena hutang cukup lemah. hal tersebut sebagian karena
tidak adanya biaya bunga secara langsung walaupun mungkin
uang pembayaran sewa (beban hutang tidak langsung) dapat
menjadi pengurangan pajak dan sebagian karena relatif
28
sedikitnya pajak penghasilan yang dibayarkan di sejumlah
negara islam.
4) Teori Agensi
Jensen dan Mecking (1976) mengemukakan teori agensi
(agency theory). Dalam teori ini diuraikan mengenai adanya
hubungan antara pemisahan kepemilikan dan pengendalian
perusahaan. JM menguraikan adanya konflik antara principal
dengan agent yang disebutkan bahwa biaya agensi merupakan
hasil penjumlahan a) pengeluaran untuk pemantauan
(monitoring) oleh pemilik (principal), b) pengeluaran dalam
rangka pengikatan oleh agent, dan c) biaya lain-lain yang
berkaitan dengan pengendalian perusahaan.
5) Teori Informasi Asimetri
Asumsi lain yang dikemukakan oleh MM adalah adanya
informasi yang simetri, yakni bahwa investor memiliki
informasi yang sama dengan yang dimiliki oleh para manajer
mengenai prospek perusahaan. Aspek informasi ini berkaitan
dengan signaling theory, yakni suatu tindakan yang diambil oleh
manajemen perusahaan akan memberikan petunjuk bagi para
investor bagaimana mereka harus menilai prospek perusahaan
tersebut.
Myres dan Majluf (1984)berpendapat bahwa ada tiga
persoalan penting yang harus dipilih mengenai tujuan
29
manajemen pada posisi informasi asimetri. Pertama, manajemen
perusahaan bertindak atas keinginan seluruh pemegang saham
dan menghilangkan setiap konflik kepentingan antara pemegang
saham yang lama dengan yang baru. Kedua, manajemen
bertindak atas kepentingan pemegang saham lama dan
diasumsikan pemegang saham tersebut bersikap pasif. Ketiga,
manajemen bertindak atas kepentingan pemegang saham lama
tetapi diasumsikan bahwa pemegang saham tersebut
menyeimbangkan secara rasional portofolionya sesuai dengan
yang diperoleh dari tindakan perusahaan. Tinjauan terhadap
teori agensi dan teori informasi asimetri tentang struktur modal
dari sudut pandang syariah hampir serupa dengan tinjauan yang
telah disampaikan pada bagian teori pecking order.
c. Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Penelitian mengenai struktur modal menghasilkan sejumlah
temuan dan dilamnya tercakup banyak faktor yang berpengaruh
terhadap keputusan struktur modal, yaitu (Brigham & Houston,
2011: 137):
1) Stabilitas penjualan, perusahaan yang penjualannya relatif stabil
dengan aman mengambil lebih banyak hutang dan menanggung
beban tetap yang lebih tinggi daripada perusahaan yang
penjualannya tidak stabil.
30
2) Struktur aktiva, perusahaan yang mempunyai jenis aktiva sesuai
untuk jaminan kredit akan cenderung menggunakan banyak
hutang karena kemudahan yang dimiliki.
3) Operating leverage, perusahaan dengan operating leverage yang
lebih kecil lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan
karena interaksi operating leverage dan keuangan yang
memengaruhi penurunan penjualan terhadap laba operasi dan
arus kas bersih secara keseluruhan.
4) Tingkat pertumbuhan, perusahaan yang memiliki tingkat
pertumbuhan yang pesat cenderung lebih banyak menggunakan
hutang atau mengandalkan modal eksternal daripada perusahaan
yang pertumbuhannya lebih lambat.
5) Profitabilitas, perusahaan dengan tingkat pengembalian yang
tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil.
Dengan tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan
perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaan dengan
dana internal.
6) Pajak, bunga hutang adalah beban yang dapat dikurangkan
untuk tujuan perpajakan dan pengurangan tersebut sangat
bernilai bagi perusahaan pada tarif pajak yang tinggi. Karena itu
makin tinggi tarif pajak makin besar keuntungan dari
penggunaan hutang.
31
7) Pengendalian, pengaruh akibat penerbitan surat-surat hutang dan
saham terhadap posisi pengendalian manajeman bisa
memengaruhi struktur modal.
8) Sikap manajemen, sikap manajemen yang lebih konservatif
daripada manajemen lainnya akan menggunakan jumlah hutang
yang lebih kecil daripada rata-rata industri.
9) Sikap pemberi pinjaman dan perusahaan penilai kredibilitas,
tanpa melihat analisis para manajer atas faktor-faktor leverage
yang tepat bagi perusahaan mereka sendiri. Perilaku pemberi
pinjaman dan perusahaan penilai kredibilitas sering kali
memengaruhi keputusan struktur keuangan.
10) Kondisi pasar, kondisi pasar saham dan obligasi yang
mengalami perubahan baik jangka panjang maupun jangka
pendek dapat memberi arti yang penting pada struktur modal
perusahaan yang optimal.
11) Kondisi internal perusahaan, kondisi internal perusahaan juga
dapat memiliki pengaruh pada sasaran struktur modal.
12) Fleksibilitas keuangan, tujuan menjaga fleksibilitas keuangan
yang dilihat dari sudut pandang operasional artinya adalah
menjaga kapasitas pinjaman cadangan yang memadai.
32
d. Indikator Struktur Modal
Indikator dalam struktur modal diantaranya menurut Dewi
dan Badjra (2014) Debt to Asset Ratio (DAR) dan Debt To Equity
Ratio (DER). Rasio ini membandingkan jumlah modal pemilik yang
dapat dijaminkan untuk pembayaran hutang-hutang kepada pihakk
luar. Semakin kecil tingkat debt to equity ratio semakin baik yang
semakin kecil proporsi hutang yang harus dijaminkan dengan modal
sendiri (Arista & Astohar, 2012). Proksi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah DER, rumusnya:
4. Growth Opportunity
a. Pengertian Growth Opportunity
Growth Opportunity adalah peluang pertumbuhan suatu
perusahaan di masa yang akan datang (Mai, 2006). Menurut Sartono
(2008: 120) semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin
besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Semakin besar
kebutuhan untuk pembiayaan mendatang, maka semakin besar
keinginan perusahaan untuk menahan laba. Jadi perusahaan yang
sedang tumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai dividen
tetapi lebih baik digunakan untuk pembiayaan investasi.
Didasarkan pada keyakinan kreditor atas dana yang
ditanamkan ke dalam perusahaan dijamin oleh besarnya aset yang
33
dimiliki perusahaan. Selain itu, indikator pertumbuhan perusahaan
dapat dilihat dari kenaikan penjualan dari tahun ke tahun. Suatu
perusahaan yang berada dalam industri yang mempunyai laju
pertumbuhan penjualan yang tinggi, harus menyediakan modal yang
cukup untuk membelanjai pengeluaran perusahaan. Perusahaan yang
bertumbuh pesat cenderung lebih banyak menggunakan hutang
daripada perusahaan yang tumbuh secara lambat. Bagi perusahaan
dengan tingkat pertumbuhan penjualan dan laba yang tinggi,
kecenderungan menggunakan hutang sebagai sumber dana eksternal
yang lebih besar bila dibandingkan dengan perusahaan yang tingkat
pertumbuhan penjualannya rendah (Sunarto, 2009).
Menurut Rodoni & Ali (2010: 147) pertumbuhan perusahaan
secara tidak langsung akan berpengaruh pada pendanaan ekuitas
yang signifikan, walaupun pada keadaan dimana biaya kebangkrutan
rendah. Peningkatan pertumbuhan penjualan akan mengurangi
jumlah kewajiban dari perusahaan yang pada akhirnya struktur
modal dari perusahaan akan berkurang (Kesuma, 2009).
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi akan berupaya
meningkatkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, sehingga
perusahaan membutuhkan dana lebih besar pada masa yang akan
datang, namun tetap harus dapat mempertahankan tingkat laba
(Meutia, 2016).
34
b. Indikator Growth Opportunity
Growth Opportunity bisa dilihat dari segi pertumbuhan
asetnya, pertumbuhan penjualannya dan pertumbuhan labanya
(Afiyan, 2018). Dalam beberapa penelitian growth biasa dihitung
dengan rumus:
Total Aset (Total Aktiva)
Keterangan :
Total Asset (t) = Nilai total asset pada tahun bersangkutan
Total Asset (t-1) = Nilai total asset pada tahun sebelumnya
5. Profitabilitas
a. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk
menghitung nilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan, rasio ini memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan, hal ini ditunjukan lewat laba yang
dihasilkan melalui penjualan dan pendapatan investasi (Kasmir,
2014: 196).
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh
laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva dan modal
sendiri, (Sartono, 2008: 122). Profitabilitas dapat menunjukkan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Profitabilitas juga merupakan tingkat keuntungan bersih yang
35
mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya
(Sudarsi, 2002: 19).
Menurut Hanafi (2008: 42) profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba pada
tingkat penjualan, asset dan modal saham.
b. Macam-macam Rasio Profitabilitas
1) Net Profit Margin (NPM)
Rasio NPM memberikan informasi laba yang digunakan
sebagai presentasi dari penjualan untuk gambaran para
pemegang saham. Perusahaan yang memiliki NPM relatif besar
cenderung memiliki kemampuan untuk bertahan dalam kondisi
yang sulit. Cara menghitung NPM adalah sebagai berikut:
NPM =
Profit after tax adalah laba bersih setelah pajak dan
salesadalah penjualan.
2) Return On Asset (ROA)
Dalam profitabilitas penelitian ini menggunakan ROA (Return
On Assets) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto (Wiratna, 2015:
114). Keunggulan ROA menurut (Munawir, 2006: 91):
36
a) ROA dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang
sensitive terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan
keuangan perusahan.
b) ROA dapat mempertimbangkan posisi perusahaan dengan
rasio industri sehingga dapat mengetahui apakah
perusahaan berada rendah di bawah rata-rata industri atau
sebaliknya.
c) ROA dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari
masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan.
d) ROA dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan
yang dilakukan oleh setiap divisinya dan pemanfaatan
akuntansi.
e) ROA dapat digunakanuntuk kepentingan perencanaan serta
sebagai pengontrol.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:
X 100%
3) Return On Equity (ROE)
Return On Equity (ROE) rasio yang digunakan untuk
menghitung pengembalian atas ekuitas, dengan rumus sebagai
berikut:
ROE=
Menurut Sumardiono (1999) rasio ROE sangat penting
bagi pemilik atau pemegang saham. Apabila rasionya lebih kecil
37
daripada bunga bank, pemilik perusahaan mungkin akan
menjual sahamnya.
4) Earning Per Share (EPS)
Menurut Harnanto (2003: 476) EPS adalah salah satu
indikator tentang kinerja financial efektifitas manajemen,
potensi laba dan deviden dimasa mendatang. EPS adalah laba
per lembar saham yang mana digunakan sebagai informasi
penting dalam laporan keuangan serta digunakan sebagai
pengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Cara menghitung EPS adalah sebagai berikut:
EPS =
Profit after tax adalah laba bersih setelah pajak dan
number of common share outstanding adalah jumlah saham
biasa dalam peredaran (Rangkuti, 2005: 155).
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas
Menurut Hanafi (2008: 42) beberapa faktor yang
mempengaruhi profitabilitas, diantaranya:
1) Jenis Perusahaan
Perusahaan yang menjual barang konsumsi atau jasa biasanya
akan memiliki keuntungan yang stabil dari pada perusahaan yang
memproduksi barang-barang modal.
38
2) Umur Perusahaan
Perusahaan yang telah lama berdiri akan lebih stabil bila
dibandingkan dengan perusahaan yang baru berdiri
3) Skala Perusahaan
Jika skala ekonomi perusahaan lebih tinggi, maka perusahaan
dapat menghasilkan produk dengan biaya yang rendah. Tingkat
biaya rendah tersebut merupakan cara untuk memperoleh laba
yang diinginkan.
4) Harga Produksi
Biaya produksi yang relatif lebih murah akan memliki
keuntungan yang lebih baik dan stabil dibandingkan perusahaan
yang biaya produksinya mahal.
5) Habitat Bisnis
Perusahaan yang bahan produksinya dibeli atas dasar kebiasaan
(habitual basis) akan memperoleh kebutuhan lebih stabil
daripada (non habitual basis).
6) Produk yang Dihasilkan
Perusahaan yang bahan produksinya berhubungan dengan
kebutuhan pokok biasanya penghasilan perusahaan tersebut akan
lebih stabil daripada perusahaan yang memproduksi barang
modal.
39
d. Indikator Profitabilitas
Pengukuran profitabilitas dapat menggunakan beberapa indikator
diantaranya (Petronila dan Mukhlasin, 2003) :
1) Laba operasi,
2) Laba bersih,
3) Tingkat pengembalian investasi atau aktiva, dan
4) Tingkat pengembalian ekuitas pemilik
6. Risiko Bisnis
a. Pengertian Risiko Bisnis
Resiko bisnis atau Business Risk maupun resiko keuangann
merupakan suatu ketidakpastian yang harus dihadapi oleh para
investor dan eksekutif perusahaan. Resiko bisnis secara langsung
akan berdampak kepada laba operasi perusahaan sebelum bunga dan
pajak atau Earning Before Interest And Taxes (EBIT) di masa
datang. Hal yang paling fatal adalah pendapatan dari perusahaan
tersebut tidak akan mampu menutup biaya operasionalnya (Hendra,
2009: 214).
Menurut Bringham dan Houston dalam Puspida dan
Budiyanto (2013) menyatakan bahwa risiko bisnis adalah
ketidakpastian mengenai proyeksi pengembalian atas aktiva di masa
mendatang. Suatu perusahaan mempunyai risiko bisnis yang kecil
apabila permintaan akan produknya stabil, harga-harga masukan dan
produknya relative konstan, harga produknya dapat segera
40
disesuaikan dengan kenaikan biaya, dan penjualannya menurun.
Apabila hal-hal lain tetap sama, makin rendah risiko bisnis
perusahaan, makin tinggi risiko hutang yang optimal.
Pengukuran terhadap risiko bisnis dapat dilakukan dengan
menggunakan koefisien variasi dari keuntungan atau laba. Dalam
penelitian ini pengukuran risiko bisnis menggunakan nilai varian
dari ROE (return on equity) (Atmaja, 2008: 225). Resiko bisnis
diukur menggunakan rumus:
b. Faktor-faktor risiko bisnis
Beberapa faktor yang mempengaruhi risiko bisnis suatu
perusahaan dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik industri,
namun pada tingkat tertentu perusahaan dapat mengendalikannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko bisnis antara lain (Brigham
dan Houston, 2011: 120) :
1) Variabilitas permintaan
Risiko bisnis akan semakin kecil apabila permintaan atas produk
perusahaan semakin konstan.
2) Variabilitas Harga jual
Perusahaan akan menghadapi risiko bisnis yang lebih tinggi dari
perusahaan sejenis apabila harga jual atas produk perusahaan
lebih fluktuatif.
41
3) Variabilitas Harga Input
Perusahaan yang memperoleh input dengan harga yang sangat
tidak pasti juga menghadapi risiko yang tinggi.
4) Kemampuan untuk menyesuaikan harga output terhadap
perubahan harga input. Kemampuan ini sangat diperlukan ketika
tingkat inflasi tinggi.
5) Proporsi Biaya Tetap
Risiko bisnis akan meningkat ketika sebagian besar biaya
perusahaan merupakan biaya tetap. Hal ini terjadi ketika
permintaan menurun, namun biaya tetap yang ditanggung
perusahaan tidak menurun.
c. Landasan Hukum Risiko Bisnis
Kondisi pada masa depan yang dihadapi nanti akan terjadi
secara tidak pasti. Hal tersebut seperti dinyatakan dalam potongan
ayat al-Qur’an Surah ke 31 Lukman Ayat 34 berikut:
34. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa
yang akan diusahakannya besok[1187].
[1187] Maksudnya: manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti
apa yang akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya,
Namun demikian mereka diwajibkan berusaha.
42
d. Indikator Risiko Bisnis
Indikator risiko dalama Amalia (2014), diantaranya:
1) ROE
Return On Equity (ROE) rasio yang digunakan untuk menghitung
pengembalian atas ekuitas,
2) EBIT
EBIT atau laba sebelum bunga dan pajak, laba operasional,
laba usaha dan laba sebelum pajak yang hanya berfokus pada
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dari
operasi.
7. Pajak
a. Pengertian Pajak
Menurut Soemitro, pajak adalah iuran rakyat kepada kas
negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan
tidak mendapat jasa timbal balik (kontrapestrasi) yang langsung
dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran
umum (Prabowo, 2004: 1).
Pajak yang dikemukakan oleh Adriani ialah iuran kepada
negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib
membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat
prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk yang gunanya adalah
untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung
43
dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan
(Prabowo, 2004: 2).
Ada berbagai macam proksi pengukuran pajak diantara lain
Effective Tax Rate (ETR), Book Tax Difference (BTD),
Discretionary Permanent BTDs (DTAX), Unrecognize Tax Benefit,
Tax Shelter Activity, dan Marginal Tax Rate (MTR) (Yoehana,
2013). Proksi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan Effective Tax Rate (ETR), dengan rumus sebagai
berikut:
ETR =
b. Fungsi Pajak
Adanya dua fungsi pajak diantaranya (Raharjaputra, 2009: 62):
1) Fungsi penerimaan
Pajak berfungsi sebagai sumber dana atau penerimaan
(budgeter) yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran
pemerintah. Contoh: dimasukkannya pajak dalam APBN
sebagai penerimaan negara.
2) Fungsi mengatur
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur (reguler) atau
melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. Sebagai
contoh yaitu dikenakannya pajak yang lebih tinggi terhadap
44
minuman keras sehingga konsumsi minuman keras dapat
ditekan. Demikian juga terhadap barang-barang mewah.
c. Ciri-ciri Pajak
Menurut Waluyo (2010: 3) ciri-ciri yang melekat pada
pengertian pajak adalah:
1) Pajak dipungut berdasarkan undang-undang serta aturan
pelaksanaan yang sifatnya dapat dipaksakan.
2) Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya
kontraprestasi individual oleh pemerintah.
3) Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.
4) Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran pemerintah, yang bila
dari pemasukannya masih terdapat surplus dipergunakan untuk
membiayai public investment.
5) Pajak dapat mempunyai tujuan selain budgeter, yaitu mengatur.
d. Indikator Pajak
Menurut Alfandia (2017) beberapa indikator pajak diantaranya:
1) Earnings After Tax (EAT)
Adalah ukuran profitabilitas perusahaan. Hal ini dihitung
dengan mengurangkan semua biaya dan pajak penghasilan dari
pendapatan
45
2) Effextive Tax Rate (ETR)
Effective Tax Rate dapat diartikan sebagai besarnya beban pajak
yang harus dibayarkan oleh subjek pajak dalam jumlah wajar
sehingga tidak menghambat pencapain tujuan subjek pajak.
3) Marginal Tax Rate (MTR)
Adalah salah satu sistem pajak yang dikenakan terhadap
tambahan pendapatan tertentu. Tarif pajak meningkat sejalan
dengan kenaikan pendapatan.
8. Asset Tangibilty (Aktiva Berwujud)
a. Pengertian Aktiva berwujud
Tangibility merupakan komposisi relatif aset tetap yang
dimiliki perusahaan. Tangibility ialah perbandingan antara aset tetap
dengan total aset. Tangibilitas merupakan faktor penting dalam
keputusan pendanaan perusahaan, karena aset-aset berwujud
(tangibles assets) bertindak sebagai jaminan dan memberikan
jaminan bagi para pemberi pinjaman dalam hal terjadinya kesulitan
keuangan (Mai, 2006: 232).
Assets Tangibility berhubungan dengan jumlah kekayaan
(asset) yang dapat dijadikan jaminan (collateral), hal ini dipandang
sebagai cara untuk mengurangi risiko kreditur. Jadi semakin besar
proporsi Assets Tangibility perusahaan, maka kreditur akan lebih
mudah memberi pinjaman sehingga tingkat hutang perusahaan
46
menjadi besar (Antao & Bonfim, 2012). Asset tangibility dihitung
dengan membandingkan aset tetap bersih dengan total aset.
Menurut Sugiarto dalam Handayani (2014) Aktiva tetap adalah
aktiva berwujud yang mempunyai sifat tetap. Tetap dalam arti aktiva
yang dapat dipakai berulang-ulang dan mempunyai umur relatif
panjang. Dan aktiva tetap dipakai untuk menjalankan kegiatan usaha
perusahaan. Karakteristik aktiva tetap berwujud adalah bahwa aktiva
yang dimiliki perusahaan untuk digunakan secara terus menerus dan
umur manfaatnya relatif panjang.
Asset tangibility dihitung menggunakan Fixed Asset Ratio
(FAR), rumusnya adalah sebagai berikut:
b. Indikator Aktiva Berwujud
Indikator aktiva berwujud (Handayani, 2014) terbagi menjadi:
1) Secara definisi: dipergunakan untuk operasional, tidak diperjual
belikan, dipergunakan lebih dari satu tahun, diperoleh dalam
bentuk siap pakai.
2) Secara penilaian: biaya angkut, biaya pemasangan, biaya
perbaikan.
3) Secara pencatatan: akumulasi penyusutan, jurnal penyesuaian.
4) Secara pelaporan: neraca, laporan laba rugi.
47
9. Likuiditas
a. Pengertian Likuiditas
Menurut Munawir (2010: 31) mengemukakan bahwa
likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada
saat ditagih.
Menurut Riyanto dalam Nugroho (2011) Likuiditas adalah
berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.
Likuiditas mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus segera dipenuhi.
Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya dengan
tepat waktu, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan liquid.
Sedangkan apabila perusahaan tidak segera memenuhi kewajiban
keuangannya pada saat jatuh tempo berarti perusahaan dalam
keadaan inliquid (Kuntadi, 2011).
b. Jenis-jenis Rasio Likuditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang paling banyak mendapat
perhatian baik dari para analis maupun investor. Menurut Kasmir
(2014: 135) ada beberapa jenis metode pengukuran rasio likuiditas
diantaranya:
48
1) Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih
secara keseluruhan. Dengan kata lain seberapa banyak aktiva
lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek
yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan
sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan suatu
perusahaan (Kasmir, 2014: 132).
Aset lancar secara umum terdiri: kas dan setara kas, surat
berharga, piutang dagang, persediaan, biaya dibayar dimuka,
dan aset lancar lainnya. Hutang lancar terdiri dari: hutang
dagang, hutang bank, hutang pajak, hutang muka pelanggan dan
lainnya. Rasio ini dugunakan sebagai alat ukur atas kemampuan
perusahaan dalam memenuhi utang atau kewajiban jangka
pendeknya (Raharjaputra, 2009: 199). Current ratio dihitung
dengan:
2) Rasio Cepat (Quick Ratio)
Menurut Kasmir (2014: 136) rasio cepat atau acid test
ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau
hutang lancar (hutang jangka pendek) dengan aktiva lancar
49
tanpa memperhitungkan nilai persediaan (inventory). Artinya
mengabaikan nilai persediaan dengan cara dikurangi dari total
aktiva lancar. Hal ini dilakukan karena persediaan dianggap
memerlukan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan, apabila
perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar
kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya.
Rumus yang digunakan quick ratio sebagai berikut:
3) Rasio Kas (Cash Ratio)
Menurut Kasmir (2014: 138) merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang
tersedia untuk membayar hutang. Ketersediaan uang kas dapat
ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau setara dengan kas
seperti rekening giro atau tabungan di bank (yang dapat ditarik
setiap saat). Rasio kas dapat dirumuskan sebagai berikut:
4) FDR (Financing To Debt Ratio)
FDR (Financing To Debt Ratio) adalah rasio yang
mengukur perbandingan jumlah pembiayaan yang diberikan
bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang
menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali
50
penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan
pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
Semakin tinggi rasio ini memberikan indikasi semakin
rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal
ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk
membiayai pembiayaan menjadi semakin besar (Dendawijaya,
2005: 119). FDR dirumuskan sebagai berikut:
c. Indikator Likuiditas
Pengukuran profitabilitas dapat menggunakan beberapa indikator
diantaranya (Dwiyanti, 2016):
1) Current Ratio
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo
pada saat ditagih secara keseluruhan (Kasmir, 2014: 132).
2) Cash Ratio
Menurut Kasmir (2014: 138) merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk
membayar hutang.
3) Quick Ratio
Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi atau membayar kewajiban atau hutang lancar dengan
51
aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai inventory(Kasmir,
2014: 136).
C. Kerangka penelitian
Dari landasan teori dan beberapa penelitian terdahulu yang telah
diuraikan diatas, kemudian digambarkan dalam kerangka teoritis yang
disusun sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Struktur Modal
X1 = Growth Opportunity
X2 = Profitability
X3 = Business Risk
X4 = Tax Rate
52
X5 = Asset Tangibility
X6 = Liquidity
Persamaannya adalah sebagai berikut:
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + ε
Dimana :
Y = Estimasi variabel dependen
β0 = Konstanta dari persamaan regresi
β1,...,6 = Koefisien dari variabel independen X1,2,3,4,5,6
X1,...,6 = Variabel independen X1,2,3,4,5,6
ε =Residual atau prediction eror
D. Hipotesis penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Hipotesis dikatakan jawaban sementara dan harus diuji
kebenarannya karena masih didasarkan pada teori atau pendapat orang lain
(Wahdany, 2015). Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disusun
hipotesis sebagai berikut:
1. Pengaruh Growth Opportunity terhadap Struktur Modal
Menurut Brigham dan Houston dalam Meutia (2016) Growth
Opportunity disebut juga kesempatan suatu perusahaan untuk tumbuh di
masa yang akan datang. Perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi
dapat membuat kepercayaan seorang investor lebih besar di bandingkan
dengan perusahaan yang memiliki pertumbuhan dengan peluang rendah
(Seftianne & Handayani, 2011).
53
Perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang cepat seringkali
harus meningkatkan aset tetapnya, karena pertumbuhan aset tetap
perusahaan dari satu periode ke periode selanjutnya menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki kinerja yang baik, sehingga pertumbuhan aset
berpengaruh pada kondisi modal perusahaan yang menyebabkan
perbandingan antara modal dan hutang akan berubah (Wahyuni &
Ardini, 2017).
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yusrianti
(2013) dan Wahyuni & Ardini (2017) memberikan kesimpulan bahwa
growth opportunity memiliki pengaruh yang positif terhadap struktur
modal. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis pertama
(H1) sebagai berikut:
H1 : Growth Opportunity berpengaruh positif dan signifikan terhadap
struktur modal.
2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal
Menurut Sartono (2008: 123) mampu tidaknya perusahaan untuk
mendapatkan laba dalam hubungannya dengan total aktiva, modal sendiri
maupun penjualan disebut dengan profitabilitas yang diukur dengan
membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan total aktiva.
Perusahaan yang memiliki profit tinggi akan menggunakan lebih banyak
hutang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari
pengurangan pajak yang kemudan berpengaruh terhadap struktur modal
(Hadianto, 2014). Return on asset menunjukkan kemampuan dari modal
54
yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan bagi investor (Sisworo, 2011).
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Meutia (2016)
dan Hadianto (2014) menyimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh
positif terhadap struktur modal. Berdasarkan uraian diatas dapat
dirumuskan hipotesis kedua (H2) sebagai berikut:
H2 : Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur
modal.
3. Pengaruh Risiko Bisnisterhadap Struktur Modal
Menurut Sundjaja dan Inge (2003: 287) umumnya semakin besar
pengaruh operasi perusahaan dengan penggunaan biaya tetap akan
semakin tinggi risiko bisnisnya. Semakin tinggi risiko bisnis perusahaan,
perusahaan harus lebih berhati-hati dalam menentukan struktur modal.
Perusahaan yang memiliki resiko bisnis (variabilitas keuntungan) tinggi
menurut Atmaja (2008: 274) cenderung kurang dapat menggunakan
hutang besar, karena kreditur akan meminta biaya hutang yang tinggi.
Perusahaan yang memiliki business risk yang besar berarti
perusahaan tersebut akan memerlukan dana yang cukup besar dimana
salah satu alternatif pemenuhan dananya adalah dengan menggunakan
dana eksternal. Namun demikian dengan risiko bisnis yang besar maka
pihak eksternal yaitu pemberi dana juga merasakan adanya kekhawatiran
pada hal tersebut sehingga memerlukan pertimbangan dalam keputusan
pemberian pendanaan baru (Erosvitha dan Wirawati, 2016).
55
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti Erosvitha
dan Wirawati (2016) mengatakan bahwa risiko bisnis tidak berpengaruh
terhadap struktur modal. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan
hipotesis ketiga(H3) sebagai berikut:
H3 : Risiko Bisnis berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur
modal.
4. Pengaruh Pajakterhadap Struktur Modal
Menurut Sitanggang (2013: 75) menyatakan bunga merupakan
pengurangan pajak (tax saving), sehingga biaya hutang efektif (biaya
bunga setelah pajak) akan semakin rendah. Perusahaan akan
mendapatkan keuntungan dari penghematan pajak atas bunga hutang
perusahaan.
Dalam penelitian ini menggunakanEffective tax rate,yang sering
digunakan sebagai salah satu acuan para pembuat keputusan dalam
membuat suatu kebijakan perusahaan dan membuat kesimpulan
mengenai sistem perpajakan dalam perusahaan. Semakin tinggi pajak,
maka perusahaan akan menggunakan lebih banyak utang karena
penggunaan utang akan menimbulkan bunga utang yang dapat
mengurangi tingkat pajak yang dibayarkan perusahaan (Setyawan dkk,
2016).
Tingkat pajak perusahaan memiliki pengaruh terhadap
pengambilan keputusan struktur modal perusahaan. Tingkat pajak
disesuaikan dengan tingkat profit yang dihasilkan perusahaan. Semakin
56
tinggi tingkat pajak perusahaan, maka perusahaan dapat menggunakan
hutang lebih banyak, karena bunga hutang dapat mengurangi tingkat
pajak yang dibayarkan perusahaan (Setyawan dkk, 2016).
Hasil penelitian terdahulu menurut Maulina dkk, (2018) dan
Setyawan dkk, (2016)menyimpulkan bahwa pajak berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal. Berdasarkan uraian diatas dapat
dirumuskan hipotesis keempat (H4) sebagai berikut:
H4 : Pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.
5. Pengaruh Asset Tangibility terhadap Struktur Modal
Menurut PSAK No. 16 2004 asset tangibility adalah sumber daya
yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
dan dari mana manfaat ekonomis di masa depan diharapkan akan
diperoleh perusahaan. Assets tangibility berhubungan dengan jumlah
kekayaan (asset) yang dapat dijadikan jaminan (collateral), hal ini
dipandang sebagai cara untuk mengurangi risiko kreditur, jadi semakin
besar proporsi Assets Tangibility perusahaan maka kreditur akan lebih
mudah memberi pinjaman sehingga tingkat hutang perusahaan menjadi
besar, semakin tinggi nilai aset maka semakin tinggi struktur modalnya
yang berarti semakin besar aset tetap yang dapat dijadikan agunan hutang
oleh perusahaan tersebut, begitupun sebaliknya (Antao dan Bonfim,
2012).
Hasil penelitian terdahulu menurut Laksana & Widyawati (2016)
dan Wardhana (2012)menyimpulkan bahwa asset tangibility berpengruh
57
positif terhadap struktur modal. Berdasarkan uraian diatas dapat
dirumuskan hipotesis kelima (H5) sebagai berikut:
H5 : Asset Tangibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap
struktur modal.
6. Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal
Menurut Moeljadi dalam Setyawan dkk, (2016) Liquidity
menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya dalam jangka waktu pendek yang segera harus dibayar.
Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi cenderung tidak
menggunakan pembiayaan yang berasal dari hutang karena perusahan
akan terlebih dahulu menggunakan dana internal yang ada sebelum
menggunakan hutang untuk membiayai kegiatannya. Peningkatan
likuiditas akan mempengaruhi tingkat total hutang yang akhirnya struktur
modal perusahaan menjadi kecil.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Novitasari & Mildawati
(2017) dan Utami & Widanaputra (2017) yang menyimpulkan bahwa
likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis keenam (H6)
sebagai berikut:
H6 : Likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur
modal
58
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa
angka data tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu
informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut (Supriyanto & Machfudz,
2010: 201).
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian sekunder maka hanya menggunakan
data laporan keuangan tahunan dari bank umum syariah beberapa periode dan
waktu penelitian ini dimulai Juli 2018.
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
kemudian ditarik suatu kesimpulannya. Sehingga populasi dapat
diartikan sebagai data yang diteliti yaitu berkaitan dengan sekelompok
orang, kejadian atau semua yang mempunyai karakteristik tertentu
(Sugiyono, 2002: 55). Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud
adalah laporan keuangan seluruh bank umum syariah (BUS) yang
terdaftar di Bank Indonesia yang berjumlah tiga belas bank yaitu:
59
Tabel 3.1
Daftar Populasi
No Nama Bank
1. PT Bank Aceh Syariah
2. PT Bank BNI Syariah
3. PT Bank Mega Syariah
4. PT Bank Muamalat Indonesia
5. PT Bank Syariah Mandiri
6. PT Bank BCA Syariah
7. PT Bank Bri Syariah
8. PT Bank Jabar Banten Syariah
9. PT Bank Panin Dubai Syariah
10. PT Bank Syariah Bukopin
11. PT Bank Victoria Syariah
12. PT Bank Maybank Syariah Indonesia
13. PT Bank Tabungan Pensiun Nasional
Syariah
Sumber : OJK daftar statistik perbankan syariah desember 2017
60
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 81) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Agar memperoleh
sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam
populasi dinyatakan untuk meliliki peluang yang sama untuk menjadi
sampel. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah purposive sampling. Dalam penelitian ini tidak
mungkin semua populasi dapat penulis teliti, hal ini disebabkan beberapa
faktor diantaranya keterbatasan waktu yang tersedia. Dengan kriteria
yang ditetapkan yaitu :
a. Bank Umum Syariah yang terdaftar dalam Statistik Perbankan
Syariah.
b. Bank Umum Syariah yang mencantumkan laporan sesuai indikator
variabel yang di teliti dalam laporan tahunannya.
c. Bank Umum Syariah yang memiliki data lengkap sesuai dengan
variabel yang diteliti dan periode penelitian.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diatas, maka penelitian ini
memakai tahun 2013-2017 dan diperoleh sampel penelitian sebagai
berikut:
61
Tabel 3.2
Daftar Sampel
No Nama Bank
1. PT Bank Syariah Mandiri
2. PT Bank Mega Syariah
3. PT Bank Muamalat Indonesia
4. PT Bank BNI Syariah
5. PT Bank BCA Syariah
6. PT Bank Bri Syariah
7. PT Bank Panin Dubai Syariah
8. PT Bank Bukopin Syariah
9. PT Bank Maybank Syariah
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan tehnik dokumentasi dan studi
pustaka. Tehnik dokumentasi yakni penelusuran dan perolehan data yang
diperlukan melalui data yang telah tersedia biasanya yaitu data statistik,
agenda kegiatan produk keputusan atau kebijakan, sejarah dan hal
lainnya yang berkait dengan penelitian. Kelebihan tehnik dokumentasi ini
karena data tersedia, siap pakai, serta hemat biaya dan tenaga (Hikmat,
2011: 83).
Tehnik dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
mengakses berupa data laporan keuangan tahunan bank umum syariah di
Indonesia melalui situs-situs resmi bank umum syariah tersebut pada
62
periode 2013-2017 dan laporan tahunan berupa laporan keuangan yang
telah diaudit, mencakup: laporan arus kas, iktisar rasio keuangan.
Tehnik pengumpulan data selanjutnya adalah studi pustaka,
menurut Supardi (2005:61) Studi pustaka adalah untuk memperoleh
berbagai teori, konsep, variabel, serta data sekunder sebagai langkah
awal kegiatan penelitian. Kegiatan ini hanya akan diperoleh melalui
usaha atau kegiatan membaca, mencermati, mengenali, dan membahas
bahan bacaan atau pustaka.
2. Sumber Data
Dalam pengumpulan data, sehubungan dengan penelitian ini dapat
ditempuh dengan cara :
a. Library research, yaitu penelitian untuk memperoleh pengetahuan
secara teoritis dengan cara membaca dan mencatat berbagai literatur,
text book, artikel, buku ilmiah dan materi perkuliahan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti yang diharapkan dapat
dijadikan sebagai pengetahuan dasar bagi pemecahan masalah yang
ada.
b. Field research, yaitu data yang bersifat sekunder atau data yang
diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan penelitian ini,
seperti pusat referensi pasar modal di Bursa Efek Indonesia.
c. Internet research, yaitu informasi yang berasal dari internet yang
menjadi penyempurna ilmu-ilmu yang selalu berkembang, sehingga
63
data yang diperoleh selalu up to date seperti: www.google.com dan
www.wikipedia.com.
E. Skala Pengukuran
Penelitian ini menggunakan skala pengukuran rasio. Skala Rasio
adalah skala interval dan memiliki nilai dasar yang tidak dapat dirubah. Skala
rasio dapat ditransformasikan dengan cara mengalikan dengan konstanta,
tetapi transformasi tidak dapat dilakukan jika dengan cara menambah
konstanta karena hal ini akan merubah nilai dasarnya (Ghozali, 2013: 5).
F. Definisi Konsep Dan Operasional
Definisi operasional merupakan definisi tentang variabel-variabel
yang akan digunakan, baik variabel dependen maupun variabel independen,
sehingga nantinya tidak menghasilkan data yang biasa (Bawono, 2006: 27).
Sesuai dengan perumusan masalah yang ada maka penelitian ini
menggunakan variabel bebas dan terikat.
1. Variabel Bebas (Variabel Independen)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(sumber)(Sanusi, 2011: 50). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
independen atau variabel bebas adalah Growth Opportunity,
Profitabilitas, Risiko Bisnis, Pajak, Asset Tangibility, Likuiditas.
a. Growth Opportunity
Growth Opportunity adalah peluang pertumbuhan suatu
perusahaan di masa yang akan datang (Mai, 2006). Menurut Sartono
64
(2008: 120) semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin
besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Semakin besar
kebutuhan untuk pembiayaan mendatang, maka semakin besar
keinginan perusahaan untuk menahan laba.
b. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk
menghitung nilai kemampuan perusahaan dalam mencari
keuntungan, rasio ini memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan, hal ini ditunjukan lewat laba yang
dihasilkan melalui penjualan dan pendapatan investasi (Kasmir,
2014: 196). Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva
dan modal sendiri (Sartono, 2008: 122).
c. Risiko Bisnis
Resiko bisnis maupun resiko keuangan merupakan suatu
ketidakpastian yang harus dihadapi oleh para investor dan eksekutif
perusahaan. Resiko bisnis secara langsung akan berdampak kepada
laba operasi perusahaan sebelum bunga dan pajak atau Earning
Before Interest And Taxes (EBIT) di masa datang. Hal yang paling
fatal adalah pendapatan dari perusahaan tersebut tidak akan mampu
menutup biaya operasionalnya (Hendra, 2009: 214).
65
d. Pajak
Pajak yang dikemukakan oleh Adriani dalam buku (Prabowo,
2004: 2) ialah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-
peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung
dapat ditunjuk yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara yang
menyelenggarakan pemerintahan.
e. Asset Tangibility
Tangibility merupakan komposisi relatif aset tetap yang dimiliki
perusahaan. Tangibility ialah perbandingan antara aset tetap dengan
total aset. Tangibilitas merupakan faktor penting dalam keputusan
pendanaan perusahaan, karena aset-aset berwujud (tangibles assets)
bertindak sebagai jaminan dan memberikan jaminan bagi para
pemberi pinjaman dalam hal terjadinya kesulitan keuangan (Mai,
2006: 232).
f. Likuiditas
Menurut Munawir (2010: 31) mengemukakan bahwa
likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada
saat ditagih. Menurut Riyanto dalam Nugroho (2011) Likuiditas
66
adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.
2. Variabel Terikat (Variabel Dependen)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas, disebut variabel terikat
karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel independen (Aditya, 2008:
5). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah struktur
modal.
Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana
mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal
sendiri. Dimana struktur modal ini berbeda dengan kapitalisasi karena
struktur modal merupakan susunan dari jenis-jenis modal yang
membentuk kapitalisasi tersebut (Riyanto, 2011: 198).
Struktur modal memberikan gambaran kepada perusahaan
mengenai sumber pendanaan perusahaan yang terdiri atas hutang dan
modal perusahaan. Hasil penentuan sumber pendanaan tersebut yang
akan digunakan perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan atau
memaksimalkan nilai harga pasar saham perusahaan (Setyawan dkk,
2016). Dapat disimpulkan bahwa struktur modal adalah pengambilan
keputusan komposisi atau perpaduan modal perusahaan yang dapat
bersumber dari pendanaan jangka panjang dan modal sendiri.
67
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah merupakan suatu alat yang digunakan
untuk mengukur dan memperoleh data terhadap variabel penelitian yang
dipermasalahkan. Berikut adalah tabel mengenai variabel dan indikator
penelitian (Sugiyono, 2002). Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan annual report (laporan keuangan tahunan) yang bertujuan
untuk mengumpulkan data dari setiap variabel.
Tabel 3.3
Variabel dan Indikator Penelitian
Variabel
Penelitian
Indikator Skala
Pengukuran
Growth
Opportunity (X1)
Indikator growth opportunity
dalam Afiyan (2018), yaitu:
a) Total Aset
b) Total Penjualan
c) Laba Perusahaan
Rasio
Profitability
(Profitabilitas)
(X2)
Indikator profitabilitas dalam
(Petronila dan Mukhlasin, 2003) :
5) Laba operasi,
6) Laba bersih,
7) Tingkat pengembalian investasi
atau aktiva, dan
8) Tingkat pengembalian ekuitas
pemilik
Rasio
Business Risk
(Resiko Bisnis)
(X3)
Indikator resiko bisnis Amalia
(2014), diantaranya:
3) ROE
4) BRISK
Rasio
Tax (Pajak) (X4) Indikator pajak dalam Alfandia
(2017):
4) Earnings After Tax (EAT)
Rasio
68
5) Effextive Tax Rate (ETR)
6) Marginal Tax Rate (MTR)
Asset Tangibility
(Aktiva
Berwujud) (X5)
Indikator aktiva berwujud dalam
(Handayani, 2014):
5) Secara definisi: dipergunakan
untuk operasional, tidak
diperjual belikan, dipergunakan
lebih dari satu tahun, diperoleh
dalam bentuk siap pakai.
6) Secara penilaian: biaya angkut,
biaya pemasangan, biaya
perbaikan.
7) Secara pencatatan: akumulasi
penyusutan, jurnal
penyesuaian.
8) Secara pelaporan: neraca,
laporan laba rugi.
Rasio
Liquidity
(Likuiditas) (X6)
Indikator likuiditas dalam
(Dwiyanti, 2016):
4) Current Ratio
5) Cash Ratio
6) Quick Ratio
Rasio
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi) (Ghozali, 2013: 19). Table statistic menjelaskan distribusi
variabel-variabel yang diteliti, meliputi variabel dependen yaitu debt to
69
equity ratio (DER) dan distribusi variabel independen yaitu growth
opportunity, profitabilitas (ROA), risiko bisnis (ROE), pajak, asset
tangibility dan likuiditas (FDR).
2. Uji Stasioner
Uji stasioner digunakan untuk menguji data time series agar data
yang digunakan bersifat flat, tidak mengandung komponen trend, dengan
keragaman konstan dan tidak terjadi fluktuasi periodik. Uji yang
digunakan adalah uji Unit Root Test yang dikembangkan oleh Dickey-
fuller, berdasarkan data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan
Bank Umum Syariah periode 2012-2016, Pengambilan keputusan dalam
uji ini yaitu apabila nilai Prob*<0,005 dengan demikian menunjukkan
data stasioner dan apabila nilai Prob*>0.005 maka data tidak stasioner
(Winarno, 2015: 78).
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Winarno (2015:54) uji ini bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi variabel penganggu atau residual
memiliki distribusi normal, seperti diketahui bahwa uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil. Untuk melakukan pengujian asumsi
normalitas data tersebut dilakukan dengan menggunakan pengujian
Jarque Berra (JB) uji ini untuk mengetahui apakah data berdistribusi
70
normal jika probabilitas JB hitung lebih besar dari 0,05 maka data
tersebut terdistribusi normal, tetapi apabila lebih kecil dari 0,05
maka data tersebut tidak terdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Menurut Gujarati(2006:68)Uji multikolinearitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada
korelasi yang tinggi dan sempurna antara variabel bebas atau tidak.
Hasil regresi yang baik yaitu apabila model terbebas dari
multikolinearitas. Multikolonieritas dapat dideteksi dengan cara
melihat nilai VIF masing-masing variabel independen, jika nilai VIF
< 10.
c. Uji Heterokedastisitas
Menurut Winarno (2015: 58) uji ini bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection
mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun
data yang mewakili berbagai ukuran (kecil,sedang dan besar). Cara
mengetahui ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas pada
penelitian ini melakukan pengujian dengan glejser.
71
d. Uji Autokorelasi
Menurut Winarno (2015:53) autokolerasi bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi nya ada korelasi antara
kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu
pada periode t-1 (sebelumnya) jika terjadi korelasi maka dinamakan
ada problem autokorelasi untuk mengetahui adanya autokorelasi
dalam penelitian ini digunakan uji Breusch Godfrey Serial
Correlation LM Test.
e. Uji Linieritas
Menurut Ghozali (2013:166) Uji linieritas digunakan untuk
menguji apakah spesifikai model yang digunakan sudah tetap atau
lebih baik dalam spesifikasi model dalam bentuk lain. Standar
penentuan linieritas Ramsey Reset Test, dimana menunjukan nilai
prob F statistik lebih besar dimana lebih besar dari 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel bebas linier dengan variabel
terikat.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda adalah regresi yang memiliki variabel
dependen dan lebih dari satu independe. Analisis regresi berganda
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh fokus pada growth
opportunity (X1), profitabilitas (X2), risiko bisnis(X3), pajak (X4), asset
tangibility (X5), likuiditas (X6) terhadap struktur modal (Y). Persamaan
regresi berganda dicari dengan rumus sebagai berikut:
72
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ........... + ε
Keterangan:
Y = Struktur Modal
β0 = Konstanta dari persamaan regresi
β1,2,3,4,... = Koefisien dari variabel independen X1,2,3,4,...
X1,2,3,4,... = Variabel independen X1,2,3,4,...
5. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variansi variabel dependen amat terbatas. Secara umum koefisian
determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya
variansi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk
data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien
determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013: 97).
Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi (R²) masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari
hasil kuadrat (pangkat dua) koefisien korelasi parsial. Sedangkan untuk
menguji variabel mana yang signifikan dapat dilihat dari koefisin
determinasi parsial yang terbesar dari enam variabel independen, karena
variabel independen dalam penelitian ini lebih dari satu, maka yang
digunakan adalah R² (Ghozali, 2013: 98).
73
6. Uji f test
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen
atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara simultan terhadap variabel dependen. Uji ini bertujuan untuk
menentukan signifikan pengaruh variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen. Uji simultan menggunakan uji F,
apabila nilai prob F<tingkat signifikansi 5% (0,05) dapat disimpulkan
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).
7. Uji t test
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari tiap-tiap
variabel bebas (growth opportunity, profitabilitas, risiko bisnis, pajak,
asset tangibility, likuiditas) terhadap variabel terikat (struktur modal).
Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi)
sama dengan nol, atau Ho : bi = 0. Artinya variabel independen bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tersebut merupakan
variabel dependen. Uji parsial menggunakan uji t, apabila nilai p-value <
tingkat signifikansi 5% dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang
signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat
(Ghozali, 2013: 101).
74
I. Alat Analisis
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dimana data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan dengan mudah untuk
diaplikasikan ke dalam olah data eviews. Sistem yang digunakan dalam
penelitian ini adalah program komputer Eviews versi 9. Analisis ini
memberikan gambaran (deskripsi) tentang suatu data yang selanjutnya akan
di interpretasikan dalam pembahasan.
75
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang terdapat di
dalam annual report (laporan tahunan) pada Bank Umum Syariah (BUS)
yang terdiri dari 9 bank yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank BNI Syariah,
Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Panin Dubai Syariah, Bank
Maybank Syariah Indonesia, Bank BCA Syariah, Bank Bukopin Syariah,
Bank Mega Syariah. Data laporan tahunan diperoleh dari website bank yang
menjadi sempel yaitu, Bank Muamalat Indonesia, Bank BNI Syariah, Bank
BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Panin Dubai Syariah, Bank
Maybank Syariah Indonesia, Bank BCA Syariah, Bank Bukopin Syariah dan
Bank Mega Syariah. Penelitian ini akan menganalisis mengenai pengaruh
growth opportunity, profitabilitas, risiko bisnis, pajak, aseet tangibility dan
likuiditas.
B. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek
penelitian yang dijadikan sampel penelitian. Dengan memberikan
penjelasan tentang statistik deskriptif diharapkan dapat membrikan
gambaran awal tentang masalah yang diteliti (Winarno, 2015: 3.1).
76
Tabel 4.1
Analisis Uji Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Dev
Growth 45 10.20000
53.17000
20.85600
10.63828
Roa 45 0.110000 1.990000 0.865778 0.516841
Roe 45 0.440000 13.98000 5.316889 3.151158
Etr 45 0.230000 0.570000 0.307333 0.058052
Tangibility 45 0.480000 6.100000 1.886000 1.591556
Fdr 45 71.87000 102.7000 90.28556 6.264140
Der 45 0.190000 3.440000 1.695778 1.015193
Sumber: Data sekunder yang diolah 2018
Dalam penelitian ini growth opportunity bank syariah, hasil
statistik deskriptif menunjukkan variabel growth memiliki nilai minimum
sebesar 10.20 pada Bank Muamalat tahun 2014, nilai maksimum sebesar
53.17 pada Bank Panin Dubai tahun 2013, dengan rata-rata sebesar 20.85
dan standar deviasinya sebesar 10.63. Hasil ini menunjukkan pada data
sampel berjumlah 45.
Dalam penelitian ini profitabilitas (ROA) bank syariah, hasil
statistik deskriptif menunjukkan variabel ROA memiliki nilai minimum
sebesar 0.11 pada Bank Muamalat tahun 2017, nilai maksimum sebesar
1.99 pada Bank Mega Syariah tahun 2013 dengan rata-rata sebesar 0.865
dan standar deviasinya sebesar 0.516. Hasil ini menunjukkan pada data
sampel berjumlah 45.
Dalam penelitian ini risiko bisnis (ROE) bank syariah, hasil
statistik deskriptif menunjukkan variabel ROE memiliki nilai minimum
sebesar 0.44 pada Bank Bri Syariah tahun 2014, nilai maksimum sebesar
77
13.98 pada Bank Syariah Mandiri tahun 2013 dengan rata-rata sebesar
5.316 dan standar deviasinya sebesar 3.151. Hasil ini menunjukkan pada
data sampel berjumlah 45.
Dalam penelitian ini pajak (ETR) bank syariah, hasil statistik
deskriptif menunjukkan variabel ETR memiliki nilai minimum sebesar
0.23 pada Bank Syariah Mandiri tahun 2015, nilai maksimum sebesar
0.57 pada BNI Syariah tahun 2017 dengan rata-rata sebesar 0.307 dan
standar deviasinya sebesar 0.058. Hasil ini menunjukkan pada data
sampel berjumlah 45.
Dalam penelitian ini asset tangibility bank syariah, hasil statistik
deskriptif menunjukkan variabel Tangibility memiliki nilai minimum
sebesar 0.48 pada Bank Panin Syariah tahun 2014, nilai maksimum
sebesar 6.10 pada Bank Mega Syariah tahun 2015 dengan rata-rata
sebesar 1.886 dan standar deviasinya sebesar 1.591. Hasil ini
menunjukkan pada data sampel berjumlah 45.
Dalam penelitian ini Likuiditas (FDR) bank syariah, hasil statistik
deskriptif menunjukkan variabel FDR memiliki nilai minimum sebesar
71.87 pada Bank Syariah Mandiri tahun 2017, nilai maksimum sebesar
102.7 pada BRI Syariah tahun 2013 dengan rata-rata sebesar 90.285 dan
standar deviasinya sebesar 6.264. Hasil ini menunjukkan pada data
sampel berjumlah 45.
78
Dalam penelitian ini struktur modal (DER) bank syariah, hasil
statistik deskriptif menunjukkan variabel DER memiliki nilai minimum
sebesar 0.19 pada BCA Syariah tahun 2015, nilai maksimum sebesar
3.44 pada BRI Syariah tahun 2017 dengan rata-rata sebesar 1.695 dan
standar deviasinya sebesar 1.015. Hasil ini menunjukkan pada data
sampel berjumlah 45.
2. Uji Stasioneritas
Menurut Winarno(2015: 7.8)Uji stasioner digunakan untuk
menguji data time series agar data yang digunakan bersifat flat, tidak
mengandung komponen trend, dengan keragaman konstan dan tidak
terjadi fluktuasi periodik. Uji yang digunakan adalah uji Unit Root Test
dengan uji Levin Lin & Chu, berdasarkan data yang diperoleh dari
laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah periode 2013-2017,
Pengambilan keputusan dalam uji ini yaitu apabila nilai Prob*<0,005
dengan demikian menunjukkan data stasioner dan apabila nilai
Prob*>0.005 maka data tidak stasioner.
Tabel 4.2
Hasil Uji Stasioner
No Variabel Probability Stasioner
1 Growth 0.0000 Stasioner
2 ROA 0.0000 Stasioner
3 ROE 0.0000 Stasioner
4 ETR 0.0000 Stasioner
5 TANGIBILITY 0.0000 Stasioner
6 FDR 0.0320 Stasioner
7 DER 0.0000 Stasioner
Sumber : Data Sekunder diolah, 2018
79
Berdasarkan tabel 4.2 data yang diolah menunjukkan output nilai
probability < 0.005. Dengan demikian variabel independen dan dependen
memenuhi ketentuan uji stasioner dan layak untuk dilanjutkan dengan
pengujian data lanjutannya.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel
(terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas
atau bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi
rata-rata populasi atau nilai rata-rata dependen berdasarkan nilai variabel
independen yang diketahui (Winarno, 2015: 4.1). Analisis regresi
berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
growth opportunity, profitabilitas, risiko bisnis, pajak, asset tangibility,
dan likuiditas terhadap struktur modal Bank Umum Syariah pada tahun
2013-2017 di Indonesia. Setelah data memenuhi uji stasioner, maka harus
dilakukan pemilihan model regresi yang tepat dengan spesifikasi model
regresi.
a. Uji Regresi dengan Common Effect
Regresi commont effect mengasumsikan bahwa data
gabungan yang ada menunjukkan kondsi sesungguhnya dan hasil
analisis regresi dianggap berlaku pada semua objek waktu
(Setyaningrum, 2017: 70). Hasil regresinya dapat dilihat pada tabel
berikut:
80
Tabel 4.3
Hasil Uji Regresi Lagrange Multiplier
S
u
m
b
e
r
:
D
a
t
a
S
u
mber : data sekunder yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas, nilai Breusch Pagan sebesar
19.74727 dengan nilai probability 0.0000 <0.05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa regresi yang tepat yaitu common effect.
b. Uji Regresi Fixed Effect
Regresi fixed effectmengasumsikan bahwa data gabungan
yang ada memiliki konstanta dan koefisien regresi yang tetap untuk
berbagai periode waktu (Setyaningrum, 2017: 83). Hasil uji regresi
dapat dilihat pada tabel berikut:
Lagrange Multiplier Tests for Random Effects
Null hypotheses: No effects
Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided
(all others) alternatives Test Hypothesis
Cross-section Time Both Breusch-Pagan 19.74727 0.000766 19.74803
(0.0000) (0.9779) (0.0000)
Honda 4.443790 -0.027671 3.122667
(0.0000) -- (0.0009)
King-Wu 4.443790 -0.027671 2.543030
(0.0000) -- (0.0055)
Standardized Honda 5.988032 0.465886 1.236683
(0.0000) (0.3206)
(0.1081)
Standardized King-Wu 5.988032 0.465886 0.628540
(0.0000) (0.3206) (0.2648)
Gourierioux, et al.* -- -- 19.74727
(< 0.01)
81
Tabel 4.4
Hasil Uji Regresi Fixed Effect (Uji Chow)
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 9.338677 (8,30) 0.0000
Cross-section Chi-square 56.249625 8 0.0000
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas, nilai cross section chi square
sebesar 56.249625 dengan nilai probability 0.0000 > 0.05 sehingga
dapat disimpulkan model yang tepat dengan common effect.
c. Uji regresi Random Effect
Tabel 4.5
Hasil Uji Regresi Random Effect
Dependent Variable: DER
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/26/18 Time: 08:48
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.952434 1.597790 1.221959 0.2292
GROWTH -0.001895 0.010420 -0.181853 0.8567
ROA -0.023210 0.269751 -0.086042 0.9319
ROE 0.126637 0.057167 2.215196 0.0328
ETR 3.606224 1.844735 1.954874 0.0580
TANGIBILITY -0.087606 0.085894 -1.019936 0.3142
FDR -0.020086 0.016209 -1.239193 0.2229 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.818066 0.6847
Idiosyncratic random 0.555128 0.3153
82
Weighted Statistics R-squared 0.202203 Mean dependent var 0.492446
Adjusted R-squared 0.076235 S.D. dependent var 0.587741
S.E. of regression 0.564893 Sum squared resid 12.12598
F-statistic 1.605192 Durbin-Watson stat 1.357179
Prob(F-statistic) 0.172456 Unweighted Statistics R-squared 0.108584 Mean dependent var 1.695778
Sum squared resid 40.42314 Durbin-Watson stat 0.407121
Sumber : Data yang diolah tahun 2018
Berdasarkan data diatas, dapat dibuat model persamaan regresi
linier berganda sebagai berikut:
Y = 1.952434 + (-0.001895X1) + (-0.23210X2)+ 0.126637X3+
3.606224X4 + -0.087606X5 + -0.020086X6 + ε
Setelah diketahui persamaan regresinya, selanjutnya dilakukan uji
regresi ini cocok digunakan pada penelitian ini atau tidak. Adapun hasil
uji hausman testdapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Hausman Test
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 7.348739 6 0.2898
Sumber : Data yang diolah tahun, 2018
83
Berdasarkan tabel diatas, nilai cross section random sebesar
7.348739 dengan probability 0.2898 > 0.05, sehingga dapat disimpulkan
model yang tepat yaitu random effect.
Model regresi yang diperoleh dari hasil pengujian dapat ditulis
sebagai berikut:
Y = 1.952434 + (-0.001895X1) + (-0.23210X2)+ 0.126637X3+
3.606224X4 + -0.087606X5 + -0.020086X6 + ε
Dari persamaaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
a. Konstanta sebesar 1.952434 menyatakan bahwa jika ada Growth
(X1), ROA (X2), ROE (X3), ETR (X4), Tangibility (X5), FDR (X6)
konstan atau tidak ada atau 0, maka DER akan mengalami
penurunan sebesar 1.952434.
b. Koefisien regresi Growth (X1) sebesar -0.001895menyatakan bahwa
setiap penambahan satu point Growth (X1)tidak meningkatkan
struktur modal sebesar -0.001895 dengan anggapan bahwaROA
(X2), ROE (X3), ETR (X4), Tangibility (X5), FDR (X6)tetap.
c. Koefisien regresi ROA (X2) sebesar -0.023210 menyatakan bahwa
setiap penambahan satu point ROA (X2) akan meningkatkan struktur
modal sebesar -0.023210 dengan anggapan bahwa Growth (X1),
ROE (X3), ETR (X4), Tangibility (X5), FDR (X6)tetap.
d. Koefisien regresi ROE (X3) sebesar 0.126637 menyatakan bahwa
setiap penambahan satu point ROE (X3) akan meningkatkan struktur
84
modal sebesar 0.126637 dengan anggapan bahwa Growth (X1),
ROA (X2), ETR (X4), Tangibility (X5), FDR (X6)tetap.
e. Koefisien regresi ETR (X4) sebesar 3.606224 menyatakan bahwa
setiap penambahan satu point ETR (X4) akan meningkatkan struktur
modal sebesar 3.606224 dengan anggapan bahwa Growth (X1),
ROA (X2), ROE (X3), Tangibility (X5), FDR (X6)tetap.
f. Koefisien regresi Tangibility (X5) sebesar -0.087606 menyatakan
bahwa setiap penambahan satu point Tangibility (X5) tidak
meningkatkan struktur modal sebesar -0.087606 dengan anggapan
bahwa Growth (X1), ROA (X2), ROE (X3), ETR (X4), FDR
(X6)tetap.
g. Koefisien regresi FDR (X6) sebesar -0.020086 menyatakan bahwa
setiap penambahan satu point FDR (X6) akan meningkatkan struktur
modal sebesar -0.020086 dengan anggapan bahwa Growth (X1),
ROA (X2), ROE (X3), ETR (X4), Tangibility(X5) tetap.
4. Uji Parsial (Uji T)
Menurut Ghozali (2013:98) uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil dari uji t
berdasarkan tabel 4.5 adalah sebagai berikut:
1) Pengaruh Growth Opportunity Terhadap Struktur Modal
Variabel Growth Opportunitydengan nilai coefficient -0.001895 dan
nilai prob. growth opportunity(X1) 0.8567, dimana nilai prob lebih
85
besar dari nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa growth
opportunity(X1) secara statistik berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap struktur modal (Y).
2) Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal
Variabel profitabilitas dengan nilai coefficient -0.023210 dan nilai
prob. profitabilitas(X2) 0.9319, dimana nilai prob lebih besar dari
nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa profitabilitas (X2) secara
statistik berpengaruh negatiftidak signifikan terhadap struktur modal
(Y).
3) Pengaruh Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal
Variabel risiko bisnis dengan nilai coefficient 0.126637 dan nilai
prob. risiko bisnis (X3) 0.0328, dimana nilai prob lebih kecil dari
nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa risiko bisnis (X3) secara
statistik berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal (Y).
4) Pengaruh Pajak Terhadap Struktur Modal
Variabel pajak dengan nilai coefficient 3.606224 dan nilai prob.
pajak(X4) 0.050, dimana nilai prob lebih kecil dari nilai alfa 0.05
maka dapat dikatakan bahwa pajak (X4) secara statistik berpengaruh
positif dan signifikan terhadap struktur modal (Y).
5) Pengaruh Asset Tangibility Terhadap Struktur Modal
Variabel asset tangibility dengan nilai coefficient -0.087606 dan
nilai prob. asset tangibility(X5) 0.3142, dimana nilai prob lebih
besar dari nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa asset
86
tangibility (X5) secara statistik berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap struktur modal (Y).
6) Pengaruh Likuiditas Terhadap Struktur Modal
Variabel likuiditasdengan nilai coefficient -0.020086 dan nilai prob.
likuiditas (X6) 0.2229, dimana nilai prob lebih besar dari nilai alfa
0.05 maka dapat dikatakan bahwa likuiditas (X6) secara statistik
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal (Y).
5. Uji Simultan (Uji F)
Menurut Ghozali (2013:98) uji F pada dasarnya menunjukan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau terikat. Berdasarkan tabel 4.5 dari uji Eviews diatas
menghasilkan nilai prob F-testsebesar 0.172456 dapat disimpulkan
bahwa variabel growth opportunity, profitabilitas, risiko bisnis, pajak,
asset tangibility dan likuiditas bersama-sama tidak berpengaruh terhadap
struktur modal dengan koefisien alpha 5%.
6. Koefisien Determinasi (R²)
Menurut Ghozali (2013:97) uji determinasi koefisien determinasi
(R²) dalam uji ini pada intinya menguji seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Hasil koefisien determinan yang diperoleh
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.5 pada hasil uji output
Eviews nilai R-squared = 0.202203 nilai ini berarti variasi variabel
87
independen berkontribusi sebesar 20% terhadap struktur modal.
Sedangkan 80% dipengaruhi oleh variasi variabel lain yang tidak
dimasukan kedalam model penelitian ini.
7. Uji Asumsi Klasik
a. Normalitas
Menurut Winarno (2015:5.4) uji ini bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi variabel penganggu atau residual
memiliki distribusi normal, seperti diketahui bahwa uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil. Untuk melakukan pengujian asumsi
normalitas data tersebut dilakukan dengan menggunakan pengujian
Jarque Berra (JB) uji ini untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal jika probabilitas JB hitung lebih besar dari 0,05 maka data
tersebut terdistribusi normal, tetapi apabila lebih kecil dari 0,05
maka data tersebut tidak terdistribusi normal
88
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
Series: Standardized Residuals
Sample 2013 2017
Observations 45
Mean -1.13e-15
Median -0.205901
Maximum 1.749473
Minimum -1.508566
Std. Dev. 0.958492
Skewness 0.253383
Kurtosis 1.802955
Jarque-Bera 3.168241
Probability 0.205128
Sumber : Data sekunder yang diolah 2018
Berdasarkan hasil gambar histogram 4.7 diatas terlihat bahwa
nilai probability Jarque-Bera sebesar 0.205128. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa data dari variabel dalam penelitian ini
telah terdistribusi normal.
b. Multikolonieritas
Menurut Gujarati(2006:68)Uji multikolinearitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada
korelasi yang tinggi dan sempurna antara variabel bebas atau tidak.
Hasil regresi yang baik yaitu apabila model terbebas dari
multikolinearitas.
89
Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolonieritas
No Variabel Dependen r² Pembahasan Kesimpulan
1 Growth = f(Roa, Roe,
Etr, Tangibility, Fdr)
0,148911 R² > r² Tidak ada
multikolonieiritas
2 Roa = f(Roe, Etr,
Tangibility, Fdr,
Growth)
0.199008 R² > r² Tidak ada
multikolonieiritas
3 Roe= f(Etr, Tangibility,
Fdr, Growth, Roa)
0.370042 R² < r² Terjadi
Multikolonieritas
4 Etr= f(Tangibility,
Fdr,Growth, Roa, Roe)
0.090954 R² > r² Tidak ada
multikolonieiritas
5 Tangibility = f(Fdr,
Growth, Roa, Roe, Etr)
0.387116 R² < r² Terjadi
multikolonieritas
6 Fdr = f(Growth, Roa,
Roe, Etr, Tangibility)
0.110716 R² > r² Tidak ada
multikolonieiritas
Regresi Utama (R²) 0.202203
Sumber : Data sekunder yang diolah 2018
Dari tabel 4.8 diatas, hasil perhitungan R² menunjukkan ada
dua variabel independen yang memiliki nilai r² lebih dari R² (regresi
utama). Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat multikolonieritas
antar variabel independen dalam model regresi.
90
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolonieritas setelah penyembuhan
Dependent Variable: DER
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/26/18 Time: 09:00
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.641127 1.582863 1.036809 0.3062
GROWTH -0.002523 0.010335 -0.244117 0.8084
ROA -0.082261 0.266104 -0.309131 0.7589
ROE 0.139585 0.054018 2.584032 0.0136
ETR 3.711063 1.838110 2.018956 0.0504
FDR -0.018876 0.016275 -1.159832 0.2532 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.672409 0.5874
Idiosyncratic random 0.563574 0.4126 Weighted Statistics R-squared 0.178315 Mean dependent var 0.595188
Adjusted R-squared 0.072971 S.D. dependent var 0.611978
S.E. of regression 0.589226 Sum squared resid 13.54032
F-statistic 1.692693 Durbin-Watson stat 1.280921
Prob(F-statistic) 0.159288 Unweighted Statistics R-squared 0.170016 Mean dependent var 1.695778
Sum squared resid 37.63737 Durbin-Watson stat 0.460821 Sumber : Data sekunder yang diolah tahun 2018
Dalam tabel 4.9 penyembuhan multikolonieritas adalah
dengan menghilangkan salah satu variabel yang memiliki pengaruh
r² paling kuat yaitu variabel Asset Tangibility. Hasil regresi inilah
yang akan digunakan untuk menguji Autokorelasi dan
Heteroskedastisitas.
91
c. Autokorelasi
Menurut Winarno (2015:5.3) autokolerasi bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi nya ada korelasi antara
kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu
pada periode t-1 (sebelumnya) jika terjadi korelasi maka dinamakan
ada problem autokorelasi untuk mengetahui adanya autokorelasi
dalam penelitian ini digunakan uji Durbin Watson.
Dalam Tabel 4.9 durbin watson sebesar 1.280921, yang
setelah diuji menggunakan tabel masih terdapat autokorelasi. Untuk
itu tabel dibawah ini adalah penyembuhan dari autokorelasi yang
memakai durbin watson.
Tabel 4.10
Hasil Uji Autokorelasi penyembuhan
Dependent Variable: DER
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/26/18 Time: 09:13
Sample (adjusted): 2014 2017
Periods included: 4
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 36
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.134651 1.750232 0.648286 0.5219
GROWTH -0.019889 0.010250 -1.940344 0.0621
ROA 0.278583 0.236502 1.177932 0.2484
ROE 0.013166 0.040272 0.326928 0.7461
ETR 3.229915 1.723255 1.874310 0.0710
FDR -0.019209 0.017126 -1.121635 0.2712
DER(-1) 0.754780 0.120880 6.244054 0.0000 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000
92
Sumber : data sekunder yang diolah 2018
Pada tabel 4.10 penyembuhan autokorelasi dengan
menambah rumus der(-1) dengan keterangan nilai dU = 1.8346 dan
nilai dL = 1.2385 dan kemudian 4-Du = 2.1654 dan k = 5, n = 45.
Nilai DW yang keluar dari data olah eviews diatas sebesar 1.9788,
nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel dengan
menggunakan nilai signifikan 5%. Oleh karena nilai DW 1.9788 >
dari batas atas (DU) 1.8346 dan nilai 2.1654 (4-dU) > DU, maka
dapat disimpulkan pada penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.
d. Uji Heterokedastisitas
Menurut Winarno (2015: 5.8) uji ini bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak
Idiosyncratic random 0.564352 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.670257 Mean dependent var 1.628333
Adjusted R-squared 0.602034 S.D. dependent var 1.024524
S.E. of regression 0.646316 Sum squared resid 12.11400
F-statistic 9.824543 Durbin-Watson stat 1.978807
Prob(F-statistic) 0.000006 Unweighted Statistics R-squared 0.670257 Mean dependent var 1.628333
Sum squared resid 12.11400 Durbin-Watson stat 1.978807
93
terjadi heteroskedastisitas. Cara mengetahui ada atau tidaknya gejala
heteroskedastisitas pada penelitian ini melakukan pengujian dengan
uji white.
Tabel 4.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas
D
Dependent Variable: DER
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/26/18 Time: 09:13
Sample (adjusted): 2014 2017
Periods included: 4
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 36
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.134651 1.750232 0.648286 0.5219
GROWTH -0.019889 0.010250 -1.940344 0.0621
ROA 0.278583 0.236502 1.177932 0.2484
ROE 0.013166 0.040272 0.326928 0.7461
ETR 3.229915 1.723255 1.874310 0.0710
FDR -0.019209 0.017126 -1.121635 0.2712
DER(-1) 0.754780 0.120880 6.244054 0.0000 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000
Idiosyncratic random 0.564352 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.670257 Mean dependent var 1.628333
Adjusted R-squared 0.602034 S.D. dependent var 1.024524
S.E. of regression 0.646316 Sum squared resid 12.11400
F-statistic 9.824543 Durbin-Watson stat 1.978807
Prob(F-statistic) 0.000006 Unweighted Statistics R-squared 0.670257 Mean dependent var 1.628333
Sum squared resid 12.11400 Durbin-Watson stat 1.978807
94
ikarenakan model spesifikasi tidak lolos asumsi homoskedastisitas
dengan uji white maka peneliti melakukan model White’s Robust
Standard Error.
Tabel 4.12
Uji Heteroskedastisitas setelah penyembuhan
Sumber : Data sekunder yang diolah 2018
Dari tabel 4.7 Di atas dapat dilihat hasil yang setelah
dilakukan uji White”s Robust Standard Error.
Dependent Variable: DER
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/26/18 Time: 09:15
Sample (adjusted): 2014 2017
Periods included: 4
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 36
Swamy and Arora estimator of component variances
White diagonal standard errors & covariance (d.f. corrected) Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.134651 1.295523 0.875825 0.3883
GROWTH -0.019889 0.010714 -1.856289 0.0736
ROA 0.278583 0.210180 1.325448 0.1954
ROE 0.013166 0.039413 0.334056 0.7407
ETR 3.229915 1.197698 2.696770 0.0115
FDR -0.019209 0.012319 -1.559209 0.1298
DER(-1) 0.754780 0.123223 6.125321 0.0000 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000
Idiosyncratic random 0.564352 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.670257 Mean dependent var 1.628333
Adjusted R-squared 0.602034 S.D. dependent var 1.024524
S.E. of regression 0.646316 Sum squared resid 12.11400
F-statistic 9.824543 Durbin-Watson stat 1.978807
Prob(F-statistic) 0.000006
95
C. Pembahasan
a. Pengaruh Growth opportunity terhadap struktur modal
Hasil uji regresi menunjukan besarnya nilai coefficient
regresi sebesar -0.001895 dan nilai prob. 0.8567 dari regresi
berganda di atas maka dapat disimpulkan bahwa variabel growth
opportunity berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur
modal dengan koefisien alpha 5%. Dengan demikian secara empiris
menolak H1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa growth
opportunity berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur
modal, artinya apabila terjadi peningkatan atau penurunan growth
opportunity 1 satuan maka tidak akan mempengaruhi struktur modal
(DER). Berpengaruh negatif ini dikarenakan pertumbuhan aset yang
tidak diikuti oleh peningkatan laba maka tidak akan berdampak
terhadap struktur modal perusahaan. Kondisi ini menunjukkan
bahwa perusahaan pada aset yang tinggi cenderung memanfaatkan
aset tersebut untuk melakukan operasional perusahaan. Kondisi ini
dimungkinkan terjadi karena sesuai dengan karakteristik bank
syariah dimana DPK menjadi sumber dana yang besar bagi bank.
Masyarakat yang menyimpan dananya di bank syariah lebih
cenderung tidak melihat apakah bank tersebut memiliki growth
opportunity yang tinggi atau tidak, bagi masyarakat ketika
menyimpan dibank memiliki pertimbangan yang lain, misalnya
96
aman, fasilitas, layanan, kedekatan dengan tempat tinggal dan
sebagainya (Afiyan, 2018).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang hasil
penelitiannya Astuti (2015) dan Oktarina (2015) yaitu growth
opportunity berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Tetapi
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wahyuni & Ardini (2017) yang menemukan bahwa growth
opportunity berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
b. Pengaruh Profitabilitas terhadap struktur modal
Hasil uji regresi menunjukan besarnya nilai coefficient
regresi sebesar -0.023210 dan nilai prob. 0.8567 dari regresi
berganda di atas maka dapat disimpulkan bahwa variabel
profitabilitas (ROA) berpengaruh negatiftidak signifikan terhadap
struktur modal dengan koefisien alpha 5%. Dengan demikian secara
empiris menolak H2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa
profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur
modal, artinya apabila terjadi peningkatan atau penurunan
profitabilitas 1 satuan maka tidak akan mempengaruhi struktur
modal (DER). Berpengaruh negatif ini dikarenakan, perusahaan yang
memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan mengurangi
ketergantungan modal dari pihak luar, karena dengan tingkat
keuntungan yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk
memperoleh sebagian besar pendanaan yang dihasilkan dari internal
97
yang berupa laba bersih atau laba ditahan sesuai dengan teori
pecking order.
Penelitian ini sejalan dengan penelitianSantoso (2016) dan
Utami dan Widanaputra (2017) yang menemukan bahwa
profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal.
Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Meutia (2016) yang menemukan bahwa
profitabilitasberpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.
c. Pengaruh Risiko Bisnis terhadap struktur modal
Hasil uji regresi menunjukan besarnya nilai coefficient
regresi sebesar 0.126637 dan nilai prob. 0.0328 dari regresi berganda
di atas maka dapat disimpulkan bahwa variabel risiko bisnis (ROE)
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal dengan
koefisien alpha 5%. Dengan demikian secara empiris menolak H3
dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa risiko bisnis
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, artinya
apabila terjadi peningkatan atau penurunan ROE 1 satuan maka akan
mempengaruhi struktur modal (DER). Berpengaruh positif
dikarenakan, investor lebih memilih perusahaan yang mempunyai
risiko lebih tinggi, karena dengan risiko tinggi para investor
beranggapan bahwa keuntungannya akan lebih besar. Maka
perusahaan akan cenderung mengoptimalkan sumber dana internal
(Lukiana & Hartono, 2014).
98
Penelitian ini sejalan dengan penelitianPuspida danBudiyanto
(2013) dan Lukiana dan Hartono (2014) yang menemukan bahwa
risiko bisnis berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.
Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Erosvitha dan Wirawati (2016) yang menemukan bahwa risiko
bisnistidak berpengaruh terhadap struktur modal.
d. Pengaruh Pajak terhadap struktur modal
Hasil uji regresi menunjukan besarnya nilai coefficient
regresi sebesar 3.606224 dan nilai prob. 0.05 dari regresi berganda di
atas maka dapat disimpulkan bahwa variabelpajak (ETR)
berpengaruh positifsignifikan terhadap struktur modal dengan
koefisien alpha 5%. Dengan demikian secara empiris menerima H4
dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa pajak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap struktur modal, artinya apabila terjadi
peningkatan atau penurunan ETR 1 satuan maka akan
mempengaruhi struktur modal (DER). Berpengaruh positif sesuai
dengan teori trade off “perusahaan menukar manfaat pajak dari
pendanaan hutang untuk mengurangi beban pajak, pengurangan
pajak akan lebih bernilai bagi perusahaan dengan tarif pajak yang
tinggi”. Penerapan pajak yang tinggi akan mendorong perusahaan
untuk melakukan penghematan pembayaran pajak, salah satunya
dengan menambah hutang sehingga bunga hutang akan mengurangi
tingkat pajak yang dibayarkan perusahaan (Setyawan dkk, 2016).
99
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Maulina, dkk (2018)
yang menemukan bahwa pajak berpengaruh positif signifikan
terhadap struktur modal. Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Widayanti, dkk (2016) dan Fitriani,
dkk (2014)yang menemukan bahwa risiko bisnistidak berpengaruh
terhadap struktur modal.
e. Pengaruh Asset Tangibility terhadap struktur modal
Hasil uji regresi menunjukan besarnya nilai coefficient
regresi sebesar -0.087606 dan nilai prob. 0.3142 dari regresi
berganda di atas maka dapat disimpulkan bahwa variabel asset
tangibilityberpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur
modal dengan koefisien alpha 5%. Dengan demikian secara empiris
menolak H5 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa asset
tangibility berpengaruh positifsignifikan terhadap struktur modal,
artinya apabila terjadi peningkatan atau penurunan tangibility 1
satuan maka tidak mempengaruhi struktur modal (DER).
Berpengaruh negatif dikarenakan, jika suatu perusahaan yang
sebagian besar aktivanya berupa persediaan dan piutang cenderung
menggunakan hutang jangka panjang dan sebaliknya jika aktiva
tetap tersebut dapat dijual maka dapat mengurangi propori jumlah
hutang yang digunakan.Penelitian ini sejalan dengan penelitianYenny
(2015)yang menemukan bahwa asset tangibilityberpengaruh negatif
terhadap struktur modal. Tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan
100
penelitian yang dilakukan olehWardhana (2012) yang menemukan bahwa
asset tangibility berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal.
f. Pengaruh Likuiditasterhadap struktur modal
Hasil uji regresi menunjukan besarnya nilai coefficient
regresi sebesar -0.020086 dan nilai prob. 0.2229 dari regresi
berganda di atas maka dapat disimpulkan bahwa variabel likuiditas
(FDR) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal
dengan koefisien alpha 5%. Dengan demikian secara empiris
menolak H6 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa likuiditas
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, artinya
apabila terjadi peningkatan atau penurunan FDR 1 satuan maka akan
mempengaruhi struktur modal (DER). Berpengaruh negatif
dikarenakan, perusahaan yang mempunyai likuiditas yang tinggi
akan cenderung tidak menggunakan pembiayaan dari hutang. Hal ini
disebabkan perusahaan dengan likuiditas yang tinggi mempunyai
dana internal yang besar, sehingga perusahaan tersebut akan lebih
menggunakan dana internalnya terlebih dahulu untuk membiayai
investasinya sebelum menggunakan pembiayaan eksternal melalui
hutang. Sehingga semakin tinggi likuiditas maka semakin kecil
proporsi hutang di dalam struktur modal (Damayanti, 2016).
Penelitian ini sejalan dengan penelitianUtami dan
Widanaputra (2017) yang menemukan bahwa likuiditas berpengaruh
negatif terhadap struktur modal. Tetapi penelitian ini tidak sejalan
101
dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristian dan Khuzaini
(2014)yang menemukan bahwa likuiditas berpengaruh positif
terhadap struktur modal.
102
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari tahap pengumpulan
data, pengolahan data dan analisis data mengenai pengaruh growth
opportunity, profitabilitas, risiko bisnis, pajak, asset tangibility dan likuiditas
terhadap struktur modal. Dapat ditarik kesimpulan sebaga berikut:
1. Variabel growth opportunity berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap struktur modal bank umum syariah pada tahun 2013-2017.
2. Variabel profitabilitas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
struktur modal bank umum syariah pada tahun 2013-2017.
3. Variabel risiko bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap
struktur modal bank umum syariah pada tahun 2013-2017.
4. Variabel pajak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
struktur modal bank umum syariah pada tahun 2013-2017.
5. Variabel asset tangibility berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
struktur modal bank umum syariah pada tahun 2013-2017.
6. Variabel likuiditas berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
struktur modal bank umum syariah pada tahun 2013-2017.
7. Hasil uji f simultan menunjukkan bahwa semua variabel independen
dalam judul ini, sama-sama tidak berpengaruh terhadap struktur modal
bank umum syariah pada tahun 2013-2017.
103
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka untuk
meningkatkan struktur modal suatu bank atau perusahaan, diajukan saran
sebagai berikut:
1. Bagi Bank Umum Syariah
a. Memperbaiki efisiensi dalam operasionalnyadan dalam inovasi-
inovasi terbaru karena semakin lama suatu perusahaan akan
mengalami kejenuhan yang akan mengakibatkan menurunkan laba.
b. Meningkatkan pendapatan dengan memaksimalkan pos-pos yang
lainnya.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan dapat memaksimalkan
variabel-variabel yang belum diteliti. Seperti variabel keputusan
investasi atau kebijakan deviden.
b. Memperluas objek dalam penelitian. Diharapkan untuk kedepannya
tidak hanya dalam lingkup perbankan saja.
c. Adanya penambahan variabel seperti moderating atau intervining
dalam struktur modal.
DAFTAR PUSTAKA
Afiyan, Imaddudin. 2018. Pengaruh Struktur Aktiva, Growth Opportunity, Risiko,
Dan Umur Perusahaan Terhadap Struktur Modal Bank Syariah (Periode
Tahun 2012-2016). Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Amalia, Fina Nur dan Lina Nur Hidayati. 2014. Analisis faktor-faktor yang
Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia. UNY: Jurnal Manajemen.
Antao, Paula dan Dana Bonfim. 2012. The dynamic of capital structure decisions.
Working Pappers.
Astuti, Rita Puji. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Size, Growth Opportunity,
Likuiditas Dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Bank. Jurnal
Ekonomi Universitas Pandanaran. Semarang.
Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: ANDI Offset.
Bawono, Anton. 2008. Multivariate Analysis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2011. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
Christan, Yenny. 2015. Pengaruh Profitability, Asset Tangibility, Size, Growth
Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia (Periode 2011 – 2013). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Univeritas Surabaya Vol.4 No.1.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Dewi, Sugiani Merta dan Ida Bagus Badjra. Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas,
Tangibility asset, Ukuran Perusahaan Dan Pajak Terhadap Struktur Modal.
Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Udayana Bali.
Erosvitha, Cicilia Kadek Lia dan Ni Gusti Putu Wirawati. 2016. Pengaruh
Profitabilitas, Set Kesempatan Investasi, Pertumbuhan Penjualan Dan
Risiko Bisnis Pada Struktur Modal. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana Vol. 14.1. Universitas Udayana Bali.
Fitriani, Aprilia dkk. 2014. Pengaruh Risiko Bisnis Dan Pajak Terhadap Struktur
Modal Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Real Estate, Property And
Building Construction Yang Terdaftar Di BEI. Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta.
Hadianto, Bram. 2014. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Dan
Profitabilitas Terhadap Struktur Modal. Jurnal Fakultas Ekonomi Jurusan
Manajemen. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
Haikal, Shalahuddin. 2004. Key Management Ratios Edisi 3. Jakarta: Erlangga.
Hanafi, Mamduh M. 2008. “Manajemen Keuangan”. Edisi 1, Yogyakarta: BPFE.
Handayani, Mutya. 2014. Proposal Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Berwujud.
SlideShare.
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. . Jakarta: Sinar Grafika Offset.
http://www.gurupendidikan.co.id/aset-tetap-aktiva-menurut-para-ahli-beserta-
aktiva-tetap-berwujud-dan-tidak-berwujud/
https://www.google.com/amp/s/dosenakuntansi.com/pengertian-aset-tetap/amp
Kasmir. 2014. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press.
Kesuma, Ali. 2009. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta
Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Yang Go
Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
Vol 11, No1.
Kristian, Nantyo dan Khuzaini. 2014. Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas
Terhadap Struktur Modal Dan Rasio Aktivitas Sebagai Intervening. Jurnal
ilmu dan Riste Manajemen Vol. 3 No. 12.
Laksana, Intan Frintia dan Dini Widyawati. 2016. Pengaruh Kepemilikan Saham,
Kebijakan Dividen, Tangibility, Size, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur
Modal. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 2.
Lukiana, Ninik dan Hartono. 2014. Struktur Modal Dipengaruhi Oleh Beban
Pajak, Risiko Bisnis, Dan Struktur Kepemilikan (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Listed Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012).
Widya Gama Lumajang. Jurnal WIGA Vol. 4 No. 2.
Mahendra, I Putu dan Leny Suzan. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas Terhadap Audit Delay. Scholar.google.co.id
Mai, M. U. 2006. Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Struktur Modal
Pada Perusahaan-Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
Ekonomika. Politeknik Negeri Bandung.
Meutia, Tuti. 2016. Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Properti Di Bursa
Efek Indonesia. Universitas Samudra. Jurnal Manajemen Dan Keuangan,
Vol.5, No.2.
Muhammad. 2013. Manajemen Keuangan Syariah. Yogyakarta.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen Cetakan Ke Tiga. Jakarta: Salemba Empat.
Munawir, Drs. S. 2010. Analisa Laporan KeuanganEdisi Keempat. Yogyakarta:
Liberty
Musabbihan, Nelly Agustina dan Ni Ketut Purnawati. 2018. Pengaruh
Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Struktur Modal Sebagai Pemediasi. Universitas Udayana Bali. E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol. 7, No. 4.
Nainggolan, Misco Valensi. 2017. Pengaruh Kebijakan Deviden, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan, Resiko Bisnis, Cash Holding, Kontrol Kepemilikan,
Dan Non Debt Tax Shield Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2011-2014).
Universitas Riau, Pekanbaru. JOM Fekon Vol. 4 No. 1.
Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan Dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern. .
Yogyakarta: Andi Offset.
Oktarina, Famela. 2015. Pengaruh Growth Opportunity Dan Tax Shield Terhadap
Struktur Modal Dan Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Pada
Periode 2009-2012). Universitas Riau Pekanbaru. JOM FEKON Vol. 2 No.
1.
Petronila, T.A dan Mukhlasin. 2003. Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Opini Audit Sebagai
Moderating Variabel. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis PP. 17-26.
Prabowo, Yusdianto. 2004. Akuntansi Perpajakan Terapan. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Priyono. 2009. Metode Penilaian Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Ilmu
Peternakan.com
Puspida, Sri dan Budiyanto. 2013. Pengaruh Risiko Bisnis Dan Pertumbuhan
Aktiva Terhadap Struktur Modal Pada PT Pembangkitan Jawa Bali. Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Jurnal Ilmu & Riset
Manajemen Vol. 2 No. 2.
Raharjaputra, Hendra S. 2009. Manajemen Keuangan Dan Akuntansi. Jakarta:
Salemba Empat.
Rangkuti, Freddy. 2005. Business Plan Teknik Perencanaan Bisnis dan Analisis
Kasus. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rhosita, dan Dini Widyawati. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Aktiva
Berwujud Dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi
Vol. 5 No. 12.
Riyanto, Bambang. 2011. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
Yayasan Badan Penerbit Gadjah Mada.
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama.
Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
Santoso, Yuswanandre. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan,
Struktur Aktiva, Likuiditas dan Growth Opportunity Terhadap Struktur
Modal Perusahaan. UNY: Jurnal jusan Pendidikan Akuntansi.
Sari, Retno Indah dan Lilis Ardini. 2017. Pengaruh Struktur Aktiva, Risiko
Bisnis, Pertumbuhan Penjualan, Dan Profitabilitas Terhadap Struktur
Modal. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (Stiesia) Surabaya. Jurnal
Ilmu Dan Riset Akuntansi Vol. 6, No. 7.
Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi)Edisi Keempat.
Yogyakarta : BPFE UGM.
Sawitri, Ni Putu Yuliana Ria dan Putu Vivi Lestari. 2015. Pengaruh Risiko Bisnis,
Ukuran Perusahaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal.
Universitas Udayana Bali. E-Jurnal Manajemen Unud Vol. 4, No. 5.
Seftianne. dan R. Handayani. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur
Modal pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi 13 (1): 39-56.
Selfiana, Kiki Eka dan Fidiana. 2016. Pengaruh Growth Opportunity,
Profitabilitas Dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal. Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi : Vol. 5, No. 9.
Setyawan, Arief Indra Wahyu dkk. 2016. Pengaruh Firm Size, Growth
Opportunity, Profitability, Business Risk, Effective Tax Rate, Asset
Tangibility, Firm Age Dan Liquidity Terhadap Struktur Modal Perusahaan.
Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 31
No. 1.
Sisworo, Yudha Sabhanandita. 2011.Pengaruh Fixed Tangible Asset,
Profitabilitas, Firm Size, Growth Sales, Devidend Payout Ratio Dan
Kepemilikan Institusional Terhadap Struktur Modal (Studi Pada Perusahaan
Non-Keuangan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2006-2009). Skripsi.
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Sitanggang, J. P. 2013. Manajemen Keuangan Perusahaan Lanjutan. Edisi ke 1.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sudarsi, Sri. 2002. Manajemen Keuangan Edisi 3. Jakarta: Mitra Wacara.
Sugiyono. 2002. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sundjaja, Ridwan dan Inge Barlian.2003. Manajamen Keuangan II. Diterbitkan
atas kerja sama penulis dengan Yayasan Astra Honda Motor.
Supriyanto, Achmad Sani dan Masyhuri Machfudz. 2010. Metodologi Riset
Manajemen Sumberdaya Manusia. Malang: UIN MALIKI PRESS.
Suryani. 2011. Analisis Pengaruh FDR terhadap profitabilitas perbankan syariah
di Indonesia. Semarang: Journal UIN Walisongo.
Sutrisno. 2007. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta:
Cetakan Pertama. Ekonisia.
Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2003. Manajemen Keuangan Bagi Analisis Kredit
Perbankan Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate Governance.
Yogyakarta: Balairung&Co.
Tansyawati, Febriana dan Nur Fadjrih Asyik. 2015. Pengaruh Struktur Aset,
Profitabilitas, Keputusan Investasi, Dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur
Modal. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 4.
Utami, Luh Noviana Sekar dan Anak Agung Gede Putu Widanaputra. 2017.
Pengaruh Tarif Pajak, Profitabilitas, Likuiditas Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Di BEI. Universitas
Udayana Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.20.1.
Wahdany, Meirisa F. 2015. Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah,
Pembiayaan bagi hasil dan Pembiayaan Qard Terhadap Perubahan Laba
Bersih Pada Bank syariah. Skripsi. Jember: Fakultas Ekonomi Universitas
Jember.
Wahyuni, Irma dan Lilis Ardini. 2017. Pengaruh Growth Opportunity,
Profitabilitas Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur Modal. Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi Vol. 6, No. 4.
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang: Bayu Media
Publishing.
Widayanti, Luh Putu dkk. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Tingkat Pertumbuhan
Perusahaan, Likuiditas, Dan Pajak Terhadap Struktur Modal Pada Sektor
Pariwisata. Universitas Udayana Bali. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5,
No. 6.
Yusintha, Putria dan Erni Suryandari. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Struktur Modal. Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol. 11 No.
2.
Yusrianti, Hasni. 2013. Pengaruh Tingkat Profitabilitas, Struktur Asset, dan
Growth Opportunity Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur
yang Telah Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Laporan Penelitian Dana
Fakultas Ekonomi Unsri.
www.ojk.go.id
www.banksyariahmandiri.co.id
www.bankmegasyariah.co.id
www.bankmuamalat.co.id
www.bnisyariah.co.id
www.bcasyariah.co.id
www.brisyariah.co.id
www.paninbanksyariah.co.id
www.bankvictoriasyariah.co.id
www.bankbukopinsyariah.co.id
LAMPIRAN - LAMPIRAN
UJI STASIONER DER
Panel unit root test: Summary
Series: DER
Date: 09/26/18 Time: 08:37
Sample: 2013 2017
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -8.71316 0.0000 9 36
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -2.01295 0.0221 9 36
ADF - Fisher Chi-square 26.6116 0.0866 9 36
PP - Fisher Chi-square 26.1532 0.0963 9 36 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
UJI STASIONER GROWTH
Panel unit root test: Summary
Series: GROWTH
Date: 09/26/18 Time: 08:39
Sample: 2013 2017
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** Sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -4.59917 0.0000 9 36
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -0.55714 0.2887 9 36
ADF - Fisher Chi-square 15.8126 0.6056 9 36
PP - Fisher Chi-square 22.3947 0.2149 9 36 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
UJI STASIONER ROA
Panel unit root test: Summary
Series: ROA
Date: 09/26/18 Time: 08:39
Sample: 2013 2017
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -5.62182 0.0000 9 36
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -1.37700 0.0843 9 36
ADF - Fisher Chi-square 21.4795 0.2559 9 36
PP - Fisher Chi-square 21.8383 0.2392 9 36 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
UJI STASIONER ROE
Panel unit root test: Summary
Series: ROE
Date: 09/26/18 Time: 08:40
Sample: 2013 2017
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -4.42031 0.0000 9 36
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -1.26669 0.1026 9 36
ADF - Fisher Chi-square 22.2681 0.2203 9 36
PP - Fisher Chi-square 24.5106 0.1390 9 36 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
UJI STASIONER ETR
Panel unit root test: Summary
Series: ETR
Date: 09/26/18 Time: 08:38
Sample: 2013 2017
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -4.71454 0.0000 9 36
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -1.18769 0.1175 9 36
ADF - Fisher Chi-square 22.0545 0.2296 9 36
PP - Fisher Chi-square 22.7567 0.2001 9 36 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
UJI STASIONER TANGIBILITY
Panel unit root test: Summary
Series: TANGIBILITY
Date: 09/26/18 Time: 08:40
Sample: 2013 2017
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -26.8110 0.0000 9 36
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat -5.98111 0.0000 9 36
ADF - Fisher Chi-square 43.2564 0.0007 9 36
PP - Fisher Chi-square 56.2153 0.0000 9 36 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
UJI STASIONER DER
Panel unit root test: Summary
Series: FDR
Date: 09/26/18 Time: 08:38
Sample: 2013 2017
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic lag length selection based on SIC: 0
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -1.85149 0.0320 9 36
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin W-stat 0.26955 0.6062 9 36
ADF - Fisher Chi-square 13.2123 0.7788 9 36
PP - Fisher Chi-square 13.6053 0.7544 9 36 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
UJI STATISTIK DESKRIPSTIF Date: 09/26/18
Time: 09:35
Sample: 2013 2017
DER GROWTH ROA ROE ETR TANGIBILIT
Y FDR
Mean 1.695778 20.85600 0.865778 5.316889 0.307333 1.886000 90.28556
Median 1.670000 16.90000 0.780000 4.440000 0.300000 1.080000 90.56000
Maximum 3.440000 53.17000 1.990000 13.98000 0.570000 6.100000 102.7000
Minimum 0.190000 10.20000 0.110000 0.440000 0.230000 0.480000 71.87000
Std. Dev. 1.015193 10.63828 0.516841 3.151158 0.058052 1.591556 6.264140
Skewness 0.177107 1.690073 0.315325 0.930041 2.101230 1.165787 -0.620450
Kurtosis 1.670168 5.062818 1.947084 3.296933 10.35300 2.915213 3.501363
Jarque-Bera 3.551101 29.40112 2.824410 6.652634 134.4886 10.20643 3.358498
Probability 0.169390 0.000000 0.243606 0.035925 0.000000 0.006077 0.186514
Sum 76.31000 938.5200 38.96000 239.2600 13.83000 84.87000 4062.850
Sum Sq. Dev. 45.34710 4979.616 11.75350 436.9112 0.148280 111.4543 1726.536
Observations 45 45 45 45 45 45 45
UJI LAGRANGE MULTIPLIER
Lagrange Multiplier Tests for Random Effects
Null hypotheses: No effects
Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided
(all others) alternatives Test Hypothesis
Cross-section Time Both Breusch-Pagan 19.74727 0.000766 19.74803
(0.0000) (0.9779) (0.0000)
Honda 4.443790 -0.027671 3.122667
(0.0000) -- (0.0009)
King-Wu 4.443790 -0.027671 2.543030
(0.0000) -- (0.0055)
Standardized Honda 5.988032 0.465886 1.236683
(0.0000) (0.3206)
(0.1081)
Standardized King-Wu 5.988032 0.465886 0.628540
(0.0000) (0.3206) (0.2648)
Gourierioux, et al.* -- -- 19.74727
(< 0.01) *Mixed chi-square asymptotic critical values:
1% 7.289
5% 4.321
10% 2.952
UJI CHOW TEST
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 9.338677 (8,30) 0.0000
Cross-section Chi-square 56.249625 8 0.0000
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: DER
Method: Panel Least Squares
Date: 09/26/18 Time: 08:46
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.626121 2.227416 0.281097 0.7802
GROWTH -0.026499 0.014741 -1.797637 0.0802
ROA -0.507754 0.316367 -1.604956 0.1168
ROE 0.145297 0.053841 2.698633 0.0103
ETR 5.074183 2.503355 2.026953 0.0497
TANGIBILITY -0.055188 0.114066 -0.483826 0.6313
FDR -0.001839 0.023589 -0.077940 0.9383 R-squared 0.288423 Mean dependent var 1.695778
Adjusted R-squared 0.176068 S.D. dependent var 1.015193
S.E. of regression 0.921497 Akaike info criterion 2.816401
Sum squared resid 32.26797 Schwarz criterion 3.097437
Log likelihood -56.36902 Hannan-Quinn criter. 2.921168
F-statistic 2.567080 Durbin-Watson stat 0.638964
Prob(F-statistic) 0.034693
UJI HAUSMAN TEST
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 7.348739 6 0.2898
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. GROWTH 0.003731 -0.001895 0.000007 0.0326
ROA 0.167543 -0.023210 0.011677 0.0775
ROE 0.124590 0.126637 0.000889 0.9453
ETR 3.538891 3.606224 0.371528 0.9120
TANGIBILITY -0.127036 -0.087606 0.000896 0.1878
FDR -0.025635 -0.020086 0.000015 0.1546
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: DER
Method: Panel Least Squares
Date: 09/26/18 Time: 08:47
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 2.276924 1.613802 1.410907 0.1686
GROWTH 0.003731 0.010747 0.347145 0.7309
ROA 0.167543 0.290590 0.576560 0.5685
ROE 0.124590 0.064474 1.932396 0.0628
ETR 3.538891 1.942826 1.821517 0.0785
TANGIBILITY -0.127036 0.090960 -1.396608 0.1728
FDR -0.025635 0.016671 -1.537704 0.1346 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.796128 Mean dependent var 1.695778
Adjusted R-squared 0.700988 S.D. dependent var 1.015193
S.E. of regression 0.555128 Akaike info criterion 1.921965
Sum squared resid 9.245005 Schwarz criterion 2.524185
Log likelihood -28.24420 Hannan-Quinn criter. 2.146467
F-statistic 8.367938 Durbin-Watson stat 1.837892
Prob(F-statistic) 0.000001
UJI REGRESI BERGANDA
Dependent Variable: DER
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/26/18 Time: 08:48
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.952434 1.597790 1.221959 0.2292
GROWTH -0.001895 0.010420 -0.181853 0.8567
ROA -0.023210 0.269751 -0.086042 0.9319
ROE 0.126637 0.057167 2.215196 0.0328
ETR 3.606224 1.844735 1.954874 0.0580
TANGIBILITY -0.087606 0.085894 -1.019936 0.3142
FDR -0.020086 0.016209 -1.239193 0.2229 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.818066 0.6847
Idiosyncratic random 0.555128 0.3153 Weighted Statistics R-squared 0.202203 Mean dependent var 0.492446
Adjusted R-squared 0.076235 S.D. dependent var 0.587741
S.E. of regression 0.564893 Sum squared resid 12.12598
F-statistic 1.605192 Durbin-Watson stat 1.357179
Prob(F-statistic) 0.172456 Unweighted Statistics R-squared 0.108584 Mean dependent var 1.695778
Sum squared resid 40.42314 Durbin-Watson stat 0.407121
UJI NORMALITAS
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
Series: Standardized Residuals
Sample 2013 2017
Observations 45
Mean -1.13e-15
Median -0.205901
Maximum 1.749473
Minimum -1.508566
Std. Dev. 0.958492
Skewness 0.253383
Kurtosis 1.802955
Jarque-Bera 3.168241
Probability 0.205128
UJI MULTIKOLONIERITAS
1) Growth Opportunity
Dependent Variable: GROWTH
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/26/18 Time: 08:50
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 7.335160 24.52967 0.299032 0.7665
ROA -1.052404 3.763600 -0.279627 0.7812
ROE 0.402037 0.712761 0.564056 0.5759
ETR -25.51456 27.37828 -0.931927 0.3571
TANGIBILITY -1.984580 1.232488 -1.610223 0.1154
FDR 0.264481 0.250472 1.055931 0.2975 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 4.958454 0.2222
Idiosyncratic random 9.277200 0.7778 Weighted Statistics R-squared 0.148911 Mean dependent var 13.38373
Adjusted R-squared 0.039797 S.D. dependent var 9.395677
S.E. of regression 9.206817 Sum squared resid 3305.854
F-statistic 1.364732 Durbin-Watson stat 1.421888
Prob(F-statistic) 0.258561 Unweighted Statistics R-squared 0.195804 Mean dependent var 20.85600
Sum squared resid 4004.588 Durbin-Watson stat 1.173793
2) Profitabilitas (ROA)
Dependent Variable: ROA
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/26/18 Time: 08:54
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.527835 0.896824 -0.588561 0.5595
ROE 0.061120 0.024240 2.521506 0.0159
ETR 0.946975 1.004435 0.942794 0.3516
TANGIBILITY -0.056348 0.045880 -1.228142 0.2268
FDR 0.010124 0.009226 1.097328 0.2792
GROWTH -0.001445 0.005911 -0.244429 0.8082 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.165368 0.1885
Idiosyncratic random 0.343108 0.8115 Weighted Statistics R-squared 0.199008 Mean dependent var 0.588885
Adjusted R-squared 0.096317 S.D. dependent var 0.423009
S.E. of regression 0.402122 Sum squared resid 6.306376
F-statistic 1.937925 Durbin-Watson stat 1.211435
Prob(F-statistic) 0.110018 Unweighted Statistics
R-squared 0.249011 Mean dependent var 0.865778
Sum squared resid 8.826744 Durbin-Watson stat 0.865525
3) Risiko Bisnis (ROE)
Dependent Variable: ROE
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/26/18 Time: 08:55
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 7.648235 4.385594 1.743945 0.0890
ETR -15.02538 4.611513 -3.258233 0.0023
TANGIBILITY -0.273339 0.241162 -1.133427 0.2640
FDR 0.008628 0.045707 0.188766 0.8513
GROWTH 0.027373 0.029081 0.941259 0.3524
ROA 1.677234 0.724767 2.314170 0.0260 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 3.285969 0.8187
Idiosyncratic random 1.546416 0.1813 Weighted Statistics R-squared 0.370042 Mean dependent var 1.095024
Adjusted R-squared 0.289278 S.D. dependent var 1.744778
S.E. of regression 1.470924 Sum squared resid 84.38103
F-statistic 4.581777 Durbin-Watson stat 2.009157
Prob(F-statistic) 0.002206 Unweighted Statistics R-squared 0.283500 Mean dependent var 5.316889
Sum squared resid 313.0467 Durbin-Watson stat 0.541564
4) Pajak (ETR)
Dependent Variable: ETR
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/26/18 Time: 08:56
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.361539 0.114857 3.147743 0.0031
TANGIBILITY -0.006307 0.006375 -0.989386 0.3286
FDR 1.68E-05 0.001326 0.012682 0.9899
GROWTH -0.000961 0.000820 -1.172161 0.2482
ROA 0.005284 0.017986 0.293808 0.7705
ROE -0.005336 0.003016 -1.768908 0.0847 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.007574 0.0213
Idiosyncratic random 0.051319 0.9787 Weighted Statistics R-squared 0.090954 Mean dependent var 0.291851
Adjusted R-squared -0.025591 S.D. dependent var 0.057501
S.E. of regression 0.058232 Sum squared resid 0.132247
F-statistic 0.780422 Durbin-Watson stat 2.052148
Prob(F-statistic) 0.569911 Unweighted Statistics R-squared 0.085591 Mean dependent var 0.307333
Sum squared resid 0.135589 Durbin-Watson stat 2.001571
5) Asset Tangibility
Dependent Variable: TANGIBILITY
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/26/18 Time: 08:57
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.165245 2.690233 -0.061424 0.9513
FDR 0.058842 0.027187 2.164305 0.0366
GROWTH -0.042525 0.016786 -2.533401 0.0154
ROA -0.717122 0.373055 -1.922297 0.0619
ROE -0.156552 0.063241 -2.475493 0.0178
ETR -2.997229 2.992127 -1.001705 0.3227 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.176187 0.0252
Idiosyncratic random 1.096126 0.9748 Weighted Statistics R-squared 0.387116 Mean dependent var 1.774843
Adjusted R-squared 0.308541 S.D. dependent var 1.531917
S.E. of regression 1.273850 Sum squared resid 63.28510
F-statistic 4.926721 Durbin-Watson stat 1.028777
Prob(F-statistic) 0.001370 Unweighted Statistics R-squared 0.413813 Mean dependent var 1.886000
Sum squared resid 65.33309 Durbin-Watson stat 0.996528
6)
6) Likuiditas
Dependent Variable: FDR
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/26/18 Time: 08:58
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 45
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 82.85353 7.028297 11.78856 0.0000
GROWTH 0.118392 0.094538 1.252324 0.2179
ROA 2.233284 2.048081 1.090428 0.2822
ROE 0.045370 0.356121 0.127401 0.8993
ETR 0.227684 16.35212 0.013924 0.9890
TANGIBILITY 1.441201 0.711719 2.024958 0.0498 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.632388 0.0111
Idiosyncratic random 5.980693 0.9889 Weighted Statistics R-squared 0.110716 Mean dependent var 87.86306
Adjusted R-squared -0.003295 S.D. dependent var 6.213837
S.E. of regression 6.224066 Sum squared resid 1510.821
F-statistic 0.971098 Durbin-Watson stat 0.957001
Prob(F-statistic) 0.447409 Unweighted Statistics R-squared 0.116033 Mean dependent var 90.28556
Sum squared resid 1526.200 Durbin-Watson stat 0.947358
U
UJI AUTOKORELASI PENYEMBUHAN
Dependent Variable: DER
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/26/18 Time: 09:13
Sample (adjusted): 2014 2017
Periods included: 4
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 36
Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.134651 1.750232 0.648286 0.5219
GROWTH -0.019889 0.010250 -1.940344 0.0621
ROA 0.278583 0.236502 1.177932 0.2484
ROE 0.013166 0.040272 0.326928 0.7461
ETR 3.229915 1.723255 1.874310 0.0710
FDR -0.019209 0.017126 -1.121635 0.2712
DER(-1) 0.754780 0.120880 6.244054 0.0000 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000
Idiosyncratic random 0.564352 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.670257 Mean dependent var 1.628333
Adjusted R-squared 0.602034 S.D. dependent var 1.024524
S.E. of regression 0.646316 Sum squared resid 12.11400
F-statistic 9.824543 Durbin-Watson stat 1.978807
Prob(F-statistic) 0.000006 Unweighted Statistics R-squared 0.670257 Mean dependent var 1.628333
Sum squared resid 12.11400 Durbin-Watson stat 1.978807
UJI HETEROSKEDASTISITAS
Dependent Variable: DER
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/26/18 Time: 09:15
Sample (adjusted): 2014 2017
Periods included: 4
Cross-sections included: 9
Total panel (balanced) observations: 36
Swamy and Arora estimator of component variances
White diagonal standard errors & covariance (d.f. corrected) Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.134651 1.295523 0.875825 0.3883
GROWTH -0.019889 0.010714 -1.856289 0.0736
ROA 0.278583 0.210180 1.325448 0.1954
ROE 0.013166 0.039413 0.334056 0.7407
ETR 3.229915 1.197698 2.696770 0.0115
FDR -0.019209 0.012319 -1.559209 0.1298
DER(-1) 0.754780 0.123223 6.125321 0.0000 Effects Specification
S.D. Rho Cross-section random 0.000000 0.0000
Idiosyncratic random 0.564352 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.670257 Mean dependent var 1.628333
Adjusted R-squared 0.602034 S.D. dependent var 1.024524
S.E. of regression 0.646316 Sum squared resid 12.11400
F-statistic 9.824543 Durbin-Watson stat 1.978807
Prob(F-statistic) 0.000006 Unweighted Statistics R-squared 0.670257 Mean dependent var 1.628333
Sum squared resid 12.11400 Durbin-Watson stat 1.978807
No Nama Bank TAHUN GRW ROA ROE ETR TGB FDR DER
1
Bank Syariah
Mandiri 2013 17.95 1.53 5.81 0.26 1.23 89.37 2.29
Bank Syariah
Mandiri 2014 14.65 1.48 4.82 0.35 1.08 82.13 2.47
Bank Syariah
Mandiri 2015 15.12 0.56 5.92 0.23 1.6 81.99 1.76
Bank Syariah
Mandiri 2016 12.03 0.22 5.93 0.25 1.23 86.03 1.82
Bank Syariah
Mandiri 2017 11.55 0.59 5.71 0.34 1.28 77.66 1.86
2 BNI Syariah 2013 38.17 1.37 11.73 0.35 0.7 97.86 2.94
BNI Syariah 2014 32.52 1.27 13.98 0.26 0.57 92.58 1.58
BNI Syariah 2015 18.09 1.43 11.39 0.29 0.69 91.94 1.49
BNI Syariah 2016 23.01 1.44 11.35 0.3 0.76 90.54 1.88
BNI Syariah 2017 22.99 1.31 11.42 0.34 0.82 80.21 1.94
3 Bank Muamalat 2013 21.57 0.27 3.87 0.27 1.6 99.99 2.97
Bank Muamalat 2014 16.2 0.17 2.2 0.4 3.68 98.81 2.46
Bank Muamalat 2015 18.44 0.2 2.78 0.32 4.19 90.3 2.54
Bank Muamalat 2016 12.42 0.22 3 0.31 4.73 90.2 2.62
Bank Muamalat 2017 10.6 0.11 0.87 0.36 4.54 84.41 2.94
4 BRI Syariah 2013 23.51 1.15 10.2 0.3 0.94 102.7 2.62
BRI Syariah 2014 16.9 0.8 0.44 0.57 0.75 93.9 3.27
BRI Syariah 2015 19.12 0.77 8.2 0.27 0.64 84.16 2.74
BRI Syariah 2016 14.27 0.95 7.4 0.3 0.51 87.9 3.37
BRI Syariah 2017 13.93 0.51 4.1 0.36 0.59 71.87 3.42
5
Bank Mega
Syariah 2013 11.78 1.33 6.23 0.25 0.56 93.73 2.53
Bank Mega
Syariah 2014 22.8 0.29 2.5 0.25 0.66 93.61 1.67
Bank Mega
Syariah 2015 21.08 0.3 1.61 0.27 6.1 98.49 1.07
Bank Mega
Syariah 2016 10.35 1.58 1.48 0.25 5.29 98.2 0.62
Bank Mega
Syariah 2017 10.2 1.56 6.75 0.34 4.32 91.05 3.03
6
Bank Panin
Syariah 2013 49.68 1.03 4.84 0.27 0.7 90.4 0.77
Bank Panin
Syariah 2014 53.17 1.99 7.66 0.26 0.48 94.04 0.83
Bank Panin
Syariah 2015 14.93 1.14 4.94 0.29 0.76 96.43 0.73
Bank Panin 2016 22.76 1.75 2.8 0.3 0.96 96.82 0.86
Syariah
Bank Panin
Syariah 2017 15.68 1.77 4.01 0.32 0.98 86.95 0.92
7 BCA Syariah 2013 27.41 0.78 2.82 0.24 0.91 80 0.88
BCA Syariah 2014 46.68 0.93 4.29 0.26 0.67 83 0.52
BCA Syariah 2015 45.25 0.7 2.9 0.36 0.92 90 0.37
BCA Syariah 2016 14.84 1.12 3.2 0.34 1.02 91.4 0.38
BCA Syariah 2017 16.78 1.2 4.3 0.39 1 88.5 0.47
8 Bukopin Syariah 2013 32.46 0.55 7.32 0.29 1.61 92.29 2.24
Bukopin Syariah 2014 20.08 0.69 7.63 0.28 1.96 90.39 3.44
Bukopin Syariah 2015 18.85 0.27 6.19 0.32 1.56 92.89 1.64
Bukopin Syariah 2016 12.92 0.79 5.35 0.32 1.9 90.56 1.38
Bukopin Syariah 2017 20.46 0.76 4.44 0.32 1.98 90.42 0.19
9 Victoria Syariah 2013 16.74 0.36 2.8 0.28 1.70 95.86 0.45
Victoria Syariah 2014 15.06 0.55 3.9 0.32 3.58 92.58 0.47
Victoria Syariah 2015 15.99 0.46 2.64 0.28 4.23 92.94 0.68
Victoria Syariah 2016 15.75 0.39 3.2 0.25 4.35 91.54 0.65
Victoria Syariah 2017 13.78 0.32 4.34 0.35 4.54 86.21 0.54
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : YUNNA YURACHMA
Tempat dan Tanggal Lahir : MAGELANG, 14 JULI 1996
Jenis Kelamin : PEREMPUAN
Warga Negara : INDONESIA
Agama : ISLAM
Riwayat Pendidikan : TK AISYAH SURABAYA lulus tahun 2001
SD NEGERI 2 GRABAG lulus tahun 2008
MTsN 1 GRABAG lulus tahun 2011
MAN 1 KOTA MGL lulus tahun 2014
Demikian daftar hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 19 September 2018
Penulis
Yunna Yurachma
NIM. 21314047