123

Click here to load reader

SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STUDI BATIK TULIS

(Kasus di Perusahaan Batik Ismoyo Dukuh Butuh

Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)

SKRIPSI

Oleh:

ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI

K 3208007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 2: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

STUDI BATIK TULIS

(Kasus di Perusahaan Batik Ismoyo Dukuh Butuh

Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)

SKRIPSI

Oleh:

ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI

K 3208007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 3: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama : Encus Dyah Ayoe Moerniwati

NIM : K 3208007

Jurusan/ Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul STUDI BATIK TULIS (Kasus di

Perusahaan Batik Ismoyo Dukuh Butuh Desa Gedongan Kecamatan Plupuh

Kabupaten Sragen) ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu,

sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, 9 Januari 2013

Yang membuat pernyataan

Encus Dyah Ayoe Moerniwati

Page 4: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iii

STUDI BATIK TULIS

(Kasus di Perusahaan Batik Ismoyo Dukuh Butuh

Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)

Disusun Oleh:

Encus Dyah Ayoe Moerniwati

K 3208007

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Seni Rupa

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Januari 2013

Page 5: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguran dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 9 Januari 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd Dra. M.Y.Ning Yuliastuti, M.Pd NIP.19621110 1989031003 NIP. 195807051987022001

Page 6: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skiripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua :Drs. Margana, M. Sn.

NIP. 196006121991031001

Sekretaris :Nanang Yulianto, S. Pd, M. Ds

NIP. 19740806 200604 1 002

Anggota I :Dr. Slamet Supriyadi, M. Pd

NIP. 19621110 198903 1 003

Anggota II :Dra. M.Y.Ning Yuliastuti, M.Pd

NIP. 19580705 198702 2 001

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP 196007271987021001

Page 7: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

ABSTRAK

Encus Dyah Ayoe Moerniwati. STUDI BATIK TULIS (Kasus di Perusahaan Batik Ismoyo Dukuh Butuh Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen). Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Januari 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Latar belakang berdirinya Perusahaan Batik Ismoyo di Dukuh Butuh, Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen, (2) Proses pembuatan batik tulis di Perusahaan Batik Ismoyo, (3) Jenis-jenis produk batik tulis apa saja yang dihasilkan oleh Perusahaan Batik Ismoyo, (4) Ciri khas batik tulis pada Perusahaan Batik Ismoyo, (5) Sistem pemasaran batik tulis di Perusahaan Batik Ismoyo, (6) Dampak positif dan negatif yang dirasakan oleh masyarakat disekitar Perusahaan Batik Ismoyo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus tunggal terpancang.Sumber data yang digunakan memanfaatkan informan, tempat dan penelitian, hasil karya, arsip dan dokumen. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Validitas data menggunakan teknik tringulasi data dan review informan. Teknik analisis data yangdigunakan terdiri dari 3 komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi. Prosedur penelitian yaitu tahap persiapan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, tahap penyusunan laporan hasil akhir.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan: (1) Motivasi bapak Marjiyanto yang ingin memperbaiki keadaan ekonomi di keluarganya adalah yang melatar belakangi berdirinya Perusahaan Batik Ismoyo. Pemilihan nama Ismoyo sebagai nama perusahaan, di ambil dari salah satu tokoh wayang, (2) Proses pembuatan batik tulis di Perusahaan Batik Ismoyo diawali dengan pembuatan desain, nyorek, ngengrengi, ngisen-isen,nyolet, ngeblok, pewarnaan dan nglorod dan pemilik terlibat langsung dalam proses tersebut supaya tetap dapat mengontrol kualitas batik tulis, (3) Produk batik tulis di Perusahaan Batik Ismoyo berupa pakaian untuk pria dan wanita dewasa siap pakai maupun dalam bentuk lembaran kain batik tulis, dari bahan kain primissima, dobi dan sutera ATBM, (4) Batik tulis di Perusahaan Batik ismoyo tidak memiliki ciri khas, (5) Perusahaan Batik Ismoyo memfokuskan pemasaranya melalui showroom yang dimiliki oleh perusahaan di pasar Tamrin Jakarta Pusat, (6) Perusahaan Batik Ismoyo membawa dampak positif bagi warga sekitar perusahaan. Yakni, banyak warga sekitar yang menjadikan pekerjaan membatik sebagai pekerjaan sampingan dan perusahaan memberikan kesempatan siswa-siswi Sekolah Dasar Islam Terpadu Gemolong untuk belajar membatik.

Kata Kunci : Batik Tulis, Plupuh, Sragen

Page 8: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

ABSTRACT

Encus Dyah Ayoe Moerniwati. The Study of Batik Tulis( The Case in Batik Ismoyo Company at Butuh, Gedongan, Plupuh, Sragen). Thesis.Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University. January 2013.

The aims of this research are to know: (1) the establishment background of Batik Ismoyo Campany at Butuh, Gedongan, Plupuh, Sragen, (2) the making process of batik tulis in Batik Ismoyo Company, (3) the kinds of product of batik tulis produced by Batik Ismoyo company, (4) the special characteristics of batik tulis in Batik Ismoyo company, (5) the marketing system of batik tulis in Batik Ismoyo Company, (6) the positive and negative impacts that felt by people around Batik Ismoyo Company.

The method used in this research is a descriptive qualitative method. The research strategy used is stake-single case study. The sources of data are informant, place and research, result of work, archives, and documents. The sampling technique is purposive sampling. The trustworthiness techniques used are triangulation and review informant. There are three main components to analyze the data; they are data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The researcher uses four stages of the research procedures; they are preparation, field work, analysis data, and final result of the report.

Based on this research, the researcher can conclude: (1) Marjiyanto motivation to improved the economic condition of his family is the background of establishment Batik Ismoyo Company. The name of Ismoyo chosen as the name of the company taken from one of the puppet characters, (2) the making process of batik tulis in Batik Ismoyo Company begins with the design, nyorek, ngengrengi, ngisen, Isen, nyolet, ngeblok, coloring and nglorod and owners directly involved in the process in order to remain control the quality of batik, (3) Products in Company Batik Ismoyo such as clothing for men and women ready to wear as well as in the form of batik cloth sheet, from fabric Primissima, dobi and silk ATBM, (4) batik tulis produced by Batik Ismoyo Company doesnt have special characteristics (5) Batik Ismoyo Company focus on marketing through an owned showroom in Central Jakarta

around the company. Many people around who make membatik as a side job and the company provides opportunities to islamic elementary school to learn about membatik. Keyword: Batik Tulis, Plupuh, Sragen

Page 9: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

MOTTO

Tidak ada gunanya kita menyesali apa yang sudah terjadi, yang harus kita lakukan

adalah Move on dan memperbaikinya

(Penulis)

Saya percaya bahwa semua yang kita kerjakan dan semua yang terjadi pada diri kita,

akan berdampak pada kehidupan kita suatu saat nanti

(Penulis)

Kesalahan terbesar yang dapat kamu lakukan dalam hidup adalah terus menerus

merasa takut untuk membuat kesalahan

(Elbert Hubbard)

Page 10: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

PERSEMBAHAN

@AllahSWT

@BapakdanIbu

Terimakasih untuk segala kasih sayang, motivasi serta pengorbanan yang

pselamainiengkauberikan.Terimakasihuntuksetiapdoayangengkaupanjatkan

hingga akhirnya aku dapat menyelesaikan perkuliahan dan mendapatkan gelar

Sarjana. Sampai kapanpun Bapak dan Ibu adalah orang tua terhebat bagiku. I

alwaysloveu,dadandmom.

@EncusWidiyatmoko

Terimakasih untuk segala bentuk kasih sayang yang kakak berikan untuk

adik.Terimakasih untuk motivasi dan kesabaran kakak untuk adik, hingga

akhinyaadikbisamendapatkangelarSarjana.kakakadalahseorangkakakyang

terhebatdalamhidupadik.Loveu,always.

@MochamadFajrin

Terimakasih untuk segala bentuk perhatian, motivasi serta kesabaran yang

selama ini kamu berikan. Kehadiranmu dalam hidupku membawa banyak

perubahan dan karena dukunganmu akhirnya aku dapat menggapai gelar

Sarjanaku. Semoga ini menjadi langkah awal untuk masa depan kita, aku dan

kamusatu.L.u. .

@DwiIrmaAndriyani,AmeliaArdiyani&WahyuEndrayanti

Terimakasih sahabat, terimak

untukku. Kalian adalah teman terbaikku selama masa perkuliahan hingga

akhirnya aku mendapatkan gelar sarjanaku. Ini bukan akhir dari persahabatan

kita,kitaakanbertemudanberkumpulkembalidisaatkitasudahmeraihimpian

kitamasing-masing.Tupay,Kura-kuradanKelincitemanterunikku .

Page 11: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi

ilmu, inspirasi, kelancaran dan kemuliaan. Atas kehendakNya penulis dapat

STUDI BATIK TULIS (Kasus di

Perusahaan Batik Ismoyo Dukuh Butuh Desa Gedongan Kecamatan Plupuh

Kabupaten Sragen) .

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan

gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni.

3. Ketua Program Pendidikan Seni Rupa, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd, selaku pembimbing I, yang selalu memberikan

motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Dra. M.Y.Ning Yuliastuti, M.Pd, selaku pembimbing II, yang selalu

memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Almarhum Drs. Sudarsono, M. Hum, selaku Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan motivasi dan bimbingan selama masa perkuliahan.

7. Bapak Marjiyanto beserta keluarga, yang telah memberi kesempatan dan

tempat pengambilan data penelitian.

8. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Page 12: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Januari 2013

Penulis,

Page 13: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... vi

HALAMAN ABSTRACT ................................................................................. vii

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Batik

1. Sejarah Batik di Indonesia ............................................................ 6

2. Pengertian Batik ............................................................................ 7

3. Batik Tulis ..................................................................................... 9

4. Bahan Membatik .......................................................................... 10

5. Alat Membatik .............................................................................. 15

6. Langkah-langkah Membatik ......................................................... 19

Page 14: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

7. Motif Batik .................................................................................... 24

B. Kerangka Berfikir................................................................................ 45

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 46

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................................ 46

C. Sumber data ........................................................................................ 47

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 48

E. Teknik Sampling ................................................................................. 51

F. Validitas Data ...................................................................................... 51

G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 53

H. Prosedur Penelitian.............................................................................. 56

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian................................................................. 58

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Latar Belakang Perusahaan Batik Ismoyo .................................... 59

2. Proses Pembuatan Batik Tulis Di Peerusahaan Batik Ismoyo ...... 60

3. Produk Batik Tulis Di Perusahaan Batik Ismoyo ......................... 97

4. Ciri Khas Batik Tulis Di Perusahaan Batik Ismoyo ..................... 98

5. Sistem Pemasaran Batik Tulis Di Perusahaan Batik Ismoyo ...... 99

6. Dampak Perusahaan Batik Ismoyo Pada Lingkungan Sekitar ...... 100

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................................ 103

B. Implikasi ................................................................................................ 104

C. Saran ...................................................................................................... 105

DAFTAR PUTAKA

LAMPIRAN

Page 15: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 2. 1. Bagan Proses Batik .................................................................................. 23

2. 2. Isen-isen Motif ......................................................................................... 26

2 .3.Ornamen Meru ............................................................................................ 28

2. 4. Ornamen Meru ......................................................................................... 28

2. 5. Ornamen Pohon Hayat ............................................................................. 29

2. 6. Ornamen Pohon Hayat ............................................................................. 29

2. 7. Ornamen Tumbuhan................................................................................. 30

2. 8.Ornamen Tumbuhan.................................................................................... 30

2. 9. Ornamen Garuda ...................................................................................... 31

2. 10. Ornamen Garuda ...................................................................................... 31

2. 11. Ornamen Burung ...................................................................................... 32

2. 12. Ornamen Burung ...................................................................................... 32

2. 13. Ornamen Bangunan .................................................................................. 33

2. 14. Ornamen Bangunan .................................................................................. 33

2. 15. Ornamen Lidah Api ................................................................................. 34

2. 16. Ornamen Lidah Api ................................................................................. 34

2. 17. Ornamen Naga ......................................................................................... 35

2. 18. Ornamen Naga ......................................................................................... 35

2. 19. Ornamen Binatang ................................................................................... 36

2. 20. Ornamen Binatang ................................................................................... 36

2. 21. Ornamen Kupu-kupu ................................................................................ 37

2. 22. Ornamen Kupu-kupu ................................................................................ 37

2. 23. Ornamen Pengisi ...................................................................................... 38

2. 24. Ornamen Pengisi ...................................................................................... 38

2. 25. Motif Batik Kawung ................................................................................ 39

2. 26. Motif Batik Truntum ................................................................................ 40

Page 16: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

2. 27. Motif Batik Parang Rusak Barong ........................................................... 40

2. 28. Motif Batik Sido Mukti ............................................................................ 41

2. 29. Motif Batik Ciptoning .............................................................................. 41

2. 30. Motif Batik Tambal .................................................................................. 42

2. 31. Motif Batik Grompol ............................................................................... 42

2. 32. Motif Batik Tulis Pekalongan .................................................................. 43

2. 33. Motif Batik Gedog ................................................................................... 43

2. 34. Motif Batik Kraton ................................................................................... 44

4. 35. Kertas Kalkir ............................................................................................ 62

4. 36.Kertas Karbon ........................................................................................... 62

4. 37. Kain Primissima ....................................................................................... 63

4. 38. Kain Dobi ................................................................................................. 64

4. 39. Kain Sutera ATBM .................................................................................. 65

4. 40. Malam atau Lilin Batik ............................................................................ 65

4. 41. Remazol .................................................................................................... 66

4. 42. Water Glass Cair ...................................................................................... 67

4. 43. Alat dan Bahan untuk Membuat Pola ...................................................... 69

4. 44. Meja untuk Nyorek ................................................................................... 70

4. 45. Pensil 2B .................................................................................................. 70

4. 46. Penggaris .................................................................................................. 71

4. 47. Klip ........................................................................................................... 71

4. 48. Dinamo Mesin Jahit Bekas ...................................................................... 72

4. 49. Canting Klowong ...................................................................................... 72

4. 50. Canting Cecek .......................................................................................... 73

4. 51. Canting Tembokan ................................................................................... 73

4. 52. Canting Ceret Cucuk Dua ........................................................................ 74

4. 53. Kompor dan Wajan .................................................................................. 75

4. 54. Gasakan .................................................................................................... 76

4. 55. Gawangan ................................................................................................. 77

Page 17: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvi

4. 56. Bak Celup ................................................................................................. 78

4. 57. Timbangan................................................................................................ 78

4. 58. Pider ......................................................................................................... 79

4. 59. Bak Air ..................................................................................................... 80

4. 60. Drum, Tungku dan Bambu ....................................................................... 81

4. 61. Contoh Desain .......................................................................................... 83

4. 62. Proses Nyorek ........................................................................................... 85

4. 63. Proses Ngegrengi ..................................................................................... 86

4. 64. Proses Ngisen-iseni .................................................................................. 87

4. 65. Contoh Coletan ........................................................................................ 88

4. 66. Contoh Kain Batik yang di Blok .............................................................. 89

4. 67. Proses Seleksi Kain Batik ........................................................................ 90

4. 68. Proses Penimbangan Bahan Pewarna....................................................... 91

4. 69. Proses Nyelup ........................................................................................... 92

4. 70. Proses Pemberian Water Glass Cair ........................................................ 93

4. 71. Proses Pencucian ...................................................................................... 94

4. 72. Proses Nglorod ......................................................................................... 96

4. 73. Proses Pencucian Setelah Kain Dilorod ................................................... 97

4. 74. Proses Penjemuran Kain Batik ................................................................. 98

4. 75. Contoh Batik Tulis Berbahan Sutera ATBM ........................................... 99

Page 18: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat Keterangan Wawancara

Lampiran II Hasil Wawancara

Lampiran III Surat Ijin Penelitian

Lampiran IV Dokumentasi

Page 19: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan suku bangsa, dari

berbagai suku bangsa yang berbeda-beda setiap suku bangsa memiliki ciri

kebudayaan khas. Salah satu ciri yang penting dari suatu kebudayaan daerah

adalah unsur tradisi yang sifatnya berakar dan turun temurun pada masyarakat

suatu suku bangsa, misalnya unsur religi, etika, adat istiadat dan sebagainya.

Kebudayaan merupakan salah satu kekayaan suatu suku bangsa yang perlu

ditingkatkan ditaraf nasional, oleh karena itu pelestarian dan pengembangan

kebudayaan suatu daerah sangat penting dan diperlukan, karena dengan cara ini

kebudayaan suatu daerah dapat terus bertahan dan tidak akan digusur oleh

kebudayaan modern, serta dapat meningkatkan kebudayaan daerah ketaraf

nasional. Sebagai salah satu kebudayaan nasional, kebudayaan Jawa memegang

peranan yang sangat penting untuk kelangsungan kebudayaan nasional.

Manusia adalah pelaku budaya yang sekaligus melakukan proses budaya

dan hidup dalam kebudayaan yang dihasilkan. Dalam kehidupannya manusia

berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang terdiri atas pangan, papan

dan sandang. Sandang dapat diartikan sebagai pakaian atau busana yang terbuat

dari kain. Kain sendiri merupakan produk budaya yang dihasilkan oleh suatu

masyarakat. Kebudayaan adalah salah satu proses belajar manusia yang

merangkum bentuk-bentuk penghayatan apa yang ada dalam dirinya dan apa yang

ada diluar dirinya. Hubungan penghayatan tersebut menandai sebuah proses

keteraturan semesta. Dalam proses kreasi seni rupa, dimana seni rupa adalah karya

manusia (perupa), sekaligus ia berada didalamnya, dan dapat menikmati atau

dinikmati keberadaanya. Kebudayaan yang dihasilkan dalam suatu daerah

bermacam-macam, dari kebudayaan Jawa sendiri salah satunya adalah batik.

Batik adalah karya budaya yang merupakan warisan nenek moyang dan

memiliki nilai seni yang tinggi, dengan corak, serta tata warna yang khas milik

suatu daerah yang menunjukkan identitas bangsa Indonesia. Batik sebagai aset

Page 20: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

budaya merupakan ikon produk Indonesia yang memiliki nilai historis dan

memiliki citra ekslusif yang menggambarkan status pemakainya.

Batik, sebagai sebuah karya budaya memiliki nilai ekonomi yang tinggi,

karena menjadi sumber hidup bagi para pengrajinnya, membuka lapangan usaha,

menambah devisa negara, dan mendukung kepariwisataan yang sangat potensial.

Keberadaan batik semakin dikenal dunia dan memuncak setelah diakuinya batik

merupakan karya bangsa Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya

Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangibel and Heritage of

Humanity)oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009. Berkaitan dengan hal

tersebut, untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan batik, semestinya

kita perlu mengajak masyarakat sosial untuk merespon batik agar dapat

berkembang dengan baik. Artinya, unsur pemerintah serta para pengusaha yang

banyak berkecimpung dalam bidang batik harus berperan aktif dalam proses

pengembangan ini.

Sumintarsih (dalam Jantran,

batik juga tidak hanya terbatas sebagai sebuah entitas lokal tetapi juga merambah

ke dalam ruang kehidupan para pendatang yang ikut menjadikan semakin kaya

dengan corak dan ciri khas dari setiap daerah masing-

dinilai memiliki keunikan tersendiri daripada batik dari negara lain dan memiliki

banyak simbol didalamnya, serta memiliki filosofi tersendiri. Keunikan batik juga

terletak pada penggunaan malam atau campuran sarang lebah dan lemak hewan

dalam pembuatannya. Sedangkan pada umumnya dalam proses pembuatan batik

bahan yang digunakan sebagai perintang warna adalah berbagai jenis bubur dari

gandum, beras ketan dan parafin, dan sebagai alat melukis dipakai berbagai

bentuk alat, antara lain kuas (Djumena, 1990: 1).

Awalnya batik dikerjakan terbatas hanya didalam kraton oleh puteri kraton

dan seniman kraton. Batik saat itu juga hanya dikonsumsi oleh raja, keluarga raja,

dan para pengikut raja. Para pengikut raja banyak yang dari luar kraton, oleh

karena itu batikpun dibawa keluar oleh para pengikut raja dan mereka

mengerjakan batik dirumah masing-masing. Karena kebiasaan para pengikut raja

membuat batik dirumahnya masing-masing, kemudian rakyat yang berdekatan

Page 21: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dengan rumah para pengikut raja juga ikut meniru membuat batik dan semakin

meluas keberbagai wilayah. Batik sekarang tidak hanya digunakan oleh raja,

keluarga raja, dan para pengikut raja, namun masyarakat luas sekarang juga

memakai pakaian batik. Awalnya batik juga hanya digunakan dalam acara-acara

resmi saja, tetapi sekarang batik dipakai dalam setiap acara bahkan digunakan

untuk pakaian sehari-hari. Namun tentu saja pemakaian batik dalam lingkungan

kraton masih berlaku aturan-aturan tertentu.

Tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, kota mana saja yang menjadi pusat

batik, karena kota ini sudah terkenal sejak dulu kala, diantaranya adalah

Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Cirebon, Lasem, Tasikmalaya, Kalimantan Timur,

Madura dan Bali. Tetapi perlu diketahui, selain dikota tersebut ternyata kabupaten

Sragen juga memiliki potensi industri kerajinan batik yang sudah lama

berkembang. Menurut Affanti (2009: 76) Sragen juga memiliki potensi batik yang

baik, terutama untuk batik tulisnya, hal tersebut dapat dibuktikan dengan

kepercayaan yang diberikan pada pembatik di Batik Kliwonan yang berada di

Kabupaten Sragen oleh juragan batik saudagaran (saudagar pribumi, etnis Arab,

maupun saudagar etnis Cina) untuk melakukan rekayasa penggabungan antar pola

batik kraton atau klasik dan juga motif batik kraton atau klasik dengan motif-

motif agraris berjalan lancar, sebab pada dasarnya pembatik di Sragen memiliki

ketrampilan dalam hal tersebut.

Daerah industri batik yang terdapat di kabupaten Sragen sendiri berada di

Kecamatan Masaran dan Kecamatan Plupuh. Desa-desa yang merupakan sentra

pengrajin batik di wilayah Kecamatan Masaran adalah Desa Kliwonan dan Desa

Pilang, sedangkan yang berada di wilayah Kecamatan Plupuh antara lain di Desa

Gedongan, Desa Jabung dan Desa Pungsari (Supriyadi, 2011: 1).

Di Desa Butuh terdapat pengrajin batik yang rata-rata terdiri dari ibu-ibu

rumah tangga. Supriyadi (2011: 1) berpendapat bahwa kaum perempuan

merupakan pemain utama dalam industri rumah tangga tersebut (industri batik),

khususnya dalam melakukan pembatikan sampai dengan proses finishing produk.

Selain itu di Desa Butuh juga terdapat beberapa perusahaan yang bergelut

dibidang batik, salah satu perusahaan tersebut adalah Perusahaan Batik Ismoyo.

Page 22: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Disini Perusahaan Batik Ismoyo sangat berperan penting dalam

melestarikan salah satu kebudayaan Jawa, yaitu batik khususnya batik tulis. Oleh

karena itu sebagai mahasiswa yang memiliki kewajiban untuk mengabdi pada

masyarakat, penulis ingin mengangkat batik tulis di Perusahaan Batik Ismoyo

agar dikenal, disukai, dan dinikmati oleh masyarakat luas. Hal tersebut yang

kemudian melatar belakangi penulis untuk mengkaji batik pada Perusahaan Batik

Ismoyo di Dukuh Butuh, Rt. 07 Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten

Sragen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang berdirinya Perusahaan Batik Ismoyo?

2. Bagaimanakah proses pembuatan batik tulis di Perusahaan Batik Ismoyo?

3. Jenis-jenis produk batik tulis apa saja yang dihasilkan oleh Perusahaan Batik

Ismoyo?

4. Apakah yang menjadi ciri khas dalam batik tulis pada Perusahaan Batik

Ismoyo?

5. Bagaimana sistem pemasaran di Perusahaan Batik Ismoyo?

6. Apa dampak positif dan dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat yang

berada di sekitar Perusahaan Batik Ismoyo?.

C. Tujuan Penelitian

Secara garis besar tujuan dari penelitian ini ada dua, yaitu tujuan yang

bersifat umum dan tujuan yang bersifat khusus. Tujuan umum dalam penelitian ini

adalah keikutsertaan aktif dalam menggali dan mengembangkan batik yang

merupakan bagian dari kekayaan kebudayaan nasional bangsa Indonesia,

sedangkan tujuan yang bersifat khusus adalah:

1. Mengetahui bagaimana latar belakang berdirinya Perusahaan Batik Ismoyo.

2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan batik tulis di Perusahaan

Batik Ismoyo

Page 23: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3. Mengetahui jenis-jenis produk batik tulis apa saja yang dihasilkan oleh

Perusahaan Batik Ismoyo

4. Mengetahui ciri khas batik tulis pada Perusahaan Batik Ismoyo

5. Mengetahui bagaimana sistem pemasaran di Perusahaan Batik Ismoyo

6. Mengetahui dampak positif dan dampat negatif yang dirasakan oleh

masyarakat disekitar Perusahaan Batik Ismoyo.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah manfaat teoritis dan

manfaat praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi

perusahaan-perusahaan batik di Sragen dan sekitarnya

b. Sebagai sumber referensi dan dokumentasi yang dapat digunakan dalam

penelitian lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat memberi gambaran alternatif dalam proses membatik

oleh masyarakat luas dan pengrajin batik lainnya

b. Dapat dijadikan sumbangan pemikiran bagi instansi-instansi atau lembaga-

lembaga yang terkait dalam usaha pengembangan dan melestarikan batik

c. Diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi perusahaan yang terkait dalam

mengembangkan kerajinan batik tulis sebagai bagian dari hasil

kebudayaan daerah yang mendukung kebudayaan nasional.

Page 24: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Batik

1. Sejarah Batik Di Indonesia

Seni pewarnaan kain dengan teknik pencegahan pewarnaan menggunakan

malam adalah salah satu bentuk seni kuno. Di Mesir menunjukkan bahwa teknik

ini telah dikenal semenjak abad ke-4 SM, dengan diketemukanya kain

pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia,

teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti Tang (618-907)

serta di India dan Jepang semasa Periode Nara (645-794) (Prasetyo, 2010: 2).

Sedangkan di Afrika teknik seperti batik dikenal oleh Suku Yomba di Nigeria,

serta Suku Soninke dan Wolof di Senegal.

Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit, oleh

karena itu batik di Indonesia sangat erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit

dan penyebaran agama Islam di Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan

batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa

kerajaan Solo dan Yogyakarta (Dedi, 2009: 6). Jadi, kesenian batik sudah dikenal

sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang pada kerajaan dan raja

berikutnya. Kemudian pada abad ke-18 atau abad ke-19 batik mulai meluas ke

wilayah Indonesia.

Pada saat itu batik yang dihasilkan hanya batik tulis, kemudian sekitar

tahun 1920 mulai dikenal batik cap. Adapun kaitannya dengan penyebaran agama

Islam, banyak daerah-daerah pusat kerajinan batik di Jawa yang merupakan

daerah-daerah santri dan kemudian menjadi alat perjuangan ekonomi oleh tokoh-

tokoh pedagang muslim melawan perekonomian Belanda.

Kerajinan batik sudah lama dikenal di Indonesia dan sekarang sudah

berakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Prof. Dr. R. M Sutjipto

Wiryosuparto (dalam Soemarjadi dkk, 2001: 134) berpendapat bahwa:

6

Page 25: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

mengenal aturan untuk menyusun syair, mengenal membuat kain batik, mengenal industri logam, penanaman padi di sawah dengan jalan

Namun pendapat tersebut mendapatkan bantahan dari G. P Rouffer (dalam

Soemarjadi dkk, 2001: 134), bantahan tersebut adalah:

ibawa pertama kali oleh orang

Kalingga dan Karomandel, keduanya adalah bangsa India. Pada permulaannya mereka sebagai pedagang, kemudian berimigran kolonisator

Dengan adanya bantahan tersebut jelas bahwa batik datang dari luar

Indonesia, yakni dari Kalingga dan Karomandel di India. Kenyataan menunjukkan

bahwa ragam hias batik terdapat di Indonesia dengan ragam hias batik di India

tidak memiliki kesamaan, hal ini membuktikan bahwa batik yang berkembang di

Indonesia tidak datang dari India, dengan demikian pendapat batik Indonesia

berasal dari India menjadi diragukan (Susanti dalam Soemarjadi dkk, 2001: 134).

2. Pengertian Batik

Menurut Djumena (1990: IX) seni batik adalah salah satu kesenian khas

Indonesia yang telah sejak berabad-abad lamanya hidup dan berkembang,

sehingga merupakan salah satu bukti peninggalan sejarah budaya bangsa

Indonesia. Banyak hal yang dapat terungkap dari seni batik, diantaranya adalah

latar belakang kebudayaan, kepercayaan, adat istiadat, sifat, tata kehidupan,

lingkungan alam, cita rasa, tingkat ketrampilan dan lain-lain.

Dalam

tesan atau

membuat titik. Jadi batik mempunyai arti menulis atau melukis. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (dalam Soemarjadi dkk, 2001: 135) batik diartikan

sebagai corak atau gambar (pada kain) yang pembuatannya secara khusus dengan

menerakan malam kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu.

Page 26: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pendapat lain mengenai batik datang dari Sadly (dalam Indriani, 2006: 8)

batik dalam arti sederhana adalah suatu gambar yang berpola, motif dan coraknya

dibuat secara khusus dengan menggunakan teknik tutup celup.

itinjau dari prosedurnya teknik pembuatan kain batik tidak lain adalah

teknik celup rintang. Maksudnya adalah motif dibuat dari bahan yang dapat merintangi warna masuk kedalam serat kain pada waktu dicelup ke dalam bahan warna. Setelah bahan perintang warna tersebut dibuang maka akan terlihat motif yang dirancang. Pada kenyataanya adakalanya menyimpang secara unik dari motif yang dirancang. Inilah yang menjadikan batik menjadi suatu bentuk kerajinan yang khas, yang tidak dapat pada kerajinan l (Soemarjadi dkk, 2001: 135).

Prasetyo (2010: 1) juga mengemukakan pendapat, bahwa:

mengacu pada dua hal, yang pertama adalah teknik pewarnaan kain menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain, dalam literature internasional teknik ini dikenal sebagai wax-resist dying. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki

Batik merupakan tekstil tradisional di Indonesia yang menggunakan motif,

teknik dan warna khusus untuk menghiasi kain. Batik adalah kerajinan yang

memiliki nilai seni tinggi yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia,

khususnya Jawa (Dedi, 2009: 1). Batik diproduksi di berbagai tempat, terutama di

Pulau Jawa. Setiap daerah memiliki keunikan dan ciri khas batik, baik dalam

ragam hias maupun tata warna. Pada dasarnya, batik termasuk salah satu jenis seni

lukis. Bentuk-bentuk yang dilukiskan diatas kain tersebut disebut dengan ragam

hias. Ragam hias yang terdapat pada batik pada umumnya berhubungan erat

dengan beberapa faktor, antara lain letak geografis, adat istiadat, dan kondisi

alam. Pulau Jawa merupakan pusat batik di Indonesia. Daerah-daerah seperti

Pekalongan, Yogyakarta, Surakarta, Garut, Indramayu, Banyumas dan Madura

merupakan sentra penghasil batik yang terkenal di Indonesia.

Page 27: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Sesuai dengan perkembangan jaman batik juga mulai berkembang

jenisnya, yang awalnya hanya berupa batik tulis sekarang sudah terdapat banyak

batik, antara lain adalah batik ikat celup, batik cap, batik printing dan batik sablon

3. Batik Tulis

Soemarjadi dkk (2001: 136) berpendapat bahwa :

tulis adalah batik yang dibuat dengan cara menerakan malam pada

motif yang telah dirancang dengan menggunakan canting tulis. Cara ini dilakukan untuk semua pemberian motif. Malam berfungsi sebagai bahan perintang warna. Motif bisa dirancang secara bebas, karena dengan menggunakan canting tulis hal ini sangat mudah dikerjakan.Pemberian warna juga dimungkinkan dengan bebas, baik melalui celupan maupun melalui coletan. Disamping itu juga dimungkinkan untuk memberikan

Sedangkan menurut Harmoko (dalam Indriani, 2006: 12) batik tulis adalah

batik yang dihasilkan dengan cara menggunakan canting tulis sebagai alat bantu

dalam meletakkan cairan malam pada kain. Pendapat lain datang dari Prasetyo

(2010: 7) batik tulis adalah batik yang dikerjakan dengan menggunakan canting,

yaitu alat yang dibentuk bisa menampung malam (lilin batik) dengan memiliki

ujung berupa saluran atau pipa kecil untuk keluarnya malam dalam membentuk

gambar awal pada permukaan kain. Dalam pembuatan batik, khususnya batik tulis

dibutuhkan keahlian khusus, telaten dan sabar. Hal tersebut bertujuan agar batik

yang dihasilkan memiliki bentuk motif atau desain yang luwes dan jelas.

Batik tulis adalah kain yang dihiasi dengan tekstur dan corak batik

menggunakan tangan, pengerjaannya sendiri membutuhkan waktu yang lama

dibandingkan dengan batik jenis lainya (Dedi, 2009: 5). Batik tulis merupakan

batik yang spesial dan mahal dibanding batik yang lain, karena didalam

pembuatan batik ini diperlukan keahlian, serta pengalaman, ketelitian, kesabaran

dan juga waktu yang lama untuk menyelesaikan batik tulis. Menurut Soekamto

(1984: 14-15) batik tulis ada dua macam, yaitu batik tulis halus dan batik tulis

kasar.

Page 28: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Batik tulis yang kasar dapat dilihat dari bahan yang tidak begitu halus,

sedangkan untuk batik tulis ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:

a. Morinya terpilih dari yang paling halus

b. Cara menulisnya

c. Babaran atau pewarnaannya berhasil baik.

Pada dasarnya batik tulis adalah suatu teknik pembuatan gambar pada

permukaan kain dengan cara menutup bagian-bagian tertentu dengan

menggunakan bahan malam atau lilin dan alat canting.

4. Bahan Membatik

Bahan yang digunakan dalam membuat batik tulis terdiri dari kain, lilin

batik atau malam dan pewarna batik (Kurniadi, 1996: 12-16). Berikut penjelasan

dari bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat batik:

a. Kain

Kain batik seperti halnya seperti kain-kain yang lainya dibuat

dengan dasar prinsip yang sederhana dari bahan benang yang digabung

secara memanjang dan melintang. Pada awalnya kain batik hanya terbuat

dari jenis serat alam, utamanya kapas (tumbuhan) dan sutera (hewan)

(Kurniadi, 1996: 12).

Kurniadi (1996: 13-14) menyebutkan ada empat jenis mori atau

kain yang digunakan sebagai bahan untuk batik tulis, yaitu:

1) Mori Sangat Halus

Kualitas mori halus ditentukan oleh kepadatan anyaman tenunan serta

kehalusan kualitas dari benang. Kandungan kanji dalam kain jenis ini

sangat sedikit maka kain ini tidak kaku. Mori halus juga sering disebut

mori Primisima dan mori ini kebanyakan merupakan buatan

Belanda dan Jepang, di Indonesia kain ini diproduksi oleh Cambrie

milik GKBI Madari. Mori Primisima ini diperdagangkan dalam

bentuk gulungan (piece). Adapun satu piece berukuran panjang 17, 5

yard (± 15, 5 m) dan lebar 42 inchi (± 106 cm).

Page 29: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2) Mori Halus

Mori

yang didatangkan dari Belanda maupun Jepang, di Indonesia kain ini

diproduksi di Batang (Primatexo). Mori Prima ini diperdagangkan

dalam bentuk gulungan. Ukuran setiap piece-nya adalah panjang 17,5

yard (± 15, 5 m) dan lebar 42 inchi (± 106 cm).

3) Mori Medium atau Sedang

Di pasaran kain mori i . Kain ini

memiliki anyaman yang kurang padat serta memiliki kualitas benang

yang berbeda dengan kain Primisima maupun kain Prima. Mori biru

yang diproduksi oleh Jepang ukuranya lebar 42 inchi dan panjangnya

48 yard, untuk produk Belanda ukuran lebarnya 40 inchi dan ukuran

panjangnya 16 yard, 30 yard, 40 yard, 45 yard, dan yang paling

panjang adalah 48 yard.

4) Mori Kasar

Mo

mori iliki kualitas yang paling

rendah dibandingkan dengan kain mori jenis lainya, hal ini

dikarenakan kain mori ini belum diputihkan. Mori Blaco

diperdagangkan dalam bentuk piece, yang ukuran setiap piece-nya

panjang 48 yard, dan lebarnya 30-34 inchi.

Soemarjadi dkk (2001: 137-138) mengungkapkan bahwa :

terbatas, asalkan bahan tersebut dapat diserapi bahan warna secara baik dan dapat pula ditempeli oleh bahan perintang. Pemakaian kain putih dimaksudkan agar hasil celupan mempunyai warna yang cemerlang dan bersih di samping dapat dicelupkan pada semua warna. Tentu saja dalam hal ini kain warna selain putih pun dapat dipakai, selama warna dasar yang ada sudah dirancang sebagai salah satu warnanya. Kelemahannya adalah bahwa kita tidak akan

Page 30: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Kualitas kain mori yang digunakan dalam membuat batik sangat

menentukan baik buruknya kain batik yang dihasilkan. Selain itu juga akan

mempengaruhi harga dari batik tersebut.

b. Lilin Batik atau Malam

Menurut Widodo (1983: 10) lilin batik adalah bahan yang dipakai

untuk menutup permukaan kain menurut motif batik, sehingga permukaan

yang tertutup tidak terkena warna yang diberikan pada kain. Menurut

Kurniadi (1996: 14-16) lilin batik atau malam batik merupakan campuran

dari berbagai bahan, yaitu :

1) Malam Tawon

kain, tahan lama, tidak mudah mengelupas, mudah lepas apabila

dalam titik leleh(59ºC). Lilin tawon atau liin konte biasanya untuk

campuran pembuatan lilin kualitas baik (lilin klowong).

2) Gondorukem

Gondorukem disebut juga gondo, songka, harpus atau harar.

Gondorukem terdiri dari beberapa jenis, yaitu gondorukem Amerika,

gondorukem Hongkong, gondorukem Aceh dan gondorukem

Pekalongan. Pemberian gondorukem pada lilin adalah agar lilin batik

menjadi lebih keras dan tidak mudah membeku, karena sifat

gondorukem setelah mencair (pada titik leleh 70º-80ºC) lebih mudah

menembus pori-pori kain, sehingga sangat baik untuk perintang

warna.

3) Damar atau Damar Mata Kucing

Damar atau damar mata kucing adalah getah pohon damar yang

diguakan sebagai campuran lilin batik agar lilin batik membentuk

garis-garis lilin yang baik melekat pada kain dan sukar meleleh.

Page 31: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

4) Parafin

Parafin sering disebut lilin pecah. Parafin berwarna putih dan agak

kuning muda. Pemakaian parafin pada lilin batik agar lilin batik

mempunyai daya tahan tembus basah dan mudah dilorod.

5) Micro Wax

Micro wax atau lilin micro adalah jenis parafin yang lebih halus,

berwarna kuning muda, lemas (flexible) sehingga lilin batik menjadi

lemas atau ulet dan mudah lepas. Biasanya digunakan untuk campuran

lilin yang berkualitas baik, yaitu lilin klowong maupun lilin tembok.

6) Kendal

Kendal adalah lemak binatang. Biasanya diambil dari binatang lembu

atau kerbau. Kendal dipakai untuk campuran lilin batik dalam jumlah

kecil, tujuanya adalah agar lilin batik menjadi lemas dan mudah lepas

ketika dilorod.

Lilin atau malam yang digunakan untuk membatik berbeda dengan

malam atau lilin biasa. Malam untuk membatik mempunyai kadar cepat

menyerap pada kain, tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses

pelorodan (Aziz, 2010: 48). Djumena (1990: 2) berpendapat bahwa malam

adalah campuran dari antara lain parafin, lilin lebah, gondorukem, damar

mata kucing dan lemak hewan dengan perbandingan yang berbeda-beda

dari daerah satu dengan daerah lainya. Perbadingan bahan-bahan

pembuatan malam tersebut merupakan salah satu hal yang dapat

menentukan mutu batiknya, jadi setiap pengrajin batik memiliki

perbandingan yang berbeda-beda.

Menurut Sumintarsih (dalam Jantran, 2009: 692) malam dapat

dibedakan menjadi 2, yaitu malam alam yang terbuat dari sarang lebah dan

malam buatan, malam buatan pabrik. Menurut fungsinya, malam dapat

dibedakan menjadi:

Page 32: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1) Malam tembokan

Malam tembokan warnanya agak coklat dan agak kental. Malam ini

biasanya digunakan untuk menutup blok warna putih, maka malam

yang digunakan adalah malam putih dan malam kuning serta keplak.

2) Malam carik

Malam carik warnanya agak kekuningan dan mempunyai sifat yang

lentur serta tidak mudah retak. Malam ini memiliki kualitas yang

bagus, oleh sebab itu malam ini sering digunakan dalam pembuatan

batik tulis halus.

3) Malam gambar

Malam gambar warnanya kuning pucat dan memiliki sifat mudah

retak, oleh sebab itu malam ini dipakai untuk menimbulkan efek

pecah-pecah atau retakan pada batik.

4) Malam biron

Malam ini warnanya coklat dan digunakan untuk menutup warna biru.

c. Pewarna Batik

banyak yang menggunakan bahan-bahan pewarna alami, khususnya dari tumbuh-tumbuhan ya (Kurniadi, 1996: 16)

Pewarna batik alami biasanya berasal dari tumbuh-tumbuhan yang

diproses secara tradisional. Zat warna tersebut biasanya diambil atau

terbuat dari akar, batang, kulit kayu, daun dan bunga. Namun sekarang

pewarna yang digunakan dalam pewarnaan batik tidak hanya

menggunakan pewarna alami saja, tetapi juga menggunakan pewarna

buatan atau sintetis. Pewarna sintetis tersebut antara lain adalah Naptol,

Remazol dan Indigosol.

Page 33: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Pengrajin batik untuk sekarang banyak yang beralih menggunakan

bahan pewarna sintetis, karena menggunakan pewarna sintetis dapat

dipakai secara langsung dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk

mengolahnya, selain itu dari segi harga, harga bahan pewarna alam lebih

mahal dibandingkan dengan harga pewarna sintetis.

5. Alat Membatik

Perlengkapan yang digunakan dalam membuat batik tulis adalah peralatan

yang sifatnya tradisional dan khas, walaupun sekarang mengalami

penyempurnaan baik bentuk dan kualitas bahan namun manfaat atau fungsinya

tetap sama. Adapun peralatan yang digunakan dalam pembuatan batik tulis

diantaranya adalah:

a. Canting

Canting merupakan salah satu produk budaya yang perannya

sangat penting dalam proses membatik, khususnya untuk batik tulis.

Karena batik tulis memang membutuhkan canting dalam proses

pembuatanya.

Canting adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau

mengambil cairan. Canting untuk membatik adalah alat kecil yang terbuat

dari tembaga dan bambu sebagai penggangannya yang mempunyai sifat

lentur dan ringan (Aziz, 2010: 47). Menurut Sumintarsih (dalam Jantran,

2009: 692), canting adalah alat untuk mewadahi malam panas yang dibuat

dari bahan tembaga agar dapat menahan panas lebih lama sehingga malam

dalam canting tahan lama mencairnya. Canting merupakan alat untuk

melukis pada waktu membatik kain (Soekamto, 1994: 23), Riyanto (1995:

7) berpendapat canting adalah alat pokok untuk membatik yang dapat

menentukan kriteria suatu hasil kerja apakah bisa batik atau bukan batik.

Awalnya canting terbuat dari bahan tempurung kelapa, namun

seiring perkembangan zaman bahan pembuatan canting juga semakin

berkembang. Saat ini canting yang terbuat dari bahan tempurung kelapa

sudah jarang ditemukan, para pengrajin sekarang lebih memilih

Page 34: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

menggunakan canting yang terbuat dari bahan tembaga. Bahkan sekarang

ini sudah ada canting yang lebih modern, yaitu canting yang menggunakan

listrik.

Canting terdiri dari beberapa bagian yaitu (Soekamto, 1994: 24-25) :

a) Badan canting

Badan canting disebut

Fungsi dari badan canting ini adalah untuk menyimpan atau menaruh

malam cair guna membatik kain.

b) Paruh canting

Paruh canting berbentuk melengkung, ketika membatik malam yang

cair akan keluar dari lubang paruh canting.

Besar kecil dan jumlah cucuk atau carat dapat diuraikan sebagai

berikut (Kurniadi, 1996: 18) :

1) Berdasarkan besar kecil cucuk, yaitu :

a) Cucuk besar

b) Cucuk sedang

c) Cucuk kecil

2) Berdasarkan jumlah atau banyaknya cucuk, yaitu :

a) Cucuk canting cecekan

Cucuk canting cecekan adalah tunggal. Fungsinya untuk membuat

garis-garis, cecek atau titik.

b) Cucuk canting loran

Canting ini bercucuk dua dengan posisi berjajar diatas dan

dibawah. Fungsinya untuk membuat garis-garis sejajar atau garis

rangkap.

c) Cucuk canting telon

Canting ini memiliki cucuk tiga buah yang berjajar dari atas ke

bawah dan berfungsi untuk membuat garis dengan cepat, cecekan

Page 35: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

sebagai pengisi bidang yang kosong. Disamping cucuk telon

adapula canting yang memiliki cucuk lebih dari tiga.

3) Berdasarkan kegunaannya, yaitu :

a) Canting reng-rengan

Canting ini memiliki fungsi untuk membuat batikan pertama kali

sebelum dikerjakan lebih lanjut. Reng-rengan merupakan

kerangka pola sehingga saat pengerjaannya disebut ngrengreng.

b) Canting isen

Canting ini memiliki fungsi untuk mengisi atau membatik bidang

kosong, setelah pelaksanaan ngrengreng. Canting ini biasanya

bercucuk kecil.

c) Ekor canting

Ekor canting terletak di bagian belakang badan canting. Ekor

tangkainya.

d) Tangkai canting

Tangkai canting terbuat dari bahan kayu yang sangat lunak dan

sering .

b. Gawangan

Gawangan biasanya terbuat dari bambu atau kayu jati, bentuknya

dua batang bambu bulat melintang dengan empat kaki dan gunanya adalah

untuk meletakkan (sampiran) mori atau kain yang akan dibatik (Widodo,

1983: 7). Fungsi dari gawangan menurut Aziz (2010: 43) adalah untuk

menggantungkanatau menyangkutkan serta membentangkan kain mori

sewaktu akan dibatik dengan canting.

Kurniadi (1996: 19) mengemukakan:

gawangan ini haruslah kuat dan ringan, karena disamping dipindah-

Page 36: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

pindah gawangan juga untuk menyangga kain yang disampirkan atau dibentangkan di atasnya yang relatif

c. Kompor

alat pemanas lilin batik atau malam, karena membatik biasanya

menggunakan peralatan yang sifatnya tradisional. Penggunaan Anglo ini

dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan untuk menjaga nyala api agar api

tetap stabil. Pengrajin batik sekarang lebih suka menggunakan kompor,

alasanya penggunaan kompor lebih mudah dikendalikan dari pada

penggunaan anglo (Kurniadi, 1996: 19). Kompor yang digunakan untuk

membatik ini ukuranya kecil, tidak seperti yang biasa digunakan untuk

memasak.

d. Wajan

Wajan adalah alat yang digunakan untuk mencairkan malam atau

lilin batik, wajan bisa dibuat dari logam atau tanah liat (Riyanto, 1993: 8).

Wajan yang digunakan oleh pengrajin batik pada masa lalu adalah wajan

yang terbuat dari tanah liat, hal tersebut dikarenakan tangkai pada

wajannya tidak panas, hanya saja proses pemanasanya agak lambat. Wajan

yang digunakan disini adalah wajan kecil atau wajan yang khusus untuk

membatik.

e. Bak Celup

Bak celup diperuntukkan untuk

memberi warna pada kain dengan jenis warna tertentu, sehingga besar

kecil bak celup serta jumlah bak celup disesuaikan dengan kebutuhan.

Yang perlu diperhatikan didalam penyediaan bak celup adalah bak celup

tersebut kuat atau tidak bocor dan, dapat menampung kain yang dicelup .

Page 37: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

f. Ketel atau Panci

Ketel atau panci ini biasanya terbuat dari logam yang berfungsi

untuk menghilangkan lilin batik atau malam dengan cara kain direbus

dengan air dan diberi abu soda secukupknya (Kurniadi, 1996: 20). Ketel

atau panci yang digunakan harus memiliki ketebalan yang cukup dan besar

sesuai dengan jumlah kain yang akan dilorod.

6. Langkah-langkah Membatik

Dalam pembuatan batik tulis harus melalui beberapa tahapan, tahapan-

tahapan tersebut adalah sebagai berikut (Kurniadi,1996: 24) :

a. Tahap persiapan

Dalam tahap persiapan ini juga terbagi dari beberapa tahap.

Tahapan-tahpan tersebut adalah:

1) Memotong mori

dibatik maka kain ini harus dipotong sesuai dengan dengan ukuran

yang diperlukan. Setelah kain dipotong ujung-ujung kain tersebut

dijahit (diplipit) supaya benang-benang yang paling tepi bekas

potongan tidak lepas ( Sewan Susanto, 1980: 6)

2) Mencuci

ngirah

tujuan agar kandungan kanji yang terdapat pada mori hilang. Cara

menghilangkan kanji tersebut, kain direndam semalaman dalam air

(Sewan Susanto, 1980: 6). Untuk mendapatkan kualitas kain yang

lebih bagus lagi kain harus

3) Menganji mori

Menganji mori memiliki tujuan agar lilin batik tidak terlalu meresap

pada pori-pori kain, sehingga pada saat proses nglorod lilin batik

Page 38: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

mudah dihilangkan. Pemberian kanji pada kain adalah setelah proses

ngloyor dan pemberian kanjinya tipis-tipis.

4) Ngempleng

Ngempleng adalah cara tradisional dan khas dalam tahap persiapan

sebelum membuat batik, yaitu mori yang telah dikanji (setelah kering)

untuk memudahkan daya serap warna pada kain.

b. Tahap pelekatan atau pemberian lilin pada kain

Kurniadi Agar bagian-bagian

tertentu tidak terkena warna, maka diperlukan perintang terhadap warna,

yaitu dengan cara pemberian lilin batik. Pemberian lilin batik dapat

dilakukan bertahap, yaitu tahap awal ngrengreng sampai tahap akhir

sebelum dilorod

Dalam tahap pelekatan atau pemberian lilin pada kain juga terdapat

beberapa langkah, yaitu:

1) Membatik kerangka

Membatik kerangka adalah proses awal pemberian lilin pada kain

sesuai dengan motif yang sudah ditentukan. Biasanya dalam tahap ini

menggunakan canting yang bercucuk sedang.

2) Ngisen-ngiseni

Ngisen-ngiseni adalah memberi isen (isi) pada tempat tertentu. Selain

memberikan isen-isen dalam proses ini juga berlangsung proses

tertentu agar nantinya kain yang di blok dengan lilin tersebut tetap

berwarna putih.

3) Nerusi

Nerusi adalah proses pelekatan lilin dengan mengikuti batikan yang

telah dikerjakan namun dari sebalik kain (hingga lilin atau malam

pada kain dapat dibuat bolak-balik).

Page 39: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

4) Nemboki

Nemboki adalah menutupi bagian tertentu dengan menggunakan lilin

atau malam (biasanya pada bagian yang luas) agar tidak terkena

warna. Dalam proses ini biasanya menggunakan canting cucuk besar

atau bisa menggunakan kuas.

5) Penyempurnaan akhir pemberian lilin

Dalam proses ini tujuanya adalah untuk menyempurnakan cantingan

pada kain yang mungkin dirasa kurang sempurna.

c. Tahap pewarnaan batik

Menurut Sewan Susanto (1980: 8-9) ada beberapa macam cara

pewarnaan pada pembuatan kain batik, antara lain adalah:

1) Medel

Medel adalah memberi warna biru tua pada kain setelah kain selesai

dicanting. Untuk kain sogan kerokan maka medel adalah warna

pertama yang diberikan pada kain. Medel ini dilakukan dengan cara

dicelup.

2) Celupan warna dasar

Tujuan pemberian warna dasar adalah agar warna dasar berikutnya

tidak berubah atau tidak tetumpangan warna lainya.

3) Menggadung

Menggadung adalah menyiram kain batik dengan larutan zat warna.

Caranya adalah kain dibentangkan pada papan atau meja kemudian

disiram dengan zat warna, dengan cara ini akan menghemat zat warna

tetapi hasilnya kurang merata.

4) Coletan atau dulitan

Pewarnaan dengan cara coletan atau dulitan adalah memberi warna

pada kain batik dengan zat warna yang dikanvaskan atau dilukiskan

Page 40: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

dimana daerah yang diwarnai itu dibatasi oleh garis-garis lilin,

sehingga warna tidak meluas kedaerah yang lainya.

5) Menyoga

Menyoga adalah memberi warna pada kain batik. Menyoga kain batik

ini biasanya dilakukan pada akhir.

d. Tahap penghilangan lilin dan finishing

Penghilangan lilin atau malam batik dilakukan untuk mendapatkan

corak atau gambar pada kain agar terbuka atau tidak tertutup malam,

dengan cara sebagai berikut (Kurniadi, 1996: 28-29) :

1) Menghilangkan sebagian lilin atau malam batik

yaitu menggaruk lilin pada kain dengan menggunakan pisau atau

palet.

2) Menghilangkan keseluruhan lilin atau malam batik

Cara untuk menghilangkan malam keseluruhan adalah dengan proses

perebusan air dalam keadaan mendidih dan ditambahkan ± 10 gram

bubuk soda untuk 1 liter air.

Page 41: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Won

ogir

en

berikut ini adalah struktur proses dalam pembuatan batik, yaitu:

Kain

Diloyor

Dikemplong

Batik Tulis

Dipola

Dibatik Bolak balik

Ditembok Bolak balik

Batik Cap

Dicap Bolak balik

Sama Batik Tulis

Klasik Colet Kelengan Laseman

Finishing

Dilorod

Warna Soga

Dibironi Bolak balik

Dilorod

Warna Biru

Ditutup M. Gambar

Finishing

Dilorod

Warna Dasar

Di Drik/ T.K

Dicolet

Finishing

Dilorod

Warna Soga

Dipukuli

Finishing

Dilorod

Warna Dasar

Warna Soga

Warna Muda

Dilorod

Warna Dasar

(Remekan)

Gambar 2.1. Bagan Proses Batik (Sumber. Riyanto, 1995: 24)

Page 42: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

7. Motif Batik

Sebagaimana kita ketahui bahwa proses pembuatan batik tidak hanya

berangkat dari ruang kosong belaka. Kalau kita beranggapan bahwa batik

hanyalah sebuah seni melukis di atas kain, tanpa memiliki makna apapun, maka

pemikiran tersebut salah dan perlu diluruskan kembali. Pada dasarnya, dari setiap

coretan di atas kain mori, batik memiliki filosofi tersendiri, tergantung siapa dan

apa tujuan dari sang pembatik. Dalam proses pembuatan batik tulis, batik tersebut

melambangkan kesabaran pengrajinya karena hiasan dibuat dengan teliti dan

melalui proses yang panjang. Untuk kesempurnaan motif pada batik menyiratkan

ketenangan dari pengrajinya.

Motif batik pada masyarakat Jawa merupakan salah satu kelengkapan

hidup yang mempunyai kandungan simbolik yang terkait denga hal-hal spiritual

guna memberi semangat dan harapan kebahagiaan di masa mendatang (Kurniadi,

1996: 65). Motif- motif batik pada umunya mempunyai dua macam keindahan,

yaitu keindahan visual dan keindahan filosofis. Keindahan visual adalah rasa

indah yang diperoleh karena perpaduan yang harmoni dari susunan bentuk dan

warna melalui penglihatan atau panca indera, sedangkan keindahan filosofi adalah

rasa indah yang diperoleh karena susunan arti dari sebuah lambang ornamen-

ornamen yang membuat gambaran sesuai dengan paham yang dimengerti (Sewan

Susanto dalam Indriani, 2006: 15).

Menurut Kurniadi (1996: 66) motif batik adalah kerangka gambar yang

mewujudkan batik secara keseluruhan, motif disebut pula corak batik atau pola

batik. Menurut unsur-unsurnya motif batik dibagi menjadi dua bagian yang utama,

yaitu:

a. Ornamen motif batik

Ornamen motif batik terdiri dari motif utama dan motif tambahan.

Ornamen utama adalah suatu ragam hias yang menentukan dari pada

motif tersebut, dan pada umumnya ornamen utama memiliki arti.

Ornamen tambahan tidak mempunyai arti dalam pembentukan motif dan

berfungsi sebagai pengisi bidang.

Page 43: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Isen motif

Isen motif berupa titik-titik, garis-garis, gabungan titik dan garis

ayng berfungsi untuk mengisi ornamen-ornamen dari motif atau pengisi

bidang diantara ornamen-ornamen tersebut. Berikut bentuk-bentuk isen:

No. Nama Isen Bentuk Isen Keterangan Arti 1. Cecek cecek

Titik titik

2 Cecek pitu

Titik tujuh

3 Sisik melik

Sisik bertitik

4 Cecek sawut

Garis garis dan titik

5 Cecek sawut daun

Garis garis menjari dan titik titik

6 Herangan

Gambaran pecahan yang berserakan

7 Sisik

Gambaran sisik

8 Gringring

Pranatapan

9 Sawut

Bunga berjalur

10 Galuran

Seperti galar

Page 44: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Rambutan atau rawan

Seperti rambut atau air rawa

12 Sirapan

Gambaran atap dari sirap

13 Cacah gori

Seperti gori dicacah

Gambar 2.2. Isen-isen motif

(Sumber. Kurniadi, 1996: 76) Tetapi sering kali kita menemukan sebuah motif yang sulit dibedakan

antara ornamen utama dan mana ornamen tambahan, sehingga hanya mempunyai

susunan yang indah saja dan tidak mempunyai jiwa yang mendalam (Sewan

Susanto dalam Kurniadi, 1996: 66).

Kurniadi (1996: 68-69) menyebutkan terdapat dua golongan motif batik,

yaitu:

1) Kelompok motif dengan ornamen geomentris

Ornamen motif geometris antara lain adalah sebagai berikut:

a) Motif Banji

Motif banji dibuat berdasarkan ornamen swastika yang dihubungkan

satu dan lainnya dengan menggunakan garis-garis. Motif banji

termasuk motif klasik yang jarang ditemukan pada kain batik

sekarang, pada dasarnya motif banji berupa ornamen Swastika yang

disusun dan digabungkan satu dengan yang lainya hingga menjadi

suatu kesatuan yang rapi. Nama motif banji ada berbagai macam di

antaranya adalah Bani Guling, Banji Bengkok, Banji Kacip dan Banji

Kerton(http://cantingbatik.wordpress.com/2009/12/21/golongan-

motif-banji/).

Page 45: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

b) Motif Ganggeng

Ganggeng sendiri memiliki arti yaitu ganggang laut (alga), dalam

batik ini mengandung falsafah yang mana tumbuhan ganggang yang

lemah lembut di dalam air berperan untuk melindungi hewan-hewan

kecil laut dari predator dan penunjang kehidupan sebagai bahan

pangan manusia (ikan) ( http://sanggarbatikkatura.com/motif-batik-

pesisiran-ganggeng ). Motif ganggeng hampir mirip dengan motif

ceplokan karena sepintas kelihatan sama, yang membedakan adalah

adanya isen pada motif ganggeng berupa isen garis-garis yang

panjangnya tidak sama (Kurniadi, 1996: 68).

c) Motif Anyaman

Motif Anyaman juga disebut motif nitik. Motif nitik adalah motif-

motif yang tersusun oleh garis-garis putus, titik-titik dan variasinya

menyerupai motif pada anyaman sehingga sering juga disebut motif

anyaman ( http://cantingbatik.wordpress.com/2009/12/21/golongan-

motif-nitik-dan-anyaman/ ).

d) Motif Lereng

Mengacu pada baris diagonal pola di antara motif parang. Selain itu,

banyak pola-pola yang hanya baris dari garis-garis diagonal sempit

yang dipenuhi dengan seluruh array dari pola-pola yang kecil(

http://batikcity.com/motif-batik-lereng/ ).

2) Kelompok motif dengan ornamen non geometris

Motif tradisional di Indonesia paling banyak menampilkan ornamen

tumbuhan-tumbuhan, meru, burung atau lorloran, serta binatang yang tersusun

geometris. Golongan ini disebut semen (Sewan Susanto dalam Kurniadi, 1996:

68).

Ornamen-ornamen pokok dalam motif batik adalah sebagai berikut (Sewan

Susanto, 1980: 261-278) :

Page 46: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

a. Meru

Meru merupakan gambaran dari gunung yang dilihat dari samping,

dalam perwujudanya motif meru ini merupakan suatu lambang dalam

paham Jawa Kuno yaitu sebagai bumi dan tanah.

Gambar 2. 3. Ornamen Meru

Meru menjadi dasar dari suatu gambaran yang menggelombang

Gambar 2.4. Ornamen Meru Susunan tiga meru dihias dan digabung dengan semacam

daun

Page 47: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b. PohonHayat

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa Kuno pohon hayat merupakan

suatu lambang dari kehidupan, begitu pula dalam kepercayaan Hindu,

terbukti dengan adanya hiasan pohon hayat di candi prambanan.

Gambar 2.5. Ornamen Pohon hayat Pohon hayat digambarkan dengan bentuk yang unik

dan sobrah banyak.

Gambar 2.6. Ornamen Pohon hayat Bentuk pohon hayat yang sederhana digabung dengan

meru.

Page 48: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

c. Tumbuhan

Ornamen tumbuhan digambarkan dengan cara penyederhanaan bentuk

tanpa meninggalkan ciri khas aslinya, biasanya dapat digambarkan secara

utuh maupun diambil bagian-bagian tertentu saja, misalnya daun, bunga

atau kuncupnya saja.

Gambar 2.7. Ornamen Tumbuhan

Ornamen tumbuhan digambarkan dalam bentuk lung-lungan.

Gambar 2.8. Ornamen Tumbuhan Motif batik capit urang. Ornamen tumbuhan yang

diubah berbentuk seperti kaki udang atau capit.

Page 49: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

d. Garuda

Garuda merupakan makhluk berupa burung khayalan yang

melambangkan suatu sifat perkasa atau titisan Dewa Wisnu.

Gambar 2.9. Ornamen Garuda

Garuda digambarkan dengan dua sayap, sayap berbentuk sayap tertutup

Gambar 2.10. Ornamen Garuda Suatu gambaran bahwa sayap garuda merupakan

bagian dari semacam burung, kadang-kadang kepala burung berupa kepala naga atau kepala raksasa

Page 50: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

e. Burung

Ornamen burung sering dipakai dalam ornamen pokok maupun

ornamen pengisi.

Gambar 2. 11. Ornamen Burung Bentuk ornamen burung sederhana, tipe burung merak

.

Gambar 2. 12. Ornamen Burung

Ornamen bentuk burung yang unik, tipe burung phoenix.

Page 51: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

f. Bangunan

Ornamen bangunan biasanya menggambarkan bentuk rumah yang

mempunyai bentuk seperti pembagian dalam susunan candi, yaitu kaki,

tubuh dan atap, selain itu ornamen bangunan juga menggambarkan

bangunan yang keramat.

Gambar 2. 13. Ornamen Bangunan Ornamen bangunan bertingkat dua dan beruntaian

dibagian bawah

Gambar 2. 14. Ornamen Bangunan Ornamen bangunan bertingkat dua tetapi hiasan

sampingnya menonjol kebawah

Page 52: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

g. Lidah Api Menurut paham Jawa kuno ornamen lidah api melambangkan

kekuatan sakti, sebagai salah satu unsur bumi (bumi, banyu, geni, angin)

Gambar 2. 15. Ornamen Lidah api Ornamen lidah api bagian dari bentuk cemukiran atau

modang.

Gambar 2. 16. Ornamen Lidah api Ornamen lidah api biasanya terdapat pada motif batik

semen rama

Page 53: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

h. Naga

Naga adalah khayalan ular besar. Naga didalam perwujudanya

melambangkan dunia bawah, air, bumi dan yoni.

Gambar 2. 17. Ornamen Naga Bentuk naga kepala raksasa dan berjambul.

Gambar 2. 18. Ornamen Naga Ornamen naga dengan kepala raksasa bermahkota,

bersayap dan punya dua kaki.

Page 54: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

i. Binatang Binatang yang digambarkan dalam ornamen ini biasanya Lembu,

Kijang, Gajah, Singa atau Harimau. Binatang tersebut digambarkan dalam

bentuk-bentuk yang aneh atau khayal.

Gambar 2. 19. Ornamen Binatang

Bentuk binatang muka menggambarkan lembu dan kepala berjambul.

Gambar 2.20. Ornamen Binatang Bentuk binatang kepala bertanduk cabang, seperti

kijang.

Page 55: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

j. Kupu-kupu

Ornamen kupu-kupu bentuknya seperti kupu-kupu yang biasanya

digambarkan penampang dari sebelah atas punggung pada keadaan

terbang. Kupu-kupu disini juga digambarkan dalam bentuk khayal atau

aneh.

Gambar 2. 21. Ornamen Kupu-kupu Bentuk ornamen menyerupai kupu bersayap lar (sayap

garuda) dan berekor seperti daun.

Gambar 2. 22. Ornamen Kupu-kupu Ornamen bentuk binatang dengan sayap berkatup ke

depan dan ke belakang.

Page 56: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

k. Pengisi

Ornamen pengisi atau pendukung berfungsi sebagai pengisi bidang

untuk memperindah motif secara keseluruhan. Bentuk ornamen ini lebih

kecil dan sederhana.

Gambar 2. 23. Ornamen Pengisi Ornamen pengisi bentuk burung

Gambar 2. 24. Ornamen Pengisi

Ornamen pengisi bentuk rangkaian kuncup

Page 57: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Pada sisi yang lain, corak batik tertentu dipercaya memiliki kekuatan gaib

dan hanya boleh dikenakan oleh kalangan orang tertentu pula. Misalnya, motif

parang yang melambangkan kekuatan dan kekuasaan, kain ini biasanya hanya

boleh dikenakan oleh para penguasa dan kesatria (Aziz, 2010: 33). Batik jenis ini

harus dibuat dengan ketenangan dan kesabaran yang tinggi. Sebab, kesalahan

dalam proses pembatikan dipercaya akan menghilangkan kekuatan yang ada

dalam batik tersebut.

Selain proses pembuatan batik yang penuh dengan makna filosofis, corak

batik juga merupakan simbol-simbol penuh makna yang memperlihatkan cara

berpikir masyarakat pembuat batik tersebut. Misalnya, corak yang terdapat pada

batik Madura melambangkan ciri khas dan watak masyarakat Madura, begitu pula

dengan daerah-daerah yang lainya. Berikut beberapa motif batik beserta

filosofinya (http://beritahariankita-sejarahfilosofibatik.blogspot.com/) :

1. Motif Batik Kawung

Gambar 2. 25. Motif Batik Kawung

Biasanya kain batik motif kawung dipakai oleh raja dan keluarga

dekatnya sebagai lambang keadilan dan keperkasaan. Makna dari empat

bulatan dengan sebuah titik pusat melambangkan raja yang didampingi

oleh para pembantunya.

Page 58: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

2. Motif Batik Truntum

Gambar 2. 26. Motif Batik Truntum

Kain dengan motif truntum biasanya dipakai oleh orang tua

pengantin dalam upacara pernikahan. Truntum berarti menuntun.

Diharapkan si pemakai atau orang tua mempelai mampu memberikan

petunjuk dan contoh kepada putra putrinya untuk memasuki kehidupan

baru berumah tangga yang penuh dengan dinamika kehidupan.

3. Motif batik Parang

Gambar 2. 27. Motif Batik Parang Rusak Barong

Motif batik parang rusak barong menggambarkan senjata dan

kekuatan. Dipercaya bagi ksatria yang menggunakan batik ini bias

berlipat kekuatanya.

Page 59: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

4. Motif Batik Sido Mukti

Gambar 2. 28. Motif Batik Sido Mukti

Motif batik Sido Mukti biasanya digunakan dalam upacara

pernikahan. Motif ini memiliki filosofi suatu harapan selalu dalam

kecukupan dan kebahagiaan.

5. Motif Batik Ciptoning

Gambar 2. 29. Motif Batik Ciptoning

Motif batik Ciptoning biasanya digunakan sebagai kain panjang.

Filosofi yang terkandung dalam motif ini adalah diharapkan

pemakainnya menjadi orang yang bijak dan mampu memberi petunjuk

ke jalan yang benar.

Page 60: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

6. Motif Batik Tambal

Gambar 2. 30. Motif Batik Tambal

Motif batik Tambal biasanya digunakan sebagai kain panjang.

Makna yang terkandung dalam motif ini adalah ada keprcayaan bila

orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut, maka orang tersebut

akan cepat sembuh, karena Tambal artinya menambah semangat baru.

7. Motif Batik Nggrompol

Gambar 2. 31. Motif Batik Grompol

Sumber.(http://batikcity.com/motif-grompol/)

Motif Grompol adalah desain khas Yogya. Biasanya kain motif

batik ini dipergunakan untuk upacara pernikahan. Grompol, yang

berarti berkumpul bersama melambangkan datang bersama-sama, atau

Page 61: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

kebersamaan, seperti keberuntungan, kebahagiaan, anak, dan kehidupan

pernikahan yang harmonis.

8. Motif Batik Pekalongan

Gambar 2. 32. Motif Batik Tulis Pekalongan

Sumber. (http://batikcity.com/batik-tulis-pekalongan/)

Batik Tulis Pekalongan ini dibuat untuk memenuhi selera dari

kaum muda, warna-warna berani dengan corak yang ekspresif menjadi

Batik Tulis ini cocok dipakai untuk bergaya santai maupun acara-acara

formal.

9. Motif BatikGedog

Gambar 2. 33. Motif Batik Gedog

Sumber.(http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/30/291/si_jarik_cantik)

Page 62: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Motif batik Gedog adalah salah satu motif batik Daerah Tuban.

Warna batik Gedog agak kegelap gelapan. Motif batik ini didominasi

motif burung dan bunga. Motif batik Gedog yaitu panjiori, kenongo

uleran, ganggeng, panji krentil, panji serong, dan panji komang. Tiga

motif terakhir dahulu hanya dipakai oleh pangeran dan batik motif panji

krentil berwarna nila diyakini dapat menyembuhkan penyakit.

10. Motif Batik Kraton

Gambar 2. 34. Motif Batik Kraton

Sumber.(http://forum.kompas.com/nasional/30459-macam-macam-batik-di-indonesia.html )

Batik Kraton merupakan awal mula dari semua jenis batik yang

berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi

hidup.Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-

pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya

Parang Barong, Parang Rusak termasuk Udan Liris, dan beberapa

motif lainnya

Page 63: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

B. KERANGKA BERPIKIR

Identifikasi Batik Secara Luas

Latar Belakang Masalah

Sejarah, alat, bahan, proses dan motif

Perusahaan Batik Ismoyo

Pengrajin

Proses

Hasil Karya (Produk)

Pemasaran

Konsumen

Pendesain

Batik Tulis

Page 64: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian sebaiknya ditentukan ruang lingkup penelitianya, seperti

yang dikemukakan oleh P. V. Young, Mely G (dalam Burhan Bungin, 1991: 44-

45)

penelitian, yaitu (1) Maksud dan perhatian si peneliti, (2) Bahan yang ada

mengenai masalah atau fenomena bersangkutan, (3) Rumitnya anggapan-

anggapan dasar atau asumsi-asumsi yang sudah dirumuskan, (4) Penelitian

lapangan yang sudah dilakukan selain diperlukan batas ruang lingkup, kegiatan

penelitian perlu juga adanya penegasan setting penelitian.

Merujuk pendapat di atas dan dengan pertimbangan-pertimbangan sesuai

dengan tujuan penelitian, penelitian ini dilaksanakan pada Perusahaan Batik

Ismoyo milik Bapak Marjiyanto yang beralamatkan di Dukuh Butuh, Rt. 07 Desa

Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen dan dilaksanakan selama kurun

waktu 3 bulan, yakni bulan Juni 2012 sampai bulan Agustus 2012.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu

penelitian yang menghasilkan data-data berupa kata-kata atau lisan maupun

gambar dari orang (informan) maupun peristiwa yang sedang diamati (Moleong,

1988:7).

Menurut pendapat Bogdan dan Taylor, metodologi kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (dalam Moleong, 1988: 7).

-bagian yang sedang diteliti

akan lebih jelas jika diamati dalam proses (Bogdan dan Biklen dalam Moleong,

1988:7).

46

Page 65: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal

terpancang (embedded research) sesuai dengan pendapat Sutopo (2002:112)

Penelitian terpancang merupakan suatu langkah sebelum melakukan

penelitian harus memilih dan membentuk variabel yang menjadi fokus utamanya

namun tetap terbuka dengan sifat interaktif dan menentukan variabel

Dalam penelitian ini memiliki obyek tunggal yaitu Perusahaan Batik

Ismoyo, maka strategi penelitian menggunakan strategi tunggal terpancang,

disebut dengan tunggal terpancang karena penelitian ini akan dilaksanakan pada

satu lokasi saja dan sebelum dilaksanakan penelitian sudah direncanakan, apa

yang diteliti dibatasi pada rumusan masalah yang menjadi obyek kajian.

C. Sumber Data

sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan

memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan

kekayaan data atau informasi yang diperoleh, semenarik apapun suatu

permasalahan atau topik penelitian jika sumber datanya tidak tersedia, maka

penelitian tersebut tidak aka nada artinya karena tidak akan bisa diteliti dan

Lofland (dalam Moleong, 1988: 112)

dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-

adalah:

1. Informan

manusia (narasumber) sangat penting perananya Karena informan sabagai

individu yang memiliki informasi. Peneliti wajib mamahami beragam peran

dan ketertlibatanya dalam kemungkinan akses informasi yang dimilikinya

sesuai dengan kebutuhan penelitian yang akan dilaksanakan. Kesalahan dalam

pemilihan informan dapat berakibat fatal yang dapat mempersulit proses

Page 66: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

dilaksanakan ini adalah Bapak Marjiyanto selaku pemilik Perusahaan Batik

Ismoyo, beberapa karyawan diperusaahan tersebut dan beberapa masyarakat

yang tinggal disekitar perusahaan.

2. Tempat dan Peristiwa

Tempat yang merupakan sasaran dari penelitian juga merupakan salah

satu jenis sumber data yang sangat penting bagi peneliti, disini peneliti bisa

menggali lewat sumber lokasinya baik yang merupakan tempat maupun

lingkunganya. Tempat yang akan dijadikan sumber data dalam penelitian ini

adalah pada Perusahaan Batik Ismoyodi Dukuh Butuh, Rt. 07 Desa Gedongan

Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen.

Dari pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui

proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan secara

langsung. Peristiwa yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah

segala aktivitas yang dilakukan oleh karyawan di Perusahaan Batik Ismoyo.

3. Dokumentasi

Sumber data dari dokumentasi juga merupakan sumber data yang penting

dalam sebuah peristiwa. Dokumentasi yang akan digunakan dalam penelitian

ini berupa karya (produk batik tulis) yang diproduksi oleh Perusahaan Batik

Ismoyo.

4. Kepustakaan

Kepustakaan sebagai sumber data tambahan yaitu berupa buku-buku yang

berkaitan dengan penelitian untuk menunjang kelengkapan data.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian data sangat diperlukan, untuk mendapatkan data

diperlukan cara atau teknik pengumpulan data tertentu yang sesuai guna

mendapatkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

Page 67: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

1. Observasi

menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan

Observasi dapat dilakukan secara langsung

maupun tidak langsung. Pengamatan merupakan alat yang valid untuk

mengetes suatu kebenaran atas informasi yang didapat dari peneliti. Guba dan

Lincoln (dalam Moleong, 1988:135) berpendapat bahwa pengamatan dalam

penelitian kualitatif sebaiknya dimanfaatkan sebaik-baiknya, karena (1)

Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung, (2)

Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri,

kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada

keadaan yang sebenarnya, (3) Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat

peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional

maupun pengetahuan yang diperoleh oleh data, (4) Sering terjadi adanya

keraguan pada penelitian, dan jalan terbaik untuk mengecek kepercayaan data

tersebut ialah dengan jalan memanfaatkan pengamatan, (5) Teknik

pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang

rumit, dan (6) Pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.

Maka untuk mendapatkan data yang valid dan sesuai dengan kebutuhan

dalam penelitian perlu diadakan pengamatan secara langsung oleh peneliti

terhadap objek yang ada di lokasi penelitian, yaitu padaPerusahaan Batik

Ismoyo milik Bapak Marjiyantodi Dukuh Butuh, Rt. 07 Desa Gedongan

Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

tersebut dilakukan minimal dua pihak, yaitu pewawancara (interview) yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas jawaban itu (Moleong, 1988:135). Teknik dalam

wawancara pada umumya ada dua, seperti yang dikemukakan oleh Sutopo

(2002:58-59), pada umumnya ada dua jenis teknik wawancara yaitu teknik

Page 68: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

wawancara terstruktur adalah wawancara yang pertanyaannya dikendalikan

secara ketat dan berada ditangan pewawancaranya serta jawabanya berada

pada yang diwawancarai denganmengikuti pola piker pewawancaranya

(penelitinya) dan teknik wawancara tidak terstruktur atau wawancara

mendalam (in- depth interviewing) adalah wawancara yang pertanyaanya serta

jawabanya diserahkan atau berada pada orang yang diwawancarai.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini menggunakan

wawancara yang terstruktur dan wawancara yang tidak terstruktur, karena

dengan kedua teknik wawancara tersebut diharapkan dapat mendapatkan data

yang sesuai dengan rumusan masalah. Objek dalam wawancara ini adalah

Bapak Marjiyanto selaku pemilik Perusahaan Batik Ismoyo, beberapa

karyawan perusahaan dan beberapa warga yang tinggal disekitar perusahaan

tersebut.

3. Dokumentasi

Menurut pendapat Guba dan Lincoln (dalam Moleong, 1988: 161),

dokumentasi adalah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record yang

tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Record adalah

setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk

keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting.

Pengertian lain dari dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang

berhubungan dengan suatu peristiwa atau aktifitas tertentu. Ia merupakan

rekaman tertulis (tetapi juga berupa gambar atau benda peninggalan yang

berkaitan dengan suatu aktifitas atau peristiwa tertentu). Bila dokumen

merupakan catatan rekaman yang lebih bersifat formal dan terencana dalam

organisasi, ia cenderung disebut arsip. Namun keduanya dapat dinyatakan

sebagai rekaman atau sesuatu yang berkaitan dengan suatau peristiwa tertentu,

dan dapat secara baik dimanfaatkan sebagai sumber data dalam penelitian

(Sutopo, 2008:54).

Menurut Yin (dalam Sutopo, 2002: 69) mancatat dokumen sebagai

Content Analysis, dan yang dimaksudkan bahwa penelitian bukan sekedar

Page 69: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip, tetapi juga

tentang maknanya yang tersirat.

Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan adalah hasil karya atau

produk-produk batik tulis yang dihasilkan oleh Perusahaan Batik Ismoyo.

E. Teknik Sampling

Sampling atau cuplikan berkaitan dengan pembatasan jumlah dan jenis

dari sumber data yang akan digunakan dalam penelitian. Menurut pendapat

Sutopo (2002:55) teknik cuplikan merupakan suatau bentuk khusus atau proses

bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi. Dan

Moleong (1988:165) berpendapat:

Sampling dalam penelitian ialah untuk menjaring sebanyak mungkin

informan dari berbagai macam sumber dan bangunanya (constructions). Dengan demikian tujuanya bukanlah memusatkan diri pada apa adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan kedalam generalisasi. Tujuanya adalah untuk menerima kekhususanya yang ada kedalam ramuan konteks yang unik. Maksud dari kedua sampling adalah menggali informan yang akan manjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul

Sesuai dengan uraian diatas, maka teknik sampling dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling memiliki

kecenderungan peneliti memilih informan yang di anggap mengetahui informasi

dan permasalahanya yang mantap (Sutopo, 2002:56). Bahkan didalam

pelaksanaanya pengumpulan data pilihan informan dapat berkembang sesuai

dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (Patton dalam

Sutopo 2002:56).

Adapun sampling dalam penelitian ini adalah Bapak Marjiyanto selaku

pemilik perusahaan, karyawan perusahaan, beberapa warga yang tinggal disekitar

perusahaan dan beberapa pelanggan dari Perusahaan Batik Ismoyo.

F. Validitas Data

Pengujian data yang terkumpul apakah memiliki tingkat kebenaran atau

tidak, maka dilakukan pengecekan data yang disebut dengan validitas data.

Page 70: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Validitas data akan membuktikan apakah data yang diperoleh sesuai dengan apa

yang ada di lapangan atau tidak.

Menurut Nasution, validitas adalah membuktikan apa yang diamati oleh

peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan dan apakah

ada atau terjadi (dalam Utomo, 2006:23). Validitas data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Triangulasi Data

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh (Moleong, 1988: 178).

Menurut Bungin (2005:191-92) teknik triangulasi lebih mengutamakan

efektivitas proses dan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, triangulasi dapat

dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang digunakan

sudah berjalan dengan baik. Proses triangulasi dilakukan terus menerus

sepanjang proses pengumpulan data dan analisis data, sampai suatu saat

peneliti yakin bahwa sudah tidak ada lagi perbedaan-perbedaan, dan tidak ada

lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada informan.

Triangulasi bertujuan untuk mengecek kebenaran data yang diteliti dengan

membandingkan data yang diperoleh dengan sumber data. Pengumpulan data

dilakukan dengan perbandingan data dan sumber data lewat pengamatan objek

dengan hasil wawancara pemilik perusahaan, karyawan perusahaan dan

beberapa warga yang tinggal disekitar Perusahaan Batik Ismoyo, serta

dilakukan perbandingan antara pengamatan dengan dokumen yang berkait

membandingkan data yang diperoleh dari sumber data.

2. Reviu Informan

Reviu informasi adalah pemeriksaan keabsahan data degan cara

menggunakan kembali data yang telah terkumpul untuk diteliti oleh informan,

jika terjadi kesalahan, maka akan dibenarkan sesuai dengan keadaan yang

sesunguhnya.

Page 71: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Sutopo (2002: 83) Reviu informan merupakan

usaha pengembangan validitas penelitian yang sering digunakan oleh peneliti

kualitas. Pada waktu peneliti sudah mendapatkan data yang cukup lengkap dan

berusaha menyusun sajian datanya walaupun mungkin masih belum utuh dan

menyeluruh, maka unit-unit laporan yang telah disusunya perlu

dikomunikasikan dengan informasinya, khususnya yang dipandang sebagai

informan pokok (key informan)

Reviu informan dalam penelitian ini adalah memiliki tujuan untuk

mengecek kebenaran peneliti dalam mencatat atau mengolah hasil wawancara

dengan informan. Proses reviu informan dalam penelitian ini yaitu, setelah

data diperoleh dan melalui tahap pengolahan data kemudian hasilnya

diserahkan kembali kepada informan (Bapak Marjiyanto, karyawan

perusahaan dan warga yang tinggal disekitar perusahaan) untuk dicek kembali

kebenaranya.

G. Teknik Analisis Data

Patton berpendapat analisis data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan uaraian dasar (dalam

Moleong 1988: 103). Bogdan dan Taylor berpendapat analisis data sebagai proses

yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan

hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk

memberikan bantuan pada tema dan hipotesis (dalam Moleong, 1988: 103).

Sedangkan pendapat lain, analisis data adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan

oleh data (Moleong, 1988: 103)

Menurut Miles dan Huberman (dalam Sutopo, 2002: 91), ada tiga

komponen penting dalam analisis data, komponen tersebut adalah (1) reduksi

data, (2) sajian data, dan (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam ini juga

menggunakan analisis data yang terdiri dari tiga komponen, yaitu:

Page 72: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

1. Reduksi Data

Menurut Sutopo (2002:91) reduksi data merupakan komponen pertama

dalam analisis data yang merupakan proses seleksi, pemfokusan,

penyederhanaan, dan abstraksi data dari field note. Proses ini berlangsung

secara terus sepanjang pelaksanaan penelitian, bahkan prosesnya diawali

sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Pendapat lain oleh Sutopo (2002:92)

mengenai reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuat hal-hal yang tidak penting, dan

mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan penelitian dapat

dilakukan.

Reduksi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyeleksi dan

memfokuskan permasalahan-permasalahan yang ada dalam Perusahaan Batik

Ismoyo, kemudian melakukan pengolahan data yang diperoleh agar

mendapatkan data yang benar-benar dibutuhkan serta dirasa penting untuk

dapat menjawab permasalahan yang ada.

2. Sajian data

Sebuah pendapat mengemukakan bahwa:

Sebagai komponen analisis kedua, sajian data merupakan suatu rangkaian

organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rangkaian kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga bila dibaca, akan mudah dipahami berbagai hal yang mungkin terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahaman-pemahaman tersebut (Sutopo, 2002:92).

Dengan melihat display atau penyajian data akan dapat dimengerti apa

yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis

ataupun tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut.

Penyusunan data yang baik harus sistematis, sehingga akan banyak

menolong dan mempermudah penelitian yang akan dilaksanakan dengan

melihat suatu penyajian data yang tersusun secara sistematika akan mudah

Page 73: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

mengerti tentang simpulan yang didapat berdasarkan penelitian yang telah

dilakukan.

Sajian data dalam penelitian ini adalah mengolah data-data yang diperoleh

dari hasil penenelitian yang masih berupa catatan-catatan pendek menjadi

narasi atau kalimat-kalimat yang mudah dimengerti.

3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan atau Verifikasi dilakukan dari permulaan

pengumpulan data , seorang penganlisis kualitatif mulai mencari arti benda-

benda mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi

yang mungkin, alur sebab-akibat dan proposisi (Milles dan Huberman,

1992:19).

Verifikasi data juga diartikan sebagai penarikan simpulan sementara atau

dasar data yang telah di dapat demi memperoleh kebenaran data, Karena

penelitian ini merupakan penelitian dengan kasus tunggal, maka aka

menggunakan analisis data model analisis mengalir atau Flow Model of

Analysis.

Masa pengumpulan data

REDUKSI DATA Antisipasi Selama Pasca PENYAJIAN DATA

Selama Pasca PENARIKAN KESIMPULAN/ VERIFIKASI Selama Pasca

Bagan 2: Bagan Flow Model of Analysis (Miles dan Huberman terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi, 1992: 18)

Bagan Flow Model of Analysisi tersebut disusun dengan alasan sebagai

berikut:

a. Karena permasalahan yang diteliti merupakan kasus tunggal

= ANALISIS

Page 74: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

b. Tempat diadakan penelitian ini hanya satu tempat atau Homogen, yaitu di

Perusahaan Batik Ismoyo milik bapak Marjiyanto

c. Komponen-komponen awal sifatnya sejajar dari proses reduksi data, penarikan

kesimpulan dari awal sampai akhir penelitian sejajar atau paralel berkaitan

satu sama lain pada saat sebelum, selama maupun sesudah atau pasca

penelitian, untuk membangun wawasan umum (analisis) seperti yang telah

digambarkan pada bagan di atas.

H. Prosedur Penelitian

Tahap yang dilakukan dalam penelitian ini ada beberapa yang merupakan

rangkaian kegiatan dari awal sampai akhir selesainya penelitian ini, adapun tahap-

tahap ini meliputi:

1. Tahap Pra Lapangan Persiapan

a. Menyusun rancangan,

b. Memilih tempat dan waktu penelitian,

c. Mengurus perijinan,

d. Menjajaki situasi lapangan,

e. Menyusun instrument dan rambu-rambu pertanyaan,

f. Memilih informan,

g. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

2. Tahap Pengumpulan Data

a. Memasuki lapangan penelitian,

b. Mengumpulkan data dari lokasi penelitian melalui wawancara, observasi

dan dokumen,

c. Berperan serta sambil mengumpulkan data, kemudian dibahas dan

dimantapkan.

3. Tahap Analisis Data

a. Membuat konsep dasar dari analisis data,

b. Membuat dan mengembangkan sajian data,

c. Menganalisis berdasarkan pengamatan dan pengayaan,

d. Merumuskan simpulan akhir.

Page 75: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4. Tahap Penulisan Laporan

a. Menyusun laporan awal

Tahap ini merupakan tahap awal penulisan laporan dimana data-data yang

sudah dikumpulkan kemudian disusun sesuai dengan permasalahan untuk

dinilai apakah sudah baik untuk dianalisis.

b. Menyusun perbaikan laporan

Dalam hal ini data-data yang sudah di susun dan dilaporkan atau

dikonsultasikan, diperbaiki (revisi) sesuai dengan keadaan sebenarnya, ini

dapat berupa cara penulisan data, penambahan data dan penggantian data

yang sudah diperoleh.

c. Menyusun laporan akhir

Penyusunan ini merupakan hasil akhir dari penelitian dalam

mengumpulkan data-data dari awal sampai akhir yang kemudian dikemas

dalam laporan skripsi yang sesuai dengan bentuk dan format penyusunan

yang berlaku.

Page 76: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Kabupaten Sragen adalah salah satu kabupaten yang berada di lingkup

Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Sragen merupakan gerbang utama Provinsi

Jawa Tengah dari sebelah Timur yang langsung berbatasan dengan Provinsi Jawa

Timur (Kabupaten Ngawi), untuk sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten

Grobogan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan

sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Boyolali.

Kabupaten Sragen memiliki banyak potensi dalam berbagai bidang, salah

satunya adalah dari sektor industri. Industri-industri yang terdapat di Kabupaten

Sragen antara lain industri mebel yang berada di Kecamatan Kalijambe,

Kecamatan Gemolong, Kecamatan Miri, Kecamatan Sambungmacan dan

Kecamatan Sumberlawang. Industri lainya yang cukup berkembang di Kabupaten

Sragen adalah industri batik yang berpusat di dua kecamatan, yaitu kecamatan

Masaran dan Kecamatan Plupuh.Produksi batik Sragen tidak hanya di pasarkan di

sekitar Kabupaten Sragen saja, tetapi sudah dipasarkan secara nasional maupun

internasional. Hal tersebut membuktikan bahwa kualitas batik Sragen tidak kalah

dengan batik-batik yang dihasilkan oleh kota-kota besar lainya, seperti batik Solo

dan batik Yogyakarta.

Sentra industri batik yang berada di Kecamatan Masaran dan kecamatan

Plupuh letaknya saling berdekatan serta saling berseberangan di sisi utara dan sisi

selatan sungai Bengawan Solo, oleh karena itu kawasan industri batik ini juga

artinya tepi sungai. Selain itu kawasan industri batik ini juga sering dikenal

dengan industri batik Kliwonan, Kliwonan diambil dari salah satu nama daerah

produsen batik yang terletak di Kecamatan Masaran.

Selain Desa Kliwonan yang menjadi daerah penghasil batik, di Kecamatan

Plupuh juga terdapat beberapa desa penghasil batik salah satunya adalah di Desa

Gedongan. Desa Gedongan terletak di seberang Barat Sungai Bengawan solo. Di

58

Page 77: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Desa Gedongan terdapat kurang lebih tiga perusahaan batik, salah satunya adalah

Perusahaan Batik Ismoyo milik Bapak Marjiyanto. Perusahaan Batik Ismoyo ini

berlokasi di Dukuh Butuh, Rt. 07 Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten

Sragen, tepatnya di sebelah Barat makam Ki Ageng Butuh atau sering dikenal

dengan makam Butuh.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Latar Belakang Perusahaan Batik Ismoyo

Perusahaan Batik Ismoyo adalah salah satu perusahaan yang berperan

penting dalam melestarikan warisan budaya Indonesia, khusunya batik tulis yang

telah menjadi ciri khas kain tradisional Jawa. Perusahaan Batik Ismoyo dirintis

oleh Bapak Marjiyanto bersama istrinya sejak tahun 1997. Awalnya bapak

Marjiyanto adalah seorang karyawan di salah satu perusahaan batik ternama di

Solo, dan istrinya juga merupakan salah satu karyawan di salah satu perusahaan

batik yang terdapat di Sragen. Selama bekerja di perusahaan batik di Solo, bapak

Marjiyanto juga sambil belajar tentang batik, atau dalam bahasa Jawa di sebut

nyatrik.

Bapak Marjiyanto termotivasi untuk memperbaiki keadaan ekonomi di

keluarganya, yaitu dengan jalan mendirikan usaha batik tulis secara mandiri.

Bersama dengan istrinya, bapak Marjiyanto ketika di rumah membuat batik tulis

walaupun produksinya juga sangat terbatas, atau bisa di bilang dalam jumlah yang

sangat kecil. Hal tersebut di lakukan oleh bapak Marjiyanto sebagai langkah awal

untuk mendirikan perusahaan batik yang lebih besar.

Kegiatan membuat batik dilakukan oleh bapak Marjiyanto sejak tahun

1997 walaupun tidak dalam jumlah yang besar, tetapi berkat keuletan dan

ketelatenan bapak Marjiyanto beserta istrinya maka pada tahun 2005 ,bapak

Marjiyanto mulai mengembangkan usaha batiknya dan memutuskan untuk

mendirikan perusahaan batik sendiri dengan nama Ismoyo.

Nama Ismoyo diambil dari salah satu tokoh wayang yang terkenal, tetapi

tidak banyak yang tahu tentang siapa sebenarnya tokoh wayang tersebut. Alasan

Page 78: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

bapak Marjiyanto menggunakan nama Ismoyo adalah sebagai berikut, sesuai

dengan hasil wawancara dengan beliau :

kulo niku seneng kaleh tokoh wayang Ismoyo, nggeh jane mboten katah

seng ngertos sinten Ismoyo niku, Ismoyo niku Semar. Kulo seneng kaliyan Ismoyo amargi Ismoyo tiyange jujur padahal uripe nggeh rekoso. Amargo kejujurane niku Semar trus dia di angkat dadi ratu lan ganti jeneng dadi Ismoyo (saya itu suka dengan tokoh wayang Ismoyo, walaupun sebenarnya tidak banyak orang yang tahu tentang siapa itu Ismoyo, Ismoyo itu adalah Semar. Saya suka dengan Ismoyo karena Ismoyo itu orangnya jujur padahal hidupnya juga susah. Karena sifat kejujuran itu Semar lalu di

hasil wawancara degan bapak Marjiyanto, 19 Juli 2012).

Jadi harapan dari bapak Marjiyanto terhadap perusahaanya tidak jauh dari

alasan beliau menggunakan nama dari salah satu tokoh wayang tersebut. Harapan

bapak Marjiyanto tidak lain adalah dengan kejujuran yang beliau tanamkan di

perusahaannya, maka perusahaannya juga akan menuai kesuksesan dan dapat

berkembang dengan baik.

Untuk saat ini, Perusahaan Batik Ismoyo sedang dalam proses meng- hak

ciptakan nama Ismoyo sebagai nama perusahaannya. Proses penghak ciptakan

nama perusahaan ini tidak dalam waktu yang sebentar, tetapi butuh waktu yang

cukup lama. Selain itu juga terkendala dengan dana yang di butuhkan untuk

mempercepat proses tersebut. Namun Perusahaan Batik Ismoyo sudah

mendapatkan ijin sebagai perusahaan yang memproduksi batik dari Pemerintahan

Kabupaten Sragen.

2. Proses Pembuatan Batik Tulis Di Perusahaan Batik Ismoyo

Proses pembuatan batik tulis di Perusahaan Batik Ismoyo pada umumnya

sama dengan proses pembuatan batik tulis di tempat pengrajin lainya. Sebelum

proses pembuatan batik tulis dimulai, yang pertama kali dilakukan adalah

menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses membatik. Berikut

alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan batik tulis di Perusahaan

Batik Ismoyo :

Page 79: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

a. Bahan

Bahan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan batik tulis di

Perusahaan Batik Ismoyo adalah sebagai berikut:

1) Kertas

Kertas digunakan untuk pembuatan pola batik tulis. Kertas yang digunakan

adalah kertas kalkir, pemilihan kertas kalkir dikarenakan kertas kalkir

memiliki sifat transparan, akan memudahkan dalam proses ngemal atau

nyorek.

Gambar 4.35. Kertas Kalkir (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

2) Kertas carbon

Kertas carbon adalah kertas dengan lapisan tinta kering yang diikat dengan

lilin di salah satu sisi. Fungsi kertas carbon adalah untuk mempermudah

dalam proses penggadaan atau membuat salinan gambar maupun tulisan.

Kertas carbon yang di gunakan dalam proses nyorek memiliki ukuran yang

sama dengan pola.

Gambar 4.36. Kertas Karbon (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

Page 80: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

3) Kain

Kain adalah salah satu bahan yang sangat penting dalam proses pembuatan

batik, terutama dalam pembuatan batik tulis. Kain yang digunakan untuk

membuat produk batik tulis di Perusahaan Batik Ismoyo sama halnya

dengan batik-batik yang ada di pasaran saat ini. Kain yang digunakan di

Perusahaan Batik Tulis Ismoyo yaitu:

a) Katun Primisima

Penggunaan kain katun jenis primisima dalam pembuatan batik tulis di

Perusahaan Batik Ismoyo karena kain tersebut memiliki kualitas yang

baik dan perawatannya cukup mudah. Selain itu kain ini jika di cuci

maka kainya tidak akan mengalami penyusutan. Untuk pembelian bahan

kain ini, Perusahaan Batik Ismoyo memiliki pelanggan di daerah kota

Solo, jadi jika stok kain habis maka pelanggan kain tersebut akan

mengantarkan pesanan kain ke rumah bapak Marjiyanto.

Gambar 4. 37. Kain Primisima (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

Page 81: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

b) Kain Dobi

Kain dobi sama halnya dengan kain katun primisima, hanya saja kain

dobi memiliki ciri khas sendiri yaitu kain ini memiliki tekstur yang kasar.

Jadi walaupun pemilihan kain dobi yang di gunakan jenis dobi yang

paling haluspun, maka tekstur kasar tersebut akan tetap terasa. Stok kain

dobi sama dengan stok kain primisima yang memiliki pelanggan di

daerah kota Solo.

Gamba 4.38. Kain Dobi (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

c) Kain Sutera

Kain sutera yang di gunakan untuk membuat batik tulis di Perusahaan

Batik Ismoyo adalah kain sutera ATBM atau kain sutera yang di buat

menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Pemilihan kain sutera

ATBM ini dikeranakan kain sutera jenis ini memiliki terkstur kotak-

kotak. Pembelian stok kain sutera ATBM ini melalui jasa paket atau jasa

pengiriman barang yang langsung di beli dari pelanggan yang berada di

daerah Jepara.

Page 82: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Gambar 4.39. Kain Sutera ATBM

(Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

4) Malam atau Lilin Batik

Malam atau lilin batik adalah bahan yang digunakan untuk menutupi

bagian-bagian tertentu pada kain yang tidak ingin terkena larutan bahan

pewarna saat proses pewarnaan. Lilin yang digunakan dalam proses

pembuatan batik tulis di Perusahaan Batik Tulis adalah malam tembokan

atau malam yang berwarna coklat tua.

Gambar 4.40. Malam atau Lilin Batik (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

Page 83: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

5) Pewarna Batik

Pewarna batik adalah bahan yang digunakan untuk memberi warna pada

batik, yang awalnya kain batik bewarna dasar putih menjadi warna sesuai

yang diinginkan. Bahan pewarna yang digunakan oleh Perusahaan Batik

Ismoyo dalam proses pembuatan batik tulis di perusahaanya adalah pewarna

remasol. Remasol merupakan bahan pewarna buatan atau sintetis.

Alasan penggunaan bahan pewarna remazol adalah lebih menghemat biaya

produksi, selain itu juga mempermudah saat proses pewarnaan kain batik.

Walaupun awalnya di Perusahaan Batik Ismoyo ini juga pernah mencoba

menggunakan pewarna batik naptol atapun sol, namun setelah berulang kali

ganti bahan pewarna bapak Marjiyanto merasa lebih efesien jika

menggunakan bahan pewarna remazol. Bahkan jika menggunakan bahan

pewarna naptol biaya yang di keluarkan dua kali lipat dari penggunaan

bahan pewarna remazol.

Gambar 4.41. Remazol (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

6) Water glass

Water glass adalah larutan kimia yang digunakan dalam proses pewarnaan

batik yang memiliki fungsi sebagai pengunci atau penguat warna agar tidak

luntur. Wujudnya seperti air tetapi agak kental dan warnanya bening, jika

Page 84: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

orang yang belum terbiasa terkena water glass maka tanganya akan terasa

gatal-gatal.

Water glass yang di gunakan adalah water glass yang cair dan kental. Untuk

water glasss yang cair digunakan untuk penguncian warna agar tidak luntur,

sedangkan untuk water glass yang kental di gunakan untuk proses

pelorodan yang gunanya untuk mempermudah penghilangan lilin batik dari

kain. Water glass kental adalah pengganti dari soda abu.

Gambar 4.42. Water glass Cair (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

7) Pigmen

Pigmen digunakan untuk proses pencoletan warna. Pertimbangan

penggunaan pigmen sendiri adalah lebih efesien, karena jika mencolet

menggunakan pewarna remazol akan lebih sulit karena harus mencolet

water glass cair juga.

8) Kostik

Kostik adalah sejenis bahan kimia yang di gunakan untuk mempermudah

zat pewarna larut, kostik yang digunakan oleh Perusahaan Batik Ismoyo

adalah jenis kostik soda.

Page 85: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

b. Alat

Alat atau perlengkapan yang digunakan dalam proses membatik di

Perusahaan Batik Ismoyo sama halnya dengan peralatan yang digunakan untuk

membatik di tempat-tempat lainya. Berikut alat-alat yang digunakan dalam

proses pembuatan batik tulis:

1) Alat-alat untuk proses pembuatan pola

a) Meja pola

Meja pola adalah meja yang digunakan untuk membuat pola. Meja pola

ini memiliki bentuk dan konstruksi yang sama seperti meja biasanya,

persegi ataupun persegi panjang. Hanya saja yang membedakan meja

pola dengan meja pada umumnya adalah permukaanya, permukaan

meja pola terbuat dari kaca yang tebal hal ini dimaksudkan agar saat

digunakan untuk membuat desain atau pola kaca ini tidak pecah. Pada

bagian bawah kaca di letakkan lampu, peletakkan lampu pada bagian

bawah kaca memiliki tujuan agar saat membuat pola lebih terang dan

jelas.

b) Pensil

Pensil yang digunakan dalam pembuatan pola adalah pensil yang

biasanya tertera kode B pada batang pensil tersebut. Pemilihan pensil

ini, karena pensil yang berkode B memiliki sifat yang lunak dan hitam,

sehingga ketika digunakan untuk membuat pola di kain akan terlihat

jelas dan tidak mudah terhapus jika terkena oleh tangan.

c) Penghapus

Penghapus di sini digunakan jika terjadi kesalahan ketika dalam proses

pembuatan pola batik di atas kain. Penghapus yang digunakan adalah

penghapus yang bersih dan terbuat dari karet, hal ini dimaksudkan jika

penghapus tersebut digunakan maka tidak akan membuat kain menjadi

kotor.

Page 86: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

d) Penggaris

Penggaris di sini digunakan untuk mempermudah saat membuat pola

garis lurus. Garisan yang di gunakan adalah garisan yang terbuat dari

mika atau berbahan plastik yang memiliki panjang 60 cm.

Gambar 4.43. Alat dan Bahan untuk Membuat Pola

(Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

2) Alat-alat untuk proses mola atau nyorek

a) Meja

Meja yang di gunakan untuk proses mola atau nyorek sama seperti meja

pada umumnya, ukuranya kurang lebih 160 cm x 180 cm, meja ini

terbuat dari kayu dan konstruksinya harus kuat agar saat di gunakan

dalam proses nyorek meja tidak goyang

Page 87: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Gambar 4.44. Meja untuk Nyorek (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

b) Pensil

Pensil yang digunakan untuk proses nyorek adalah pensil yang

memiliki kode B. Penggunaan pensil ini dikarenakan sifat dari pensil

yang lunak, sehingga mudah ketika di goreskan di atas kain.

Gambar 4.45. Pensil 2B (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

c) Lampu

Lampu disini berfungsi sebagai alat penerangan saat dalam proses

nyorek. Penggunaan lampu sangat penting, karena dengan bantuan

lampu maka proses nyorek lebih mudah dan gambar pola yang terletak

pada bagian paling bawah menjadi terlihat dengan jelas.

d) Penggaris

Penggaris yang di gunakan dalam proses ini bukanlah penggaris yang

sesungguhnya atau penggaris yang terbuat dari mika, tetapi penggaris

yang di gunakan adalah batangan alumunium. Panjangnya kurang lebih

Page 88: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

120 cm. Alasan penggunaan penggaris ini karena penggaris ini dapat di

gunakan dalam jangka waktu panjang.

Gambar 4.46. Penggaris (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

e) Klip

Klip yang di gunakan adalah klip yang biasanya di gunakan untuk

menjepit kertas. Fungsinya sendiri dalam proses ini adalah untuk

menjepit tumpukan kain yang akan di corek agar nantinya tidak geser-

geser. Yang di butuhkan adalah dua klip, untuk menjepit sisi kanan atas

dan sisi kiri atas.

Gambar 4.47. Klip (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

f) Pemberat

Pemberat difungsikan untuk menindih kain yang akan di corek,

pemberat di sini dapat menggunakan apa saja yang terpenting tidak

mengganggu saat dalam proses nyorek dan tidak mengotori kain. Dalam

Page 89: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

proses ini, tukang menggunakan dinamo bekas mesin jahit sebagai

penindihnya.

Gambar 4.48. Dinamo Mesin Jahit Bekas (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

3) Alat-alat untuk proses pembatikan

a) Canting

Canting dalam proses pembuatan batik tulis adalah alat yang sangat

penting, karena batik tulis adalah batik yang dibuat dengan

menggunakan canting dalam proses penorehan malam batik ke kain dan

batik tulis memiliki ciri khas dengan motif yang terlihat lues. Canting

yang digunakan oleh Perusahaan Batik Ismoyo dalam proses

pembatikan adalah sebagai berikut:

(1) Canting Klowong

Canting klowong adalah canting yang dipakai untuk proses awal

dalam pembatikan atau proses pembatikan secara global motif batik

pada kain. Canting klowong memiliki diameter cucuk antara 1 mm

sampai 1 ½ mm.

Gambar 4.49. Canting Klowong (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

Page 90: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

(2) Canting Cecek

Canting cecek adalah canting yang digunakan dalam proses isen-

isen. Isen-isen disini yaitu membuat garis-garis atau titik-titik pada

motif batik. Canting cecek adalah canting yang memililiki paruh

yang paling kecil diantara canting-canting lainya. Cucuk canting

cecek ini hanya berdiamerter ¼ mm sampai ½ mm.

Gambar 4.50. Canting Cecek (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

(3) Canting Tembokan

Canting tembokan adalah canting yang biasanya di gunakan untuk

proses nemboki atau ngeblok. Canting ini memiliki ukuran cucuk

yang besar, kurang lebih 2 mm.

Gambar 4.51. Canting Tembokan (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

(4) Canting Ceret

Canting ceret adalah canting yang digunakan untuk membuat garis

ganda yang sejajar dalam sekali goresan. Canting ceret memiliki

dua cucuk yang berjajar dan memiliki diameter cucuk yang sama

kurang lebih 1 mm.

Page 91: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Gambar 4.52. Canting CeretCucuk Dua (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

cukup menggunakan tiga jenis canting yang berbeda, antara lain canting klowong,

juga menggunakan jenis canting yang lain, namun yang sering di gunakan adalah

empat canting yang sudah di jelaskan di atas.

b) Kompor

Kompor disini memilliki fungsi sebagai perapian dalam proses

memanaskan lilin atau malam batik yang telah di tempatkan di atas

wajan. Kompor yang digunakan oleh Perusahaan Batik Ismoyo sama

seperti kompor yang biasanya digunakan untuk memasak, hanya saja

kompor yang digunakan untuk membatik ukuranya lebih kecil dan

hanya memiliki 6 sumbu kompor. Dalam penggunaan kompor dalam

proses membatik perlu diperhatikan nyala apinya. Api yang digunakan

harus stabil, tidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil. Kestabilan

nyala api perlu dijaga agar cairan malam batik yang sudah mencair

memiliki kekentalan yang stabil.

c) Wajan

Pada umumnya wajan adalah alat yang digunakan untuk memasak.

Dalam proses pembatikan, wajan memiliki fungsi untuk memasak atau

mencairkan malam batik. Wajan disini bentuknya sama dengan wajan

yang biasa digunakan untuk memasak, hanya saja ukuranya lebih kecil.

Page 92: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Diameter wajan yang digunakan dalam proses pembatikan kurang lebih

20 cm dan memiliki ketebalan 3 mm.

Gambar 4.53. Kompor dan Wajan (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

d) Gasakan

Gasakan adalah alat yang digunakan untuk menghapus tetesan malam

batik.Gasakan terbuat dari bambu yang diraut menyerupai pensil

kemudian ujungnya di lilit dengan kain kaos dan kaleng bekas susu

yang memiliki fungsi untuk memanaskan air yang sudah dicampur

dengan detergen. Selain itu, gasakan dilengkapi dengan sikat gigi dan

gayung.Sikat gigi digunakan untuk membersihkan bekas bagian yang di

gasak, sedangkan gayung diisi dengan air dan digunakan untuk mencuci

sikat gigi tadi.

Gasakan yang digunakan oleh Perusahaan Batik Ismoyo terdapat dua

ukuran yaitu kurang lebih memiliki panjang 15 cm diameter 5mm dan

panjang 10 cm diameter 3 mm. Penempatan gasakan adalah di tengah-

tengah wajan yang berisi malam batik, hal ini bertujuan agar air yang

Page 93: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

ada dalam kaleng tetap panas dan hal tersebut mempermudah dalam

proses penghapusan.

Gambar 4.54. Gasakan (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

e) Dingklik

Dingklik memiliki fungsi untuk tempat duduk. Dingklik bentuknya

seperti kursi, hanya saja lebih pendek kurang lebih tingginya hanya 30

cm dan bentuknya kotak atau persegi panjang. Dingklik biasanya

terbuat dari kayu. Kayu yang digunakna harus kayu yang kuat, karena

dingklik digunakan untuk duduk dalam waktu yang tidak sebentar.

f) Gawangan

Gawangan memiliki fungsi untuk meletakkan atau menyampirkan kain

yang akan dibatik. Konstruksi gawangan hanya terdiri dari dua kaki dan

kayu yang melintang di atas kedua kaki.Ukuranya memiliki lebar

kurang lebih 120 cm dan tinggi kurang lebih 78 cm.

Gawangan biasanya terbuat dari bambu, tapi gawangan yang

digunakan di Perusahaan Batik Ismoyo adalah gawangan yang terbuat

Page 94: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

dari kayu. Pemilihan gawangan yang terbuat dari kayu agar gawangan

lebih kuat dan dapat digunakan dalam jangka waktu panjang.

Gambar 4.55. Gawangan (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

4) Alat-alat untuk proses pewarnaan

a) Ember

Kegunaan ember dalam proses pembuatan batik tulis adalah sebagai

alat penampung zat pewarna untuk proses pencoletan dan pencelupan

kain yang sudah dibatik ke dalam larutan pewarna. Ember yang

digunakan tidak hanya satu, tetapi menyesuaikan jumlah warna yang

akan di pakai. Ember di sini ukuranya sedang, kurang lebih memiliki

diameter 50 cm. Selain ember digunakan untuk proses pencelupan dan

pencoletan, ember juga digunakan untuk mencampur water glasss

denga kostik.

b) Bak celup

Bak celup di sini memiliki fungsi yang sama dengan kegunaan ember,

yaitu untuk tempat penampungan zat pewarna yang digunakan dalam

proses pencelupan warna. Bak celup yang di gunakan oleh Perusahaan

Batik Ismoyo terbuat dari batu bata dan semen, menyerupai bangunan

Page 95: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

yang sifatnya permanen. Ukuranya memiiki panjang kurang lebih 130

cm, lebar 60 cm dan tinggi atau kedalaman 10 cm. Bak celup yang

digunakan dalam proses pewarnaan tidak hanya satu, tetapi ada dua bak

celup.

Gambar 4.56. Bak Celup (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

c) Timbangan

Timbangan memiliki fungsi untuk menimbang zat warna yang akan

digunakan untuk pencelupan. Timbangan yang digunakan adalah

timbangan yang hanya dapat menimbang maksimal 1900 ons.

Gambar 4.57. Timbangan (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

Page 96: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

d) Pider

Pider adalah alat yang digunakan untuk proses pemberian water glass

atau pengunci warna setelah proses pencelupan warna. Pider ini

penggunaanya manual, bisa bergerak dengan cara diputar dengan

tangan. Pemakaian alat pider ini harus dua orang untuk mempermudah

prosesnya. Penggunaan pider dipilih karena dirasa mempersingkat

proses pemberian water glass, selain itu dengan menggunakan alat

pider pemberian water glass juga lebih rata.

Gambar 4.58. Pider (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

e) Plastik

Plastik di sini berfungsi sebagai alas saat proses pemberian water glass,

selain itu juga digunakan untuk membungkus kain yang sudah diberi

water glass. Membungkus kain yang sudah di beri water glass dengan

plastik memiliki tujuan agar penguncian warna semakin baik hasilnya,

Plastik yang digunakan adalah plastik bening yang

miliki lebar kurang lebih 120 cm.

f) Bak Air

Penggunaaan bak air dalam proses pewarnaan adalah untuk mencuci

kain batik yang sudah di beri water glass. Bak air yang digunakan di

buat permanen menggunakan batu bata campuran semen dan pasir,

Page 97: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

sedangkan untuk ukuranya memiliki panjang kurang lebih 120 cm lebar

kurang lebih 80 cm dan kedalaman kurang lebih 20 cm. pemilihan

menggunakan bak air yang permanen dan buatan sendiri adalah dapat

menampung lebih banyak kain yang akan di cuci dan bak air ini dapat

digunakan dalam jangka waktu yang panjang.

Gambar 4.59. Bak Air (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

g) Angkong

Angkong adalah sejenis alat untuk mengakut barang. Bentuknya seperti

gerobak, namun lebih kecil, terbuat dari fiber dan hanya memiliki satu

roda saja, namun di bagian belakang terdapat dua penyangga seperti

kaki.

Page 98: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

5) Alat-alat untuk proses pelorodan dan finishing

a) Drum

Drum disini memiliki fungsi untuk merebus air yang akan digunakan

untuk proses nglorod. Drum yang digunakan memiliki diameter kurang

lebih 60 cm dan tinggi kurang lebih 120 meter.

b) Tungku

Tungku di fungsikan sebagai alat pemanas air. Di perusahaan ini tungku

yang di gunakan adalah tungku buatan yag terbuat dari campuran semen

dan pasir. Pemilihan tungku buatan sendiri karena tungku ini lebih kokh

dan dapat di gunakan dalam jangka waktu yang panjang.

c) Bambu

Penggunaan bambu dalam proses pelorodan adalah untuk mengaduk

kain batik yang akan di lorod dalam drum yang berisi air mendidih.

Bambu yang digunakan memiliki panjang kurang lebih 120 cm dan

berdiameter kurang lebih 8 cm.

Gambar 4.60. Drum, Tungku dan Bambu (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

Page 99: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

d) Bak Air

Bak di sini memiliki fungsi untuk mencuci kain batik yang sudah

dilorod. Bak yang digunakan terdiri dari 2 bak yang memiliki ukuran

panjang kurang lebih 120 cm lebar kurang lebih 80 cm dan kedalaman

kurang lebih 20 cm. Bak yang digunakan memiliki sifat permanen yang

dibuat dengan menggunakan batu bata dan semen.

e) Gayung

Penggunaan gayung dalam proses pelorodan adalah untuk menyaring

sisa malam dalam proses pelorodan. Gayung yang digunakan terlebih

dahulu dilubangi, hal tersebut agar dapat untuk memisahkan antara

malam batik dan air.

Setelah tersedia seluruh bahan dan alat yang diperlukan dalam proses

pembuatan batik tulis di Perusahaan Batik Ismoyo, langkah selanjutnya adalah

memulai proses pembuatan batik tulis. Proses atau tahapan-tahapan pembuatan

batik tulis di Perusahaan Batik Ismoyo adalah sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

1) Pembuatan desain batik

Pembuatan desain batik tulis di Perusahaan Batik Ismoyo biasanya

dilakukan oleh Bapak dan Ibu Majiyanto sendiri, tetapi untuk beberapa

tahun terakhir ini, pembuatan desain batik diserahan kepada orang yang

dipercaya oleh Perusahaan Batik Ismoyo, tetapi terkadang Bapak

Marjiyanto turun tangan langsung dalam pembuatan desain batik tersebut.

Desain tidak sepenuhnya ide dari sang pendesain batik tulis, tetapi

di Perusahaan Batik Ismoyo ini, konsumen dapat memesan batik tulis sesuai

dengan desain yang diinginkan. Desain yang di buat oleh Perusahaan Batik

Ismoyo juga beraneka ragam, mulai dari flora, fauna maupun perpaduan dari

keduanya. Batik tulis di perusahaan ini juga membuat desain batik peraduan

antara motif-motif batik kraton dan motif batik kreasi.

Page 100: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Desain-desain batik tulis yang sudah di produksi tidak langsung di

buang begitu saja, tetapi desain-desain tersebut di simpan yang nantinya

akan berguna untuk menjadi inspirasi dalam menciptakan desain yang baru.

Selain itu desain-desain yang sudah ada juga dapat saling di kombinasikan

satu sama lain sehingga akan menghasilkan desain batik tulis yang unik dan

beranekaragam.

Gambar 4.61. Contoh Desain (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

2) Pemotongan kain

Pemotongan kain dilakukan sendiri oleh bapak Marjiyanto yang di

yang di bantu oleh karyawanya. Alat yang di gunakan dalam proses

pemotongan ini adalah gunting, pensil dan penggaris. Untuk ukuranya

sendiri disesuaikan dengan kebutuhan kain tersebut untuk membuat kain

batik untuk apa, misalnya untuk kemeja laki-laki berlengan pendek maka

panjang kain yang di butuhkan adalah 200 cm, kemeja untuk laki-laki

berlengan panjang panjang kain yang dibutuhkan adalah 250 cm, dan untuk

jarik panjang kain yang di butuhkan adalah 260 cm.

3) Mola danNyorek

Mola dan nyorek adalah proses pemindahan gambar dari kertas ke

kain yang akan di batik. Dalam proses ini alat yang digunakan adalah meja,

Page 101: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

pensil, dan penggaris. Dalam proses ini, Perusahaan Batik Ismoyo

mempercayakan pekerjaan ini kepada dua orang tukang yang di kerjakan di

rumah tukang tersebut.

Cara nyorek adalah pola di letakkan diatas meja paling bawah,

kemudian lapisan atasnya di beri kertas carbon, selanjutnya di lapisi lagi

dengan kain yang akan di corek. Lapisan kertas carbon dan kain di ulangi

sampai kainya 4 lapis. Setelah lapisan antara pola, kertas carbon dan kain

sudah siap, tahap selanjutnya adalah menjepit bagian atas kanan dan kiri

lapisan tersebut dengan klip serta memberi pemberat pada bagian tengah

atas lapisan tersebut.

Jika semuanya sudah siap, maka proses nyorek dapat dilakukan,

yaitu dengan cara ngeblat pola yang sudah disediakan ke atas kain.

Penggunaan kertas carbon di sini adalah untuk mempercepat proses nyorek

selain itu dapat lebih efesien dari segi waktu dan tenaga. Jika tidak

menggunakan kertas carbon maka harus satu-persatu dan itu akan

menghabiskan waktu dan tenaga.

kulo nek sekali nyorek niku nggeh rangkep sekawan, misal

mboten ngoten nggeh mengke seng mbatik nenggone sue. Sedinten niku misal ngoyo nggeh paling mboten nem belas kain saged dados, tapi misal alon-alon nggeh paling wolong lembar (saya kalau sekali nyorek itu berlapis empat, jika tidak begitu nanti kasian yang membatik menunggu lama. Sehari kalau dipaksakan paling tidak enam belas lembar kain bisa jadi, tetapi jika pelan-pelan tukang nyorek Ibu Sukini, 20 Juli 2012).

Sebelum kain dicorek, kain terlebih dahulu di potong sesuai

dengan kebutuhan. Jika kain akan digunakan untuk kemeja laki-laki maka

kain harus di patron terlebih dahulu. Patron adalah membagi kain menjadi

tujuh bagian, setiap bagian nanti akan di gunakan untuk pola baju. Bagian-

bagian untuk patron tersebut adalah:

a) Satu bagian untuk pola kerah

b) Satu bagian untuk pola saku

Page 102: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

c) Satu bagian untuk pola punggung

d) Dua bagian untuk pola dada

e) Dua bagian untuk pola lengan

Dalam proses ini tidak perlu menggunakan penghapus, jika terjadi

kesalahan dalam jumlah kecil maka hanya perlu di beri tanda silang (X) saja

maka pengrajin batik akan mengerti jika yang di beri tanda silang tersebut

adalah salah, dan jika kesalahanya dalam jumlah besar yang harus dilakukan

adalah mencuci kain tersebut dengan detergen.

Membuat pola adalah menggambar ornamen-ornamen batik.

Ornamen-ornamen batik di sini menjadi landasan pertama dalam

menentukan motif batik yang akan di buat. Pola yang di buat di gambar di

atas kertas kalkir dan menggambarnya menggunakan pensil. Pembuatan

pola adalah dalam ukuran sebenarnya, karena pola ini nanti yang akan di

pindahkan atau diblat ke atas kain yang akan di batik. Pekerjaan pembuatan

pola ini juga diserahkan kepada tukang yang memang sudah lama bekerja

dengan Perusahaan Batik Ismoyo.

Gambar 4.62. Proses Nyorek (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

Page 103: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

b. Tahap pembatikan

1) Pembatikan kerongko

Yang di maksud membatik kerongko adalah membatik kerangka

secara global pada motif batik. Dalam proses pembatikan ini lilin batik yang

digunakan adalah lilin batik jenis klowongan, karena lilin batik jenis ini

memiliki sifat yang tidak mudah patah. Sedangkan canting yang digunakan

adalah canting klowongan. Dalam bahasa Jawa proses ini disebut

ngengrengi.

Gambar 4.63. Proses Ngengrengi (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

2) Ngisen-iseni

Setelah proses pembatikan motif secara global selesai atau

ngengrengi, proses selanjutnya adalah ngisen-iseni. Ngisen-iseni adalah

proses pemberian isen-isen pada motif. Isen-isen di sini bisa berupa cecek,

sawut, ataupun berupa garis, baik garis tunggal ataupun ganda. Pemberian

isen-isen tergantung motif apa yang sedang dikerjakan. Dalam proses ini

canting yang digunakan adalah canting cecek atau canting ceret yang

memiliki cucuk leboh dari satu.

Page 104: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Proses ngisen-iseni ini sebenarnya tidak harus dilakukan setelah

proses ngengrengi, tetapi dapat dilakukan setelah proses nyolet. Hal tersebut

tergantung dari warna dan motif batik tulis yang akan di gunakan.

Gambar 4.64. Proses Ngisen-iseni (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

3) Penyeleksian kain batik

Yang di maksud seleksi kain adalah menyeleksi kain batik yang

sudah melalui proses pembatikan kerongko dan ngisen-iseni, dalam proses

seleksi kain batik ini memiliki tujuan untuk melihat kesempurnaan

cantingan malam. Jika cantingan malam ada yang belum sempurna atau

cacat, maka kain tersebut harus kembali di canting terlebih dahulu baru

kemudian dapat di proses selanjutnya. Kesempurnaan cantingan dalam

membatik sangat mempengaruhi kualitas batik tulis yang di hasilkan.

4) Nyolet

Proses nyolet di sini yang dimaksud adalah penorehan pewarna

kain pada bagian-bagian tertentu di kain. Pencoletan warna disini

menggunakan pewarna kain remazol (pewarna sintetis). Alat yang

digunakan adalah baskom kecil untuk tempat larutan warna dan spon yang

digunakan untuk mencolet.

Page 105: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Nyolet di sini tidak semua permukaan kain di beri larutan pewarna,

tetapi tergantung bagian mana yang ingin di beri warna. Dalam proses ini,

diperlukan ketelitian dan kesabaran dalam melakukan pekerjaan ini, karena

biasanya bagian-bagian yang di colet adalah bagian-bagian yang kecil dari

motif. Dalam proses ini, Perusahaan Batik Ismoyo menyerahkanya kepada

tukang yang memang sudah menjadi langganan dari perusahaan ini.

Gambar 4.65. Contoh coletan (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

5) Ngeblok atau nembok

Ngeblok atau nembok adalah menutup bagian tertentu dengan lilin

batik pada kain yang akan di buat batik tulis dengan tujuan sebagai

perintang warna atau menolak warna yang tidak dikehendaki. Proses ini

juga memerlukan ketelitian dan kesabaran, karena jika terjadi kesalahan

dalam proses ini, maka harus menghapus lilin tersebut yang sudah terlanjur

di torehkan ke kain batik. Biasanya proses ini dilakukan setelah proses

nyolet, jadi bagian yang di blok adalah bekas yang di colet. Dalam proses ini

canting yang digunakan adalah canting yang memiliki cucuk paling besar

atau sering di sebut canting tembokan.

Page 106: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Gambar 4.66. Contoh Kain Batik yang Diblok (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

c. Tahap pewarnaan batik

1) Penyeleksian kain

Seleksi kain di sini sama halnya dengan penyeleksian kain yang

pertama, hanya saja penyeleksian kain pada tahapan kedua ini yang harus

diperhatikan adalah kesempurnaan cantingan dan pencoletan warna, jika

pencoletan warna belum sempurna atau ada yang cacat, maka kain tersebut

harus dicolet ulang terlebih dahulu sebelum dilanjutkan ke dalam proses

selanjutnya.

Penyeleksian kain ini juga memiliki tujuan untuk menjaga kualitas

batik tulis di Perusahaan Batik Ismoyo. Penyeleksian kain batik yang akan

di lorod ini di lakukan langsung oleh bapak Marjiyanto.

Page 107: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Gambar 4.67. Proses seleksi kain batik (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

2) Penyiapan pewarna remazol yang akan digunakan

Dalam proses pewarnaan kain batik, tentu saja bahan yang paling

pokok adalah bahan pewarna. Di Perusahaan Batik Ismoyo bahan pewarna

yang di gunakan adalah remazol. Ukuranya sendiri jika warna yang akan

digunakan adalah warna hitam, maka 1 ons remazol di tambah dengan

campuran air 1 liter, jika warna yang di gunakan selain warna hitam maka

ukuranya setiap 40 gram pewarna dengan campuran 1 liter air. Ukuran

penggunaan bahan pewarna tersebut di gunakan untuk lima potong kain.

Dalam proses ini alat yang digunakan adalah ember dan

timbangan, untuk bahan tambahannya selain pewarna tentu saja air. Untuk

pencampuran warna ini di lakukan langsung oleh bapak Marjiyanto dan di

bantu oleh seorang karyawan.

Page 108: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Gambar 4.68. Proses penimbangan bahan pewarna

(Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

3) Pencelupan kain batik ke larutan warna

Setelah zat pewarna yang akan digunakan telah disiapkan, maka

proses selanjutnya adalah pencelupan kain batik yang sudah melalui

beberapa tahapan sebelumnya dicelup ke dalam larutan pewarna. Alat

yang digunakan dalam proses pencelupan ini bisa menggunakan bak air

ataupun ember, hal tersebut tergantung jumlah kain batik yang akan

dicelup. Jika kain batik yang akan dicelup dalam jumlah banyak, maka

yang digunakan untuk proses mencelup adalah bak air.

Pencelupan kain batik disini dilakukan satu-persatu atau lembar-

perlembar dan dibolak-balik supaya warnanya merata keseluruh bagian

kain. Setelah kain batik dicelup, maka kain batik tersebut ditiriskan sampai

pewarna kain tidak menetes lagi.

Dalam proses pencelupan di Perusahaan Batik Ismoyo ini

dilakukan oleh tiga karyawan laki-laki dan bapak Marjiyanto sendiri.

Pencelupan ini tidak dilakukan setiap hari, pencelupan ini biasanya

dilakukan dua atau tiga hari sekalim semua itu tergantung dari jumlah kain

batik yang sudah siap untuk dicelup. Alasan bapak Marjiyanto turun

Page 109: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

terkadang niku kulo

(terkadang saya juga tidak puas jika bukan saya sendiri yang membuat

racikkan warnanya). (hasil wawancara dengan bapak Majiyanto, 27 Juli

2012).

Gambar 4.69. Proses Nyelup (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

4) Pemberian kain batik dengan campuran water glass dan kostik

Setelah proses pencelupan selesai dan kain batik sudah ditiriskan,

proses selanjutnya adalah pemberian kain batik tersebut dengan water

glass yang di campur dengan kostik. Bahan yang digunakan dalam proses

ini adalah water glass, kostik, air panas untuk campuran kostik dan air

biasa. Sedangkan untuk alatnya sendiri adalah ember yang digunakan

untuk mencampur water glass, pider yang akan digunakan untuk proses

pemberian kain batik dengan water glass dan plastik yang akan digunakan

untuk membungkus kain batik yang sudah diberi water glass.

Pemberian water glass ini dilakukan satu-persatu supaya water

glass dapat merata ke seluruh bagian kain. Alasan penggunaan pider dalam

proses ini adalah untuk mempermudah pekerjaan dan penghematan waktu,

Page 110: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

selain itu dengan menggunakan pider water glass juga akan dapat merata

keseluruh bagian kain. Setelah kain batik diberi larutan water glass dan

kostik, proses selanjutnya adalah pembungkusan kain batik tersebut

dengan menggunakan plastik yang sudah disiapkan. Proses pembungkusan

ini dilakukan sekitar 15 sampai 20 menit, tujuanya sendiri adalah supaya

warna dan water glass semakin meresap ke kain.

Gambar 4.70. Proses Pemberian Water glass Cair (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

5) Pencucian

Setelah kain yang sudah diberi water glass selesai didiamkan,

proses selanjutnya adalah mencuci kain tersebut dengan air bersih. Alat

yang dibutuhkan dalam proses ini adalah bak air. Tujuan dari pencucian ini

adalah untuk menghilangkan water glass yang terdapat pada kain sebelum

akhirnya kain tersebut di lorod. Pencucian ini dilakukan berulang-ulang

sampai water glass benar-benar hilang dari kain.

Page 111: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Gambar 4.71. Proses Pencucian (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

Dalam proses pewarnaan di Perusahaan Batik Ismoyo ini dikerjakan oleh

tiga orang karyawan laki-laki yaitu bapak Giyono, bapak Wandi dan bapak

Sarwanto serta bapak Marjiyanto sendiri.

d. Tahap pelorodan dan finishing

1) Penyiapan alat dan bahan

Sebelum proses pelorodan di lakukan, hal yang harus di lakukan

pertama kali tentu saja menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan

dalam proses ini. Alat yang di gunakan adalah drum atau tong yang akan

di gunakan untuk proses perebusan kain batik, bambu digunakan untuk

mengaduk-aduk kain batik yang sedang di rebus, gayung di gunakan untuk

menyaring malam atau lilin batik , tungku di gunakan sebagai alat

pemanas air yang berada di dalam tong, bak air di gunakan untuk mencuci

Page 112: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

kain yang sudah selesai di lorod, gawangan yang akan di gunakan untuk

menyampirkan atau meniriskan kain batik yang sudah di cuci dan angkong

yang akan digunakan untuk membawa kain-kain batik yang siap untuk di

jemur ke tempat penjemuran.

Bahan yang di gunakan dalam proses ini hanyalah air biasa yang

nantinya akan di rebus sampai benar-benar mendidih dan water glass

kental. Untuk ukuran penggunaan water glass kental sendiri dalam sekali

proses nglorod kurang lebih ½ sampai 1 liter, jika nanti dalam proses

nglorod sudah agak sulit maka water glass kental dapat di tambahkan lagi,

jadi penggunaan water glass kental di sini sesuai denga kebutuhan.

2) Pelorodan

Setelah alat dan bahan di siapkan, maka yang perlu di lakukan

sebelum proses pelorodan adalah memanaskan air terlebih dahulu. Air

yang digunakan adalah air biasa, banyaknya penggunaan air ini adalah

kurang lebih satu drum penuh. Pemanasanya sendiri menggunakan tungku

yang berbahan bakar dari kayu bakar, hal tersebut di pilih karena lebih

menghemat biaya produksi.

Setelah air dalam drum mendidih, maka water glass kental di

masukkan ke dalam air yang sudah mendidih tersebut proses selanjutnya

adalah memasukan satu-persatu kain batik yang akan di lorod, kemudian

satu persatu kain di aduk atau di angkat kemudian di masukan lagi

kedalam drum menggunakan bambu. Tujuan dari pengadukan ini adalah

untuk mempercepat proses pelepasan lilin yang menempel di kain batik.

Dalam proses pelorodan ini kain yang di masukan dalam sekali

pengadukan antara 3 sampai 5, hal ini di karenakan memaksilmalkan

proses pelorodan.

Page 113: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Gambar 4.72. Proses Nglorod (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

3) Pencucian kain

Setelah lilin batik atau malam yang terdapat pada kain benar-benar

hilang, proses selanjutnya adalah pencucian kain tersebut ke dalam bak air.

Bak air di sini yang dibutuhkan adalah dua bak air, hal tersebut

dikarenakan agar pencucian kain benar-benar bersih.

Pencucian kain ini menggunakan air biasa yang di tempatkan di

dalam bak air. Pencucian dilakukan dengan mengucek kain agar lilin batik

yang masih menempel pada kain dapat benar-benar hilang. Jika masih ada

sisa lilin batik yang masih menempel pada kain dan tidak memungkinkan

di hilangkan denga pencucian, maka kain tersebut harus dilorod ulang,

Page 114: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

karena jika masih ada sisa lilin batik pada kain maka hal tersebut akan

mengurangi kualitas batik tulis yang akan dihasilkan.

Gambar 4.73. Proses pencucian setelah kain dilorod

(Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

4) Penjemuran

Setelah proses pelorodan dan pencucian kain selesai, proses

selanjutnya adalh penjemuran kain batik tersebut langsung di bawah

matahari. Alat yang di gunakan dalam proses ini adalah angkong yang

berfungsi sebagai pengangkut kain-kain batik yang akan di jemur ke

tempat penjemuran.

Tempat penjemuran di Perusahaan Batik Ismoyo berada di tempat

yang berbeda, jaraknya kurang lebih 35 meter dari tempat produksi.

Tempat penjemuran ini berada di ruangan terbuka dan terbuat dari bilah-

bilah bambu. Penjemuran ini dilakukan sampai menunggu kain benar-

benar kering, jika matahari sedang terik waktu yang di butuhkan untuk

menunggu kain batik tersebut kurang lebih 2 sampai 3 jam saja.

Page 115: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Gambar 4.74. Proses penjemuran kain batik (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

5) Finishing

Untuk finishing, bapak Marjiyanto mempercayakannya kepada

konveksi-konveksi yang memang sudah menjadi langganan dari

perusahaan ini. Konveksi-konveksi tersebut antara lain berada di sekitar

Perusahaan Batik Ismoyo dan terdapat di Kecamatan Gemolong, Sragen.

3. Produk Batik Tulis Di Perusahaan Batik Ismoyo

Produk batik tulis yang di produksi oleh Perusahaan Batik Ismoyo untuk

saat ini hanyalah untuk dewasa, baik laki-laki ataupun wanita. Dulu pernah

membuat baju untuk anak-anak, tetapi peminatnya sangat sedikit sekali sehingga

bapak Marjiyanto memutuskan untuk tidak memproduksi batik tulis untuk anak-

anak, kalaupun memproduksi itu hanya jika ada kain batik tulis sisa yang bisa di

manfaatkan.

Tidak semua kain batik tulis yang di produksi oleh Perusahaan Batik

Ismoyo di jadikan produk siap pakai, tetapi juga di jual dalam bentuk kain batik

tulis. Harganya sendiri Rp. 450.000-, sampai Rp. 1.000.000-, untuk kain batik

tulis yang berbahan sutera ATBM, Rp. 125.000-, sampai Rp. 300.000-, untuk kain

Page 116: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

batik tulis yang berbahan dobi dan primisima. Yang mempengaruhi mahal atau

tidaknya harga batik tersebut adalah segi motifnya, semakin sulit dan penuh motif

batik tulis tersebut, maka harga batik tulis tersebut akan semakin mahal.

Gambar 4.75. Contoh batik tulis berbahan sutera ATBM (Dokumentasi oleh Encus Dyah A. M : 2012)

4. Ciri Khas Batik Tulis Di Perusahaan Batik Ismoyo

Batik tulis yang di produksi oleh Perusahaan Batik Ismoyo terdiri dari

berbagai macam motif dan warna. Setelah membandingkan dengan batik tulis-

batik tulis yang terdapat di daerah Kabupaten Sragen, ternyata batik tulis yang di

produksi oleh Perusahaan Batik Ismoyo tidak memiliki ciri khas tersendiri, jadi

yang dapat membedakan batik tulis ini batik tulis yang di produksi oleh

Perusahaan Batik Ismoyo atau bukan adalah dengan melihat merek yang biasanya

tertera pada produk batik tulis tersebut.

batik tulis teng mriki niku mboten enten ciri khase, nggeh pokoke sami

kaliyan batik tulis-batik tulis seng enten teng daerah Sragen. Wong nek ajeng ndamel batik tulis seng benten supoyo enten ciri khase nek misal sae nggeh mesti pengrajin batik tulis liyane mesti nggeh melu-melu ndamel ngeteniku. Saged ngerti niku batik tulis Ismoyo nopo mboten nggeh saking

Page 117: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

merek seng enten teng klambine niku (batik tulis yang ada di sini itu tidak ada ciri khasnya, yang pasti sama dengan batik tulis-batik tulis yang ada di daerah Sragen. Seandainya ingin membuat batik tulis yang berbeda supaya ada ciri khasnya semisal bagus pasti pengrajin batik tulis yang lain juga ikut-ikutan membuat yang seperti itu. Ya bisa tahu itu batik tulis Ismoyo

(hasil wawancara dengan bapak Marjiyanto, 20 Juli 2012).

Selain itu memang biasanya pengrajin atau perusahaan satu sama lainya

saling bekerjasama atau mendapatkan inspirasi motif batik tulis dari produk yang

telah di buat oleh pihak lain. Walaupun akhirnya juga terdapat perbedaan dalam

motif tersebut, tetapi perbedaan tersebut bukanlah yang bersifat paten atau tetap

sehingga hal tersebut belum bisa di katakan sebagai ciri khas dari produk batik

tulis tersebut.

5. Sistem Pemasaran Batik Tulis Di Perusahaan Batik Ismoyo

Dua tahun terakhir ini pemasaran batik tulis yang di produksi oleh

Perusahaan Batik Ismoyo difukoskan ke showroom yang di miliki oleh

Perusahaan Batik Ismoyo yang terdapat di pasar Tamrin Jakarta Pusat. Perusahaan

Batik Ismoyo memiliki tiga buah showroom di pasar Tamrin yang di kelola oleh

kedua putri bapak Marjiyanto. Untuk alamat lengkap showroom Perusahaan Batik

Ismoyo adalah Thamrin City Lt. Dasar, Blok A 5 No. 1, Blok A 6a No. 2, Blok A

7a No. 1. Jl. Thamrin Boulevard, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Tetapi jika ada konsumen yang memesan batik tulis ke Perusahaan Batik

Ismoyo juga akan di layani, tergantung dari kesibukan dari perusahaan tersebut.

Pengiriman barang ke showroom yang terdapat di pasar Tamrin melalui jasa

paket, pemaketan barang biasanya di lakukan seminggu sekali, tetapi jika memang

stok batik tulis di showroom habis maka pengiriman barang tidak perlu menunggu

selama satu minggu sekali. Setiap kali pengiriman barang, jumlahnya bisa

mencapai 230 potong batik tulis, 30 potong untuk batik tulis yang berbahan sutera

ATBM, 100 potong untuk batik tulis yang menggunakan bahan katun primisima

dan 100 potong untuk batik tulis yang menggunakan bahan dobi.

Page 118: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Terkadang jika saat lebaran, Perusahaan Batik Ismoyo tidak dapat

memenuhi pemesanan dari pihak luar, karena lebih memfokuskan produksi yang

akan di jual di showroom yang terdapat di pasar Tamrin.

6. Dampak Perusahaan Batik Ismoyo Pada Lingkungan Sekitar

Perusahaan Batik Ismoyo berdiri di tengah-tengah perkampungan, hal

tersebut tentu saja memiliki dampak terhadap masyarakat yang berada di sekitar

perusahaan tersebut. Ketika melakukan dengan salah satu karyawan Perusahaan

Batik Ismoyo, Bapak Giyono menjelaskan bahwa :

nek kulo jane nggeh beruntung enten batik Ismoyo niki, awale kulo niku

jane nggeh gadah usaha batik tulis kiyambak tapi sekitar tahun 1986 batik tulis teng Sragen niku kalah saing kaleh batik-batik liyane, dadose nggeh kulo gulung tikar. Pemerintahan Sragen sekitar tahun 1990 niku gadah inisiatif pripun carane batik tulis teng Sragen niku bangkit meleh, lha seng di lakokne pemerintah Sragen niku ngedekne koperasi kaliyan ngadakne pembekalan kagem pengrajin-pengrajin batik tulis seng gulung tikar niku. Kendalane niku jane nggeh teng ragate, nggeh pas pak Marjiyanto ngrintis batik Ismoyo niki kulo nyambut damel nggene pak Marjiyanto ngantos sakniki (saya itu sebenanya beruntung ada batik Ismoyo ini, awalnya saya juga punya usaha batik tulis sendiri tetapi sekitar tahun 1986 batik tulis di Sragen itu kalah bersaing dengan batik-batik yang lainya, jadinya ya gulung tikar. Pemerintahan Sragen sekitar tahun 1990 memiliki inisiatif bagaimana caranya batik tulis di Sragen itu bisa bangkit lagi, yang di lakukan oleh pemerintah Sragen yaitu mendirikan koperasi dan mengadakan pembekalan untuk pengrajin-pengrajin batik tulis yang sempat gulung tikar. Kendala utama sebenarnya dari segi biaya, ya sejak bapak Marjiyanto merintis batik Ismoyo ini saya bekerja di tempat bapak Marjiyanto sampai sekarang dengan salah satu karyawan, bapak Giyono, 27 Juli 2012). Selain itu karyawan-karyawan yang lainya juga merasa beruntung dengan

adanya Perusahaan Batik Ismoyo, karena mereka mendapatkan pemasukan

tambahan karena sebagian besar dari karyawan di Perusahaan Batik Ismoyo

adalah sebagai petani. Karyawan yang terdapat di Perusahaan Batik Ismoyo

berjumlah lebih dari 45 karyawan, namun yang menjadi karyawan tetap sekitar 20

karyawan saja. Karena banyak pembatik yang mengerjakan pekerjaan mereka ke

rumah.

Page 119: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Selain 45 karyawan mendapatkan penghasilan dari Perusahaan Batik

Ismoyo, ada juga beberapa konveksi yang juga merasakan dampak positif dari

adanya perusahaan tersebut. Pendapatan mereka juga bertambah ketika

mendapatkan pesanan untuk menjahitkan produk batik tulis dari Perusahaan batik

Ismoyo. Konveksi yang bekerjasama dengan Perusahaan Batik Ismoyo antara lain

berada di daerah Butuh, Gemolong dan Kaliyoso.

-seneng mawon angsal gawean saking pak

Marjiyanto wong kulo nggeh di bayar saget ngge blonjo (kalau saya senang-senang saja mendapatkan pekerjaan dari bapak Marjiyanto sayapun

salah satu pegawai lepas Perusahaan Batik Ismoyo, ibu Sukini, 27 Juli 2012). Dari hasil wawancara dengan karyawan ataupun dengan pegawai lepas

yang bekerja di Perusahaan Batik Ismoyo, tidak di dapati yang mengeluhkan

dengan adanya perusahaan tersebut berada di sekitar mereka, mereka merasa

beruntung bisa mendapatkan pengahasilan tambahan karena mendapatkan

pekerjaan dari Perusahaan Batik Ismoyo.

Selain masyarakat sekitar perusahaan tersebut yang merasakan

dampaknya, salah satu Sekolah Dasar yang berada di Gemolong juga merasakan

dampak positif dengan adanya Perusahaan Batik Ismoyo. SD tersebut adalah SD

IT (Islam Terpadu), SD IT sudah dua kali membawa siswa-siswinya ke

Perusahaan Batik Ismoyo untuk mengenal apa itu batik tulis dan belajar

membatik. Siswa-siswi yang ingin mengenal lebih jauh tentang batik tulis dan

belajar membatik tidak di pungut biaya sedikitpun oleh bapak Marjiyanto.

nggeh nek pingin latian mbatik teng mriki nggeh saget, tapi sakderenge

janjian riyen. Maringi keterangan tiyang pinten seng ajeng latian mbatik, trus ajeng ndamel nopo. Kulo niku nek teseh saget ngewaki nggeh kulo ewaki, mboten nyuwun ganti arto seng pun ngge tumbas bahan-bahane. Itung-itung nyawang cah cilik-cilik ngge hiburan (ya jika ingin belajar membatik di sini juga bisa, tetapi sebelumnya membuat janji dulu. Memberi keterangan berapa orang yang akan latihan membatik dan mau membuat apa. Saya itu selama masih bisa membantu, pasti saya juga akan membbantu, tidak meminta ganti uang yang sudah di keluarkan untuk

Page 120: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

membeli bahan-bahannya. Hitung-hitung melihat anak kecil-kecil sebagai nto, 3 Agustus 2012).

Page 121: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab didepan, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Perusahaan Batik Ismoyo adalah salah satu perusahaan yang berperan

penting dalam melestarikan batik tulis yang merupakan salah satu warisan

kebudayaan bangsa Indonesia. Motivasi bapak Marjiyanto yang ingin

memperbaiki keadaan ekonomi di keluarganya adalah yang melatar

belakangi berdirinya Perusahaan Batik Ismoyo. Pemilihan nama Ismoyo

sebagai nama perusahaan, dengan harapan Perusahaan Batik Ismoyo

memiliki nasib yang sama dengan nasib baik yang dialami oleh tokoh

dalam wayang tersebut

2. Proses pembuatan batik tulis di Perusahaan Batik Ismoyo pada umumnya

sama dengan proses pembuatan batik tulis di tempat pengrajin lainya, yang

diawali dari pembuatan desain, nyorek, ngengrengi, ngisen-isen,nyolet,

ngeblok, pewarnaan dan nglorod. Dalam proses pembuatan batik tulis di

Perusahaan Batik Ismoyo, pemilik terlibat langsung dalam proses tersebut,

walaupun tidak dalam semua proses, hal ini memiliki tujuan untuk tetap

dapat mengontrol kualitas batik tulis yang dihasilkan

3. Produk batik tulis di Perusahaan Batik Ismoyo adalah berupa pakaian

untuk pria dan wanita dewasa siap pakai maupun dalam bentuk lembaran

kain batik tulis, serta dari bahan kain primissima, dobi dan sutera ATBM

4. Batik tulis yang di produksi oleh Perusahaan Batik Ismoyo pada umumnya

sama dengan batik tulis-batik tulis yang terdapat di daerah Kabupaten

Sragen. Batik tulis di Perusahaan Batik ismoyo tidak memiliki ciri khas

ataupun pakem tersendiri, jadi untuk dapat membedakan batik tulis

tersebut hasil produksi Perusahaan Batik Ismoyo atau bukan adalah

dengan cara melihat label merek yang biasanya terdapat dapat produk

batik tulis tersebut.

103

Page 122: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

5. Perusahaan Batik Ismoyo untuk dua tahun terakhir ini memfokuskan

pemasaranya melalui showroom yang dimiliki oleh perusahaan di pasar

Tamrin Jakarta Pusat, tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan ini

untuk menerima pesanan dari pihak lain

6. Dengan adanya Perusahaan Batik Ismoyo yang berlokasi di Dukuh Butuh,

Rt. 07 Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen membawa

dampak positif bagi warga sekitar perusahaan tersebut. Warga sekitar

perusahaan mayoritas bekerja sebagai petani, dengan adanya perusahaan

ini maka banyak warga yang menjadikan pekerjaan membatik pada

Perusahaan Batik Ismoyo sebagai pekerjaan sampingan jika mereka

sedang tidak kesawah. Selain berdampak positif bagi warga sekitar,

Sekolah Dasar Islam Terpadu Gemolong juga merasakan dampak

positifnya, yaitu dari pihak perusahaan memberikan kesempatan bagi

siswa-siswi di sekolah tersebut untuk memperdalam pengetahuan mereka

tentang bagaimana proses pembuatan batik tulis serta belajar membuat

batik tulis tanpa dipungut biaya sedikitpun.

B. IMPLIKASI

Implikasi yang ditimbulkan dari kesimpulan penelitian yaitu dengan keikut

sertaan pemilik Perusahaan Batik Ismoyo dalam proses pembuatan batik tulis,

membawa dampak positif bagi perusahaan, diantaranya adalah untuk tetap

menjaga kedekatan antara pemilik perusahaan dengan para karyawannya, selain

itu dengan keikut sertaan pemilik dalam proses pembuatan batik tulis juga dapat

di jadikan sebagai salah satu cara untuk mengontrol kualitas batik tulis yang

diproduksi. Selain itu dengan memberikan kesempatan bagi pelajar untuk

memperdalam pengetahuan tentang proses pembuatan batik tulis dan memberikan

kesempatan untuk belajar membatik di Perusahaan Batik Ismoyo adalah salah

satu tujuan yang sangat mulia, karena dengan cara tersebut para pelajar sebagai

penerus bangsa akan termotivasi untuk tetap melestarikan batik tulis yang sebagai

salah satu warisan budaya bangsa Indonesia.

Page 123: SKRIPSI Oleh: ENCUS DYAH AYOE MOERNIWATI K 3208007/Studi... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commitii to user PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

C. SARAN

1. Untuk Perusahaan Batik Ismoyo

a) Alangkah lebih baik, jika produk batik tulis yang dihasilkan memiliki

ciri khas yang dapat membedakan antara batik tulis hasil produksi

Perusahaan Batik Ismoyo dengan batik tulis hasil produksi perusahaan-

perusahaan lainya

b) Perlu adanya hak merek untuk produk batik tulis Perusahaan Batik

Ismoyo

c) Perlu di adakan sistem pemasaran lewat media online, karena dengan

media online pembeli batik tulis dapat dari berbagai wilayah dan hal

tersebut akan memudahkan konsumen jika akan membeli batik tulis di

Perusahaan batik Ismoyo tanpa harus datang langsung ke showroom

atau ke tempat produksi.

2. Untuk pembelajaran di Pendidikan Seni Rupa

a) Diharapkan pembaca bisa memahami tentang batik tulis sertaikut

melestarikan batik tulis yang merupakan salah satu warisan budaya

bangsa Indonesia

b) Diharapkan menjadi kontribusi dalam pembelajaran mata kuliah Batik

di Progam Studi Pendidikan Seni Rupa.

c) Diharapakan dapat menjadi sumber referensi untuk penelitian lebih

lanjut.