16
1 I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi Bali merupakan sapi keturunan Bos sondaicus (Bos Banteng) yang berhasil dijinakkan dan mengalami perkembangan pesat di Pulau Bali. Sapi Bali asli mempunyai bentuk dan karakteristik sama dengan banteng. Sapi Bali termasuk sapi dwiguna (kerja dan potong). Sapi Bali memiliki kelebihan diantaranya memiliki persentase karkas yang tinggi dan memiliki kecernaan yang baik pada pakan. Dari berbagai kelebihan yang dimiliki Sapi Bali hanya memiliki sedikit kelemahan diantaranya dapat terserang virus Jembrana. Lalat merupakan media penyebaran virus Jembrana. Selain itu Sapi Bali juga rentan pada Malignant Catarrhal Fever, jika berdekatan dengan domba sebagai vektor. Sapi Bali mempunyai sapi yang memiliki banyak sifat unggul diantaranya reproduksi sangat baik, cepat beranak, mudah beradaptasi dengan lingkungannya,

Skripsi (Isi) Arfan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dgdgtdggdgdgdsdsds

Citation preview

11

I.PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Sapi Bali merupakan sapi keturunan Bos sondaicus (Bos Banteng) yang berhasil dijinakkan dan mengalami perkembangan pesat di Pulau Bali. Sapi Bali asli mempunyai bentuk dan karakteristik sama dengan banteng. Sapi Bali termasuk sapi dwiguna (kerja dan potong).Sapi Bali memiliki kelebihan diantaranya memiliki persentase karkas yang tinggi dan memiliki kecernaan yang baik pada pakan. Dari berbagai kelebihan yang dimiliki Sapi Bali hanya memiliki sedikit kelemahan diantaranya dapat terserang virus Jembrana. Lalat merupakan media penyebaran virus Jembrana. Selain itu Sapi Bali juga rentan pada Malignant Catarrhal Fever, jika berdekatan dengan domba sebagai vektor. Sapi Bali mempunyai sapi yang memiliki banyak sifat unggul diantaranya reproduksi sangat baik, cepat beranak, mudah beradaptasi dengan lingkungannya, tahan terhadap penyakit, dapat hidup di lahan kritis, memiliki daya cerna yang baik terhadap pakan dan persentase karkas yang tinggi. Tidak heran bila Sapi Bali merupakan jenis sapi terbaik diantara sapi-sapi yang ada di dunia.Karakteristik Sapi Bali antara lain : warna bulu pada waktu pedet berwarna sawo matang dan kemerahan, sedang pada sapi betina tidak berubah warnanya dan jantan dewasa menjadi berwarna hitam; berat badan untuk jantan 450 kg, sedang pada sapi betina 350 kg; bertanduk ;mempunyai bercak putih pada pantat (bentuk setengah lingkaran); bibir bawah tepi dan bagian dalam telinga serta keempat kakinya mulai dari tarsus dan carpus ke bawah sampai kuku berwarna putih dan pada pinggiran punggung terdapat garis hitam (Murtidjo, 1992).Saat ini banyak program pemerintah untuk melaksanakan integrasi sapi kelapa sawit. Integrasi ini bertujuan untuk mengurangi biaya perawatan kelapa sawit terutama pengendalian gulma dan pemupukan sekaligus untuk meningkatkan pendapatan petani dari penjualan sapi.Integrasi sawit dengan sapi ini sangat menjanjikan karena di perkebunan kelapa sawit tersedia pakan rumput yang melimpah dan sisa tanaman seperti pelepah juga dapat di jadikan makanan sapi. Sedangkan sapi akan menghasilkan limbah berupa kotoran dan urine yang dapat diolah menjadi pupuk kompos untuk tanaman kelapa sawit

1.2. Perumusaan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka teradapat pokok permasalahan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut:1. Berapa besar persentase perbandingan pengembangan sapi potong bali di KecamatanTanah Grogot?2. Bagaimana prospek dan trend pengembangan sapi potong bali di Kecamatan Tanah Grogot?

1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah:1. Untuk mengetahui berapa besar persentase jumlah pengembangan sapi potong bali di Kecamatan Tanah Grogot 2. Untuk mengetahui prosfek dan trend pengembangan sapi potong bali di Kecamatan Tanah Grogot

1.4. Manfaat penelitian1. Harapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Diharapkan hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan tolak ukur serta bahan pertimbangan di dalam penyusunan kebijakan terutama di dalam mengupayakan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di bidang peternakan khususnya sapi potong bali.1.5. Hipotesa1. Diduga peresentase pengembangan sapi potong bali di Kecamatan Tanah Grogot lebih besar dari pada sapi Brahman 2. Diduga trend pengembangan sapi potong bali di Kecamatan Tanah Grogot mengalami peningkatan

II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Strategi Strategi adalah rencana tindakan yang menjabarkan alokasi sumber daya dan aktifitas-aktifitas untuk menanggapi lingkungan dan membantu mencapai sasaran atau tujuan organisasi.Menurut Hamel dan Prahalad (1995), strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang memilliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan kedua kata tersebut. Strategi itu adalah rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruhya elemen yang kasat mata maupun yang tak kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan.

2.2. Jenis sapi di Indonesia1. Sapi BaliSapi bali merupakan domestikasi dari Banteng (Bibos Sondaicus). Ketika dewasa sapi betina tetap berwarn amerah bata, sedangkan sapi jantan berubah menjadi kehitam-hitaman. Sapi bali sangat adaptif terhadap lingkungan. Sapi ini juga sangat produktif. Kemampuanya mencerna pakan berkualitas rendah cukup tinggi, kualiaskarkas bagus, harga jual tinggi an dapat digunakan sebagai tenaga kerja. (Susilorini Tri Ekodkk, 2010)2. Sapi MaduraSapi Madura merupakanpersilanganantarasapi Brahman (BosIndicus) dan Bibos Sondaicus. Fungsisapi Madura yaitu sebagai penghasil daging, tenaga kerja, serta dalam budaya sebagai sapi karapan dan sonok. Baik sapi jantan maupun betina berwarna merah bata dan ada pula yang abu- abu.( Susilorini Tri Ekodkk, 2010)3. Sapi GelekanBangsa sapi ini merupakan keturunan sapi jawa. Warna kulit dominan merah bata, mempunyai lingkar mata hitam dan punggung bergaris lurus dengan garis punggung berwarna hitam. ( Susilorini Tri Ekodkk, 2010)

4. Sapi OngoleDi Indonesia bangsa sapi ini diternakan secara murni di pulau Sumba sehingga disebut sapi Sumba merupakan sapi tipe pekerja yang sangat baik karna tenaganya kuat dan ukuran tubuhnya besar. ( Susilorini Tri Ekodkk, 2010)

2.3. Arti Penting Ternak Sapi Bagi Kehidupan Lingkungan tempat manusia dan ternak hidup serta berproduksi merupakan perpaduan dari beberapa faktor, yaitu social ekonomi, manajemen peternakan dan fisik. Sebagian besar peternakan di Indonesia merupakan peternakan rakyat hanya sebagian kecil saja yang merupakan peternakan besar. (Susilorini Tri Eko dan manic Eirry dan Muharlien, 2010)Ternak sapi merupakan salah satu sumber daya penghasil bahan makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan penting artinya dalam kehidupan masyarakat. Daging sangat besar manfaatnya bagi pemenuhan gizi berupa protein hewani. Sapi sebagai salah satu hewan pemakan rumput sangat berperan sebagai pengumpul bahan bergizi rendah yang dirubah menjadi bahan bergizi tinggi, kemudian diteruskan kepada manusia dalam bentuk daging. (Sugeng, 2003). Sehubungandengankebutuhan protein ini, LIPI merekomendasikan bahwa masyarakat Indonesia rata rata memerlukan 50 gram protein diantaranya 20 % diantaranya berasal dari ternak dan ikan. Jadi, untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani dari daging. Khususnya peternak perlu meningkatkan kinerjanya agar menghasilkan produksi daging yang baik (sugeng, 2003)2.4. Trend linier adalah kecenderungan data dimana perubahanya berdasarkan waktu adalah tetap ( Konstand ). Untuk melihat trend linier jangka panjang sebaiknya digunakan suatu periode sekurang - kurangnya meliputi satu siklus. Periode yang cukup panjang ini dimaksudkan agar trend yang diperoleh tidak dikacaukan oleh variasi siklus seperti konstraksi atau ekspansi, ( Bambang Juanda dan Junaidi, 2012 ).Analisis trend adalah suatu metode analisis yang kenaikan atau penurunan nilai yang akan di ramalkan naik atau turun secara linier. Dalam hal peramalan ini beberapa teknik telah di kembangkan dan dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu metode kuantitatif dan kualitataf (Adler H, 2003). Peramalan kuantitatif ini dipergunakan bila kondisi berikut di penuhi :a. Adanya informasi tentang masa lalub. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data,c. Informasi tersebut dapat diasumsikan bahwa pola masalalu akan terus bersambung sampai kemasa depan dan kondisi ini disebut asumsi yang konstanAdapun manfaat dari analisis trend menurut Suharyadi (2010) adalah : Mengetahui kondisi masa mendatang atau meramalkan kondisi mendatang. Peramalan kondisi mendatang bermanfaat untuk perencanaan produksi, pemasaran, keuangan dan bidang lainya.

III.METODE PENELITIAN

4.1. Waktu dan Lokasi PenelitianPenelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2015 hingga selesai dan lokasi penelitian bertempat di Desa Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.4.2. Jenis dan Sumber Data4.2.1 Jenis Data Adapun jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini secara umum dibedakan menjadi dua jenis (Septinus, 2007) :a. Data kuantitatif adalah jenis data yang berbentuk angka angka atau data yang dapat dihitung. Dalam penelitian ini data tersebut berupa target dan realisasi di lapangan pada sector peternakan sapi potong selama enam tahun terakhir yaitu dari tahun 2008-2013. Dan data-data angka lainnya yang dapat memperkuat penelitian inib. Data KualitatifData Kualitatif adalah data yang tidak tersaji dalam bentuk angka. Tetapiberupa uraian-uraian seperti visi dan misi, kebijakan-kebijakan dan program kerja, serta gambaran umum tentang kondisi daerah. (V. Wiratna Sujarweni, Poly Endrayatno, 2012) 4.2.2. Sumber DataAdapun sumber data dalam peneltian ini adalah menggunakan data yang diperoleh dari kantor-kantor atau instansi terkait dan balai pustaka (Data Sekunder).4.3. Metode Pengumpulan Data1. Studi PustakaStudi Pustaka adalah pengumpulan data yang dilakukan pada perpustakaan dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dari teori- teori yang bersumber dari buku-buku, artikel-artikel yang berhubungan dengan objek yang akan dibahas.2. Observasi dan Komunikatif Observasi dan Komunikatif adalah pengumpulan data secara langsung di kantor-kantor maupun instansi-instansi terkait ( Dinas Peternakan dan Perikanan, Badan Pusat Statistik dan instansi lainya ) yang menunjang penelitian ini 4.4. METODE PENELITIAN3.4.1. Metode analisis Data Untuk mengetahui presentase kontribusi luas areal dan produksi taadannaman padi di kec. T. Grogot, dapat di ncari dengan menggunaka rumus adalah sebagai berkut ( Badan Pusat Statistik, 20012)

Kontribusi = Luas Tanam atau Produksi ( padi kecamatan ) Luuas tanam atau produksi ( psdi aaakasbupsten)

Pertumbuhan padi = yt1 yt0 x 100Yto

Keterangan : Yt1 : produksi padi yang dcapai pada tahun tertentu (TON )Yt0 : Produksi padi yng dicapai pada tahun sebelumnya ( TON )(sumber : Sadono Sukirno, tahun 2006 )Sedangkan untuk menganalisis prospek perkembangan padi dapat menggunakan metode analisis Trend Linear yaitu dengan menggunakan data Time Series dan data Desskritif Kualitatif.

4.4.2. Analisis Trend LinearAnalisis Trand adalah suatu metode analisis yang kenaikan atan secara penurunan nilai yang akan di ramalkan secara linear .Variabel waktu sebagai variable bebas dapat menggunakan waktu tahunan, semsteran, kuartalan, triwulan, bulanan atau mingguan. Waktu tersebut tergantung kebutuhan atau pemakai model ini. Akan tetapi data-datanyapun diperlukan cukup banyak dan tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga dari analisis tersebut dapat diketahui sampai berapa besar yang terjadi dan factor-faktor apa saja yang mempe ngaruhi terhadap perubahan tersebut ( Adler H, 2003)Adapun persamaan yang di gunakan adalah :Y = a+ bxDimana : Y = nilai trend pada masa tertentua = konstantab = kemiringan garis trendx = kode priode tertentuDari persamaan rumus dui atas dapat di tentukkan a dan b :

a= yn

b= XYx2

4.4.3. Analisa DeskriptifBertujuan untuk memberikan gambaran secara umum tentang hal- hal yang berkaitan dengan objeodek penelitian. Metode ini di tampilkan dalam bentuk data dan table, kemudian dilakukan analisa mengenai fenomena fenomena yang terdapat dalam data dan table tersebut.

4.4.4. Definisi OprasionalDefinisi Operasional adalah penjelasan definisi dari variable y atang telah dipilih atau hal-hal lain yang berkaitan dengan penelitian ini :a. Sapi bali adalah jenis sapi yang diternakkan atau di kembangkanb. Trend linier adalah kecenderungan data dimana perubahannya berdasarkan waktu adalah tetap (konstan).c. Pengembangan adalah keadaan dimana jumlah sapi potong sebelumnya dibandingkan dengan jumlah sapi setelahnyad. Kontribusi adalah Nilai yang diberikan/sumbangan, dari khusus kepada Kelompok/umum (jumlah pengembangan sapi Kecamatan terhadap jumlah penge mbangan sapi Kabupaten Paser)e. Defisit adalah Kondisi dimana target yang sudah ditentukan tidak dapat tercapai (Minus)f. Surplus adalah Jumlah yang melebihi Hasil/Target yang sudah ditentukan